ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL USAHA PRODUKSI KERTAS SENI SECARA BIOLOGIS DARI TANAMAN NIPAH (Nypa fruticans) DI KABUPATEN SUMENEP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL USAHA PRODUKSI KERTAS SENI SECARA BIOLOGIS DARI TANAMAN NIPAH (Nypa fruticans) DI KABUPATEN SUMENEP"

Transkripsi

1 ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL USAHA PRODUKSI KERTAS SENI SECARA BIOLOGIS DARI TANAMAN NIPAH (Nypa fruticans) DI KABUPATEN SUMENEP Technical and Financial Feasibility Analysis of Art Paper Production Biologically from Nypa Plant (Nypa fruticans) in Sumenep District Handestian Wicaksono Putra 1)*, Usman Effendi 2), Ika Atsari Dewi 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP Universtas Brawijaya, Jl. Veteran Malang ) Staff Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kelayakan unit usaha produksi kertas seni dari tanaman nipah dilihat dari aspek teknis dan finansial. Aspek teknis yang dikaji meliputi teknologi yang digunakan, bahan baku dan bahan tambahan, kapasitas produksi, tata letak fasilitas, kebutuhan tenaga kerja, dan kualitas produk kertas seni. Aspek finansial meliputi Harga Pokok Produksi, Break Even Point, Efisiensi Usaha (R/C ratio), PP (Payback Period), NPV (Net Present Value) dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil perhitungan finansial menunjukkan bahwa Harga Pokok Produksi (HPP) kertas seni berbahan dasar pelepah nipah sebesar Rp900,00 dengan harga jual Rp1300,00 per lembar. Break Even Point (BEP) tercapai pada tingkat penjualan sebesar lembar atau senilai Rp ,00. Efisiensi usaha (R/C Ratio) sebesar 1,52. Net Present Value (NPV) sebesar Rp ,06. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 33,4% serta payback period selama 2 tahun 3 bulan 15 hari. Berdasarkan hasil perhitungan finansial yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa produksi kertas seni berbahan dasar pelepah nipah layak diusahakan. Kata Kunci: Art Paper, Kelayakan Finansial, Kelayakan Teknis, Nipah, Pulp. ABSTRACT The aims of this study is to determinate the feasibility of business unit of art paper production from nypa plant seen from the technical and financial aspects. Technical analysis was conducted on the technology used, raw materials and additional materials, production capacity, facility layout, labor, and art paper product quality. Financial feasibility analysis was conducted on the calculation of production cost, Break Even Point (BEP), business efficiency (R/C ratio), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), and Internal Rate of Return (IRR). Result was showed by financial calculation that production cost of art paper made from nypa stem was Rp900,00 with the selling price Rp1.300,00 per sheet. Break Even Point (BEP) was reached at the level of sales sheet or valued at Rp ,00. Business efficiency (R/C ratio) of 1,52. Net Present Value (NPV) of Rp ,06. Internal Rate of Return (IRR) was 33,4% and the payback period was reached for 2 years 3 months and 15 days. Based on the feasibility analysis, it can be concluded that the production of art paper made from nypa stem was feasible. Keywords: Art Paper, Financial Feasibility, Nypa, Pulp, Technical Feasibility. PENDAHULUAN Salah satu tanaman yang banyak tersebar di daerah mangrove dan rawa-rawa yaitu nipah (Nypa fruticans). Distribusi nipah saat ini adalah Asia Tenggara tropis, Papua Nugini, Australia, Bengal dan Sri Lanka. Luas tanaman nipah di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai ha atau 10% dari luas lahan pasang surut yang mencapai 7 juta ha, dengan rerata populasi pohon 8.000/ha diperkirakan total populasi nipah di Indonesia mencapai juta pohon (Ambarjaya, 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ferdianto (2011), tentang pemetaan potensi produksi nira nipah di Kabupaten Sumenep, diperoleh informasi bahwa nipah atau bunyok dalam bahasa Madura tersebar di hutan mangrove seluas 21,77 hektar berada di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Dengan perkiraan bahwa diperoleh 48 ton/ha/tahun pelepah nipah, maka pelepah nipah yang dihasilkan yaitu sebanyak 1.044,96 ton/tahun. Kertas seni merupakan kertas yang berasal dari hasil proses daur ulang yang dibuat dengan karya tangan dan umumnya digunakan untuk membuat barang kerajinan yang lain. Kertas seni yang beredar di pasaran biasanya dikenal

2 dengan sebutan natural paper atau art paper (Bainbridge, 1996). Selain berbahan limbah kertas, dalam pembuatan kertas seni juga sering ditambahkan serat tanaman, daundaunan, kelopak bunga, bawang, dan bahanbahan lain yang terdapat di alam. Potensi pengembangan usaha kertas seni dapat dilihat dari peningkatan permintaan kertas seni yang terus meningkat dari tahun ke tahun, konsep go green, dan kandungan selulosa sebesar 42,22% pada pelepah daun nipah serta jumlahnya yang berlimpah (Akpakpan, 2011). Berdasarkan beberapa hal tersebut, pelepah daun nipah memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp untuk kertas seni. Rangkaian penelitian terdahulu oleh Mulyo (2012), mengenai proses pembuatan kertas seni dari pulp pelepah nipah yang telah diproses secara mikrobiologis menggunakan EM4. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil perlakuan terbaik pembuatan kertas seni yaitu pada proporsi pulp pelepah daun nipah (50%) dan pulp kertas koran bekas (50%) perekat PVAc 7,5 %. Hasil uji kualitas yang diperoleh yaitu karakteristik fisik kertas seni yang dihasilkan memiliki ketahanan tarik sebesar 2,30 (kn/m), ketahanan sobek sebesar 879 (mn), nilai gramatur sebesar 131,26 (g/m 2 ) dan rendemen sebesar 73,84 %. Secara sensoris kertas seni yang dihasilkan memiliki warna abu-abu kecoklatan, tekstur permukaan yang teratur dan padat, serta memiliki kenampakan serat pelepah nipah yang muncul di permukaan kertas. Hasil uji kualitas terhadap kertas seni berbahan baku pulp pelepah daun nipah menunjukkan bahwa kertas seni tersebut tergolong dalam kertas yang berkualitas baik. Selama ini belum ada kertas seni berbahan dasar pulp pelepah daun nipah yang beredar di pasaran, sehingga penelitian ini merupakan hal baru dan perlu dilakukan penelitian guna mengungkapkan kelayakan pendirian usaha produksi kertas seni dari tanaman nipah dan dapat digunakan sebagai landasan informasi kepada para investor ketika tertarik untuk mendirikan usaha produksi kertas seni. BAHAN DAN METODE Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi survei pendahuluan, perumusan masalah, studi literatur, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data yang berhubungan dengan kelayakan teknis dan finansial, analisis data dengan melakukan studi kelayakan baik teknis maupun finansial yang kemudian akan diketahui hasilnya sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas seni berupa campuran pulp pelepah daun nipah dan pulp kertas koran bekas. 2. Aspek teknis yang dikaji meliputi teknologi yang digunakan, bahan baku dan bahan tambahan, kapasitas produksi, tata letak fasilitas, kebutuhan tenaga kerja, dan kualitas produk kertas seni. 3. Aspek finansial meliputi perhitungan: 1) HPP (Harga Pokok Produksi) 2) BEP (Break Even Point) 3) Efisiensi Usaha (R/C ratio) 4) NPV (Net Present Value) 5) IRR (Internal Rate of Return) 6) PP (Payback Period) Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aspek teknis dan finansial dalam penelitian ini antara lain: 1. Kapasitas produksi tetap sepanjang tahun yaitu 19,5 kg pelepah nipah/hari bulan proses produksi dilakukan selama 25 hari, dimana 21 hari aktif digunakan untuk mencetak kertas seni. 3. Umur ekonomis proyek adalah 5 tahun. 4. Volume penjualan tetap sepanjang tahun. 1

3 5. Tenaga kerja tidak langsung tidak diperhitungkan karena tenaga kerja tidak langsung merupakan pemilik usaha. 6. Konversi massa 1 liter air sama dengan 1 kilogram air. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Produk Kertas seni yang dihasilkan pada penelitian ini merupakan sebuah produk hasil pemanfaatan limbah tanaman nipah dan pemanfaatan daur ulang kertas koran yang sudah tidak terpakai lagi. Limbah tanaman nipah yang digunakan yaitu berupa pelepah daun nipah yang sudah kering dan selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar saja, sehingga pembuatan kertas seni ini diharapkan bisa meningkatkan nilai ekonomis dari pemanfaatan tanaman nipah itu sendiri. Produk kertas seni berbahan pelepah nipah ini memiliki warna yang cenderung abu-abu kecoklatan. Warna ini merupakan hasil perpaduan antara pulp pelepah nipah yang berwarna coklat cerah dan warna pulp limbah koran bekas yang berwarna abu-abu. Umumnya kertas seni memang tidak berwarna putih seperti layaknya kertas HVS yang biasa kita temukan sehari-hari, karena kertas seni menunjukkan warna khas alami dari serat tanaman yang digunakan sebagai bahan baku utamanya. Kertas seni yang dibuat dalam penelitian ini berukuran A5 (148 x 210 x 0,832 mm) dan memiliki proporsi bahan baku pulp pelepah daun nipah (50%) dan pulp kertas koran bekas (50%) serta konsentrasi perekat PVAc 7,5 %. Pemilihan proporsi bahan baku ini yaitu berdasarkan rangkaian penelitian tedahulu yang dilakukan oleh Mulyo (2013) tentang pembuatan kertas seni berbahan baku serat pelepah nipah dengan campuran pulp kertas koran bekas dalam skala laboratorium. Analisis Kelayakan Teknis Secara sederhana aspek teknis meliputi faktor-faktor produksi langsung yang umumnya berwujud fisik. Pengkajian aspek teknis dalam studi kelayakan dimaksudkan untuk memberikan batasan atas parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek (Soeharto, 2002). Teknologi yang Digunakan Secara keseluruhan, mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi kertas seni berbahan baku pulp pelepah daun nipah dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu mesin dan peralatan semi otomatis dan manual. Mesin dan peralatan yang tergolong semi otomatis antara lain cabinet dryer dan blender karena peralatan tersebut bisa bekerja otomatis namun masih memerlukan tenaga dari operator untuk mengoperasikannya. Peralatan yang tergolong masih manual antara lain, timbangan, golok, pisau, screen pencetakan, press hidrolik, kain saring, bak plastik, dan loyang. Jenis mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi kertas seni berbahan baku pelepah nipah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Mesin dan Peralatan Produksi No. Jenis Peralatan Fungsi 1. Timbangan Untuk menimbang bahan baku utama (Pelepah nipah) 2. Cabinet Dryer Untuk mengeringkan bahan baku ( pelepah dan pulp serat nipah), serta mengeringkan kertas seni 3. Timbangan Menimbang bahan pembantu duduk (EM4, PVAc, pulp koran bekas) 4. Bak Plastik Wadah pemeraman, wadah perendaman, wadah pencucian 5. Golok Memotong dan mengupas bahan baku utama (pelepah nipah) 6. Pisau Pengecilan ukuran pelepah nipah, memotong koran bekas. 7. Blender Menghancurkan bahan baku utama (pulp pelepah nipah) dan bahan baku tambahan (pulp koran bekas) serta pencampuran bubur kertas seni. 8. Kain Saring Media pencetakan kertas seni 9. Screen ukuran Media pencetakan kertas seni A5 10. Press hidrolik Pengepresan kertas seni 11. Bak Plastik Media pencetakan kertas seni Kotak 12. Loyang Wadah pengeringan kertas seni Secara garis besar, proses produksi kertas seni berbahan dasar serat pelepah nipah dibagi menjadi tiga bagian yaitu proses pulping serat nipah, pulping kertas koran dan pencetakan kertas seni. Proses pulping yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa biopulping. 2

4 Biopulping menggunakan proses biologi untuk menggantikan alkali dan bahan kimia lainnya misalnya pemutih (Keller et al., 2003). Secara umum proses produksi yang dilakukan dalam proses pembuatan kertas seni berbahan baku pelepah nipah ini termasuk ke dalam proses produksi terputus-putus (batch). Hal ini dikarenakan setiap hari peralatan proses harus dihentikan, dikonfigurasikan ulang dan dilakukan pengecekan terhadap kualitas produk sebelum proses produksi selanjutnya dilakukan. Bahan Baku dan Bahan Tambahan Bahan baku utama dari proses produksi kertas seni ini adalah serat pelepah nipah dan kertas koran bekas. Bahan baku pelepah nipah didapatkan dari Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep-Madura. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan data penelitian terdahulu oleh Ferdianto (2011) tentang jumlah limbah pelepah nipah yang cukup melimpah yakni diperkirakan mencapai 1.044,96 ton/tahun. Pembuatan kertas seni berbahan dasar serat pelepah nipah memerlukan pelepah nipah sebanyak 19,5 kg/hari atau 4,914 ton/tahun. 19,5 kg pelepah nipah tersebut jika diolah akan menghasilkan pulp pelepah nipah sebanyak 3,225 kg. Pulp koran disini berfungsi sebagai filler atau zat pengisi yang berguna untuk membantu mengikat dan mengisi celah-celah yang terdapat diantara ikatan serat sehingga tercipta kertas seni yang lentur dan tidak rapuh. Untuk pembuatan kertas seni dengan bahan baku serat pelepah nipah, digunakan perbandingan 1 : 1 dengan bahan pengisi atau pulp koran bekas. Oleh karena itu, untuk pulp pelepah nipah sebesar 3,225 kg, dibutuhkan pulp koran sebanyak 3,225 kg. Pada proses pulping serat pelepah nipah, digunakan bahan tambahan berupa EM4. EM4 merupakan mikroorganisme yang berfungsi membantu proses fermentasi serat pelepah nipah guna diuraikan menjadi pulp. Pada proses pembuatan pulp serat pelepah nipah, digunakan starter EM4 sebanyak 5.706,96 mg atau setara dengan 5,1 liter EM4. Bahan perekat yang digunakan dalam proses pembuatan kertas seni ini adalah PVAc atau Polyvinyl Acetate. PVAc yang digunakan dalam sekali produksi sebesar 483,75 gram. Lem PVAc digunakan karena memiliki sifat tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan lebih cepat solid. Kapasitas Produksi Kapasitas produksi dalam pembuatan kertas seni berbahan dasar serat pelepah nipah membutuhkan pulp serat pelepah nipah sebanyak 3,225 kg serta pulp koran bekas sebanyak 3,225 kg dan menghasilkan kertas seni sebanyak 360 lembar per harinya. Rendemen yang dihasilkan telah diketahui sebesar 19,74%. Jumlah pulp serat pelepah nipah beserta jumlah kertas seni yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Pulp Serat Pelepah Nipah dan Kertas Seni yang Dihasilkan No. Kapasitas Jumlah Pulp Serat Pelepah Nipah (kg) Jumlah kertas seni yang dihasilkan (lembar) 1. Per hari 3, Per bulan* 67, Per 6 bulan 406, Per Tahun 812, Tata Letak Fasilitas Pada proses produksi kertas seni berbahan serat pelepah nipah ini rancangan tata letak fasilitasnya menggunakan jenis tata letak fasilitas process layout. Process layout merupakan metode pengaturan dan penempatan fasilitas dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi sama ditempatkan kedalam satu departmen (Wignjosoebroto, 2003). Process layout sangat cocok digunakan dalam penentuan tata letak fasilitas produksi usaha pembuatan kertas seni berbahan serat pelepah nipah karena tipe layout ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang memproduksi dalam jumlah atau skala yang relatif kecil dan terutama untuk produk yang tidak standar. Penggunaan tata letak tipe ini diharapkan bisa lebih fleksibel dibandingkan dengan tata letak berdasarkan aliran produk. Pola aliran bahan pada rancangan layout proses produksi kertas seni pelepah nipah 3

5 tersebut berpola tidak beraturan (odd-angle). Pola ini dipakai karena adanya keterbatasan ruangan yang menyebabkan pola aliran yang lain terpaksa tidak dapat diterapkan. Pola aliran bahan odd-angle ini akan memberikan lintasan yang pendek dan terutama akan terasa manfaatnya untuk area produksi yang tidak terlalu luas. Tata letak yang terencana dengan baik akan menentukan efisiensi dan menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan dalam suatu usaha (Hendrarto dkk, 2008). Dengan adanya perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini, diharapkan agar aliran proses serta pemindahan bahan yang ada di dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Tenaga Kerja Pada usaha pembuatan kertas seni ini tenaga kerja yang digunakan sebanyak 5 orang, namun yang dibahas hanya mengenai tenaga kerja langsung saja, sedangkan tenaga kerja tidak langsung tidak dibahas karena diasumsikan yang bertindak sebagai tenaga kerja tidak langsung merupakan pemilik dari usaha produksi kertas seni itu sendiri. Tenaga kerja langsung yang dipekerjakan sebanyak 4 orang. Tenaga kerja tersebut berasal dari masyarakat sekitar industri dengan kualifikasi pendidikan terakhir SMP atau sederajat. Tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi disarankan berjenis kelamin laki-laki karena ada beberapa proses seperti pengupasan nipah, pemotongan dan pengepresan yang membutuhkan tenaga cukup besar. Adapun gaji yang akan diberikan pada tenaga kerja ini masing-masing sebesar Rp ,00 setiap bulannya. Perencanaan jadwal harian kerja untuk pembuatan kertas seni berbahan dasar serat pelepah nipah ini dibagi menjadi dua bagian yaitu jadwal untuk hari Senin dan jadwal untuk hari Selasa hingga Sabtu. Hari Senin digunakan khusus untuk memproduksi pulp nipah yang akan digunakan dalam proses produksi kertas seni mulai hari Selasa hingga Sabtu. Hari Selasa hingga Sabtu digunakan untuk proses pencetakan kertas seni. Kualitas Produk Karakteristik kertas seni yang dihasilkan antara lain memiliki rendemen sebesar 73,84%. Secara sensoris kertas seni yang dihasilkan memiliki warna abu-abu kecoklatan. Tekstur permukaan yang teratur dan padat, hal ini diakibatkan serat nipah berukuran sedang serta didukung perekat PVAc yang mempunyai daya rekat kuat. Kertas seni ini juga memiliki kenampakan serat pelepah nipah yang muncul di permukaan kertas, dan kenampakan serat inilah yang menjadi unsur utama dalam pemilihan kertas seni yang dibuat dari serat alami. Secara fisik, kertas seni ini memiliki nilai ketahanan tarik sebesar 2,3 (kn/m), ketahanan sobek sebesar 875 (mn), dan nilai gramatur sebesar 131,26 (g/m 2 ). Hasil uji fisik dari kertas seni berbahan baku pelepah nipah ini tentu tidak jauh berbeda dengan hasil kualitas pada uji fisik kertas seni dari campuran jerami padi dan eceng gondok yang dilakukan oleh Iqlima (2008). Pada penelitian tentang kertas seni dari campuran jerami padi dan eceng gondok, hasil tertinggi pada proporsi jerami padi (90%) dan eceng gondok (10%) perekat 15%, dengan rata-rata ketahanan tarik sebesar 3,64 (kn/m), rata-rata kekuatan sobek sebesar 1590,67 (mn), rata-rata gramatur sebesar 187,01 (g/m 2 ) dan rata-rata rendemen sebesar 45,16%. Berdasarkan hasil perbandingan kertas seni berbahan baku pelepah nipah dengan kertas seni campuran jerami padi dan eceng gondok yang memiliki kualitas bagus, maka dapat dikatakan bahwa kertas seni dari pelepah nipah juga memiliki kualitas yang bagus. Analisis Kelayakan Finansial Perhitungan aspek finansial yang akan dianalisis meliputi perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), Break Event Point (BEP), efisiensi usaha (R/C ratio), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Beberapa biaya yang digunakan dalam perhitungan finansial dalam penelitian ini antara lain biaya bahan baku dan bahan pengemas, biaya kebutuhan utilitas, modal tetap, biaya penyusutan, biaya tetap dan tidak tetap. 4

6 Modal tetap yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa biaya untuk peralatan produksi, peralatan kantor, serta biaya lain-lain. Biaya total yang harus dikeluarkan untuk pembelian peralatan produksi yaitu sebesar Rp ,00. Pembelian peralatan kantor seperti pembelian alat tulis dan meja kursi membutuhkan biaya sebesar Rp ,00, dan biaya lain-lain hingga total modal tetap dalam pembuatan kertas seni berbahan baku pulp pelepah nipah yaitu sebesar Rp ,00. Biaya penyusutan atau depresiasi merupakan penurunan dalam nilai fisik suatu property seiring dengan waktu dan penggunaannya. Perhitungan depresiasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus atau straight line dimana perhitungannya meratakan biaya selama periode. Biaya penyusutan yang dihitung meliputi peralatan produksi dan alat transportasi dengan total biaya penyusutan sebesar Rp ,00. Modal kerja yang dikeluarkan untuk produksi kertas seni berbahan baku pulp pelepah nipah per bulan sebesar Rp ,20. Total investasi awal merupakan jumlah dari modal tetap ditambahkan dengan modal kerja pada bulan pertama proses produksi berlangsung, sehingga nilai total investasi awal produksi kertas seni berbahan baku pulp pelepah nipah sebesar Rp ,20. Total biaya tetap per tahun yang harus dikeluarkan yaitu sebesar Rp ,00, meliputi biaya gaji tenaga kerja, pemeliharaan alat dan bangunan, serta biaya penyusutan (depresiasi). Biaya tidak tetap yang harus dikeluarkan berjumlah Rp ,60 per tahun, meliputi biaya pembelian bahan baku dan bahan pembantu, bahan pengemas, serta biaya utilitas. Total biaya produksi per tahun diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan tidak tetap per tahun yaitu sebesar Rp ,60. Harga Pokok Produksi (HPP) Harga pokok produksi dihitung berdasarkan total biaya selama setahun dibagi dengan jumlah produksi selama setahun. Dengan jumlah produk yang dihasilkan selama setahun sebanyak buah, menghasilkan HPP sebesar Rp900,00. Harga pokok produksi tersebut belum termasuk mark up sebesar 40%. Besarnya mark up untuk produk non pangan di tingkat produsen langsung ke konsumen sebesar 20%, jika melalui agen sampai ke pengecer besarnya mark up 40%, dan bila pengecer menjual produk ke konsumen akhir mark up yang ditentukan sebesar 70% (Subanar, 2002). Biaya dan pendapatan pertahun dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya dan Pendapatan pertahun No Jenis Jumlah (Rp) Biaya tetap selama setahun (FC) Biaya tidak tetap selama setahun (VC) Total Biaya selama setahun Jumlah produksi selama setahun Biaya Tidak tetap per unit (VC per unit) , , , ,00 500,00 HPP = Rp900,00 Mark Up = 40% Harga jual/unit (P) = ( Mark up x HPP) + HPP = (40% x 900)+ 900 = Rp1.260,00 Rp1.300,00 Harga jual per kemasan (10 lembar) = Rp ,00 Setelah di tambahkan dengan mark up, di dapatkan harga jual per produknya sebesar Rp1.300,00. Harga jual produk kertas seni berbahan baku pulp pelepah nipah ini masih lebih murah dibandingkan dengan harga produk kertas seni yang ada di pasaran saat ini yang berharga Rp1.500,00 Rp2.000,00, sehingga bisa dikatakan layak untuk dijual di pasaran. Break Event Point (BEP) Break Event Point (BEP) adalah volume penjualan dimana penghasilan atas penjualan tetap sama dengan total biaya produksi sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan ataupun mengalami kerugian. Hasil perhitungan BEP (Q) menunjukkan jumlah volume penjualan minimum yang harus dicapai sebanyak lembar. Hasil perhitungan 5

7 BEP (Rp) sebesar Rp ,00. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa titik impas terjadi pada saat penjualan mencapai lembar kertas seni. Biaya yang dicapai dari penjualan tersebut sebesar Rp ,00. BEP (Q) = lembar BEP (Rp) = Rp ,00 Efisiensi Usaha (R/C Ratio) Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui total penerimaan sebesar Rp ,00. Biaya pengeluaran terdiri dari biaya tetap selama setahun (fixed cost) sebesar Rp ,00 dan biaya tidak tetap selama setahun (variable cost) sebesar Rp ,60. Sehingga jumlah total dari biaya pengeluaran sebesar Rp ,60. Hasil perhitungan R/C ratio sebesar 1,52 (R/C ratio >1), maka produksi kertas seni berbahan dasar pelepah nipah ini bisa dikatakan layak. Total Penerimaan = P x Q = x = Rp ,00 Total biaya = FC + VC = , ,60 = Rp ,60 R/C (ratio) = Total penerimaan / Total biaya = / ,60 = 1,52 (R/C>1, maka usaha dikatakan efisien ) Kriteria yang telah ditentukan adalah R/C Ratio < 1 maka perusahaan akan rugi. Jika R/C ratio = 1 maka perusahaan impas, dan apabila R/C ratio > 1 maka perusahaan akan laba. Semakin besar nilai R/C ratio maka akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan di peroleh pihak perusahaan (Soekartawi, 1995). Net Present Value (NPV) Perhitungan NPV dilakukan dengan menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai sekarang penerimaan kas-kas bersih dimasa yang akan datang dengan menggunakan tingkat suku bunga (discount factor) yang berlaku. Tingkat suku bunga berdasarkan suku bunga kredit pada Bank BRI awal tahun 2014 sebesar 11,5% per tahun, sehingga dalam perhitungan NPV kertas seni berbahan dasar serat pelepah nipah, tingkat suku bunga yang digunakan yaitu sebesar 11,5% selama 5 tahun produksi. Menurut perhitungan proyeksi arus kas (cash flow) dengan umur proyek 5 tahun, cash flow yang diperoleh adalah sebesar Rp pada tiap tahunnya. Perhitungan NPV dapat dilihat berdasarkan Tabel 4. Tabel 4. Tabel NPV Tahun Cash Flow (Rp) NPV = DF 11,5% 1,000 0,897 0,805 0,722 0,648 0,580 Present Value (Rp) , , , , ,51 NPV= ,06 = Rp ,06 Rp ,00. Berdasarkan perhitungan NPV tersebut, didapatkan nilai akhir sebesar Rp ,06. Nilai hasil perhitungan NPV tersebut bernilai positif. Usulan proyek yang memiliki nilai NPV positif (lebih besar dari nol) dapat diterima dan apabila NPV-nya negatif, maka usulan proyek tersebut akan ditolak (Soeharto, 2002). Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas-kas bersih di masa yang akan datang. Perhitungan IRR dilakukan dengan cara interpolasi. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai IRR dengan yang diperoleh sebesar 33,4%. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa IRR 33,4% > DF 11,5%. Apabila perhitungan IRR > dari tingkat suku bunga (discount factor) maka usaha tersebut dikatakan layak (Jumingan, 2009). Nilai IRR dapat diperoleh berdasarkan perhitungan persentase discount factor yang 6

8 membentuk NPV positif dan NPV Negatif. Tabel NPV postif dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan Tabel NPV negative dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5. Tabel NPV Positif Tahun Cash Flow (Rp) DF Present Value 30% (Rp) ,000 0,769 0,592 0,455 0,350 0, , , , , ,69 NPV = ,36 Tabel 6. Tabel NPV Negatif Tahun Cash Flow (Rp) DF 35 % Present Value (Rp) ,000 0,741 0,549 0,406 0,301 0, , , , , ,87 NPV= ,16 KESIMPULAN Hasil perhitungan finansial menunjukkan bahwa Harga Pokok Produksi (HPP) kertas seni berbahan dasar pelepah nipah sebesar Rp900,00 dengan harga jual Rp1300,00 per lembar. Break Even Point (BEP) tercapai pada tingkat penjualan sebesar lembar atau senilai Rp ,00. Efisiensi usaha (R/C Ratio) sebesar 1,52. Net Present Value (NPV) sebesar Rp ,06. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 33,4% serta payback period selama 2 tahun 3 bulan 15 hari. Berdasarkan perhitungan finansial yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa produksi kertas seni berbahan dasar pelepah nipah layak diusahakan. SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka perlu kajian lebih lanjut untuk menambah kapasitas produksi karena jumlah bahan baku yang cukup melimpah. Jika kapasitas produksi di perbesar maka diperlukan adanya kajian lebih lanjut tentang mesin dan peralatan yang akan digunakan terutama pada proses pencetakan kertas seni. IRR = 30% + 3,36% = 33,36% 33,4 % Payback Period (PP) Perhitungan payback period dalam analisis kelayakan dilakukan untuk mengetahui barapa lama usaha atau proyek yang dikerjakan dapat mengembalikan investasi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai payback period (PP) usaha produksi kertas seni berbahan baku serat pelepah nipah dicapai pada 2 tahun 3 bulan 15 hari. Suatu proyek dikatakan layak apabila payback period (PP) lebih pendek daripada umur proyek yang direncanakan (Pujawan, 2004). Hasil perhitungan dapat dilihat lama pengembalian investasi usaha produksi kertas seni lebih cepat dibandingkan dengan umur ekonomis proyek yaitu 5 tahun. PP = = x 1 tahun x 1 tahun = 2,29 tahun 2 tahun 3 bulan 15 hari DAFTAR PUSTAKA Akpakpan, A.E Influence of Cooking Variables on the Soda and Soda Etanol Pulpping of Nypa fruticans Petioles. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(12) : , ISSN Ambarjaya, B.S Budidaya Nipah. CV. Karya Mandiri Pratama, Jakarta. Bainbridge, D Recycling Paper and Recycled Paper. Dilihat Maret < Ferdianto, D Pemetaan Potensi Produksi Nira Nipah (Nypa fruticans) (Kajian Ekologis Lingkungan dan Topografi) di Kabupaten Sumenep dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. 7

9 Hendrarto, M., R. Kastaman dan T. Pujianto Modifikasi Tata Letak Fasilitas Produksi Jamur Tiram (Facility Layout Modification for Shimeji Mushroom) Studi Kasus Pada Petani Jamur Cita Lestari Cisarua Bandung. Jurnal Teknotan,1 (3). Hal Iqlima Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Kertas Seni dari Campuran Jerami Padi (Oryza sativa.l) dan Enceng Gondok (Eichhornia crassipes). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Jumingan, Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta. Keller, F.A., Hamilton J.E., Nguyen Q.A Microbial Pretreatment of Biomass Potential for Reducing Severity of Thermo-Chemical Biomass Pretreatment. Appl. BiochemBiotechnol. 105: Mulyo, J.S.R Pembuatan Kertas Seni dari Campuran Pulp Pelepah Daun Nipah dan Pulp Kertas Koran Bekas (Kajian Proporsi Bahan Baku dan konsentrasi Perekat PVAc). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Pujawan, I. N Ekonomi Teknik. Penerbit Guna Widya. Surabaya. Soeharto, I Manajemen Proyek. Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Soekartawi, Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian, Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Subanar, Manajemen Usaha Kecil. BPFE. Yogyakarta. Wignjosoebroto, S Tata Letak dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Guna Widya. Surabaya. 8

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) Arie Febrianto Mulyadi, Usman Effendi, Rio Widiyan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) The Feasibility Analysis of Technical and Financial

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUKSI PASTA MANGGA PODANG URANG (Studi Kasus pada IKM Kelompok Wanita Tani Budidaya Tiron Makmur Banyakan, Kediri)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUKSI PASTA MANGGA PODANG URANG (Studi Kasus pada IKM Kelompok Wanita Tani Budidaya Tiron Makmur Banyakan, Kediri) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUKSI PASTA MANGGA PODANG URANG (Studi Kasus pada IKM Kelompok Wanita Tani Budidaya Tiron Makmur Banyakan, Kediri) JURNAL Oleh : IIN SUNDARI NIM. 0811030108-103 JURUSAN

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni dari Limbah Batang Jagung dan Kertas Bekas

Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni dari Limbah Batang Jagung dan Kertas Bekas Jurnal Mekanika dan Sistem Termal, Vol. 1(2), Agustus 2016 :38-42 Jurnal Mekanika dan Sistem Termal (JMST) Journal homepage: http://e-journal.janabadra.ac.id/index.php/jmst Original Article Pengaruh Komposisi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Oleh : RINDA CAHYA PRATIWI A420110067 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas seni merupakan salah satu produk yang semakin diminati baik di dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri, umumnya merupakan hasil produk buatan tangan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) Ismael Limbong*), Mozart B Darus**), Emalisa**) *) Alumni

Lebih terperinci

Ketahanan Tarik Kertas Seni dari Serat Pelepah Nipah (Nypa fruticans) (Kajian Proporsi Bahan Baku dan Perekat) ABSTRAK

Ketahanan Tarik Kertas Seni dari Serat Pelepah Nipah (Nypa fruticans) (Kajian Proporsi Bahan Baku dan Perekat) ABSTRAK Ketahanan Tarik Kertas Seni dari Serat Pelepah Nipah (Nypa fruticans) (Kajian Proporsi Bahan Baku dan Perekat) Ika Atsari Dewi (pemakalah) 1), Susinggih Wijana, Nur Lailatul Rahmah 2), Erwin Sugiarto 3),

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR L 1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Dicky Fransdelly Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Making merupakan salah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011 STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN GULA SEMUT DENGAN PENGOLAHAN SISTEM REPROSESING PADA SKALA INDUSTRI MENENGAH DI KABUPATEN BLITAR Arie Febrianto M Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR 4.1 Gambaran Umum Kelompok Tani Hurip Kelompok Tani Hurip terletak di Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga. Desa Cikarawang adalah salah satu Desa di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : 36410653 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek LOGO LOGO Aspek Finansial & Pendanaan Proyek Pendahuluan Aspek finansial pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc JTAM INOVASI AGROINDUSTRI April 208 Vol. No. (23-29) Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pengolahan Ikan Asin Sepat Rawa Menggunakan Batch Dryer (Financial Feasibility Analysis of Salted Sepat Rawa Processing

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS PERBAIKAN TABUNG GAS 3 KG DARI MENJADI PER BULAN DI PT. PATRA DINAMIKA

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS PERBAIKAN TABUNG GAS 3 KG DARI MENJADI PER BULAN DI PT. PATRA DINAMIKA STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS PERBAIKAN TABUNG GAS 3 KG DARI 25.000 MENJADI 30.000 PER BULAN DI PT. PATRA DINAMIKA Asep Ihsan Dinika 1, Doddy Chandrahadinata 2, Erwin Gunadhi 3 Jurnal Kalibrasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara

Lebih terperinci

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TAHU (Agroindustri Tahu Bapak Iwan di Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Sri Indrapura) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF TAHU AGROINDUSTRY

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kertas seni atau biasa disebut kertas daur ulang merupakan kertas yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kertas seni atau biasa disebut kertas daur ulang merupakan kertas yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kertas seni atau biasa disebut kertas daur ulang merupakan kertas yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan. Kerajinan tangan yang bisa dibuat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM EFEKTIFITAS GLISEROL MONOSTEARAT (GMS) TERHADAP MUTU DONAT LABU KUNING SKRIPSI Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM. 0333010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Tahapan Penelitian III-1 Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan merupakan tahapan

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri yaitu untuk berkomunikasi dan berkreasi. Industri pulp dan kertas

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan) AGRISE Volume XI No. 3 Bulan Agustus 2011 ISSN: 1412-1425 ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan) (BENEFIT ANALYSIS OF MAKING ORGANIC

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) Erika Kuncahyani Achmad Husaini Maria Goretti Wi Endang Fakuktas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI Ahaddian Ovilia Damayanti Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Indonesia sebagai negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumber daya yang sangat mendukung untuk sektor usaha pertanian. Iklim tropis yang ada di Indonesia mendukung berkembangnya sektor pertanian

Lebih terperinci

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan 34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya II Trass 2.5

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Observasi desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol pada literatur Penyusunan desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol Pemilihan bahan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR Aris Tri Cahyono 1), Dyah Permana 2) 1), 2) Program Studi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agroindustri Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO. Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK

ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO. Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK Perusahaan Bati Sari Kenongo adalah salah satu produsen batik di Sidoarjo yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan dijelaskan mulai dari pengumpulan data hingga pengolahan data. Pengumpulan data dimulai dengan menentukan lokasi penelitian, pasar produk yang

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh : PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI Oleh : PRAPTI AKHIRININGSIH NPM : 0533010001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: TIFFANY GYSELLA HALIM (6103013035) REBECCA NATALIA (6103013048)

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci