RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN
|
|
- Widya Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) Nama Mata Kuliah : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN Kode / SKS : KH 4062 / 2-1 Prasyarat : Fisiologi II Status Mata Kuliah : Wajib, Team Teaching Tujuan Pembelajaran : Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang fisiologi reproduksi hewan dan teknikteknik untuk peningkatan efisiensi reproduksi ternak. Materi Pembelajaran : 1. Anatomi, fungsi dan pengaturan sistim reproduksi hewan a. Anatomi dan fungsi organ reproduksi hewan betina b. Anatomi dan fungsi organ reproduksi hewan jantan 2. Sinkronisasi alami (sistim endokrin dan pengaturannya) a. Definisi hormon b. Ciri-ciri hormon c. Mekanisme kerja hormon d. Kiasifikasi hormon e. Terminologi hormon f. Kontrol hormonal terhadap reproduksi betina 3. Proses reproduksi hewan betina a. Pubertas hewan betina b. Periode sikius estrus dan pengaturan hormon c. Folikulogenesis dan ovigenesis 4. Proses reproduksi hewanjantan a. Tingkah laku kawin pada hewan jantan b. Proses spermatogenesis dan maturasi spermatozoa c. Semen dan komponennya d. Kapasitasi spermatozoa 5. Proses kebuntingan dan partus a. Transport garnet dan fertilisasi Universitas Gadjah Mada 1
2 b. Implantasi dan plasentasi c. Pembelahan sel d. Diferensiasi dan pertumbuhan fetus e. Hormon kebuntingan f. Proses partus 6. Laktasi a. Struktur kelenjar mammae b. Kontrol hormonal terhadap perkembangan dan fungsi kelenjar mammae c. Komposisi air susu 7. Inseminasi buatan a. Sejarah inseminasi buatan b. Manfaat inseminasi buatan c. Koleksi semen d. Evaluasi semen e. Penanganan dan penyimpanan semen f. Teknik inseminasi 8. Pengenalan pada teknologi reproduksi lainnya a. Sinkronisasi estrus b. Superovulasi c. Transfer embrio Outcome : a. Knowledge and understanding 1. Memahami dan mengerti akan kajian ilmu reproduksi dan inseminasi buatan 2. Memahami konsep ilmu reproduksi hewan dan inseminasi buatan dan keterkaitannya dengan ilmu lain. b. Intellectual (thinking) 1. Memahami fisiologi reproduksi normal pada hewan dan teknik-teknik untuk peningkatan efisiensi reproduksi ternak. 2. Menguasai proses reproduksi hewan berikut pengaturannya dan teknik-teknik reproduksi sehingga mampu meningkatkan efisiensi reproduksi ternak. Universitas Gadjah Mada 2
3 c. Practical skill 1. Mampu menerapkan konsep fisiologi reproduksi serta trampil dalam upaya peningkatan efisiensi reproduksi ternak. d. Managerial skill 1. Menguasai aspek ilmu reproduksi dengan teknik-teknik untuk peningkatan efisiensi reproduksi ternak. 2. Mampu bersaing dan bekerjasama dengan inter dan antar disiplin ilmu 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik Universitas Gadjah Mada 3
4 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke - (1-2) Estimasi Waktu : 4 x 1 jam Pokok Bahasan : Anatomi, fungsi dan pengaturan sistim reproduksi hewan Sub Pokok Bahasan : Anatomi dan fungsi organ reproduksi hewan betina Anatomi dan fungsi organ reproduksi hewan jantan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang anatomi dan fungsi organ reproduksi normal hewan betina. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang anatomi dan fungsi organ reproduksi normal hewan jantan. : OFIP, White board, slide projector. Pertemuan : Minggu ke - (3-4) Estimasi waktu : 4 x 1 jam Pokok bahasan : Sinkronisasi alami (sistim endokrin dan pengaturannya pada hewan Sub Pokok Bahasan : Definisi hormon Ciri-ciri hormon Mekanisme kerja hormon Klasifikasi hormon Terminologi hormon Kontrol hormonal terhadap reproduksi hewan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi dan ciri-cin hormon pada hewan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja hormon pada hewan 3. Mahasiswa dapat menjelaskan kiasifikasi dan terminologi hormon. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan kontrol hormonal terhadap reproduksi hewan. : OHP, White board, slide projector Universitas Gadjah Mada 4
5 Pertemuan : Minggu ke - (5-7) Estimasi Waktu : 6 x 1 jam Pokok Bahasan : Proses Reproduksi Hewan Betina Sub Pokok Bahasan : Pubertas hewan betina Periode sikius estrus dan pengaturan hormon Folikulogenesis dan ovigenesis 1. Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya pubertas pada hewan. 2. Mahasiswa thpat menjelaskan periode siklus estrus dan pengaturannya pada hewan betina. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan proses folikulogenesis dan ovigenesis pada hewan : OFIP, White board, slide projector Pertemuan : Minggu ke - (8-10) Estimasi Waktu : 6 x 1 jam Sub Pokok Bahasan : Proses Reproduksi Hewan Jantan Tingkah laku kawin pada hewan jantan Proses spermatogenesis dan maturasi spermatozoa Semen dan komponennya Kapasitasi spermatozoa 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tingkah laku kawin pada hewan jantan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses spermatogenesis dan maturasi spermatozoa. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang semen dan komponennya. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan proses kapasitasi spermatozoa. Universitas Gadjah Mada 5
6 Pertemuan : Minggu ke - (11-12) Estimasi Waktu : 4 x 1 jam Pokok Bahasan : Proses keuntingan dan partus Sub Pokok Bahasan : Transport gamet dan fertilisasi Implantasi dan plasentasi Pembelahan sel Diferensiasi dan pertumbuhan fetus Hormon kebuntingan Proses partus 1. Mahasiswa dapat menjelaskan transport gamet dan proses fertilisasi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang proses-proses yang terjadi pada masa kebuntingan yaitu: implantasi, plasentasi, pembelahan sel, dan pertumbuhan fetus. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan proses partus. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hormon-hormon yang berperan dalam masa kebuntingan dan partus. Pertemuan : Minggu ke - (13) Estimasi Waktu : 2 x 1 jam Pokok Bahasan : Laktasi Sub Pokok Bahasan : Struktur kelenjar mammae Kontrol hormonal terhadap perkembangan dan fungsi kelenjar mammae Komposisi air susu 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang struktur kelenjar mammae dan kontrol hormonal terhadap perkembangan dan fungsi kelenjar mammae. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang komposisi air susu. : OHP, slide projector, white board Universitas Gadjah Mada 6
7 Pertemuan : Minggu ke - (14-15) Estimasi Waktu : 4 x 1 jam Pokok Bahasan : Sejarah Inseminasi Buatan Manfaat inseminasi buatan Koleksi semen Evaluasi semen Penanganan dan penyimpanan semen Teknik inseminasi 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi, sejarah, dan manfaat inseminasi buatan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara koleksi semen dan evaluasi semen 3. Mahasiswa dapat menjelaskan cara penanganan dan pengawetan semen 4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang teknik inseminasi buatan Pertemuan : Minggu ke-(16) Estimasi Waktu : 2x 1 jam Pokok Bahasan : Pengenalan pada teknologi reproduksi lainnya Sub Pokok Bahasan : Sinkronisasi estrus Superovulasi Transfer embrio 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang teknik-teknik sinkronisasi estrus dan superovulasi. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang teknik transfer embrio. Universitas Gadjah Mada 7
DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN
DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN Buku bahan ajar Obstetri dan Ginekologi 1 ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib Obstetri dan Ginekologi, dengan kode KH-7063, bobot SKS 3 (2/1). Kuliah Obstetri dan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama mata kuliah : Fisiologi II Kode/SKS : KR 3042/3 SKS (2/1) Prasyarat : Fisiologi I, Anatomi I, Biokimia Status mata kuliah : Wajib, team Teaching
Lebih terperinciPEP Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4
PEP 4007. Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4 Diskripsi singkat/silabus: Mata kuliah ini membahas tentang betina yang meliputi siklus reproduksi (pubertas, siklus estrus, fertilisasi, gestasi, kelahiran),
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama mata kuliah : Ilmu Reproduksi Ternak 2. Kode SKS : PEP 4008/ 3 sks (2+1) 3. Pengajar : Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati, MS. Prof. Dr.sc.agr.
Lebih terperinciI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
I. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama math kuliah Kode / SKS Prasarat Status : DASAR REPRODUKSI TERNAK : PTD 221 / 3 SKS (2 SKS kuliah dan 1 SKS praktikum) : Dasar Fisiologi
Lebih terperinciMinggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran
Rencana Kegiatan dan Pembelajaran Mingguan (RKPM) a. Kuliah Minggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran Dosen Pengampu I Pendahuluan 1. Pengertian reproduksi 2. Peranan proses reproduksi dalam kehidupan
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI HEWAN
KONTRAK PERKULIAHAN FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI HEWAN 1 Identitas Mata Kuliah Nama Mata kuliah/kode : Fisiologi dan Teknologi Reproduksi Hewan / IB212631 Prodi : Magister Ilmu Biologi Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelinci New Zealand White Kelinci New Zealand White (NZW) merupakan kelinci hasil persilangan dari Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai
Lebih terperinciDESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN
DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) dan bahan ajar Fisiologi I ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib Fisiologi I, dengan kode KH 2041, bobot 4 SKS
Lebih terperinciF I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.
F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc. Kebuntingan dan Kelahiran Kebuntingan Fertilisasi: Proses bersatunya/fusi antara sel kelamin betina (oosit)
Lebih terperinciAulia Puspita Anugra Yekti,Spt,MP,MS
PETUNJUK PRAKTIKUM ILMU REPRODUKSI TERNAK Disusun oleh : Prof. Dr.Ir. Trinil Susilawati,MS Prof. Dr.Ir. Suyadi,MS Prof. Dr. Ir. Worobusono,MS Prof. Dr. Nur. Ihsan,MS Dr.Ir. Sri Wahyuningsih,M.Si Dr.Ir.
Lebih terperinciREPRODUKSI TERNAK, oleh Prof. Ir. H. Chairussyuhur Arman, M.Sc., Ph.D. Hak Cipta 2014 pada penulis
REPRODUKSI TERNAK, oleh Prof. Ir. H. Chairussyuhur Arman, M.Sc., Ph.D. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. kebutuhan sehingga sebagian masih harus diimpor (Suryana, 2009). Pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging di Indonesia. Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dibutuhkan konsumen, namun sampai
Lebih terperinciIDENTITAS MATA KULIAH
IDENTITAS MATA KULIAH 1. Mata kuliah : Acarologi 2. Kode / SKS : BIO 3153 / SKS 2-1 3. Semester : III 4. Jurusan / Program studi : Biologi 5. Jumlah jam pertemuan : 14 16 kali per semester 6. Dosen : Dra.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging dan merupakan komoditas peternakan yang sangat potensial. Dalam perkembangannya, populasi sapi potong belum mampu
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN KESEHATAN HEWAN. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN KESEHATAN HEWAN No 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual 1.1 Memahami karakteristik
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BUKU DIKTAT PENGANTAR LOGIKA MATEMATIKA DAN HIMPUNAN. Budi Surodjo
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BUKU DIKTAT PENGANTAR LOGIKA MATEMATIKA DAN HIMPUNAN Budi Surodjo Jurusan Matematika Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciPUBERTAS DAN ESTRUS 32 Pubertas 32 Estrus 32 Waktu kawin 33
PUBERTAS DAN ESTRUS 32 Pubertas 32 Estrus 32 Waktu kawin 33 HORMON KEBUNTINGAN DAN KELAHIRAN 33 Peranan hormon dalam proses kebuntingan 33 Kelahiran 34 MASALAH-MASALAH REPRODUKSI 35 FERTILITAS 35 Faktor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Propinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Propinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk pengembangan ternak sapi potong. Kemampuan menampung ternak sapi di Lampung sebesar
Lebih terperinciKISI- KISI SOAL UKG PAKET KEAHLIAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 2015
KISI- KISI SOAL UKG PAKET KEAHLIAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 2015 No. Kompeten si Utama Kompetensi Inti Guru 1. Pedagogi 1 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam usaha meningkatkan penyediaan protein hewani dan untuk
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam usaha meningkatkan penyediaan protein hewani dan untuk mencapai swasembada protein asal ternak khususnya swasembada daging pada tahun 2005, maka produkksi ternak kambing
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. kelahiran anak per induk, meningkatkan angka pengafkiran ternak, memperlambat
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Reproduksi merupakan sifat yang sangat menentukan keuntungan usaha peternakan sapi perah. Inefisiensi reproduksi dapat menimbulkan berbagai kerugian pada usaha peterkan sapi
Lebih terperinciBAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN
BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah sinkronisasi alami ini meliputi pengertian hormon reproduksi mulai dari definisi, jenis, macam, sumber, cara kerja, fungsi dan pengaruhnya
Lebih terperinciBIOLOGI REPRODUKSI. Ligaya Tumbelaka
Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB BIOLOGI REPRODUKSI Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Mohamad Agus Setiadi Staf Pengajar: Bambang Pontjo Priosoeryanto Bambang Purwantara
Lebih terperinciBAB I RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)
BAB I RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Judul mata kuliah : DASAR TERRNAK UNGGAS 2. Nomor dan Kode : PTD. 250 3. Prasarat : - 4. Status Matakuliah : Wajib 5. Deskripsi singkat:
Lebih terperinciHUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH
HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH S2. 1. PTP 601 Kebijakan dan Peraturan Perundangan Peternakan 2(2-0)
SILABUS MATA KULIAH S2 1. PTP 601 Kebijakan dan Peraturan Perundangan Peternakan 2(2-0) Memahami perkembangan kebijakan internasional yang berdampak signifikan pada industri peternakan dalam negeri, mereview
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dibagikan. Menurut Alim dan Nurlina ( 2011) penerimaan peternak terhadap
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persepsi Peternak Terhadap IB Persepsi peternak sapi potong terhadap pelaksanaan IB adalah tanggapan para peternak yang ada di wilayah pos IB Dumati terhadap pelayanan IB
Lebih terperinciTinjauan Mata Kuliah. Materi pengembangan bahan ajar mata kuliah ini akan disajikan dalam 9 (sembilan) modul sebagai berikut.
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah ini memberikan dasar pengetahuan tentang serangga dan manusia. Selain itu, juga memberikan pengetahuan tentang struktur, anatomi, dan perkembangan serangga, serta siklus
Lebih terperinciMAKALAH EFISIENSI REPRODUKSI PADA TERNAK BETINA (SAPI) DISUSUN OLEH DILLA YUSPITA LAODE KIKI MURDIASYAH MAUREN WIRA NUGRAHA
MAKALAH EFISIENSI REPRODUKSI PADA TERNAK BETINA (SAPI) DISUSUN OLEH DILLA YUSPITA LAODE KIKI MURDIASYAH MAUREN WIRA NUGRAHA PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : D III Kebidanan. : Biologi Reproduksi : 3 SKS (T:2 P:1) : Fauziah Winda Gurnita, SST., Keb
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi Mata Kuliah : D III Kebidanan : Biologi Reproduksi Kode Mata Kuliah : Bd. 203 Semester SKS : II (dua) : 3 SKS (T:2 P:1) T : 2 x 50 x 14 minggu = 1400 @100
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sistem Reproduksi Sapi Betina Superovulasi
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Reproduksi Sapi Betina Sistem reproduksi sapi betina lebih kompleks daripada sapi jantan, dimana terdiri dari beberapa organ yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Ovarium
Lebih terperinciMAKALAH BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN PENINGKATAN POPULASI DAN MUTU GENETIK SAPI DENGAN TEKNOLOGI TRANSFER EMBRIO. DOSEN PENGAMPU Drh.
MAKALAH BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN PENINGKATAN POPULASI DAN MUTU GENETIK SAPI DENGAN TEKNOLOGI TRANSFER EMBRIO DOSEN PENGAMPU Drh. BUDI PURWO W, MP SEMESTER III JUNAIDI PANGERAN SAPUTRA NIRM 06 2 4 10 375
Lebih terperinci20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia
2 Profesional 20. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung 20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan 20.1.1. Menganalisis potensi ternak 20.1.2. Menganalisis kontribusi ternak
Lebih terperinciPEMBAHASAN Pengaruh Efek Whitten terhadap Siklus Estrus dan Perkawinan pada Mencit
17 PEMBAHASAN Pengaruh Efek Whitten terhadap Siklus Estrus dan Perkawinan pada Mencit Efek Whitten merupakan salah satu cara sinkronisasi siklus berahi secara alami tanpa menggunakan preparat hormon. Metode
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. sangat besar dalam memenuhi kebutuhan konsumsi susu bagi manusia, ternak. perah. (Siregar, dkk, dalam Djaja, dkk,. 2009).
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Karakteristik Sapi Perah FH (Fries Hollands) Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibandingkan dengan ternak perah lainnya. Sapi perah memiliki kontribusi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran tubuh berlebihan, lebar dan dalam. 2). Meat type = pork type (babi tipe daging) Ukuran tubuh panjang, dalam dan halus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tipe Babi Pada pokoknya babi bisa dibedakan menjadi tiga tipe (Sihombing, 2006) : 1). Lard type (babi tipe lemak) Termasuk kelompok babi tipe lemak ialah yang memili ciri-ciri
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PTP101 Dasar Produksi Ternak 3(2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan, memahami tentang arti, fungsi jenis
Lebih terperinciCARA MUDAH MENDETEKSI BIRAHI DAN KETEPATAN WAKTU INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI INSEMINASI BUATAN(IB).
CARA MUDAH MENDETEKSI BIRAHI DAN KETEPATAN WAKTU INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI INSEMINASI BUATAN(IB). Peningkatan produktifitas ternak adalah suatu keharusan, Oleh karena itu diperlukan upaya memotivasi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi Bali (Bos sondaicus, Bos javanicus, Bos/Bibos banteng) merupakan plasma
BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi Bali (Bos sondaicus, Bos javanicus, Bos/Bibos banteng) merupakan plasma nutfah nasional Indonesia, hasil domestikasi dari banteng liar beratus-ratus tahun yang lalu.
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA
UNIVERSITAS GADJAH MADA RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER lima dan Teknologi Pengolahan Susu PTH 230/2-1 R.A. Rihastuti FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004 NAMA MATA
Lebih terperinciDosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan. Pak Kikin
Dosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan Pak Kikin - 082116158372 Asisten Laboratorium Reproduksi Ternak ERI NUR FOZIYAH (ERIN) 085659542460 RIFA RESTI HANIFA (RIFA) 082214258909
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BAHAN PAKAN DAN FORMULAS! RANSUM (PTN 2400) Oleh: Ristianto Utomo Mohamad Soejono
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BAHAN PAKAN DAN FORMULAS! RANSUM (PTN 2400) Oleh: Ristianto Utomo Mohamad Soejono JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis ini banyak diternakkan di pesisir pantai utara (Prawirodigdo et al., 2004). Kambing Jawarandu
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aplikasi bioteknologi reproduksi di bidang peternakan merupakan suatu terobosan untuk memacu pengembangan usaha peternakan. Sapi merupakan salah satu jenis ternak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
3 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein Sapi peranakan Fresian Holstein (PFH) merupakan sapi hasil persilangan sapi-sapi jantan FH dengan sapi lokal melalui perkawinan alam (langsung)
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama mata kuliah : Penyakit Parasiter Kode/SKS : 3/1 Prasyarat : Parasitologi Umum Status mata kuliah : Wajib/ tim teaching Deskripsi singkat : Mata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan peternakan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkembangan peternakan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak ke arah pencapaian swasembada protein hewani untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB VI TEKNOLOGI REPRODUKSI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB VI TEKNOLOGI REPRODUKSI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciTANDA-TANDA ESTRUS DAN TINGKAH LAKU KAWIN KERBAU MURRAH (Bubalus bubalis) Nur Ari Murni Hasibuan
TANDA-TANDA ESTRUS DAN TINGKAH LAKU KAWIN KERBAU MURRAH (Bubalus bubalis) SKRIPSI Oleh: Nur Ari Murni Hasibuan 080306004 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 TANDA-TANDA
Lebih terperinciKompetensi Dasar Indikator Esensial
KISI-KISI UKA TAHUN 2014 GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN KESEHATAN HEWAN i guru Profesional Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
Lebih terperinciSemua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA, oleh Dr. Desak Made Citrawathi, M.Kes. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kullah : Budidaya Perairan Tawar Kode/SKS : P1B3105/2-1 SKS Prasyarat : Mata kuliah Dasar-dasar Budadaya, Limnologi dan Ekologi Ikan Status
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kinerja Induk Parameter yang diukur untuk melihat pengaruh pemberian fitoestrogen ekstrak tempe terhadap kinerja induk adalah lama kebuntingan, dan tingkat produksi anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya daging sapi dari tahun ke tahun di Indonesia mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah.ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang sangat penting untuk peningkatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pemotongan hewan (TPH) adalah domba betina umur produktif, sedangkan untuk
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak yang dapat menyediakan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia selain dari sapi, kerbau dan unggas. Oleh karena itu populasi dan kualitasnya
Lebih terperinciKEGAGALAN REPRODUKSI PADA TERNAK KELINCI
Tema Teknis Fangsional :`'on PenelHt 2002 KEGAGALAN REPRODUKSI PADA TERNAK KELINCI LWAYAN PASEK SUMADIA DAN R.DENNY PURNAMA Balai Penelitian Ternak,Po.Box 221 Bogor 16002 Usaha Pemerintah dalam memenuhi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
9 Deteksi Estrus Pengukuran hambatan arus listrik lendir vagina dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore) selama lima hari berturut-turut. Angka estrus detektor direkapitulasi dalam bentuk tabel secara
Lebih terperinciBAB III PROSES REPRODUKSI HEWAN BETINA A. PENDAHULUAN
BAB III PROSES REPRODUKSI HEWAN BETINA A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah proses reproduksi meliputi pengertian mengenai proses reproduksi hewan betina mulai dan pubertas yang meliputi umur pubertas dan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.3. igotik. Embrionik. Pasca lahir
1. Metamorfosis merupakan tahap pada fase... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.3 igotik Embrionik Pasca embrionik Pasca lahir Fase Pasca Embrionik Yaitu pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerbau merupakan salah satu ternak ruminansia yang dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai hasil utama serta pupuk organik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Pedaging
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Pedaging Bangsa sapi pedaging di dunia dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu bangsa Sapi Kontinental Eropa, Sapi Inggris dan Sapi Persilangan Brahman (India). Bangsa sapi keturunan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Biologi Sel dan Molekuler 2. Kode/SKS : BIO 2001/3002 (3 SKS/3-0) 3. Semester : IV 4. Jurusan/Program Studi : Biologi 5. Status
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. domestik dari banteng ( Bibos banteng) adalah jenis sapi yang unik. Sapi asli
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Sapi Bali Sapi Bali merupakan sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestik dari banteng ( Bibos banteng) adalah jenis sapi yang unik. Sapi asli Indonesia ini sudah lama
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Asal-usul, Karakteristik dan Penampilan Reproduksi Kambing Kacang
4 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul, Karakteristik dan Penampilan Reproduksi Kambing Kacang Kambing Kacang merupakan kambing asli Malaysia dan Indonesia. Dari berbagai bangsa kambing yang terdapat di wilayah
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Matakuliah : Budidaya Perairan Laut Kode / SKS : PIB 3107 /2-1 SKS Prasyarat : Mata Kuliah Dasar-dasar budidaya, limnologi, oceanographi, dan
Lebih terperincilaboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA
laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA Kuliah Perdana FISIOLOGI TERNAK Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Staf Laboratorium 1. Dr. Ir. Lovita Adriani, M.S. (Kepala Lab.) 2. Ir. Heni St. Mainah,
Lebih terperinciRini Ramdhiani Muchtar, Bandiati, S K P, Tita D. Lestari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang ABSTRAK
EVALUASI PRODUKTIVITAS ANAK DOMBA LOKAL MENGGUNAKAN RUMUS PRODUKTIVITAS MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI REPRODUKSI (Kasus di Peternakan Rakyat Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta) Rini
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN EFISIENSI REPRODUKSI TERNAK DOMBA DI TINGKAT PETAN TERNAK
UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI REPRODUKSI TERNAK DOMBA DI TINGKAT PETAN TERNAK HASTONO Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002 ABSTRAK Salah satu upaya peningkatan sefisensi reproduksi ternak domba
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang meliputi motilitas, dan morfologinya. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas sperma
Lebih terperincipenampungan [ilustrasi :1], penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan (pendinginan dan pembekuan) dan pengangkutan semen, inseminasi, pencat
Problem utama pada sub sektor peternakan saat ini adalah ketidakmampuan secara optimal menyediakan produk-produk peternakan, seperti daging, telur, dan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat akan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. berasal dari daerah Gangga, Jumna, dan Cambal di India. Pemeliharaan ternak
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kambing Peranakan Etawah atau kambing PE merupakan persilangan antara kambing kacang betina asli Indonesia dengan kambing Etawah jantan yang berasal dari daerah Gangga,
Lebih terperinciKONTRAK KULIAH DAN PRAKTIKUM
KONTRAK KULIAH DAN PRAKTIKUM 1. Identitas Mata Kuliah a. Nama mata Kuliah : Ilmu Kebian Kemajiran b. Kode Mata kuliah/sks : KRP332/ 3(2-1) c. Dosen : drh. Amrozi, PhD (K) Prof. Dr. drh. Bambang Purwantara
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v viii x xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C.
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciDepartemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Program Studi : Teknologi Produksi Ternak Capaian Pembelajaran : 1. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah, menemukan solusi alternatif dan menyeleksi
Lebih terperinciHUBUNGAN BODY CONDITION SCORE (BCS),
HUBUNGAN BODY CONDITION SCORE (BCS), ph DAN KEKENTALAN SEKRESI ESTRUS TERHADAP NON RETURN RATE (NR) DAN CONCEPTION RATE (CR) PADA INSEMINASI BUATAN (IB) SAPI PERANAKAN FRIES HOLLAND Arisqi Furqon Program
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN 2. KODE MATA KULIAH : Bd.201 3. BOBOT KREDIT : 4 SKS (T:2, P:2) 4. SEMESTER PENEMPATAN : I (SATU) 5. KEDUDUKAN MATA
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. FISIOLOGI PERKEMBANGAN BIO 4208 (3 SKS) Semester VI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FISIOLOGI PERKEMBANGAN BIO 4208 (3 SKS) Semester VI PENGAMPU MATA KULIAH Dra. Warnetti Munir, MS Dr. Djong Hon Tjong, M.SI PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sel Darah Merah Jumlah sel darah merah yang didapatkan dalam penelitian ini sangat beragam antarkelompok perlakuan meskipun tidak berbeda nyata secara statistik. Pola kenaikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. masyarakat Pesisir Selatan. Namun, populasi sapi pesisir mengalami penurunan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi Pesisir merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang banyak dipelihara petani-peternak di Sumatra Barat, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan. Sapi Pesisir mempunyai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA SapiFriesian Holsteindan Tampilan Produksi Susu
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SapiFriesian Holsteindan Tampilan Produksi Susu Sapi Friesian Holstein(FH) memiliki ciri badan menyerupai baji, terdapat belang berbentuk segitiga putih di dahi, warna tubuhbelang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar (Pembelajaran). Nilai yang baik menunjukkan bahwa proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai merupakan suatu indikasi keberhasilan suatu proses belajar mengajar (Pembelajaran). Nilai yang baik menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memproduksi dan meningkatkan produktivitas peternakan. Terkandung di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi reproduksi merupakan teknologi unggulan dalam memproduksi dan meningkatkan produktivitas peternakan. Terkandung di dalamnya pemanfaatan proses rekayasa fungsi
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
FM-UDINUS-BM-08-05/R0 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : D11.6106/ Biomedik 1 Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 5 Agustus 2015 Jml Jam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada peningkatan pendapatan, taraf hidup, dan tingkat pendidikan masyarakat yang pada akhirnya
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Karakteristik Sapi perah Sapi perah (Bos sp.) merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibanding ternak perah lainnya dan sangat besar kontribusinya dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar diperoleh efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan pejantan terpilih,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inseminasi Buatan (IB) adalah proses perkawinan yang dilakukan dengan campur tangan manusia, yaitu mempertemukan sperma dan sel telur agar dapat terjadi proses pembuahan
Lebih terperinciDokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK
Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK Landasan yang bersifat normatif-ideologis yang wajib dimiliki oleh setiap institusi penyelenggara kegiatan akademik. Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Lebih terperinciSISTEM ALAT REPRODUKSI HEWAN BETINA. Oleh: Kustono Diah Tri Widayati
SISTEM ALAT REPRODUKSI HEWAN BETINA Oleh: Kustono Diah Tri Widayati Alat reproduksi betina terletak pada cavum pelvis (rongga pinggul). Cavum pelvis dibentuk oleh tulangtulang sacrum, vertebra coccygea
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. pejantan untuk dikawini. Diluar fase estrus, ternak betina akan menolak dan
30 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kualitas Estrus 4.1.1 Tingkah Laku Estrus Ternak yang mengalami fase estrus akan menunjukkan perilaku menerima pejantan untuk dikawini. Diluar fase estrus, ternak betina
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Fakultas/Prodi : FMIPA / Pendidikan Biologi Biologi 2. Mata Kuliah : Biologi Perkembangan (BIC 232) 3. Jumlah SKS : 2 4. Semester : Gasal (V) / 100 menit 5. Kompetensi
Lebih terperincimenghasilkan keturunan (melahirkan) yang sehat dan dapat tumbuh secara normal. Ternak yang mempunyai kesanggupan menghasilkan keturunan atau dapat
UKURAN KRITERIA REPRODUKSI TERNAK Sekelompok ternak akan dapat berkembang biak apalagi pada setiap ternak (sapi) dalam kelompoknya mempunyai kesanggupan untuk berkembang biak menghasilkan keturunan (melahirkan)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Radiasi Gelombang Elektromagnetik
3 TINJAUAN PUSTAKA Radiasi Gelombang Elektromagnetik Dalam fisika, radiasi diartikan sebagai proses perjalanan sebuah partikel atau gelombang melalui suatu medium atau ruang (Anonim 2011). Radiasi dibagi
Lebih terperinciPRAKTIKUM REPRODUKSI TERNAK 2014/2015 LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK DAN INSEMINASI BUATAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
PRAKTIKUM REPRODUKSI TERNAK 2014/2015 LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK DAN INSEMINASI BUATAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Dosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan
Lebih terperinci7. PEMBAHASAN UMUM. Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des. Gambar 21 Ukuran testis walet linchi selama 12 bulan
7. PEMBAHASAN UMUM Morfologi Gonad dan Kelenjar Mandibularis Walet Linchi Dari hasil pengamatan selama 12 bulan terhadap perubahan morfologi yang terjadi pada gonad jantan dan betina. Tampak perubahan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA KEGIATAN 8.3
LEMBAR KERJA KEGIATAN 8.3 MEMPELAJARI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MANUSIA MELALUI BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berkebang sangat pesat. Produk-produk bioteknologi telah dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reproduksi merupakan salah satu kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa kemampuan tersebut, suatu jenis hewan akan punah. Oleh karena itu, perlu dihasilkan sejumlah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terus meningkat sehingga membutuhkan ketersediaan makanan yang memiliki gizi baik yang berasal
Lebih terperinciMATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI
MATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI MK. ILMU REPRODUKSI 1 SUB POKOK BAHASAN Transport spermatozoa pada organ reproduksi jantan (tubuli seminiferi, epididimis dan ejakulasi) Transport spermatozoa
Lebih terperinci