BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk dengan kualitas tinggi (quality), di samping harga yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk dengan kualitas tinggi (quality), di samping harga yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keunggulan sebuah organisasi terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi (quality), di samping harga yang murah (price), dan penyampaian produk yang cepat pada pengguna produk (delivery). Ketiga aspek ini selanjutnya akan menimbulkan kepuasan bagi pengguna produk atau konsumen (consumer satisfaction). Perasaan puas yang dialami konsumen akan mengakibatkan kesetiaan pada produk dan kesetiaan pada organisasi yang secara perlahan-lahan akan memperluas pasar (market share). Keluasan pasar akhirnya akan menjadi sumber keuntungan organisasi (Ancok, 2012). Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Kotler dan Keller, 2012; Zeithaml, Bitner, dan Gremler, 2009). Dalam pasar global yang hiperkompetitif, tidak ada organisasi yang dapat bertahan lama tanpa adanya konsumen yang puas. Organisasi yang gagal memuaskan konsumen akan menghadapi masalah yang pelik sebagai dampak dari negative word of mouth (Tjiptono, 2011). Agar unggul dalam persaingan di tengah perubahan lingkungan yang amat cepat dan kompleks, sebuah organisasi dituntut memiliki kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pelayanan yang berkualitas tinggi (Cook, 2002). Untuk 1

2 memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi, organisasi harus dapat memberikan layanan melebihi apa yang diharapkan konsumen. Waterman (1982) sebagaimana dikutip oleh Usman (2011) mengungkapkan bahwa organisasi yang ingin mempertahankan keberadaannya harus berorientasi pada kualitas, yakni kesesuaiannya dengan persyaratan yang diinginkan konsumen. Kualitas merupakan keseluruhan corak dan karakteristik produk atau jasa yang mampu mencukupi bahkan melebihi harapan konsumen (Cook, 2002). Kualitas adalah keinginan konsumen, bukan organisasi. Tanpa kualitas yang sesuai dengan harapan konsumen, sebuah organisasi akan kehilangan konsumennya. Kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pemilihan produk dan jasa bagi konsumen. Secara tegas bahkan Rudie dan Wansley (1985) dalam Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) menyatakan bahwa kualitas merupakan sebuah strategi bagi kesuksesan organisasi. Oleh karena jasa bersifat intangible dan lebih merupakan proses yang dialami konsumen secara subjektif, di mana aktivitas produksi dan konsumsi berlangsung secara bersamaan, kualitas jasa memfokuskan pada upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen. Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2007) menyebutkan ada empat tipe harapan konsumen yaitu : (1) layanan yang diinginkan (desired service), adalah jenis layanan yang diharapkan untuk diterima oleh konsumen; (2) layanan yang memadai (adequate service), yaitu tingkat 2

3 minimal layanan yang akan diterima konsumen tanpa mengalami suatu kekecewaan; (3) layanan yang diperkirakan (predicted service), adalah tingkat layanan yang oleh para konsumen diantisipasi untuk diterima; dan (4) zona toleransi (zone of tolerance), merupakan zona di mana para konsumen tidak terlalu memberikan perhatian eksplisit kepada penyelenggara layanan. Ketika penyelenggara layanan berada di luar rentang ini, para konsumen akan bereaksi baik reaksi positif maupun negatif. Dalam organisasi penyedia jasa, layanan atau jasa merupakan interaksi yang dilakukan oleh organisasi kepada konsumen berkaitan dengan penjualan jasa. Layanan merefleksikan proses yang mencakup penyampaian jasa utama, interaksi personal, kinerja, dan pengalaman layanan. Kualitas jasa (service quality) merupakan sebuah ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan mampu memenuhi harapan konsumen. Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) mengungkapkan dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dipersepsikan (perceived service). Konsep ini merupakan gap kelima dari kualitas jasa. Ada tiga macam penilaian kualitas jasa berdasarkan persepektif konsumen (Parasuraman et al., 1985). Pertama, kualitas jasa dinilai baik atau positif apabila jasa yang dipersepsikan sesuai dengan harapan konsumen. Kedua, kualitas jasa dinilai ideal jika jasa yang dipersepsikan melebihi harapan konsumen. Ketiga, kualitas jasa dinyatakan kurang baik apabila jasa yang dipersepsikan lebih jelek dibandingkan harapan konsumen. Hal ini mengandung implikasi bahwa baik buruknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan organisasi penyedia jasa untuk memenuhi 3

