ANALISIS KOHESI LEKSIKAL RUBRIK PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI FEBRUARI ARTIKEL E-JOURNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KOHESI LEKSIKAL RUBRIK PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI FEBRUARI ARTIKEL E-JOURNAL"

Transkripsi

1 ANALISIS KOHESI LEKSIKAL RUBRIK PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI FEBRUARI ARTIKEL E-JOURNAL Oleh IIN SRI UTAMI NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

2

3

4 ABSTRAK Iin Sri Utami Analisis Kohesi Leksikal Rubrik Pembaca Menulis Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016, Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Drs. Suhardi, M.Pd. Pembimbing II: Legi Elfitra, M.Pd. Kata Kunci: Kohesi Leksikal, Opini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kohesi leksikal dalam opini Rubrik Pembaca Menulis Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016 yang dilihat dari penanda kohesi leksikal. Adapun penanda kohesi leksikal dilihat dari repetisi, sinonimi, antonimi, hiponimi, kolokasi, dan ekuivalensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Subjek pada penelitian ini adalah opini Rubrik Pembaca Menulis Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016 yang berjumlah 26 opini. Penelitian ini difokuskan pada bentuk-bentuk kohesi leksikal yang terdapat dalam opini Rubrik Pembaca Menulis Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari Data diperoleh dengan metode simak yang disertai dengan teknik baca dan pencatatan. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk kohesi leksikal dalam Rubrik Pembaca Menulis Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016 yang meliputi, (1) repetisi atau pengulangan kata, (2) sinonim atau persamaan makna kata, (3) antonim atau perlawanan makna kata, (4) hiponim atau hubungan atas bawah, (5) kolokasi atau sanding kata, (6) ekuivalensi. Repetisi mendominasi dalam rubrik Pembaca Menulis Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari Hal ini menunjukkan bahwa bagian yang mengalami pengulangan merupakan bagian yang penting.

5 ABSTRACT Iin Sri Utami. Analysis of Lexical Cohesion Rubric Readers Write Newspaper Tanjungpinang Post Edition in February 2016, Skripsi. Tanjungpinang: Department of language and literature Education Indonesia, Faculty of teacher training and educational sciences, University of Maritime Raja Ali Haji. Supervisor: Drs. Suhardi, M. Pd. Supervisor II: Elfitra Legi, M. Pd. Key Words: Lexical Cohesion, Opinion This research aims to describe lexical cohesion in the opinion of the rubric Readers Write Newspapers Tanjungpinang Post Edition February 2016 seen from lexical cohesion marker. As for the marker of lexical cohesion seen from reps, sinonimi, antonimi, hiponimi, collocation, and equivalence. The methods used in this research is qualitative, descriptive methods. Data collection techniques used is the documentation. The subject of this research is the Rubric opinion Readers Write Newspapers Tanjungpinang Post Edition February 2016 totalling 26 opinions. This research is focused on lexical cohesion forms contained in the opinion of the rubric Readers Write Newspapers Tanjungpinang Post Edition February Data obtained with the method refer to the technique is accompanied by read and record-keeping. Research data were analyzed using descriptive qualitative analysis techniques. The results showed that there are other forms of lexical cohesion in the Rubric Readers Write Newspapers Tanjungpinang Post Edition February 2016 which include, (1) repetition or repetition of words, (2) a synonym or common meaning of the word, (3) an antonym or resistance meaning of the word. (4) hyponymy and hypernymy or relations on the bottom, (5) collocation or collocation, (6) equivalence. Reps dominate in the rubric Readers Write Newspapers Tanjungpinang Post Edition February This indicates that a part of the experience of repetition is the important parti. LANDASAN TEORITIK Untuk mendukung penelitian ini digunakan beberapa teori yang dianggap relevan, yang diharapkan dapat memperkuat teori dan keakuratan penelitian ini. Teori-teori tersebut adalah kohesi dan opini. Kohesi Seperti juga halnya bahasa, teks pun mempunyai bentuk (form) dan makna (meaning). Kepaduan makna dan kerapian bentuk merupakan faktor penting untuk menentukan keterbacaan dan keterpahaman teks. Dapat dikatakan bahwa kohesi mengacu pada aspek bentuk dan aspek formal bahasa (language), sedangkan koherensi mengacu pada aspek makna dan aspek ujaran (speech). Dengan demikian, jelaslah bahwa, Kohesi merupakan organisasi sintaktik, merupakan wadah kalimat-kalimat yang disusun secara padu dan padat untuk

