ANALISIS SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF SEBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PETANI TERHADAP PUPUK ORGANIK KEMASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF SEBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PETANI TERHADAP PUPUK ORGANIK KEMASAN"

Transkripsi

1 AGRISE Volume X No. Bulan Mei ISSN: 4-45 ANALISIS SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF SEBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PETANI TERHADAP PUPUK ORGANIK KEMASAN (ANALYZE OF ATTITUDE AND SUBJECTIV NORM AS A FACTOR WHICH IS INFLUENCED FARMER IN MAKING DECISION TO BUY TOWARD A PACKAGE ORGANIC FERTILIZER) Rini Dwi Astuti Rosihan Asmara, Puiyanti Rahayu ) Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawiaya, Jl. Veteran Malang rinidwi.fp@ub.ac.id ABSTRACT A large market for package organic fertilizer has built competitions between marketer to fulfil demand of product. According to that, consumer behavior research must be hold, directly about decision making on consumer behavior. Through to reasoned action theory, behavior measured by their intention to buy so that the aim of this research achieved, which is to analyze the intention to buy and factors influence. By watching farmer behavior at three strata there are st strata farmers whose using the product, nd strata is farmers whose ever used before but they don t use it right now, and 3rd strata is farmers whose haven t used before, has found that at st and 3rd strata farmers have intention to buy the product, while at nd strata farmers intention to doubt to buy package organic fertilizer. Those case could happened because in maor farmers have netral attitude toward product and also they have their family, neighbor, a farmer group and sales person influenced them in making decision to buy. From result has found that subective norm is the most influence factor in form behavior, and the most influence reference group is a farmer group. This case has showed that in making decision to buy, farmer not only influence by their attitude toward product but also their subective norm, that s why positive attitude not always become buying product, and not every negative attitude wil always certainly not buy the product. Keywords : comsumers decision, behavioral intention ABSTRAK Adanya peluang pasar yang besar bagi produk pupuk organik kemasan telah menciptakan suatu persaingan demi memenuhi permintaan pasar yang ada. Dengan demikian, perlu dilakukan riset perilaku konsumen khususnya mengenai perilaku kosumen dalam mengambil keputusan pembelian. Dengan landasan teori reasoned action, perilaku diukur dengan keinginannya untuk bertindak sehingga tuuan penelitian bisa tercapai yaitu mengukur keinginan bertindak petani terhadap pupuk organik kemasan setelah dipengaruhi oleh faktor sikap dan faktor norma subyektif. Dengan mengamati perilaku petani pada tiga strata yaitu strata I kelompok petani yang sedang menggunakan pupuk organik kemasan, strata II yaitu petani yang pernah menggunakan pupuk organik kemasan namun tidak lagi menggunakan saat ini dan strata III yaitu petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan, didapatkan hasil bahwa keinginan bertindak petani strata I dan III cenderung membeli sedangkan petani strata III cenderung ragu untuk membeli pupuk organik kemasan. Hal

2 88 AGRISE Volume X No. Bulan Mei tersebut bisa teradi karena mayoritas petani memiliki sikap netral terhadap pupuk organik kemasan. Selain itu, dalam mengambil keputusan pembelian petani uga mendapatkan pengaruh dari keluarganya, tetangga, kelompok tani dan tenaga penual, dan kelompok tani merupakan kelompok referensi yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian oleh petani. Kemudian dari hasil analisis uga dinyatakan bahwa norma subyektif merupakan faktor dominan yang mempengaruhi perilaku petani dalam mengambil keputusan sehingga adanya faktor ini menyebabkan tidak selamanya sikap positif akan selalu dikuti dengan pembelian, begitu uga sebaliknya sikap negatif petani terhadap pupuk organik kemasan tidak selalu pasti tidak membeli produk tersebut Kata kunci : keputusan konsumen, keinginan bertindak PENDAHULUAN Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan produk-produk yang alami telah memicu peluang pasar produk-produk organik. Hal tersebut terlihat dengan adanya peningkatan permintaan produk organik dengan rata-rata % tiap tahunnya (Didiek Hadar, 7). Kondisi tersebut telah mendorong Pemerintah Indonesia untuk menadi salah satu produsen produk organik terbesar di dunia. Untuk itu Departemen Pertanian Indonesia menyelenggarakan program Go Organic dengan harapan pada tahun Indonesia akan menadi eksportir produk organik terbesar di dunia dan ketahanan pangan dalam negeri bisa terwuud. Go Organic merupakan suatu program budidaya alami untuk produk-produk pertanian dengan menggunakan sarana produksi (Saprodi) yang uga alami misalnya pupuk organik. Pupuk organik adalah salah satu faktor pendukung utama untuk menghasilkan produk-produk organik. Kebiakan tersebut telah melahirkan banyak produsen pupuk organik yang mendiversifikasikan produknya kedalam sebuah kemasan dengan berbagai macam bentuk dan formula. Sampai dengan tahun 5 tercatat 53 merek pupuk organik kemasan di Indonesia dan diperkirakan akan terus bertambah tiap tahunnya (Suprapta, 5). Desa Tulungreo merupakan sentra pertanian hortikultura organik di Kota Batu. Dengan luas areal pertanian terbesar di Kota Batu yaitu ± 96,5 hektar, daerah tersebut merupakan market area yang sangat potensial bagi para produsen dan pemasar pupuk organik kemasan. Bagi para produsen dan pemasar, umlah penualan atau pembelian merupakan tuuan utama. Sebelum memasarkan suatu produk, produsen akan melakukan riset pasar untuk mengetahui respon pasar terhadap produk tersebut. Salah satu riset pasar yang bisa dilakukan adalah tentang perilaku konsumen. Perilaku konsumen tidak dapat di ukur secara absolut karena menyangkut rasa suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu produk (Simamora, 4). Banyaknya penelitian yang menyatakan bahwa perilaku positif seseorang terhadap suatu produk tidak selalu dikuti dengan perilaku membeli. Demikian uga sebaliknya, banyak konsumen yang membeli produk yang tidak disukainya. Hal tersebut menunukkan adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. Dengan demikian, perilaku pembelian pada penelitian ini diukur dengan keinginannya untuk berindak terhadap pupuk organik kemasan. Melalui pengamatan terhadap tiga kelompok/strata petani di Tulungreo yaitu kelompok petani yang sedang menggunakan pupuk organik kemasan, kedua yaitu petani yang pernah menggunakan namun saat ini tidak lagi menggunakan pupuk organik kemasan dan kelompok ketiga yaitu petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan. Perilaku petani pada tiap strata berbeda, namun

3 Rini Dwiastuti, dkk Analisis Sikap dan Norma Subyektif peneliti ingin mengkai lebih auh mengenai faktor-faktor apa saa yang berperan penting dalam pembentukan perilaku petani terhadap pupuk organik kemasan. Simamora (4) menyatakan bahwa secara garis besar perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Dari sekian banyak faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sikap (faktor internal) dan Norma Subyektif sebagai salah yang termasuk dalam faktor eksternal. Dengan mengukur keinginan bertindak (Behavioral Intention) seseorang maka bisa diketahui seauh mana faktor sikap dan faktor norma subyektif mempengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan terhadap suatu produk (Petter Olson, 994). METODE PENELITIAN Lokasi penelitian secara purposive di Desa Tulungreo dimana merupakan daerah penghasil tanaman sayur organik terbesar di Kecamatan Bumiai Kota Batu. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 8 sampai dengan April tahun 8. Sampel dipilih dengan metode sensus pada petani tanaman sayur organik. Kemudian sample tersebut diklasifikasikan kedalam tiga (3) strata. Strata-strata tersebut yaitu strata I, petani yang saat ini (musim tanam terakhir terhitung seak dilakukannya wawancara kuisioner penelitian ini) menggunakan pupuk organik kemasan, strata II petani yang pernah menggunakan pupuk organik kemasan namun saat ini tidak lagi menggunakannya dan strata III petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Analisis Cochran Qtes Untuk mengetahui apa saa yang dianggap sah (valid) untuk suatu atribut yang dipertimbangkan dalam membuat keputusan pembelian pupuk organik kemasan digunakan metode cochran Qtest dimana peneliti mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai. Atribut yang dimaksud adalah atribut resiko pembelian yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam metode ini, responden diberikan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang dipilih awabannya terdiri atas setuu dan tidak setuu terhadap daftar atribut yang telah diidentifikasi terkait dengan pupuk organik kemasan (6atribut). Atribut tersebut antara lain biaya produksi, hasil panen, kesuburan tanah, harga ual, menggantikan pupuk kimia, aman dan mudah dalam aplikasi. Dimana rumus Q hitung adalah sebagai berikut : k k ( k ) kci ( C ) Q n n k R R Dimana : Q = Q hitung R = umlah setuu pada semua atribut yang diui C = umlah setuu pada semua atribut untuk satu responden n = umlah sampel yang diui (4sampel), k = umlah atribut yang diui (6 atribut) = sampel ke- (,,3,...,4) Penguian kevaliditasan atribut dilakukan dengan membandingkan nilai Q hitung dengan Q tabel atau Chi square tabel. Deraat kebebasan yang digunakan untuk mencari χ

4 9 AGRISE Volume X No. Bulan Mei tabel adalah dk = umlah atribut-, dengan taraf signifikansi 9%. Alasan penggunaan taraf signifikansi 9% karena menurut pertimbangan peneliti, responden pada penelitian ini dianggap memiliki daya tangkap yang cukup tinggi dalam menawab kuisioner yang diaukan. Sehingga, diharapkan dari 4 sampel hanya sekitar 9- orang yang melakukan kesalahan. Untuk kriteria penguian adalah sebagai berikut :. Jika Q hitung > dari χ tabel maka tolak H dan H diterima, maka atribut resiko yang memiliki umlah awaban setuu terdikit harus dihilangkan karena atribut tersebut dianggap tidak valid.. Jika Q hitung < dari χ tabel maka terima H dan tolak H, maka semua atribut resiko yang ada dikatakan valid. Contoh perhitungan Ui cochran Qtest terdapat dalam lampiran b. Ui Validitas Instrumen Salah satu syarat penting dalam pembuatan suatu karya ilmiah adalah bahwa hasil penelitian harus dapat dipertanggungawabkan kebenarannya. Untuk itu diperlukan penguiannya tentang validitas dan reliabilitas untuk memastikan bahwa data dan alat analisis yang digunakan sudah memenuhi syarat dan dapat dipertanggungawabkan. Pada penelitian ini menggunakan pengolahan data dengan program SPSS. a. Validitas Validitas adalah penguian yang dapat menawab seauh mana data yang akan digunakan yang dalam hal ini data yang ditampung oleh kuisioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Langkah-langkah penguian validitas adalah :. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Melakukan ui coba pengukur tersebut pada responden. Responden diminta untuk menawab pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk ui coba ini adalah orang. 3. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai rumus korelasi product moment : r n( xy) ( x y) n x ( x) n y ( y) Dimana : r = nilai korelasi X = nilai skor pertanyaan Y = total nilai skor pada seluruh pertanyaan n = banyaknya sampel Skor pertanyaan dinyatakan dengan sangat setuu (skor 5), setuu (skor4), raguragu (skor3), tidak setuu (skor) hingga sangat tidak setuu (skor ). Secara metode statistika, r yang diperoleh harus diui terlebih dahulu untuk menyatakan nilai signifikansi, dimana pertanyaan yang tidak memiliki nilai signifikan memiliki angka korelasi yang rendah dan untuk angka korelasi yang negatif menunukkan bahwa pernyataan tersebut tidak valid atau dengan kata lain bertentangan dengan pernyataan yang lain. Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis dari Tabel r dengan deraat kebebasan (degree of freedom) adalah n-. Adapun hasil hipotesis adalah sebagai berikut :. H = tidak terdapat hubungan antar pernyataan yang mendukung sebuah konsep. H = terdapat hubungan antar pernyataan yang mendukung sebuah konsep.

5 Rini Dwiastuti, dkk Analisis Sikap dan Norma Subyektif Sedangkan penolakkan H dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : nilai korelasi product moment > angka kritis Probabilitas kesalahan menolak H (p) taraf signifikansi (α =,5). Setelah melakukan ui validitas dua kali, maka diketahui bahwa kuisioner ke- adalah instrumen yang valid. Lebih elasnya untuk mengetahui perbedaan instrumen tersebut terlampir pada lampiran 3b. Analisis Keinginan Bertindak/ Behavioral Intention (BI) Pada penelitian ini teori Fishbein Reasoned Action digunakan untuk menganalisis Keinginan bertindak (Behavioral Intention/BI). Model analisis tersebut digunakan untuk memproyeksikan perilaku pembelian petani terhadap pupuk organik kemasan. Model analisis ini uga digunakan untuk menawab tuuan penelitian ketiga. a. Pengukuran Perilaku (B) dengan metode Keinginan Bertindak (BI) Model modifikasi dari model multiatribut ini mengukur sikap konsumen terhadap atribut produk (A B ) dan variabel norma subyektifnya (SN) yang akan membentuk Behavioral Intention/keinginan bertindak (BI). Hubungan antara maksud perilaku dan dua komponen yang membentuknya dinyatakan oleh persamaan berikut : B k BI k = W k (A B ) k + W k (SN) k Dimana : B : Perilaku aktual yaitu pasti membeli, membeli, ragu-ragu, tidak membeli, atau pasti tidak membeli BI : Maksud perilaku pada saat tertentu A B : Sikap terhadap perilaku membeli pupuk organik kemasan SN : Norma subyektif terhadap perilaku membeli seseorang untuk pupuk organik kemasan. W, W : Bobot nilai (dinyatakan dalam %) k : sampel ke-k (k=,,3,...,57) Sebelum mendapatkan nilai BI terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai A B (sikap terhadap atribut produk). Dimana rumus A B adalah sebagai berikut : A B = b i e i b i = n b i e i e i = n Dimana: A B : Sikap total individu terhadap perilaku. Dalam penelitian ini perilaku yang dimaksud berupa membeli pupuk organik kemasan. b i : Kekuatan keyakinan konsumen terhadap atribut ke-i (ada 6 atribut produk). : Evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut ke-i (6atribut produk). e i b i e n i i : Rata-rata b i : Rata-rata e i : Jumlah responden (57 responden) : Atribut ke-i, i= (atribut harga pupuk organik kemasan), (kandungan bahan pupuk organik kemasan),..., 6(kualitas hasil panen)

6 9 AGRISE Volume X No. Bulan Mei : Mengindikasikan adanya beberapa atribut yang dikenal (salient attribut), dimana melalui atribut-atribut tersebut kombinasi b i dan e i diumlahkan. Nilai b dan e diperoleh dari skor skala,, 3, 4, 5. Skor terendah () menyatakan sikap konsumen sangat tidak setuu dan skor tertinggi (5) menyatakan sikap konsumen sangat setuu terhadap atribut produk pupuk organik kemasan. Skor b dan e tiap responden diumlahkan maka akan menghasilkan nilai A B. Nilai pengamatan A B yang dihasilkan dari perkalian b dengan e baru memiliki arti ika diintepretasikan kedalam kelas-kelas dibawah ini : Tabel. Tabel Kelas Skor Sikap (A B ) SKALA 57 A B 66,4 66,5 A B 75,9 76 A B 85,4 85,5 A B 94,9 95 A B 4,4 INTEPRETASI Sangat negatif Negatif Ragu-ragu Positif Sangat positif Kemudian, setelah mendapatkan nilai A B, langkah selanutnya untuk mendapatkan nilai BI yaitu dengan menghitung nilai SN. Norma subyektif (SN) dibentuk oleh dua komponen, yang pertama adalah keyakinan normatif (NB) individu yaitu keyakinan konsumen bahwa kelompok atau seseorang yang menadi preferensi akan mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan berperilaku, yang kedua adalah motivasi (MC) individu yaitu motivasi konsumen untuk menuruti keyakinan normatif tersebut. Dimana rumus variabel Norma subyektif (SN) adalah sebagai berikut : SN NB l MC l m k ( NB = = k)( MC k) NBm l resp. l MCm l resp. l Dimana : SN : Norma Subyektif individu terhadap perilaku pembelian pupuk organik kemasan l : Strata ke-l, l=i (strata pengguna pupuk organik kemasan), II (strata petani yang pernah menggunakan pupuk organik kemasan namun saat ini tidak lagi menggunakan), III (strata petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan) l : I (k=,,...,5) l : II (k=6, 7,..., ) l : III (k=,3,...,57) NB : keyakinan normatif MC : Motivasi individu m : kelompok referensi ke-m (m= (anggota keluarga), m= (tetangga), m=3 (kelompok tani) dan m=4 (tenaga penual) k : Responden ke-k (k=,,...,57)

7 Rini Dwiastuti, dkk Analisis Sikap dan Norma Subyektif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Ui Cochran Q Test Enam atribut dugaan awal yang diteliti dengan menggunakan Ui Cochran Qtest antara lain atribut harga pupuk organik kemas, kandungan bahan, pengaruh produktivitas pupuk terhadap umla h panen dan kualitas hasil panen, keamanan dalam aplikasi serta sifat pupuk organik kemas yang ramah lingkungan. Dari hasil perhitungan menunukkan nilai t hitungnya sebesar 5,9; lebih kecil dibandingkan nilai nilai t tabel sebesar 9,4. Dengan demikian, H diterima, artinya keenam atribut dugaan tersebut semuanya valid. Hasil Ui Validitas Instrumen Setelah melalui dua kali ui validitas terhadap dua kuisioner yang berbeda, hasil analisis menyatakan bahwa ku isioner kedua valid. Dikatakan valid karena nilai korelasi tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai kritis tabel yaitu,468. Tabel. Intrepetasi nilai BI Per Strata Responden S T R A T A Variabel I II III TOTAL N % n % n % n % A. Behavioral Intention (BI). Pasti Tidak Beli. Mungkin Tidak Beli 3. Ragu-ragu 4. Mungkin Beli 5. Pasti Beli 3 7 6,67 3,33 46,67 3,33, 33,33 33,33, ,56 9, ,33 6, ,5,5,8 36,84 5,8 Total 5 Adanya responden yang pasti tidak beli dan mungkin tidak beli pada kelompok pengguna pupuk organik kemasan ini (strata I) dikarenakan fenomena yang teradi dilapang menunukkan bahwa penggunaan pupuk organik kemasan diawal menyebabkan peningkatan biaya produksi tanpa disertai dengan peningkatan keuntungan, hal tersebut merupakan suatu kendala bagi petani yang bermodal kecil. Sehingga beberapa petani pada strata ini dimasa mendatang memiliki kecenderungan untuk tidak lagi melakukan pembelian terhadap pupuk organik kemasan. Suatu kondisi yang berbalik dengan strata I, kelompok petani strata II (petani yang pernah menggunakan naun tidak lagi menggunakan pupuk organik kemasan) memiliki kecenderungan untuk kembali membeli pupuk organik kemasan dimasa mendatang dilihat dari umlah responden yang cenderung membeli lebih banyak daripada yang cenderung tidak membeli. Fenomena tersebut bisa teradi karena kelompok responden pada strata II saat ini sudah mendapatkan informasi yang baik tentang pupuk organik kemasan dari pengalaman orang lain ataupun adanya pengaruh dari lingkungannya. Sebagian besar petani pada strata III (petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan) ustru memiliki kecenderung untuk melakukan pembelian. Disimpulkan bahwa mayoritas responden di lokasi penelitian akan cenderung untuk melakukan pembelian terhadap pupuk organik kemasan. Hal tersebut ditunukkan dengan banyaknya umlah

8 94 AGRISE Volume X No. Bulan Mei responden yang mungkin beli dan pasti beli lebih banyak dibandingkan dengan umlah responden yang mungkin tidak beli dan pasti tidak beli. Tabel 3. Intepretasi Sikap (A B ) Tiga Strata Responden Terhadap Atribut Pupuk Organik Kemasan S T R A T A Variabel I II III TOTAL n % n % n % n % B. Sikap (A B ). Sangat Negatif. Negatif 3. Netral 4. Positif 5. Sangat Positif Total Dilihat secara total, mayoritas responden bersikap netral terhadap pupuk organik kemasan. Hal tersebut bisa dikaitkan dengan kepercayaan responden terhadap atribut - atribut pada pupuk organik kemasan sebelum dan sesudah membeli. Berikut ini tabel yang menggambarkan kepercayaan dan evaluasi responden terhadap atribut-atribut yang terdapat pada pupuk organik kemasan : Tabel 4. Skor Kepercayaan dan Evaluasi terhadap Atribut Pupuk Organik Kemasan Atribut. Atribut harga pupuk organik kemasan. Atribut kandungan bahan POK* 3. Atribut Keamanan dalam penggunaan 4. Atribut Ramah Lingkungan 5. Atribut Jumlah panen 6. Atribut Kualitas Panen skor rata-rata Komponen bk 3,47 3,63 3,77 3,68 3,68 3,68 skor rata-rata Komponen ek 3,47 3,75 3,68 3,44 3,96 3,96 Berdasarkan tabel kepercayaan responden sebelum membeli menunukkan bahwa atribut yang paling dipercaya responden terdapat pada pupuk organik kemasan mulai dari yang tertinggi yaitu atribut keamanan dalam penggunaan dengan nilai rata-rata bi 3,77. Namun, setelah dievaluasi dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain setelah melakukan pembelian, urutan atribut produk yang dipercayai sebelumnya telah berubah. Setelah di evaluasi, atribut yang paling tinggi skornya adalah atribut umlah panen dan kualitas hasil panen dengan skor sama yaitu 3,96. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa adanya perubahan kepercayaan akan atribut pada pupuk organik kemasan sebelum dan sesudah membeli telah membuat mayoritas responden bersikap netral terhadap pupuk organik kemasan.

9 Rini Dwiastuti, dkk Analisis Sikap dan Norma Subyektif Tabel 5. Hubungan Sikap dan Keinginan Bertindak Sikap Keinginan Bertindak Jumlah (orang) Sangat Positif Mungkin tidak beli Ragu-ragu Pasti tidak beli Positif Ragu Mungkin tidak Beli Netral Sangat Negatif Pasti beli Mungkin beli Mungkin Tidak beli Pasti tidak beli Pasti Beli Mungkin Beli Ragu Bisa disimpulkan bahwa sikap positif tidak selalu dikuti dengan tindakan membeli, begitu uga sebaliknya tidak semua sikap sangat negatif selalu dikuti dengan penolakan terhadap produk. Hal tersebut bisa teradi karena dalam mengambil keputusan pembelian responden tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internalnya (sikap) tetapi uga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu Norma Subyektif. Tabel 6. Rata-rata nilai Kepercayaan Utama (NB) dan Motivasi (MC) strata I II III Rata-rat Rata-rata nilai Kepercayaan Motivasi (MCk) Normatif (NBk) NB NB NB3 NB4 MC MC MC3 MC4 3, 3,7 3,53 3,4 3,,93 3,73 3,7 3,67 3,7 3,67 3,5 3,67 3, 3,67 3, 3,33 3,7 3,7 3,64 3,33,97 3,8 3,4 3,4 3, 3,6 3,5 3,4,9 3,7 3, Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa nilai NB yang tinggi tidak selalu dikuti dengan nilai MC yang uga tinggi. Dan kelompok referensi yang paling memotivasi responden pada semua strata adalah kelompok tani. Dari hasil pengamatan dilapang kenyataan yang ditangkap oleh peneliti adalah adanya ketergantungan yang tinggi antar petani dalam suatu kelompok tani, bahkan anggota kelompok tani tersebut dengan petani diluar kelompok. Kelompokkelompok tani di desa Tulungreo merupakan suatu organisasi yang terstruktur yang memiliki visi dan misi dalam pengembangan usahatani anggotanya. Tiap kelompok menerapkan strategi usahatani organik yang berbeda untuk komoditi yang mereka tanam. Kemudian, pengalaman pengalaman mereka diceritakan dan diadikan diadikan sebagai obek diskusi dalam Sekolah Lapang Organik (SLO). SLO tersebut merupakan wadah yang dibuat untuk menampung segala informasi yang terkait dengan pertanian organik sekaligus biasa digunakan untuk demo pupuk organik kemasan, dan SLO tersebut diperuntukkan bagi semua petani di wilayah kecamatan Bumiai kota Batu. Dengan demikian, dibandingkan dengan atribut SN lainnya seperti keluarga, tetangga, dan tenaga penual, kelompok tani lah yang paling banyak memberi pengaruh kepada responden karena selain 7

10 96 AGRISE Volume X No. Bulan Mei informasi pengetahuan tentang pertanian organik dan pupuk organik kemasan, responden uga diperlihatkan bukti keberhasilan kelompok tani atau perorangan yang telah menggunakan pupuk organik kemasan. Tabel 7. Bobot nilai sikap (w) dan bobot nilai norma subyektif (w) Strata Variabel I II III Rata-rata W,48,47,46,47 W,5,53,54,53 Dari tabel 7 diketahui bahwa pada semua strata faktor yang memiliki bobot nilai (w) lebih besar adalah w, artinya perilaku responden lebih banyak dipengaruhi oleh faktor norma subyektif dibandingkan faktor sikap responden terhadap pupuk organik kemasan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa sikap positif responden tidak selalu dikuti dengan dikuti dengan perilaku membeli pupuk organik kemasan, begitu uga sebalikya pada penelitian ini uga ditemukan responden yang bersikap cenderung negatif terhadap pupuk organik kemasan tetapi melakukan pembelian. Pengaruh norma subyektif biasanya berupa informasi informasi terkait dengan pengalaman kelompok referensi maupun pengalaman orang lain, baik pengalaman buruk ataupun baik, yang terkait dengan penggunaan pupuk organik kemasan dan pengaruhnya terhadap usahatani yang mereka lakukan. Dengan demikian, hipotesa peneliti yang menyatakan bahwa variabel norma subyektif(sn) lebih dominan mempengaruhi perilaku (B/BI) dibandingkan dengan sikap (AB) terbukti benar. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :. Sikap mayoritas petani strata II (kelompok petani yang pernah menggunakan pupuk organik kemasan namun saat ini tidak lagi menggunakan) dan III (kelompok petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan) adalah netral terhadap pupuk organik kemasan sementara petani strata I (kelompok petani yang sedang menggunakan pupuk organik kemasan) mayoritas bersikap sangat positif. Namun, secara keseluruhan, sikap responden netral dikarenakan adanya perubahan kepercayaan responden terhadap atibut produk sebelum dan sesudah membeli pupuk organik kemasan.. Kelompok referensi (atribut Norma subyektif) yang terdiri dari keluarga, tetangga, kelompok tani dan penual dipercaya oleh responden akan mempengaruhi perilaku responden terhadap pupuk organik kemasan. Dan kelompok referensi yang paling memotivasi responden pada (semua strata) untuk mengikuti pengaruh kelompok referensi adalah kelompok tani. Lebih spesifik pada strata I dan strata III kelompok referensi yang memotivasi dari urutan terbesar sampai terkecil adalah kelompok tani, keluarga, penual, tetangga. Sedangkan pada strata II kelompok referensi yang paling memotivasi responden adalah kelompok tani, kemudian dikuti oleh keluarga, lalu tetangga dan penual. 3. Secara menyeluruh, responden cenderung untuk membeli pupuk organik kemasan, dikarenakan pada strata I mayoritas responden cenderung mungkin beli untuk membeli pupuk organik kemasan, strata II cenderung ragu dan mungkin beli sedangkan pada strata III responden cenderung mungkin beli pupuk organik kemasan. 4. Faktor yang paling mempengaruhi perilaku responden terhadap pembelian pupuk organik kemasan pada strata I, II dan III adalah faktor norma subyektif (SN).

11 Rini Dwiastuti, dkk Analisis Sikap dan Norma Subyektif Saran. Untuk pengembangan strategi pemasaran yang terkait dengan atribut pupuk organik kemasan, perusahaan bisa meningkatkan nilai masing-masing atribut dan mempertahankannya sehingga antara kepercayaan petani sebelum dan sesudah membeli tidak berubah, dengan demikian sikap petani terhadap pupuk organik kemasan bisa meningkat. Untuk pengembangan strategi pemasaran yang terkait dengan promosi, perusahaan lebih baik menadikan kelompok referensi kunci untuk mempengaruhi perilaku petani terhadap pupuk organik kemasan. Kelompok referensi kunci yang dimaksud yaitu kelompok tani, anggota keluarga, salesperson atau tetangganya. Lebih spesifik, untuk kelompok petani pengguna produk (strata I) perusahaan bisa membidik kelompok tani, tetangga, keluarga dan salesperson untuk mempengaruhi petani pada strata ini. Untuk kelompok petani strata II, perusahaan bisa membidik kelompok tani atau anggota keluarga, dan tetangga atau salesperson. Dan untuk kelompok petani strata III, kelompok referensi kunci yang bisa dibidik perusahaan yaitu kelompok tani, tetangga, keluarga dan salesperson. 3. Perusahaan terkait perlu mengadakan sosialisasi mengenai manfaat serta kegunaan pupuk organik kemasan serta pegaruh awal penggunaan pupuk organik kemasan terhadap biaya produksi dan terhadap produksi. DAFTAR PUSTAKA Asmara, Rosihan, 9. Metode Pengukuran Perilaku Konsumen Model Multiatribut. Modul Aar. Unibraw. Malang Astuti, R.D. Isaskar, R. dan Asmara, R. 5. Perilaku Konsumen dalam Agribisnis. Modul Aar. Universitas Brawiaya. Malang Engel, James F, Blackwell, and Miniard Perilaku Konsumen. Alih Bahasa: Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta. Febriyanto, Rendi. 6. Hubungan antara Karakteristik Konsumen dengan Indikator Utama Bauran Pemasaran yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Kopi Bubuk Instan Jenis Mix. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawiaya. Malang. Olson, Petter Perilaku Konsumen. Erlangga, Jakarta. Puspasari, 6. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Membeli Strawbery Organik. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawiaya. Malang. Retnaningsih, Dewi. 7. Analisis Bauran Pemasaran Atribut Produk Amistratop. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawiaya. Malang. Simamora, Bilson. 4. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia. Jakarta. Sukrtistiyanik. 7. Analisis Perilaku Konsumen terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Beras Organik. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawiaya. Malang.

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYUR ORGANIK BABY O DAN VEGGY O

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYUR ORGANIK BABY O DAN VEGGY O AGRISE Volume XII No. 1 Bulan Januari 2012 ISSN: 1412-1425 ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYUR ORGANIK BABY O DAN VEGGY O (ANALYSIS OF CONSUMER S ATTITUDE TOWARDS THE DECISION TO

Lebih terperinci

Analisa Faktor yang Berpengaruh terhadap Penyelesaian Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Industri

Analisa Faktor yang Berpengaruh terhadap Penyelesaian Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Industri Petunuk Sitasi: Kusumanto, I., & Syahri, M. (017). Analisa Faktor yang Berpengaruh terhadap Penyelesaian Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Industri. Prosiding SNTI dan SATELIT 017 (pp. A8-13). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 216 (66-74) Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Esa Khoirinnisa,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Tradisional di Kota Medan) Ester B.A Purba *), Rahmanta Ginting **), Satia Negara Lubis **)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta baik swasta maupun negeri, akan menjadikan persaingan sangat ketat.

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEIVED QUALITY PRODUK INSEKTISIDA PADA PETANI BAWANG MERAH

ANALISIS PERCEIVED QUALITY PRODUK INSEKTISIDA PADA PETANI BAWANG MERAH AGRISE Volume X No. Bulan Mei 010 ISSN: 141-145 ANALISIS PERCEIVED QUALITY PRODUK INSEKTISIDA PADA PETANI BAWANG MERAH (THE PERCEIVED QUALITY ANALYSIS OF INSECTICIDE PRODUCT AT UNION FARMERS) Djoko Koestiono

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti, Utami Puji Lestari. Abstract I. PENDAHULUAN

Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti, Utami Puji Lestari. Abstract I. PENDAHULUAN SIKAP NASABAH BANK KONVENSIONAL TERHADAP PERBANKAN SYARIAH PASCA FATWA MUI (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto) Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup pesat,berbagai perusahaan yang ada berlomba-lomba menawarkan produk mereka.oleh karena itu

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA

PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA Oleh : MIFTAHUL MUNIR Dosen Fak. Ekonomi UNISKA ABSTRAK Saat ini banyak sekali bermunculan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Blackberry smartphone is one product that has a difference with products from other companies. Taking into account the elements of product attributes such as product quality, product features,

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JAMUR TIRAM DI KOTA PEKANBARU ANALYSIS OF CONSUMER BEHAVIOUR TOWARDS BUYING OYSTER MUSHROOM IN PEKANBARU

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JAMUR TIRAM DI KOTA PEKANBARU ANALYSIS OF CONSUMER BEHAVIOUR TOWARDS BUYING OYSTER MUSHROOM IN PEKANBARU 1 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JAMUR TIRAM DI KOTA PEKANBARU ANALYSIS OF CONSUMER BEHAVIOUR TOWARDS BUYING OYSTER MUSHROOM IN PEKANBARU Eka Sunarya Putri, Eliza, Evy Maharani (Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN PERIKLANAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN DI CV. TRACKERINDO ANUGRAH SEJAHTERA, BANDUNG INTISARI

PENGARUH PELAKSANAAN PERIKLANAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN DI CV. TRACKERINDO ANUGRAH SEJAHTERA, BANDUNG INTISARI PENGARUH PELAKSANAAN PERIKLANAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN DI CV. TRACKERINDO ANUGRAH SEJAHTERA, BANDUNG INTISARI Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah pelaksanaan periklanan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Marketing Mix, Place, Price, Promotion, Product, Desire to buy. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Marketing Mix, Place, Price, Promotion, Product, Desire to buy. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The line with growing in the world that requirement human life progressively the complex. This matter can be seen from desire socialize to ideal new product in fulfilling requirement of its life,

Lebih terperinci

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement ABTRACT In general, Otomotif industry in Indonesia now has experiencing growth. Astra Honda Motor company is the one of companies that runs in otomotif field.the product is Honda Beat wich targeting adult

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE Febby A. Kemalasari, Tatiek K. Andajani, Soekartawi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian deskriptif explanatory dengan

III. METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian deskriptif explanatory dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian deskriptif explanatory dengan jenis dua data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM IDA BGS. EKA ARTIKA ABSTRAK Fakultas Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram Terdapat banyak

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap pengguna maupun bukan pengguna

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. 1 1.2. Rumusan Masalah 5 1.3. Tujuan Penelitian.. 6 1.4. Manfaat

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TABUNGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG CILACAP

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TABUNGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG CILACAP ANALISIS KEPUASAN NASABAH TABUNGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG CILACAP Amin Budiastuti Farida Jazarianti Dosen Tetap STIE Satria Purwokerto ABSTRACT The aims of this research at examining

