Jumlah Penduduk (orang) Bissappu 32, , Uluere 67, , Sinoa 43, ,81 3.
|
|
- Erlin Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2.1. Profil Kabupaten Bantaeng Kependudukan Kecamatankecamatan di Kabupaten Bantaeng mempunyai kepadatan penduduk yang berbedabeda. Tidak meratanya distribusi penduduk disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah karena faktor geografis, sosial dan ekonomi. Dari faktor geografis, penduduk akan lebih terkosentrasi ke daerah dataran rendah (dengan topografi datar) daripada daerah dataran tinggi (topografi yang bergelombang). Faktor sosial ekonomi juga memiliki pengaruh, penduduk akan lebih terkosentrasi ke daerah yang berkembang. Seperti di Kecamatan Bantaeng, Kecamatan Bissapu, Kecamatan Pa jukukang dan Ere Merasa. Jadi tingginya angka kepadatan selain karena daerahnya yang datar adalah karena daerah tersebut mengalami banyak perkembangan baik dari sisi ekonomi maupun sisi yang lain. Tabel 2.1 Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Bantaeng menurut Kecamatan Tahun 2011 Kecamatan Luas (km 2 ) Jumlah Penduduk (orang) Kepadatan Penduduk (orang/km 2 ) Banyaknya Rumah Tangga Kepadatan Penduduk per Rumahtangga Bissappu 32, , Uluere 67, , Sinoa 43, , Bantaeng 28, , Eremerasa 45, , Tompobulu 76, , Pajukukang 48, , Gantarangkeke 52, , Jumlah 395, , Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bantaeng, 2013 Hal II1
2 Berdasarkan tabel 2.1 diatas, ratarata kepadatan penduduk Kabupaten Bantaeng selama kurun waktu 5 tahun ( ) adalah 441 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan Bantaeng, Kecamatan Bissapu dan Kecamatan Pa jukukang. Pada tahun 2011 kepadatan di Kecamatan Bantaeng sebesar jiwa/km2, Kecamatan Bissappu sebesar 951 jiwa/km2 dan Kecamatan Pa jukukang sebesar 599 jiwa/km2. Tingginya kepadatan penduduk di 3 kecamatan tersebut dikarenakan 3 kecamatan tersebut merupakan daerah perkotaan sekaligus daerah pesisir yang merupakan wilayah yang dilalui oleh jalan nasional penghubung antar Kabupaten dan desadesa sekitarnya, yang menyediakan berbagai macam pusat kegiatan, seperti pusat kegiatan ekonomi dan pusat kegiatan pemerintahan, dan juga tersedianya berbagai macam sarana prasarana yang lebih baik dan lebih lengkap. Sedangkan kepadatan yang terendah yaitu di Kecamatan Uluere (162 jiwa/km2). Beberapa penyebab rendahnya kepadatan penduduk di kecamatan ini diantaranya adalah karena topografinya yang berbukit bukit, lahan yang ada kurang cocok untuk dijadikan permukiman dan sarana prasarana yang tersedia kurang lengkap. Walaupun Kecamatan ini memiliki lahan yang luas (Kecamatan terluas ke2 dengan luas lahan 67,29 km2) tetapi karena kurang cocok untuk permukiman maka kurang penduduk yang memilih untuk tinggal di kecamatan tersebut. Proyeksi secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang berdasarkan data yang telah ada. Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian (nilai dari suatu variabel) untuk waktu yang akan datang. Hasil proyeksi menggambarkan tingkat kemampuan untuk masa yang akan datang. Untuk menghindari atau mengurangi tingkatan resiko dari kesalahan, maka diperlukan asumsiasumsi yang dibuat oleh pihak pengambil keputusan, yang didukung oleh proyeksi tentang tingkat kemampuan populasi peternakan di masa depan secara objektif. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponenkomponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi). Adapun jumlah dan kepadatan penduduk 35 tahun terakhir serta hasil proyeksi laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bantaeng selama 5 tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Proyeksi Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Bantaeng 5 Tahun Mendatang ( ) Kecamatan Luas (Km2) Pertum buhan Jumlah Penduduk (Jiwa) Bissappu 32, Bantaeng 28, Tompobulu 76, Uluere 67, Pa'jukukang 48, Eremerasa 45, Sinoa 43, Gantarangkeke 52, Jumlah 395, Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bantaeng, 2013 Hal II2
3 Area Beresiko Sanitasi Tabel 2.3 Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Bantaeng No. Area Beresiko *) Wilayah Prioritas Penyebab Utama Resiko 1. Resiko 4 1. Bonto Salluang Prohisan, BABS dan Sampah, Genangan *) Sangat tinggi 2. Lamalaka BABS, Genangan *) 13 Desa/Kel pada 3. Karatuang BABS, Genangan 7 Kecamatan 4. Pabentengan Prohisan, Limbah 5. Biangloe Prohisan, Genangan dan BABS dan Sampah 6. Biangkeke Genangan/Banjir, Prohisan 7. NipaNipa Prohisan, limbah 8. Borongloe Prohisan, BABS dan Sampah 9. Papanloe Prohisan, Limbah 10. Baruga Prohisan, BABS dan Sampah 11. Bonto Tallasa Prohisan, BABS dan Sampah 12. Layoa BABS dan Sampah, Genangan 13. Bonto Tiro Prohisan, BABS dan Sampah 2 Resiko 3 1. Bonto Jai BABS dan Sampah, Prohisan *) Tinggi *) 37 Desa/Kel pada 8 Kecamatan Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bantaeng, Bonto Lebang Genangan, Prohisan 3. Bonto sunggu Prohisan, BABS dan Sampah, Genangan 4. Bonto Rita Prohisan, BABS dan Sampah, Genangan 5. Bonto Atu Prohisan, Genangan 6. Bonto Langkasa Prohisan, BABS dan Sampah 7. Pallantikang BABS, Genangan 8. Letta BABS, Genangan 9. Mallillingi BABS, Genangan 10. Lembang BABS, Genangan 11. Onto BABS dan Sampah, Prohisan 12. Kayuloe BABS dan Sampah, Prohisan 13. Mamampang Prohisan, BABS dan Sampah 14. Mappilawing Prohisan, Limbah 15. Lonrong Prohisan, BABS dan Sampah 16. Berua Prohisan, Limbah 17. Kampala Prohisan BABS dan Sampah 18. Parangloe Prohisan, Limbah 19. Pabbumbungan Prohisan, Limbah 20. Pattallassang Prohisan, Limbah 21. Rappoa Genangan, Prohisan 22. Lumpangan Genangan, Prohisan 23. Pajjukukang Prohisan BABS dan Sampah 24. Batukaraeng Prohisan, Genangan, BABS dan Sampah 25. Bonto Rannu Prohisan, BABS dan Sampah 26. Bonto daeng Prohisan, BABS dan Sampah 27. Bonto Tangnga Prohisan, BABS dan Sampah 28. BOnto lojong Prohisan BABS dan Sampah 29. Tanahloe Genangan, BABS dan Sampah 30. Tombolo Genangan (drainase) 31. Kaloling BABS dan Sampah, genangan 32. Gantarangkeke BABS dan Sampah 33. Bonto Matene Prohisan, Limbah 34. Bonto Majannang BABS dan Sampah, Prohisan 35. Bonto Karaeng BABS dan Sampah, prohisan 36. Bonto Maccini BABS dan Sampah, prohisan 37. Bonto Bulaeng BABS dan Sampah, prohisan Hal II3
4 Gambar 2.1. Peta Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Bantaeng Sumber : Sumber : Hasil Penyepakatan Area Bersiko (Pokja Sanitasi Kab. Bantaeng Thn 2013) Hal II4
5 Keuangan Daerah Proyeksi pendanaan belanja lansung APBD Kabupaten Bantaeng tahun mencapai Rp , sedangkan perkiraan belanja APBD murni untuk sanitasi mencapai Rp Perkiraan pendanaan sanitasi tahun berdasarkan komitmen POKJA adalah 3,5% dari belanja langsung APBD dimana pada tahun 2018 diproyeksikan mencapai Rp , Berikut tabel perkiraan pendanaan APBD Kabupaten Bantaeng untuk sanitasi tahun : Tabel 2.4. Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi APBD Kabupaten Bantaeng No Uraian Belanja (Rp) Total (Rp) 1 Perkiraan Belanja Langsung 2 Perkiraan Belanja APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Pendanaan Sanitasi Berdasar Komitmen Sumber : Kesepakatan POKJA Sanitasi Kab.Bantaeng, 2013 Hal II5
6 2.2. Air Limbah Permasalahan Air Limbah Permasalahan terkait pengelolaan limbah di Kabupaten Bantaeng meliputi aspek yaitu kelembagaan dan teknis operasional. Secara kelembagaan permasalahan yang dihadapi yaitu kapisitas dan kuantitas SDM pengelola masih kurang, disamping aspek regulasi belum tersedia dan institusi pengelola baru terbentuk. Dalam teknis operasional permasalahan yang dihadapi yaitu belum berjalannya proses perencanaan dan beberapa sarana yang ada seperti truk tinja dan IPLT belum beroperasi secara maksimal. Tabel 2.5. Permasalahan Mendesak Air Limbah Hal II6
7 Sasaran Pembangunan Air Limbah Dalam menentukan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Bantaeng didasarkan dari hasil permasalahan mendesak dan isuisu strategis yang terdapat di Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bantaeng. Tabel 2.6. Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik Air Limbah Permukiman Tabel 2.7. Rencana Pengembangan Jangka Menengah Air Limbah Domestik Kabupaten Bantaeng No System Cakupan Layanan Eksisting (%) Tahun Ket A System OnSite B C D 1. Individual (tangki septik) 2. Komunal (MCK, MCK ++) 3. Cubluk dan sejenisnya System OffSite 1. Skala Kota 2. Skala Kawasan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Lumpur Tinja ke IPLT (m3/bulan) 67,8 9,9 0, ,92 5,16 70,68 11,94 3,92 72,12 12,96 2,68 73,56 13,98 1,44 0,56 75,00 15,00 0,2 0,7 40,6 36,4 31,3 25,04 18,78 9, Sumber : Buku Putih Sanitasi Kab Bantaeng 2013 dan Hasil Analisis Pokja Sanitasi Hal II7
8 Prioritas Pembangunan Air Limbah Tabel 2.8. Prioritas Program dan Kegiatan Air Limbah Domestik No Program/Kegiatan Penerima Manfaat Score (dan Bobot) Permasalahan Persepsi Pokja Mendesak Pro Poor/ Gender Score Total Urutan Prioritas 25% 30% 20% 25% Pembangunan IPAL Komunal dan Perpipaan Air Limbah 2 Penyusunan Master Plan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota 3 Penyuluhan dan Sosialisasi/ Kampanye Pengelolaan Air Limbah 4 Pembangunan MCK++ dan Sambungan Rumah 5 Pemberian Stimulan Pembangunan Jamban Sehat , , , , , Pembentukan UPTD Air Limbah , Pembangunan Septik Komunal dan Perpipaan Air Limbah , Penyusunan Perda Air Limbah ,75 3 Hal II8
9 2.3. Persampahan Permasalahan Persampahan Permasalahan terkait pengelolaan persampahan di Kabupaten Bantaeng meliputi aspek yaitu kelembagaan dan sarana penunjang. Secara kelembagaan permasalahan yang dihadapi yaitu kapisitas dan kuantitas SDM pengelola masih kurang, disamping aspek regulasi belum adanya sanksi bagi yang melanggar aturan bagi objek retribusi itu sendiri. Dalam hal sarana penunjang permasalahan yang dihadapi yaitu kuantitas prasarana dan sarana yang masih kurang karena selama ini pelayanan persampahan masih dalam cakupan daerah perkotaan saja. Selain itu prasarana TPA yang ada masih kurang dengan kondisi yang belum memadai sehingga pelayanan di TPA belum beroperasi secara maksimal. Tabel 2.9. Permasalahan Mendesak Persampahan Hal II9
10 Sasaran Pembangunan Persampahan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka sistem sanitasi pengembangan persampahan dibagi menjadi 2 zona yaitu : 1. Zona I dengan system full coverage + Street sweeping Merupakan area dengan tingkat kepadatan penduduk > 100 org/ha (peri urban) dengan meliputi daerah perkotaan yaitu : Kecamatan Bissappu (kelurahan Bonto Lebang dan Bonto Rita) serta di Kecamatan Bantaeng (Kelurahan Teppanjeng, Pallantikang, Letta dan Mallilingi). Sistem ini dilaksanakan dalam jangka pendek/mendesak untuk dilaksanakan dengan meningkatkan cakupan pelayanan pengangkutan sampah dari 2 (dua) kecamatan tetap menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Bissappu dan Kecamatan Bantaeng cuma jumlah kelurahan yang ditambah. 2. Zona II dengan sistem tidak langsung Merupakan area dengan kepadatan penduduk kurang dari 100 orang/ha (rural area), kawasan yang termasuk dalam zona ini dilayani dengan sistem tidak langsung yakni sampah dari rumah tangga dipilah dan dibuang ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru diangkut secukupnya oleh armada Bapedalda untuk dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Tabel Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan Domestik Air Limbah Permukiman Tabel Rencana Pengembangan Jangka Menengah Persampahan Kabupaten Bantaeng No System Cakupan Layanan Eksisting (%) Tahun Ket A Penanganan Langsung 17,0 21,6 26,2 30,8 35,4 40,0 B Penanganan Tidak Langsung 15,7 14,6 13,4 12,3 11,1 10,0 C Penangan Berbasis Masy (3R) 8,1 8,7 10,6 11,3 14,2 15,0 D Belum Terlayani Sistem (Penanganan Sendiri) 59,2 55,1 49,8 45,6 39,3 35,0 Sumber : Buku Putih Sanitasi Kab Bantaeng 2013 dan Hasil Analisis Pokja Sanitasi Hal II10
11 Prioritas Pembangunan Persampahan Tabel Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Persampahan Domestik No Program/Kegiatan Penerima Manfaat Score (dan Bobot) Permasalahan Persepsi Pokja Mendesak Pro Poor/ Gender Score Total Urutan Prioritas 25% 30% 20% 25% Pembangunan TPA Sanitary Landfill , Pembangunan Prasarana Dasar/ Fasilitas Umum TPA 3 Pengadaan Alat Pengangkutan Sampah , , Pengadaan Alat Pencacah Sampah , Pengadaan Tempat Sampah Terpilah , Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA , Pembangunan TPSP Dau Ulang (3R) , Pengadaan Armroll Truck , Pelatihan Pengelolaan TPA Pelatihan 3R bagi pengelola persampahan 11 Pembangunan Kontainer Sampah Terpilah 12 Pembangunan Landasan Kontainer Sampah 13 Pelatihan Pengolahan Sampah bagi Kader Desa RT/RW , , , ,75 3 Hal II11
12 2.4. Drainase Permasalahan Drainase Tabel Permasalahan Drainase Hal II12
13 Sasaran Pembangunan Drainase Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka sistem sanitasi pengembangan drainase lingkungan terbagi menjadi 2 (dua) klasifikasi wilayah yaitu rural area (kepadatan < 25 org/ha) dan peri urban area (kepadatan org/ha) yang dibagi dalam 2 (dua) zona sistem sanitasi yaitu : 1. Zona I dan II yang ditunjukkan dengan warna merah pada peta zoning Merupakan area komersil dan padat penduduk (peri urban) serta resiko kesahatan lingkungan cukup tinggi. Kawasankawasan yang termasuk dalam zona ini harus ditangani dalam jangka pendek atau harus segera dilakukan untuk mengatasi genangan. Zona ini mencakup wilayah perkotaan yang meliputi : Kecamatan Bissappu (Kel. Bonto Lebang) serta di Kecamatan Bantaeng yaitu (Kel. Teppanjeng, Letta dan Mallillingi). 2. Zona III yang ditunjuk dengan warna hijau pada peta zoning Merupakan zona pengelolaan jangka menengah ke Jangka Panjang dalam mengatasi genangan dan paling dominan dalam pengelolaan drainase Kabupaten Bantaeng. Kepadatan penduduk yang kurang dari 100 jiwa/ha menyebabkan banyak kelurahan/desa yang masuk ke dalam zona ini mencakup 63 desa/kelurahan dari 67 desa/kelurahan di Kabupaten Bantaeng. Tabel Resume Tujuan dan Sasaran Utama Pembangunan Drainase Drainase 1... Tabel Rencana Pengembangan Jangka Menengah Drainase Kabupaten Bantaeng No System Cakupan Layanan Eksisting (%) Tahun Ket A Makro / Primer 12,0 12,0 12,0 15,2 18,4 20,0 C Mikro / Sekunder 20,0 23,0 26,0 29,0 32,0 35,0 D Mikro / Tersier 54,7 58,8 61,8 64,8 67,8 75,0 Sumber : Buku Putih Sanitasi Kab Bantaeng 2013 dan Hasil Analisis Pokja Sanitasi Hal II13
14 Prioritas Pembangunan Drainase Tabel Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Drainase No Program/Kegiatan Penerima Manfaat Score (dan Bobot) Permasalahan Persepsi Pokja Mendesak Pro Poor/ Gender Score Total Urutan Prioritas 25% 30% 20% 25% Penyusunan Outline Plan Drainase , Review Master Plan Drainase , Pemeliharaan Rutin Drainase & GorongGorong , Pembangunan Drainase Primer , Pembangunan Drainase Sekunder , Pembangunan Drainase Tersier dan Goronggorong 7 Rehabilitasi Drainase Primer/Tersier/ Sekunder , , Pembangunan Kolam Retensi ,50 2 Hal II14
15 2.5. PHBS Terkait Sanitasi Permasalahan PHBS Terkait Sanitasi Tabel Permasalahan Mendesak PHBS Terkait Sanitasi Sasaran PHBS Terkait Sanitasi Tabel Resume Tujuan dan Sasaran PHBS Terkait Sanitasi PHBS Terkait Sanitasi 1... Hal II15
16 Prioritas PHBS Terkait Sanitasi Tabel Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan PHBS Terkait Sanitasi No Program/Kegiatan Penerima Manfaat Score (dan Bobot) Permasalahan Persepsi Pokja Mendesak Pro Poor/ Gender Score Total Urutan Prioritas 25% 30% 20% 25% Pengadaan Sarana CTPS di Sekolah Dasar , Pemicuan Stop BABS di Masyarakat , Penyuluhan PHBS kpd Masy , Sosialisasi dan Advokasi Keg STBM , Kampanye CTPS di Desa dan Sekolah , Pengadaan Sarana CTPS Posyandu , Pengadaan Sarana CTPS Poskesdes , Pengadaan Sarana CTPS Puskesmas , Pengembangan Media Promosi Kesehatan dan Tekhnologi Komunikasi Informasi ,75 3 Hal II16
17 2.6. Kerangka Kerja Logis Tabel Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan Tabel Kerangka Kerja Logis Persampahan Permasalahan mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan Tabel Kerangka Kerja Logis Drainase Permasalahan mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan Tabel Kerangka Kerja Logis PHBS Permasalahan mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan Hal II17
KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi
Lebih terperinciKERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 1.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sebagai sebuah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi skala kota, kerangka kebijakan pembangunan sanitasi
Lebih terperinciLampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah
Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam
Lebih terperinciBab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek BABS dari 30,5 % menjadi
Lebih terperinciBab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi
Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Rencana pengembangan pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah menjadi sasaran utama. Mengingat perilaku BABS masih
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
2.1. Visi Misi Sanitasi BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan dalam rangka mencapai
Lebih terperinciL-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1
L-3 Kerangka Kerja Logis TABEL KKL Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1 TABEL KKL SUBSEKTOR KEGIATAN AIR LIMBAH IPLT masih dalam proses optimalisasi BABs masih 34,36% Cakupan layanan sarana prasarana
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Tana Toraja dalam rangka mencapai visi dan
Lebih terperinciBab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi
Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Kabupaten Aceh Singkil memiliki sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek BABS
Lebih terperinciBab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi
45 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Sukabumi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Peningkatan akses layanan air limbah rumah tangga menjadi 85 90 % pada akhir
Lebih terperinciBab III Kerangka Pengembangan Sanitasi
Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam menentukan visi dan misi sanitasi kabupaten Takalar, mengacu kepada visi dan misi kabupaten yang terdapat dalam RPJMD. Dengan adanya kesamaan persepsi dalam
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran
RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi
BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi. Visi Misi Sanitasi Konsep awal penyusunan kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) dicantumkan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Singkil yang diturunkan
Lebih terperinciBab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi
Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek Buang Air Besar Sembarangan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi
II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu
Lebih terperinciKata Pengantar. Bantaeng, Desember Tim Penyusun. CV.Dias Konsultan. Hal i
Hal i Kata Pengantar Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM yang merupakan tanggung jawab Pemerintah
Lebih terperinciKERANGKA KERJA LOGIS (KKL)
KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) Tabel 1. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan mendesak Tingginya Praktek BABS hingga saat ini sebesar 33,20% (13.230 KK) Isu-isu Strategis Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran
Lebih terperinci1. Sub Sektor Air Limbah
1. Sub Sektor Air Limbah Permasalahan mendesak Tujuan Sasaran Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan Praktek BABS saat ini 23% 1.Menyusun perda/perbup mengenai Penyusunan Perda/Perbup Konstruksi,
Lebih terperinciBAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1. Rencana Kegiatan Air Limbah Sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan melaksanakan misi sanitasi, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari
Lebih terperinciBAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi
BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi
Lebih terperinci2.1 Visi Misi Sanitasi
Penyiapan kerangka pembangunan sanitasi adalah merupakan milestone kedua dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dimana didalamnya terdapat sebuah tahapan yaitu formulasi visi misi. Berdasarkan Permendagri
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Bab IV ini merupakan inti dari Strategi Pengambangan Sanitasi Kota Tebing Tinggi tahun 2016-2020 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian
Lebih terperinciBAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pengolahan air limbah permukiman secara umum di Kepulauan Aru ditangani melalui sistem setempat (Sistem Onsite). Secara umum
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten
BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan.
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada strategi percepatan pembangunan sanitasi ini akan menjelaskan pernyataan tujuan, sasaran, dan strategi yang ingin dicapai dalam pengembangan sanitasi
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Tahun
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak
Lebih terperinciKERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi
Lebih terperinciPermasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.
A. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) A.1. KERANGKA KERJA LOGIS AIR LIMBAH Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan Belum adanya Master Plan dan peta Pengelolaan air limbah domestik Mendapatkan
Lebih terperinciMatrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu
Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki
Lebih terperinciSeluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan
LAMPIRAN5. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN A. AIR LIMBAH DOMESTIK Program/Kegiatan Pembangunan IPLT Kota Tebing Tinggi Agar tersedia sarana pengolahan lumpur tinja warga kota yang ramah lingkungan sehingga
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
Percepatan Pembangunan Sanitasi 18 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari penyusunan Sanitasi Kabupaten Pinrang yang memaparkan mengenai tujuan, sasaran dan strategi
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah 3.1.1. Sarana dan Prasarana Air Limbah Pengembangan sarana dan prasarana air limbah untuk jangka menengah (5 tahun) dengan sistem setempat
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam
Lebih terperinciMEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015
BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.. Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 00% terlayani (universal
Lebih terperinciBAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Rencana kegiatan air limbah di Kabupaten Buru Selatan diarahkan pada sasaran yang tingkat resiko sanitasinya yang cukup tinggi,
Lebih terperinciArah Pengembangan Sanitasi
Bab 2: Arah Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Karanganyar Visi Kabupaten Karanganyar Misi Kabupaten Karanganyar Visi Sanitasi Kabupaten Karanganyar
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi dan Misi Sanitasi 2.1.1. Visi Sanitasi Kabupaten Muna Dalam penetapan Visi Sanitasi Kabupaten Muna tak lepas dari Visi dan Misi Kabupaten Muna yang telah
Lebih terperinciBAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pembangunan dan pengembangan daerah perkotaan berarti merubah tata guna lahan yang menyebabkan koefisien rembesan naik pada
Lebih terperinciBAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Sanitasi Kabupaten Sinjai adalah Kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di kabupaten Sinjai sampai tahun 2017 yang merupakan bagian dari Visi
Lebih terperinci5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi
5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja kabupaten, hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan
Lebih terperinciProgram penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten
Tabel 2.20 Kerangka Kerja Logis Air Limbah 1. Belum adanya Master Plan air limbah domestic Program penyusunan Masterplan 2. Belum ada regulasi yang mengatur limbah domestic 3. Belum adanya sarana dan Prasarana
Lebih terperinciBAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah 100% terlayani pada tahun 2019.
Lebih terperinci3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Bab ini merupakan strategi sanitasi kota tahun 2013 2017 yang akan memaparkan tentang tujuan, sasaran/target serta strategi sub sektor persampahan, drainase, air limbah serta aspek PHBS. Penjelasan masingmasing
Lebih terperinciBab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi
Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yaitu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup
Lebih terperinciTarget. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%
Strategi Sanitasi Kota Kota Subulussalam BAB V STRATEGI MONEV Tabel 5.1: Matriks Kerangka Logis Tujuan: Tersedianya layn IPLT Data Dasar Sasaran Indikator Sumber Nilai & Tahun Adanya Masyarakat 0% EHRA
Lebih terperinciMemorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik
Lebih terperinciPEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi Kota Ktamobagu Misi Kota Kotamobagu Visi Sanitasi Kota Kotamobagu Misi Sanitasi Kota Kotamobagu TERWUJUDNYA KOTAMOBAGU SEBAGAI KOTA
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan sanitasi sebagaimana terdapat pada dokumen perencanaan daerah di bidang infrastruktur
Lebih terperinciMEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN
BAB III 1 KERANGKA PENGEMBANGAN PENDAHULUAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI 3.1.1 VISI KOTA Berdasarkan RPJMD Kota Banjarmasin 2011-2015 Visi Kota Banjarmasin 2011-2015 adalah Terwujudnya Masyarakat Banjarmasin
Lebih terperinciKERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA
KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA Permasalahan Mendesak Isu-Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan SISTEM PENGELOLAAN AIR A. Sistem/Teknis a.
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi Kota Tomohon yang akan di capai yang terkandung dalam RPJMD dan disesuaikan dengan visi dan misi sanitasi yang terdapat dalam
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI
RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi
Lebih terperinciKERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015
KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015 No PERMASALAHAN MENDESAK ISU-ISU STRATEGIS TUJUAN SASARAN INDIKATOR STRATEGI INDIKASI PROGRAM INDIKASI KEGIATAN A SEKTOR AIR LIMBAH A TEKNIS/AKSES 1 Belum
Lebih terperinciPenyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA
Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA TAHUN LOGO2013 VISI Terciptanya Kondisi Lingkungan Masyarakat yang Sehat dan
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2.1 VISI MISI SANITASI KABUPATEN OKU TIMUR Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh organisasi, merupakan cara pandang jauh
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat tentang gambaran umum situasi sanitasi Kabupaten Pesawaran saat ini, Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan
Lebih terperinci2.1 Visi Misi Sanitasi
Kabupaten Pesisir Barat memiliki beberapa permasalahan pembangunan. Antara lain permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari persoalan kemiskinan yang mempunyai
Lebih terperinciMendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017
L ampiran - 1 A. Kerangka Kerja Logis (KKL) A.1 Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Isu Strategis Tujuan Belum adanya Master Plan dan peta Pengelolaan air limbah domestik Penaganan air limbah
Lebih terperinciLampiran 2. Hasil Analisis SWOT
Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT A. Sub Sektor Air Limbah Domestik Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) Sektor Air Limbah Domestik Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi (SWOT) Indikasi Program Indikasi
Lebih terperinciBab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi
Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Tujuan pengembangan air limbah : Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
Lebih terperinciBAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3. RENCANA KEGIATAN AIR LIMBAH Salah satu tujuan utama pembangunan air limbah domestik Kabupaten Bombana yaitu Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan.
Lebih terperinciMewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya
Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, visi dan misi pembangunan jangka menengah adalah visi dan misi kepala daerah
Lebih terperinciSia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun
.1 Visi dan Misi Sanitasi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1,, dan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Kepulauan Aru Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk menentukan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan
Lebih terperinciKERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2
KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi 1.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program
Lebih terperinciBAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN 2.1 Profil Kota Metro. 2.1.1 Kependudukan Jumlah dan Kepadatan penduduk Kota Metro pada tahun 2013 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik sejumlah 149,361
Lebih terperinciBAB VI MONITORING DAN EVALUASI
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI 6.1. Strategi Monitoring dan Evaluasi Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Manggarai Barat perlu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota
Lebih terperinciTersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017
Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua
Lebih terperinciLAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN
LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Sub Sektor Air Limbah Program Penyusunan Master Plan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari perencanaan. Dokumen ini sangat diperlukan
Lebih terperinciBab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi
3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi Kota Kendari disusun dengan mengacu pada visi misi Kota Kendari yang tertuang dalam RPJMD Kota Kendari, dengan adanya
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Bab ini merupakan milistone keempat penyusunan Buku Putih Sanitasi yang sangat penting bagi Kabupaten karena akan menetapkan prioritas wilayah
Lebih terperinciBAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI
BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan Misi Kabupaten Grobogan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 2016 sebagai berikut : V I S
Lebih terperinci3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan dan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kota. Kabupaten Pesisir Barat merumuskan strategi layanan sanitas didasarkan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Visi pembangunan Kabupaten Aceh Tenggara yang termaktub didalam RPJMD 2012-2017 adalah Mewujudkan Masyarakat Aceh Tenggara yang Maju dan Bermartabat
Lebih terperinciBAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi
BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 2012-2017, Visi Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012
Lebih terperinciBAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Tujuan Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Secara umum kegiatan pengelolaan limbah cair di Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan cukup
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Air Limbah Domestik Penetapan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestik dilakukan berdasarkan misi pengembangan sanitasi yang diturunkan
Lebih terperinciBAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI
5 BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI 5. Strategi Monitoring dan Evaluasi Didalam Pelaksanaan Perencanaan Strategi Sanitasi kabupaten Pokja AMPL menetapkan kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai salah
Lebih terperinciISSU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN. Jumlah KK yang tidak mempunyai jamban dari 30% menjadi 0% di tahun 2018
KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) AIR LIMBAH PERMASALAHAN MENDESAK ISSU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN PERNYATAAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 30% penduduk Wakatobi tidak memiliki jamban
Lebih terperinciKERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yairu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup
Lebih terperinciBab. 1 Pendahuluan Latar Belakang
Bab. 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sanitasi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan sanitasi suatu masyarakat, dapat menjadi gambaran tingkat kehidupannya. Bila
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH
REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH KOTA : TANJUNGPINANG PROVINSI : KEPULAUAN RIAU Estimasi Outcome Luas Wilayah Satuan 214 215 216 217 218 214 215 216 217 218 Jumlah 1 2
Lebih terperinciBAB V Area Beresiko Sanitasi
BAB V Area Beresiko Sanitasi 6 BAB 5 Area Beresiko Sanitasi Buku Putih Sanitasi sangat penting bagi kabupaten dalam menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi yang meliputi pengelolaan air limbah,
Lebih terperinciPENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1
PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 5 Strategi Monitoring dan Evaluasi 1.1 Kerangka Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Monitoring dapat diartikan sebagai proses rutin pengumpulan
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Strategi percepatan pembangunan sanitasi berfungsi untuk mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui
Lebih terperinciTabel Deskripsi Program / Kegiatan
Lampiran E. Deskripsi Program & Kegiatan Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Komponen Air Limbah Program Penyusunan Masterplan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten
Lampiran-5 Sektor Air Limbah Program/Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Review Penyusunan Masterplan Air Limbah Review dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal perbaikan dari perencanaan air limbah.
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan dan kekumuhan suatu Kota/Kabupaten. Kondisi sanitasi yang tidak
Lebih terperinciKerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu
Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi u Permasalahan Mendesak Isu-Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Strategi Program Kegiatan Air Limbah Domestik 1. Pemerintah 1. Pemerintah Berkurangnya praktek
Lebih terperinciTabel Deskripsi Program / Kegiatan Sektor Air Limbah
Lampiran E-1 Memorandum Program Sektor Sanitasi ( MPSS) Kabupaten Kotawaringin Barat Tabel Program / Kegiatan Sektor Air Limbah Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kabupaten Menyusun dokumen
Lebih terperinciBAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 RENCANA KEGIATAN AIR LIMBAH Salah satu tujuan utama pembangunan air limbah domestik Kabupaten Bombana yaitu Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT
LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT ANALISIS SWOT Air Limbah Domestik A. Analisa SWOT O lingkungan mendukung agresif stabil w lemah selektif berputar Besar-besaran kuat s * (-39 : -24) ceruk terpusat lingkungan
Lebih terperinci