6 menghasilkan tuturan. (Tarigan, 1987:92). Kohesif terbagi menjadi lima, yaitu pronomina (kata ganti), substitusi (penggantian), elipsis, konjungsi, dan leksikal. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian teks untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif. Ada beberapa cara untuk mencapai aspek kohesi leksikal, yaitu: 1. Repetisi atau pengulangan kata yang sama Repetisi salah satu cara untuk mempertahankan konsesif atar kalimat. Hubungan ini di bentuk dengan satu lingual. Ulangan atau repetisi terbagi menjadi empat macam, yaitu: a. Ulangan Penuh adalah ulangan penuh berarti mengulang satu fungsi dalam kalimat secara penuh, tanpa pengurangan dan perubahan bentuk. Contoh: Buah Apel adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan kelezatan rasanya. Buah Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain seperti serat, fitokimian, baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya. b. Ulangan dengan bentuk lain akan terjadi apabila sebuah kata diulang dengan konstruksi atau bentuk kata lain yang masih mempunyai bentuk dasar yang sama. Contoh: Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan fisafat dimulai dengan keduaduanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. c. Ulangan dengan Penggantian adalah pengulangan dapat dilakukan dengan mengganti bentuk lain seperti dengan kata ganti. Contoh: Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang. Dia ingin mengetahui hakikat dirinya. d. Ulangan dengan hiponim adalah pengulangan suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum. e. Contoh: Bila musim kemarau tiba, bunga tidak mekar seperti biasa. Tanaman di halaman rumah mengering semuanya. 2. Sinonim atau persamaan kata Kohesi sinonim adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang mirip antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Sinonim dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: a. Sinonim mutlak adalah kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat. Contoh: Kosmetik = alat kecantikan b. Sinonim semirip adalah kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. Contoh: Melatis = menerobos c. Sinonim selingkung adalah kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. d. Contoh: Lemah = lemas

7 3. Antonim atau lawan kata Kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang bersifat kontras atau berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Antonim dapat dibedakan atas empat macam antara lain: a. Antonim mutlak adalah antonim yang mempertentangkan makna secara mutlak. Contoh: Hidup >< mati b. Antonim kutub adalah antonim yang mempertentangkan makna kata secara gradasi atau tingkatan antar makna kata. Contoh: Muda >< tua c. Antonim hierarkial adalah antonim antara makna kata yang memiliki tingkatan atau jenjang. Contoh: Kuintal >< ton d. Antonim majemuk adalah sebuah kata yang memiliki antonim lebih dari satu. Contoh: Berdiri >< duduk >< berbaring 4. Hiponim atau hubungan bagian dan isi Hiponim adalah suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim. Suatu hiponim adalah anggota kelompok dari hiperonimnya dan beberapa hiponim yang memiliki hiperonim yang sama disebut dengan kohiponim. Contoh hiponim, hiperonim serta kohiponim antara lain: Kucing, serangga, dan merpati adalah hiponim dari hewan Hewan adalah hiperonim dari kucing, serangga, dan merpati Serangga dan merpati adalah kohiponim dari kucing sebagai hewan 5. Kolokasi atau sanding kata Kolokasi adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna yang berdekatan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain atau hubungan antarkata yang berbeda pada lingkungan dan bidang yang sama. Contoh: Media massa yang meliputi buku, koran, majalah, dan lain sebagainya. 6. Ekuivalensi Ekuivalensi merupakan hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma. ekuivalensi memiliki kedekatan, kekerabatan atau memiliki tingkatan sebanding. Contoh: seperti belajar, mengajar, pelajar, pengajar, pelajaran. Tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal itu diantaranya ialah untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi, dan keindahan bahasa lainnya. Opini Opini adalah serapan dari bahasa asing (opinion), merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap sesuatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan

8 kata-kata, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Opini juga dapat berupa prilaku, sikap tindak, pandangan dan tanggapan. Cutlip dan Center (dalam Nugraeni, 2013) menyatakan bahwa opini publik adalah sejumlah akumulasi pendapat individual tentang suatu isu dalam pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh terhadap sekelompok orang. Dengan demikian, opini publik terbentuk melalui suatu kegiatan berupa debat pembicaraan, atau pertukaran informasi antara individi-individu yang berada dalam suatu kelompok. METODE Objek dalam penelitian adalah surat kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemeriksaan data dari sumber data yang ada dengan teknik pengamatan dan dilanjutkan dengan teknik pencatatan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi. Arikunto (2013:149), Menjelaskan dokumentasi, berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya, Cara menganalisis isi dokumen ialah dengan memeriksa dokumen secara sistematis bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen secara obyektif. Teknik analisis data pada kohesi leksikal dalam rubrik Pembaca Menulis surat kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016 adalah sebagai berikut: 1. Data Reduction (reduksi data) 2. Data Display (penyajian data) 3. Conclusion Drawing (simpulan) Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Oleh karena dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, maka peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun logiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori, wawasan terhadap bidang yang akan diteliti, serta kesiapan, Sugiyono (2014:305). Untuk memudahkan proses pengambilan data, peneliti menggunakan alat bantu berupa kartu data. Kartu data digunakan untuk membantu proses pengambilan data secara tertulis. Pembekuan atau pembubaran ormas sendiri diakomondasi oleh undangundang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas Dalam Pasal 59 UU Ormas menjelaskan tentang larangan bagi sebuah Ormas seperti tidak boleh melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras, dan golongan Ormas juga tidak boleh melakukan tindakan yang destruktif. (20/BOD/03/02/16).

9 Keterangan: 20 = nomor data BOD = Bentrok Ormas dan Premanisme (judul opini) 03 = tanggal terbit artikel 02 = bulan Februari (bulan terbit artikel) 16 = tahun 2016 (tahun terbit artikel) HASIL PENELITIAN Penulis meneliti kohesi leksikal yang terdapat pada dua puluh enam opini yang dimuat pada rubrik Pembaca Menulis surat kabat Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016, meliputi: Repetisi, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalensi. Hasil Penelitian Kohesi Leksikal dalam Surat Kabar Tanjungpinang Pos NO OPINI JENIS ALAT KOHESI LEKSIKAL Repetisi Sinonim Antonim Hiponim Kolokasi Ekuivalensi 1 Edisi 1 Februari Edisi 2 Februari Edisi 3 Februari Edisi 4 Februari Edisi 5 Februari Edisi 6 Februari Edisi 7 Februari Edisi 8 Februari Tidak Terbit 9 Edisi 9 Februari Edisi 10 Februari Edisi 11 Februari Edisi 12 Februari Edisi 13 Februari Iklan Komersial 14 Edisi 14 Februari Edisi 15 Februari Edisi 16 Februari Edisi 17 Februari Iklan Komersial 18 Edisi 18 Februari Edisi 19 Februari Edisi 20 Februari Edisi 21 Februari Edisi 22 Februari Edisi 23 Februari Edisi 24 Februari Edisi 25 Februari Edisi 26 Februari Edisi 27 Februari Edisi 28 Februari

10 29 Edisi 29 Februari JUMLAH PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dijelaskan bahwa kedua puluh enam opini yang penulis analisis, menggunakan alat kohesi leksikal yang meliputi repetisi, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalensi. Repetisi atau Pengulangan Kata yang Sama Menurut Oktafianus (dalam Yasirly 2014), Repetisi merupakan pemunculan bentuk yang sama yang mengacu ke makna yang sama dalam suatu teks. Repetisi salah satu cara untuk mempertahankan konsesif antar kalimat, hubungan ini di bentuk dengan satu lingual. Ulangan atau repetisi terbagi menjadi empat macam, yaitu: 1. Ulangan Penuh adalah ulangan penuh berarti mengulang satu fungsi dalam kalimat secara penuh, tanpa pengurangan dan perubahan bentuk. Dalam opini surat kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016 ditemukan repetisi pada data yaitu: 1) Betapa mengagetkan ketika kita melihat sederetan kapal-kapal berukuran besar yang parker/lego jangkar di perbatasan tanpa diambil manfaatnya. 2) Lego jangkarnya kapal-kapal asing tersebut untuk antre menunggu giliran selesainya bongkar muat di Pelabuhan Jurong Singapura. (03/PPL/01/02/16). Pada data tersebut terdapat kata kapal-kapal diulang sebanyak dua kali. Pengulangan satuan lingual yang terdapat pada kutipan opini di atas menunjukkan bahwa kata atau hal yang disebutkan berulang-ulang merupakan hal yang penting. 2. Ulangan dengan bentuk lain akan terjadi apabila sebuah kata diulang dengan konstruksi atau bentuk kata lain yang masih mempunyai bentuk dasar yang sama. 1) Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami keluhan atau gejalah demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala dan mata mereh. 2) Jangan lupa sebutkan riwayat perjalanan dari Negara yang sedang KLB penyakit virus zika kepada dokter pemeriksa. (41/ALP/05/02/16). Pada data tersebut terdapat kata periksakan diulang dengan lain yaitu pemeriksa yang memiliki bentuk dasar periksa. Kata yang diulang tersebut untuk menekankan pentingnya makna dalam konteks kutipan tersebut. 3. Ulangan dengan Penggantian adalah pengulangan dapat dilakukan dengan mengganti bentuk lain seperti dengan kata ganti. 1) Usai dilantik esok harinya para pemimpin daerah tersebut kembali ke daerah masing-masing. 2) Seperti Gubernur Kepulauan Riau HM Sani dan Wakil Gubernur Nurdin Bairun, tiba di Tanjungpinang, Rabu (13/2). (157/GdB/23/02/16).

11 Pada data tersebut ditemukan pengulangan kata para pemimpin dengan penggantian kata lain yaitu Gubernur Kepulauan Riau HM Sani dan Wakil Gubernur Nurdin Bairun. Kata tersebut mengalami pengulangan dengan bentuk lain sebagai tanda penegasan dari penulisi opini tersebut. 4. Ulangan dengan hiponim adalah pengulangan suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum. 1) Kesederhanaan diperlihatkan oleh pendiri bangsa tersebut bukanlah untuk pencitraan, melainkan bukti nyata bahwa mereka bukan bercitacita menjadi kaya raya ketika menjadi penjabat negara. 2) Mereka akherata sadar bahwa amanah menjadi presiden, bupati, dan walikota maupun jabatan publik lainnya adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia melainkan di akherat. (170/LGB/24/02/16). Pada data terdapat pengulangan kata presiden, bupati, dan walikota maupun jabatan publik lainnya yang merupakan hiponim dari kata penjabat negara. Pengulangan kata tersebut untuk memberi penekanan pada kutipan opini di atas. Sinonim atau Persamaan Kata Menurut Oktafianus (dalam Yasirly 2014), Sinonim merupakan persamaan arti tetapi meliliki bentuk yang berbeda kekayaan budaya dan intensitas kontak dengan bahasa lainnya menentukan warna persinoniman dalam suatu bahasa. Kohesi sinonim berupa relasi makna leksikal yang mirip antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Sinonim dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: 1. Sinonim mutlak adalah kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat. 1) Tidak lain tidak bukan ialah untuk mencari seseorang pemimpin di kabupaten, kota, dan provinsi masing-masing yang dianggap qualified sehingga tidak sedikit masyarakat yang ambil andil dan kesempatan di dalam pesta demokrasi ini. 2) Berpartisipasi untuk menjadi pemimpin di daerahnya masingmasing. (107/PYD/16/02/16). Pada data terdapat kata ambil andil dan kata berpartisipasi. Kedua kata tersebut bersinonim dan dapat bertukar tempat. 2. Sinonim semirip adalah kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. 1) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, menyatakan bahwa pemasukan Kepri dari laut bisa mencapai Rp. 15 miliar hingga 20 miliar per bulan. 2) Kapal-kapal yang singgah, lego jangkar hingga melintas dari lautan Kepri merupakan potensi pendapatan yang sangat besar. (13/PLJ/02/02/16). Pada data tersebut terdapat satuan lingual kata pemasukan bersinonim dengan kata pendapatan pada kalimat selanjutnya. Kata-kata tersebut dapat

12 dipertukarkan dalam konteks tertentu karena keduanya memiliki makna kata yang sama. 3. Sinonim selingkung adalah kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktura l dan leksikal. Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda tentunya harusmemiliki kemahiran dalam dunia tulis-menulis, setidaknya sedikit banyak menguasai hal-hal yang berhubungan dengan tulis-menulis. (57/PMM/09/02/16). Pada data tersebut terdapat satuan lingual kata kemahiran yang bersinonim dengan kata menguasai. Keduanya memiliki kesamaan makna kata yang menunjukan kemampuan, meskipun begitu kedua kata tersebut tidak dapat ditukar tempatkan pada semua konteks kebahasaan. Antonim atau Lawan Kata Menurut Oktafianus (dalam Yasirly 2014), Antonim adalah lawan kata. Suatu wancana tang dinamis juga sering menempatkan kohesi leksikal secara fleksibel dan variatif dengan mempertentangkan makna yang berlawanan. Antonim berupa relasi makna leksikal yang bersifat kontras atau berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Antonim dapat dibedakan atas empat macam antara lain: 1. Antonim mutlak adalah antonim yang mempertentangkan makna secara mutlak. Inilah musim yang membuat kami takut, dan menakutkan untuk pergi bertugas, berjuang antara hidup dan mati. (202/SGM/27/02/16). Pada data terdapat pertentangan makna secara mutlak yaitu kata hidup dan kata mati. Kedua kata tersebut memiliki pertentangan makna secara mutlak. 2. Antonim kutub adalah antonim yang mempertentangkan makna kata secara gradasi atau tingkatan antar makna kata. Selain itu, dalam sistem peradilan tidak adanya standar maksimal dan minimum ancaman hukuman. (138/OCP/20/02/16). Pada data terdapat kata maksimal memiliki perlawanan makna kata dengan kata minimal. Kedua kata tersebut merupakan antonim kutub karena terdapat gradasi di antara keduanya. 3. Antonim hierarkial adalah antonim antara makna kata yang memiliki tingkatan atau jenjang. Hal itu wajib, karena tugas-tugas perkuliahan, misalnya makalah, laporan individu/kelompok, proposal, hingga skripsi pastinya menuntut kita untuk paham dan mampu dalam rutinitas tulis-menulis. (59/PMM/09/02/16). Pada data tersebut terdapat perlawanan makna antar kata individu dan kata kelompok, kata-kata tersebut memiliki jenjang antara satu dengan lainnya. 4. Antonim majemuk adalah sebuah kata yang memiliki antonim lebih dari satu.