4 harapan atau ekspektasi konsumennya secara konsisten. Sementara itu, Cronin dan Taylor (1992) menyatakan bahwa hanya dengan mengevaluasi kinerja (performance) pelayanan dari sudut pandang konsumen, sebuah perusahaan/organisasi dapat mengetahui secara tepat tingkat kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan argumen ini, Cronin dan Taylor (1992) mengembangkan model pengukuran kualitas jasa yang dikenal dengan model Sevice Performance (SERVPERF). Pemberian layanan atau jasa berkualitas untuk memuaskan konsumen merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar bagi organisasi jasa (Lupiyoadi dan Hamdani, 2008; Zeithaml et al., 2009). Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya (Kotler dan Keller, 2012). Berdasarkan disconfirmation paradigm sebagaimana disampaikan oleh Oliver (1997), kepuasan konsumen dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja alternatif jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan sebelum pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi harapan, akan terjadi ketidakpuasan dan sebaliknya. Kepuasan konsumen berkontribusi besar terhadap komunikasi getok tular (word-of-mouth communication), pembelian ulang, loyalitas konsumen, pangsa pasar, dan profitabilitas (Daniel dan Berinyuy, 2010; Tjiptono, 2011; Kotler dan Keller 2012). Oleh karena itu, upaya menciptakan kepuasan konsumen melalui pemberian jasa yang berkualitas kepada konsumen menjadi sebuah keharusan bagi sebuah organisasi agar tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat 4

5 (Supranto, 2011). Dengan kualitas jasa yang dapat memuaskan konsumen, sebuah organisasi akan dapat mempertahankan konsumennya. Sebaliknya, jika organisasi penyedia jasa tidak dapat memberikan layanan yang berkualitas, konsumen akan merasa tidak puas dan bukan tidak mungkin akan meninggalkannya dan beralih pada organisasi jasa pesaing. Padahal menarik konsumen baru jauh lebih mahal daripada mempertahankan konsumen saat ini yang dimiliki organisasi (Kotler dan Keller, 2012). Sebagai institusi yang dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat untuk menyiapkan dan menghasilkan calon manajer yang handal dengan karakteristik: bermoral dan beretika, berjiwa kepemimpinan yang visioner dan transformasional, berkeahlian (soft skills), pembelajar mandiri (self and fast learner), serta memiliki pengetahuan dan pemahaman yang kuat pada bidang yang menjadi minatnya (strong in knowledge), Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UGM) Yogyakarta dituntut memberikan pelayanan yang optimal dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan paradigma yang dikembangkan MM FEB UGM Yogyakarta bahwa kesuksesan nyata suatu organisasi dalam perjalanan hidupnya tidak terlepas dari kemampuan organisasi tersebut dalam membangun sinergi positif dari seluruh sumber daya yang ada. Sinergi positif yang dihimpun dari optimalisasi pemanfaatan sumber daya tangible maupun intangible pada hakikatnya merupakan upaya melanggengkan keunggulan kompetitifnya (sustainable competitive advantage atau SCA) dan menciptakan kepuasan konsumen atau pengguna produk (Arsyad, 2012). 5

