BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan. Tiap tahapan merupakan bagian yang menentukan tahapan selanjutnya dan berkaitan erat satu sama lainnya Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi pada PT. Pratama Plastindo Utama yang berkaitan dengan perancangan suatu sistem pendukung keputusan perencanaan produksi. Sistem pendukung keputusan yang dibangun menggunakan pendekatan simulasi dalam memecahkan masalah, sehingga model perumusan masalah yang dibuat mirip dengan metodologi simulasi yang telah diuraikan pada landasan teori. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian akan dapat berjalan secara lebih terarah dan sistematis sehingga memudahkan proses analisa dan pemecahan masalah yang ada.

2 Gambar 3.1 Model Metodologi Pemecahan Masalah 74

3 Gambar 3.1 Model Metodologi Pemecahan Masalah 75

4 76 2 Penggunaan Sistem Simulasi untuk mendukung keputusan Usulan Penerapan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1 Model Metodologi Pemecahan Masalah Untuk lebih memahami langkah-langkah yang diambil peneliti dalam melakukan penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah: 1. Penelitian Pendahuluan Tahap ini merupakan langkah awal penelitian yang dilakukan dengan langsung mengunjungi pabrik dan kantor PT. Pratama Plastindo Utama. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan wawancara langsung dengan manajer umum dan juga dengan melakukan observasi langsung. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama wawancara pada umumnya dilakukan untuk memahami proses operasional yang terjadi pada perusahaan secara keseluruhan, baik yang berkaitan dengan input process output, yang berupa arus

5 77 informasi maupun arus barang. Untuk menambah pemahaman peneliti terhadap proses produksi yang terjadi pada perusahaan, maka dilakukan observasi langsung terhadap proses produksi di PT. Pratama Plastindo Utama, dimana pada observasi ini dibantu oleh manajer pabrik yang menjelaskan masing-masing proses dari penimbangan bahan baku hingga pengemasan. 2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dimaksudkan untuk menambah wawasan dari peneliti berkaitan dengan proses-proses pengambilan keputusan yang pada umumnya terjadi dalam lingkungan bisnis. Studi kepustakaan dapat ditelusuri melalui literatur berupa buku panduan, jurnal, hasil penelitian orang lain berupa thesis dan skripsi, serta pencarian informasi melalui internet. 3. Indentifikasi dan Perumusan Masalah Setelah semua masalah yang ada berhasil diindentifkasi, dan membandingkan dengan studi pustaka yang telah dilakukan, maka peneliti merumuskan permasalahan yang menjadi pokok pemasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Dalam penelitian pendahuluan, penulis menemukan bahwa perusahaan memiliki beberapa batasan sumber daya sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan perencanaan produksi. Permasalahan ini menjadi lebih rumit dikarenakan adanya ketergantungan dan ketidakpastian antar batasan-batasan sumber daya yang mempengaruhi proses produksi tersebut. Hal ini mempersulit manajer untuk menentukan perencanaan penjadwalan produksi agar sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan, yang tentu saja mempengaruhi biaya produksi dari perusahaan.

6 78 4. Menentukan Metode yang Tepat untuk Pemecahan Masalah Setelah permasalahan dirumuskan, maka tindakan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menghubungkan antara studi lapangan dan studi kepustakaan yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti harus mampu mempertimbangkan beberapa alternatif metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi PT. Pratama Plastindo Utama. 5. Pengumpulan Data Setelah permasalahan diindentifikasi dan penentuan metode yang akan digunakan untuk memecahkan masalah, maka tahap selanjutnya adalah mengumpulkan datadata yang diperlukan untuk diolah menjadi suatu solusi bagi masalah-masalah yang timbul. Data-data yang dikumpulkan tersebut diambil pada rentang waktu tertentu yang telah ditetapkan peneliti. Tahap pengumpulan data ini terdiri dari dua tahap, yaitu pengumpulan data secara langsung dan secara tidak langsung. Pengumpulan data secara langsung meliputi wawancara dengan manajer umum PT. Pratama Plastindo Utama. Melalui pengumpulan data secara langsung ini, diperoleh informasi yang berkaitan dengan indentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses bisnis PT. Pratama Plastindo Utama. Pengumpulan data tidak langsung meliputi pengumpulan data historis permintaan pengiriman barang, dan informasi yang berkaitan dengan biaya-biaya yang dikendalikan dalam perencanaan produksi.

7 79 6. Memahami Proses dan Sistem Perencanaan Produksi yang sedang Berjalan Langkah awal penelitian yang diuraikan di atas dari proses penelitian pendahuluan hingga proses pengumpulan data adalah suatu proses pemahaman terhadap masalah yang terjadi dalam perusahaan yang menjadi objek penelitian. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap penelitian dan mengarahkan peneliti pada tahap pemecahan masalah yang tepat dan benar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memahami proses dan sistem perencanaan produksi yang berjalan. Untuk mampu mengusulkan suatu proses perencanan produksi yang lebih baik, peneliti harus memilah-milah kekurangan yang terjadi dalam proses yang berjalan sekarang ini. Pada tahap ini, penulis menemukan kekurangan bahwa proses perencanaan produksi yang dilakukan berdasarkan urutan permintaan tertinggi. Padahal, permintaan tertinggi belum tentu merupakan kebutuhan produksi tertinggi. Selain itu, semua proses perencanaan produksi dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel, sehingga proses perencanaan produksi itu lebih ditekankan pada pengentrian data dan juga komputasi data bukanlah keputusan yang akan diambil. Proses pemahaman terhadap proses dan sistem perencanaan produksi yang sedang berjalan ditujukan untuk memudahkan peneliti dalam memahami kekurangan dan memberikan usulan yang lebih tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

8 80 7. Membangun model simulasi Langkah penelitian yang paling penting dan paling kompleks dalam metodologi penelitian ini adalah membangun model simulasi. Hal ini dikarenakan pembangunan model simulasi yang benar dan tepat dalam memecahkan masalah sangat krusial dan mempengaruhi langkah selanjutnya dalam penelitian ini. Bila model simulasi yang dibangun salah, maka output dari sistem yang dibangun tidak reliable untuk mendukung pengambilan keputusan. Proses membangun model simulasi akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya. 8. Pengolahan Data dengan Model yang Dibangun Setelah model selesai dibangun, maka dilanjutkanlah langkah pengolahan data dengan menggunakan model tersebut. Untuk pengolahan data ini, peneliti tidak menggunakan sistem simulasi yang dibangun, melainkan dengan software Microsoft Excel dan bantuan software sederhana untuk membantu pemilihan angka acak dan penentuan permintaan berdasarkan angka acak yang terpilih. Tujuan pengolahan data ini dipisah dan tidak menggunakan sistem yang dibangun agar dapat dibandingkan dengan output sistem untuk permasalahan yang sama yang sangat mendukung proses pengujian sistem. 9. Merancang Sistem yang diusulkan Proses pembangunan suatu sistem tidaklah mudah. Oleh karena itu, peneliti harus terlebih dahulu menentukan apa kebutuhan informasi dan kebutuhan output yang diinginkan dari sistem yang akan dirancang. Secara keseluruhan, proses perancangan sistem yang akan diusulkan ini merupakan suatu proses berpikir dari segi kebutuhan sistem. Untuk memudahkan pemahaman terhadap sistem yang akan diusulkan maka digunakanlah diagram aliran data atau data flow diagram.

9 Melakukan Perancangan Data Suatu sistem pendukung keputusan terdiri dari 4 komponen utama, yaitu komponen manajemen data, komponen manajemen model, komponen manajemen antarmuka, dan komponen manajemen berbasiskan pengetahuan. Dalam penelitian ini, sistem pendukung keputusan yang akan dibangun hanya mencakaup 3 komponen utama yaitu komponen manajemen data, komponen manajemen model dan komponen manajemen antarmuka. Langkah perancangan data ini merupakan proses untuk membangun komponen manajemen data dalam sistem pendukung keputusan tersebut. Berdasarkan diagram aliran data atau data flow diagram yang telah digambarkan pada proses perancangan sistem yang akan diusulkan, peneliti memperoleh pemahaman terhadap data yang dibutuhkan untuk membangun sistem. Tahap perancangan data ini menggunakan pendekatan database, dimana peneliti akan menentukan data apa yang perlu disimpan untuk menjalankan sistem yang dirancangan, dan dipetakan dengan menggunakan entitiy relationship diagram. Suatu entity relationship diagram tidaklah lengkap tanpa diikut oleh proses normalisasi, pembuatan kamus data, perancangan database dan spesifikasi proses. 11. Melakukan Perancangan User Interface Perancangan user interface merupakan proses untuk membangun manajemen antarmuka sistem pendukung keputusan parencanaan produksi. Dalam proses perancangan user interface, peneliti harus mempertimbangkan data apa saja yang akan ditampilkan dan data apa saja yang akan diolah menjadi informasi yang dibutuhkan. Selain itu, peneliti juga harus menambahkan fitur untuk mencetak laporan pada user interface tertentu baik dari hasil komputasi maupun sebagai aktivitas untuk membaca data dari database yang tersedia.

10 82 Setelah melakukan perancangan user interface, peneliti membuat kontrol akses terhadap user interface yang secara tidak langsung juga mengatur akses pengguna terhadap data yang tersimpan dan juga membuat state transition diagram. Menurut Yourdon (1992, p259), State transition diagram menitikberatkan pada sifat ketergantungan waktu dari sistem. 12. Pembuatan Program Pada tahap ini, pembuatan program dibuat mengacu pada hasil analisa terhadap sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Perancangan interface dan pemograman dilakukan dengan software Visual Basic 6.0 sedangkan database menggunakan software Microsoft Acces. 13. Pengujian Program Pengujian software yang dimaksud disini selain pencarian bug dalam program aplikasi ini adalah untuk mengetahui apakah sistem simulasi yang telah dibuat telah memenuhi kebutuhan sistem yang telah ditentukan pada awal proses perancangan sistem. Selain itu, juga dilakukan pengujian terhadap kebenaran sistem yang dibangun dengan membandingkan output yang dihasilkan sistem dengan hasil yang diperoleh pada pengolahan data dengan Microsoft Excel. Jika ternyata program aplikasi tersebut tidak benar, maka dilakukan perbaikan dalam pemograman.

11 Penggunaan Sistem Simulasi untuk Mendukung Keputusan Tujuan dari suatu sistem pendukung keputusan adalah untuk mendukung proses pengambilan keputusan untuk permasalahan semi terstruktur. Dalam penelitian ini, SPK simulasi yang dibangun ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan produksi. Pada tahap ini, peneliti akan menggunakan sistem simulasi yang dibangun untuk membangun beberapa alternatif keputusan. Pada tahap ini juga, peneliti akan membandingkan antara proses perencanaan produksi yang diusulkan dengan proses perencanaan yang sedang berjalan sekarang ini. Dari beberapa alternatif keputusan yang dibangun, maka akan ditetapkan keputusan mana yang akan diterapkan. 15. Usulan Penerapan Setelah proses dan sistem perencanaan produksi yang diusulkan selesai dirancang, maka pada tahap selanjutnya adalah menentukan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk dapat menerapkan proses dan sistem yang diusulkan tersebut di PT. Pratama Plastindo Utama. 16. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan semua penelitian yang telah dilakukan, maka ditariklah kesimpulan untuk menjawab semua tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada awal penelitian. Pada tahap ini, sejumlah saran juga akan diberikan terhadap masalahmasalah yang diketemukan sehingga penelitian ini dapat bermanfaat bagi PT. Pratama Plastindo Utama pada khususnya dan bagi mahasiswa pada umumnya.

12 Pembangunan Model Simulasi Gambar 3.2 Model Simulasi

13 85 1 Prosedur Pemrosesan Warna Karakteristik Produk Kebutuhan Produksi Pembuatan Rencana Produksi Rencana Produksi Waktu set-up Waktu Pencucian warna Rencana Produksi Perhitungan Waktu Produksi Rencana Produksi dan Waktu Produksi PEMBUATAN RENCANA PRODUKSI Biaya Listrik Biaya pencucian warna Biaya Penyimpanan Biaya BackOrder Rencana Produksi dan Waktu Produksi Perhitungan Biaya Produksi Rencana Produksi Stok OnHand masingmasing bahan baku Bahan baku yang belum dikirimkan Komposisi bahan Rencana Produksi Penentuan kebutuhan bahan baku Rencana Kebutuhan Bahan Baku PEMBUATAN RENCANA KEBUTUHAN BAHAN BAKU Selesai Gambar 3.2 Model Simulasi Untuk lebih memahami langkah-langkah yang diambil peneliti dalam membangun model simulasi, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika pengolahan data dengan model simulasi.

14 86 1. Peramalan Proses peramalan permintaan yang diusulkan pada PT. Pratama Plastindo Utama dilakukan dengan metode simulasi. Proses simulasi ini dibagi menjadi beberapa langkah yaitu: 1. Perhitungan probabilitas terjadinya permintaan. Menentukan probabilitas terdapatnya permintaan atau tidak selama periode peramalan yang diinginkan, didasarkan pada data historis jumlah permintaan pengiriman barang selama tiga bulan sebelumnya. Probabilitas terjadinya permintaan diperoleh dengan cara membagikan jumlah hari terdapat permintaan dengan jumlah hari selama tiga bulan. 2. Perhitungan probabilitas produk mencapai tingkat permintaan tertentu Menentukan probabilitas produk mencapai tingkat permintaan tertentu juga didasarkan pada data historis permintaan pengiriman barang selama tiga bulan sebelumnya. Dari data historis pengiriman, peneliti akan menentukan untuk produk ke-i, mempunyai frekuensi x untuk tingkat permintaan y. Langkah ini merupakan salah satu faktor utama dalam metodologi simulasi dalam membangun model simulasi, yaitu spesifikasi distribusi probabilitas. 3. Menentukan hari terjadinya permintaan. Berdasarkan data historis yang diperoleh oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa tidak setiap hari dalam satu bulan terdapat permintaan pengiriman. Oleh karena itu, perlu dilakukan simulasi untuk menentukan hari terjadinya permintaan.

15 87 Untuk melakukan simulasi ini, maka dipilihlah angka acak sebanyak jumlah hari selama periode peramalan. Misalkan untuk bulan September 2007, karena jumlah hari pada bulan tersebut adalah 30 hari, maka angka acak akan dipilih sebanyak 30 kali. Kemudian angka acak tersebut akan dibandingkan dengan probabilitas terjadinya permintaan yang diperoleh pada langkah 1. Bila lebih kecil dari tingkat probabilitas, maka disimulasikan bahwa pada hari tersebut akan terjadi permintaan produk. Sebaliknya bila lebih besar, maka pada hari tersebut tidak terjadi permintaan. 4. Menentukan tingkat permintaan masing-masing produk bila terjadi permintaan. Setelah disimulasikan terjadinya permintaan, berikut ini akan dilakukan simulasi terhadap jumlah permintaan yang diminta untuk masing-masing produk bila terjadi permintaan. Pada tahap ini, perlu ditekankan bahwa tidak semua produk akan diminta bila terjadi permintaan, jadi dengan kata lain, terdapat kemungkinan bahwa suatu produk tidak diminta walaupun pada hari tersebut terdapat permintaan pengiriman produk. Jumlah angka acak yang dipilih untuk masing-masing produk sesuai dengan jumlah hari terdapatnya permintaan. Kemudian angka acak ini dibandingkan dengan rentang data yang telah diperoleh pada tahap menentukan probabilitas tingkat permintaan masingmasing produk.

16 88 2. Pembuatan Kebutuhan Produksi Hasil yang diperoleh dari simulasi terjadinya permintaan dan tingkat permintaan hanya akan bertindak sebagai suatu informasi peramalan. Informasi ini tidak akan berguna bagi perencanaan bila tidak diolah sedemikian rupa. Oleh karena itu, tahap selanjutnya setelah melakukan peramalan adalah menentukan kebutuhan produksi. Pada tahap ini, pengambil keputusan telah melibatkan beberapa variabel yang menentukan jumlah yang harus diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan PT. Pratama Plastindo Utama memiliki banyak varian produk. Pada saat penelitian ini dilakukan, jumlah varian produk yang aktif diproduk terdapat 63 varian. Bila informasi kebutuhan yang disediakan hanya berupa jumlah yang butuh diproduksi tentu saja tidak akan banyak membantu pengambilan keputusan dalam menentukan rencana produksi. Keterbatasan waktu dan lini produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi varian-varian tersebut mengakibatkan dibutuhkan suatu informasi penugasan yang lebih detail dari sekedar informasi jumlah yang akan diproduksi. Oleh karena itu, model simulasi yang dibangun dirancang sedemikian rupa untuk memberikan informasi kebutuhan produksi yang lebih detail yang membantu dalam pengambilan keputusan perencanaan produksi. Pada penelitian ini, model yang dibangun mampu memberikan informasi mengenai kapan suatu produk sudah harus selesai diproduksi dengan jumlah tertentu tergantung pada batasan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Proses pembuatan kebutuhan produksi ini, peneliti membutuhkan hasil yang diperoleh pada tahap peramalan. Variabel-variabel masukkan untuk mendukung output adalah stok masing-masing produk di gudang dan jumlah permintaan

17 89 masing-masing produk yang sudah diterima tetapi belum dikirimkan. Sedangkan batasan dalam penentuan kebutuhan produksi yang dibutuhkan adalah tingkat target produksi yang diinginkan oleh perusahaan dan karakteristik produk. Dengan membandingkan jumlah yang terdapat di gudang dengan jumlah yang diminta, dapat diketahui bahwa apakah suatu permintaan yang telah disimulasikan tersebut dapat dipenuhi dengan stok atau tidak. Bila tidak mampu dipenuhi atau dengan kata lain jumlah yang diminta lebih besar dari stok yang ada di gudang, berarti diperlukan penambahan produk pada hari tersebut. Hari terjadinya kekurangan produksi ditentukan sebagai waktu maksimum terjadinya pernambahan produk tertentu. Sedangkan jumlah yang perlu ditambahkan tergantung pada batasan yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebanyak % target produksi dari total peramalan yang disimulasikan. Pada tahap pembuatan kebutuhan produksi, peneliti menetapkan lini yang akan digunakan berdasarkan karakteristik produk yang akan diproduksi. Ketetapan pembuatan lini ini dapat diubah sedemikian rupa pada tahap pembuatan rencana produksi. 3. Pembuatan Rencana Produksi Tahap pembuatan rencana produksi merupakan tahap yang paling mementingkan kemampuan pengguna dalam pengambilan keputusan. Pada tahap ini, telah disediakan informasi mengenai waktu maksimum suatu produk harus mengalami penambahan stok, jumlah penambahan stok yang dibutuhkan dan lini yang dianjurkan untuk digunakan.