Lebih terperinci

Disusun oleh: VENNY PRADANA B

Disusun oleh: VENNY PRADANA B ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pembeli Produk Minuman Fremilk Thai Tea di Surakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

INTISARI. Kata kunci: Kualitas Jasa, Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Kepuasan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata kunci: Kualitas Jasa, Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Kepuasan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Jasa merupakan setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Dalam industri jasa,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Product Attributes, Demand to buy, Organic Rice, and Green Product. viii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRACT. Key Words: Product Attributes, Demand to buy, Organic Rice, and Green Product. viii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRACT Entering the 21st century, now a days healthy life style with theme Back to Nature has became a new trend for all people in the world. People have realized that using materials that contain chemicals

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP IKLAN KOMPARATIF PRODUK SIMCARD GSM DENGAN INTENSI MEMBELI PADA REMAJA-AKHIR

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP IKLAN KOMPARATIF PRODUK SIMCARD GSM DENGAN INTENSI MEMBELI PADA REMAJA-AKHIR HUBUNGAN SIKAP TERHADAP IKLAN KOMPARATIF PRODUK SIMCARD GSM DENGAN INTENSI MEMBELI PADA REMAJA-AKHIR (THE CORRELATION BETWEEN ATTITUDE TOWARD COMPARATIVE ADVERTISING OF GSM SIMCARD WITH INTENTION TO BUY

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan meyalurkan barang-barang dan jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju, seperti

Lebih terperinci

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY) AGRISE Volume XIV No. 2 Bulan Mei 2014 ISSN: 1412-1425 ANALISIS TINGKAT KINERJA KELOMPOK TANI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI (STUDI KASUS DI KECAMATAN RASANAE TIMUR

Lebih terperinci

PENGARUH PENETAPAN KEMASAN TERHADAP TINGKAT LOYALITAS KONSUMEN Studi kasus pada perusahaan PD Nanjung Bogor

PENGARUH PENETAPAN KEMASAN TERHADAP TINGKAT LOYALITAS KONSUMEN Studi kasus pada perusahaan PD Nanjung Bogor JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No., Oktober 004 : 9 98 PENGARUH PENETAPAN KEMASAN TERHADAP TINGKAT LOYALITAS KONSUMEN Studi kasus pada perusahaan PD Nanjung Bogor Oleh : Sujana Dosen Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN

POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN ISSN: 087-8 POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN Kustiawati Ningsih Program Studi Agribisnis, Universitas Islam Madura ABSTRAK Positioning (penetapan posisi) merupakan tindakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu

ABSTRAK. terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran produk Chatime di Bandung serta untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia. Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia.

Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia. Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia. JIMT Vol. 11 No. 1 Juni 2014 (Hal. 36 47) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSANPEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. ANUGERAH PERDANA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN KOPI LUWAK BERMEREK DI KOTA MEDAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN KOPI LUWAK BERMEREK DI KOTA MEDAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN KOPI LUWAK BERMEREK DI KOTA MEDAN Irsa Izriyani Marbun*), Rahmanta Ginting**), Emalisa**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the Decision to Buy of Solid Brem Madiun Outlets

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the Decision to Buy of Solid Brem Madiun Outlets Analisis Persepsi Konsumen Brem Padat (S. A. Mustaniroh, R. Astuti dan D.Widyaningtias) ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG ATRIBUT PRODUK YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BREM PADAT DI KOTA MADIUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI AGRISE Volume IX No. 1 Bulan Januari 009 ISSN: 141-145 HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI THE CORRELATION

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Mc Donald s, Brand Image, Consumer Buying Interest. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Mc Donald s, Brand Image, Consumer Buying Interest. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT At this time, human life can not be separated from the role of the brand that makes the brand become the critical success factors of the process of product sales. For that each company seeking

Lebih terperinci

DAYA SAING KETAHANAN PANGAN MELALUI IDENTIFIKASI SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN REMAJA TERHADAP PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD)

DAYA SAING KETAHANAN PANGAN MELALUI IDENTIFIKASI SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN REMAJA TERHADAP PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DAYA SAING KETAHANAN PANGAN MELALUI IDENTIFIKASI SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN REMAJA TERHADAP PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DAN MAKANAN LOKAL (TRADISIONAL) SUMMARY Oleh : Sudiyarto Consumers especially

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT TEGAL DALAM BERASURANSI Oleh: Gunistiyo dan Subekti ABSTRAK

TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT TEGAL DALAM BERASURANSI Oleh: Gunistiyo dan Subekti ABSTRAK TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT TEGAL DALAM BERASURANSI Oleh: Gunistiyo dan Subekti ABSTRAK This research is purposed to recognize asurance are grade of Tegal people and to recognize correlation care grade.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerimaan nasabah dalam hal niat menabung mereka pada produk

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara sengaja atau purposive di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Batu Malang pada bulan Maret sampai September 2015.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK DONAT PAKET SURYA BAKERY DI KOTA BENGKULU

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK DONAT PAKET SURYA BAKERY DI KOTA BENGKULU ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK DONAT PAKET SURYA BAKERY DI KOTA BENGKULU CONSUMERS ATTITUDE AND BEHAVIOUR TOWARD DONUT PRODUCT OF SURYA BAKERY IN BENGKULU CITY Dwita Frisdinawati,

Lebih terperinci

bahwa perilaku dapat menyebabkan akibat tertentu dan evaluasi pada

bahwa perilaku dapat menyebabkan akibat tertentu dan evaluasi pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Untuk lokasi penelitian penulis membatasi penelitian ini di fitness center di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. 3.2 Variabel Penelitian 1. Variabel Independen

Lebih terperinci

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR Khairil Hamdi 1122003025 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN JEMBER ANALISIS PERILAKU KONSUMEN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN JEMBER Titin Agustina Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis email: agustin_agrisos@yahoo.co.id ABSTRACT Food is an essential commodities

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam memilih suatu produk yang akan dibeli, konsumen memiliki beberapa kriteria tersendiri sesuai dengan karakteristik dari konsumen itu sendiri. Salah satu kriteria yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU MARKETING ANALYSIS OF WHITE OYSTER MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) IN PEKANBARU CITY Wan Azmiliana 1), Ermi Tety 2), Yusmini

Lebih terperinci

: Hubungan Terpaan Iklan, Terpaan Publisitas, dan Terpaan Promosi Penjualan KFC dengan Keputusan Pembelian ABSTRAK

: Hubungan Terpaan Iklan, Terpaan Publisitas, dan Terpaan Promosi Penjualan KFC dengan Keputusan Pembelian ABSTRAK Nama : MELINDA WITA SATRYANI NIM : 14030110141009 Judul : Hubungan Terpaan Iklan, Terpaan Publisitas, dan Terpaan Promosi Penjualan KFC dengan Keputusan Pembelian ABSTRAK Dalam bersaing dengan kompetitor,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Celebrity endorser, attractiveness, trustworty, expertise and purchase intention. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Celebrity endorser, attractiveness, trustworty, expertise and purchase intention. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Research "Celebrity endorsers Influence (Edison Chen) To Sell Interest In Consumer Products Clear Soft and Shiny" aims to determine how much influence Celebrity endorser visits from credible sources

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: kualitas produk, harga, iklan, dan minat beli

Kata-kata kunci: kualitas produk, harga, iklan, dan minat beli ABSTRAK Dengan semakin pesatnya industry bubble drink di Indonesia, sehingga perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan. Untuk

Lebih terperinci

Penentuan Strategi Pemasaran Produk Minuman Energi (Dwi Sukma Donoriyanto) 11

Penentuan Strategi Pemasaran Produk Minuman Energi (Dwi Sukma Donoriyanto) 11 Penentuan Strategi Pemasaran Produk Minuman Energi (Dwi Sukma Donoriyanto) 11 PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK MINUMAN ENERGI DENGAN TEORI PERMAINAN (GAME THEORY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT KONSUMEN DI

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Brand community, word of mouth behavior, community, Vespa.

ABSTRACT. Keywords: Brand community, word of mouth behavior, community, Vespa. ABSTRACT Basically, the more choices of products in the market, the more options for consumers to choose products that match their expectations. In this situation, the role of consumer who have used a

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP PEMBACA TERHADAP ATRIBUT SURAT KABAR HARIAN BANJARMASIN POST DI KOTA BANJARMASIN. Penta Lestarini Budiati

ANALISIS SIKAP PEMBACA TERHADAP ATRIBUT SURAT KABAR HARIAN BANJARMASIN POST DI KOTA BANJARMASIN. Penta Lestarini Budiati OKTOBER 2010, VOLUME 11 NOMOR 2 ANALISIS SIKAP PEMBACA TERHADAP ATRIBUT SURAT KABAR HARIAN BANJARMASIN POST DI KOTA BANJARMASIN Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kuala Kapuas Jalan Jend. A. Yani No. 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki. Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

Sistem Informasi Penilaian Sikap Perilaku Konsumen Pada Karakteristik Produk

Sistem Informasi Penilaian Sikap Perilaku Konsumen Pada Karakteristik Produk Sistem Informasi Penilaian Sikap Perilaku Konsumen Pada Karakteristik Produk Oleh : Fuad Danang Sutikno 04203121 Latar Belakang Permasalahan Perusahaan harus melakukan perubahan! Mengapa? Karena konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

Pengembangan pertanian organik (kasus penerapan pupuk organik pada padi sawah di kecamatan arga makmur; Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu)

Pengembangan pertanian organik (kasus penerapan pupuk organik pada padi sawah di kecamatan arga makmur; Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu) Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Membership) Pengembangan pertanian organik (kasus penerapan pupuk organik pada padi sawah di kecamatan arga makmur; Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Snack Ribut adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk makanan yaitu berupa roti dan bolu-bolu yang dapat menjadi kebutuhan sehari-hari konsumen sebagai sarapan pagi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan 9 III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Riset atau penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah, dan bertujuan. Maka data atau informasi yang dikumpulkan relevan dengan persoalan

Lebih terperinci

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta Kiki Adhi Eka Juana NIM.F0299067 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk menggunakan TransJakarta ke tempat kerja. Partisipan penelitian ini sebanyak 103 pekerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In Choosing a product to buy, consumer have some separate criteria as according to characteristic of itself consumer. One of criterion which at most used is prices. Price is one of inseparable

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE Oleh : Togi Dedy Wirawan Marpaung 212007706 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk 35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 1 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam pendekatan penelitian ini jenis yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu menggunakan analisis data secara

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh Petunjuk Sitasi: Bachtiar, Syukriah, & Khairanita. (2017). Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. G54-60). Malang: Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

PENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi Pada Pembelian Rumah di PERUM PERUMNAS Cabang Mojokerto Lokasi Madiun)

PENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi Pada Pembelian Rumah di PERUM PERUMNAS Cabang Mojokerto Lokasi Madiun) PENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi Pada Pembelian Rumah di PERUM PERUMNAS Cabang Mojokerto Lokasi Madiun) Ria Dwi Nugraheni Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN riadnugraheni@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan turut berimplikasi pada naiknya permintaan akan produk-produk yang dinilai memiliki gizi tinggi,salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tingkat kebutuhan masyarakatnya. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tingkat kebutuhan masyarakatnya. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara secara otomatis semakin meningkat tingkat kebutuhan masyarakatnya. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya permintaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara body image dan self-esteem pada mahasiswi tahap remaja akhir Fakultas Y di Universitas X Bandung. Rancangan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Menurut Kotler (1999:4), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan inginkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada tahun-tahun terakhir, persaingan antara produsen teh siap minum dalam kemasan di Indonesia semakin marak. Para produsen teh siap minum dalam kemasan di Indonesia berkompetisi untuk menciptakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The number of ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) in Indonesia make the consumer think to buy the product being offered to the market. A large selection of products offered by ATPM was a little

Lebih terperinci