KATA PENGANTAR. LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo (Team Work) yang dibina selama ini.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo (Team Work) yang dibina selama ini."

Transkripsi

1 LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015 KATA PENGANTAR Dalam mengimplementasikan amanat dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Perencanaan Pembangunan di Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo dengan mengacu pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, maka laporan kinerja ini merupakan wujud nyata yang secara utuh menggambarkan tentang pelaksanaan kegiatan yang telah dikerjakan sebagaimana hasil yang dicapai selama kurun waktu 1 (satu) Tahun Anggaran. Untuk memenuhi tugas dan fungsi serta kewenangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bappeda Provinsi Gorontalo, dalam hal ini dimana sebagai acuannya seperti yang telah diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi/Unit Kerja dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan dan Percepatan Ekonomi Daerah Provinsi Gorontalo, dan dengan keputusan Gubernur Gorontalo No. 165 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah, serta Peraturan Daerah No. 7 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo. Dalam rangka mempertanggung jawabkan keberhasilan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah serta untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo melalui pengukuran kinerja ini semoga dapat dengan mudah untuk lebih meningkatkan potensi serta mengembangkan semangat inovatif dalam bentuk kerjasama semua Staf/Tim (Team Work) yang dibina selama ini. i

2 LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015 Olehnya itu, demi terwujudnya apa yang dicita-citakan mudahmudahan dengan pengukuran kinerja ini kami dapat memberikan manfaat dan senantiasa berupaya mengurangi hal-hal yang tidak sesuai dengan mekanisme penerapan Sistem Anggaran tentang kinerja serta Sistem Akuntabilitas dalam konteks Good Governance yang telah dijabarkan selama ini sesuai dinamika kebutuhan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sehingga prinsip money follow function dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik. Gorontalo, Januari 2015 KEPALA BADAN, Budiyanto Sidiki, S.Sos, M.Si PEMBINA TINGKAT I NIP ii

3 LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN Dasar Pembentukan Organisasi Aspek Strategi Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana Kantor BAB II PERENCANAAN & PENETAPAN KINERJA Rencana Strategi Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Perjanjian Kinerja Tahun iii

4 LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Organisasi Metode Pengukuran Kinerja Metode Penyimpulan Capain Kinerja Sasaran Realisasi Anggaran Akuntabilitas Keuangan Realisasi Keuangan Alokasi Anggaran BAB IV PENUTUP Kesimpulan Saran iv

5 LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 2 Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Golongan Tabel 3 Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Kriteria Gender Tabel 4 Sarana Kantor Tabel 5 Penentuan Indikator Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tabel 6 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tabel 7 Program/Kegiatan sesuai Sasaran dan Indikator Kinerja Tabel 8 Penetapan Kinerja Sasaran beserta Indikatornya Tahun 2015 Tabel 9 Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Tabel 10 Perbandingan Target Indikator Kinerja Sasaran BAPPEDA Daerah Prov. Gorontalo Tahun 2013 s/d Tahun 2015 Tabel 11 Perbandingan Tingkat Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun 2013 s/d 2015 Tabel 12 Perbandingan dan Capaian Kinerja Tahun 2014 dan dan Target Tahun 2017 Tabel 13 Tingkat Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tabel 14 Kelompok Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun 2015 Tabel 15 Realisasi Keuangan Per Jenis Belanja BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tabel 16 Realisasi Keuangan sesuai Belanja Rutin BAPPEDA Provinsi Gorontalo v

6 LAKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015 Tabel 17 Realisasi Keuangan Per Kegiatan BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tabel 18 Alokasi Anggaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahn 2015 vi

7 1 PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pembentukan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan juga merupakan konsekuensi logis dari terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo. Terbentuknya Bappeda Provinsi Gorontalo sebagai salah satu organisasi/perangkat daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. 1.2 Aspek Strategi Organisasi Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo serta Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka tugas desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang Perencanaan, Tata Ruang, Data dan Pembangunan Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Provinsi Gorontalo, BAPPEDA selalu berupaya untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai unsur staf yang handal dalam semua aspek termasuk penerapan good governance. Dalam lima tahun ke depan, Sekretariat Daerah memprioritaskan pada peningkatan kapasitas, kecepatan dan mutu perencanaan, serta efisiensi dan 1

8 efektifitas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki. Anggaran berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran, sehingga sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan dipersiapkan secara jelas dan terukur serta digunakan dalam pengendalian dan evaluasi secara konsisten. Untuk menjawab perubahan lingkungan strategis internal dan eksternal, setiap bagian harus mampu mengantisipasi perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Bagian lingkup BAPPEDA Provinsi Gorontalo. Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan serta kajian Strategis pembangunan daerah, baik yang terkait dengan metodologi dan pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya. Selain itu, peningkatan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insan BAPPEDA akan terus dipacu mengingat produk yang dinamis, efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas pengetahuan dan ketrampilan sumber daya aparatur pelaksananya. Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu prioritas program ke depan, sehingga BAPPEDA dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih mudah untuk mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai input dalam proses pelaksanaan. BAPPEDA akan terus pula melakukan segala upaya untuk menjamin tidak saja berdaya guna dan berdaya hasil bagi penentu kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan publik. Dasar utama penyusunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani, namun tidak berarti setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk dalam suatu organisasi sendiri. Besaran organisasi perangkat daerah harus mempertimbangan dan memperhatikan beberapa faktor, yaitu : a. Kemampuan keuangan daerah; b. Kebutuhan daerah dan ketersediaan SDAP; c. Cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan; d. Jenis dan banyaknya tugas; 2

9 e. Luas wilayah kerja dan kondisi geografis; f. Jumlah kepadatan penduduk, dan; g. Potensi daerah yang berkaitan dengan urusan yang akan ditangani serta ketersedian sarana dan prasarana penunjang tugas. Dari cakupan berbagai faktor di atas diharapkan pembentukan Satuan Kerja Perangkat Daerah sudah menganut prinsip HEMAT STRUKTUR DAN KAYA FUNGSI yang berarti bahwa walaupun struktur organisasi minimal, namun secara fungsional dapat melaksanakan tugas secara maksimal. 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo. 1. Tugas pokok Bappeda mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta tugas desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang perencanaan dan pembangunan daerah. 2. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Badan Perencanana Pembangunan Daerah Povinsi Gorontalo mempunyai fungsi : a. Perumusan perencanaan pembangunan daerah; b. Merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah melalui lintas sector untuk peningkatan pembangunan Daerah; c. Mengarahkan perencanaan pembangunan daerah sesuai program untuk pencapaian tujuan pembangunan daerah; d. Melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. 3. Kewenangan Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, BAPPEDA mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi terhadap penyusunan rencana program/kegiatan bidang perencanaan pembangunan daerah; 3

10 b. Melakukan koordinasi perencanaan pembangunan daerah bersama SKPD, instansi vertical, stakeholder, dan lembaga swadaya masyarakat. Dari Tupoksi dan Kewenangan tersebut diatas lebih lanjut dijabarkan secara operasional dan terinci pada masing-masing Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang. Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Provinsi Gorontalo. 1) Tugas dan Fungsi a. Kepala Badan Dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Kepala Badan mempunyai tugas sebagian tugas kepala daerah dibidang perencanaan pembagunan daerah (pasal 5 Peraturan Gubernur Gorontalo No. 14 Tahun 2014). Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2, Kepala Badan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan program dan kegiatan badan; 2. Perumusan kebijakan makro perencanaan pembangunan daerah; 3. Pengorganisasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah; 4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; 5. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan perencanaan pembangunan menurut bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri, Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan, Perencanaan Wilayah SDA dan Lingkungan Hidup dan Bidang Data dan Analisa Program; 6. Pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan badan; 7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur mengenai langkah atau tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; 8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat maupun tingkat daerah; 9. Mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung jawab kepala kepala daerah. 4

11 b. Bagian Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan perencanaan dan evaluasi, keuangan, hubungan masyarakat (humas). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 pada Pasal 9 bahwa Sekretarian terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. Dalam menyelenggarakan tugasnya sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pengendalian serta menyusun laporan; 2. Pengelolaan administrasi, keuangan dan urusan rumah tangga; 3. Pengelolaan umum dan kepegawaian; 4. Penyelenggaraan pelayanan kehumasan; 5. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan kegiatan badan secara berkala; 6. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas bawahan. d. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan di Bidang Ekonomi dan Industri. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri terdiri dari: 1) Sub Bidang Ekonomi, yang melaksanakan tugas Penyusunan Rencana dan Program Pembangunan Bidang Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan Dan Kelautan, Pertambangan dan ESDM, Pariwisata, Penanaman Modal Dan Keuangan Daerah, 2) Sub Bidang Industri, yang melaksanakan tugas Penyusun Rencana dan Program Pembangunan Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Jasa, UMKM, Koperasi, Dunia Usaha. d. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan Kependudukan 5

12 Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan SDM terdiri dari : 1) Sub Bidang Sosial Budaya, 2) Sub Bagian Pemerintahan dan Kependudukan. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan Kependudukan mempunyai fungsi : a. Melaksanakan inventarisasi permasalahan pembangunan dibidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan merumuskan langkah-langkah pemecahannya; b. Menyusun program/kegiatan pembangunan bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan secara Inovatif; c. Mengkoordinasikan Program/Kegiatan Pembangunan bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan yang diusulkan oleh SKPD Provinsi, Lintas Kab./Kota dan Instansi Vertikal; d. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. f. Bidang Perencanaan Wilayah, SDA dan Lingkungan Hidup Bidang Perencanaan Tata Ruang yang terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup, 2) Sub Bidang Sumber Daya Alam. Bidang Perencanaan Wilayah, SDA dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan di bidang pengembangan wilayah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. g. Bidang Data dan Analisa Program Bidang Data dan Analisa Program terdiri dari : 1) Sub Bidang Data dan Analisis Program, 2) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Bidang Data dan Analisa Program mempunyai tugas menyusun perencanaan pembangunan daerah jangka panjang, menengah dan tahunan, Melakukan analisis program dan evaluasi serta pelaporan program pembangunan daerah. h. UPT Kerjasama Pembangunan UPT Kerjasama Pembangunan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional daerah. UPT Kerjasama Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung 6

13 jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan. Pengaturan tentang UPT mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur berdasarkan perundangundangan. UPT Kerjasama terdiri dari : 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Sub Bagian Kerja Regional; 3) Sub Bagian Kerja Internasional. i. UPT Data Analisa Pembangunan UPT Data Analisa Pembangunan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Data dan Analisa Pembangunan Daerah. UPT Data Analisa Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan. Pengaturan tentang UPT mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur berdasarkan perundang-undangan. UPT Kerjasama terdiri dari : 1) Seksi Bagian Tata Usaha; 2) Seksi Bagian Informasi dan Komunikasi; 3) Seksi Bagian Pendataan dan Analisa. 1.4 Struktur Organisasi Sebagaimana diuraikan pada Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo, maka susunan organisasi BAPPEDA Provinsi Gorontalo terdiri dari : 1. Kepala Badan 2. Bagian Sekretariat 3. Bidang Perencanaan Ekonomi Dan Industri 4. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan 5. Bidang Perencanaan Wilayah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 6. Bidang Data dan Analisa Program 7. UPT Kerjasama Pembangunan 8. UPT Data Analisa Pembangunan 7

14 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo yang telah diuraikan diatas dapat digambarkan dalam Bagan Struktur Organisasi sebagai berikut : 8

15 Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA BAPPEDA Budiyanto Sidiki,S.Sos,M.Si LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROV. GORONTALO NOMOR : 17 Tahun 2014 TANGGAL : 13 Maret 2014 TENTANG : TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO SEKRETARIS BAPPEDA Abd. Wahab Otaya, S.Sos Sub Bagian Perencanaan & Evaluasi Rahma Yahya, S.Pt, M.Si Sub Bagian Keuangan Liliyah Muhammad,SE Ak, MM Sub Bagian Umum & Kepegawaian Drs. Mohamad Saleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi & Industri Irvan I.T. Katili, ST, M.Si Kepala Bidang Perencanaan Sosbud & Pemerintahan Hj. Fatma Biki, SE, M.Si Kepala Bidang Perencanaan Wilayah, SDA & LH Sulastri Husain, SE, M.Si Kepala Bidang Data & Analisa Program Agus Irwin Sumba, SE Ka. Subbid Ekonomi Tity Iriani Datau, S.TP Ka. Subbid Sosial Budaya Armita Botutihe, SH Ka. Subbid Sumber Daya Alam Dessy Rahmayanti, SE Ka. Subbid Data & Analisa Program Moh. Dicky Sidiki, SE Ka. Subbid Industri Max Moerad, SE, MM Ka. Subbid Pemerintahan dan Kependudukan Ilham Safarudin Maku, SH, MH Ka. Subbid Pengembangan Wilayah & LH Winardi Dayi, ST, MT Ka. Subbid Evaluasi & Pelaporan Mahyudin Humalanggi, SE, M.Si Kepala UPTB Kerjasama Pembangunan Ir. J. I. Baskoro, M.Si Kepala UPTB Data Analisa Pembangunan Sagita Wartabone, ST,MM Kasie Kerjasama Internasional Rusovanny Halalutu, SH, M.Si Ka. Subbag Tata Usaha Didi Hermawan, S.Sos, M.Si Kasie Kerjasama Regional Wiwik Junus Ismail, SS, M.Pd Kasie Informasi & Komunikasi Syahrul M. Biki, S.STP,M.Ec.Dev Ka. Subbag Tata Usaha Nursia Umar, SE Kasie Pendataan & Analisa Aten Nggule, SE 9

16 1.5 Sumber Daya Manusia Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, secara umum menyampaikan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi diperlukan Pegawai Negeri yang merupakan unsure aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata. Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan Pegawai Negeri yang profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih KKN. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri. Dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo secara terintegrasi dan komprehensif akan sangat menentukan, maka karena itu peningkatan profesionalisme serta pengembangan budaya kerja diharapkan dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungans. Untuk menghadapi perkembangan teknologi modern saat ini, perlu diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan mampu menjawab segala tantangan. Berikut ini data mengenai Pegawai Negeri Sipil yang berada dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo berdasarkan tingkat pendidikan, golongan dan kriteria gender : 1. Tingkat Pendidikan Sampai dengan 31 Desember 2015 Sumber Daya Manusia yang ada di BAPPEDA Provinsi Gorontalo berjumlah 86 orang dengan berbagai tingkat pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan S3. Berdasarkan rekapitulasi yang disusun oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAPPEDA Provinsi Gorontalo dari 86 orang PNS kalau dirangking menurut tingkat pendidikan maka pendidikan S2 menduduki urutan 10

17 Kedua dengan jumlah 21 orang urutan pertama adalah pendidikan S1 yaitu sebanyak 57 orang dan urutan ketiga adalah pendidikan SLTA sebanyak 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel rekapitulasi pendidikan PNS dilingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo, sebagai berikut : No. Tabel 1 Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Tingkat Pendidikan Bagian/Bidang Pendidikan S.3 S.2 S.1 D.3 SLTA Jumlah 1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri Bidang Perencanaan Sosbud dan Pemerintahan Bidang Perencanan Wil. SDA dan Lingkungan Hidup Bidang Data dan Analisa Program UPT Kerjasama Pembangunan UPT Data Analisa Pembangunan Jumlah Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun Tingkat Golongan dan Kriteria Gender Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan aparatur yang handal dan profesional di bidangnya, maka BAPPEDA Provinsi Gorontalo secara terus menerus berusaha meningkatkan kemampuan aparaturnya baik dari pendidikan maupun kepangkatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan terpenuhinya syarat administrasi pemerintahan. Pangkat dan golongan seorang PNS ditentukan oleh pendidikan dan eselon. Sampai dengan 31 Desember 2015 PNS dilingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo yang memiliki golongan III sebanyak 69 orang diikuti oleh golongan IV sebanyak 11 orang, dan golongan II sebanyak 6 orang. 11

18 Berikut tabel rekapitulasi PNS di lingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo berdasarkan golongan : No. Tabel 2 Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Golongan Bagian/Bidang Golongan IV III II I Jumlah 1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri Bidang Perencanaan Sosbud dan Pemerintahan Bidang Perencanan Wil. SDA dan Lingkungan Hidup Bidang Perencanaan Data dan Informasi UPT Kerjasama Pembangunan UPT Data Analisa Pembangunan Jumlah Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2015 Hal yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang terselenggaranya pemerintahan adalah formasi jabatan struktural yang tersedia, sehingga pelaksanaan manajemen pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan terpenuhinya syarat administrasi jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12

19 Tabel 3 Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Berdasarkan Kriteria Gender No. Bagian/Bidang Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri Bidang Perencanaan Sosbud dan Pemerintahan Bidang Perencanan Wil. SDA dan Lingkungan Hidup Bidang Perencanaan Data dan Analisa Program UPT Kerjasama Pembangunan Jumlah Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun Sarana dan Prasarana Kantor Kemajuan teknologi membuka konsekuensi dengan tuntutan perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut, bilamana sarana dan prasarana tidak dipersiapkan untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut berakibat mengalami ketertinggalan atau keterbelakangan di segala bidang. Untuk menjamin terlaksananya Pemerintahan dan sekaligus untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi BAPPEDA Provinsi Gorontalo diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Berdasarkan data dari Bendahara Barang BAPPEDA Provinsi Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut : 13

20 1. PRASARANA Luas Tanah : M 2 Luas Bangunan : M 2 dengan Konstruksi bangunan 3 (tiga) lantai 2. SARANA No. Sarana Jumlah Ket a. Kendaraan 1. Kendaraan Roda 4 4 Unit 2. Kendaraan Roda 2 24 Unit b. Meja 1. Meja Kayu/Rotan 4 Buah 2. Meja Rapat 28 Buah 3. Meja Biro 38 Buah 4. Meja Komputer 1 Buah 5. Meja Kerja Pejabat Ess III 8 Buah 6. Meja Kerja Pejabat Ess IV 20 Buah 7. Meja Kerja Pegawai Non Struktural 10 Buah 8. Meja Kerja Pejabat Lain-lain 1 Buah c. Kursi/Sofa 1. Kursi Rapat 341 Buah 2. Kursi Tamu 6 Buah 3. Kursi Putar 20 Buah 4. Kursi Biasa 29 Buah 5. Sofa 2 Buah 6. Kursi Kerja Pejabat Ess III 1 Buah 7. Kursi Kayu/Rotan/Bambu 1 Buah 8. Moubiler lainnya 1 Buah d. Lemari 1. Lemari Besi 1 Buah 2. Lemari Kayu 26 Buah 14

21 3. Filling Besi/Metal 17 Buah 4. Bran Kas 1 Buah 5. Rak Kayu 1 Buah e. Alat Elektronik 1. Komputer/PC 31 Unit 2. Printer 21 Unit 3. UPS 28 Unit 4. Monitor Dispaly 21 Unit 5. Perlengkapan Komputer 12 Unit 6. Proyektor/LCD 1 Unit 7. Scanner 2 Unit 8. Lemari Es 2 Unit 9. AC Unit 31 Unit 10. AC Split 2 Unit 11. Televisi 8 Unit 12. Ampliifiler 1 Unit 13. Equalizer 1 Unit 14. Sound System 1 Unit 15. Wirelless 2 Unit 16. Microphone 3 Unit 17. Microphone Floor Stand 1 Unit 18. Microphone Table Stand 2 Unit 19. Camera Digital 2 Unit 20. Dispenser 3 Buah 21. Mimbar/Podium 1 Unit 22. Handy Cam 2 Buah 23. Laptop 22 Unit 24. Note Book 8 Unit 25. CPU 2 Unit 26. Hard Disk 2 Buah 27. Router 18 Unit 28. Modem 2 Buah 15

22 29. Peralatan Komputer Mainframe 1 Unit 30. Peralatan Personal Komputer 2 Unit 31. Internet 1 Unit 32. Mesin Ketik Manual Portable 2 Unit 33. Mesin Ketik Listrik Portable 2 Unit 34. Mesin Ketik Elektronik 1 Unit 35. Mesin Penghitung Uang 1 Unit 36. Mesin Foto copy 2 Unit 37. Alat Penghancur Kertas 1 Unit 38. Mesin Absensi 2 Unit f. Alat Bengkel dan Alat Ukur 1. Global Positioning System 1 unit g. Alat Studio dan Alat Komunikasi 1. Camera + Attachment 3 Unit 2. Proyektor + Attachment 1 Unit 3. Unintemuptible Power Supply 1 Unit 4. Peralatan studio Visual lainnya 3 Unit 5. Lensa Kamera 1 Unit 6. Telephone Mobile 1 Unit 7. Handy Talky 1 Unit 8. Facsimile 1 Unit h. Alat Kedokteran 1. Cardiac Recorder 1 Buah i. Alat Laboratorium 1. Screen 1 Buah Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun

23 2 PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 2.1 Rencana Strategi Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun , dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Perencanaan Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun ini dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijaksanaan operasional bagi seluruh aparat BAPPEDA Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas pokok dan sasaran Perencanaan Pembangunan Pembangunan Daerah serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan. 17

24 1. Visi Visi BAPPEDA dirumuskan untuk mendukung Visi dan Misi Provinsi Gorontalo. Secara dimensional pernyataan visi berfokus kemasa depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu. BAPPEDA Provinsi Gorontalo mempunyai visi kedepan sesuai dokumen RENSTRA BAPPEDA Provinsi GorontaloTahun , sebagai berikut : Perencanaan Berkualitas, yang Inovatif dan Fokus Maksud Visi Bappeda Provinsi Gorontalo yaitu Perencanaan berkualitas, yang Inovatif dan Fokus, mempunyai bukti yang lebih luas, yaitu : a. Data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan; b. RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD yang berkualitas dan tepat syarat; c. Terkendalianya pelaksanaan program dan kegiatan; d. Sinergitas Program dan Kegiatan antar SKPD Provinsi Gorontalo; e. Sinergitas Program dan Kegiatan antar Tingkat Pemerintahan (K/L Provinsi Kabupaten/Kota); f. Meningkatnya ketepatan pencapaian 10 Arah Pembangunan Provinsi Gorontalo ; g. Koordinasi/sinkronisasi pembangunan yang tepat syarat; h. Terlembaganya sisdur perencanaan di tiap SKPD; i. Optimalnya pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang; j. Mekanisme perencanaan yang semakin berkualitas; k. Bappeda Provinsi Gorontalo sebagai pusat Studi Banding Bidang Perencanaan. 18

25 2. Misi Untuk mewujudkan visi diatas, harus ditetapkan misi organisasi yang jelas, adapun misi Bappeda Provinsi Gorontalo adalah : a. Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo; b. Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus; c. Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas. 3. Tujuan Dengan memperhatikan Visi dan Misi SKPD BAPPEDA Provinsi Gorontalo dengan tetap mengacu pada Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Dearah dalam peride , tujuan yang ingin di capai BAPPEDA Provinsi Gorontalo adalah : a. Melembagakan sistem dan prosedur perencanaan di tiap SKPD lingkup Provinsi Gorontalo; b. Mewujudkan sinkronisasi, koordinasi dan sinergitas perencanaan pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota; c. Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo; d. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan; e. Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang optimal dan terpadu; f. Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah. 19

26 g. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta pelayanan administrasi bagi aparatur perencana. 4. Sasaran Sasaran adalah tahapan untuk mewujudkan tujuan. Adapun sasaran Bappeda Provinsi Gorontalo adalah : a. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota b. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah c. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah 5. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah deskripsi kuantitatif atau kualitatif terhadap capaian kinerja. Indikator kinerja digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai dan melihat perkembangan kinerja yang dicapai selama jangka waktu tertentu. Indikator kinerja merupakan sarana atau alat untuk melakukan pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan/atau target. Pada dasarnya, perumusan indikator kinerja adalah tanggung jawab manajemen, akan tetapi dapat juga dirumuskan berdasarkan kesepakatan bersama antara manajemen dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang dianggap berkepentingan. Dalam hal indikator kinerja telah dibuat manajemen, 20

27 maka manajemen dapat meminta kepada auditor untuk mereview apakah indikator kinerja yang disusun telah sesuai dengan syarat-syarat indikator kinerja yang baik. Untuk melakukan penilaian terhadap keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan di atas, maka ditetapkan indikator kinerja sasaran yang sangat berguna untuk memudahkan perhitungan kinerja pada penyusunan LAKIP setiap tahunnya. Adapun indikator kinerja sasaran tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5 Penentuan Indikator Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Sasaran 1. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota 2. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah Indikator Kinerja - Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan - Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota - Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah - Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan 21

28 6. Strategi Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Strategi pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah akan ditempuh melalui : a. Penyempurnaan penyusunan dokumen sisdur perencanaan untuk lingkup SKPD yang didukung dengan kualitas dan kuantitas data dan informasi; b. Meningkatkan kompentensi tenaga perencana yang berkualitas dan handal di tiap SKPD yang profesional c. Dukungan kerjasama dengan BPKP untuk penilaian penyelenggaraan sisdur perencanaan sebagai bagian dari SPIP di lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo; d. Penyempurnaan ranwal RPJMD dan ranwal Renstra SKPD sesuai data dan informasi yang akurat; e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas MUSRENBANG RPJMD dan RENSTRA SKPD; f. Penyempurnaan RPJMD Provinsi Gorontalo dan RENSTRA SKPD sesuai data dan informasi yang berkualitas; g. Terselenggaranya Sosialisasi dan Diseminasi RPJMD Provinsi Gorontalo; h. Meningkatkan kualitas kajian dalam rangka proses perencanaan pembangunan, penyusunan kebijakan pembangunan diberbagai bidang untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJMD ; i. Membangun sistem perencanaan yang sinergis antara SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota; j. Penyempurnaan penyusunan Provinsi Gorontalo Dalam Angka sesuai data dan informasi yang akurat; 22

29 k. Membangun rekonsiliasi dan sinkronisasi data dan informasi renbangda tematik yang didukung dengan kualitas data dan informasi; l. Meningkatkan kualitas data dan informasi renbangda yang valid didukung dengan kualitas dan kuantitas data dan informasi yang akurat; m. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana serta pedoman penyediaan dan pengelolaan Data Base Perencanaan; n. Pelaksanaan proses penyusunan kajian perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan; o. Mengupayakan pencapaian target dan kinerja dalam RPJMD ; p. Meningkatkan kompentensi aparatur perencanaan yang berkualitas dan handal; q. Penyediaan sarana dan prasarana yang berkualitas serta pelayanan administrasi bagi aparatur perencana; r. Penyusunan SOP administrasi perkantoran yang baku & diterapkan dengan baik 7. Kebijakan Strategi menentukan garis besar atau dasar-dasar pokok pedoman pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan, untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan yang diambil menjadi pedoman pelaksanaan tindakantindakan organisasi. Lebih lanjut, untuk mengoperasionalisasikan sasaran strategis Bappeda Provinsi Gorontalo, beberapa kebijakan tehnis yang dapat dijadikan pedoman, adalah : a. Penerapan dokumen sisdur perencanaan untuk lingkup SKPD; b. Peningkatan dukungan manajemen tenaga perencana yang handal di tiap SKPD; c. Penguatan kerjasama dengan BPKP terkait penilaian penyelenggaraan sisdur perencanaan di lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo; 23

30 d. Mendorong peningkatan kualitas ranwal RPJMD dan ranwal Renstra SKPD sesuai data dan informasi yang akurat sebagai dasar dalam Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD; e. Peningkatan sumber daya dan sarana prasarana dalam pelaksanaan MUSRENBANG RPJMD dan RENSTRA SKPD; f. Mendorong peningkatan kualitas penyusunan RPJMD Provinsi Gorontalo dan RENSTRA SKPD sesuai data dan informasi yang berkualitas dan tepat syarat; g. Mendorong dan berpatisipasi aktif dalam penyelenggaraan sosialisasi dan diseminasi RPJMD Provinsi Gorontalo; h. Peningkatan kualitas serta pedoman pelaksanaan kajian dalam rangka proses perencanaan pembangunan, penyusunan kebijakan pembangunan di berbagai bidang untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJMD ; i. Penguatan kualitas sistem perencanaan yang sinergis antara SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota; j. Peningkatan kualitas data dan informasi yang akurat dalam penyusunan Provinsi Gorontalo dalam Angka; k. Penguatan rekonsiliasi dan sinkronisasi data dan informasi renbangda tematik yang didukung dengan kualitas data dan informasi yang akurat; l. Penerapan Perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran berbasis kinerja serta penyediaan data perencanaan yang lengkap dan akurat; m. Penguatan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana serta pedoman penyediaan dan pengelolaan Data Base Perencanaan; n. Peningkatan kualitas kajian perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan o. Peningkatan sumber daya dan sarana prasarana dalam pelaksanaan Rakordal; p. Berperan aktif dalam monitoring pelaksanaan RKTL hasil rakordal; q. Peningkatan sumberdaya dan sarana prasarana dalam rangka pelaksanaan Musrenbang; 24

31 r. Mengupayakan peningkatan kompetensi kualitas aparatur perencana yang handal; s. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana dan pelayanan administrasi bagi aparatur perencana 25

32 Untuk dapat melihat relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, Strategi dan kebijakan, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Visi Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BAPPEDA Provinsi Gorontalo : Perencanaan Berkualitas yang Inovatif dan Fokus Misi 1 : Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran 1. Mewujudkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota 1. Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan 2. Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota 1. Dokumen Perencanaan (Setiap SKPD) 2. Dokumen RPJMD 3. Dokumen RKPD 4. KUA dan PPAS 5. KUA dan PPAS Perubahan 6. Dokumen LKPJ Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran 1. Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah 1. Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah 2. Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah 1. RPJMD 2. RKPD 3. KUA-PPAS 4. LKPJ 5. RTRW 6. Dokumen Rancang Bangun Kawasan Pertanian Terpadu 25

33 7. Dokumen Matriks Data Kerjasama Pembangunan Daerah 8. Dokumen Kerjasama Lembaga Donor 9. Gorontalo Dalam Angka 10. Profil Daerah 11. Data Capaian Target MDG s 12. Data Pembentukan Lembaga Pusat Data dan Daerah 13. Data Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM 14. Dokumen Pengembangan Kawasan Perdesaan berkelanjutan Berbasis Geospasial 15. Dokumen Pengembangan Kawasan Perkotaan Terintegrasi Berbasis Geiospasial 16. Dokumen Pengembangan Kawasan DOB Berbasis Geospasial. 2. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah - Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan - Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruanga - Aplikasi e-taru yaitu Sebuah Aplikasi yang menjelaskan tentang Pengolahan data spasial dan non spasial berbasis Web yang mendukung penataan ruang. - Instansi pemerintah provinsi, kab/kota, masyarakat luas. Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran 1. Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang Meningkatnya kualitas perencanaan dan Evaluasi kinerja serta akuntabilitas 1. Jumlah Dokumen Perencanaan 2. Jumlah Dokumen Evaluasi 1. 5 Dokumen Perencanaan (RPJMD, RKPD, KUA-PPAS, Renstra, Renja) 2. 3 Dokumen Evaluasi Pelaporan (LKPJ, 26

34 optimal dan terpadu keuangan 3. Persentase keselarasan Pelaksanaan Program dengan dokumen perencanaan 4. Hasil penilaian AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi 5. Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP 6. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi keuangan LAKIP, LPPD) % 4. Nilai Evaluasi Lakip "CC" 5. 2 Laporan Keuangan (Semester dan Tahunan) 6. 95% Baik 2. Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah. Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kepegawaian 1. Jumlah jasa kantor yang tersedia tepat waktu 2. Jumlah Sarana dan prasarana yang tersedia 3. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi jasa perkantoran dan saranan prasarana 4. Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana 5. Persentase kelengkapan database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu 6. Jumlah dokumen kepegawaian 7. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pengelolaan kepegawaian 1. Belanja Air, Belanja Listrik, Belanja Surat Kabar, Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Kabel/TV Satelit, Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli/Instruktur Paket 3. 95% Baik 4. 95% 5. 95% Dokumen Kepegawaian 7. 95% Baik 27

35 8. Program/Kegiatan Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan : 1) Forum Koordinasi Kabupaten/Kota dan Lintas Kemeterian/Lembaga 2) Diseminasi Perencanaan Pembangunan Daerah 3) Penataan dan Penyusunan Laporan Keuangan b. Pengendalian Pemanfaatan Ruang : 4) Penguatan Kapasitas, Peran dan Fungsi BKPRD dalam Penataan Ruang 5) Sosialisasi Perda DAS c. Pengembangan Data/Informasi : 6) Penyusunan Profil Daerah Gorontalo 7) Pengembangan Simpul Jaringan Sistem INA Geospasial 8) Penyediaan Data Perencanaan Daerah Berbasis Elektronik d. Kerjasama Pembangunan Daerah : 9) Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Regional Sulawesi, KTI dan Nasional 10) Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Internasional/Lembaga Mitra Internasional/ Lembaga Donor 11) Evaluasi Kerjasama Pembangunan Daerah e. Perencanaan Pembangunan Daerah : 12) Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Gorontalo 13) Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten/Kota 14) Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah f. Peningkatan Perencanaan Pembangunan Ekonomi : 15) Perencanaan Pembangunan Sektor Ekonomi Daerah g. Peningkatan Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya 16) Koordinasi Program dengan Kementerian/Lembaga Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan 17) Pemantauan dan Evaluasi RAD MDG s Provinsi Gorontalo 28

36 18) Sosialisasi, Sinkronisasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM Tahun 2015 di 5 Kabupaten se-provinsi Gorontalo 19) Koordinasi Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan h. Perencanaan Bidang Penataan Ruang, Infrastruktur, Perhubungan, Perumahan dan Lingkungan Hidup 20) Koordinasi Perencanaan Kegiatan Tata Ruang, Infrastruktur, Perhubungan dan Lingkungan Hidup 21) Koordinasi Perencanaan Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 22) Implementasi RAD GRK (Gas Rumah Kaca) Keseluruhannya yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Gorontalo Tahun 2015 berjumlah 8 (delapan) Program dan 22 (dua puluh dua) kegiatan. Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas. Program yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo yang selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah. Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun. 29

37 Adapun tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Tahun 2015 berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai berikut: Misi 1 : Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo. No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Program Kegiatan 1. Mewujudkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan a. Perencanaan Pembangunan Daerah 1. Penyusunan Keterangan Laporan Pertanggung antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota antara Provinsi dan Kabupaten/Kota Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota b. Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya Jawaban Gubernur Gorontalo 2. Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah 3. Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten/Kota 1. Koordinasi Program dengan Kementerian/Lembaga Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan 2. Pemantauan dan Evaluasi RAD MDG s Provinsi Gorontalo 3. Sosialisasi, Sinkronisasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM Tahun 2015 di 5 Kabupaten se-provinsi Gorontalo 4. Koordinasi Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan c. Perencanaan Pembangunan Ekonomi d. Kerjasama Pembangunan Daerah 1. Perencanaan Pembangunan Sektor Ekonomi Daerah 1. Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Internasional/ Lembaga Mitra Internasional/ Lembaga Donor 2. Evaluasi Kerjasama Pembangunan Daerah 3. Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Regional Sulawesi, KTI dan Nasional 30

38 Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus. No. Tujuan Sasaran 1. Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Meningkatkan Perencanaan yang berbasis Data di Instansi Pemerintah Indikator Kinerja - Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah - Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah Program a. Pengembangan Data / Informasi Kegiatan 1. Penyusunan Profile Daerah Gorontalo 2. Pengembangan Simpul Jaringan Sistem INA Geospasial 3. Penyediaan Data Perencanaan Daerah berbasis Elektronik 2. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan a. Pengendalian Pemanfaatan Ruang b. Perencanaan Bidang Penataan Ruang, Infrastruktur, Perhubungan, Perumahan dan Lingkungan Hidup 1. Penguatan Kapasitas, Peran dan Fungsi BKPRD dalam Penataan Ruang 2. Sosialisasi Perda DAS 1. Koordinasi Perencanaan Kegiatan Tata Ruang, Infrastruktur, Perhubungan dan Lingkungan Hidup 2. Koordinasi Perencanaan Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 3. Implementasi RAD GRK (Gas Rumah Kaca 31

39 Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas. No. 1. Tujuan Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang optimal dan terpadu Sasaran Meningkatnya kualitas perencanaan dan Evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan Indikator Kinerja 1. Jumlah Dokumen Perencanaan 2. Jumlah Dokumen Evaluasi 3. Persentase keselarasan Pelaksanaan Program dengan dokumen perencanaan 4. Hasil penilaian AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi 5. Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP 6. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi keuangan Program a. Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan 1. Forum Koordinasi Kabupaten/Kota dan Lintas Kementerian/Lembaga 2. Diseminasi Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Keuangan 2. Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah. Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kepegawaian 1. Jumlah jasa kantor yang tersedia tepat waktu 2. Jumlah Sarana dan prasarana yang tersedia 3. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi jasa perkantoran dan saranan prasarana a. Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 1. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 3. Peningkatan Sumber Daya Aparatur (Pendidikan,Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi) 4. Pelayanan Jasa Administrasi (UPTB-KP) 5. Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor (UPTB KP) 6. Pelayanan Jasa Administrasi (UPTB Data) 7. Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor (UPTB Data) 4. Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana 32

40 5. Persentase kelengkapan database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu 6. Jumlah dokumen kepegawaian 7. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pengelolaan kepegawaian 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pada dasarnya Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2015 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo selama tahun Target kinerja mempresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai dalam tahun 2015 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat sasaran maupun tingkat kegiatan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan benchmark dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya. Sedangkan target kinerja untuk tingkat kegiatan didefinisikan dalam Rencana Kerja Tahun 2015 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektifitas kegiatan. Untuk dapat mengukur keberhasilan dan implementasi Rencana Strategi di atas, BAPPEDA Provinsi Gorontalo menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai. Sedangkan target ditetapkan untuk setiap indicator kinerja, baik untuk Indikator tingkat sasaran maupun indikator kinerja (input, output, outcome) tingkat kegiatan 33

41 Tabel 8 Penetapan Kinerja Sasaran beserta Indikatornya Tahun 2015 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Anggaran Ket. 1. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota - Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan - Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota Kegiatan dan Dokumen 4 Dokumen (dalm 5 tahun) Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah - Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah - Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah Kegiatan dan Dokumen 16 Dokumen Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah - Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan - Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan Kegiatan dan Dokumen Aplikasi e- Taru dan Instansi pemerintah provinsi, kab/kota, masyarakat luas Jumlah

42 3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihakpihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Bappeda Provinsi Gorontalo selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda Provinsi Gorontalo yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Laporan ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam Renstra Tahun maupun Rencana Kerja Tahun Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Bappeda. 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabiitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan indikator kinerja utama (IKU). Untuk pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kienja Utama dari Instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah dibenuk, yang manjadi core area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU (Key Performance Indicator) adalah 35

43 merupakan ukuran keberhasilan dan suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Pengukuran indikator kinerja yang dilaksanakan adalah dengan membandingkan antara target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran, atau dengan kata lain membandingkan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo dalam tahun 2015 merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik kegiatan pembangunan maupun rutin. 1. Metode Pengukuran Kinerja Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran : a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : 36

44 Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 4 Lebih dari 100 % Sangat Baik 3 75 % sampai 100 % Baik 2 55 % sampai 75 % Cukup 1 Kurang dari 55 % Kurang b. Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progress negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 1 Lebih dari 100 % Kurang 2 75 % sampai 100 % Cukup 3 55 % sampai 75 % Baik 4 Kurang dari 55 % Sangat Baik Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja outcomes yang lebih tinggi (ultimateoutcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun sebelumnya. Namun demikian, karena keterbatasan data sebagai akibat belum terbangunnya sistem dan pengumpulan data serta indikator keberhasilan kinerja tahun sebelumnya menggunakan indikator kinerja yang berbeda-beda, maka analisis lebih lanjut terhadap peningkatan dan penurunan kinerja belum dapat disajikan. Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui pengukuran tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang berhubungan dengan sasaran 37

45 tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja. 2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masingmasing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : Tabel 9 Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Urutan Rencana Capaian Kategori Capaian I >85 Sangat Berhasil II 70<X 85 Berhasil III 55< X 70 Cukup Berhasil IV 55 Tidak Berhasil Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan Metode Rata-Rata Data Kelompok. Penyimpulan capaian sasaran tersebut dijelaskan berikut ini. Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (ratarata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut. Capaian Sasaran = Jumlah indikator untuk setiap kategori X Nilai mean setiap kategori Jumlah indikator kinerja sasaran Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut: Sangat Berhasil : 92,5 Berhasil : 77,5 Cukup Berhasil : 62,5 38

46 Tidak Berhasil : 27,5 Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil. Adapun Indikator Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo, sebagai berikut : 39

47 Tabel 10 Perbandingan Target Indikator Kinerja Tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2013 s/d Tahun 2015 No. Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Target (%) Realisasi (%) Ket 1. Mewujudkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota - Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan - Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo - Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah - Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan - Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan - Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan T O T A L Pencapaian kinerja tujuan pada Tahun 2013 sebesar persen. Tetapi pada tahun 2014 capaian kinerja ini turun menjadi persen atau sebesar 19,65 persen. Pada Tahun 2015 capaian kinerja sasaran kembali naik mencapai persen. Target RPJMD yang harus tercapai di tahun 2017 sebesar 100 persen untuk semua Indikator Tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo. 40

48 Tabel 11 Perbandingan Target Indikator Kinerja Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2013 s/d Tahun 2015 No. Sasaran Indikator Sasaran Satuan 1. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota 2. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah - Dokumen Perencanaan (Setiap SKPD) - Dokumen RPJMD - Dokumen RKPD - KUA dan PPAS - KUA dan PPAS Perubahan - Dokumen LKPJ - RPJMD - RKPD - KUA-PPAS - LKPJ - RTRW - Dokumen Rancang Bangun Kawasan Pertanian Terpadu - Dokumen Matriks Data Kerjasama Pembangunan Daerah - Dokumen Kerjasama Lembaga Donor - Gorontalo Dalam Angka - Profil Daerah - Data Capaian Target MDG s - Data Pembentukan Lembaga Pusat Data dan Daerah - Data Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM - Dokumen Kegiatan dan Dokumen Kegiatan dan Dokumen Target Kegiatan dan 4 Dokumen 14 Kegiatan dan 8 Dokumen 2 Kegiatan dan 1 Dokumen 11 Kegiatan dan 4 Dokumen 4 Dokumen (Dalam 5 Tahun) 16 Dokumen Ket 41

49 3. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah Pengembangan Kawasan Perdesaan berkelanjutan Berbasis Geospasial - Dokumen Pengembangan Kawasan Perkotaan Terintegrasi Berbasis Geiospasial. - Aplikasi e-taru - Instansi pemerintah provinsi, kab/kota, masyarakat luas Kegiatan dan Dokumen 3 Kegiatan dan 3 Dokumen 3 Kegiatan dan 3 Dokumen Aplikasi e- Taru Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 berbeda-beda sesuai dengan rencana kegiatan dan dokumen yang akan dibuat. Beberapa kegiatan dan dokumen yang bersifat tahunan akan dibuat setiap tahunnya. Tetapi adapun kegiatan dan dokumen yang bersifat jangka menengah atau panjang yang sudah dibuat pada tahun sebelumnya yang sudah memenuhi target sudah tidak perlu untuk dibuat tahun berikutnya. Pada indikator sasaran berisi semua dokumen yang akan memenuhi daripada sasaran. Dari kedua indikator diatas disimpulkan untuk perbandingan dan capaian kinerja tahun 2014 dan tahun 2015 serta target tahun 2017 adalah sebagai berikut : 42

50 Tabel 12 Perbandingan dan Capaian Kinerja Tahun 2014 dan 2015 Dan Target Tahun 2017 Sasaran Indikator Kinerja Realisasi Target 2014 % 2015 % 2017 Ket Tujuan : Mewujudkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota - Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan - Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota 13 Kegiatan 5 Dokumen 92,99 4 Dokumen (Dalam 5 Tahun) Tujuan : Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah - Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah - Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah 3 Kegiatan, 3 Dokumen 94,05 7 Dokumen (100%) 83,06 16 Dokumen 91,95 6 Dokumen (100%) Tujuan : Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah - Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan - Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan 6 Kegiatan, 1 Perda, 2 Dokumen 37,35 Aplikasi e- Taru dan Instansi pemerintah provinsi, kab/kota, masyarakat luas 93,49 3 Kegiatan, 1 Aplikasi, 6 Kab/Kota, 1 Dokumen (100%) Adapun target kinerja pada tahun 2017 merupakan target terakhir Renstra yang telah direvisi menurut Indikator Kinerja Utama. Pada tabel ini menjelaskan capaian realisasi dari pelaksanaan sasaran berdasarkan indikator yang telah direncanakan. Pada tahun 2014 terlihat bahwa ada beberapa sasaran yang tidak memenuhi target disebabkan adanya permasalahan-permasalahan. Tetapi 43

51 pada tahun berikutnya permasalahan tersebut dapat diatasi dan bisa dilaksanakan semaksimal mungkin. 3.2 Realisasi Anggaran Dalam rangka akuntabilitas instansi pemerintah terhadap penyelenggaraan pemerintahan, maka evaluasi kinerja instansi pemerintah melalui evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan salah satu bentuk instrument pertanggunggungjawaban dan juga merupakan bentuk mekanisme memberikan umpan balik guna perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas instansi pemerintah. Evaluasi kinerja menjadi sangat penting bagi instansi pemerintah untuk memperbaiki kinerja organisasinya. Sebagai langkah awal dalam proses penyusunan LKIP adalah Pengukuran Kinerja yang merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan stratejik instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Renstra. Evaluasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif sebagai ukuran keberhasilan masing-masing tingkatan organisasi dalam perencanaan tahunan, penganggaran, pengukuran dan pelaporan terdapat keterkaitan yang baik sehingga mudah dalam mengukurr, mengevaluasi dan menilai kinerja. Berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja, evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang. Dalam evaluasi kinerja 44

52 dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh unit organisasi dengan memberikan data nilai output perunit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Tahap berikutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat, atau dampak. Selain itu evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadi gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandinganpembandingan antara : Target Kinerja tahun ini dengan realisasi tahun ini. Realisasi tahun ini dan tahun lalu Capain tahun ini dan tahun lalu. Capaian target tahun ini dengan target akhir Renstra Standar nasional (kalau ada) Permasalahan dan solusi. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pendekatan rumus capaian kinerja, tingkat pencapaian kinerja sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo tahun 2015 adalah sebagai berikut: 45

53 Tabel 13 Tingkat Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun 2015 No Sasaran 1. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota 2. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah. 3. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah Capaian Kinerja 94,05 91,95 93,49 Sangat Berhasil 85 s.d. 100 Sangat berhasil Sangat berhasil Sangat Berhasil Skala Pengukuran Ordinal Berhasil 70 s.d. 85 Cukup Berhasil 55 s.d.70 Kurang Berhasil < 55 Rata-Rata Capaian Sasaran : 93,16 Sangat Berhasil Perolehan capaian indikator kinerja terhadap sasaran selama tahun 2015 cukup variatif, ada sasaran yang menunjukkan presentasi capaian cukup tinggi dan ada sasaran yang menunjukkan presentasi capaian berhasil. Nilai capaian kinerja sasaran tersebut dapat dikelompokkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 14 Kelompok Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun 2015 No Capaian Kinerja Sasaran Predikat Jumlah Sasaran 1 Diatas 85 Sangat Berhasil s/d kurang dari 85 Berhasil s/d kurang dari 70 Cukup Berhasil - 4. Kurang dari 55 Kurang Berhasil - Jumlah 3 46

54 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun 2015 mencapai predikat Sangat Berhasil untuk semua Capaian Sasaran dan setelah dirata-ratakan seluruh sasarannya berpredikat Sangat Berhasil. Dari evaluasi terhadap seluruh kegiatan pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu sebanyak 3 sasaran dengan 8 program yang mencakup 22 kegiatan, dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditetapkan dihasilkan capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 93,16% (Sangat Berhasil). Berikut akan dipaparkan uraian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran, sedangkan untuk realisasi penggunaan anggaran akan dijelaskan pada Akuntabilitas Keuangan. 1. Pencapaian Sasaran 1 (Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota) : No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota - Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan - Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota Kegiatan dan Dokumen - 34 SKPD - 4 Dokumen (dalam 5 Tahun) - Seluruh SKPD Se-Provinsi Gorontalo - RPJMD, RKPD, KUA-PPAS, LKPJ 94,05 Secara umum realisasi pencapaian sasaran terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun Anggaran 2015 dapat terlaksana 94,05% (sangat berhasil). Hal ini tercermin dari dapat dicapainya indikator 47

55 capaian program tepat pada sasaran. Walaupun dari aspek pelaksanaan ada beberapa kegiatan dengan target waktu tidak dapat dilaksanakan sesuai yang telah ditetapkan. Dari pengukuran kinerja pencapaian sasaran 1 tahun 2015 di atas menunjukan capaian kinerja melalui indikator persentase pencapaian target kinerja sebesar 94,05% (sangat berhasil). Capaian kinerja ini disebabkan antara lain terjalinnya koordinasi dan sinkronisasi yang baik dalam hal perencanaan; implementasi dan pelaporan baik antara bidang di Bappeda Provinsi Gorontalo maupun dengan SKPD di Tingkat SKPD Provinsi Gorontalo maupun dengan pemerintah Kab./Kota; terkoordinasinya perencanaan pembangunan daerah Provinsi Gorontalo tahun , Terfasilitasinya Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten/Kota, serta tersusunnya dokumen Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Gorontalo Tahun Kemudian Tingginya capaian kinerja ini disebabkan antara lain : terlaksananya FGD tentang pembentukan KAPET GOPANDANG di 4 Kecamatan; Terwujudnya Teluk Tomini sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN); Terfasilitasi Studi Pengembangan Kawasan Industri Prov. Gorontalo; Tersusunnya Dokumen Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata Olele dan Kawasan Wisata Botutonuo; Terkoordinasinya program-program pro rakyat (PKH, Jamkesmas, BOS, Raskin, PNPM, AKT, PUG, IDI, TMMD, TKPK, Mahyani, KTM, dll; Tersedianya data untuk penyusunan perencanaan dan pembangunan bidang ekonomi untuk perencanaan pembentukan KAPET dan Kawasan Pertanian Terpadu di Provinsi Gorontalo; Desiminasi dan Lounching Data Base MGDs (P3BM); Terlaksananya sosialisasi perencanaan pembangunan berbasis capaian IPM; Tersusunnya Laporan hasil sosialisasi perencanaan pembangunan berbasis capaian IPM; Terkoordinasinya program penanggulangan kemiskinan antara pemerintah pusat; Terwujudnya fasilitasi pembentukan Sister Province/Sister City serta meningkatnya pemetaan wilayah kerja mitra pembangunan Internasional; Terlaksananya koordinasi kerjasama Sulawesi (BKPRS) dan Forum KTI (BaKTI); Tercapainya integrasi 48

56 program kerjasama pembangunan daerah dengan Kementerian/Lembaga pembangunan Internasional, Terwujudnya fasilitasi pembentukan Sister City/Sister Province serta Review dan rencana tindak perjanjian kerjasama/mou dengan Kementerian/Lembaga dalam pelaksanaan program strategis daerah. Output sasaran 1 yang menunjang pencapaian kinerja program dan sasaran antaral lain : Tersusunnya Rencana Kerja (RENJA) SKPD Tahun 2016 lingkup SKPD Provinsi Gorontalo, sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 di Provinsi Gorontalo serta tersusunnnya RKPD 2016 yang merupakan guidelines atas penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016; Terfasilitasinya Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten/Kota, yang diharapkan agar terciptanya singkronisasi perencanaan pembangunan antara provinsi dengan kabupaten/kota dalam menyusun RPJMD serta terbangunnya komitmen bersama kabupaten/kota dalam menyusun RPJMD berkorelasi dengan dokumen RPJMD Provinsi; Tersusunnya Dokumen Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Gorontalo Tahun 2015, sebagai bahan evaluasi selama 1 tahun yang menitikberatkan pada penilaian pencapaian target yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Hasil pencapaian kemudian dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi. Rekomendasi hasil evaluasi akan menjadi bahan masukan untuk rencana pembangunan tahun yang akan datang; Terlaksananya FGD tentang Pembentukan KAPET GOPANDANG di 4 (empat) Kecamatan; Tersusunnya laporan untuk rancang bangun Kawasan Pertanian Terpadu; 49

57 Terkoordinasinya Lintas antar SKPD, Kementerian dan Lembaga Terfasilitasi dan terkoordinasinya Teluk Tomini sebagai Kawasan Strategis Nasional; Terkoordinasinya programprogram pro rakyat (PKH, Jamkesmas, BOS, Raskin, PNPM, AKT, PUG, IDI, TMMD, TKPK, Mahyani, KTM, dll; Terkoordinasinya Program Pemerintah Daerah dengan Pusat; Terlaksananya Sosialisasi dan Laporan Hasil Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM; Tersusunnya Laporan Pencapaian Target MDGs; Tercapainya optimalisasi peran TNP2K dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Provinsi Gorontalo; Terlaksananya kegiatan koordinasi Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan Terwujudnya fasilitasi pembentukan Sister City/Sister Province; Terlaksananya pemetaan wilayah kerja mitra pembangunan Internasional; Terlaksananya koordinasi kerjasama Sulawesi (BKPRS) dan Forum KTI (BaKTI); 50

58 Tercapainya integrasi program kerjasama pembangunan daerah dengan Kementerian/Lembaga pembangunan Internasional Review dan Rencana Tindak Perjanjian Kerjasama / MoU dengan Kementerian/ Lembaga dalam pelaksanaan program strategis daerah. Hambatan-hambatan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja antara lain : 1. Penjadwalan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama pada triwulan II, sehingga penyediaan dana anggaran untuk kegiatan tersebut mengalami hambatan walaupun sudah meminta pencairan dana tambahan untuk 3 kegiatan melalui tambahan uang (TU). 2. Perencanaan tidak sesuai, sehingga sebagian jenis belanja kegiatan tidak dapat dilaksanakan; 3. Tidak disiplinnya pelaksana kegiatan melaksanakan ROK yang sudah disusun sebelumnya dan minimnya dukungan anggaran yang diberikan terhadap kegiatan yang sudah diusulkan. Solusi antara lain : 1. Perlu penjadwalan/pengkajian kembali pelaksanaan kegiatan, sehingga penyediaan dana anggaran untuk tiap-tiap kegiatan tersedia dan tidak mengalami hambatan; 2. Pelaksanaan setiap kegiatan harus sesuai ROK (Rencana Operasional Kegiatan), sehingga pelaksanaan kegiatan bisa diatur sesuai jadwal yang telah ditentukan serta perlu adanya penambahan dukungan anggaran pada beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan antara lain : a) kegiatan Perencanaan Pembangunan 51

59 Tahunan Daerah, Karena Kegiatan ini akan digunakan untuk fasilitasi seluruh tahapan perencanaan tahunan untuk penguatan sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan baik itu dengan Pemerintah pusat maupun Kab/Kota dan kegiatan ini merupakan tugas dan fungsi utama Bappeda sebagai koordinator perencanaan tahunan; b) Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten/Kota yang diharapkan agar terciptanya singkronisasi perencanaan pembangunan antara provinsi dengan kabupaten/kota dalam menyusun RPJMD serta terbangunnya komitmen bersama kabupaten/kota dalam menyusun RPJMD berkorelasi dengan dokumen RPJMD Provinsi; c) Penyusunan Dokumen Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Gorontalo, yang merupakan bahan evaluasi selama 1 tahun Gubernur Gorontalo yang menitikberatkan pada penilaian pencapaian target yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Hasil pencapaian kemudian dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi. Rekomendasi hasil evaluasi akan menjadi bahan masukan untuk rencana pembangunan tahun yang akan datang. 52

60 2. Pencapaian Sasaran 2 (Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah) : No. Sasaran 1. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah. Indikator Kinerja - Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah - Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah Satuan Target Realisasi % Kegiatan dan Dokumen 16 Dokumen - RPJMD - RKPD - KUA-PPAS - LKPJ - RTRW - Dokumen Rancang Bangun Kawasan Pertanian Terpadu - Dokumen Matriks Data Kerjasama Pembangunan Daerah - Dokumen Kerjasama Lembaga Donor - Gorontalo Dalam Angka - Profil Daerah - Data Capaian Target MDG s - Data Pembentukan Lembaga Pusat Data dan Daerah - Data Perencanaan Pembangunan berbasis Capaian IPM - Dokumen Pengembangan Kawasan Perdesaan berkelanjutan Berbasis Geospasial - Dokumen Pengembangan Kawasan Perkotaan Terintegrasi Berbasis 91,95 53

61 Geiospasial - Dokumen Pengembangan Kawasan DOB Berbasis Geospasial Dari pengukuran kinerja pencapaian sasaran 2 tahun 2015 di atas menunjukan capaian kinerja melalui indikator persentase pencapaian target kinerja sebesar 91,95% (sangat berhasil). Tingginya capaian kinerja ini disebabkan antara lain : Meningkatnya pembagian Pagu Anggaran karena adanya UPTB Data Analisa Pembangunan yang baru terbentuk pada tahun 2015 yang mengurusi salah satu kegiatan Sasaran 2 yang memerlukan anggaran yang cukup besar, Tersusunnya Data/Informasi Pembangunan Daerah yang Valid dan Terorganisi dalam bentuk pembuatan Dokumen Buku Profil Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo, Pembuatan Aplikasi Data berbasis Elektronik (e-data) pada tahun 2015 yang diawali dengan pelaksanaan Rakor Data Perencanaan Pembangunan Berbasis Elektronik, Pengembangan Server, Belanja Software untuk Pengembangan Aplikasi INA Geospasial menjadi aplikasi e-taru, Terlaksananya dokumen pengem bangan kawasan berbasis Elektronik. Output sasaran 2 yang menunjang pencapaian kinerja program dan sasaran antaral lain : a. Terinformasinya Data Perencanaan Pembangunan Kepada Masyarakat; 54

62 b. Terintegrasi Data Perencanaan Pembangunan antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; c. Terintegrasinya Data Perencanaan Pembangunan Daerah yang Valid dan Akurat; d. Terlaksananya Studi Pembentukan Lembaga Pusat Data Daerah; e. Terlaksananya Rakor Data Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Elektronik f. Terwujudnya Dokumen Pengembangan Kawasan Di Provinsi Gorontalo Berbasis Geospasial. Hambatan-hambatan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja antara lain : a. Penjadwalan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama pada triwulan II, sehingga penyediaan dana anggaran untuk kegiatan tersebut mengalami hambatan walaupun sudah meminta pencairan dana tambahan melalui tambahan uang (TU); b. Ketersediaan SDM yang masih kurang dalam hal rekayasa piranti lunak (Software) dan dalam mendesain dan mengupdating Website, pengumpulan data yang kurang cepat dan optimal, proses updating data yang tetap melibatkan ahli dari pihak luar karena keterbatasan SDM dalam hal penguasaan teknologi informasi di Bappeda Provinsi Gorontalo, serta kurangnya dukungan anggaran. Solusi antara lain : a. Perlu penjadwalan/pengkajian kembali pelaksanaan kegiatan, sehingga penyediaan dana anggaran untuk tiap-tiap kegiatan tersedia dan tidak mengalami hambatan; b. Perlu dianggarakan belanja untuk peningkatan SDM dalam hal rekayasa piranti lunak, sehingga kedepannya tidak perlu melibatkan tenaga ahli dari pihak luar untuk mendesain dan mengupdating Website, pengumpulan data, serta proses updating data. 55

63 3. Pencapaian Sasaran 3 (Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah) : No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah Kegiatan dan Dokumen Aplikasi 93,49 - Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan - Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan Aplikasi e-taru (Pengolahan data spasial dan non spasial berbasis Web yang mendukung penataan ruang) Instansi pemerintah provinsi, kab/kota, masyarakat luas. Dari pengukuran kinerja pencapaian sasaran 3 tahun 2015 di atas menunjukan capaian kinerja melalui indikator persentase pencapaian target kinerja sebesar 93,49% (Berhasil). Output sasaran 3 yang menunjang pencapaian kinerja program dan sasaran antaral lain : a. Terkoordinasinya program/proyek tata ruang, infrastruktur, perhubungan dan Lingkungan Hidup. b. Tersedianya Dokumen studi/master plan Pembangunan & Pengendalian Kawasan kota & sekitarnya; c. Tersedianya Perda RP3KP; d. Tersedianya Perda KSP Pertambangan dan Perda KSP Gopandang; e. Tersosialisasi Pembangunan Wilayah Terpadu Provinsi Gorontalo; f. Tersusunnya hasil Revisi Perda Danau Limboto g. Tersosialisasinya Program AMPL, PAMSIMAS, PPSP Provinsi Gorontalo 56

64 h. Tersedianya data pemantauan, evaluasi dan pelaporan GRK Provinsi Gorontalo i. Terlaksananya Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Pemantauan, Bimtek Penataan Ruang dan Rapat-rapat BKPRD j. Tersosialisasinya Perda DAS di Kabupaten/Kota Hambatan-hambatan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja antara lain : a. Penjadwalan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama, sehingga penyediaan dana anggaran untuk kegiatan tersebut mengalami hambatan walaupun sudah meminta pencairan dana tambahan. b. Tidak disiplinnya pelaksana kegiatan melaksanakan ROK yang sudah disusun sebelumnya dan minimnya dukungan anggaran yang diberikan terhadap kegiatan yang sudah diusulkan. Solusi antara lain : a. Perlu penjadwalan/pengkajian kembali pelaksanaan kegiatan, sehingga penyediaan dana anggaran untuk tiap-tiap kegiatan tersedia dan tidak mengalami hambatan; b. Pelaksanaan setiap kegiatan harus sesuai ROK (Rencana Operasional Kegiatan), sehingga pelaksanaan kegiatan bisa diatur sesuai jadwal yang telah ditentukan serta perlu adanya dukungan anggaran pada beberapa kegiatan di tahun 2015 antara lain : Kegiatan Penguatan kapasitas, peran dan fungsi BKPRD dalam penataan ruang; dan Sosialisasi Pengelolaan Air Minum dan Lingkungan; 57

65 3.3 Akuntabilitas Keuangan Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 93 yang menyatakan bahwa penyusunan Rencana Kerja Anggaran SKPD berdasarkan prestasi kerja, indikator kinerja dan capaian atas target kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga dan standar pelayanan minimal. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang direncanakan. Capaian Kinerja merupakan ukuran prestasi kerja yang akan di capai yang berwujud kualitas, kuantitas, efisien, dan efektifitas dari pelaksanaan program kegiatan. Analisis Standar Belanja merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Standar Satuan Harga merupakan harga satuan unit barang/jasa yang berlaku disuatu daerah yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. Standar Pelayanan Minimal merupakan tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar. 1. Realisasi Keuangan a. Realisasi Keuangan Per Sasaran Strategis 1. Pencapaian Sasaran 1 (Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota) Pada tahun anggaran 2015 alokasi anggaran pada pada sasaran 1 sebesar Rp ,- (Tiga Milyar Tiga Ratus Enam Puluh Delapan Juta Empat Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Rupiah), sedangkan realisasi anggaran tahun 2015 pada sasaran 1 sebesar Rp ,- (Tiga Milyar Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Tujuh Rupiah) atau sebesar 94,05%, naik sebesar 0,11% di tahun 2015 (Tahun 2014 alokasi Anggaran pada Sasaran 1 Rp ,- sedangkan realisasinya sebesar Rp atau sebesar 93,94%). Penurunan ini 58

66 disebabkan tidak terealisasinya belanja Narasumber/ Tenaga Ahli/ Instruktur Rp ,- (Dua puluh enam juta delapan ratus ribu rupiah) pada kegiatan Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah. 2. Pencapaian Sasaran 2 (Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah) Pada Tahun Anggaran 2015 alokasi anggaran pada sasaran 2 sebesar Rp ,- (Satu Milyar Seratus Tiga Juta Rupiah), sedangkan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp ,- (Satu Milyar Dua Puluh Sembilan Juta Tujuh Puluh Empat Ribu Delapan Ratus Rupiah) atau 91,95%. Capain Sasaran 2 naik sebesar 8,35% di tahun 2015 (Tahun 2014 alokasi Anggaran pada Sasaran 2 Rp ,- sedangkan realisasinya sebesar Rp ,- atau sebesar 83,6%). Tingginya realisasi anggaran pada Tahun 2015 dikarenakan karena adanya tambahan anggaran dibeberapa kegiatan. 3. Pencapaian Sasaran 3 (Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah) Adapun pada Tahun Anggaran 2015 alokasi anggaran pada sasaran 4 sebesar Rp ,- (Sembilan Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah). Sedangkan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp (Sembilan ratus delapan juta delapan ratus delapan puluh satu ribu dua ratus enam puluh enam rupiah) atau 93,49%. Capaian Sasaran 3 Naik sangat besar 55,74% di tahun 2015 (Tahun 2014 alokasi Anggaran pada Sasaran 4 Rp ,- sedangkan realisasinya sebesar Rp atau sebesar 37,75%). Penurunan ini tahun 2014 disebabkan tidak terealisasinya Belanja Penyusunan Studi/Master Plan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kota Gorontalo dan Sekitarnya sebesar Rp ,- (satu milyar tujuh ratus juta rupiah) pada kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Tata Ruang, Infrastruktur, Perhubungan dan Lingkungan Hidup. Sedangkan untuk tahun ini seluruh 59

67 kegiatan pada Sasaran 3 terlaksana dengan baik oleh karenanya terjadi kenaikan realisasi baik fisik maupun keuangan. 4. Pencapaian Program/Kegiatan yang berasal dari Dana APBN. Bappeda Provinsi Gorontalo mendapatkan Dana APBN dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ketiga kementerian ini memiliki Program dan kegiatan masing-masing dan telah dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Gorontalo sesuai dengan ketentuan. a. Kementerian Dalam Negeri ( Program Bina Pembangunan Daerah) memiliki 2 Kegiatan yaitu : 1. Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan dan Pembangunan Urusan Pemerintah Daerah I. Kegiatan ini diberikan Pagu anggaran Rp ,-. Pada akhir tahun 2015 hasil realisasi kegiatan ini secara keuangan Rp ,- atau sebesar 99,53%. Kegiatan ini selesai dengan hasil yang baik. 2. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Bina Bangda. Kegiatan ini diberikan Pagu anggaran Rp ,- tetapi kegiatan ini terdapat permasalahan karena adanya perubahan struktur di Tingkat Pusat yang menyebabkan keterlambatan DIPA dalam kegiatan ini sehingga realisasi keuangan sebesar Rp ,- atau hanya sebesar 79,45%. b. Kementerian Bappenas. Program Perencanaan Pembangunan Nasional yang memiliki 1 kegiatan yaitu Perencanaan Pembangunan Nasional Lintas Bidang. Kegiatan ini diberikan pagu anggaran sebesar Rp ,- Hasil realisasi keuangan pada kegiatan ini sebesar Rp ,- atau 99,53%. c. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki 3 Kegiatan: 2. Sosialisasi Kebijakan dan Program Nasional 3. Sinkronisasi Pendataan Bidang Perumahan 60

68 4. Fasilitasi Pemberdayaan Pokja PKP Provinsi Ketiga kegiatan ini memiliki realisasi fisik dan keuangan hingga tanggal 20 Desember 2015 sebesar Rp ,- atau 84,2% dari total DIPA Rp ,-. b. Realisasi Keuangan Per Jenis Belanja Pada tahun 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo mendapat alokasi anggaran sebesar Rp ,- (Tujuh belas milyar empat ratus sembilan juta delapan ratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus delapan puluh empat rupiah) yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) sebesar Rp ,- (Enam milyar delapan ratus Sembilan juta delapan ratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus delapan puluh empat rupiah), sedangkan Belanja Langsung sebesar Rp ,- (Sepuluh milyar enam ratus juta rupiah). Dari jumlah anggaran tersebut sampai dengan 31 Desember 2015 terealisasi sebesar Rp ,- (Enam belas milyar enam ratus sembilan puluh satu juta enam ratus tiga puluh tiga ribu sembilan ratus tujuh rupiah) atau 95,87%. Adapun rincian anggaran dan realisasi perjenis belanja diuraikan sebagai berikut : Tabel 15 Realisasi Keuangan Per Jenis Belanja BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun

69 62

70 63

71 c. Realisasi Keuangan sesuai Belanja Rutin Pengeluaran belanja administrasi umum Tahun Anggaran 2015 yang telah dipertanggungjawabkan, dengan rincian : Tabel 16 Realisasi Keuangan sesuai Belanja Rutin BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun 2015 Anggaran Program / Kegiatan Target Realisasi (Rp) (Rp) % Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur - Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran ,65 - Peningkatan Sarana dan Prasarana ,75 Perkantoran - Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran ,37 (UPTB-KP) - Peningkatan Sarana dan Prasarana ,75 Perkantoran (UPTB-KP) - Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran ,67 Perkantoran (UPTB Data) - Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi) (UPTB Data) - Peningkatan Sarana dan Prasarana ,60 98,37 Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Penatausahaan dan Penyusunan Laporan ,88 Keuangan Belanja Tidak Langsung (BTL) - Belanja Pegawai ,91 T O T A L ,36 Pada Tahun Anggaran 2014 alokasi anggaran belanja rutin sebesar Rp ,- (Sembilan milyar seratus dua puluh tiga juta dua ratus tujuh puluh satu ribu empat ratus delapan puluh dua rupiah). Sedangkan realisasi anggaran belanja rutin Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp ,- (Delapan milyar delapan ratus empat puluh juta delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tujuh puluh dua rupiah) atau sekitar 96,90% Adapun Pada Tahun Anggaran 2015 alokasi anggaran belanja rutin sebesar Rp ,- (Sebelas milyar dua ratus empat puluh sembilan juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus delapan puluh empat rupiah). Sedangkan realisasi anggaran belanja rutin Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar 64

72 Rp ,- (Sepuluh milyar Sembilan ratus lima puluh dua juta seratus tujuh puluh delapan ribu dua ratus lima puluh satu rupiah) atau sekitar 97,36%, (naik sebesar 0,46% di tahun 2015). d. Realisasi Keuangan Per Kegiatan Pada tahun 2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo telah merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan yang merupakan tugas pokok dan fungsi dengan perincian sebagai berikut: Tabel 17 Realisasi Keuangan Per Kegiatan BAPPEDA Provinsi Gorontalo Tahun

73 66

1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015

1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2015 1 PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pembentukan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2016

1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2016 1 PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pembentukan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Goronta lo dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana

Lebih terperinci

TABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD

TABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD NO. 1. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN Mewujudkan Sinergitas Pembangunan antar SKPD dan Kabupaten/ 2012 2013 2014 2015 2016 2017 1. Terlaksananya Sinergitas Pembangunan antara dan 1. Jumlah SKPD

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO RENCANAKAN KERJAMU, KERJAKAN RENCANAMU

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO RENCANAKAN KERJAMU, KERJAKAN RENCANAMU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO RENCANAKAN KERJAMU, KERJAKAN RENCANAMU BAPPEDA PROVINSI GORONTALO Jl. By. Pass Kelurahan Tamalate

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

PENGUKURAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 INSTANSI : BAPPEDA PROVINSI GORONTALO PENGUKURAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 Sasaran % Ratarata % Target Program Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi Realisas Uraian Indikator Target Realisas Satuan Kuantitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI

GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI Gambaran pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam penyelanggaraan

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Organisasi dan

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

R e n s t r a B A P P E D A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

R e n s t r a B A P P E D A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang R e n s t r a B A P P E D A 2 0 0 8-2 0 1 3 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka mekanisme

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

HASIL PENGUKURAN KINERJA

HASIL PENGUKURAN KINERJA IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 29 Tahun 2010 merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 selesai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah Swt, karena atas rahmat dan karunianya

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah Swt, karena atas rahmat dan karunianya i KATA PENGANTAR Puji syukur kep Allah Swt, karena atas rahmat dan karunianya Rencana Strategis Bappeda dan Penelitian Pengembangan dapat diselesaikan tepat p waktunya. Kegiatan perencanaan merupakan proses

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG A. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Bappeda

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Bappeda KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-nya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat telah menyelesaikan penyusunan Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renja SKPD Bappeda Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Renja SKPD Bappeda Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1 Lampiran I : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Blitar Nomor : 188/ /410.202/2015 Tanggal : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis baik

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA, KATA PENGANTAR Assamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas ijinnya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL INSTANSI BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Ringkas Bappeda Kabupaten Langkat Setiap daerah di Indonesia memerlukan pembangunan untuk memajukan daerahnya. Pembangunan daerah secara umum meliputi peningkatan keadaan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. RPJMD / Perencanaan Strategis Periode 2009 2013 Dalam sebuah organisasi perencanaan merupakan faktor yang sangat

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

(RENSTRA) BAPPEDA KOTA JAMBI

(RENSTRA) BAPPEDA KOTA JAMBI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA KOTA JAMBI 2013-2018 Pemerintah Kota Jambi BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2014 KATA PENGANTAR Mempertimbangkan pentingnya Perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MATARAM TAHUN 2015 JL. PEJANGGIK NO. 16 MATARAM

LAPORAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MATARAM TAHUN 2015 JL. PEJANGGIK NO. 16 MATARAM LAPORAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MATARAM TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MATARAM JL. PEJANGGIK NO. 16 MATARAM KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan (BAPPEDA) Kabupaten Bangkalan Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas target kinerja yang telah

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016 Secara umum kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktifitas mengukur sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BAPPEDA PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2013

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BAPPEDA PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2013 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BAPPEDA PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2013 Pemerintah Tahun 2014 D A F T A R I S I Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii - iii BAB 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA TAHUN RENCANA STRATEGIS BAPPEDA TAHUN 2016 2021 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Rencana

Lebih terperinci

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR INSPEKTORAT JALAN SULTAN ALAM BAGAGARSYAH TELP 0752 71128 BATUSANGKAR 27281 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BATUSANGKAR JANUARI 2013 DAFTAR

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 10 Tahun 2013 31 Desember 2013 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci