PENGANTAR LAKIP PPF - LIPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR LAKIP PPF - LIPI"

Transkripsi

1 PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-nya, maka Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Penelitian Fisika tahun 200 dapat disusun dengan baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Penelitian Fisika LIPI Tahun 200 ini disusun sebagai pertanggungjawaban organisasi keilmuan untuk memenuhi Instruksi Presiden (Inpres) N0. 7 Tahun 999. Capaian capaian penting tertuang dalam laporan ini, namun capaian dalam bentuk lain kembali didapat oleh peneliti peneliti Pusat Penelitian Fisika melengkapi keberhasilan keberhasilan tahun tahun sebelumnya antara lain 2 peneliti telah mendapatkan penghargaan dalam perekayasaan oleh Persatuan Insinyur Indonesia atas nama Dr. Bambang Widiyatmoko dan Dr. L.T Handoko. Disamping penghargaan-penghargaan ilmiah yang diberikan oleh masyarakat maupun organisasi ilmiah, PPF juga berkomitmen untuk terus memacu dan meningkatkan prestasi-prestasi lainnya. Selama tahun 200, kegiatan program- program penelitian dan rutin dibiayai dari sumber dana pemerintah melalui program DIPA, program riset kompetitif, insentif peneliti dan perekayasa dan program insentif Ristek KNRT. Ketiga program terakhir ini diperoleh melalui persaingan yang ketat. Dana-dana yang diperoleh ditujukan untuk membangun kompetensi di bidang fisika. Anggaran yang tersedia selain digunakan untuk membangun kompetensi, juga ditujukan untuk memperkuat infrastruktur dan sumber daya manusia sebagai pendukung pokok bagi tercapainya dan terselenggaranya visi dan misi organisasi. Pada tahun 200 terdapat 6 pegawai PPF yang pensiun. Ini memberi tanda dimana institusi harus memperhatikan kesinambungan dan regenarasi sumber daya manusianya. Pada tahun 200 PPF menerima 6 tenaga peneliti baru yang berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan penelitian di bidang fisika. Penambahan dan perluasan ruangan terutama di Laboratorium Fisis dan Optoelektronika serpong mengharuskan pemikiran kedepan akan program kegiatan,sdm dan sarana laboratorium. LAKIP PPF - LIPI

2 Tahun 20 melalui Rencana Strategis yang baru maka PPF akan lebih fokus pada kegiatan prioritas yang dicanagkan pada RPJMN dan Rencana Startegis LIPI Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terimkasih pula kami sampaikan kepada kepada Tim PME Satker yang telah berusaha memberikan data data dan fakta-fakta yang amat sangat membantu kami dalam memverifikasi obyektivitas kami dalam penyusunan buku ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu sumbang saran yang membangun sangat kami perlukan. Semoga laporan ini dapat menjadi sumber informasi dan dimanfaatkan bagi yang memerlukan. Bandung, 0 Januari 20 Plt Kepala Pusat Penelitian Fisika LIPI (Dr. Bambang Widiyatmoko) NIP LAKIP PPF - LIPI 200 5

3 DAFTAR ISI PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL iv IKHTISAR EKSEKUTIF v BAB PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI.3 STRUKTUR ORGANISASI 2.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN 2 BAB 2 RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA UMUM POTENSI DAN PERMASALAHAN 2.3 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 2.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI 2.5 STRATEGI KEBIJAKAN DAN PROGRAM 2.6 INDIKATOR KINERJA DAN SISTEM EVALUASI 2.7 RENCANA STRATEGIS IMPLEMENTATIF PPF LIPI : RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN PENUTUP 20 BAB 3 BAB 4 AKUNTABILITAS KINERJA 3. PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA TAHUN ANALISIS CAPAIAN KINERJA AKUNTABILITAS KEUANGAN 46 PENUTUP 4. SIMPULAN SARAN 49 LAKIP PPF - LIPI

4 BAB 5 LAMPIRAN L SASARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIAN 50 L2 STRUKTUR ORGANISASI 52 L3 RENCANA PENGADAAN PERALATAN PENELITIAN 53 L4 RENCANA PENAMBAHAN SDM 54 L5 SKEMA KEGIATAN-KEGIATAN PENELITIAN PRIORITAS BIDANG 55 DAN TARGET LUARAN DALAM 5 TAHUN L6 INDIKATOR KINERJA UTAMA 56 L7 RENCANA KINERJA TAHUNAN PPF LIPI / RKT L8 PENETAPAN KINERJA PPF LIPI / PK L9 PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN PPF LIPI / PKK L0 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET, REALISASI, DAN 02 CAPAIAN / IKU 200 L PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS) TAHUN LAKIP PPF - LIPI

5 DAFTAR TABEL TABEL. Anggaran Dan Realisasi 200 vi TABEL 2. Analisis, Peluang Dan Tantangan PPF - LIPI TABEL 3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Target, Realisasi, Dan Capaian / IKU TABEL 4. Paten PPF - LIPI Tahun TABEL 5 Kerja Sama PPF - LIPI Tahun TABEL 6. Daftar Pameran Yang Diikuti PPF - LIPI Tahun TABEL 7. Keikutsertaan PPF - LIPI Dalam Seminar/Workshop Tahun TABEL 8. Indikator Terwujudnya Tata Kelola Organisasi Yang Baik PPF - LIPI Tahun TABEL 9 Jumlah SDM PPF - LIPI Yang Mengikuti Diklat Tahun TABEL 0 Pagu anggaran dan realisasi PPF LIPI Tahun Anggaran LAKIP PPF - LIPI

6 IKHTISAR EKSEKUTIF Pusat penelitian Fisika sebagai pusat dibawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 200, dalam ketetapan organisasi dan tata kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Penjabaran lebih lanjut yang tertuang dalam Keputusan Kepala LIPI No. 5/M/200, tanggal 5 Juni 200 maka ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Penelitian Fisika (PPF) LIPI, adalah sebagai berikut :. Tugas Pokok Pusat Penelitian Fisika (PPF) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanakan penelitian bidang Fisika serta evaluasi dan penyusunan laporan. 2. Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Penelitian Fisika (PPF) menyelenggarakan fungsi : a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang fisika, b. Menyusun pedoman, pembinaan, dan pemberian bimbingan teknis penelitian bidang fisika, c. Menyusun rencana, program, dan pelaksanaan penelitian bidang fisika, d. Memantau pemanfaatan hasil penelitian bidang fisika, e. Memberikan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang fisika, f. Mengevaluasi dan menyusun laporan penelitian bidang fisika, dan g. Melaksanakan urusan tata usaha Dalam menjalankan tugas dan fungsi diatas didukung oleh empat macam sumber pendanaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Pusat Penelitian Fisika LIPI, yaitu:. Anggaran DIPA (meliputi kegiatan mengikat/rutin dan PNBP, kegiatan tidak mengikat/tematik) 2. Anggaran Kompetitif 3. Anggaran Insentif KNRT 4. Anggaran Insentif Peneliti dan Perekayasa, dimana dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua satker yaitu satker Pusat Penelitian Fisika yang berlokasi di Bandung dan satker Bidang Fisika Bahan Baru yang berlokasi di Serpong. Pagu anggaran dan realisasi masing-masing program kegiatan secara keseluruhan untuk tahun anggaran 200, dapat dilihat pada tabel berikut ini. LAKIP PPF - LIPI

7 No.. DIPA Sumber Dana Tabel. : Anggaran Dan Realisasi 200 Pagu Penerimaan Anggaran (Rp.) (Rp.) Realisasi Rp. % Belanja pegawai ,9 Belanja barang ,0 Belanja modal ,7 PNBP ,6 2. Kompetitif ,4 3. Insentif KNRT ,8 4. Insentif Peneliti dan Perekayasa , ,9 Jumlah ,7 Dilihat dari realisasi anggaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan anggaran telah sesuai dengan perencanaan terbukti prosentase capaian realisasi untuk semua kegiatan lebih dari 98,7%, kecuali PNBP dengan capaian 80,6%. Disamping didukung oleh anggaran dalam pencapaian tugas dan fungsi, maka PPF didukung oleh 88 personil yang kompeten baik peneliti maupun tenaga administrasi dengan komposisi 96 orang tenaga Peneliti, 38 teknisi dan 54 orang tenaga administrasi. Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PPF LIPI Tahun 200 ini disajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis PPF LIPI pada tahun anggaran 200. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Adapun beberapa simpulan yang dapat diuraikan, sebagai berikut :. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di PPF LIPI menggambarkan bahwa dari indikator kinerja, secara umum berhasil dicapai 8 indikator sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun, bahkan 7 indikator diantaranya dapat melebihi target, dan hanya 3 indikator yang tidak tercapai targetnya. 2. Capaian IKU yang melebihi target sasaran terlihat pada hasil penelitian berupa publikasi nasional dan internasional maupun paten. Publikasi di bidang fisika baik secara nasional maupun internasional termasuk prosiding mencapai 78 buah. Jumlah ini diantaranya adalah 5 buah publikasi nasional dan 2 publikasi internasional dan sisanya adalah prosiding nasional dan internasional. Secara keseluruhan capaian indikator peningkatan jumlah publikasi telah memenuhi target yang dikehendaki. Begitu pula dengan HKI, yang semula ditargetkan 3 buah paten terdaftar maka dapat tercapai sampai dengan 6 buah paten yang berhasil didaftarkan. Capaian sasaran lain yang juga membanggakan adalah dalam LAKIP PPF - LIPI

8 peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan jenjang pendidikan dan keikutsertaan dalam kegiatan maupun organisasi ilmiah. Tahun 200 ini dua peneliti PPF kembali mendapat penghargaan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam bidang rekayasa. Capaian sasaran lainnya yang juga melebihi dari yang ditargetkan adalah jumlah kerjasama dimana ditargetkan 2 buah kerjasama berhasil membangun 3 kerjasama bidang kajian efisiensi pembangkit listrik berbasis batubara muda. 3. Adapun capaian IKU yang tidak mencapai target sasaran dilihat dari sasaran meningkatnya jenjang fungsional peneliti yang ditargetkan 24 orang terealisasi 9 peneliti. Hal ini disebabkan oleh banyaknya peneliti peneliti muda yang meneruskan pendidikan lebih cepat dari yang direncanakan. Disamping itu sasaran produk yang dipakai juga tidak mencapai sasaran yang sebagian besar disebabkan oleh kurang gencarnya promosi kepada pengguna (Industri). 4. Adapun hal lain yang dapat dilaporkan adalah tidak terpenuhinya target mengenai pengadaan 2 paket peralatan uji dikarenakan pada tahun ini alokasi anggaran dikonsentrasikan pada pembangunan dan penambahan ruang kerja baru yang berlokasi di PPF LIPI Serpong. Dimasa-masa mendatang diharapkan kelengkapan sarana & prasarana dapat menjadi konsentrasi pengalokasian anggaran sesuai dengan kebutuhan yang cukup mendesak untuk melengkapi peralatan-peralatan uji pada laboratorium yang ada. Dari capaian capaian ini hal hal yang perlu ditingkatkan adalah promosi hasil penelitian untuk meningkatkan jumlah produk yang digunakan masyarakat, dan mendorong peneliti untuk lebih aktif dalam mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal terakreditasi, karena capaian ini masih dapat ditingkatkan, melihat publikasi ilmiah dalam prosiding jauh lebih banyak dibanding publikasi di jurnal. Untuk memberikan hasil penelitian yang maksimum lembaga perlu meningkatkan sarana penelitian berupa peralatan peralatan uji. Dari pengalaman ini terdapat hal lain yang perlu dicatat dan diperbaiki adalah masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam perencanaan terutama dalam menyusun satuansatuan indikator yang terukur (measurable deliveries) baik ekstrim under mapun over estimate pada harapan-harapan yang ingin dicapai. Asumsi-asumsi terhadap validasi pengukuran diharapkan melibatkan juga antisipasi terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat menghambat maupun menstimulasi kinerja peneliti maupun sivitas pendukungnya. LAKIP PPF - LIPI

9 BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Pusat Penelitian Fisika (PPF) pada awal didirikan tahun 967 bernama Lembaga Fisika Nasional (LFN) hingga dilakukan reorganisasi tahun 986 di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berganti nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan (P3FT). Pada tahun 200 P3FT yang merupakan institusi pemerintah di bawah Lembaga Pemerintah Non Kementerian kembali berganti nama menjadi Pusat Penelitian Fisika (PPF-LIPI) hingga sekarang. PPF merupakan satu dari lima pusat penelitian di lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT LIPI) Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara, berdasarkan Inpres No. 7 Tahun 999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, PPF-LIPI berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing instansi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Tugas Pokok dan Fungsi PPF-LIPI tertuang dalam Bagian Ketiga Pasal 73 Keputusan Kepala LIPI No. 5/M/200, tanggal 5 Juni 200 merupakan pedoman dan acuan bagi PPF LIPI dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk mencapai sasaran yang hendak dicapai dalam 5 tahun kedepan..2. Tugas Pokok Dan Fungsi PPF LIPI mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanakan penelitian bidang fiiska serta evaluasi dan penyusunan laporan. Dalam melaksanakan tugasnya PPF LIPI menyelenggarakan fungsi : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang fisika, b. menyusun pedoman, pembinaan, dan pemberian bimbingan teknis penelitian bidang fisika, c. menyusun rencana, program, dan pelaksanaan penelitian bidang fisika, d. memantau pemanfaatan hasil penelitian bidang fisika, e. memberikan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang fisika, f. mengevaluasi dan menyusun laporan penelitian bidang fisika, dan g. melaksanakan urusan tata usaha LAKIP PPF - LIPI

10 .3. Struktur Organisasi Saat ini P2F-LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat setingkat eselon II, membawahi tiga Bidang penelitian yaitu bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika, Bidang Fisika Bahan Baru serta Bidang Fisika Industri dan Lingkungan, satu Bidang Sarana dan Prasarana Penelitian, dan satu Bagian Tata Usaha. Di dalam Bidang penelitian membawahi langsung kelompok jabatan fungsional peneliti. Peneliti-peneliti yang tergabung dalam kompetensi inti bergabung dalam kelompok yang dipimpin oleh seorang koordinator. Struktur demikian diharapkan dapat menjalin semua potensi yang ada dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi PPF LIPI. Dengan tugas pokok dan fungsi tersebut P2F-LIPI bertekad untuk mengoptimalkan seluruh potensi organisasi melalui dukungan sumber daya manusia (SDM), dana, struktur dan infrastruktur serta terus menerus melaksanakan, memantau serta mengevaluasi seluruh kegiatan-kegiatan serta senantiasa meningkatkan koordinasi dan sinergisme baik secara internal maupun kerjasama institusional dengan pihak lain. Rencana strategis lima tahunan yang tertuang dalam Rencana Strategis Implementatif PPF - LIPI merupakan hasil kajian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal baik sebagai potensi, hambatan maupun tantangan dan peluang untuk meraih kinerja institusionalnya. Menyeimbangkan antara kapabilitas dan kapasitas PPF LIPI merupakan langkah rasional dalam menyusun sasaran-sasaran yang hendak dicapai. Dokumen tersebut dilengkapi pula dengan Rencana Strategis Implementatif untuk tahun 200 sebagai pengejawantahan pencapaian kinerja tahunan. VISI dan MISI yang dituangkan dalam dokumen tersebut diharapkan mampu menuntun dan memberikan semangat kebersamaan seluruh civitasnya untuk mencapai kinerja yang terbaik. Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun dan disampaikan sebagai laporan dari kewajiban institusional serta merupakan acuan bagi pertanggungjawaban mengenai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut..2 SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PPF - LIPI tahun 200 disajikan dengan susunan sebagai berikut: BAB : PENDAHULUAN Bab ini terdiri atas latar belakang, tugas pokok dan fungsi, serta gambaran struktur organisasi PPF - LIPI. LAKIP PPF - LIPI

11 BAB 2 : RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 200 Menjelaskan Rencana Strategis Implementatif PPF-LIPI , Penetapan Kinerja 200, serta lingkungan strategis yang berpengaruh selama tahun 200. BAB 3 : AKUNTABILITAS KINERJA Menjelaskan analisis pencapaian kinerja PPF-LIPI dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 200. BAB 4 : PENUTUP Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja PPF-LIPI tahun 200 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. BAB 5 : LAMPIRAN Memuat lampiran-lampiran. LAKIP PPF - LIPI

12 BAB 2 RENCANA STRATEGIS IMPLEMENTATIF PUSAT PENELITIAN FISIKA LIPI DAN PENETAPAN KINERJA UMUM Dengan tugas pokok dan fungsi seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu PPF-LIPI bertekad untuk mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi melalui dukungan sumber daya manusia (SDM), dana, infrastruktur dan mengevaluasi seluruh kegiatan terhadap hambatan-hambatan dan kendala serta senantiasa meningkatkan koordinasi dan sinergisme baik secara internal maupun kerjasama institusional dengan pihak ketiga. Dalam menghadapi dinamika sosial dan IPTEK, sejak kelahirannya, PPF-LIPI senantiasa mencanangkan tema strategis yang bersifat implementatif dan antisipatif untuk memantapkan organisasi dalam jajaran institusional nasional terdepan dengan menganut pola manajemen yang sesuai dengan tuntutan keadaan, membangun kompetensi dan sinergisme antar program, antar bidang maupun antar unit satuan kerja baik untuk kegiatan penelitian maupun pelayanan. Dalam menyusun rencana strategis ini faktor internal dan eksternal serta kondisi yang berkembang dijadikan sebagai pertimbangan dan bahan analisis untuk mengantisipasi peluang dan tantangan sehingga isu-isu yang berkembang terkait dengan bidang fisika dan terapannya dijadikan sebagai tujuan dan sasaran akhir untuk mencapai kinerja yang optimal organisasi. Dari serangkaian pertimbangan-pertimbangan logis dan realistis kemudian dibuat Kebijakan Umum yang dapat dijabarkan menjadi empat bidang penting, yakni:. Kebijakan Bidang Penelitian dan Pengembangan. 2. Kebijakan Bidang Pembinaan. 3. Kebijakan Bidang Peningkatan Pelayanan Jasa IPTEK. 4. Kebijakan Bidang Penelaahan Teknologi Nasional. Dengan empat pilar Kebijakan Umum di atas diharapkan sinergisme internal dan penguatan kompetensi di bidang fisika dan terapannya serta pelayanan kepada pemangku kepentingan dapat terwujud secara optimal. Masukan-masukan dan kritikan-kritikan baik dari staf maupun dari pemangku kepentingan merupakan kunci untuk terus selalu melakukan perbaikan. Asupan dari pemangku kepentingan sepanjang tidak melampaui kewenangan tugas pokok dan fungsi lembaga merupakan kunci penting yang sangat diperhitungkan dalam menyusun konstruksi dokumen tersebut. LAKIP PPF - LIPI 200 6

