TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : WIWIN ANITASARI NIM. B PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 i

2 HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 Disusun oleh : WIWIN ANITASARI NIM. B Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal: fdvvvdvd Pembimbing (RAHAJENG PUTRININGRUM, SST, M.Kes) NIK ii

3 HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 Disusun oleh : WIWIN ANITASARI NIM. B Telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada Tanggal: jfdhjbchdcbd (RAHAJENG P, SST, M.Kes) NIK Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Ka.Prodi (DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIkes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Rahajeng Putrinigrum, SST, M.Kes, selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis. 4. Ibu Sunarsi, Amd. Keb, Pimpinan BPS Sunarsi Kabupaten Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. iv

5 6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Seluruh responden yang telah bersedia untuk diambil datanya guna penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juni 2013 Penulis v

6 Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013 Wiwin Anitasari NIM. B TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 xiii + 48 halaman +12 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Pemerintah terus berupaya menekan angka kematian balita, bayi, maupun neonatal dengan terus memperhatikan dan terus memantau penurunan prevalensi gizi kurang dari 31,0% tahun 1989 menjadi 17,9% pada tahun Bersamaan dengan itu prevalensi gizi buruk turun dari 12,8% pada tahun 1995 menjadi 4,9% pada tahun 2010 (Laksono, 2010). Perawatan payudara masa hamil jika dilakukan dengan benar dan teratur dapat mendeteksi sejak dini keadaan payudara dan dapat mempersiapkan laktasi saat menyusui pertama kali. Studi pendahuluan di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada bulan Juli Agustus 2012, jumlah ibu hamil tercatat 45 orang. Peneliti berhasil mewawancarai 10 responden dan yang melakukan perawatan payudara 3 orang dan telah mengerti pentingnya perawatan payudara saat hamil, sedangkan yang tidak melakukan perawatan payudara 7 orang sama sekali belum mengerti tentang pentingnya perawatan payudara masa kehamilan. Tujuan : mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara pada tingkat baik, cukup, dan kurang. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Dilakukan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen pada tanggal 12 Juni Sampel yang diambil yaitu 30 responden ibu primigravida. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Analisa univariat yaitu penelitian ini mendeskripsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perawatan Payudara. Hasil Penelitian : Berdasarkan tabel diatas tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,33%), pengetahuan cukup 28 responden (93,4%), dan pengetahuan kurang 1 responden (3,33%). Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen mayoritas dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (93,4%). Kategori pengetahuan cukup diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni dari tingkat pendidikan, lingkungan, informaasi, pengalaman, dan pekerjaan. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu primigravida, Perawatan Payudara Kapustakaan : 16 literatur (tahun ) vi

7 MOTTO Mengubah sedikit sikap dari hal yang paling kecil adalah suatu usaha untuk memperoleh hasil maksimal (Penulis) Kehidupan ini diawalai oleh manusia, jika kita menjadi hal tersulit dalam diri orang lain maka masa depan sehat ada di tangan kita (Penulis) Berhentilah ketika kamu telah berhasil, dan jangan berhenti hanya karena kamu lelah (Penulis) vii

8 PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-nya kepadaku, terima kasih atas segala kemudahan-nya 2. Ayah dan ibu tercinta, sampai detik ini masih terasa rasa sayang dan hangat cinta kalian, meski kalian tidak disampingku saat ini. But you re my everything 3. My little fairy Yola D.H, sebagai penyemangat langkahku 4. My best Grandma, yang selalu mendoakan keselamatan dan menjagaku dari kecil 5. Seluruh keluarga besarku yang selalu memberi pertolongan, doa, semangat dan kasih sayang setiap aku pulang, semua ini untuk kalian 6. My prince is much there, I could be spoiled blessings, spirit and could always change my mood to be good 7. Sahabatku Adhe dan Ita yang selalu ada saat aku terpuruk 8. BEM STIKes Kusuma Husada periode 2010/2011 yang saling memberi support dan kekompakannya 9. Penghuni Happy Kost yang selalu memberi semangat dan keceriaan setiap hari 10. Rekan-rekan seperjuangan angkatan Almamater tercinta viii

9 CURICULUM VITAE BIODATA Nama : Wiwin Anitasari Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 17 April 1993 Agama Jenis Kelamin Alamat : Islam : Perempuan : Ngangin RT 03/06, Karang Tengah, Sragen RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD N Karang Tengah 3 Sragen Lulus Tahun SMP N 5 Sragen Lulus Tahun SMA Muhammadiyah 1 Sragen Lulus Tahun Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010/2011 ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... CURRICULUM VITAE... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii viii ix x xii xiii xiv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Studi Kasus... 5 F. Sistematika Penulisan... 5 x

11 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Pengetahuan Primigravida Perawatan payudara B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep BAB III. METODOLOGI LAPORAN KASUS A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Variabel Peneiltian G. Definisi Operasional H. Metode Pengolahan dan Analisa Data I. Etika Penelitian BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum B. Hasil Penelitian C. Pembahasan D. Keterbatasan BAB V. PENUTUP 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambar 2.2 Kerangka Konsep xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Tabel 3.2 Definisi Operasional xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7. Lampiran 8 Lampiran 9 Jadwal Penelitian Surat Perpmohonan Ijin Penggunaan Lahan Surat Balasan dari Lahan Permohonan ijin Uji Validitas Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas Surat Permohonan menjadi Responden Lembar Kesediaan menjadi Responden Kuesioner Penelitian Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 10 Data Hasil Penelitian Lampiran 11 Data Hitung Penelitian Lampiran 12 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah terus berupaya menekan angka kematian balita, bayi, maupun neonatal dengan terus memperhatikan dan terus memantau penurunan prevalensi gizi kurang dari 31,0% pada tahun 1989 menjadi 17,9% pada tahun Bersamaan dengan itu prevalensi gizi buruk juga turun dari 12,8% pada tahun 1995 menjadi 4,9% pada tahun 2010 (Laksono, 2010). Penyebab terjadinya gizi yang kurang maupun gizi buruk pada bayi dan balita dikarenakan pemberian ASI yang seharusnya ekslusif sampai 6 bulan kurang terpenuhi. Data menunjukkan bahwa pemberian ASI pada bayi berumur 2 bulan hanya 64 %. Presentase ini kemudian menurun cukup tajam menjadi 46 %. Pada bayi berumur 2 hingga 3 bulan dan 14 % pada bayi berumur 4 hingga 5 bulan. Keadaan lain yang memprihatinkan, adalah 13 % dari bayi berumur di bawah 2 bulan telah di beri susu formula dan 15 % telah di beri makanan tambahan (SDKI 2005). Untuk Jawa Tengah, pemberian ASI hanya sekitar 54 % pada usia 2 hingga 3 bulan dan untuk usia 4 hingga 12 bulan hanya 35 % ( profil kesehatan provinsi Jateng, 2007 ). Berdasarkan laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya sehingga terjadi pembengkakan payudara, 1

16 2 dan di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami mastitis dan putting susu lecet. Puting susu lecet terjadi karena dua faktor, yaitu karena kondisi puting yang jarang dibersihkan dan posisi ibu saat menyusui yang kurang benar, hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan. Seorang ibu diharapkan tidak memiliki unsur keterpaksaan di saat menyusui bayinya. Oleh karena menyusui merupakan sebuah usaha untuk memberikan kehidupan awal bagi bayi, ibu mungkin akan merasa sangat bahagia sekaligus bangga karena bisa menyusui si kecil, terutama setelah kehamilan anak pertama. Hal tersebut menjadi pengalaman pertama ibu dalam hal menyusui bayi. Jika ibu dipenuhi rasa cinta, sabar, tekun, percaya diri, dan menggunakan cara-cara yang benar, maka ibu akan berhasil menyusui bayinya ( Indarti, 2007 ). Demi keberhasilan menyusui, payudara memerlukan perawatan sejak dini secara teratur. Perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama masa menyusui kelak produksi ASI cukup, tidak terjadi kelainan pada payudara dan agar bentuk payudara tetap baik setelah menyusui ( Nugroho, 2011). Berbagai komplikasi yang sering dialami selama masa menyusui antara lain putting susu nyeri, putting susu lecet, payudara bengkak dan mastitis atau abses payudara sehingga ibu harus tetap melakukan perawatan

17 3 payudara secara benar, baik untuk mempersiapkan masa menyusui (selama kehamilan) dan selama masa menyusui (Kristiyanasari, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada bulan Juli Agustus 2012, jumlah ibu hamil tercatat 45 orang dan 10 orang berhasil diwawancarai oleh peneliti dengan jumlah ibu hamil yang melakukan perawatan payudara sehari-hari 3 orang dan telah mengerti pentingnya perawatan payudara masa kehamilan, sedangkan yang tidak melakukan perawatan payudara tercatat 7 orang yang sama sekali belum mengerti tentang pentingnya perawatan payudara masa kehamilan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian guna mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen Tahun B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perawatan Payudara Di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen Tahun 2013? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen.

18 4 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada tingkat baik. b. Mengatahuitingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada tingkat cukup c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada tingkat kurang D. Manfaat Penelitian Hasil yang di peroleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : 1. Bagi ilmu pengetahuan Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara. 2. Bagi diri sendiri Menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan sekaligus untuk mengasah ketajaman berfikir secara kritis melalui penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI nya. 3. Bagi Institusi Pendidikan Kebidanan a. BPS atau pelayanan kesehatan Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan ibu

19 5 primigravida melalui penyuluhan-penyuluhan tentang perawatan payudara. b. Pendidikan Sebagai bahan referensi tambahan guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara. E. Keaslian Penelitian Yuliana, Intan (2012), dengan judul Tingkat pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Perawatan Payudara di BPS Ariyanti Gemolong, Sragen, metode yang digunakan adalah diskriptif, dengan pendekatan cross sectional menggunakan data primer dan sekunder, dengan sample yang digunakan adalah ibu nifas yang melahirkan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan hasil penelitian sebagian besar tingkat pengetahuan 28 (80,0%) responden tentang Perawatan payudara termasuk responding cukup. Persamaannya terletak pada jenis penelitian, lokasi, populasi, pengambilan sampel, dan teknik sampel yang digunakan. Sedangkan perbedaannya terletak pada responden, dari keaslian diatas menggunakan responden ibu nifas. F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 BAB sistematika penulisan sebagai berikut :

20 6 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penalitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, yaitu teori tentang pengetahuan meliputi pengertian tingkat pengetahuan, factor- factor yang mempengaruhi pengetahuan, sumber pengetahuan, pengukuran pengetahuan, Menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, yaitu teori tentang pengetahuan meliputi pengertian tingtkat pengatahuan, factor- factor yang mempengaruhi pengetahuan, sumber pengetahuan, tinjauan teori pengetahuan primigravida, perawatan payudara kerangka, teori kerangka konsep BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variable penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian

21 7 BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran

22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TinjauanTeori 1. Pengetahuan a. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain penting untuk menentukan tindakan seseorang (Over behavior), karena dari pengalaman dan penelitian membuktikan bahwa perilaku didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) dalam buku Notoatmodjo (2003) mengungkapkan bahwa sebelum orang tersebut menghadapi perilaku baru (berperilaku baru ) dalam arti orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni : 1) Awarness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). 2) Interest (merasa tertarik) dimana orang mulai tertarik kepada stimulus atau objek tersebut. 8

23 9 3) Evaluation (menimbang-nimbang baik buruknya tindakan terhadap stimulus atau objek tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4) Trial, dimana orang telah melalui mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5) Adaptation, dimana object telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun demikian dari perilaku baru atau adaptasi perilaku melalui proses seperti itu, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama, pada perilaku itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :pendidikan, budaya, perilaku, usia, dan sumber informasi (Notoatmodjo, 2005). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang mencakup didalam Domain Kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan, yaitu: 1) Tahu (Know) Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya atau pengetahuan mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa dikatakan suatu kata

24 10 kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau tentang apa yang telah di pelajari. Antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan, menyatakan bahwa perawatan payudara sangat penting. 2) Memahami (Komprehesion). Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi yang di berikan dia harus menyebutkan contoh, menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di pelajari misalnya: menjelaskan mengapa perawatan payudara itu penting. 3) Aplikasi (Aplication). Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya misal: bisa mempraktekkan cara perawatan payudara. 4) Analisa (Analisis) Analisa adalah suatu kemampuan untuk materi atau bisa diartikan sebagai kemampuan si ibu untuk membedakan keadaan payudara normal dan tidak. 5) Sintesis (Syintesis) Suatu kemampuan untuk menghubungkan atau menyusun informasi baru.

25 11 6) Evaluasi. Suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi penilaian berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri, misal: ibu dapat membandingkan antara payudara yang di rawat rutin dengan tidak di rawat. c. Faktor- Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor internal a) Umur Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun, semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang maka akan lebih matang dalam berfikir logis (Nursalam, 2009). b) Pendidikan Menurut Koencoroningrat (2008) bahwa pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. (Nursalam, 2009).

26 12 c) Pengalaman Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. (Nursalam, 2009). d) Pekerjaan Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarganya (Nursalam, 2009). Faktor eksternal a) Informasi Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang suatu keseluruhan makna yang menunjang amanat. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut. (Nursalam dan Siti Pariani, 2009). b) Lingkungan Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. (Nursalam, 2009).

27 13 c) Sosial budaya Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh sesuatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami proses belajar memperoleh sesuatu pengetahuan. (Nursalam, 2009). d. Cara Memperoleh Pengetahuan 1) Cara Tradisional atau non ilmiah a) Coba dan salah (Trial and error) Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya peradaban pada waktu itu apabila seseorang menghadapi masalah, upaya pemecahan dengan cara coba-coba saja. Cara ini kemungkinan bisa memecahkan masalah, apabila tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah terselesaikan. b) Kekuasaan atau Otoriter Sumber pengetahuan ini berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagai berikut. Pengetahuan dapat diperoleh berdasarkan otoritas, baik tradisi otoritas pemerintahan, agama, maupun ahli pengetahuan. Dimana prinsip ini orang berpendapat dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa menguji dulu membuktikan

28 14 kebenarannya berdasarkan fakta empiris atau penalaran sendiri. c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman pribadi dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan, dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang di hadapi dimasa lalu bila ada kegagalan dengan cara ini maka akandiulang dengan cara ini dan berusaha mencari cara lain sampai memecahkan masalah. 2) Cara modern atau Ilmiah Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian metode berfikir induktif bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung membuat pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati. (Notoadmodjo, 2005). e. Kriteria pengetahuan Pengetahuan dapat dikategorikan menjadi: Penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi. Menurut Nursalam (2008) kriteria untuk menilai dari tingkatan pengetahuan menggunakan nilai:

29 15 1) Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD 2) Cukup : bila nilai responden mean 1SD x mean + 1 SD 3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean 1SD 2. Kehamilan a. Pengertian Menurut Federasi Obstetri ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Sarwono, 2012). b. Klasifikasi ibu hamil berdasarkan paritas Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida 1) Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Dimana pada masa ini pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak sangatlah kurang sehingga perlu diberikan banyak informasi tentang KIA terutama masalah perawatan payudara karena baru pertama kali akan menjadi seorang ibu menyusui.

30 16 2) Multigravida adalah Seorang wanita yang pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari empat kali (ilmu kebidanan, 2009). c. Tujuan Asuhan Antenatal Menurut Jannah (2012), pemberian asuhan antenatal pada masa kehamilan sangat penting dilakukan terutama pada ibu primigravida. Karena pada masa ini adalah masa dimana ibu belum pernah mengalami kehamilan sebelumnya. Dan ibu memerlukan tenaga kesehatan, terutama bidan untuk menjelaskan Konseling Informasi dan Edukasi (KIE) tentang perawatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan ibu agar mampu dan terampil dalam memberikan ASI Eksklusif danbayi dapat tumbuh kembang secara normal dan sehat. 3. Perawatan Payudara a. Definisi Perawatan payudara sering disebut Breast Care yang bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara dan memperbanyak atau memperlancar produksi ASI Jumiati (2007). Dengan melakukan Perawatan payudara selama hamil yang sering disebut dengan Breast Care During Pregnancy diharapkan segala permasalahn kehamilan dapat ditangani (Kristiyanasari, 2009). b. Fisiologi Laktasi Selama kehamilan, hormone estrogen dan progesterone menginduksi (membangkitkan) perkembangan alveolus dan dukus

31 17 (lactiferus duct) di dalam mammae (payudara), disamping menstimulasi (merangsang) produksi kolostrum (Perinansia, 2006). Namun demikian saat ini belum ada produksi ASI. Sesudah bayi dilahirkan, disusul kemudian terjadi peristiwa penurunan kadar hormon estrogen. Penurunan kadar hormon estrogen ini mendorong naiknya kadar prolaktin. Mulailah aktivitas produksi ASI berlangsung (Saryono, 2009). Ketika bayi mulai menyusu pada ibunya, aktivitas bayi menyusu pada mammae ini menstimulai terjadinya produksi prolaktin yang terus menerus secara berkesinambungan. Sekresi ASI sendiri, berada dibawah pengaruh atau kendali oleh neuro-endokrin. Rangsangan sentuhan pada payudara yakni ketika bayi menghisap puting susu menyebabkan timbulnya rangsangan yang menyebabkan terjadinya produksi oksitosin. Oksitosin merangsang terjadinya kontraksi sel-sel miopitel (Perinansia, 2006). Proses ini disebut refleks let down atau pelepasan ASI. Setelah berlangsung beberapa hari, emosi dapat berpengaruh pada fisiologi pelepasan ASI. Sebagai contoh rasa takut, lelah, malu, pendek kata kondisi stress pada ibu dapat menghambat pelepasan ASI keluar payudara. Pada tahap awal emosi ibu tersebut sama sekali tidak bepengaruh. Baru setelah bayi menghisap ASI pada hari-hari

32 18 berikutnya (tidak sama pada setiap ibu, hari keberapa) maka emosiibu berpengaruh pada pelepasan ASI tersebut (Perinansia, 2006). Hisapan bayi pada mammae ibu dapat merangsang atau memicu pelepasan ASI dari alveolus mammae melalui duktus ke sinus laktiferus. Secara fisiologi, hisapan bayi pada mammae ibu mearangsang produksi oksitosin oleh kelenjar hipofisis posterior. Oksitosin memasuki darah dan menyebabkan kontraksi sel-sel khusus (sel-sel mioepitel) yang mengelilingi alveolus mammae dan duktus laktiferus. Kontraksi sel-sel khusus ini mendorong ASI keluar dari alveolus melalui duktus laktiferus menuju ke sinus laktiferus dan disana ASI tersebut akan disimpan. Pada saat bayi menghisap puting payudara, ASI didalam sinus tertekan keluar, ke mulut bayi. Gerakan ASI dan sius ini dinamakan let down atau pelepasan. Dikemudian hari atau pada akhirnya, let down tersebut dapat dipicu tanpa rangsangan hisapan. Mendengar bayi menangis saja bahkan memikirkan kondisi bayinya sajapun dapat terjadi let down tersebut. Menurut Pearce C.E. (2005), laktasi atau pengeluaran susu serta penyaluran keluar payudara sewaktu dihisap adalah fungsi payudara. Hal ini dapat diuraikan menjadi dua tahap : 1) Sekresi air susu (terjadinya didalam jaringan payudara) 2) Pengeluaran dari payudara (Suherni, dkk, 2008)

33 19 c. Perawatan payudara masa kehamilan Menurut Saryono (2009), Kondisi kehamilan membuat banyak perubahan pada wanita. Dilihat dari segi fisik perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah, perubahan pada kulit, dan perubahan pada payudara. Daerah puting juga memiliki banyak kelenjar minyak keringat yang berfungsi agar kulit puting senantiasa lembut, lentur, dan terlindungi dari iritasi akibat hisapan bayi. Minyak yang timbul dari kelenjar ini membunuh kuman di sekitar puting. sementara itu, ASI sendiri dapat membunuh kuman. Selam hamil, puting menjadi lebih besar. Kadang, kelenjar minyak di daerah ini menjadi terlihat besar seperti benjolan di daerah areola. Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Kenapa ASi eksklusif penting tak lain karena pada usia tersebut sesungguhnya bayi belum mampu mencerna makanan lain selain ASI. Di samping memang ginjalnya belum cukup sempurna untuk mengeluarkan sisa-sisa pembakaran makanan, enzim-enzim dalam usus juga belum banyak untuk mencerna makanan lain. Pada saat hamil, terjadi pembengkakan dari payudara akibat pengaruh hormonal termasuk juga pembengkakan dari puting susu, selain itu daerah sekitar puting warnanya akan lebih gelap. Dengan adanya pembengkakan tersebut, payudara menjadi mudah teriritasi bahkan

34 20 mudah luka., oleh karenaitu biasanya perlu dilakukkan perawatan payudara selama hamil. d. Tahapan Perawatan Payudara Menurut Saryono (2009), tahapan perawatan payudara saat kehamilan, yaitu : 1) Kehamilan usia 3 bulan Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit. 2) Kehamilan usia 6-9 bulan a) Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa b) Puting susu sampai areola mammae ( daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan

35 21 c) Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet d) Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputarkearah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam) e) Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut kearah puting susu sebanyak 30 kali sehari f) Pijat kedua areola mammae hingga keluar 1-2 tetes g) Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan bersih h) Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara, jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara. Bila BH sudah mulai terasa sempit, sebaiknya menggantinya dengan BH yang pas dan sesuai dengan ukuran untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara. Bila berencana untuk menyusui, dapat memulai menggunakan BH untuk menyusui pada akhir kehamilan. Pilihlah BH yang ukuranya sesuai dengan payudara, memakai BH yang mempunyai ukuran yang tidah sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

36 22 e. Dampak jika tidak dilakukan perawatan payudara Apabila selama masa kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara, dan perawatan tersebut hanya dilakukan pasca persalianan, maka akan menimbulkan beberapa permasalahan, seperti : 1) ASI tidak keluar, susu akan keluar setelah beberapa hari kemudian 2) Puting susu tidak menonjol (puting inverted) sehingga bayi sulit menghisap 3) Produksi ASI sedikit dan tidak lancar sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi 4) Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah 5) Muncul benjolan di payudara f. Tahapan perawatan puting susu Puting susu memegang peranan penting dalam proses menyusui. ASI akan keluar dari lubang-lubang puting susu. Oleh karena itu, puting susu harus dijaga sehingga bisa bekerja dengan baik. Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita memiliki puting susu dengan bentuk datar atau puting susu yang masuk kedalam. Kedua puting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika dirawat dengan baik dan benar. Berikut ini langkah-langkah untuk mendapatkan puting susu yang sehat dan baik :

37 23 1) Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama lima menit agar kotoran disekitar puting susu mudah terangkat. 2) Jika puting susu normal, dilakukan perawatan sebagai berikut : Oleskan minyak pada ibu jari dan telunjuk, lalu tekankan pada puting susu. Lakukan gerakan memutar kearah kanan sebanyak 30 kali putaran untuk kedua puting susu, gerakan ini meningkatkan elastisitas otot puting susu. 3) Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap sebagai berikut : Letakan kedua jari disebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian tekanan dihentakan kearah luar menjauhi puting susu secara perlahan. Letakkan ibu jari di atas dan di bawah puting susu, lalu tekan dan hentakan kearah luar menjauhi puting susu secara perlahan (Huliana, 2003) g. Manfaat Perawatan Payudara saat kehamilan Menurut (Saryono, 2009), perawatan payudara saat kehamilan memiliki beberapa manfaat, antara lain : 1) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu 2) Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu, 3) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar

38 24 4) Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya 5) Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui

39 25 4. Kerangka Teori Definisi Manfaat perawatan payudara Fisiologi Laktasi Pengetahuan ibu primigravida Masa kehamilan Perawatan payudara Perawatan payudara masa kehamilan Tahapan perawatan payudara 1. Umur 2. Pendidikan 3. Paritas 4. Pekerjaan 5. Informasi 6. Sosial dan ekonomi Sumber : Notoatmojo (2007), suherni (2009) modifikasi Gambar 2.1 kerangka teori

40 26 5. Kerangka Konsep Penelitian baik Pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara cukup kurang 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan Gambar 2.2 Kerangka Konsep Keterangan : = Variabel Yang diteliti = Variabel Yang Tidak Diteliti

41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007). Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual dari pada menyimpulkan (Nursalam, 2008). Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu fenomena dengan berbentuk angka-angka ( Hidayat, 2007). Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen. 27

42 28 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2005). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penneliti dan dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi pada penelitian di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen adalah ibu primigravida sebanyak 30 responden. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini sampel yang diambil yaitu 30 ibu primigravida di BPS Sunarsi. 3. Teknik sampling Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhuan populasi yang ada (Alimul, 2007). Dalam penelitian ini teknik sampling dengan menggunakan total

43 29 sampling yaitu teknik penelitian sampel bila semua anggota dijadikan sampel (Sugiyono, 2007). D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah penyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang halhal yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006). Kuesioner diambil dari sumber teori tentang perawatan payudara pada ibu primigravida. Pernyataan terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorabel) dengan pilihan jawaban benar dan salah, penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0 dan jika salah denga skor 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan pemberian tanda centang ( ) pada jawaban yang dianggap benar

44 30 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah Soal Favorable Unfavorable Pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara 1. Definisi 2. Manfaat perawatan payudara 3. Fisiologi Laktasi 4. Perawatan payudara masa kehamilan 5. Tahapan perawatan payudara 1,2,3 4,5,33 11,12 7,8,9,14,15, 27,28,29,31 17,18,19,20, 21,22,24, ,13,26,30, 35 16, Jumlah 33 Kuisioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis si luar lokasi penelitian. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahiihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Validitas

45 31 adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur ( Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung >r tabel. Menurut Riwidikdo (2010), rumus product moment adalah : Keterangan : N x y xy : jumlah responden : koefisien korelasi product moment : Skor pernyataan : skor total : skor pernyataan dikalikan skor total Uji validitas dikatakan valid apabila besarnya hitung lebih besar dari tabel atau secara lebih mudah bila nilai p-value < dari 0,05 (Riwidikdo, 2010). Uji validitas telah dilaksanakan di BPS Nina Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen pada bulan Januari Untuk menarik kesimpulan mengenai validitas suatu item, statistik r hitung dibandingkan dengan r tabel untuk 30 ibu primigravida dan signifikasi 5% yaitu 0.361, sedangkan untuk signifikasi 1% yaitu sebesar kriteria pegambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika nilai

46 32 r hitung lebih besar dari r tabel maka item tersebut valid. Setelah 36 soal dilakukan uji validitas didapatkan hasil 33 soal valid dan 3 soal tidak valid yaitu pada soal nomer 10, 21 dan 29. Kemudian 3 soal yang tidak valid tersebut dihilangkan. 2. Uji Reabilitas Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chrobach dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Rumus Alpha Chrobach adalah sebagai berikut : Keterangan : k = Reabiltas instrument = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal = jumlah varian butir =Varians total

47 33 Kuesioner dinyatakan reliable bila nilai alpha chrobach > r kriteria (0,75) (Riwidikdo, 2010). Setelah 33 soal dilakukan uji reabilitas terhadap 30 responden di BPS Nina Pagak Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen dapat diperoleh hasil reliabel karena besar Alpha Chrobach 0,939 > 0,75 E. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu primigravida di BPS Sunarsi, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi quesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang perawatan payudara yang diisi ibu primigravida di BPS Sunarsi Sragen. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data rekam medis di BPS Sunarsi Sragen tentang jumlah ibu primigravida.

48 34 F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu primigravida tentang perawatan payudara. G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti Notoatmodjo (2010) Nama Variabel Pengetahuan ibu tentang perawatan payudara Tabel 3.2 Definisi Operasional Pengertian Indikator Skala Kemampuan ibu menjawab kuesioner perawatan payudara H. Metode pengolahan dan Analisi Data 1. Pengolahan Data 1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD 2. Cukup : bila nilai responden mean 1SD x mean + 1 SD 3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean 1SD Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah : a. Editing Ordinal

49 35 Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bia terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan kedalam tabel. 2. Analisa Data Analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini hanya mmendeskripsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara. Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut : Baik Cukup Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD : Bila nilai responden mean 1SD x mean + 1 SD : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean 1SD

50 36 Menurut Riwidikdo (2009), rumus mean yaitu : Rumus : Keterangan : X x n : rata- rata (mean) : Jumlah seluruh jawaban responden : jumlah responden Menurut Riwidikdo (2009), simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat di pakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus : Keterangan : x n : Nilai responden : jumlah responden I. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan maslah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden)

51 37 Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subjek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dengan jumlah responden 30 responden. BPS Sunarsi terletak di Desa Sumberlawang kabupaten Sragen dengan luas BPS 96 m². Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pagak, sebelah barat berbatasan dengan Desa Ngandul, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mojopuro dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Tlogotirto. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen antara lain pelayanan kesehatan yang meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan normal, KB, Imunisasi, konseling gizi dan pelayanan balita. Tenaga Kesehatan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen yaitu terdiri 1 bidan sebagai pimpinan BPS dan 1 bidan sebagai asisten bidan. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 1 ruang nifas ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in) selama 24 jam penuh, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan. Keadaan BPS Sunarsi Sragen dengan tempat pelayanan bersih, dan lingkungan yang nyaman. 38

53 39 B. Hasil Penelitian Penelitian ini mengambil judul Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dengan jumlah responden 30 orang. Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai mean dan standar deviasi yaitu : Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel Mean Standar Deviasi Tingkat Pemgetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara ,04 Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD x > 23,3+ 1x 5,04 = x > 28,34 Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 28,34 Cukup : Bila nilai responden mean 1 SD x mean + 1 SD 23,3 1x 5,04 x 23,3 +1x 5,04 = 18,26 x 28,34 Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 18,26 x 28,34 Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean 1 SD ( x ) < 23,3 1 x 5,04 = x < 18,34 Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 18,34

54 40 Sehingga tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten sragen didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.2 Frekuensi tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen No Pengetahuan Jumlah Prosentase ( % ) 1 Baik 1 3,3 2 Cukup 28 93,4 3 Kurang 1 3,3 Total Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel diatas tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,33%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (93,4%), dan pengetahuan kurang sebanyak 1 responden (3,33%). Jadi Tingkat pengetahuan Ibu Primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi kabupaten Sragen mayoritas dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (93,4%). C. Pembahasan Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,33%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (93,4%), pengetahuan kurang sebanyak 1 responden (3,33%). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen mayoritas

55 41 dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (93,4%). Berdasarkan beberapa teori, pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang diungkapkan oleh Soekanto (2005), faktor usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua dan akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tetapi teori tersebut tidak dapat dibuktikan, karena berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan usia responden mayoritas antara tahun dengan rata-rata tingkat pengetahuan yang sama. Menurut Muhibbin Syah (2003) pada salah satu bukunya berjudul Psykologi Pendidikan bahwa usia termasuk dalam masa dewasa awal (early adulthood ) yaitu fase perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki masa dewasa yang sudah mampu untuk belajar hidup bersama pasangan dan dalam suasana rumah tangga, yakni dengan suaminya dan menerima tanggung jawab serta sudah mampu dan siap dengan keadaannya yang sedang hamil, berperan aktif terhadap kehamilannya dan proses persalinannya kelak. Berdasarkan kedua teori tersebut tidak dapat membuktikan bahwa usia mempengaruhi tingkat pengetahuan, karena dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis

Disusun oleh : Rahajeng Putriningrum, SST, M.Kes NIK Wiwin Anitasari NIM. B10.059

Disusun oleh : Rahajeng Putriningrum, SST, M.Kes NIK Wiwin Anitasari NIM. B10.059 LAPORAN PENELITIAN ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DENGAN TINDAKAN MERAWAT PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 Disusun oleh : Rahajeng

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. besar seperti benjolan di daerah areola (Saryono&Roischa, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. besar seperti benjolan di daerah areola (Saryono&Roischa, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi kehamilan membuat banyak perubahan pada wanita. Dilihat dari segi fisik perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah, perubahan pada kulit,

Lebih terperinci

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 CURICULUM VITAE Nama : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Desa Banjaran RT 01 RW 06, Kelurahan Jumantoro, Kecamatan Jumapolo,

Lebih terperinci

Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta 3,4. Prodi D-III Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta 3,4. Prodi D-III Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DENGAN TINDAKAN MERAWAT PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 Rahajeng Putriningrum 1) Wiwin Anitasari 2) Dyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian diarahkan untuk mendiskripsikan suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survey melalui. saat bersamaan/sekali waktu (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survey melalui. saat bersamaan/sekali waktu (Notoatmodjo, 2005). 30 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survey melalui pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian non eksperimen yaitu deskriptif survei. Deskriptif survei adalah suatu rancangan yang digunakan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL Aprilia Megawati *),Shinta Ayu Nani **) *) Mahasiswa Akbid Uniska Kendal **)Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan dugaan adanya hubungan antara perawatan payudara dengan kecepatan sekresi ASI postpartum primipara.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI POLINDES DESA GIRIKERTO KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI POLINDES DESA GIRIKERTO KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI POLINDES DESA GIRIKERTO KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini pengukuran perilaku menggunakan kuesioner. Dengan 15 pernyataan yang berisikan tentang perawatan kejang demam pada balita usia 0-5 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari hubungan pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting susu lecet, payudara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA Nelly Indrasari* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Tanjungkarang Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besarnya janin sesuai usia kehamilan pada setiap dilakukan pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. besarnya janin sesuai usia kehamilan pada setiap dilakukan pemeriksaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan analitik,adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.(

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti mencoba mencari tahu hubungan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan

Lebih terperinci

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: BAB lll METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: one group pre and post test design atau disebut juga rancangan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik explanatory study dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakkan adalah penelitian eksplantory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN Wahyuningsih ABSTRAK Upaya untuk mencegah kematian bayi baru lahir yang baru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat, data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara survei, wawancara menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif frekuentif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian non ekperimental yaitu merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif mengenai hubungan dukungan kader

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum 27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Menurut Federasi Obstetri ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG dr. Andre, Feni Wilarsih Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis rancangan survey yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparasi untuk mencari perbandingan dua sampel atau dua uji coba pada obyek penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Diskriptif Korelasi yaitu mendiskripsikan variabel bebas dan terikat, kemudian melakukan analisis korelasi antara kedua

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Pendekatan ini merupakan rancangan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan. Disusun oleh: FITA AFRIYANA

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan. Disusun oleh: FITA AFRIYANA ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD), BAYI BARU LAHIR, NIFAS DAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.U G3P2A0 UMUR 30 TAHUN UMUR KEHAMILAN 11 MINGGU 5 HARI DI

Lebih terperinci