18 90 Pada tahap ini, pengguna harus mampu mengatur daftar kebutuhan produksi menjadi suatu rencana produksi yang meminimumkan biaya baik dari segi biaya set-up, biaya pencucian warna, biaya penyimpanan maupun biaya back order. Walaupun pembuatan rencana produksi ditujukan untuk meminimumkan biaya, namun pembuatan keputusan ini, tujuan manajer yang paling utama adalah mampu memenuhi permintaan produksi. Oleh karena itu, manajer harus mampu mengusahakan sedemikian rupa agar produk direncanakan selesai diproduksi sebelum maximum date yang telah ditentukan. Karena pada dasarnya pembuatan rencana produksi membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan dari manajer dan intuisi, rencana produksi yang dihasilkan dapat berbeda satu sama lainnya walaupun untuk suatu kebutuhan produksi yang sama. 4. Pembuatan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Selain faktor biaya, keterbatasan lini, dan karakteristik produk, salah satu faktor yang juga mempengaruhi kelangsungan produksi adalah ketersediaan bahan baku. Suatu rencana produksi yang tepat menebak kondisi pasar pada periode yang akan datang, bila tanpa disertakan rencana kebutuhan bahan baku yang jelas, tetap akan mengakibatkan penundaan dalam produksi, karena setiap proses produksi pasti membutuhkan bahan baku sebagai masukan ke dalam proses produksi. Berdasarkan rencana produksi yang telah dibuat pada tahap pembuatan rencana produksi, maka akan dibuatlah suatu rencana kebutuhan bahan baku. Rencana kebutuhan bahan baku ini membutuhkan masukkan berupa komposisi kebutuhan

19 91 bahan baku untuk memproduksi suatu produk, jumlah bahan baku yang terdapat di gudang, dan jumlah bahan baku yang telah dipesan tetapi belum dikirimkan. Setelah ditentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk masing-masing hari rencana produksi, pengambil keputusan akan mengetahui kebutuhan bahan baku mana yang mampu dan yang tidak mampu dipenuhi oleh stok di gudang Pengembangan Skenario Pengambilan Keputusan Tujuan dari pembuatan suatu sistem pengambilan keputusan adalah untuk menyediakan suatu sistem yang terkomputerisasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk masalah yang sifatnya semi terstruktur. Berikut ini merupakan proses pengembangan alternatif keputusan dengan menggunakan sistem pendukung keputusan perencanaan produksi yang dibangun. Proses pengembangan skenario pada sistem perencanaan produksi yang diusulkan pada umumnya didasarkan pada % target produksi yang ditetapkan. Pada penelitian ini, % target produksi yang digunakan dalam pengembangan skenario adalah 25% dan 50%. Karena sistem perencanaan produksi yang diusulkan menggunakan pendekatan simulasi, maka proses pengembangan skenario itu dapat diulang. Pada penelitian ini, simulasi dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Dari hasil simulasi permintaan yang dibuat, akan dikembangkan menjadi beberapa skenario rencana produksi, yang dapat dilihat pada pohon keputusan berikut ini.

20 92 Total Biaya Rencana Produksi Usulan dengan target produksi 50% Y 1 1 Rencana Produksi Usulan dengan target produksi 25% Y 2 Perulangan 1 Status quo / Proses perencanaan yang sedang berjalan Y 3 Rencana Produksi Usulan dengan target produksi 50% Y 4 A Perulangan 2 2 Rencana Produksi Usulan dengan target produksi 25% Y 5 Status quo / Proses perencanaan yang sedang berjalan Y 6 Rencana Produksi Usulan dengan target produksi 50% Y 7 Perulangan 3 3 Rencana Produksi Usulan dengan target produksi 25% Y 8 Status quo / Proses perencanaan yang sedang berjalan Y 9 Gambar 3.3 Pohon Keputusan Perencanaan Produksi Dari pohon keputusan di atas, dapat kita lihat bahwa hasil simulasi permintaan akan dibandingkan dengan proses perencanaan produksi yang diusulkan maupun proses perencanaan produksi yang dilakukan sekarang ini. Sedangkan proses perencanaan produksi yang diusulkan itu sendiri akan dipecah menjadi dua alternatif, yaitu dengan target produksi 50% dan target produksi 25%. Masing-masing alternatif keputusan akan dihitung biaya produksinya yang mencakup biaya listrik, biaya pencucian warna, biaya penyimpanan dan biaya back order. Indikator yang ditetapkan dalam menentukan keputusan terbaik adalah biaya produksi, oleh karena itu, alternatif keputusan yang diusulkan merupakan alternatif keputusan dengan biaya produksi yang paling rendah. Namun demikian, usulan alternatif ini tidak bersifat memaksa, dengan kata lain suatu alternatif yang diusulkan oleh sistem pendukung keputusan hanya merupakan suatu

21 93 opini berdasarkan indikator yang ditentukan sedangkan proses pengambilan keputusan itu sendiri tetap berada di tangan pengambil keputusan, dalam penelitian ini, khususnya manajer PPIC Teknik Pengumpulan Data Dalam prakteknya, peneliti melakukan beberapa teknik untuk mengumpulkan data mentah untuk diolah menjadi informasi. Teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain adalah: 1. Observasi Langsung Dalam melakukan observasi, peneliti meninjau proses produksi yang terjadi di lantai produksi PT. Pratama Plastindo Utama. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan manajer umum pada PT. Pratama Plastindo Utama. Saat wawancara, peneliti juga melakukan brainstroming untuk mengetahui: - Permasalahan yang dihadapi oleh manajer umum dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan perencanaan produksi. - Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan PT. Pratama Plastindo Utama dalam melakukan Produksi.

