KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah Swt, karena atas rahmat dan karunianya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah Swt, karena atas rahmat dan karunianya"

Transkripsi

1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kep Allah Swt, karena atas rahmat dan karunianya Rencana Strategis Bappeda dan Penelitian Pengembangan dapat diselesaikan tepat p waktunya. Kegiatan perencanaan merupakan proses yang dilakukan secara sistematis untuk menghasilkan rencana kebijakan, program, dan kegiatan berikut pemantauan dan penilaian perkembangan pelaksanaannya. Melalui visi VISIONER DAN BERKUALITAS Rencana Strategis (Renstra) Bappeda dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Banyuasin, diharapkan dapat mewujudkan perencanaan Kabupaten Banyuasin yang dinamis sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah yang dalam mendukung terwujudnya Visi dan Misi Kabupaten Banyuasin. Kami menyri bahwa dalam penyusunan Renstra ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan dari semua pihak untuk kesempurnaan p masa-masa yang akan datang. Semoga Renstra ini menjadi Pedoman untuk pelaksanaan Program dan Kegiatan dalam kurun waktu Lima Tahun mendatang. Pangkalan Balai, Oktober 2014 Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin, Ir. H. Ali Imron Bamin, M.Si Pembina Utama Muda NIP

2 ii DAFTAR ISI Halaman KEPUTUSAN KEPALA DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR : /KPTS/ BAPPEDA&LITBANG-SET/2014 TENTANG RENCANA STRATEGIS BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN BANYUASIN TAHUN Kata Pengantar. i Daftar Isi.. ii BAB I PENDAHULUAN I.1 I.2 I.3 I.4 Latar Belakang... Landasan Hukum... Maksud dan Tujuan... Sistematika penulisan BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN BANYUASIN II.1 II.2 II.3 II.4 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi... Sumber Daya Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin.. Kinerja Pelayanan Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.1 III.2 III.3 III.4 III.5 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi... Telaahan Visi, Misi dan Program RPJMD Telaahan Rensta K/L dan Renstra Provinsi... Telaahan Renstra Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... Isu-isu Strategis

3 iii BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1 IV.2 IV.3 Visi dan Misi... Tujuan dan Sasaran jangka Menengah... Strategi dan Kebijakan BAB V BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF... 1 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... 1 BAB VII PENUTUP... 1 LAMPIRAN

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah maka daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari pelaksanaan undang-undang tersebut lah bahwa Pemerintah Daerah harus dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP). Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Banyuasin sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah dibidang perencanaan pembangunan, berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan demikian diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik lokal, regional, nasional, maupun global. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 1

5 Rencana strategis yang disusun oleh Bappeda dan Litbang merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat tersebut di atas, yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan analisis terhp lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi p proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang baik sumberdaya manusia maupun sumber daya alam, kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihpi. Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun, dan diimplementasikan ke dalam rencana kerja (Renja) tahunan. Dengan nya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan keempat atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 15 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dan Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 891 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Banyuasin, maka Rencana Strategis Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Banyuasin perlu disusun sesuai dengan perkembangan kebutuhan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 2

6 1.2 Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4181); 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara republic Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 3

7 Indonesia Tahun 2007 Nomor 4741, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian Dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (Lampiran IV. Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 Nomor 17) sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 05 Tahun 2014 (Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2014 Nomor 119); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2009 Nomor 26); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 01 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Nomor 01 Tanggal 29 Januari 2014); Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 4

8 12. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor... Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun ; 13. Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 891 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas pokok dan fungsi Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Banyuasin; 14. Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Berita Acara Nomor 09 Tahun 2014). 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Renstra Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin lah : 1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu dapat tercapai. 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal. 3. Memberikan informasi kep pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan. 4. Menjadi kerangka dasar bagi BAPPEDA DAN LITBANG dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 5

9 Tujuan penyusunan dari Renstra Bappeda dan Litbang lah : 1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks. 2. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik. 3. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan dan pembangunan. 4. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi p masa depan. 5. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menghpi masa depan. 6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima. 7. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders) 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Strategis Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Tahun disusun menurut sistematika sebagai berikut : KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 6

10 BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Rensta K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota 3.4 Telaahan Renstra Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran jangka Menegeah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII : PENUTUP Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 7

11 LAMPIRAN 1. MATRIK RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAPPEDA DAN LITBANG KAB. BANYUASIN TAHUN (MISI 1) 2. MATRIK RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAPPEDA DAN LITBANG KAB. BANYUASIN TAHUN (MISI 2) 3. MATRIK RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAPPEDA DAN LITBANG KAB. BANYUASIN TAHUN (MISI 3) Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kab. Banyuasin. Bab I Hal 8

12 BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN BANYUASIN 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Dalam rangka menjamin perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 27 Tahun 1980 dibentuk Bn Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Selanjutnya ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Bn Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I dan Tingkat II. - Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang merupakan Lembaga Teknis penunjang Pemerintah Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan dan Litbang yang dipimpin oleh seorang Kepala Bn yang ber dibawah dan bertanggung jawab kep Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai Tugas melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang Perencanaan Daerah dan Litbang, dalam pelaksanaan tugas tersebut mempunyai Fungsi: a. b. c. d. Perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang; Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang; Pelaksana dan Pembina terhp Tugas-tugas di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang; Pelaksanaan tugas lain dari Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam menyelenggarakan Fungsinya, Kepala Bn mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. b. c. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan; penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dan penelitian pengembangan Kabupaten Banyuasin dan dokumen pendukung lainnya; pengkoordinasian dan menyusun rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan daerah; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 1

13 d. e. f. g. h. i. j. k. penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama-sama Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah dengan koordinasi Sekretaris Daerah; penyusunan rencana penataan ruang, lingkungan hidup, fisik dan prasarana; penyusunan perencanaan ekonomi, sosial dan budaya; penyusunan dan memfasilitasi rencana penelitian dan pengembangan; fasilitasi kerjasama pembangunan antar daerah, mengolah data, informasi dan hasil-hasil pembangunan; penyiapan bahan laporan pertanggungjawaban Bupati di Bidang Perencanaan Pembangunan; pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah; pelaksanaan tugas-tugas lain dari Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Organisasi Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin, terdiri dari : a. - Kepala Bn b. - Sekretariat : Sub Bagian Perencanan dan Umum; Sub Bagian Keuangan; Sub Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan. c. - Bidang Kerjasama, Data dan Informasi Pembangunan : Sub Bidang Kerjasama Pembangunan Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan d. - Bidang Perencanaan Ekonomi dan Sosial Budaya : 1 2. Sub Bidang Perencanaan Ekonomi Sub Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya e. - Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Fisik dan Prasarana : 1. Sub Bidang Perencanaan Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup 2. Sub Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 2

14 f. - Bidang Perencanaan Program dan Pengendalian Pembangunan : Sub Bidang Perencanaan Program Sub Bidang Pengendalian Pembangunan g. - Bidang Penelitian dan Pengembangan : Sub Bidang Pengkajian Pemerintahan dan Sosial Budaya Sub Bidang Pengkajian Ekonomi dan Potensi Daerah h. - Kelompok Jabatan Fungsional. A. Sekretariat/Sekretaris, mempunyai tugas membantu Kepala Bn melaksanakan perencanaan, pengelolaan kepegawaian, keuangan, umum, dan pelaporan Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan. Sekretaris menyelenggarakan Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan pelaporan berdasarkan rencana kegiatan masing-masing bidang dan sekretariat; mengelola pelayanan administrasi kep seluruh bidang dalam lingkungan bn; mengelola administrasi umum, kerumahtanggaan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan perjalanan dinas; penyusunan laporan pertanggungjawaban kinerja bn berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing bidang dan sekretariat; pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhp pelaksanaan kegiatan p masing-masing bidang berdasarkan realisasi program kerja; penilai prestasi kerja bawahan; pelaksanaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 3

15 (1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Umum, mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanaan penyusunan rencana strategis, perencanaan program, laporan monitoring dan evaluasi serta penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP): Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Umum menyelenggarakan Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja bn; menyusun rencana strategis dan rencana kegiatan tahunan bn; menyusun laporan capaian kinerja kegiatan; melaksanakan monitoring dan evaluasi terhp kegiatan masing-masing bidang dan sekretariat; menyusun, menyiapkan pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas; melaksanakan urusan administrasi umum, kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor; melaksanakan pengelolaan dokumentasi, kearsipan dan pembuatan naskah dinas; menilai prestasi kerja bawahan; melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Kepala Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanaan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban keuangan: Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan Fungsi : a. b. c. menyusun rencana kerja dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban keuangan; melaksanakan pengumpulan bahan dan administrasi keuangan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan; menyiapkan bahan pertanggungjawaban, evaluasi dan pelaporan keuangan; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 4

16 d. melaksanakan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji dan tunjangan lainnya; e. f. melakukan pengujian, permintaan dan verifikasi pembayaran; menilai prestasi kerja bawahan; pertanggungjawaban g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. (3) Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan, mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan administrasi kepegawaian dan pengelolaan sarana dan prasarana perlengkapan. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan menyelenggarakan Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan sarana prasarana perlengkapan kantor; melaksanakan pengan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan kantor; melaksanakan urusan administrasi kepegawaian; melaksanakan urusan mutasi, pengembangan kepegawaian dan rencana kebutuhan formasi pegawai; memfasilitasi peningkatan kualitas pegawai, pembinaan umum kepegawaian, pengembangan karier serta disiplin pegawai; mengkoordinasikan penyusunan administrasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP); menilai prestasi kerja bawahan; melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. B. Kepala Bidang Perencanaan Perencanaan Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Fisik dan Prasarana, mempunyai tugas menyusun dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan penataan ruang, lingkungan hidup, fisik dan prasarana. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 5

