BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial untuk melakukan segala aktifitasnya sehari-hari manusia tidak lepas dari berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Dengan demikian komunikasi merupakan suatu proses interaksi sosial yang bertujuan untuk pertukaran pilihan atau pengertian satu sama lain dengan individu lainnya. Menurut Deddy Mulyana 6. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, 1.communico, 2.communicatio, atau 3 communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari katakata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal-hal tersebut. 6 Mulyana, Deddy., Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Rosdakarya, Bandung 2010, hal 46

2 9 Sehingga dapat definisikan komunikasi ialah tindakan atau perilaku mengirim pesan,ide, dan pendapat dari seseorang ke orang lainnya. Menulis dan berbicara kepada masing-masing orang merupakan cara berkomunikasi. Setiap komunikasi terjadi pastinya melibatkan jumlah orang yang berbeda. Untuk berkomunikasi dengan satu sama lain, orang mengandalkan lima indra yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan perasa. 2.2 Komunikasi Pemasaran Pemasaran (marketing) adalah mengindentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. 7 Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. 8 Namun bila kita bertanya kepada orang secara umum mengenai definisi komunikasi pemasaran, mungkin mereka akan menjawab proses komunikasi penjualan dan semua kegiatan yang terjadi dengan iklan dan penjualan. Menurut kacamata penulis, komunikasi pemasaran adalah sebuah proses penyampaian pesan dari suatu perusahaan sebagai komunikator yang dimana pesannya mengandung informasi, membujuk, dan mengingatkan konsumen 7 Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga, Hal 5 8 Shimp, Terence A. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi ke-5, Jilid 1. Erlangga, Jakarta Hal : 4

3 10 sebagai komunikan akan produk yang di pasarkan oleh perusahaan sebagai komunikator Periklanan Sebagai Proses Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari periklanan mempunyai peranan yang begitu penting. Sama halnya dengan periklanan yang mempunyai fungsi yang sama dengan proses komunikasi yang sering dilakukan dengan tujuan menyampaikan pesan iklan kepada konsumen agar mengetahui lebih dalam lagi mengenai produk yan diiklankan. Dalam hal lainnya periklanan juga mempengaruhi konsumen untuk melakukan suatu tindakan atau action yang diinginkan oleh pengiklan. Dalam periklanan pun aspek yang penting untuk diingat adalah media yang diguanakan karena media berfungsi untuk menjangkau khalayak yang dituju dalam beriklan suatu produk. Menurut S Jhon Wright dalam bukunya Advertising adalah : Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang. Memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide kreatif dengan dengan menggunakan media tertentu dalam bentuk informasi persuasif Pemasaran Sosial 9 Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan :Remaja Karya, 2010 hal 9.

4 11 Pengertian yang paling sederhana tentang pemasaran sosial adalah Penggunaan prinsip prinsip dan teknik pemasaran untuk menyampaikan ide atau perilaku tertentu. Wiebe (1952) dalam tulisannya mengemukakan sebuah pernyataan yang menggelitik why can t you sell brotherhood and rational thinking like you sell soap? (mengapa andaa tidak dapat menjual persahabatan dan pemikiran yang rasional seperti anda menjual sabun) Dalam penyediaan jasa kesehatan masyarakat tentunya Departemen Kesehatan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial, jasa kesehatan masyarakat secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat. Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang tenaga kesehatan masyarakat dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial Drs. M. Fauzi syuaib, Drs. Alexander rumondor. Pemasaran sosial : universitas terbuka

5 Tujuan Pemasaran sosial Memberikan Informasi yang berdampak pada perubahan pola pengetahuan sebelumnya terhadap nilai yang ada. Memberikan rasa atau kesadaran kepada masyarakat tentang informasi dalam iklan. ( dalam memberikan informasi). Menurunkan sensitivitas masyarakat dalam mengkonsumsi rokok. Melalui proses pemasaran social akan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan dalam pemasarannya terhadap konsumen dalam hal ini kesehatan masyarakat. sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran ini dapat meningkatkan dan memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan sehingga dapat meningkatkan kuwalitas yang di berikan kepada masyarakat dalam hal perubahan untuk mencapai tujuan Komponen Pemasaran Sosial Pemasaran sosial dilaksanakan berdasarkan 5 komponen yang terkenal dengan istilah 4P 1C yaitu: 1. Product Adalah informasi yang disampaikan dalam isi pesan, didefenisikan sebagai objek fisik, pelayanan organisasi, dan ide suatu iklan.

6 13 2. Price adalah harga yang ditetapkan yang berhubungan dengan penjualannya. Termasuk sebuah penghargaan atau apresiasiasi akan adanya iklan tersebut. Termasuk rasa suka khalayak akan isi pesan iklan tersebut. 3. Place dalam penilitian ini adalah tempat iklan di tayangkan atau tempat untuk mengiklankan ide atau gagasan. 4. Promosi dalah alat utama untuk melakukan komunikasi persuasif dalam memberi kesadaran konsumen tentang kebutuhannya. 5. Cosumer atau khalayak dalah pembeli produk atau penerima iklan layanan masyarakat dapat berupa individu keluarga kelompok masyarakat atau lembaga. Produk jika kita menerima pandangan yang sempit dan tidak realistis mengenai pemasaran yang disebutkan dalam hal ini adalah aktivitas yang menyampaikan barang dan jasa dari produsen atau organisasi kepada konsumen atau khalayak masyarakat, maka produk itu haruslah dianggap sebagai factor yang tidak dikendalikan dalam perencanaan strategi pemasaran. Kesimpulannya Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Kozier Barbara (1995).Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.

7 14 Peran adalah suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang yang berdasarkan posisinya dimasyarakat. posisi ini merupakan identifikasi dari status atau tempat seseorang dalam suatu sistim sosial dan merupakan perwujudan aktualisasi diri. Peran Pemasaran social dalam kesehatan masyarakat, adalah bagaimana penggunaan pemasaran untuk merancang dan melaksanakan program iklan untuk mempromosikan perubahan perilaku sosial yang bermanfaat. 2.4 Terpaan Iklan Pandangan bahwa individu bersikap aktif selektif dan bukannya pasif dalam menerima pesan dari media massa mendasari kerangka pemikiran penelitian ini. Pengertian dasar dari terpaan adalah interaksi konsumen dengan pesan dari pemasar. Terpaan iklan merupakan suatu proses dimana terjadi respon kognitif atau pemikiran ketika seseorang membaca, melihat, atau mendengar komunikasi. Terpaan merupakan awal yang penting menuju tahap-tahap selanjutnya dari proses informasi. Terpaan terjadi manakala stimulus datang dengan jarak yang dapat diterima sensor kita. Sikap individu-pun dibentuk oleh informasi yang menerpanya. Sikap itu berbentuk melalui tahapan proses mental dalam dirinya. Mulai dari pengenalan masalah, timbulnya kebutuhan, dan pembelian produk. Teori Advertising Exposure Process, mengatakan apabila konsumen terkena terpaan iklan maka akan tercipta perasaan dan sikap tertentu terhadap merek atau brand pada penelitian ini adalah organisasi pemerintah yaitu departemen kesehatan, yang kemudian akan menggerakkan konsumen untuk membeli pada

8 15 penelitian ini adalah percaya pada pesan, karena yang di jual oleh iklan ini berupa gagasan, tanggapan untuk mengajak. Terpaan iklan sebagai variabel independent dapat diukur melalui tiga (3) dimensi, yaitu dimensi frekuensi, dimensi durasi, dan dimensi intensitas. Dimensi frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam media placement. 11 Durasi adalah seberapa lama terpaan iklan dilihat oleh khalayak, sedangkan intensitas adalah kemungkinan suatu iklan mendapatkan perhatian. Proses dari terpaan iklan menurut advertising exposure process adalah : a. Terpaan iklan dapat menciptakan terjadinya brand awareness dalam benak konsumen, karena iklan yang ditayangkan membawa dampak kognitif dan persepsi dari khalayak, konsumen juga akan mengetahui keuntungan dari brand tersebut. b. Terpaan iklan juga akan menciptakan citra dari brand tersebut. c. Terpaan iklan dapat mengasosiasikan sesuatu merek (brand association). d. Terpaan iklan juga dapat menciptakan kesan bahwa brand disukai oleh lingkungan sekitar kita. 11 Sandra Moriaty, William Wells, dan John Burnett. Advertising : Principles and Practice. Ed 7. Prestice Hall

9 16 Terpaan informasi sangat penting untuk proses interpretasi konsumen. Namun demikian, perlu diperhatikan pula bahwa seiring dengan meningkatnya jumlah informasi dalam suatu media, konsumen menjadi semakin pandai dalam menghindari diri dari terpaan iklan, sehingga disini frekuensi, durasi, dan intensitas dalam sebuah iklan memainkan peran sangat penting selain sisi kreatif iklan tersebut. Terpaan iklan menghasilkan pengetahuan dan perasaan terhadap iklan. Kedua unsur itu akan menghasilkan sikap terhadap iklan dan merek produk. Sikap yang dihasilkan dapat berupa sikap positif maupun sikap negatif. Iklan yang disuka akan menghasilkan dampak positif terhadap produk dan merek, begitupun sebaliknya Fungsi Iklan Iklan memiliki beberapa fungsi yaitu : I. Periklanan menjalankan sebuah fungsi informasi, iklan mengkomunikasikan informasi produk, cirri-ciri dan lokasi penjualannya. 12 II. Periklanan menjalakan sebuah fungsi persuasi iklan mencoba membujuk konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk untuk perusahaan tersebut Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. The Haworth Press, 2010, hal Ibid

10 17 III. Periklanan menjalankan sebuah fungsi pengingat, iklan terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk yang diiklankan tanpa mempedulikan merek pesaingnya Unsur-Unsur Periklanan Menurut Renald Kasali dalam membuat suatu iklan televis atau radio terdapat unsure-unsur yang mendukung dalam membuat dan mendesain iklan di media massa khususnya di media elektronik yang dituntut untuk harus sekreatif mungkin. Adapun unsur-unsur tersebut meliputi : 1. Musik atau jingle Jingle adalah melodi iklan, music dan lagu yang menjadi salah satu unsure yang penting atau utama dalam iklan radio dan televisi. 15 Music atau jingle dalam iklan yang mengiringi sebuah iklan dimedia massa dapat mengundang keberhasilan sebuah iklan, karena dengan music atau jingle yang sederhana dan mudah, baik nada maupun liriknya akan dapat diingat dengan mudah oleh khalayak yang melihat atau memperhatikan iklan tersebut. 2. Storyboards Storyboards adalah visualisasi yang akan ditampilkan di iklan televise yang merupakan rangkaian gambar atau karikatur yang dibuat sedemikian rupa yang menjelaskan mengenai iklan yang diusulkan. 14 Ibid, Rhenald Kasali, Management Periklanan, kondsep dan aplikasinya di Indonesia: PT Pustaka Utama Grafiti, 2012 hal 120

11 18 3. Copy of Script Script adalah dialog yang ada didalam iklan yang biasa juga disebut naskah, biasanya scipt ini digunakan untuk radio, televise, cinema, drama, teater, maupun iklan. 16 Di dalam membuat atau merangkai naskah iklan ada waktu dan formatnya adalah seperti berikut : I. Waktu Naskah iklan ditulis dalam kerangka iklan yang terbatas, ukurannya adalah detik, dan biasanya spot ditelevisi atau radio paling sedikit dan paling lama sekitar 60 detik. 17 II. Format Penulisan script menggunakan format atau kode etik yang secara umum atau luas. 4. Endorser atau model iklan Endorser berasal dari kata endose yang berarti menguasakan atau mendukung sedangkan endorser adalah orang yang mendukung. 18 Pada Iklan, endorser merupakan penggunaan tokoh yang dapat digunakan sebagai penyampai pesan iklan kepada khalayak 5. Signature atau slogan Slogan adalah baris penutup kalimat pada iklan televisi. Hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra suatu merek atau 16 Nuradi, Wiraksono N, Harimukti K, Felicia U, dan Nani R, Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: Matari Advertising PT gr4amediapustaka Utama, hal John Jefkins, Jon yadin & Ros Ordman Advertising Frame Works, England : Financial Times Prentice Hall, 2010 hal Ibid hal 460

12 19 perusahaan. Slogan iklan dapat ditampilkan dalam bentuk audio, video atau digabungkan Logo Logo adalah simbol suatu produk atau perusahaan. Logo digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan mengenali produk tersebut Teori SOR Untuk menggambarkan suatu pengaruh terhadap citra merek, dapat dilihat dari model Stimulus Respons, yaitu model komunikasi dasar SOR yang dimodifikasi oleh De Fleur dengan menambahkan Organisme untuk membahas komuniksai terhadap khalayak atau perorangan. Unsur-unsur Model Stimulus Organisme Respon dalam hal ini adalah : Message : isi pernyataan yaitu stimulus (S) : Perangsang Reciever : penerima yaitu organisme (O) : Badan yang hidup Efek : pengaruh yaitu respion (R) : Tanggapan Burhan Bungin, Imaji Media Massa Konstruksidan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalam Masyarakat Kapitalik. Yogyakarta: Jendela, 2011 hal Frank Jefkins, Periklanan Edisi Ketiga, Erlangga: Jakarta, 2012 hal A Soeharto, Teori Komunikasi 2, Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta IISIP, 2012 hal 26

13 20 Dapat digambarkan bahwa hubungan antar elemen tersebut sebagai berikut : Gambar 2.5 Model Stimulus Respon S O R Putu Laxman Pendit, Model-Model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta, 1985 a. S (Stimulus) Rangsangan, sebuah isi pesan iklan yang ditunjukkan kepada khalayak b. (Organisme) Komunikasi, sasaran peneliti mahasiswa/i yang pernah menonton iklan layanan masyarakat berhentilah merokok versi kehilangan pita suara.. c. R (Respon) Pesan yang disampaikan model iklan yaitu pasien kanker tenggorokan dalam iklan layanan masyarakat dapat diterima khalayak sehingga mampu menimbulkan perubahan sikap dan sadar akan kesehatan lingkungan dan bahaya asap rokok. Model SOR dari De Fleur ini menyatakan bahwa komunikasi massa merupakan proses mengajak, serta mampu dalam mengubah struktur psikologi khalayak, sehingga mendapatkan respon atau reaksi yang diinginkan. Jadi apabila disimpulkan yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah bahwa proses komunikasi pesan iklan dari departemen kesehatan dalam iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok pada media televisi, diharapkan menimbulkan suatu reaksi terhadap rangsangan iklan yang menimpa khalayak sehingga terjadinya perubahan sikap atau timbulnya tingkat kesadaran akan kesehatan.

14 Iklan Layanan Masyarakat Iklan Layanan Masyrakat mengangkat isu atau tema sosial yang berkembang dalam masyarakat. Pada media massa cetak surat kabar, Iklan Layanan Masyarakat biasanya berukuran besar sehingga menarik perhatian pembaca. Iklan Layanan Masyarakat berupa himbauan, ajakan,atau informasi yang bersifat umum ditujukan kepada masyarakat luas. Ketika sebuah organisasi membuat Iklan Layanan Masyarakat maka mereka dianggap mempunyai kepedulian yang lebih terhadap tema yang diangkat sehingga akan meningkatkan citra organisasi tersebut. 22 Menurut nuradi definisi iklan layanan masyarakat adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh organisai komersial maupun non komersial (pemerintah) untuk mencapai tujuan sosial atau sosio ekonomis (terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat). Sedangkan menurut crompton dan lamb, iklan layann masyarakat adalah bentuk komunikasi visual yang disumbangkan oleh media untuk kepentingan masyarakat, yang berarti gratis. Menurut persatuan perusahaan periklanan indonesia (PPPI), ILM adalah pesan komunikasi pemasaran untuk kepentingan publik tentang gagasan dan wacana mereka untuk mengubah, memperbaiki atau meningkatkan sikap atau perilaku mereka. Produksi maupun penyiaran media ini sebagian atau seluruhnya dikelola dan didanai oleh pelaku periklanan Kasali, rhenald Manajemen periklanan konsep dan aplikasinya., jakarta : pustaka utama grafiti 23

15 22 Definisi iklan layanan masyarakat adalah Suatu pengumuman atau pemberitahuan yang bersifat non komersial yang mempromosikan programprogram kegiatan, layanan pemerintah, layanan organisasi non-bisnis dan pemberitahuan-pemberitahuan lainnya tentang layanan kebutuhan masyarakat di luar ramalan cuaca dan pemberitahuan yang bersifat komersial. Menurut Crompton dan Lamb di negara-negara maju, Iklan Layanan Masyarakat telah dimanfaatkan untuk memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan masyarakat atau perubahan nilai.suatu upaya untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum Elemen Elemen Iklan Layanan Masyarakat Iklan Layanan Masyarakat merupakan salah satu bentuk pemasaran sosial yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat. Menurut kotler dan roberto elemen utama pemasarran sosial yaiu : I. Cause : sasaran sosial yang dipercayai agen perubahan untuk dapat memberikan jawaban terhadap suatu permasalahan sosial. II. Change agent : individu,organisasi atau kelompok yang mencoba mengadakan perubahan sosial dengan cara melkukan suatu kampanye 24 Ibid. 158

16 23 III. Target adopter : individu, kelompok atau keseluruhan populasi yang dijadikan sasaran perubahan oleh pemasar sosial. IV. Channels : jalur komunikasi dan distribusi yang digunakan pemasar sosial dalam memasarkan produk sosialnya. V. Change strategy : petunjuk dan program yang dipakai oleh agen perubahan untuk mengubah sikap dan perilaku kelompok sasaran. Iklan Layanan Masyarakat dapat dimanfaatkan untuk membantu memperbaiki perilaku atau kebiasaan masyarakat yang tidak sesuai dengan hukum atau norma yang berlaku. Pesan sosial yang disampaikan melalui Iklan Layanan Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengubah perilaku ke arah yang baik dan kondisi sosial yang kondusif Ciri Ciri Iklan Layanan Masyarakat Berikut adalah ciri ciri dari iklan layanan masyarakat dijabarkan sebagai berikut : Non komersial, Tidak bersifat keagamaan, Non-politik, Berwawasan nasional, Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat, Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima, 25

17 24 Dapat diiklankan, dan Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi, sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional. 2.7 perilaku konsumen Pemasaran pada dasarnya bertujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen yang dituju atau target konsumen. Tujuan terpenting dari setiaap promosi adalah mempengaruhi konsumen untuk membeli, memiliki, memakai serta memanfaatkan suatu produk yang ditawarkan, namun demikian tindakan pembelian sebenarnya hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan proses prilaku konsumen. Pengertian konsumen 26 (consumer) menurut Philip Kotler dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Secara sederhana konsumen diartikan sebagai pengguna barang atau jasa. Sebagai makhluk hidup, kita pasti mempunyai kebutuhan yang berbeda. Begitu pula perilaku kita untuk memenuhi kebutuhan yang tentunya berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain. Akan tetapi, setiap konsumen pasti akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada saat mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. 26

18 25 Menurut Philip Kotler faktor budaya memberikan pengaruh yang sangat luas terhadap perilaku konsumen. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Keinginan dan perilaku seseorang tergantung dari sebuah budaya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras dan area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh Faktor Sosial. Beberapa contoh faktor sosial adalah kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga dapat pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh Karakteristik Pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Umur sangat mempengaruhi keputusan seorang konsumen dalam melakukan pembelian barang atau jasa. Tentunya seorang anak yang belum bekerja tidak akan melakukan pembelian secara berlebihan.

19 26 Sebaliknya, seorang yang sudah bekerja dan mempunyai penghasilan lebih berpotensi untuk melakukan pembelian yang lebih besar. Selain umur, pekerjaan juga mempengaruhi pembelian seorang konsumen Hakikat Sikap Konsumen Definisi definisi tentang sikap konsumen telah banyak diberikan oleh para penulis dengan pendekatan yang berbeda. Menurut seorang ahli psikologi sikap merupakan kajian psikolog. Dikatakan bahwa sikap adalah pola perasaan, keyakinan dan kecenderungan perilaku terhadap orang, ide, objek yang tetap dalam jangka waktu yang lama (lefton,1982) dalam setiap definisi yang dijumpai penulis setuju akan adanya konsep sebagai berikut : Objek Dalam bersikap, ada objek yang disikapi: issue (masalah, pokok persoalan), tindakan perilaku, cara kerja, orang atau peristiwa. Dalam wilayah perilaku konsumen objek bisa berupa merk (brand), iklan, jasa, penyalur dan sebagainya Sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari (learned predisposition) Predisposisi disebut juga kecenderungan umum. Dalam sikap, ada kecenderungan umum yang dipelajari atau dibentuk dan karena itu sikap memiliki kualitas motivasional yang dapat mendorong konsumen kepada suatu perilaku tertentu. Dalam terpan pemasaran, sikap yang relevan terhadap perilaku beli

20 27 terbentuk dari pengalaman langsung menggunakan produk, dari informasi yang diperoleh dari orang lain atau media massa. 1. Sikap itu konsisten secara relatif, sikap selalu konsisten dengan perilaku yang diperlihatkannya. 2. Sikap terjadi dalam suatu situasi, situasi adalah peristiwa atau keadaan pada saat pengamatan. Situasi ini mempengaruhi hubungan antara sikap dan perilaku. 3. Sikap itu terarah dan memiliki insensitas tertentu Dikatakan terarah karena sikap menyebabkan orang mempunyai pandangan negativ atau positif terhadap objek sikap.seberapa besar ketidaaksukaan nya atau kesukaannya terhadap objek sikap dinyatakan oleh intensitas sikap itu Three Component Attitude Model Komponen Kognitif ialah pengetahuan (cognition) dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dengan objek sikap (attitude objek) dan informasi terkait yang didapat dari berbagai sumber. Komponen ini seringkala dikenal sebagai keyakinan atau kepercayaan (belief) sehingga konsumen yakin bahwa suatu objek sikap memiliki atribut-atribut tertentu dan bahwa perilaku tertentu menjurus ke akibat/hasiltertentu. Dalam komponen kognif disini dijabarkan tentang apakah khalayak yakin akan kebenaran informasi yang di peroleh oleh

21 28 iklan layanan masyarakat berhentilah merokok dan memahami serta mendapatkan informasi dari pesan iklan tersebut. Komponen afektif ialah emosi atau perasaan terhaddap suatu produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan terutama mempunyai hakikat evaluatif yakni apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tertentu. Yaitu perasaan suka akan konsep iklan, bisa seperti model iklan, bentuk scrip writer audio dan visual dari iklan layanan masyarakat tersebut. Komponen konatif ialah kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tinadakan dan perilaku dengan cara tertentu terhadap suatu objek sikap. Konatif dipenelitian ini meliputi tentang pengaruh setelah melihat tayangan iklan tersebut apakah khalayak berubah pemikiran dengan lebih memilih tempat untuk merokok agar mempengaruhi lingkungan disekitar, bahkan berhenti merokok setelah melihat tayangan iklan tersebut)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 8 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Periklanan sebagai proses komunikasi Awalnya komunikasi banyak dilakukan dengan cara verbal yaitu ketika manusia belum mengenal tulisan. Tapi semenjak manusia mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN 1 ABSTRAK Perkembangan dunia komunikasi dan media massa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Melalui media massa saat ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang tidak terbatas. Tidaklah heran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari kita dijejali oleh ratusan iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah atau media lainnya. Ada iklan yang menarik, kurang menarik, atau bahkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Garbett, Corporate Advertising, USA: McGraw-Hill, 2009.

DAFTAR PUSTAKA. Garbett, Corporate Advertising, USA: McGraw-Hill, 2009. DAFTAR PUSTAKA Belch, George E, & Belch, Michael E, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective, 3rd Edition, NY: McGraw-Hill, 1995.. Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

Bab 3. Model Perilaku Konsumen

Bab 3. Model Perilaku Konsumen Bab 3 Model Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Yang Melandasi Permasalahan Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu landasan teori yang bersifat ilmiah. Dalam

Lebih terperinci

Proses Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Proses Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Proses Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 02, S.Sos, MM Abstract Membahas proses komunikasi dan perilaku dalam komunikasi

Lebih terperinci

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn. Abstract Banyak orang tidak mengetahui tentang benda cagar budaya. Cagar budaya ada banyak hal dan ragamnya, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang berkembang, hal itu dikarenakan kebutuhan manusia yang tiada habisnya. Keinginan untuk memiliki dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi 113 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisa data variabel variabel penelitian. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan pembelian konsumen menjadi faktor yang penting dalam penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika rangsangan konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi yang berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sekarang ini dikenal dengan era globalisasi teknologi dan inovasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi yang berkembang memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi karena di dalamnya terdapat elemen elemen komunikasi yang diantaranya terdapat komunikator sebagai pembuat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya iklan yang beredar di televisi nasional membuat konsumen semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain. Manusia ingin mendapatkan perhatian diantara sesama dan kelompok. Diperlukan serba

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai oleh persaingan yang luar biasa

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Melalui berbagai macam pengujian dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya hubungan yang nyata antara respons khalayak pada iklan televisi Pasti Pas! Pertamina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, peran seorang Public Relations (PR) dalam sebuah organisasi atau perusahaan menjadi semakin penting. Menurut Cutlip (2009:6), PR adalah fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi kelompok Proses komunikasi kelompok tidak bisa terlepas dari hubungan dengan orang lain. Sekumpulan orang yang melakukan suatu proses komunikasi tentunya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian karena pendekatan pendekatan yang dipergunakan berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap saat kita dapat melihat orang-orang menonton televisi, membaca koran atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Pemahaman tentang perilaku konsumen berkaitan dengan segala cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan barang konsumsi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Dikutip dari Kasali (1992), menurut Crompton dan lamb yang disebut Public

BAB I. Pendahuluan. Dikutip dari Kasali (1992), menurut Crompton dan lamb yang disebut Public BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Periklanan merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide. Kita dapat membedakan periklanan menjadi dua jenis antara lain periklanan komersial & periklanan nonkomersial.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini. menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini. menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang diluncurkan Pemerintah sejak tahun 1983 dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan periklanan di Indonesia akhir-akhir ini semakin pesat dan maju. Setiap saat kita selalu dipenuhi oleh tampilan ratusan iklan baik di televisi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Setiap manusia memiliki keinginan serta kebutuhan yang berbedabeda. Keinginan dan kebutuhan itu pun akan terus bertambah baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Periklanan di Indonesia mengalami perkembangan semakin pesat seiring semakin ketatnya persaingan di bidang usaha, fenomena iklan yang mewarnai kehidupan kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah

Lebih terperinci

Giat Riyadi B

Giat Riyadi B ANALISIS PENGARUH PESAN IKLAN YAMAHA MIO DI TELEVISI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI IKLAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Periklanan Kata iklan berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa

Bab 1 PENDAHULUAN. yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari sekian banyak media yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat di bidang ekonomi, social, budaya. Hal ini dengan sendirinya membawa perubahan pada kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Periklanan Periklanan merupakan media promosi yang mempunyai daya jangkau yang luas dan iklan mampu untuk mempertahankan produk agar tetap dikenal konsumen. Pesan dalam iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis mengenai wacana kritis relatif masih sedikit dilakukan oleh kalangan ahli bahasa. Hal ini bertolak belakang dengan banyaknya penelitian wacana kritis oleh kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menunjang keberhasilan suatu program pemasaran. promosi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan.

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler (2002, 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan dan telah menjadi komoditas penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan dan telah menjadi komoditas penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi, maka kebutuhan akan tekhnologi informasi dan komunikasi pun semakin meningkat. Informasi telah

Lebih terperinci

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : Χ 2 = Κ i= 1 ( f f ) o f h h 2 Dimana : 2 Χ = Chi Kuadrad f 0 = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapkan Jumlah f 0 harus sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang ketat pada era globalisasi saat ini membuat para produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Pendekatan Perilaku Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Pendekatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi akan suatu produk menjadi dasar bagi konsumen untuk menentukan pilihan terhadap suatu katagori merek atau produk. Karenanya perusahaan berperan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu pesat khususnya dalam media yakni, media cetak, media online ataupun media elektronik.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Iklan Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan kepada masyarakat luas melalui suatu media yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

Lebih terperinci