BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah
|
|
- Bambang Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio Cepat (Quick Test Ratio). 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Tabel 4.1 Perhitungan Rasio Lancar PERIODE TAHUN Aktiva Lancar Kewajiban Lancar RATIO PERTUMBUHAN 170% 160% 180% 205% 230% - -10% 20% 25% 25% 46
2 47 a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 1,70 pada tahun 2006 dan Rp. 1,60 pada tahun Terjadi penurunan sebesar 10% di tahun 2007, ini disebabkan adanya penambahan kredit bank oleh perusahaan sebesar Rp ,- (dua milyar enam ratus dua puluh juta rupiah) yang dipakai untuk investasi mesin dan pembelian persediaan. b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 2,05 pada tahun 2009 dan Rp.2,30 Pada tahun Terjadi peningkatan rasio yang cukup signifikan sebesar 25% di tahun 2009, ini merupakan salah satu dampak positif dari kebijakan keuangan baru yang mulai dijalankan setelah sertifikasi. Kebijakan keuangan ini salah satunya berkaitan dengan prosedur permintaan kas yang harus secara detil dijelaskan kegunaan dan seberapa besar tingkat pengembalian yang akan diperoleh. Peningkatan rasio juga terjadi pada tahun 2010 sebesar 25% dari nilai rasio tahun 2009, meskipun kembali ada penambahan kredit bank oleh perusahaan sebesar Rp ,- (dua milyar tiga ratus delapan puluh lima juta rupiah). Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancar dari aktiva lancarnya semakin baik. Rasio lancar dikatakan aman jika nilainya diatas, berarti
3 48 perusahaan selama 4 tahun dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 memiliki rasio lancar yang aman, karena pembayaran kewajiban lancar perusahaan dapat dipenuhi dari aktiva lancar. 2. Rasio Cepat (Quick Test Ratio) Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Cepat Aktiva Lancar - Persediaan PERTUMB PERIODE TAHUN RATIO Kewajiban Lancar UHAN % % 9% % 23% % 22% % 12% a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar selain persediaan sebesar Rp. 1,02 pada tahun 2006 dan sebesar Rp. 1,11 pada tahun 2007.
4 49 Hal ini menunjukkan perusahaan berada dalam posisi aman karena mempunyai kemampuan yang sangat baik untuk menutup kewajiban lancarnya dari aktiva lancar yang dimiliki tanpa memperhitungkan persediaan. b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar selain persediaan sebesar Rp. 1,57 di tahun 2009 dan Rp. 1,68 di tahun Terjadi kenaikan sebesar 22% di tahun 2009 yang sebelumnya juga naik 23% pada tahun 2008 masa penerapan ISO, dan kembali naik 12% di tahun 2010 di banding rasio tahun 2007, ini dapat diartikan perusahaan berhasil menerapkan kebijakan keuangan yang baru setelah sertifikasi ISO 9001:2008. B. Analisis Rasio Aktivitas ( Activity Ratio) Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya, baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.
5 50 1. Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turn Over / RTO) Tabel 4.3 Perhitungan Rasio Perputaran Piutang Penjualan PERTUMB PERIODE TAHUN 1 kali RATIO Rata-rata Piutang UHAN kali 9,37 38 Hari kali 6,93 52 Hari kali 7,20 50 Hari kali 7,46 48 Hari kali 7,49 48 Hari a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Perusahaan berhasil menagih piutang kurang lebih 38 hari (360 hari dibagi 9,37) pada tahun 2006 dan kurang lebih 52 hari (360 hari dibagi 6,93) pada tahun 2007 dihitung dari tanggal pengiriman tagihan yang diterbitkan. Kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan adalah 45 hari dari tanggal tagihan, ini berarti proses penagihan tahun 2006 lebih cepat dari kebijakan
6 51 kredit yang telah ditetapkan. Tetapi pada tahun 2007 terjadi penurunan tingkat rasio sebesar 2,44 kali dari tahun 2006 yang artinya perusahaan harus lebih aktif lagi memonitor tagihan-tagihannya. b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Dapat dilihat pada tahun 2009 dan tahun 2010, perusahaan berhasil menagih piutang kurang lebih 48 hari dari tanggal pengiriman tagihan, ini berarti perusahaan bisa melakukan penagihan piutang lebih cepat dari jangka waktu kredit yang telah ditetapkan. 2. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over / ITO ) Tabel 4.4 Perhitungan Rasio Perputaran Persediaan Harga Pokok Penjualan PERIODE TAHUN 1 kali RATIO PERTUMB Rata-rata Persediaan UHAN kali 4,95 73 Hari kali 4,57 79 Hari kali 4,50 80 Hari kali 4,72 76 Hari kali 4,82 75 Hari
7 52 a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Perlu diketahui, persediaan yang dimaksud adalah persediaan material dan bahan penunjang serta pelumas dimana mempunyai masa kadaluarsa yang panjang. Perusahaan dalam produksinya juga hanya berdasarkan pesanan dimana tidak semua pesanan dapat dikerjakan dengan menggunakan persediaan yang ada (akan dilakukan pembelian jika perusahaan tidak mempunyai stok material). Dari penjelasan diatas, hasil perhitungan bisa diartikan bahwa perusahaan berhasil mengubah persediaan menjadi penjualan dalam kurun waktu kurang lebih 73 hari (360 hari dibagi 4,95) pada tahun 2006 dan kurang lebih 79 hari (360 hari dibagi 4,57) pada tahun 2007 dihitung dari tanggal pembelian persediaan. b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Perusahaan berhasil mengubah persediaan menjadi penjualan dalam kurun waktu kurang lebih 76 hari (360 hari dibagi 4,72) pada tahun 2009 dan kurang lebih 75 hari (360 hari dibagi 4,82) pada tahun 2010 dihitung dari tanggal pembelian persediaan. Hal ini bisa dilihat dengan meningkatnya nilai persediaan di tahun 2009 dan 2010.
8 53 3. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over / TATO) Tabel 4.5 Perhitungan Rasio Perputaran Total Aktiva Penjualan PERIODE TAHUN 1 kali RATIO PERTUM Rata-rata Total Aktiva BUHAN kali 1,26 - kali kali 1,10-0,16 kali kali 1,01-0,09 kali kali 1,02 0,01 kali kali 1,02 0,00 kali a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Perusahaan berhasil melakukan perputaran aktiva untuk menghasilkan penjualan sebanyak 1,26 kali pada tahun 2006 dan 1,10 kali pada tahun Dapat dianalisis pada tahun 2007 nilai TATO mengalami penurunan yang artinya kemampuan aktiva untuk menghasilkan penjualan kurang baik dibandingkan dengan tahun Hal ini dikarenakan perusahaan mulai melakukan ekspansi usaha yang tidak segera dapat menghasilkan tambahan penjualan.
9 54 b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Perusahaan berhasil melakukan perputaran aktiva untuk menghasilkan penjualan sebanyak 1,02 kali pada tahun 2009 dan 1,02 kali pada tahun Nilai TATO mengalami penurunan sebesar 0,10 kali dibandingkan tahun 2007, ini karena perusahaan masih melakukan ekspansi usaha. Meskipun rasio tidak mengalami kenaikan pada tahun 2009 ke tahun 2010 namun tetap stabil. Dapat dianalisis sesudah menerima sertifikasi Sistem Manajemen Mutu serta ekspansi usaha yang tepat, perusahaan mulai bisa meningkatkan penjualan meskipun nilai TATO tetap saja masih rendah dibanding nilai TATO tahun 2006 dan Tetapi dilihat dari nilai TATO diatas nilai 1 berarti perusahaan masih berada diatas standar perusahaan produktif, karena nilai TATO yang baik bagi perusahaan yang produktif adalah diatas nilai 1. Meskipun demikian, perusahaan harus lebih meningkatkan penjualan agar perputaran nilai total aktiva menjadi lebih efektif. C. Analisis Rasio Solvabilitas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Analisis ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.
10 55 1. Rasio Hutang atas Aktiva (Debt to Asset Ratio / DAR ) Tabel 4.6 Perhitungan Rasio Hutang atas Aktiva PERIODE TAHUN Total Hutang Total Aktiva RATIO PERTUMB UHAN % 52% 53% 53% 55% - 1% 1% 0% 2% a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 aktiva dapat menjamin hutang sebesar Rp. 0,51 di tahun 2006 dan sebesar Rp. 0,52 di tahun Terjadi kenaikan nilai rasio pada tahun 2007 sebesar 1%, ini dikarenakan adanya penambahan kredit dari bank sebesar Rp ,- (dua milyar enam ratus dua puluh juta rupiah). Meskipun demikian, perusahaan masih berada dalam posisi yang aman karena nilai hutang masih kecil dari total aktiva.
11 56 b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 aktiva dapat menjamin hutang sebesar Rp. 0,53 di tahun 2009 dan sebesar Rp. 0,55 ditahun Pasca sertfikasi terjadi peningkatan nilai rasio sebesar 2% meskipun ada penambahan kredit bank sebesar Rp ,- (dua milyar tiga ratus delapan puluh lima juta rupiah) di tahun 2009, yang artinya perusahaan menjadi lebih aman. Hal ini juga menunjukkan perusahaan berhasil menggunakan aktiva secara efektif. Ini bisa dilihat dengan meningkatnya omzet penjualan dan laba yang secara otomatis menambah total aktiva perusahaan. 2. Rasio Hutang atas Modal (Debt to Equity Ratio / DER ) Tabel 4.7 Perhitungan Rasio Hutang atas Modal PERIODE TAHUN Total Hutang Modal (Ekuitas) RATIO PERTUMB UHAN % 106% 113% 115% 123% - 1% 7% 2% 8%
12 57 a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 modal dapat menjamin hutang sebesar Rp. 1,05 di tahun 2006 dan sebesar Rp. 1,06 di tahun Terjadi kenaikan nilai rasio pada tahun 2007 sebrsar 1%, ini dikarenakan adanya penambahan kredit dari bank sebesar Rp ,- (dua milyar enam ratus dua puluh juta rupiah). Meskipun demikian, perusahaan masih berada pada posisi yang aman karena nilai hutang masih lebih kecil dari modal. b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 modal dapat menjamin hutang sebesar Rp. 1,15 di tahun 2009 dan sebesar Rp. 1,23 di tahun Pasca sertifikasi Sistem Manajemen Mutu terjadi peningkatan nilai rasio sebesar 2% pada tahun 2009 dan 8% pada tahun 2010 dari nilai rasio tahun 2007, walaupun ada penambahan kredit bank sebesar Rp ,- (dua milyar tiga ratus delapan puluh lima juta rupiah) di tahun 2009, yang artinya perusahaan menjadi lebih aman. Perusahaan menunjukkan perkembangan yang positif dengan meningkatnya penjualan dan laba sehingga porsi modal perusahaan menjadi bertambah.
13 58 D. Analisis Rasio Profitabilitas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva dan modal. Sehingga semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaaan berarti semakin baik. 1. Marjin Laba Bersih ( Net Profit Margin ) Tabel 4.8 Perhitungan Marjin Laba Bersih Laba Bersih PERTUMB PERIODE TAHUN RATIO Penjualan UHAN % % 0% % 1% % 2% % 0%
14 59 a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 penjualan mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 0,04 pada tahun 2006 dan begitu pula pada tahun Tidak ada peningkatan pada tahun 2007 padahal penjualan mengalami kenaikan, hal ini disebabkan beban usaha yang mengalami kenaikan serta bertambahnya beban bunga karena adanya tambahan kredit dari bank sebesar Rp ,- (dua milyar enam ratus dua puluh juta rupiah). b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 penjualan mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 0,07 di tahun 2009, dan sebesar Rp. 0,07 di tahun Pasca memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, penjualan meningkat cukup signifikan sehingga laba bersih juga meningkat. Komitmen perusahaan akan jaminan kepuasan pelanggan sesuai dengan prinsip membuat pelanggan semakin yakin untuk melakukan new order ataupun repeat order.
15 60 2. Hasil Pengembalian atas Total Aktiva ( Return On Asset / ROA ) Tabel 4.9 Perhitungan ROA PERIODE TAHUN Laba Bersih Total Aktiva RATIO PERTUM BUHAN % 5% 5% 6% 6% - 0% 0% 1% 0% a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 aktiva menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,05 pada tahun 2006 dan ROA menunjukkan angka yang stabil, tidak ada kenaikan ataupun penurunan. Dapat diartikan bahwa perputaran aktiva sudah cukup baik sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal.
16 61 b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 aktiva menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,06 di tahun 2009, dan sebesar Rp. 0,06 di tahun Perkembangan positif mulai terjadi pada tahun ke-2 pasca sertifikasi yaitu kenaikan sebesar 1% di tahun 2009, ini berarti bahwa kemampuan perusahaan dalam perputaran aktiva untuk memperoleh laba menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. 3. Hasil Pengembalian atas Ekuitas ( Return On Equity / ROE ) Tabel 4.10 Perhitungan ROE Laba Bersih PERTUMB PERIODE TAHUN RATIO Ekuitas UHAN % % -1% % 1% % 2% % 1%
17 62 a. Sebelum memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 modal pemilik mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 0,10 pada tahun 2006 dan sebesar Rp. 0,09 pada tahun ROE mengalami penurunan sebesar 1% di tahun 2007, ini berarti kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba diukur dari modal pemilik tidak lebih baik dari tahun b. Sesudah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu Setiap Rp. 1 modal pemilik mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 0,13 di tahun 2009, dan sebesar 0,14 di tahun Perkembangan positif mulai terjadi pada tahun ke-2 pasca sertifikasi yaitu kenaikan sebesar 2% pada tahun 2009 dan kembali terjadi kenaikan sebesar 1% pada tahun 2010, ini berarti bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba diukur dari modal pemilik menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciLatar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan
ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian
58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip
63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini. Berdasarkan analisis rasio likuiditas,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dengan menggunakan teknik analisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis rasio, dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.
LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2005-2007 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang
Lebih terperinciANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.
NAMA : APRIYANTI RISKY P.N NPM : 11231228 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : DARMADI, SE, MM ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) periode 2005 sampai dengan 2008 maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk
Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan
Lebih terperinciV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Analisis yang akan diuraikan dalam rasio keuangan ini meliputi : analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan analisis
Lebih terperinciAde Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN RASIO KEUANGAN Ratio Keuangan: perhitungan matematika yang bergunauntuk: Mengevaluasi performa perusahaan Memonitor performa perusahaan selama periode tertentu (mingguan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Receivable Turn
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :
BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.
ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK CATUR PUTRI LUTPIANDARI 11211595 Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi PENDAHULUAN Pada saat ini kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 5.1.1 Hasil Analisis Rasio Keuangan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet Internasional,
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK Latar Belakang Masalah Suatu laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila
Lebih terperinciHasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan
Lebih terperinciDalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2006-2008 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank SUMUT B. Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciAnalisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk
Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk Nama : Mutiara Yuang Triani NPM : 25212189 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE.,MMSI LATAR BELAKANG Dalam dunia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu
Lebih terperinciKREDIT. Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha.
KREDIT PENGERTIAN Pengertian kredit menurut undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah : penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan kesepakatan
Lebih terperinciANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan laporan keuangan PT Metrodata Electronics, Tbk., maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar saling bersaing dengan tujuan untuk mempertahankan dan memajukan kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari
Lebih terperinciRASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun
Lebih terperinciNama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13
ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan
Lebih terperinciKajian lissensi 1 juni 2010 FEB UIN JAKARTA
Kajian lissensi 1 juni 2010 FEB UIN JAKARTA PENGERTIAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun 2009-2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang dilakukan penulis pada bab IV, hasil penelitian pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk dapat disimpulkan sebagai berikut :
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan perkebunan memiliki karakteristik khusus yang. yang akan dikonsumsi atau diproses lebih lanjut.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perusahaan perkebunan memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan perusahaan lain, yang ditunjukkan oleh adanya aktivitas pengelolaan dan tansformasi biologis atas
Lebih terperinciABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN By: Budi Setiawan 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: Rasio Keuangan Membahas teknik-teknik yang digunakan oleh para investor dan manajer dalam menganalisis laporan keuangan Umumnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Sebuah perusahaan yang didirikan harus
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Risma Ayunda Ayundarisma001@yahoo.com Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah penulis kemukakan, pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil Analisis Rasio
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.
ABSTRAK Setiap kegiatan usaha yang dijalankan oleh setiap perusahaan, wajib membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini menunjukkan kondisi dari kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR
Lebih terperinciBAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE
107 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2010 2014 Oleh : Yosefa Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma
Lebih terperinci