22 Variabel Penelitian Berikut ini merupakan variabel yang digunakan pada tahap-tahap penelitian: 1. Historis permintaan pengiriman barang. Historis permintaan pengiriman barang merupakan kumpulan dari surat jalan yang telah dirangkum dalam suatu format laporan. Dari data ini, dapat diketahui bagaimana pengerakkan permintaan terhadap jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT. Pratama Plastindo Utama. 2. Biaya Listrik Biaya listrik merupakan biaya yang dibebankan pada total biaya produksi akibat penggunaan listrik. Penggunaan listrik yang dinilasi sebagai waste pada PT. Pratama Plastindo Utama adalah penggunaan listrik untuk set up mesin dan untuk pencucian warna. Oleh karena itu, perusahaan dalam melakukan perencanaan produksi akan berusaha meminimumkan penggunaan listrik untuk kedua proses yang dinilai sebagai waste tersebut. 3. Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan merupakan biaya yang dibebankan terhadap perusahaan untuk menyimpan produk dalam jangka waktu tertentu. 4. Biaya Back Order Biaya Back Order adalah biaya yang dibebankan terhadap perusahaan karena perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen karena tidak adanya persediaan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Pada model Linear Programming untuk optimalisasi produksi terdiri dari beberapa variabel. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam model Linear Programming:

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dalam menentukan model rumusan masalah perlu serangkaian hipotesis yang membantu alir pemikiran untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan semakin kompleknya kebutuhan manusia akan fasilitas yang dapat menunjang segala aktivitas yang dilakukan, mengakibatkan pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian pendahuluan Identifikasi dan perumusan masalah Tujuan dan manfaat penelitian Tinjauan pustaka Pengumpulan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Produksi PT. XYZ dengan Pendekatan Simulasi. Oleh. Novita Ariyanti, S.Kom

Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Produksi PT. XYZ dengan Pendekatan Simulasi. Oleh. Novita Ariyanti, S.Kom Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Produksi PT. XYZ dengan Pendekatan Simulasi Oleh Novita Ariyanti, S.Kom Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Abstrak Perusahaan yang menjadi objek artikel merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Agar memenuhi order dari konsumen, maka perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya dalam perencanaan produksi. Salah satu bentuk perencanaan produksi adalah

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Teknik Industri - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Teknik Industri - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Teknik Industri - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Lily Vianty 0700681503 ABSTRAK

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komputerisasi yang berkembang pesat saat ini sudah menjadi salah satu sarana perusahaan untuk berkompetisi dan bertahan di era globalisasi ini. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Variabel Berikut variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu: - Data historis penjualan yang kemudian digunakan untuk menentukan target

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 25 PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom (gitaayusyafarina@gmail.com) ABSTRAK Sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran atau kecepatan penyelesaian berbagai pekerjaan apapun.

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran atau kecepatan penyelesaian berbagai pekerjaan apapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran Sistem Informasi dalam perusahaan sangatlah penting. Terutama untuk menunjang perusahaan tersebut agar lebih maju dan berkembang. Sistem yang bagus dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Dunia Informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak lembaga yang berusaha meningkatkan usahanya. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menunjang segala aktifitas mereka baik pendidikan, ekonomi, hiburan,

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SALES BERPRESTASI PADA PT JUMBO POWER INTERNATIONAL PALEMBANG Abstrak

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA CV. MEGA DESIGN PALEMBANG

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA CV. MEGA DESIGN PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA CV. MEGA DESIGN PALEMBANG Fiani Chandra 2006240060 Ferriyanto 2006240105

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri-industri makanan atau industri-industri lain yang menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri-industri makanan atau industri-industri lain yang menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam industri-industri makanan atau industri-industri lain yang menggunakan bahan baku yang dapat cepat rusak jika diukur dengan parameter waktu, sangat memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keperluan dari berbagai bidang semakin cepat khususnya pada bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. keperluan dari berbagai bidang semakin cepat khususnya pada bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang sangat cepat, dimana keperluan dari berbagai bidang semakin cepat khususnya pada bidang teknologi informasi.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu penyampaian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kesehatan yang pelayanannya sudah banyak di gunakan jasanya oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan perangkat komputer sebagai alat bantu dalam kegiatan usaha. Ini tidak lepas dari perkembangan dunia

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tahapan penelitian yang dilakukan dalam membuat sistem informasi. Langkah-langkah penelitian dimulai dari tahap persiapan, tahap analisis sistem informasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010/2011 APLIKASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI MELAMIN PALEMBANG Simon Roy Marco 2007130010 Yani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan usaha yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan bahan baku. Dengan tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat menyebabkan kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

AMIK GI MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

AMIK GI MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 AMIK GI MDP Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 APLIKASI SISTEM PENJUALAN SPAREPART PADA ESSEN AUTOMOBIL PALEMBANG Dwi Pusbarini 2007110034

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X merupakan industri kecil yang berdiri pada tahun 1985 dan pada awalnya bergerak dalam pembuatan dextrose/glukosa. Perusahaan ini terus berkembang dari tahun ke tahun dan saat ini PT X memproduksi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari teknologi informasi. Teknologi Informasi menjadi sekumpulan alat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persediaan produk dalam proses awal dan kemudian dikurangi persediaan produk

BAB I PENDAHULUAN. persediaan produk dalam proses awal dan kemudian dikurangi persediaan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat memacu perusahaan-perusahaan menggunakan sistem komputer dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat membuat keputusan secara cepat dan akurat, maka teknologi sistem

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat membuat keputusan secara cepat dan akurat, maka teknologi sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pengguna teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi membawa pengaruh terhadap hamper semua aspek dalam pengelolaan penjualan termasuk dalam pengelolaan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern sekarang ini perkembangan teknologi komputer berkembang sangat pesat, maka kebutuhan akan informasi yang cepat dan tepat sangat diperlukan kecepatan,

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 APLIKASI SISTEM INFORMASI ARUS KAS PADA CV. KEVIN MULTI SARANA Evi 2007130003 Abstrak

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI PERUSAHAAN a. Proses Produksi Proses produksi merupakan rangkaian operasi yang dilalui bahan baku baik secara fisik maupun kimia untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Barat menyebabkan meningkat pula kebutuhan akan bahan bakar kendaraan bermotor. Berbagai tingkatan profesi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kotamadya Jakarta Pusat yang terletak di tengah-tengah Provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota Jakarta, merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan memberikan solusi yang teratur dan terarah sesuai dengan tujuan penulisan skripsi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PD. AHAK JAYA PALEMBANG

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PD. AHAK JAYA PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN SPAREPART MOTOR PADA CV. SAFIRA LAJU

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2008/2009

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2008/2009 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2008/2009 SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN TRANSAKSI SUKU CADANG PADA CV. ADIWARNA (SUZUKI ANTASARI) PALEMBANG Antony

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer saat ini telah merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia baik berupa PC (Personal Computer) maupun mesin yang telah terkomputerisasi.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi karyawan pabrik gula lestari adalah koperasi serba usaha yang memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat kini. Banyak informasi yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Barang masuk dan barang keluar pada perusahaan adalah sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini merupakan persediaan barang

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SOP(STANDARD OPERATING PROCEDURE)UNTUK PENERAPAN STANDAR PRODUKSI PADA PT.BERKAH LOGAM MAKMUR

ABSTRAK ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SOP(STANDARD OPERATING PROCEDURE)UNTUK PENERAPAN STANDAR PRODUKSI PADA PT.BERKAH LOGAM MAKMUR ABSTRAK ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SOP(STANDARD OPERATING PROCEDURE)UNTUK PENERAPAN STANDAR PRODUKSI PADA PT.BERKAH LOGAM MAKMUR Skripsi ini membahas mengenai standar produksi pada PT Berkah Logam

Lebih terperinci

SISTEM INVENTORY BARANG PADA PT. STARS INTERNATIONAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK LAPORAN TUGAS AKHIR

SISTEM INVENTORY BARANG PADA PT. STARS INTERNATIONAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INVENTORY BARANG PADA PT. STARS INTERNATIONAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui nilai angka kredit guru itu sangat penting, karena untuk menilai mutu atau kualitas kinerja dari setiap guru, selain itu angka kredit juga berguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang dituntut untuk dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi serta

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang dituntut untuk dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini segala aspek kehidupan tidak lepas dari teknologi informasi. Kebutuhan untuk memperoleh informasi semakin bertambah banyak sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir, mulai dari menentukan permasalahan, melakukan pengumpulan data baik melalui buku-buku maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI PRODUKSI KARET REMAH PADA PT ANEKA BUMI PRATAMA PALEMBANG. Merlina Vivi Robin

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI PRODUKSI KARET REMAH PADA PT ANEKA BUMI PRATAMA PALEMBANG. Merlina Vivi Robin STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI PRODUKSI KARET REMAH PADA PT ANEKA BUMI PRATAMA

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhus. Komputerisasi Akuntasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhus. Komputerisasi Akuntasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhus. Komputerisasi Akuntasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR UNTUK PENGOLAHAN KARET PADA PT. HOK TONG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan akan membantu manajer dalam memutuskan jumlah persediaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan akan membantu manajer dalam memutuskan jumlah persediaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan merupakan suatu kegiatan yang mempengaruhi jumlah persediaan. Hal tersebut saling berkaitan dan merupakan inti kegiatan perusahaan. Informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat akan listrik tidak sebanding dengan kecepatan pertumbuhan daya listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat akan listrik tidak sebanding dengan kecepatan pertumbuhan daya listrik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik telah menjadi kebutuhan mendasar dan sangat penting bagi kehidupan manusia di masa kini. Perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi terus meningkatkan kebutuhan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN PADA CV. MAHAMERU PALEMBANG Noviandy

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN PADA PT CAHAYA MURNI SRIWINDO PALEMBANG Mohammad Taufan 2006240200

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penanganan inventory/ persediaan pada sebuah perusahaan merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan suatu perusahaan dalam bersaing. Demi kepuasan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan produksi merupakan inti dari sebuah perusahaan manufaktur. Dalam sistem produksi terjadi suatu proses yang mengubah bahan mentah menjadi sebuah produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi (TI) hampir

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi (TI) hampir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi (TI) hampir semua menggunakan bantuan komputer dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi dan Perumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan dan Manfaat.

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi dan Perumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan dan Manfaat. DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul i Halaman Persetujuan Soft Cover...ii Abstrak..iii Kata Pengantar..iv Daftar Isi v Daftar Tabel viii Daftar Gambar..ix BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.. 1 1.2

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang persewaan properti. Properti menunjukkan kepada sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang persewaan properti. Properti menunjukkan kepada sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Sinar Mas Teladan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang persewaan properti. Properti menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI PRODUKSI ROTI PADA CV. ROYAL PALEMBANG Lusi Oktavianti 2007240086 Feby Valentin 2007240165

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN Rin Rin Meilani Salim Jurusan Sistem Informasi STMIK Mikroskil rinrin.meilani@gmail.com Abstrak Pengelolaan data yang baik pada sebuah restoran sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknik Informatika merupakan jurusan keilmuan pada Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknik Informatika merupakan jurusan keilmuan pada Fakultas Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknik Informatika merupakan jurusan keilmuan pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara yang berusaha untuk mengintegrasikan aspek teknik dan aspek komputerisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya, meliputi pemberian pelayanan kepada masyarakat serta. Dengan meningkatnya tuntutan ketersediaan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya, meliputi pemberian pelayanan kepada masyarakat serta. Dengan meningkatnya tuntutan ketersediaan informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengolahan data kependudukan di kecamatan sangat beragam jenisnya, meliputi pemberian pelayanan kepada masyarakat serta memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan sehari-harinya. Dua puluh empat jam sehari, 7 hari dalam 1 minggu, dan seterusnya. Semua itu memaksa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah menyediakan produk sesuai dengan ekspektasi customer. Maka, sangat penting bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI PRODUKSI KOPI PADA PI. KENTEN JAYA PALEMBANG Prastyo Mihantoro 2007240206 Erwin Azhari

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN PADA PT. ISTANA KENTEN INDAH PALEMBANG Christine Permatasari 2007240503

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, khususnya teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN INVENTORY DAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6 (Studi Kasus : PelangiMart Jl. Ponconoko No.28 Nirbitan, Tipes, Sukoharjo) TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Hanya perusahaan yang mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010

STMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010 STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010 APLIKASI BUKU BESAR PADA PT MANUNGGAL PRATAMA PALEMBANG Susan Meyranti Putri (2008130001) Tsunaiyatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN PT PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia. Proses dalam meningkatkan usahanya, PT PLN (Persero) tidak dapat melepaskan perhatiannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh instansi. Semua aktivitas yang dilakukan oleh bidang usaha semakin tidak

BAB I PENDAHULUAN. seluruh instansi. Semua aktivitas yang dilakukan oleh bidang usaha semakin tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pada era globalisasi ini, teknologi informasi semakin berkembang di seluruh instansi. Semua aktivitas yang dilakukan oleh bidang usaha semakin tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, seakan-akan tidak pernah ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, seakan-akan tidak pernah ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, seakan-akan tidak pernah ada matinya untuk mempelajari. Dari hari ke hari kemajuan teknologi yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi geografis adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang selalu up to date dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang selalu up to date dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan hutan yang sangat luas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan hutan yang sangat luas dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan hutan yang sangat luas dan merupakan paru- paru dunia yang amat mencakup kehidupan banyak khalayak dengan luas mencapai 130 juta hektar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Umum Santa Maria Pemalang merupakan Rumah Sakit swasta yang ada di Kabupaten Pemalang. Rumah Sakit Santa Maria Pemalang memiliki pelayanan seperti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persediaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena persediaan memiliki pengaruh langsung terhadap keuntungan perusahaan, terutama perusahaan distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu berpikir bagaimana cara yang cepat dan tepat dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu berpikir bagaimana cara yang cepat dan tepat dalam menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi, manusia dituntut untuk selalu berpikir bagaimana cara yang cepat dan tepat dalam menciptakan suatu sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Dalam era globalisasi, informasi sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Kebutuhan akan informasi sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat pencatatan data para guru honorer memberikan Biodata kepada bagian TU

BAB I PENDAHULUAN. saat pencatatan data para guru honorer memberikan Biodata kepada bagian TU BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SDN. Balongmasin 2 Kecamatan Pungging Kab Mojokerto merupakan sebuah instansi pendidikan yang melayani anak-anak yang ingin bersekolah di SDN. Balongmasin 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diproduksi oleh usaha konveksi. Salah satu Distro yang ada di kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. diproduksi oleh usaha konveksi. Salah satu Distro yang ada di kota Bandung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan industri fashion berkembang dengan pesat, ditandai dengan berdirinya distro-distro sebagai outlet yang menjual produk fashion yang diproduksi

Lebih terperinci