BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum SPC Mobile SPC Mobile merupakan singkatan dari Special Partner Communications, sementara dalam layanan pelanggan, akronim SPC Mobile diartikan sebagai Service Pasti Cepat. SPC Mobile adalah produk teknologi komunikasi (ponsel dan komputer tablet) yang diproduksi oleh PT. Supertone. Perusahaan ini didirikan oleh Satrijo Tedjokusumo yang kini menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) pada tahun 1985 sebagai produsen manufaktur elektronik, produsen peralatan pendukung IT (Teknologi Informasi) dengan produk yang meliputi Monitor Komputer, Power Supply, UPS, Notebook, Keyboard, Mouse, dengan merk dagang terdaftar SPC. SPC menjadi unggulan dalam kualitas serta produknya, dan memperoleh bukti bahwa masyarakat Indonesia telah mengakui kita sebagai pemain utama dalam menyediakan solusi produk komputer yang sukses. Selain itu, PT. Supertone telah dipercaya sebagai perusahaan manufaktur lokal yang melayani kemitraan dengan beberapa merek elektronik ternama dunia, seperti Sony, Polytron, TVM, dan lain-lain. Pada tahun 2000 SPC sukses mengembangkan diri dalam bisnis dengan menjalin kemitraan dengan manufaktur asing unggulan di China dan Taiwan. 1

2 Dengan kemitraan tersebut bertujuan memaksimalkan potensi sebagai produsen elekronik yang mengedepankan tingkat kualitas yang tinggi untuk pasar Indonesia PT Supertone mengembangkan sayapnya ke ranah fasilitas telekomunikasi mobile pada tahun 2009 dengan mendirikan SPC Mobile yang dipimpin langsung oleh Raymond Tedjokusumo sebagai Chief Operating Officer (COO). Hingga kini, SPC Mobile telah memiliki lebih dari 100 varian produk ponsel SPC Mobile dengan jaringan distribusi luas dari wilayah Sumatera hingga Papua di Indonesia, serta gerai khusus layanan purna jual (service center) di lebih dari 20 kota di Indonesia dengan misi untuk menomorsatukan kepuasan pelanggan Struktur Perusahaan SPC Mobile Gambar 4.1 Struktur Perusahaan SPC Mobile 2

3 4.2 Hasil Penelitian Penelitian mengenai strategi promosi PT Supertone dalam menciptakan dan menciptakan brand awareness SPC Mobile ini dilakukan pada periode kuartal ke-empat tahun 2013 mulai dari September 2013 hingga Desember Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam kepada narasumber, data internal perusahaan yang boleh dipublikasikan dan studi pustaka sebagai pelengkap. Adapun yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah Raymond Tedjokusumo selaku Chief Operating Officer (COO) PT. Supertone, dimana beliau dipilih dalam wawancara ini karena beliaulah yang memimpin perusahaan sekaligus divisi produk ponsel SPC Mobile sejak awal berdiri. Narasumber kedua adalah Joshua Wisnuwardhana selaku Marketing Communication Manager (MCM) PT Supertone, dimana beliau yang mensupervisi dalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran produk sehingga bisa bekerja mengelola area teritori dan mencapai target penjualan. Narasumber ketiga adalah Jimmy Susanto selaku National Sales Manager (NSM) PT Supertone karena saat ini beliaulah yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan distribusi produk ponsel SPC Mobile secara nasional. Sebagai pelengkap data, peneliti melakukan wawancara juga dengan narasumber dari Master Dealer PT. Supertone untuk produk SPC Mobile, yakni: Bapak Sutophan selaku Direktur Central Communications - Master Dealer SPC 3

4 Mobile wilayah Bogor dan Jawa Barat, dan Bapak Kartono selaku Direktur Akar Jaya Cellular - Master Dealer SPC Mobile wilayah Jadetabek Keseluruhan wawancara dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif sesuai dengan metode penelitian studi kasus yang dilakukan oleh peneliti. Berikut adalah uraian deskriptif hasil penelitian dan analisanya: Strategi Promosi Strategi promosi merupakan kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang konsumen agar mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk meningkatkan penjualan diharapkan dapat tercapai. Dalam melakukan strategi promosi harus terjadi bauran promosi yang tidak berdiri sendiri, karena saling melengkapi, bersifat sinergis. Selain itu, strategi promosi yang dilakukan juga harus sejalan dengan visi misi perusahaan, dan diharapkan dapat mencapai tujuan akhir perusahaan, yakni meningkatkan penjualan dan memperoleh keuntungan. Dalam memaparkan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan konsep strategi promosi dari George Belch dan Michael Belch sebagaimana dicantumkan dalam bukunya yang berjudul Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectives. 4

5 Melakukan Kaji Ulang Terhadap Rencana Pemasaran Dalam merencanakan aktifitas promosi, setiap perusahaan tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Namun sebelum mencapai tujuan tersebut, perusahaan terlebih dahulu harus mengetahui kondisi merek dan produknya. Langkah yang pertama kali dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara dengan narasumber dari PT Supertone, tujuannya adalah untuk mengetahui kaji ulang mengenai rencana pemasaran SPC Mobile, sebagaimana dipaparkan oleh Jimmy Susanto, National sales Manager SPC Mobile dalam wawancaranya sebagai berikut: Kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan fasilitas telekomunikasi memang mendorong kami untuk terus berinovasi mengembangkan produk baru. Dengan semakin meluasnya jaringan telekomunikasi, banyak masyarakat kini bisa menikmati menggunakan ponsel ketimbang peralatan elektronik lainnya. Bagi industri bisnis, kondisi ini tentu menjadi peluang untuk mendirikan celah business market yang baru. Kondisi perubahan perilaku masyarakat dan perkembangan bisnis ini juga dipertegas oleh Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile: Telekomunikasi bukan merupakan hal baru bagi SPC. Tetapi, memiliki merek ponsel sendiri merupakan keputusan berisiko besar, baik dari sisi dana maupun pasar, terutama ditengah ketatnya persaingan pasar ponsel saat ini. Tetapi kami optimis bahwa produk lokal akan semakin diminati oleh pasar, 5

