BAB I PENDAHULUAN. dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses self learning sehingga. berbagai macam perubahan yang akan muncul.
|
|
- Veronika Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemampuan organisasi untuk menghadapi dan menjawab tantangan yang akan dihadapi menjadi salah satu poin yang harus dimiliki oleh suatu organisasi pembelajar. Learning organization adalah sebuah konsep dimana suatu organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses self learning sehingga organisasi tersebut memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon berbagai macam perubahan yang akan muncul. Konsep learning organization mulai diperkenalkan pada periode tahun 1990 oleh Senge yang mendefinisikan learning organization sebagai...organizations where people continually expand their capacity to create the results they truly desire, where new and expansive patterns of thinking are nurtured, where collective aspiration is set free, and where people are continually learning to see the whole together (1990b:3). Senge membagi pilar-pilar yang membuat suatu organisasi dapat dikatakan menjadi organisasi pembelajar tersebut menjadi lima disiplin (lima pilar) yakni, personal mastery, mental model, shared vision, team learning, dan system thinking (1996:5-11). Munculnya minat dalam organisasi pembelajaran telah dirangsang oleh adanya kebutuhan untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam lingkungan bisnis global yang semakin berubah dengan cepat 1
2 Garvin et al. (2008:109) berpendapat bahwa kebanyakan pemimpin di suatu perusahaan mungkin berpikir bahwa membuat organisasi yang dipimpin tersebut untuk belajar adalah hanya soal menyampaikan visi yang jelas, memberikan insentif yang tepat untuk karyawan, dan memberikan banyak pelatihan. Anggapan tersebut tidak hanya cacat, namun sangatlah beresiko dalam menghadapi ketatnya persaingan, kemajuan teknologi, dan pergeseran preferensi konsumen. Lingkungan bisnis merupakan suatu lingkungan yang dinamis dan berubah dengan cepat. Perusahaan dan organisasi harus mampu untuk belajar secara adaptif maupun generatif sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis yang tengah terjadi. Belajar merupakan salah satu solusi bagi organisasi untuk menghadapi kondisi bisnis yang sangat dinamis tersebut. Perubahan dalam lingkungan bisnis global meliputi kemajuan besar dalam bidang teknologi informasi, meningkatnya persaingan global yang seolah-olah menjadi satu populasi masyarakat global, populasi global yang cenderung lebih informatif dan banyak menuntut, sistem keuangan global yang semakin kompleks, dan resesi global yang terjadi beberapa tahun lalu adalah beberapa contoh diantaranya. Pembelajaran diperlukan oleh perusahaan dan organisasi agar mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan demi perubahan yang terus terjadi setiap saat. Dalam proses jangka panjang, superior performance akan tergantung kepada superior learning dalam suatu organisasi, pendapat tersebut hampir sama dengan apa yang diungkapkan oleh Herrera (abstract, 2007) The speed of change in the competitive environment has identified learning as a strategy. This has 2
3 developed many attempts to identify learning models that transfer learning from the individual to the organization in a manner that improves performance. Pada hakikatnya setiap manusia didesain untuk belajar, sayangnya kondisi sebenarnya yang terjadi di masyarakat justru menghambat terjadinya proses belajar dengan lebih memilih untuk mengontrol daripada membiarkan pembelajaran terjadi, hal tersebut diungkapkan oleh Senge (1990b:7) Human beings are designed for learning... Unfortunately, the primary institutions of our society are oriented predominantly toward controlling rather than learning, rewarding individuals for performing for others rather than for cultivating their natural curiosity and impulse to learn. Belajar dalam suatu kondisi lingkungan yang terus berubah diidentifikasi oleh organisasi sebagai sebuah strategi, Dessler (2000:116) menjelaskan keterkaitan peranan manajemen sumber daya manusia dengan peranan strategic dan tujuannya adalah dalam rangka untuk meningkatkan performa bisnis dan mengembangkan budaya organisasi serta mendorong inovasi dan fleksibilitas. Meningkatkan kemampuan beradaptasi bagi suatu organisasi hanyalah tahap awal dalam bergerak menuju learning organization. Dalam suatu proses learning dikenal dua istilah belajar yakni generative learning dan adaptive learning. Generative learning, tidaklah seperti adaptive learning, generative learning membutuhkan suatu cara baru dalam memandang dunia, baik dalam pemahaman terhadap costumers atau dalam pemahaman bagaimana mengelola bisnis lebih baik lagi. Senge (1990b:8) menyatakan bahwa generative learning requires seeing the systems that control events. When we fail to grasp the systemic 3
4 source of problems, we are left to push on symptoms rather than eliminate underlying causes. The best we can ever do is adaptive learning. Adanya dorongan untuk terus belajar membuat beberapa perusahaan besar berfokus kepada kedua istilah pembelajaran adaptif dan generatif untuk menghadapi perubahan dalam lingkungan bisnis, hal tersebut dikemukakan oleh Argyris dan Schon (dalam Senge, 1990b:8) the impulse to learn, at its heart, is an impulse to be generative, to expand our capability. This is why leading corporations are focusing on generative learning, which is about creating, as well as adaptive learning, which is about coping. Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu, memperoleh laba, peningkatan harga saham, penguasaan pangsa pasar, dan tumbuh sehat berusia panjang. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut, manajemen perusahaan mendesain, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi bersaing yang telah dipilih (Muhammad, 2008:27). Ketika tekanan-tekanan persaingan semakin meningkat, para ahli mengatakan bahwa keberhasilan organisasi akan semakin bergantung pada kerja tim daripada bergantung pada individual-individual yang menonjol (Kreitner and Kinicki, 2005:116). Kebutuhan untuk mengembangkan sebuah strategi dalam membangun organisasi pembelajaran bagi suatu organisasi dirasa penting guna mempersiapkan diri dalam kompetisi global yang berubah dengan begitu cepat, menurut Dessler (2003:76) dalam memformulasikan strategi sumber daya manusianya, para manajer harus memikirkan tiga tantangan mendasar. Pertama, keharusan untuk mendukung produktivitas dan upaya peningkatan kinerja perusahaan. Kedua, 4
5 karyawan memainkan peran yang makin luas dalam usaha perbaikan kinerja perusahaan. Tantangan ketiga adalah dibebankannya peran yang sangat penting dalam kinerja, sumberdaya harus terlibat lebih jauh dalam mendesain, tidak hanya melaksanakan, rencana strategis dari perusahaan. Sebuah organisasi yang sukses sekalipun bisa goyah dan mungkin akan mengalami keruntuhannya ketika berhadapan dengan perubahan yang cepat pada pasar dan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, suatu organisasi dirasa tidak lagi cukup hanya untuk sekedar memiliki dan mengandalkan beberapa orang yang pintar dan berbakat untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Organisasi membutuhkan pembelajaran lebih dari yang pernah dilakukan sebagaimana organisasi tersebut akan menghadapi tantangan yang sangat sulit di masa yang akan datang. Setiap perusahaan haruslah menjadi suatu learning organization. Pembelajaran saat ini dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan, mengembangkan, dan mempertahankan keunggulan kompetitif suatu organisasi. Bagaimanapun, kondisi learning organization yang ideal sampai saat ini belum juga ditemukan. Menurut Garvin et al. (2008:110), ada tiga faktor yang telah menghambat kemajuan dari ide learning organization. Pertama, banyak dari diskusi-diskusi awal tentang learning organization hanya menggambarkan semacam euforia untuk dunia yang lebih baik daripada semacam resep strategi yang nyata dan konkret. Learning organization digambarkan secara umum bukan secara khusus, banyak diskusi yang terlalu menekankan pada hutannya dan sedikit memberi perhatian pada pohon-pohonnya. Hasilnya, rekomendasi terkait terbukti 5
6 sulit untuk diterapkan. Para manajer tidak mampu mengidentifikasi urutan langkah-langkah yang diperlukan untuk bergerak maju. Kedua, gagasan mengenai learning organization kebanyakan ditujukan untuk CEO dan eksekutif senior dan bukan pada manajer departemen atau satuan yang lebih kecil di mana pekerjaan organisasi yang kritis biasa dilakukan. Para manajer itu sendiri tidak memiliki cara untuk menilai bagaimana pembelajaran tim tersebut mampu berkontribusi terhadap organisasi secara keseluruhan. Ketiga, standar dan alat penilaian learning organization hingga saat ini jumlahnya masih kurang. Tanpa standar dan alat penilaian tersebut, perusahaan bisa saja mendeklarasikan keberhasilan dan kemajuan tanpa menggali secara khusus atau membandingkan dirinya secara akurat dengan perusahaan lain. Dengan adanya tiga hambatan tersebut maka Garvin et al. (2008) mendesain dan mengembangkan suatu alat analisis berupa sebuah instrumen survei komprehensif konkrit yang digunakan untuk menilai learning organization ditinjau dari three building blocks of the learning organization. Penilaian dilakukan dengan melakukan pembobotan pada setiap aspek kriteria dan subcomponents pada masing-masing building blocks yang ada pada kuesioner. Alat analisis tersebut dibangun dari perspektif bawah ke atas untuk mengukur pembelajaran yang terjadi di sebuah departemen, kantor, proyek, atau divisi, unit organisasi dari berbagai ukuran yang memiliki kegiatan-kegiatan kerja sama atau aktivitas kerja yang tumpang tindih. Instrumen penilaian tersebut memungkinkan sebuah perusahaan atau organisasi untuk membandingkan diri dengan nilai benchmark yang dikumpulkan 6
7 dari perusahaan lain untuk membuat penilaian antar area dalam organisasi serta, untuk melihat secara mendalam dalam unit-unit individual, kekuatan alat penelitian tersebut terdapat pada perbandingan, bukan pada nilai absolutnya. Dengan alat penelitian ini maka organisasi akan mendapatkan pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai sejauh mana organisasi tersebut belajar dan seberapa adaptif hal itu memperbaiki strategi dan proses. Alat penelitian ini merupakan penemuan yang masih tergolong baru dan belum pernah ada sebelumnya, alat ini disusun berdasarkan three building blocks dan memperbolehkan perusahaan untuk mengukur kemahiran belajarnya dengan sangat mendetail. Di Indonesia, penelitian dengan menggunakan alat pengukuran dan penilaian untuk mengukur proses pembelajaran yang berbasis three building blocks of the learning organization dalam suatu perusahaan yang menerapkan learning organization masih sangat langka. Penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian learning organization dengan melakukan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Garvin et al. pada tahun 2008, dimana penelitian ini akan menggunakan instrumen penelitian yang sama, yakni instrumen survei learning organization dan benchmark scores for learning organization untuk menilai dan membandingkan hasil skor dari proses belajar di suatu perusahaan. Industri perbankan di Indonesia akan mengalami persaingan global yang semakin ketat, bank-bank BUMN harus bersiap diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maka persaingan dengan bank-bank swasta baik dari dalam dan luar negeri akan meningkat. Di satu sisi, Indonesia sangat terbuka 7
8 dalam menerima ekspansi bank dari negara luar, berbanding terbalik dengan negara lain yang bersikap tertutup dalam menerima ekspansi bank dari luar negara mereka, contohnya adalah Malaysia. Disarikan dari republika.com (14 Mei, 2013) Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Gatot M. Suwondo, menilai saat ini Bank BUMN dianggap belum bisa bersaing secara global dikarenakan perbankan BUMN tidak diberikan aturan yang sama dalam perundangan dengan bank swasta dimana bank BUMN harus mengikuti 9 Undang-undang (UU). Di sisi lain, bank swasta hanya mengikuti 3 UU, yakni UU PT. Pasar Modal dan Perbankan. Dilihat dari neraca, aset Bank BUMN dimiliki negara, sedangkan liability milik korporasi. Bank Swasta baik dari aset dan liability dimiliki oleh korporasi. Dengan adanya perubahan dan tantangan global tersebut maka organisasi diharapkan mampu berubah dan belajar untuk meningkatkan kemampuannya dalam beradaptasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan studi kasus penelitian mengenai penerapan learning organization pada Bank BUMN di Indonesia dalam menghadapi perubahan yang terjadi di Industri Perbankan, khususnya Bank BNI dan setting penelitian akan dilakukan di Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta. Pemilihan Bank BNI sebagai obyek penelitian didasari oleh beberapa pertimbangan, yakni: 1. Bank BNI merupakan salah satu Bank BUMN dan memiliki suatu divisi yang fokus pada pengembangan pembelajaran dalam organisasi yang bernama Divisi Organizational Learning dalam struktur organisasinya. 8
9 2. Bank BNI memiliki visi dan misi untuk selalu mengembangkan kapasitas dan kapabilitasnya, dibuktikan dengan melakukan pelatihan rutin karyawan dan ekspansi ke luar negeri: Hongkong, London, New York, dan Singapura. 3. Bank BNI memiliki komitmen untuk mengembangkan dan mengaplikasikan budaya organisasi yang mendorong adanya perubahan dan pembelajaran bagi karyawan. Dari beberapa pertimbangan tersebut maka, Bank BNI dipilih karena dianggap penulis cukup mewakili kriteria yang mendorong learning organization sehingga kriteria dan subkomponen yang ada pada instrumen penelitian dapat tercapai kesesuaian topik. Penelitian learning organization ini akan mengukur nilai proses pembelajaran di Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta ditinjau dari perspektif three buildings of learning organization yakni: a supportive learning environment, concrete learning process and practices, and leadership that reinforces learning. Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Proses Learning Organization Ditinjau Dari Three Building Blocks of the Learning Organization: Studi Pada Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta Rumusan Masalah Kondisi persaingan bisnis global sangat dinamis dan berubah dengan cepat sehingga organisasi dituntut untuk mampu melakukan pembelajaran guna meningkatkan kecepatan dalam merespon perubahan. Learning organization dianggap oleh Bank BNI sebagai salah satu bentuk strategi dan solusi bagi organisasi untuk belajar dan berubah. Dalam mewujudkan strategi tersebut maka 9
10 Bank BNI membentuk Divisi Organization Learning sejak 2006, beberapa kegiataan pendukung learning organization diaplikasikan lewat program-program training dan workshop untuk seluruh para karyawan Bank BNI baik di tingkat kantor pusat, wilayah atau cabang. Beberapa keputusan yang ada di Kantor Cabang harus melewati jalur komunikasi yang cukup panjang, hal ini berkenaan dengan kewenangan yang dimiliki oleh Kantor Cabang dalam memutuskan suatu ketetapan, kebijakan, aturan sangat terbatas. Bank BNI memiliki strategi sentralisasi dan standarisasi dalam kegiatan operasional harian yang berkenaan dengan kebijakan, aturan, produk dan jasa. Bank BNI memiliki sistem prosedur komunikasi yang panjang untuk memutuskan suatu kebijakan kebijakan, aturan, produk dan jasa yang baru. Bagi kantor cabang, hal tersebut menyebabkan proses penerapan learning organization kurang berjalan dengan efektif. Dengan adanya masalah tersebut juga dikhawatirkan adanya perbedaan pemahaman mengenai learning organization antara kantor pusat dan kantor cabang. Dari beberapa penjelasan diatas maka perlu dilakukan evaluasi mengenai penerapan learning organization di Kantor Cabang BNI khususnya Cabang UGM Yogyakarta. Melalui instrumen penelitian learning organization yang ditemukan oleh Garvin et al. (2008), maka diharapkan suatu organisasi akan mendapatkan pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai sejauh mana organisasi tersebut belajar dan seberapa adaptif hal itu memperbaiki strategi dan proses yang terjadi. 10
11 1.3.Pertanyaan Penelitian Melalui riset yang menggunakan instrumen penelitian yang didesain dan dikembangkan oleh Garvin et al. (2008), peneliti merumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Berapakah nilai setiap aspek penilaian pembelajaran pada masing-masing building block of the learning organization Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta ditinjau dari three building blocks of the learning organization? 2. Building block of the learning organization manakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam penerapan learning organization dari Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta jika ditinjau dengan benchmark scores for the learning organization survey? 1.4. Tujuan Penelitian Dalam kesempatan ini, peneliti memiliki beberapa tujuan yang berkaitan dengan proses learning dalam suatu organisasi. Diantaranya adalah: 1. Untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan nilai pembelajaran pada masingmasing building block of the learning organization pada Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta dibandingkan dengan three building blocks of the learning organization. 2. Untuk mengidentifikasi building block of the learning organization yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam penerapan learning organization dari Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta jika dibandingkan dengan benchmark scores for the learning organization survey. 11
12 1.5. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh beberapa manfaat: 1. Bagi Perusahaan Hasil penilaian dari kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber untuk diskusi, evaluasi, dan refleksi proses learning yang terjadi Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta ditinjau dari hasil skor dan perbandingan yang diperoleh. 2. Bagi Dunia Akademik Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam bidang manajemen strategic, khususnya dalam bidang strategic leadership dan pengelolaan learning organization yang berhubungan dengan pengetahuan teoritis lain sejenis Batasan Penelitian Agar penelitian ini tidak menyimpang terlalu jauh dari masalah yang hendak diteliti, maka dibutuhkan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian hanya akan berfokus meneliti proses pembelajaran dari learning organization yang ditinjau dari three building blocks of the learning organization pada Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta, yakni aspek supportive learning environment, concrete learning process and practice, dan leadership that reinforce learning. 12
13 2. Alat penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen survei learning organization yang dibuat oleh Garvin et al. (2008) Sistematika Penulisan Sistematika penulisan thesis akan terbagi menjadi lima bab, yakni: I PENDAHULUAN Bagian ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. II LANDASAN TEORI Bagian ini berisi tinjauan pustaka dan landasan teori yang mendasari pembahasan secara mendetail. III METODE PENELITIAN Bagian ini berisi desain penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, pengumpulan data, serta metode analisis data. IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi deskripsi data penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan. V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini berisi simpulan, keterbatasan, implikasi, dan saran. Bagian akhir terdiri dari: 1. Daftar pustaka/referensi 2. Lampiran 13
BAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang cepat menjadikan lingkungan bisnis sebagai lingkungan yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus mampu melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Seorang manusia memiliki dorongan dan tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai kumpulan orang-orang (mahluk hidup), organisasi juga dapat dipandang sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai kumpulan orang-orang (mahluk hidup), organisasi juga dapat dipandang sebagai organisme yang selalu berinteraksi, menyesuaikan diri atas perubahan yang
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan menyelenggarakan dan mengimplementasikan pendidikan tinggi, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan membahas mengenai organizational learning. 2.1 Organizational Learning 2.1.1 Definisi Organizational Learning Organizational Learning adalah organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara melakukan perubahan atau perbaikan secara terus menerus (continuous
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan bisnis yang sangat dinamis dan kompleks memaksa setiap entitas bisnis harus terus berubah atau melakukan inovasi agar tetap bisa bertahan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermunculan khususnya pada bidang yang serupa. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan yang nyata dalam dunia bisnis adalah banyaknya pesaing yang bermunculan khususnya pada bidang yang serupa. Hal tersebut menyebabkan semakin tingginya tingkat
Lebih terperinciLIMA PILAR ORGANISASI PEMBELAJAR Fifth Dicipline of Learning Organization
LIMA PILAR ORGANISASI PEMBELAJAR Fifth Dicipline of Learning Organization Give me a lever long enough..and single-handed I can move the world beri saya tuas yang cukup panjang maka dengan satu tangan saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adaptasi untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan tersebut. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaku bisnis dalam menjalankan perusahaannya harus memperhatikan lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal dan lingkungan eksternal sangat berpengaruh
Lebih terperinciBangunan Stratejik Organisasi Pembelajar
1 Bangunan Stratejik Organisasi Pembelajar Oleh: James R. Situmorang Program Studi Aministrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan, james@unpar.ac.id Abstract
Lebih terperinciMinggu 3: Manajemen Modern
Minggu 3: Manajemen Modern TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Tujuan Pembelajaran Mempelajari dasar-dasar yang menjadi pemikiran manajemen moderen Mengetahui arah pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan yang cepat berubah dengan percepatan (acceleration) yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank BNI antara sebelum dan setelah perubahan atau transformasi strategi, diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan memegang peranan sangat penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap SDM yang ada dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert
Lebih terperinciSharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan
18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh learning organization dan kompetensi aparatur terhadap mutu layanan publik pada unit kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dapat belajar cepat untuk bertahan. Olehkarena itu organisasi harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi mempunyai pengaruh penting bagi lingkungan. Karena organisasi merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat sub sistem yang selalu berinteraksi
Lebih terperinciORGANISASI PEMBELAJARAN
ORGANISASI PEMBELAJARAN Lembaga Pengkajian & Pengembangan Pendidikan (LP3) Universitas Brawijaya Malang h_soetanto@telkom.net ; lp3ub@brawijaya.ac.id YANG AKAN KITA DISKUSIKAN TTG ORGANISASI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciStrategic Human Resource Management
Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk mendapatkan kinerja yang baik. Keberhasilan organisasi tidak hanya mencakup dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar belakang. Pada masa-masa penuh ketidak pastian seperti saat ini, adanya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada masa-masa penuh ketidak pastian seperti saat ini, adanya suatu pemahaman akan pentingnya membangun dan menjaga suatu perusahaan yang kokoh dari dalam, yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi dimana perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia tahun 997 maupun krisis global saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat di Indonesia. Dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998, bank didefinisikan. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Industri perbankan merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998, bank didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
95 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis dan deskripsi data hasil penelitian pada bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Peta potensi Learning Organization di BPSDM Hukum dan HAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang biasa di singkat PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fungsi efektif organisasi tidak hanya tergantung pada sumber daya teknis yang tersedia, tetapi juga pada keunggulan dan kompetensi karyawan yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin perusahaan harus jeli kepada orientasi pasar. Berdasarkan pada Narver
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pergerakan industri yang dinamis dari tahun ke tahun membuat para pemimpin perusahaan harus jeli kepada orientasi pasar. Berdasarkan pada Narver dan Slater (1990),
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian melalui audit BSC setiap
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan PT Bukit Asam (Persero) Tbk telah mengimplementasikan BSC sebagai suatu sistem pengukuran kinerja secara efektif, dimulai dari perencanaan, penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan usaha yang semakin meningkat, peran sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan usaha yang semakin meningkat, peran sumber daya manusia (SDM). yang dimiliki suatu perusahaan dirasakan semakin meningkat. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta perubahan politik yang tidak menentu (Eriksson, 2008:6). Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan bisnis saat ini memiliki karakteristik yang dinamis, kompleks, berkaitan dengan perubahan teknologi, keterbatasan sumber daya, ekonomi global serta perubahan
Lebih terperinciBAB 12 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
BAB 12 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Faktor Perubahan Lingkungan yang bersifat dinamis, kompleks dan terkadang tidak dapat diprediksikan membuat organisasi harus melakukan perubahan secara berkelanjutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.
Lebih terperinciTUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah suatu hal yang penting dalam kegiatan usaha apapun karena kualitas dari hal tersebut sangatlah menentukan kinerja dari suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dituntut untuk mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam kondisi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika perekonomian dunia yang terjadi pada beberapa periode terakhir turut mewarnai perkembangan dan aktivitas bisnis dalam negeri baik secara langsung dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang untuk dijual kembali dengan mengharapkan laba sebagai sumber pendapatan perusahaan (Weygandt
Lebih terperinci01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology
Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Di tahun 1997, Indonesia dan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.
Lebih terperinci21/09/2011. Pertemuan 1
Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology
Lebih terperinciResume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan telah menjelma sebagai badan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Perbankan telah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempermudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin
Lebih terperinciBENCHMARKING (PATOK DUGA)
1 BENCHMARKING (PATOK DUGA) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi (1) 2 Gregory H. Watson Goetsch & Davis David Kearns Pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktik-praktik yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi dan Action Plan 4.1.1 Rencana Implementasi Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio Farma maka dapat diambil solusi yang terbaik
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global yang terjadi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam persaingan bisnis di era globalisasi ini, terdapat banyak faktor yang menentukan usaha perusahaan untuk tetap mempertahankan eksistensinya di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ekonomi berdasarkan prinsip syariah mengalami perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi berdasarkan prinsip syariah mengalami perkembangan yang signifikan seperti yang terlihat dalam bidang lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK
PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK STRATEGY IS PLAN (INTENDED) STRATEGY IS PATTERN (REALIZED & EMERGENT) STRATEGY IS PERSPECTIVE STRATEGY IS POSITION STRATEGY IS PLAY PANDANGAN PRAGMATIS TENTANG STRATEGI Without
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut perubahan lingkungan yang cepat dan persaingan bisnis
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Industri penerbangan merupakan salah satu industri high profile karena
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri penerbangan merupakan salah satu industri high profile karena memiliki beberapa karakteristik. Industri penerbangan bersifat global bahkan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,
Lebih terperinciJurnal UNIERA Volume 3 Nomor 1; ISSN Balanced Scorecard (Bsc): Tools Strategis Pengukuran Masa Depan. John F. Sonoto 1.
Balanced Scorecard (Bsc): Tools Strategis Pengukuran Masa Depan John F. Sonoto 1 asonoto@yahoo.com Abstract This article aims to organizations that want to show measuring corporate performance is too focused
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di abad 21 ini perusahaan menghadapi masalah yang semakin kompleks,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di abad 21 ini perusahaan menghadapi masalah yang semakin kompleks, diantaranya perubahan yang sangat cepat terjadi dan persaingan yang menjadi semakin ketat,
Lebih terperinciBab III Analisis Faktor Knowledge Management
Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III menjelaskan tahapan analisis faktor-faktor berpengaruh pada KM, yang ditujukan untuk mengidentifikasi komponen pembangun KMS sebagai landasan berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan perdagangan di Indonesia semakin pesat. Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan
Lebih terperinciStrategy Review, Evaluation, and Control
Chapter 9 Strategy Review, Evaluation, and Control The Nature of Strategy Evaluation Hasil dari sebuah strategic-management process adalah keputusan dapat signifikan, bahkan konsekuensinya adalah jangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang semakin tajam, yang diakibatkan oleh globalisasi dan deregulasi, yang dipercepat oleh perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup
BAB I PENDAHULUAN Bagian ini menyajikan latar belakang, masalah penelitian yang dijabarkan dalam rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup penelitian serta sistematika
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran
BAB V Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan temuan hasil penelitian dari uraian bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Perbankan di Indonesia mengalami pasang surut yang cukup tajam sejak era Pasca Paket Oktober 1989 dengan dibukanya kemudahan ijin pendirian Bank di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Robert Bolton,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya AFTA pada tahun 2003 yang lalu, Indonesia bukan hanya dibanjiri oleh produk luar tetapi banyak juga profesional dari luar negeri yang
Lebih terperinci