BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi dan evaluasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam implementasi dan pengujian penelitian ini adalah sebagai berikut: Perangkat keras pada pengontrolan dan monitoring ruang kelas dengan board ARM2368 terdiri dari beberapa bagian penting yakni Modul Relay, Room Control Panel, controller board ARM2368, dan Personal Computer (PC), modul infrared. Menggunakan ARM7 sebagai pusat pengendali dan pengolah data pada controller board ARM2368. Fitur-fitur yang digunakan dari board untuk penelitian ini adalah: o Menggunakan CPU ARM7 LPC2368 dengan frekuensi 72MHz o 23 pin GPIO o Port Ethernet 10/100Mb o Koneksi serial RS232 dengan baud rate 9600 Modul relay (4 relay) digunakan untuk mengendalikan lampu dan komputer 43

2 44 Modul infrared digunakan untuk memberi perintah on dan off pada AC. Room Control Panel yang memiliki push button sebanyak 8 buah digunakan sebagai pengontrol terpusat dalam ruangan yang dapat mengendalikan alat-alat yang ada sekaligus sebagai pemberi alert untuk bantuan teknis Tegangan catu daya 7-12 Volt AC/DC dengan +5V/800mA dan +3V3/3A teregulasi. Komputer yang digunakan pada implementasi sistem sebagai salah alat yang dikendalikan memiliki spesifikasi sebagai berikut: o Intel Pentium 4 CPU 2.40GHz o Daya 350 Watt Tipe LCD Projector yang digunakan pada pengujian adalah Panasonic PT- LB50S Tipe AC yang digunakan Panasonic CS-C99KJ Spesifikasi komputer minimum komputer yang akan menjadi server: o Intel Pentium 4 CPU 2.40GHz 4.2 Spesifikasi Piranti Lunak Spesifikasi dari perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi dan pengujian penelitian ini adalah sebagai berikut: C compiler menggunakan KEIL RVMDK for ARM Controller Flash Magic Visual Basic 6

3 Implementasi Sistem Implementasi dari pengontrolan dan monitoring ruang kelas dengan controller board ARM2368 ini akan meliputi prosedur persiapan dan prosedur pengoperasian alat Prosedur Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Untuk menjalankan sistem pengontrolan dan monitoring ruang kelas dengan board ARM2368 diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: Menghubungkan board ARM2368 dengan sumber catu daya Menghubungkan board ARM2368 dengan Personal Computer (PC) menggunakan kabel RJ-45 dengan komunikasi LAN Menghubungkan modul relay dengan board ARM2368 menggunakan header 5x2 Menghubungkan Room Control Panel dengan board ARM2368 menggunakan header 5x2 Menghubungkan output dari sensor LDR dengan pin dari ARM2368 Menghubungkan output dari sensor power komputer dengan pin 0.15 dari ARM2368 Menghubungkan input dari modul infrared dengan pin 2.5 dari ARM2368

4 Controller Board ARM2368 Gambar 4.1 Controller Board ARM2368 Keterangan angka dari Gambar 4.1 adalah 1. Port terhubung dengan port pengontrolan pada modul relay board dan port 2.5 terhubung dengan pin input dari modul infrared. 2. GPIO yang terhubung dengan umpan balik dari sensor LDR dan sensor power komputer: a. Port 0.15 terhubung dengan pin output modul sensor LDR 1 b. Port 0.16 terhubung dengan pin output modul sensor LDR 2 c. Port 0.17 terhubung dengan pin output modul sensor LDR 3 d. Port 0.18 terhubung dengan pin output modul sensor power komputer 3. Dihubungkan dengan power supply 5-12 Volt dengan arus 1-1,5 A

5 47 4. Port ethernet dihubungkan dengan server menggunakan kabel RJ Port dan Port dihubungkan dengan room control panel 6. Antarmuka RS-232 untuk pengontrolan LCD projector Modul Relay Board Gambar 4.2 Modul Relay Board Keterangan angka dari Gambar 4.2 adalah 1. Dihubungkan dengan switch power komputer 2. Dihubungkan dengan lampu (atau alat listrik dengan pengontrolan arus lainnya) 3. Dihubungkan dengan lampu (atau alat listrik dengan pengontrolan arus lainnya)

6 48 4. Dihubungkan dengan lampu (atau alat listrik dengan pengontrolan arus lainnya) 5. Dihubungkan dengan power supply 5-12 Volt dengan arus 1-1,5 A 6. Port pengontrolan modul relay board yang terhubung dengan port dari controller board ARM Room Control Panel Gambar 4.3 Room Control Panel Keterangan angka dari Gambar 4.3 adalah 1. Tombol pengontrolan Lampu 1 2. Tombol pengontrolan Lampu 2 3. Tombol pengontrolan Lampu 3 4. Tombol pengontrolan Komputer

7 49 5. Tombol pengontrolan AC 6. Tombol pengontrolan LCD projector 7. Tombol Alarm 1 (Akademis) 8. Tombol Alarm 2 (Technical Support) Prosedur Pengoperasian Aplikasi Monitoring Setelah prosedur persiapan perangkat keras dan perangkat lunak dilakukan secara keseluruhan dan benar, maka sistem Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 siap dioperasikan. Program aplikasi monitoring dari yang dijalankan akan tampil sebagai berikut: Gambar 4.4 Tampilan Aplikasi Utama Monitoring Keterangan dari Gambar 4.4 adalah sebagai berikut: Aplikasi utama menunjukkan ruangan-ruangan yang dapat dipantau kondisi peralatan-peralatan listrik di dalamnya.

8 50 Saat satu atau lebih peralatan di dalam ruangan terpakai, maka status ruangan akan berubah dari Tidak Terpakai menjadi Terpakai dengan foreground berwarna kuning. Foreground dari LCD Lamp Alert akan berubah menjadi warna merah muda apabila penggunaan LCD projector telah mencapai menit (800 jam) sebagai alert untuk maintenance. Tombol Detail akan membuka tampilan spesifik dari Aplikasi Monitoring Ruangan seperti pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Tampilan Aplikasi Monitoring

9 51 Keterangan dari Gambar 4.5 adalah sebagai berikut: Field pertama setelah Terkoneksi Dengan: akan menampilkan alamat IP dari controller board ARM2368. Gambar 4.6 Bagian Pertama Aplikasi Monitoring Bagian kedua dari aplikasi akan menampilkan panel kontrol dari peralatan yang dapat dikendalikan. Pengontrolan dapat dilakukan melalui memilih command On untuk melakukan pengaktifan atau Off untuk melakukan penonaktifan. Kondisi status peralatan dapat diketahui melalui keterangan yang ada pada kolom Status. Gambar 4.7 Bagian Kedua Aplikasi Monitoring

10 52 Bagian ketiga dari aplikasi memiliki dua kendali utama: o Sub-bagian pertama merupakan opsi penentuan tipe LCD projector yang memberikan pilihan bagi pengguna untuk menentukan tipe LCD projector yang ingin dikontrol o Sub-bagian kedua setelah Lamp Hour: akan menampilkan total waktu penggunaan LCD projector dalam satuan menit. Counter dari total waktu dapat direset melalui log berupa file.txt yang terdapat dalam folder yang sama dengan aplikasi. Gambar 4.8 Bagian Ketiga Aplikasi Monitoring Bagian keempat dari aplikasi ini menampilkan dua bentuk alert yang tersedia pada sistem. Alert ini dapat diaktifkan melalui tombol pada Room Control Panel. Apabila panggilan aktif, maka foreground dari alert yang ditekan akan berwarna merah. Gambar 4.9 Bagian Keempat Aplikasi Monitoring

11 53 Bagian kelima dari aplikasi merupakan pilihan untuk melakukan pengontrolan alat-alat yang ada pada sistem secara bersamaan. Pilihan ON ALL akan mengaktifkan seluruh alat yang ada dan pilihan OFF ALL akan menonaktifkan seluruh alat yang ada. Tombol Back akan mengembalikan tampilan pada Aplikasi Utama Monitoring Ruangan. Gambar 4.10 Bagian Kelima Aplikasi Monitoring 4.4 Evaluasi Sistem Perbandingan Efisiensi Penggunaan Ruang Sebelum sistem digunakan, pengaktifan peralatan listrik dalam ruangan dimulai pada pukul 7.20 dan berakhir pada pukul sehingga peralatan listrik akan menyala selama 880 menit setiap hari. Melalui sistem Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368, penyalaan peralatan listrik dalam ruangan-ruangan kelas dapat dikurangi menit setiap harinya dengan pemadaman setiap pergantian shift kelas Penentuan Delay pada Program Alat yang digunakan: LED indikator pada controller board ARM2368 Tujuan:

12 54 Menghindari bouncing yang terjadi akibat penekanan push button dengan cara menentukan jumlah cycle program yang tepat Pada pengujian ini dilakukan pengujian terhadap penentuan delay yang akan digunakan didalam program dengan tujuan menghilangkan kemungkinan terjadinya bouncing pada alat. Percobaan yang dilakukan adalah dengan menentukan nilai cycle awal yang menjadi acuan penentuan delay. Dengan cycle sebesar , bouncing masih sangat sering terjadi. Lalu besar cycle dijadikan dua kali lipat dari sebelumnya, tetapi hasil yang didapatkan masih sama dengan yang sebelumnya, masih terdapat bouncing pada saat pengujian. Percobaan dilakukan beberapa kali dengan mengubah besar cycle sebesar dua kali lipat dari yang sebelumnya. Berdasarkan atas data tersebut, dapat disimpulkan bahwa besar cycle yang paling tepat untuk digunakan adalah sebesar , dengan respon tercepat yaitu 0.2 detik. Tetapi untuk cycle yang lebih besar dari , respon yang diberikan jauh lebih lambat. Dengan demikian, cycle yang dipergunakan untuk delay pada program adalah sebesar dimana bouncing tidak terjadi lagi ketika dilakukan pengujian pada alat.

13 Pengujian Respon Koneksi Awal TCP/IP Antara Controller Board dan Aplikasi Alat yang digunakan: Kabel LAN Komputer Tujuan: Mengetahui respon koneksi TCP/IP pada controller board setelah terkoneksi dengan komputer (server) melalui kabel LAN. Percobaan Respon waktu (detik) Percobaan Respon waktu (detik) Rata rata Tabel 4.1 Waktu Respon Awal Koneksi TCP/IP

14 56 Detik Percobaan Ke Gambar 4.11 Grafik Hasil Pengujian Waktu Respon Awal Koneksi TCP/IP Pada pengujian respon awal dari koneksi TCP/IP, dilakukan pengujian sebanyak 30 kali. Respon koneksi TCP/IP yang diuji ini menghubungkan controller board dengan komputer yang berperan sebagai server. Hasil yang didapatkan dari percobaan-percobaan yang dilakukan sangat bervariasi, berkisar diantara detik hingga terlihat respon dari controller board terhadap komputer ( server ). Dengan data-data yang didapatkan, dapat menjadi sebuah grafik yang menunjukkan respon TCP/IP yang dihasilkan, dengan rata-rata waktu respon yang dibutuhkan adalah sebesar detik. Dari semua percobaan yang dilakukan, didapatkan respon 100% dari controller board dengan waktu respon yang cukup cepat. Semakin cepat respon TCP/IP yang dihasilkan oleh controller board maka akan semakin baik juga untuk pengontrolan yang akan dilakukan. Pengontrolan device-device yang ada didalam ruangan dapat langsung dilakukan setelah controller board terkoneksi dengan komputer ( server ) melalui TCP/IP.

15 Pengujian Respon Pengontrolan Lampu melalui Aplikasi Monitoring Alat yang digunakan: Controller Board ARM2368 Modul Relay Lampu Aplikasi Monitoring Tujuan: Mengetahui waktu respon pengontrolan lampu yang diberikan perintah penyalaan dan pemadaman melalui aplikasi monitoring hingga umpan balik didapatkan Percobaan Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3 Percobaan Lampu 1 Lampu 2 Lampu Rata rata Tabel 4.2 Waktu Respon Pengontrolan Lampu melalui Aplikasi Monitoring

16 58 Detik (s) Percobaan ke Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3 Gambar 4.12 Grafik Hasil Pengujian Respon Pengontrolan Lampu melalui Aplikasi Monitoring Pengujian respon penyalaan lampu bertujuan untuk mengetahui seberapa cepat respon yang diberikan oleh controller board dalam mengolah perintah yang diberikan melalui TCP/IP. Pengujian ini meliputi pengontrolan lampu melalui aplikasi monitoring yang ada. Setelah melakukan percobaan sebanyak 30 kali, hasil respon yang didapatkan dari masing-masing lampu berkisar antara detik. Lampulampu yang ada membutuhkan kurang lebih sekitar 4 detik untuk merespon perintah yang diberikan melalui TCP/IP. Tingkat keberhasilan yang didapatkan pada saat pengujian adalah 100%. Percobaan yang dilakukan dibatasi dengan mengacu pada daya tahan lampu itu sendiri.

17 Pengujian Respon Penyalaan LCD Projector melalui Aplikasi Monitoring Alat yang digunakan: Controller Board ARM2368 Kabel Serial RS-232 LCD projector Panasonic PT-LB50s Aplikasi Monitoring Tujuan: Mengetahui waktu respon penyalaan LCD projector yang diberikan perintah pengontrolan melalui aplikasi monitoring. Percobaan Projector ON Projector OFF Percobaan Projector ON Projector OFF Rata rata Tabel 4.3 Waktu Respon Penyalaan LCD Projector melalui Aplikasi Monitoring

18 60 waktu (detik) Projector ON Projector OFF Percobaan ke Gambar 4.13 Grafik Hasil Pengujian Respon Penyalaan LCD Projector melalui Aplikasi Monitoring Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui respon LCD projector ketika diberi perintah melalui aplikasi monitoring. LCD projector yang digunakan yaitu Panasonic PT-LB50s, dihubungkan dengan controller board melalui port serial dari LCD projector itu sendiri, yaitu port DIN-9 dengan menggunakan komunikasi serial RS-232. Port DIN-9 inilah yang dapat dipergunakan untuk mengontrol LCD projector, dengan menggunakan protokol standar yang ada, pengontrolan dapat dilakukan sesuai dengan keinginan. Untuk pengujian kali ini, dilakukan pengontrolan untuk penyalaan LCD projector. Perintah yang digunakan untuk melakukan penyalaan LCD projector melalui port serial DIN-9 adalah [0x02] PON [0x03] ([0x02] dan [0x03] adalah nilai ASCII yang digunakan sebagai penanda awal dan akhir command, yang merupakan protokol standar untuk tipe LCD projector Panasonic ini). Sementara

19 61 untuk pemadaman LCD projector, digunakan perintah [0x02] POF [0x03] sebagai protokol standar yang terdapat pada data sheet yang ada. Melalui port DIN-9 ini, kita dapat melakukan pengontrolan LCD projector secara langsung sesuai dengan permintaan sehingga akan sangat memudahkan terutama bila menggunakan pengontrolan secara terpusat. Tidak semua LCD projector memiliki port untuk pengontrolan secara eksternal, hanya ada beberapa saja Pengujian Respon Seluruh Device Melalui Command ON All dan OFF All Alat yang digunakan: Controller Board ARM2368 Kabel Serial RS-232 LCD projector Panasonic PT-LB50s Lampu Modul Relay Aplikasi Monitoring Komputer Tujuan: Mengetahui waktu respon penyalaan peralatan yang dikontrol pada sistem secara keseluruhan dengan command ON All dan OFF All.

20 62 ON ALL OFF ALL OFF ALL tanpa No. (s) (s) komputer (s) Tabel 4.4 Waktu Respon Seluruh Device Melalui Command ON All dan waktu (detik) OFF All Percobaan ke ON ALL (4.31 s) OFF ALL (28.66 s) OFF ALL (kecuali komputer) (4.55 s) Gambar 4.14 Grafik Waktu Respon Seluruh Device Melalui Command ON dan OFF All

21 63 Berikut ini merupakan hasil data yang didapat dari pengujian dengan melakukan pengontrolan device melalui aplikasi monitoring yang telah dibuat menggunakan VB (Visual Basic) sederhana. Percobaan yang dilakukan terbagi menjadi 2, yaitu penyalaan device secara menyeluruh dan pemadaman secara menyeluruh, dengan device-device yang ada meliputi komputer, LCD projector, AC, dan lampu. Melalui pengujian ini, dapat diketahui seberapa cepat respon device ketika diberi perintah untuk menyala atau padam. Pengujian dilakukan sebanyak 15 kali dengan mengacu pada daya tahan lampu dari LCD projector, yang dimana lamp hour dari LCD projector memiliki batas maksimal penggunaan sebelum akhirnya lampu LCD projector tersebut harus diganti karena sudah tidak bekerja secara optimal lagi. Dengan pengujian ini, didapatkan rata-rata untuk penyalaan seluruh device memerlukan waktu 4.31 detik hingga didapatkan umpan balik dari device pada aplikasi monitoring. Karena untuk komputer sendiri memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kondisi yang benar-benar padam, maka pengambilan data pemadaman secara menyeluruh untuk pengujian kali ini dibagi menjadi 2 bagian, dengan komputer dan tanpa komputer. Pemadaman dengan menyertakan komputer memerlukan waktu selama detik hingga umpan balik yang diterima pada aplikasi monitoring menunjukkan semua device dalam keadaan padam. Lain halnya bila tidak menyertakan komputer, waktu yang diperlukan untuk mendapatkan respon keseluruhan device telah padam jauh lebih cepat, yaitu sekitar 4.55 detik.

22 64 Pengujian ini dilakukan dengan tujuan komputer (server) dapat mengontrol pemadaman maupun penyalaan device secara menyeluruh melalui aplikasi monitoring, mengetahui device apa saja yang sedang digunakan, memantau penggunaan device dalam suatu ruang, mengetahui masa hidup dari lampu LCD projector serta memeriksa kondisi device-device dalam ruangan apakah sudah benar-benar padam tanpa harus mendatanginya. Ini akan sangat memudahkan dalam monitoring dan pengontrolan device-device dalam suatu ruang, tanpa memerlukan sumber daya manusia untuk melakukannya Pengujian Daya Tahan Relay Lampu Alat yang digunakan: Controller Board ARM2368 Modul Relay Tujuan: Menguji kehandalan relay yang digunakan sebagai pengontrol nyala lampu

23 65 Gambar 4.15 Grafik Pengujian Success Rate Relay Lampu Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan dari relay yang dipergunakan, khususnya relay yang digunakan untuk mengatur penyalaan dan pemadaman lampu. Relay yang digunakan memiliki life expectancy electrical sebesar operasi dan life expectancy mechanical sebesar operasi. Dengan mengacu pada angka tersebut, pengujian relay dilakukan sebanyak 10% dari life expectancy electrical relay. Dari 1000 kali percobaan yang dilakukan pada relay lampu ini, didapatkan hasil 100% untuk respon yang didapatkan. Relay dapat bekerja dengan baik sesuai dengan perintah yang diberikan, baik untuk penyalaan maupun pemadaman lampu. Dengan hasil yang memuaskan tersebut, dapat dipastikan relay lampu dapat bekerja maksimal untuk pengontrolan lampu yang ada. Pengujian dilakukan melalui Room Control Panel yang terhubung ke controller board, untuk membuktikan bahwa pengontrolan device-device dalam ruangan pun dapat

24 66 dilakukan melalui Room Control Panel yang tersedia selain melalui komputer ( server ) yang terhubung dengan controller board (koneksi TCP/IP) Pengujian Daya Tahan Relay Komputer Alat yang digunakan: Controller Board ARM2368 Modul Relay Tujuan: Menguji kehandalan relay yang digunakan sebagai pengontrol komputer Gambar 4.16 Grafik Pengujian Success Rate Relay Komputer Pengujian ini bertujuan mengetahui ketahanan relay yang digunakan untuk komputer. Relay ini dikhususkan untuk pengontrolan pemadaman dan penyalaan komputer, dimana percobaan yang dilakukan melalui Room Control Panel yang ada. Relay yang digunakan memiliki life expectancy electrical

25 67 sebesar operasi dan life expectancy mechanical sebesar operasi. Dengan mengacu pada angka tersebut, pengujian relay dilakukan sebanyak 10% dari life expectancy electrical relay. Dari hasil percobaan yang didapat, 100% relay bekerja dengan baik. Percobaan dilakukan sebanyak 1000 kali dan didapatkan respon yang sangat konsisten, baik untuk penyalaan maupun pemadaman komputer. Ini membuktikan pengontrolan yang dilakukan melalui Room Control Panel sama baiknya dengan pengontrolan melalui aplikasi monitoring. Sehingga pengontrolan device-device dalam suatu ruangan dapat dilakukan sesuai keinginan, device mana saja yang diperlukan dan mana yang tidak diperlukan. Pengontrolan terpusat pada sebuah Room Control Panel, memudahkan pengguna untuk menyalakan ataupun memadamkan device tanpa perlu menggunakan remote dan berpindah-pindah tempat dari satu device ke device yang lain untuk menyalakan atau memadamkannya. Semua device terhubung ke satu Room Control Panel guna memberikan kenyamanan pada penggunanya Pengujian Pengontrolan AC Alat yang digunakan: Controller Board ARM2368 Modul Infrared (IR) Air Conditioner Panasonic CS-C99KJ Tujuan: Menguji respon pengontrolan AC dan mendapatkan jarak serta sudut yang optimum untuk melakukan pengontrolan

26 68 DERAJAT HASIL 0 Aktif 15 Aktif 30 Aktif 45 Aktif 60 Aktif 75 Tidak Aktif 90 Tidak Aktif Tabel 4.5 Pengujian Sudut Pengontrolan AC dengan Modul IR JARAK HASIL JARAK HASIL 20 cm Aktif 160 cm Aktif 40 cm Aktif 180 cm Aktif 60 cm Aktif 200 cm Aktif 80 cm Aktif 220 cm Aktif 100 cm Aktif 240 cm Tidak Aktif 120 cm Aktif 260 cm Tidak Aktif Tabel 4.6 Pengujian Jarak Pengontrolan AC dengan Modul IR Air Conditioner Air Conditioner PERCOBAAN PERCOBAAN ON OFF ON OFF 1 Berhasil Berhasil 11 Berhasil Berhasil 2 Berhasil Berhasil 12 Berhasil Berhasil 3 Berhasil Berhasil 13 Berhasil Berhasil 4 Berhasil Berhasil 14 Berhasil Berhasil 5 Berhasil Berhasil 15 Berhasil Berhasil 6 Berhasil Berhasil 16 Berhasil Berhasil 7 Berhasil Berhasil 17 Berhasil Berhasil 8 Berhasil Berhasil 18 Berhasil Berhasil 9 Berhasil Berhasil 19 Berhasil Berhasil 10 Berhasil Berhasil 20 Berhasil Berhasil Tabel 4.7 Hasil Pengujian Modul IR Pada Sudut 60 Dengan Jarak 220 cm Pengujian kali ini menunjukkan data hasil percobaan yang didapatkan setelah melakukan pengujian untuk pengontrolan AC menggunakan modul

27 69 infrared. Pengujian yang pertama kali dilakukan adalah menguji besar sudut optimum dimana receiver dari AC masih bisa memberikan respon untuk sinyal infrared yang dikirimkan. Pada pengujian ini, merek AC yang digunakan adalah Panasonic CS- C99KJ. Untuk percobaan mengenai besar sudut penerimaan yang masih dapat direspon oleh AC, dilakukan percobaan dengan beberapa besar sudut tertentu. Dimulai dengan sudut 0 o, receiver dapat menerima sinyal infrared yang dikirimkan dengan baik. Percobaan berikutnya menggunakan sudut 15 o dan didapatkan respon yang baik dari AC. Begitu juga halnya saat dilakukan percobaan dengan menggunakan sudut 30 o, 45 o dan 60 o, AC masih dapat merespon dengan baik semua sinyal infrared yang dikirimkan. Tetapi ketika percobaan dilakukan pada sudut 75 o dan 90 o, AC tidak dapat menerima sinyal infrared yang dikirimkan. Hal ini disebabkan karena receiver memiliki keterbatasan untuk sudut penerimaannya. Dengan demikian dapat disimpulkan AC dapat merespon dengan baik sinyal infrared yang dikirimkan hingga sudut optimum sebesar 60 o. Percobaan berikutnya adalah menguji seberapa jauh jarak maksimum dari sinyal infrared yang dikirimkan. Pengujian ini bertujuan mengetahui hingga seberapa jauh sinyal infrared dapat diterima oleh receiver AC. Dari beberapa percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil seperti pada tabel 4.6. Didapatkan jarak maksimum dari sinyal infrared yang dikirimkan sekitar 220 cm atau 2,2 m. Bila modul Infrared diletakkan dengan jarak melebihi 2,2 m, receiver AC sudah tidak dapat merespon lagi sinyal infrared yang dikirimkan itu.

28 70 Kemudian setelah didapatkan sudut dan jarak optimum dari hasil percobaan, maka pengujian berikutnya yang dilakukan adalah menguji respon dari AC terhadap sinyal infrared yang dikirimkan pada sudut 60 o dengan jarak 2,2 m. setelah dilakukan percobaan sebanyak 20 kali didapatkan hasil 100% untuk respon dari AC tersebut. Percobaan yang dilakukan meliputi penyalaan dan pemadaman AC menggunakan modul Infrared. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang sangat memuaskan untuk respon AC terhadap sinyal infrared yang dikirimkan pada sudut 60 o dengan jarak 2,2 m. Dapat dipastikan bila pengontrolan dilakukan menggunakan sudut ataupun jarak kurang dari range optimum, yaitu besar sudut optimum 60 o dan jarak maksimum 2,2 m, maka AC dapat merespon sinyal infrared yang dikirimkan dan melakukan perintah pengontrolan yang diberikan dengan baik. Gambar 4.17 Sudut dan Jarak Pengujian AC

29 Simulasi Waktu Pengiriman Data Dari Controller Board ke Server Dengan Bersamaan IP Address Total time 3ms 9ms 11ms 14ms 16ms Total time 18ms 20ms 22ms 24ms 26ms IP Address Simulasi ini bertujuan untuk menghitung lama waktu yang dibutuhkan pada pengiriman paket data dari controller board ke server apabila dilakukan secara bersamaan. Pada simulasi ini, digunakan 20 IP address sebagai simulator untuk 20 controller board.

30 72 Data yang dikirimkan pada server pada simulasi ini adalah sebesar 32 bytes. Perhitungan dilakukan hingga data tiba di server dan berdasarkan hasil simulasi, didapatkan besar waktu transmisi yang berbanding lurus dengan banyaknya controller board yang mengirimkan paket data secara bersamaan. Pada pengujian minimum dengan menggunakan 2 controller board, dibutuhkan waktu sebesar 3ms hingga data diterima oleh server, sedangkan pada saat 20 controller board melakukan pengiriman data secara bersamaan, dibutuhkan waktu sebesar 28ms. Apabila dilakukan pengiriman data secara tidak bersamaan, maka waktu yang dibutuhkan oleh paket data yang dikirim dari controller board hingga ke server adalah 3ms.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat

Lebih terperinci

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet A.A. Ketut Agung Cahyawan W Staf pengajar Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana E-mail:agung.cahyawan@ee.unud.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay)..

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay).. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN. ii LEMBAR PERNYATAAN. iii KATA PENGANTAR..... iv-v UCAPAN TERIMA KASIH vi-vii DAFTAR ISI.. viii-xiii DAFTAR GAMBAR xiv-xv DAFTAR TABEL. xvi INTISARI. xvii

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Tahap terakhir dari perancangan alat ini adalah tahap pengujian. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan. 4.1 Pengujian Sensitivias Sensor Suhu DHT11 Modul DHT11 merupakan modul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Untuk mengetahui apakah suatu program yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, maka dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan langsung pada

Lebih terperinci

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL Disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Strata I Program Studi Teknik Elektro di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan aplikasi Traffic Light Control System berbasis jaringan dan pengawasan traffic dengan kamera berdasarkan jam kantor sampai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 59 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian Tegangan pada Alat Bab ini akan membahas proses pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

Fakta.

Fakta. Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP Yudhi Gunardi 1, Muhendrik Fakhrudin Arrozi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro,Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB Oleh : Eko Junaidi Salam 2208 030 006 Hari Purnawiyanto 2208 030 086 D3 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

DT-ARM Application Note. AN221 Web Server I/O Remote

DT-ARM Application Note. AN221 Web Server I/O Remote DT-ARM DT-ARM Application Note AN221 Web Server I/O Remote Menggunakan DT-ARM NUC120 Board dan EMS Ethernet Module Oleh: Tim IE Kontrol jarak jauh melalui jaringan LAN, WAN dan internet bisa kita buat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Prototype Setelah kita melakukan perancangan alat, kita memasuki tahap yang selanjutnya yaitu pengujian dan analisa. Tahap pengujian alat merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada pengujian sistem ini dijelaskan hasil dan analisa pengujian yang telah dilakukan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat lunak dan perangkat keras.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Karakteristik komponen yang digunakan sangat mempengaruhi kinerja sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti Arduino dan komponen

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian teruji pada alat Bab ini akan membahas proses pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui cara kerja dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada tahap ini akan diuji hasil perancangan dengan pengukuranpengukuran serta evaluasi dari hasil pengukuran tersebut. Implementasi dan evaluasi yang dijelaskan berupa spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data yang dapat menunjang atau mendukung dari aplikasi yang akan dibuat serta dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem alarm mobil berbasis mikrokontroler dan android ini, terdapat beberapa masalah utama yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 44 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat, menjelaskan beberapa blok rangkaian masing-masing bloknya memiliki karakteristik yang berbeda-beda,dan

Lebih terperinci

DST-X10 Alarm & Control System

DST-X10 Alarm & Control System DST-X10 Alarm & Control System RS232 SIRENE KONTAK1 KONTAK2 KONTAK3 POWER MACRO PANIC Battery Backup MIC NETWORK LED CPU LED SENSOR 1 2 3 4 5 6 7 8 ARM/DISARM PROGRAM GSM ANTENNA LED NETWORK : LED indikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200 PC-Link PC-Link Application Note AN200 GUI Digital Input dan Output Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Digital Input dan Output pada.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat pemodelan sterilisasi ruangan yang akan dibuat dan menjelaskan beberapa blok diagram dan rangkaian yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 64 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Power Supply Pengujian power supply bertujuan agar mengetahui kelayakan power supply yang digunakan. Sebab power supply adalah komponen utama yang sangat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 PENDAHULUAN Setelah proses rancangan selesai, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta pengujian pada alat.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas BAB III PERANCANGAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dirancang dan direalisasikan merupakan sebuah inkubator bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan prototipe aplikasi mikrokontroller dengan smart card pada Stasiun Kereta

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan dan komputer yang telah selesai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta pengujian pada alat. Kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Secara umum sistem pengendalian ketinggian cairan dalam bentuk level simulator berbasis avr 8535 yang dikendalikan melalui jaringan tcp/ip melalui antarmuka port paralel ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER 3.1 Blok diagram umum Tahapan yang wajib dilakukan berikutnya adalah membuat rancangan. Berikut ini blok digram yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Interface Blok Diagram Interface adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 41 Spesifikasi sistem Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 24 Kg Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 712 x 252 mm, 65 inchi Processor : Microcontroller with 128K Bytes, Clock

Lebih terperinci

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) Arvanida Feizal Permana 1, Sabar Pramono, BSEE., M.Eng. 2, Ir. Edi Rakhman,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3

BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3 BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3 NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk pemorgaman

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu, BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

DT-SENSE. UltraSonic Ranger (USR)

DT-SENSE. UltraSonic Ranger (USR) DT-SENSE UltraSonic Ranger (USR) Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. MCS-51 is a registered

Lebih terperinci

I. Catu Daya...19 J. Relay...21 BAB III PERANCANGAN SISTEM...22 A. Perancangan Perangkat Keras Perangkat Keras pada PLC Omron CQM1-CPU21...

I. Catu Daya...19 J. Relay...21 BAB III PERANCANGAN SISTEM...22 A. Perancangan Perangkat Keras Perangkat Keras pada PLC Omron CQM1-CPU21... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN MOTTO...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v PRAKATA...vi DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL...xii INTISARI...xiii

Lebih terperinci

BAB II DASAR SISTEM ALAT BANTU SISTEM KEAMANAN PADA KASIR MINIMARKET. 2.1 Gambaran Alat

BAB II DASAR SISTEM ALAT BANTU SISTEM KEAMANAN PADA KASIR MINIMARKET. 2.1 Gambaran Alat BAB II DASAR SISTEM ALAT BANTU SISTEM KEAMANAN PADA KASIR MINIMARKET 2.1 Gambaran Alat Alat bantu sistem keamanan pada kasir minimarket ini adalah sistem keamanan yang terkoneksi secara langsung dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 PENDAHULUAN Setelah proses perancangan selesai, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta pengujian pada alat.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Secara garis besar, terdapat 3 macam pengujian, yaitu: 1. Pengujian hardware (troubleshooting).

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai komponen dan perangkat yang digunakan serta tahap pengujian masing-masing komponen sampai ke tahap pengujian keseluruhan. Setelah semua pengujian

Lebih terperinci