6 terutama apabila disertai dengan kualitas dan harga yang terjangkau. Dan, SPC Mobile memiliki kesemua faktor tersebut. Dari kondisi diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa semakin meluasnya jaringan telekomunikasi turut mendorong terbukanya celah pasar baru yakni industri bisnis ponsel yang memungkinkan masyarakat untuk menikmati dan menggunakan fasilitas telekomunikasi dengan lebih baik. Disisi lain, kondisi ini juga membuka celah peluang pasar baru yakni bisnis ponsel yang digeluti oleh PT. Supertone melalui SPC Mobile Menganalisa situasi dari program promosi Analisis situasi dari program promosi meliputi analisis internal dan eksternal mengenai merek atau produk. Analisis situasi memusatkan perhatian pada faktor yang mempengaruhi dalam menyiapkan strategi promosi. Berikut adalah analisis situasi SPC Mobile: Analisis Internal Analisis internal dilakukan untuk menilai hal-hal yang relevan atau terkait dengan proses penawaran produk dan jasa ke target pasar. Pada tahap ini, proses Segmentation, Targeting, dan Positioning sangat diperlukan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan produk. a. Product Nama Produk: SPC Mobile Jenis produk : telepon selular 6

7 Waktu Peluncuran: 2010 b. Price Harga konsumen: mulai dari 100 ribu rupiah hingga 1,5 juta rupiah c. Place Distribusi ke seluruh Indonesia dengan melalui jaringan master dealer d. Promotion Dalam pelaksanaan kegiatan promosi, SPC Mobile menggunakan elemen promosi seperti advertising, publicity, humas, personal selling. Dalam proses segmentation, dengan kondisi persaingan pasar industri telekomunikasi yang tinggi, SPC Mobile menargetkan segmen pasar menengah kebawah, sebagaimana dipaparkan oleh Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile dalam wawancaranya sebagai berikut: Kami melihat bahwa dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya 1 persen yang benar-benar melek dan menggunakan teknologi secara utuh dalam kesehariannya. Sementara teknologi komunikasi telah menyebar di lebih dari 50 persen penduduk Indonesia yang membutuhkan sarana telekomunikasi. Ponsel SPC Mobile dirancang dengan teknologi yang mudah dipahami, digunakan, dan sangat sesuai dengan kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia. 7

8 Dengan menyasar target menengah kebawah sebagaimana dipaparkan leh Raymond Tedjokusumo, hal ini membuat situasi bisnis di lapangan menjadi lebih terpeta, sebagaimana dikatakan oleh Jimmy Susanto, National Sales Manager SPC Mobile dalam wawancaranya sebagai berikut: Dengan kondisi geografis yang memiliki banyak pulau, ditambah kondisi masyarakat yang tidak semuanya melek informasi, kami memilih menyediakan fasilitas produk bagi masyarakat yang baru melek informasi karena selain dengan misi untuk mencerdaskan masyarakat, masyarakat menengah kebawah lebih tidak serewel masyarakat menengah atau menengah keatas dalam membeli produk ponsel. Mereka juga lebih merasakan kualitas ponsel SPC Mobile karena mereka menghargai produk telekomunikasi yang mereka beli dengan susah payah. Berdasarkan kedua wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan segmentasi menengah kebawah, SPC Mobile memiliki lebih banyak ceruk pasar selain juga mewujudkan visi dan misinya untuk mencerdaskan masyarakat melalui fasilitas produk telekomunikasi. Dengan menyasar kalangan menengah kebawah, keunggulan produk SPC Mobile secara kualitas dapat lebih benar dirasakan oleh masyarakat target pengguna. Sementara untuk Targeting, Jimmy Susanto, National Sales Manager SPC Mobile mengatakan: 8

9 Untuk target pasar kami saat ini menyasar ke anak muda usia pelajar 17 tahun hingga dewasa dan pertengahan usia tahunan Terkait dengan Targeting, Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile juga menambahkan: Saat ini kami menargetkan konsumen usia dewasa dan pelajar tingkat akhir. Namun kami yakin, kedepannya konsumen SPC Mobile akan menjadi lebih muda lagi, karena sudah banyak pelajar yang kini menggunakan ponsel dan kebanyakan orang-tua tidak mau membelikan ponsel yang terlalu mahal untuk anaknya Sementara untuk Positioning SPC Mobile, Raymond Tedjokusumo mengatakan dalam wawancaranya bahwa: Positioning SPC Mobile adalah ponsel lokal dengan harga murah dan terjangkau namun berkualitas. Mobile, yakni: Kemudian Jimmy Susanto juga menambahkan mengenai positioning SPC Ponsel bermerek lokal yang diproduksi secara lokal dan berkualitas, dan dibanderol dengan harga yang murah dibanding kompetitor sejenis lainnya. Setelah menemukan Segmentation, Targeting dan Positioning diatas, penulis menggali analisis internal berdasarkan strength dan weakness SPC Mobile melalui wawancara dengan narasumber berikut. 9

10 Berdasarkan wawancara dengan Raymond Tedjokusumo, COO PT Supertone, kelebihan SPC Mobile ini adalah Sebagai perangkat utama dalam berkomunikasi saat ini, kualitas dan daya tahan ponsel adalah sesuatu yang konsumen butuhkan, dan inilah yang SPC Mobile berikan. Kami yakin dengan kualitas produk kami dan kami percaya dengan istilah let the product speak for itself apabila konsumen telah menggunakan produk SPC Mobile, mereka akan dapat merasakan kualitas dan daya tahan produknya. Kemudian, hal ini ditambahkan oleh Jimmy Susanto, National Sales Manager SPC Mobile yang mengatakan dalam wawancaranya, Dalam usaha untuk menjaga produk SPC agar selalu terjamin kualitasnya, SPC Mobile menerapkan standar Quality Control yang harus dilewati selama proses produksi. Berbagai macam tes dilakukan, menjadi syarat mutlak agar sebuah tipe ponsel SPC Mobile layak diproduksi massal. Tes yang dilakukan meliputi: Tes ketahanan jatuh, ketahanan korosi, ketahanan putar, ketahanan debu, ketahanan suhu, ketahanan tegangan tinggi. Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan SPC Mobile adalah kualitas dan daya tahan produknya. Sementara kelemahan SPC Mobile sebagaimana dikatakan oleh Jimmy Susanto, National Sales Manager SPC Mobile, 10

11 Pasar ponsel lokal yang kompetitif menjadi tantangan terberat, terutama soal penerapan harga. Karena kompetisi yang ketat, menjadikan harga produk menjadi fluktuatif dan terkadang dapat dimainkan seenaknya oleh sejumlah produsen, terutama yang menyasar langsung ke target konsumen. Hal ini diperkuat oleh Raymond Tedjokusumo yang mengatakan dalam wawancaranya sebagai berikut: Sebagai produsen, SPC Mobile menyadari bahwa persaingan pasar ponsel lokal semakin ketat; dengan banyak bermunculannya merek-merek sejenis dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga produkproduk kami. Berdasarkan seluruh wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa kelemahan SPC Mobile adalah karena adanya persaingan dengan pasar ponsel sejenis lainnya terutama dalam penerapan harga Analisis Eksternal Dalam analisis eksternal, penilaian dilakukan terhadap faktor-faktor penting seperti karakteristik konsumen, segmentasi pasar, pesaing yang dapat dianalisis dalam opportunity dan threat. Berdasarkan hasil wawancara dengan Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile, opportunity yang dimiliki oleh SPC Mobile yaitu: 11

12 Kami selalu berusaha untuk menyediakan teknologi terbaru yang menjawab kebutuhan pasar serta memberikan pelayanan purna jual terbaik bagi para konsumen karena kami percaya, bahwa salah satu kunci keberhasilan SPC Mobile adalah kuatnya kepercayaan konsumen terhadap brand dan produkproduk kami. Hal ini ditambahkan juga oleh Joshua Wisnuwardhana, Marketing Communication Manager SPC Mobile: Untuk menjaga kepuasan pelanggan, SPC Mobile mengembangkan jaringan Service Center dan Service Point yang tersebar di 8 kota besar di Indonesia dan akan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan pelanggan di kotakota lainnya. Selain itu, setiap produk diberikan garansi 12 bulan meliputi biaya jasa perbaikan dan suku cadang, namun diluar dari kesalahan pemakaian. Pelayanan yang cepat dan profesional ini dikelola sendiri oleh SPC Service Division, tanpa pihak ketiga; layanan Jaminan Servis Cepat, dengan teknisi yang ahli dan handal dibidangnya. Apabila lama perbaikan melebihi 21 hari, maka SPC Mobile akan memberikan penggantian unit baru. Berdasarkan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa opportunity yang dimiliki oleh SPC Mobile adalah mengembangkan layanan purna jual sehingga lebih memuaskan konsumen. Sementara terkait dengan ancaman (threat), Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile dalam wawancaranya mengatakan: 12

13 Persaingan adalah sesuatu yang baik dan bahkan dibutuhkan agar industri teknologi informasi terus berkembang. SPC Mobile pun terdorong untuk selalu mengembangkan produk dan memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen kami. Sementara itu, terkait dengan threat, Jimmy Susanto, National Sales Manager SPC Mobile menambahkan bahwa: Di awal tahun berdirinya SPC Mobile, kami memang merasakan betul keterbatasan pengetahuan masyarakat akan SPC Mobile mengingat kami masih merupakan merek baru bagi masyarakat. Meski demikian, dengan berbagai pendekatan dan hasil penjualan, kami cukup puas dengan hasil yang dicapai hingga saat ini. Berdasarkan wawancara, penulis menyimpulkan bahwa SPC Mobile mengakui bahwa tantangan terberat dalam memasarkan produk-produk SPC Mobile berada pada minimnya pengetahuan masyarakat akan merek dan jenis produk SPC Mobile. Sementara itu, ancaman persaingan dalam industri ponsel lokal sebagai persaingan yang memang sewajarnya dan dapat disikapi dengan baik Menganalisa Proses Komunikasi Dalam menganalisa proses komunikasi, perusahaan harus dapat memperkirakan bagaimana tanggapan konsumen terhadap pesan yang disampaikan untuk memperoleh tujuan perusahaan. 13

14 Demikian juga halnya dengan SPC Mobile, sebagaimana dijelaskan oleh Joshua Wisnuwardhana, Marketing Communication Manager SPC Mobile dalam wawancaranya sebagai berikut: Pesan kami kepada konsumen sewaktu melakukan promosi adalah untuk memperkenalkan produk ponsel low-end namun dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Hal ini dipertegas oleh Raymond Tedjokusumo, dalam wawancaranya sebagai berikut: Pesan kami kepada masyarakat sudah jelas. SPC Mobile adalah ponsel lokal yang berkualitas namun dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Hal penting lain yang juga terkait dengan analisa proses komunikasi adalah menentukan sasaran dan tujuan promosi. Tujuan promosi yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan baru dapat ditetapkan setelah perusahaan membuat perencanaan pemasaran dan menganalisa hal-hal yang terkait dengan merek atau produk. Demikian juga halnya dengan SPC Mobile, dimana kegiatan promosi yang dilakukan memiliki tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan target pasar yang dituju oleh perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Joshua Wisnuwardhana, tujuan dari strategi promosi yang dilakukan oleh SPC Mobile yaitu: 14