13 Melalui pernyataan MISI Renstra Implementatif PPF-LIPI tersebut dicanangkan pula beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu: a. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penelitian IPTEK berbasis fisika; b. Meningkatkan nilai invensi di bidang fisika ke arah inovasi bernilai ekonomi; c. Meningkatkan peran lembaga dalam menciptakan kebijakan strategis di dalam memajukan IPTEK; d. Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan berdasarkan best management practices; e. Meningkatkan sarana dan prasarana penelitian, dan f. Meningkatkan pelayanan masyarakat. Dengan program-program penelitian yang ada seperti penelitian dasar, penelitian terapan dan penelitian penerapan teknologi pada masyarakat maka penelitian dan pengembangan PPF-LIPI diharapkan dapat menjawab tantangan dan peluang yang ada serta mengakomodisi berbagai harapan dari pemangku kepentingan Mengurai kompetensi melalui penugasan dalam pelaksanaan kegiatan merupakan mile stone yang disusun untuk meraih cita-cita VISI, MISI dan tujuan lembaga. Komitmen dan integritas para pengelola dan peneliti terhadap pencapaian VISI dan MISI merupakan pondasi yang harus terus diperkuat dan ditingkatkan sehingga VISI dan MISI yang tertuang dalam Renstra Implementatif PPF-LIPI itu dapat terwujud pada waktu yang telah direncanakan POTENSI DAN PERMASALAHAN Potensi Saat ini PPF-LIPI terdiri dari dua lokasi satuan kerja yaitu di Bandung dan Serpong. Pendanaan pemerintah melalui DIPA merupakan modal pokok bagi institusi untuk melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, membangun kompetensi dan sarana pendukungnya. Sumber dana yang bersumber dari DIPA semaksimal mungkin digunakan untuk membangun penguatan kompetensi dan sarana-sarana pendukungnya. Sumbersumber dana penelitian lainnya yang diperoleh melalui suatu kompetisi yang ketat antara lain dari dana riset kompetitif, riset Insentif Dikti, Riset Insentif KNRT, dan dana dari PNBP. Sumber-sumber dana demikian dikelola secara profesional untuk semata-mata digunakan untuk mengoptimalkan kinerja lembaga, menyejahterakan pegawai dan menstimulasi topik-topik penelitian yang lebih berkualitas. SDM merupakan tulang punggung suatu organisasi. Untuk memenuhi kualifikasi yang memadai sebagai lembaga penelitian terdepan PPF-LIPI senantiasa secara berkesinambungan meningkatkan kualitas SDM dan infrastruktur pendukungnya. Hingga 3 Desember 2009, PPF-LIPl tercatat didukung oleh sebanyak 94 orang SDM yang terdiri atas 2 orang S3, 29 orang S2, dan 60 orang S, 5 orang SO, 47 orang SLTA, 9 orang SLTP dan 3 orang SD. Sedangkan berdasarkan golongan terdiri dari golongan IV sejumlah 46 orang, golongan III 08 orang, golongan II 2 orang dan golongan I 9 orang. LAKIP PPF - LIPI

14 Sedangkan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai institusi penelitian PPF-LIPI didukung oleh karyawan fungsional dalam bidang penelitian. Dari 94 orang total karyawan sejumlah 95 orang merupakan peneliti dan kandidat peneliti yaitu peneliti utama sejumlah orang, peneliti madya 8 orang, peneliti muda 7 orang, peneliti pertama 3 orang, dan kandidat peneliti 56 orang. Dari sejumlah peneliti utama 4 orang bergelar profesor riset. Sedangkan fungsional teknisi rekayasa adalah sejumlah 40 orang yang terdiri dari teknisi rekayasa utama, madya, muda, pertama dan kandidat teknisi masing-masing 8, 3,, 0 dan 8 orang. Distribusi SDM antara S3, S2 dan S telah memenuhi kondisi ideal suatu lembaga penelitian yang diharapkan dengan perbandingan ::2. Namun potensi SDM untuk memenuhi peningkatan kemampuan kompetensi terus dikembangkan dengan mengirimkan sejumlah karyawan untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik secara formal mapun informal (pelatihan dalam dan luar negeri). Saat ini sejumlah karyawan mukim dan tugas belajar di universitas-universitas di luar negeri antara lain di Hokaido University Jepang, University of New South Wales, Sydney Australia, University of Konstanz Jerman, Chiba University Jepang, Forshungszentrum Julich, Jerman, dan Universiti Tun Hussein Onn, Malaysia. Sedangkan beberapa orang karyawan lainnya telah mendapatkan penyesuaian kepangkatan melalui ujian penyesuaian ijazahnya. Untuk menambah dukungan khasanah ilmu pengetahuan, telah dilakukan pembenahan pada sistem pendokumentasian hasil-hasil kegiatan penelitian, dan penambahan koleksi literatur. Hasil penelitian PPF-LIPI yang tertelusur dalam bentuk buku elektronik menjanjikan bahwa peneliti dapat pentelusuran kembali rujukan-rujukan mengenai apa yang telah dilakukan selama kurun waktu Sejumlah 4 salinan naskah telah di digitalisasi dalam bentuk pangkalan data elektronik (buku elektronik) yang bisa diakses langsung oleh semua peneliti. Saat ini salinan tersebut dapat diakses melalui intra fisika maupun intra kedeputian IPT-LIPI. Pada tahun 200 kegiatan dijitalisasi hasil-hasil penelitian masih berlanjut dengan fokus pada kegiatan kompetitif, insentif dan kegiatankegiatan sebelum tahun 200. Pendokumentasian ini penting dalam manajemen penelitian agar menghasilkan topik-topik penelitian yang lebih berkualitas, konsisten dan tidak rangkap yang kelak akan berdampak luas terhadap penyediaan informasi ilmiah dalam perencanaan dan evaluasi hasil-hasil penelitian maupun menunjang program sinergi topik-topik penelitian khususnya di lingkungan Kedeputian IPT-LIPI. Dukungan SDM dan fasilitas literatur yang telah disebutkan di atas tentu saja bukan suatu potensi yang besar apabila tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai. Untuk itu PPF-LIPI secara terus menerus melangkapi sarana dan prasarana tersebut. Saat ini nilai peralatan Bandung Rp ,- (empat milyar empat puluh enam juta lima puluh empat ribu seratus rupiah) sedangkan di lokasi Serpong adalah Rp ,- (dua milyar tujuh ratus dua puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh enam ribu lima ratus rupiah) Melalui potensi di atas yang didukung oleh manajemen yang komit terhadap tugas pokok dan fungsinya, sebagai gambaran, sumber dana yang berhasil diserap pada tahun 2009 adalah terdiri dari Rp , Rp , Rp dan Rp yang masing-masing bersumber dari DIPA, dana riset kompetitif, Insentif Dikti dan Insentif Ristek untuk 49 topik penelitian berbasis fisika dengan berbagai luaran dan hasil, kerjasama dan pelayanan masyarakat lainnya dalam bidang IPTEK. Uraian ini menggambarkan bahwa PPF-LIPI tidak hanya bertumpu pada sumber dana DIPA LAKIP PPF - LIPI

15 melainkan juga pencarian dana melalui program riset lainnya seperti program riset kompetitif, program Riset Dikti dan program Insentif Ristek. Selama , PPF-LIPI telah melaksanakan kegiatan-kegiatan: Perekayasaan Sistem Pengujian Berbasis Laser dan Transduser Ultrasonik, Perekayasaan Sistem Pelapisan Optis dan Mekanis, Perekayasaan Sistem Instrumentasi, Penelitian Fisika Teoritik dan Komputasi, Pengembangan Advanced Ceramic, Pengembangan Nano Material, Komposit Polimer, Bio-Polimer, Komponen Fuel Cell, Pengembangan Perangkat Lunak, Instrumentasi, Aplikasi Geofisika, dan Geologi, Metode dan Teknologi Perlindungan Lingkungan dan Pengembangan Sistem & Teknologi Proses untuk Konservasi Energi. Dari kegiatan-kegiatan penelitian tersebut secara keseluruhan telah dapat dihasilkan 78 publikasi ilmiah Internasional 65 jurnal nasional, 27 prosiding internasional 272 prosiding nasional dan 57 paten terdaftar. Di samping itu memperlihatkan peningkatan hasil hasil penelitian dari tahun ke tahun misalnya 2 jurnal tahun 2005 meningkat menjadi 4 jurnal di tahun Aspek lainnya yang merupakan prestasi yang menggambarkan potensi adalah dengan diraihnya berbagai penghargaan bergengsi untuk peneliti antara lain Medco Award bidang energi, Bakrie Award bidang Fisika Teoritik dan Habibie Award dalam 2 tahun berturut turut untuk bidang rekayasa. Di samping itu Pusat Penelitian Fisika juga dipilih sebagai lembaga penelitian terbaik dalam mengembangkan material maju dan nanoteknologi oleh kementerian RISTEK tahun Apresiasi dari dunia Internasional juga telah diperoleh oleh para peneliti di PPF-LIPI. Hal ini tercermin dari dipublikasikannya karya peneliti PPF-LIPI di jurnal internasional bergengsi serta undangan sebagai keynote lecture, invited speaker di pertemuan ilmiah internasional di luar negeri maupun sebagai penyelenggara seminar-seminar internasional. Selain prestasi-prestasi dan apresiasi di atas dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat PPF-LIPI juga menerima berbagai kunjungan dan praktek kerja berbagai pelajar/mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui skema PNBP implementasi pelayanan IPTEK terhadap masyarakat pengguna diantaranya Pengujian Material, Pemasyarakatan Bio Toilet, pengembangan dan pengunaan Energi Hibrid dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan penggunaan High Energi Ball Mill di berbagai lembaga riset termasuk perguruan tinggi merupakan karya nyata yang menyentuh pemangku kepentingan lainnya di bidang aplikasi. SDM, Infrastruktur, prestasi, apresiasi dan acceptance & acessibilty pemangku kepentingan tersebut merupakan potensi yang diharapakan dapat terus tumbuh dan berkembang dengan terus menerus diberikan peluang dan tantangan-tantangan baru yang menjadi stimulus sehingga menjadi suatu kekuatan yang mendorong organisasi untuk maju menjadi institusi terdepan dalam berbagai bidang kompetensi berbasis fisika Isu Isu masa kini dan masa depan Abad ke-2 ditandai oleh isu-isu global yang membelit seluruh dunia. Fenomena perubahan fisis yang yang menyangkut Global Warming dan Climate Change (pemanasan global dan perubahan iklim), krisis energi dan air serta bencana alam. Dengan semakin LAKIP PPF - LIPI

16 melemahnya daya dukung alam terhadap perubahan ini yang ditandai dengan semakin meluasnya kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan semakin melemahkan pula potensi ekonomi, kesehatan dan lingkungan masyarakat. Selain itu seiring dengan semakin langkanya energi fosil dan pemanasan global yang dipicu salah satunya oleh peningkatan gas rumah kaca (GRK) sebagai dampak penggunaan energi fosil demikian dominan yang mengancam kelangsungan kehidupan manusia. Sampai saat ini energi fosil masih menjadi andalan sebagai sumber energi primer bagi pemenuhan kebutuhan akan energi bagi manusia namun daya dukung alam sangat terbatas. Energi merupakan suatu kebutuhan manusia yang diakui sebagai faktor penggerak ekonomi. Sehinga diperlukan mencari sumber-sumber energi baru dan terbarukan yang mengganti atau mensubsidi kebutuhan energi yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya mobilitas manusia mengisi berbagai kegiatan sehari-harinya. Alat-alat transportasi modern yang menggantikan kendaraan tradisional nir-energi semakin memicu kebutuhan akan energi penggerak. Sumber daya alam yang terbatas ini sangat memprihatinkan dan mengancam kehidupan manusia. Dalam mempertahankan kehidupannya manusia modern saat ini menghadapi suatu masalah besar sedangkan daya dukung sumber daya alam terus menerus menyusut. Pencarian sumber energi alternatif harus menjadi prioritas setiap negara yang ingin melindungi rakyatnya dari krisis dan ancaman-ancaman itu. Isu lain berkaitan dengan letak geografis dan kondisi wilayah indonesia yang rawan bencana. Salah satu komitmen Indonesia ditunjukkan dalam program pengurangan resiko bencana. Indonesia memiliki peran penting dengan menggalang kerjasama baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam mengurangi resiko bencana khususnya bencana gempa bumi, longsor dan tsunami. Pusat Penelitian Fisika melakukan penelitian tentang pengembangan instrument untuk sistem monitoring kebencanaan dan perubahan lingkungan. Di sisi lain, semakin tingginya kebutuhan akan material struktur, material industri menyebabkan orang mencari material yang ramah lingkungan, tahan cuaca, mempunyai kekuatan struktur yang kuat, ringan dan ekonomis. Untuk memecahkan masalah-masalah diperlukan penanganan yang cepat dan tepat yang melibatkan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama menghasilkan dan menciptkan suatu great science dalam bidang IPTEK. Kebutuhan-kebutuhan tersebut ke depan haruslah dapat dicukupi oleh teknologi dan SDA dalam negeri. Memperhatikan permasalahan tersebut maka PPF-LIPI mengarahkan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi guna meningkatkan kemampuan nasional dalam penguasaan teknologi material terutama material industri dan pengembangan nanoteknologi untuk mendorong perkembangan dan daya saing industri manufaktur. Kegiatan penelitian diarahkan pada capaian luaran antara lain: pemanfaatan SDA dalam menghasilkan material maju untuk mendukung pengembangan energi alternatif yang lebih berwawasan lingkungan seperti bio-fuel, energi hidrogen dsb, bahan kemasan ramah lingkungan, dan pengembangan proses berbasis nanoteknologi serta rekayasa instrumentasi untuk karakterisasi material maju Permasalahan : Peluang dan Tantangan Kondisi lingkungan strategis merupakan realitas yang merupakan tantangan untuk dihadapi dan juga sekaligus peluang untuk melakukan implementasi IPTEK dalam upaya memberikan solusi bagi pemecahan masalah-masalah nyata di masyarakat. Pemahaman LAKIP PPF - LIPI