6 Pada sisi lain, MM FEB UGM Yogyakarta juga menghadapi tuntutan yang bukan hanya sebatas kemampuan untuk menghasilkan lulusan yang diukur secara akademik, melainkan keseluruhan layanan program akademik dan nonakademik yang diberikan harus mampu membuktikan kualitas tinggi menurut persepsi mahasiswa. Bervariasinya tuntutan mahasiswa tidak hanya perubahan pada aspek kuantitas dan variasi kebutuhan, tetapi juga dari aspek kualitas produk dan layanan yang dihasilkan. Untuk itu, MM FEB UGM Yogyakarta harus mampu menjadi organisasi yang berfokus pada konsumen utama yaitu mahasiswa sebagai sebuah pilihan strategis agar tetap mampu bertahan di tengah situasi persaingan yang tinggi dengan menciptakan kepuasan mahasiswa melalui peningkatan kualitas layanan. Hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) pada tahun 2012 terhadap alumni 22 Program S2 MM yang memiliki akreditasi A, dengan menggunakan desain kuantitatif dan alat bantu kuesioner tertutup, memberikan gambaran mengenai kepuasan alumni terhadap MM UGM sebagai berikut : (1) tingkat kepuasan terhadap atribut kurikulum 65% sementara rata-rata 73%; (2) tingkat kepuasan terhadap atribut dosen 71% sementara rata-rata 73%; (3) tingkat kepuasan terhadap atribut output lulusan 65% sementara rata-rata 68%; (4) tingkat kepuasan terhadap atribut biaya kuliah 65% sementara rata-rata 68%; (5) tingkat kepuasan terhadap fasilitas 71% sementara rata-rata 70%; (6) tingkat kepuasan overall mencapai 67% sementara rata-rata 70%. Berdasarkan tingkat kepuasan overall, hasil survei PDAT terhadap kepuasan alumni MM FEB UGM diperoleh simpulan bahwa 67% alumni menilai 6

7 layanan yang diberikan telah memenuhi harapan mereka. Dengan kata lain, baru 67% alumni merasa puas terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta, sementara 23% alumni merasa tidak puas terhadap layanan MM FEB UGM Yogyakarta. Nilai kepuasan alumni MM FEB UGM ini berada di bawah rata-rata secara overall dari 22 Program S2 MM di Indonesia, yang mencapai 70%. Hal ini juga berarti bahwa menurut persepsi alumni, jasa/layanan yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta belum optimal. Hasil survei PDAT pada satu sisi tentu dapat memberikan informasi yang berharga bagi MM FEB UGM Yogyakarta mengenai sejauh mana tingkat kepuasan alumni terhadap kualitas jasa yang telah diberikan. Namun, pada sisi lain hasil survei PDAT ini tentu tidak dapat digunakan untuk membuat generalisasi bahwa mahasiswa belum puas terhadap jasa/layanan yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta mengingat responden penelitian hanya sekitar 30 alumni yang ditetapkan secara quota sampling. Di samping itu, survei PDAT tidak melihat bagaimana pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan alumni. Untuk memperoleh deskripsi yang lebih komprehensif dan akurat mengenai kepuasan mahasiswa terhadap layanan yang diberikan MM FEB UGM, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan mahasiswa dengan jumlah responden yang lebih representatif. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan mahasiswa MM FEB UGM penting dilakukan sebagai tolok ukur untuk mengetahui apakah kualitas layanan yang diberikan sudah memenuhi harapan mahasiswa atau belum, yang selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam menyusun 7

8 strategi untuk memuaskan mahasiswa. Hal ini dibenarkan oleh Dharmmesta (komunikasi personal, 10 April 2013) bahwa penelitian mengenai pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan mahasiswa MM FEB UGM perlu dilakukan agar diperoleh gambaran mengenai ekspektasi dan persepsi mahasiswa terhadap layanan MM FEB UGM Yogyakarta. Penelitian ini akan memberikan deskripsi yang komprehensif mengenai kualitas jasa, tingkat kepuasan mahasiswa, dan pengaruh dimensi-dimensi kualitas jasa terhadap kepuasan mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan kajian bagi MM FEB UGM Yogyakarta agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada para mahasiswa dalam rangka mengemban amanah untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan dunia pendidikan melalui penyiapan calon insan cendekia yang berkepribadian dan memiliki kompetensi manajerial yang handal. Pengukuran kualitas jasa dalam penelitian ini menggunakan model SERVQUAL (Service Quality) sebagaimana dikembangkan oleh Parasuraman et al. (1985, 1988) dan Zeithaml et al. (2009) dan model SERVPERF (Service Performance), yang dikembangkan oleh Cronin dan Taylor (1992; 1994) sebagai kritik konstruktif dan pengembangan model SERVQUAL. Kedua model ini dianggap sebagai model yang baik dan dapat digunakan sebagai pengukuran kualitas jasa pada Perguruan Tinggi (Bayraktaroglu dan Atrek, 2010). Penggunaan kedua model ini bukan diamaksudkan untuk melihat sisi kekurangannya, melainkan sebaliknya digunakan untuk saling melengkapi agar diperoleh gambaran mengenai kualitas jasa yang lebih komprehensif. 8

9 Dipilihnya model SERVQUAL dengan pertimbangan bahwa di samping model kualitas jasa ini amat populer dan banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran (Tjiptono, 2011), model SERVQUAL juga merupakan skala pengukuran yang ringkas namun memiliki tingkat kebenaran tinggi yang dapat digunakan manajemen agar lebih mengerti bagaimana persepsi/kinerja dan harapan/ekspektasi konsumen akan pelayanan yang diberikan (Wijaya,2011). Pengukuran kualitas jasa dengan SERVQUAL dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kesenjangan/gap antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap layanan yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta. Sementara itu, model SERVPERF dipilih untuk melengkapi model SERVQUAL mengingat model SERVPERF mengukur kualitas jasa berdasarkan kinerja (performance) layanan sehingga dapat merepresentasikan kinerja/kualitas jasa yang sesungguhnya. Pengukuran kualitas jasa model SERVQUAL dan SERVPERF didasarkan pada skala multiitem yang dikembangkan dari lima dimensi utama kualitas jasa yaitu: bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy) (Parasuraman et.al., 1988; Zeithaml et al., 2009). Sementara itu, pengukuran kepuasan mahasiswa dilakukan dengan menggunakan metode directly reported satisfaction, yaitu pengukuran kepuasan konsumen dengan menggunakan item-item spesifik yang menanyakan langsung tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen sebagaimana yang dilakukan Soderlund (2003). 9

10 1.2 Rumusan Masalah Sebagaimana diungkapkan oleh Lewis dan Booms (1983) dalam Parasuraman et al. (1985) bahwa kualitas jasa merupakan ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan penyedia jasa. Kualitas jasa dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan konsumen dan ketepatan penyampaiannya untuk memenuhi harapan konsumen. Dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa menurut Parasuraman et al. (1985) adalah jasa yang diharapkan (expected services) dan jasa yang dirasakan atau dipersepsikan (perceived services). Kualitas jasa dipersepsikan baik jika jasa yang dirasakan sesuai dengan ekspektasi konsumen. Jika jasa yang dirasakan melebihi ekspektasi konsumen, kualitas jasa dipersepsikan ideal. Sebaliknya, apabila jasa yang dirasakan lebih rendah dari ekspektasi konsumen, kualitas jasa dipersepsikan buruk. Sementara itu, dalam pandangan Cronin dan Taylor (1992; 1994), kualitas jasa yang sesungguhnya dapat diukur berdasarkan kinerja (performance) layanan yang diberikan perusahaan/organisasi. Kotler dan Keller (2012) dan Zeithaml et al. (2009) menyatakan bahwa kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya (Kotler, 2000). Pada sisi lain, kepuasan konsumen berkontribusi besar terhadap komunikasi getok tular (word-of-mouth communication), pembelian ulang, loyalitas konsumen, reputasi organisasi, 10

