RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (KTB 410; 2,1)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (KTB 410; 2,1)"

Transkripsi

1 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Dan BAHAN AJAR TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (KTB 410; 2,1) Oleh: Yeni Widyana Nurchahyani Ratnaningrum JURUSAN BUDIDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004

2 PRAKATA Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester dan Bahan Ajar Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (KTB 410; 2,1) ini disusun sebagai perangkat untuk percepatan peningkatan kualitas pembelajaran di bidang Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan arahan kepada mahasiswa dalam membangun konsep dan prinsip dasar (knowledge and understanding); mengembangkan kemampuan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi (abilities); serta menciptakan keahlian (skills) dalam konteks teknologi perbenihan tanaman hutan, sehingga pada akhirnya nanti mampu memproduksi benih berkualitas (genetis, fisis, maupun fisiologis) dalam kuantitas yang memadai, serta mengupayakan penggunaannya untuk memperbaiki aspek social, ekonomi, dan lingkungan. Terima kasih yang sedalam-dalamnya dihaturkan kepada: 1. Wakil Rektor Bidang Akademik, atas bantuan dana yang diberikan melalui Penataran Penyusunan RPKPS dan Bahan Ajar. 2. Para nara sumber dalam Penataran ini, khususnya kepada drh. Pudji Astuti, MP selaku pembimbing. Semoga tulisan ini dapat menjadi guide line dalam perkuliahan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan di Fakultas Kehutanan UGM, untuk memacu mahasiswa dalam mencapai pemahaman secara mandiri dari berbagai sumber yang tersedia. Penulis, Yeni W N Ratnaningrum

3 DESKRIPSI SINGKAT Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester dan Bahan Ajar ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Pilihan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (KTB 410; 2,1) yang disajikan untuk Program Studi Budidaya Hutan, dan akan diikuti oleh mahasiswa tahun keempat yang memilih bidang minat pemuliaan pohon, khususnya perbenihan tanaman hutan. Pelaksanaan pembelajaran meliputi: 9 kali tatap muka (perkuliahan) di kelas; dilaksanakan 1 minggu sekali; tiap pertemuan membutuhkan waktu 2 x 50 menit 7 kali praktikum di laboratorium; dilaksanakan 1 minggu sekali; tiap pertemuan membutuhkan waktu 3 x 60 menit 1 kali studi banding di lapangan; dilaksanakan sekali (1 hari efektif) tiap semester 2 kali tugas terstruktur; 1 paper (individual) dan 1 special problem (tugas kelompok) 1 kali seminar; dilaksanakan sekali (1 hari efektif) pada akhir semester Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester dan Bahan Ajar ini disusun sebagai perangkat untuk percepatan peningkatan kualitas pembelajaran di bidang Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan. Secara garis besar, proses pembelajaran ini akan mencakup 4 materi yaitu 1) Pengantar, 2) Kualitas Benih dan Peningkatan Produktivitasnya, 3) Dormansi dan Perkecambahan Biji, dan 4) Pengadaan Benih. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan arahan kepada mahasiswa dalam membangun konsep dan prinsip dasar (knowledge and understanding); mengembangkan kemampuan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi (abilities); serta menciptakan keahlian (skills) dalam konteks teknologi perbenihan tanaman hutan, sehingga pada akhirnya nanti mampu memproduksi benih berkualitas (genetis, fisis, maupun fisiologis) dalam kuantitas yang memadai, serta mengupayakan penggunaannya untuk memperbaiki aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

4 SKEMA HUBUNGAN ANTAR POKOK BAHASAN

5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama mata kuliah : Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (Forest Seed Technology) Kode/SKS KTB 410, 2/1 Prasyarat KTF 122 (Dendrologi), KTF 221 (Silvika), KTF 322 (Silvikultur), KTB 242 (Fisiologi Pohon), KTB 261 (Genetika Hutan), KTB 301 (Metodologi Penelitian) Status mata kuliah : Pilihan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa akan mampu: 1. Membangun konsep dan prinsip dasar (knowledge and understanding); mengembangkan kemampuan pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi (abilities); serta menciptakan keahlian (skills) dalam konteks teknologi perbenihan tanaman hutan yang meliputi 4 aspek besar yaitu 1) aspek Dasar-dasar (pengantar) Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, 2) aspek Kualitas Benih dan Peningkatan Produktivitasnya, 3) aspek Dormansi dan Perkecambahan Biji, serta 4) aspek Pengadaan Benih. 2. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu terkait dalam mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan, yang dilanjutkan dengan sintesis atau formulasi pemecahan masalah melalui perancangan strategi dan pemilihan metode yang tepat untuk memproduksi benih berkualitas (genetis, fisis, maupun fisiologis) dalam kuantitas yang memadai, serta mengupayakan penggunaannya untuk memperbaiki aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Materi Pembelajaran 1. Pengantar Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan a. Ruang lingkup teknologi perbenihan tanaman hutan b. Status teknologi perbenihan kehutanan

6 2. Kualitas Benih dan Peningkatan Produktivitasnya a. Proses terjadinya benih dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Fase vegetatif (juvenil) dan fase reproduktif pada tanaman - Pembungaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Penyerbukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pembuahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya b. Kualitas benih c. Peningkatan produktivitas benih Aplikasi pemuliaan pohon (rekayasa genetik) Aplikasi manipulasi lingkungan 3. Dormansi dan Perkecambahan Biji a. Dormansi: klasifikasi, faktor penyebab, dan metode pematahannya b. Perkecambahan: tipe-tipenya, prosesnya dan faktor yang mempengaruhinya 4. Pengadaan Benih a. Koleksi (pengunduhan) Benih Tujuan, prinsip dan perencanaan koleksi benih Prosedur koleksi benih dan penanganan benih pascapanen Penerapan teknologi untuk koleksi benih dan penanganan benih pascapanen b. Penanganan Benih Tujuan dan prinsip penanganan benih Ekstraksi, pembersihan dan penggolongan benih - Penerapan teknologi untuk penanganan benih c. Pengujian Benih Tujuan dan prinsip pengujian benih (genetis, fisis, fisiologis) Sampling, Kadar Air, Berat Benih dan Kemurnian Benih Metode pengujian benih dan parameternya Penerapan teknologi untuk pengujian benih

7 d. Penyimpanan dan Pengemasan Benih Tujuan dan prinsip penyimpanan dan pengemasan benih Faktor yang mempengaruhi viabilitas dalam penyimpanan Penerapan teknologi penyimpanan & pengemasan benih Outcome pembelajaran Outcome pembelajaran merupakan capaian atau hasil akhir kompetensi yang diharapkan setelah mahasiswa menyelesaikan proses pembelajaran ini. Outcome pembelajaran terbagi menjadi beberapa aspek kompetensi, yaitu: a. Aspek knowledge and understanding 1. Memahami ruang lingkup teknologi perbenihan tanaman hutan; kedudukan ilmu ini sebagai salah satu cabang dari bidang pemuliaan pohon, serta kedudukan ilmu ini di dunia kehutanan 2. Memahami peranan teknologi perbenihan tanaman hutan dalam program pembangunan daerah dan nasional 3. Memahami status perbenihan regional (lokal) dan internasional saat ini ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan 4. Memahami proses (fisiologis, biologis, dan kimiawi) terjadinya benih dan faktorfaktor (internal, eksternal) yang mempengaruhinya 5. Memahami konsep kualitas benih dari aspek genetis, fisis, dan fisiologis 6. Memahami konsep peningkatan produktivitas benih dari aspek manipulasi lingkungan maupun pemuliaan pohon/rekayasa genetik 7. Memahami dormansi benih: tipe-tipe dan faktor-faktor penyebabnya 8. Memahami perkecambahan benih: prosesnya (biokimia dan fisiologis) serta faktorfaktor yang mempengaruhinya 9. Memahami konsep, prinsip, metode dan penerapan teknologi pada komponenkomponen pengadaan benih yaitu koleksi benih, penanganan benih, pengujian benih dan penyimpanan benih.

8 b. Aspek abilities 1. Memiliki pemahaman dasar tentang disiplin-disiplin ilmu yang spesifik seperti ekologi, klimatologi, biologi, fisiologi, biokimia, genetika dan pemuliaan tanaman; memahami teori dan pengetahuan terapannya, dan mampu mengaplikasikannya dalam batasan-batasan tertentu. 2. Mampu membaca fenomena maupun problem nyata dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mensintesis informasi, untuk selanjutnya melakukan evaluasi dan penilaian. 3. Mampu bersinergi antar disiplin ilmu untuk mengintegrasikan berbagai disiplin secara fleksibel dalam batasan tertentu, yang dilanjutkan dengan inovasi untuk formulasi pemecahan masalah. 4. Mampu merancang dan melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi perbenihan, melakukan analisa dan evaluasi data sehingga tercapai kesimpulan yang sahib. 5. Mampu mengikuti perkembangan atau progress dari ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perbenihan tanaman hutan pada level regional (lokal) maupun internasional; membuat formulasi dan inovasi-inovasi baru serta mengaplikasikannya untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 6. Memiliki pemahaman dasar dan mampu merekayasa proses (fisiologis, biologis, dan kimiawi) dan faktor-faktor (internal, eksternal) yang mempengaruhi terbentuknya benih. 7. Memiliki pemahaman dasar dan mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dalam hal produktivitas dan kualitas benih, yang dilanjutkan dengan sintesis atau formulasi pemecahan masalah melalui rekayasa aspek genetik (manajemen penyerbukan, hibridisasi) maupun lingkungan (stimulasi pembungaan, pemupukan/hormon, penaungan/shading) untuk memproduksi benih berkualitas (genetis, fisis, maupun fisiologis) dalam kuantitas yang sesuai dengan standar minimal produksi benih. 8. Memiliki pemahaman dasar dan mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dalam hal dormansi dan perkecambahan benih, yang dilanjutkan dengan formulasi pemecahan masalah untuk mematahkan dan mengantisipasi dormansi benih serta mengkondisikan terjadinya perkecambahan yang seragam dengan Jaya dan prosen kecambah lebih dari 80%

9 9. Memiliki pemahaman dasar dan mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan pengadaan benih, yang dilanjutkan dengan formulasi pemecahan masalah melalui perlakuan pengadaan benih secara tepat. c. Aspek skills 1. Merancang, melaksanakan dan melaporkan pengamatan atau penelitian di bidang teknologi perbenihan. 2. Memahami konsep dan dapat mengoperasikan perangkat (tools) teknologi yang berhubungan dengan bidang perbenihan tanaman hutan; termasuk menggunakan internet, mengoperasikan mesin dan peralatan-peralatan perbenihan pada skala laboratorium maupun skala lapangan. 3. Mampu merancang strategi dan memilih metode yang tepat untuk merekayasa proses (fisiologis, biologis, dan kimiawi) dan faktor (internal, eksternal) yang mempengaruhi terbentuknya benih. 4. Mampu merancang strategi dan memilih metode yang tepat untuk merekayasa aspek genetik (manajemen penyerbukan, hibridisasi) maupun lingkungan (stimulasi pembungaan, pemupukan /hormon, shading) untuk memproduksi benih berkualitas (genetis, fisis, maupun fisiologis) dalam kuantitas yang sesuai dengan standar minimal produksi benih. 5. Mampu merancang strategi dan memilih metode yang tepat untuk mematahkan dan mengantisipasi dormansi benih serta mengkondisikan terjadinya perkecambahan yang seragam dengan daya dan prosen kecambah lebih dari 80% 6. Mampu menerapkan konsep, prinsip, metode dan penerapan teknologi pada komponen-komponen pengadaan benih (koleksi benih, penanganan benih, pengujian benih dan penyimpanan benih); dan mampu melakukan rangkaian perlakuan pengadaan benih secara tepat.

10 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Pengantar Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan a. Ruang lingkup teknologi perbenihan tanaman hutan b. Status perbenihan kehutanan saat ini TIK 1. Memahami ruang lingkup teknologi perbenihan tanaman hutan; kedudukan ilmu ini sebagai salah satu cabang dari bidang pemuliaan pohon, serta kedudukan ilmu ini di dunia kehutanan; serta memahami peranan teknologi perbenihan tanaman hutan dalam program pembangunan dacrah dan nasional 2. Memahami status perbenihan regional (lokal) dan internasional saat ini ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan Pertemuan Estimasi waktu Metode Media minggu ke-1 1 jam perkuliahan (2x50 menit) tatap muka di kelas (perkuliahan) OHP, transparan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Kualitas Benih dan Peningkatan Produktivitasnya a. Proses terjadinya benih dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Fase vegetatif (juvenil) dan fase reproduktif pada tanaman Pembungaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Penyerbukan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Pembuahan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya b. Kualitas benih c. Peningkatan produktivitas benih Aplikasi pemuliaan pohon (rekayasa genetik) Aplikasi manipulasi lingkungan

11 TIK 1. Memahami proses (fisiologis, biologis, dan kimiawi) terjadinya benih dan faktor-faktor (internal, eksternal) yang mempengaruhinya 2. Mampu merancang strategi dan memilih metode yang tepat untuk merekayasa proses (fisiologis, biologis, dan kimiawi) dan faktor (internal, eksternal) yang mempengaruhi terbentuknya benih. 3. Memahami konsep kualitas benih dari aspek genetis. fisis. dan fisiologis 4. Memahami konsep peningkatan produktivitas benih dari aspek manipulasi lingkungan maupun pemuliaan pohon/rekayasa genetik 5. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dalam hal produktivitas dan kualitas benih 6. Mampu mensintesis atau memformulasi pemecahan masalah dengan merancang strategi dan memilih metode yang tepat dalam merekayasa aspek genetik (manajemen penyerbukan, hibridisasi) maupun lingkungan (stimulasi pembungaan, pemupukan/hormon, penaungan/shading) untuk memproduksi benih berkualitas (genetis, fisis, maupun fisiologis) dalam kuantitas yang sesuai dengan standar minimal produksi benih. Pertemuan minggu ke-2, 3, 4 dan 5 Estimasi waktu 4 x 1 jam perkuliahan (4x2x50 menu) Metode tatap muka di kelas (perkuliahan) Media OHP, transparan

12 Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Dormansi dan Perkecambahan Biji a. Dormansi: klasifikasi, faktor-faktor penyebab dan metode pematahannya b. Perkecambahan: tipe-tipenya, prosesnya dan faktor yang mempengaruhinya TIK 1. Mehami dormansi benih: klasifikasi, faktor-faktor penyebab dan metode pematahannya 2. Memiliki pemahaman dasar dan mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dalam hal dormansi benih 3. Mampu memformulasi pemecahan masalah dengan merancang strategi dan memilih metode yang tepat untuk mematahkan dan mengantisipasi dormansi benih 4. Memahami perkecambahan benih: prosesnya (biokimia dan fisiologis) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya 5. Memiliki pemahaman dasar dan mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dalam hal perkecambahan benih 6. Mampu memformulasi pemecahan masalah dengan merancang strategi dan memilih metode yang tepat untuk mengkondisikan terjadinya perkecambahan yang seragam dengan days dan prosen kecambah lebih dari 80% Pertemuan minggu ke-8 dan 9 Estimasi waktu 2 x 1 jam perkuliahan (2x2x50 menit) Metode tatap muka di kelas (perkuliahan) Media OHP, transparan

13 Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Pengadaan Benih a. Koleksi (pengunduhan) Benih - Tujuan, prinsip dan perencanaan koleksi benih - Prosedur koleksi benih dan penanganan benih pascapanen - Penerapan teknologi untuk koleksi benih dan penanganan benih pascapanen b. Penanganan Benih - Tujuan dan prinsip penanganan benih - Ekstraksi, pembersihan dan penggolongan benih - Penerapan teknologi untuk penanganan benih c. Pengujian Benih - Tujuan dan prinsip pengujian benih (genetis, fisis, fisiologis) - Sampling, Kadar Air, Berat Benih dan Kemurnian Benih - Metode pengujian benih dan parameternya - Penerapan teknologi untuk pengujian benih d. Penyimpanan dan Pengemasan Benih - Tujuan dan prinsip penyimpanan dan pengemasan benih - Faktor yang mempengaruhi viabilitas dalam penyimpanan - Penerapan teknologi penyimpanan & pengemasan benih TIK 1. Memahami konsep, prinsip, metode dan penerapan teknologi pada komponenkomponen pengadaan benih yaitu koleksi benih, penanganan benih, pengujian benih, penyimpanan dan pengemasan benih 2. Memiliki pemahaman dasar dan mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan pengadaan benih 3 Mampu memformulasi pemecahan masalah pengadaan benih melalui perlakuan pengadaan benih secara tepat. 4. Mampu menerapkan konsep, prinsip, metode dan penerapan teknologi pada komponen-komponen pengadaan benih (koleksi benih, penanganan benih, pengujian benih, penyimpanan dan pengemasan benih), dan mampu melakukan rangkaian perlakuan pengadaan benih secara tepat. Pertemuan minggu ke-10 dan 11 Estimasi waktu 2 x 1 jam perkuliahan (2x2x50 menit) Metode tatap muka di kelas (perkuliahan) Media OHP, transparan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT TUMBUHAN (PNH 2800) SKS 3 (2/1)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT TUMBUHAN (PNH 2800) SKS 3 (2/1) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT TUMBUHAN (PNH 2800) SKS 3 (2/1) Oleh : SURYANTI, SP., M.P. JURUSAN HAMA & PENYAKIT TUMBUHAN FAKYULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR UMUM. ANALISIS MATEMATIS PENDUGAAN UMUR SIMPAN BENIH CABAI MERAH (Capsicum annum L.)

MAKALAH SEMINAR UMUM. ANALISIS MATEMATIS PENDUGAAN UMUR SIMPAN BENIH CABAI MERAH (Capsicum annum L.) MAKALAH SEMINAR UMUM ANALISIS MATEMATIS PENDUGAAN UMUR SIMPAN BENIH CABAI MERAH (Capsicum annum L.) Disusun Oleh: MAHFUD NIM: 10/297477/PN/11918 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Prapto Yudhono, M.Sc. JURUSAN

Lebih terperinci

PETA KURIKULUM PROGRAM SARJANA PERIKANAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN

PETA KURIKULUM PROGRAM SARJANA PERIKANAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN LAMPIRAN PETA KURIKULUM PROGRAM SARJANA PERIKANAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN Beban satuan kredit semester (SKS) untuk calon Sarjana Perikanan Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010)

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010) melaporkan bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya meningkat 1,48

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 Tentang : Pembenihan Tanaman

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 Tentang : Pembenihan Tanaman Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 Tentang : Pembenihan Tanaman Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 44 TAHUN 1995 (44/1995) Tanggal : 30 DESEMBER 1995 (JAKARTA) Sumber : LN 1995/85; TLN NO.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENIHAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENIHAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENIHAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa benih tanaman merupakan salah satu sarana budidaya tanaman yang mempunyai

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S. PROGRAM STUDI MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMULIAAN TANAMAN. Tatap Muka Minggu ke- 13 ( metode e-learning ) Semester Genap 2015 Oleh : Tyastuti Purwani, Ir. MP

PEMULIAAN TANAMAN. Tatap Muka Minggu ke- 13 ( metode e-learning ) Semester Genap 2015 Oleh : Tyastuti Purwani, Ir. MP PEMULIAAN TANAMAN Tatap Muka Minggu ke- 13 ( metode e-learning ) Semester Genap 2015 Oleh : Tyastuti Purwani, Ir. MP PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH Varietas baru suatu tanaman yang telah dihasilkan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku

I. PENDAHULUAN. setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung di Indonesia merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri.

Lebih terperinci

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013 PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH 1 BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH Budidaya untuk produksi benih sedikit berbeda dengan budidaya untuk produksi non benih, yakni pada prinsip genetisnya, dimana

Lebih terperinci

IDENTITAS MATA KULIAH

IDENTITAS MATA KULIAH IDENTITAS MATA KULIAH 1. Mata kuliah : Acarologi 2. Kode / SKS : BIO 3153 / SKS 2-1 3. Semester : III 4. Jurusan / Program studi : Biologi 5. Jumlah jam pertemuan : 14 16 kali per semester 6. Dosen : Dra.

Lebih terperinci

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB 2012 PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB 2012 Halaman 1 PENJABARAN DESKRIPSI GENERIK (LEARNING OUTCOMES

Lebih terperinci

PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr) ANDY RISASMOKO

PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr) ANDY RISASMOKO PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr) ANDY RISASMOKO DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI. Oleh : Tri Sudyastuti

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI. Oleh : Tri Sudyastuti RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI Oleh : Tri Sudyastuti Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 2003/2004 RPKPS RENCANA

Lebih terperinci

FISIOLOGI BIJI (BIO 4308)

FISIOLOGI BIJI (BIO 4308) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FISIOLOGI BIJI (BIO 4308) PENGAMPU MATAKULIAH Suwirmen, MS Muhammad Idris, MSi Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2017 RPS Fisiologi Biji 2017

Lebih terperinci

dan pemanenan, serta Kegiatan Belajar 3 tentang perancangan kebun produksi benih, dengan studi kasus mengenai pembangunan pusat produksi benih padi

dan pemanenan, serta Kegiatan Belajar 3 tentang perancangan kebun produksi benih, dengan studi kasus mengenai pembangunan pusat produksi benih padi i Tinjauan Mata Kuliah M ata kuliah Teknologi Benih (LUHT 4431/2 SKS/Modul 1 6) yang tidak berpraktikum ini membahas situasi perbenihan di Indonesia dan dasar-dasar ilmu dan teknologi benih. Dengan mengikuti

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ILMU HAMA HUTAN (KTB 316)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ILMU HAMA HUTAN (KTB 316) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ILMU HAMA HUTAN (KTB 316) Oleh: Ir. Subyanto, MS. FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004 I. Nama mata kuliah : Ilmu Hama Hutan (Entomologi

Lebih terperinci

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH Koordinator Mayor : Staf Pengajar : Eny Widajati Asep Setiawan Faiza Chaerani Suwarno Sjamsoe'oed Sadjad* Baran Wirawan Maryati Sari Tatiek Kartika Suharsi Endah Retno Palupi M.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas terpenting di dunia. Sebagai tanaman kacang-kacangan sumber protein dan lemak nabati,

Lebih terperinci

DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN

DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN Buku bahan ajar Obstetri dan Ginekologi 1 ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib Obstetri dan Ginekologi, dengan kode KH-7063, bobot SKS 3 (2/1). Kuliah Obstetri dan

Lebih terperinci

Manajemen Hama dan Penyakit Terpadu. Pengantar Ekonomi Pertanian. Peramalan Hama dan Epidemi Penyakit. Sosiologi Pertanian. Dasar Perlindungan Tanaman

Manajemen Hama dan Penyakit Terpadu. Pengantar Ekonomi Pertanian. Peramalan Hama dan Epidemi Penyakit. Sosiologi Pertanian. Dasar Perlindungan Tanaman SEM 8 KURIKULUM PROGRAM SARJANA (S1) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AJARAN 2010/2011 KRIPSI 6 6 SEM 7 MK PILIHAN MK PILIHAN MAGANG KERJA MK PILIHAN MK PILIHAN

Lebih terperinci

PERMUDAAN ALAM dan PERMUDAAN BUATAN

PERMUDAAN ALAM dan PERMUDAAN BUATAN Laboratorium Silvikultur &Agroforestry Jurusan Budidaya Hutan FakultasKehutanan, UGM PERMUDAAN ALAM dan PERMUDAAN BUATAN SILVIKULTUR Metode Permudaan Metode permudaan merupakan suatu prosedur dimana suatu

Lebih terperinci

Jenis prioritas Mendukung Keunggulan lokal/daerah

Jenis prioritas Mendukung Keunggulan lokal/daerah PERBENIHAN 1 Pengadaan benih tanaman hutan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam hutan. Kegiatan pengadaan benih mencakup beberapa kegiatan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BENIH. Faktor Genetik/ Faktor Lingkungan/ Eksternal

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BENIH. Faktor Genetik/ Faktor Lingkungan/ Eksternal FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BENIH Faktor Genetik/ Internal Faktor Lingkungan/ Eksternal FAKTOR GENETIK Genetik merupakan faktor bawaan yang berkaitan dengan komposisi genetika benih. Mutu benih berbeda

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Oleh : S.M. Widyastuti

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Oleh : S.M. Widyastuti RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR Dasar-Dasar Perlindungan Hutan Oleh : S.M. Widyastuti FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2003 PRAKATA Rencana Program Kerja Pembelajaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Viabilitas benih Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih, persentase kecambah

Lebih terperinci

Suatu unit dalam. embryo sac. (kantong embrio) yang berkembang setelah terjadi pembuahan. Terdiri dari : ~ Kulit biji ~ Cadangan makanan dan ~ Embrio

Suatu unit dalam. embryo sac. (kantong embrio) yang berkembang setelah terjadi pembuahan. Terdiri dari : ~ Kulit biji ~ Cadangan makanan dan ~ Embrio PERBENIHAN 1 Pengadaan benih tanaman hutan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam hutan. Kegiatan pengadaan benih mencakup beberapa kegiatan

Lebih terperinci

PENYIAPAN BENIH TANAMAN PADI

PENYIAPAN BENIH TANAMAN PADI PETUNJUK LAPANGAN Oleh : M Mundir BP3K Nglegok PENYIAPAN BENIH TANAMAN PADI 1 PENYIAPAN BENIH UNTUK PERBENIHAN PADI I. LATAR BELAKANG Benih padi bermutu tinggi sangat penting dalam suatu usahatani, karena

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa sebagai penjabaran dari Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

I. PEMULIAAN POHON. Pemuliaan Pohon 1

I. PEMULIAAN POHON. Pemuliaan Pohon 1 I. PEMULIAAN POHON Pemuliaan pohon hutan (Forest Tree Improvement) adalah pengetrapan genetika hutan di dalam praktek. Biasanya dalam pelaksanaannya dilakukan dengan jalan melakukan uji berbagai tipe alam

Lebih terperinci

KURIKULUM FAKULTAS PERTANIAN UNBAR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

KURIKULUM FAKULTAS PERTANIAN UNBAR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI KURIKULUM FAKULTAS PERTANIAN UNBAR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI Kode Kode SEM No Mata Kuliah sks MK SEM No Mata Kuliah sks MK I 1 Pendidikan Agama 2 MPK1101 V 1 Komputer Aplikasi 3 MKK1526 2 Pancasila 2

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine soya/ Glycine max L.) berasal dari Asia Tenggara dan telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah ditanam di negara tersebut dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L)

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L) PKMP-1-8-1 PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L) R.M. Aulia El Halim, B. Pramudityo, R. Setiawan, I.Y. Habibi,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FILSAFAT KEBUDAYAAN DISUSUN OLEH: DRA. SARTINI, M.HUM.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FILSAFAT KEBUDAYAAN DISUSUN OLEH: DRA. SARTINI, M.HUM. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FILSAFAT KEBUDAYAAN DISUSUN OLEH: DRA. SARTINI, M.HUM. FAKULTAS FILSAFAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA NOPEMBER 2003 A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 85/Kpts-II/2001 Tentang : Perbenihan Tanaman Hutan

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 85/Kpts-II/2001 Tentang : Perbenihan Tanaman Hutan KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 85/Kpts-II/2001 Tentang : Perbenihan Tanaman Hutan MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 telah ditetapkan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KERTAS MERANG DAN KERTAS CD SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH WIJEN (SesamumIndicum L)

PENGGUNAAN KERTAS MERANG DAN KERTAS CD SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH WIJEN (SesamumIndicum L) PENGGUNAAN KERTAS MERANG DAN KERTAS CD SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH WIJEN (SesamumIndicum L) A. PENDAHULUAN Oleh : EKO PURDYANINGSIH(PBT Ahli Madya) Balai Besar Perbenihan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Nama mata kuliah : Ilmu Pemuliaan Tanaman Kode/ SKS : PNB 2012 (2/1) Prasyarat : 1. PNB 2010 : Dasar-dasar Genetika 2. MMS 1001 : Statistika 3. BIO 1001 :

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PEMBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PEMBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PEMBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN No Standar Guru (SKG) (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skripsi adalah karya ilmiah hasil penelitian mandiri mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing, sesuai dengan latar belakang akademik dan bidang keahlian masing-masing,

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

KURIKULUM 2013 PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN SEMESTER I 1 100101 OLAH RAGA I 1 1 2 100092 WIDYA MWAT YASA 2 2 3 130012 PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 2 4 132012 KIMIA 2 2 5 132021 PRAKTIKUM KIMIA 1 1 6 132032 TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN 2 2 7 132041 PRAKTIKUM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 15 Mei Penyusun.

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 15 Mei Penyusun. KATA PENGANTAR Proses pembelajaran dewasa ini menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan yang dapat ditunjang dengan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, termasuk penciptaan atmosfir

Lebih terperinci

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana) SNI 01-7158-2006 Standar Nasional Indonesia Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia

PEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia 57 PEMBAHASAN Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia Hasil pertemuan yang dilakukan pengusaha sumber benih kelapa sawit yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perkebunan pada tanggal 12 Februari 2010,

Lebih terperinci

Penyiapan Benih Unggul Untuk Hutan Berkualitas 1

Penyiapan Benih Unggul Untuk Hutan Berkualitas 1 Penyiapan Benih Unggul Untuk Hutan Berkualitas 1 Arif Irawan 2, Budi Leksono 3 dan Mahfudz 4 Program Kementerian Kehutanan saat ini banyak bermuara pada kegiatan rehabillitasi hutan dan lahan serta kegiatan

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007. Tentang

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007. Tentang SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007 Tentang PENETAPAN MAYOR PADA PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA KURIKULUM SISTEM MAYOR-MINOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

Lebih terperinci

List of subjects offered by the. Forestry Faculty (Fakultas Kehutanan)

List of subjects offered by the. Forestry Faculty (Fakultas Kehutanan) List of subjects offered by the Forestry Faculty (Fakultas Kehutanan) This list does not indicate subjects by semester However, you can get some indication of which semester subjects are offered in, by

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UPN "VETERAN" YOGYAKARTA FAKULTAS PERTANIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi/Jurusan : Agroteknologi Mata Kuliah/Kode : Teknologi Benih / 134151382 SKS/Semester : 2 (2 x 50 menit)/ V (lima)

Lebih terperinci

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2017/2018 PROGRAM STUDI S-1 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNDIP

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2017/2018 PROGRAM STUDI S-1 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNDIP JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2017/2018 PROGRAM STUDI S-1 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNDIP No Hari Jam Mata Kuliah P.S. Kls smt Jml R 1 SELASA 08.00-09.40 Biologi Pet C I 46 D1.01 5-Dec-17 BPFR

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama mata kuliah : Fisiologi II Kode/SKS : KR 3042/3 SKS (2/1) Prasyarat : Fisiologi I, Anatomi I, Biokimia Status mata kuliah : Wajib, team Teaching

Lebih terperinci

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK/JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN/ PRODI ARSITEKTUR Jl. Grafika no 2, Jogjakarta 55281 Buku 1: RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelaj ) METODE PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB

Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB Kompetensi PS Entomologi S2: Setelah menyelesaikan program studi Entomologi, lulusan mampu mengembangkan bidang

Lebih terperinci

JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2008/2009

JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2008/2009 MATA PRAKTIKUM UMUM JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2008/2009 Kode Nama Praktikum Kapasitas MSF 1000 Fisika Dasar 178 MSK 1000 Kimia Anorganik 126 BIO 1002 Biologi umum 40 MSK 1002 Biokimia

Lebih terperinci

Manajemen Hama dan Penyakit Terpadu. Pengantar Ekonomi Pertanian. Hama dan Penyakit Penting Tanaman. Sosiologi Pertanian. Dasar Perlindungan Tanaman

Manajemen Hama dan Penyakit Terpadu. Pengantar Ekonomi Pertanian. Hama dan Penyakit Penting Tanaman. Sosiologi Pertanian. Dasar Perlindungan Tanaman KURIKULUM PROGRAM SARJANA (S1) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AJARAN 2011/2012 SEM 8 SKRIPSI 6 6 SEM 7 MAGANG KERJA 4 4 SEM 6 Etika Profesi Metode Ilmiah

Lebih terperinci

Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai

Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai Suwardi Abstrak: Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan frekuensi gelombang

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN ANGKATAN 2012, 2013, 2014, 2015 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNMUL

KURIKULUM PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN ANGKATAN 2012, 2013, 2014, 2015 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNMUL KURIKULUM PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN ANGKATAN 0, 0, 04, 0 Jumlah SKS minimum yang harus ditempuh : 48 SKS Indeks Prestasi Kumulatif :,0 : Maksimum (tujuh) tahun, dimungkinkan kurang dari 4 (empat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan penyediaan kayu jati mendorong Perum Perhutani untuk menerapkan silvikultur intensif guna memenuhi

Lebih terperinci

Oleh: Hamdan AA Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

Oleh: Hamdan AA Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Oleh: Hamdan AA Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Forest Genetics : adalah kegiatan yang terbatas pada studi genetika pada pohon hutan Forest Tree Breeding : Kegiatan yang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : Botani Umum PNA 211 / 3 (2+1)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : Botani Umum PNA 211 / 3 (2+1) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : Botani Umum PNA 211 / 3 (2+1) Oleh : Dr. Ir. Nalwida Rozen, MP Ir. Rida Putih, MP Dini Hervani, SP, M.Si FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Secara struktural benih itu sama dengan biji tumbuhan yang dihasilkan dari ovula yang dibuahi. Tetapi secara fungsional benih itu tidak sama dengan biji, sebab benih digunakan

Lebih terperinci

MANFAAT MATA KULIAH. 2.Merancang program perbaikan sifat tanaman. 1.Menilai sifat dan kemampuan tanaman

MANFAAT MATA KULIAH. 2.Merancang program perbaikan sifat tanaman. 1.Menilai sifat dan kemampuan tanaman PEMULIAAN TANAMAN MANFAAT MATA KULIAH Memberikan pengetahuan tentang dasar genetik tanaman dan teknik perbaikan sifat tanaman, sehingga bermanfaat untuk 1.Menilai sifat dan kemampuan tanaman 2.Merancang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang relatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah.

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI INDUSTRI (BlO 423)

MIKROBIOLOGI INDUSTRI (BlO 423) HALAMAN JUDUL RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI INDUSTRI (BlO 423) OLEH Theresia Tri Suharni A. Endang Sutariningsih Soetarto FAKULTAS BIOLOGI UN1VERSITAS GADJAH MADA

Lebih terperinci

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI BENIH PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI Dewi Ma rufah Oleh : H0106006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 I. PENDAHULUAN Biji merupakan alat untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Delima (Punica granatum L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Asia Tengah seperti Iran, Afganistan dan daerah Pegunungan Himalaya. Dari daerah tersebut kemudian

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH. Oleh:

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH. Oleh: RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH Oleh: Ir. Tamsil Bustamam, M.Sc PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 KONTRAK PERKULIAHAN

Lebih terperinci

PENYIAPAN BENIH UNGGUL UNTUK HUTAN BERKUALITAS 1

PENYIAPAN BENIH UNGGUL UNTUK HUTAN BERKUALITAS 1 PENYIAPAN BENIH UNGGUL UNTUK HUTAN BERKUALITAS 1 Arif Irawan 2, Budi Leksono 3 dan Mahfudz 4 2,4 Balai Penelitian kehutanan Manado, Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec. Mapanget Manado, E-mail : arif_net23@yahoo.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang sangat peting, selain padi dan gandum. Jagung juga berfungsi sebagai sumber makanan dan

Lebih terperinci

JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2011/2012

JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2011/2012 MATA PRAKTIKUM UMUM JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Kode Nama Praktikum Kapasitas MSF 1100P Fisika Dasar 150 MKS 1100P Kimia Anorganik 126 Biologi Umum BIO 1101 40 PNU 2102P Biokimia

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) Nama Mata Kuliah : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN Kode / SKS : KH 4062 / 2-1 Prasyarat : Fisiologi II Status Mata Kuliah : Wajib, Team Teaching

Lebih terperinci

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH PENGUJIAN KADAR AIR BENIH A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Benih merupakan material yang bersifat higroskopis, memiliki susunan yang kompleks dan heterogen. Air merupakan bagian yang fundamental terdapat

Lebih terperinci

Demplot sumber benih unggulan lokal

Demplot sumber benih unggulan lokal Demplot sumber benih unggulan lokal Demplot sumber benih unggulan lokal Pembangunan Demplot Sumber Benih Jenis Bambang Lanang Pembangunan Demplot Sumber Benih Jenis Tembesu Demplot Sumber Benih Unggulan

Lebih terperinci

V. KURIKULUM PROGRAM SARJANA

V. KURIKULUM PROGRAM SARJANA 1. Program Studi Agronomi V. KURIKULUM PROGRAM SARJANA A. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN I 1 UNU 1000- Pendidikan Agama 1 UNU 000 Pendidikan Kewarganegaraan 100 MKS 1001 Kimia Organik UNU 1100 Pendidikan Pancasila

Lebih terperinci

KERAGAMAN FENOTIPIK DAN GENETIK MAHONI (Swietenia macrophylla) DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR

KERAGAMAN FENOTIPIK DAN GENETIK MAHONI (Swietenia macrophylla) DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR KERAGAMAN FENOTIPIK DAN GENETIK MAHONI (Swietenia macrophylla) DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR Ulfah J. Siregar, Iskandar Z. Siregar dan Insan Novita Departemen Silvikulur, Fahutan IPB ABSTRAK Mahoni (Swietenia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Statistik data mahasiswa Pendidikan Dokter (DAA UGM, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Statistik data mahasiswa Pendidikan Dokter (DAA UGM, 2014) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penerimaan mahasiswa baru di Indonesia dan jumlah mahasiswa aktif dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, tidak terkecuali di Universitas Gadjah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH : TEKNOLOGI BENIH (2+1 SKS) DOSEN PENGAMPU : IR. ABDUL RAHMAN, M.S. SEM. / PROGRAM STUDI : IV / AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MEDAN AREA T.A. 2016/2017

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala

II. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala viabilitas 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Viabilitas dan Vigor Benih Viabilitas benih mencakup vigor dan daya kecambah benih. Viabilitas adalah daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

GARIS-GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN GARIS-GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Mata Kuliah : Silvika Kode MK/SKS : 209M1123 /3 Semester : 3 (tiga) Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Merbau Darat 1. Deskripsi Ciri Pohon Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut (Martawijaya dkk., 2005). Regnum Subregnum Divisi Kelas Famili

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) 1. Nama Mata Kuliah : ELEMEN MESIN I 2. Kode/SKS : MSS3323 / 3 SKS 3. Semester : Ganjil 4. Sifat Mata Kuliah : Wajib / MKB 5. Prasyarat

Lebih terperinci

UJIAN ONLINE SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA ABSTRAK

UJIAN ONLINE SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA ABSTRAK UJIAN ONLINE SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA Inggit Winarni Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PEMULIAAN TANAMAN. Kuswanto, 2012

PEMULIAAN TANAMAN. Kuswanto, 2012 PEMULIAAN TANAMAN Kuswanto, 2012 Mata kuliah Wajib PS. Agroekoteknologi Jumlah 3 sks, terdiri : Kuliah 2 sks 70 % Praktikum 1 sks 30 % Komponen Penilaian UTS UAS Praktikum Tugas Terstruktur MANFAAT MATA

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama mata kuliah : PENGENDALIAN HAMA. Kode : PAB 471 3. SKS : 3 4. Status MK : Pilihan 5. Semester : Ganjil 6. Dosen

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA OGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER PERBEKALAN STERIL Oleh: Fita Rahmawati Pembimbing Drs. Djoko Dwiyanto, Msi PENATAAN DAN PELATIHAN PENYUSUNAN RPKPS DAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGJAKARTA

Lebih terperinci

ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH RINGKASAN

ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH RINGKASAN ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH Suhartina, Gatut Wahyu Anggoro Susanto, dan Novita Nugrahaeni Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi E-mail: t_ina_suhartina@yahoo.com; nnugrahaeni@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan beras sebagai bahan pangan utama Indonesia cenderung terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Menurut Suswono (2011),

Lebih terperinci

Silvikultur intensif jenis rotan penghasil jernang (bibit, pola tanam, pemeliharaan)

Silvikultur intensif jenis rotan penghasil jernang (bibit, pola tanam, pemeliharaan) Silvikultur intensif jenis rotan penghasil jernang (bibit, pola tanam, pemeliharaan) Teknik Pembibitan Generatif dan Teknik Penanaman Rotan Jernang Paket Iptek Silvikultur Intensif Page 87 Program : Penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER BISNIS LANJUT (MNG1257)

APLIKASI KOMPUTER BISNIS LANJUT (MNG1257) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: APLIKASI KOMPUTER BISNIS LANJUT (MNG257) Oleh: S U P A T M A N PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVESITAS

Lebih terperinci

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica) Standar Nasional Indonesia Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BUKU DIKTAT PENGANTAR LOGIKA MATEMATIKA DAN HIMPUNAN. Budi Surodjo

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BUKU DIKTAT PENGANTAR LOGIKA MATEMATIKA DAN HIMPUNAN. Budi Surodjo RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BUKU DIKTAT PENGANTAR LOGIKA MATEMATIKA DAN HIMPUNAN Budi Surodjo Jurusan Matematika Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di 14 BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian,, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di atas permukaan laut, pada

Lebih terperinci

BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN

BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2009/2010

JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JADWAL PRAKTIKUM SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2009/2010 MATA PRAKTIKUM UMUM Kode Nama Praktikum Kapasitas MSF 1100P Fisika Dasar 150 MKS 1100P Kimia Anorganik 126 Biologi Umum BIO 1101 40 PNU 2102P Biokimia

Lebih terperinci

DEMOGRAFI (GEM 1201/2)

DEMOGRAFI (GEM 1201/2) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DEMOGRAFI (GEM 1201/2) OIeh: Alip Sontosudarmo JURUSAN GEOGRAFI MANUSIA FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 PRAKATA Rencana

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman

I PENDAHULUAN. Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman 2 I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang penting karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Setiap 100 gram kacang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan.

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam jawa (Tamarindus indica) merupakan tanaman tropis penghasil buah yang termasuk dalam famili Caesalpiniaceae. Asam jawa juga dikategorikan pohon multiguna karena

Lebih terperinci

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 5.2. PENINJAUAN KURIKULUM DALAM 5 TAHUN TERAKHIR Jelaskan mekanisme peninjauan kurikulum dan pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses peninjauan tersebut.

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BAHAN PAKAN DAN FORMULAS! RANSUM (PTN 2400) Oleh: Ristianto Utomo Mohamad Soejono

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BAHAN PAKAN DAN FORMULAS! RANSUM (PTN 2400) Oleh: Ristianto Utomo Mohamad Soejono RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BAHAN PAKAN DAN FORMULAS! RANSUM (PTN 2400) Oleh: Ristianto Utomo Mohamad Soejono JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pranata Kegiatan Pembelajaran

Pranata Kegiatan Pembelajaran UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN Pranata Kegiatan Pembelajaran 2015-1 - Pranata Kegiatan Pembelajaran di Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada I.

Lebih terperinci