13 Karena si kaya terus menjadi kaya dan mereka dari kalangan miskin sulit untuk berubah menjadi menengah atau kelas kaya disebabkan kemampuan mereka menjadi kaya terhambat sumber daya manusia yang lemah. (175/LGB/24/02/16). Pada data ditemukan pertentangan makna kata majemuk yaitu miskin, menengah, dan kaya. Hiponim atau Hubungan Bagian dan Isi Menurut Oktafianus (dalam Yasirly 2014), Hiponim adalah hubungan kata-kata yang bersifat generik ke kata-kata yang lebih spesifik. Hiponim berupa kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim. Suatu hiponim adalah anggota kelompok dari hiperonimnya dan beberapa hiponim yang memiliki hiperonim yang sama disebut dengan kohiponim. Yaitu, ada Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Philipina, Laos, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. (83/MEA/12/02/16). Pada data tersebut terdapat kata Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Philipina, Laos, Brunei Darussalam, dan Timor Leste yang merupakan hiponim dari Negara. Kolokasi atau Sanding Kata Menurut Oktafianus (dalam Yasirly 2014), Kolokasi merupakan persandingan kata, kata-kata yang bersanding memiliki satu atau lebih ciri yang sama. Kolokasi memiliki relasi makna yang berdekatan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain atau hubungan antarkata yang berbeda pada lingkungan dan bidang yang sama. 1) Setiap pemimpin pasti punya cara baru untuk memimpin daerahnya. 2) Sementara visi misi itu adalah kerangka pemimpin untuk melaksanakan program-programnya, sama ataupun tidak itu tidak menjadi masalah, karena rakyat sudah tertarik dengan visi misi calon yang terpilih untuk lima tahun ke depan. (118/PBS/18/02/16). pada data tersebut terdapat kata memimpin, daerahnya, rakyat, visi misi, calon, terpilih, lima tahun ke depan yang saling berkolokasi dan mendukung kepaduan dalam kutipan tersebut. Kata-kata tersebut sering dipakai dalam PILKADA. Ekuivalensi Ekuivalensi merupakan hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma. ekuivalensi memiliki kedekatan, kekerabatan atau memiliki tingkatan sebanding. 1) Sebagaimana yang kita lihat dari kasus Freeport yang menyeret ketua DPR RI Setya Novanto sehingga mengundurkan diri dan digantikan oleh Ade Komaruddin yang juga berasal dari partai politik yang sama yaitu Golkar. 2) Yang ironisnya dilakukan disaat partai lain mengadakan Rakernas yaitu PDI P

14 serta dualism di dalam tubuh Golkar yang membuat persoalan ataupun pengaruh negatif di dalam pergantian itu. (99/OdP/15/02/16). Pada data ditemukan kata digantikan yang memiliki kekerabatan dengan kata pergantian. Kedua kata tersebut memiliki hubungan kesepadananyang ditandai oleh kata dasar yang sama yaitu kata ganti. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini yaitu bentuk-bentuk kohesi leksikal pada rubrik Pembaca Menulis Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Februari 2016 yang meliputi, (1) Repetisi atau pengulangan kata ditemukan sebanyak 122, (2) Sinonim atau persamaan makna kata ditemukan sebanyak 32, (3) Antonim atau perlawanan makna kata ditemukan sebanyak 38, (5) Hiponim atau hubungan atas bawah ditemukan sebanyak 22, (4) kolokasi atau sanding kata ditemukan sebanyak 18, (6) Ekuivalensi atau kesepananan bentuk ditemukan sebanyak 45. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini. Maka dapat disarankan beberapa hal berikut ini. 1. Bagi dunia pendidikan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan dapat dijadikan bahan pengajaran, khususnya di bidang linguistik. 2. Bagi penerbit media cetak, hendaknya meningkatkan kualitas bacaannya dari segi tulisan dan pokok bahasan, melalui rubrik-rubriknya karena secara tidak langsung masyarakat belajar dengan cara melihat dan memperhatikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Khalieqy, Nurul leksikal-wacana-bahasaindonesia.html Diakses pada tanggal 1 Maret 2016 pukul WIB. Mulyana Kajian Wacana. Jogjakarta: Tiara Wacana. Nugraeni, Dita publik.html Diakses pada tanggal 30 Maret 2016 pukul WIB. Pusat Bahasa Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung:

15 Alfabeta. Sarwono, Jonathan Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Jogjakarta: Graha Ilmu. Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MARIATI NIM 120388201091 JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI PADA GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RASMIAYU

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI DAN PERAN KATA DALAM KALIMAT TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS FUNGSI DAN PERAN KATA DALAM KALIMAT TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS EDISI JANUARI 2015 ANALISIS FUNGSI DAN PERAN KATA DALAM KALIMAT TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS EDISI JANUARI 2015 E-JOURNAL Disusun Oleh NINING AGUSTINA NIM 100388201088 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS JENIS-JENIS REPETISI DALAM BUKU MAHMUD IS BACK KARYA HUSNIZAR HOOD ARTIKEL E-JURNAL

ANALISIS JENIS-JENIS REPETISI DALAM BUKU MAHMUD IS BACK KARYA HUSNIZAR HOOD ARTIKEL E-JURNAL ANALISIS JENIS-JENIS REPETISI DALAM BUKU MAHMUD IS BACK KARYA HUSNIZAR HOOD ARTIKEL E-JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Oleh: BARIATI NIM 130388201067

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

REPETITION AND COLLOCATION IN AN EDITORIAL NEWSPAPER KOMPAS

REPETITION AND COLLOCATION IN AN EDITORIAL NEWSPAPER KOMPAS 1 REPETITION AND COLLOCATION IN AN EDITORIAL NEWSPAPER KOMPAS Septi Lestari 1, Charlina 2, Nursal Hakim 3. septilestari19@gmail.com. No. Hp. 082172567971.charlinahadi@yahoo.com.nursalhakim@yahoo.com. Indonesian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa maupun pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK-BENTUK KLAUSA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS APRIL 2017 SKRIPSI

ANALISIS BENTUK-BENTUK KLAUSA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS APRIL 2017 SKRIPSI ANALISIS BENTUK-BENTUK KLAUSA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS APRIL 2017 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: SUMANTRI ATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DARMISAH NIM 120388201089 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF DAN IMPERATIF DALAM TAJUK KORAN SINDO EDISI MARET 2016 ARTIKEL E-JOURNAL NURFADILAH NIM

ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF DAN IMPERATIF DALAM TAJUK KORAN SINDO EDISI MARET 2016 ARTIKEL E-JOURNAL NURFADILAH NIM ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF DAN IMPERATIF DALAM TAJUK KORAN SINDO EDISI MARET 2016 ARTIKEL E-JOURNAL NURFADILAH NIM 120388201098 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan

Lebih terperinci

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014 Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagai Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana sekarang ini berkembang sangat pesat. Berbagai kajian wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. Wacana berkembang di berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan ekspresi bahasa. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat dikatakan menulis jika tidak

Lebih terperinci

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013 ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh KARTIKA SARI NIM 090388201171 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS Oleh: LINDA DWI RAHMAWATI 12.1.01.07.0053 Dibimbing oleh: 1. Dr. Andri Pitoyo,

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 E - JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Untuk menjalin hubungan dan kerja sama antar oarang lain, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat penting untuk menyampaikan informasi

Lebih terperinci

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM KORELASI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS TEKS NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 EJOURNAL diajukan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian aspek gramatikal dan aspek leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Solopos tahun 2015 dan 2016 ditemukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM TEKS PIDATO KHOTBAH JUMAT DI MASJID BAITUL MUKMININ PERUMAHAN KIJANG KENCANA IV TANJUNGPINANG E-JOURNAL

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM TEKS PIDATO KHOTBAH JUMAT DI MASJID BAITUL MUKMININ PERUMAHAN KIJANG KENCANA IV TANJUNGPINANG E-JOURNAL ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM TEKS PIDATO KHOTBAH JUMAT DI MASJID BAITUL MUKMININ PERUMAHAN KIJANG KENCANA IV TANJUNGPINANG E-JOURNAL diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kalimat yang ada pada suatu bahasa bukanlah satuan sintaksis yang tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan yang tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sarana komunikasi utama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, manusia mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat dan informasi. Bahasa pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh HANDICHA FAJAR ASMARA PUTRI

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

ANALISIS PENULISAN SURAT DINAS DI KANTOR DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012

ANALISIS PENULISAN SURAT DINAS DI KANTOR DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012 ANALISIS PENULISAN SURAT DINAS DI KANTOR DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh AMINAH NIM 090388201021 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) WILDASARI NIM 110388201136

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki kedudukan sebagai penunjang aktualisasi pesan, ide, gagasan, nilai, dan tingkah laku manusia, baik dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bahasa

Lebih terperinci

ROSI SUSANTI NIM

ROSI SUSANTI NIM INTERFERENSI SUB DIALEK MELAYU MANTANG TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MASYARAKAT KAMPUNG CENUT KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL ROSI SUSANTI NIM 120388201236 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA DAN KOSAKATA BAKU DALAM KOLOM OPINI KORAN HALUAN KEPRI EDISI JANUARI DAN FEBRUARI 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA DAN KOSAKATA BAKU DALAM KOLOM OPINI KORAN HALUAN KEPRI EDISI JANUARI DAN FEBRUARI 2015 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA DAN KOSAKATA BAKU DALAM KOLOM OPINI KORAN HALUAN KEPRI EDISI JANUARI DAN FEBRUARI 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh INTAN RAHMAWATI NIM 110388201051 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Sebuah penelitian diperlukan adanya suatu penelitian yang relevan sebagai sebuah acuan agar penelitian ini dapat diketahui keasliannya. Tinjauan pustaka berisi

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRIATI NIM 090388201107 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract 1 KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV Ida Ayu Suryantini Putri Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel E-Jurnal Oleh DHARUL NIM 100388201252 PRODI

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA PADA MEDIA MASSA PUTRA KELANA EDISI JUNI 2012

ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA PADA MEDIA MASSA PUTRA KELANA EDISI JUNI 2012 ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA PADA MEDIA MASSA PUTRA KELANA EDISI JUNI 2012 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh WIDHA YUNIKA NIM 090388201346 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

ANALISIS FRASE EKSOSENTRIK DAN ENDOSENTRIK RUBRIK BERITA PUAN DALAM SURAT KABAR TRIBUNNEWS EDISI 1-20 FEBRUARI 2016 E-JOURNAL

ANALISIS FRASE EKSOSENTRIK DAN ENDOSENTRIK RUBRIK BERITA PUAN DALAM SURAT KABAR TRIBUNNEWS EDISI 1-20 FEBRUARI 2016 E-JOURNAL ANALISIS FRASE EKSOSENTRIK DAN ENDOSENTRIK RUBRIK BERITA PUAN DALAM SURAT KABAR TRIBUNNEWS EDISI 1-20 FEBRUARI 2016 E-JOURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan tersebut dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam suatu organisasi kewacanaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM SUB DIALEK BAHASA MELAYU MASYARAKAT SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM SUB DIALEK BAHASA MELAYU MASYARAKAT SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM SUB DIALEK BAHASA MELAYU MASYARAKAT SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MASNON NIM 090388201195 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SUSI MARYANA NIM 090388201329 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ANDI LISANO PASTIA NIM 090388201123 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN SINDO EDISI JANUARI 2017

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN SINDO EDISI JANUARI 2017 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN SINDO EDISI JANUARI 2017 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS PIDATO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENULIS PIDATO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENULIS PIDATO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 E - JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Ibrahim NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Ibrahim NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ANALISIS KESALAHAN KATA PENGHUBUNG PADA TULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ibrahim NIM 090388201142

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KUNDUR TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KUNDUR TAHUN AJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KUNDUR TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL oleh IRA IRMAYANI NIM 090388201149 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK FRASA DAN KLAUSA TAJUK RENCANA BATAM POS EDISI FEBRUARI 2016

ANALISIS BENTUK FRASA DAN KLAUSA TAJUK RENCANA BATAM POS EDISI FEBRUARI 2016 ANALISIS BENTUK FRASA DAN KLAUSA TAJUK RENCANA BATAM POS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd.) Oleh MUHAMMAD JAKARDI NIM:

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SITI PATIMAH NIM 090388201308 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RENIYULIA FITRI NIM 090388201253 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT IMPERATIF KUMPULAN DRAMA DOMBA-DOMBA REVOLUSI KARYA B. SOELARTO ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KALIMAT IMPERATIF KUMPULAN DRAMA DOMBA-DOMBA REVOLUSI KARYA B. SOELARTO ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS KALIMAT IMPERATIF KUMPULAN DRAMA DOMBA-DOMBA REVOLUSI KARYA B. SOELARTO ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ariska Handayani NIM 110388201010 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 E-JOURNAL Oleh RESTI DEWI INGSIH NIM 090388201254 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Bahasa juga dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh IIS SARTIKA NIM 090388201143 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA Oleh: Anggit Hajar Maha Putra program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anggitzhajar@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRIANA AGUSTINA NIM 090388201105 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAHIRAN MENULIS TEKS PROSEDUR TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM TANJUNGPINANG

PERBEDAAN KEMAHIRAN MENULIS TEKS PROSEDUR TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM TANJUNGPINANG PERBEDAAN KEMAHIRAN MENULIS TEKS PROSEDUR TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Mahdalisa NIM 110388201063 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI 2011 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PEMAKAIAN DIKSI PADA SIARAN BERITA PAGI RRI TANJUNGPINANG PERIODE MARET-APRIL 2013

TINJAUAN PEMAKAIAN DIKSI PADA SIARAN BERITA PAGI RRI TANJUNGPINANG PERIODE MARET-APRIL 2013 TINJAUAN PEMAKAIAN DIKSI PADA SIARAN BERITA PAGI RRI TANJUNGPINANG PERIODE MARET-APRIL 2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MAISABRINA MEGA MUSTIKA NIM 090388201186 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA

PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh: YALDI NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh: YALDI NIM ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: YALDI NIM 090388201353

Lebih terperinci

RISKI EKA AFRIANTI NIM

RISKI EKA AFRIANTI NIM ANALISIS KESALAHAN FRASE PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MIFTAHUL ULLUM TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL DALAM MAJALAH PATRIOTIK LPM UNIVERSITAS BATANGHARI EDISI XVI JULI-SEPTEMBER TAHUN 2016

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL DALAM MAJALAH PATRIOTIK LPM UNIVERSITAS BATANGHARI EDISI XVI JULI-SEPTEMBER TAHUN 2016 ANALISIS KOHESI LEKSIKAL DALAM MAJALAH PATRIOTIK LPM UNIVERSITAS BATANGHARI EDISI XVI Erik Pernando, Ade Rahima FKIP Universitas Batanghari Jambi e-mail: pernandoerik35@yahoo.co.id The purpose of this

Lebih terperinci

LIA MIFTAHUL JANNAH NIM

LIA MIFTAHUL JANNAH NIM KEMAHIRAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ASSURE (Analyze Learners, State Objectives, Select Method, Media and Materials, Utilize Materials, Requires Learner Participation, Evaluate and Revise)

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian kohesi gramatikal dan leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Kompas tahun 2014 ditemukan kohesi gramatikal

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh WAN AZUMAR NIM 090388201342

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan

Lebih terperinci

: HUSWATUL HASANAH NIM

: HUSWATUL HASANAH NIM KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Skripsi diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010.

III. METODE PENELITIAN. pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan relasi leksikal pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010. Untuk

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FITRI LESTARI NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FITRI LESTARI NIM KEMAHIRAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERCERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRI LESTARI NIM 090388201102 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MTs. MIFTAHUL ULUM KAWAL

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MTs. MIFTAHUL ULUM KAWAL KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MTs. MIFTAHUL ULUM KAWAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MISRAHAYU NIM 080320717139 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia, karena pendidikan merupakan salah satu wujud nyata dalam peningkatan sumber

Lebih terperinci

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ASNANI NIM 100388201311 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS Jurnal Skripsi Oleh TENRI MAYORE NIM. 070911001 JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO 2013 0 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa dalam ragam tulis tidak semudah yang dibayangkan karena dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan dan dirasakan dituangkan

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Yuni Ardia Ningsih NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Yuni Ardia Ningsih NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH TEKNIK CLOZE TERHADAP KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Yuni Ardia Ningsih

Lebih terperinci

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK 1 PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK Nofriani 1, Abdul Razak 2, Charlina 3 riaa111194@gmail.com Hp: 082173887766, encikabdulrazak25@gmail.com, charlinahadi@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN AFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESALAHAN AFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS KESALAHAN AFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SRI HANDAYANI NIM 090388201313 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ZULKIFLI NIM 090388201 374 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015 Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh PUTRA PRASETIYO NIM 100388201301 JURUSAN

Lebih terperinci

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW Rini Agustina Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak brentex32@yahoo.co.id ABSTRACT This study focuses

Lebih terperinci

CHINTIA AGATTA SITUMORANG NIM

CHINTIA AGATTA SITUMORANG NIM ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM MODUL PENGAYAAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN KELAS X SEMESTER GANJIL EDISI REVISI TAHUN PELAJARAAN 2016/2017 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF DALAM IKLAN HARIAN BATAM POS MEI 2014

ANALISIS PENGGUNAAN MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF DALAM IKLAN HARIAN BATAM POS MEI 2014 ANALISIS PENGGUNAAN MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF DALAM IKLAN HARIAN BATAM POS MEI 2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh INDAH PRATIWI SUCI NIM 100388201118 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh EBI MARLINA NIM 090388201077 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK SAWANG KELURAHAN SAWANG KECAMATAN KUNDUR BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK SAWANG KELURAHAN SAWANG KECAMATAN KUNDUR BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK SAWANG KELURAHAN SAWANG KECAMATAN KUNDUR BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Nana Suriyana NIM 090388201211

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SISKA SOLIKHAWATI NIM 090388201303 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA ARTIKEL SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA ARTIKEL SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA ARTIKEL SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh NORA HARZILAH NIM 100388201179 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci