BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Transkripsi

1 58 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Jaringan Perangkat Keras (Hardware) Pada pabrik baru PT. CSL pada lantai dua terdapat room server yang terletak satu ruangan dengan control room dan security room. Karena ruangan ini merupakan pusat aktifitas semua jaringan pabrik, maka tidak sembarang orang dapat mengakses ruangan ini, ruangan ini dilengkapi dengan perangkat keamanan Finger & Card Reader, Panic Button dan Strobe Alarm. Berikut adalah device yang terdapat pada room server untuk IP Camera : NVR (Network Video Recoder) Core Switch Switch Computer client Rack mounting LCD 42 UPS

2 59 1. NVR (Network Video Recoder) NVR digunakan sebagai media penyimpan rekaman segala aktifitas yang ditangkap oleh IP Camera. Distribusi video atau gambar ditransfer melalui jaringan. Karena perangkat tersebut berbasis IP, NVR dapat dikelola secara remote melalui LAN atau melalui internet sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Salah satu kelebihan NVR tidak terbatas jumlah IP Camera yang dapat terhubung, karena tidak bergantung dari jumlah port tetapi berapapun jumlah kamera dapat terhubung dengan NVR asalkan IP address sebelumnya telah terdaftar di NVR. Supaya mempercepat transmisi pengiriman dari IP Camera maka konfigurasi gateway dari semua IP Camera sebagai gateway nya NVR. Penggunaan NVR sebanyak 3 dengan masing masing memiliki kapasitas Hard disk 16 TB. Spesifikasi lengkap NVR adalah sebagai berikut : Quad qore intel Xeon X GHz CPU CACHE 8MB 4GB DDR ECC (STD.), 24GB(MAX) 8* 3.5 SAS/SATA Hard Disk Tray (Hot-Swap), Including 16TB HDD SATA GIGABIT (10/100/1000 Base-TX) LAN Port(Auto-Senfing) 8-Lane PCI Express (PCIe) Slot

3 60 Speed 8*250MB/s(2GB/s) INTEL IOP GHz Dual Core Hardware-based disk controller, Include 256MB Cache Memory Support 0,1,1E,5,5EE,6,10,50,60,JBOD Gambar 4.1 NVR 2. Switch Switch yang digunakan merupakan switch manageable merek HP dengan tipe 1810G-24 switch untuk yang 24 port dan V G switch untuk yang 48 port, switch jenis ini tidak perlu dilakukan konfigurasi karena secara default switch ini akan memaksimalkan jaringan yang ada.

4 61 Terdapat dua jenis switch yang digunakan yaitu switch dengan jumlah port 24 dan switch dengan jumlah port 48. Switch yang digunakan kelasnya Gigabit (1000 Mbps) dikarenakan diperlukan switch yang powerfull dan juga bandwidth yang besar untuk menangani jumlah kamera yang banyak. Pada ruangan server yang diletakkan di rack mounting, terdapat switch yang memiliki fungsi khusus menghubungkan computer client dan LCD. Yang kemudian tetap switch tersebut tersambung dengan Core Switch. berikut: Untuk konfigurasi jaringan LAN, alat-alat yg digunakan sebagai UTP Cat.5e HP 1810G-24 switch dan V G switch Patch panel 24 Port Wire Management Patch Cord 1 Meter 3ft Cat.5 Gambar 4.2 Switch

5 Wall Mount Untuk meletakkan switch yang langsung terhubung dengan IP Camera maka digunakan Wall Mount yang terpasang pada dinding ruangan, dimana setiap 1 zona terdapat 1 wall mount yang berisi 4 buah switch. 2 Switch untuk CCTV 1 Switch untuk Access Door 1 Switch untuk Office Gambar 4.3 Wall Mount Untuk lebih jelasnya dibuat Map atau gambaran besar dari proses pembagian port yang berhubungan langsung dengan switch. Dimana Port ke 1 pada core switch terhubung langsung dengan jalur backbone terhadap switch pertama pada wall mount zona 1, port ke 2 pada core switch terhubung langsung dengan

6 63 jalur backbone terhadap switch kedua pada wall mount zona 1. Untuk selanjutnya dilakukan proses sama seperti di awal, dimana switch yang di gunakan untuk CCTV hanya switch pertama dan kedua saja pada setiap wall mount, sedangkan sisanya untuk Access Door dan Office. Dari switch tersebut dihubungkan langsung terhadap masing - masing IP Camera pada setiap zona, dengan koneksikan secara langsung tiap IP Camera dengan setiap port yang terdapat pada switch, sehingga setiap 1 buah port terkoneksi dengan 1 buah kamera. Gambar 4.4 Map Port Management

7 64 3. LCD 42 Berfungsi untuk menampilkan yang diterima oleh NVR agar dapat dilihat. LCD ini dihubungkan dengan kabel HDMI. Digunakan 6 LCD merk LG berukuran 42 inches yang memungkinkan untuk melihat hasil tangkapan kamera lebih jelas dibandingkan melalui monitor komputer. Masing masing LCD dihubungkan dengan NVR. NVR yang digunakan sebanyak 3, dan masing masing NVR digunakan untuk menghubungkan 2 LCD dengan ketentuan satu kabel HDMI dan kabel HDMI plus connector. Selain untuk menampilkan hasil tangkapan kamera, LCD ini juga memudahkan untuk melihat hasil rekaman video yang sudah ada, Karena gambarnya jauh lebih jelas dan bagus dibanding melalui monitor komputer. 4. Rack mounting Rak ini berfungsi untuk menempatkan alat alat supaya diletakkan secara rapi dan mudah digunakan di ruangan server yaitu Core Switch, switch, NVR dan UPS. Selain itu rak ini juga memiliki kunci sehingga selalu dalam posisi terkunci saat tidak diperlukan, hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dari alat alat di dalamnya dan menjaga konfigurasi alat alat tersebut agar tidak diubah dan hanya orang yang memiliki hak akses bisa melakukan konfigurasi.

8 65 Gambar 4.5 Rack mounting 5. UPS Agar jaringan tidak terganggu oleh padamnya arus listrik maka seluruh aliran listrik yang digunakan untuk jaringan IP Camera menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply). Arus listrik sebelum masuk ke jaringan dilewatkan ke UPS terlebih dahulu, sehingga jika terjadi listrik padam, jaringan dapat tetap berjalan dengan baik. Sistem IP Camera yang digunakan membutuhkan UPS minimal dengan kapasitas 2 kva, UPS yang digunakan memiliki kapasitas 2,2 kva dan digunakan 3 UPS maka jumlah kapasitas sebesar 6,6 kva sehingga lebih dari cukup untuk mengambil alih listrik untuk sementara selama listrik padam. Menggunakan UPS merek APC dengan kemampuan menggantikan listrik

9 66 padam selama 4 jam. UPS diletakkan di wall mounting, ruang panel, dan ruang server. Fungsi lain dari UPS dalam keseharian dan saat listrik padam digunakan juga sebagai stabilizer, ketika terjadi lonjakan listrik yang tidak stabil. Keberadaan UPS hanya digunakan pengganti listrik sementara saat listrik padam, Karena setiap IP Camera memiliki panel tersendiri yang akan terhubung langsung dengan genset. Gambar 4.6 UPS 6. Core Switch Tipe Core switch yang digunakan adalah HP E5406 zl. Fungsi core switch sebagai network switch yang menggabungkan beberapa device switch menjadi satu kesatuan (integrated network). Core switch merupakan perangkat switch Layer 3 yang memiliki kemampuan untuk routing dan vlan management. Core switch memeriksa paket yang masuk

10 67 dan membuat keputusan routing dinamis didasarkan pada sumber dan alamat tujuan di dalamnya dengan kemampuan yang dimiliki ini sehingga transmisi IP Camera berlangsung lebih cepat karena telah di routing. Kemampuan vlan management dan konfigurasi setiap vlan agar tidak dapat berkomunikasi satu sama lain untuk itu mudah untuk maintenance. Di core switch ini juga konfigurasi pembagian bandwidth untuk kebutuhan setiap IP Camera. Gambar 4.7 Core Switch Konfigurasi Core Switch 1. Pertama-tama pastikan Core Switch terhubung dengan pc/notebook untuk mengaturya. 2. Install Putty untuk melakukan konfigurasi terhadap Core Switch dengan menggunakan CLI (Command line).

11 68 Gambar 4.8 Aplikasi Putty Pilih Serial pada Connection Type. Isi Serial line sesuai dengan port yang terkoneksi (COM5). Tekan Open untuk memulai putty.

12 69 3. Pastikan Tampilan awal Core Switch seperti gambar di bawah ini. Gambar 4.9 CLI Core switch (Home) 4. Lalu tekan tombol apa saja untuk memulainya. 5. Setelah itu akan muncul command line ProCurve> dimana peran sebagai operator diijinkan (operator privilege). 6. Untuk merubah operator privilege menjadi manager privilege maka diharuskan mengetik command line ProCurve> enable. 7. Maka akan berubah menjadi manager privilege dengan command line ProCurve#.

13 70 8. Lalu agar dapat mengatur Core Switch diharuskan menjadi Global Configuration Level dengan mengetik command line procurve# config. 9. Setelah itu command line akan berubah menjadi Procurve (config)# berarti telah berubah menjadi Global Configuration Level. 10. Lalu ditampilkan menu untuk setting Core Switch maka di gunakan command line Procurve (config)# menu. 11. Maka akan muncul menu seperti gambar di bawah ini. Gambar 4.10 CLI Core switch (Menu) 12. Selanjutnya pilih menu ke 2, yaitu Switch Configuration.

14 Setelah memilih menu ke Switch Configuration maka akan muncul menu di bawah ini. Gambar 4.11 CLI Core switch (Switch Configuration) 14. Pilih menu ke 4 yaitu IP Configuration, sehingga dapat dikonfigurasikan IP Address nya. 15. Setelah dipilih menu IP Configuration maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

15 72 Gambar 4.12 CLI Core switch (IP Configuration Before) 16. Gambar diatas adalah settingan default dari IP yang ada,serta dapat diubah dengan memilih menu Edit 17. Setelah dipilih menu Edit maka dapat dirubah IP Addressnya sebagai berikut. Gambar 4.13 CLI Core switch (IP Configuration After)

16 IP Address yang di gunakan adalah dengan Subnet Mask , setelah itu pilih menu Save. 19. Setelah menseting IP Address dan Subnet Mask maka kembali ke menu utama dan pilih menu ke 7, yaitu VLAN Menu. Gambar 4.14 CLI Core switch (VLAN Menu) 20. Setelah dipilih Vlan Menu maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini

17 74 Gambar 4.15 CLI Core switch (VLAN Names) 21. Pilihlah pilihan ke 2, yaitu VLAN Names untuk memberi nama pada VLAN dan membuat suatu kategori baru. 22. Setelah dipilih VLAN Names maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini

18 75 Gambar 4.16 CLI Core switch (VLAN Edit Before) 23. Pilih menu Edit dan ubah nama VLAN DEFAULT menjadi CCTV Gambar 4.17 CLI Core switch (VLAN Edit Name)

19 Lalu pilih menu Save untuk menyimpannya. 25. Sekarang kategori VLAN CCTV telah tersedia pada Core Switch. Gambar 4.18 CLI Core switch (VLAN Edit After) 26. Selanjutnya kembali pada menu sebelumnya dan pilih menu VLAN Port Assignment untuk setting jumlah port yang akan di gunakan pada VLAN CCTV.

20 77 Gambar 4.19 CLI Core switch (VLAN Port Assignment) 27. Setelah di pilih akan muncul menu seperti di bawah ini Gambar 4.20 CLI Core switch (VLAN Port Assignment Before)

21 Setelah masuk ke menu VLAN Port Management maka pilih menu Edit untuk mengubah port mana saja yang akan di gunakan untuk CCTV. 29. Lalu ubah pilihan Untagged menjadi Tagged untuk mengaktifkan port VLAN CCTV. Gambar 4.21 CLI Core switch (VLAN Port Assignment After) 30. Port yang di gunakan sebanyak 8 port, bila ke 8 port sudah dalam keadaan tagged maka pilihlah menu Save. 31. Pengaturan IP address untuk switch dapat dikonfigurasikan pada pengaturan CLI Core Switch. Dalam hal ini, IP address yang dikonfigurasikan sebanyak 8 port.

22 79 Gambar 4.22 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN) 32. Konfigurasi pada port pertama. Pengkonfigurasian yang sama dilakukan berulang pada 7 port berikutnya. Gambar 4.23 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN port 1)

23 Konfigurasi port kedua. Gambar 4.24 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 2) 34. Konfigurasi port ketiga Gambar 4.25 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 3)

24 Konfigurasi port keempat. Gambar 4.26 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 4) 36. Konfigurasi port kelima. Gambar 4.27 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 5)

25 Konfigurasi port keenam. Gambar 4.28 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 6) 38. Konfigurasi port ketujuh. Gambar 4.29 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 7)

26 Konfigurasi port kedelapan. Gambar 4.30 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 8) 40. Hasil konfigurasi dapat dilihat pada CLI show ip. Gambar 4.31 CLI Core switch (Hasil Konfigurasi IP Address VLAN)

27 Berikut langkah-langkah mengatur bandwidth priority. Sebelumnya harus masuk ke mode interface atau port a1- a8. Gambar 4.32 CLI Core switch (Setting Bandwidth Port) 42 Atur rate limit yang diinginkan. Rate limit dapat diatur dengan satuan kbps atau persen. Gambar 4.33 CLI Core switch (Setting Bandwidth Port Rate Limit In)

28 85 43 Ketik jumlah rate limit in dan out yang diinginkan, dalam kasus ini gunakan satuan kbps. Gambar 4.34 CLI Core switch (Setting Bandwidth Port Rate Limit Out) IP Camera IP Camera yang digunakan adalah sebagai berikut: 12 unit GKB Weather Proof IP Camera D8722 Bullet IP CAM diletakkan di luar ruangan dengan spesifikasi sebagai berikut: 1.3 MP CMOS, H.264 Compression, 8 video streaming, 6mm Fixed Lens, IR range 30m, DC 12V / PoE. 125 unit GKB Vandal Proof IP Camera D3622TIR Dome IP CAM diletakkan di dalam ruangan dengan spesifikasi sebagai

29 86 berikut: 1.3MP CMOS, H.264 Compression, 8 video streaming, 4.3mm Fixed Lens, IR range 15m, DC 12V / PoE 2 Unit Analog Camera 4201VR diletakkan di pintu utama keluar masuk kendaraan serta di loading dock dengan spesifikasi sebagai berikut: IR range 25m, Automatic White Balance, Adaptive Tone Reproduction. 1. IP Camera D3622TIR Gambar 4.35 Dome Fitur fitur yang dimiliki : 1.3 Megapixel CMOS Sensor GKB Diplomat D3622TIR memiliki 1,3 megapixel resolusi tinggi. Bundled GKB Envoy software menyediakan fungsi Zoom Digital, pengguna dapat melihat gambar pemandangan yang jelas hidup dalam semua bidang pengawasan dengan menggunakan beberapa kamera.

30 87 Automated Self Networking GKB Diplomat D3622TIR adalah kamera IP self-networking yang menghilangkan kebutuhan untuk mengkonfigurasi router yang memakan waktu cukup lama. Bundled GKB Envoy software mengurangi jaringan set-up kurang dari 30 detik. Cloud platform Kerangka platform cloud membawa solusi IP ke tingkat yang baru. Kamera IP yang dikelola oleh account dan password. Gambar hidup dan pemutaran dapat ditampilkan kapan saja dimana saja melalui browser IE (Internet Explorer), tanpa perangkat lunak tambahan terpasang. Micro SD card storage GKB D3622TIR diplomat dilengkapi dengan Micro-SD slot kartu. Video ini direkam secara lokal di Micro-SD card, dan dapat diambil dengan mudah dari jarak jauh oleh browser IE (Internet Explorer), tanpa mengeluarkan Micro - SD card

31 88 2. Camera 4201VR Gambar 4.36 WDR Box Fitur fitur yang dimiliki : IR Range 25m Fitur yang dimiliki GKB 4201TVR dengan 18 pasang IR(Infra Red) LED dan CCD sensitive Sony, dapat menjangkau jarak 25m di ruangan terbuka. Wide Range of AWB Automatic White Balance menyediakan jarak warna yang luas sehingga tidak mengubah warna menjadi merah atau biru dalam variasi kondisi warna ATR(Adaptive Tone Reproduction) ATR meningkatkan kontras pencahayaan yang tinggi atau rendah suatu daerah, sehingga dapat menampilkan gambar yang bersih meski berada pada lingkungan kontras yang kuat.

32 89 Extremely High 700TVL Resolution Integrasi Exview yang memiliki CCD menawarkan 700 Tv lines dengan resolusi ultra high, akurasi warna dan gambar yang bersih untuk pengawasan. Hidden Cable Bracket GKB 4201TVR tersedia dengan hidden-cable bracket untuk menyembunyikan kabel ke dalam bracket besi guna menghindari tekanan dari luar yang merusak dan menawarkan proteksi yang lebih baik 3. IP Camera D8722 Gambar 4.37 Weather proof Fitur fitur yang dimiliki : 1.3 Megapixel CMOS Sensor GKB D8722 adalah IP Camera yang memiliki 1.3 Megapixel, menyediakan resolusi SXGA. Satu Diplomat GKB D6122 meliputi lebih dari 4 kali resolusi kamera analog D1.

33 90 H.264 video compression Fitur kompresi video H.264 milik GKB Diplomat D8722 berfungsi untuk penyimpanan transmisi video yang superior dan ekonomis. Bit rate rendah dari codec H.264 untuk memperhalus video streaming, bahkan berada di lingkungan jaringan yang tidak bagus. Automated Self-Networking self-networking adalah fitur IP kamera yang menghilangkan kebutuhan untuk konfigurasi router yang rumit dan memakan waktu. Software Utusan Bundled GKB mengurangi jaringan set-up untuk kurang dari 30 detik. Cloud Platform Kerangka Landasan Cloud membawa solusi IP ke tingkat yang baru. Kamera IP yang dikelola oleh akun dan password. Gambar hidup dan pemutaran dapat menampilkan mana saja kapan saja melalui browser IP, tanpa perangkat lunak tambahan terpasang. Micro SD Card Storage GKB Diplomat D8722 dilengkapi dengan Micro-SD slot kartu. Video ini direkam secara lokal di Micro-SD card, dan dapat diambil dengan mudah dari jarak jauh oleh browser IE (Internet Explorer), tanpa mengambil keluar Micro-SD card

34 Perangkat Lunak (Software) Software GKB Loader merupakan kumpulan dari 3 software IP Camera GKB, terdiri dari: 1. Viewer11: client software untuk view CCTV, baik dengan LAN atau internet. 2. Cam Setup: software digunakan untuk setting network, kualitas video, NAS, dan koneksi ke server. 3. NVR-10 : software NVR yang berfungsi untuk view dan recording pada server. 4.2 Implementasi Ruang lingkup yang akan dibahas akan lebih mendetail, berikut adalah gambar topologi jaringan yang terhubung dengan Core Switch. Core Switch di pabrik baru PT. CSL ini merupakan pusat dari semua switch yang ada serta semua server dari setiap perangkat keamanan maupun IP phone dan server office. Di pabrik baru PT. CSL yang memproduksi smart card perbankan khususnya visa dan master card untuk itu keamanan lingkungan sangat secure maka dipasang sistem keamanan yaitu IP Camera, Alarm and Door Status Monitoring, Biometric solution dll. Di bab ini dibahas secara fokus kinerja dari setiap perangkat untuk menghasilkan hasil yang maksimal dari IP Camera.

35 92 Gambar 4.38 Topologi jaringan yang terhubung Core switch Setelah melihat gambaran besar dari pembahasan di atas, maka dalam pembahasan IP Camera maka dibuat gambaran umum keseluruhan jaringan yang kami rancang. IP Camera mengirimkan data hasil tangkapan gambarnya melalui switch yang berfungsi hanya sebagai jembatan arus data saja, yang kemudian setiap IP Camera yang terhubung dengan switch di handle oleh satu buah backbone berupa kabel CAT6 dan langsung terhubung dengan masing-masing port pada VLAN di Core Switch. Setelah itu Core Switch terhubung langsung dengan NVR, dimana pada NVR dapat dilihat hasil rekaman pada IP Camera dan ditampilkan langsung pada Monitor LCD 42 yang terletak di Control Room, akan tetapi pada NVR juga

36 93 terhubung dengan computer client dimana dapat dikendalikan tampilan dari IP Camera tersebut. Computer Client terdapat pada 3 ruangan, yaitu Security room, Warehouse room dan Control room itu sendiri. Gambar 4.39 Gambaran Umum Jaringan IP Camera Teknis pemasangan 1. Menempatkan kamera tidak pada area pilar yang akan menyebabkan blind spot dan juga menempatkan pada tempat dimana mesin dan seluruh user dapat terpantau dengan jelas. 2. Menempatkan kamera sesuai dengan tempat yang tepat, sesuai dengan rancangan jaringan CCTV PT. CSL pada gambar 4.40 di bawah ini.

37 94 3. Untuk Weather Proof Camera di letakan pada area luar serta loading dock, sedangkan untuk Car Plate Camera digunakan 1 unit pada pintu gerbang untuk masuk mobil.

38 Gambar 4.40 Penempatan IP Camera pada lantai 1 Skala 1:400

39 Gambar 4.41 Penempatan IP Camera pada lantai 2 Skala 1:400

40 Tampilan beberapa IP Camera pada monitor Tampilan monitor yang menampilkan seluruh area dalam satu layar, nitor ini terhubung langsung dengan NVR sehingga yang ditampilkan oleh monitor adalah life time yaitu sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. NVR di-remote oleh satu computer client yang terletak di ruang server. Berikut adalah beberapa tampilan IP Camera full screen dari computer client. Gambar 4.42 Hasil Gambar IP Camera

41 Recording Camera Hasil rekaman dapat ditampung kurang lebih selama tiga bulan, dan dapat diputar apabila diperlukan. Pada software CamSetup terdapat menu playback, dan dimenu playback tersedia option Playback SD atau Playback NAS. Rekaman yang diputar dapat disesuaikan dengan waktu yang diinginkan dengan pilihan date option dan saat diputar bisa dipercepat dari segi jam, menit ataupun detik. Gambar 4.43 Hasil Gambar IP Camera

42 Evaluasi Pecobaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik dan benar. Salah satunya adalah percobaan ping dari computer client untuk memastikan konektisitas jaringan yang ada sudah terhubung secara baik atau tidak. Ping dilakukan dari computer client ke beberapa IP address dari IP Camera. Hasilnya menunjukkan bahwa kamera melakukan reply dengan baik. Gambar 4.44 Hasil Ping Camera 1

43 100 Gambar 4.45 Hasil Ping Camera 2 Gambar 4.46 Hasil Ping Camera 3

44 101 Resolusi gambar yang ditampilkan adalah D1 yaitu piksel, dengan resolusi yang tidak terlalu besar proses pengiriman gambar berlangsung dengan cepat dan tidak memakan bandwidth yang terlalu besar. Mengatur option fps dari setiap IP Camera akan diatur di NVR, dari kapasitas hard disk yang tersedia maka ditetapkan option 6 fps di IP Camera. Berikut adalah tabel perhitungan penggunaan bandwidth dan total storage untuk IP Camera : Tabel 4.1 Perhitungan ketetapan bandwidth untuk resolusi D1 Resolution fps Kbps/ chnl Bandwith/ Camera Total Bandwith D Mbps 8.34Mbps D ,1 Mbps 13.9Mbps D Mbps 20.85Mbps D Mbps 25.02Mbps D Mbps 27.8 Mbps D Mbps 34.75Mbps D Mbps 41.7Mbps D1 10/ Mbps 55.6Mbps D1 15/ Mbps 83.4Mbps D1 30/ Mbps 139Mbps

45 102 Tabel 4.2 Perhitungan recording time dengan total storage Recording time Storage /channel Total storage Total Camera 3 months 18.54GB TB months 30.90GB TB months 46.35GB TB months 55.62GB TB months 61.80GB TB months 77.25GB TB months 92.70GB TB months GB TB months GB TB months GB TB 139 Untuk mendapatkan hasil diatas berikut dibahas perhitungan untuk setiap kolomnya. Untuk tabel 4.1 yaitu ketetapan perhitungan bandwidth dengan resolusi yang digunakan, tabel ini berpedoman pada tabel 4.3 yang didapat dari dokumen perusahaan PT. AstraTec Asia. Dimana tabel ini berisi resolusi dan fps yang akan digunakan secara umum sebagai acuan atau pertimbangan untuk perhitungan awal penggunaan total storage yang akan digunakan nantinya.

46 103 Tabel 4.3 Ketetapan perhitungan resolusi, fps dan kbps Resolution Fps Kbps Resolution Fps Kbps QCIF 1 6 QCIF 5 20 CIF 1 20 CIF 5 85 D D SXGA SXGA QCIF 2 10 QCIF 6 25 CIF 2 40 CIF Tabel 4.4 Lanjutan tabel ketetapan perhitungan resolusi, fps dan kbps Untuk kolom Bandwidth/Camera, dari tabel ketetapan didapat Kbps/channel dan untuk mengubahnya dalam bentuk Mbps maka dibagi dengan Bandwidth / Camera : Kbps / channel 1024

47 104 Untuk kolom Total Bandwidth, setelah didapat angka dari perhitungan kolom Bandwidth/Camera dikalikan dengan total kamera yang digunakan. Total Bandwidth : Bandwidth / Camera Total camera Untuk kolom Storage/channel, angka dari tabel ketetapan Kbps/channel karena Kbps kepanjangan dari Kilobits per second maka dikalikan dengan 60 untuk mengubahnya dalam bentuk menit. Setelah diubah kedalam menit dikalikan lagi dengan 60 agar diubah dalam bentuk jam. Dan setelah diubah dalam bentuk jam dikalikan dengan 24 yang berarti satu hari, terakhir dikalikan dengan 30 yang berarti sebulan. Dan hasil akhir dibagi dengan 8 untuk mengubahnya dari Bits menjadi Byte, dikalikan lagi 1024 untuk mengubahnya dalam bentuk MegaByte, dan terakhir dikalikan 1024 untuk mengubahnya lagi dalam bentuk GigaByte. Storage / channel : Kbps / channel Untuk kolom Total storage, hanya mengkalikan angka dikolom recording time sesuai kebutuhan dengan angka di kolom Storage/channel, dikalikan dengan Total camera yang digunakan. Setelah didapat hasilnya dibagi dengan 1024 untuk mengubahnya dari bentuk GigaByte menjadi TeraByte. Total storage : Recording time Storage / channel Total camera 1024

48 105 Dari hasil perhitungan yang ada di atas di dapatkan hasil bandwidth yang sesuai untuk IP Camera, untuk melihat pergerakan bandwidth yang ada digunakan software Cascade Pilot Di bawah ini dapat dilihat bahwa bandwidth yang di gunakan oleh IP Camera stabil pada bandwidth 780 Kbps. Gambar 4.47 Hasil Monitoring bandwidth

BAB 4. Perancangan dan Implementasi

BAB 4. Perancangan dan Implementasi BAB 4 Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Sistem Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total

Lebih terperinci

MENU DVR DAHUA ( DVR 5104H/5108H/5116C )

MENU DVR DAHUA ( DVR 5104H/5108H/5116C ) MENU DVR DAHUA ( DVR 5104H/5108H/5116C ) DVR Dahua hadir menyajikan menu dan tampilan yang menarik serta sangat mudah untuk dioperasikan. Icon-icon yang ditampilkanpun sangat familiar bagi pengguna CCTV

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diaplikasikan sebagai media transmisi pada perangkat keamanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diaplikasikan sebagai media transmisi pada perangkat keamanan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Dalam sebuah perusahaan, penggunaan jaringan saat ini bukan

Lebih terperinci

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel Modul 12 Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel 12.1 Tujuan - Mengetahui cara membangun wired network - Mengetahui cara membangun wireless network - Mengetahui cara interkoneksi antara jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

Proposal Pembuatan Jaringan Komputer. PT. Electric Revans Wing

Proposal Pembuatan Jaringan Komputer. PT. Electric Revans Wing Proposal Pembuatan Jaringan Komputer PT. Electric Revans Wing!1 Latar Belakang Teknologi dan komunikasi dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

Packet Tracer. Cara menjalankan Packet Tracer : 1. Install Source Program 2. Klik Menu Packet Tracer. Packet. Simulasi

Packet Tracer. Cara menjalankan Packet Tracer : 1. Install Source Program 2. Klik Menu Packet Tracer. Packet. Simulasi Packet Tracer Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi System 4.1.1. Hardware Berikut ini adalah spesifikasi hardware utama yang di implementasikan dan dibahas pada penelitian ini : Tabel 4.1. Spesifikasi Hardware

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi 4.1.1 Konfigurasi VPN Server 1. Langkah pertama untuk mengaktifkan PPTP server dari menu Winbox masuk ke menu PPP selanjutnya pada tampilan awal tambahkan interface

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. di lapangan yang dilakukan dengan percobaan di laboratorium Konfigurasi Uji Sistem di Laboratorium

BAB 3 METODOLOGI. di lapangan yang dilakukan dengan percobaan di laboratorium Konfigurasi Uji Sistem di Laboratorium BAB 3 METODOLOGI 3.1 Konfigurasi Uji Sistem Konfigurasi uji sistem ini dilakukan untuk memahami performa atau kinerja dari sistem GEPON Alloptic dan untuk menganalisa masalah implementasi di lapangan yang

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Konfigurasi Jaringan CV. SAGT Bandung CV. SAGT berencana memasang jaringan untuk menghubungkan 2 ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

Lebih terperinci

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM Menggunakan Wifi Access Point (WAP) sebenarnya gampang-gampang susah. Jika anda menggunakan modem dan WAP yang berbeda misalnya modem merek TP Link dan WAP

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Perancangan Sistem keamanan ini dirancang menggunakan 16 kamera yang tersebar di tempat wisata ini, yang dihubungkan dengan serat optic serta kabel UTP. 4.1.1. Pemetaan

Lebih terperinci

Karena belum dibangunnya suatu jaringan komputer di kantor LIPI BAKOSURTANAL Bogor ini sangat menyulitkan dan menjadi penghambat untuk berjalannya sua

Karena belum dibangunnya suatu jaringan komputer di kantor LIPI BAKOSURTANAL Bogor ini sangat menyulitkan dan menjadi penghambat untuk berjalannya sua RANCANG BANGUN JARINGAN KOMPUTER DI KANTOR LIPI BAKOSURTANAL BOGOR FEBRIYANTI DR.SUNNY ARIEF SUDIRO Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Email : feby_060290@yahoo.com

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER LABORATORIUM TELEMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL 4 PRAKTIKUM JARINGAN HYBRID Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Modul 5 Cisco Router

Modul 5 Cisco Router Modul 5 Cisco Router I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router. II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Satu

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER LABORATORIUM TELEMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Network Tech Support Switch Devices

Network Tech Support Switch Devices Modul 25: Overview Switch merupakan alat jaringan yang ada pada Lapisan 2 yang menjadi pusat koneksi seperti workstation, sever, router dan yang lainnya. Seperti halnya router, switch pun dapat dikonfigurasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator untuk menjalankan rancangan

Lebih terperinci

Aplikasi CBT Uji Kompetensi

Aplikasi CBT Uji Kompetensi Aplikasi CBT Uji Kompetensi Aplikasi ini bersifat Client-Server ( Jaringan computer) Aplikasi terpusat di Server, Client hanya sebagai penghubung. Aplikasi ini juga hanya menggunakan Jaringan Lokal, tidak

Lebih terperinci

Daftar isi. Bagian 1: Pengantar. Bagian 2: Mengkonfigurasi Perangkat Dens.TV Box. Bagian 3: Menikmati layanan Dens.TV Box

Daftar isi. Bagian 1: Pengantar. Bagian 2: Mengkonfigurasi Perangkat Dens.TV Box. Bagian 3: Menikmati layanan Dens.TV Box Daftar isi Bagian 1: Pengantar Isi Perangkat Dens.TV Box Perangkat Dens.TV Box Remote Control Apa Yang Dibutuhkan 4 5 7 8 Bagian 2: Mengkonfigurasi Perangkat Dens.TV Box Menghubungkan Kabel Menyalakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.

Lebih terperinci

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD)

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) ISBN : 979-757-106-8 Harga : Rp26.000 Untuk membentuk

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisis sistem adalah fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada dengan mempelajari sistem dan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

Mengeset IP Address Switch DLINK DES 3526 Oleh Happy Chandraleka (a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ)

Mengeset IP Address Switch DLINK DES 3526 Oleh Happy Chandraleka (a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ) Mengeset IP Address Switch DLINK DES 3526 Oleh Happy Chandraleka (a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ) cakrabirawa@mail.ru Switch merupakan suatu perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan banyak komputer ke

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara BAB 4 PENGUJIAN SISTEM 4.1 Persiapan Simulasi Dikarenakan untuk mengimplementasikan sistem jaringan VPN dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara langsung ke dalam sistem jaringan

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah. 510000221G Peringatan Sebelum Pemasangan Segera matikan Network Video Recorder jika mengeluarkan asap atau bau yang aneh. Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Lebih terperinci

RIP dan Static Routing

RIP dan Static Routing MODUL PRAKTIKUM RIP dan Static Routing A. Uraian Materi A.1 Komponen-komponen dari Router 1. CPU (Central Processing Unit) Berfungsi untuk mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini : BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini : Gambar 3.1 Alur Metodologi 1. Analisis Permasalahan Proses analisis dilakukan

Lebih terperinci

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Seperti telah dijelaskan sebelumnya, koneksi lewat layanan ADSL memerlukan suatu peralatan yang dinamakan ADSL modem dan layanan SHDSL memerlukan peralatan yang dinamakan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Rangkaian Menggunakan Kabel UTP

Gambar 4.1 Rangkaian Menggunakan Kabel UTP BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Implementasi 4.1.1 Impementasi Rangkaian Perangkat a) Rangkaian Menggunakan Kabel UTP Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian simulasi CCTV yang dilakukan dengan memanfaatkan kamera

Lebih terperinci

Modul 5 Cisco Router

Modul 5 Cisco Router Modul 5 Cisco Router I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router. II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Satu

Lebih terperinci

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO I. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka perusahaan tempat kami bekerja sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM

BAB 3 ANALISA SISTEM BAB 3 ANALISA SISTEM Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi yang sedang berjalan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras,

BAB III PEMBAHASAN. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras, BAB III PEMBAHASAN Hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI. terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam

BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI. terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI 3.1 Umum Jaringan komputer bukanlah yang baru pada saat ini, hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

KONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line)

KONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line) KONFIGURASI ROUTER Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi.

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik Page 1 Modul 1 Pengenalan Mikrotik Router Konfigurasi Dasar Mikrotik Pengenalan Mikrotik Router Router adalah Hardware Jaringan yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan [ OSI Layer 3

Lebih terperinci

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 I. Pengantar Cisco Packet Tracer merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Cisco Company, bertujuan untuk melakukan simulasi jaringan komputer dan untuk melakukan monitoring

Lebih terperinci

Endi Dwi Kristianto

Endi Dwi Kristianto Manajemen Switch dan Virtual LAN Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan. Persiapan

Ringkasan. Kebijakan. Persiapan Ringkasan Hik-Connect adalah fitur baru yang diperkenalkan oleh Hikvision yang terintegrasi dengan fitur dynamic domain name service berikut dengan fitur alarm push notification. Yang memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Setelah melakukan perancangan topologi dan perangkat sistem yang akan digunakan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem yang penulis usulkan adalah sebuah sistem berbasis web yang berfungsi

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem yang penulis usulkan adalah sebuah sistem berbasis web yang berfungsi BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Gambaran umum sistem yang diusulkan Sistem yang penulis usulkan adalah sebuah sistem berbasis web yang berfungsi sebagai interface pengamatan dari output video

Lebih terperinci

CCTV DVR HDD StandAlone 16 Channel JMK JK-H16

CCTV DVR HDD StandAlone 16 Channel JMK JK-H16 CCTV DVR HDD StandAlone 16 Channel JMK JK-H16 Product Overview : Standalone CCTV DVR ini adalah alat untuk menampilkan dan merekam kamera CCTV tanpa menggunakan perangkat komputer. DVR ini dapat merekam

Lebih terperinci

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR,

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, 199 4.3.3.2 Web Portal Bagi User Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, Billing, dan Contact Us. User bisa memilih fitur yang ingin diakses melalui

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

KONFIGURASI CISCO ROUTER

KONFIGURASI CISCO ROUTER KONFIGURASI CISCO ROUTER Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR SIADPA-POLA BINDALMIN Jakarta, 21 des 2007 DAFTAR ISI A. KEBUTUHAN SISTEM... B. INSTALASI SISTEM OPERASI... C. INSTALASI JARINGAN... D. INSTALASI LAPORAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mastersystem Infotama merupakan salah satu perusahaan System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya

Lebih terperinci

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan Perangkat Keras Komputer (Hardware) adalah sebuah komponen fisik pada komputer yang digunakan oleh sistem untuk menjalankan perintah

Lebih terperinci

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A.

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. NETPHONE-KE1020A 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. 2. Alat yang digunakan : 1. PC/Laptop. 2. Perangkat Netphone-KE1020A.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis Analisa dibutuhkan untuk mengevaluasi masalah jaringan yang ada agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Analisis merupakan bagian terpenting karena merupakan inti dari

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete Mandiri yang beralamat di Jalan Cipaganti No.95 Bandung 40211. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan 36 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata Perancangan yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan permintaan dari pihak Dinas Pariwisata Kota Batu sebagai perluasan dari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1.Implementasi Sistem Implementasi sistem e-learning yang terintegrasi dengan HOA merupakan sistem yang berbasis client-server, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

PTIK - PERTEMUAN 3 PERANGKAT KERAS. : Abdul Munif :

PTIK - PERTEMUAN 3 PERANGKAT KERAS. : Abdul Munif : PTIK - PERTEMUAN 3 PERANGKAT KERAS Dosen Email : Abdul Munif : munif@if.its.ac.id PERANGKAT KERAS Pengertian Perangkat Keras Perangkat keras (hardware) adalah komponen komputer yang sifatnya bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Tabel 4.1 Tabel rencana implementasi OCT NOV DEC JAN Act Plan I II III IV V I II III IV I II III IV V I II Pemilihan Hardware & Software # # Konfigurasi

Lebih terperinci

Welcome to. #internetrocket

Welcome to. #internetrocket Welcome to #internetrocket 24/7 Hubungi Customer Service kami, kini dengan alamat email yang baru: cs.id@myrepublic.net @ 1 Hello, Kami akan memandu Anda untuk mendapatkan layanan maksimal dari Ultra Fast

Lebih terperinci

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG Agus Rochman Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Dalam PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

XI. R O U T I N G. Rancangan konfigurasi/topologi jaringan sangat membantu dalam melakukan routing setup.

XI. R O U T I N G. Rancangan konfigurasi/topologi jaringan sangat membantu dalam melakukan routing setup. XI. R O U T I N G Router berfungsi sebagai pemandu lintasan transmisi data dari Transmitter ke Receiver, bisa berbentuk PC yang dilengkapi dengan software Winroute/ Wingate dan bisa pula berbentuk perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE

PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE I. INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda. Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan dulu satu komputer yang akan digunakan

Lebih terperinci

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP Membuat Router dengan NAT pada Windows XP Kebutuhan : PC Windows XP, 2 buah NIC, Tool NETSH dan akses Administrator Router berguna untuk menggabungkan suatu jaringan komputer dengan atau ke jaringan komputer

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

Modul 3 Konfigurasi Router

Modul 3 Konfigurasi Router Modul 3 Konfigurasi Router Pendahuluan Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan

Lebih terperinci

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS ` 2012 Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS PENYELENGGARAAN CBT (LINUX, MIKROTIK, SERVER, WORKSTATION, NETWORKING, UTILITIES, ENVIRONMENT)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Mikrotik sebagai Gateway Mikrotik sebagai gateway merupakan salah satu bentuk implementasi yang paling banyak di pakai. Tujuannya agar client, semisal dengan IP 192.168.199.3/24 dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Jaringan komputer LAN digunakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat terutama pada bidang

Lebih terperinci

User Manual. VSP-5002 Series VoIP Gateway

User Manual. VSP-5002 Series VoIP Gateway User Manual VSP-5002 Series VoIP Gateway Hyper Terminal Sebelum masuk ke Hyper terminal, pastikan Antek VSP-5002 telah terpasang pada port WAN. Dan bukalah program Hyper Terminal. Klik menu Start Program

Lebih terperinci