Cut Hamdiah 1) Rahmah Yulianti 2) 1, 2)
|
|
- Veronika Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Manajemen Ekonomi dan Manajemen Akuntansi dan Akuntansi Vol.2 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENGARUH SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PUSKESMAS SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT Cut Hamdiah 1) Rahmah Yulianti 2) 1, 2) Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Makkah Banda Aceh Cut_hamdiah@yahoo.com 1), rahmah.yulianti@serambimekkah.ac.id 2) 13 Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh pemberian kompensasi dalam rangka peningkatan produktivitas pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Samatiga di Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat, maka untuk mendapatkan data yang diperlukan maka digunakan tehnik wawancara, observasi dan penyebaran angket berupa kuisioener kepada para pegawai Puskesmas yang respondennya sebanyak 30 orang. Tehnik analisa yang digunakan adalah analisa kualitatif yakni dengan menggunakan regresi berganda dengan rumus Y=b 1 x 1 +b 2 x 2 sedangkan untuk melihat berapa besar pengaruh kompensasi terhadap produktivitas pegawai menggunakan koefisien determinasi kemudian hasil regresi terhadap hipotesis menggunakan T atau F- test. Berdasarkan hasil olahan data didapat hasil Y= ,255 x1 + 0,186 x2 dengan korelasi r sebesar Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kompensasi terhadap produktivitas pegawai. Dari koefisien korelasi diperoleh nilai koefisien determiasi (r 2 ) sebesar 0,792 atau 79,2%, ini berarti kompensasi langsung (X 1) dan kompensasi tidak langsung (X 2) mempengaruhi produktivitas pegawai sebesar 79,2 % dan sisanya 20,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah bahwa kompensasi yang ada pada Puskesmas Samatiga Kecamatan Samatiga berpengaruh secara positif terhadap produktivitas pegawai. Kata Kunci : Produktifitas, Konpensasi Langsung, Konpensasi Tidak Langsung PENDAHULUAN Berkembangnya suatu organisasi baik instansi pemerintahan maupun swasta sangat bergantung pada berbagai kebijaksanaan yang ditempuh oleh pimpinan dalam mencapai tujuan yang direncanakan. Untuk mencapai tujuan inilah perlu didukung oleh berbagai tuntutan diantaranya kemampuan dan dedikasi yang tinggi dari pelaksana tugas. Dengan demikian sangat dirasakan sekali tuntutan akan perlu adanya tenaga kerja/pegawai yang memiliki kemampuan sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi dan punya rasa tanggung jawab sehingga mempunyai efisiensi, efektivitas serta produktivitas yang merupakan sasaran dan tujuan yang direncanakan oleh suatu organisasi akan dapat tercapai. Sasaran organisasi akan mudah tercapai apabila diiringi dengan kebijaksanaan kompensasi yang benar, karena sistim kompensasi merupakan salah satu faktor yang sangat membantu dalam rangka menggerakkan sumber daya manusia dalam suatu organisasi untuk bekerja lebih produktif, dengan kata lain kompensasi mempunyai pengaruh terhadap pendayagunaan pegawai dan pencapaian efektivitas dan produktivitas yang tinggi. Semakin tinggi pengorbanan yang diberikan pegawai maka semakin tinggi pula kompensasi yang harus diberikan dan begitu pula sebaliknya agar tercapai titik keseimbangan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Suatu organisasi atau instansi harus cukup menyadari bahwa pemberian kompensasi kepada pegawai secara langsung telah memenuhi keinginan pegawai, oleh karena itu suatu organisasi harus benar benar memperhatikan manajemen pemberian kompensasi untuk terciptanya produktivitas yang diinginkan. Demikian pula halnya dengan Puskesmas Samatiga Kecamatan Samatiga, dimana dalam menjaga kesejahteraan dan produktivitas kerja pegawai Puskesmas selalu 13
2 memperhatikan sistim pemberian kompensasi yang seimbang dan sesuai dengan pengorbanan pegawai Puskesmas yang telah dicurahkan kepada kepentingan instansi/ perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Produktivitas kerja pegawai Puskesmas Samatiga Kecamatan Samatiga sekarang tampak lebih meningkat, sebagaimana halnya suatu organisasi tentunya terdiri dari orang yang harus bekerja sama antara satu sama lainnya untuk dapat lebih meningkatkan produktivitas kerja. Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat umum yang tujuan utamanya adalah pencapaian tujuan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan serta peningkatan pelayanan bagi masyarakat luas, maka erat kaitannya dengan fungsi yang 14 menerapkan kebijaksanaan kompensasi agar sumber daya manusianya dapat meningkat. Dalam hubungan produktivitas kerja pegawai Puskesmas, maka fungsi pemberian kompensasi adalah salah satu faktor yang sangat penting dan tercapainya produtivitas yang tinggi. Penggunaan tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi / khusus sangat menetukan bagi tercapainya produktivitas kerja.untuk mendapatkan tenaga kerja yang produktif inipun tidaklah mudah. Namun perlu perhatian yang cukup serius penanganannya melalui pengembangan pegawai Puskesmas itu sendiri yang tidak lepas dari sifat manusia yang selalu ingin maju dan meningkatkan kesejahteraan yang lebih tinggi. LANDASAN TEORITIS Pengertian Organisasi Sebagai landasan teoritis dan sehubungan dengan dibahas beberapa permasalahan seperti yang dikemukakan pada latar belakang permasalahan, maka kiranya perlu dikemukakan beberapa pengertian yang bersifat teoritis tentang organisasi secara umum yang akan menjadi acuan bagi penulis dalam membahas masalah kompensasi dan produktivitas. Siagian, (1995 : 116) menyatakan bahwa organisasi didefinisikan sebagai berikut : Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang lain yang disebut bawahan. Menurut Manulang (1981:69) mengemukakan bahwa organisasi: - Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. - Organisasi dalam arti bagian atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama dari orang orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan. Dari definisi diatas suatu organisasi terdiri dari 3 ( tiga ) cirri yaitu: - Adanya sekelompok orang orang. - Antar hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis. - Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban atau tanggung jawab masing-masing orang dalam pencapaian tujuan.
3 Batasan tersebut menunjukkan adanya suatu ikatan formal yang mendukung kerjasama untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan antar fungsi personalia dan faktor fisik agar kegiatan yang dilaksanakan dan diarahkan pada tujuan bersama. 15 Berhasil atau tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada pengorganisasian yang telah ditetapkan dan dijalankan dengan tepat dimana sumber daya manusia, alat alat tugas, wewenang serta tanggung jawab diatur sedemikian rupa sehingga mempermudah gerak pencapaian tujuan yang telah digariskan sebelumnya. Pengertian Sumber Daya Manusia. Dalam pengkajian manajemen sumber daya manusia maka terlebih dahulu ditinjau tentang pendapat para ahli mengenai definisi manajemen, terdapat beberapa pandangan dari para ahli manajemen tersebut yakni menurut Terry, disadur Manullang, (1981 : 15 ) yaitu sebagai berikut : Manajemen adalah pencapaian tujuan yang diterapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain. Jadi pencapaian tujuan tidak mungkin dilakukan oleh perorangan, tetapi lebih dari satu orang atau kelompok sehingga semakin banyak orang yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan maka makin besar dan penting peranan manajemen. Menurut Stoner (1996 : 9) manajemen adalah : Proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk memperoleh sukses, manajemen membutuhkan integritas dari pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dipercayai untuk melaksanakan. Tujuan tersebut dapat dicapai oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi manajemen pada berbagai bidang. Dalam hal ini penulis membatasi pembahasan pada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Flippo ( 1992 : 5 ) mengemukakan : Personnel Manajemen is the planning, organizing, directing and controling of procurement, development, cimpensations, integration and maintenance of the people for the purpuse to the organizational individual and social goal. Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan tujuan membantu tujuan organisasi dan masyarakat. Kompensasi a. Pengertian Kompensasi
4 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Kompensasi merupakan salah satu faktor penentu bagi pegawai pada sebuah instansi/perusahaan untuk meningkatkan hasil kerjanya. Apabila pegawai Puskesmas merasa puas akan kompensasi yang diberikan instansi/ perusahaan yang diberikan kepadanya, maka akan terlihat jelas dari produktivitas kerja yang meningkat, kecintaan dan tanggung jawab akan tinggi terhadap sasaran sasaran perusahaan, namun apabila kompensasi yang diberikan perusahaan/instansi dirasakan tidak sesuai dengan pengorbanan yang diberikan ataupun tidak memadai maka prestasi, motivasi dan kepuasan serta produktivitas kerja pegawai Puskesmas akan menurun. Sehubungan dengan hal ini, Notoatmodjo ( 1991 : 142 ) mendefinisikan kompensasi adalah suatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Berdasarkan definisi diatas bahwa kompensasi menyangkut segala pemberian perusahaan terhadap pegawai Puskesmas, tetapi disini gaji atau insentif pegawai Puskesmas adalah sangat diutamakan, sebab masalah kompensasi ini menyangkut dengan kehidupan pegawai Puskesmas secara langsung. Definisi lain diberikan oleh Nitiseomito (1987:149) menyebutkan bahwa: Kompensasi adalah imbalan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan pada pegawai yang dinilai dengan uang atau mempunyai kecendrungan diberikan secara tetap. Berikutnya Siswanto (1987:116) mendefinisikan kompensasi adalah: Imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja, karena tenaga tersebut telah memberikan sumbangan tenaga pikiran demi kemajuan, kontinutas perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan. 16 Bagi pegawai Puskesmas kompensasi yang diberikan tidak saja merupakan balas jasa bagi pekerjaan yang telah dilaksanakan. Tetapi penting juga bagi mereka sebagai suatu individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai mereka diantara pegawai Puskesmas itu sendiri, keluarga dan masyaratkat serta perusahaan. b. Tujuan Kompensasi Handoko ( 1985 : ) secara rinci menggambarkan tujuan dari pemberian kompensasi adalah sebagai berikut : Memperoleh personalia yang qualifeat, dalam rangka mencari pelamar tenaga kerja. Mempertahankan pegawai yang telah ada sekarang, bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, niscaya pegawai yang baik akan keluar. Menjamin keadilan administrasi pengupahan, penggajian dan berusaha memenuhi prinsip keadilan, serta menghargai perilaku yang diinginkan yaitu mendorong pegawai Puskesmas dapat berprestasi dalam bekerja dan memenuhi peraturan yang legal. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa pemberian kompensasi yang layak kepada pegawai Puskesmas berperan untuk meningkatkan moral dan bekerja lebih semangat, rajin dan penuh percaya diri. Apabila kompensasi dirasakan pegawai Puskesmas tidak layak maka akan menyebabkan rendahnya moral pegawai serta mengurangi disiplin kerja. Flippo (1992 : 4) mengemukakan program kompensasi pegawai Puskesmas dirancang untuk melakukan tiga hal : 1. Untuk menarik para pegawai ke dalam organisasi.
5 2. Untuk memotivasi mereka mencapai prestasi yang unggul. 3. Untuk menciptakan masa dinas yang panjang. c. Jenis Jenis Kompensasi Untuk memotivasi agar merasa tidak jenuh dan bekerja lebih rajin diberikan berbagai kompensasi dalam bentuk moneter (uang), agar dapat menjamin mereka betah tinggal dan bekerja dalam instansi tersebut. Kompensasi terbagi dua yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial, kompensasi finansial terbagi lagi yaitu kompensasi langsung dan tidak langsung. 1. Kompensasi Finansial Langsung Yaitu merupakan kompensasi yang diberikan secara tetap, yang terdiri dari bayaran upah, gaji, bonus dan komisi, yang mana menurut Malayu S.P Hasibuan ( 1994, 133 ) : balas jasa yang dibayar secara periodik dengan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayar pada kerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati. 2. Kompensasi Tidak Langsung Produktivitas Merupakan jenis kompensasi yang diberikan perusahaan kepada pegawai Puskesmas yang tidak diterimanya secara langsung akan tetapi mempengaruhi kesejahteraannya. Kompensasi tidak langsung ini sering disebut dengan kompensasi lengkap ( Fringle benefit ) atau kompensasi tambahan. Kompensasi ini sebagai upaya penciptaan kondisi dan 17 lingkungan kerja yang menyenangkan dan secara tidak langsung berkaitan dengan prestasi kerja. Sehubungan hal ini Handoko ( 1995 : 135 ) mengemukakan : Tipe kompensasi pelengkap sering disebut fringle benfit adalah untuk mempertahankan pegawai perusahaan dalam jangka panjang. Kompensasi pelengkap ini berbentuk penyediaan benefit dan program pelayanan kesejahteraan pegawai. Benefit dan pelayanan tersebut merupakan kompensasi tidak langsung karena biasanya diperlukan sebagai upaya penciptaan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan dan secara tidak langsung berkaitan dengan prestasi kerja. Kompensasi dalam bentuk upah dan gaji disebut kompensasi langsung karena hal ini didasarkan atas faktor faktor pekerjaan kritis. Pendapat lain dikemukakan oleh Flippo (1988:56) yang menyebutkan jenis jenis kompensasi yang bersifat tunjangan ( insentif ) adalah : Pembayaran untuk waktu tidak bekerja, contohnya dalam bidang ini akan mencakup periode istirahat yang dibayar seperti istirahat makan siang, hari libur, cuti dan alasan pribadi lainnya. Perlindungan terhadap bahaya dan hal hal yang tidak terelakkan : sakit, cedera, utang, usia lanjut dan kematian dimana dalam keadaan demikian harus diberikan insentif.
6 18 a. Pengertian Produktivitas Dalam usaha mempertinggi standar hidup maka haruslah diikuti pula oleh produktivitas yang tinggi dalam lingkungan kerja, ini berarti organisasi harus bekerja secara efesien atau harus memiliki produktivitas yang tinggi. Hidayat ( 1986 : 126 ) bahwa produktivitas dapat diartikan sebagai sikap mental manusia untuk membuat hari esok lebih baik dari sekarang dan membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin. Menurut Hasibuan ( 1996 : 126 ) berperan dalam peningkatan produktivitas kerja adalah kemampuan manajemen dalam mengatur dan menciptakan suasana kerja. Siagian, (1994:125) mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas tenaga kerja adalah: Dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, seperti : motifasi, pendidikan, disiplin kerja, ketrampilan, sikap bahwa produktivitas adalah: etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat Perbandingan antara output ( hasil ) dengan input ( masukan ), jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan penghasilan, lingkungan kerja dan iklim kerja, tekhnologi, sarana produksi, jaminan sosial, manajemen, kesempatan berprestasi. efisiensi ( waktu, bahan, tenaga dan sistem c. Pengukuran produktivitas kerja, tehnik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Selanjutnya menurut Cahyono ( 1990 : 281 ) Produktivitas merupakan pengukuran sejauh mana sumber daya yang ada berperan optimal bahwa produktivitas merupakan perbandingan atau rasio output terhadap input. Penggunaan dalam organisasi dan digunakan untuk rasio ini perlu memperhatikan baik aspek pegawai ( kwalitas dan kuantitas ) aspek pimpinan ( pengaruh dan pembinaan ) maupun mencapai tujuan. Sampai sejauh mana sumber daya yang ada dapat dikombinasikan dan dimanfaatkan dengan membandingkan besaran aspek rumusan sasaran kerja yang harus dicapai disamping kapasitas mesin pengolahannya ( tehnologi ). Berdasarkan pendapat tersebut maka konsep atau jumlah sumber daya yang sering disebut sebagai input. Dalam pengukuran produktivitas tenaga produktivitas dikembangkan untuk mengukur besarnya kemampuan untuk menghasilkan nilai kerja biasanya hasil maupun masukan tambah atas komponen masukan yang dinyatakan dalam waktu. digunakan. Menurut Kamaruddin (1986:125) b. Faktor-faktor Yang Mempegaruhi Produktivitas Kerja menyatakan agar produktivitas itu dapat Setiap perubahan atau dinamika pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, demikian dinyatakan output dan input harus dapat diukur dan diperbandigkan. juga masalah produktivitas ini, faktor yag lebih Ratio ini mejadi ukuran indeks produktivitas (IP) : IP = Output yang diperoleh = Input yang dikeluarkan Hasil yang diperoleh Sumber daya yang digunakan
7 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang dapat memberikan data yang relatif dengan topik permasalahan. Pengambilan sampel dilakukan secara random, maka yang menjadi populasi adalah 20 dari 35 orang pegawai Puskesmas Puskesmas Samatiga Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data metode yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Data primier adalah data yang dikumpulkan dengan mengadakan komunikasi langsung pada pihak terkait dalam penulisan skripsi ini. b. Data sekunder adalah data yang telah terkomendasi yang berhubungan langsung dengan penulisan skripsi ini. c. Observasi adalah mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data Produktifitas = Output Input 19 yang diperlukan yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi. 3.3 Metode Analisis Dalam menganalisa data, metode yang digunakan adalah metode analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif sederhana. Analisa kualitatif adalah data yang telah dikumpulkan dalam Bab penelitian yang kemudian dibahas dan didukung oleh pendapat para ahli sebagai landasan teoritis dalam bab pembahasan. Sedangkan analisa kuantitatif adalah metode yang mendukung analisa kualitatif antara lain sebagai berikut : Output = merupakan total pendapatan yang dicapai Input = merupakan kompensasi yang diberikan kepada pegawai Analisa Regresi Berganda : Y = a + b1 x1 + b2 x2 + e Diamana : Y = Variabel terikat ( Produktifitas ) a = Bilangan Konstanta b = Koefisiensi x X1 = Kompensasi langsung X2 = Kompensasi tidak langsung e = Standar Error dimana : b1 = Koefisien Regresi y dengan X1 b2 = Koefisien Regresi y dengan X2
8 20 ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari data 30 orang responden pegawai Puskesmas Samatiga yang di kumpulkan, diperoleh perhitungan regresi linear berganda Tabel 1 yang dapat dituliskan dalam bentuk tabel berikut ini : Pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat Variabel Eror Std Nama Variabel β Nilai t t-tabel Sig A1 Konstanta 1,525 0,290 5,253 2,045 0,000 X1 Kompensasi langsung 0,255 0,093 2,745 2,045 0,001 X2 Kompensasi tidak langsung 0,186 0,086 2,572 2,045 0,003 Koefisien Korelasi (R) =0,890 Koefisien Determinasi (R 2 )=0,792 F= F tabel =3,354 Sig F -0,000 a Sumber : Data Primer 2008 (diolah) Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS seperti terlihat pada tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y= (X1)=0.186(X2) Dari dua variabel diatas, maka faktor yang paling mempengaruhi adalah variabel kompensasi langsung (X 1) dan kemudian variabel kompensasi tidak langsung (X 2). a. Variabel kompensasi langsung (X 1), mempunyai yang signifikan dengan produktifitas pegawai Puskesmas, hal ini terindikasi dengan besaran koefisien regresi variabel kompensasi langsung (X 1) = 0.255, yang menjelaskan setiap peningkatan kompensasi langsung sebesar 100% akan diikuti dengan peningkatan produktifitas pegawai Puskesmas sebesar 2.25% pada keadaan variabel lain tidak berubah, pengaruh variabel kompensasi langsung terhadap produktifitas perusahaan adalah signifikan t sebesar 0.001, hal ini berarti secara parsial kompensasi langsung berpengaruh terhadap produktifitas pegawai Puskesmas (Y). b. Variabel kompensasi tidak langsung (X 2) mempunyai hubungan positif dengan produktifitas perusahaan dimana memiliki koefisien sebesar artinya setiap penambahan X 2, sebesar 100% maka penambahan produktifitas pegawai Puskesmas (Y) sebesar 1.86% perunit pada keadaan variabel lain tidak berubah. Pada variabel kompensasi tidak langsung secara parsial mempunyai nilai t hitung sebesar dengan sig-t sebesar yang berarti secara parsial kompensasi tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap produktifitas pegawai Puskesmas (Y). Untuk mengetahui hubungan positif dan negative pengaruh kompensasi langsung dan tidak langsung maka digunakan koefisiensi korelasi yang dihasilkan adalah 0.890, hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang dihasilkan adalah positif. Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung terhadap
9 produktifitas pegawai Puskesmas digunakan koefisien korelasi r 2 =792 atau 79.2%, hal ini menunjukkan bahwa persentase kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung mempengaruhi produktifitas pegawai Puskesmas, sedangkan faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 20.8%. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap 30 orang pegawai Puskesmas Samatiga, maka dapat disimpulkan : a. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yakni faktor kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung berpengaruh secara signifikan terhadap produktifitas pegawai Puskesmas, setelah diadakan penelitian hipotesis tersebut terbukti kebenarannya. b. Dari hasil regresi berganda, perhitungan korelasi dan determinasi membuktikan bahwa kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung mempunyai hubungan yang relatif kuat (positif) terhadap produktivitas pegawai Puskesmas serta mempunyai pengaruh yang relatif besar terhadap peningkatan produktivitas pegawai Puskesmas. c. Di lihat dari perhitungan produktivitas pegawai Puskesmas (Y) diperoleh persamaan yang menunjukkan apabila kompensasi langsung (X 1) terjadi perubahan sebesar 100% maka menyebabkan peningkatan produktivitas pegawai Puskesmas sebesar 25,5% dan juga apabila kompensasi tidak langsung (X 2) terjadi perubahan atau kenaikan sebesar 100% maka akan mengakibatkan peningkatan 21 Dari uraian diatas, jika dikatakan dengan masalah penurunan produktifitas pegawai Puskesmas yang terjadi maka pengaruh kompensasi langsung dan tidak langsung tidak mempengaruhi penurunan terhadap produktifitas kegiatan di Puskesmas Samatiga. produktivitas pegawai Puskesmas sebesar 18,6% dengan asumsi variabel lainnya tetap. d. Nilai r sebesar 0,890% menunjukkan adanya korelasi atau hubungan yang kuat dan positif antara kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung terhadap produktivitas pegawai Puskesmas. e. Nilai koefisiendeterminasi (R 2 ) sebsesar 0,792 atau 79,2% menunjukkan bahwa produktivitas pegawai Puskesmas dapat dijelaskan dengan model regresi sebesar 79,2% sementara sisanya sebesar 20,8% dijelaskan oleh variabel diluar penelitian ini. f. Pengujian secara keseluruhan (over all test) digunakan F pada level of signifikan 95% dalam hal ini F hitung diperoleh sebesar 17,221 sedangkan F tabel sebesar 3,354 pada taraf nyata α =5%, yang berarti menerima H 1 dan menolak H 0 yang berarti kompensasi yang diberikan mempengaruhi produktifitas pegawai Puskesmas Samatiga Kecamatan Samatiga. Saran-saran a. Disarankan kepada Kepala Puskesmas Samatiga agar mempertahankan masalah pemberian kompensasi agar dapat mempertahankan produktivitas dan produktivitas yang tinggi. Disamping itu perlu juga mempertahankan faktor-faktor
10 lain yang mempengaruhi produktivitas pegawai Puskesmas. b. Berhubungan dengan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung mempengaruhi produktivitas pegawai, Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan kompensasi yang selama ini masih dibawah kebutuhan fisik minimum. c. Sebaiknya kompensasi yang diberikan memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan pegawai Puskesmas, karena itu perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai tanggapan pegawai Puskesmas terhadap pemberian kompensasi agar dapat meningkatkan produktivitas pegawai Puskesmas. d. Kebijaksanaan pemberian kompensasi yang diberikan selama ini agar lebih disempurnakan kembali dalam rangka pemerataan dan peningkatan produtivitas 22 pegawai Puskesmas serta untuk meningkatkan produktivitas pegawai Puskesmas dimasa yang akan datang agar lebih meningkat lagi. e. Dengan adanya kompensasi hendaknya para pegawai Puskesmas dapat meningkatkan loyalitas dan dedikasi terhadap kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Samatiga, untuk itu Kepala Puskesmas hendaknya lebih sering mengadakan pendekatan dengan memberi motivasi, bimbingan dan pengarahan kepada bawahan agar dapat berkerja dengan lebih dan penuh rasa tanggung jawab sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai Puskesmas. DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B.T, (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. IPWI, Jakarta. Flippo, (1988). Manajemen Personalia. Erlangga, Jakarta. Handoko, (1987). Manajemen Personalia dan pengukurannya. Prisma No.11 Nopember Kamaruddin, (1986). Manajemen Pegawai dan Kualitas Terpadu. Rajawali Pers, Jakarta Sumber Daya Manusia. Manullang,(1981).Dasar-dasar Manajemen. Liberti, Yogyakarta Hasibuan,H.MSP, Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan Pertama, Bumi Aksara Jakarta. Ghalia Indonesia, Jakarta. Moekijat,(1989). Manajemen Kepegawaian, Mandar Maju, Bandung. Siswanto, (1987). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta. Hidayat, (1996), Konsep Dasar dan Pengertian Stoner,J.F (1996). Pengantar Manajemen. Produktivitas serta Interprestasi Erlangga, Jakarta.
11 Siagian,S.P (1994). Manajemen Personalia, Erlangga, Jakarta. 23 Cahyono,B.T, Manajemen SDM, IPWI, Jakarta 1989 Edwin B.Flippo, Manajemen Personalia, Edisi ke enam, jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1992.
BAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara
Lebih terperinciKARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh: MUHAMMAD FERY PASIFIK B10010048 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia sangat penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Sumber daya yang ada pada perusahaan tidah dapat berfungsi
Lebih terperinciMOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak
MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money, materials, machines, method, dan market. Selanjutnya unsur man (manusia)
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Karyawan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Prestasi Kerja 2.1.1 Pengertian Prestasi Kerja Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan dan menuntut agar seluruh karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sekarang ini dipahami sebagai suatu wadah atau tempat berkumpulnya manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pada kajian teori ini, peneliti akan menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun kajian teori dalam penelitian ini
Lebih terperinciMOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY
MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY Oleh: Ernawaty Nasution Jurusan Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas secara umum merupakan suatu perbandingan antara hasil keluaran (output) dan masukan (input). Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Prima Astuti (2009) dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Dan Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Sekretariat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI Darsono Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen ABSTRAKSI ;, Penelitian tentang
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG Muhammad Qutub Hudaibi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan di atur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi Manajemen
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :
PENGARUH KOMPENSASI, PROMOSI JABATAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero), Tbk KANTOR CABANG KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR Abdul Haris*) Abstract: Productivity plays an important role in the business world, to assess
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR A s m a w i y a h 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek) Syamsul Bahri, M.Si 1, Fatimah, ST, MT 2, Anita 3 Jurusan Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SUZUKI DIANA MOTOR CABANG PALOPO. Haedar¹ Suandi Putra Syamsuddin²
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SUZUKI DIANA MOTOR CABANG PALOPO Haedar¹ Suandi Putra Syamsuddin² No. HP 081342701659¹ ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi
Lebih terperinciESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.
ESENSI, Vol. 19 No. / 016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT. XYZ Susi Adiawaty Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Pada dasarnya manusia bekerja ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya seorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Secara fisik, seseorang menukarkan jasa
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA Haedar 1, Muh. Ikbal 2, Gunair 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sudah mulai terasa saat ini memaksa setiap organisasi baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan mereka
Lebih terperinciPENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain
PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR Mohamad Jain Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : moh.jain07@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang terus menerus berkembang dari waktu ke waktu membuat kemajuan dalam segala hal. Salah satunya merupakan kemajuan dalam dunia usaha. Kemajuan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Koko Sujatmoko (2007), melakukan penelitian dengan judul pengaruh insentif terhadap prestasi kerja karyawan pada departemen operasional Dunkin Donuts cabang
Lebih terperinciANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR
ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANDI SYARIFUDDIN STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan
Lebih terperinciSerambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :
ANALISIS KEBIJAKAN MANAJEMEN TERHADAP KOMPENSASI DAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PDAM TIRTA DAROY BANDA ACEH A. Jabar 1) 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ABSTRAK Perusahaan PDAM Tirta Daroy
Lebih terperinciPENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN
PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Secara lahiriah, manusia cenderung membentuk kelompok untuk memenuhi segala kebutuhannya karena adanya kesadaran bahwa manusia mempunyai kemampuan terbatas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap
Lebih terperinciPENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :
Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 7 (1) Desember 2015 ISSN : 0216-7530 PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU Oleh : Muhammad
Lebih terperinci(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman
(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman Latar Belakang Produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan : pengelolaan karyawan yang baik
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (4) : ISSN 0000-0000, ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR
Lebih terperinciNurus Safa atillah *) *)
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMA DR. SOETOMO SURABAYA Nurus Safa atillah *) *) Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan, E-mail: Nurus_safaatillah@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH KONFLIK DAN STRESS TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BINA CIPTA NUSA PERKASA BANDAR LAMPUNG. Oleh Ahiruddin Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ
82 PENGARUH KONFLIK DAN STRESS TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BINA CIPTA NUSA PERKASA BANDAR LAMPUNG Oleh Ahiruddin Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK Perusahaan tentu berorientasi pada keuntungan,
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI Rina Boru Manalu Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian UPP. JL. Tuanku Tambusai KM 10 Desa
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA
PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON.
! Logika, Volume 11. Nomor 1 Mei 2013 75 ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON Herman Surijadi Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Insentif 2.1.1. Pengertian Insentif Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan tenaga kerja, oleh karena itu faktor tenaga kerja perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Trans Retail Indonesia atau disebut juga Carrefour saat ini didukung oleh kurang lebih dari 87 gerai (paserba) yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, karena itu teori-teori manajemen
Lebih terperinciPengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Susu Aneka Rasa Mommy Cow Tulungagung
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Susu Aneka Rasa Mommy Cow Tulungagung Tontowi Jauhari Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri Jl. Selomangleng No. 1 Kediri, Jawa Timur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MEUBEL ROTAN CAHAYA BERSATU KOTA GORONTALO. Oleh : Ronald Ishak
1 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MEUBEL ROTAN CAHAYA BERSATU KOTA GORONTALO ABSTRAK Oleh : Ronald Ishak Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu metode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan, Malang)
PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan, Malang) Lia Cahya Ningtyas N Bambang Swasto S Mochamad Judi Mukzam Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI Oleh : FAJAR BHASKARA B 100 060 122 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciPERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.
PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. SURABAYA Skripsi S1 Prodi Manajemen Diajukan Oleh : BAYU BRAHMAN DEWA NIM :
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (2): 593-604 ISSN 2477-2458(online), ISSN 2477-2631 (Print) ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR
ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (4): 626-635 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan yang didirikan oleh Belanda pada masa penjajahan guna mengurusi arus suratmenyurat.
Lebih terperinciPENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO
PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana pada Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik
Lebih terperinciPENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI
PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI 093403110 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti dalam penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Insentif terhadap Kinerja Multi-Dimensional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara-negara ASEAN telah setuju mewujudkan kawasan perdagangan bebas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara-negara ASEAN telah setuju mewujudkan kawasan perdagangan bebas. Namun, tampaknya Indonesia belum bisa memanfaatkan secara optimal potensi pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah bagi orang-orang untuk mencapai tujuan ataupun sasaran tertentu. Dengan kata lain organisasi merupakan sistem yang menghubungkan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS JATI SETIATI (071211623008) Jurusan Ilmu Informasi Dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN
PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Komang Agus Satria Anuraga, I Wayan Bagia, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Lebih terperinciAdrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak
KEBIJAKAN KOMPENSASI DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PALMDALE AGROASIA LESTARI MAKMUR DI SUNGAI AMBAWANG Adrianus Oyok email: adrianus.pangalupha@gmail.com Program Studi Manajemen STIE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan di samping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, sumber
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja,
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)
PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang) Fahrian M A N Bambang Swasto Sunuharyo Hamidah Nayati Utami Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini semakin maju, didasari dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang tinggi mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, persaingan yang sangat ketat antar perusahaan sering terjadi dalam dunia usaha. Dalam suatu perusahaan beroperasi dengan cara mengkombinasikan
Lebih terperinciPengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona M otivasi adalah suatu aktivitas memberikan dorongan pada sese orang supaya timbul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran... 28 B. Definisi Operasional... 28 C. Hipotesis... 29 D. Metode Penelitian... 29 E. Analisa Data... 31 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu perusahaan untuk melakukan peningkatan produktivitas, daya saing dan keuntungan usaha agar dapat mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2. 1. Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja
Lebih terperinciKINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI GAYA KEPEMIMPINAN DAN SISTEM UPAH KERJA PADA PT SAFARI SALATIGATAHUN
ABSTRAK Agung Sri Wahyudi. A 210 110 155. KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI GAYA KEPEMIMPINAN DAN SISTEM UPAH KERJA PADA PT SAFARI SALATIGATAHUN 2015 Program Studi Pendididkan Akuntansi Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia di perlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia manusia yang berada dalam lingkup perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya manusia memegang peranan yang
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia SDM dapat juga disebut sebagai personil. Tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
Lebih terperinci