BAB 4. Perancangan dan Implementasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. Perancangan dan Implementasi"

Transkripsi

1 BAB 4 Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Sistem Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total 7 kamera, dan kamera R dengan total 7 kamera, yang dihubungkan dengan serat optik. Topologi dan Lokasi Kamera Keterangan gambar: Camera P Camera R Camera RL Jalur Fiber Optic Control Room 50

2 Gambar 4.1 Screen Shoot Lokasi IP Camera 51

3 Analisa Kebutuhan Bandwidth IP Camera yang digunakan memiliki 30 atau 25 frame rate /second. Setiap gambar memiliki ukuran masing-masing. Contohnya gambar yang dihasilkan oleh kamera Axis 233d memiliki beberapa ukuran. Dengan NTSC 704 x 480 atau dengan PAL 704 x 576 akan menghasilkan gambar dengan ukuran kurang lebih 250KB tetapi dengan menggunakan HDMI kualitas gambar yang dihasilkan bisa sampai dengan 2 MB per gambar. Setiap gambar yang dihasilkan bisa saja memiliki ukuran yang berbeda, hal ini dikarenakan oleh jumlah pixel yang digunakan, tetapi juga resolusi dan jumlah warna pada gambar. Pada jaringan ini digunakan format HDMI dengan ukuran gambar bisa sampai dengan 2MB per gambar, hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penggunaan dari jaringan Fiber Optic sendiri, dan juga agar hasil dari zoom gambar dapat memperoleh gambar yang jelas. Dikarenakan kecepatan transfer data pada fiber optic sendiri yaitu sebesar 10Gbit/sec atau 1250Kbyte/ms, maka untuk mentransmisikan 30 gambar dengan ukuran 2MB tersebut tidak akan ditemui masalah. Kecepatan transfer data pada kabel cat 5 adalah 100Mbit/sec yang setara dengan 12,5Kbyte/ms, sementara pada kabel cat 5e adalah 250Mbit/sec yang setara dengan 31.25Kbyte/ms, pada kabel fiber optic single mode adalah 10Gbit/sec atau setara dengan 1250Kbyte/ms. Oleh karena itu untuk gambar dengan ukuran 2 MB dapat dilihat pada tabel berikut ini:

4 53 Tabel 4.1 Perbandingan fps pada beberapa kabel: Waktu kirim per gambar Banyak gambar / detik Cat ms 6 Cat 5e 64 ms 15 Fiber Optic Single Mode 1.6 ms 625 Dari tabel di atas, media transmisi jenis UTP tidak dapat digunakan dalam system IP Camera ini karena luasnya wilayah yaitu dengan panjang kurang lebih 5 km, makan media tranmisi jenis UTP memerlukan repeater disetiap jarak 100m. Dalam pemasangan repeater digunakan alat-alat listrik seperti power suply yang membahayakan dalam lingkungan pertamina terutama di area gas dan kilang minyak. Selain itu jumlah repeater yang banyak memerlukan maintenance yang lebih mahal. Media transmisi wireless juga tidak memungkinkan untuk digunakan, karena gelombang radio yang dipancarkan media wireless memungkinkan timbulnya percikan api yang sangat berbahaya dalam lingkungan pertamina. Pada jaringan ini digunakan fiber optic karena aman dari kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek. Selain itu karena kecepatan transmisi serat optik yang tinggi mempercepat pengiriman data dari kamera ke ruang kontrol sehingga video yang diamati pada ruang kontrol memiliki delay yang sangat kecil. 4.3 Perangkat Keras Kamera Jenis kamera yang digunakan adalah IP Camera sesuai dengan keunggulan yang telah dibahas sebelumnya dibandingakan dengan CCTV.

5 Fiber Optic Fiber Optic yang digunakan pada sistem ini adalah serat optik dengan tipe single mode. Dibuat 3 jalur masing-masing jalur 24 core, hal ini dikarenakan agar masing-masing jalur dapat digunakan sesuai dengan jumlah kamera yang ada, masing-masing kamera membutuhkan 2 core, yaitu satu core untuk mengirim data dari kamera ke server/client dan satu core untuk mengirim data dari sever/client ke kamera. Alasan lain digunakan Fiber Optic karena aman dari kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek (alasan utama) Perangkat Keras Lainnya Ada beberapa perangkat keras yang digunakan dalam sistem pemantau untuk PT. Pertamina Depot Plumpang ini selain IP Camera dan serat optik, yaitu OTB (optic terminal box) dan Panel box yang di dalamnya terdapat media converter (UTP ke fiber optic), power suply, dan perangkat anti petir, media converter (fiber optic ke UTP), switch 24 port, dan hard disk server. Cara kerjanya adalah IP Camera akan dihubungkan dengan fiber optik ke OTB (optic terminal box), lalu dihubungkan ke media converter kemudian dihubungkan ke switch dengan jenis switch 4210 (24 port), barulah kemudian disambungkan ke hard disk server.

6 55 Gambar 4.2 Hardware dalam Topologi 4.4 Perangkat Lunak Software yang digunakan adalah Milestone karena Milestone Xprotect Smart Client Dapat memantau ratusan atau bahkan ribuan kamera keamanan menggunakan gambaran umum. Mampu bereaksi dengan cepat terhadap peristiwa yang penting, milstone juga mungkinkan menjalankan sejumlah bisnis yang terintegrasi dengan sistem keamanan. XProtect smart client ini dirancang untuk mengoptimalkan efisiensi operasi dengan menyediakan akses yang mudah ke client.

7 Proses Pemasangan Pemasangan Hardware Kamera dipasang pada tiang setinggi 15 meter, kecuali kamera jenis Relokasi pada ketinggian 12 meter. Hal ini dilakukan karena pada ketinggian tersebut kamera mendapatkan gambar yang menyeluruh dan jelas untuk proses pemantauan. Panel box yang berisi power, media coverter dari utp ke fiber optic, dan anti petir diletakkan pada ketinggian 3 meter dari kamera pada tiang yang sama dengan IP Camera. Fiber optic dipasang di dalam tanah dengan kedalaman 150cm, dimana setiap lokasi tiang tempat IP Camera fiber optic displash sebesar 2 core ke panel box. Gambar panel box dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.3 Panel Box Jumlah jalur fiber optic ada tiga jalur. Junction box digunakan untuk menggabungkan 3 jalur fiber optik, pertama gabungkan FO selatan dengan FO tengah, kemudian digabungkan FO utara. pertemuan di taman samping ruang control. Kabel fiber optic dimasukkan ke OTB (optic terminal box) dari fiber, lalu dihubungkan ke media converter. Kemudian dari media converter dihubungkan ke switch 24 port, barulah

8 57 disambungkan ke hardisk server. Pemasangan kamera dilakukan setinggi beberapa belas meter dari permukaan tanah dan juga terdapat anti petir tiga meter dari kamera, hal ini dapat dilihat pada gambar: Gambar 4.4 IP Camera pada tiang

9 Desain Ruang Kontrol Ruang kontrol terletak pada kantor utama di mana untuk akses masuknya menggunakan finger print, sehingga hanya orang yang memiliki hak akses saja yang dapat masuk. Ruangan ini berisi alat-alat untuk mengolah data video yang diperoleh dari IP Camera melalui jaringan serat optik. Alat-alat yang digunakan antara lain: Box untuk Fiber Optic Media Converter (fiber optic ke UTP) 2 Switch 4210 (24 port) Switch di sini digunakan untuk penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Alat-alat yang dihubungkan seperti masing-masing kabel UTP dari IP Camera yang telah dikonversi oleh media converter, masing-masing komputer client untuk monitoring (ada 3 buah), komputer server, dan hardisk server. Switch ini merupakan jenis manageable switch yang tidak perlu banyak dilakukan konfigurasi, karena secara default switch ini akan memaksimalkan jaringan yang ada. Digunakan 2 buah switch untuk memisahkan 16 kamera axis yang baru dengan 7 kamera yang lama, agar memudahkan proses troubleshooting dan konfigurasi dari device.

10 59 Kemampuan masing port dari switch yang dipakai adalah 100Mbps karena pada port ke server dilewati data yang berasal dari 23 IP Camera, dengan perkiraan tiap-tiap gambar kurang lebih 2MB per kamera maka minimal kapasitas port yang dibutuhkan adalah 46MB, sehingga switch dengan kemampuan 100Mbps lebih dari cukup untuk jaringan ini. 4 Terabyte Hard disk Server Komputer Server Hard disk di sini berfungi menyimpan seluruh data hasil recording oleh IP Camera. Jumlah Hard disk ada 4 slot dengan masing-masing berkapasitas 1 Terabyte. Kapasitas 4T sangat cukup untuk menyimpan seluruh data hasil rekaman kamera untuk durasi 7 hari (sesuai kebutuhan pemantauan khususnya untuk pihak Petamina). 3T untuk proses pemantauan dan 1T untuk back up data. Pada tempat hard disk masih terdapat 4 slot kosong untuk penambahan kapasitas jika kedepannya ditambah kamera yang lebih banyak atau untuk menambah durasi penyimpanan. Komputer Server Komputer Server berfungsi untuk mengkonfigrasi IP Camera dengan menggunakan software Milestone Xprotect Professional, axis camera management, dan axis IP Utility. Seain itu juga mengkonfigurasi durasi video dan masa penyimpanan pada hard disk server. komputer ini diletakkan dalam rak untuk keamanan.

11 60 Rak untuk fiber optic box, media converter, switch, hardisk sever, dan komputer server Rak ini berfungsi untuk menempatkan alat-alat fiber optic box, media converter, switch, hardisk sever, dan komputer server agar dapat tertata rapi dan mudah digunakan. Selain itu rak ini juga memiliki kunci sehingga selalu dalam posisi terkunci saat tidak diperlukan, hal ini dilakukan untuk menjaga keamana dari alat-alat di dalamnya dan menjaga konfigurasi alat-alat tersebut agar tidak diubah seenaknya oleh orang yang tidak berkepentingan. 3 Komputer Client komputer client berfungsi sebagai sarana untuk monitoring seluruh kamera. Masing-masing dari komputer client diinstal software Milestone Xprotect Client yang berguna untuk mengkonfigurasi tampilan dari kamera pada masing-masing komputer. Jumlah PC yang digunakan ada 3 buah dan masing-masing dari PC dihubungkan ke satu monitor, jadi jumlah PC dan monitor yang digunakan ada 3 buah. Untuk memantau seluruh kamera yang ada 3 monitor merupakan jumlah yang tepat. Dari penggunaan 3 komputer yang ada sangat memudah admin untuk memantau, mengarahkan dan menggunakan kamera yang ada secara maksimal.

12 61 2 LCD 42 Berfungsi untuk menampilkan gambar dari komputer client agar dapat dilihat lebih jelas. LCD ini dihubungkan dengan kabel HDMI.Digunakan 2 LCD berukuran 42 inches yang memungkin kita melihat hasil tangkapan kamera lebih jelas dibandingkan melalui monitor komputer. Masing-masing LCD dihubungkan ke 2 komputer client yang ada (satu komputer client tidak dihubungkan ke LCD). Selain untuk menampilkan hasil tangkapan kamera, LCD ini juga memudahkan untuk melihat hasil rekaman video yang sudah ada, karena gambarnya jauh lebih jelas dan bagus dibanding melalui monitor komputer. UPS Agar jaringan tidak terganggu oleh padamnya arus listrik maka seluruh aliran listrik yang digunakan untuk jaringan IP Camera menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply). Arus listrik sebelum masuk ke jaringan dilewatkan ke UPS terlebih dahulu, sehingga jika terjadi listrik padam, jaringan dapat tetap berjalan dengan baik selama 12 jam. Berbeda dengan genset (Diesel Generator) yang membutuhkan waktu 2-3 detik untuk aktif atau menyala, sehingga system akan mati terebih dahulu selama 2-3 detik itu baru kemudian menyala kembali. Berbeda dengan genset, UPS tidak akan mendapat gangguan sedikitpun. Sistem IP Camera yang digunakan membutuhkan UPS minimal dengan kapasitas 5 kva, UPS

13 62 yang digunakan memiliki kapasitas 20 kva sehingga lebih dari cukup untuk mengambil alih listrik untuk sementara selama listrik padam. 4.6 Uji Coba Tampilan Beberapa Kamera pada Monitor Secara garis besar tampilan layar yang dapat ditampilkan sudah sempurna, dapat ditampilkan beberapa tampilan layar yang sedang melakukan recording karena terjadi perubahan dilapangan. Tampilan layar itu dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini: Tampilan monitor yang menampilkan seluruh area dalam satu layar, dapat dilihat pada sebelah kanan atas gambar, apabila terdapat tulisan recording berwarna merah artinya dilapangan sedang terjadi perubahan dan sedang dilakukan perekaman oleh IP Camera ini, sementara apabila tulisan sebelah kanan atas berwarna hijau dengan tulisan live maka tidak ada perubahan keadaan lapangan.

14 63 Gambar 4.5 View all IP Camera Tampilan IP Camera Masing-masing kamera yang telah terpasang dan dapat diakses pada PT. Pertamina Depot Plumpang dapat kami tampilkan dalam tampilan layar yang dapat dilihat pada lampiran. Pada sistem ini juga memungkinkan untuk menampilkan gambar secara lebih besar, maksudnya ada satu gambar berukuran lebih besar agar dapat dilihat dengan jelas, sementara gambar lainnya tetap tampak hanya saja dengan ukuran lebih kecil.

15 Recording Kamera Untuk memastikan kamera berjalan baik dan benar, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap hasil tampilan maupun rekaman. Hasil rekaman dapat ditampung selama kurang lebih tujuh hari atau satu minggu, dan dapat diputar ulang apabila diperlukan. Dapat terlihat pada gambar dibawah ini garis merah disebelah kanan menandakan adanya rekaman dan perubahan lapangan, sementara apabila terputus, maka tidak ada perubahan pada lapangan Apabila orang yang ditugaskan untuk memantau keamanan hendak meninggalkan ruangan untuk keluar sebentar maka tidak akan terjadi masalah, karena pada sebelah kanan layar terdapat garis-garis merah yang menandakan recording sehingga admin tersebut hanya perlu melihat bagian paling bawah terakhir, apabila ada garis merah berarti terjadi recording dan apabila terjadi recording maka terjadi perubahan pada lapangan. Namun apabila seorang ingin melihat keseluruhan rekaman secara seharian penuh maka tidak perlu menghabiskan waktu seharian juga karena rekaman kamera dapat dipercepat sesuai keinginan dan tidak perlu untuk melihat rekaman seharian penuh, cukup melihat pada bagian yang ada garis merah yang berarti terjadi perubahan, apabila tidak ada garis merah berarti tidak ada perubahan apapun pada lapangan.

16 65 Gambar 4.6 Tampilan Proses Record Percobaan konektivitas Beberapa percobaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan baik dan benar. Salah satunya adalah percobaan ping dari server. Hal ini dilakukan untuk memeriksa konektivitas jaringan yang ada. Apakah sudah terhubung secara baik dan konvergen. Ping dilakukan dari server ke masing-masing kamera dan ke masing-masing komputer monitoring. Hasilnya seluruh kamera melakukan reply yang baik yang menunjukkan bahwa sistem berjalan baik dan benar.

17 66 Gambar 4.7 Ping dari Server ke Komputer Client Gambar 4.8 Ping dari Server ke salah satu IP Camera

18 Network Utility Setelah jaringan berjalan dilakukan pengecekan, apakah proses pengiriman data berjalan dengan baik. Dalam hal ini server memegang peranan terpenting, karena semua data dari 23 kamera dikirimkan ke server terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke client untuk monitoring. Jika data pada server dapat masuk dan keluar dengan lancar maka dapat dipastikan kamera dan komputer client dapat berjalan dengan baik pula. Pada bagian Reliability and Performance dapat dilihat kapasitas data yang keluar masuk dalam server, kapasitas maksimumnya adalah 100Mbps, dan dari hasil pemantauan data yang melewati server sebesar 74 85Mbps. Hal ini membuktikan bahwa transfer data yang keluar dan masuk server berjalan dengan baik dan tidak mendapatkan hambatan.

19 Gambar 4.9 Reliability and Performance 68

20 Fungsi Zoom dan Rotation IP Camera pada PT. Pertamina Depot Plumpang dibagi menjadi 2 jenis: Fixed camera yang hanya dapat melakukan zoom in dan zoom out (kamera RL dan P) Rotation Camera (kamera R) yang dapat digerakkan sesuai keinginan selain dapat melakukan zoom in dan zoom out pula Gambar 4.10 Zoom in Kamera RL1 Gambar 4.11 Zoom out Kamera RL1

21 70 Gambar 4.12 Rotate ke atas Kamera R1 Gambar 4.13 Rotate ke bawah Kamera R1 Gambar 4.14 Rotate ke kanan Kamera R1

22 71 Gambar 4.15 Rotate ke kiri Kamera R Night Function Gambar 4.16 Kamera dengan Infrared (saat tidak ada cahaya) Dengan menggunakan inframerah-cut filter, memungkinkan kamera untuk memberikan warna video ketika ada cahaya yang cukup, dan video hitam - putih dalam kondisi gelap. Sehingga dapat tetap dilakukan pemantauan baik ketika siang hari dalam keadaan terang maupun malam

23 72 hari dengan penerangan hanya lampu, ataupun ketika sangat gelap atau tanpa lampu sama sekali. 4.7 Evaluasi Sistem Evaluasi sistem yang didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Supyan selaku pengawas, layanan jasa dan pemeliharaan adalah: Sistem pemantau area pada PT. Pertamina depot Plumpang dapat berjalan dengan baik karena video yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, dan tidak ditemui jeda pada video. Sistem yanga ada membantu dalam pengawasan keamanan karena dapat dipantau selama 24 jam dan juga dapat digunakan untuk pengecekan video beberapa hari sebelumnya. Dengan Fiber Optic maka kualitas gambar yang muncul sangat baik, sehingga tidak terjadi masalah dalam zoom. Sistem yang dibuat dapat dengan mudah digunakan oleh admin yang bertugas mengawasi area. Sistem ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk pengawasan keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang.

Lampiran. 6.1Tampilan kamera Tampilan kamera P:

Lampiran. 6.1Tampilan kamera Tampilan kamera P: Lampiran 6.1Tampilan kamera 6.1.1 Tampilan kamera P: 1. IP Camera P1 (Jembatan II) 2. IP Camera P2 (Menara 1 DP Barat) 3. IP Camera P3 (Menara 3 DP Barat) 4. IP Camera P4 (LPG) 5. IP Camera P5 (Jembatan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Perancangan Sistem keamanan ini dirancang menggunakan 16 kamera yang tersebar di tempat wisata ini, yang dihubungkan dengan serat optic serta kabel UTP. 4.1.1. Pemetaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep jaringan komputer pertama kali bermula pada sekitar tahun 1940-an, di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu perangkat

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Rangkaian Menggunakan Kabel UTP

Gambar 4.1 Rangkaian Menggunakan Kabel UTP BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Implementasi 4.1.1 Impementasi Rangkaian Perangkat a) Rangkaian Menggunakan Kabel UTP Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian simulasi CCTV yang dilakukan dengan memanfaatkan kamera

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Dalam bab ini akan dipaparkan tentang riwayat perusahaan dan profil perusahaan, visi dan misi dari perusahaan, dilanjutkan dengan susunan organisasi. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Untuk pengumpulan dan pengolahan data hasil pengukuran dari perangkat telekomunikasi pelanggan yang dapat menimbulkan gangguan intermittent, maka kita perlu melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Penempatan IP Camera A. Letak IP Camera Dalam melakukan penelitian ini pertama kali yang dilakukan adalah menentukan penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Simulasi Pemasangan CCTV dan Monitoring Dalam Gedung Bertingkat, dengan resolusi 720 x 576pixel, yang dimana pada saat perancangan animasi ini dijalankan

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah. 510000221G Peringatan Sebelum Pemasangan Segera matikan Network Video Recorder jika mengeluarkan asap atau bau yang aneh. Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengumpulan Kebutuhan Penelitian ini tidak membutuhkan banyak alat/ software yang digunakan. Kebutuhan penelitian ini berupa hardware dan software. Hardware yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Sasaran Kemampuan Sistem Untuk menjawab beberapa pertanyaan pada rumusan masalah di bagian pendahuluan, sistem yang diusulkan harus memiliki kemampuan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

Troubleshooting The Network

Troubleshooting The Network Troubleshooting The Network Documenting The Network PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI June 1, 2016 Authored by: Deantari Aji Troubleshooting The Network Documenting The Network Documenting The Network

Lebih terperinci

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV)

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) CCTV atau Closer Circuit Television (CCTV) pertama kali ditemukan oleh Walter Brunch. CCTV pertama kali digunakan oleh tim pelaksana peluncuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus berkembang yang diiringi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat dengan pesatnya membuat segala kebutuhan di dunia

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA Lasarus Setyo P 1, Natalia Damastuti 2 1, 2, Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN

BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 34 BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 4.1 PERFORMANSI LINK BACKHAUL Dalam studi kasus ini, link backhaul dari jaringan MPLS VPN IP mempunyai 2 link backhaul yaitu main link backhaul dan backup link backhaul.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN TEKNIK PENGKABELAN LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN Nama : DWIKI DARMAWAN Nim : 1120305004 Jurusan Prodi Kelas : Teknik elektro : TMKJ : N1 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145 510000211G Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi Segera matikan Kamera Jaringan bila terdeteksi adanya asap dan bau yang tidak biasa. Jangan menempatkan Kamera Jaringan di sekitar sumber panas, seperti

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMANTAU AREA DENGAN MENGGUNAKAN IP CAMERA PADA PT. PERTAMINA DEPOT PLUMPANG

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMANTAU AREA DENGAN MENGGUNAKAN IP CAMERA PADA PT. PERTAMINA DEPOT PLUMPANG ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMANTAU AREA DENGAN MENGGUNAKAN IP CAMERA PADA PT. PERTAMINA DEPOT PLUMPANG Achmad Hadi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Vans Andriawan Binus University,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Kepada Yth. Bapak/Ibu Manager Purchassing/Engineering Di Tempat Perihal : Proposal Security Sytem CCTV IP Camera Arecont Dengan hormat, Perusahaan kami bergerak di spesialis produk security system, dengan

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

Perangkat pendukung dan tools yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tools Laptop Kabel Ethernet sebagai media Logi

Perangkat pendukung dan tools yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tools Laptop Kabel Ethernet sebagai media Logi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Peneltian Pengukuran dan observasi yang dilakukan penulis di lapangan menggunakan bantuan tools aplikasi yang dilakukan secara aktual. Pada metode penelitian

Lebih terperinci

Gambar berikut merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengontrol sebuah mobile. robot sederhana. Pada Tugas Akhir ini, aplikasi tersebut diberi MoBot

Gambar berikut merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengontrol sebuah mobile. robot sederhana. Pada Tugas Akhir ini, aplikasi tersebut diberi MoBot BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM TELEOPERASI 4.1 Pengontrol Robot Gambar berikut merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengontrol sebuah mobile robot sederhana. Pada Tugas Akhir ini, aplikasi tersebut diberi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang telah direncanakan bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian sistem juga berguna untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

MENGUBAH SMARTPHONE MENJADI CCTV

MENGUBAH SMARTPHONE MENJADI CCTV MENGUBAH SMARTPHONE MENJADI CCTV Sakrodin Sakrodinoding23@gmail.com Abstrak Kamera CCTV, keberadaannya sangat berguna untuk mengawasi keadaan lingkungan sekitar, tentunya ini sangat membantu dalam hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Jaringan Lokal Yang Akan Dibangun

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Jaringan Lokal Yang Akan Dibangun BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada tahap ini berisi analisa dan perancangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD) mata pelajaran TIK mulai tahun 2011 serta

Lebih terperinci

Bab III PEMBAHASAN. Langkah 2 menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 3.1 Konektor RJ-45

Bab III PEMBAHASAN. Langkah 2 menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 3.1 Konektor RJ-45 Bab III PEMBAHASAN 3.1 Pemasangan Jaringan LAN pada Gedung Pemasangan dengan menggunakan kabel : Langkah 1 melakukan survey lapangan, dengan menentukan panjang kabel LAN yang dibutuhkan, serta melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver Version 1.1.0 Faktor Rate data Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver Kecepatan Transmisi Bit : Binary Digit Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif

Lebih terperinci

Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP

Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP By Awang (fajri_9636@yahoo.com) Tutorial ini bisa diakses di http://awank.web.ugm.ac.id Sebuah jaringan mungkin akan Anda butuhkan jika Anda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi dan informasi, peran video menjadi hal yang sangat penting. Video tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja, namun dengan jaringan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Jaringan komputer LAN digunakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat terutama pada bidang

Lebih terperinci

Instalasi Hardware dan Network Ocha

Instalasi Hardware dan Network Ocha Instalasi Hardware dan Network Ocha Daftar Isi Daftar Isi 1 Skema Printer dan Cash Drawer: 2 Printer Bluetooth 2 Printer LAN 2 Pengaturan Printer 3 Menghubungkan Printer Bluetooth 3 Menghubungkan Printer

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan

BAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Company co. Sursoft Indonesia membuat sebuah jaringan komputer. Jaringan tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada komplek Sesko TNI. Yang berlokasi di Jalan R.A.A. Martanegara No.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

Jaringan LAN padawarnet MAGNET. Npm : Jurusan : Manajemen Informatika

Jaringan LAN padawarnet MAGNET. Npm : Jurusan : Manajemen Informatika Perancangan dan Pembuatan Jaringan LAN padawarnet MAGNET Nama : Yusup Npm : 35109909 Jurusan : Manajemen Informatika Latar Belakang Masalah Seiring majunya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KINERJA DWDM HUAWEI BWS1600 PADA LINK KEBAGUSAN JAMPANG

BAB IV ANALISA KINERJA DWDM HUAWEI BWS1600 PADA LINK KEBAGUSAN JAMPANG BAB IV ANALISA KINERJA DWDM HUAWEI BWS1600 PADA LINK KEBAGUSAN JAMPANG Seiring perkembangan zaman, sistem telekomunikasi membutuhkan kapasitas jaringan yang lebih besar dan kecepatan lebih cepat, sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program aplikasi pengaturan lampu lalu lintas dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan computer berbasis Windows XP, oleh karena itu diperlukan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN II. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 8-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1.Implementasi Sistem Implementasi sistem e-learning yang terintegrasi dengan HOA merupakan sistem yang berbasis client-server, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing) JARINGAN 11.1. Konsep Jaringan Komputer 11.1.1. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. 11.1.2. Sejarah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, setiap perusahaan yang ada pasti membutuhkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti tidak lepas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Menurut Sinta (2012), perkembangan teknologi menyebabkan media komunikasi jaringan berkembang mulai dari media perantara kabel, tanpa kabel (wireless),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan 36 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata Perancangan yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan permintaan dari pihak Dinas Pariwisata Kota Batu sebagai perluasan dari

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi System 4.1.1. Hardware Berikut ini adalah spesifikasi hardware utama yang di implementasikan dan dibahas pada penelitian ini : Tabel 4.1. Spesifikasi Hardware

Lebih terperinci

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server 1/5 1. Lingkup Kerja Ruang Server Politeknik Negeri Batam 2. Pelaksana Tim Unit Pelaksana Teknis Sistem Informasi (UPT-SI) 3. Alat dan Bahan 1. Ruang server 2. Komputer server 3. Switch 4. Rak server 5.

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menjelaskan secara detil mengenai hasil-hasil pengukuran

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menjelaskan secara detil mengenai hasil-hasil pengukuran BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini akan menjelaskan secara detil mengenai hasil-hasil pengukuran penelitian ini. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan secara garis besar yaitu Pengukuran gedung parkir Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi dari hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi pemerintahan yang ada saat ini telah cukup untuk memenuhi kebutuhan arus data yang ada. Tetapi,

Lebih terperinci

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R 54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 58 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Jaringan 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Pada pabrik baru PT. CSL pada lantai dua terdapat room server yang terletak satu ruangan dengan control room dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator untuk menjalankan rancangan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,

Lebih terperinci

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan Perangkat Keras Komputer (Hardware) adalah sebuah komponen fisik pada komputer yang digunakan oleh sistem untuk menjalankan perintah

Lebih terperinci

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Pelat Pemasangan/Obeng. Selotip Bolak-balik/ Sumbat Karet/ Ring Karet. Kabel Daya & Kabel I/O

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Pelat Pemasangan/Obeng. Selotip Bolak-balik/ Sumbat Karet/ Ring Karet. Kabel Daya & Kabel I/O 5000020G Peringatan Sebelum Pemasangan Segera matikan Network Camera jika keluar asap atau tercium bau yang aneh. Jangan meletakkan Network Camera pada permukaan yang tidak stabil. Jangan memasukkan benda

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis dan perancangan yang selanjutnya dilakukan tahapan implementasi. Analisis digunakan untuk mengindentifikasi masalah yang timbul sebelum dilakukan

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri INSTRUKSI KERJA Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 i ii DAFTAR REVISI Revisi ke 00 : Rumusan IK Penggunaan

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Pengantar Teknologi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO http://www.dinus.ac.id Informasi (Teori) Minggu ke-05 Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom Apa itu Jaringan?

Lebih terperinci

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu

Lebih terperinci

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570 Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570 1. Mempersiapkan kamera A. Memasang Baterai Geser penutup baterai (1) dan buka penutup tersebut (2), Kemudian masukkan 2x baterai alkaline sesuai

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue operasional, yang artinya pabrik tersebut bekerja secara 24 jam dan tidak ada jeda waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaringan komputer, perkembangan sistem monitoring semakin maju pula. Jaringan LAN merupakan salah satu jenis jaringan komputer yang banyak

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan BAB III ANALISIS SISTEM Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan, kesempatan,

Lebih terperinci

Fery Antony, ST, M.Kom Universitas IGM

Fery Antony, ST, M.Kom Universitas IGM Fery Antony, ST, M.Kom Universitas IGM Sebelum menyusun jaringan LAN (Local Area Network) di suatu gedung, seorang administrator jaringan perlu mengetahui jenis-jenis topologi yang dapat diterapkan dalam

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik diberlakukan di Indonesia, banyak masyarakat khususnya pengusaha mulai memperhatikan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan Soal Pilihan Ganda. 1. Kabel yang digunakan sebagai media penghubung dalam jaringan komputer, kecuali? a. Twisted Pair b. Fiber Optic c. Untwisted

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan dan komputer yang telah selesai

Lebih terperinci

Bab III- IV Topologi Jaringan

Bab III- IV Topologi Jaringan Bab III- IV Topologi Jaringan Topologi Jaringan Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK Muhammad Andri Azhari Lubis (1), M. Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER Jaringan Komputer Pada masa permulaan perkembangan sistem komputer hanya dikenal satu jenis sistem, yaitu sistem komputer dengan proses yang

Lebih terperinci

JARINGAN LAN. Keuntungan Jaringan LAN

JARINGAN LAN. Keuntungan Jaringan LAN JARINGAN LAN LAN adalah singkatan dari Lokal Area Network. LAN terdiri dari beberapa komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. Pada jaringan ini setiap komputer dapat mengakses data dari komputer lain.

Lebih terperinci

1. PENJELASAN SINGKAT

1. PENJELASAN SINGKAT 1. PENJELASAN SINGKAT 1. Penjelasan Gambar Gambar-1 Pegangan tali Tombol bidik Terminal USB Keluaran Audio Layar LCD Indikator Power Tombol Fungsi Indikator Flash Penutup Baterai Mic Lensa Flash Pembidik

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter

BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter PT. ASABA 2009 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. 1.1 Diskripsi 1.2 Diagram 1.3 Setting dan Manual DVR II. INSTALASI Text Inserter 2.1 Instalasi Text Inserter Windows 2.2 Instalasi

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Hal. 1 MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Beberapa media beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan. Secara fisik, media transmisi dapat

Lebih terperinci

Network Device. 1. Switch

Network Device. 1. Switch Network Device Network Device yaitu peralatan atau perangkat - perangkat jaringan yang terdiri dari sebagai berikut : 1. Switch 2. Hub 3. Router 4. Bridge 5. Repeater 1. Switch Switch adalah Sebuah Networking

Lebih terperinci

Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masingmasing

Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masingmasing IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; 1.Kelas A, 2.Kelas B, 3.Kelas C, 4.Kelas D, 5.Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit

Lebih terperinci

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS ` 2012 Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS PENYELENGGARAAN CBT (LINUX, MIKROTIK, SERVER, WORKSTATION, NETWORKING, UTILITIES, ENVIRONMENT)

Lebih terperinci