Pengendalian Kualitas Produk Plywood 11 mm dengan menggunakan Peta Kendali P dan NP di PT. Sari Bumi Kusuma

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengendalian Kualitas Produk Plywood 11 mm dengan menggunakan Peta Kendali P dan NP di PT. Sari Bumi Kusuma"

Transkripsi

1 Pengendalian Kualitas Produk Plywood 11 mm dengan menggunakan Peta Kendali P dan NP di PT. Sari Bumi Kusuma Amanda Debbie Claudia Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura amandadebbieclaudia@gmail.com Abstract - Cacat merupakan salah satu bentuk penyimpangan kualitas dimana dalam proses pengurangannya dibutuhkan pengendalian dalam tiap tahap proses produksinya. PT. Sari Bumi Kusuma merupakan perusahaan pengolah kayu yang menghasilkan berbagai jenis produk olahan kayu, salah satu jenis yang memiliki permintaan dan juga cacat yang tinggi adalah plywood. Untuk meminimasi cacat dilakukan pendekatan Pengendalian Kualitas Statistik (PKS) yang merupakan proses sistematis untuk menilai, mengidentifikasi, mengontrol dan meninjau risiko pada kualitas produk. PKS menggunakan metode seven tools yang berfungsi untuk mengidentifikasi sumber dan akar penyebab dari masalah kualitas. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti berdasarkan metode seven tools adalah mengambil data produksi dan data cacat, kemudian membuat histogram, membuat peta kendali P, lalu membuat peta kendali NP, terakhir membuat fishbone. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat banyak penyebab cacat, salah satunya yang memiliki kuantitas terbesar adalah cacat core tipis. Peneiliti mengusulkan untuk memperbaharui mata pisau pada mesin sander untuk mengurangi cacat yang mencapai 29,73%, selain itu pengendalian kualitas untuk face/back cacat press, peneliti mengusulkan memperbaharui plate mesin press. Kata kunci : Plywood, Peta Kendali P, Peta Kendali NP 1. Pendahuluan PT. Alas Kusuma Group Pontianak adalah satusatunya perusahaan pengolahan kayu penghasil plywood, block board, sawn timber, dan paperlay di Kalimantan Barat yang masih berproduksi. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun PT. Alas Kusuma Group memiliki 6 line bussiness, salah satu anak perusahaan yang memiliki permintaan produksi cukup tinggi di Kalimantan Barat ialah PT. Sari Bumi Kusuma. Perusahaan ini merupakan perusahaan pengolahan kayu dengan sistem make to order yaitu dibuat sesuai dengan pesanan sehingga kayu yang setiap hari diproduksi jumlahnya berbeda-beda. Jenis produk yang paling banyak dipesan oleh negara-negara pengekspor kayu adalah Plywood karena merupakan bahan utama untuk membuat produk furniture. PT. Sari Bumi Kusuma tidak selamanya mengalami keuntungan yang besar akan tetapi juga pernah mengalami keuntungan yang kecil bahkan kerugian yang besar. Salah satu penyebabnya ialah faktor kecacatan produk yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu human error yang disebabkan minimnya pengetahuan pekerja terhadap hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan plywood, faktor mesin diantaranya terkena benturan sesama plywood, tidak siku-siku terkena oli, kemudian faktor material itu sendiri contohnya kayu yang lapuk dan busuk akibat direndam, adanya mata kayu, dan juga lubang gerek yaitu lubang cacing tanah. PT. Sari Bumi Kusuma harus meningkatkan kualitas untuk menjaga daya saing dan loyalitas konsumen, Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah dengan menggunakan sistem Pengendalian Kualitas. 2.Teori Dasar a. Pengertian Pengendalian Kualitas Kualitas/mutu adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari produk atau jasa yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. Sifat khas kualitas suatu produk yang andal harus multidimensi karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi konsumen dengan melalui berbagai cara. Oleh karena itu, sebaiknya setiap produk harus mempunyai ukuran yang mudah dihitung (misalnya, berat, isi, luas) agar mudah dicari konsumen sesuai dengan kebutuhannya. b. Pengendalian Kualitas Statistik Tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk mendapatkan jaminan bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah Pengendalian kualitas tidak dapat dilepaskan dari pengendalian produksi, karena pengendalian kualitas merupakan bagian dari pengendalian produksi (Ariani, D, W. 24: 61) c. Alat bantu dalam Pengendalian Kualitas Yamit, Z. (21: 41) mengemukakan bahwa pengertian dari alat pengendalian kualitas merupakan metode pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan. Tujuh alat yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Check Sheet b. Histogram 25

2 c. Diagram Alir d. Diagram Pencar e. Diagram Pareto f. Peta Kendali g. Fishbone d. Check Sheet Check sheet atau formulir pemeriksaan merupakan lembar pengumpulan data dalam bentuk tabel yang dibuat untuk mempermudah pengumpulan data. Contoh Check Sheet dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini: Tabel 1 Contoh Check Sheet Check Sheet Data Permasalahan Karyawan Problem Januari Februari Maret Total A / / - 2 B / / - 2 C / // // 5 D - /// // 5 Total Sumber : Purnomo, H. 25 e. Histogram Histogram adalah sebuah representasi grafik yang menampilkan impresi visual dari distribusi data. Contoh histogram dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini: Gambar 1 Contoh Histogram Sumber : Ilham, Muhammad Nur. 212 memahami sebuah proses atau menjelaskan langkahlangkah sebuah proses. g. Diagram Pencar Scatter diagram atau diagram pencar adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Diagram Pencar digunakan untuk melihat korelasi (hubungan) dari suatu penyebab atau faktor yang kontinyu terhadap karakteristik mutu atau faktor lain. Pada dasarnya diagram pencar merupakan suatu alat interpretasi data yang digunakan untuk menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel dan menentukan jenis hubungan dari dua variabel tersebut, apakah positif, negatif, atau tidak ada hubungan. Dua variabel yang ditunjukkan dalam diagram pencar dapat berupa karakteristik kuat dan faktor yang mempengaruhiya. Yamit, Z. (21:67): h. Diagram Pareto Diagram pareto adalah grafik balok dan grafik baris yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan (Yamit, Z. 21:54). Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk peningkatan kualitas dari yang paling besar ke yang paling kecil. Kegunaan diagram pareto adalah: 1. Menunjukkan masalah utama. 2. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap keseluruhan. 3. Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan perbaikan pada daerah yang terbatas. 4. Menunjukkan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan setelah perbaikan. Contoh diagram pareto ialah : Histogram dapat berbentuk normal atau berbentuk seperti lonceng yang menunjukkan bahwa banyak data yang terdapat pada nilai rata-ratanya. Bentuk histogram yang miring atau tidak simetris menunjukkan bahwa banyak data yang tidak berada pada nilai rata-ratanya tetapi kebanyakan data berada pada batas atas atau bawah. f. Diagram Alir Diagram alir menurut Ariani, D, W. (24: 75) adalah diagram yang menjelaskan langkah-langkah dalam sebuah proses. Diagram alir menunjukkan gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol algoritma dalam suatu program dan menyatakan arah dari alur program. Diagram Alir secara grafis menyajikan sebuah proses atau sistem dengan menggunakan kotak dan garis yang saling berhubungan. Diagram ini cukup sederhana, tetapi merupakan alat yang sangat baik untuk mencoba Gambar 2 Diagram Pareto Sumber : Yamit, Z. (21:54) i. Peta Kendali Peta kendali merupakan alat untuk mengawasi kualitas sehingga semakin mudah juga dalam mengambil keputusan jika terjadi produk yang menyimpang. Peta 26

3 kendali ditentukan juga untuk membuat batas-batas dimana hasil produksi menyimpang dari mutu yang diinginkan (Ariani, D, W. 25: 75). Peta kendali digunakan untuk membantu mendeteksi adanya penyimpangan dengan cara menetapkan batas-batas kendali: 1. Upper control limit / batas kendali atas (UCL) 2. Central line / garis pusat atau tengah (CL) 3. Lower control limit / batas kendali bawah (LCL) Peta Kendali secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu: a. Peta Kendali Variabel Peta kendali variabel terbagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Peta Kendali 2. Peta Kendali R b. Peta Kendali Atribut Peta kendali atribut terbagi menjadi 4 jenis yaitu: 1. Peta kendali P 2. Peta kendali NP 3. Peta kendali C 4. Peta kendali U proses produksi dengan menggunakan check sheet. Berdasarkan data yang telah diambil, dibuatlah Histogram untuk melihat dan mengurutkan produk cacat. Setelah itu dibuatlah Peta Kendali P untuk menentukan presentase atau proporsi cacat yang ada. Setelah Peta kendali P, dibuatlah Peta Kendali NP, dengan tujuan melihat jumlah cacat apakah masih didalam batas kendali atau tidak. Berikutnya adalah membuat Diagram Pareto, untuk melihat masalah mana yang paling dominan terjadi dalam produksi tersebut. Selanjutnya adalah membuat Analisa Penyebab Produk Cacat, yaitu berupa tabel yang berisi penyebab cacat produk berdasarkan analisa sesuai dengan faktor-faktor yang dapat menyebabkan adanya cacat produk. Setelah itu membuat fishbone atau diagram alir yang bertujuan mengetahui akar permasalahan yang dapat menyebabkan terjadinya cacat produk. Selanjutnya ialah melakukan analisa dan pembahasan terhadap keseluruhan hasil penelitian. Terakhir dilakukan pemberian kesimpulan dan juga saran untuk melakukan pengurangan jumlah cacat produk. Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada gambar 3 berikut : j. Diagram Sebab Akibat (Fishbone) Diagram tulang ikan ( fishbone chart) berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Faktor-faktor penyebabnya dapat dikelompokkan dalam : 1. Material / bahan baku 2. Machine / mesin 3. Man / tenaga kerja 4. Method / metode 5. Environment / lingkungan Contoh diagram fishbone dapat dilihat pada gambar 3 : Mulai Observasi Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Jumlah Produksi Jumlah Produk cacat Proses Produksi Pengolahan data Pembuatan Histogram Pembuatan Peta Kendali-P Membuat Peta Kedali - NP Pembuatan Diagram Pareto Analsisis Penyebab Produk cacat Pembuatan diagram Fishbone Gambar 3 Diagram Fishbone Sumber : Yamit, Z Metodologi Penelitian Langkah awal dalam penelitian ini adalah observasi di lokasi untuk mengetahui kondisi eksisting kecacatan produk. Kemudian setelah selesai mengobservasi yaitu merumuskan masalah lalu kemudian menentukan tujuan dari penelitian. Setelah itu, dilakukan pengumpulan data berupa : jumlah produksi, jumlah produk cacat, dan juga Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 4 Diagram Alir Penelitian 27

4 4. Hasil dan Analisa Jenis-jenis Cacat Produk Plywood : Ada banyak sekali faktor penyebab cacat pada produk Plywood di PT. Sari Bumi Kusuma yaitu: a. Delaminasi b. Blister c. Short Core kurang panjang, d. Short Core kurang lebar e. Long Core kurang panjang f. Long Core kurang lebar g. Core Timpa h. Core berlubang/void i. Core tipis j. Core kasar k. Face berlipat l. Face kurang panjang m. Face kurang lebar n. Face pecah/bercelah o. Face timpa p. Face/Back cacat Press q. Back berlipat r. Back kurang panjang s. Back kurang lebar t. Back pecah/bercelah u. Tidak siku v. Benturan mesin w. Cacat sander/tipis x. Patah operasi y. Sambungan/tambalan z. Patah sambungan aa. Mata kayu bb. Lubang ulat/gerek cc. Noda oli/lem/gincu dd. Gelombang ee. Damar basah ff. Sampah dalam plywood a. Histogram Histogram Data Produk Cacat Plywood 11 mm di PT. Sari Bumi Kusuma Delaminasi 542 Blister (Gelembung) 24 Short Core Kurang Panjang 15 Short Core Kurang lebar 158 Long Core Kurang Panjang 77 Long Core kurang Lebar 13 Core Timpa 1113 Core Berlubang/Void 366 Core Tipis 2369 Core Kasar 64 Face Berlipat 21 Face Kurang Panjang 37 Face Kurang Lebar 123 Face Pecah/Bercelah 474 Face Timpa 7 Face/Back Cacat Press 141 Back Berlipat 18 Back Kurang Panjang 35 Back Kurang Lebar 2 Gambar 5 Histogram b. Peta Kendali 1. Peta Kendali P Proporsi,6,5,4,3,2,1, 2. Peta Kendali NP P-Chart Produk Cacat Plywood Februari-Maret Proporsi cacat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, CL,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, UCL,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, LCL,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Gambar 6 Peta Kendali P Peta NP Produk Cacat Plywood Gambar 7 Peta Kendali NP c. Diagram Pareto Blister (Gelembung) Short core kurang lebar Long core krg lebar Core berlubang/void Core kasar Face kurang panjang Face pecah/bercelah Face/Back cacat press Back kurang panjang Back pecah/bercelah Benturan mesin Patah operasi Patah sambungan Mata Kayu Kotoran oli/lem/gincu Sampah dalam plywood 1 5 Gambar 8 Diagram Pareto 1,2 1,8,6,4,2 Proporsi Cacat LCL CL Jumlah cacat Presentase Kumulatif (%) 28

5 d. Analisis Penyebab Produk Cacat Faktor-faktor penyebab produk cacat yaitu : 1. Faktor Material 2. Faktor Manusia 3. Faktor Mesin 4. Faktor Metode e. Fishbone Core tipis merupakan faktor penyebab cacat terbesar untuk pembuatan produk plywood. Hal ini dikarenakan ketebalan inti atau bagian dalam untuk produk plywood tidak sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Cacat jenis ini disebabkan oleh faktor-faktor antara lain : 1. Faktor Material Umur kayu yang ditebang terlalu muda. Ada jenis kayu tertentu yang diameternya kecil. 2. Faktor Mesin Hasil Core tipis berdasarkan faktor mesin dikarenakan mata pisau mesin yang tumpul. 3. Faktor Manusia Lalai dalam memasukkan jumlah-jumlah pengukuran Core. Ketidaktelitian karyawan dalam menganalisis kayu untuk dipotong dengan mesin. Pengukuran Salah Manusia Perawatan kurang diperhatikan Kerusakan komponen mesin Jenis kayu terlalu muda Material Gambar 9 Fishbone Jenis kayu Mata pisau tumpul Core Tipis Mata pisau tumpul f. Analisa dan Pembahasan Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa hasil analisa dan pembahasan sebagai berikut : 1. Hasil rekapitulasi pengumpulan data pada tanggal 6 Februari 214 sampai dengan 28 Maret 214. Data yang dikumpulkan berupa jumlah produksi per hari dan jumlah cacat per hari. Hasil analisa dari pengumpulan data menunjukkan bahwa terjadi 32 jenis cacat pada periode tersebut. 2. Pada Histogram, menunjukkan bahwa kecacatan produk berupa Delaminasi sebanyak 542 ply, Blister sebanyak 24 ply, Short Core kurang panjang sebanyak 15 ply, Short Core kurang lebar sebanyak 158 ply, Long Core kurang panjang sebanyak 77 ply, Long Core kurang lebar sebanyak 13 ply, Core Timpa sebanyak 1113 ply, Core Berlubang/Void sebanyak 366 ply, Core Tipis sebanyak 2369 ply, Core Kasar sebanyak 64 ply, Face berlipat sebanyak 21 ply, Face kurang panjang sebanyak 37 ply, Face kurang lebar sebanyak 123 ply, Face pecah/bercelah sebanyak 474 ply, Face timpa sebanyak 7 ply, Face/Back cacat Press sebanyak 141 ply, Back berlipat sebanyak 18 ply, Back kurang panjang sebanyak 35 ply, Back kurang lebar sebanyak 2 ply, Back pecah/bercelah sebanyak 112 ply, Tidak siku sebanyak 1 ply, Benturan mesin sebanyak 165 ply, Cacat sander/tipis sebanyak 148 ply, Patah Operasi sebanyak 6 ply, Sambungan/tambalan sebanyak 45 ply, Patah sambungan sebanyak 5 ply, Plywood melengkung sebanyak 7 ply, Mata kayu sebanyak 4 ply, Lubang ulat/gerek sebanyak 34 ply, Kotoran oli/lem/gincu sebanyak 88 ply, Gelombang sebanyak 3 ply, Sampah dalam plywood sebanyak 15 ply. 3. Histogram menunjukkan bahwa jumlah cacat yang terjadi pada produk Plywood selama bulan Februari Maret 214 mencapai mencapai ply dari sampel. 4. Berdasarkan diagram pareto pada gambar 4.4 terlihat jelas bahwa jenis cacat yang paling dominan adalah kecacatan berupa Core tipis. Presentase cacat Core tipis mencapai 29,73 %, kemudian Face/Back cacat Press mencapai 17,58%, Core timpa mencapai 13,97%, Delaminasi mencapai 6,8%, Face pecah/bercelah mencapai 5,95%, Core berlubang/void mencapai 4,59%, Back kurang lebar mencapai 2,51%, lalu cacat selanjutnya ialah Benturan Mesin mencapai 2,7%, Short Core kurang lebar mencapai 1,98%, Cacat sander/tipis mencapai 1,86%, Long Core kurang lebar mencapai 1,63%, Face kurang lebar mencapai 1,54%, Back pecah/bercelah mencapai 1,45%, Short Core kurang panjang mencapai 1,32%, Kotoran oli/lem/gincu mencapai 1,1%, Long Core kurang panjang mencapai,97%, Plywood melengkung mencapai,88%, Core kasar mencapai,8%, Sambungan/tambalan mencapai,565%, Face kurang panjang mencapai,46%, kemudian ada cacat Back kurang panjang mencapai,44%, Lubang ulat/gerek mencapai,43%, Blister (Gelembung) mencapai,3%, Face berlipat mencapai,26%, Back berlipat mencapai,23%, Sampah dalam plywood mencapai,19%, Tidak siku mencapai,13%, Face timpa mencapai,9%, Patah operasi mencapai,8%, Patah sambungan mencapai,6%, Mata kayu 29

6 mencapai,5% dan terakhir yaitu cacat karena Gelombang/Cekung operasi mencapai,4% 5. Hasil pengolahan data dengan Peta Kendali-P menggunakan Excel yang dapat dilihat pada gambar 4.3, menunjukkan bahwa jumlah kecacatan pada produk Plywood yang dihasilkan PT. Sari Bumi Kusuma masih belum terkendali, hal ini dapat dilihat dari banyaknya data yang keluar dari batas kendali yang mencapai 19 titik data. 5. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan data historis, ada terdapat 32 jenis cacat produk yang bisa terjadi di bagian produksi plywood. Ke-32 jenis cacat itu menurut jumlah cacat terbesar yaitu : Core tipis, Face/Back cacat Press, Core timpa, Delaminasi, Face pecah/bercelah, Core berlubang/void, Back kurang lebar, Benturan Mesin, Short Core kurang lebar, Cacat sander/tipis, Long Core kurang lebar, Face kurang lebar, Back pecah/bercelah, Short Core kurang panjang, Kotoran oli/lem/gincu, Long Core kurang panjang, Plywood melengkung, Core kasar, Sambungan/tambalan, Face kurang panjang, kemudian ada cacat Back kurang panjang, Lubang ulat/gerek, Blister (Gelembung), Face berlipat, Back berlipat, Sampah dalam plywood, Tidak siku, Face timpa, Patah operasi, Patah sambungan, Mata kayu dan terakhir yaitu cacat karena Gelombang/Cekung operasi. 2. Pengendalian kualitas statistik produk plywood di PT. Sari Bumi Kusuma masih belum terkendali. Berdasarkan Peta P, dari 28 titik data terdapat 19 titik data yang outlier. Berdasarkan peta NP, dari 28 titik terdapat 9 titik data yang outlier. 3. Berdasarkan hasil analisis diagramfishbone (diagram sebab akibat), maka dapat diketahui bahwa faktorfaktor penyebab kecacatan pada produk Plywood 11mm yang dihasilkan PT. Sari Bumi Kusuma berasal dari faktor manusia ( human error), material (bahan baku), mesin, dan metode. 4. Solusi perbaikan sebagai upaya peningkatan kualitas untuk meminimalkan cacat yang terjadi pada produk Plywood 11 mm yang dihasilkan PT. Sari Bumi Kusuma [3] Heizer, Jay and Render, Barry. 26. Operations Management (Manajemen Operasi). [4] Ilham, M. Nur. (212). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan Statistical Processing Control pada PT. Bosowa Media Grafika (Tribun Timur). Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hassanudin. [5] Nasution, M, N Drs. 25. Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management, Ghalia Indonesia. [6] Palit, HC.; Milawati, C.; Yuliana, S. 25. Sistem Pengendalian Kualitas dengan bantuan Expert System untuk menurunkan tingkat kecacatan produk (Studi Kasus di Perusahaan Pembuat Filaman lampu). Jurnal Teknik Industri. Universitas Kristen Petra. [7] Polomarto, DS.; Sethyawan, Ec. A. B.; Widjaja, Budy, S Implementasi Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Kotak Makan Duplex 22x22x8cm di UD wing On Surabaya. Jurnal lmiah Mahasiswa. Vol.2 No.1. [8] Prasetyo, Fajar Teguh Analisis Pengendalian Kualitas Produk Cat Envitex dengan menggunakan metode P-Charts dan Fishbone pada PT. Indaco Coatings Industry Karanganyar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Universitas Pandanaran. [9] Prawirosentono, Suyadi. 27. Pengertian kualitas suatu produk. [1] Wicaksono, Nanang Analisa Kendali Defect pada Produk Kemasan Semen Jenis Pasted dengan Menggunakan Seven Tools di PT. Industri Kemasan Semen Gresik Tuban. Skripsi Jurusan Teknik Industri. Tuban: Universitas PGRI Ronggolawe. [11] Yamit, Zulian. 21. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Penerbit Ekonisia Biografi Amanda Debbie Claudia, lahir di Tigalingga, Medan pada 31 Oktober Anak ke-dua dari Manahat Siringoringo dan Sandra Junita Siahaan. Penulis memulai pendidikan dasar di SDN 29 Kota Pontianak dan lulus pada tahun 23, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 3 Kota Pontianak, dan lulus pada tahun 26. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 7 Kota Pontianak dan lulus pada tahun 29. Penulis melanjutkan pendikan perguruan tinggi pada tahun 29 dan diterima menjadi mahasiswa Universitas Tanjungpura pada program studi Teknik Industri, jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak. Referensi [1] Fakhri, Faiz Al. 21. Analisis pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom Graphy dalam upaya mengendalikan tingkat kerusakan produk [2] Gasperz, Vincent. 25. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Umum. 3

ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL

ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 1-8 ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Awaliyah, M. Novitasari Mara, Shantika Martha INTISARI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2010:4) manajemen operasi (Operation Management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

Anjasoa et al., 2016 Analisis Pengendalian Kualitas Produk Genteng pada UD Genteng Jaya...

Anjasoa et al., 2016 Analisis Pengendalian Kualitas Produk Genteng pada UD Genteng Jaya... 1 Analisis Pengendalian Kualitas Produk Genteng Dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) Pada UD Genteng JAYA Ambulu Kabupaten Jember (The Analysis of Quality Control Product of Roof

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3

Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3 Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3 Vera Devani 1, Fitri Wahyuni 2 Abstract. Purpose of this research is to determine types and causes of defects

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono, riset adalah proses untuk mencari kebenaran suatu masalah atau hipotesa, sedangkan operasi didefinisikan sebagai penerapan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus pada Kantor Pos Mpc Bandung)

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus pada Kantor Pos Mpc Bandung) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus pada Kantor Pos Mpc Bandung) 1 Yusuf Hamsyih Ramdhan, 2 Tasya Aspiranti,

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

ANALISA PENGURANGAN DEFECT ANALISA PENGURANGAN DEFECT PADA PROSES PRODUKSI BATERAI ABC JENIS R6 DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY PLANT II SURABAYA SKRIPSI Oleh : ILUL

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek) Lilia Pasca Riani Universitas Nusantara PGRI Kediri bungalilia@gmail.com Abstract This

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BERBASIS STATISTICAL QUALITY CONTROL (STUDI KASUS PADA PT APPAREL ONE INDONESIA)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BERBASIS STATISTICAL QUALITY CONTROL (STUDI KASUS PADA PT APPAREL ONE INDONESIA) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BERBASIS STATISTICAL QUALITY CONTROL (STUDI KASUS PADA PT APPAREL ONE INDONESIA) Muhammad Naufal Luthfi, Rustono, Khairul Saleh Program Studi Manajemen Bisnis International,

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dalam proses produksinya sampai pengendalian kualitas produk

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH : ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENGENDALI MUTU STATISTICAL PROCESSING CONTROL (SPC) PADA HOME INDUSTRI TAHU KASIH DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PENYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN

EVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN EVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN Ditulis Oleh : Nama : Dhika Nur Rofiq Nomor Mahasiswa : 10311014 Jurusan Bidang Konsentrasi : Manajemen : Operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ANALISIS DEFECT PADA PROSES PRODUKSI DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. HILON SURABAYA (STUDI KASUS FINISHING PRODUK MATRAS) SKRIPSI Oleh : ANDRI HERMAWAN 0532010128 JURUSAN

Lebih terperinci

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini

BAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini BAB V ANALISA HASIL 5.1 Menghitung Garis Pusat atau Central Line (CL) Garis pusat atau Central Line adalah garis tengah yangberada diantar batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perusahaan tersebut melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah 3.1.Flowchart Pemecahan Masalah Flowchart pemecahan masalah menjelaskan gambaran langkah-langkah dalam penyusunan tugas akhir yang dilakukan secara sistematis. Adapun flowchart

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Dalam buku yang berjudul Manajemen Operasi, Heizer & Render (2009:301) mendefinisikan pengertian kualitas sebagaimana dijelaskan oleh American

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk hasil pertanian, umumnya rawan akan kerusakan saat pengolahan maupun saat penanganan bahannya. Untuk menghindari hal tersebut, setiap perusahaan akan menerapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang berbahan dasar tepung terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang dari 5%, kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah I.1 Latar Belakang Masalah orientasi BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang terjadi pada saat ini bukan hanya ber kepada seberapa tinggi tingkat produktifitas dari usaha tersebut melainkan lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu mulai dari tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap pembuatan kesimpulan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu manajer dalam menghadapi masalah pengambilan keputusan dan kegiatan yang diperlukan

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 4 2016 ISSN : 2339028X PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Much. Djunaidi *), Dilla Rahma Yunita 2) 1,2) Teknik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia usaha semakin berkembang dengan pesatnya, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa 5 tahapan, yaitu diawali dengan tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap kesimpulan 3.1.

Lebih terperinci

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI p YANG DISTANDARISASI DALAM PROSES PRODUKSI REGULATOR SET FUJIYAMA (Studi Kasus : PT. XYZ)

ANALISIS PETA KENDALI p YANG DISTANDARISASI DALAM PROSES PRODUKSI REGULATOR SET FUJIYAMA (Studi Kasus : PT. XYZ) ANALISIS PETA KENDALI p YANG DISTANDARISASI DALAM PROSES PRODUKSI REGULATOR SET FUJIYAMA (Studi Kasus : PT. XYZ) Acmad Ghozali Arsyad 1, Putro Ferro Ferdinant 2, Ratna Ekawati 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus diperhatikan dengan baik, guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS

PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS Iswandi Idris 1, Ruri Aditya Sari 2, Wulandari 3 & Uthumporn, U 4 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan, Indonesia 4 Divisi Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu manajemen

Lebih terperinci

MEMINIMALKAN PENYEBAB CACAT GUNA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PINTU TRIPLEK DAN PINTU PANEL DI UD. MAPAN JAYA SIDOARJO

MEMINIMALKAN PENYEBAB CACAT GUNA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PINTU TRIPLEK DAN PINTU PANEL DI UD. MAPAN JAYA SIDOARJO MEMINIMALKAN PENYEBAB CACAT GUNA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PINTU TRIPLEK DAN PINTU PANEL DI UD. MAPAN JAYA SIDOARJO Elik Puspitasari Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Elikpuspitasari100@gmail.com

Lebih terperinci

Kata kunci: SPC; Granule; Clay

Kata kunci: SPC; Granule; Clay Available online at http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/jkie PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PUPUK GRANULE PHOSPAT P20 DENGAN PENDEKATAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. SUWARNI AGRO MANDIRI

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Al Fakhri, faiz Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom

Daftar Pustaka. Al Fakhri, faiz Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom Daftar Pustaka Al Fakhri, faiz. 2010. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom Grahpy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik. Semarang Alisjahbana,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK INNER BOX PADA PROSES THERMOFORMING PT. SI MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK INNER BOX PADA PROSES THERMOFORMING PT. SI MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK INNER BOX PADA PROSES THERMOFORMING PT. SI MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL BASUKI ARIANTO DAN FAJAR PRIMA Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan CV. Multi Karya Prima adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memproduksi pagar beton (panel). Ukuran panel yang diproduksi adalah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengendalian Kualitas 3.1.1 Definisi Kualitas Tinggi rendahnya kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, berhubungan langsung dengan kepuasan dan kepercayaan

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang dihadapi perusahaan dalam dunia usaha, bisnis, dan jasa pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha usaha bisnis

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis dan Pembahasan Pengendalian Kualitas Statistik Pada PT. X Graphy Semarang mempunyai bagian Quaility Control yang bertugas melakukan pengecekan terhadap hasil produksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Pada PTP Nusantara

Lebih terperinci