BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Midi Utama Indonesia Tbk adalah sebuah Perseroan yang didirikan pada bulan Juni 2007 oleh keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung dalam industri ritel sejak tahun 1960-an. Awalnya Perseroan didirikan dengan nama PT Midimart Utama, dengan gerai pertama 'Alfamidi' di Jl. Garuda, Jakarta Pusat. Konsep Alfamidi dikembangkan untuk menyesuaikan perubahan belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja mingguan dan belanja ke toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan sebagai konsep 'supermarket mini' yang menempati luas area penjualan dari meter persegi; dimana sekitar 20% luasnya digunakan untuk memajang produk fresh-food (buah, sayur dan makanan beku). Bauran produk yang dijual di Alfamidi mencapai SKU dan dilengkapi dengan produk-produk fresh-food, seperti: buah, sayur mayur, dan daging olahan/makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat serta tidak dijumpai di gerai minimarketminimarket yang sudah ada. 70 Alfamidi dengan tagline 'Belanja Puas Harga Hemat' diposisikan untuk dapat memberikan pelayanan dan pengalaman belanja pelanggan agar terpenuhi kebutuhannya dan dengan harga yang hemat. Alfamidi sebagai 'gerai komunitas', berlokasi di wilayah pemukiman agar dapat 70

2 81 melayani dengan cepat dan mudah dijangkau masyarakat dari rumah. Sebagai gerai komunitas, Alfamidi juga mengajak masyarakat sekitar gerai untuk dapat berusaha/berdagang dengan menempati area depan samping gerai. Pada akhir tahun 2007, Perseroan memiliki 3 gerai Alfamidi di Jabodetabek dan 1 Distribution Center (DC) di Serpong. Dalam perkembangannya pada bulan April 2008 nama Perseroan berubah menjadi PT Midi Utama Indonesia. Pada akhir tahun 2008, Perseroan telah berhasil mengoperasikan Distribution Center (DC) di Surabaya dan mengoperasikan 60 gerai Alfamidi di Jabodetabek dan Surabaya. Pada tahun 2009, Perseroan mengembangkan konsep 'convenience store' dengan nama 'Alfaexpress' dengan tagline 'Cepat dan Nyaman'; dimana konsepnya adalah mengutamakan kecepatan dan kenyamanan berbelanja pelanggan dalam memilih produk dan menyelesaikan transaksi pembayaran. Pada akhir tahun 2009, Perseroan telah mempunyai 2 Distribution Center (DC) dan mengoperasikan 121 gerai Alfamidi dan 35 gerai Alfaexpress. Pada tahun 2010 Perseroan mengoperasikan DC Bekasi, sehingga pada akhir tahun 2010 Perseroan telah mempunyai 3 Distribution Center (DC), mengoperasikan 248 gerai Alfamidi dan 161 gerai Alfaexpress

3 82 Tahun 2010 juga merupakan tonggak penting bagi Perseroan dimana, pada tanggal 30 November 2010, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia dengan kode MIDI. PT Midi Utama Indonesia Tbk berhasil menjadi pemegang lisensi merek dan technical assistant untuk seluruh Indonesia dari pemilik merek convenience store Lawson Inc Jepang selama 25 tahun, terhitung sejak Juni PT Midi Utama Indonesia Tbk memulai pertarungannya dengan jaringan convenience store ternama asing di dalam negeri dengan mengibarkan merek convenience store asal Jepang, ditandai akan dibukanya gerai pertama Lawson pada 29 Juli Lawson merupakan tiga besar merek convenience store terbesar di Jepang. Lainnya adalah 7-Eleven dan Family Mart. Saat ini Lawson memiliki sekitar gerai convenience store di Negeri Sakura. Midi menargetkan akan membuka Lawson di Indonesia sekitar 50 gerai per tahun Hasil Penelitian Bagian ini merupakan deskripsi terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. Yang menjadi narasumber adalah Bapak Yogi Kresno Wawancara dilakukan melalui tatap muka pada tanggal 29 Januari 2013 dan melalui telephone, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dari 72

4 83 beliau. Wawancara juga dilakukan dengan Store head salah satu store Lawson yang berlokasi di Meruya selatan yaitu Bapak Wahyu. Convenience Store lawson terus berproses menjalankan riset dan analisis dengan melihat perkembangan di berbagai sisi seperti lingkungan, trend, kebutuhan konsumen dan lainnya. Perhatian pada sisi-sisi ini dikarenakan Convenience Store lawson ingin menetapkan strategi promosinya yang bertujuan agar dapat mengembangkan usahanya dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini : Analisa SWOT Analisa SWOT yang dilakukan Convenience Store lawson dengan menganalisa secara detail dengan melihat tingkat persaingan pasar atau brand lain yang dapat dianggap sebagai pesaing menjadikan strategi promosi yang dilakukan bisa lebih terarah dan mendapatkan tujuan yang diinginkan. Dengan kelebihan yang dimiliki Convenience Store lawson ini, dapat memberikan keuntungan didalam mempromosikannya sehingga dapat menutup kekurangan yang ada. Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis dapatkan, Convenience Store lawson memiliki kekuatan (strength) yaitu berawal sebagai perusahaan retail dibidang food dan groseri dibawah management PT. Midi Utama Indonesia, Tbk yang telah eksis berdiri selama kurang lebih 6 tahun. Convenience Store lawson saat ini telah memiliki 80 store yang tersebar diwilayah jabodetabek. Dengan berlatar belakang

5 84 perusahaan Retail groseri dengan brand Alfa Midi, Convenience Store lawson menjadi sebuah unit usaha yang cukup kuat karena sesungguhnya Brand Lawson sendiri sudah sangat ternama dinegara asalnya yaitu Jepang. Kekuatan lain yang dimiliki Convenience Store lawson adalah pada menu makanan yang disajikan, banyak menu menu makanan yang menjadi unggulan seperti onigiri, oden, dan chicken katsu. Sesuai dengan konsep Convenience, yaitu yang mengutamakan kenyamanan pada setiap customer, Dan Convenience Store lawson berupaya memenuhinya dengan cara memberikan fasilitas untuk para customer tempat hangout, dan juga memberikan fasilitas free Wi-Fi. Hal tersebut juga yang menjadi kekuatan Convenience Store lawson. Walaupun memiliki kekuatan, kelemahan (weakness) Convenience Store lawson tetaplah ada seperti masih belum maksimalnya komunikasi dan informasi tentang promosi yang sedang berlangsung di Convenience Store lawson kepada customer seperti inilah yang dimanfaatkan oleh para perusahaan pesaing untuk mengambil pulang tersebut dengan melakukan promosi yang lebih komunikatif. Yang menjadi kelemahan lain adalah dikarenakan Convenience Store lawson merupakan brand baru sehingga masih diperlukan marketing campaign secara terpadu untuk membangun awareness dikalangan masyarakat luas.

6 85 Sedangkan Peluang (opportunities) yang dimiliki Convenience Store lawson adalah masih terbukanya pasar diluar daerah jabodetabek yang sangat potensial untuk dapat dikembangkan, hal ini merupakan upaya Convenience Store lawson untuk dapat mengembangkan dan memperbanyak storenya. Luasnya market share yang ada juga menjadi sebuah peluang bagi Convenience Store lawson untuk dapat berkembang dan juga untuk menjadi market leader. Ancaman (threats) dari usaha sejenis tetaplah ada, seperti yang dilakukan oleh Seven Eleven mereka sedang melakukan ekspansi pasar besar besaran dengan membuka banyak storenya dengan waktu yang relative singkat. Hal ini dapat menjadi ancaman tersendiri kepada Convenience Store lawson, karena dibeberapa titik lokasi Convenience Store lawson terdapat Seven Eleven dan begitu juga sebaliknya. Persaingan dengan Seven Eleven ini dikategorikan sebagai persaingan head to head. Dengan persaingan ini maka Convenience Store lawson harus mewaspadai dan harus bersifat dinamis terhadap perubahan perubahan yang terjadi. Selain persaingan head to head dengan Seven Eleven, Aturan dan regulasi dari Pemerintah juga menjadi ancaman tersendiri yang dapat menghambat perkembangan Convenience Store lawson, dikarenakan Pemerintah mulai membuat aturan yang membatasi keberadaan mini market, supermarket, dan hypermarket. Dikarenakan konsep yang digunakan Convenience Store lawson adalah semi cafe dan semi groseri,

7 86 ini menjadikan pemerintah mengkategorikan Convenience Store lawson sebagai kategori mini market. Berikut SWOT yang dituturkan oleh Bapak Yogi Kresno selaku Sales And Promotion Manager Convenience Store lawson. : a. Strenght : banyak hal yang menjadi keunggulan kompetitif dari Lawson convenience store. bahwa Keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh convenience store lain. seperti contohnya untuk produk. Untuk produk sendiri kita punya pruduk sesuai dengan belonging yang kita bawa dari jepang dan priory kita asli dari jepang. Kita menjual produk produk yang pure dari jepang yang mana produk produk dari jepang dan oriental itu lebih identik dengan produk produk yang lebih sehat, lebih higienis. seperti oden, Oden itu satu produk unggulan kita dan oden sendiri ternyata lebih cukup tounghfriendly, dan cukup nyaman dengan lidah orang Indonesia yang sudah cukup terbiasa dengan makanan yang sifatnya celup-celupan seperti yang dikenal dengan bakwan bakso.sama dengan oden, oden sediri yaa seperti itu,, bahwa makanan yang terbuat dari hasil laut seperti ikan, udang, tahu, itu dikemas dalam steam rebus yang lebih higienis dan itu kolesterol bisa kita tekan dan itu langsung bisa kita makan dengan kuah kuahnya yang cukup hangat. Hal senada juga dituturkan oleh Bapak Wahyu dalam petikan wawancara :

8 87 Untuk menu andalan dari lawson adalah Onigiri dan Oden, Dari segi Fasilitas unggulan Lawson adalah akses internet Free Wi-Fi b. Weakness : Yang menjadi kelemahan dari Convenience Store lawson adalah lebih dikarenakan masih dalam tahap penyesuaian, karena Convenience Store lawson merupakan brand baru di Indonesia. seperti yang dikemukan oleh Bapak Yogi Kresno dalam wawancara. Yah,,,, saya tidak mau bilang ini kelemahan,, tapi saya ingin bilang bahwa ini adalah suatu,, eee,,, Adjustment atau pencarian identitas yang memang dilakukan oleh Lawson. Bahwa selama ini Lawson sendiri mempunyai konsep antara retail groseri dengan café dengan adanya itu menyebabkan Lawson menjadi semi café dan itu menyebabkan toko Lawson itu tidak memiliki produk produk yang sama toko satu dengan toko yang lain, itu yang menjadi handycap atau tantangan kita bahwa bagaimana mungkin satu toko menjual oden atau menjual produk lain sedangkan toko lain tidak menjual dan itu kan harus diperagakan. Dalam petikan lainnya adalah : kita masih mencari.. satu brand awareness dari pada toko, kedua brand image dari pada produk produk yang kita jual. Imagenya sejauh mana dan yang terakhir adalah kita masih melihat atau menjajaki behavier dari konsumen convenience store di indonesia. Dalam petikan wawancara dengan Bapak Wahyu mengenai kelemahan Convenience store Lawson adalah :

9 88 Kelemahannya dari segi menu item menu fast food masih belum banyak variannya. Dan dari segi sarana dan prasarana kebersihan, Karena dari management tidak mensupport sarana dan prasarana tersebut seperti kertas tissu yang boros pemakaian, pengharum ruangan yang sering habis. c. Opportunity : Menurut Yogi Kresno, Convenience Store lawson masih terbuka lebar untuk dapat mengembangkan usaha. Dengan Besarnya market share yang ada di Indonesia maka semakin besar pula peluang Convenience Store lawson dalam memperoleh market share tersebut. Hal ini seperti dipaparkan dalam wawancara : kalau market share itu semakin lebar, semakin luas, pastinya oppurtunity juga semakin terbuka lebar. Oleh sebab itu peluang lawson untuk lebih maju ini sebenarnya sangat bagus, terutama jika lawson mengembangkan produk atau mengembangkan behavier yang sesuai dengan behavier konsumen kita. Jadi kita melakukan pengembangan toko yang mungkin semi groseri atau apapun, kalau memang special di fast food teruskan, jalankan, difast food walaupun memang terlihat disatu sisi ada kurang menariknya bahwa ada beberapa produk yang cenderung basi yaaa,,, tapi itu kan bisa dicreate dengan satu program produksi yang menyebabkan HPP produk bisa kembali. d. Threats :

10 89 Dalam usaha sejenis, ada beberapa brand yang menjadi pesaing Convenience Store lawson. seperti yang terpapar dalam wawancara : Persaingan pasti ada, tinggal masalahnya apakah itu head to head ataupun tidak. Kalau yang tidak head to head kan banyak yaa,,, kalau head to head kita melihat bahwa banyak produk produk convenience store yang memang ingin mencoba mengambil pasar dari lawson, tapi kebanyakan toko toko pesaing itu seperti seven eleven, dan yang lagi berkembang adalah Family mart. Tabel 4.1 Hasil analisa SWOT Strenght Weakness Oppurtunity Threats 1. Produk asli dari jepang yang terkenal lebih higienis. 2. Fasilitas akses internet free Wi-Fi 1. Brand baru 2. Brand Awareness 1. Market share masih Luas 2. Perubahan trend 1. Pesaing 7-eleven 2. Regulasi pemerintah 3. Latar belakang perusahaan yang telah berpengalaman didunia ritel

11 Analisa STP 1. Segmenting Segmenting yang Convenience Store lawson bagi berdasarkan geografis yang penulis amati adalah masih dikalangan masyarakat urban yang tinggal diperkotaan besar, terutama diwilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sedangkan Segmenting yang Convenience Store lawson bagi berdasarkan demografis dari pengamatan yang penulis lakukan dengan cara mendatangi Convenience Store lawson mengarah pada segmen anak anak muda, pelajar, mahasiswa, eksekutif muda, dan juga Orang dewasa yang masih berjiwa muda. Karena berdasarkan pengamatan penulis customer yang mendatangi Convenience Store lawson umurnya berkisar antara tahun. Pada segmenting berdasarkan Psikografis, ini sangat berhubungan erat dengan demografis, karena telah terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat urban untuk mencar tempat Hang out bersama teman teman, dan Convenience store merupakan tempat alternative untuk bisa memenuhi demand pasar. Dan pada segmenting berdasarkan perilaku, Convenience Store lawson telah membidik pasar kepada konsumen yang berpikir praktis dan dinamis, karena type konsumen tersebut cenderung memilih Lawson sebagai tempat berbelanja alternative karena jam opertionalnya 24 jam,

12 91 sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam kondisi-kondisi tertentu. Untuk targeting Convenience Store lawson sendiri membuat target market sharenya itu harus bertambah dengan cara memberikan pengalaman yang menarik kepada setiap customer yang datang ke Convenience Store lawson dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, fasilitas yang nyaman, dan menu makanan yang memuaskan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Convenience Store lawson berupaya memperluas target market share, sehingga dalam membuat strategi promosi Convenience Store lawson harus sesuai dengan target market tersebut. Dan untuk Positioning Convenience Store lawson membuat dan memanjakan customer dengan pelayanan yang akan membuat setiap customer merasa nyaman hang out di Convenience Store lawson. Positioning yang telah ditentukan dan dibuat tersebut merupakan dasar pemikiran dalam menentukan strategi promosi agar dalam pelaksanaan strategi promosi harus sesuai dengan positioning Dan berikut adalah petikan wawancara dengan Yogi Kresno Sales And Promotion Manager Convinience Store Lawson mengenai : 1. Segmentasinya convenience store sendiri sebagai toko retail yang atau groseri yang konsep antara retail groseri dengan café. bahwa dengan konsep yang semi café bahwa kita tetap targetkan pada konsumen konsumen yang first

13 92 jobber, collegers, atau students dan lebih tepatnya lagi adalah young executive, yang mana mereka cukup aware, yang cukup menerima pada perubahan perubahan yang dilakukan oleh convenience store diera sekarang adanya fasilitas free wi-fi, area parkir yang cukup secure dan cukup besar, dan hal tersebut yang akan membuat target market pada kalangan muda lebih diterima. 2. Targetingnya Market share dari convenience store sendiri dalam hal ini cukup menarik dalam satu dekade terakhir, terutama dengan berkembangnya konsep convenience store yang tadinya dikuasai oleh beberapa retail yang mana konsep convenience store itu tidak menggunakan space yang cukup besar. seperti yang dilakukan beberapa retail lain dan telah digunakan oleh PT Midi utama Indonesia dengan konsep Alfa express. dan ternyata setelah kedepannya dalam satu dekadde terakhir itu berkembang suatu konsep convenience store yang mana lebih kepada space yang lebih lebar dan how to create the customer became convenience, how to create the customer become comfort. hal tersebut yang menyebabkan market semakin tumbuh dan semakin besar. karena konsumennya sendiri merasakan experience dari convenience store yang berbeda dari biasanya. 3. Positioningnya Untuk posisi Lawson convenience store itu sendiri kita mempunyai pembeda, kita harus punya position yang jelas. position dalam hal ini adalah positioning. Positioning adalah penempatan produk yang mana

14 93 membuat produk tersebut terlihat oleh konsumen kita, bahwa Lawson convenience store ini diretail sejenis sebenarnya tidak head to head dengan beberapa retail sejenis yang menyasar pada konsumen yang lebih mantap, kita menyasar pada konsumen anak anak muda. dan Lawson sendiri membuat positioning dengan retail yang convenience atau lebih nyaman, lebih cozy, merasa friendly dengan berbelanja dan hangout di Lawson yang mana hal tersebut tidak didapatkan pada retail sejenis yang positionnya lebih pada datang, great, pay, and go Promosi Convinience Store Lawson Ada beberapa Strategi promosi Convinience Store Lawson lakukan seperti : 1. Beriklan dimedia Koran baik yang bersifat Koran lokal maupun Koran Nasional. 2. Bekerja sama dengan pihak perbankan untuk proses pembayaran. 3. Melakukan promosi melalui kegiatan ATL dan BTL. 4. Membuat Poster dan POP. 5. Mengoptimalkan sosial media seperti Facebook dan twitter Berikut adalah petikan wawancara dari Yogi Kresno Sales And Promotion Manager Convinience Store Lawson mengenai tipe strategi promosi yang digunakan : a. Strategi Pengeluaran Promosi (Budgeting) Convinience Store Lawson memiliki strategi pengeluaran promosi atau budgeting yang cukup tinggi. Ini bisa dilihat dari terdapat

15 94 berbagai macam media promosi yang digunakan dan juga berbagai event yang Convinience Store Lawson lakukan. Hal ini terdapat dalam petikan wawancara kepada Bapak Yogi kresno : Untuk strategi pengeluaran promosi, strategi budgeting. Kita harapkan di strategi budgeting ini kita mempunyai budget expand yang cukup tinggi. Ini dilihat dari expend kita dan seberapa besar income yang masuk dalam setiap mengeluarkan program tersebut. Dan juga harus melihat dari pada brand reminded apakah cukup baik pada konsumen. Dengan tingginya budget promosi yang dikeluarkan oleh pihak management seharusnya berdampak positif dengan meningkatnya awareness dikalangan masyarakat, dan berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama masa penelitian ini memang sudah terjadi peningkatan awareness yang cukup signifikan dikalangan masyarakat. Sudah banyak dikalangan anak anak muda sudah mengetahui tentang konsep Convenience Store lawson dan ini menandakan bahwa strategi promosi yang dilakukan sudah efektif dan harus ditetap dikembangkan agar bisa lebih baik lagi.

16 95 Budget promosi Convenience Store Lawson tahun 2012 NO MEDIA ALLOCATION (Rp) AMOUNT (Rp) 1 KORAN MAJALAH BTL PRODUCTION BTL POST PRODUCTION 10 titik diwilayah Rp / titik / tahun SALES PROMOTION SPONSORSHIP GRAND TOTAL b. Strategi Bauran Promosi Pelaksanaan Strategi bauran promosi yang Convenience Store lawson dibuat secara terpadu dan berkesinambungan dengan memanfaatkan berbagai media yang ada dan sedang menjadi trend dikalangan anak anak muda. Adapun unsur unsur bauran promosi yang dilakukan Convenience store Lawson lakukan adalan sebagai berikut : 1. Periklanan (Advertising) Convenience store Lawson menggunakan berbagai media baik cetak, elektronik, dan Outdoor, contohnya adalah Beriklan dikoran SINDO yang terbit setiap hari jum at. Beriklan diradio GEN FM Membuat media luar ruang seperti billboard, umbulumbul, dan Sticker

17 96 2. Penjualan Perorangan (Personal Selling) Dalam melakukan penjuakan perorangan Convenience store Lawson menggunakan strategi dengan memberikan arahan kepada pramuniaga yang ada dalam toko untuk melakukan gathering dengan cara member senyum, salam dan sapa kepada setiap pengunjung yang datang di Convenience store Lawson. 3. Publisitas (Publicity) Publisitas yang Convenience store Lawson lakukan adalah dengan cara setiap pembukaan store baru, Convenience store Lawson selalu mengundang wartawan media cetak untuk dapat meliput pembukaan toko baru. Hal ini dilakukan supaya para wartawan tersebut dapat menulis artikel mengenai Convenience store Lawson di media cetak. 4. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Dalam hal promosi penjualan Convenience Store lawson menggunakan cara dengan menurunkan harga item item tertentu pada setiap minggunya, ini dilakukan bertujuan untuk merangsang para konsumen untuk membeli item-item tersebut. 5. Penjualan Langsung (Direct Marketing) Dalam hal penjualan langsung, Convenience Store lawson memanfaatkan media Facebook dan twitter untuk dapat mempromosikan produk produknya langsung kepada konsumen. Dan program promosi tersebut bisa langsung

18 97 mendapat respon dari followers dan friends dalam media tersebut dengan memberikan komentar seputar promosi. Selain menggunakan media, Convenience Store lawson juga memanfaatkan marketing relation dengan brand brand lain untuk dapat mempromosikan Convenience Store lawson. Berikut adalah petikan wawancara kepada Bapak Yogi kresno mengenai strategi bauran promosi yang dilakukan oleh Convenience store Lawson : Untuk strategi bauran promosi sendiri kita mengupayakan sebanyak mungkin kita menciptakan suatu integrated marketing campaign atau integrated marketing communication dimana kita tidak menjalankan suatu promosi dengan hanya kegiatan BTL atau satu jenis POP saja. Tapi kita menjalankan mulai dari BTL, ATL, dan kalau bisa kita menjalankan dengan melalui puclic marketing relation juga, kerjasama dengan beberapa media, mengirimkan rilis, ataupun dengan konsep info media. c. Strategi Pemilihan Media Dalam memilih media untuk melakukan promosi, Convenience Store lawson sangat selectif agar pesan yang disampaikan dalam berpromosi menjadi lebih tepat sasaran. Berikut adalah petikan wawancara kepada Bapak Yogi kresno mengenai strategi pemilihan media yang dilakukan oleh Convenience store Lawson :

19 98 Media yang telah kita jalankan seperti media koran yang berbasis pada lifestyle anak anak muda, seperti dikoran SINDO setiap hari jum at itu kan ada expand yang membahas anak anak muda, dan dimedia Indonesia juga seperti itu, tapi kita selected pada hari yang memang menjadi harinya dibaca anak anak muda. Untuk strategi penyeliaan media sediri, kembali lagi kepertanyaan bauran pemasaran yaa,,, bahwa penyeliaan media sediri kita lebih kepada media media yang memang mempunyai share of point yang tinggi dikalangan segmen kita, bahwa bagaimana mungkin kita mempunyai share of point yang cukup tinggi dikalangan yang misalnya majalah, koran korang yang memang lebih lifestyle. Prefare kita mempunyai share of point pada beberapa koran yang lebih cenderung baku, seperti POSKOTA, atau apa, atau koran koran yang memang bukan segmennya. Kita menjalankan satu campaign interaktif disosial media baik dengan chatting, twitter, atau facebook kita setiap ada program apapun, baik itu hanya mengupdate program maupun report dari program, yang intinya kita ingin mendengarkan hak to hak konsumen kita melalui sosial media.

20 99 Jadwal Media General Media Schedule No Media Month Of Activity Remark 1 ATL Newspaper, Magazine, Online, Radio 2 BTL Pos Material 3 Sales Promotion 4 Public Relation 5 Sponsorship 6 Production Sumber : Arsip PT Midi Utama Indonesia d. Strategi Copy Iklan Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, dalam melakukan strategi copy iklan Convenience Store lawson menentukan materi yang sesuai dengan trend anak muda seperti dengan pemilihan kata kata yang mudah diingat, materi iklan yang lebih mengedepan image dibandingkan tulisan. Berikut adalah petikan wawancara kepada Bapak Yogi kresno mengenai Strategi Copy Iklan yang dilakukan oleh Convenience store Lawson : Dan untuk strategi dari pada copy iklan kita upayakan ad copy kita itu semenarik mungkin dengan kita tidak menggunakan bahasa bahasa baku, bahasa-bahasa memerlukan penelaahan yang lebih tajam, lebih rumit, tapi kita menggunakan bahasa bahasa yang simple dan lebih easy listen buat konsumen kita.

21 100 e. Strategi Penjualan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, strategi penjualan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. contohnya adalah dalam pendisplayan produk harus terlihat strong sehingga tampilan produk terlihat jadi lebih mearik. Berikut adalah petikan wawancara kepada Bapak Yogi kresno mengenai Strategi penjualan yang dilakukan oleh Convenience store Lawson : Dan untuk strategi penjualan sendiri kita menggunakan strategi mulai dari direct sales, floor sales, sampai marketing PR. Intinya segala cara kita gunakan sebagai strategi penjualan. Dan terakhir sendiri, kita akan menjalankan strategi penjualan melalui situs jual beli online, jadi kita menjalankan strategi penjualan bukan hanya direct sales tapi juga digital sales. f. Strategi Motivasi dan Penyeliaan Tenaga Penjual Dalam menerapkan strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual, Convenience Store lawson memberikan insentive kepada personil toko dengan cara memberikan bonus jika tercapainya target omzet yang telah ditetapkan oleh management Berikut adalah petikan wawancara kepada Bapak Yogi kresno mengenai Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual yang dilakukan oleh Convenience store Lawson :

22 101 Untuk strategi motivasi dan penyediaan tenaga penjual,, Eeee,,, karena ini tidak berkaitan inline dengan saya langsung, tapi kita tetap setiap ada produk kita tetap memotivasi kesetiap cabang dan kesetiap tenaga penjual how to create sale, how to create lead,and how to aquitition the customer jadi bukan hanya kita menciptakan sales tapi bagai mana menciptakan sebanyak mungkin orang yang menanyakan, seratus persen orang yang menanyakan itu harus membeli dan seratus persen yang membeli itu harus membeli kembali atau akuisisi kembali,, itu yang diharapkan,,, Dari semua strategi yang telah dilakukan Convenience store Lawson lakukan diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi promosi yang Convinience Store Lawson coba jalankan lebih kepada pull strategy yaitu aktivitas promosi yang dilakukan Convinience Store Lawson langsung kepada konsumen. Dan dari elemen-elemen bauran promosi seperti advertising, sales promotion, publicity, direct selling yang telah Convinience Store Lawson jalankan untuk mengarahkan aktivitas promosi kepada target market tertentu yang berlangsung secara terus menerus dari waktu ke waktu Bauran Promosi Untuk elemen-elemen bauran promosi yang digunakan berikut terlampir penuturan dari Yogi Kresno selaku Sales And Promotion Manager Convinience Store Lawson : 1. Periklanan (Advertising) ;

23 102 Above The Line, seperti : a. Radio : GEN FM. Penayangannya disesuaikan dengan jam-jam berangkat dan pulang kerja. b. Signage: Signage dipasang selain untuk brand awareness atau customer retention, lokasi signage dipasang didepan store agar identitas Lawson dapat terlihat jelas. c. Print ad Koran di tahun 2012 dilakukan di beberapa kesempatan kita pakai untuk sosialisasi iklan promosi Koran secara mingguan. Contohnya:Koran SINDO dan Media Indonesia. Below the line, seperti : a. Brosur yang berfungsi sebagai media yang memberikan informasi tentang produk produk yang sedang dipromosikan. b. Online Media. seperti, Facebook, dan twitter untuk berinteraksi dengan para pelanggan sekaligus sebagai media untuk menginformasikan program program promosi yang sedang berjalan Pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan oleh Convenience Store lawson Pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan masih belum maksimal terutama pada media media yang bersifat in store promo, karena masih ada perangkat perangkat promosi yang tidak terpasang dengan baik. Dan hal ini terdapat dalam petikan wawancara kepada Bapak Yogi kresno

24 103 Untuk kita kosuliasikan dengan temen temen operational sendiri sudah cukup baik. Tetapi Temen temen operational belum cukup aware dengan POP dan sarana komunikasi lawson dan temen temen operation sendiri masih merasa awarenessnya masih kurang terangkat yaaa,,, karena beberapa tools media masih belum termanage Tujuan Kegiatan Promosi dari Convinience Store Lawson Berikut penuturan dari Yogi Kresno selaku Sales And Promotion Manager Convinience Store Lawson dapat disimpulkan bahwa : selain untuk branding, kegiatan promosi yang dilakukan Convinience Store Lawson diharapkan mempunyai dampak positif terhadap meningkatnya awareness. Ini menandakan bahwa tujuan dari kegiatan promosi adalah awareness yang semua bermuara pada peningkatan omzet secara keseluruhan dan bisnis Convenience Store lawson menjadi lebih berkembang Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara langsung maupun tidak langsung, penulis mencoba untuk melakukan pembahasannya di bagian pembahasan ini. Harapannya adalah agar rangkuman hasil wawancara agar dapat dimengerti dengan baik. Penjabaran ini dikaitkan dengan teori yang dapat mendukung hasil penelitian penelitian tersebut diatas.

25 104 Berikut teori yang mendukung Convinience Store Lawson dalam menjalankan strategi promosi yaitu : Analisa SWOT adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui unsur - unsur yang dapat memetakan kondisi dari suatu perusahaan ataupun produk yang baru diluncurkan bahkan yang sedang berjalan agar teridentifikasi secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran perusahaan. Analisa ini didasarkan kepada pemikiran yang menitik beratkan kepada kekuatan (strength), peluang (opportunities) juga dapat meminimalkan kelemahan (weakness), dan ancaman (threats). Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis dapatkan. Convinience Store Lawson kekuatan ( strength ) yaitu dengan dikelola oleh management PT. Midi Utama Indonesia Tbk yang telah sukses dibidang groseri, dan telah memiliki jaringan usaha yang bagus maka Convinience Store Lawson telah memiliki jaringan yang kuat untuk dibidang convenience Store. Selain itu juga dari segi produknya. Untuk produk sendiri Convinience Store Lawson punya pruduk sesuai dengan belonging yang konsumen yang dibawa dari jepang dan priory asli dari jepang. Convinience Store Lawson menjual produk produk yang pure dari jepang yang mana produk produk dari jepang dan oriental itu lebih identik dengan produk produk yang lebih sehat, lebih higienis. terutama dalam menu seperti Onigiri dan Oden yang merupakan produk unggulan Convinience Store Lawson

26 105 Walaupun memiliki kekuatan, Convinience Store Lawson juga masih memiliki kelemahan (weakness), dan yang menjadi kelemahan dari Convenience Store lawson adalah lebih dikarenakan masih dalam tahap penyesuaian, karena Convenience Store lawson merupakan brand baru di Indonesia. Jadi masih membutuhkan waktu untuk melakukan Branding dan agar tercipta Awareness terhadap konsumen. Dari segi produk Convinience Store Lawson memiliki kelemahan dalam hal belum banyaknya varian menu yang dipromokan dalam bentuk paket. Ancaman (threats) tetaplah ada yaitu dari pesaing usaha seperti Seven Eleven, Family mart kerana brand brand tersebut memiliki banyak kesamaan jenis produk yang dijual distore. sehingga mereka adalah kompetitor secara head to head. Regulasi dari pemerintah juga merupkan ancaman tersendiri yang dapat menghambat perkembangan Convenience Store lawson. Hal ini dikarenakan pemerintah mengkategorikan Convenience Store lawson sebagai mini market, sehingga ada kesulitan tersendiri dalam proses perijinannya. Peluang (opportunities) yang dimiliki Convenience Store lawson yaitu masih terbuka lebar untuk dapat mengembangkan usahanya, karena masih terbuka lebar pasar dan market share yang belum tersentuh terutama didaerah daerah dan kota kota yang merupakan pusat ekonomi. Setelah analisis SWOT terlaksana maka langkah selanjutnya adalah penentuan STP (segmenting, targeting, dan positioning). Segmentasi adalah proses pengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen ke

27 106 dalam kelompok yang sama dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Berikut penulis menemukan bahwa segmentasi dari Convenience Store lawson : Segmentasi dan market share Convenience Store lawson lebih mengarah pada konsumen konsumen yang first jobber, collegers, atau students dan lebih tepatnya lagi adalah young executive yang berumur kisaran 15 tahun sampai dengan 45 tahun yang berdomisili dikota kota besar dan juga yang mempunyai pola pikir yang praktis serta mengutamakan kenyamanan. Langkah bertikutnya adalah Target market Convenience Store lawson untuk membuat konsumen agar datang dan datang lagi, dengan memberikan fasilitas yang terbaik seperti free akses internet Wi-Fi, dan memberikan pelayanan yang terbaik, dan juga memberikan program program yang terbaik untuk konsumen. karena program itu merupakan salah satu kunci dimana konsumen akan teringat dan mendapatkan sebuah pengalaman yang menarik pula. Sedangkan Convenience Store lawson berupaya selalu memiliki banyak program - program sehingga dimana mereka akan selalu datang kembali untuk berbelanja. Positioningnya yaitu memposisikan brand dan produk Convenience Store lawson agar customer dapat dengan mudah mengingatnya, positioning statement mengandung makna yaitu : retail yang convenience atau lebih nyaman, lebih cozy,dan friendly dengan berbelanja dan hangout di Lawson

28 107 Setelah dilakukan analisis diatas, maka strategi promosi dapat dirumuskan. Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasif dengan konsumen. Ketika menentukan strategi promosi, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan yaitu adalah strategi pengeluaran promosi, strategi bauran promosi, strategi pemilihan media, strategi copy iklan, strategi penjualan, strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual. Dan hal ini pulalah yang diterapkan oleh Convenience Store lawson untuk meningkatkan penjualan produknya. Strategi Promosi yang dilakukan Convenience Store lawson dengan cara Beriklan dimedia Koran baik yang bersifat Koran lokal maupun Koran Nasional, Melakukan promosi diradio, Bekerja sama dengan pihak Perbankan untuk proses pembayaran secara auto debet, Membuat media promosi luar ruang (outdoor) maupun dalam ruangan (indoor), Membuat Flyer dan poster POP, Berpromosi di sosial media. Strategi promosi yang dilakukan terutama mensosialisasikan promosi promosi yang ada agar pelanggan dapat mengetahui promosi promosi yang sedang berjalan di Convenience Store lawson agar lebih optimal. Strategi promosi yang digunakan Convenience Store lawson di tahun 2012 menitikberatkan pada Branding Convenience Store lawson agar masyarakat luas bisa lebih aware terhadap Convenience Store lawson Jadi dapat disimpulkan bahwa Strategi promosi yang Convenience Store lawson coba jalankan lebih kepada pull strategy yaitu aktivitas

29 108 promosi yang dilakukan Convenience Store lawson langsung kepada konsumen. Dan dari elemen-elemen bauran promosi seperti advertising, sales promotion, publicity, direct selling yang telah Convenience Store lawson jalankan untuk mengarahkan aktivitas promosi kepada target market tertentu yang berlangsung secara terus menerus dari waktu ke waktu. Elemen-elemen bauran promosi yang digunakan Convenience Store lawson Periklanan (Advertising) menggunakan media Radio GEN FM. Penayangannya disesuaikan dengan jam-jam berangkat dan pulang kerja. Untuk media outdoor Convenience Store lawson menggunakan signage yang dipasang didepan store agar identitas Lawson lebih jelas terlihat. Dan media indoornya dibuat Brosur dan Poster POP yang berfungsi sebagai media yang memberikan informasi tentang produk produk yang sedang dipromosikan. Dan sosial Media seperti, Facebook, dan twitter juga dibuat untuk dapat berinteraksi dengan para pelanggan sekaligus sebagai media untuk interaksi dan menginformasikan program program promosi yang sedang berjalan. Convenience Store lawson juga mengadakan event tematik seperti event live musik dan nonton bareng. Event event ini merupakan suatu cara agar para konsumen mempunyai tempat hangout alternative bersama rekan rekan mereka.

30 109 Semua analisa dan strategi promosi yang telah dilakukan adalah bertujuan selain untuk branding, kegiatan promosi yang dilakukan Convenience Store lawson diharapkan mempunyai dampak positif bagi Lawson. Strategi promosi yang telah dilakukan selama tahun 2012 sudah cukup efektif mengingat Convenience Store lawson merupakan Brand baru diindonesia. Dengan waktu yang relatif singkat secara signifikan telah dikenal dimasyarakat. Dan hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi team marketing Convenience Store lawson agar konsumen yang aware bisa lebih luas lagi.

BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA 15 BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. didirikan pada tanggal 28 Juni 2007 oleh keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung dalam industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Midea pada awalnya memasuki industri elektronik peralatan rumah tangga dalam tahun 1980 dan mulai menggunakan nama/merek Midea

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. PT. Agung Podomoro Land ( APLN ) PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah perusahaan real estate yang terkemuka. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk.

BAB II DISKRIPSI PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk. 16 BAB II DISKRIPSI PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk. 2.1. Sejarah Singkat PT Midi Utama Indonesia Tbk. PT. Midi Utama Indonesia didirikan pada bulan Juni 2007 oleh keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan eceran (retailing) adalah perpenjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau keluarga. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri modern ritel dewasa ini semakin pesat, baik pemain lokal maupun asing semakin agresif bermain dalam pasar yang empuk tersebut. Prospek

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan Integrated Marketing Communications (IMC) yang dijalankan oleh PT Halo Rumah Bernyanyi yang dilihat dari aspek ekonomi dan politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak jelas dengan adanya pergeseran budaya dari kebudayaan lokal menjadi kebudayaan luar, yang mana

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. maka diperoleh hasil sebagai berikut : dalam kegiatan digital marketing. internet, serta social active.

KESIMPULAN DAN SARAN. maka diperoleh hasil sebagai berikut : dalam kegiatan digital marketing. internet, serta social active. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1) Berdasarkan analisis STP (Segmenting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif RINGKASAN STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) DALAM MEMBANGUN EKUITAS MEREK MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi pada PT. Astra International, Tbk AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang) PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memasarkan produk atau jasa mereka yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proposisi nilai dari

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran. Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran. Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci sebagai berikut : 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu 37 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Gambaran Perusahaan Chopinjava adalah sebuah perusahaan pakaian yang menggabungkan warisan budaya Indonesia dan fashion modern. Secara resmi dimulai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang dilakukan penulis di PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum SPC Mobile SPC Mobile merupakan singkatan dari Special Partner Communications, sementara dalam layanan pelanggan, akronim SPC Mobile diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis ritel, terutama bisnis ritel modern, saat ini semakin berkembang dengan pesat di Indonesia. Bisnis ritel memainkan peranan penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan implementasi MPR dalam kegiatan IMC tidak lepas dari perencanaan yang dilator belakangi

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya PT Wom Finance. terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya PT Wom Finance. terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. PT Wom Finance 4.1.1. Sejarah berdirinya PT Wom Finance Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi

Lebih terperinci

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

REDESAINING DAN REPOSITIONING

REDESAINING DAN REPOSITIONING REDESAINING DAN REPOSITIONING Oleh Rudi Irawanto REPOSITIONING Entis Sutisna Samijan Wahyu Setyaning Budi Stefani Joanne Angelina Germanotta Deddy Cahyadi Sundjoyo REPOSITIONING Perubahan POSISI PRODUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang terjadi sekarang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

TUGAS CASE CANADA GOOSE

TUGAS CASE CANADA GOOSE TUGAS CASE CANADA GOOSE Kelompok 6 : Ade Lukito Hosea Suranta Ginting Martinus Manurung Mega Nur Innama Toga Sinaga PPM SCHOOL OF MANAGEMENT 2016 I Latar Belakang Canada Goose Inc merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki wilayah teritorial yang luas dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Oleh sebab itu Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Strategi Digital Marketing

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Strategi Digital Marketing BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Strategi Digital Marketing Dalam pembuatan strategi digital marketing dalam membangun brand image Extra Joss Blend, Chalkboard Asia sebagai agency yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Muhammad Cendana Aji 15213856 Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Latar Belakang Persaingan bisnis ritel (minimarket dan convenience

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, serta sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, serta sistematika penulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, serta sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004)

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari semua cara penjual untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

Business Insight

Business Insight Business Insight LNET adalah provider TV Kabel dan Internet. Pada Tahapan Awal re-launch, LNET akan fokus pada penjualan Internet Service dengan bonus chanel TV Kabel di daerah Kemang Pratama Bekasi. Business

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Judul Nama Peneliti Hasil Penelitian Ladies' purchase Tong, David Yoon Kin; Setiap pelanggan eceran di intention during retail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PERIKLANAN Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi PERIKLANAN: PEMBANGUN KESADARAN

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

Senayan City, Pondok Indah Mall, Tunjungan Plaza 4 Surabaya, Kuta Beach Walk, Grand Indonesia Shopping Mall, Kota Kasablanka, Kemang Village, dan yang

Senayan City, Pondok Indah Mall, Tunjungan Plaza 4 Surabaya, Kuta Beach Walk, Grand Indonesia Shopping Mall, Kota Kasablanka, Kemang Village, dan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2012 pertumbuhan mall sangat pesat, rencananya akan dibangun enam mall terbesar di wilayah Jakarta dan tiga diantaranya berukuran sangat besar. Dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok lokasi usaha ritel dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga konsumen.

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 MODUL 5 MARKETING OFF-LINE A. SUB POKOK BAHASAN Product Price Place Promotion B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan mampu untuk: 1. Memahami bauran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity

Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity 1 Tri Purwadi, 2 M.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bisnis consumer good khususnya makanan dan minuman di Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di berbagai daerah yang

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. penelitian yang sudah dilakukan mengenai Strategi Branding A Moslem

BAB IV PENUTUP. penelitian yang sudah dilakukan mengenai Strategi Branding A Moslem BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran terkait penelitian yang sudah dilakukan mengenai Strategi Branding A Moslem Friendly Hotel Oleh Cakra Kusuma Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI. Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI. Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain BAB III STRATEGI KOMUNIKASI Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain III.1 Analisis Table manner sendiri dipengaruhi oleh factor budaya, dimana table manner suatu Negara akan berbeda dengan table

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu atau kelompok dalam strata sosial tertentu memiliki gaya hidup yang khas yang dapat menjadi simbol prestise dalam sistem stratifikasi sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 57 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Kesimpulan pertama adalah brand awareness Inez memiliki tingkat kepekaan brand yang tinggi namun brand tidak melekat di benak konsumen. Hal ini dapat

Lebih terperinci

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel modern sebenarnya merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

Makalah Strategi Bisnis Ritel

Makalah Strategi Bisnis Ritel Makalah Strategi Bisnis Ritel Disusun Oleh : Nama : Vina Loren Kelas : XI PM 1 No. Absen : 33 SMKN 9 Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG PENGANTAR PEMASARAN STRATEGI PROMOSI Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG SUB BAHASAN: 1. Komunikasi pemasaran 2. Tujuan promosi 3. Bauran promosi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Untuk menjalankan suatu perusahaan dengan baik, dibutuhkan suatu strategi pemasaran dan strategi komunikasi pemasaran terintegrasi yang menyeluruh di mana strategi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam identifikasi masalah

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Analisis data merupakan tahap di mana data yang diperoleh akan dibahas oleh peneliti baik data yang berasal dari informan (wawancara), pengamatan lapangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci