BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, dunia industri di Indonesia terasa semakin meningkat dan bersaing menuju ke arah persaingan global, terutama persaingan dalam hal menghadapi perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Para pelaku bisnis semakin berupaya merencanakan strategi yang cocok dengan tujuan agar bisnis yang sedang berjalan dapat bertahan lama, bahkan menjadi maju dalam persaingan global. Dengan semakin ketatnya persaingan, dunia industri khususnya perusahaan manufaktur dituntut untuk memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dan harga yang bersaing pula. PT. Metropoly Jaya Nusa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam perindustrian pembuatan kantong plastik yang sangat memperhatikan kualitas dan kepercayaan konsumen. Untuk menjalankan proses produksinya, perusahaan melakukan otomasi yang berarti segala tindakan untuk menggantikan proses kerja dengan bantuan tenaga manusia menjadi proses kerja dengan menggunakan berbagai macam mesin yang otomatis dan modern. Dengan adanya otomasi mesin maka pekerjaan operator akan lebih mudah karena beberapa objek kerja yang ada, telah diambil oleh ahli mesin tersebut. Akibatnya adalah peran operator dalam mengendalikan operasional mesin menjadi semakin berkurang.

2 2 Otomasi proses produksi juga bisa mengakibatkan hasil produksi mencapai kuantitas yang banyak dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan jika proses produksi yang dilakukan secara manual. Di sisi lain, otomasi juga bisa menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya dan kelalaian manusiapun bisa dikurangi. Sistem di PT. Metropoly Jaya Nusa adalah make to order. Perusahaan ini harus mengoperasikan mesin sebanyak 30 buah. Oleh karena itu diperlukan suatu perawatan mesin yang baik untuk mengoptimalkan serta mempertahankan kehandalan dari setiap mesin yang ada. Mesin-mesin yang ada antara lain, terdapat mesin potong yang dipakai untuk memotong lembaran plastik sesuai dengan ukuran yang diinginkan konsumen, mesin printing yang digunakan untuk mencetak warna tulisan dan mesin masak (mesin proses) yang memproduksi jenis HD (High Density) & PE (Poly Ester). Dari mesin-mesin yang ada, mesin masak inilah merupakan mesin yang paling penting karena merupakan awal dari semua proses produksi dan mesin inilah yang bisa memproduksi 24 jam terus-menerus. Mesin masak HD/PE ini ada yang buatan jerman, taiwan, jepang dan sebagainya. Mesin masak HD/PE ini beroperasi selama 24 jam terus-menerus, oleh karena itu perusahaan harus melakukan perawatan secara intensif agar mesin selalu dalam keadaan siap pakai. Yang menjadi permasalahan dalam perusahaan ini adalah perusahaan tidak melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin dengan baik, sehingga mesin yang beroperasi selama 24 jam ini sering mengalami gangguan kerusakan yang sangat berpengaruh terhadap proses produksi.

3 3 Pada mesin masak HD/PE ini, komponen fan belt dan heater sering mengalami kerusakan. Jikalau, salah satu dari kedua komponen di atas mengalami kerusakan, maka mesin masak HD/PE ini tidak dapat beroperasi yang tentu saja sangat mengganggu berjalannya proses produksi. Dalam hal ini, perusahaan menginginkan agar mesin masak HD/PE dapat beroperasi 24 jam dengan lancar dan selalu dalam keadaan yang handal sehingga mesin dapat digunakan dengan optimal dalam melakukan proses produksinya. Berdasarkan masalah-masalah yang ada dan pentingnya perawatan mesin dalam proses produksi inilah yang melatar belakangi penulisan tugas akhir ini, sehingga penulis mengangkat objek yang menjadi permasalahan ini dengan skripsi yang berjudul : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM DAN MENINGKATKAN KEHANDALAN KOMPONEN KRITIS MESIN MASAK HD/PE (HIGH DENSITY/POLY ESTER) PADA PT. METROPOLY JAYA NUSA.

4 4 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Mesin masak HD/PE ini beroperasi selama 12jam pada shift pertama dan 12 jam berikutnya pada shift kedua sehingga bisa dikatakan dalam satu hari, bisa beroperasi selama 24 jam terus-menerus sehingga bisa mengakibatkan terjadinya penurunan kehandalan (reliability) mesin. Salah satu penyebab terjadinya penurunan kehandalan mesin adalah adanya komponen yang tidak dapat beroperasi dengan baik pada mesin tersebut sehingga mesin mengalami break down dan perlu dilakukannya perbaikan atau penggantian komponen. Sedangkan pada PT. Metropoly Jaya Nusa ini belum memiliki suatu jadwal yang teratur untuk melakukan kegiatan perawatan dan pemeliharaan mesin masak HD/PE ini. Perawatan mesin yang dilakukan oleh PT. Metropoly Jaya Nusa hanya berupa corrective maintenance yaitu mengganti komponen jikalau terjadi kerusakan komponen pada mesin. Tanpa kita sadari bahwa tindakan ini justru mengakibatkan peningkatan biaya produksi karena penggantian komponen dilakukan pada saat proses produksi sedang berjalan. Dan tentu saja juga akan memakan waktu yang cukup lama juga. Berbeda dengan corrective maintenance, preventive maintenance dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan mesin produksi sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan umur dari mesin produksi akan lebih tahan lama. Oleh karena itu, akan dibuatnya sistem penjadwalan preventive maintenance yang dapat menekan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan ketika terjadinya kerusakan komponen pada mesin. Perusahaan juga harus memperhitungkan waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan dalam melakukan preventive maintenance ini.

5 5 Dalam melakukan preventive maintenance ini, perusahaan akan mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya break down (kerusakan mesin) sewaktu mesin sedang beroperasi. Meskipun masih terjadinya kerusakan mesin, dapat diminimasi total cost dari mesin yang ada seperti biaya untuk memperbaiki terjadinya kerusakan mesin dan biaya tertundanya produksi. Untuk melakukan kegiatan preventive maintenance, maka perlu dilakukan pengamatan terhadap data historis dari downtime (kerusakan) mesin, hal ini dilakukan untuk mengetahui waktu rata-rata terjadinya kerusakan mesin (mean time to failure). Dengan adanya nilai mean time to failure maka dapat diketahui tingkat kehandalan dari suatu mesin. Dari tingkat kehandalan inilah, waktu optimal untuk melakukan preventive maintenance dapat diperoleh. Untuk membantu perusahaan dalam melakukan preventive maintenance, dapat dirancang sebuah sistem informasi preventive maintenance. Dengan adanya perancangan sistem informasi penjadwalan preventive maintenance mesin ini, diharapkan bagian maintenance perusahaan dapat mengantisipasi kapan terjadinya kerusakan sehingga bagian maintenance mesin akan lebih siap dan dapat mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan perawatan terhadap mesin-mesin yang ada. Dengan demikian apabila mesin berhenti total (breakdown) dapat diminimalisasi sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen tidak mengalami keterlambatan karena proses produksinya tidak mengalami hambatan. Selain itu, dengan adanya perancangan sistem informasi ini diharapkan adanya pencatatan data yang lebih sistematis dan terkomputerisasi sehingga pihak manajemen dapat memperoleh data maupun informasi yang lebih cepat, akurat dan lengkap.

6 6 Atas dasar permasalahan tersebutlah, maka perlu diadakan suatu orientasi preventive maintenance mesin untuk menentukan jadwal perawatan pencegahan yang optimum dan meningkatkan kehandalan mesin agar berguna mengatasi masalah-masalah tersebut. 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan dan analisa seluruh sistem informasi pada setiap komponen pada mesin produksi di PT. Metropoly Jaya Nusa sangatlah ideal. Akan tetapi dalam penulisan skripsi ini, karena adanya keterbatasan jangka waktu penulisan, maka penulis hanya membatasi analisa pada ruang lingkup yang dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Analisa dan perancangan sistem hanya dibatasi pada bagian produksi untuk sub bagian maintenance mesin masak HD/PE-120 saja, karena hanya mesin inilah yang beroperasi selama 24 jam dan cepat terjadi kerusakan mesin (breakdown) sewaktu mesin sedang beroperasi. 2. Fokus pada pembahasan skripsi ini adalah mesin masak HD/PE-120 sehingga perlu diperhatikannya komponen kritis yaitu komponen yang frekuensinya paling banyak terjadi kerusakan (fan belt dan heater) pada mesin, waktu break down mesin serta waktu operasi mesin. 3. Pembahasan yang terbatas pada mesin masak HD/PE-120 ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk pemecahan masalah terhadap mesin lainnya untuk proses produksi berikutnya seperti mesin cetak, mesin potong, mesin gulung dan sebagainya.

7 7 4. Observasi dalam PT. Metropoly Jaya Nusa ini dilakukan pada bagian produksi selama periode bulan Januari 2006 hingga Maret Selama periode tersebut, tidak ada pergantian komponen pada mesin masak HD/PE-120. Jadi, penulis memberikan asumsi bahwa biaya komponen tidak ada. 5. Pembahasan meliputi biaya tetap dan dan biaya variabel, seperti biaya kehilangan produksi dan biaya tenaga kerja. 6. Biaya tenaga kerja hanya meliputi tenaga kerja operator dan maintenance karena merekalah yang berhubungan langsung dengan mesin masak HD/PE-120. Biaya tenaga kerja maupun biaya operator dari mesin lain tetap dihitung. Hal ini disebabkan apabila mesin masak HD/PE-120 ini mengalami gangguan, maka lini produksi lainnya terganggu dan akan terhenti proses produksinya sehingga adanya tenaga kerja yang menganggur (dihitung sebagai biaya kehilangan produksi). 7. Tenaga maintenance diasumsikan mendapat upah Rp /jam karena tenaga maintenance harus siap di tempat apabila ada sewaktu-waktu diperlukan dan sering terjadi di luar jam kerja normal (bahkan hari libur). 8. Perancangan sistem informasi hanya terbatas pada perbaikan dan perawatan komponen, bukan pergantian komponen sehingga tidak ada simulasi reliability untuk pergantian komponen maka biaya komponen dapat dihitung dalam total cost. 9. Pengembangan sistem informasi sampai tahap pemrograman dengan menggunakan database tidak dilakukan secara menyeluruh. Pemrograman hanya dilakukan pada informasi-informasi yang dianggap penting dan berhubungan dengan pembatasan masalah yang ada.

8 8 10. Program penyusunan penjadwalan preventive maintenance mesin akan dibuat dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Visual Basic Tujuan dan Manfaat Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengusulkan suatu kegiatan preventive maintenance yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin dengan menentukan selang waktu kerusakan, menganalisa dan mengevaluasi besarnya reliability (kehandalan) serta besarnya biaya maintenance pada komponen fan belt dan heater yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. 2. Mengetahui waktu serta frekuensi yang tepat untuk melakukan tindakan preventive maintenance pada mesin masak HD/PE Merancang sebuah sistem informasi yang mendukung kegiatan preventive maintenance untuk membantu proses pengambilan keputusan pada bagian maintenance machine serta mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan mesin yang ada.

9 Manfaat a. Manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini bagi perusahaan adalah: 1. Membantu perusahaan dalam melakukan maintenance, sehingga perusahaan dapat menjaga mesin-mesin yang ada untuk selalu dalam keadaan yang handal dan siap pakai. 2. Dapat meningkatkan kehandalan dari mesin-mesin yang ada sehingga kelancaran produksi tetap terjamin dan mampu mengatasi keterlambatan penyelesaian permintaan produk terhadap konsumen. 3. Dapat meminimasi total biaya sehingga dapat meningkatkan kinerja dari mesin-mesin produksi dan memperlancar keseluruhan kegiatan proses produksi. 4. Sistem informasi yang telah dirancang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan terutama bagian maintenance untuk mengumpulkan dan mengatur data yang ada serta membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perawatan mesin sehingga perusahaan mendapatkan informasi yang lengkap, cepat dan akurat. 5. Dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai penjadwalan preventive maintenance pada mesin-mesin yang paling sering digunakan dan dianggap cukup penting sehingga perawatan mesin dapat dilakukan secara berkala, dimana hal tersebut didukung dengan rancangan program perhitungan dengan perangkat lunak Visual Basic 6.0

10 10 b. Manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini bagi penulis adalah: 1. Memahami pentingnya preventive maintenance dan menerapkan teori yang ada untuk mendukung penyelesaian terhadap masalah perawatan mesin itu sendiri serta mampu menerapkan ilmu yang ada pada kondisi nyata di lapangan. 2. Mengembangkan kemampuan analisa sistem serta melakukan penyusunan suatu sistem informasi yang terkait dengan preventive maintenance pada mesin dan seluruh biaya yang terkait dengan preventive maintenance. 3. Dapat menyelesaikan Studi Program Ganda Teknik Industri dan Sistem Informasi di jenjang pendidikan strata satu (S1) di Universitas Bina Nusantara.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai penerapan sistem Preventive Maintenance di departemen 440/441 men summer shoes pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, terutama dapat dilihat melalui kondisi masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin dalam dunia industri memiliki definisi sebagai salah satu faktor produksi yang menentukan kelancaran suatu proses produksi. Kelancaran proses produksi menuntut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang menuntut adanya peningkatan performance pengoperasian produksi. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT. Dwi Indah adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Perusahaan ini terletak di Gunung Putri, Jawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah dan Penjelasannya Metodologi Penelitian adalah langkah-langkah yang dibuat untuk memudahkan Pemecahkan suatu masalah dalam sebuah Penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah terdiri dari empat langkah yaitu : latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta studiliteratur.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT.Perkebunan Nusantara 3 (PTPN 3) berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit (CPO) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum mengambil keputusan. Baik keputusan untuk mengganti atau

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum mengambil keputusan. Baik keputusan untuk mengganti atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut adanya suatu analisa dan evaluasi yang baik, serta penggunaan waktu yang efisien sebelum mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perusahaan tidak akan lepas dari persaingan yang timbul di pasar. Persaingan tersebut adalah berasal dari perusahaan lain yang juga menghasilkan produk

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. RPM Extruder, Speed Cartepillar, Suhu Air, dan Pressure merupakan faktor - faktor

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : metode FAST, listrik, elektronik, transaksi, Sinar Makmur.

ABSTRAK. Kata kunci : metode FAST, listrik, elektronik, transaksi, Sinar Makmur. ABSTRAK Toko Sinar Makmur yang menyediakan alat alat listrik dan elektronik selama ini menggunakan cara manual dalam melakukan semua transaksi yang terjadi sehingga pekerjaan kurang efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Yasunli Abadi Utama Plastic berdiri di Tangerang, 8 Juli 1980. Adalah suatu perusahaan yang awalnya berspesialisasi dalam memproduksi peralatanperalatan elektronik

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri, khususnya di Indonesia setiap tahunnya mengalami kemajuan. Ditambah dengan adanya kegiatan perdagangan bebas menjadikan kompetisi antar industri

Lebih terperinci

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW Bahtiar S. Abbas 1 ; Edi Steven 2 ; Harry Christian 3 ; Tedy Sumanto 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah tertentu dalam setiap periode waktu tertentu. Untuk itu, perlu dibuat suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah tertentu dalam setiap periode waktu tertentu. Untuk itu, perlu dibuat suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan manufaktur pasti memiliki bagian khusus yang mengurusi pembuatan jadwal produksi. Suatu perusahaan pasti memiliki permintaan dalam jumlah tertentu

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. 2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. 2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya 11 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya Sejalan dengan rencana dan anjuran pemerintah, untuk mengembalikan industri kantong plastik dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakstabilan perekonomian dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia saat ini sedang berkembang serta persaingan yang semakin bertambah, baik dari dalam negeri itu sendiri ataupun luar negeri yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Produk yang dikatakan berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berupa

Lebih terperinci

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembuatan suatu produk diperlukan mesin produksi sebagai alat pendukung guna terlaksananya proses produk tersebut. Suatu mesin dalam proses produksi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan produksi secara terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. melakukan produksi secara terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia yang semakin meningkat memaksa perusahaan melakukan produksi secara terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen utama dalam bidang manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dengan perusahaan lainnya dalam mencapai sasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dengan perusahaan lainnya dalam mencapai sasaran yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang. Suatu perusahaan yang baru berdiri maupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara kontinu karena mesin memiliki batas umur dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara kontinu karena mesin memiliki batas umur dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk menghasilkan suatu produk diperlukan mesin yang mendukung terlaksananya proses produksi. Pada proses produksi suatu mesin tidak dapat digunakan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam dunia industri. Proses produksi tidak terlepas dari pengendalian kualitas produk. Menurut Vincent Gasperz

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Dunia pendidikan khususnya yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang

Lebih terperinci

I. BAB I PENDAHULUAN

I. BAB I PENDAHULUAN I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai macam barangbarang untuk memenuhi kebutuhannya. Pada saat ini, manusia menggunakan mobil sebagai alat transportasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENGHITUNGAN WAKTU PENGGANTIAN DAN PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA TUGAS AKHIR Oleh Aryo Suyudi 1000876833 Ericknes 1000877911 Yosua Christhoper Alexander Rumawas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut Gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram Alir 11 12 Gambar 3.2 Diagram Alir (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama kurang lebih 30 tahun belakangan ini, perawatan adalah faktor terbesar yang mempengaruhi biaya produksi. Sebagai contoh di Amerika Serikat, pada tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara bertahap dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri manufaktur sekarang berkembang sangat pesat. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara bertahap dan berkelanjutan di setiap departemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi merupakan salah satu bidang yang berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam menjalankan operasionalnya,

Lebih terperinci

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penentuan Jadwal Pemeliharaan Pencegahan dan Perhitungan Kebutuhan Komponen Kritis pada Mesin Tuber 645M dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( Studi Kasus : Klinik dan Rumah Bersalin Abu Salman Sukoharjo ) Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Hanya perusahaan yang mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM : PERENCANAAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI PT UNIVENUS - SIDOARJO SKRIPSI Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM : 0632010179

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat-saat ini perkembangan dunia informasi semakin cepat dalam memasuki berbagai bidang, sehingga banyak bermunculan usaha baru serta berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tuntutan Sistem Produksi Maju Perkembangan teknologi dan kebudayaan manusia menuntut perubahan sistem produksi dalam dunia manufaktur. Kebutuhan produk yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menyelesaikan produk sesuai due date merupakan hal yang penting untuk dipenuhi dalam suatu industri. Hal tersebut berpengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan

Lebih terperinci

Komputerisasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Ampat Sekawan. Billy Ardian NG A Manajemen Informatika D3

Komputerisasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Ampat Sekawan. Billy Ardian NG A Manajemen Informatika D3 Komputerisasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Ampat Sekawan Billy Ardian NG A21.2009.06072 Manajemen Informatika D3 LATAR BELAKANG Pada saat ini Koperasi simpan pinjam Ampat Sekawan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini persaingan industri manufaktur semakin ketat, oleh karena itu setiap perusahaan dituntut untuk dapat bersaing agar produk mereka dapat diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Dwi Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Beberapa jenis produk olahan yang dihasilkan PT. Dwi Indah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk memenangkan persaingan ini. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan teknologi yang berkembang semakin pesat, perusahaan membutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung kebutuhan pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi T U G A S A K H I R P e n e n t u a n I n t e r v a l P e r a w a t a n G u n a M e n u r u n k a n D o w n t i m e M e s i n P e n g e r i n g O v e n B o t o l D i PT. P h a r o s I n d o n e s i a Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, proses produksi yang dilakukan pada berbagai industri menggunakan mesin-mesin. Namun, mesin-mesin tersebut tidak selamanya dapat beroperasi. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan semakin kompleknya kebutuhan manusia akan fasilitas yang dapat menunjang segala aktivitas yang dilakukan, mengakibatkan pemanfaatan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses produksi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin sebagai

1 BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses produksi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam industri manufaktur. Kelancaran proses produksi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 67 3.1 Penelitian Pendahuluan Sebagai langkah awal penelitian, maka dilakukan penelitian pendahuluan untuk mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat membawa imbas pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang sudah merupakan tuntutan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Program aplikasi diberi nama maintenance.exe memiliki ukuran 2060 Kb. Spesifikasi Sistem aplikasi maintenance ini terdiri dari spesifikasi perangkat keras

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Agronesia divisi INKABA (Industri Karet Bandung) adalah salah satu perusahaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Sekolah merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Sekolah merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data-data sangat diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Sekolah merupakan salah satu organsiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri percetakan di Indonesia telah berkembang pesat dan telah memiliki kontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

Nama : Hendra Nim : Matakuliah : Manajemen Perawatan Dosen : Prof. Dr. Sukaria Sinulingga, M.Eng.

Nama : Hendra Nim : Matakuliah : Manajemen Perawatan Dosen : Prof. Dr. Sukaria Sinulingga, M.Eng. Nama : Hendra Nim : 087025007 Matakuliah : Manajemen Perawatan Dosen : Prof. Dr. Sukaria Sinulingga, M.Eng. Tugas Soal 1 PT. Professional Maintenance adalah sebuah perusahaan jasa pemeliharaan fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam rangka mendukung kelangsungan produksi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam rangka mendukung kelangsungan produksi sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mesin-mesin dan peralatan produksi merupakan elemen atau unsur yang sangat penting dalam rangka mendukung kelangsungan produksi sebuah perusahaan manufaktur.

Lebih terperinci

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive 326 4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi 4.4.1 Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive Maintenance) PT. Gajah Tunggal khususnya di dalam departemen maintenance memiliki sistem

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN PERCETAKAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PT. RIYADI WIROTO SANTOSO SURABAYA S K R I P S I

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN PERCETAKAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PT. RIYADI WIROTO SANTOSO SURABAYA S K R I P S I PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN PERCETAKAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PT. RIYADI WIROTO SANTOSO SURABAYA S K R I P S I oleh : MADE PURI AYUVIANTARI 0732010089 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Maintenance

Sistem Manajemen Maintenance Sistem Manajemen Maintenance Pembukaan Yang dimaksud dengan manajemen maintenance modern bukan memperbaiki mesin rusak secara cepat. Manajemen maintenance modern bertujuan untuk menjaga mesin berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan perawatan memiliki peranan yang penting dalam mendukung berjalannya suatu sistem agar berjalan dengan baik. Dengan diterapkannya kegiatan perawatan yang tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era ini, industri menggunakan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Namun, setiap mesin memiliki umur masing-masing. Mesin-mesin tersebut tidak selamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk, kehandalan dan kelancaran suatu proses serta biaya. Hal ini memicu para

BAB I PENDAHULUAN. produk, kehandalan dan kelancaran suatu proses serta biaya. Hal ini memicu para BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Sistem manajemen perawatan merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan di sektor industri manufaktur karena proses perawatan sendiri merupakan aspek

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI CV. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI CV. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI CV. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI OLEH : RISA RIYAN KRISTINA NPM : 0632010173 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada kebutuhan manusia. Terutama dalam hal penyajian informasi yang tepat dan akurat, tentunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu teknologi menyebabkan kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan. Tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat era teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Saat era teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat era teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, berbagai perusahaan banyak menggunakan teknologi canggih untuk mempermu pekerjaan, program aplikasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktifitas merupakan salah satu tolak ukur sebuah perusahaan manufaktur dan jasa dalam menilai apakah kinerja perusahaan dapat dikatakan baik. Bagaimana perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DI PT. RODA LANCAR ABADI SIDOARJO SKRIPSI. Oleh : DWI ANGGORO

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DI PT. RODA LANCAR ABADI SIDOARJO SKRIPSI. Oleh : DWI ANGGORO PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DI PT. RODA LANCAR ABADI SIDOARJO SKRIPSI Oleh : DWI ANGGORO 0832010014 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia industri tingkat produktifitas serta kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Dalam era globalisasi, informasi sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Kebutuhan akan informasi sudah

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY DAN AVAILABILITY PADA MESIN PRESS DI PT INTIRUB

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengembangan sistem

Lebih terperinci