BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto
|
|
- Herman Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa terdapat di jalan erpati kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto. PAUD ini didirikan tahun Pimpinan PAUD Apel sekarang ini adalah Endrawati Duawulu. Sebelumnya PAUD Apel memiliki pengelola yang berstatus Non PNS yaitu aryam Pakaya. PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo mempunyai 1 ruangan guru, 1 ruangan TPA dan 2 ruang belajar untuk dan. tahun ajaran 2011/2012 jumlah anak yang bersekolah di PAUD ini sebanyak 32 anak yang terbagi dalam 3 layanan, yaitu kelompok berrmain, SPS dan TPA. Profesi orang tua yang ada di PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo sebagian besar berprofesi sebagai tukang bentor yaitu sebanyak 53% sedangkan 47% lainnya tersebar pada profesi lain yaitu PNS, Tukang, Wiraswasta. PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo memiliki fasilitas belajar sebagai berikut; APE dalam yang terdiri dari balok, puzzle angka, puzzle huruf hijaiyah, mandi bola, alat pertukangan, rambu lalu lintas, dan 7 sentra. Sedangkan APE luar terdiri dari ayunan, mangkuk putar, kuda-kudaan, perahu goyang, dan jungkitan. Berbagai fasilitas yang tersedia tersebut digunakan secara maksimal untuk mengembangkan kemampuan anak PAUD yang ada di PAUD Apel Kelurahan 32 Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.
2 4.1.2 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Apel Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada anak yang berjumlah 20 anak. Peneliti adalah Guru PAUD Apel Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dan menjadi mitra kerja adalah Guru di PAUD Apel Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Pelaksanaan kegiatan pada setiap siklus mengacu pada Rencana Kegiatan Harian serta lembar pengamatan yang telah disiapkan. Sebelum mengadakan kegiatan siklus I dan siklus II peneliti melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran awal tentang kondisi penelitian penelitian. Pada kegiatan observasi awal ini peneliti mengidentifikasi pemahaman belajar anak. Dari hasil identifikasi melalui kegiatan observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam logika matematika belum optimal. Realitas yang ditemukan bahwa anak pada umumnya belum mengenal cara melakukan pengenalan konsep banyak dan sedikit dalam bentuk yang sederhana. Sebagian anak bahkan belum mengenal angka-angka dalam berhitung. Dalam konteks yang bersamaan hasil penjumlahan dua bilangan asli belum dapat anak ketahui secara pasti karena kurang menguasai proses penjumlahan. Terkait temuan pada kegiatan observasi yang dilakukan tersebut selanjutnya menjadi dasar dilaksanakannya penelitian ini. Adapun gambaran riil tentang kemampuan anak dalam logika matematika dalam kegiatan pembelajaran pada saat observasi awal dipaparkan sebagai berikut: 1) Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 27 April engacu pada kegiatan observasi awal yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa terdapat 6 anak (30%) yang memiliki kemampuan logika matematika yang baik sedangkan sebanyak 14
3 anak (70%) lainnya memiliki kemampuan yang kurang baik dalam logika matematika. Hasil pengamatan dalam kegiatan observasi awal ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 1: Hasil Pengamatan Observasi Awal Pengamat engenal konsep banyak dan sedikit Persentase Aspek Yang Diobservasi engenal konsep bilangan engenal lambang bilangan Rata-Rata Kemampuan Logika atematika K K K K I II Persentase Keterangan engenal konsep banyak dan sedikit engenal konsep bilangan engenal lambang bilangan K K K Hasil pengamatan observasi awal menunjukkan perlu adanya perbaikan terhadap pemahaman belajar anak. Berdasarkan hasil amatan yang ditunjukkan oleh 3 indikator ini secara riil menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam logika matematika belum optimal bahkan berada jauh dibawah indikator kinerja yang diharapkan. Kondisi riil yang menunjukkan kurang optimalnya kemampuan anak dalam logika matematika ditunjukkan oleh beberapa hal sebagai berikut : a. Anak pada umumnya belum mengenal konsep bilangan banyak dan sedikit b. Anak pada umumnya belum dapat mengenal lambang bilangan yang banyak dan sedikit c. Anak pada umunya belum mampu membedakan konsep sedikit dan banyak d. Anak terlihat sangat ragu dalam menentukan konsep banyak dan sedikit e. Anak kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran karena guru hanya cenderung menggunakan ceramah untuk menunjukkan konsep banyak dan sedikit.
4 Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal di atas menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam logika matematika belum optimal, sehingga realitas ini menjadi dasar dalam pelaksanaan siklus I untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan anak dalam logika matematika. 2) Siklus I Kegiatan siklus 1 dilaksanakan mengacu pada Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah direncanakan guru. Kegiatan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 11 ei Kegiatan siklus I yang dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: 1) Guru memperkenalkan permainan dadu kepada anak, 2) guru membagikan dadu dan memfasilitasi anak untuk bermain dadu, 3) anak diberi kesempatan dalam bermain dadu secara kelompok berlima, 4) anak dilatih untuk membandingkan angka yang yang diperoleh melalui lemparan dadu dengan angka yang didapatkan temannya dalam kelompok, 5) anak dengan difasilitasi guru menyimpulkan angka yang banyak dan angka sedikit yang diperoleh melalui lemparan dadu pada kelompok dan 6) guru memberikan penguatan terhadap peningkatan kemampuan anak dalam klogika matematika untuk membandingkan antara angka banyak dan sedikit. Dari pelaksanaan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan kemampuan anak dalam logika matematika, dari 20 anak yang ada di PAUD Apel Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa 12 anak (60%) mampu meningkatkan meningkatkan kemampuannya dalam logika matematika secara optimal. Hasil analisis pengamatan kemampuan logika matematik anak pada siklus I pertemuan II tersebut diuraikan pada tabel berikut ini: Tabel 3: Hasil Pengamatan Siklus I Pengamat engenal konsep banyak dan sedikit Persentase Aspek Yang Diobservasi engenal konsep bilangan engenal lambang bilangan Rata-Rata Kemampuan Logika atematik
5 K K K K I II Persentase Keterangan engenal konsep banyak dan sedikit engenal konsep bilangan engenal lambang bilangan K K K Berdasarkan tabel di atas jelas menunjukkan terjadi peningkatan kecerdasan logika matematika anak dalam mengenal konsep banyak dan sedikit setelah dilakukan tindakan siklus I. Dari kegiatan siklus I yang berhasil dirangkum oleh lembar pengamatan menunjukkan beberapa hal sebagai berikut : a. Sebagian anak mulai mengenal konsep bilangan banyak dan sedikit meskipun masih dalam bimbingan guru b. Anak pada umumnya sangat tertarik dengan penggunaan dadu dan tulisan untuk mengenal konsep banyak dan sedikit c. Sebagian anak mulai mengenal lambang bilangan yang banyak dan sedikit melalui permainan dadu yang dilakukan. d. Sebagian anak anak mulai mampu mampu membedakan konsep sedikit dan banyak e. Anak mulai memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menentukan konsep banyak dan sedikit, hal ini ditunjukkan dengan sikap proaktif anak terhadap hasil perolehannya melalui permainan dadu dan tulisan angka. f. Anak sangat ertarik dengan kegiatan pembelajaran karena guru menggunakan permainan yang disenanginya untuk menunjukkan konsep banyak dan sedikit. Berdasarkan hasil analisis pada siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan anak dalam logika matematika. Tetapi tingkat capaian rata-rata kemampuan anak
6 dalam logika matematika belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan oleh karenanya penelitian dilanjutkan ke siklus yang kedua. 3) Siklus II Pelaksanaan kegiatan siklus II dilaksanakan mengacu pada berbagai kelemahan yang dialami pada siklus I. Pelaksanaan siklus II diadakan pada tanggal 18 ei Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan lebih terfokus pada peningkatan kemampuan anak dalam logika matematika. Pada siklus II ini guru kembali menyiapkan kelas dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif agar anak dapat belajar dengan baik. Kegiatan siklus II dilaksanakan dengan cara: 1) guru membagikan dadu dan memfasilitasi anak untuk bermain dadu, 2) anak diberi kesempatan dalam bermain dadu secara berpasangan, 3) anak dilatih untuk membandingkan angka yang yang diperoleh melalui lemparan dadu dengan angka yang didapatkan temannya dalam kelompok, 4) anak dengan difasilitasi guru menyimpulkan angka yang banyak dan angka sedikit yang diperoleh melalui lemparan dadu pada kelompok dan 5) guru memberikan penguatan terhadap peningkatan kemampuan anak dalam klogika matematika untuk membandingkan antara angka banyak dan sedikit. Dari hasil pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan yang sangat signifikan terkait kemampuan anak dalam logika matematika. Dalam konteks ini terdapat 15 orang (75%) dari 20 orang anak yang sudah menunjukkan kemampuan anak dalam logika matematika sesuai dengan yang diharapkan guru. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II ditampilkan sebagai berikut: Tabel 4: Hasil Pengamatan Siklus II Pengamat engenal konsep banyak dan sedikit Persentase Aspek Yang Diobservasi engenal konsep bilangan engenal lambang bilangan Rata-Rata Kemampuan Logika atematik
7 K K K K I II Persentase Keterangan engenal konsep banyak dan sedikit engenal konsep bilangan engenal lambang bilangan K K K Dari hasil refleksi bersama diperoleh hal-hal sebagai berikut : a. Anak pada umumnya telah mengenal konsep bilangan banyak dan sedikit serta mampu berpartisipasi dalam melakukan permainan dadu pada setiap kelompok b. Anak pada umumnya sangat tertarik dengan penggunaan dadu dan tulisan untuk mengenal konsep banyak dan sedikit. Hal ini menjadi motivasi bagi anak dalam meningkatkan kemampuannya untuk mengenal konsep bilangan banyak dan sedikit c. Anak pada umumnya telah mengenal lambing bilangan yang banyak dan sedikit melalui permainan dadu yang dilakukan. d. Anak pada umunya mampu membedakan konsep sedikit dan banyak, hal ini ditunjukkan dengan membandingkan tulisan angka 3 dengan 5 pada kertas angka yang telah disiapkan dengan dadu yang digunakan dalam permainan e. Anak mulai memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menentukan konsep banyak dan sedikit, hal ini ditunjukkan dengan sikap proaktif anak terhadap hasil perolehannya melalui permainan dadu dan tulisan angka. f. Anak pada umumnya sangat tertarik dengan kegiatan pembelajaran karena guru menggunakan permainan yang disenanginya untuk menunjukkan konsep banyak dan sedikit.
8 Dari analisis pelaksanaan tindakan pada siklus II menunjukkan bahwa secara umum kemampuan anak dalam logika matematika telah mencapai tingkat yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Terkait dengan temuan pada siklus II ini maka pelaksanaan penelitian tidak dilanjutkan ke siklus III karena telah mencapai indikator kinerja bahkan telah melewati batas indiaktor kinerja yang diharapkan Pembahasan Kecerdasan logika matematika merupakan bagian dari kecerdasan majemuk yang dikembangkan pada anak usia dini. Kecerdasan ini berkaitan dengan pengenalan angka kepada anak. Secara konsepsional Binet (dalam Sukardi, ) mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri. Sementara itu, Wechsler (dalam Sukardi 2008:49) mendefinisikan intelegency sebagai kemampuan untuk bertindak dengan mencapai suatu tujuan untuk berfikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungannya secara efektif. Sedangkan Terman (dalam Sukardi 1990: 50) mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan berfikir abstrak. Berdasarkan pendapat di atas penulis berpandangan bahwa kecerdasan (intelegency) adalah sebagai kemampuan dasar untuk berfikir abstrak dalam mengadakan penyesuaian diri dengan menggunakan akal budi untuk mencapai tujuan serta dalam rangka berhubungan dengan lingkungan secara efektif. Terkait dengan pengertin kecerdasan logika matematis Prayudi (2007:1) mengemukakan bahwa kecerdasan logika matematis adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Ini adalah kecerdasannya para ilmuwan, akuntan, programmer. Kecerdasan ini memiliki kemampuan dalam
9 hal penalaran, pengurutan, berfikir dalam pola sebab akibat, berhipotesa, keteraturan konseptual dan numerik serta berpandangan yang rasional. Pendapat tersebut menunjukkan titik tekan dari kecerdasan logika matematika terkait dengan kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan logika matematika secara dini perlu diperkenalkan pada anak agar anak memiliki kemampuan yang optimal dalam memahami konsep angka yang diajarkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan konsep pengenalan konsep banyak dan sedikit yaitu dilakukan dengan menggunakan permainan dadu. Permainan dadu dapat merangsang serta memotivasi anak untuk melakukan penjumlahan dengan menggunakan kartu angka yang telah disiapkan dengan menggunakan dadu. elalui Permainan dadu anak dapat melakukan pengenalan konsep banyak dan sedikit secara kelompok, secara berpasangan maupun secara individu. Teknik ini dapat mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal konsep banyak dan sedikit karena anak memperoleh pengalaman kontekstual dalam memahami dalam logika matematika. Hal ini menjadikan pembelajaran berhitung menjadi bermakna dan dapat dikenal anak dengan baik Hasil penelitian terkait dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam logika matematika telah menunjukkan keberhasilan sebagaimana yang diharapkan. Kegiatan obsevasi awal menunjukkan bahwa hanya 6 anak (30%) yang memiliki kemampuan yang baik dalam logika matematika, sedangkan sebanyak 14 anak (70%) lainnya memiliki kemampuan yang baik kurang baik dalam logika matematika dari 20 anak yang ada di PAUD Apel Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Terkait dengan kondisi riil tersebut maka dilakukan kegiatan penelitian melalui siklus I. Kegiatan siklus I dilakukan dengan cara 1) memperkenalkan permainan dadu kepada anak, 2)
10 guru membagikan dadu dan memfasilitasi anak untuk bermain dadu, 3) anak diberi kesempatan dalam bermain dadu secara kelompok berlima, 4) anak dilatih untuk membandingkan angka yang yang diperoleh melalui lemparan dadu dengan angka yang didapatkan temannya dalam kelompok, 5) anak dengan difasilitasi guru menyimpulkan angka yang banyak dan angka sedikit yang diperoleh melalui lemparan dadu pada kelompok dan 6) guru memberikan penguatan terhadap peningkatan kemampuan anak dalam klogika matematika untuk membandingkan antara angka banyak dan sedikit. setelah melalui kegiatan siklus i pertemuan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan anak dalam logika matematika menjadi 12 anak atau 60% dari 20 anak yang ada di PAUD Apel Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Beberapa fakta yang terkait dengan keberhasilan dalam anak dalam meningkatkan kecerdasan logika matematika ditunjukkan dengan beberapa hal sebagai berikut; a) sebagian anak mulai mengenal konsep bilangan banyak dan sedikit meskipun masih dalam bimbingan guru, b) anak pada umumnya sangat tertarik dengan penggunaan dadu dan tulisan untuk mengenal konsep banyak dan sedikit, c) sebagian anak mulai mengenal lambang bilangan yang banyak dan sedikit melalui permainan dadu yang dilakukan, d) sebagian anak anak mulai mampu mampu membedakan konsep sedikit dan banyak, e) anak mulai memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menentukan konsep banyak dan sedikit, hal ini ditunjukkan dengan sikap proaktif anak terhadap hasil perolehannya melalui permainan dadu dan tulisan angka, dan f) anak sangat tertarik dengan kegiatan pembelajaran karena guru menggunakan permainan yang disenanginya untuk menunjukkan konsep banyak dan sedikit. Namun demikian hasil yang dicapai melalui siklus I ini belum maksimal, sehingga dipandang perlu untuk melanjutkannya pada siklus yang ke II.
11 Pada pelaksanaan siklus II guru lebih melakukan kegiatan bimbingan secara optimal dan mendorong anak dalam logika matematika melalui permainan dadu. Untuk mengoptimalkan hasil yang dicapai guru melakukan pendampingan terhadap anak yang melakukan pengenalan konsep banyak dan sedikit dengan menggunakan permainan dadu. Setiap peningkatan kemampuan anak dalam mengenenal konsep pengenalan konsep banyak dan sedikit dengan menggunakan permainan dadu diberikan reinforcement (penguatan) sehingga anak lebih termotivasi untuk mencari hasil yang tepat dari kegiatan penjumlahan yang dilakukan. Dalam konteks yang bersamaan guru memfasilitasi anak untuk melakukan kegiatan permainan dadu secara berpasangan dan individu sehingga lebih menambah dan mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal konsep banyak dan sedikit dan melakukannnya dengan baik sehingga mencapai hasil yang tepat. Strategi yang dilakukan di atas memberikan hasil optimal, dengan meningkatnya tingkat persentase anak yang memiliki kemampuan yang baik dalam logika matematika hingga mencapai 15 anak (75%) dari 20 orang anak yang ada PAUD Apel Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Fakta yang terlihat terkait peningkatan kemampuan logika matematika anak ditunjukkan beberapa hal sebagai berikut; a) anak pada umumnya telah mengenal konsep bilangan banyak dan sedikit serta mampu berpartisipasi dalam melakukan permainan dadu pada setiap kelompok, b) anak pada umumnya sangat tertarik dengan penggunaan dadu dan tulisan untuk mengenal konsep banyak dan sedikit. Hal ini menjadi motivasi bagi anak dalam meningkatkan kemampuannya untuk mengenal konsep bilangan banyak dan sedikit, c) anak pada umumnya telah mengenal lambang bilangan yang banyak dan sedikit melalui permainan dadu yang dilakukan, d) anak pada umunya mampu membedakan konsep sedikit dan banyak, hal ini ditunjukkan dengan membandingkan tulisan angka 3 dengan 5 pada kertas angka yang
12 telah disiapkan dengan dadu yang digunakan dalam permainan, e) anak mulai memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menentukan konsep banyak dan sedikit, hal ini ditunjukkan dengan sikap proaktif anak terhadap hasil perolehannya melalui permainan dadu dan tulisan angka, dan f) anak pada umumnya sangat tertarik dengan kegiatan pembelajaran karena guru menggunakan permainan yang disenanginya untuk menunjukkan konsep banyak dan sedikit. Temuan tersebut menunjukkan hasil yang sangat signifikan dimana kemampuan anak dalam logika matematika mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Temuan ini menunjukkan bahwa permainan dadu sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan anak dalam logika matematika. Hasil wawancara yang dilakukan dengan anak menunjukkan bahwa anak mampu mengembangkan kemampuan logika matermaka setelah belajar. ereka sekarang telah mampu membedakan angka banyak dan sedikit melalui permainan dadu. Sebagian besar anak mengaku tidak kebingungan lagi karena telah melakukan sendiri permainan dadu sehingga mampu mengenal konsep banyak dan sedikit dengan menggunakan permainan dadu. Anak-anak terlihat sangat antusias sehingga selalu berharap agar belajar proses pengenalan konsep banyak dan sedikit dilakukan guru dengan menggunakan permainan dadu. Terkait dengan temuan penelitian ini permainan dadu dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan anak dalam logika matematika. Dengan strategi ini diharapkan mampu mengembangkan kemampuan anak secara optimal dalam logika matematika sejak dini.
BAB I PENDAHULUAN. bermain anak-anak sambil belajar dan dibimbing secara formal, yang diarahkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan prasekolah atau tempat bermain anak-anak sambil belajar dan dibimbing secara formal, yang diarahkan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak Kelompok B di PAUD Anggrek Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan Sumber daya insani yang sangat diperlukan bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan Sumber daya insani yang sangat diperlukan bagi suatu bangsa. Menciptakan manusia berkualitas dan berkarakter yang memiliki pandangan luas ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara yuridis formal pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO Nuraino 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kemampuan anak mengenal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang. dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum sekolah yang memuat pengetahuan dasar dan teknologi. Matematika adalah ilmu tentang logika,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AL QUBA MEDAN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AL QUBA MEDAN Nuraina 1) dan Darajat Rangkuti 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciPERMAINAN ULAR TANGGA DAPAT MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI III KARANGANYAR KABUPATEN SRAGEN
PERMAINAN ULAR TANGGA DAPAT MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI III KARANGANYAR KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TINJAU DARI KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN FREKWENSI BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI BERMAIN POHON HITUNG DI TK BAKTI SOSIAL DESA TEMON, KEC. SIMO, KAB.BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Disusun oleh SUPARTIN NPM
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA BALOK HURUF PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK PERINTIS GOGODESO KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Artikel Penelitian Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan anak sejak lahir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulus untuk membantu
Lebih terperinciARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU
ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU Oleh NANI LUTRI NIM. 57368/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bilato
31 4.1 Deksripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan
Lebih terperinciDaftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEGIATAN 1.1 DI LEMBAGA PAUD Latar Belakang Pentingnya Pengelolaan Kegiatan di Lembaga PAUD (KB dan TPA)... 1.3 Latihan... 1.9 Rangkuman...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk program pendidikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Solehuddin (2000: 5)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK Nurmaini. 2012, Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Dadu Angka di TK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kepribadian anak sebelum ia memasuki jenjang pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini berperan penting dalam membentuk kemampuan dan kepribadian anak sebelum ia memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Keberadaan seseorang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masih jauh jarak layanan TK ini terhadap masyarakat mengingat TK ini berada di dusun IV yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatam Tilango Kabupaten gorontalo, didirikan pada tanggal 1 November 2007 yang seatap dengan SDN 2
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan bulan Desember Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini di PAUD Delima Kecamatan Bongomeme Kabupaten
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di PAUD Delima Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang. Peneliti adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti
Lebih terperincimemenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dipandang suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar ia mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya dan sekaligus memenuhi tuntutan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberanian dalam belajar matematika itu penting. Melalui keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru, mau mengemukakan pendapat,
Lebih terperinciRINANGGA KURNIA RIANTI
1 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK-ANAK KELOMPOK A PAUD AL IKHLAS SUMBEREJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 RINANGGA KURNIA RIANTI Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling dasar yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang merupakan pondasi. atau dasar dari jenjang pendidikan selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu upaya yang dilakukan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN PERMAINAN KARTU ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA MULIA DESA SEKETI KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan IPTEK, setiap manusia mengusahakan agar warga negaranya kreatif dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk mencapai hal tersebut,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh
Lebih terperinciBELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU
BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU Navel O. Mangelep Email : navelmangelep@gmail.com A. PENDAHULUAN Matematika sebagai cabang ilmu yang terstruktur dan terorganisir secara
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG Ramaini ABSTRAK Kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanakkanak Negeri Pembina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan serangkaian upaya sistematis dan terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN Donna Amelia Abstrak Kemampuan berhitung dari siswa kelas B di TK Samudera Satu Atap Pariaman masih rendah,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK Kemampuan membaca anak Kelompok B2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, (2009) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek penerima tindakan berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan karena kemampuan anak kelompok B belum
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan Kelas dilaksanakan di TK Panipi Raya Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciOleh : TYAS CRISTIANINGSIH NPM :
0 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGURUTKAN ANGKA 1 SAMPAI 10 MENGGUNAKAN MEDIA LOLIPOP ANGKA PADA ANAK USIA 4 TAHUN PAUD AL-AZHAR NGRONGGO KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL PENELITIAN
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-5 MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN SANTA MARIA KEDIRI TAHUN AJARAN
Artikel Skripsi MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-5 MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN SANTA MARIA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang terletak
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B
33 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina yang terletak di Jln. Veteran Gang Beringin No. 1 Kelurahan Nagri Kaler Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Santi Purnama Sari, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar yang dilakukan di sekolah dasar adalah proses yang sifatnya kompleks, menyeluruh, dan berkesinambungan. Banyak komponen yang dapat mendukung proses
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI BERMAIN DENGAN LAPTOP SI UNYIL PADA ANAK KELOMPOK A TK. AISYIYAH PAPAR SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI BERMAIN DENGAN LAPTOP SI UNYIL PADA ANAK KELOMPOK A TK. AISYIYAH PAPAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2
ISSN 2301-9905 Volume 6, No. 1, Juli 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Universitas Muhammadiyah Tangerang Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD
0 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS DAN BERHITUNG (CALISTUNG) MELALUI PENDEKATAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) PADA SISWA TK NEGERI PEMBINA BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-20 MENGGUNAKAN PERMAINAN MONOPOLI PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KUNJANG KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG -20 MENGGUNAKAN PERMAINAN MONOPOLI PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KUNJANG KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terkait pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan diarahkan pada perkembangan dan pertumbuhan manusia agar menjadi manusia yang memiliki identitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Siswa SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari kelas 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR.. ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR DIAGRAM..ix. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI ABSTRAK. i KATA PENGANTAR.. ii UCAPAN TERIMA KASIH...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR DIAGRAM..ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terletak di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus. Tenaga pengajar SD Sugihrejo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDN I Suwawa Selatan telah beberapa kali mengalami perubahan alamat dan nama sekolah tersebut. Hasl ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui, visi, misi dan strategi pembangunan. Pendidikan nasional mempunyai visi yaitu: Terwujudnya sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan disetiap
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan diharapkan dapat memberi sumbangan dalam mencerdaskan siswa dengan jalan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika mempunyai peran penting dalam berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Pelajaran matematika diberikan untuk membekali
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil TK Gamelina TK Gamelina berlokasi di Jalan Kantor Bupati Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM K A R M I L A ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B1 di TK Aisyiyah Kubang Agam masih
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201
PENGEMBANGAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKAMELALUI KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ABA 1 GADEN KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA ANAK MELALUI BERMAIN BALOK KELOMPOK A DI TK AN NISA MARDITANI CELEP KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012
1 MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA ANAK MELALUI BERMAIN BALOK KELOMPOK A DI TK AN NISA MARDITANI CELEP KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU Yanna 1 ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Terdiri beberapa aspek perlakuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Kondisi Awal SMK Negeri 1 Amlapura terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Bali. Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan pertama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Tahapan Persiapan Kegiatan persiapan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 25
Lebih terperinciPENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan
Jurnal Penelitian Pendidikan (JPPI) Vol. 1, No. 1, Januari 2016 ISSN2477-2240 SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode latihan atau drill
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Negeri Randusari pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan pendidikan dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu acuan dasar sebuah ilmu pengetahuan dikatakan berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12)
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12) bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi pendidikan menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM Puji Hartini Pendahuluan Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar (SD) yang tingkat kemampuan siswa tidak mencapai standar kompotensi yang diharapkan adalah mata pelajaran matematika. Dalam
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENGENAL URUTAN ANGKA 1-10 MELALUI BERMAIN MENCARI ANGKA DI BALOK PADA KELOMPOK A TK AL-HUDA KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Batudaa Kabupaten
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III. Adapun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada Paud sakura 1 Desa Sukamaju Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo.
Lebih terperinci