15 Tujuan utamanya tentu saja adalah memperkenalkan produk-produk SPC Mobile meningkatkan brand awareness yang berdampak pada meningkatnya penjualan produk-produk ponsel SPC Mobile di target konsumen. Hal senada juga disampaikan oleh Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile dalam wawancara berikut: Ketika meluncurkan produk, memang sudah seharusnya dibarengi dengan promosi, dimana tujuan kami tentu saja untuk memperkenalkan setiap produk yang diluncurkan sehingga target penjualan dapat tercapai. Dengan demikian, berdasarkan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh SPC Mobile bertujuan untuk memperkenalkan produk yang diluncurkan sehingga target penjualan dapat tercapai. Disisi lain, promosi yang dilakukan juga bertujuan untuk meningkatkan brand awareness SPC Mobile di konsumen yang menjadi target pasar Penetapan Anggaran. Tahapan selanjutnya setelah tujuan promosi ditetapkan adalah menetapkan anggaran yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan promosi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Joshua Wisnuwardhana, Marketing Communication Manager SPC Mobile, beliau mengatakan bahwa: Anggaran yang dibuat telah disesuaikan dengan program yang telah direncanakan. Sejauh ini, anggaran yang diberikan masih cukup untuk membiayai program promosi SPC Mobile. 15

16 Hal ini juga dipertegas oleh Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile yang juga menjadi pembuat keputusan dalam penetapan anggaran, Setiap tahun kami selalu menganggarkan dana untuk membiayai kegiatan promosi, berdasarkan perencanaan yang telah dibuat oleh divisi marketing communication. Berdasarkan penjelasan dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa penetapan anggaran untuk keperluan promosi SPC Mobile selalu dilakukan setiap tahun berdasarkan perencanaan yang telah dibuat oleh divisi marketing communication Merencanakan Program IMC Dalam merencanakan program promosi dan komunikasi pemasaran terpadu (IMC), terdapat elemen dan unsur bauran promosi yang digunakan dalam aktifitas promosi. Bauran promosi ini mencakup empat elemen, yaitu: iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi / humas, dan penjualan personal (personal selling). Namun, karena penelitian ini menggunakan konsep Belch and Belch, dimana terdapat dua elemen tambahan dalam bauran promosiny ayaitu direct marketing dan interactive marketing. Keenam elemen bauran promosi tersebut berperan penting sebagai instrument dari komunikasi pemasaran terpadu (IMC). 16

17 Berdasarkan wawancara dengan Joshua wisnuwardhana dari SPC Mobile, terkait dengan perencanaan program promosi SPC Mobile yaitu: Seluruh kegiatan promosi ditangani oleh divisi Marketing Communication di SPC Mobile. Meski demikian, pimpinan juga memiliki peranan dengan menyeleksi kembali perencanaan dan anggaran yang telah dibuat, serta memberikan masukan mengenai program apabila ada yang dirasakan tidak sesuai antara produk dengan target konsumen. Hal senada juga diungkapkan oleh Raymond Tedjokusumo, COO SPC Mobile dalam wawancaranya, yakni: Strategi promosi dirancang oleh tim Markom beserta dengan penentuan anggarannya. Disini, saya hanya menelaah kembali strategi yang diajukan dan akan dibuat, serta anggaran yang diajukan. Setelah perusahaan telah menetapkan perencanaan program promosi, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi promosi berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam bauran promosi. Berdasarkan wawancara dengan Joshua wisnuwardhana mengenai strategi promosi yang digunakan oleh SPC Mobile, yaitu: Melakukan branding di beberapa media cetak di daerah, pemasangan billboard, offline activity dengan mengikuti pameran di berbagai tempat, menggunakan jasa PR agency untuk media handling dan media engagement, serta menggunakan artis sebagai brand ambassador untuk menarik lebih banyak minat konsumen di area target pasar. 17

18 Sementara itu, disisi lain, pernyataan yang disampaikan diatas juga diperkuat oleh Jimmy Susanto, National sales Manager SPC Mobile dalam wawancara berikut: Kami menyadari bahwa dibanding dengan merek ponsel lain yang melakukan branding secara besar-besaran, SPC Mobile masih kurang dalam hal tersebut. Kami masih mengandalkan pengetahuan masyarakat dan loyal konsumen yang sudah mengetahui brand SPC Mobile lebih lama, sehingga mereka memang sudah tidak ragu lagi dengan kualitas produk kami. Hal senada juga disampaikan oleh Raymond Tedjokusumo perihal strategi promosi SPC Mobile: Meski demikian, tentu saja, kami tetap perlu melakukan strategi promosi untuk memperkenalkan produk-produk baru kami. Saya kira semua perusahaan dengan produk baru memang perlu melakukan hal yang sama dengan tujuan memperkenalkan produk baru, dan tentu saja untuk menghasilkan dan meningkatkan penjualan produk. Untuk media yang digunakan dalam penerapan strategi promosi, Joshua Wisnuwardhana menjelaskan yaitu: Pada umumnya saya menggunakan brosur, flyer, iklan Koran, dan bill board. Meski demikian, pemasangan dan penyebarannya perlu diatur agar sesuai dengan target pasar. Misalnya, flyer dan brosur umumnya saya lakukan disemua kota, sementara untuk pemasangan iklan koran dan 18

19 billboard hanya dilakukan di kota tertentu, terutama secondary city yang memang menjadi target pasar SPC Mobile. Selain itu, untuk distribusi produk, saya mendesain stiker mobil khusus serta mengadakan dealer gathering di wilayah target pasar. Hasil wawancara dengan narasumber diatas juga semakin diperkuat dengan pernyataan dari Master Dealer SPC Mobile yakni Bapak Sutophan dari Central Communication: Media promosi SPC Mobile saat ini saya kira cukup bagus untuk master dealer seperti saya. Saya dapat meja display untuk produk yang bisa digunakan untuk pameran, lalu ada branding toko dan stiker untuk mobil khusus distribusi. SPC Mobile juga yang mengadakan dealer gathering dan menyiapkan materi promosi seperti backwall atas nama master dealer untuk acara tersebut. Katalog, daftar harga, petunjuk dealer, dan program khusus bagi konsumen yang dibuat sangat membantu kami dalam menjual produk kepada para dealer dan konsumen. Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh para narasumber diatas, dapat diketahui bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh SPC Mobile yaitu: a. Periklanan (advertising) Memasang iklan di media nasional dan media lokal terkemuka di kota kedua sehingga konsumen yang menjadi target sasaran bisa melihat dan tertarik dengan program promosi mengenai produk dan harga yang ditawarkan. 19

20 Seperti contoh iklan yang dipasang di harian Kompas dan Kontan pada tanggal 30 Oktober 2013 berikut ini: Gambar 4.2 Iklan cetak SPC Mobile di media nasional Sementara untuk iklan lokal dipasang di media lokal seperti Harian Waspada (11 November 2013) dan Medan Bisnis (16 November 2013) yang mengarahkan konsumen target sasaran untuk mengunjungi gerai dealer lokal tertentu di wilayah yang sama. Gambar 4.3 Iklan cetak di media lokal 20

21 b. Sales Promotion Kegiatan sales promotion yang dilakukan yakni dengan menyediakan materi seperti flyer dan brosur serta katalog dan stiker. Selain itu juga ada program promo pembelian produk dengan harga khusus di saat tertentu. S a l a h Gambar 4.4 Katalog produk c. Humas atau Public Relation Aktifitas public relation yang dilakukan oleh SPC Mobile antara lain mencakup pengadaan press conference untuk peluncuran produk, serta penunjukan artis Vicky Shu sebagai brand ambassador SPC Mobile selama periode G a m b a Gambar 4.5 Banner Press Conference 21

22 d. Direct Marketing Direct marketing yang dilakukan dengan menggunakan database dealer dengan kategorisasi menurut wilayah, dimana dalam setiap pengadaan event di wilayah terkait, para dealer yang tercantum dalam database akan diundang untuk menghadiri dealer gathering. S a l a h Gambar 4.6 Undangan Dealer Gathering e. Personal selling Aktifitas personal selling ini dilakukan dengan mengikuti pameranpameran di bidang IT dan sejenisnya. Melalui kegiatan semacam ini, masyarakat bisa mengetahui tren dan informasi terbaru seputar produk SPC Mobile. Selain informasi, konsumen juga mendapatkan keuntungan dalam hal kesempatan untuk mencoba berbagai produk sebelum memutuskan untuk membeli produk yang sesuai keinginan mereka. 22

23 Gambar 4.7 Perlengkapan display saat pameran Dari uraian diatas mengenai program IMC yang telah dilakukan oleh SPC Mobile sebagai bagian dari aktifitas promosi, penulis menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan promosi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan target kemudian melakukan perencanaan promosi. Terkait dengan hal ini, perencanaan aktifitas promosi di SPC Mobile dilakukan oleh divisi Marketing Communication, yang kemudian akan ditinjau ulang kembali oleh COO SPC Mobile sebelum diputuskan mana saja yang akan dieksekusi. Selanjutnya, dalam aktifitas promosinya SPC Mobile melibatkan elemenelemen yang ada dalam bauran promosi seperti advertising, sales promotion, public relation, direct marketing, personal selling, serta menerapkan perpaduan antara strategi mendorong (push strategy) dan strategi memnarik (pull strategy). 23

24 Pengawasan, Evaluasi, dan Kontrol Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi sangat penting sebagai salah satu upaya untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi berjalannya sebuah program atau strategi promosi yang dilaksanakan. Melalui hasil wawancara dengan Joshua Wisnuwardhana, pengawasan dan evaluasi dari kegiatan promosi SPC Mobile yaitu : Dengan mengadakan meeting internal tim Marcomm setiap seminggu sekali pada hari senin, dan kemudian melaporkan perencanaan atau evaluasi kegiatasn tim kepada pimpinan setiap seminggu sekali pada hari selasa. Hal senada juga disampaikan oleh Raymond Tedjokusumo dalam wawancaranya: Saya menyerahkan urusan peerencanaan dan evaluasi internal dahulu kepada tim Marcomm sebelum kemudian melaporkan hasil akhirnya kepada saya. Hal ini baik juga untuk menjaga teamwork dalam setiap divisi. Sementara itu, untuk melihat efisiensi dan efektifitas hasil kegiatan promosi yang telah dilakukan, sebagaimana dijelaskan oleh Kartono selaku direktur Akar Jaya cellular, Master Dealer SPC Mobile di wilayah Jadetabek dalam wawancara berikut: 24

25 Efektifitasnya memang masih belum terlihat secara drastis di kota besar, namun efeknya jelas ada. Efektifitas promosi yang paling terlihat dengan adanya penjualan yang jauh meningkat di wilayah daerah atau secondary city seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang. Hal senada juga disampaikan oleh Joshua Wisnuwardhana dalam wawancara berikut ini: Efek yang heboh memang belum ada karena meski menyasar kalangan menengah kebawah, kami tidak suka membuat aktifitas promosi yang norak dan tidak memiliki tujuan pasti kecuali untuk menciptakan kehebohan semata. Tetapi saya yakin masih ada efek yang lebih besar lagi di tahun mendatang, terutama dikarenakan kami masih akan melakukan banyak aktifitas promosi di tahun Berdasarkan penjelasan narasumber diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengetahui efektifitas dari aktifitas promosi yang telah dilakukan memerlukan waktu dan tujuan yang lebih terarah. Waktu yang diperlukan bergantung pada durasi aktifitas yang dijalankan. Disisi lain, SPC Mobile juga tetap melakukan pengawasan dan evaluasi setiap minggunya untuk mengetahui efektifitas aktifitas promosi yang telah dilakukan Kendala Yang Dihadapi Dalam Implementasi Strategi Promosi 25

26 Dalam mengimplementasikan strategi promosi yang telah direncanakan, seringkali perusahaan mengalami kendala, yang tentu saja dalam hal ini harus dicari jalan keluarnya supaya tidak menghambat aktifitas promosi yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Joshua Wisnuwardhana, kendala dalam menghadapi aktifitas promosi yang dilakukan adalah: Kendala paling utama tentu saja adalah budget. Terutama ketika budget direncanakan pada saat belum ada kenaikan harga, sekitar setahun sebelumnya. Kenaikan harga tempat sewa untuk pameran, atau produksi alat promosi yang seringkali melebihi prediksi membuat kami di tim Marcomm harus lebih cermat dan strategik dalam membuat perencanaan anggaran. Sementara itu, menurut Jimmy Susanto, yang menjadi kendala dalam kegiatan promosi adalah : Karena menggunakan sistem menjual melalui agen dan bukan konsumen akhir, seringkali kami kewalahan menghadapi para master dealer yang suka iri satu sama lain apabila aktifitas promosi di kota A lebih ramai ketimbang kota B. Padahal keramaian ini lebih banyak bergantung pada undangan yang disebarkan oleh para master dealer itu sendiri ke jaringan agennya. Berdasarkan kedua wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi kendala dalam pengimplementasian aktifitas promosi SPC Mobile terjadi di dua divisi: sales dan marketing communication. Dimana, di divisi sales, 26

27 kendala diakibatkan oleh kecemburuan master dealer satu sama lain dalam pelaksanaan program promosi di wilayah masing-masing. Sementara dari divisi marketing communication, kendala yang dihadapi adalah apabila terjadi kenaikan harga dari produksi alat promosi dan sewa yang seringkali menyimpang dari jumlah anggaran promosi yang sudah ditetapkan dan disetujui. 4.3 Pembahasan Pembahasan ini dirangkum berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan narasumber dan observasi, serta dilengkapi juga dengan pengumpulan data perusahaan yang menjelaskan obyek penelitian dan menganalisis semua data penelitian sesuai dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai strategi promosi SPC Mobile dalam menciptakan brand awareness periode tahun Adapun yang terkait dengan obyek penelitian yaitu mengenai strategi promosi SPC Mobile dalam menciptakan brand awareness, dimana penelitian ini mengacu pada teori yang dijelaskan oleh Michael Belch and George Belch dalam bukunya Advertising & Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective. Menganalisa faktor-faktor terkait dengan aktifitas promosi diperlukan dalam perencanaan strategi promosi suatu produk. Dengan ketepatan analisa dan didukung oleh kegiatan promosi yang tepat, maka tujuan dari kegiatan promosi 27

28 dapat tercapai. Selain itu, strategi promosi yang dilakukan sebaiknya disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan target sasaran. Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan oleh SPC Mobile dalam upaya menciptakan brand awareness-nya. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam melaksanakan kegiatan promosi adalah dengan melakukan kaji ulang terhadap rencana komunikasi pemasaran. Dalam tahap ini, perusahaan perlu mengetahui kondisi produk dengan melakukan berbagai analisis untuk mengetahui dimana posisi perusahaan, posisi produk, kemana arah yang hendak dituju, dan strategi apa yang telah direncanakan perusahaan untuk mencapai sasaran tersebut. Adapun kondisi SPC Mobile saat ini adalah kondisi dimana SPC Mobile sedang berupaya menciptakan brand awareness yang lebih luas. Setelah melakukan kaji ulang pemasaran, tahap selanjutnya adalah menganalisa situasi pada program promosi yang meliputi analisis internal dan analisis eksternal. Pada analisis internal, yang dilakukan adalah menganalisa kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) produk. Untuk kekuatan (strength) yang dimiliki SPC Mobile adalah kualitas dan daya tahan produk yang dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Sedangkan kelemahannya (weakness) adalah karena adanya persaingan dengan pasar ponsel sejenis lainnya terutama dalam penerapan harga. Selain analisis internal, juga dilakukan analisis eksternal, dimana perusahaan menganalisa faktor-faktor penting seperti karakteristik konsumen, 28

29 segmentasi, pesaing, serta analisis dalam peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Dalam hasil kesimpulan mengenai peluang (opportunity) dari SPC Mobile adalah mengembangkan layanan purna jual sehingga lebih memuaskan konsumen, dimana hal ini belum banyak dilakukan oleh kompetitor. Sedangkan untuk ancaman (threat) dari SPC Mobile adalah minimnya pengetahuan masyarakat akan merek dan jenis produk SPC Mobile. Sementara itu, ancaman persaingan dalam industri ponsel lokal sebagai persaingan yang memang sewajarnya dan dapat disikapi dengan baik. Berdasarkan penelitian dan hasil wawancara, berikut adalah rangkuman Analisis SWOT dari SPC Mobile: Menilik dari Strength-nya, SPC Mobile memiliki keunggulan yakni produk berteknologi tinggi dengan harga terjangkau, dan keunggulan ini juga menyasar ke target masyarakat menengah kebawah. Meski demikian, secara weakness, merek SPC Mobile masih kurang dikenal di pasaran, terutama dikarenakan banyak ancaman produk sejenis dipasaran dan persaingan dengan ponsel merek besar lainnya. Namun, dengan keseluruha ini, membuat SPc Mobile memiliki kesempatan untuk memberikan after sales service yang lebih baik, yang memang belum dimiliki oleh merek ponsel sejenis lainnya.dan dengantarget pasar menengah kebawah memungkinkan SPC Mobile untuk menyasar target pasar di kota kedua seperti Bekasi, Tangerang, Depok, Bogor dan lainnya. Setelah memperoleh analisa internal dan eksternal, tahap selanjutnya adalah menetapkan STP (Segmentation, Targeting, Positioning). STP dilakukan 29

30 dengan menetapkan segmen pasar yang ingin dituju, lalu target yang ingin disasar, dan positioning produk di benak konsumen. Untuk segmentasi SPC Mobile yaitu pemasaran SPC Mobile ada di seluruh kota besar dan kota kedua di Indonesia dengan menyasar masyarakat menengah kebawah. Adapun targeting produk SPC Mobile adalah konsumen dengan kelompok umur mulai dari pelajar usia 17 tahun hingga dewasa pertengahan usia 50 tahunan. Sedangkan untuk positioning SPC Mobile ialah Ponsel bermerek lokal yang diproduksi secara lokal dan berkualitas, dan dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau dibanding kompetitor sejenis lainnya. Tahapan selanjutnya adalah menganalisa proses komunikasi, dimana pada tahap ini perusahaan menentukan pesan yang ingin disampaikan dan tujuan dari kegiatan promosi yang dilakukan. Adapun pesan yang ingin disampaikan oleh SPC Mobile adalah produk ponsel low-end namun dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Sementara strategi promosi yang dilakukan oleh SPC Mobile bertujuan untuk memperkenalkan produk yang diluncurkan sehingga target penjualan dapat tercapai. Disisi lain, promosi yang dilakukan juga bertujuan untuk meningkatkan brand awareness SPC Mobile di konsumen yang menjadi target pasar. Setelah menganalisa proses komunikasi, dilanjutkan dengan penetapan anggaran promosi. Dalam menetapkan anggaran promosi SPC Mobile terlebih dahulu menetapkan kegiatan promosi apa yang ingin dijalankan dan berapa 30

31 anggaran yang harus dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Setelah itu, barulah biaya yang diajukan dikeluarkan oleh perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah merencanakan program komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Untuk pelaksanaan program IMC, unsur-unsur yang digunakan merupakan unsur-unsur yang ada pada bauran promosi, seperti advertising, sales promotion, personal selling, dan public relation, serta menerapkan perpaduan antara strategi mendorong (push strategy) dan strategi menarik (pull strategy). Strategi mendorong yang digunakan meliputi sales promotion, direct marketing, dan personal selling. Sedangkan untuk strategi menarik yang digunakan adalah advertising dan public relation. Bauran promosi merupakan kombinasi dari perangkat promosi seperti advertising, sales promotion, public relation, personal selling, direct marketing dan interactive marketing. Dari keseluruhan perangkat yang terdapat dalam bauran promosi, SPC Mobile juga menggunakan perangkat yang sama, yakni: 1. Advertising Periklanan yang dilakukan SPC Mobile adalah memasang iklan di koran nasional serta di koran lokal di wilayah target pasar. 31

32 2. Sales Promotion Untuk aktifitas sales promotion yang dilakukan SPC Mobile adalah dengan membagikan stiker, flyer, brosur, dan katalog produk dalam acara pameran atau acara undangan ke dealer. 3. Direct Marketing Aktifitas direct marketing SPC Mobile adalah dengan mengembangkan database dealer. Database dealer dibuat berdasarkan pengumpulan data dari dealer ponsel di lokasi setempat dan undangan yang hadir di acara atau event yang diselenggarakan SPC Mobile. Data dari para tamu undangan diinput dan apabila ada kegiatan promosi, SPC Mobile akan memberikan informasi melalui database tersebut. 4. Humas atau Public relation Kegiatan humas yang dilakukan oleh SPC Mobile adalah dengan pengadaan press conference untuk peluncuran produk, serta penunjukan artis Vicky Shu sebagai brand ambassador SPC Mobile selama periode Personal Selling Aktifitas personal selling ini dilakukan dengan mengikuti pameranpameran di bidang IT dan sejenisnya. Melalui kegiatan semacam ini, masyarakat bisa mengetahui tren dan informasi terbaru seputar produk SPC Mobile. 32

33 Tahapan terakhir yang dilakukan dalam strategi promosi adalah melakukan pengawasan, evaluasi, dan kontrol. Pada tahap ini, untuk mengetahui efektivitas dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan promosi yang dilakukan memerlukan waktu. Waktu yang diperlukan tergantung pada durasi kegiatan promosi yang dilaksanakan. Namun, SPC Mobile juga melakukan pengawasan, evaluasi, dan kontrol setiap minggunya guna memantau kegiatan promosi yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan promosi tersebut, tentunya sering terdapat kendala atau hambatan yang dihadapi SPC Mobile. Faktor utama yang menjadi kendala adalah budget promosi dan suasana hati dari para master dealer itu sendiri. Dalam melaksanakan kegiatan promosi diperlukan biaya yang tidak sedikit, sedangkan perusahaan telah menetapkan target yang harus dicapai dalam kegiatan promosi yang akan dilakukan. Dari seluruh rangkaian kegiatan promosi, ada beberapa strategi promosi yang dijadikan sebagai kegiatan utama promosi dengan tujuan untuk meningkatkan minat pembeli, yaitu personal selling melalui program pameran dan penawaran khusus harga produk. Dalam program pameran, selain konsumen dapat mengetahui informasi mengenai produk secara langsung, juga dapat memeriksa keunggulan produk secara langsung. Tentunya kegiatan personal selling tersebut didukung juga dengan kegiatan lainnya yaitu sales promotion, public relation, advertising, dan direct marketing. 33

34 Strategi promosi tersebut harus terus dilaksanakan agar dapat memenuhi target yang ditetapkan. Dari semua kegiatan promosi yang dilakukan tentunya memiliki dampak positif bagi SPC Mobile. Dengan mengadakan kegiatan promosi, brand awareness produk SPC Mobile akan tercipta dan meningkat. 34

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan dan modernisasi infrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam perkembangan ekonomi nasional secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi Pemasaran 2.1.1 Konsep Strategi Menurut Lawrence, strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan Integrated Marketing Communications (IMC) yang dijalankan oleh PT Halo Rumah Bernyanyi yang dilihat dari aspek ekonomi dan politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang awalnya hanya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan?

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan? 71 LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Awal kepada Perusahaan Tahap I 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT XL Axiata Tbk? 2. Apa visi dan misi PT XL Axiata Tbk? 3. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan literatur Promosi Menurut ensiklopedia online Wikipedia, promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? PT. Karya Niaga Makmur didirikan pada November 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ferry Anwar, SE. PT. Karya Niaga Makmur berkantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN Modul ke: 12 2. Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Komunikasi Pemasaran Strategi Komunikasi Pemasaran Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penulis melaksanakan kegiatan magang di PT. Sinar Antjol selama empat bulan yaitu pada bulan 18 Januari sampai dengan 17 Mei 2011. Penulis pada perusahaan ini

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta

BAB I PENDAHULUAN. langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses kegiatan perusahaan setelah memproduksi barang ataupun jasa, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta distribusi produk agar sampai

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun strategi yang tepat guna meraih pasar serta mempertahankan pasar yang telah ada. Adanya tantangan ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berbagai data dan fakta diperoleh dari lapangan dan disesuaikan dengan teori yang menjadi dasar penelitian. Dengan demikian telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya PT Wom Finance. terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya PT Wom Finance. terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. PT Wom Finance 4.1.1. Sejarah berdirinya PT Wom Finance Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke: KEWIRAUSAHAAN LANJUT Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah mempelajari materi kuliah Kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Oleh karena inilah setiap perusahaan harus menetapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. penelitian yang sudah dilakukan mengenai Strategi Branding A Moslem

BAB IV PENUTUP. penelitian yang sudah dilakukan mengenai Strategi Branding A Moslem BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran terkait penelitian yang sudah dilakukan mengenai Strategi Branding A Moslem Friendly Hotel Oleh Cakra Kusuma Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek komunikasi. Bahkan komunikasi telah menjadi kebutuhan dasar, selain juga dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, banyaknya produk produk sejenis dengan segmentasi pasar yang sama menambah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh berbagai macam teknologi sehingga perusahaan dituntut bersaing ketat. Terlebih lagi

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum BAB 1 PENDAHULUAN Modul ini merupakan kerja Tim yang tergabung dalam tim Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran). Marketing communication merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemasaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri semakin pesat. Banyak perusahaan baru dan tentu saja hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat dapat dilihat dari ketatnya persaingan. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri transportasi darat dan otomotif adalah salah satu bidang industri yang berkembang pesat di Indonesia dan telah turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut menentukan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan sebab. bahaya kebangkrutan. Dalam memasarkan barang yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. turut menentukan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan sebab. bahaya kebangkrutan. Dalam memasarkan barang yang dihasilkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini diwarnai dengan persaingan yang ketat. Situasi ini mencerminkan iklim dunia yang berkembang dan dinamis. Berbagai cara serta strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena salah satu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Public Relations merupakan suatu bagian penting yang harus ada di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena salah satu peranan seorang praktisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pariwisata Banyak para pakar dan ahli pariwisata serta organisasi pariwisata yang memberikan batasan atau pengertian dari pariwisata tetapi untuk menyatukan pengertian,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, semakin hari dunia perekonomian semakin cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang dapat bertahan dan selalu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah lama berdiri dan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah lama berdiri dan munculnya perusahaan-perusahaan baru BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini tidak lepas dari adanya persaingan bisnis antar perusahaan. Untuk dapat mempertahankan kredibilitas perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia sekarang ini tidak bisa terlepas dari alat komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan orang-orang di berbagai tempat, seperti kota, negara,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang telah dikemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa Negara di Asia seperti Korea, China, dan Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Dalam dunia usaha dan semakin tinggi persaingan dalam pasar global, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Bila tidak memiliki strategi yang

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjalankan konsep pemasaran. Perusahaan telekomunikasi ini. menemukan proses marketing yang efektif dan menciptakan konsep

BAB IV PENUTUP. menjalankan konsep pemasaran. Perusahaan telekomunikasi ini. menemukan proses marketing yang efektif dan menciptakan konsep BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Perusahaan Smartfren dengan smartphone Andromaxnya sukses menjalankan konsep pemasaran. Perusahaan telekomunikasi ini menemukan proses marketing yang efektif dan menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Midea pada awalnya memasuki industri elektronik peralatan rumah tangga dalam tahun 1980 dan mulai menggunakan nama/merek Midea

Lebih terperinci

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang,

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang, LAMPIRAN 1 WAWANCARA PETUNUJUK PENGISIAN: a. Kepada Bapak/Ibu/Saudara mohon untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang terjadi sekarang

Lebih terperinci