17 Kepala Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Fisik dan Prasarana, menyelenggarakan Fungsi: a. b. c. d. e. f. g. menyusun rencana kegiatan Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Fisik dan Prasarana Wilayah; mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di Bidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Pariwisata serta Sarana dan Prasarana Wilayah; menginventarisir permasalahan pembangunan prasarana wilayah; membagi tugas atau kegiatan kep bawahan dalam rangka melaksanakan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kep atasan sesuai ketentuan yang berlaku; melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. (1) Kepala Sub Bidang Perencanaan Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Fisik dan Prasarana dalam melaksanaan perencanaan program penataan ruang dan lingkungan hidup: Kepala Sub Bidang Perencanaan Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, menyelenggarakan fungsi a. menyusun rencana kerja Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; b. memfasilitasi perencanaan program pembangunan wilayah dan tata ruang; c. mengkoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang daerah yang meliputi aspek perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 6

18 d. menyusun arahan kebijakan pengembangan wilayah, rencana umum tata ruang wilayah, rencana rinci tata ruang kawasan serta perencanaan sektoral lainnya sesuai kebutuhan penyelenggaraan penataan ruang daerah; e. Mengkoordinasikan dan memproses penerbitan Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) terhp setiap kegiatan yang memanfaatkan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, ruang udara serta ruang di dalam bumi; f. Mengkoordinasikan perencanaan program lingkungan hidup yang meliputi aspek pertamanan, ruang terbuka hijau, persampahan, pencemaran lingkungan hidup dan konservasi lingkungan; g. Mengkoordinasikan penyusunan dokumen perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar; h. Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; i. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Kepala Sub Bidang Fisik dan Prasarana, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Fisik dan Prasarana dalam perencanaan program pembangunan fisik dan prasarana.: Kepala Sub Bidang Fisik dan Prasarana menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun perencanaan program pembangunan fisik dan prasarana; b. Mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah rawan bencana; c. Menyusun rencana kerja Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Mengkoordinasikan perencanaan dan pengendalian program prasarana transportasi yang meliputi transportasi darat, laut dan udara; e. Mengkoordinasikan perencanaan dan pengendalian program pengairan yang meliputi drainase, irigrasi dan sumber air baku; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 7

19 f. Mengkoordinasikan perencanaan dan pengendalian program utilitas umum yang meliputi air bersih, kelistrikan, telekomunikasi, air limbah dan energi; g. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. C. Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Sosial Budaya, mempunyai tugas merencanakan operasional kegiatan serta mengkoordinasikan penyusunan program bidang Ekonomi, kesejahteraan rakyat, pendidikan, mental spiritual, budaya, pemerintahan, dan kependudukan, melaksanakan perencanaan pembangunan dan mengkoordinir tugas-tugas sub-sub bidang yang ber di bawahnya. Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Sosial Budaya, menyelenggarakan Fungsi: a. b. c. d. e. Menyusun dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang Pertanian, Pertambangan dan Energi, Industri, Perdagangan, Jasa, Pariwisata, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah; Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan di bidang Pertanian, Pertambangan dan Energi, Industri, Perdagangan, Jasa, Pariwisata, Koperasi, Usaha Kecil Menengah; Menyusun rencana pembangunan Kependudukan dan Tenaga Kerja, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Agama, Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Pemerintahan Politik dan Hukum; Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan Kependudukan dan Tenaga Kerja, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Agama, Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Pemerintahan Politik dan Hukum; Membagi tugas atau kegiatan kep bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 8

20 f. g. h. i. Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhp bidang tugasnya ; Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kep atasan sesuai ketentuan yang berlaku; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. (1) Kepala Sub Bidang Perencanaan Ekonomi, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Sosial Budaya dalam melaksanaan perencanaan program pembangunan di bidang ekonomi yang meliputi pertanian, tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, pertambangan dan energi, industri, perdagangan, jasa, pariwisata, koperasi, usaha kecil menengah. Kepala Sub Bidang Perencanaan Ekonomi menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. Menyusun perencanaan program dan kegiatan subbidang perencanaan Ekonomi; Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan dan program pembangunan di bidang ekonomi yang meliputi Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Industri, Pertambangan dan Energi, industri, Perdagangan, Jasa, Pariwisata, Koperasi, Usaha Kecil Menengah; Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah di bidang ekonomi yang meliputi Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Industri, Pertambangan dan Energi, industri, Perdagangan, Jasa, Pariwisata, Koperasi, Usaha Kecil Menengah; Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. (2) Kepala Sub Bidang Perencanaan Sosial Budaya, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Sosial Budaya dalam melaksanaan perencanaan program pembangunan di bidang sosial dan budaya meliputi kesejahteraan rakyat, pendidikan, mental spiritual, budaya, pemerintahan, transmigrasi, kependudukan, hukum, ketenagakerjaan dan keluarga berencana. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 9

21 Kepala Sub Bidang Perencanaan Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. Menyusun perencanaan program dan kegiatan subbidang perencanaan Sosial dan budaya; Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan di bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan, Mental Spiritual, Budaya, Pemerintahan, Transmigrasi, Kependudukan, Hukum, Ketenagakerjaan dan keluarga Berencana; Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah di bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan, Mental Spiritual, Budaya, Pemerintahan, Transmigrasi, Kependudukan, Hukum, Ketenagakerjaan dan keluarga Berencana; Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. D. Kepala Bidang Kerjasama, Data dan Informasi Pembangunan mempunyai tugas merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program di bidang perencanaan kerjasama, data dan informasi pembangunan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang Kerjasama, Data dan Informasi Pembangunan, menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. menyusun rencana kegiatan bidang perencanaan kerjasama, data dan informasi pembangunan; mengkoordinasikan perencanaan pembangunan di bidang kerjasama, data dan informasi pembangunan; menginventarisir permasalahan di bidang perencanaan kerjasama, data dan informasi pembangunan; membagi tugas atau kegiatan, memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kep atasan sesuai ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 10

22 f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. (1) Kepala Sub Bidang Kerjasama Pembangunan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kerjasama, Data dan Informasi Pembangunan dalam melaksanaan perencanaan pembangunan di bidang kerjasama pembangunan meliputi penyiapan MoU dan MoA yang akan di kerjasamakan. Kepala Sub Bidang Kerjasama Pembangunan menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. menyusun perencanaan program dan kegiatan sub bidang kerjasama pembangunan; mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan di bidang kerjasama pembangunan; merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah di bidang kerjasama pembangunan; memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Kepala Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kerjasama, Data dan Informasi Pembangunan dalam melaksanaan perencanaan pembangunan di bidang data dan informasi pembangunan meliputi penyusunan database informasi pembangunan dan profil daerah. Kepala Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. menyusun perencanaan program dan kegiatan subbidang data dan informasi pembangunan; mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan di bidang data dan informasi pembangunan; merumuskan langkah-langka pemecahan masalah di bidang data dan informasi pembangunan; memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 11

23 e. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. E. Kepala Bidang Perencanaan Program, Pengendalian dan Pelaporan, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pembangunan, evaluasi, mengendalikan, melaporkan kegiatan Pembangunan Daerah, memantau pelaksanaannya, melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pembangunan dalam rangka mengevaluasi keberhasilan program dan kegiatan-kegiatan pembangunan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang Perencanaan Program, Pengendalian dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. f. g. menyusun rencana pembangunan daerah, memantau pelaksanaannya, melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data pembangunan dalam rangka mengevaluasi keberhasilan program-program dan kegiatan pembangunan; mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan daerah, memantau pelaksanaannya, melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data pembangunan dalam rangka mengevaluasi keberhasilan program-program dan kegiatan pembangunan; merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah di bidang perencanaan program dan pengendalian pembangunan; membagi tugas atau kegiatan, memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; melaksanakan monitoring dan evaluasi terhp bidang tugasnya masing-masing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kep atasan sesuai ketentuan yang Peraturan Perundang-undangan berlaku; melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. (1) Kepala Sub Bidang Perencanaan Program, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan Program dan Pengendalian Pembangunan dalam melaksanaan penyiapan perencanaan program pembangunan daerah, rancangan KUA dan PPAS, Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 12

24 melaksanakan Musrenbang RPJMD dan RKPD. Kepala Sub Bidang Perencanaan Program menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. Mengkoordinir pelaksanaan Musrenbang; Menyusun, merencanakan dan mengkoordinasikan program-program pembangunan dengan SKPD terkait; Mengkoordinir dan melaksanakan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Tahunan Daerah; Mengkoordinir dan melaksanakan penyusunan kebijakan umum daerah; Melakukan analisa dan pengkajian serta penetapan kinerja kegiatan Pembangunan Daerah; Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah di bidang Perencanaan Program; Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Kepala Sub Bidang Pengendalian Pembangunan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan Program dan Pengendalian Pembangunan dalam menyiapkan laporan keterangan pertanggungawaban (LKPJ), laporan monitoring dan evaluasi APBD dan APBN, serta Laporan Evaluasi RKPD dan RPJMD. Kepala Sub Bidang Pengendalian Pembangunan menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. melakukan analisa dan pengkajian serta laporan kinerja pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah; melakukan inventarisasi terhp laporan dari berbagai instansi baik otonom maupun vertikal mengenai pelaksanaan program/kegiatan pembangunan daerah; melaksanakan monitoring dan evaluasi terhp bidang tugasnya masingmasing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 13

25 e. f. g. merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah di bidang pengendalian dan pelaporan; menyusun dokumen laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah; memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. F. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, mempunyai tugas merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan dibidang penelitian dan pengembangan. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. f. g. menyusun rencana program dan kegiatan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi; mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi; mengkoordinasikan penelitian, pengembangan dan inovasi dalam rangka perumusan kebijakan pembangunan daerah; membagi tugas atau kegiatan, memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan; melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan terhp sub bidang berdasarkan realisasi program kerja sebagai bahan menyusun program berikutnya; membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan; melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. (1) Kepala Sub Bidang Pengkajian Pemerintahan & Sosial Budaya, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan dalam melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang Pemerintahan, Hukum, Sosial Kemasyarakatan, Kependudukan, Hak Asasi Manusia, Pendidikan dan Kesehatan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 14

26 Kepala Sub Bidang Pengkajian Pemerintahan & Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. f. menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi untuk merumuskan kebijakan di bidang pemerintahan dan sosial budaya; melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi sebagaimana dimaksud p huruf a; mengkoordinasikan kegiatan dengan lembaga/ bn, perguruan tinggi/lembaga swya masyarakat yang terkait dalam rangka pelaksanaan penelitian, pengembangan dan inovasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a; melaksanakan presentasi/paparan hasil penelitian, pengembangan dan inovasi; merumuskan hasil penelitian, pengembangan dan inovasi dalam rangka memberi rekomendasi kep kepala bn; melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Kepala Sub Bidang Pengkajian Ekonomi dan Potensi Daerah, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan dalam melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi bidang ekonomi dan potensi daerah, meliputi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perternakan, perikanan dan kelautan, pertambangan, industry kecil dan menengah, koperasi, perdagangan, perbankan, sumber daya daerah, pendapatan asli daerah dan dunia usaha. Kepala Sub Bidang Pengkajian Ekonomi dan Potensi Daerah menyelenggarakan fungsi : a. menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi untuk merumuskan kebijakan di bidang pengkajian ekonomi dan potensi daerah; b. melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi sebagaimana dimaksud p huruf a; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 15

27 c. mengkoordinasikan kegiatan dengan lembaga/bn, perguruan tinggi/lembaga swya masyarakat yang terkait dalam rangka pelaksanaan penelitian, pengembangan dan inovasi sebagaimana dimaksud p huruf a; d. melaksanakan paparan/presentasi hasil penelitian, inovasi; pengembangan dan e. f. perumusan hasil penelitian, pengembangan dan inovasi dalam rangka memberi rekomendasi kep kepala bn; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. G. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan di Bidang Perencanaan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan: a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; b. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Bn; c. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 16

28 Struktur Organisasi Di Halaman Lain...!!!! Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 17

29 Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda dan Litbang yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi : 1. Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan tugas bidang perencanaan pembangunan daerah dan kelitbangan; 2. Pembinaan dan pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah dan kelitbangan; 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk pelaksanaan tugas tersebut telah dilengkapi dengan tata laksana berupa tahapan dan mekanisme baku. Tata laksana yang disusun dan diterapkan terdiri dari 2 aspek, yaitu internal dan eksternal. Tata laksana internal berupa tahapan dan mekanisme yang diberlakukan dalam pelaksanaan tugas di lingkup instansi Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin. Sedangkan tata laksana eksternal kaitannya dengan pihak lain diluar Bappeda dan Litbang, baik itu antar SKPD, masyarakat luas dan pihak-pihak lain yang menjadi stakeholder dan shareholder aspek perencanaan daerah. 1) Tata Laksana Internal Untuk mengatur dan mengelola urusan-urusan internal dengan tahapan dan mekanisme baku, Bappeda dan Litbang Banyuasin telah menyusun dan menerapkan SOP yaitu proses yang integral p tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memi atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhp peraturan perundang-undangan. Adapun tata laksana berupa tahapan dan mekanisme baku yang juga disebut SOP urusan-urusan internal yang telah disusun oleh Bappeda dan Litbang. 2) Tata Laksana Eksternal Untuk mengatur dan mengelola urusan-urusan ekternal dengan berbagai pihak, sesuai dengan tahapan dan mekanisme baku, Bappeda dan Litbang Banyuasin telah menyusun dan menerapkan SOP ekternal. Sedangkan untuk melaksanakan tugas yang terkait dengan penyediaan dokumen perencanaan daerah seperti RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA/PPAS telah mengacu p peraturan perundangan, juklak dan juknis yang. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 18

30 2.2. Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber daya aparatur yang dimiliki Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda dan Litbang sebagai institusi perencanaan pembangunan daerah per Desember 2013 sebanyak 43 orang, sesuai bidang tugasnya dapat dilihat p tabel dibawah ini: No Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Bappeda dan Litbang Banyuasin sesuai bidang tugas Bidang Tugas Esselon II III IV Staf/ Pelak sana Jumlah L P L P L P L P L P 1 Kepala Bappeda dan Litbang Sekretariat Bidang Kerjasama, Data dan Informasi Pembangunan Bidang Perencanaan Program dan Pengendalian Pembangunan Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Fisik dan Prasarana 6 Bidang Perencanaan Ekonomi dan Sosial Budaya Bidang Penelitian dan Pengembangan Jabatan Fungsional Jumlah Adapun sumber daya aparatur Bappeda dan Litbang yang berjumlah 44 orang tersebut memiliki latar belakang pendidikan, pangkat dan golongan seperti p tabel berikut ini: Tabel 2.2. Kondisi Pegawai menurut Pendidikan Formal Tahun 2014 NO JENIS PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH FORMAL (L) (P) (L+P) 1 SD SMA D S S JUMLAH Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 19

31 Tabel 2.3. Kondisi Pegawai menurut Golongan/Ruang Pangkat Kepegawaian Tahun 2014 NO JUMLAH GOLONGAN LAKI-LAKI (L) PEREMPUAN (P) (L+P) 1 IV III II I 1-1 JUMLAH Sarana dan Prasarana Jumlah ruang di lingkungan Bappeda dan Litbang Banyuasin terdiri dari 14 ruang meliputi 7 ruang kerja, 2 ruang rapat, 1 gudang, 1 dapur, 1 mushola, 2 toilet umum. Luasan gedung Bappeda dan Litbang seluruhnya seluas 989 m2. Adanya sarana dan prasarana yang memi sangat mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda dan Litbang. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Bappeda dan Litbang menurut data Inventaris p Tabel Berikut ini : Tabel 2.4. Sarana dan Prasarana Kerja di Bappeda dan Litbang NO NAMA BARANG Kondisi Akhir 2013 I SEKRETARIAT Tahun 2014 Proyeksi Sarana dan Prasarana Kendaraan Roda Kendaraan Roda Komputer (Set) Meja Esselon Meja Staf Meja Rapat (Set) Kursi Rapat Kursi Esselon Kursi Staf Kursi Tamu Laptop Note Book Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 20

32 13 Printer Mesin Ketik Filling cabinet Lemari Kayu Lemari Besi Lemari Hias Rak Kayu AC Ruangan TV Lemari Es Wireles Brankas Telepon/Fax Dispenser Proyektor Layar Mikropon Rapat Toa Sound System (set) Penghancur Kertas CCTV (Set) Mesin Absensi Mesin Penghitung Uang II BIDANG PENANAMAN MODAL KERJASAMA INFORMASI PEMBANGUNAN 1 Kendaraan Roda Kendaraan Roda Komputer (Set) Meja Esselon Meja Staf Kursi Esselon Meja Rapat (Set) Kursi Staf Kursi Tamu (Set) Laptop Note Book Printer Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 21

33 13 Mesin Ketik Filling cabinet Lemari Kayu Lemari Besi Lemari Hias Rak Kayu AC Ruangan TV Lemari Es Wireles Dispenser Penghancur Kertas II BIDANG PERENCANAAN EKONOMI SOSIAL BUDAYA 1 Kendaraan Roda Kendaraan Roda Komputer (Set) Meja Esselon Meja Staf Kursi Esselon Meja Rapat (Set) Kursi Staf Kursi Tamu (Set) Laptop Note Book Printer Mesin Ketik Filling cabinet Lemari Kayu Lemari Besi Lemari Hias Rak Kayu AC Ruangan TV Lemari Es Wireles Dispenser Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 22

34 24 Penghancur Kertas II BIDANG PERENCANAAN PROGRAM, PENGENDALIAN DAN PELAPORAN 1 Kendaraan Roda Kendaraan Roda Komputer (Set) Meja Esselon Meja Staf Kursi Esselon Meja Rapat (Set) Kursi Staf Kursi Tamu (Set) Laptop Note Book Printer Mesin Ketik Filling cabinet Lemari Kayu Lemari Besi Lemari Hias Rak Kayu AC Ruangan TV Lemari Es Wireles Dispenser Penghancur Kertas II BIDANG PERENCANAAN WILAYAH, FISIK DAN PRASARANA 1 Kendaraan Roda Kendaraan Roda Komputer (Set) Meja Esselon Meja Staf Kursi Esselon Meja Rapat (Set) Kursi Staf Kursi Tamu (Set) Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 23

35 10 Laptop Note Book Printer Mesin Ketik Filling cabinet Lemari Kayu Lemari Besi Lemari Hias Rak Kayu AC Ruangan TV Lemari Es Wireles Dispenser Penghancur Kertas Kinerja Pelayanan Kondisi Umum Pelayanan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda dan Litbang sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Bn Perencanaan Pembangunan Daerah, Bappeda dan Litbang merupakan unsur perencana penyelengaraan pemerintah daerah, secara garis besar pelayanan yang diberikan yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Pelayanan dibidang perencanaan pembangunan daerah ditunjukkan melalui penyediaan dokumen perencanaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning). Mengacu p Undang-undang Republik indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tersebut. Sistem perencanaan pembangunan mencangkup 5 (lima) pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 24

36 1) politik; 2) teknokratik; 3) partisipatif; 4) atas-bawah (top-down); dan 5) bawah-atas (bottom-up). Berdasarkan pendekatan politik, telah dilakukan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dan damai. Pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah lah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kep Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan lah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah p saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disebut RPJMD. Bappeda dan Litbang selaku institusi perencana menyiapkan dokumen RPJMD sebagai penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan dan program prioritas daerah, yang kemudian akan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Melalui pendekatan teknokratik, Bappeda dan Litbang melakukan kajian atau studi perencanaan sebagai dasar atau arahan dalam perencanaan pembangunan seperti RPJPD, RPJMD, penyusunan dokumen tata ruang, dan lain-lain. Perencanaan dengan pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhp pembangunan. Keterlibatan mereka lah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Rencana hasil proses atas bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan setiap tahun baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, dan desa yang lebih dikenal dengan Musrenbang Daerah. Pendekatan Top Down-Bottom Up dilakukan menurut jenjang pemerintahan. Perencanaan dari bawah ke atas (bottom up) merupakan pendekatan perencanaan yang mengikuti kebutuhan nyata, sementara dari atas ke bawah (top down) menerapkan penjabaran rencana induk ke dalam rencana rinci. Rencana rinci yang ber di bawah lah penjabaran rencana induk yang ber diatas. Proses berjenjang diharapkan dapat mempertajam analisis di berbagai tingkat musyawarah perencanaan pembangunan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 25

37 Dengan demikian, perencanaan dari atas ke bawah memberikan gambaran tentang perkiraan dan kemungkinan yang dan diinformasikan secara berjenjang sehingga proses perencanaan dari bawah ke atas diharapkan sejalan dengan dari atas ke bawah, begitu pula sebaliknya, perencanaan dari atas ke bawah juga harus memperhatikan perencanaan dari bawah ke atas yang merupakan identifikasi kebutuhan riil masyarakat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah disusun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud, disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh Bn Perencanaan Pembangunan Daerah. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan pembangunan daerah terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni; 1) Penyusunan rencana 2) Penetapan rencana 3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan 4) evaluasi pelaksanaan rencana; Keempat tahapan ini diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap satu rencana untuk ditetapkan yang terdiri dari empat (4) langkah. Langkah pertama lah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Langkah kedua, masing masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman p rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. Langkah ketiga lah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Langkah keempat lah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Tahap berikutnya lah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 26

38 Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala Bappeda dan Litbang menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing satuan kerja perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Evaluasi pelaksanaan rencana lah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat Daerah berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan/atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya Pencapaian Kinerja Pelayanan P lima tahun terakhir, p umumnya kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah terus menerus mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan nya peningkatan kualitas Penyelenggaraan perencanaan tersebut lah : 1) Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain: masyarakat, DPRD, LSM, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta; 2) Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif; 3) Terselenggaranya forum SKPD dan gabungan SKPD; 4) Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran; 5) Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di tingkat kabupaten oleh Bappeda dan Litbang dan SKPD terkait. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 27

39 Evaluasi capaian hasil renstra Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin periode sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat beberapa keberhasilan antara lain seperti dalam Tabel 2.5. Tabel 2.5. Keberhasilan Pencapaian Target Indikator Kinerja Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin Tahun No Uraian Tahun Pelaksanaan Tahun Dokumen Banyuasin Dalam Angka Tahun 2008 Dokumen Indeks Pembangunan Manusia dan Distribusi Pendapatan Masyarakat Kabupaten Banyuasin Tahun Ket. 50 Buku, 50 CD, dan Upload Data BDA ke Website 100 Buku, 800 CD, dan Upload Data ILITBANG dan Distribusi ke Website 3 4 Dokumen PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun Buku, 500 CD, dan Upload Data PDRB ke Website Dokumen Perencanaan Wilayah Perbatasan Buah 5 Dokumen Sibermas Buah 6 Dokumen Potensi Lebak Buah 7 Dokumen CSR Buah 8 PERDA dan PERBUP Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh PERDA, 1 PERBUP 9 PERDA Rencana Tata Ruang Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Raperda 10 Dokumen Rancangan Awal RPJM Daerah Kabupaten Banyuasin Dokumen Finalisasi Rancangan Akhir RPJM Kabupaten Banyuasin Tahun Dokumen PERDA RPJMD Kab. Banyuasin Tahun PERDA 13 Dokumen Rencana RKPD Kab. Banyuasin Tahun Kec dan 33 SKPD 14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2008 dan Dokumen Penetapan Kinerja (TAPKIN) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Set Kabupaten Banyuasin Tahun Buku Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Set 17 Dokumen Rancangan KUA-APBD /PPAS Set Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 28

40 dan KU-APBD/PPAS Tahun Anggaran 2009 dan KU-APBD/PPAS Tahun Anggaran 2009 Dokumen PERDES RPJM Desa Tahun Laporan Monitoring dan Evaluasi 19 Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten Banyuasin Tahun 2009 Tahun 2010 Dokumen Banyuasin Dalam Angka 1 (BDA) Tahun 2009 Dikumen Indeks Pembangunan Manusia dan Distribusi Pendapatan 2 Masyarakat Kabupaten Banyuasin Tahun 2009 Dokumen PDRB Kabupaten Banyuasin 3 Tahun 2009 Buku Potensi Investasi Daerah 4 (Kabupaten Banyuasin) di Wilayah Indonesia PERDES Laporan Buku dan 200 CD 100 Buku ILITBANG, 100 Buku GR, dan 250 CD 125 Buku dan 150 CD 100 Buku, 100 Leaflet 5 Dokumen EKPOD kabupaten Banyuasin Buku dan 25 CD 6 Buku Rekomendasi Sistem Pengolahan Sumber Daya Lahan Pasang Surut dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan Buah 7 Rancangan Peraturan Bupati PERBUP 8 Dokumen Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan Buku 9 Dokumen RKPD Kab. Banyuasin Tahun Kec dan 33 SKPD 10 Dokumen Laporan Akintabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2009, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2010, dan Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun Dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kab. Banyuasin Tahun 2008 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2010 Dokumen Rancangan KU-APBD/PPAS dan KUP-APBD/PPAS Tahun Anggaran 2010 dan Rancangan KU-APBD/PPAS dan KU-APBD /PPAS Set Set Set 14 PERDES RPJM Desa Tahun PERDES 15 Dokumen Monitoring dan Evaluasi SKPD 16 Dokumen Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Banyuasin Buku 17 Dokumen Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banyuasin Buku 18 Buku Data dan Informasi Daerah Buku Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 29

41 Rawan Bencana Tahun Dokumen IKU, RKT, dan TAPKIN Dokumen Kabupaten 2 Dokumen Laporan Tahnan Dokumen 3 Dokumen Banyuasin Dalam Angka Buku, 200 CD, (BDA) Tahun Dokumen Indeks Pembangunan Manusia dan Distribusi Pendapatan Masyarakat Kabupaten Banyuasin Tahun Dokumen PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun Dokumen Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Banyuasin 7 Dokumen Sistem Pengelolaan Sumber Daya Lahan Pasang Surut dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan 8 Peraturan Perundang-Undangan tentang Tata Ruang Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dan 1000 Buku Saku Buku ILITBANG, 150 Buku GR, dan 300 CD Buku dan 150 CD Buku dan 100 CD Buku Peraturan 9 Dokumen Kawasan Strategis dan Buku Cepat Tumbuh 10 Dokumen RKPD Kabupaten Banyuasin Kec dan 33 SKPD Tahun LAKIP Kabupaten Banyuasin Dokumen 12 LKPJ Tahun Set 13 Dokumen Rancangan KU-APBD/PPAS dan KUP-APBD/PPAS Tahun Anggaran 2010 dan Rancangan KU-APBD/PPAS dan KU-APBD /PPAS Set 14 Dokumen Monitoring dan Evaluasi SKPD 15 Laporan Koordinasi Perencanaan Laporan Pembangunan Bidang Ekonomi 16 Dokumen Renstra AMPL Buku 17 Laporan Koordinasi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal Tahun 2012 Dokumen LAKIP, IKU, RKT, dan 1 TAPKIN Bappeda dan LITBANG dan LITBANG Kab. Banyuasin Buku Banyuasin Dalam Angka (BDA) 2 Tahun 2011 Buku Profil Pembangunan Ekonomi, 3 Sosial, dan Budaya Kab. Banyuasin Tahun 2003 s.d 2011 Buku Profil Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kab. Banyuasin 4 Tahun 2003 s.d Buku Profil Banyuasin dan 2000 Leaflet Dokumen Buku. 150 CD, dan 1000 Buku Saku 200 Buku dan 100 CD 100 Buku dan 100 CD 5 Buku Profil Pembangunan Wilayah, Buku dan 100 Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 30

42 Fisik, dan Prasarana Kab. Banyuasin CD Tahun 2003 s.d Buku Distribusi Pendapatan 100 Buku dan Masyarakat Kabupaten Banyuasin CD 7 Buku Potensi Desa di Kabupaten Banyuasin Buku 8 Buku Indeks Pembangunan Manusia (ILITBANG) Kabupaten Banyuasin Buku 9 Laporan Pengembangan Penanaman Modal Dokumen 10 Dokumen Masterplan Penanaman Modal Dokumen 11 RTRW Kabupaten Banyuasin yang di PERDA kan PERDA 12 Review Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) IKK Talang Kelapa Dokumen 13 Buku Strategi Penanganan Sampah Perkotaan Dokumen 14 Buku Konsep Perencanaan Pengembangan dan Penanganan Dokumen Pusat-Pusat Pendidikan 15 Buku Penanganan PSU, MBR, dan PLP2K-BK Dokumen 16 Buku Putih Sanitasi Kab. Banyuasin dan Buku SSK Kab. Banyuasin Dokumen 17 Buku Perencanaan Penanganan Limbah Dokumen 18 Draft Akhir RKPD Kab. Banyuasin Tahun Dokumen 19 Dokumen Draft Awal RKPD Tahun Dokumen 20 LAKIP Kabupaten Banyuasin Tahun 2011 dan IKU Tahun Dokumen 21 Dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun 2011 dan Dokumen Pengantar LKPJ 22 Dokumen RKPD Tahun 2012, Rancangan KUP-APBD/P Dokumen 23 Dokumen Monitoring dan Evaluasi 4 Dokumen 2012 Pelaksanaan Pembangunan Triwulan 24 Dokumen Potensi dan Rekomendasi Lahan Pasang Surut Buku 25 Dokumen Hasil Kajian Inovasi Teknologi Buku 26 Dokumen Laporan Kemiskinan Dokumen 27 Laporan Kemiskinan Dokumen 28 Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Dokumen 29 Dokumen Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuasin Dokumen 30 Dokumen Millenium DeveloLitbangent Goals (MDGs) Dokumen 31 Dokumen Hasil Penelitian dan Buku Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 31

43 Pengembangan Teknologi Tahun Dokumen Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan Dokumen Penyusunan Evaluasi Jabatan Pegawai Negri Sipil (PNS) Dokumen Launcing Buku Biografi Pemimpin dan Profil Daerah Dokumen Penyusunan sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Dokumen Profil Pendapatan dan Pembiayaan Kab.Banyuasin Dokumen Penyusunan Database Informasi Pembangunan Dokumen Pengolahan dan Penyusunan Data Potensi Desa Dokumen Penyelenggaraan Pameran Investasi Dokumen Bimbingan Teknis Kerjasama buku,150 CD,dan1000 buku saku,dan 100 buku PDRB Buku orang Paket Buku Buku Buku Dokumen 40 0rang PNS Kabupaten 10 Dokumen Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten Banyuasin Buku 11 Dokumen Sosialisasi Kebijakan Pemerintahan Dalam Pengembangan Bulan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 12 Dokumen Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Buku CD 13 Dokumen Monitoring,Evaluasi dan 2013 Pelaporan RTRW 12 Bulan 14 Dokumen Koordinasi Perencanaan Penanganan perumahan Bulan 15 Dokumen Penyusunan Rancangan RPJMD Dokumen 16 Dokumen Penyusunan RKPD Dokumen 17 Dokumen Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Dokumen 18 Dokumen Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Dokumen 19 Dokumen Penetapan RKPD,KUA,dan PPAS Dokumen 20 Dokumen Monitoring dan Evaluasi 4 Dokumen 2013 Pelaksanaan Pembangunan Triwulan 21 Dokumen Fasilitasi Penyusunan Potensi dan Rekomendasi Lahan Pasang Surut Buku 22 Dokumen Fasilitasi Kajian Kebutuhan 30 Buku 2013 Infrastruktur Jaringan Tata Air 23 Dokumen Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah % 24 Dokumen Koordinasi Perencanaan Dokumen Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 32

44 Pembangunan Bidang Ekonomi Dokumen Penyusunan Kebijakkan Perencanaan Kemiskinan Dokumen Sosialisasi Local Economic Resorce develolitbangent(lerd) Dokumen Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya Dokumen Sosialisasi Kebijakan Milenium DeveloLitbangent Goals(MDGs) Dokumen Koordinasi Penyusunan MasterPlan Wilayah Agroplitan Dokumen Program Pembangunan Percepatan Sanitasi Permukiman(PPSP) Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Buku-CD Buku Jenis Pelayanan Jenis pelayanan yang diberikan oleh Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya lah mempersiapkan rumusan kebijakan teknis perencanaan, mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah baik dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah di tingkat Pemerintah Kabupaten Banyuasin maupun dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan, memberikan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan, memberikan pelayanan kep masyarakat/lembaga dalam hal perencanaan pembangunan daerah. Secara rinci jenis pelayanan yang diberikan Bappeda dan Litbang lah pemberian informasi dan pemikiran strategis berbasis perencanaan yang meliputi : 1. Koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan terukur; 2. Penyelenggaraan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; 3. Penjaringan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah; 4. Peningkatan kompetensi SDM aparatur perencana; 5. Memfasilitasi keterpaduan dan keserasian perencanaan pembangunan secara vertikal yakni antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, maupun horizontal yakni antar SKPD; 6. Meningkatkan mekanisme kerja perencanaan secara sinergi, transparan dan terkoordinasi; 7. Memberikan informasi potensi pembangunan dan data serta informasi pembangunan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 33

45 Kelompok sasaran Berdasarkan aspek pelayanan yang diberikan Bappeda dan Litbang, maka yang menjadi target pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu : 1. Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah) dalam hal memberikan pemikiran strategis di bidang perencanaan pembangunan dan kelitbangan; 2. SKPD dalam hal penyediaan panduan program dan kegiatan serta fasilitasi sinkronisasi dan integrasi program; 3. Pemangku kepentingan dalam hal menjaring aspirasi dan partisipasi dalam perencanaan pembangunan serta penyediaan informasi pembangunan. Tabel 2.6. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran No Jenis Pelayanan Kelompok Sasaran 1. Pemikiran strategis di bidang Perencanaan pembangunan dan kelitbangan 2. Penyediaan panduan program dan kegiatan serta fasilitasi sinkronisasi dan integrasi program 3. Penjaringan aspirasi dan partisipasi dalam perencanaan pembangunan 4. Penyediaan data dan informasi pembangunan 5. Fasilitasi pemberian ijin penelitian PKL dan KKN Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekda) SKPD Pemangku kepentingan (masyarakat, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Pemerintah) Pemangku kepentingan (masyarakat, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Pemerintah) Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, dan LSM Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 34

46 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Eksistensi Bappeda dan Litbang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan sistem perencanaan pembangunan yang diisyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu ; a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar daerah, antar ruang, antar fungsi, antar waktu, maupun antara Pusat dan Daerah; c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Mengacu p hal tersebut di atas, pelaksanaan tugas Bappeda dan Litbang mengerucut menjadi 4 peran yang saling terkait, yaitu peran sebagai: (1) pengambil kebijakan/keputusan teknis dibidang perencanaan: - penyusunan rencana pembangunan daerah, baik jangka panjang (RPJPD), jangka menengah (RPJMD), maupun tahunan (RKPD); - penganggaran, yaitu penyusunan alokasi pendanaan (indikatif) sebagai bahan Penyusunan RAPBD bersama DPPKAD; - pengendalian dan evaluasi terhp pelaksanaan rencana pembangunan; - pengambilan keputusan dalam penanganan permasalahan yang mendesak dan berskala besar sesuai penugasan. (2) Think tank - pengkajian kebijakan di bidang perencanaan pembangunan dan kebijakan lainnya; - kerjasama penelitian dan pengembangan dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi. (3) Koordinator - Koordinasi dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan; - Koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan perencanaan pencarian sumber sumber pembiayaan dari provinsi dan pusat; - Koordinasi kegiatan strategi penanganan permasalahan mendesak dan berskala besar, sesuai penugasan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 35

47 (4) administrator - pengelolaan dokumen perencanaan; - penyusunan dan pengelolaan laporan hasil pemantauan dan evaluai terhp pelaksanaan rencana pembangunan; - pembinaan dan pelayanan administrasi umum. Perencanaan pembangunan daerah ke depan ditujukan untuk mewujudkan lembaga perencanaan pembangunan yang mampu melaksanakan perencanaan pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhp perubahan. Terkait dengan hal tersebut pelayanan di Bappeda dan Litbang harus dapat menjawab peluang dan tantangan yang muncul: 1. Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan; 2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; 3. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak p perubahan kebijakan daerah secara mendk sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah; 4.Terdapatnya pertentangan/ketidaksesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhp mekanisme perencanaan pembangunan daerah; 5. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat. Untuk dapat menjawab tantangan dan peluang tersebut, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas. Pendekatan yang diambil lah melalui perencanaan partisipatif yang diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencanaan, memantapkan kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab II Hal 36

48 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN BANYUASIN 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan yang dari shopping list ke working plan. Dimana satuan kerja perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down. Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dalam proses perencanaan. Indikasi dari persoalan tersebut lah kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan yang dapat tertampung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah selama ini. Guna mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk program dan kegiatan yang memang benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik lagi, bukan sekedar kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama ini. Kondisi tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan keberan institusi perencana dalam hal ini Bappeda dan Litbang yang membantu Kepala Daerah dalam Perencanaan Pembangunan Daerah, sehingga semakin profesional dalam bidang tugasnya. Untuk itu kualitas aparatur, sikap aparatur sangatlah menentukan dalam mewujudkan good governance. P kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan nya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain: Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 1

49 1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan; 2. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat p tumbuhnya perilaku melanggar (shortcutting); 3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan; 4. Kompetensi SDM perencana belum optimal; 5. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat, teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan; 6. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan; 7. Belum lengkapnya Standard Operating Procedure (SOP) perencanaan, alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan yang kredibel; 8. Belum meratanya kapasitas analitik SDM perencana Telaahan Visi, Misi, dan Program RPJMD Penetapan Visi oleh seluruh jajaran pegawai Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin yaitu Visioner dan Berkualitas berbasis p posisi dan peran Bappeda dan Litbang dalam mendukung pencapaian misi Lima yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Misi dalam RPJMD yang menjadi basis tersebut lah Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan meningkatkan kemampuan Pemerintah Daerah yang Amanah, Profesional dan berwibawa untuk pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. P misi RPJMD diatas, peran Bappeda dan Litbang Banyuasin terdiskripsi secara jelas sebagaimana tertuang dalam visi dan misi Bappeda dan Litbang. Kualitas birokrasi dan pengelolaan pembangunan dilihat dari sudut pandang dalam pengelolaan perencanaan pembangunan yang Visioner dan Berkualitas. Dengan visi ini diharapkan kualitas pengelolaan pembangunan di Kabupaten Banyuasin terutama ditinjau dari aspek perencanaan lebih meningkat dan menjadi lebih baik dari waktu sebelumnya. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 2

50 Adapun langkah yang perlu dilaksanakan untuk mencapai visi Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin dengan menentukan misi berupa: 1. Meningkatkan sistem penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan yang selaras dan dinamis. 2. Meningkatkan kualitas ketersediaan data dan informasi rencana dan evaluasi pembangunan. 3. Meningkatkan kualitas SDM yang Profesional dan sarana prasarana yang memi. Visi dan misi Bappeda dan Litbang terjabar dalam program yang mendukung pencapaian sasaran dan tujuan RPJMD, program dan kegiatan dimaksud lah : - Program Pengembangan Data / Informasi - Program Kerjasama Pembangunan - Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar - Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strastegis dan Cepat Tumbuh - Program Perencanaaan Pembangunan Daerah - Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi - Program Perencanaan Sosial dan Budaya - Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam - Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana - Program Perencanaan Tata Ruang - Program Penelitian, Pengembangan dan Inovasi - Program Publikasi dan Intermediasi Hasil Litbang Daerah - Program Kelembagaan Litbang Daerah - Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 3

51 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Institusi perencana, baik di tingkat pusat maupun daerah bertanggung jawab untuk menghasilkan rencana pembangunan berdasarkan proses perencanaan sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan dimaksud dimulai dari daerah hingga tingkat nasional, yang melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders). Dalam rangka mengintegrasikan, memadukan, dan mensinergikan perencanaan antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi serta mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dilakukan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat; serta menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut, maka penentuan visi, misi, kebijakan, tujuan dan sasaran institusi perencana pembangunan harus selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin, sebagai institusi perencana di daerah, menyusun program dan kegiatan sebagai penjabaran dari visi dan misi yang selaras dengan program dan kegiatan Bappenas, sebagai institusi perencana di tingkat pusat. Sasaran yang telah ditetapkan oleh Bappenas lah: - Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. - Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan dengan kebijakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya sinergitas program dan kegiatan Pemerintah Pusat sebagaimana disusun oleh Bappenas dengan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang disusun oleh Bappeda dan Litbang masih terdapat kendala terkait dinamika perubahan lingkungan strategi, yaitu: a. Masih terdapat Peraturan Perundangan-undangan yang belum sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah. b. Masih terbatasnya kualitas sumberdaya manusia perencana pembangunan di daerah. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 4

52 c. Pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah masih menimbulkan penafsiran yang beragam. Hal ini menimbulkan dampak yang menghambat upaya mensinergikan program-program pembangunan antar daerah serta antara pusat dan daerah Telaahan Rencana Tata Ruang wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis --TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH Rencana Struktur Ruang Wilayah Sistem Pusat Pelayanan 1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) PKWp yang terdapat di Kabupaten Banyuasin merupakan perubahan dari perkembangan pembangunan pelabuhan Tanjung Api-Api, dalam hal ini pertumbuhan yang diharapkan lebih cepat untuk menunjang akses transportasi nasional, pun Sungsang sesuai arahan RTRWP Sumatera Selatan ditetapkan sebagai PKWp merupakan permukiman desa sehingga diarahkan untuk menjadi pusat jasa, perdagangan, industri dan pariwisata. 2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Pusat Kegiatan Lokal merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan. PKL yang diarahkan dalam RTRWP Sumatera Selatan di Kabupaten Banyuasin ber di Kota Pangkalan Balai. 3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Adapun Pusat Pelayanan Kawasan di Kabupaten Banyuasin ber di Betung, Mariana, Sukajadi, Telang Jaya, Sungai Pinang dan Makarti Jaya. 4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. Desa yang ditetapkan sebagai pusat permukiman yang mempunyai prasarana dan sarana yang lebih lengkap dibandingkan dengan desa-desa yang disekitarnya, mempunyai potensi untuk tumbuh dengan investasi kecil, dapat berfungsi sebagai tempat penyedia pelayanan p desa-desa disekitarnya dan berfungsi sebagai pusat perantara antar kota dengan desa-desa disekitarnya. Adapun Pusat Pelayanan Lingkungan Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 5

53 di Kabupaten Banyuasin ber di Tebing Abang, Tanjung Lago, Teluk Betung, Sumber Makmur, Tirta Harja, Sidomulyo, Salek Mukti, Lubuk Lancang, Sembawa, Sumber Marga Telang dan Air Kumbang Sistem Jaringan Prasarana a. sistem jaringan transportasi transportasi jaringan jalan lah jaringan jalan umum yang mengemban fungsi jalan arteri, kolektor, jalan lokal, jalan bebas hambatan. sistem transportasi darat meliputi sistem jaringan transportasi penumpang, sistem jaringan transportasi barang, dan sistem jaringan transportasi kereta api. b. sistem jaringan prasarana energi; meliputi jaringan pipa minyak dan gas bumi serta jaringan tenaga listrik. Kilang minyak di Kabupaten Banyuasin terdapat di Sungai Gerong dan Muara Sugihan. Jaringan energi untuk minyak dan gas tersebut terdiri dari jaringan trans nasional untuk gas dan trans regional untuk minyak. berikut jangkauan alirannya : Trans Nasional Trans Regional : Tungkal Ilir - Betung Pulau Rimau - Pagar Dewa : Sungai Lilin PUSRI - PERTAMINA sungai gerong (merah mata) Plaju Jakabaring Prabumulih c. sistem jaringan telekomunikasi; meliputi pengembangan jaringan saluran kabel dan pengembangan jaringan saluran nir kabel. Pelayanan sambungan telepon di Kabupaten Banyuasin dilakukan oleh PT. Telkom Sekayu berupa telekomunikasi kabel. Selain perumahan, beberapa fasilitas pelayanan umum yang saat ini telah terjangkau oleh pelayanan telepon seperti perkantoran pemerintah, perdagangan dan jasa, serta fasilitas umum penting lainnya. d. sistem jaringan sumber daya air; i. Sistem Wilayah Sungai Sungai Banyuasin berawal dari daerah Tempino di selatan Kota Jambi termasuk wilayah Kabupaten Batanghari dan mengalir ke selatan timur bermuara di sebelah timur Kota Palembang (Sumsel). Keberan anak sungai tersebut membentuk sistem jaringan sungai, dan sistem sungai WS Banyuasin tersebut terdiri dari dua bagian utama diantaranya; Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 6

54 1. Sistem sungai yang bermuara di sungai Banyuasin, dan 2. Sistem sungai sungai kecil yang langsung bermuara di pantai timur. ii. Sistem Jaringan Reklamasi Rawa Pengembangan sistem jaringan reklamasi rawa di Kabupaten Banyuasin juga tetap memanfaatkan Aliran Sungai Musi, Aliran Sungai Banyuasin, Aliran Sungai Upang, beserta anak-anak sungainya dan Keramasan atau pembuangan alamiah yang berfungsi sebagai bn air penampungan dari limpasan air hujan sebagai jaringan pembuangan akhir. iii. Sistem Jaringan Air Baku Pelayanan air bersih Kabupaten Banyuasin saat ini dilakukan oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banyuasin dengan lingkup pelayanan Pangkalan Balai, Sembawa, Betung, Air Batu, Sungai Pinang, Srimulyo dan Mariana dengan total kapasitas M³ dan yang didistribusikan sebesar m3 hal ini menunjukkan m3 atau 14% dari total kapasitas air belum dimanfaatkan. Cakupan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten p akhir Tahun 2008 meliputi 11 Kecamatan, 9 Kelurahan, melalui sistem perpipaan sebanyak 54 Desa dan non perpipaan 111 Desa. e. Rencana Pengembangan Jaringan Prasarana Lingkungan i. Sistem Pengelolaan Air Limbah Pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Banyuasin umumnya menggunakan sistem sanitasi setempat (on site sanitation) dengan menggunakan jamban, baik yang dikelola secara individu maupun secara komunal, yang dilengkapi dengan tangki septik (septic tank) atau cubluk. Disamping ini dengan nya sungai-sungai yang mengalir melalui Kabupaten Banyuasin dapat dimanfaatkan sebagai tempat buangan air limbah. ii. Sistem Pemprosesan Sampah Dengan meningkatkan aktivitas masyarakat di Kabupaten Banyuasin maka jumlah sampah yang dihasilkan juga terus meningkat. Sistem pemprosesan sampah yang dikelola saat ini kelengkapan sarana dan prasarananya masih belum merata, sebagian masyarakat masih memproses sampah dengan cara sederhana yaitu di bakar. Ketersesiaan TPS (Tempat Penampungan Sementara) eksisting di Kabupaten Banyuasin berupa drum sebanyak 700 buah, yang terdapat di Kecamatan Talang Kelapa 100 buah, di Kec. Banyuasin I 75 buah Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 7

55 iii. dan sisanya di Pangkalan Balai, selain itu TPS berupa container dengan kapasitas 2m 3 sebanyak 8 buah terletak di Kecamatan Betung 1 buah dan 7 buah di Pangkalan Balai. Sistem Drainase Jenis saluran drainase yang akan dikembangkan di Kabupaten Banyuasin yakni sistem kombinasi antara jaringan drainase sistem tertutup yang sebagian besar dikembangkan di pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa serta jaringan drainase sistem terbuka yang sebagian besar dikembangkan di lingkungan permukiman : 1. Sistem Jaringan Terbuka Sistem saluran drainase terbuka direncanakan menggunakan saluran dengan bentu saluran trapesium dengan lining yang pengalirannya dilakukannya secara gravitasi. 2. Sistem Jaringan Tertutup Sistem ini dibuat disamping jalan dengan membuat perkerasan p saluran seperti saluran terbuka hanya permukaannnya ditutup. Sistem tertutup ini dibangun sebagai terusan agar sistem terbuka tidak terpotong apabila sistem terbuka memotong jaringan jalan. f. Rencana Sistem Jararingan Prasarana Lainnya i. Rencana Sistem Pengendalian Genangan/Banjir Mengingat kondisi Kabupaten Banyuasin yang 80% wilayahnya lah area dataran rendah (lowland) yang sangat rentan terhp terjadinya genangan/banjir, maka untuk pengendali genangan/banjir direncanakan pembangunan Tanggul di sekitar sungai untuk melindungi meluanya air sungai. Pembangunan tanggul tersebut terdapat di Kec. Pulau Rimau, Pendowoharjo, kec. Muara Sugihan dan juga dilakukan kegiatan pengerukan sungai di Kec. Rantau Bayur, Kec. Rambutan dan Kec. Banyuasin I. ii. Rencana Sistem Penanganan Pantai Untuk mengantisipasi risiko penggenangan kawasan pesisir yang dipicu oleh perubahan iklim berupa abrasi, kenaikan muka air laut maupun gelombang pasang, maka rencana sistem pengamanan pantai di Kabupaten Banyuasin dilakukan dengan pembangunan dan pengembangan pengamanan pantai timur Pulau Sumatera berdasarkan pembagian Provinsi Sumatera Selatan ke dalam Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 8

56 enam region, dimana Kabupaten Banyuasin masuk dalam lima region diantaranya melaui: 1. Wilayah A, dengan karakteristik perikanan dan desa permukiman, hutan lebat, rawa dan mangrove penangannan yang dilakukan berupa restorasi mangrove dan hutan pesisir, proteksi akomodasi untuk permukiman dan perikanan tambak. Wilayah A meliputi kawasan utara bagian barat Kabupaten Banyuasin. 2. Wilayah B, terdiri dari beberapa delta, sistem estuari, lahan basah dan hutan bakau dimanfaatkan untuk pengembangan pusat ekonomi. Penanganan yang dilakukan yaitu proteksi akomodasi yang diikuti restorasi mangrove. Wilayah B meliputi kawasan Tanjung Api-Api dan sebagian besar utara bagian tengah Kabupaten Banyuasin. 3. Wilayah C-D-E didominasi oleh hutan lebat, rawa dan mangrove disepanjang garis pantai desa. Penanganan yang dilakukan yaitu pengelolaan zona pesisir terpadu (ICZM) Wilayah ini meliputi utara bagian timur Kabupaten Banyuasin Pola Ruang Wilayah Kawasan Lindung Untuk wilayah Kabupaten Banyuasin, kawasan yang memberikan perlindungan terhp kawasan bawahnya berupa kawasan hutan lindung, kawasan resapan air dan kawasan bergambut. i. kawasan hutan lindung. No Kecamatan Luasan (Ha) Air Salek 1.731,57 Banyuasin II ,40 Makarti Jaya 4.922,54 Muara Sugihan ,19 Muara Telang 660,22 Tanjung Lago 4.339,95 Sumber Marga Telang 28,38 Total ,25 Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 9

57 ii. Kawasan Resapan Air Daerah resapan air tanah p umumnya terdapat di daerah hulu dari DAS yang mengalir di wilayah Kabupaten Banyuasin yaitu Das Bangke, Das Banyuasin, Das Benawang, Das Sembilang dan Das Musi yang wilayahnya tersebar di Kabupaten Banyuasin serta di kawasan hutan rawa yang terletak di Kecamatan Banyuasin II dan Muara Sugihan dan merupakan salah satu daerah cngan air yang harus dilindungi. iii. Kawasan Bergambut Di Kabupaten Banyuasin, keberan kawasan gambut termasuk di dalam Taman Nasional Sembilang dan hutan lindung pantai yang difungsikan sebagai penambat air dan pencegah banjir (kawasan bergambut), dan kawasan resapan air. iv. Kawasan Perlindungan Setempat a. Kawasan Sempn Pantai Untuk wilayah Kabupaten Banyuasin kawasan sempn pantai penyebarannya ber di bagian timur yaitu di pantai Selat Bangka dengan panjang pantai sekitar 275 Km. b. Kawasan Sempn Sungai No Kecamatan Luasan (Ha) Sungai (Tubuh Air) Sempn Kec. Air Salek 3.141, ,37 Kec. Banyuasin I 1.910, ,76 Kec. Banyuasin II , ,79 Kec. Banyuasin III 278, ,93 Kec. Betung 97,36 0,001 Kec. Makarti Jaya 5.720, ,87 Kec. Muara Png 1.677, ,58 Kec. Muara Sugihan 1.362, ,99 Kec. Muara Telang 2.501, ,79 Kec. Pulau Rimau 3.041, ,71 Kec. Rambutan 454, ,88 Kec. Rantau Bayur 2.810, ,81 Kec. Suak Tapeh 244, ,02 Kec. Tanjung Lago 8.136, ,16 Kec. Tungkai Ilir 1.132,76 694,36 Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 10

58 No Kecamatan Luasan (Ha) Sungai (Tubuh Air) Sempn Kec.Sembawa 290,01 564,55 Kec.Talang Kelapa 1.357, ,78 18 Kec. Sumber Marga Telang 1.379, ,95 19 Kec. Air Kumbang 389, ,82 Total , ,12 v. Kawasan Suaka Alam a. Kawasan Suaka Margasatwa Di Kabupaten Banyuasin kawasan suaka margasatwa yang telah dan tetap akan dipertahankan lah kawasan suaka Png Sugihan seluas Ha yang ditetapkan berdasarkan SK Menhut No.004/Kpts-II/1983. Kawasan ini termasuk dalam dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Muara Png dan Kecamatan Rambutan masing-masing Ha dan Ha. Selain itu kawasan suaka alam yang lain lah Suaka Alam Bentayan di Kecamatan Tungkal Ilir dengan luas Ha. b. Taman Nasional Sembilang (TNS) Taman Nasional Sembilang merupakan situs Ramsar terletak di pesisir timur Provinsi Sumatera Selatan Kecamatan Banyuasin II, merupakan kawasan lahan basah yang sebagian besar terdiri dari hutan mangrove dan hutan rawa air tawar serta hutan rawa gambut yang terletak di belakangnya. Hutan mangrove yang meluas hingga 35 km ke arah darat (hulu) di kawasan ini merupakan sebagian kawasan hutan mangrove terluas yang tersisa dengan banyak muara sungai dan dataran lumpur yang luar di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. vi. Kawasan Rawan Bencana Alam Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Banyuasin terdiri dari kawasan rawan genangan, kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan khususnya hutan dan lahan gambut serta kawasan rawan angin puting beliung. - Kawasan rawan Kebakaran potensi kebakaran hutan dan lahan di kawasan bergambut cukup tinggi di Kabupaten Banyuasin, yang tersebar di Kecamatan Pulau Rimau, Banyuasinsatu, Muara Png, Tungkal Ilir dan Muara Sugihan serta Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 11

59 kawasan lain yang memiliki Lahan gambut cukup tebal seperti di daerah Taman Nasional (TN) Sembilang dan sekitarnya - Kawasan Rawan Genangan Tipe A : Kecamatan Makarti Jaya, Muara Png, Banyuasin II, dan Muara Sugihan Tipe B : Kecamatan Muara Sugihan, Muara Telang, Sumber Marga Telang dan Makarti Jaya. Tipe C dan D : Merata Di Seluruh Kecamatan Kabupaten Banyuasin - Kawasan Rawan Angin Puting Beliung Kabupaten Banyuasin juga memiliki kawasan rawan angin puting beliung yakni di Kecamatan Banyuasin I, Kecamatan Banyuasin II, Kecamatan Betung, Kecamatan Pulau Rimau,Kecamatan Talang Kelapa, Kecamatan Tungkal Ilir, Kecamatan Muara Sugihan, Kecamatan Air Salek, dan Kecamatan Tanjung Lago. vii. Kawasan Budidaya 1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi : Kawasan hutan produksi yang terdapat di wilayah Kabupaten Banyuasin hanya berupa kawasan hutan produksi tetap (± ,37 Ha) dan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi. Kawasan hutan produksi ini pengembangannya berdasarkan ketentuan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) berlokasi di wilayah Kecamatan Banyuasin II yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Sembilang. 1. Kawasan Peruntukan Pertanian : 1. peruntukan pertanian lahan pangan (persawahan) pengembangan lahan pertanian pangan di Kabupaten Banyuasin dikembangkan tersebar di seluruh kecamatan dengan alokasi luasan terbesar yaitu Kecamatan Muara Sugihan yaitu ,09 Ha. 2. holtikultura Mengingat karakteristik wilayah dan penduduk serta kesesuaian lahan yang, kegiatan pertanian holtikuktura di Kabupaten Banyuasin bersifat pilihan/kondisional yang diusahakan disela waktu kegiatan pertanian utama yaitu pertanian pangan. Lahan yang digunakan untuk holtikultura tersebar hampir di setiap kecamatan dan sebagian besar dilakukan disekitar permukiman. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 12

60 3. Perkebunan Luas (Ha) Kecamatan Kalapa Total (Ha) Sawit Karet Tebu Dalam Air Salek 2.937,91-845, ,53 Banyuasin I 4.772, , ,85 Banyuasin II 28,069,92 27, , ,41 Banyuasin III 656, , ,35 Betung 2.321, , ,62 Makarti Jaya 1.787,75 21, , ,74 Muara Png 3.332, , ,32 Muara Sugihan - 123, , ,35 Muara Telang ,67-53,67 Pulau Rimau , , , ,39 Rambutan , , ,38 Rantau Bayur 8.446, , ,30 Sembawa 5.550, , ,30 Suak Tapeh , , ,56 Talang Kelapa , , ,88 Tanjung Lago ,91 2, ,09 Tungkal Ilir , , , ,80 Sumber Marga 7.554, ,58 Telang Air Kumbang , , ,95 Total , , , , ,07 4. Peternakan Sebaran lokasi pengembangan kawasan peternakan tersebut yaitu terpusat di Kecamatan Rambutan sebesat 353,24 Ha, Kecamatan Sembawa 79,29 Ha serta Kecamatan Talang Kelapa sebesar 1.085,81 Ha. Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 13

61 3. Kawasan Peruntukan Perikanan; Kecamatan Luas (Ha) Kec. Air Salek 608,80 Kec. Banyuasin II 1.643,59 Kec. Makarti Jaya 1.612,87 Kec. Muara Sugihan 2.916,88 Kec. Muara Telang 76,61 Kec. Rantau Bayur 626,85 Kec. Tanjung Lago 1.564,76 Kec.Talang Kelapa 17,72 Kec. Sumber Marga Telang 0,03 Kec. Rambutan 20 Total 9.088,11 4. Kawasan Peruntukan Pertambangan Penyebaran kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi sebagian besar berlokasi di Kecamatan Pulau Rimau dan Kecamatan Tungkal Ilir dengan jumlah sumur produksi sebanyak 24 sumur. Kegiatan penambangan batu bara terdapat di wilayah Kecamatan Betung, Pulau Rimau, Tungkal Ilir, Rantau Bayur, Talang Kelapa, Muara Telang dan Kecamatan Banyuasin III. Kegiatan pertambangan lainnya berupa gambut di Kecamatan Banyuasin II, Kaolin di Kecamatan Betung dan Kecamatan Talang Kelapa; pasir kuarsa dan bentonit di wilayah Kecamatan Talang Kelapa; dan tanah urug tersebar di sebagian besar wilayah Kabupaten Banyuasin. 5. Kawasan Peruntukan Industri : peruntukan industri besar, peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga; Kecamatan Luas (Ha) Banyuasin I 1.004,21 Banyuasin II 8.727,19 Muara Telang 21,77 Talang Kelapa 5.091,33 Sumber Marga Telang 3.658,34 Total ,84 Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 14

62 6. Kawasan Peruntukan Pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan pariwisata budaya, peruntukan pariwisata alam, dan peruntukan pariwisata buatan. rencana pola ruang untuk pengembangan kawasan pariwisata lah yang tersebar di wilayah Kecamatan Banyuasin III khususnya di daerah Sembawa untuk pengembangan kawasan wisata agro, di wilayah Kecamatan Talang Kelapa khususnya di daerah Sukomoro untuk pengembangan kawasan wisata pemancingan, dan di wilayah Kecamatan Banyuasin II khususnya di daerah Sungsang dan Muara Baru untuk pengembangan kawasan wisata pesisir/kampung nelayan dan kawasan wisata Tugu Silk Air, Taman Nasional Sembilang 7. Kawasan Peruntukan Permukiman yang terdiri dari permukiman perdesaan dan perkotaan. 8. Kawasan Peruntukan Lainnya yang terdiri dari pertahanan keamanan, rencana reklamasi pantai. a. Kawasan Reklamasi Pantai Kawasan reklamasi pantai yang direncanakan di Kabupaten Banyuasin diperuntukkan untuk industri dan pelabuhan yaitu kawasan industry Tanjung Api-Api/Tanjung Carat yang dikembangkan di kecamatan Banyuasindua, kawasan ini ber di kawasan reklamasi pantai seluas 3.931,35 Ha. b. Kawasan Pertahanan dan Keamanan Kawasan pertahanan dan keamanan di Kabupaten Banyuasin berupa dan instansi militer yang terletak di Kecamatan Banyuasin III (Batalyon Zeni Kontruksi 12/KJ) dan Kecamatan Talangkelapa (Batalyon Infateri 200/Raider). Gambar 4.2 Peta Rencana Pola Ruang Bn Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Banyuasin Bab III Hal 15

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 I-1 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 LAKIP BAPPEDA 2015

BAB I PENDAHULUAN I - 1 LAKIP BAPPEDA 2015 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling gemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntuan gencar yang dilakukan oleh masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2006-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL INSTANSI BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Ringkas Bappeda Kabupaten Langkat Setiap daerah di Indonesia memerlukan pembangunan untuk memajukan daerahnya. Pembangunan daerah secara umum meliputi peningkatan keadaan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KAB. HSS TAHUN

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KAB. HSS TAHUN RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KAB. HSS TAHUN 2014-2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Organisasi dan

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

(RENSTRA) BAPPEDA KOTA JAMBI

(RENSTRA) BAPPEDA KOTA JAMBI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA KOTA JAMBI 2013-2018 Pemerintah Kota Jambi BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2014 KATA PENGANTAR Mempertimbangkan pentingnya Perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2006 2010 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 9 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH,

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, KATA PENGANTAR BAPPEDA Kabupaten sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Bapeda Kabupaten Tahun 2010 2015 sebagai

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN BUPATI

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI DAN CAMAT CICALENGKA Melaksanakan Kewenangan Pemerintah yang Dilimpahkan oleh Bupati untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah dan Menyelenggarakan Tugas Umum Pemerintahan 1. Mengkoordinasikan Kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1 Lampiran I : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Blitar Nomor : 188/ /410.202/2015 Tanggal : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis baik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Dr SUYANTO WASPO TONDO W,M.Si

KATA PENGANTAR Dr SUYANTO WASPO TONDO W,M.Si KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah memberi rahmat serta karunia-nya, atas tersusunnya Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2017 TANGGAL : MEI 2017 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci