BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel stock splits yang pernah dilakukan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia untuk semua katagori industri pada tahun Berikut adalah daftar perusahaan yang melakukan aktivitas stock splits selama periode penelitian yang telah memenuhi kriteria penelitian. Data ditampilkan berdasarkan tahun pelaksanaan stock splits (Tabel 4.1). Tabel 4.1 Daftar Stock splits Berdasarkan Tahun Pelaksanaan Tahun No. Nama Perusahaan Kode Rasio Awal Trade Nominal Baru Pelayaran tempuran Emas Tbk, PT TMAS 1 : 2 17-Mar-06 2 Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT PJAA 1 : 2 10-Jul-06 3 Lippo Karawaci Tbk, PT LPKR 1 : 2 28-Jul-06 4 Jaya Real Property Tbk, PT JRPT 1 : 5 14-Aug-06 5 Tempo Scan Pacific Tbk, PT TSPC 1 : Sep-06 6 Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, PT APOL 1 : 2 24-Nov Bimantara Citra Tbk, PT BMTR 1 : 5 24-Apr-07 2 Davomas Abadi Tbk, PT DAVO 1 : 2 28-May-07 3 Aneka Tambang Tbk, PT ANTM 1 : 5 12-Jul-07 4 AKR Corporindo Tbk, PT AKRA 1 : 5 27-Jul-07 5 Semen Gresik Tbk, PT SMGR 1 : Aug-07 6 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, PT SOBI 1 : 5 22-Aug-07 7 Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT CPIN 1 : 2 01-Nov-07 8 Jaya Pari Steel Tbk, PT JPRS 1 : 5 12-Dec-07 9 Lippo Karawaci Tbk, PT LPKR 1 : 2,5 26-Dec-07 41

2 International Nickel Indonesia Tbk, PT INCO 1 : Jan-08 2 Panin Sekuritas Tbk, PT PANS 1 : 2 21-Jan-08 3 Bank Central Asia Tbk, PT BBCA 1 : 2 28-Jan-08 4 Panorama Sentrawisata Tbk, PT PANR 1 : 3 11-Feb-08 5 Suryainti Permata Tbk, PT SIIP 1 : 4 12-Mar-08 6 Delta Dunia Petroindo Tbk, PT DOID 1 : 2 15-Apr-08 7 Mitra Rajasa Tbk, PT MIRA 1 : 2 30-May-08 8 Perusahaan Gas Negara (PERSERO) Tbk, PT PGAS 1 : 5 4-Aug-08 9 Berlina Tbk, PT BRNA 1 : 2 4-Aug Ttimah (PERSERO) Tbk, PT TINS 1 : 10 8-Aug Arwana Citramulia Tbk, PT ARNA 1 : 2 11-Sep Ciputra Development Tbk, PT CTRA 1 : 2 15-Jan-10 2 Intiland Development Tbk, PT DILD 1 : 2 26-Jul-10 3 Darya-Varia Laboratoria Tbk, PT DVLA 1 : 2 12-Nov-10 4 Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT CPIN 1 : 5 8-Dec-10 Sumber : Ksei 4.2 Analisis Data dan Pembahasan Analisis dan Pembahasan Pengaruh Stock Split terhadap Price, Return, Volume, dan Volatility. Pada bagian ini peneliti ingin menganalisis pengaruh stock splits terhadap price, return, volume dan volatility sekitar ex-date. Pengujian ini sama seperti yang dilakukan oleh Mishra (2007) terhadap variabel price, return, volume dan volatility saham sekitar ex-date. Peneliti melakukan beberapa uji statistik untuk melakukan pengujian hipotesis yang ada.

3 43 1. Uji Paired-samples t-test Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara rata-rata price, return, volume dan volatility saham sebelum dan sesudah dilakukan stock splits. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pairedsamples t-test selama periode pengamatan. Alat yang digunakan untuk menguji adalah SPSS 17. Pengujian ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata sebelum dan sesudah. Data harian sebelum sebanyak 60 hari, kemudian dirata-ratakan untuk masing-masing aktivitas stock splits, begitu juga dengan data harian sesudah stock splits dirata-ratakan. Dari hasil proses tersebut didapat dua kelompok, yaitu 30 data sebelum dan 30 data sesudah aktivitas stock splits dan selanjutnya penulis menggunakan uji paired-samples t-test untuk membandingkan kedua kelompok tersebut. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Uji Paired-samples t-test untuk Price, Return, Volume dan Volatility Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Paired Samples Statistics N Mean Std. Std. Error Deviation Mean Price_sebelum Price_sesudah Return_sebelum Return_sesudah Volume_sebelum Volume_sesudah Volatility_sebelum Volatility_sesudah

4 44 Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Price_sebelum - Price_sesudah Return_sebelum - Return_sesudah Volume_sebelum - Volume_sesudah Volatility_sebelum - Volatility_sesudah Mean Sumber : data olahan SPSS 17 Std. Deviation Paired Samples Test Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) Uji Statistic : Paired-samples t-test α = 0.05 (Tingkat kepercayaan 95%) Tolak H0, jika t-value > t-table atau sig. < α (0.05) dari hasil t-table diperoleh nilai Pengambilan keputusan : a. H0 1 : Tidak terdapat perbedaan antara price sebelum dan sesudah stock splits. H1 1 : Terdapat perbedaan antara price sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = 1,329 < 2.045, maka H0 1 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara price sebelum dan sesudah stock splits. b. H0 2 : Tidak terdapat perbedaan antara return sebelum dan sesudah stock splits. H1 2 : Terdapat perbedaan antara return sebelum dan sesudah stock splits.

5 45 Hasil menunjukkan t-value = > 2.045, maka H0 1 ditolak, jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara return sebelum dan sesudah stock splits. c. H0 3 : Tidak terdapat perbedaan antara volume sebelum dan sesudah stock splits. H1 3 : Terdapat perbedaan antara volume sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = < 2.045, maka H0 1 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume sebelum dan sesudah stock splits. d. H0 4 : Tidak terdapat perbedaan antara volatility sebelum dan sesudah stock splits. H1 4 : Terdapat perbedaan antara volatility sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = < 2.045, maka H0 1 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volatility sebelum dan sesudah stock splits. 2. Uji Binomial z-statistic Untuk menguji perubahan yang signifikan pada price, return, volume dan volatility, penelitian ini menggunakan Uji statistik non-parametrik dengan menggunakan test proporsi binomial dengan membandingkan apakah nilai sesudah

6 46 lebih besar dari sebelum. Hasil proporsi tersebut yang nantinya digunakan untuk menghitung binomial z-statistic. Tabel 4.3 menunjukkan hasil proporsi dengan membandingkan nilai sebelum untuk masing-masing variabel dari 30 sampel. Sebanyak 14 stock splits yang menunjukkan price sesudah lebih besar dibandingkan sebelum aktivitas stock splits (proporsi 0.467). Sedangkan sebanyak 8 sampel yang menunjukkan return sesudah lebih besar dari sebelum stock splits (proporsi sebesar 0.267). Hasil untuk volume menunjukkan sebanyak 16 sampel dengan nilai sesudah lebih besar dari sebelum terjadinya stock splits dengan proporsi Sebanyak 21 sampel yang menunjukkan bahwa volatiliy sesudah lebih besar dari sebelum stock splits dengan proportion sebesar 0.7. Tabel 4.3 Hasil Uji Binomial z-statistic untuk Price, Return, Volume dan Volatility Price Group 1 Sesudah > Sebelum Group 2 Sesudah < Sebelum Binomial Test Category N Observed Prop. Test Prop. Asymp. Sig. (2- tailed) a Total Return Group 1 Sesudah < sebelum Group 2 Sesudah > sebelum a 8.27 Total Volume Group 1 Sesudah > sebelum Group 2 Sesudah < sebelum a 14.47

7 47 Total Volatility Group 1 Sesudah > sebelum Group 2 Sesudah < sebelum a 9.30 Total a. Based on Z Approximation. Sumber : data olahan SPSS 17 Uji Statistic : Binomial z-statistic α = 0.05 (Tingkat kepercayaan 95%) Tolak H0, jika z-stat. > 1.96 atau sig. < α (0.05), dimana z-stat = 2( p 0.5) ( ) Pengambilan keputusan : a. H0 1 : Setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan price. H1 1 : kurang atau lebih dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mangalami kenaikan price. Hasil menunjukkan z-stat = < 1.96, maka H0 1 diterima, jadi setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan price. b. H0 2 : Setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan return. H1 2 : kurang atau lebih dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mangalami kenaikan return.

8 48 Hasil menunjukkan z-stat = > 1.96, maka H0 1 ditolak, jadi kurang dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mangalami kenaikan return. c. H0 3 : Setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan volume. H1 3 : kurang atau lebih dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mangalami kenaikan volume. Hasil menunjukkan z-stat = < 1.96, maka H0 1 diterima, jadi setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan volume. d. H0 4 : Setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan volatility. H1 4 : kurang atau lebih dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mangalami kenaikan volatility. Hasil menunjukkan z-stat = > 1.96, maka H0 1 ditolak, jadi lebih dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mangalami kenaikan volatility. 3. Pembahasan Dalam Tabel 4.4 merupakan rangkuman dari informasi mengenai price, return, volatility dan volume untuk keseluruhan sampel sebelum dan sesudah melakukan stock splits. periode sebelum dan sesudah menunjukkan 60 hari sebelum dan sesudah

9 49 tanggal stock splits. t-stat merupakan hasil uji paired-samples t-test dengan membandingkan rata-rata (mean) dari kedua periode tersebut. (*) menunjukkan bahwa hipotesis awal ditolak dengan tingkat kepercayaan 95%. Tabel 4.4 Price, return, volume, dan volatility sebelum dan sesudah stock splits. Variabel N Sebelum Sesudah t-stat. Mean Std. Dev Mean Std. Dev. Price 30 8, , , , Return * Volume Volatility Sumber : data olahan Hasil analisis deskriptrif pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa price mengalami penurunan dari menjadi setelah terjadinya aktivitas stock splits. Hal yang sama juga terjadi pada return yang mengalami penurunan setelah stock splits, return menurun dari menjadi Hasil berbeda ditunjukan pada volume dan volatility yang mengalami kenaikan setelah terjadinya stock splits. Volume meningkat dari menjadi setelah stock splits. Volatility mengalami peningkatan menjadi mengikuti aktivitas stock splits. Hasil yang sama juga ditemui pada penelitian Mishra (2007), yang menyebutkan bahwa price dan return menurun setelah terjadinya stock splits. Hal ini menjelaskan bahwa stock splits memberikan dampak negatif terhadap price (harga saham) dan return. Sedangkan untuk volume dan volatility mengalami peningkatan akibat dari aktivitas stock splits.

10 50 Tabel 4.5 Pengaruh stock splits pada price, return, volume dan volatility Variabel N Z-Stat. Pr(Sesudah>sebelum) Price Return * Volume Volatility * Sumber : data olahan Dari Tabel 4.5 merupakan rangkuman hasil dari binomial z-statistic untuk perubahan price (harga saham), return, volume dan volatility. Hasil menunjukkan proporsi harga saham sesudah lebih besar dari sebelum stock splits sebesar Hasil uji binomial z-statistik menunjukkan setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan harga saham, akan tetapi uji pairedsamples t-test menunjukkan perubahan antara sebelum dan sesudah tidak signifikan (t-stat = dari Tabel 4.5). Hal ini memberikan bukti bahwa stock splits mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham (price). Peneliti melihat perilaku price yang berubah menjadi tidak konsisten sekitar ex-date. Hasil penelitian ini tidak bisa mendukung penelitian yang dilakukan Mishra (2007) dan Conroy, et al. (1990) karena tidak mendapatkan hasil uji paired-samples t-test yang menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan. Proporsi dalam penelitian return sesudah stock split melebihi sebelum adalah 0.267, hasil uji binomial z-statistik menunjukkan bahwa kurang dari setengah perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan return. Penelitian ini menemukan proses keamanan dari return menjadi tidak konsisten yang disebabkan

11 51 oleh informasi yang beredar di pasar memiliki efek negatif pada return, hal serupa juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Misrah (2007) yang menunjukkan bahwa terjadinya penurunan yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock splits. Proporsi volume perdagangan sesudah lebih besar dari sebelum stock splits sebesar Hasil uji binomial z-statistic menunjukkan bahwa setengah dari seluruh peruahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan volume perdagangan. Hasil uji paired-sample t-test menunjukkan perubahan volume sebelum dan sesudah tidak signifikan (t-stat sebesar dari Tabel 4.5). Hasil ini tidak dapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mishra (2007), dikarenakan hasil uji statistik tidak terdapat perubahan yang signifikan. Pada Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji binomial z-statistic terhadap volatility dengan proporsi pada kasus ini sesudah lebih besar dari sebelum stock splits sebesar 0.7. akan tetapi hasil uji statistik menunjukkan perubahan dari volatility antara sebelum dan sesudah tidak signifikan (t-stat : dari Tabel 4.5). Hal yang sama ditemui dalam penelitian Klein dan Peterson (1988) dan Dubofsky (1991) yang mengatakan terjadinya peningkatan terhadap volatility mengikuti aktivitas stock splits setelah pengendalian harga saham. Akan tetapi hasil ini tidak dapat mendukung penelitian yang dilakukan Mishra (2007) pada BSE yang menemukan terjadi perubahan yang signifikan terhadap volume setelah stock splits.

12 Analisis dan Pembahasan Pengaruh Stock splits terhadap Liquidity Saham Sesuai dengan tujuan dari stock splits yaitu untuk meningkatkan likuiditas suatu saham, maka pada bagian ini peneliti melakukan analisis efek stock splits terhadap likuiditas suatu saham. Peneliti akan melakukan beberapa uji statistik terhadap beberapa variabel yang berkaitan dengan likuiditas. Penelitian ini mengikuti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mishra (2007) pada Bombay Stock Exchange (BSE). 1. Uji Pired-samples T-test Pengujian ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata dari daily number of shares traded, daily value of share traded, daily volume turnover, dan illiquidity ratio antara sebelum dan sesudah aktivitas stock splits. Data historikal daily number of shares traded, daily value of share traded, daily volume turnover, dan illiquidity ratio dikelompokan berdasarkan sebelum dan sesudah terjadinya stock splits untuk masingmasing sampel. Selanjutnya data tersebut dirata-ratakan untuk mendapatkan mean sebelum dan sesudah. Hasil rata-rata dikumpulkan untuk keseluruhan sampel dengan membaginya kedalam kelompok yaitu : sebelum dan sesudah, untuk selanjutnya dilakukan uji paired-samples t-test untuk menguji hipotesis yang ada. Hasil uji statistik dapat dilihat pada Tabel 4.6.

13 53 Tabel 4.6 Hasil Uji Paired-samples t-test untuk Daily Number of Shares traded, Daily Value of Share Traded, Daily Volume Turnover dan Illiquidity ratio Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Daily number of shares traded_sebelum Daily number of shares traded_sesudah Daily value of share traded_sebelum Daily value of share traded_sesudah Paired Samples Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Daily volume turnover_sebelum Daily volume turnover_sesudah ILLIQ_sebelum ILLIQ_sesudah Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Daily number of shares traded_b - Daily number of shares traded_a Daily value of share traded_b - Daily value of share traded_a Daily volume turnover_b - Daily volume turnover_a ILLIQ_B - ILLIQ_A Mean Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Std. Error Lower Upper Deviation Mean Sumber : data olahan SPSS t df Sig. (2- taile d)

14 54 Uji Statistic : Paired-samples t-test α = 0.05 (Tingkat kepercayaan 95%) Tolak H0, jika t-value > t-table atau sig. < α (0.05) dari hasil t-table diperoleh nilai Pengambilan keputusan : a. H0 1 : Tidak terdapat perbedaan antara daily number of share traded sebelum dan sesudah stock splits. H1 1 : Terdapat perbedaan antara daily number of share traded sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = > 2.045, maka H0 1 ditolak, jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara daily number of share traded sebelum dan sesudah stock splits. b. H0 2 : Tidak terdapat perbedaan antara daily value of share traded sebelum dan sesudah stock splits. H1 2 : Terdapat perbedaan antara daily value of share traded sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = < 2.045, maka H0 2 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara daily value of share traded sebelum dan sesudah stock splits. c. H0 3 : Tidak terdapat perbedaan antara daily volume turnover sebelum dan sesudah stock splits.

15 55 H1 3 : Terdapat perbedaan antara daily volume turnover sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = 0.75 < 2.045, maka H0 3 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara daily volume turnover sebelum dan sesudah stock splits. d. H0 4 : Tidak terdapat perbedaan antara illiquidity ratio sebelum dan sesudah stock splits. H1 4 : Terdapat perbedaan antara illiquidity ratio sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = 1.27 < 2.045, maka H0 4 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara illiquidity ratio sebelum dan sesudah stock splits. 2. Pembahasan Hasil pada Tabel 4.7 terlihat bahwa terjadi peningkatan daily number of shares traded dari lembar menjadi lembar saham. Dari hasil uji statistik menunjukkan daily number of shares traded sebelum dan sesudah terjadinya stock splits terjadi perubahan yang signifikan (t-value sebesar ). Peningkatan daily number of shares treaded setelah terjadinya stock splits telah diharapkan, karena lembar saham yang beredar meningkat, sedangkan harga saham itu sendiri menurun akibat stock splits. Hal ini memberikan peluang bagi investor untuk membeli dan menjual lebih setelah terjadinya stock splits. Hasil serupa juga ditemukan pada

16 56 penelitian Misrah (2007) yang menunjukkan terjadi kenaikan yang signifikan pada daily number of share traded setelah stock split. Variabel Daily Number of shares traded Daily Value of share traded Daily Volume Turnover Tabel 4.7 Pengaruh Stock splits terhadap Liquidity saham N Sebelum Sesudah Mean Std. Dev Mean Std. Dev. t-stat * Illiquidity ratio Sumber : data olahan Rata-rata daily value of share traded terjadi kenaikan setelah aktivitas stock splits (dari menjadi ). Hasil uji statistik menunjukkan tidak terjadinya perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah terjadinya stock splits (t-stat sebesar ). Hasil ini tidak dapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh Misrah (2007) yang menunjukkan terjadi kenaikan daily value of share traded yang signifikan setelah terjadinya stock splits. Hasil yang berbeda ini bisa disebabkan oleh tidak terjadinya perubahan harga saham (price) dan volume perdagangan yang signifikan yang telah diselidiki pada analisis pertama. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukkan terjadinya penurunan pada harga saham setelah aktivitas stock splis. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terjadi penurunan rata-rata daily volume turnover sebelum stock splits sebesar 0.36 menjadi sebesar Hasil uji statistik menunjukkan tidak terjadinya perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

17 57 stock splits (t-stat = 0.748). Meskipun stock splits menyediakan jangkauan jual beli yang lebih baik dan menarik bagi investor kecil, akan tetapi bisa saja perdagangan tidak dibanjiri oleh investor besar, sehingga tidak terdapat peningkatan daily volume turnover yang signifikan seperti yang ditemui dalam penelitian Dennis (2003). Hasil pengujian terhadap illiqidity ratio (ILLIQ) pada Tabel 4.7 menujukan terjadi penurunan setelah stock splits dari 0.12% menjadi Penurunan illiquidity ratio menjelaskan terjadi peningkatan likuiditas saham mengikuti aktivitas stock splits. sehingga dapat disimpulkan bahwa stock splits dapat meningkatkan likuiditas saham, hal ini dapat disebabkan oleh tingkatan harga yang lebih optimal setelah terjadinya stock splits. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian Dennis (2003), Klein dan Peterson (1988) bahwa terjadi peningkatan likuiditas setelah aktivitas stock splits. Harga saham yang rendah sehingga lebih banyak individu yang dapat membeli, menyebabkan likuiditas saham meningkat. Hasil uji statistik terhadap illiquidity ratio menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikann setelah aktivitas stock splits (t-stat = 1.273). Hasil ini tidak dapat mendukung penelitian sebelum yang dilakukan oleh Mishra (2007) yang menunjukkan terjadinya penurunan illiquidity ratio yang signifikan setelah aktivitas stock splits (t-stat = 3.04). Peneliti melihat bahwa terdapat perbedaan hasil ini disebabkan oleh volume transaksi yang tidak meningkat secara signifikan mengikuti stock splits yang terjadi di Bursa Efek Indonesia yang menyebabkan peningkatan likuiditas saham menjadi tidak signifikan.

18 Analisis dan Pembahasan Pengaruh Stock splits terhadap Kekayaan Pemegang Saham Pada bagian ini peneliti ingin menganalisis efek stock splits terhadap kekayaan pemegang saham. Teori menyatakan salah satu manfaat dari stock splits adalah memanfaatkan psikologi dari investor tentang tingkat keuntungan yang lebih tinggi dikarenan basis harga yang lebih rendah setelah aktivitas stock splits. Analisis dilakukan dengan pengujian terhadap abnormal return dan cumulative abnormal return karena kedua variabel ini memiliki kaitan langsung dengan kekayaan dari pemegang saham. 1. Uji paired-samples t-test Peneliti melakukan pengujian terhadap rata-rata abnormal return dan cumulative abnormal return sebelum dan sesudah stock splits. Peneliti mengumpulkan data historikal harian untuk setiap stock splits dan membaginya kedalam dua kelompok antara sebelum dan sesudah. Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah menggunakan SPSS 17 dengan membandingkan dua rata-rata yang memiliki hubungan (Paired-samples t-test). Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.8.

19 59 Tabel 4.8 Hasil Uji Paired-samples t-test untuk Abnormal return dan Cumulative abnormal return Pair 1 Pair 2 Paired Samples Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AR_sebelum AR_sesudah CAR_sebelum CAR_sesudah Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper T df Sig. (2- tailed) Pair 1 AR_sebelum - AR_sesudah Pair 2 CAR_sebelum - CAR_sesudah Sumber : data olahan SPSS 17 Uji Statistic : Paired-samples t-test α = 0.05 (Tingkat kepercayaan 95%) Tolak H0, jika t-value > t-table atau sig. < α (0.05) dari hasil t-table diperoleh nilai Pengambilan keputusan : a. H0 1 : Tidak terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock splits. H1 2 : Terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock splits.

20 60 Hasil menunjukkan t-value = > 2.045, maka H0 1 ditolak, jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock splits. b. H0 2 : Tidak terdapat perbedaan antara cumulative abnormal return sebelum dan sesudah stock splits. H1 2 : Terdapat perbedaan antara cumulative abnormal return sebelum dan sesudah stock splits. Hasil menunjukkan t-value = < 2.045, maka H0 2 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara cumulative abnormal return sebelum dan sesudah stock splits. 2. Uji one-sample t-test Penulis juga melakukan pengujian pengaruh pengumuman stock splits terhadap abnormal return untuk setiap hariannya, sebelum dan sesudah stock splits, hasil uji statistik dapat dilihat pada bagian lampiran penelitian ini. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap cumulative abnormal return pada periode yang telah ditentukan, hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.9.

21 61 Tabel 4.9 Hasil Uji One-Sample T-Test untuk Cumulative abnormal return One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CAR(-60,-11) CAR(-60,-2) CAR(-60,-1) CAR(-30,-1) CAR(-10,-1) CAR(0,+1) CAR(0,+60) CAR(-1,+1) CAR(-3,+3) CAR(-10,+10) CAR(+1,+10) CAR(+2,+60) CAR(+4,+60) CAR(+11,+60) CAR(-60,+60) One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper CAR(-60,-11) CAR(-60,-2) CAR(-60,-1) CAR(-30,-1) CAR(-10,-1)

22 62 CAR(0,+1) CAR(0,+60) CAR(-1,+1) CAR(-3,+3) CAR(-10,+10) CAR(+1,+10) CAR(+2,+60) CAR(+4,+60) CAR(+11,+60) CAR(-60,+60) Sumber : data olahan SPSS 17 Hipotesis penelitian : H0 1 : Pengumuman stock splits tidak memiliki pengaruh terhadap cumulative abnormal return. H1 1 : Pengumuman stock splits memiliki pengaruh terhadap cumulative abnormal return. Uji Statistic : One-sample T-test α = 0.05 (Tingkat kepercayaan 95%) Tolak H0, jika t-value > t-table atau sig. < α (0.05) dari hasil t-table diperoleh nilai Pengambilan keputusan : a. Hipotesis CAR(-60,-11) : < 2.045, maka H0 diterima. b. Hipotesis CAR(-60,-2) : > 2.045, maka H0 ditolak. c. Hipotesis CAR(-60,-1) : > 2.045, maka H0 ditolak. d. Hipotesis CAR(-30,-1) : < 2.045, maka H0 diterima.

23 63 e. Hipotesis CAR(-10,-1) : > 2.045, maka H0 ditolak. f. Hipotesis CAR(0,+1) : < 2.045, maka H0 diterima. g. Hipotesis CAR(0,+60) : < 2.045, maka H0 diterima. h. Hipotesis CAR(-1,+1) : < 2.045, maka H0 diterima. i. Hipotesis CAR(-3,+3) : < 2.045, maka H0 diterima. j. Hipotesis CAR(-10,+10) : < 2.045, maka H0 diterima. k. Hipotesis CAR(+1,+10) : < 2.045, maka H0 diterima. l. Hipotesis CAR(+2,+60) : < 2.045, maka H0 diterima. m. Hipotesis CAR(+4,+60) : < 2.045, maka H0 diterima. n. Hipotesis CAR(+11,+60) : < 2.045, maka H0 diterima. o. Hipotesis CAR(-60,+60) : < 2.045, maka H0 diterima. 3. Uji Binomial z-statistic Peneliti melakukan pengujian binomial z-statistic untuk melihat apakah terdapat perubahan terhadap abnormal return dan cumulative abnormal return setelah terjadinya aktivitas stock splits. Peneliti mengumpulkan data harian masing-masing kejadian stock splits, dan membaginya kedalam dua kelompok (sebelum dan sesudah). Peneliti mambandingkan secara langsung data sebelum dan sesudah yang nantinya digunakan untuk uji binomial z-statistic. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.10.

24 64 Tabel 4.10 Hasil Uji Binomial z-statistic untuk Abnormal return dan Cumulative abnormal return Binomial Test Category N Observed Prop. Test Prop. Asymp. Sig. (2- tailed) Abnormal return Group 1 Sesudah < Sebelum Group 2 Sesudah > Sebelum a 9.30 Total Cumulative abnormal return Group 1 Sesudah > Sebelum Group 2 Sesudah < Sebelum a Total a. Based on Z Approximation. Sumber : data olahan SPSS 17 Uji Statistic : Binomial z-statistic α = 0.05 (Tingkat kepercayaan 95%) Tolak H0, jika z-stat. > 1.96 atau sig. < α (0.05), dimana z-stat = 2( p 0.5) ( ) Pengambilan keputusan : a. H0 1 : Setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock split mengalami peningkatan abnorma return. H1 1 : Kurang atau lebih dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock split mengalami peningkatan abnorma return.

25 65 Hasil menunjukkan z-stat = > 1.96, maka H0 1 ditolak, jadi kurang dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan abnorma return. b. H0 2 : Setengah dari semua perusahaan yang melakukan stock split mengalami peningkatan cumulative abnormal return. H1 2 : Kurang atau lebih dari setengah dari semua perusahaan yang melakukan stock split mengalami peningkatan cumulative abnormal return. Hasil menunjukkan z-stat = < 1.96, maka H0 2 diterima, jadi setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan cumulative abnorma return. 4. Pembahasan Motivasi perusahaan untuk melakukan stock splits adalah mereka optimis bahwa kedepannya dapat meningkatkan harga saham. Meskipun stock splits kelihatan hanya berupa kosmetik, pengumuman stock splits diharapkan dapat mengarahkan kinerja saham ke arah positif (Mishra, 2007). Tabel 4.11 menjelaskan bagaimana pengaruh stock splits terhadap kekayaan pemegang saham (shareholder s wealth) dengan menguji abnormal return dan cumulative abnormal return sebelum dan sesudah aktivitas stock splits. Tabel 4.11 menunjukkan terjadinya penurunan pada abnormal return dari menjadi Hasil uji paired-sample t-test menunjukkan abnormal return

26 66 mengalami perubahan yang signifikan setelah terjadinya stock splits (t-stat = 3.461). keadaan proporsi abnormal return sesudah lebih besar dari sebelum stock splits sebesar 0.3, hasil pengujian binomial z-statistic menunjukkan bahwa kurang dari setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan abnormal return setelah stock splits. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mishra (2007) yang menunjukkan penurunan yang signifikan pada abnormal return mengikuti kejadian stock splits. Hal ini dapat menjelaskan bahwa stock splits memiliki pengaruh negatif terhadap pasar, yang menyebabkan abnormal return berubah menjadi negatif setelah ex-date. Variabel Abnormal return Cumulative abnormal return Tabel 4.11 Pengaruh stock splits terhadap kekayaan pemegang saham N Sumber : data olahan Sebelum Sesudah Std. Mean Std. Dev Mean Dev. t-stat. Z-Stat. Pr(x2>x1) * 2.191* Cumulative abnormal return (CAR) mengalami penurunan setelah terjadinya stock splits sebesar menjadi Hasil uji paired-sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah aktivitas stock splits (t-stat = 0.763). Proporsi dalam kasus ini CAR sesudah lebih besar dari sebelum stock splits sebesar 0.47, hasil uji binomial z-statistic menunjukkan setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan cumulative

27 67 abnormal return. Hasil ini tidak dapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mishra (2007), karena hasil uji statistik tidak menunjukkan terdapat perubahan yang signifikan. Hasil yang berbeda ini bisa disebabkan oleh objek penelitian yang dilakukan berbeda, yang menunjukkan karakteristik dari investor di indonesia dan di india berbeda. Tabel 4.12 dan 4.13 menampilkan hasil pengujian dari signifikansi return pasar yang disesuikan untuk interval yang lebih lama sekitar ex-date. Tabel 4.12 menunjukkan sampel abnormal return selama periode kejadian. Tabel 4.13 menunjukkan CAR untuk setiap perbedaan waktu pada hari kejadian. Tabel 4.12 Rangkuman dari rata-rata abnormal returns dan cumulative abnormal return Hari N AAR T(AAR) CAR t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t *

28 68 t t t Sumber : data olahan Tabel 4.12 (Lanjutan) Hari N AAR t(aar) CAR t t t t t t t t t t t * t t t t t t t t t t t t t t Sumber : data olahan Peneliti menemukan pada saat tanggal terjadinya stock split mengalami rata-rata abnormal return yang negatif (hari ke-0 : , t-value : -0.95) dan tujuh hari sesudahnya (dapat dilihat pada Tabel 4.12). Hasil ini menunjukkan bahwa stock splits

29 69 menarik reaksi pasar yang positif pada saat sebelum ex-date, akan tetapi reaksi negatif terjadi mengikuti stock splits itu sendiri. Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa abnormal return mengalami pergerakan yang positif menjelang aktivitas stock splits. Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan signifikan terjadi pada t-4 (t-stat = -2.23). Hal ini membuktikan bahwa pasar memiliki respon positif pada saat menjelang pelaksanaan stock splits. Namun pada saat stock splits sudah dilajankan (t-0), respon pasar berubah menjadi negatif akan tetapi tidak terlalu signifikan. Hasil uji statistik menunjukkan penurunan signifikan terjadi pada saat t-10. Hal ini mungkin dikarenakan harga saham berubah begitu cepat, maka menyebabkan refleksi kepercayaan terhadap perusahaan di masa yang akan datang masih diragukan oleh investor AAR AAR Gambar 4.1 Grafik Pergerakan Abnormal return

30 70 Peneliti ingin memberikan gambaran lebih lanjut mengenai efek dari stock splits terhadap abnormal return, peneliti mengambil periode t-10 sampai t+10 dikarenakan untuk memperjelas informasi yang dimaksud. Pada Gambar 4.1 menunjukkan reaksi pasar positif pada saat menjelang ex-date dan langsung berubah menjadi negatif pada waktu ex-date. Secara keseluruhan abnormal return menjelang stock splits memiliki respon positif dari pasar. Akan tetapi hasil menunjukkan pasar mengalami penurunan kinerja setelah aktivias stock split. Hasil ini menunjukkan respon negatif pasar setelah stock splits itu sendiri. Tabel 4.13 Rangkuman cumulative abnormal return untuk setiap perbedaan waktu. CAR t(car) Sebelum stock splits CAR(-60,-11) CAR(-60,-2) * CAR(-60,-1) * CAR(-30,-1) CAR(-10,-1) * Setelah stock splits CAR (0,+1) CAR (0,+60) Kombinasi CAR(-1,+1) CAR(-3,+3) CAR(-10,+10) CAR(+1,+10) CAR(+2,+60) CAR(+4,+60) CAR(+11,+60) CAR(-60,+60) Sumber : data olahan

31 71 Tabel 4.13 menunjukkan persentase negatif CAR setelah stock split di atas 50%. CAR positif terjadi pada periode t = (-60,-11), t = (-60,-2), t = (-60,-1), t = (-30,-1), dan t = (-10,-1). Pada 59 hari menjelang stock splits CAR positif, hal ini menunjukkan pengumuman stock splits memberikan dampak positif terhadap cumulative abnormal return dan pada periode ini terjadi kenaikan CAR, hasil uji statistik menunjukkan terjadi kenaikan yang signifikan pada saat CAR(-60,-1) dengan t-stat sebesar Pada saat 60 hari setelah ex-date terjadi perubahan pada cumulative abnormal return sehingga berubah menjadi negatif. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terjadi perubahan yang signifikan setelah ex-date CAR CAR Gambar 4.2 Grafik Pergerakan Cumulative abnormal return Gambar 4.2 memperlihtkan pergerakan CAR selama periode stock splits. Hasil menunjukkan CAR mulai t-60 hingga hari ke t+0 adalah positif, dimana nilai maksimum diperoleh pada hari t-1, akan tetapi CAR mengalami penurunan terus

32 72 menerus setelah stock splits hinggal hari ke +27 sebelum berubah menjadi negatif. Peneliti melihat bahwa CAR tidak langsung berubah signifikan menjadi negatif disebabkan oleh stock splits mensinyalkan kondisi perusahaan yang baik kepada investor. Hasil penelitian pengaruh stock splits terhadap kekayaan pemegang saham berkaitan dengan manfaat stock splits yang ingin memanfaatkan psikologis investor tentang tingkat keuntungan yang lebih tinggi setelah stock splits, akan tetapi studi empiris menunjukkan tinggkat keuntungan mengalami penurunan mengikuti aktivitas stock splits. Hal ini memberikan gambaran kepada pihak shareholder tentang bagaimana pengaruh aksi korporasi stock splits dapat mengurangi kekayaan pemegang saham. 4.3 Rangkuman 1. Analisis Pengaruh Stock splits terhadap Price, Return, Volume, dan Volatility a. Berdasarkan hasil analisis deskriptif maka dapat dilihat bahwa aktivitas stock splits dapat menyebabkan penurunan pada price, akan tetapi hasil uji paired-samples t-test menunjukkan perubahan price antara sebelum dan sesudah tidak signifikan (t-stat = 1.33). Proporsi price sesudah lebih besar dari sebelum sebesar 0.47, hasil uji binomial z-statistic menunjukkan setengah dari seluruh perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan price.

33 73 b. Peneliti juga melihat terdapat pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh stock splits terhadap return. Hasil uji paired-samples t-test menjelaskan return mengalami perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock splits (t-stat = 3.930). Hasil uji binomial z-statistic menunjukkan kurang dari setengah dari perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan return dengan proporsi sebesar c. Hasil analisis deskriptif menunjukkan volume mengalami peningkatan setelah aktivitas stock splits, akan tetapi hasil uji paired-samples t-test menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock splits (t-stat = ). Hasil uji binomial z-statistic menunjukkan setengah dari seluruh perusahan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan volume dengan proporsi sebesar d. Hasil analisis deskriptif menunjukkan volatility saham mengalami peningkatan mengikuti aktivitas stock splits, akan tetapi hasil uji pairedsamples t-test tidak menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock splits (t-stat = ). Hasil uji binomial z-statistic menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari perusahaan yang melaukan stock splits mengalami kenaikan volatility dengan proporsi sebesar 0.7. e. Hasil penelitian ini tidak dapat mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mishra (2007). Karena tidak terjadi perubahan yang signifikan dari price, volume dan volatility. Akan tetapi stock splits mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return.

34 74 f. Peneliti melihat terdapat respon pasar yang baik sebelum ex-date, akan tetapi pada saat ex-date pasar berubah menjadi negatif, sehingga peneliti melihat terdapat ketidak konsistenan pasar setelah aktivitas stock splits itu sendiri. 2. Analisis Pengaruh Stock splits terhadap Liquidity Saham a. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan stock splits menyebabkan peningkatan yang signifikan terhadap daily number of shares traded (tstat = -4.06). Hal ini disebabkan oleh saham yang beredar di luar menjadi lebih banyak setelah stock splits, dan harga saham yang menjadi lebih murah menyebabkan daily number of shares traded meningkat signifikan setelah aktivitas stock splits. b. Hasil analisis deskriptif menunjukkan aktivitas stock splits dapat meningkatkan daily value of share traded. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah aktivitas stock splits. Peneliti melihat hal ini memiliki keterkaitan dengan analisis pertama, hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan terhadap harga saham (price) dan volume perdagangan. Hal ini diperkuat dengan analisis deskriptif yang menunjukkan terdapat penurunan harga saham setelah aktivitas stock splits. c. Hasil analisis deskriptif menunjukkan terdapat penurunan pada daily volume turnover (0.36 menjadi 0.29), akan tetapi uji statistik

35 75 menunjukkan stock splits tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daily volume turnover (t-stat = 0.748). Menurut Dennis (2003), meskipun stock splits akan menarik investor kecil, akan tetapi bisa saja perdagangan tidak dibanjiri oleh investor besar, sehingga tidak terdapat perubahan yang signifikan. d. Hasil analisis deskriptif menunjukkan terdapat penurunan pada illiquidity ratio (dari 0.12 menjadi 0.04). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada likuiditas saham. Akan tetapi hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan pada illiquidity ratio (t-stat = ). Peneliti melihat hal ini dapat disebabkan oleh volume perdagangan yang tidak mengalami peningkatan yang signifikan yang telah diselidiki dalam analisis pertama. e. Jika dilihat dari tujuan stock splits itu sendiri untuk meningkatkan likuiditas suatu saham, akan tetapi studi empiris menunjukkan aktivitas stock splits tidak dapat meningkatkan likuiditas saham secara signifikan. 3. Analisis Pengaruh Stock splits terhadap Kekayaan Pemegang Saham a. Dari hasil pembahasan diatas dapat dilihat bahwa stock splits memiliki pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return (t-stat = 3.422). Hasil uji binomial z-stastitic menunjukkan kurang dari setengah dari perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan abnormal return dengan proporsi sebesar 0.3. peneliti melihat respon pasar pada saat sebelum ex-date hampir keseluruhan positif, akan tetapi respon

36 76 pasar berubah menjadi negatif pada saat tanggal dimulainya nominal baru (ex-date). Peneliti melihat hal ini disebabkan oleh ketidak konsistenan harga saham (price) pada saat pengumuman stock splits, yang menyebabkan harga meningkat tidak wajar pada saat sebelum exdate. b. Hasil analisis deskriptif menjelaskan bahwa stock splits memberikan pengaruh negatif terhadap cumulative abnormal return (dari menjadi 0.492). Akan tetapi hasil uji paired-samples t-test menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock splits (t-stat = 0.763). Hasil uji binomial z-stastitic menunjukkan setengah dari setengah dari perusahaan yang melakukan stock splits mengalami kenaikan cumulative abnormal return dengan proporsi sebesar Peneliti melihat CAR tidak mengalami perubahan yang signifikan disebabkan oleh stock splits mensinyalkan kondisi perusahaan yang baik kepada investor. c. Secara keseluruhan respon pasar menjadi negatif yang disebabkan oleh kinerja pasar menurun setelah aktivitas stock splits. Hal ini konsisten seperti yang ditemui Conroy (1990) dan Mishra (2007) pada penelitiannya yang menemukan terjadi respon negatif pasar setelah aktivitas stock splits.

DAFTAR PUSTAKA. Dwi Priyatno Mandiri Belajar Spss cetakan 3, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Dwi Priyatno Mandiri Belajar Spss cetakan 3, Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Dwi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar Spss cetakan 3, Yogyakarta. F. Brigham,Joel F. Houston. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto. (2000). Teori

Lebih terperinci

GLOSARIUM. B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik. D Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa.

GLOSARIUM. B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik. D Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa. 81 GLOSARIUM B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik C Capital Gain : Keuntungan investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya terjadi di pasar sekunder.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut yaitu tahun

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut yaitu tahun BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu terdapat 21 perusahaan yang melakukan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengembangkan usaha ternyata banyak menemui kendala terutama dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk mengembangkan usaha

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu terdapat 35 perusahaan (emiten) yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu terdapat 35 perusahaan (emiten) yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu terdapat 35 perusahaan (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang melakukan aktivitas pemecahan saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009:38), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEKTOR INDUSTRI) SKRIPSI

ANALISIS DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEKTOR INDUSTRI) SKRIPSI ANALISIS DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEKTOR INDUSTRI) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Arifin (2007:15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Arifin (2007:15) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harga saham yang tinggi akan mempengaruhi perdagangan saham di lantai bursa, karena jika harga saham diklaim terlalu mahal akan menyulitkan investor untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PEMECAHAN SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PEMECAHAN SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Kamaluddin Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Timur Email : kamaluddin@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2013 Indra Saputra Indra.dsnstienas@yahoo.com STIE NASASIONAL BANJARMASIN

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT ABSTRAK

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT ABSTRAK 1 ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan likuiditas saham dan kinerja saham perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) 62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT No Nama Perusahaan Tgl SS PBV_sblm EPS_sblm Vol_sblm 1 Tigaraksa Satria Tbk 30/08/05 13.52 4 2.01 2 Prima Alloy Steel Tbk 20/09/05

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investor dalam melakukan investasi atas dana yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investor dalam melakukan investasi atas dana yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan investor dalam melakukan investasi atas dana yang dimiliki merupakan masalah penting yang harus dipertimbangkan oleh para investor. Investor dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris dan melakukan uji hipotesis atas perbedaan abnormal return dan

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor

Lebih terperinci

Repositori STIE Ekuitas

Repositori STIE Ekuitas Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2016-02-13 Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, karena dalam kasus ini terdapat dua data observasi dari subyek yang sama yang sampel satu tergantung (dependent)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN No. 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pemilihan sampel untuk menghindari counfounding factors. Perusahaan sampel

Lebih terperinci

Ali Sadikin. Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Jl. Brigjen H. Hasan Basry Kayu Tangi Banjarmasin

Ali Sadikin. Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Jl. Brigjen H. Hasan Basry Kayu Tangi Banjarmasin APRIL 2011, VOLUME 12 NOMOR 1 ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA PEMECAHAN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Dirgabri Oktavia Hutagalung Tempat, Lahir : Dumai, 5 Oktober 1990 Jenis Kelamin Agama : Perempuan : Kristen Protestan Alamat : Jl. PHH. Mustofa Gg Pelita I no:22 RT.03/RW.02

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan

I. PENDAHULUAN. keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal dipandang sebagai salah satu alternatif yang dapat di manfaatkan perusahaan untuk memenuhi kabutuhan danannya. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar Modal (Bursa Efek/Stock Exchange) merupakan tempat untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. Pasar Modal (Bursa Efek/Stock Exchange) merupakan tempat untuk memperoleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Modal (Bursa Efek/Stock Exchange) merupakan tempat untuk memperoleh sumber pembiayaan eksternal perusahaan dan juga untuk memperoleh pendapatan dengan berinvestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data LQ45 merupakan salah satu indeks saham pada Bursa Efek Indonesia, dipilihnya LQ45 sebagai sample pada penelitian ini karena indeks LQ45 merupakan kumpulan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2007 S.D. 2011)

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2007 S.D. 2011) ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2007 S.D. 2011) Yan Noviar Nasution dan Herdiyana Dosen Tetap Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study. Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.

Lebih terperinci

PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM

PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 12, No. 3, Desember 2010, Hlm. 161-174 PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM ELLEN RUSLIATI dan ESTI NUR FARIDA Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian, yakni perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Studi Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011) Suproyogi Rachmadani, Kertahadi Fransisca Yaningwati

Lebih terperinci

Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel

Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel No Kode Nama Perusahaan Tanggal Tanggal Berdiri Listing 1 ELTY PT Bakrieland Development Tbk 11 Jan 1901 30 Okt 1995 2 BKDP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790

Lebih terperinci

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011 Komang Ayu Setia Dewi 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK-SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA. Ishak. ABSTRACT

KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK-SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA. Ishak.   ABSTRACT KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK-SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA Ishak Email : Ishak_mhp@yahoo.com ABSTRACT This research was an even study that was conducted by observing the performance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan yang Melakukan Stock Split Tahun 2008

Lampiran 1. Deskripsi Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan yang Melakukan Stock Split Tahun 2008 LAMPIRAN Lampiran 1. Deskripsi PerusahaanPerusahaan Sektor Pertambangan yang Melakukan Stock Split Tahun 28 PT International Nickel Indonesia Tbk ( PT Inco atau Perseroan ) merupakan satu di antara produsen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto (2010) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek yang menjadi bahan penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue pada periode tahun 2009 2012 yang memenuhi kriteriakriteria

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor mempunyai peran yang sangat penting di pasar modal karena mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran pasar modal menjadi tidak

Lebih terperinci

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA ANALISIS PERBANDINGAN TRADING VOLUME ACTIVITY, NILAI PERUSAHAAN, PER SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (PERIODE PENELITIAN 2011-2014) Nama : Annisa Rachmah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) yang termasuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode pengamatan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009 o. Lampiran. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009 ama Perusahaan Kode Ukuran Perusahaan Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Current Ratio Debt to Equity Ratio Return on

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO SISTEMATIS DAN ABNORMAL RETURN PADA PERISTIWA STOCK SPLIT

ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO SISTEMATIS DAN ABNORMAL RETURN PADA PERISTIWA STOCK SPLIT ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO SISTEMATIS DAN ABNORMAL RETURN PADA PERISTIWA STOCK SPLIT Suskim Riantani 1, Dirgabri Oktavia Hutagalung 2, Gugun Sodik 3 1,2 Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Novia Dian Praptica noviadianprapticaa@gmail.com Sri Utiyati Sekolah

Lebih terperinci

x 100 %

x 100 % 1 Lampiran 1 Bank Rakyat Indonesia Perhitungan CAR CAR = Modal Bank ATMR x 100 % = (Rasio CAR - 8%) / 0,1 Modal ATMR CAR 22717959 180354035.8 12.60 23631435 199978126.2 11.82 22777053 205915392.2 11.06

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan ANALISIS PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU LEGISLATIF 9 APRIL 2014 (EVENT STUDY PADA SEKTOR-SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA) 1 I Made Widi Hartawan,

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

Vol. 8, No 16 Desember 2010 ISSN

Vol. 8, No 16 Desember 2010 ISSN Vol. 8, No 16 Desember 2010 ISSN 1412-4521 Pengaruh Faktor Internal Konsumen dan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Berbelanja Pada JM Group Palembang Kasjim dan Zakaria Wahab Kinerja Saham Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Pembentukan Portofolio Optimal Dari hasil pengamatan terhadap perkembangan harga saham yang tergabung dalam kelompok LQ45 selama 10 periode evaluasi 6-bulanan

Lebih terperinci

Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics Lampiran 1 ed Samples Statistics 1 2 3 4 5 6 7 8 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Current Ratio Sebelum Akuisisi 1,2367 3,12662,07311 Set Sebelum Akuisisi,0587 3,02684,01550 Current Ratio Sesudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi di pasar modal dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan saham. Besarnya pengaruh suatu informasi terkait dengan kandungan informasi tersebut, bersifat ekonomi

Lebih terperinci

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari. Lampiran. Kuesioner Penelitian Penerimaan Kampung Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Alokasi Dana Kampung Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sampel Perusahaan LQ 45

Lampiran 1. Sampel Perusahaan LQ 45 Lampiran. Sampel Perusahaan LQ 45 ASTRO AGRO LESTARI TBK ANEKA KIMIA RAYA CORPORINDO TBK ANEKA TAMBANG (PERSERO) TBK ASTRA INTERNASIONAL TBK BANK CENTRAL ASIA TBK BANK NEGARA INDONESIA TBK BANK DANAMON

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share dan Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate Periode 2010-2012 4.1.1 Hasil Perhitungan Debt to

Lebih terperinci

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Lampiran 1 Data Capital Adequacy Ratio dan No. Kode Nama Bank Capital Adequacy Ratio (CAR) 2010 2011 2012 1. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 0.1860 0.1760 0.1670 2. BBRI Bank Republik Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam era globalisasi ini, perusahaan harus meningkatkan keunggulan kompetitifnya agar tetap dapat exist dan mendapat posisi tertentu di pasar. Untuk itu perusahaan membutuhkan modal, yang dapat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN PT MALINDO FEEDMILL, TBK. DAN ENTITAS ANAK

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN PT MALINDO FEEDMILL, TBK. DAN ENTITAS ANAK PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN PT MALINDO FEEDMILL, TBK. DAN ENTITAS ANAK Lusianawati lucyana2193@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Memesan_DO_sebelum,8000 10,14907,04714 Memesan_DO_setelah,7700

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan Go Public dan yang mendapatkan Annual Report Award (ARA) 2011 pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan pada Pusat Referensi

Lebih terperinci

REAKSI INVESTOR TERHADAP RASIO-RASIO KEUANGAN yang BAD NEWS dan GOOD NEWS

REAKSI INVESTOR TERHADAP RASIO-RASIO KEUANGAN yang BAD NEWS dan GOOD NEWS REAKSI INVESTOR TERHADAP RASIO-RASIO KEUANGAN yang BAD NEWS dan GOOD NEWS ABSTRAK Laporan keuangan memiliki kandungan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh investor dalam berinvestasi, salah satunya

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini diperoleh kesimpulan yang mengacu pembahasan bab sebelumnya. Berdasarkan hasil pengujian terhadap abnormal return, risiko sistematis, dan volume perdagangan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

STUDI KOMPARATIF VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE STUDI KOMPARATIF VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Ni Komang Asri Sugiartini Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Sampel Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan (emiten) yang listed di BEI pada tahun 2007 dan melakukan pengumuman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambar Umum PT. Bank Syariah Mandiri Ketika terjadi krisis tahun 1998 banyak bank yang dilakukan penutupan atau penggabungan (merger). Pada taggal 31 Juli 1999 pemerintah melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE 2011-2014 COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE IN PT. KIMIA FARMA TBK AND PT. KALBE FARMA TBK PERIOD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi ekonomi yang telah menyebabkan perubahan pesat terhadap perekonomian tidak hanya pada tingkat dunia tetapi juga berpengaruh terhadap Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang dilakukan ketika harga saham dinilai terlalu tinggi. Menurut Fatmawati dan Asri (1999)

Lebih terperinci

: Novita Dianasari NPM : :Dr. Henny Medyawati, Skom., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2012

: Novita Dianasari NPM : :Dr. Henny Medyawati, Skom., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2012 Pengaruh CAR, ROE, LDR dan NPL Terhadap Return Saham Serta Pengaruh Saat Sebelum dan Sesudah Publikasi Laporan Keuangan Pada Bank Go Public di Bursa Efek Indonesia NAMA : Novita Dianasari NPM : 21208463

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2016 dan diperkirakan akan selesai pada bulan September 2017. Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Stock split, event study, abnormal return, LQ45.

ABSTRACT. Keywords: Stock split, event study, abnormal return, LQ45. ABSTRACT Stock split is one of the common events which can be happened in the capital market. The aim of this study is to analyze the impact of stock split announcements on stock prices and trading volume

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Dafter Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE EMITEN 1. Astra Internasional Tbk ASII 2. Astra Otoparts Tbk AUTO 3. Sepatu bata Tbk BATA 4. Indo kordosa Tbk BRAM 5. Berlina Tbk BRNA

Lebih terperinci