HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan"

Transkripsi

1 3 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Honda Motor Company, Ltd atau Honda Technology Research Institute Company, Limited adalah produsen mobil, truk, sepeda motor dan skuter asal Jepang. Perusahaan ini juga membuat kendaraan segala medan, generator listrik, mesin kelautan dan peralatan taman. Honda didirikan pada tanggal 24 September 1948 oleh Soichiro Honda. Honda merupakan produsen sepeda motor terbesar di dunia sejak 1959, dan juga produsen mesin pembakaran terbesar dengan produksi lebih dari 14 juta unit tiap tahun. Perusahaan Mobil Honda berhasil menggusur Nissan sebagai produsen mobil kedua terbesar di Jepang tahun 21. Honda juga menggusur Chrysler, untuk menjadi pabrikan mobil terbesar keempat di pasar AS. Sekarang ini, Honda juga pabrikan mobil terbesar keenam di dunia. Pada 24, perusahaan ini mulai memproduksi motor diesel, yang sangat tenang dan tidak membutuhkan penyaring untuk dapat melewati standar polusi. Honda merupakan pabrikan Jepang pertama yang meluncurkan merek mobil mewahnya, menggunakan merk Acura untuk mobil mewahnya di Amerika Utara. Mobil Honda terkenal dengan daya tahan dan jarang rusak. Penjualan Honda di Indonesia paling terkenal dengan sepeda motornya. Honda Motor Company, Ltd masuk Indonesia pada tanggal 11 Juni 1971, dimana saham terbesar dimiliki oleh PT. Astra Internasional. ( Salah satu pusat penjualan resmi mobil Honda adalah PT. Honda Mandiri Prawira Raya Motor atau yang lebih dikenal dengan nama PT. Honda Mandiri Bogor didirika pada tanggal 1 Juni Berlokasi di Jalan Pajajaran no. 27 Bogor, diatas tanah seluas 3.3 m 2. Sebagai satu satunya tempat penjualan resmi Honda yang berada di Kota Bogor, PT. Honda Mandiri Bogor melayani penjualan mobil, perawatan kendaraan dan penyediaan suku cadang orisinil Honda. Pada Juni 28, PT. Honda Mandiri Bogor melakukan perluasan dengan membuka layanan khusus

2 31 perawatan dan penjualan suku cadang orisinil di Jalan Bina Marga I no.15 Bogor, yang berdiri diatas tanah seluas 3.6m Visi, Misi dan Moto Perusahaan Honda Motor Company, Ltd beroperasi dengan prinsip dasar Respect for the Individual dan The Three Joys yang mengekpresikan kesenangan dalam membeli, kesenangan dalam menjual dan juga kesenangan dalam menciptakan. Sedangkan Respect for the Individual merefleksikan keinginan untuk menghargai karakter dan kemampuan yang unik pada setiap individu, mempercayai satu sama lain sebagai rekan kerja untuk melakukan yang terbaik dalam segala situasi. Prinsip dasar perusahaan yaitu menjaga pedapat pasar global untuk menyediakan produk dengan kualitas terbaik, dengan harga yang sangat bersahabat bagi pelanggan, dengan moto yang diusung The Power of Dream. Visi dari PT. Honda Mandiri Bogor adalah memberi pelayanan yang terbaik. Sedangkan misi yang dimiliki adalah memasarkan produk Honda dan memberikan pelayanan servis Produk Produk Perusahaan Sebagai pusat penjualan resmi Honda satu satunya di Kota Bogor, PT. Honda Mandiri Bogor memasarkan hampir seluruh produk mobil Honda serta suku cadang. Beberapa produk yang dipasarkan oleh PT. Honda Mandiri Motor antara lain adalah: 1. Honda City, merupakan mobil sedan dengan 5 (lima) penumpang, tampil dengan desain garis tegas dan interior yang modern memancarkan energi yang dinamis serta performa yang handal. Honda City memiliki teknologi efisiensi bahan bakar yang ramah lingkungan, ruang kabin yang lapang sehingga memberikan rasa nyaman dalam berkendara. Honda City hadir dengan kapasitas mesin 15 cc dengan dimensi 4.385mm x 1.715mm x 1.47mm, adapun harga yang ditawarkan berkisar dari Rp Rp Honda Civic, merupakan sedan kelas menengah dengan 5 (lima) penumpang dengan eksterior yang stylish dan sporty serta kabin yang eksklusif. Didukung dengan teknologi VSA (Vehicle Stability Assist) dan Multiplex meter. Honda Civic merupakan salah satu sedan favorit di kelasnya, dengan berbagai penghargaan yang bergengsi. Honda Civic

3 32 hadir dengan 2 (dua) type mesin yaitu 18 cc SOHC dan 2 cc DOHC, dengan dimensi 4.54mm x 1.75mm x 1.435mm. Harga yang ditawarkan oleh Honda adalah Rp Rp untuk tipe 18 cc SOHC dan Rp 44.. untuk tipe 2 cc DOHC. 3. Honda Accord, merupakan sedan kelas premium atau mewah pada jajaran mobil Honda. Sedan dengan moto Unlimited Luxury ini memiliki kapasitas penumpang 5 (lima) orang dengan interior yang sangat mewah. Honda Accord memiliki beberapa type mesin, 2.4 L VTi MT 2.4 L VTi AT 2.4 L VTi-L AT 3.5 L V6 AT, dengan dimensi 4.935mm x 1.845mm x 1.476mm. Adapun harga yang ditawarkan adalah Rp Rp untuk type 2.4 L dan Rp 78.. untuk 3.5 L V6. 4. Honda Jazz, merupakan city car yang diusung oleh Honda dengan desain yang sporty dan efisiensi bahan bakar. City cay ini memiliki kapasitas penumpang hingga 5 (lima) orang dengan interior yang canggih dan selalu menjadi trendsetter di kelasnya. Honda Jazz hadir dengan kapasitas mesin 15cc SOHC dengan dimensi 3.9mm x 1.695mm x 1.525mm, dan harga yang dibandrol oleh Honda berkisar antara Rp Rp Honda Freed, merupakan salah satu produk teranyar dari Honda. Mobil yang berada pada kelas MPV (Multy Purpose Vehicle) ini memiliki kapasitas penumpang 7 (tujuh) orang dengan desain eksterior yang unik dilengkapi dengan teknologi yang mutakhir. Mobil ini memiliki dimensi 4.215mm x 1.7mm x 1.735mm, Honda Freed hanya memiliki satu tipe mesin yaitu 1.5 L SOHC, 4 silinder segaris i-vtec. Adapun harga yang ditawarkan oleh Honda berkisar antara Rp Rp Honda Oddysay, adalah salah satu tipe MPV (Multy Purpose Vehicle) yang mewah dari Honda. Honda Oddysay memiliki motto Excitement Inside Sophiscation atau bisa diartikan Kegembiraan Dalam Hidup motto ini digunakan karena Honda Oddysay memiliki kesempurnaan dalam berkendara. Didukung oleh eksterior yang elegan dan interior yang mewah serta kenyamanan dalam berkendara, Honda Oddysay menjadi

4 33 mobil premium dikelasnya. Dengan dimensi 4.8mm x 1.8mm x 1.545mm, dengan mesin 2.4 L 4 silinder segaris Honda Odysay dibandrol dengan harga Rp Honda CR-V, Refinement of Style, Safety and Comfort merupakan motto dari SUV (Sport Utility Vehicle) keluaran Honda ini. Kesetabilan berkendara, kenyamanan yang tiada duanya dalam kabin yang lapang dan mewah, performa mesin yang responsive, serta teknologi keselamatan dan fitur fitur yang inovatif. Honda CR-V hadir dalam dua tipe mesin yaitu i-vtec 2. L SOHC dan i-vtec 2.4 L DOHC, dengan dimensi 4.566mm x 1.82mm x 1.68mm. Adapun harga yang dibandrol untuk kedua tipe tersebut berkisar antara Rp Rp untuk tipe i- VTEC 2. L SOHC dan Rp untuk tipe i-vtec 2.4 L DOHC. 4.2 Hasil Analisis Analisis Kointegrasi Menurut Chen dan Knez pada tahun 1995 dalam Lucey et al (24) Sebelum melakukan analisis dalam model VAR/VECM adalah uji kointegrasi, yaitu dapat menjelaskan bahwa variabel yang diamati dalam penelitian ini akan stabil pada jangka panjang. Esensi dari cointegration adalah bahwa series tidak dapat menyebar ke segala arah jauh dari satu sama lain dan menjelaskan bahwa keberadaan hubungan jangka panjang antara series ini dengan series yang lain dapat ditulis pada suatu format Error Correction. Salah satu syarat agar tercapai keseimbangan jangka panjang ad alah apabila pola data yang digunakan stasioner pada level nol maka menggunakan metode VAR, dan apabila pola data yang digunakan tidak stasioner pada level nol maka menggunakan metode VECM dalam menganalisa stasioneritas, tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada tingkat signifikan 5 persen. Data penjualan yang dianalisis adalah data penjualan bulanan City Car, Sedan, MPV dan SUV yang diperoleh dari tahun 28 sampai Uji Stasioneritas Uji stasioneritas data pada seluruh variabel dengan Augmented Dickey-Fuller Test (ADF) menggunakan perangkat lunak Eviews 6. Hasil pegujian stasioner dapat dilihat pada table 2 berikut ini.

5 34 Tabel 2. Hasil Uji Stationer Variabel Test Critical Value (5%) T - Statistic Probability City Civic Jazz Freed CR-V Berdasarkan hasil Tabel 2 tersebut menunjukan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah stationer, hal ini karena nilai nilai Test Critical Values lebih kecil dari nilai t-statistic dengan nilai kritis pada taraf 5 persen. Setelah uji stasioner sudah dilakukan dan menunjukan hasil yang stasioner pada level, maka dapat menggunakan model VAR, dan apabila tidak semuanya stasioner maka digunakan model VECM. Dengan data yang ditunjukan oleh tabel diatas, dapat disimpulkan model yang digunakan adalah VAR dan dapat disimpulkan pula bahwa terdapat hubungan diantara variabel variabel tersebut dalam jangka panjang Uji Kausalitas Granger Uji kausalitas multivariate dilakukan untuk melihat hubungan kausalitas antara variabel-variabel yang ada dalam model. Hubungan kausalitas antar variabel dapat diketahui dengan melakukan Pairwise Granger Causality Test. Hipotesis nol ( ) yang diuji adalah tidak ada hubungan kausalitas dan hipotesis alternatifnya ( ) adalah adanya hubungan kausalitas. Nilai probability sebesar 5 persen digunakan untuk menentukan apakah diterima atau ditolak. Apabila nilai probabilitasnya kurang atau sama dengan 5 persen maka terima tolak, dan apabila nilai probabilitasnya lebih dari 5 persen maka terima tolak. Hasil uji kausalitas untuk produk City, Civic, Jazz, Freed dan CR-V dapat dilihat pada table 3 berikut ini.

6 35 Tabel 3. Hasil Uji Kausalitas untuk produk City, Civic, Jazz, Freed dan CR-V Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. CIVIC does not Granger Cause CITY CITY does not Granger Cause CIVIC CRV does not Granger Cause CITY CITY does not Granger Cause CRV FREED does not Granger Cause CITY CITY does not Granger Cause FREED JAZZ does not Granger Cause CITY CITY does not Granger Cause JAZZ CRV does not Granger Cause CIVIC CIVIC does not Granger Cause CRV FREED does not Granger Cause CIVIC CIVIC does not Granger Cause FREED JAZZ does not Granger Cause CIVIC CIVIC does not Granger Cause JAZZ FREED does not Granger Cause CRV CRV does not Granger Cause FREED JAZZ does not Granger Cause CRV CRV does not Granger Cause JAZZ JAZZ does not Granger Cause FREED FREED does not Granger Cause JAZZ Berdasarkan Tabel diketahui bahwa uji kausalitas Granger menunjukan hasil variabel variabel penjualan produk menunjukan hubungan satu arah antara city dengan CRV, Civic dengan Freed dan Jazz dengan Civic. Hubungan tersebut dapat diartikan bahwa permintaan City berpengaruh pada permintaan CRV dan permintaan akan Civic berpengaruh juga pada permintaan Freed. Sama halnya dengan permintaan Jazz yang juga mempengaruhi permintaan dari Civic Uji Lag Optimum Pendekatan VAR VECM sangat sensitif terhadap jumlah lag yang digunakan, maka perlu ditentukan panjang lag yang optimal. Penentuan panjang lag digunakan untuk mengetahui lamanya periode keterpengaruhan suatu variabel terhadap variabel masa lalunya maupun terhadap variabel endogen lainnya. Penentuan lag dapat

7 36 digunakan dengan beberapa pendekatan antara lain Likelihood Ratio (LR), Final Prediction Error (FPE), Akaike Information Criterion (AIC) dan Schwarz Criterion (SC). Hasil penentuan panjang lag secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil penentuan panjang lag Lag LogL LR FPE AIC SC HQ NA * * * * * Berdasarkan hasil Tabel 4 dapat dilihat bahwa uji kestabilan yang telah dilakukan ditunjukan bahwa model VAR dalam penelitian ini telah stabil pada lag ke-2. Setelah dipastikan bahwa hasil estimasi VAR berada dalam kondisi stabil, maka dapat dilakukan penetapan lag optimal. Lag optimal dihitung dengan menggunakan AIC dengan mengambil nilai AIC yang paling kecil. Dari tabel memperlihatkan bahwa dari 2 lag yang ada, lag yang bertanda asterisk (*) terdapat pada lag pertama, hal ini menandakan bahwa lag optimal yang dipilih berdasarkan AIC terdapat pada lag pertama Pemodelan VAR Pengaruh variabel dapat dilihat dengan menggunakan analisis VAR, interpretasi hasil dapat dilihat dengan membaca koefisien integrasi dan pembacaan tanda terbalik dari tanda koefisiennya. Koefisien integrasi dinyatakan signifikan jika nilai mutlak statisti lebih besar dari nilai tabel yaitu 1,96. Berikut ini merupakan hasil estimasi VAR.

8 37 Tabel 5. Hasil Estimasi VAR CRV FREED CITY CIVIC JAZZ CRV(-1) (.22313) (.33862) (.9268) (.6367) (.36917) [ ] [.54154] [ ] [.17559] [ ] CRV(-2) (.23524) (.357) (.9772) (.6713) (.38921) [ ] [.28333] [ ] [-.3813] [.39646] FREED(-1) (.12851) (.1953) (.5338) (.3667) (.21262) [.458] [ ] [.58728] [ ] [ ] FREED(-2) (.12866) (.19526) (.5345) (.3671) (.21288) [-.9365] [.82228] [.98123] [-.7324] [.39528] CITY(-1) (.4395) (.6133) (.1678) (.11527) (.66834) [ ] [ ] [.92318] [ ] [.82684] CITY(-2) (.49765) (.75523) (.2672) (.142) (.82337) [.6488] [ ] [ ] [.93615] [-.5527] CIVIC(-1) (.8459) ( ) (.35138) (.24138) ( ) [-1.218] [-.322] [ ] [ ] [ ] CIVIC(-2) (.8351) ( ) (.33377) (.22928) ( ) [.15268] [ ] [ ] [.15615] [ ] JAZZ(-1) (.12461) (.18912) (.5176) (.3556) (.2618) [-.3639] [ ] [ ] [ ] [ ] JAZZ(-2) (.13294) (.2176) (.5522) (.3794) (.21996) [ ] [ ] [ ] [ ] [.29724] C (5.4297) ( ) ( ) ( ) ( ) [ 1.735] [ ] [ ] [ ] [ ] Berdasarkan hasil estimasi VAR, dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang ditunjukan oleh penjualan CR-V, penjualan tersebut dipengaruhi secara nyata oleh penjualan CR-V pada lag pertama dan penjualan city pada lag pertama dan juga lag kedua. Penjualan city dipengaruhi oleh penjualan CR-V pada lag pertama dan dipengaruhi secara nyata oleh City itu sendiri pada Lag kedua. Pada penjualan Civic

9 38 dipengaruhi secara nyata oleh penjualan City pada lag pertama dan kedua. Sedangkan untuk penjualan Jazz dipengaruhi secara nyata oleh penjualan City pada Lag pertama. Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara City dengan CR-V, Civic, dan juga Jazz. Sedangkan untuk produk Freed hubungan yang terjadi tidak terlalu signifikan Uji Stabilitas Model Model dikatakan stabil apabila nilai modulus nya kurang dari satu. Berdasarkan tabel, bahwa nilai akar karakteristik atau modulus semuanya menunjukan nilai kurang dari satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa model VAR telah stabil Tabel 6. Modulus Modulus Analisis Impuls Response Function (IRF) Analisis Impuls Respon pada penelitian ini akan dilakukan dengan cara menganalisis masing-masing produk yaitu Civic, Jazz, Feed dan CR-V. Hasil analisis dari produk-produk tersebut akan menggambarkan suatu dampak perubahan dari suatu produk dan dapat mengetahui sebab akibat perubahan tersebut. Pada Gambar 2 dibawah ini akan menganalisis antara kelima produk terhadap produk CR- V.

10 39 Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E. 8 6 Response of CRV to CRV Response of FREED to CRV 6 (1) (2) Response of CITY to CRV Response of CIVIC to CRV (3) (4) Response of JAZZ to CRV (5) -4 Gambar 2. Grafik impuls respon terhadap CR-V

11 4 1. CR-V Terhadap CR-V Berdasarkan Gambar 2 Respon CR-V terhadap CR-V dapat diketahui bahwa respon yang diberikan oleh produk CR-V terhadap standar deviasi variabel itu sendiri bernilai positif. Pergerakan respon pada grafik tersebut cenderung tidak stabil, pada periode 1 nilai respon yang diberikan sebesar 6 persen, akan tetapi pada periode ke 2 terjadi penurunan yang signifikan dari respon tersebut, pada periode ke 2 respon yang dihasilkan adalah 5 persen. Setelah terjadi penurunan pada periode ke 2, respon kemudian kembali menurun pada periode ke 3, dari periode ke 3 sampai dengan periode ke 8 nilai respon tidak stabil dan kembali stabil pada periode ke 1 dengan nilai respon nol persen. Selanjutnya untuk periode 11 sampai 5 pergerakan respon cenderung stabil di nol persen. 2. Freed Terhadap CR-V Dapat dilihat pada Gambar 2 bahwa terdapat nilai standar deviasi dari respon Freed terhadap variabel CR-V yang bernilai positif, ketika variabel diimpuls nilai respon meningkat pada periode pertama sampai dengan periode ke 4. Pada periode pertama nilai respon yaitu 5 persen dan naik pada periode ke 3 menjadi 1 persen, akan tetapi dari periode ke 4 sampai dengan periode ke 12 terjadi penurunan dengan titik terendah dengan nilai 18 persen. Pada periode ke 13 sampai dengan periode ke 5 cenderung stabil yaitu nol persen. 3. City Terhadap CR-V Respon ketiga yang dianalisa adalah respon City terhadap CR-V, dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa respon yang diberikan oleh produk City terhadap standar deviasi variabel itu sendiri bernilai positif. Pada periode ke 1 nilai respon yang diberikan sebesar 5 persen dan meningkat pada periode ke 2 menjadi 13 persen. Periode selanjutnya mengalami penurunan hingga akhirnya stabil pada periode ke 11 sampai dengan 5 pada nilai nol persen. 4. Civic Terhadap CR-V Respon keempat yang dianalisa adalah respon Civic terhadap CR-V. Pada grafik tersebut, nilai standar deviasi dari respon Civic terhadap CR-V bernilai positif, ketika variabel diimpuls nilai respon menurun pada periode ke 2 dan kembali naik pada periode ke 3. Impuls yang dilakukan membuat ketidak

12 41 stabilan nilai pada periode ke 4 sampai dengan 12 dan akhirnya kembali stabil pada periode ke 13 sampai dengan periode ke 5 dengan nilai nol persen. 5. Jazz Terhadap CR-V Pada grafik kelima diatas dapat terlihat respon yang diberikan oleh Jazz terhadap CR-V, respon yang diberikan Jazz pada perubahan standar deviasi CR-V bernilai negatif. Pada periode pertama nilai respon yang diberikan yaitu 5 persen, selanjutnya pada periode kedua terjadi penurunan yaitu -1 persen. Pada periode selanjutnya nilai respon naik lagi menjadi 3 persen. Periode keempat nilai respon -5 persen sedangkan pada periode kelima responya bernilai 1 persen. Nilai respon stabil pada periode ke 1 sampai dengan periode ke 5 dengan nilai respon persen. Gambar 3 menunjukan ketika Freed diimpuls atau diguncangkan. Setelah melakukan perbandingan analisis kelima produk terhadap CR-V, kemudian melakukan kembali perbandingan dengan kelima produk akan tetapi pada Gambar 3 dibawah ini kelima produk akan dibandingkan dengan produk Freed. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.

13 42 Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E Response of CRV to FREED Response of FREED to FREED 1. (1) (2) Response of CITY to FREED Response of CIVIC to FREED 1. (3) (4) Response of JAZZ to FREED 6 4 (5) Gambar 3. Grafik impuls respon terhadap Freed 1. CR-V Terhadap Freed Respon pertama yang dianalisis adalah respon CR-V terhadap Freed, pada grafik tersebut nilai standar deviasi dari respon CR-V terhadap Freed bernilai negatif. Ketika variabel diimpuls nilai respon pada periode pertama menunjukan nilai 1 persen dan meningkat di periode kedua dengan nilai 5

14 43 persen. Pada periode berikutnya hingga periode kesepuluh nilai respon berada ditingkat negatif dan kembali stabil pada nilai respon nol persen pada periode kesebelas. Dengan nilai respon nol persen hal ini menunjukan bahwa variabel CR-V tidak berpengaruh terhadap penjualan Freed. 2. Freed Terhadap Freed Respon Freed terhadap Freed itu sendiri memiliki nilai standar deviasi dan bernilai positif. Ketika variabel diimpuls nilai respon pada periode pertama menunjukan nilai 75 persen, pada periode kedua turun menjadi 55 persen dan terus menurun sampai dengan periode kelima. Lalu pada periode keenam impuls menunjukan respon negatif dengan nilai -5 persen. Impuls dengan nilai negatif terjadi dari periode keenam sampai dengan periode keempat belas dan kembali stabil pada nilai nol persen pada periode kelimabelas. 3. City Terhadap Freed Respon ketiga yang dianalisa adalah respon City terhadap Freed. Pada awal grafik tersebut terlihat saat diimpuls respon yang ditimbulkan oleh City terhadap Freed adalah negatif. Pada impuls pertama nilai respon yang ditunjukan pada periode pertama adalah -6 persen, pada periode berikutnya sampai dengan periode kesepuluh impuls menunjukan nilai positif dengan nilai tertinggi 3 persen. Pada periode ketigabelas impuls menunjukan respon yang stabil pada nilai nol persen sampai dengan periode kelimapuluh. 4. Civic Terhadap Freed Respon keempat yang dianalisa adalah respon Civic terhadap Freed, dimana nilai standar deviasi dari respon Civic terhadap Freed yang ditunjukan pada grafik tidak stabil. Pada periode pertama nilai respon yang ditunjukan sebesar 4 persen dan menurun pada periode kedua menjadi 3 persen. Pada periode ketiga terjadi penurunan yang drastis mencapai nilai -3 persen. Respon impuls mulai stabil pada periode 13 hingga 5 dengan nilai respon nol persen. 5. Jazz Terhadap Freed Pada grafik terakhir yang dianalisa adalah respon Jazz terhadap Freed, dimana nilai standar deviasi dari respon Jazz terhadap Freed menunjukan nilai yang positif. Pada periode pertama respon menunjukan nilai 1 persen lalu naik pada periode kedua menjadi 2 persen dan meningkat menjadi 25 persen pada

15 44 periode keempat. Akan tetapi pada periode kelima terjadi penurunan menjadi - 1 persen dan terus tidak stabil sampai dengan periode kesepuluh. Pada periode ke 11 sampai dengan 5 respon impuls mulai menunjukan nilai stabil dengan nilai nol persen. Pada Gambar 4 dibawah ini akan menjelaskan perbandingan kelima produk terhadap produk City. Grafik tersebut akan memperlihatkan produk apa saja yang akan saling mempengaruhi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.

16 45 Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E. Response of CRV to CITY Response of FREED to CITY 2 1 (1) 4 2 (2) Response of CITY to CITY Response of CIVIC to CITY 3 2 (3) (4) Response of JAZZ to CITY 6 4 (5) Gambar 4. Grafik impuls respon terhadap City 1. CR-V Terhadap City Pada Gambar grafik 4, nilai standar deviasi dari respon CR-V terhadap City bernilai negatif, ketika variabel diimpuls nilai respon menurun pada periode pertama sampai dengan periode ke 13. Pada periode pertama nilai respon

17 46 menunjukan nilai -1 persen dan terus menurun hingga periode ke 13 dengan nilai terendah -2 persen pada periode ke 2. Pada periode ke 14 sampai dengan periode ke 5 nilai respon cenderung stabil yaitu nol persen, dengan nilai respon negatif hal ini menunjukan bahwa variabel CR-V tidaklah berpengaruh terhadap naik dan turunnya penjualan City. 2. Freed Terhadap City Respon kedua yang dianalisis adalah respon Freed terhadap City, pada grafik tersebut nilai satandar deviasi dari respon Freed terhadap City bernilai negatif. Ketika variabel diimpuls nilai respo menurun pada periode pertama sampai dengan periode ke 1 dengan nilai terendah -16 persen. Selanjutnya pada periode ke 11 sampaidengan periode ke 5 nilai respon stabil pada angka nol persen. Dengan nilai tersebut berarti penjualan Freed tidak berpengaruh pada penjualan City. 3. City Terhadap City Respon ketiga yang dianalisis adalah respon City terhadap variabel itu sendiri. Pada grafik tersebut nilai standar deviasi dari respon City terhadap variabel itu sendiri bernilai positif, ketika variabel diimpuls nilai respon meningkat pada periode pertama sampai dengan periode ke 9. Pada periode pertama nilai respon sebesar 22 persen dan nilai respon terendah pada periode ke 7 yaitu 1 persen. Pada periode selanjutnya hingga periode ke 5 nilai respon cenderung stabil yaitu nol persen, dengan nilai respon yang positif hal ini menunjukan bahwa variabel City sangat berpengaruh terhadap naik dan turunnya penjualan City itu sendiri. 4. Civic Terhadap City Respon keempat yang dianalisis adalah respon Civic terhadap City, pada grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi dari respon Civic terhadap City bernilai positif. Ketika variabel diimpuls nilai respon meningkat dari periode pertama sampai dengan periode ke 7 dengan nilai tertinggi sebesar 4 persen pada periode ke 2 dan nilai terendah sebesar 1 persen pada periode ke 6. Pada periode selanjutnya hingga periode ke 5 nilai respon cenderung stabil yaitu nol persen, dengan nilai respon yang positif hal ini menunjukan bahwa variabel Civic sangat berpengaruh terhadap naik dan turunnya penjualan City.

18 47 5. Jazz Terhadap City Respon selanjutnya adalah analisis respon Jazz terhadap City dimana grafi menunjukan nilai standar deviasi uang tidak stabil. Ketika variabel iimpuls nilai respon menurun dengan nilai -1 persen pada periode pertama dan menunjukan peningkatan pada periode kedua dengan nilai 17 persen. Pada periode selanjutnya sampai dengan periode ke 1 respon menunjukan nilai negatif dengan nilai terendah -17 persen dan kembali stabil pada periode ke 11 sampai dengan ke 5 dengan nilai nol persen, hal ini menunjukan bahwa penjualan Jazz tidak terlalu berpengaruh pada variabel penjualan City. Kemudian hal yang akan dianalisis yaitu kelima produk terhadap Civic, untuk lebih jelas mengenai grafik perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.

19 48 Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E. 4 2 Response of CRV to CIVIC Response of FREED to CIVIC 8 (1) (2) Response of CITY to CIVIC Response of CIVIC to CIVIC 2 1 (3) 2 1 (4) Response of JAZZ to CIVIC 8 (5) 4-4 Gambar 5. Grafik impuls respon terhadap Civic 1. CR-V Terhadap Civic Respon pertama yang dianalisa adalah respon CR-V terhadap Civic, pada grafik tersebut nilai standar deviasi dari respon CR-V terhadap Civic bernilai positif. Pada periode pertama ketika variabel dimpuls nilai respon menurun mencapai nilai -17 persen, pada periode berikutnya hasil nilai respon mulai

20 49 meningkat yaitu 15 persen pada periode ketiga dan kembali menurun pada periode berikutnya. Respon tersebut mulai stabil pada periode 11 sampai dengan periode ke 5 dengan nilai nol persen, dengan demikian dapat diartikan penjualan CR-V sedikit banyak mempengaruhi penjualan Civic. 2. Freed Terhadap Civic Respon kedua yang dianalisa adalah respon Freed terhadap Civic, pada grafik tersebut nilai standar deviasi dari respon Freed terhadap Civic bernilai positif. Ketika variabel diimpuls nilai respon menurun pada periode pertama dan kedua dengan nilai -1 persen, pada periode selanjutnya sampai dengan periode ke 1 respon meningkat dengan nilai tertinggi yaitu 3 persen. Pada periode selanjutnya hingga periode ke 5 nilai respon cenderung stabil yaitu nol persen, dengan nilai respon yang positif ini menunjukan bahwa variabel Freed cukup berpengaruh terhadap naik dan turunnya penjualan Civic. 3. City Terhadap Civic Respon ketiga yang dianalisa adalah respon City terhadap Civic, nilai yang diperlihatkan oleh grafik tersebut menunjukan nilai standar deviasi dari respon City terhadap Civic yang memiliki nilai tidak stabil. Pada periode pertama dan kedua nilai yang ditunjukan adalah negatif dengan nilai terendah mencapai -11 persen, periode selanjutanya mulai meningkat dari periode ketiga sampai dengan periode ke 1 dengan nilai tertinggi 5 persen. Pada periode selanjutnya sampai dengan periode ke 5 nilai respon cenderung stabil yaitu nol persen, dengan nilai respon tersebut dapat diketahui bahwa variabel penjualan City terhadap Civic cukup berpengaruh. 4. Civic Terhadap Civic Respon keempat yang dianalisa adalah respon Civic terhadap variabel itu sendiri, pada grafik tersebut nilai standar deviasi dari respon Civic terhadap variabel itu sendiri tidaklah stabil. Ketika variabel diimpuls nilai respon menurun pada periode pertama dan kedua dengan nilai terendah -3 persen. Pada periode selanjutnya nilai respon mulai menunjukan nilai positif dan mulai stabil pada periode ke 14 sampai dengan periode ke 5 dengan nilai respon nol persen, dengan respon yang positif ini menunjukan bahwa variabel Civic berpengaruh terhadap penjualan Civic itu sendiri.

21 5 5. Respon terakhir yang dianalisa adalah respon Jazz terhadap Civic. Berdasarkan grafik tersebut respon yang diberikan oleh Jazz terhadap standar deviasi bernilai negatif, ketika variabel diimpuls terjadi respon negatif pada periode pertama dan kedua dengan nilai -4 persen. Pada periode selanjutnya standar deviasi bernilai positif, dengan nilai respon tertinggi sebesar 3 persen dan terendah sebesar 1 persen pada periode ke 9. Untuk periode ke 1 sampai dengan periode ke 5 respon yang diberikan stabil dengan nilai respon nol persen. Dari hasil positif ini maka Jazz sangat berpengaruh terhadap penjualan Civic. Gambar 6 menunjukan ketika Jazz diimpuls atau diguncangkan.

22 51 Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E Response of CRV to JAZZ Response of FREED to JAZZ (1) (2) Response of CITY to JAZZ Response of CIVIC to JAZZ 1. (3) (4) Response of JAZZ to JAZZ (5) Gambar 6. Grafik impuls respon terhadap Jazz 1. CR-V Terhadap Jazz Respon pertama yang dianalisa adalah respon CR-V terhadap Jazz, dari grafik tersebut terlihat bahwa respon yang diberikan oleh CR-V terhadap nilai standar deviasi adalah positif. Nilai respon yang tidak stabil ini memiliki nilai respon negatif pada periode pertama dan kedua yaitu mencapai -2 persen, nilai respon mulai terlihat positif pada periode ketiga sampai dengan periode ke 1 dengan

23 52 nilai tertinggi yaitu 38 persen. Pada periode selanjutnya nilai respon mulai stabil yaitu pada periode ke 11 sampai dengan ke 5 dengan nilai nol persen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika penjualan CR-V diimpuls maka akan mempengaruhi penjualan Jazz. 2. Freed Terhadap Jazz Grafik selanjutnya yaitu grafik kedua merupakan nilai respon yang ditunjukan oleh Freed terhadap Jazz, pada grafik ini dapat dilihat nilai standar deviasi dari respon Freed terhadap variabel Jazz tidaklah stabil. Ketika variabel diimpuls nilai respon menurun, pada periode pertama sampai dengan periode kelima respon menunjukan nilai negatif dengan nilai terendah -18 persen. Pada periode selanjutnya respon mulai membaik dengan menunjukan nilai positif sampai dengan periode ke 12 dan stabil pada nilai nol persen dari periode ke 13 sampai dengan ke 5. Meskipun memiliki respon yang tidak stabil dapat disimpulkan bahwa ketika penjualan Jazz diimpuls maka akan mempengaruhi penjualan Freed. 3. City Terhadap Jazz Respon selanjutnya yang dianalisa adalah respon City terhadap Jazz, dimana grafik menunjukan pergerakan yang tidak stabil pada awalnya yaitu negatif pada periode pertama dengan nilai -12 persen, lalu positif pada periode ketiga dengan nilai 3 persen. Ketidak stabilan ini terjadi secara terus menerus sampai dengan periode ke 14 dan mulai stabil pada periode ke 15 sampai dengan ke 5 dengan nilai respon nol persen. Dengan respon yang ditunjukan ketika penjualan Jazz diimpuls maka akan mempengaruhi penjualan City. 4. Civic Terhadap Jazz Respon keempat yang dianalisa adalah respon Civic terhadap Jazz, dimana grafik menunjukan pergerakan yang tidak stabil pada awalnya yaitu negatif pada periode pertama dengan nilai -6 persen, lalu positif pada periode ketiga dengan nilai 4 persen. Ketidak stabilan ini terjadi secara terus menerus sampai dengan periode ke 13 dan mulai stabil pada periode ke 14 sampai dengan ke 5 dengan nilai respon nol persen. Dengan respon yang ditunjukan ketika penjualan Jazz diimpuls maka akan mempengaruhi penjualan Civic.

24 53 5. Jazz Terhadap Jazz Respon terakhir yang dianalisa adalah respon Jazz terhadap variabel itu sendiri, dimana grafik menunjukan pergerakan yang tidak stabil pada awalnya yaitu negatif. Ketika variabel diimpuls nilai respon menurun pada periode pertama dengan nilai -5 persen, lalu positif pada periode ketiga dengan nilai 3 persen. Ketidaksetabilan ini terjadi secara terus menerus sampai dengan periode ke 15 dan mulai stabil pada periode ke 16 sampai dengan ke 5 dengan nilai respon nol persen. Dengan respon yang ditunjukan ketika penjualan Jazz diimpuls maka akan mempengaruhi penjualan Jazz Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) Hasil analisis FEVD akan ditunjukan dalam bentuk diagram, diagram tersebut menunjukan hasil variasi masing masing variabel baik endogen maupun eksogen. Pada Gambar hasil analisis garis vertikal menunjukkan jumlah unit suatu produk sedangkan untuk horizontal menunjukkan periode penjualan. Untuk hasil variance decompotion CR-V akan ditunjukan pada Gambar 7 dibawah ini. Gambar 7. Variance decomposition CR-V Pada gambar 7, variance decomposition CR-V dapat diketahui bahwa penjualan CR-V dari periode 1 sampai dengan periode 5 dipengaruhi oleh produk CR-V itu sendiri, sedangkan variabel lain yang mempengaruhi penjualan CR-V adalah produk City. Pada diagram tersebut terlihat bahwa variabel produk City lebih

25 54 berpengaruh dibandingkan dengan produk lainnya. Dari hasil analisis FEVD dapat disimpulkan bahwa penjualan CR-V dipengaruhi oleh produk CR-V itu sendiri dan juga produk City. Gambar 8. Variance decomposition Freed Pada gambar 8, variance decomposition Freed dapat diketahui bahwa penjualan Freed dari periode 1 sampai dengan periode 5 dipengaruhi oleh produk Freed itu sendiri, sedangkan variabel lain yang mempengaruhi penjualan Freed adalah produk City. Pada diagram tersebut terlihat bahwa variabel produk City lebih berpengaruh dibandingkan dengan produk lainnya. Dari hasil analisis FEVD dapat disimpulkan bahwa penjualan Freed dipengaruhi oleh produk Freed itu sendiri dan juga produk City.

26 55 Gambar 9. Variance decomposition City Pada gambar 9, variance decomposition City dapat diketahui bahwa penjualan City dari periode 1 sampai dengan periode 5 dipengaruhi oleh produk City itu sendiri, sedangkan variabel lain yang mempengaruhi penjualan City adalah produk Civic dan CR-V. Pada diagram tersebut terlihat bahwa variabel produk Civic dan CR-V lebih berpengaruh dibandingkan dengan produk lainnya. Dari hasil analisis FEVD dapat disimpulkan bahwa penjualan City dipengaruhi oleh produk City itu sendiri dan juga produk Civic dan CR-V. Gambar 1. Variance decomposition Civic

27 56 Pada gambar 1, variance decomposition Civic dapat diketahui bahwa penjualan Civic dari periode 1 sampai dengan periode 5 dipengaruhi oleh produk Civic itu sendiri, sedangkan variabel lain yang mempengaruhi penjualan Civic adalah produk Jazz dan CR-V. Pada diagram tersebut terlihat bahwa variabel produk Jazz dan CR-V lebih berpengaruh dibandingkan dengan produk lainnya. Dari hasil analisis FEVD dapat disimpulkan bahwa penjualan Civic dipengaruhi oleh produk Civic itu sendiri dan juga produk Jazz dan CR-V. Gambar 11. Variance decomposition Jazz Pada gambar 11, variance decomposition Jazz dapat diketahui bahwa penjualan Jazz dari periode 1 sampai dengan periode 5 dipengaruhi oleh produk Jazz itu sendiri, sedangkan variabel lain yang mempengaruhi penjualan Jazz adalah produk Civic. Pada diagram tersebut terlihat bahwa variabel produk Civic lebih berpengaruh dibandingkan dengan produk lainnya. Dari hasil analisis FEVD dapat disimpulkan bahwa penjualan Jazz dipengaruhi oleh produk Jazz itu sendiri dan juga produk Civic Hasil Peramalan Berdasarkan hasil peramalan, diperoleh hasil perhitungan atau persamaan regresi yang didapat. Dari hasil peramalan tersebut dapat dilihat bahwa untuk periode 6 bulan kedepan forecast SE untuk CR-V akan meningkat pada bulan ke 42 dan cenderung stabil sampai dengan akhir periode. Nilai forecast penjualan CR-V

28 57 pada bulan ke 39 diramalkan akan menurun atau meningkat terlihat dari nilai persamaan yang dapat menurun sebanyak 7 poin atau juga meningkat sebanyak 7 poin. Peramalan untuk penjualan CR-V sendiri dipengaruhi oleh variable City dan juga CR-V itu sendiri. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil peramalan CR-V Bulan Forecast SE Nilai Persamaan Nilai Forecast Hasil peramalan untuk Freed ini menggunakan persamaan regresi dari Freed sehingga akan didapatkan hasil peramalan untuk 6 bulan kedepan. Untuk peramalan Freed hanya dipengaruhi oleh variable itu sendiri, sedangkan untuk variable yang lain tidak terlalu berpengaruh, hal ini dikarenakan variable yang lain memberikan respon yang negatif. Dari peramalan tersebut dapat dilihat pada bulan ke 4 forecast mengalami kenaikan sebesar 11 poin, dimana dapat menjadi 24 penjualan atau menurun menjadi 2 penjualan. Pada periode selanjutnya terjadi keanikan dan cenderung stabil. Peramalan untuk penjualan Freed tidak dipengaruhi oleh variable produk lain. Tabel 8. Hasil peramalan Freed Bulan Forecast SE Nilai Persamaan Nilai Forecast Pada hasil peramalan City diperoleh hasil perhitungan data penjualan selama 6 bulan terakhir, sehingga diperoleh hasil peramalan untuk 6 bulan kedepan. Jika dibandingkan dengan produk lainnya, peramalan penjualan produk City cenderung kecil atau tidak sebanyak penjualan produk lain. Nilai persamaan paling kecil terjadi

29 58 pada bulan ke 4 sehingga penjualan City akan menurun sebesar sampai dengan 6 unit. Tabel 9. Hasil peramalan City Bulan Forecast SE Nilai Persamaan Nilai Forecast Hasil peramalan untuk Civic menggunakan nilai waktu 6 bulan, sehingga dapat diramalkan penjualan sampai dengan 6 bulan kedepan. Untuk peramalan penjualan Civi dipengaruhi oleh variable City dan Jazz. Dari hasil peramalan tersebut dapat terlihat bahwa pada bulan ke 38 meningkat dari 2 menjadi 3 poin sehingga peramalan penjualan akan meningkat menjadi 4 unit atau turun menjadi nol unit, artinya bila pada bulan tersebut terjadi penurunan maka tidak akan ada produk Civic yang terjual. Tabel 1. Hasil peramalan Civic Bulan Forecast SE Nilai Persamaan Nilai Forecast Hasil peramalan Jazz diperoleh dari hasil data penjualan selama 6 bulan terakhir, sehingga dapat diperoleh peramalan penjualan untuk 6 bulan kedepan. Jika dibandingkan dengan ke empat produk lainnya untuk nilai persamaan produk Jazz bernilai lebih besar, hal ini dikarenakan Jazz merupakan salah satu produk unggulan Honda dan penjualan Jazz juga cenderung meningkat. Nilai persamaan paling besar diperoleh pada bulan ke 42 sehingga penjualan diramalkan akan meningkat sebesar 37 unit atau menurun sebesar 15 unit.

30 59 Tabel 11. Hasil peramalan Jazz Bulan Forecast SE Nilai Persamaan Nilai Forecast Implikasi Manajerial Setelah dilakukan analisis peramalan penjualan dengan metode kointegrasi pada penelitian ini menghasilkan implikasi manajerial yang dapat menjadi saran dan masukan untuk diterapkan pada PT Honda Mandiri. Perusahaan dapat membuat keputusan manajerial seperti halnya melakukan promosi penjualan. Peramalan merupakan masukan untuk langkah selanjutnya dalam menentukan perencanaan serta target penjualan dengan melihat dan mengacu pada data dan informasi yang teraktual dan relevan, maka dapat diketahui produk apa yang memberikan pengaruh positif terhadap penjualan produk lainnya. Salah satu produk yang mempengaruhi penjualan produk lainnya yaitu City, maka dari itu pihak PT Honda Mandiri dirasa perlu mengutamakan penjualan produk tersebut, karna dengan meningkatnya penjualan City maka akan meningkat pula penjualan produk lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit 48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dijadikan landasan dalam setiap tahap penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN 2.065415 0.9998

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas 5.1.1 Uji Akar Unit ( Unit Root Test ) Tahap pertama dalam metode VAR yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setipa masing-masing variabel,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)

Lebih terperinci

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penjualan dan Pasokan Bulan January 2005 2006 2007 Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan 293.57 291.82 325.64 546.955 359.88 762.063 February 297.05 291.82 341.45

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector 52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang 60 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini akan didasarkan pada langkahlangkah yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab III. Langkah pertama merupakan

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum perusahaan 4.1.1. Sejarah TRIPLE COMBO Pada awalnya kue klappertat di kembangkan oleh Bapak Agus Prihanto seorang direktur marketing sebuah hotel di Bogor.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Stasioneritas/ Unit Root Test Uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Kualitas Instrumen 1. Hasil Uji Stasioneritas Data (Unit Root Test) Uji stasioneritas data menggunakan metode pengujian ADF (Augmented Dickey Fuller)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 51 Universitas Indonesia. Keterangan : Semua signifikan dalam level 1%

BAB 4 PEMBAHASAN. 51 Universitas Indonesia. Keterangan : Semua signifikan dalam level 1% BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Stasioneritas Data Data yang akan digunakan untuk estimasi VAR perlu dilakukan uji stasioneritasnya terlebih dahulu. Suatu data dikatakan stasioner jika nilai rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan suatu variabel yang digunakan dalam penelitian yang diteliti oleh

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL ANALISIS Pengujian vektor autoregresi pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi perangkat lunak Eviews versi 6 yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Quantitative

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang 40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi 4.1.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang telah ditentukan harus dipenuhi. Salah satu asumsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pertumbuhan indeks pembangungan manusia Indonesia dan metode penelitiannya adalah analisis kuantitatif

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit 32 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Estimasi VAR 4.1.1 Uji Stasioneritas Uji kestasioneran data pada seluruh variabel sangat penting dilakukan untuk data yang bersifat runtut waktu guna mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan memiliki tujuan yang pada dasarnya mendapatkan keuntungan demi kelancaran usahanya dan mampu bersaing dalam lingkungan bisnis secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Produksi padi Indonesia meskipun mengalami fluktuasi namun masih menunjukkan pertumbuhan

Lebih terperinci

INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA

INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA 101 IX. INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA Meskipun industri minyak goreng sawit telah tersebar di 19 propinsi, sentra produksi minyak goreng yang utama masih terpusat di Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan. Periode waktu penelitian ini dimulai dari kuartal pertama tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kuantitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang harus dilakukan pada pengujian data adalah dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas. Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sumber Data Keselurahan data yang diterima sebelumnya belum mengindikasikan dinamika perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengalami fluktuasi antar waktu. Data tersebut mengindikasikan adanya

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengalami fluktuasi antar waktu. Data tersebut mengindikasikan adanya 47 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Volatilitas Harga Minyak 4.1.1 Deskripsi Data Plot data harga minyak pada bulan Januari 2000 hingga bulan Desember 2011 dapat dilihat pada Gambar 4.1. Hal ini menunjukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam pencarian metode peramalan terbaik, diperlukan berbagai informasi relevan sebagai data penunjang untuk pasar kue. Peramalan pasar kue dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Data 1. Analisis Bank Indonesia Rate Bank Indonesia rate atau yang disebut dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter (keuangan) yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Chemigard seperti tertera dalam anggaran dasar, didirikan pada tanggal 24 september 2003, berdasarkan Akte Notaris Sri

Lebih terperinci

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah Perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia terlihat semakin pesat. Fenomena perbankan syariah di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur, BAB III METODE PENELITIN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Energi XYZ Semula pengusahaan gas XYZ di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang berdiri pada tahun 1859. Pada

Lebih terperinci

1 analisis regresi dengan pendekatan VECM

1 analisis regresi dengan pendekatan VECM 1 analisis regresi dengan pendekatan VECM BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VECM 10. Pengertian VECM VECM (atau Vector Error Correction Model) merupakan metode turunan dari VAR.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penilitian ini adalah pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 59 V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 5.1 Pengujian Asumsi Time Series 5.1.1 Uji Stasioneritas Uji Stasioneritas merupakan uji awal untuk setiap data time series yang masuk dalam model dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Produk Domestik Bruto Nasional Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah pengeluaran riil pemerintah (G t ), PBD riil (Y t ), konsumsi (CC t ), investasi (I t ), Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI BAHAN AJAR APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI MODEL VAR Pengertian VAR AGUS TRI BASUKI Dosen Fakultas Ekonomi Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif dengan hubungan kausal dimana terdapat variabel bebas dan terikat.dilihat dari data yang diperoleh,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pengembangan bahan bakar alternatif untuk menjawab isu berkurangnya bahan bakar fosil akan meningkatkan permintaan terhadap bahan bakar alternatif, dimana salah

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 46 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 1986-2010. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Data penelitian Penelitian interdependensi pasar saham indonesia dengan pasar saham dunia ini menggunakan data sekunder berupa nilai penutupan harian/daily

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data 23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data

Lebih terperinci

INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK

INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK 81 VII. INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia saat ini dengan produksi CPO pada tahun 2010 mencapai 23,6 juta ton atau mencapai 44% dari total produksi

Lebih terperinci

ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA MASTA SEMBIRING Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email

Lebih terperinci

INTERKORELASI ANTARA BI RATE DENGAN BAGI HASIL TABUNGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

INTERKORELASI ANTARA BI RATE DENGAN BAGI HASIL TABUNGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA INTERKORELASI ANTARA BI RATE DENGAN BAGI HASIL TABUNGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA Lianti, T. Mustaqim 1) Elsha Nora 2) 1,2) Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe 3) Alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe Abstract:

Lebih terperinci

Perkembangan M1 dan M2

Perkembangan M1 dan M2 2011 Juni Des Maret Sept 2013 Juni Des Maret Sept 2015 Juni Des Maret Sept dalam miliar rupiah 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pergerakan Permintaan Uang di Indonesia Dalam melihat pergerakan permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2011. Penelitian dilakukan dengan mengunjungi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. menguji data yang bersifat time series agar terhindar dari spurious regression. Jika nilai t-

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. menguji data yang bersifat time series agar terhindar dari spurious regression. Jika nilai t- BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Unit Root Test Uji akar unit atau disebut juga dengan uji akar stasioner yang digunakan untuk menguji data yang bersifat time series agar terhindar dari spurious

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara pasar modal Amerika (DJIA), Jepang (N225) dan Cina (SCI) terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara pasar modal Amerika (DJIA), Jepang (N225) dan Cina (SCI) terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa integrasi yang terjadi antara pasar modal Amerika (DJIA), Jepang (N225) dan Cina (SCI) terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskripstif merupakan pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN.... ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini 51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regressive (VAR) perlu melakukan uji stasioneritas. Uji

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regressive (VAR) perlu melakukan uji stasioneritas. Uji IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Pra Estimasi 4.1.1 Uji Kestasioneritasan Data Sebelum mengestimasi variabel dengan data time series dan menggunakan metode Vector Auto Regressive (VAR) perlu melakukan

Lebih terperinci

Analisis Hubungan Ekspor, Impor, PDB, dan Utang Luar Negeri Indonesia Periode

Analisis Hubungan Ekspor, Impor, PDB, dan Utang Luar Negeri Indonesia Periode JEKT Analisis Hubungan Ekspor, Impor, PDB, dan Utang Luar Negeri Indonesia Periode 1970-2013 Dison M.H. Batubara *) I.A. Nyoman Saskara Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner, V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengujian Pra Estimasi 5.1.1. Uji Kestasioneran Data Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner, untuk melihat ada atau tidaknya unit root

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT S-IK (Sanyo Inabata Kako) Indonesia adalah salah satu pemain global yang bergerak dalam bidang Plastic Coloring and Compounding (pewarnaan dan

Lebih terperinci

Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika dengan Menggunakan Model vector autoregressive

Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika dengan Menggunakan Model vector autoregressive Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika dengan Menggunakan Model vector autoregressive (VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM) Eva Naviatun Ni mah 1, Safa at Yulianto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI 3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan permasalahan penelitian seperti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak 46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka dan dapat diukur/dihitung. Sumber

Lebih terperinci