ANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PEMOTONGAN SAPI UNTUK MENILAI KELAYAKAN PENYESUAIAN ECO-EFFICIENCY STUDI KASUS: RUMAH PEMOTONGAN HEWAN SURABAYA
|
|
- Ari Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PEMOTONGAN SAPI UNTUK MENILAI KELAYAKAN PENYESUAIAN ECO-EFFICIENCY STUDI KASUS: RUMAH PEMOTONGAN HEWAN SURABAYA Didik Yuan Marta, Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya ; ABSTRAK Waktu yang terjadi pada rumah pemotongan hewan untuk per ekor sapi adalah 6 menit. Proses ini terdiri dari utama dan waste. Waste menyebabkan yang seharusnya lebih cepat tidak berjalan dengan sesuai yang diinginkan. Hal ini bisa menyebabkan lamanya produksi secara keseluruhan yang nantinya bisa berakibat turunnya jumlah pemotongan hewan secara keseluruhan.hal yang harus dilakukan pertama kali adalah menunjukkan adanya waste dan non value added activity. Kemudian setelah mencari beberapa waste dan nonvalue added activity dilanjutkan dengan mencari akar penyebab dari waste dengan metode root cause analysis (RCA). Hasil dari RCA yaitu waiting waste dan transportation waste akan digunakan sebagai masukan untuk merancang alternatif perbaikan dengan metode Failure and Mode Effect Analysis (FMEA). Alternatifalternatif yang telah dirancang akan dipilih berdasarkan nilai performansi dan analisis biaya untuk tiap alternatif perbaikan. Pembobotan untuk nilai performansi adalah waktu, kemudahan pembersihan, kemudahan material handling. Ada 7 alternatif perbaikan yang ada, alternatif utama dan gabungan antar alternatif. Alternatif perbaikan terpilih adalah alternatif 6 yaitu investasi keran air dan kereta dorong untuk setiap lini produksi pemotongan sapi dengan biaya implementasi yaitu Rp ,-. Kata kunci: Non Value Added Activity, In-Efisiensi, RCA, FMEA, Biaya ABSTRACT T ime process that occure ini house cutting for 1 cow is 6 minutes. Those process contain main process and waste. Waste cause process that should be finish earlier doesnot work as the company want. These things can cause the whole production process can downgrade sum of the whole cutting process. Things must have done first is showing there still waste and non value added activity. Then, after finding wastes and non value added activities continue with finding root cause from waste with Root Cause Analysis (RCA). The result from RCA is waiting waste and transportation waste will be used as input to generate improvement alternative with Failure and Mode Effect Analysis (FMEA) methods. Alternatives that done genarated will be choosen based from performance value and cost analysis to each improvement alternative. Weighting for performance value is time process, easy to clean, easy to material handling process. There are 7 improvement alternatives that include, main alternatives and else are combination from main alternatives.the choosen Improvement alternative is alternative 6 that investement of water flow and material handling in 1 cow cutting production line with implementation cost is Rp ,-. Key word: Non Value Added Activity, In-Efisiensi, RCA, FMEA, Cost Analyisist 1. Latar Belakang Pertumbuhan produksi daging sapi di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik sebesar 0,7%/tahun dan diikuti dengan impor sapi hidup sebanyak ekor/tahun telah ikut juga mendorong industri daging sapi dan hasil olahannya. Permintaan bahan baku untuk industri olahan tersebut yang berasal dari dalam negri sebesar kg dan mengimpor sebesar kg pada tahun 200 secara langsung telah menyebabkan RPH ikut berkembang dan menaikan kapasitas produksinya. Waktu yang terjadi pada rumah pemotongan hewan untuk per ekor sapi adalah 6 menit. Proses ini terdiri dari utama dan waste. Waste menyebabkan yang seharusnya lebih cepat tidak berjalan dengan sesuai yang diinginkan. Hal ini 1
2 bisa menyebabkan lamanya produksi secara keseluruhan yang nantinya bisa berakibat turunnya jumlah pemotongan hewan secara keseluruhan. Identifikasi waste dan non value added activity merupakan langkah awal untuk menentukan mana saja yang paling berpengaruh. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka permasalahan utama yang akan diteliti dapat dirumuskan dengan bagaimana mengidentifikasi inefisiensi dalam bentuk waste dan non value added activity produksi pada RPH yang ditinjau dari sisi finansial.. Metodologi Penelitian Penelitian diawali studi pustaka dengan refrensi terkait dan studi lapangan dengan pengamatan di perusahaan. Kemudian dilakukan pemetaan produksi dengan menggambarkan alur produksi secara keseluruhan. Berdasarkan VSM tersebut, waste-waste yang terjadi selam produksi berlangsung di identifikasi sehingga dapat diketahui aktivitasaktivitas yang termasuk dalam value added activity (VA), necessary but non value added activity (NNVA) atau non value added activity (NVA) (Hines & Rich, 17). Dari identifikasi waste tersebut dicari waste yang paling berpengaruh terhadap produksi perusahaan dengan menggunakan tools Root Cause Analysis (RCA) serta Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil dari RCA serta FMEA tersebut kemudian dirumuskan alternatifalternatif perbaikan. Lalu dipilih alternatif perbaikan yang akan di implementasikan ke dalam produksi perusahaan dilakukan dengan menggunakan konsep Value Based Management. Identifikasi Proses Produksi perusahaan Alur produksi dimulai dari pengandangan sapi. Sebelum dipotong, beberapa hari sebelumnya sapi harus dimasukkan ke dalam kandang yang ada pada rumah pemotongan hewan. Pada ini sapi dimasukkan ke dalam kandang. Sapi diberi makan dan dirawat oleh petugas rumah pemotongan hewan. Proses pemberian makan dan perawatan oleh petugas RPH dilakukan dengan tujuan agar sapi siap untuk dipotong dalam keadaan bersih. Proses ini dilakukan supaya memudahkan petugas pemotongan untuk dibawa ke berikutnya yaitu pemotongan. Sebelum dibawa ke pemotongan, sapi harus melewati pos registrasi untuk menyerahkan karcis pendaftaran pemotongan. Setelah melewati bagian tersebut, sapi harus antri terlebih dahulu untuk masuk ke bagian pemotongan. Karena pada bagian pemotongan hanya terdapat empat orang untuk menyembelih sapi. Lalu dilanjutkan dengan penyembelihan. Mulanya sapi digiring menuju pemotongan. Penggiringan sapi ini harus dilakukan satu persatu karena jalan untuk menuju pemotongan hanya untuk satu sapi. Sapi dibawa oleh tukang potong ke tempat penyembelihan. Sapi harus menunggu beberapa menit untuk di karena tukang hanya ada empat orang. Jumlah pemotongan di tempat potong ada 1 tempat. Dimana setiap tempat terdapat handler untuk menggantungkan sapi. Setelah sapi di, darah dimasukkan ke dalam kotak penampungan untuk menampung darah yang keluar setelah disembeli, kemudian dikuliti. Lalu bagian kepala dipisahkan dengan bagian tubuh untuk memudahkan pengulitan tubuh sapi. Setelah pengulitan sapi, tubuh digantung ke handler untuk dipotong ke bagian yang lebih kecil. Proses selanjutnya adalah pada saat pengulitan kulit sapi terdapat pengambilan rumen atau jeroan. Rumen yang diambil dari sapi dibawa ke bagian pembersihan rumen. Pada ini, rumen mulai dari usus, hati dan sebagainya dibersihkan pada tempat pembersihan rumen. Rumen yang dibersihkan mula-mula diambil bagian isi perut yang masih berupa sisa pakan. Lalu pembersihan bagian isi usus dan bagian lainnya. Pembersihan rumen dilakukan dengan mencuci bersih bagian rumen dengan air bersih. Selanjutnya dilanjutkan ke pemotongan sapi menjadi bagian kecil kecil. Sapi yang telah di dan dikuliti dan yang telah dipisahkan dengan bagian rumennya dibawa secara manual. Setelah sapi selesai di potong pada pemotongan besar. Lantai untuk menyembelih dan memotong sapi harus dibersihkan dahulu untuk penyembelihan berikutnya. Air untuk pembersihan ini disediakan bak-bak air untuk membersihkan. Lalu daging sapi dibawa ke pemotongan kecil. Pada bagian ini yang bertugas untuk memotong sapi menjadi bagian lebih kecil adalah karyawan pemilik sapi. Proses lain pengulitan adalah pemotongan tubuh sapi ke bagian yang lebih kecil yang siap untuk menjadi produk akhir. Tubuh sapi yang telah dipotong menjadi beberapa bagian dibawa ke tempat pemotongan berikutnya. Bagian tubuh sapi dipotong lebih kecil untuk menjadi produk akhir. 5. Identifikasi Waste pada Perusahaan Pengamatan secara langsung dalam produksi lampu yang ada di perusahaan dilakukan untuk mengidentifikasi waste yang ada pada 2
3 perusahaan sehingga diketahui apa saja aktivitas dalam produksi tersebut yang masuk ke dalam value added activity (VA), necessary but non value added activity (NNVA) atau non added activity (NVA). Berdasarkan pengamatan pemetaan alur produksi diketahui bahwa terjadi waiting waste serta motion waste di departemen pemotongan besar. Waste Sub Waste Akar Penyebab Pengulangan alat penanganan dari pihak dari tempat A ke tempat Crane di tempat B tidak digunakan B alas untuk membawa daging Transportation Membawa darah dari penyembelih an kurang kapasitas box Perlu kehati-hatian 6. Root Cause Analysis (RCA) Setelah dilakukan pemetaan produksi dan dilanjutkan dengan diskusi serta brainstorming dengan pihak perusahaan, ditemukan 2 waste utama yang mempengaruhi produksi perusahaan dan akan dijadikan fokus perbaikan kedepannya. Ke-2 waste tersebut adalah waiting waste dan motion waste. Setelah diketahui waste yang paling berpengaruh, selanjutnya diidentifikasi akar permasalahan penyebab terjadinya kedua waste tersebut. Akar penyebab dari waste yang terjadi akan dicari menggunakan tools Root Cause Analysis (RCA). Tabel 1 berikut ini merupakan hasil Root Cause Analysis (RCA) untuk waiting waste. Tabel 1 Root Cause Analysis (RCA) waiting Waste Waste Sub Waste Why 1 Why 2 Waiting dari departemet A ke B menunggu pembersihan tempat tukang terjadi bottle neck Banyak di departemen B keran air Pekerja kurang pengalaman Kurangnya Lini produksi terlalu banyak Proses B terlalu lama banyak yang diulang tidak ada penanganan dari pihak Kurang cekatan membersihkan penanganan dari pihak penyembelihan harus dilakukan tukang Dapat dilihat pada Tabel 1 di atas, bahwa kontributor terbesar untuk waiting waste yang ada di keseluruhan ada tiga penyebab, yaitu Diketahui bahwa permasalahan yang merupakan penyebab waiting pada pemotongan yaitu bottle neck dari A ke B, menunggu sebelumnya, dan menunggu tukang. Tiga jenis kegiatan tersebut menimbulkan waktu tunggu yang tinggi pada keseluruhan produksi. Langkah identifikasi akar penyebab (root cause) yang sama juga dilakuan untuk mencari akar permasalahan dari transportation waste yang ada dalam produksi perusahaan. Root cause untuk transportation waste dapat dilihat di pada Tabel 2 bawah ini. Seperti tampak pada Tabel 2 di atas, Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyumbang terbesar dari waste motion terletak pada bolak-balik pada departemen pemotongan besar. Pekerja sering melakukan aktivitas dari pemotongan besar ke pemotongan kecil. Akibatnya di lini produksi pemotongan besar menjadi lebih lama dan mengakibatkan penyembelihan sapi yang berikutnya lebih lama. Dari tabel 2 Diketahui bahwa permasalahan yang merupakan penyebab waste transportation pada pemotongan yaitu pengulangan dan kehati-hatian membawa darah. Dua jenis kegiatan tersebut menimbulkan waktu tunggu yang tinggi pada keseluruhan produksi. 7. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Setelah diketahui akar permasalahan (root cause) penyebab terjadinya waste, selanjutnya dilakukan analisis tehadap setiap penyebab tersebut. ini akan menghasilkan penyebab yang benar-benar penyebab utama terjadinya waste. Penyebabpenyebab tersebut akan dianalisis berdasarkan tingkat severity, occurrence, dan detection. Dengan didapatkannya penyebab utama ini, perbaikan yang akan dilakukan dapat lebih terfokus kepata waste utama. Tabel FMEA Waste Perusahaan Tabel 2 Root Cause Analysis (RCA) Transportation Waste
4 waste sub waste potensial effect Waiting waste Transportation Waiting dari department A ke B sebelumnya tukang sub waste Pengulangan dari B ke D Membawa darah dari penyembelihan Terjadi bottle neck Banyak yang diulang keran air Pekerja kurang berpengalaman Kurangnya Proses penyembelihan harus dilakukan tukan potensial effect Tidak adanya alat Crane di tempat B tidak dapat digunakan Darah tumpah dan dapat mengotori lantai produksi Severity 8. Pemilihan Alternatif Potential Cause Berdasarkan Root Cause Analysis (RCA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) hingga memunculkan penyebab penyebab utama terjadinya waiting waste dan motion waste. Usulan alternatif perbaikan yang bisa dilakukan perusahaan antara lain Penambahan tukang, pembuatan keran air dan penyediaan alat material handling Dengan menggunakan konsep value based management ditentukan alternatif yang akan diimplementasikan dala produksi perusahaan. Dengan rumus sebagai berikut PCn=Pn/P0*PC0 (1) Cn=C0+Biaya Perbaikan (2) Vn=PCm/Cn () Severity 6 6 Banyak di departement B Proses di department B terlalu lama penanganan dari pihak Pekerja kurang cekatan membersihkan Lini produksi terlalu banyak Penanganan pihak Potential Cause tidak ada penanganan pihak Tidak ada alas untuk membawa daging kurang berpengalaman Dimana, PCn = Performance Cost n/ biaya performansi ken Pn = Performance n/performansi ke-n P0 = Base Performance/performansi awal C0 = Base Cost/biaya awal Occurence 8 Occurence Control Detection RPN Penyesuaian 2 5 Penyesuaian 1 6 lebih lanjut 2 2 Pelatihan 2 Control alat alat Prosedur dan kapasitas box Detection RPN Cn Vn = Cost n/ biaya ke-n = Value n/nilai ke-n Tabel Value Setiap Alternatif Perbaikan No 0 Alternatif Kondisi Awal Waktu output Bobot Kriteria Kemudahan pembersihan Kemudahan 0,5 0, 0, Sehingga didapatkan alternatif terbaik adalah dengan melakukan tukang pada pemotongan sapi.. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : Setelah dilakukan penelitian, kesimpulan yang dapat ditarik sesuai dengan tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian, waste yang paling berpengaruh pada produksi perusahaan amatan adalah waiting dan transportation. 2. Berdasarkan hasil RCA, terdapat tiga penyebab waiting waste yaitu bottle neck tempat A ke tempat B, menunggu pembersihan, menunggu tukang. Sedangkan untuk motion waste, terdapat dua penyebab yaitu pengulangan dan pengulangan pembersihan.. Setelah dilakukan perancangan alternatif, terdapat tiga alternatif utama, yaitu: a. Penambahan jumlah tukang b. Dibuatnya keran air c. Disediakan alat material handling Dan alternatif terpilih adalah dibuat keran air dan disediakan material handling. DAFTAR PUSTAKA Aldridge, J. & Dale, B., 200. Managing Quality. Fourt Edition penyunt. Berlin: Blackwell Publishing Ltd Bustami, Bastian. (2007). Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Jakarta: Graha Ilmu. Performance Cost (Rp) , Rp ,6 Rp , Rp ,8 Rp 5.0 1, Rp , ,6 Rp , Rp ,2, 5 2 5,7 Rp Biaya Performans i (Rp) Value 1 2,68 6,07 2,2,2 1,2 6,8,12
5 Gale, Robert. (2006). Environmental Management Accounting as a Reflexive Modernization Strategy in Cleaner Production. Journal of Cleaner Production, 1 Hines and Taylor, (2000), Going Lean. Lean Enterprise Research Centre Cardiff Business School, Abenconway Building, Colum Drive, Cardiff, UK Indriyati, MS. (2000). Penerapan Eco-productivity di Rumah Potong Hewan Cakung. Jakarta: Direktorat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jasch, Christine. (200). Environmental and Flow Cost Accounting. Germany: Springer. Pujawan, Nyoman Ekonomi Teknik. Surabaya: Guna Widya. Schaltegger, Stefan; Burritt, RL; Jasch, Christine; Bennet, Martin. (2008). Environmental Management Accounting for Cleaner Production. Germany: Springer. Singgih M.L and M. Kariana, 2008, Peningkatan Produktifitas & Kinerja Lingkungan Dengan Pendekatan Green Productivity Pada Rumah Pemotongan, Purifikasi: Jurnal Teknologi & Manajemen Lingkungan, ISSN: , Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS & Ikatan Ahli Teknik Penyehatan & Teknik Lingkungan Indonesia-Jawa Timur, Volume, Nomor 2, Surabaya, Juli Singgih, M.L. dan T. Yuanita, 2010, Analysis Of Technology Selection To Reduce Co2 Emissions In Sponge Iron Plant Using Environmental Management Accounting (EMA), The rd Accounting & The 2nd Doctoral Colloquium Bridging the Gap between Theory, Research and Practice : IFRS Convergence and Application Faculty of Economics Universitas Indonesia, Bali-Indonesia, Oktober 2010United States Environmental Protection Agency US EPA. (17). An Introduction of Environmental Accounting as a Business Management Tools: Key Concepts and Terms. EPA Washington DC. Zaifudin, Moch. Mengidentifikasi Aliran Material dan Energi serta Menentukan Besar Biaya Lingkungan Berdasarkan Aktivitas Bisnis Perusahaan. Laporan Tugas Akhir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 200 5
Analisis Proses Produksi Pada Pemotongan Sapi Untuk Menilai Kelayakan Penyesuaian Eco-efficiency studi kasus: Rumah Pemotongan Hewan Surabaya
Analisis Proses Produksi Pada Pemotongan Sapi Untuk Menilai Kelayakan Penyesuaian Eco-efficiency studi kasus: Rumah Pemotongan Hewan Surabaya Didik Yuan Marta 2509 100 104 Dosen Pembimbing H. Hari Supriyanto,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
APLIKASI PENDEKATAN KONSEP LEAN UNTUK MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITY PADA LEMBAGA KONSUIL (KOMITE NASIONAL KESELAMATAN UNTUK INSTALASI LISTRIK) DI BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI
PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI H HARISUPRIYANTO Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciAnalisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum
Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Sulung Rahmawan Wira Ghani 1, Sudjito Soeparman 2, Rudy Soenoko 3 Program Magister Teknik Dan
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN TIME BASED PROCESS (STUDY KASUS DI RSU HAJI SURABAYA)
PENINGKATAN EFISIENSI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN TIME BASED PROCESS (STUDY KASUS DI RSU HAJI SURABAYA) Nugroho Wicaksono, Moses L. Singgih Program Studi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan yang bisa ditarik berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran bagi pihak PT. Otsuka Indonesia dan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai suatu konsep
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM
PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM Moses Laksono Singgih dan Mera Kariana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN PRODUKSI LAMPU PIJAR (INCANDESCENT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS: PT X)
ANALISIS PERBAIKAN PRODUKSI LAMPU PIJAR (INCANDESCENT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS: PT X) Aldino Hendrian Putra, Moses L. Singgih, Bambang Syairudin Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciAnalisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service
Petunjuk Sitasi: Sugiono, S., Himawan, R., & Fadla, A. (2017). Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F178-183).
Lebih terperinciUsulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 03, pp.-8 ISSN 30-495X Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 0J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi, Lely Herlina, Evi Febianti 3,,
Lebih terperinciDEVIS ZENDY NPM :
PENERAPAN LEAN MANUFACTURING GUNA MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVIS ZENDY NPM : 0732010126 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul : ANALISA
Lebih terperinciPenurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study
Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study Maria Natalia 1, Nyoman Sutapa 2 Abstract: The thesis discusses the value added and non-value added of the
Lebih terperinciSIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V)
SIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V) Rika Ajeng Priskandana, I Nyoman Pujawan Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Menurut data Bappenas
Lebih terperinciAPLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK
APLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK Krisna Ardi Wibawa, I Nyoman Pujawan Program Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12 A Surabaya E-mail: WibawaCTI@yahoo.com
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT UNTUK MEMINIMASI WASTE
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 1, 37 44 PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT UNTUK MEMINIMASI WASTE Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura e-mail: rachmad_h@ymail.com
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari pembobotan yang dilakukan terhadap pemborosan (waste)
Lebih terperinciProfesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Bandung, 20 Juli 2017
PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Bandung, 20 Juli 207 MINIMASI WASTE MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA PEMBUATAN PRODUK
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan ditarik mengenai kesimpulan dan saran dari hasil pengolahan data yang terdapat pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan menjawab tentang tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1990, Lean Production System yang lahir dari Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. Dimana tujuan dari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang dihadapi
Lebih terperinciPENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI
PENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI Oleh : R. ARDIAN PRADHANA 0732010009 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI
ANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI Harliwanti Prisilia 1) dan Putu Dana Karningsih 2) 1) Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciREDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)
TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502
Lebih terperinciPengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Sebagai Pedoman Perbaikan Efektivitas Mesin CNC Cutting
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Sebagai Pedoman Perbaikan Efektivitas Mesin CNC Cutting Agil Septiyan Habib dan H. Hari Supriyanto,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA
BAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA 5.1 Analisis hasil Current State Value Stream Mapping Dari Current State Value Stream Mapping yang telah dibuat diketahui bahwa ada setidaknya 10 gate yang didalamnya masing-masing
Lebih terperinciPENERAPAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK EVALUASI DAN PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI PADA PT. REMAJA PRIMA ENGINEERING (RPE)
PENERAPAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK EVALUASI DAN PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI PADA PT. REMAJA PRIMA ENGINEERING (RPE) Santi Nihayatur Rahmah, Moses L. Singgih MMT ITS, Surabaya Santy_nr@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet (INKABA) adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk teknik berbahan baku utama karet, salah satunya adalah produk karet damper.
Lebih terperinciOPTIMASI LINI PRODUKSI DENGAN VALUE STREAM MAPPING DAN VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS
OPTIMASI LINI PRODUKSI DENGAN VALUE STREAM MAPPING DAN VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS Yosua Caesar Fernando 1 dan Sunday Noya 2 Abstract: Meminimalkan pemborosan dalam proses produksi adalah salah satu tujuan
Lebih terperinciMINIMASI WASTE BERDASARKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING MELALUI PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT PADA UNIT SKM PT. DJITOE ITC SURAKARTA
MINIMASI WASTE BERDASARKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING MELALUI PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT PADA UNIT SKM PT. DJITOE ITC SURAKARTA Skripsi DEWI SUSILO WATI I 0305024 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciImplementasi Lean Healthcare Untuk Meminimalkan Waste dalam Rumah Sakit (Siloam Hospital Surabaya)
Implementasi Lean Healthcare Untuk Meminimalkan Waste dalam Rumah Sakit (Siloam Hospital Surabaya) Gilang Rembulan dan Moses L. Singgih Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Lebih terperinciANALISIS RANTAI NILAI PROSES PEMENUHAN MATERIAL PERBEKALAN DI ARMATIM
ANALISIS RANTAI NILAI PROSES PEMENUHAN MATERIAL PERBEKALAN DI ARMATIM Penelitian Thesis Oleh: MUTHMAINNAH 9108.201.308 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Untukmenjaminterselenggaranya tugaspokoktni
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE
PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE Shanty Kusuma Dewi 1*,Tatok Dwi Sartono 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciUPAYA PENGURANGAN PEMBOROSAN DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING
UPAYA PENGURANGAN PEMBOROSAN DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING Arik Hariyanto 1) dan Dwi Iryaning Handayani 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Panca Marga Probolinggo
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
MENGURANGI AKTIVITAS-AKTIVITAS YANG TIDAK BERNILAI TAMBAH UNTUK MEMPERBAIKI ALIRAN PROSES PENERAPAN COMPUTERIZED MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (CMMS) DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING Chauliah Fatma Putri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tingkat persaingan di dunia usaha yang semakin tinggi menuntut setiap perusahaan berperan sebagai penghasil nilai (value creator), dengan memperbaiki
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim)
PENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim) Moses L. Singgih dan M.Vina Permata Laboratorium Sistem
Lebih terperinciPERBAIKAN PROSES PRODUKSI GULA AREN DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PABRIK GULA AREN MASARANG TOMOHON
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI GULA AREN DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PABRIK GULA AREN MASARANG TOMOHON Alfa Yohan Wailan Elean (1) dan Moses Laksono Singgih (2) 1) Program Pascasarjana Jurusan Teknik
Lebih terperinciWINTER. Template. Meningkatkan Kualitas Layanan Bank Dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Value (Studi Kasus : BNI Cabang Kota Malang)
WINTER Meningkatkan Kualitas Layanan Bank Dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Value (Studi Kasus : BNI Cabang Kota Malang) Template 01 Peneliti Tugas Akhir : Yanuar Tri Nanda P. (2509 100 099) Pembimbing
Lebih terperinciAnalisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.1, Maret 2013, pp.35-40 ISSN 2302-495X Analisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain Tubagus Ardi Ferdiansyah 1, Asep Ridwan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, penjelasan mengenai permasalahan yang diangkat yaitu berupa perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, batasan masalah, dan sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi Gawat Darurat merupakan instalasi yang paling sibuk di rumah sakit. IGD sebagai unit pertama yang akan menangani pasien dalam kondisi darurat sehingga dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURE DENGAN METODE VSM UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KAPAL (Studi Kasus PT. PAL Divisi Kaprang)
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURE DENGAN METODE VSM UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KAPAL (Studi Kasus PT. PAL Divisi Kaprang) Nur Muflihah (Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA DISPENSING
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 45-50 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 PROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA
Lebih terperinciPENENTUAN BIAYA LINGKUNGAN: SEBUAH PENDEKATAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN (EMA)
PENENTUAN BIAYA LINGKUNGAN: SEBUAH PENDEKATAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN (EMA) Sihar Tigor Benjamin Tambunan EMA-SEA Resource Person Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Jl. Ngagel Jaya Tengah 73-77, Surabaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam usaha peningkatan produktivitas, perusahaan harus mengetahui kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan jasa)
Lebih terperinciDESAIN PERBAIKAN KINERJA LAYANAN PUBLIK BERBASIS KONSEP LEAN SERVICE (STUDI KASUS : PERPANJANGAN IMTA DISNAKER JATIM)
DESAIN PERBAIKAN KINERJA LAYANAN PUBLIK BERBASIS KONSEP LEAN SERVICE (STUDI KASUS : PERPANJANGAN IMTA DISNAKER JATIM) Lusi Zafriana, Hari Supriyanto dan Indung Sudarso Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciReduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma
F289 Reduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma Milatul Afiah dan Moses Laksono Singgih Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciSTUDI APLIKASI PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (RPH) (Studi Kasus di PT Celmor Perdana Indonesia / PT Elders Indonesia)
STUDI APLIKASI PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (RPH) (Studi Kasus di PT Celmor Perdana Indonesia / PT Elders Indonesia) SKRIPSI WILLY S SIANIPAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN TRAVEL DENGAN PENDEKATAN LEAN SERVICES (STUDI KASUS: CITRA MANDIRI TRAVEL)
1 MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN TRAVEL DENGAN PENDEKATAN LEAN SERVICES (STUDI KASUS: CITRA MANDIRI TRAVEL) Andyas Mukti Pradanarka dan Hari Supriyanto Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian berisi penjelasan tahap-tahap yang dilalui penulis dalam menyusun penelitian. Tahap-tahap tersebut adalah tahap awal penelitian, tahap pengumpulan data,
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI
ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI Oleh : BOBBY ALEXANDER NPM 0732010020 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciIDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI
IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI DISUSUN OLEH : WAHYU EKO NURCAHYO 0632010198 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciReduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-291 Reduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma Milatul Afiah dan Moses Laksono Singgih Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka menguraikan teori dan bahan penelitian yang akan dijadikan landasan dan kerangka berpikir untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu tugas akhir. 2.1. Kualitas Kualitas
Lebih terperinciAnalisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill
Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill Noka Lisano, Aries Susanty Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN PRODUCTION SYSTEM UNTUK MENGELIMINASI WASTE PADA PRODUKSI FILLING CABINET 4D DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING
NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI LEAN PRODUCTION SYSTEM UNTUK MENGELIMINASI WASTE PADA PRODUKSI FILLING CABINET 4D DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING (Studi kasus : Divisi Work Fitting PT ATMI Solo) Diajukan
Lebih terperinciPENERAPAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR LINGKUNGAN STUDI KASUS : PT LOKA REFRACTORIES WIRA JATIM
1 PENERAPAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR LINGKUNGAN STUDI KASUS : PT LOKA REFRACTORIES WIRA JATIM Aditya Yanuar Dwi Pradita, Hari Supriyanto Jurusan Teknik
Lebih terperinciMulai. Studi Pendahuluan. Perumusan Masalah. Penetapan Tujuan. Pemilihan Variable. Pengumpulan Data. Menggambarkan Process Activity Mapping
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu rangkaian kerangka pemecahan masalah yang dibuat secara sistematis dalam pemecahan masalah yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi dituntut untuk meningkatkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI UNTUK MEREDUKSI NON VALUE ADDING ACTIVITY
IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI UNTUK MEREDUKSI NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT PADA PRODUK SEPATU DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA DI PT.CITRA HARAPAN SEMESTA KRIAN SKRIPSI Oleh : RAKHMAT WIRA YUDHA NPM.
Lebih terperinciISKANDAR ZULKARNAIN Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto
ISKANDAR ZULKARNAIN 2510.100.086 Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto LEAN SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI TANGKI UNTUK MEREDUKSI WASTE DENGAN PENDEKATAN PENGUKURAN PERFORMANSI PODUKSI (STUDI KASUS: CV.
Lebih terperinciPengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.
Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d. Langkah Tindakan Persamaan Hasil 1 Proses apa yang ingin diketahui? Produk kacang garing 2 Berapa jumlah Standart inventory (safety stock )?
Lebih terperinciPERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA
PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA Farich Firmansyah 1) dan Moses L Singgih 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2689
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2689 PENERAPAN METODE HELGESON-BIRNIE UNTUK MEMINIMASI WASTE WAITING PADA PROSES PRDUKSI PINTU BAGIAN DEPAN KOMODO MBDA DI DEPARTEMEN
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT.
Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN 2337-4349 PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT. SUPRALITA MANDIRI Annisa Kesy Garside 1*, Faraningrum Restiana 2 1,2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi merupakan proses yang berkenaan dengan pengubahan input menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk menghasilkan produk-produk fisik.
Lebih terperinciStudi Kasus : PT Terminal Petikemas Surabaya
IMPLEMENTASI LEAN STRATEGY PADA KEGIATAN RECEIVING DI TERMINAL PETIKEMAS Studi Kasus : PT Terminal Petikemas Surabaya Oleh : Pierre Rochel Tumbol 9109 207 501 Program Studi : MANAJEMEN BISNIS MARITIM Pembimbing
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V
IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V Prita Lukitasari 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1) Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus : PT. Philips Lighting Surabaya)
PENINGKATAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus : PT. Philips Lighting Surabaya) Muhammad Yogie Wiratmoko, Ibnu Hisyam, Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS DIVISI PRODUKSI PERALATAN INDUSTRI PROSES PADA PT. BARATA INDONESIA DENGAN VALUE STREAM MAPPING
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DIVISI PRODUKSI PERALATAN INDUSTRI PROSES PADA PT. BARATA INDONESIA DENGAN VALUE STREAM MAPPING Moses L. Singgih dan Rhichard Kristian Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) Ratnaningtyas, Moses Laksono Singgih Magister Managemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciQolli Kusuma, 2 Pratya Poeri Suryadhini, 3 Mira Rahayu 1, 2, 3
RANCANGAN USULAN PERBAIKAN UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS: PT AGRONESIA DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET) 1
Lebih terperinciIMPLEMENTATION OF LEAN MANUFACTURING USING VSM AND FMEA TO REDUCE WASTE IN PRODUCT PLYWOOD (Case Study Dept. Production PT Kutai Timber Indonesia)
PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DENGAN METODE VSM DAN FMEA UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PRODUK PLYWOOD (Studi Kasus Dept. Produksi PT Kutai Timber Indonesia) IMPLEMENTATION OF LEAN MANUFACTURING USING VSM
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Pendekatan Lean Sigma Pada Divisi Produksi Di Hollywood Plastik, Sidoarjo. Michael Hartanto.
Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Pendekatan Lean Sigma Pada Divisi Produksi Di Hollywood Plastik, Sidoarjo Michael Hartanto Teknik Industri, Universitas Surabaya Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan terus tumbuh. Segmen yang menjanjikan yaitu pasar minuman ringan. Pasar minuman ringan di Indonesia
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN PRODUCTION UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KACA
PENDEKATAN LEAN PRODUCTION UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KACA Moses Laksono Singgih dan Andhyaksa Wahyukusuma Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.
Lebih terperinciMaya Anestasia, 2 Pratya Poeri, 3 Mira Rahayu 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
RANCANGAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG MENGGUNAKAN 5-S SYSTEM DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE MOTION (STUDI KASUS: DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET
Lebih terperinciANALISIS WASTE LUAS LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN MANUFACTURING SKRIPSI
ANALISIS WASTE LUAS LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN MANUFACTURING DI CV. SATYA KARYA SURABAYA SKRIPSI Oleh : HENDRI FITRIYANTO 0732010011 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK
TUGAS AKHIR RI 1592 ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK RANNY WIDATI NRP 2505 100 043 Dosen Pembimbing Ir.Moses L. Singgih,
Lebih terperinciUSULAN MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI DENGAN KONSEP LEAN MANUFACTURING DI CV.X*
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.2 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 205 USULAN MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI DENGAN KONSEP LEAN MANUFACTURING
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Perusahaan jasa layanan
Lebih terperinciSimplifikasi Proses Pengadaan Seragam Tahunan Di PT. X
Simplifikasi Proses Pengadaan Seragam Tahunan Di PT. X Shandy Alicia Gunawan 1, Debora Anne Y.A. 2 Abstract: C & B department of PT. X always do continuous improvement as department priority. One of the
Lebih terperinciPengurangan Waktu Proses Intra Transportasi Menggunakan Value Stream Mapping
Pengurangan Waktu Proses Intra Transportasi Menggunakan Value Stream Mapping Jeffery Tipawael 1, I Gede Agus Widyadana 2 Abstract: PT Y is one of the companies in Surabaya engaged in manufacturing cigarattes.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kedirgantaraan terutama dalam proses perancangan dan pembuatan komponen pesawat
Lebih terperinciAnalisis Waiting Time dalam Proses Perakitan MV Switchgear dengan Lean Production
Performa (2012) Vol. 11, No. 1: 37-44 Analisis Waiting Time dalam Proses Perakitan MV Switchgear dengan Lean Production R. Pitaloka Naganingrum,1), Lobes Herdiman 2) 1) Alumni Teknik Industri UNS 2) Staf
Lebih terperinci