ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

Transkripsi

1 ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ASNANI NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015

2

3

4 Asnani Analisis Alih Kode dan Campur Kode pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Skripsi. Tanjungpinang:Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Pembimbing I: Ahada Wahyusari, M.Pd., Pembimbing II: Harry Andheska, M.Pd. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan bentuk Alih Kode yang terjadi pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun dan untuk menganalisis dan mendeskripsikan bentuk Campur Kode yang terjadi pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun dengan jumlah penduduk 3000 jiwa yang terdiri dari 14 RW dan 12 RT. Untuk menentukan subjek yang akan dijadikan informan, peneliti berpedoman pada pakar Djajasudarman. Jumlah informan dalam peneliti ini sebanyak sepuluh orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Peneliti ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawacara, teknik rekam, dan teknik catat. Dari hasil pembahasan, peneliti memperoleh 3 bahasa pada Alih Kode yang digunakan pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun yaitu bahasa Indonesia, bahasa Melayu, dan bahasa Jawa. Selain itu, pada Campur Kode terdapat 2 penggolongan bahasa yang terjadi pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun yaitu Campur Kode inner atau Campur Kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu dan Campur Kode outer atau Campur Kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Asing. Kata Kunci: Analisis, Alih Kode, Campur Kode ABSTRACT Asnani The analysis Over the code and combine the codes on the speech community, district Pangke Village Meral Karimun Regency. Thesis. Tanjungpinang: Department of language and literature Education Indonesia, Faculty of teacher training and education science, Maritime University of Raja Ali Haji, the supervisor i: Ahada Wahyusari, M. Pd, Supervisor II: Harry Andheska, M. Pd. The purpose of this study is to analyze and describe the shape instead of the code occurred at Pangke Village society speech, Karimun Regency Meral and

5 to analyze and describe the shape Mix code that occurred at Pangke Village society speech, Karimun Regency Meral. The subject in this study is the community of the village Pangke, district of Western Province, Meral Karimun with a population of 3,000 inhabitants comprising 14 RW and RT. 12 to determine the subject matter that will be used as informants guided investigators, experts Djajasudarman. The number of informants in the researcher as much as ten men consisting of men and women. The researchers used a qualitative, descriptive methods with data collection techniques in the form of interviews, record, and make a note. From the results of the discussion, researchers obtained the 3 languages on Over code used in speech communities of the village Pangke, district Karimun Regency Meral bahasa Indonesia, Malay language, and the Java language. In addition, on a Mix of code there are two classifications of languages occurred at Pangke Village society speech, Karimun Regency Meral i.e. mix the inner Code or mix the Code between the Indonesia Malay language and Mix or mix the outer Code Code between the Indonesia language with a foreign language. Key words: analysis, control of the code 1. Pendahuluan Meningat masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun merupakan salah satu diantara masyarakat tutur yang menggunakan bahasa Melayu dalam tuturan sehari-hari. Di sini terlihat bahwa kebutuhan masyarakat dalam menguasai bahasa Melayu merupakan hal yang tidak bisa dielakkan. Pada masyarakat tutur yang demikian cukup relavan dan menarik untuk diteliti dan deskripsikan pemakaian bahasanya, khususnya yang menyangkut masalah alih kode dan campur kode. Dikatakan relavan dan menarik karena masyarakat seperti itu dimungkinkan sering terjadi perpindahan alih kode dan campur kode dalam peristiwa kontak antar bahasanya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tersebut yaitu: (1) Bagaimanakah bentuk Alih Kode pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun? (2) Bagaimanakah bentuk Campur Kode pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun? Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan bentuk Alih Kode yang terjadi pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun dan untuk menganalisis dan mendeskripsikan bentuk Campur Kode yang terjadi pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun.

6 Penelitian ini menggunakan teori sosiolinguistik sebagai pedoman untuk menganalisis bentuk terjadinya alih kode dan campur kode pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. 2.Metode Penelitian Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian bahasa berhubungan erat dengan tujuan penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan mengumpulkan dan mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan (Djajasudarma, 2010:4). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Menurut Djajasudarma (2010:11), metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di dalam masyarakat bahasa. Pendekatan kualitatif yang melibatkan data lisan di dalam bahasa melibatkan apa yang disebut informasi (penutur asli bahasa yang diteliti). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Djajasudarma (2010:16), dalam metode deskriptif, data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, dapat berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Data dikumpulkan mungkin berasal dari naskah, wawancara, catatan, videotape, dsb. Data disesuaikan dengan ciri-ciri yang asli berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun dengan jumlah penduduk 3000 jiwa yang terdiri dari 14 RW dan 12 RT. Untuk menentukan subjek yang akan dijadikan informan, peneliti berpedoman pada pakar Djajasudarman. Jumlah informan dalam peneliti ini sebanyak sepuluh orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Peneliti ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawacara, teknik rekam, dan teknik catat. 2. Hasil dan Pembahasan Penelitian mengenai alih kode dan campur kode pada tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, dilakukan dari bulan Mei sampai Juni Dalam tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun terdapat alih kode, baik alih kode intern maupun alih kode ekstern. Alih kode yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa daerah atau bahasa asing atau sebaliknya, dari bahasa daerah atau bahasa asing ke bahasa Indonesia.Tuturan pada masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun terdapat alih kode, baik alih kode Indonesia ke bahasa Melayu atau bahasa Inggris, dan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. Selain itu, juga terdapat campur kode, baik campur kode ke dalam maupun campur kode ke luar dalam tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Dalam masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, terdapat beberapa bahasa yang unsur-unsurnya disisipkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga terjadi campur kode. Dalam

7 masyarakat tersebut terdapat campur kode ke dalam (inner code-mixing) dan campur kode ke luar (outer code-mixing). Campur kode ke dalam yang terjadi dalam masyarakat tersebut yaitu campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, dan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab. Menurut Kridalaksana (2008:40) Campur kode adalah (1) interferensi, (2) penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa termasuk ke dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan, dan sebagainya. Penyebab tersebut menjadi penyebab campur kode dalam tuturan masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. 3. Simpulan Dan Rekomendasi Alih kode pada masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggris. Jenis alih kode pada masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun adalah alih kode intern dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Pendidikan menentukan penggunaan alih kode intern ataupun alih kode ekstern pada masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Campur kode pada masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa Melayu, Inggris, dan Arab. Dari penggolongannya ada 2 campur kode, yaitu campur kode inner dan campur kode outer. Jenis campur kode pada masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun yaitu 1) campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu, 2) campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, dan 3) campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab. Wujud campur kode pada masyarakat Desa Pangke, Kwcamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun berupa penyisipan unsur kata, kelompok, kata, kata ulang, dan klausa. Selama penelitian campur kode yang berwujud idiom tidak ditemukan pada masyarakat Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun yaitu identidfikasi peranan (register, sosial, dan edukasi), indentifikasi ragam, dan ragam, dan keinginan untuk menjelaskan dan menafsikan. Diharapkan penelitian yang menggunakan objek kajian sastra dapat mengkaji dari segi kebahasaan, karena penelitian mengenai aspek kebahasaan masih kurang mendapat perhatian.bagi peneliti berikutnya, terutama putra daerah Karimun agar dapat meneliti dari segi kebahasaan. Penelitian dapat dilakukan di daerah peneliti masing-masing, hal ini mengingat penelitian mengenai aspek kebahasaan masih kurang mendapat perhatian. Penelitian juga dapat dikembangkan tidak hanya pada alih kode dan campur kode namun pada cabang ilmu bahasa yang lainnya dalam upaya agar tidak musnah ditelan zaman. Peneliti juga menyarankan kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun untuk memberi dukungan kepada para peneliti lain yang meneliti bahasa daerah di Karimun, agar generasi berikutnya tetap dapat mempelajari tata bahasa Melayu Karimun yang menjadi aset budaya Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

8 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Aslinda dan Leni Syafyahya Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarman, Fatimah Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung:Refika Aditama. Djojosuroto dan Sumaryati Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung. Kridalaksana, Harimurti Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia. Mahsun Metode Penelitian Bahasa. Jakarta. Raja Grafindo Perkasa. Nababan Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta :Gramedia Ningsih, Yuli Widiastuti Analisis Campur Kode Dalam Surat Kabar Batam Pos Rubrik Opini Edisi 11 Januari-11 Maret Tanjungpinang. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMRAH (belum diterbitkan). Rosnita, Dewi analisis Alih Kode dan Campur Kode pada Novel Ku Antar ke Gerbang Karya Ramdhan K.H. Tanjungpinang. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMRAH (belum diterbitkan) Suhardi Dasar-dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. Wati, Neti Uspita Analisis Alih Kode Dan Campur Kode Pada Masyrakat Desa Pulau Batang, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga. Tanjungpinang. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMRAH (belum diterbitkan). Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR.