BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Widyawati Kusnadi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi System Hardware Berikut ini adalah spesifikasi hardware utama yang di implementasikan dan dibahas pada penelitian ini : Tabel 4.1. Spesifikasi Hardware Jaringan 1 ClearOS Server Processor/CPU Intel Core i3 Memory/RAM 4 GB Hard Disk 256GB 2 Fortigate Merk : Fortinet Type : Fortigate 310b Made in : USA Firewall network security 59

60 3 FO Cable Merk : Corning Netviel Type : MM 4Core Made

Modullar SFP Merk : Allied Telesis Type : AT-SPSX Made in

Merk : Allied Telesis Type : AT-MC1004 Made in : Japan

2 60 3 FO Cable Merk : Corning Netviel Type : MM 4Core Made in : Italy Cable FO Multimode 4 core Corning Netviel 4 FO Modullar SFP Merk : Allied Telesis Type : AT-SPSX Made in : Japan 1000BaseSX Module uplink 5 FO Media Converter Merk : Allied Telesis Type : AT-MC1004 Made in : Japan 1000T Gigabit Ethernet to 1000SX (SC) standalone media converter

61 6 Rackmount OTB Merk : Panduit Type : Rack Mount

-SC/PC- LC/PC-MM-Duplex 8 Connector FO Merk :

3 61 6 Rackmount OTB Merk : Panduit Type : Rack Mount Made in : China Rackmount OTB Include Adapter coupler SC MM 1 U 7 Patch Cord FO Merk : Panduit Tipe : SC/LC Made in : China Fiber Optic Patch Cord -SC/PC- LC/PC-MM-Duplex 8 Connector FO Merk : Panduit Type : Connector ST Made in : China SC Connector Multimode

4 62 9 Switch Merk : Allied Telesis Type : AT-GS950/24 Made in : Japan WebSmart switch 24 port 10/100/1000TX + 2 SFP Combo ports Merk : ALLIED TELESIS Type : AT-GS950/48 Made in : Japan WebSmart switch 48 port 10/100/1000TX + 4 SFP Combo ports

5 Software Untuk menjalankan jaringan dalam penelitian ini dibutuhkan dukungan beberapa perangkat lunak. Perangkat lunak utama yang digunakan dalam jaringan adalah sebagai berikut ini : a. ClearOS Enterprice Ver 5.2 ClearOS adalah operating system berbasis linux, ditujukan sebagai network server dan didukung dengan web-based administration interface. Dalam penelitian ini fitur Clear OS yang akan dipakai yaitu : 1 to 1 NAT DMZ Local DNS b. FortiOS 4.0 MR2 FortiOS adalah sistem sofware yang beroprasi pada perangkat Fortigate. Merupakan sistem sofware yang menangani berbagai macam multi-threat security. Selain itu FortiOS menyediakan kemampuan untuk mengelola perangkat Fortigate baik melalui antarmuka web-based yang aman atau pun dengan menggunakan Command Line Interface (CLI). Dalam penelitian ini fitur FortiOS yang akan dipakai yaitu : Firewall DHCP Server Default Gateway Router

6 Implementasi Berdasarkan solusi pemecahan masalah yang didapat maka akan di lakukan pergantian kabel backbone dengan menggunakan Fiber Optik Multimode 4 Core Graded Index merk Netviel dengan ketentuan standart sesuai ITU-T G Alasan dipilihnya kabel ini karena : 1. Telah sesuai standart ITU-T G Bandwith lebih besar dibandingkan dengan kabel UTP cat5. 3. Redaman (atenuasi) lebih kecil dibandingkan step index. 4. Cocok untuk jarak menengah di lingkungan jaringan badiklat. Selanjutnya akan dibangun konfigurasi VLAN untuk membedakan segmentasi yang ada dengan rancangan sesuai gambar berikut ini : Gambar 4.1. Konfigurasi Fiber Optik dan VLAN

7 65 Berdasarkan gambar akan diterapkan konfigurasi sebagai berikut ini : 1. Garis merah merupakan kabel backbone baru menggunakan Fiber Optik Multimode. 2. Jaringan dibagi menjadi 2 yaitu SET BADIKLAT dan PUSDIKLAT TEKFUNGHAN. 3. Pada bagian A diterapkan VLAN Pada bagian B diterapkan VLAN 1 dan VLAN Pada bagian C diterapkan VLAN 1 dan VLAN Pada bagian D diterapkan VLAN 2 dan VLAN Pada bagian E diterapkan VLAN 2, VLAN 3, VLAN 4 dan VLAN Pada bagian F diterapkan VLAN2 dan VLAN Pada bagian G diterapkan VLAN 2 dan VLAN 5. Berikut ini adalah detail segmen pada bagian VLAN yang akan diterapkan : 1. VLAN 1 untuk Set BADIKLAT. 2. VLAN 2 untuk Kamera CCTV dan Sumber WAN TEKFUNGHAN. 3. VLAN 3 untuk Lab Komputer. 4. VLAN 4 untuk Staff TEKFUNGHAN. 5. VLAN 5 untuk Mess.

8 Konfigurasi Kabel Fiber Optik Berdasarkan rancangan solusi masalah yang didapat maka berikut ini adalah detail skema konfigurasi Fiber Optik yang akan diimplementasikan : Gambar 4.2. Konfigurasi Kabel Fiber Optik A Seperti yang terlihat pada gambar untuk bagian A, F dan G digunakan Rack Mount OTB yang kemudian disambungkan menggunakan patch cord pada Fiber Optik media converter untuk selanjutnya dihubungkan pada jaringan segmen VLAN. Penggunaan Fiber Optik media converter karena switch di bagian ini tidak mendukung konektor SPF sehingga perlu menggunakan converter.

9 67 Gambar 4.3. Konfigurasi Kabel Fiber Optik B Seperti yang terlihat pada gambar untuk bagian B, C, D dan E digunakan Rack Mount OTB kemudian menggunakan patch cord dengan connector SPF langsung dihubungkan ke switch.

10 Analisis Setelah melakukan implementasi maka berikutnya akan dilakukan uji analisis Quality of Service (QoS) menggunakan Command Promt (CMD) dengan perintah PING untuk mengetahui besarnya delay serta packet loss yang terjadi dan Traceroute untuk mengetahui besarnya delay pada antar perangkat jaringan (router). Selain menggunakan CMD uji analisis akan menggunakan software iperf untuk mengetahui available bandwith (maximum throughput), jitter dan packet loss. Untuk analisi IP voice berupa MOS, Echo Cancelation dan Post Dial Delay tidak dilakukan karena tidak adanya hak akses uji pada bagian tersebut. Berikut ini adalah analisa QoS dari jaringan yang telah diimplementasikan : a. Analisis average delay dan packet loss dari data berikut ini dengan merubahrubah ukuran packet dengan melakukan perintah ping pada CMD : Gambar 4.4. Analisis Average Delay dan Packet Loss Menggunakan Perintah PING

11 69 NB: -l : send buffer size -n : banyak pengiriman Uji analisa dilakukan dengan merubah ukuran secara bertahap untuk melihat perubahan yang terjadi pada delay dan packet loss. Setelah dilakukan berulang kali sebanyak 10 kali maka akan didapatkan data sesuai tabel berikut ini : Tabel 4.2. Analisis Delay dan Packet Loss No Ukuran Max Delay Min Delay Round Trip Packet Packet (ms) (ms) Average Delay Loss (%) (byte) (ms)

12 70 Berdasarkan analisa tabel data uji analisis delay menggunakan perintah ping pada command promt di atas, maka dibuatlah grafik sebagai berikut ini : Gambar 4.5. Grafik Analisis Delay Menggunakan Perintah PING Setelah melihat grafik di atas Round Trip Average Delay berkisar dari 0 6 ms maka delay yang terjadi termasuk dalam katagori Excellent karena berada di bawah 150 ms.

13 71 b. Analisis average delay round trip menggunakan perintah traceroute dengan tujuan ip dalam jaringan dan ip di luar jaringan Gambar 4.6. Analisis Average Delay Route dengan Traceroute Uji analisa data dilakukan dengan melakukan perintah traceroute menggunakan command promt untuk mendapatkan delay antar perangkat (router). Setalah melakukan perintah traceroute untuk ip pada lokal jaringan dan luar jaringan maka didapat data sebagai berikut ini :

14 72 Tabel 4.3. Analisis Average Delay Route dengan Traceroute #traceroute No. Nama router/no ip Average Delay Round Trip (ms) <1 #traceroute ( ) < , , , , c. Analisis Available Bandwith (satu arah) menggunakan software iperf Uji analisa data dilakukan dengan aplikasi iperf, menggunakan perintah sebagai berikut : PC Server : # iperf s PC Client : # iperf c

15 Gambar 4.7. Analisis Available Bandwith (Satu Arah) 73

16 74 Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, setelah melakukan pengambilan data maka akan didapatkan data available bandwith sebagai berikut: Tabel 4.4. Analisis Available Bandwith (Satu Arah) No Transfer Data (Mbytes) Available Bandwith (Mbits/sec) d. Analisis Available Bandwith (Dua Arah) menggunakan software iperf Uji analisa data dilakukan dengan aplikasi iperf, menggunakan perintah sebagai berikut : PC Server : # iperf s PC Client : # iperf c d

17 75 Gambar 4.8. Analisis Available Bandwith (Dua Arah) Server Gambar 4.9. Analisis Available Bandwith (Dua Arah) Client

18 76 Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, setelah melakukan pengambilan data maka akan didapatkan data available bandwith dua arah sebagai berikut : Tabel 4.5. Analisis Available Bandwith (Dua Arah) No Transfer Data Available Bandwith (Client Server) Available Bandwith (Server Client) e. Analisis Available Bandwith, jitter, jumlah packet dan packet loss menggunakan software iperf PC Server : # iperf u s NB: -s : server -u : protokol udp PC Client : # iperf u -c b 10m

19 77 NB: -c : client -b : setting bandwidth, data yang dikirim dari client ke server 10m : sebanyak 10Mbyte Gambar Analisis Available Bandwith (Dua Arah) Server

20 78 Gambar Analisis Available Bandwith (Dua Arah) Client Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, setelah melakukan pengambilan data maka akan didapatkan data available bandwith, jitter, jumlah packet dan packet loss sebagai berikut : Table 4.6. Analisis Available Bandwith (Dua Arah) No Transfer Data Available Bandwith Jitter Jumlah Packet (Mbytes) (Mbps) (ms) Packet Loss (%)

21 Evaluasi Setelah melakukan implementasi maka dilakukan wawancara evaluasi. Narasumber wawancara adalah bapak Widodo selaku penanggung jawab jaringan di badiklat Berikut ini adalah wawancara mengenai evaluasi jaringan yang telah diimplementasikan : 1. Menurut bapak bagaimanakah performa jaringan secara umum yang telah diimplementasikan? J : Menurut saya jaringan yang baru saat ini sudah memenuhi standar sesuai apa yang saya harapkan. Akses internet yang sebelumnya lambat telah terjadi peningkatan. 2. Menurut bapak bagaimanakah penerapan VLAN yang kami lakukan pada jaringan yang ada? J : Saya sendiri tidak begitu mengerti dengan masalah teknis ini. Tapi mendengar penjelasan adik adik mengenai apa yang kalian buat ini tanggapan saya ini mempermudah kinerja kami. Pembatasan akses data dengan segmentasi VLAN yang kalian terapkan itu lebih membuat keamanan jaringan kami meningkat. 3. Apakah ada saran mengenai penelitian kami ini? J:

22 80 Saran saya tingkatkan prestasi adik adik, terima kasih telah mau membantu memperbaiki apa yang kurang pada jaringan kami ini. Saya rasa penelitian adik adik ini telah memenuhi harapan yang kami inginkan dan saya cukup puas dengan hasilnya.

dokumen-dokumen yang mirip

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep QoS. 2. Mahasiswa mampu menganalisa QoS pada suatu system jaringan II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Beberapa komputer yang berfungsi