11 pangsa pasar, profitabilitas, dan produktivitas karyawan (Daniel dan Berinyuy, 2010; Tjiptono, 2011; Kotler dan Keller 2012). Paparan di atas menjelaskan bahwa berbicara mengenai kualitas jasa dan kepuasan konsumen terkait dengan beragam permasalahan seperti (1) gap antara persepsi dan ekspektasi konsumen terhadap jasa yang diberikan oleh organisasi penyedia jasa; (2) tingkat kualitas jasa sebuah organisasi penyedia jasa; (3) tingkat kepentingan dan kinerja atribut kualitas jasa; (4) tingkat kepuasan konsumen mengenai jasa yang diterima; (5) pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan konsumen; (6) pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen; (7) pengaruh kepuasan konsumen terhadap profitabilitas; (8) pengaruh kepuasan konsumen terhadap reputasi organisasi; dan (9) pengaruh kepuasan konsumen terhadap produktivitas karyawan. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pertama sampai kelima yaitu : (1) gap antara persepsi dan eksepektasi konsumen terhadap jasa yang diberikan oleh organisasi penyedia jasa; (2) tingkat kualitas jasa sebuah organisasi penyedia jasa; (3) tingkat kepentingan dan kinerja atribut kualitas jasa; (4) kepuasan konsumen mengenai jasa yang diterima;dan (5) pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan konsumen. 1.3 Pertanyaan Penelitan Berpijak pada Rumusan Masalah, dapat dikemukakan pertanyaan penelitian ini sebagai berikut. 11

12 1. Apakah terjadi gap antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap jasa yang diberikan MM FEB UGM Yogyakarta? 2. Bagaimana tingkat kualitas jasa yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta kepada mahasiswa? 3. Bagaimana penilaian mahasiswa terhadap tingkat kepentingan dan kinerja atribut kualitas jasa MM FEB UGM Yogyakarta? 4. Bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta? 5. Apakah terdapat pengaruh kualitas jasa (dimensi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) terhadap kepuasan mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta? 1.4 Tujuan Penelitian Menarik untuk diteliti apakah kualitas yang dijanjikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta sesuai dengan apa yang dirasakan oleh mahasiswa. Di samping itu, setelah menikmati jasa yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta pada tahapan evaluasi purnabeli, apakah persepsi terhadap kinerja alternatif jasa yang dipilih, memenuhi atau melebihi harapan mahasiswa sebelum melakukan pembelian. Penelitian ini akan menjawab persoalan esensial tersebut dengan menjabarkannya menjadi lima tujuan sebagai berikut. 1. Menemukan gap antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap jasa yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta. 12

13 2. Mendeskripsikan kualitas jasa yang diberikan kepada mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta. 3. Mengidentifikasi tingkat kepentingan dan kinerja atribut kualitas jasa menurut penilaian mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta. 4. Mendeskripsikan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta. 5. Menguji ada tidaknya pengaruh kualitas jasa (dimensi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) terhadap kepuasan mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1. Menjadi bahan pertimbangan bagi MM FEB UGM Yogyakarta dalam pengambilan keputusan/kebijakan mengenai strategi peningkatan kualitas jasa pendidikan dan kepuasan mahasiswa. 2. Menjadi bahan pertimbangan bagi UGM Yogyakarta dalam penyusunan rencana strategis pengembangan kualitas pendidikan MM FEB UGM Yogyakarta sesuai dengan visi dan misi UGM Yogyakarta. 3. Oleh karena, MM FEB UGM Yogyakarta juga mendapat amanat untuk menyelenggarakan studi S2 program Kepengawasan Pendidikan bagi pengawas/calon pengawas pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan 13

14 kompetensi calon pengawas satuan pendidikan melalui studi S2 di Perguruan Tinggi. 4. Pengembangan ilmu manajemen, terutama berkaitan dengan pemasaran jasa (service marketing) pada organisasi jasa pendidikan. 1.6 Batasan Penelitian Penelitian mengenai pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta membatasi pada lima permasalahan utama. Kelima permasalahan yang hendak dibahas pada penelitian ini, yaitu : (1) gap antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap jasa yang diberikan MM FEB UGM Yogyakarta; (2) tingkat kualitas jasa yang dirasakan oleh mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta; (4) penilaian mahasiswa terhadap tingkat kepentingan dan kinerja/kualitas jasa tiap atribut kualitas jasa; (4) tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas jasa yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta; dan (5) pengaruh kualitas jasa (dimensi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) terhadap kepuasan mahasiswa MM FEB UGM Yogyakarta. 1.7 Sistematika Penulisan Tesis ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Pertanyaan Penelitian 14

15 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Batasan Penelitian 1.7 Sistematika Penelitian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.2 Penelitian Terdahulu 2.3 Pengaruh Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Konsumen 2.4 Hipotesis Penelitian 2.5 Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN DAN PROFIL MM FEB UGM YOGYAKARTA 3.1 Metode Penelitian Desain Penelitian Definisi Operasional Variabel Populasi dan Sampel Instrumen Penelitian Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Tempat dan Waktu Pengumpulan Data Metode Analisis Data 15

16 3.2 Profil MM FEB UGM Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.2 Pengujian Hipotesis 4.3 Pembahasan BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan 5.2 Keterbatasan 5.3 Implikasi 16

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai salah satu penyelenggara layanan pendididikan mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah membawa para pelaku dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi ke persaingan yang sangat ketat. Perguruan tinggi sebagai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan di dunia pendidikan dewasa ini semakin ketat, hal ini menuntut lembaga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang pesat khususnya didalam menjual produk atau jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan begitu cepat dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang dan menyebabkan tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak makanan kuliner, Jogjakarta merupakan pasar potensial bagi industri restoran. Jumlah penduduk yang besar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan pendidikan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat di jaman sekarang yang segalanya dituntut agar serba cepat dan efisien. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri yang bergerak di bidang jasa seperti restoran memiliki persaingan yang ketat sedari awal berdirinya perusahaan tersebut, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan Menurut Moenir (2010) pelayanan didefinisikan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan bisnis dewasa ini semakin ketat, produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan bisnis dewasa ini semakin ketat, produk dan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Tingkat persaingan bisnis dewasa ini semakin ketat, produk dan jasa yang ditawarkan atau dipasarkan pelaku bisnis kepada pelanggan semakin identik. Sehingga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan salah satu industri jasa yang penting, karena tidak hanya sekedar menyelenggarakan jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Karakteristik Jasa Jasa mempunyai banyak arti, mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi sosial ekonomi Indonesia yang terus meningkat dewasa ini menumbuhkan tantangan baru dalam dunia bisnis. Konsep bisnis tidak hanya berpusat pada produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG) 1 PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG) Oleh Kukuh Mulyanto, S.S.,S.E.,M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi bukanlah suatu hal yang mudah. Setelah melalui ujian akhir nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfamart merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± 200 m 2. Alfamart dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia selalu tidak pernah merasa puas meskipun kebutuhannya telah terpenuhi, dan akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Setelah kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan industri terjadi begitu cepat dalam berbagai segi kehidupan, yang menyebabkan perkembangan pada setiap bidang usaha. Para pengusaha saat ini dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperoleh laba yang besar dan terus meningkat dalam usahanya. Salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai penyedia jasa pendidikan harus selalu siap dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai penyedia jasa pendidikan harus selalu siap dengan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Kehadiran globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selain pengalaman, pendidikan merupakan elemen yang penting bagi penunjang karir di dunia kerja. Banyak teori-teori yang didapat di dunia pendidikan khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang ketat dari perusahaan lain diseluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat untuk tetap berkompetisi secara kompetitif dalam pemasaran jasa (Lassar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pasien merupakan fungsi dari penilaian pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien menerima pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Dewasa ini konsep kualitas telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi. Kualitas menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat mengalami perubahan, semula hanya terfokus pada product oriented kini berubah menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik suatu produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dapat dinyatakan langsung. Definisi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Terdapat gap antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap jasa yang

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Terdapat gap antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap jasa yang BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan 1. Terdapat gap antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap jasa yang diberikan oleh MM FEB UGM Yogyakarta. Gap/kesenjangan antara persepsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kualitas layanan (Stemvelt 2004) menyatakan bahwa konsep kualitas layanan adalah suatu persepsi tentang revolusi kualitas secara menyeluruh yang terpikirkan dan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan keberlangsungan kehidupan. Dengan pendidikan menjadikan hidup lebih bermakna, mampu mengembangkan potensi

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh:

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh: ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS Diajukan oleh: RACHMAWATI HERLINA W NIM. P 100 070 071 MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memahami perilaku konsumen merupakan permasalahan yang kompleks karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang berbeda. Levitt (1983)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat dan tidak menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar. Persaingan yang ketat, dimana semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan klien

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH III.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam sektor otomotif saat ini, khususnya untuk jasa perbengkelan menyebabkan perusahaan harus menciptakan keunggulankeunggulan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( Studi kasus pada Nasabah Bank Mandiri KCP Surabaya Gubeng ) SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( Studi kasus pada Nasabah Bank Mandiri KCP Surabaya Gubeng ) SKRIPSI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( Studi kasus pada Nasabah Bank Mandiri KCP Surabaya Gubeng ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

perusahaan-perusahaan jasa. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan jasa. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kondisi persaingan bisnis yang semakin meningkat intensitasnya, kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk tetap hidup dan berkembang sangat tergantung pada

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan semakin ketat diantara perusahaan. Hal ini menyebabkan kalangan bisnis maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan selalu dituntut bergerak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis. Sebagai pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas, lembaga

BAB I PENDAHULUAN. strategis. Sebagai pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas, lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan lembaga pendidikan di setiap negara adalah sangat penting dan strategis. Sebagai pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas, lembaga pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju dan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat pada masa ini juga berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO Abdul Zahir 1, Saddang Saputra 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1 abdulzahir86@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan. Menurut Azwar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dewasa ini telah menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang sangat mendasar, dimana pertumbuhan ekonomi yang mengalami proses perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling bersaing satu sama lain dalam merebut simpati pelanggannya. Di sisi lain, kondisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga mampu berkompetisi paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen terhadap suatu produk/jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era teknologi saat ini kebutuhan masyarakat akan listrik semakin meningkat. Listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini untuk memperlancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha jasa merupakan jenis usaha yang memiliki aspek dan lingkup bisnis yang paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah perangkat lunak yang ada pada komputer digunakan untuk melayani berbagai macam kebutuhan (Jogiyanto, 2003). Teknologi canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun 21 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan suatu fungsi yang luas dan dalam, yang mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun perusahaan

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dengan cara mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, percepatan perluasan lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelanggan Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

fgfgh BAB II TINJAUAN PUSTAKA terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian (conformance quality). Kualitas

fgfgh BAB II TINJAUAN PUSTAKA terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian (conformance quality). Kualitas fgfgh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Konsep kualitas menurut F. Tjiptono dan G. Chandra (2011:164) dianggap sebagai ukuran relatif kesempurnaan atau kebaikan sebuah prosuk/jasa, yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, Universitas ini tidak hanya membentuk mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan suatu negara besar dengan letak yang strategis dalam peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tjiptono (2012) mengemukakan bahwa sektor jasa berkontribusi besar dalam perekonomian global. Sebagai contoh, sektor jasa mendominasi Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika

Lebih terperinci