17 kolektif terhadap kondisi lingkungan strategis tersebut sangat penting agar terbentuk kesadaran kolektif tentang pentingnya masalah-masalah yang dihadapi agar lembaga tetap dapat bersaing dan berperan sesuai tugas dan fungsinya, baik dalam kancah nasional maupun secara global. Dari tinjauan kondisi lingkungan strategis tersebut, bisa diprediksi bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan yang cukup berat pada beberapa tahun ke depan. Pusat Penelitian Fisika - LIPI, dengan mengacu pada VISI dan MISI lembaga diharapkan dapat menempatkan diri untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut. Seluruh sivitas PPF-LIPI diharapkan dapat memanfaatkan peluang, mampu mengatasi tantangan, serta konsisten dalam kebijakan yang merupakan faktor untuk mendorong keberhasilan dalam melaksanakan program kerja lembaga yang tertuang dalam dokumen Renstra ini Peluang Berdasarkan analisis lingkungan strategis di atas, secara umum peluang-peluang yang ada, tercipta karena beberapa faktor, antara lain:. Informasi teknologi yang makin mudah diperoleh; 2. Market yang semakin terbuka, baik pada sektor swasta maupun Pemda sejalan dengan diberlakukannya Otonomi Daerah; 3. Berbagai krisis yang terjadi secara nasional; 4. Momentum ekonomi nasional yang mulai bergerak keluar dari krisis. Secara lebih khusus peluang-peluang tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Era globalisasi memaksa produk dalam negeri untuk bersaing secara kompetitif dengan produk-produk internasional, sehingga kualitas dan produktifitas harus ditingkatkan agar dapat bersaing secara global. Untuk itu diperlukan sentuhan teknologi. Hal ini membuka peluang bagi PPF-LIPI untuk menjadi institusi penyedia teknologi, melalui usaha penelitian dan pengembangan yang direncanakan, dan dilaksanakan secara terukur dan sistematis. Ketersediaan teknologi menjadi hal utama dan sangat penting dalam usaha PPF-LIPI agar dapat memberikan pelayanan jasa teknologi kepada masyarakat secara maksimal serta mendukung secara penuh setiap program yang ditugaskan oleh LIPI kepada PPF. Skema diseminasi dan aplikasi IPTEK melalui program IPTEKda perlu lebih digalakkan lagi. b. Perkembangan IPTEK yang pesat dan penggunaan sistem informasi secara global telah menyebabkan diseminasi ilmu dan teknologi menjadi semakin mudah. Hal ini memberikan peluang yang luas bagi peneliti dan lembaga, baik untuk melakukan alih alih teknologi maupun untuk mengembangkan teknologi secara mandiri yang sesuai dengan kebutuhan lembaga dan kebutuhan nasional. c. Krisis sumberdaya di bidang energi, air, bahan baku industri dan lingkungan yang terjadi secara global telah menciptakan peluang bagi PPF-LIPI untuk mengembangkan berbagai teknologi di bidang terkait (energi, bahan, dan lingkungan). Dukungan pemerintah untuk mengatasi krisis tersebut berupa kebijakan-kebijakan dan penetapan program nasional (Landmark Energi, Jakstra, dan lainnya) merupakan peluang bagi lembaga untuk ikut serta dalam:. Mengembangkan teknologi energi baru dan terbarukan; LAKIP PPF - LIPI

18 2. Menciptakan teknologi pengolahan dan daur ulang air yang murah dan efisien; 3. Mengembangkan dan meningkatkan aplikasi teknologi pengolahan limbah. d. Krisis nasional di bidang ekonomi dan sering terjadinya bencana alam memberikan peluang kepada PPF-LIPI untuk:. Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan industri dan UKM melalui kegiatan IPTEKda dan sejenisnya; 2. Melakukan implementasi IPTEK di daerah bencana; Tantangan a. Era globalisasi menyebabkan setiap sektor untuk menciptakan layanan dan produk dengan kualitas internasional agar dapat bersaing secara kompetitif. Kualitas yang baik tersebut hanya bisa diciptakan dengan teknologi. Dalam konteks ini maka pihak yang paling membutuhkan peningkatan teknologi adalah pelaku industri kecil dalam bentuk UKK dan UKM. Ini adalah tantangan bagi PPF-LIPI untuk menciptakan teknologi yang aplikatif bagi industri kecil dan sekaligus terjangkau dari segi pembiayaan. b. Perkembangan IPTEK yang pesat dan kemudahan akses untuk mendapatkannya menyebabkan persaingan yang ketat di kalangan para peneliti, baik peneliti dalam negeri maupun asing. Tantangan bagi PPF-LIPI adalah untuk terus meningkatkan kemampuan SDM dan kualitas sarana penelitian agar dapat terus mengikuti perkembangan IPTEK dari waktu ke waktu. Termasuk ke dalamnya adalah kemampuan untuk menggalang dana penelitian. c. Krisis sumber daya telah menciptakan peluang untuk melakukan terobosan teknologi. Namun demikian terobosan teknologi alternatif membutuhkan dukungan dana yang besar dan SDM yang handal. PPF-LIPI perlu mengusahakan pendanaan alternatif, misalnya melalui kerjasama bilateral ataupun kerjasama kemitraan dengan pihak industri. d. Krisis nasional multidimensi telah mengalihkan alokasi dana yang ada ke arah program-program lain dengan prioritas lebih mendesak, sehingga melemahkan kemampuan pemerintah untuk melakukan investasi dalam bidang penelitian. Ini menjadi tantangan bagi PPF-LIPI untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak industri dan lembaga-lembaga lain agar dapat meningkatkan dana penelitian. Tantangan lain bagi lembaga adalah menciptakan teknologi yang aplikatif untuk kondisi darurat, sehingga bisa digunakan setiap saat ketika dibutuhkan. e. Tuntutan masyarakat yang meningkat adalah tantangan yang cukup berat bagi PPF-LIPI untuk memenuhinya, karena sumber daya lembaga sendiri relatif tidak meningkat selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah tantangan bagi PPF-LIPI untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada agar kualitas output lembaga meningkat, walaupun dari segi sumber daya tidak meningkat. Ringkasan analisis peluang dan tantangan yang dihadapi oleh Pusat Penelitian Fisika LIPI dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:. LAKIP PPF - LIPI

19 Tabel 2 : Analisis, Peluang Dan Tantangan PPF - LIPI Lingkungan Strategis Era Globalisasi Perkembangan IPTEK Krisis Sumber daya Krisis Nasional Multidimensi Tuntutan Masyarakat Peluang a. Meningkatkan diseminasi dan implementasi IPTEK kepada industri kecil/ UKM untuk memperkuat daya saing a. Informasi perkembangan dan kemajuan IPTEK makin mudah diperoleh hingga menciptakan peluang untuk alih teknologi b. Melakukan positioning dan mengembangkan kompetensi secara mandiri sesuai kebutuhan lembaga a. Melakukan terobosan litbang teknologi energi dan bahan yang ramah lingkungan dan sustainable b. Membuat bahan baku alternative a. Melakukan implementasi IPTEK di daerah bencana b. Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan industri c. Meningkatkan kegiatan IPTEKda a. Menciptakan produk IPTEK yang berkualitas tinggi Tantangan a. Menciptakan teknologi yang murah dan tepat guna sesuai kebutuhan pasar/ UKM b. Masuknya teknologi luar negeri yang lebih murah a. Meningkatkan kesiapan SDM untuk alih teknologi b. Mempersiapkan sarana dan prasarana penelitian yang memadai c. Meningkatkan dana penelitian d. Memenangkan persaingan dengan peneliti asing a. Meningkatkan kesiapan SDM dan sarana penelitian b. Mencari sumber dana penelitian yang cukup besar a. Meningkatkan kesiapan SDM dan teknologi yang dibutuhkan b. Menambah dana penelitian secara mandiri c. Menciptakan teknologi yang lebih aplikatif a. Kualitas layanan dan produk harus sesuai dengan tuntutan masyarakat 2.3. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis LAKIP PPF - LIPI

20 2.3.2 MISI Untuk mencapai VISI yang telah ditetapkan di atas, maka ditetapkan MISI Pusat Penelitian Fisika LIPI sebagai berikut:. Menciptakan great science (terobosan ilmiah) di bidang fisika. 2. Meningkatkan invensi dan inovasi di bidang IPTEK berbasis fisika untuk memperkuat daya saing industri dan ekonomi nasional 3. Meningkatkan pendayagunaan hasil-hasil penelitian dalam memberikan solusi terhadap masalah-masalah aktual nasional. 4. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan nasional bidang IPTEK berbasis fisika. 5. Meningkatkan kinerja manajemen penelitian dan pelayanan masyarakat Tujuan dan Sasaran Strategis Pusat Penelitian Fisika LIPI mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut: Tujuan a. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penelitian IPTEK berbasis fisika b. Meningkatkan nilai invensi di bidang fisika ke arah inovasi bernilai ekonomi c. Meningkatkan peran lembaga dalam menciptakan kebijakan strategis di dalam memajukan IPTEK d. Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan berdasarkan best management practices e. Meningkatkan sarana dan prasarana penelitian f. Meningkatkan pelayanan masyarakat Sasaran. Meningkatnya kualitas pengetahuan peneliti di bidang kompetensi fisika. 2. Meningkatnya kualitas hasil penelitian bidang fisika (produk HAKI). 3. Meningkatnya keterlibatan peneliti dalam kegiatan ilmiah internasional. 4. Meningkatnya hasil litbang yang dipakai masyarakat. 5. Meningkatnya jumlah kerjasama ilmiah 6. Tersedianya dokumen kajian ilmiah/rancangan kebijakan nasional dalam memajukan IPTEK 7. Terwujudnya manajemen organisasi yang efektif, efisien, dan taat azas 8. Terbinanya Sumber Daya Manusia penelitian dan seluruh jajaran pendukungnya. Keterkaitan VISI, MISI, Tujuan dan Sasaran serta indikator terukur pencapaian, dapat dilihat pada LAMPIRAN 2.4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dengan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 200, telah ditetapkan organisasi dan tata kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan telah dijabarkan dengan Keputusan LAKIP PPF - LIPI

21 Kepala LIPI No. 5/M/200, tanggal 5 Juni 200 pasal 73 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Penelitian Fisika (PPF LIPI), sebagai berikut : 3. Tugas Pokok PPF LIPI mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanakan penelitian bidang fiiska serta evaluasi dan penyusunan laporan Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya PPF LIPI menyelenggarakan fungsi : h. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang fisika, i. menyusun pedoman, pembinaan, dan pemberian bimbingan teknis penelitian bidang fisika, j. menyusun rencana, program, dan pelaksanaan penelitian bidang fisika, k. memantau pemanfaatan hasil penelitian bidang fisika, l. memberikan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang fisika, m. mengevaluasi dan menyusun laporan penelitian bidang fisika, dan n. melaksanakan urusan tata usaha Struktur Organisasi Struktur organisasi dibentuk berdasarkan SK Kepala LIPI No. 5/M/200 tanggal 5 Juni 200, dan sebagai hasil reorganisasi LIPI sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 03 tanggal 3 September 200. PPF-LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat setingkat eselon II, membawahi tiga Bidang penelitian yaitu bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika, Bidang Fisika Bahan Baru serta Bidang Fisika Industri dan Lingkungan, satu Bidang Sarana dan Prasarana Penelitian, dan satu Bagian Tata Usaha. Di dalam Bidang penelitian membawahi langsung kelompok jabatan fungsional peneliti. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan semua tugas dan fungsi organisasi dapat berjalan sesuai dengan VISI dan MISI yang telah dituangkan dalam dokumen Renstra. Uraian bidang-bidang dan bagian-bagian beserta tugasnya tersebut adalah sebagai berikut :. Bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan perusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang instrumentasi fisis dan optoelektronika. Bidang ini membawahi kelompokkelompok peneliti berdasarkan jabatan fungsional dan kompetensi intinya. 2. Bidang Fisika Bahan Baru, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan perusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang fisika bahan baru. LAKIP PPF - LIPI

22 Bidang ini membawahi kelompok-kelompok peneliti berdasarkan jabatan fungsional dan kompetensi intinya. 3. Bidang Fisika Industri dan Lingkungan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan perusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang fisika inudstri dan lingkungan. Bidang ini membawahi kelompok-kelompok peneliti berdasarkan jabatan fungsional dan kompetensi intinya. 4. Bidang Sarana Penelitian yang terdiri atas tiga sub bidang, yaitu: a. Sub Bidang Sarana Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang instrumentasi fisis dan optoelektronika. b. Sub Bidang Sarana Fisika Bahan Baru, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang fisika bahan baru. c. Sub Bidang Sarana Fisika Industri dan Lingkungan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang fisika industri dan lingkungan. 5. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, serta pelayanan jasa dan informasi, terdiri atas empat sub bagian, yaitu: a. Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan, mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kerasipan, rumah tangga, dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara; d. Sub Bagian Jasa dan Informasi, mempunyai tugas melakukan urusan layanan jasa informasi. Bagan struktur organisasi PPF-LIPI dapat dilihat pada LAMPIRAN 2. Kelompok Peneliti yang ada pada ketiga bidang di atas dapat diklasifikasikan menurut jabatan fungsional dan kompetensi intinya. Kelompok Peneliti ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional dan kompetensi intinya. Saat ini, kompetensi inti yang ada pada setiap Bidang tersebut adalah:. Kelompok Peneliti Bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika: Fisika Teori dan Komputasi, Teknologi Laser, Uji/Evaluasi (optik & ultrasonik), Plasma dan Pelapisan, Instrumentasi/Kontrol, serta Aplikasi Serat Optik. 2. Kelompok Peneliti Bidang Fisika Bahan Baru: Keramik Teknik, Polimer, Semikonduktor, Eko material, Fuel Cell, serta Nano material. 3. Kelompok Peneliti Bidang Fisika Industri dan Lingkungan: Fisika Bumi, Fisika Energi, serta Fisika Lingkungan. LAKIP PPF - LIPI 200 7

23 Setiap Kelompok dikoordinasi oleh Koordinator Kelompok Peneliti yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidangnya masing-masing STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Memperhatikan rencana yang terkandung dalam RPJMN II yaitu yang terkait dengan: Sistem Inovasi Nasional (SIN); Penguasaan, Penguatan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; dan Renstra LIPI dan Renstra koordinatif kedeputian IPT, maka Pusat Penelitian Fisika menetapkan strategi, kebijakan dan program implementatif sebagai berikut: 2.5. Strategi PPF - LIPI Dalam upaya mencapai target yang direncanakan, maka secara umum Pusat Penelitian Fisika akan: a. memperkuat kompetensi inti dan SDM, b. mengarahkan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis fisika. c. peningkatan kerjasama dengan pihak lain dan peningkatan promosi. untuk dapat menghasilkan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh industri ataupun masyarakat luas, atau menghasilkan penemuan bernilai yang dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kerangka pemikiran tersebutlah yang menjadi dasar arah dan kebijakan PPF-LIPI karena sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan maka disusun strategi untuk mencapai hasil yang maksimal. Dilaksanakan dengan reformasi birokrasi yan segera akan dilaksanakan, diharapkan kinerja akan meningkat dan hasil yang dicapai sesuai dengan yang direncanakan Strategi Pengelolaan Lembaga: Memberikan solusi terhadap masalah-masalah aktual yang menyangkut tugas dan fungsi lembaga Mengadopsi dan menerapakan sistem manajemen kendali mutu Mengelola manajemen lembaga secara akuntabel, efektif dan efisien Strategi Pengelolaan SDM: Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui program pendidikan, pelatihan, dan pengkaderan Meningkatan kemampuan kelompok penelitian sesuai dengan bidang kepakarannya Menciptakan suasana kerja yang kondusif, kooperatif dan produktif Strategi Peningkatan Kinerja : LAKIP PPF - LIPI

24 Meningkatkan kualitas substansi topik penelitian melalui proses seleksi sesuai dengan skala prioritas. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala dan substansial Mendorong peneliti untuk aktif dalam organisasi keilmuan nasional dan internasional Mendorong dan memfasilitasi peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian di jurnal nasional dan internasional. Mendorong peneliti untuk meningkatkan HKI Menjalin hubungan kerja sama penelitian secara nasional maupun internasional. Mendorong peneliti untuk melakukan penelitian aplikatif Meningkatkan kontrak riset melalui skema PNBP. Meningkatkan kegiatan promosi dan diseminasi hasil-hasil penelitian Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana: Mengoptimalkan penggunaan sarana & prasarana yang ada Mengadakan peralatan penelitian dan sarana pendukungnya sesuai dengan prioritas kegiatan penelitian dan ketersediaan dana. Uraian kegiatan ini terdapat pada LAMPIRAN 3. Memelihara peralatan penelitian dan sarana pendukungnya Mengoptimalkan penggunaan sarana ICT bagi proses manajemen inventori. Pengaktifan kembali dan mengupayakan akreditasi bagi jurnal TELAAH Kebijakan Program : SDM Menyusun kegiatan penelitian sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dalam Renstra LIPI dan Renstra Koordinatif Kedeputian bidang IPT Melaksanakan kegiatan penelitian secara optimal dan profesional. Pengawasan : Peningkatan kuantitas ditujukan terutama untuk peneliti dan peningkatan kualitas SDM untuk semua bidang termasuk SDM pendukung melalui perekrutan peneliti sesuai perencanaan, pengkaderan dan pendidikan/pelatihan. LAMPIRAN 4 Melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan secara berkesinambungan. Memperkuat kompetensi dan kewenangan tim PME. Memberi insentif dan sanksi (reward and punishment) terhadap kinerja karyawan. Anggaran : Mengoptimalkan potensi lembaga untuk memperoleh pendanaan anggaran penelitian dari berbagai sumber baik dalam dan luar negeri. Meningkatkan anggaran PNBP dari dari berbagai kegiatan. LAKIP PPF - LIPI

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

L1. STRUKTUR ORGANISASI

L1. STRUKTUR ORGANISASI L1. STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PPF-LIPI L2. MATRIKS RENSTRA 2010-2014 LAMPIRAN 2 : RENCANA STRATEGIS PPF LIPI TAHUN 2010-2014 VISI P2F-LIPI adalah: Menjadi pusat penelitian ilmu

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO IR. MASHURY WAHAB, M.Eng DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA,

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat 2016-2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Kata Pengantar Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI 2010-2014 KATA PENGANTAR Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai peran dan tugas melaksanakan pengkajian, pengujian, pengembangan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA INDUK RISET NASIONAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA INDUK RISET NASIONAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA INDUK RISET NASIONAL TAHUN 2017-2045 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Organisasi Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang elektronika

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kami

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 2013 KATA PENGANTAR Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2012 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO DR. MASHURY DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA, ST LIA MULIANI,

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Bambang Tjahjono Bidang Program

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Kedudukan Pusat Data dan Informasi sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER. KBSN-01 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika. KATA PENGANTAR Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci