BAB INDIKASI MASALAH DAN PSISISI PENGELOLAAN SANITASI
|
|
- Sonny Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 INDIKASI MASALAH DAN PSISISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1 Penentuan Area Beresiko Pelaksanaan penentuan area beresiko meliputi: Penentuan area beresiko berdasarka Data Sekunder Penentuan area beresiko berdasarksan Presepsi SKPD Penentuan area beresiko berdasarkan Study EHRA. Metode yang dipakai adalahskoring poin untul masingmasing study yaitu : Skoring poin 1 : Area yang tingkat resikonya sangat rendah Skoring poin 2 : Area beresiko rendah Skoring poin 3 : Area beresiko tinggi Skoring poin 4 :Area beresiko sangat tinggi 1
2 TABEL 5.1 PENENTUAN AREA BERESIKO Kecamatan Skor Skor Skor Skor Kelurahan berdasarkan berdasarkan berdasarkan Skor hasil persepsi data sekunder data EHRA yg disepakati kunjungan SKPD lapangan 0 Sinjai Barat pembobotan 33,00% 33,00% 34,00% Sinjai Selatan Sinjai Timur Bonto Salama , Terasa , Turunan Baji , Tassililu , Balakia , Arabika , Barania , Gunung Perak , Bonto Lempangan , Aska , Palae , Talle , Bulukamase , Sangianseri , Palangka , Puncak , Songing , Polewali , Alenangka , Gareccing , Samataring , TongkeTongke , Pattalassang ,
3 Sinjai Tengah Sinjai Utara Bulupoddo Biroro , Saukang , Kampala , Kaloling , Salohe , Bongki Lengkese' , Panaikang , Passimarannu , Sanjai , Lasiai , Samaenre , Kanrung , Baru , Saotanre , Mattunru Tellue , Saotengnga , Pattongko , Saohiring , Kompang , Bonto , Gantarang , Balangnipa , Lappa , Bongki , Biringere , Lamatti Rilau , Alewanuae , Lamatti Riaja , Lamatti Riattang , Lamatti Riawang , Duampanuae , Tompobulu ,
4 Sinjai Borong Tellu Limpoe Pulau Sembilan Bulutellue , Lappa Cinrana , Pasir Putih , Kassi Buleng , Bonto Tengnga , Batu Belerang , Biji Nangka , Bonto Sinala , Barambang , Bonto Katute , Saotengah , Kalobba , Lembang Lohe , Massaile , Samaturue , Mannanti , Tellulimpoe , Sukamaju , Erabaru , Bua , Pattongko , Pulau Harapan , Buhung Pitue , Pulau Padaelo , Pulau Persatuan ,
5 Peta 5.1 Peta Area Berdasarkan Presepsi SKPD
6 Peta 5.2 Peta Area Berdasarkan Data Sekunder
7 Peta 5.3 Peta Area Berdasarkan EHRA
8 Peta 5.4 Peta Area Beresiko Kabupaten Sinjai berdasarkan Penyepakatan Area
9 Peta 5.4 Peta Area Beresiko Kabupaten Sinjai Berdasarkan erifikasi Lapangan
10 Dari tabel area bersiko diatas maka dtarik kesimpulan untuk penyebab masingmasing resiko adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Area Beresiko Kabupaten Sinjai 1 4 Aska Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 2 4 Talle Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 3 4 Gareccing Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 4 4 Samataring Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 5 4 TongkeTongke Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 6 4 Pattalassang Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 7 4 Saukang Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 8 4 Kaloling Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 9 4 Panaikang Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 10 4 Passimarannu Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 11 4 Sanjai Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 12 4 Lasiai Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 13 4 Kanrung Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 14 4 Kompang Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 15 4 Bonto Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 16 4 Balangnipa Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 17 4 Lamatti Riaja Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 18 4 Massaile Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 19 4 Erabaru Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 20 4 Bua Persampahan, Air Limbah Domestik,Genangan Air 21 3 Bonto Salama Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 22 3 Terasa Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 23 3 Puncak Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 24 3 Songing Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 25 3 Polewali Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 26 3 Mattunru Tellue Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 27 3 Saotengnga Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 28 3 Pattongko Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 29 3 Saohiring Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 30 3 Lappa Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 31 3 Bongki Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 32 3 Biringere Air Limbah Domestik, Sumber Air, PHBS 1
11 5.2 Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini Posisi Pengelolaan Air Limbah Domestik 2
12 5.2.2 Posisi Pengelolaan Drainase 3
13 5.2.3 Posisi Pengelolaan Persampahan 4
BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 6 TAHUN 2013
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Sinjai, Maret Kepala Dinas. Drh. H. Aminuddin Zainuddin, MM Nip
i Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 0 KATA PENGANTAR Publikasi buku statistik peternakan Kabupaten Sinjai tahun 0 merupakan lanjutan publikasi buku statistik peternakan tahun sebelumnya. Buku ini
Lebih terperinci4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PROMOSI HIGIENE. Vol um e. Indikasi Biaya (Rp)
BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN 4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PROMOSI HIGIENE Tabel 4.1 Rencana Program dan kegiatan PHBS dan Promosi Higiene tahun N+1
Lebih terperinciSLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA II- 1
SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA II- 1 BAB 2 TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN II-A. Kependudukan Tabel DE-1. Luas Wilayah, Jumlah penduduk, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Per Kecamatan Kepadatan No
Lebih terperinciDAFTAR NAMA KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SINJAI PER KECAMATAN TAHUN ANGGARAN 2015
DAFTAR NAMA KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SINJAI PER KECAMATAN TAHUN 2015 NO LOKASI KEGIATAN NAMA KEGIATAN 1 Sinjai Utara Jembatan Tui 90 Meter 4.809.512.000 DAU DINAS PEKERJAAN UMUM 2 Sinjai Utara Jembatan
Lebih terperinciEVALUASI PEMANFAATAN RUANG BERDASARKAN SEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA GERAKAN TANAH DI KABUPATEN SINJAI
EVALUASI PEMANFAATAN RUANG BERDASARKAN SEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA GERAKAN TANAH DI KABUPATEN SINJAI ¹Irto Suleman, ²A.M.Imran, 3 Hazairin Zubair mollasa_geo@yahoo.com ¹Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinci-70- NAMA-NAMA PENERIMA INSENTIF PEMBERDAYAAN PETUGAS RIAYAH KABUPATEN SINJAI NO NAMA ALAMAT KEC. KECAMATAN SINJAI UTARA
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMBERDAYAAN KEPADA IMAM MASJID, IMAM DESA/KELURAHAN, GURU MENGAJI, PETUGAS MUADZIN, PETUGAS RIAYAH DAN PENYELENGGARA JENAZAH
Lebih terperinci-13 - NAMA-NAMA PENERIMA INSENTIF PEMBERDAYAAN PETUGAS IMAM KABUPATEN SINJAI TAHUN 2014 NO NAMA ALAMAT KET KECAMATAN SINJAI BORONG
LAMPIRAN I KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN2014 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMBERDAYAANKEPADA IMAM MASJID, IMAM DESA/KELURAHAN,GURU MENGAJI, PETUGAS -PMUADZIN, PETUGAS RIAYAH DAN PENYELENGGARA JENAZAH
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PEMEKARAN DESA KAMPALA DAN PEMBENTUKAN DESA SALOHE DAN DESA BONGKI LENGKESE KECAMATAN SINJAI TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciIndeks: PEMERINTAH DAERAH. WILAYAH. KABUPATEN/DATI II. PROPINSI/DATI I. SULAWESI SELATAN. Sinjai. Soppeng. Gowa. Maros. Ujung Pandang.
PP 28/1992, PEMBENTUKAN 8 (DELAPAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SINJAI, SOPPENG, GOWA, MAROS, DAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II UJUNG PANDANG DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH
Lebih terperinciPresiden Republik Indonesia,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN 8 (DELAPAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN- KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SINJAI, SOPPENG, GOWA, MAROS, DAN KOTAMADYA DAERAH
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI (BPS) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banggai
Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Maksud dilakukannya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PEMEKARAN DESA LAMATTI RIATTANG DAN PEMBENTUKANDESA LAPPA CINRANA KECAMATAN BULUPODDO
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PEMEKARAN DESA LAMATTI RIATTANG DAN PEMBENTUKANDESA LAPPA CINRANA KECAMATAN BULUPODDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN 12 (DUA BELAS) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BONE, SINJAI, SIDENRENG, RAPPANG, WAJO, LUWU DAN BULUKUMBA
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN l2 (DUA BELAS) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BONE, SINJAI, SINDENRENG, RAPPANG,WAJO, LUWU, DAN BULUKUMBA
Lebih terperinciOleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 21 TAHUN 1999 (21/1999) Tanggal: 25 MARET 1999 (JAKARTA)
PP 21/1999, PEMBENTUKAN 12 (DUA BELAS) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BONE, SINJAI, SIDENRENG, RAPPANG, WAJO, LUWU, DAN BULUKUMBA DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I SULAWESI SELATAN
Lebih terperinciLaporan Tahunan Dinas Peternakan Kab. Sinjai 2011
2 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan limpahan rahmat dan karunianya sehingga proses penyusunan Laporan Tahunan Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai Tahun 20 ini mampu
Lebih terperinci5.1 AREA BERESIKO SANITASI
INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 1 Bab - 5 Indikasi Permasalahan Dan Posisi Pengelolaan Sanitasi 5.1 AREA BERESIKO SANITASI Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi
Lebih terperinciDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SINJAI JL. PERSATUAN RAYA NO. 98 SINJAI, TELP/FAX (0482)
STATISTIK KELAUTAN PERIKANAN KABUPATEN SINJAI ( 2009 2013 ) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SINJAI JL. PERSATUAN RAYA NO. 98 SINJAI, TELP/FAX (0482) 21138 2013 1 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB V. Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini
BAB V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini 5.1. Area Beresiko Sanitasi Dalam menentukan area beresiko sanitasi kabupaten Takalar, pokja sanitasi kabupaten takalar menentukannya
Lebih terperinciBAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1 Area Berisiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya
Lebih terperinciBIODATA ANGGOTA DPRD KABUPATEN SINJAI
BIODATA ANGGOTA DPRD KABUPATEN SINJAI 1 Nama Lengkap : Abdul Haris Umar Tempat, Tanggal Lahir : Sinjai, 05 Februari 1971 : Ketua DPRD Kab. Sinjai : Partai Demokrat : Sinjai IV (Kec. Sinjai Tengah, Kec.Sinjai
Lebih terperinciBAB 5 AREA BERESIKO SANITASI INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI AREA BERESIKO SANITASI Area beresiko Sanitasi adalah Area atau Wilayah dimana pada area tersebut terjadi penurunan kualitas hidup, kesehatan,
Lebih terperinciBAB 5: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 5.1 AREA BERESIKO SANITASI. Hal 5-1
BAB 5: Hal 5-5. AREA BERESIKO SANITASI Penetapan area beresiko sanitasi di Kota Banjarbaru didapatkan dari kompilasi hasil skoring terhadap data sekunder sanitasi, hasil studi EHRA dan persepsi SKPD terkait
Lebih terperinciDAFTAR USULAN PRIORITAS MUSRENBANG KECAMATAN SINJAI TIMUR TAHUN 2017
DAFTAR USULAN PRIORITAS MUSRENBANG KECAMATAN SINJAI TIMUR TAHUN 2017 NO A. SARANA DAN PRASARANA 1 Pembangunan Gedung Pertemuan/LPM Kel.Samataring Ling.Mangarabombang 8 15 M Dinas PU & Penataan Ruang 2
Lebih terperinciBAB V Area Beresiko Sanitasi
BAB V Area Beresiko Sanitasi 6 BAB 5 Area Beresiko Sanitasi Buku Putih Sanitasi sangat penting bagi kabupaten dalam menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi yang meliputi pengelolaan air limbah,
Lebih terperinci: SMK Negeri 1 Sinjai Lab1
GRUP KELAS : 1 NAMA MENTOR : SRIWANTI ASAL SEKOLAH MENTOR : NEGERI 192 BATU-BATU : SMK Negeri 1 Sinjai Lab1 : DRS. MUHIDDIN : Akbar S, S.Pd 1 201500145022 NURMANIA NEGERI 68 KAB. SINJAI Kab. Sinjai Sinjai
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Bab ini merupakan milistone keempat penyusunan Buku Putih Sanitasi yang sangat penting bagi Kabupaten karena akan menetapkan prioritas wilayah
Lebih terperinciBAB V AREA BERESIKO SANITASI. Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
BAB V AREA BERESIKO SANITASI Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sector sanitasi dan perilaku hidup
Lebih terperinciDAFTAR USULAN KEGIATAN PRIORITAS KECAMATAN SINJAI TENGAH MUSRENBANG TAHUN 2018
DAFTAR USULAN KEGIATAN PRIORITAS KECAMATAN SINJAI TENGAH MUSRENBANG TAHUN 2018 Lingkungan Lonra II dan Dinas Perumahann, Kawasan Pengadaan sumur Bor 1 Bongkong Permukiman dan 2 Pembangunan 1 Pembuatan
Lebih terperinciTABEL PESERTA. No NOPES NAMA GOLONGAN SEKOLAH KECAMATAN KAB KK
GRUP KELAS : 1 : MURNIATI ASAL SEKOLAH MENTOR : NEGERI TAMAMAUNG 1 NAMA PB : SMK N 1 SINJAI LAB 1 1 201500133343 NURJANNAH III/b NEGERI NO. 20 KODINGARE Pulau Sembilan Kab. Sinjai C 2 201500154038 DARMAWATI
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1
Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Selama ini pembangunan di sektor sanitasi dan pengelolaannya kurang mendapatkan perhatian dan prioritas di berbagai daerah di Indonesia, dimana baru
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten
Lebih terperinciBuku Putih Sanitasi 2013
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Pengelolaan sanitasi meliputi antara lain pengelolaan air bersih, sampah, limbah dan drainase lingkungan yang berkaitan langsung dengan kualitas
Lebih terperinciberdasarkan data primer, dalam hal ini hasil studi EHRA.
5 Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun
Lebih terperinciIndikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi
Bab - 5 Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi 5.1. Area Beresiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya
Lebih terperinciBAB. V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Jembrana
BAB. V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Jembrana 5.1. Area Berisiko Sanitasi Pemetaan Kelurahan dan Desa beresiko dilakukan untuk mendapatkan 4 klasifikasi kelurahan, berdasarkan
Lebih terperinciBAB 5. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BAB 5 Area Berisiko Sanitasi Bab ini menyajikan hasil kegiatan penetapan area berisiko sanitasi dan hasil analisis posisi pengelolaan sanitasi saat ini dan penyebab risiko utama di masing-masing area berisiko.
Lebih terperinciBAB GAMBARAN UMUM KABUPATEN SINJAI 2.1. PROFIL WILAYAH KABUPATEN SINJAI
BAB 2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SINJAI 2.1. PROFIL WILAYAH KABUPATEN SINJAI Pada sub bagian ini diuraikan kondisi dan karakteristik serta peluang pengembangan Kabupaten Sinjai. Tinjauan dilakukan dari berbagai
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
BAB V AREA BERESIKO SANITASI 5.1. Area Beresiko Sanitasi Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor
Lebih terperinciINVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM DAERAH KABUPATEN SINJAI DAN BONE, PROVINSI SULAWESI SELATAN
INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM DAERAH KABUPATEN SINJAI DAN BONE, PROVINSI SULAWESI SELATAN Oleh : Sugeng Priyono; Ganjar Labaik; Sudirman Abdullah; Toto T. Kusumah; Heru Susilo; Jajah. Sub
Lebih terperinci5.1. Area Beresiko Sanitasi
5.1. Area Beresiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup
Lebih terperinciDAFTAR BADAN UASAHA JASA KONSTRUKSI KABUPATEN SINJAI TAHUN Tidak CV Pemilik
DAFTAR BADAN UASAHA JASA KONSTRUKSI KABUPATEN SINJAI TAHUN 2013 No Perusahaan PT Nama Tidak Asosiasi Aktif CV Pemilik Aktif Alamat 1 Adam Saufan CV Farmansyah GAPENSI Jl. Jenderal Sudirman No. 5 Sinjai
Lebih terperinciBab 5: 5.1 AREA BERESIKO SANITASI
Bab 5: Survey EHRA oleh Enumurator DInas 5.1 AREA BERESIKO SANITASI Penetapan area beresiko sanitasi di Kota Banjarbaru didapatkan dari kompilasi hasil skoring terhadap data sekunder sanitasi, hasil studi
Lebih terperinciBAB V AREA BERISIKO SANITASI
BAB V AREA BERISIKO SANITASI Area Berisiko Santasi Kabupaten Wajo memiliki beberapa wilayah atau area berisiko sanitasi yakni, untuk Komponen Air Limbah terdapat 2 Kelurahan yang berisiko sangat tinggi
Lebih terperinciBAB PROFIL SANITASI WILAYAH
BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH 3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Pada hakekatnya satu variabel yang acapkali mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan dan pola
Lebih terperinciPendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG
Pendahuluan 1 BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Selama ini pembangunan di sektor sanitasi dan pengelolannya kurang mendapatkan perhatian dan prioritas di berbagai daerah di Indonesia, dimana baru 51
Lebih terperinciPenegakan Hukum Lingkungan di Sektor Kehutanan (Studi Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan)
HALREV Hasanuddin Law Review Penegakan Hukum Lingkungan di Sektor Kehutanan (Studi Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan) The Environmental Law Enforcemnent in Forestry Sector (Study
Lebih terperinciBAB V AREA BERISIKO SANITASI
BAB V AREA BERISIKO SANITASI Area Berisiko Santasi Kabupaten Wajo memiliki beberapa wilayah atau area berisiko sanitasi yakni, untuk Komponen Air Limbah terdapat 5 Kelurahan yang berisiko sangat tinggi
Lebih terperinciBAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Sanitasi Kabupaten Sinjai adalah Kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di kabupaten Sinjai sampai tahun 2017 yang merupakan bagian dari Visi
Lebih terperinciDATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN
DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN KONDISI DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2016 JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA KEADAAN 31 DESEMBER 2015 PROVINSI SULAWESI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Mamuju adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten
Lebih terperinciBAB V AREA BERESIKO SANITASI
BAB V AREA BERESIKO SANITASI Buku Putih Sanitasi sangat penting bagi kabupaten dalam menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi yang meliputi pengelolaan air limbah, persampahan, dan drainase serta
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 0177.1912/C5.6/TP/T/2013 TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
Lebih terperinciBAB V AREA BERESIKO SANITASI
BUKU PUTIH SANITASI BAB V AREA BERESIKO SANITASI Buku Putih Sanitasi sangat penting bagi kabupaten dalam menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi yang meliputi pengelolaan air limbah, persampahan,
Lebih terperinciKelas. : C Kabupaten. : Sinjai Kecamatan. : Sinjai Utara Grup kelas : 1 Hari
Utara Grup kelas : 1 : Rabu Tanggal Pelaksanaan : 7 September 2016 : TASSAKKA, S.Pd : SD NEGERI 60 KAB. SINJAI : Akbar S, S.Pd 1 201500204131 A.NURWAHIDA II/c SD NEGERI 57 KANRUNG Kab. Sinjai Sinjai Tengah
Lebih terperinciKeterkaitan Lokasi FEATI, PUAP dan Prima Tani di Sulawesi Selatan. BPTP Sulawesi Selatan Tahun : Sumber Paket Teknologi BPTP/Badan Litbang
Keterkaitan Lokasi FEATI, PUAP dan Prima Tani di Sulawesi Selatan. BPTP Sulawesi Selatan Tahun : 20082009 No Kabupaten Kecamatan UP FMA Desa Judul Kegiatan dalam Proposal FMA Lokasi PUAP Lokasi Prima Tani
Lebih terperinciBAB V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini
BAB V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini 1 BAB -5 Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi saat ini 5.1 AREA BERESIKO SANITASI Penentuan area berisiko berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kabupaten Karanganyar adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada
Lebih terperinciBAB 5 BUKU PUTIH SANITASI 2013
BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA adalah sebuah survey partisipatif yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas
Lebih terperinciJumlah Penduduk (orang) Bissappu 32, , Uluere 67, , Sinoa 43, ,81 3.
2.1. Profil Kabupaten Bantaeng 2.1.1. Kependudukan Kecamatankecamatan di Kabupaten Bantaeng mempunyai kepadatan penduduk yang berbedabeda. Tidak meratanya distribusi penduduk disebabkan karena beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor sanitasi yang mencakupi bidang air limbah, persampahan dan drainase merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan
Lebih terperinciBAB 5 BUKU PUTIH SANITASI KOTA TERNATE BAB 5
Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder, data primer hasil studi EHRA dan berdasarkan hasil penilaian oleh SKPD. Penentuan area berisiko berdasarkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN DEM (Digital Elevation Model) Wilayah Penelitian Proses interpolasi beberapa data titik tinggi yang diekstraksi dari berbagai sumber dengan menggunakan metode semivariogram tipe ordinary
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
2.1. Visi Misi Sanitasi BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan dalam rangka mencapai
Lebih terperinci: Wiyarsanto 30. Anggota Tim Panel I : Mengetahui, 1. Coki Rosada, SE 2. Joko Tri Hartanto, BSc
Tabulasi Skor Form Kontrol Kualitas Dokumen BPS Kabupaten Pemalang Tim Penilai Nama Anggota Tim Teknis : TIM I Nama Fasilitator Pendamping : Wiyarsanto 30 Bab Bobot Skor Maks. Skor Aktual Bab : Pendahuluan
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Tahun
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera
Lebih terperinciBAB PROFIL SANITASI WILAYAH
BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH 3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Pada hakekatnya satu variabel yang acapkali mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan dan pola
Lebih terperinciDi dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr
Notulensi Pertemua Internalisasi dan Penyamaan Persepsi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 Tanggal 9 Mei 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Lebih terperinciBAB GAMBARAN UMUM KABUPATEN SINJAI
BAB 2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SINJAI 2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik 2.1.1. Letak Geografis dan Administrasi Secara geografis, wilayah Kabupaten Sinjai terletak di bagian timur Provinsi
Lebih terperinciBAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Kebutuhan biaya untuk sanitasi hingga tahun 2018 di Kota Metro adalah sebesar Rp. 75.814.000.000,- Dari besaran pendanaan di atas, pendanaan
Lebih terperinci: Wiyarsanto. Skor Aktual
Tabulasi Skor Form Kontrol Kualitas Dokumen SSK Kabupaten Pekalongan Tim Penilai Nama Anggota Tim Teknis : TIM I Nama Fasilitator Pendamping : Wiyarsanto Matrik Produk SSK No Bab Bobot Skor Skor Maks.
Lebih terperinciBAB 5. INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB 5. INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Beresiko Sanitasi Area berisiko sanitasi di Kota Ambon ditentukan berdasarkan tingkat resiko sanitasi, yang mengacu kepada 3 komponen
Lebih terperinciLAMPIRAN 5Deskripsi Program dan Kegiatan
PEMERINTAH LAMPIRAN 5 Program dan Kegiatan A. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Penyusunan Masterplan Air Limbah Memberi pedoman bagi pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana induk Sarana dan Prasarana
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
Lebih terperinciSTATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN
73001 KEPULAUAN SELAYAR 1201260 PASIMARANNU 73001101 KOMBA-KOMBA 0,4153 Sangat Tertinggal 73001 KEPULAUAN SELAYAR 1201260 PASIMARANNU 73001102 LAMBEGO 0,4953 Tertinggal 73001 KEPULAUAN SELAYAR 1201260
Lebih terperinciBAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Anggaran Kebutuhan Pembangunan Sektor Sanitasi di Kabupaten Aceh Jaya untuk 5 tahun mendatang sebesar Rp. 121.954.000.000 (Seratus Dua Puluh
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMERINTAH BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1 RINGKASAN Untuk kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 tahun kedepan dibutuhkan biaya sebesar Rp.125.761.000.000,- yang dibagi menjadi 3 sektor dan 1 sektor
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Pangkalan Balai, Desember 2013 KEPALA BAPPEDA DAN PM KABUPATEN BANYUASIN
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia- Nya jualah Draft Rencana Aksi Daerah Rencana Strategis Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD Renstra AMPL)
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI
BAB V INDIKAI PERMAALAHAN DAN PII PENGELLAAN AA INI Pengelolaan sanitasi meliputi antara lain pengelolaan air bersih, sampah, limbah dan draina selingkungan yang berkaitan langsung dengan kualitas lingkungan
Lebih terperinci: TIM IV : R.M. Bagus Irawan, ST, M.Si, IPP
Tabulasi Skor Form Kontrol Kualitas Dokumen SSK Kabupaten Kendal Tim Penilai Nama Anggota Tim Teknis Nama Fasilitator Pendamping : TIM IV : R.M. Bagus Irawan, ST, M.Si, IPP Matrik Produk SSK No Bab Bobot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai
Lebih terperinciTabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 Kota Yogyakarta. Sumber: Laporan Studi EHRA Kota Yogyakarta, 2012
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-1
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Takdir geografis Kabupaten Sleman yang merupakan bagian dari ekologi gunung api aktif Gunung Merapi, dari puncak hingga dataran lereng kaki, menjadikan keseluruhan
Lebih terperinciBuku Putih Sanitasi Kota Bogor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi sanitasi merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan yang secara tidak langsung juga turut berkontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI DINAS PERMUKIMAN DAN TATA RUANG JL. PERSATUAN RAYA NO.116 TELP. (0482) FAX 21592
RENCANA UMUM PENGADAAN PADA DINAS TATA RUANG PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN KABUPATEN SINJAI TAHUN ANGGARAN 2012 A. KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN Rencana umum pengadaan barang/jasa pemerintah pada Dinas Tata Ruang
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinci5.1 Area Berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya
5.1 Area Berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya Penentuan area beresiko sanitasi di Kabupaten Gunungkidul berdasarkan hasil penilaian data sekunder, Persepsi SKPD dan Studi EHRA. No Kecamatan Tabel
Lebih terperinciPemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015-2019 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan, tingkat
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciTabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2014Kota Padangsidimpuan. Kecamatan Kluster. PSP.Tenggara 3. PSP.
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Berdasarkan pengalaman masa lalu pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kab. Bima berjalan secara lamban, belum terintegrasi dalam suatu perencanaan komprehensipif dan
Lebih terperinciL a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1
Bab I PENDAHULUAN Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/kota yang bertujuan untuk memahami
Lebih terperinciRAPAT INTERNALISASI DAN PENYAMAAN PERSEPSI PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI
RAPAT INTERNALISASI DAN PENYAMAAN PERSEPSI PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI Hari/Tanggal : Senin, 19 Mei 2014 Waktu : Pk. 14.00 s/d 17.30 WIB Tempat : Ruang Rapat BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Aru Pada hari
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING (KOM) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)
LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING (KOM) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN BANGGAI LAUT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 DISAMPAIKAN OLEH : POKJA AIR MINUM
Lebih terperinciARAHAN PENGENDALIAN BANJIR BERBASIS GIS DI KECAMATAN SINJAI UTARA KAB. SINJAI
ARAHAN PENGENDALIAN BANJIR BERBASIS GIS DI KECAMATAN SINJAI UTARA KAB. SINJAI Nur Afni Dosen Jurusan Teknik PWK, UIN Alauddin Makassar nurafnie_pwk07@yahoo.com ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
Lebih terperinci