BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Djaja Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian Manajemen Malayu Hasibuan mendefinisikan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Malayu Hasibuan, 2011:2).G.R. Terry (dalam Hasibuan, 2011:2) juga mengemukakan bahwa Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources, (manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya). Sehingga manajemen adalah ilmu tentang pemanfaatan dan pengaturan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian Bidang-Bidang Manajemen Malayu Hasibuan (2011:20) menyebutkan ada 6 unsur manajemen yang terdiri dari: 1. Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional atau pelaksana. 2. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Methods yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan. 4. Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 5. Machines yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan. 6. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan. Setiap unsur manajemen ini berkembang mnjadi bidang manajemen yang mempelajari lebih mendalam peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Bidang-bidang manajemen tersebut yaitu : 9
2 10 1. Manajemen sumber daya manusia. 2. Manajemen permodalan/pembelanjaan. 3. Manajemen akuntansi biaya. 4. Manajemen produksi. 5. Manajemen pemasaran. 6. Methods adalah cara/sistem-sistem yang dipergunakan dalam setiap bidang manajemen untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna setiap unsur manajemen. 2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2007:10) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Sedangkan Flippo (dalam Hasibuan, 2007:11) mengatakan personnel management is the planning, organizing, directing and controlling of the procurement, development, compensation, integration, maintenance, and separation of human resources to the end that individual, organizational, and sociental objectives are accomplished, (manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat). Sehingga manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang berhubungan dengan pengaturan tenaga kerja agar efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.3 Pelatihan Pengertian Pelatihan Flippo menyatakan pelatihan adalah merupakan suatu usaha penigkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan satu usaha pekerjaan tertentu (Hasibuan 2007:70).
3 11 Akram Ridha (dalam Fuad &Ahmad, 2009:68) mendefinisikan training mencakup pengembangan berbagai informasi kepada individu atau kelompok sehingga mereka mendapatkan berbagai informasi baru. Secara lebih definitive, Ridha mendefinisikan training sebagai sekumpulan kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki pengetahuan (knowledge) dan keterampilan skills) seseorang, dengan berdasar pada pertimbangan bahwa kegiatan tersebut bisa dipraktekkan dalam pekerjaan. Sehingga pelatihan adalah suatu usaha dan kegiatan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi, dan keahlian seseorang untuk mengerjakan pekerjaan. Sedangkan Laird (dalam Fuad&Ahmad, 2009:73) memandang pentingnya pelaksanaan pelatihan bagi organisasi setidaknya berdasarkan tiga alasan utama, yakni sebagai berikut : a. Organisasi akan memperoleh keluaran (output) yang optimal, lantaran setiap karyawan melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang diharapkan. b. Sebelum seorang karyawan dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya, mereka harus menguasai penggunaan teknologi bagi organisasi mereka. Hal ini berarti setiap karyawan dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendukung pelaksanaan tugas tersebut. c. Training merupakan upaya pencapaian teknologi yang membuat seorang karyawan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar yang diharapkan Metode Pelatihan Sikula mengemukakan metode pelatihan adalah On the job, vestibule, demonstration and examples, simulation, apprenticeship, classroom methods (lecture, conference, case study, role, role playing, and programmed instruction) and other training methods (Mangkunegara, 2013:52). a. On the job training Para pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati perilaku pekerja lain yang sedang bekerja, atau pegawai senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan training baru memperhatikannya. b. Vestibule
4 12 Suatu metode pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta (pegawai baru) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama dengan menggunakan ruangan isolasi atau terpisah. c. Metode demonstrasi dan contoh Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu dikerjakan.metode demonstrasi melibatkan penguraian dan memperagakan sesuatu melalui contoh-contoh. d. Simulasi Simulasi adalah suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap, sebagai teknik duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. e. Apprenticeship Metode Apprenticeship tidak memiliki standar umum.pegawai peserta mendapatkan bimbingan umum dan mereka langsung dapat mengerjakan pekerjaannya. f. Metode Ruang Kelas Metode ruang kelas merupakan metode training yang dilakukan didalam kelas, walaupun dapat pula dilakukan di area pekerjaan.metode ini mempelajari falsafah, konsep-konsep, sikap, teori-teori, dan kemampuan memecahkan masalah Proses Pelatihan Proses atau langkah-langkah hendaknya dilakukan sebagai berikut (Hasibuan, 2007:75). 1. Sasaran Pelatihan Setiap pelatihan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas sasaran yang ingin dicapainya.apakah pelatihan tersebut sasarannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis dalam mengerjakan pekerjaan (technical skills) ataukah untuk meningkatkan kecakapan memimpin (managerial skills) atau keterampilan konseptual (conceptual skills). 2. Kurikulum Pelatihan Kurikulum atau mata pelajaran yang akan diberikan harus mendukung tercapainya sasaran dari pelatihan itu. Kurikulum harus
5 13 ditetapkan secara sistematis, jumlah jam pertemuan, metode pengajaran, dan system evaluasinya harus jelas agar sasaran dari pengembangan itu optimal. 3. Sarana Mempersiapkan tempat dan alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan pelatihan. Penyediaan tempat dan alat-alat harus didasarkan pada prinsip ekonomi serta berpedoman pada sasaran pelatihan yang ingin dicapai. 4. Peserta Menetapkan syarat-syarat dan jumlah peserta yang dapat mengikuti pelatihan. Misalnya usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikannya. Peserta pelatihan sebaiknya mempunyai latar belakang yang relative homogen dan jumlahnya ideal, supaya kelancaran pelatihan terjamin. 5. Pelatih Menunjuk pelatih atau instruktur yang memenuhi persyaratan untuk mengajarkan setiap mata pelajaran sehingga sasaran pelatihan tercapai.pengangkatan pelatih atau instruktur harus berdasarkan kemampuan objektif (teoritis dan praktis) bukan didasarkan kepada kawan atau saudara. Dengan pelatih yang qualifiedakan menghasilkan anak didik yang baik. 6. Pelaksanaan Melaksanakan proses belajar mengajar artinya setiap pelatih mengajarkan materi pelajaran kepada peserta pelatihan. Proses belajar mengajar harus diakhiri dengan ujian atau evaluasi untuk mengetahui sasaran pelatihan tercapai atau tidak Tolak Ukur Metode Pelatihan Malayu Hasibuan (Hasibuan, 2007:83) menyatakan metode pelatihan yang diterapkan perlu diukur apakah baik atau tidak.metode pelatihan dikatakan baik jika mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan, yaitu dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Adapun indikator-indikator yang diukur antara lain sebagai berikut : a. Prestasi kerja karyawan
6 14 b. Kedisiplinan karyawan c. Absensi karyawan d. Tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin. e. Tingkat kecelakaan karyawan. f. Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga, dan waktu. g. Tingkat kerjasama karyawan. h. Tingkat upah insentif karyawan. i. Prakarsa karyawan. j. Kepemimpinan dan keputusan manajer. 2.4 Pengawasan Pengertian Pengawasan Koontz (dalam Hasibuan, 2011:241), mendefinisikan Control is the measurement and correction of the performance of subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are accomplished. (Pengawasan adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai). Sedangkan menurut Strong (dalam Hasibuan, 2011:241), Controlling is the process of regulating the various factors in an enterprise according to the requirement of its plans. (Pengawasan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapanketetapan dalam rencana). Sehingga pengawasan adalah proses pengaturan berupa pengukuran dan perbaikan pelaksanaan kerja agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan Macam-Macam Pengawasan Malayu Hasibuan (Hasibuan, 2011:248) mengatakan pengawasan dikenal atas beberapa macam yaitu: a. Internal Control (Pengawasan Intern) Pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. b. External Control (Pengawasan Ekstern)
7 15 Pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar, pengawasan ini dapat dilakukan secara formal ataupun informal. c. Formal Control (Pengawasan Resmi) Pemerikasaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern ataupun ekstern. d. Informal Control (Pengawasan Konsumen) Pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat ataupun konsumen, baik langsung maupun tidak langsung Jenis-Jenis Pengawasan Malayu Hasibuan (Hasibuan, 2011:244), menyebutkan ada 9 jenis pengawasan yaitu : a. Pengawasan karyawan (Personnel Control) Pengawasan ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan karyawan.misalnya apakah karyawan bekerja sesuai dengan rencana, perintah, tata kerja, disiplin, absensi, dan sebagainya. b. Pengawasan Keuangan (Financial Control) Pengawasan ini ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya perusahaan termasuk pengawasan anggarannya. c. Pengawasan Produksi ( Production Control) Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standard dan rencana. d. Pengawasan Waktu (Time Control) Pengawasan ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana. e. Pengawasan Teknis ( Technical Control) Pengawasan ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan. f. Pengawasan Kebijaksanaan (Policy Control) Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai, apakah kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah digariskan.
8 16 g. Pengawasan Penjualan (Sales Control) Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui, apakah produksi atau jasa yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan. h. Pengawasan Inventaris (Inventory Control) Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui, apakah inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang. i. Pengawasan Pemeliharaan (Maintenance Control) Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui, apakah semua inventaris perusahaan dan kantor dipelihara dengan baik atau tidak, dan jika ada yang rusak, apa kerusakannya, apa masih bisa diperbaiki atau tidak Proses dan Cara-Cara Pengawasan Proses pengendalian dilakukan secara bertahap melalui langkahlangkah berikut (Hasibuan, 2011:245) : 1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengawasan. 2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai. 3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard dan menentukan penyimpangan jika ada. 4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. 2.5 Kinerja Kerja Pengertian Kinerja Kerja Harvard Business Essentials (dalam Doni dan Priansya, 2014:188) menjelaskan kinerja kerja sebagai suatu metode formal untuk mengukur seberapa baik pekerja individual melakukan pekerjaan dalam hubungan dengan tujuan yang diberikan. Maksud utama penilaian kinerja adalah mengomunikasikan tujuan personal, memotivasi kinerja baik, memberikan umpan balik konstruktif, dan menetapkan tahapan untuk rencana pengembangan yang efektif. Sedangkan menurut Williams (dalam Doni dan Priansya, 2014:188) penilaian kinerja kerja tidak lebih dari merupakan sebuah kartu laporan yang diberikan oleh atasan kepada bawahan, suatu keputusan tentang kecukupan atau
9 17 kekurangan profesional. Pada umumnya menunjukkan apa kekurangan bawahan. Sehingga kinerja kerja adalah suatu metode yang digunakan atasan untuk mengukur pekerjaan karyawan guna memberikan umpan balik untuk tujuan pengembangan yang efektif Faktor-Faktor Kinerja Ranupandjojo dan Husnan (dalam Ardansyah dan Wasilawati menyebutkan 2014:155) faktor-faktor kinerja yang perlu dinilai adalah sebagai berikut: 1. Kuantitas kerja, banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat diselesaikan. 2. Kualitas kerja, mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Biasanya diukur melalui ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan hasil kerja. 3. Keandalan, dapat atau tidaknya karyawan diandalkan adalah kemampuan memenuhi atau mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kerjasama. 4. Inisiatif, kemampuan mengenali masalah dan mengambil tindakan korektif, memberikan saran-saran untuk peningkatan dan menerima tanggung jawab menyelesaikan. 5. Kerajinan, kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan juga bersifat rutin. 6. Sikap, perilaku karyawan terhadap perusahaan atau atasan dan teman kerja. 7. Kehadiran, keberadaan karyawan di tempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu jam kerja yang telah ditentukan. 2.6 Produktivitas Pengertian Produktivitas Blecher (Wibowo, 2007:93) menyatakan produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluaran dan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio
10 18 produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu. Sehingga produktivitas adalah perbandingan antara masukan dengan keluaran yang dapat ditingkatkan dengan memperbaiki rasio produktivitasnya Tipe Produktivitas Terdapat dua tipe ratio produktivitas, yaitu total productivity dan partial productivity. 1. Total productivity ratio menghubungkan semua nilai keluaran dengan nilai semua masukan. 2. Partial productivity ratio menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai kategori utama masukan. Kebanyakan ukuran yang dipakai ekonom atau eksekutif bisnis adalah labor productivity index karena tenaga kerja merupakan komponen biaya terbesa. Ukuran tersebut memberikan indikasi apakah sumber daya telah digunakan dengan baik atau telah diboroskan (wibowo, 2007:96) Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas Dalam analisis sumber daya manusia, produktivitas karyawan merupakan variabel tergantung atau dipengaruhi yang ditentukan oleh banyak faktor (Sulistyani dan Rosidah, 2009:248). Produktivitas sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Knowledge (pengetahuan) Sulistyani dan Rosidah (2009:249) menyatakan knowledge (pengetahuan) merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non-formal yang memberikan kontribusi pada seseorang didalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif. 2. Skills (keterampilan) Sulistyani dan Rosidah (2009:249) menyatakan keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang
11 19 bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pegawai-pegawai yang bersifat teknis.dengan keterampilan yang dimiliki seseorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif.keterampilan merupakan variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas. Dengan kata lain, jika seorang pegawai memiliki keterampialan yang baik maka akan semakin produktif. 3. Abilities (kemampuan) Sulistyani dan Rosidah (2009:249) menyatakan abilities atau kemapuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas, karena dapat mencakup sejumlah kompetensi, pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang mempunyai pengetahuan dan ketermapilan yang tinggi, diharapkan memiliki kemapuan yang tinggi pula, maka seseorang dapat melaksanakan aktivitas dengan tanpa ada permasalahan teknis. 4. Attitudes (sikap) Sikap (attitudes) adalah pernyataan evaluativ baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa (Robbins, 2008:92).Sikap (attitudes)merupakan kebiasaan yang terpolakan.jika kebiasaan yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positifvdalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. 5. Behaviors (perilaku) Perilaku adalah operasionalisasi dan aktualisasi sikap seseorang atau suatu kelompok dalam atau terhadap suatu (situasi dan kondisi) lingkungan (masyarakat, alam, teknologi, atau organisasi). Perilaku manusia juga kan ditentukan oleh kebiasan-kebiasan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan dapat terwujud. 2.7 Penelitian Terdahulu 1. The Impact of Employee On The Job Performance In The Education Sector Of Pakistan oleh Anam Amin, Rashid Saeed, Mr. Rab Nawaz Lodhi, Mizna, Simra, Anam Sabal, dan Rida e Tehrem yang dipublikasikan pada tahun Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode
12 20 survei yang menggunakan data primer dan sekunder. Dengan menggunakan sampel sebanyak 200 responden yang terdiri dari dosen di universitas yang berbeda-beda di Pakistan. Dalam penelitian ini menghasilkan nilai R 2 sebesar 0,401 sehingga didapatkan hasil bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sebesar 40 %. 2. The Impact Of Training And Development On Employees Performance And Productivity : A Case Study Of United Bank Limited Peshawar City, KPK, Pakistan Oleh Neelam Tahir, Israr Khan Yousafzai, Dr. Shahid Jan, Muhammad Hasyim dan dipublikasikan pada tahun Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Dengan menggunakan sampel sebanyak 80 responden yang disebarkan kepada 8 bank yang ada di Peshawar, Pakistan. Dalam penelitian ini pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja dan produktifitas karyawan sebesar 47.6 %. 3. Training And Manpower Development, Employee Productivity And Organizational Performance In Nigeria : An Empirical Investigation oleh Victor. A. Malaolu, Jonathan Emenike Ogbuabon yang dipublikasikan pada tahun Penelitian ini menginvestigasi pengaruh dari pelatihan dan pengembangan terhadap produktivitas karyawan dan kinerja organisasi di Nigeria dengan First Bank Of Nigeria Plc. Sebagai studi kasus. Penelitian ini menggunakan 75 responden yang dipilih secara acak. Penelitian ini menggunakan analisis statistic deskriptif dengan hasil penelitian sebesar 70 % responden setuju bahwa pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan serta sebesar 80 % responden setuju bahwa pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi. 4. Pengawasan, Disiplin Kerja, Dan Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah oleh Ardansyah dan Wasilawati yang dipublikasikan pada tahun Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif yang diolah menggunakan software SPSS. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 25 responden yang diambil dari seluruh koordinator statistik kecamatan pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah. Hasil dari penelitian ini yaitu pengawasan memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh koefisien
13 21 regresi sebesar 0,564 sehingga pengawasan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah sebesar 56,4 %. 5. Pengaruh Pelatihan Dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Petugas Sensus Pertanian Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang oleh Edy Sambodja yang dipublikasikan pada tahun Penelitian ini menggunakan analisis statistik melalui analisis regresi, analisi korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis terhadap koefisien korelasi. Penelitian ini menggunakan sampel 50 responden dari populasi sebesar 120 petugas sensus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan antara variabel pelatihan dan variabel pengawasan terhadap produktivitas kerja dengan besar pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja sebesar 24.5 % dan pengawasan terhadap produktivitas kerja sebesar 28.7 %. 2.8 Kerangka Berfikir Pelatihan Kinerja Kerja Produktivitas Karyawan Pengawasan Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Sumber : Penulis (2015) 2.9 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
14 22 teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,belum jawaban empirik (Sugiyono, 2011:64). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah : H1 Ho : Pelatihan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pelatihan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H2 Ho : Pengawasan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pengawasan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H3 Ho : Pelatihan dan Pengawasan secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhdap Kinerja Karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pelatihan dan Pengawasan secara bersama-sama memiliki pengaruh terhdap Kinerja Karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H4 Ho : Pelatihan tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan di PT. Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pelatihanmemiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H5 Ho : Pengawasan tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pengawasan memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H6 Ho : Kinerja karyawan tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas
15 23 karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Kinerja karyawan memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H7 Ho : Pelatihan, Pengawasan, dan Kinerja Karyawan secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap Produktivitas karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pelatihan, Pengawasan, dan Kinerja Karyawan secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Produktivitas karyawan di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H8 Ho : Pelatihan tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas karyawan melalui kinerja kerja di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pelatihan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas karyawan melalui kinerja kerja di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. H9 Ho : Pengawasan tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas karyawan melalui kinerja kerja di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng. Ha : Pengawasan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas karyawan melalui kinerja kerja di PT Sadikun Niagamas Raya Cabang Srengseng.
16 24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
Lebih terperinciPertemuan 5. Nova Yanti Maleha, SE., MSi
Pertemuan 5 Nova Yanti Maleha, SE., MSi Nova Yanti Maleha,S.E.MM 07/10/2016 1 PENGEMBANGAN Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Choyimah (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pengembangan Pegawai terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.
Lebih terperinci(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman
(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman Latar Belakang Produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan : pengelolaan karyawan yang baik
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Pemiga Orba Yusra (2006) judul skripsi: Pengaruh Pelatihan Terhadap
18 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pemiga Orba Yusra (2006) judul skripsi: Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Ikaindo Industri Karbonik Indonesia, Medan. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang
BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. definisi yang menjelaskan arti pengembangan : a. Pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang meliputi
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pengembangan Sumber Daya Manusia 2.1.1. Pengertian Pengembangan Menurut Komaruddin Sastradipoera (2006:122) sedikitnya ada dua buah definisi yang menjelaskan arti pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun yang diatur merupakan unsur-unsur yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Sadili (2006,P.16) manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu (sumber daya) untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2003
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan dituntut untuk siap dan peka dalam menghadapi
56 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teorotis 2.1.1. Pengertian Pengembangan Karyawan Setiap perusahaan dituntut untuk siap dan peka dalam menghadapi perubahan lingkungan organisasi perusahaan yang semakin
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Yaitu dengan peninjauan ke perusahaan untuk memeroleh data dan informasi secara nyata mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dengan cara : a. Wawancara, mengadakan tanya jawab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun unsurunsur manajemen yang terdiri dari 6M yaitu man, money, mothode, machines,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi bahwa Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bekerja merasa kebutuhannya sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KEPUASAN KERJA 2.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja Manusia dalam hidup mempunyai kebutuhan mendasar yang tidak mungkin dapat dihilangkan, karena kebutuhan tersebut mendasari perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara-negara ASEAN telah setuju mewujudkan kawasan perdagangan bebas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara-negara ASEAN telah setuju mewujudkan kawasan perdagangan bebas. Namun, tampaknya Indonesia belum bisa memanfaatkan secara optimal potensi pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa
Lebih terperinciPengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Makro : Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan keseluruhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengantar Dalam bab ini akan dibahas kajian pustaka yang diawali dengan konsepkonsep yang digunakan dalam kajian teorinya mengenai beberapa pengertian secara konseptual seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi, akibat krisis moneter yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi, akibat krisis moneter yang berkepanjangan, bangsa Indonesia saat ini berusaha menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas kerja karyawan pada PDAM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang lain.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Ilmu manajemen sampai saat ini sudah berkembang. Hal ini membuktikan bahwa ilmu ini memang dibutuhkan tidak saja oleh kelompok tertentu tetapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan., karyawan dan masyarakat.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelatihan 2.1.1 Pengertian Pelatihan Menurut Rivai (2005:225), pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.pelatihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT.
16 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Sri Inggit Priutami (2002) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Indonesia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Prestasi Kerja 2.1.1 Pengertian Prestasi Kerja Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan dan menuntut agar seluruh karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri sebagai pengelola organisasi atau perusahaan. Manajemen
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelatihan Menurut Andrew E. Sikula dalam Hasibuan (2003 : 69) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat tercapai
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang
13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang besar dalam menunjang pembangunan dan diikuti dengan perkembangan dalam perusahaan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KARIER KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MAJALAYA
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KARIER KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MAJALAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi memunculkan berbagai perubahan pada setiap sektor pada suatu negara. Dari berbagai sektor yang ada, sektor ekonomilah yang menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam setiap organisasi manusia merupakan faktor penting yang harus dikelola dengan baik guna mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah proses merencanakan, mengkoordinasikan, mengintegrasi, mengorganisir kegiatan kerja serta mengendalikan, agar kegiatan kegiatan dapat terselesaikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa
Lebih terperinciOleh: Roswaty,SE.MSi
Oleh: Roswaty,SE.MSi Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen
Lebih terperinciPELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA
PELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA Pengertian Menurut Gomes (1997 : 197), Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya,
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA HENDRA WIJAYANTO
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA HENDRA WIJAYANTO MANAJEMEN Dalam bahasa Prancis kuno, kata manajemen berasal dari bentuk kata menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Sedang, dalam
Lebih terperinci2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Secara harfiah manajemen sumber manusia mengandung pengertian yang merupakan paduan dari pengertian manajemen dan pengertian sumber
Lebih terperinciBAB II BAHAN RU JUKAN
BAB II BAHAN RU JUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu aset yang paling berharga bagi perusahaan adalah sumber daya manusia. Dan apabila sumber daya manusia itu diperhatikan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki dan mengembangkan keterampilan, sikap, tingkah laku, dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelatihan 2.1.1 Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah suatu kegiatan perusahaan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan keterampilan, sikap, tingkah laku, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia Pengertian Manajemen Personalia telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut ini
Lebih terperinciLANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari keseluruhan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 4 sebelum ini, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelatihan
Lebih terperinciFungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
45 Bab III I Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (Fungsi Manajerial) A. PERENCANAAN B. PENGORGANISASIAN C. PENGARAHAN D. PENGENDALIAN E. LATIHAN/PERTANYAAN Tujuan Belajar Setelah mempelajari Bab III,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembagian Kerja 2.1.1 Pengertian Pembagian Kerja Tugas merupakan suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi untuk melaksanakan pekerjaan yang telah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terus terjamin. Manajemen yang
Lebih terperinciEvolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik
Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan
Lebih terperinciPengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo
Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo HELFRIN TUKI PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN ABSTRAK HELFRIN TUKI NIM 931 409
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manusia dengan segala kelebihan dan kelemahan tidak dapat terlepas dari kehidupan berkelompok dengan manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
Lebih terperinciPENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari
PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika Manajemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mempunyai arti proses, seni manajemen yang mengatur tentang sumber daya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu,
Lebih terperinciCut Hamdiah 1) Rahmah Yulianti 2) 1, 2)
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Manajemen Akuntansi dan Akuntansi Vol.2 No.2 Tahun 2016 ISSN : 2460-5891 PENGARUH SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PUSKESMAS SAMATIGA KABUPATEN ACEH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan seseorang atau perusahaan. Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sekarang ini dipahami sebagai suatu wadah atau tempat berkumpulnya manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih
Lebih terperinciekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, karena itu teori-teori manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dari adanya proses manajemen. Tanpa manajemen jelas berbagai aktivitas
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
39 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun yang diatur merupakan unsur-unsur manajemen yang terdiri dari man, money, methods, machines,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang atau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah cara mengatur kegiatan agar berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan Hartatik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti yang sangat luas, dapat berarti proses, seni, maupun ilmu. Dikatakan proses karena dalam manajemen terdapat beberapa tahapan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan menentukan berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah bagi orang-orang untuk mencapai tujuan ataupun sasaran tertentu. Dengan kata lain organisasi merupakan sistem yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan dalam membuat kebijakan dan melaksanakan usahanya sehingga dapat mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia sangat penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Sumber daya yang ada pada perusahaan tidah dapat berfungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya memiliki banyak arti berdasarkan sudut pandang atau pendapat para ahli. Menurut Hardiyanto (2003), kinerja adalah hasil
Lebih terperinci