PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA STUDI KASUS PT. SUCACO, Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA STUDI KASUS PT. SUCACO, Tbk"

Transkripsi

1 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA STUDI KASUS PT. SUCACO, Tbk Rio Eko Prasetio, Pariang Siagian, S.E., M.Ak. Binus University, Jl. Kampung Bulak Barat, Tangerang Selatan, , ABSTRAK Penelitian ini mengenai Pengukuran Kinerja Perusahaan Manufaktur Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada Studi Kasus PT. SUCACO, Tbk. Dengan adanya Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja dalam perusahaan PT. SUCACO, Tbk dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya secara ekonomi, efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan tujuan Balanced Scorecard yaitu sebagai alat untuk menjaga keseimbangan antara aspek keuangan tetapi juga dari aspek non-keuangan, melalui empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, internal bisnis dan perbelajaran & pertumbuhan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yaitu dengan menggunakan kuesioner, wawancara serta dokumen yang dibutuhkan. Kuantitatif yaitu dengan menggunakan Laporan Keuangan Perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja dari perspektif keuangan belum baik karena terdapat rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas mengalami penurunan pada tahun terakhir. Kinerja dari perspektif pelanggan sudah cukup baik karena pelanggan sudah merasa puas atas pelayanan dan produk yang diberikan. Kinerja dari perspektif internal bisnis sudah baik karena perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Dan pada perspektif yang terakhir yaitu perspektif pembelajaran & pertumbuhan sudah baik karena kemampuan karyawan, produktivitas karyawan dan motivasi karyawan menunjukan kenyamanan dalam bekerja. Dari empat perspektif dapat dinilai bahwa kinerja perusahaan PT. SUCACO, Tbk sudah baik. Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard PENDAHULUAN Latar Belakang Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan);hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Pengukuran kinerja memiliki peranan penting untuk dilakukan pada setiap bisnis yang dijalankan. Pada awal mulanya, pengukuran kinerja hanya dilakukan berdasarkan dari segi keuangan. Hal ini disebabkan karena keuangan dianggap cukup dalam mewakili pengukuran dan mudah untuk dilakukan. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan terdapat berbagai macam bisnis, penilaian dari segi keuangan mulai dianggap tidak cukup memadai untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. PT. Sucaco, Tbk adalah salah satu perusahaan penghasil kabel listrik dengan berbagai jenis, ukuran dan fungsi. PT. Sucaco, Tbk memproduksi kabel-kabel tersebut sesuai dengan pesanan dari pelanggannya. Ada kalanya PT. Sucaco, Tbk tidak mampu memenuhi permintaan pelanggannya secara tepat waktu ataupun sesuai dengan jumlah yang diminta. Hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan metode pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja yang dilakukan diharapkan dapat membantu PT. Sucaco, Tbk agar menjadi lebih siap dalam menghadapi lonjakan permintaan yang mungkin muncul dan menjaga kestabilan produksi sehingga menjadi lebih mampu bersaing dengan perusahaan pesaing.

2 Penerapan balanced Scorecard yang telah dijalankan oleh beberapa perusahaan terbukti memberikan dampak signifikan bagi perusahaan tersebut, diantaranya adalah manajemen semakin berorientasi pada pelanggan, perbaikan terhadap kualitas produk yang dihasilkan, adanya penekanan pada kerja tim, respon terhadap pelanggan yang semakin cepat, waktu yang digunakan untuk peluncuran produk baru yang semakin cepat dan manajemen yang lebih berorientasi pada masa depan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penerapan konsep Balanced Scorecard untuk mengukur empat perspektif (aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal serta aspek pembelajaran dan pertumbuhan) pada perusahaan manufaktur. Dengan melihat pentingnya pengukuran kinerja. Penulis akan membuat skripsi dengan judul Pengukuran kinerja perusahaan manufaktur dengan pendekatan balanced scorecard pada studi kasus PT. SUCACO, Tbk Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah di atas, oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kinerja perusahaan secara menyeluruh. Maka dapat diidentifikasikan perusahaan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kinerja PT.SUCACO, Tbk jika diukur dengan menggunakan pendekatan metode balance scorecard? 2. Apakah kinerja PT.SUCACO, Tbk sudah dapat dikatakan baik dengan adanya penerapan perspektif-perspektif dalam metode Balanced Scorecard? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan di PT. SUCACO, Tbk adalah: 1. Untuk mengidentifikasi gambaran penggunaan metode Balanced Scorecard terhadap pengukuran kinerja perusahaan. 2. Untuk mengetahui ukuran tingkat kinerja perusahaan berdasarkan empat perspektif pada penerapan metode balanced scorecard. METODE PENELITIAN Penulis melakukan desain penelitian dalam menyusun skripsi ini dengan metode analisis kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu yang sedang berlangsungnya proses penelitian. Selain itu, didalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif deskriptif yang berfokus pada studi kasus di suatu perusahaan yang mana akan dijadikan sebagai objek penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan PT. SUCACO, Tbk sebagai pihak internal untuk dijadikan sebagai sampel penelitian dan pelanggan sebagai pihak eksternal yang juga dijadikan sebagai sampel penelitian. Dan target populasinya adalah 30 karyawan dilingkungan PT. SUCACO, Tbk dan 30 pelanggan dari PT. SUCACO, Tbk. Untuk mengumpulkan sampel yang representatif terhadap populasi dan setelah jumlah sampel yang akan diambil dari populasi telah ditentukan. Selanjutnya pengumpulan sampel pun harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan sampel dilakukan secara acak atau probabilitas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data keuangan dan non-keuangan. Data keuangan berisikan tentang rasio rasio laporan keuangan, laporan manajemen. Sedangkan data nonkeuangan berupa jawaban responden dari pertanyaan pertanyaan yang diberikan merupakan suatu hal terpenting dalam penelitian ini, karena data yang dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Keabsahan dari suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh indikator indikator tolok ukur yang digunakan untuk mengukur hasil evaluasi yang diteliti. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk menyajikan data di dalam penyusunan skripsi ini yaitu dengan pengambilan data dari laporan keuangan perusahaan dan diolah dengan menggunakan rasio-rasio laporan keuangan perusahaan dan data-data tersebut disajikan dalam bentuk diagram/grafik agar yang membaca

3 mudah untuk memahami isi dari skripsi ini dan juga wawancara kepada pihak terkait yang berhubungan dengan pembahasan di dalam skripsi ini. HASIL DAN BAHASAN Perspektif Keuangan Rasio Likuiditas a. Current Ratio Current Ratio merupakan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Current Ratio mengalami penurunan kembali yang menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus. b. Quick Ratio Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kembali kewajiban kepada para deposan dengan sejumlah current assets yang dimiliki. Semakin tinggi rasio, maka semakin baik hasil yang ditunjukan. Quick Ratio mengalami penurunan kembali yang menunjukkan bahwa perusahaan kurang baik pada tahun Rasio Solvabilitas a. Debt To Asset Ratio (DAR) Debt To Asset Ratioyaitu rasio total kewajiban terhadap aset. Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

4 Terjadinya peningkatan dalam DAR menunjukkan bahwa kinerja perusahaan mengalami penurunan kembali dan semakin meningkatnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. Dengan semakin besarnya nilai rasio DAR menunjukkan bahwa sebagian besar peminjaman modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. b. Debt To Equity Ratio (DER) Debt To Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam DER yang berarti semakin besar dana yang dibelanjai oleh pihak kreditur. Rasio Profitabilitas a. Return On Assets Return On Assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan sejumlah aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio, maka semakin baik hasil yang ditunjukan. Penurunan ini terjadi karena laba bersih yang didapat perusahaan dari tahun 2011 hingga tahun 2013 mengalami penurunan. Jadi bisa disimpulkan bahwa kinerja perusahaan untuk tahun 2011 sampai tahun 2013 kurang baik karena penggunaan aktiva kurang baik karena tingkat keuntungan yang rendah.

5 b. Return On Equity Return On Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio, maka semakin baik hasil yang ditunjukan. Dapat disimpulkan bahwa keuntungan investor rendah karena kurang efisien modal yang ditanamnya. Hasil tersebut menunjukan bahwa perusahaan SUCACO kurang baik pada tahun c. Net Profit Margin Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui pendapatan operasi. Semakin tinggi rasio yang terjadi, maka akan semakin baik hasil yang ditunjukan. Untuk tahun 2013, NPM yang diperoleh oleh perusahaan SUCACO mengalami penurunan sebesar 1.99% menjadi 2.79%. Rasio Aktifitas a. Account Receivable Turnover Account Receivable Turnover menunjukkan seberapa cepat perusahaan dalam menerima pelunasan piutang dari pelanggan. Jadi semakin cepat (tinggi) maka akan semakin baik untuk perusahaan.

6 Berdasarkan hasil dari perhitungan Account Receivable Turnover mengalami peningkatan pada tahun 2013 dibandingkan 2012, hal ini menjelaskan perusahaan semakin cepat dalam menerima pelunasan piutang. Hasil tersebut menunjukan bahwa perusahaan sudah baik pada tahun b. InventoryTurnover Inventory Turnover menunjukkan berapa kali persediaan dapat berputar dalam setahun. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, maka semakin cepat dana yang tertanam dipersediaan berputar kembali menjadi uang kas. Berdasarkan hasil dari perhitungan Total Aset Turnover mengalami peningkatan pada tahun 2013 dibandingkan 2012, hal ini menjelaskan perusahaan semakin cepat yang tertanam dipersediaan berputar kembali menjadi uang kas.hasil tersebut menunjukan bahwa perusahaan sudah baik pada tahun c. Account Payable Turnover Account Payable Turnover menunjukkan seberapa cepat perusahaan dalam melakukan pelunasan hutang kepada kreditor. Jadi semakin cepat (tinggi) maka akan semakin baik untuk perusahaan. Berdasarkan hasil dari perhitungan Account Payable Turnover mengalami peningkatan pada tahun 2013 dibandingkan 2012, hal ini menjelaskan perusahaan semakin baik karena semakin cepat perusahaan melunasi hutang.hasil tersebut menunjukan bahwa perusahaan sudah baik pada tahun d. Fixes Assets Turnover Fixes Assets Turnover berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau mungkin di sebabkan hal hal seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan nilai output yang diperoleh. Jadi semakin rendah rasio, maka semakin kurang efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

7 Berdasarkan hasil dari perhitungan Fixes Asset Turnover mengalami penurunan pada tahun 2013 dibandingkan 2012, hal ini menjelaskan perusahaan kurang baik karena aktiva berputar dengan lambat dan menunjukan ketidak efektif penggunaan aktiva tetap. e. Total Asset Turnover Total Assets Turnover merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar meraih laba dan menunjukan semakin efisien penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. Berdasarkan hasil dari perhitungan Total Aset Turnover mengalami penurunan pada tahun 2013 dibandingkan 2012, hal ini menjelaskan perusahaan kurang baik karena aktiva berputar dengan lambat dan menunjukan ketidak efisienan penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Perspektif Pelanggan Berikut ini merupakan hasil kesimpulan dari lima penilaian (Tangible,Realiability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy) yang dilakukan oleh peneliti kepada pelanggan untuk pengukuran pada PT.SUCACO, Tbk, sebagai berikut: Dengan hasil tersebut bahwa perusahaan dapat dikatakan sudah baik jika melihat pada tingkat kepuasan pelanggan,yaitu Puas sebesar 45% karena faktor kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Hal tersebut harus terus ditingkatkan untuk dapat menarik para pelanggan dan mempertahankan para pelanggan yang sudah ada. Perspektif Proses Bisnis Internal Proses Inovasi Dalam hal ini perusahaan sangat memahami betul perkembangan dari persaingan bisnis yang terjadi dan untuk tetap mempertahankan ke eksistensinya perusahaan terus melakukan inovasi pada setiap produk-produknya dan pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya. Berikut beberapa inovasi yang dilakukan oleh perusahaan: a) Para pelanggan perusahaan yang melakukan pembelian produk-produk kabel dari perusahaan PT. SUCACO, Tbk tersebut dapat memesan pembelian secara online melalui , melalui telepon atau secara langsung.

8 b) Perusahaan juga menyediakan layanan customer service untuk para pelanggan mereka yang ingin menyalurkan segala macam bentuk keluhan, dan saran kepada perusahaan. c) Perusahaan melakukan inovasi pada setiap produknya apabila di minta oleh konsumen-konsumennya, misalnya kemasan produk, jenis, dan ukuran. Proses Operasi Kegiatan operasional perusahaan dilakukan dengan memproduksi dan mendistribusikan produk kepada para pelanggan. Dan dalam melaksanakan kegiatan operasinya perusahaan selalu berusaha untuk melakukan secara efektif dan efisien. Hasil operasional PT.SUCACO, Tbk yang telah berjalan dari tahun 2011 sampai 2013 sebagai berikut: a) Realisasi penjualan kabel pada tahun 2011 mencapai , untuk tahun 2012 mencapai dan untuk tahun 2013 mencapai Pada hasil diatas ini menunjukan manajemen perusahaan telah berhasil meningkatkan penjualan kabel mereka kepada konsumen. Dan dapat disimpulkan bahwa manajemen berhasil melakukan penjualan mencapai % dari target yang ditetapkan oleh perusahaan. b) Realisasi produksi kabel pada tahun 2011 mencapai ton tembaga dan ton alumunium. Pada tahun 2012 meningkat mencapai ton tembaga dan ton alumunium. Dan pada tahun 2013 meningkat kembali mencapai ton tembaga dan ton aluminium. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan dari tahun 2011 sampai 2013 terus meningkatkan produksinya. Layanan Purna Jual Proses ini dilakukan dengan cara memberikan layanan konsultasi kepada pelanggan dengan tujuan untuk menampung semua keluhan yang diterima pelanggan serta melakukan perbaikan dengan cara memberikan masa garansi pada setiap produknya. Dan perusahaan juga memonitor konsumen mereka untuk memastikan produkproduk tersebut terjamin. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Kemampuan Karyawan Berikut ini merupakan hasil kesimpulan dari indikator kemampuan karyawan yang dilakukan oleh peneliti kepada karyawan untuk pengukuran pada PT.SUCACO, Tbk, sebagai berikut: Dengan hasil tersebut bahwa perusahaan dalam hal kemampuan karyawan atau dapat dikatakan sudah baik jika melihat pada tingkat Kepuasan Karyawan, yaitu Cukup Puas sebesar 38% dan Puas sebesar 38%. Kemampuan Sistem Informasi Berikut ini merupakan hasil kesimpulan dari indikator kemampuan sistem informasi yang dilakukan oleh peneliti kepada karyawan untuk pengukuran pada PT.SUCACO, Tbk, sebagai berikut: Dengan hasil tersebut bahwa perusahaan dalam hal kemampuan sistem informasi karyawan dapat dikatakan sudah baik jika melihat pada tingkat produktifitas karyawan, yaitu Puas sebesar 41%.

9 Motivasi Berikut ini merupakan hasil kesimpulan dari indikator motivasi yang dilakukan oleh peneliti kepada karyawan untuk pengukuran pada PT.SUCACO, Tbk, sebagai berikut: Dengan hasil tersebut bahwa perusahaan dalam hal motivasi dapat dikatakan sudah baik jika melihat pada tingkat motivasi karyawan, yaitu Cukup Puas sebesar 53%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis yang dilakukan dalam penerapan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan Dalam perspektif keuangan terdapat tiga rasio yang diukur yaitu: a) Rasio Likuiditas: rasio ini terdiri dari Current Ratio dan Quick Ratio. Kedua rasio ini menunjukan penurunan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 yang menunjukan bahwa Current Ratio mengalami penurunan dalam kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar dan Quick Ratio mengalami penurunan yang dapat diartikan bahwa tingkat liquiditas mengalami penurunan untuk menbayar kewajiban kepada para deposan. b) Rasio Solvabilitas: rasio ini terdiri dari DAR dan DER. Kedua rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Dengan meningkatnya DAR pada tahun 2013 ini maka menunjukan bahwa kinerja perusahaan mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. Dan dengan meningkatnya DER pada tahun 2013 ini menunjukan bahwa semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. c) Rasio Profitabilitas: rasio ini terdiri dari ROA, ROE dan Net Profit Margin. Ketiga rasio ini menunjukan penurunan pada tahun 2013, ini merupakan bukti terjadinya penurunan kinerja dan hasil yang kurang baik dari perusahaan pada tahun 2013 ini dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit melalui operasi perusahaan pada tahun 2013 mengalami penurunan karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar secara signifikan. d) Rasio Aktivitas terdiri dari Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Account Payable Turnover, Fixed Assets Turnover dan Total Assets Turnover. Ketiga ratio tersebut kecuali Total Assets Turnover menunjukan hasil yang sudah baik karena perusahaan berhasil atau efektif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Namun pada Total Assets Turnover hasil yang diketahui menyatakan bahwa aktiva perusahaan kurang cepat berputar untuk meraih laba dan kurang efisien dalam penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. 2. Perpektif Pelanggan Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa pelanggan perusahaan berada pada tingkat Puas dengan produk dan pelayanan yang diberikan oleh PT. SUCACO, Tbk. Hal itu, memberi kejelasan tentang sudah baiknya kualitas produk yang dihasilkan sesuai permintaan pelanggan dan pelayanan yang diterapkan saat ini oleh perusahaan. 3. Perspektif Internal Bisnis

10 Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan dalam hal proses internal bisnis sudah cukup baik ini ditunjukan dalam inovasi-inovasi, produk baru dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan pada setiap tahunnya. Dalam proses operasi perusahaan juga telah meningkatkan penjualan dan produksi mereka dalam hal produk. Hal ini juga ditunjang oleh pelayan seperti customer service dan pemesanan produk melalui dan telepon tanpa harus datang langsung ke perusahaan yang semain memuaskan para pelanggan. Serta pemberian masa garansi terhadap setiap produk-produknya. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan hasil kuesioner karyawan yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa karyawan perusahaan berada pada tingkat Cukup Puas dengan kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi dan motivasi untuk diberikan kepada perusahaan PT. SUCACO, Tbk. Hal itu, memberi kejelasan tentang kepuasan karyawan yang sudah cukup baik seperti, tunjangan yang memuaskan, suasana kerja yang nyaman dan kemampuan karyawan itu sendiri. Saran Berdasarkan pembahasan dan analisa yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Untuk Perusahaan: a. Perspektif Keuangan Pada perspektif keuangan, terjadi penurunan rasio profitabilitas pada tahun 2013 dibandingkan Perusahaan diharapkan untuk dapat meningkatkan rasioprofitabilitas, yaitu laba dan ROA dengan cara meningkatkan laba, mengurangi biaya dan memaksimalkan aktiva/aset. b. Perspektif Pelanggan Pada perspektif pelanggan perusahaan hasil kuesioner sudah menunjukan kepuasan pada konsumen, maka perusahaan perlu untuk lebih meningkatkan lagi dengan cara: lebih meningkatkan kembali pelayanan yang sudah baik, seperti tetap menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen yang sudah tidak menjadi mitra bisnis, tidak melakukan penurunan kualitas yang diminta oleh konsumen. Dan untuk menarik konsumen baru perusahaan harus meningkatkan promosinya dengan menyediakan dana khusus untuk promosi dengan tujuan untuk memperluas pangsa pasarnya baik nasional maupun internasional. c. Perspektif Internal Bisnis Pada perspektif internal bisnis, tingkat efisien dan efektivitas perusahaan sudah baik karena penjualan dan produksi terus meningkat. Dan juga perusahaan diharapkan untuk lebih memonitor jalannya proses pemilihan bahan baku, mengolah bahan baku, hingga menjadi produk yang siap dijual kepada konsumen. d. Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Pada perspektif pertumbuhan & pembelajaran perusahaan harus membuat program-program yang membuat karyawan termotivasi, nyaman dan meningkatkan produktivitas kerja. Hasil dari kuesioner menunjukan adanya kekakuan hubungan antara atasan dan bawahan. Oleh karena itu, atasan diharapkan dapat melakukan pendekatan kepada setiap karyawannya dengan tingkatan yang lebih sering lagi, sehingga atasan menjadi paham akan masalah atau kendala apa yang dihadapi bawahannya dalam bekerja dan bawahan pun akan merasa nyaman atas pengawasan yang diberikan atasannya. Selain itu, perusahaan juga dapat menciptakan acara-acara yang bersifat menghibur yang melibatkan atasan dan bawahan, seperti membuat acara berlibur bersama sehingga akan lebih tercipta hubungan yang erat dan kekeluargaan antara atasan dan bawahan. 2.Untuk Kepentingan Ilmiah: Untuk peneliti selanjutnya agar menjadi bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya, dengan penelitian yang lebih mendalam guna mendapatkan hasil yang lebih baik. 3. Untuk Masyarakat Umum:

11 Sebagai bahan masukan dalam menambah pengetahuan untuk menilai kinerja perusahaan yang lebih baik. REFERENSI David, Fred R Manajemen Strategis (Sunardi D, Trans). (12th edition). Jakarta: Salemba Empat Garrison, Noreen and Brewer Managerial Accounting Gasperz All-in-one key performance indicators and balanced scorecard Gaspersz, Vincent. (2011). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi dengan Balanced Scorecard dengan Malcolm Baldrige dan Lean Six Sigma Supply Chain Management. Jakarta: Vinchriso Publication. Kartajaya, Hermawan.,&Yuswohady. (2005). Attracting Tourist, Trades, Investors: Strategi Memasarkan Daerah di Era Otonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Luis, Suwardi.,& Biromo. (2010). Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Mulyadi. (2007). Sistem terpadu pengelolaan kinerja personel berbasis balanced scorecard. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Rivai, Veithzal.,& Sagala, Jauvani, E. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (2 ed). Jakarta: RajaGrafindo Persada. Samryn, L.M Akuntansi Manajemen (Informasi Biaya untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi & Investasi).Jakarta : Kencana. Sarjono, Haryadi., Pujadi, Arko.,& Wong, Henry Wono. (2010). Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Sumarsan, Thomas, (2013), Sistem Pengendalian Manajemen,Edisi 1, Indeks, Jakarta RIWAYAT PENULIS Nama : Rio Eko Prasetio Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 10 April 1992 Pendidikan Formal : Universitas Bina Nusantara S1, Akuntansi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini. Berdasarkan analisis rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DAN USULAN PERBAIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX (STUDI KASUS CV CIPTA SARANA MANDIRI) Disusun Oleh: Dika Apryan/32412096

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar saling bersaing dengan tujuan untuk mempertahankan dan memajukan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. MITRA DHANA ATMHARAKSHA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. MITRA DHANA ATMHARAKSHA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PADA PT. MITRA DHANA ATMHARAKSHA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD INAS AMATULLAH Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Jakarta Barat 11530 Indonesia, 021-5345830

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN : ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk NAMA NPM JURUSAN : HERU HERMAWAN : 23210282 : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Di era sekarang

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya. BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Dilla Marta Yulia NPM : 22213462 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Bani Zamzami,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DI PENGECORAN LOGAM PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA BATUR CEPER KLATEN Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT UNITED TRACKTOR, TBK)

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT UNITED TRACKTOR, TBK) ANALISA KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT UNITED TRACKTOR, TBK) COMPANY PERFORMANCE ANALYSIS USING BALANCE SCORECARD APPROACH (CASE STUDY IN UNITED

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR Nama NPM : 23213350 Jurusan Pembimbing : FEBIANA RAMADHANI PUTRI : Akuntansi : Dyah

Lebih terperinci

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan yang sangat pesat dan menjadi lebih baik dalam persaingan bisnis. Setiap perusahaan saling

Lebih terperinci

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. NAMA : APRIYANTI RISKY P.N NPM : 11231228 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : DARMADI, SE, MM ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK Nama : DWI PRATIWI NPM : 22213689 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Sebuah perusahaan yang didirikan harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Siklus Hidup Perusahaan Siklus hidup perusahaan adalah suatu grafik yang menggambarkan riwayat perusahaan sejak perusahaan itu berdiri sampai dengan ditarik

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet

BAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 5.1.1 Hasil Analisis Rasio Keuangan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet Internasional,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan perspektif finansial dan non finansial yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN 20210331 LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. 54 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. Sesuai dengan lingkup pembatasan, maka penulis hanya akan membahas permasalahan kuangan yang berupa neraca dan laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai bidang, semakin banyaknya perusahaan yang berdiri maka daya saing yang akan ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia setiap tahun semakin menjadi-jadi, dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dengan menggunakan teknik analisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis rasio, dapat

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 1, July 2014, 45-54 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2014 Accepted June, 2014 Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. Nama : Joko Prayitno NPM : 24213668 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE. ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK CATUR PUTRI LUTPIANDARI 11211595 Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi PENDAHULUAN Pada saat ini kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Abstrak Yehezkiel Tesar Janaloka. Konsentrasi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kerja praktik yang penulis lakukan terhadap laporan keuangan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), dapat disimpulkan bahwa : 1. Penyajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan BAB 4 PEMBAHASAN Penilaian kinerja ialah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukkan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dan sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar. ABSTRAK Setiap kegiatan usaha yang dijalankan oleh setiap perusahaan, wajib membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini menunjukkan kondisi dari kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak perusahaan baru muncul dan banyak pula yang mengalami kemunduran. Kemunculan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk Nama : Wulandari NPM : 28210581 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Untuk

Lebih terperinci