PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
|
|
- Liana Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Bambang Tjahjono Bidang Program dan Kerjasama ABSTRAK Penyusunan Rencana strategis Pusat Sumber Daya Geologi Tahun ini disusun sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian/Lembaga Tahun Rencana strategis ini dimaksudkan sebagai dokumen pedoman dalam penyusunan rencana kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi jangka pendek dan jangka menengah, yaitu tahun , juga sebagai dasar dalam penilaian kinerja Pusat Sumber Daya Geologi yang mencerminkan pemerintah yang baik, bersih, transparan dan akuntabel (good governance). PENDAHULUAN Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 menyebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan suatu proses berorientasi pada hasil yang hendak dicapai oleh suatu instansi selama kurun waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun, dengan memperhitungkan segala aspek termasuk potensi, peluang dan kendala yang ada dan yang mungkin akan timbul. Perencanaan stategis memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan strategi, nasional maupun global. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0030 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber daya Mineral, terjadi perubahan organisasi pada Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral menjadi Pusat Sumber Daya Geologi di bawah unit Eselon I Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber daya Mineral. Dengan adanya reorganisasi ini maka Pusat Sumber Daya Geologi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, penyelidikan dan pelayanan informasi bidang sumber daya geologi yang mencakup mineral, batubara, gambut, bitumen, panas bumi, minyak dan gas bumi. Dengan mengacu pada pasal 19 ayat (1), Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM nasional) Tahun dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun Selanjutnya pada pasal 2 ayat (2) Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tersebut, RPJM Nasional menjadi pedoman bagi Kementerian/ Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga yang juga merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian/Lembaga Tahun Oleh karena itu sebagai tindak lanjut pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian/Lembaga Tahun , serta adanya perubahan reorganisasi diatas, maka untuk melaksanakan tugas tersebut perlu disusun rencana strategi Pusat Sumber Daya Geologi selama kurun waktu mulai tahun yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan perencanaan strategis yang merupakan tolok ukur penting dari suatu sistem akuntabilitas dan kinerja yang efektif dan efisien, dalam rangka mengantisipasi perkembangan masa depan suatu instansi, serta untuk mewujudkan sebagai Pusat institusi pemerintah bagian dari Badan Geologi Nasional
2 yang handal dalam mengungkap potensi sumber daya geologi dan pelayanan informasi bidang sumber daya geologi (Gambar 1). Dalam penyusunan Rencana Strategi, secara garis besar terbagi menjadi 4 (empat) bab meliputi: Bab I : Pendahuluan Bab II : Tugas Pokok dan Fungsi Bab III : Perkembangan Lingkungan Strategis Bab IV : Perencanaan strategis Lampiran : - Matrik Renstra PMG - Matriks Rencana Kerja (Renja) Tahunan ( ) Dokumen Renstra ini dilengkapi dengan lampiranlampiran Matrik program, sasaran program, indikator kinerja dan kegiatan pokok, serta penyusunan Rencana Kerja Pusat Sumber Daya Geologi tahun TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0030 tahun 2005, Pusat Sumber Daya Geologi adalah salah satu instansi yang berada di bawah Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Pusat Sumber Daya Geologi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, penyelidikan dan pelayanan bidang sumber daya geologi. Dalam melaksanakan tugas Pusat Sumber Daya Geologi menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja; 2. Perumusan rencana dan program, serta kerja sama penelitian dan pelayanan; 3. Penyelenggaraan penelitian dan penyelidikan, rekayasa teknologi, serta rancangbangun dan pemodelan, serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pelayanan; 4. Inventarisasi dan eksplorasi wilayah keprospekan sumber daya minyak dan gas bumi, mineral, batubara, gambut, bitumen padat dan panas bumi; 5. Penyusunan neraca sumber daya geologi, serta pemetaan tematik potensi, serta pemberian rekomendasi potensi; pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan dan kepegawaian pusat; 6. Pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan; 7. Pengembangan sistem manajemen mutu kelembagaan pusat; 8. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan dan kepegawaian pusat; 9. Pembinaan kelompok jabatan fungsional pusat; 10. Evaluasi penyelenggaraan penelitian, penyelidikan dan pelayanan kebumian di bidang sumber daya geologi; Untuk menunjang dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Pusat Sumber Daya Geologi mempunyai struktur organisasi, seperti terlihat pada bagan (gambar 2). PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS Analisis lingkungan strategis diperlukan dalam rangka optimalisasi peningkatan kinerja Pusat Sumber Daya Geologi terutama yang berkaitan dengan optimalisasi dalam bidang penelitian, penyelidikan dan pelayananan sumber daya geologi. Pembahasan analisis lingkungan strategis ini mencakup identifikasi faktor lingkungan internal untuk mendefinisikan kekuatan dan kelemahan Pusat Sumber daya Geologi, serta faktor lingkungan eksternal yang berupa peluang dan ancaman. Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan Pusat Sumber Daya Geologi terhadap misi dinilai secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan pengamatan kinerja selama bekerja di PMG. Hasil penilaian terhadap aspek urgensi, dukungan dan keterkaitan faktor disusun dalam Matriks Formulasi Strategi SWOT (Tabel 1). PERENCANAAN STRATEGIS Untuk menyusun rencana strategis tersebut perlu ditetapkan visi dan misi, tujuan, sasaran dan kebijakan serta program kegiatan. Dalam penyusunan rencana strategis ini disusun program kegiatan jangka menengah tahun Visi Menjadi institusi terdepan dalam penyediaan dan pelayanan data dan informasi Sumber Daya Geologi Indonesia. Misi 1) Meningkatkan pengungkapan potensi sumber daya geologi untuk investasi sektor energi dan sumber daya mineral.
3 2) Meningkatkan pelayanan data dan informasi potensi sumber daya geologi untuk mendukung investasi sektor energi dan sumber daya mineral serta penataan ruang wilayah. 3) Memberikan pelayanan jasa penelitian dan bimbingan serta pelayanan teknis bidang sumber daya geologi. 4) Mendorong kegiatan eksplorasi untuk penemuan daerah potensi baru sumber daya mineral, batubara, gambut, bitumen padat, panas bumi serta minyak dan gas bumi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya geologi di Indonesia. 5) Merumuskan pedoman dan prosedur kerja di bidang sumber daya geologi. 6) Mendorong diterapkannya azas-azas konservasi di setiap kegiatan penambangan bahan galian dan panas bumi berupa optimalisasi penambangan bahan galian dan kesinambungan energi panas bumi, serta mendorong terwujudnya lingkungan kehidupan manusia yang lebih baik. 7) Meningkatkan dan memelihara kerjasama internasional dalam rangka alih teknologi dan pengetahuan. 8) meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah melalui pengembangan pengetahuan, kemampuan kualitas dan kinerja sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan sistem manajemen mutu kelembagaan yang efektif dan efisien untuk menjadikan aparatur pemerintah yang kompeten, bersih, dan akuntable (good governance). Tujuan 1. Meningkatkan inventarisasi, eksplorasi wilayah keprospekan dan evaluasi bidang sumber daya geologi; 2. Melaksanakan penelitian dan rekayasa teknologi, rancang bangun serta pemodelan bidang sumber daya geologi ; 3. Meningkatkan kerjasama dengan negara lain dalam mempercepat pengungkapan potensi sumber daya geologi; 4. Menyusun neraca sumber daya dan cadangan sumber daya geologi; 5. Meningkatkan ketersediaan, pengelolaan dan pelayanan data dan informasi potensi sumber daya geologi; 6. Menyusun rumusan pedoman dan prosedur kerja, bidang sumber daya geologi ; perencanaan kerja, evaluasi pelaksanaan kerja, pelaporan serta akutanbilitas kinerja program; 7. Meningkatkan pelayanan jasa teknologi bidang sumber daya geologi; 8. Mendorong terwujudnya penerapan azas-azas konservasi dalam pengelolaan sumber daya geologi yang optimal, efektif, efisien berwawasan lingkungan dan berkelanjutan; 9. Mengembangkan sistem manajemen mutu kelembagaan dan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan, dan sumber daya manusia. Sasaran Strategi 1. Bertambahnya pengungkapan potensi sumber daya geologi bagi kepentingan inventasi sektor energi dan sumber daya mineral serta ilmu pengetahuan dengan tersedianya data dan informasi sumber daya mineral, batubara, panas bumi, serta minyak dan gas bumi. 2. Tersusunnya dan bertambahnya komunikasi data dan informasi potensi dan neraca sumber daya mineral, batubara, panasbumi, minyak dan gasbumi untuk kepentingan inventasi sektor energi dan sumber daya mineral melalui pengembangan basis data, sistem dan jaringan informasi, pengolahan dan analisis data dan informasi yang akurat, terkini dan mudah diakses; 3. Tercapainya pelayanan jasa ekplorasi, penelitian, pengembangan dan laboratorium serta pelayanan publik yang standar, memberikan wawasan dan kemampuan pengelolaan potensi sumber daya mineral, batubara, panas bumi, minyak dan gas bumi. 4. Terlaksananya penerapan azas-azas konservasi dalam pemanfaatan sumber daya geologi. 5. Tersedianya pedoman, dan prosedur; serta pemberian rekomendasi teknis bidang sumber daya minyak dan gas bumi, mineral, batubara, dan panas bumi. 6. Terkelolanya administrasi umum, sumber daya manusia dan organisasi, prasarana dan sarana, perencanaan dan pembiayaan institusi bidang sumber daya geologi sebagai bagian dari pembinaan institusi nasional bidang geologi yang efektif, efisien, akuntabel dan berdaya saing melalui penatausahaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, kerjasama luar negeri, evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi;
4 Cara Pencapaian Tujuan Dan Sasaran Untuk menunjang keberhasilan kegiatan, tujuan dan sasaran strategi Pusat Sumber Daya Geologi perlu disusun langkah-langkah strategi dan kebijakan sebagai acuan pelaksanaan tugas untuk tercapainya sasaran yang dikehendaki sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. a. Strategi 1. Meningkatkan inventarisasi dan eksplorasi wilayah keprospekan minyak dan gas bumi, mineral, batubara dan gambut, bitumen padat dan panas bumi di seluruh Indonesia dalam rangka mempercepat penyediaan data dan informasi sumber daya geologi; 2. Menciptakan model-model rekayasa rancang bangun bidang sumber daya geologi yang dapat diterapkan untuk perencanaan wilayah. 3. Melakukan up dating secara terus menerus dan berkesinambungan dalam penyusunan neraca sumber daya dan cadangan sumber daya geologi Indonesia 4. Bekerjasama dengan negara maju dalam mempercepat pengungkapan potensi sumber daya geologi. 5. Memberikan rekomendasi geologi bagi kepentingan konservasi sumber daya geologi bagi kepentingan perlindungan manusia dan lingkungan. 6. Menciptakan dan mengembangkan sistem data dan informasi sumber daya geologi yang handal bagi kepentingan pelayanan kepada publik baik dalam dan luar negeri 7. Meningkatkan pengetahuan aparat daerah otonom melalui bimbingan teknik inventarisasi, eksplorasi dan sosialisasi pengelolaan data sumber daya geologi. 8. Proaktif mempromosikan wilayah prospek sumber daya geologi dan potensi geologi lainnya kepada sektor lain untuk dikembangkan. b. Kebijakan 1. Mengintensifkan inventarisasi, evaluasi, pemetaan, penyelidikan, penelitian dan pengembangan, serta kajian unggulan sumber daya geologi untuk peningkatan investasi sektor energi dan sumber daya mineral; bekerjasama dengan negara maju dalam mempercepat pengungkapan potensi sumber daya geologi; 2. Menciptakan dan mengembangkan sistem data dan informasi sumber daya geologi bagi kepentingan pelayanan publik dan jasa 3. Proaktif mempromosikan wilayah-wilayah prospek sumber daya geologi di tingkat nasional dan daerah untuk dikembangkan. 4. Menciptakan model-model, rancang bangun, rekayasa teknik, dan menyusun neraca, serta sosialisasi, penyuluhan dan bimbingan teknis daerah. 5. Meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral dalam rangka mempercepat pengungkapan potensi sumber daya geologi dan pertukaran alih teknologi. 6. Melakukan kajian dan evaluasi teknis tentang konservasi sumber daya geologi, bagi kepentingan manusia dan lingkungan. 7. Membangun institusi pemerintah melalui pengembangan pengetahuan, kemampuan kualitas dan kinerja sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan sistem manajemen mutu kelembagaan yang efektif dan efisien untuk menjadikan aparatur pemerintah yang kompeten, bersih, dan akuntable (good governance). 8. Memberdayakan sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan di tingkat nasional dan daerah tentang penerapan geologi bagi kepentingan berbagai aspek pembangunan melalui penatausahaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, kerjasama luar negeri, evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi sumber daya manusia dan organisasi; Program Pembangunan Berdasarkan Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah nasional (RPJM) yang ditentukan oleh Bappenas, maka Program Pembangunan Sektor ESDM TAHUN yang sesuai dengan Tugas dan fungsi Pusat Sumber daya Geologi meliputi : Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Pemerintahan Program Pembinaan Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Program Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Sumber Daya Mineral dan Batubara Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
5 Strategi Analisis Faktor Eksternal Strategi Analisis Faktor Internal Peluang (Opportunies) : 1. Potensi sumber daya geologi Indonesia cukup besar dan belum seluruhnya terungkap (O-1) 2. Investasi swasta dalam pertambangan semakin meningkat. (O-2) 3. Program kerjasama luar negeri untuk kegiatan eksplorasi dan penelitian tersedia. (O-3) Ancaman (Threat) : 1. Perubahan politik dan kebijakan (T- 1) 2. Belum adanya standar nasional penghitungan sumber daya geologi (T-2) 3. Tidak adanya Perda yang mengatur alur data sumber daya geologi dari daerah ke pusat. (T-3) Kekuatan (Strenght) : 1. Pemegang kewenangan data dan informasi sumber daya geologi di Indonesia. (S-1) 2. Perencanaan berbasis kinerja telah dimulai (Lakip/Renja/Renstra) (S-2) 3. Jumlah sumber daya manusia memadai secara kuantitas.(s-3) Asumsi S O Penguatan/Mobilisasi 1. Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia - Mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam dan luar negeri - Pemberdayaan SDM dengan alih profesi dari non teknik ke teknik 2. Meningkatkan kualitas data dan informasi sumber daya geologi - Tingkat keakuratan data dan informasi - Mengembangkan basis data melalui website - Meningkatkan manajemen basisdata dan informasi sumber daya geologi. 3. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak (bilateral dan multilateral, serta antar instansi daerah otonom) - Kerjasama teknik dalam rangka alih teknologi - Memperluas jaringan data antar daerah dan pusat 4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan renstra/rencana Kerja Tahunan Asumsi S T Menangkap Peluang 1. Meningkatkan perencanaan program penelitian dan penyelidikan 2. Menyusun pedoman standar nasional perhitungan sumber daya geologi 3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pusat dan daerah Kelemahan (Weakness) : 1. Sinkronisasi manajemen database sumber daya geologi belum berjalan secara optimum. (W-1) 2. Rasio tenaga ahli teknik dan non teknik tidak seimbang (W-2) 3. Standar/kriteria kinerja penelitian, penyelidikan dan pelayanan di bidang sumber daya geologi masih belum tersedia (W-3) Asumsi W O Pengembangan 1. Meningkatkan koordinasi manajemen data baik internal maupun eksternal secara terpadu 2. Mengembangkan sistem basis data terpadu 3. Menyusun dan menerapkan pelaksanaan standar/kriteria kinerja (SOP) 4. Meningkatkan penerimaan tenaga ahli teknik - Meningkatkan - Melakukan updating data secara kontinu - Mempercepat transfer data hardcopy menjadi data digital 5. kerjasama penyelidikan dan penelitian. Asumsi W T Penyelamatan 1. Reposisi; kaji ulang perencanaan stratejik; revitalisasi lembaga 2. Meningkatkan pengawasan dan evaluasi program kegiatan dan kinerja organisasi 3. Meningkatkan sosialisasi dan bimbingan teknik ke daerah Tabel 1. Matrik Formulasi Strategi SWOT
6 VISION Organization Values SWOT Analysis MISION Goals Outcome/Impact Indicators Objectives Policy Output/outcome Indicators PROGRAMS Gambar 1. Metodologi Penyusunan RENSTRA-PMG KEPALA PUSAT BAGIAN TATA USAHA Ir. Calvin KK Gurusinga MSc Sub Bag Umum & Kepegawaian Sub Bag Keuangan & RT BIDANG SARANA TEKNIK BIDANG PROGRAM & KERJASAMA BIDANG INFORMASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB-BID LABORATORIUM SUB-BID PROGRAM SUB-BID PENERAPAN SISTEM INFORMASI ENERGI FOSIL PANAS BUMI SUB-BID SARANA PENYELIDIKAN SUB-BID KERJASAMA SUB-BID PENYEDIAAN INFORMASI PUBLIK MINERAL KONSERVASI Gambar 2. Struktur Organisasi PMG
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi, visi, misi dan fungsi perusahaan serta deskripsi kerja yang ada di lingkungan Sumber Daya Geologgi
Lebih terperinci1945 : Dibentuk Jawatan Tambang dan Geologi, Kementerian Kemakmuran
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pusat Sumber Daya Geologi telah didirikan sejak zaman belanda pada tahun 1850 yang dulu bernama Dienst Van Het Mijnwezen. Pada tahun 1863 Dienst Van
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah
Lebih terperinciDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL B A D A N G E O L O G I PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL B A D A N G E O L O G I PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI JALAN SOEKARNO-HATTA NO. 444, BANDUNG 40254 TLP. 5202698, FAX. 5226263, E-Mail =dim@esdm.go.id= Website =http://www.dim.esdm.go.id
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Lebih terperinciBAB II PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI. 2.1 Sejarah Perusahaan
BAB II PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI 2.1 Sejarah Perusahaan Pusat Sumber Daya Geologi telah berdiri sejak zaman Belanda pada tahun 1850 yang dulu bernama Dienst Van Het Mijnwezen. Dengan berjalannya waktu
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Kedudukan Pusat Data dan Informasi sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER. KBSN-01 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana
Lebih terperinciRencana Strategis
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciPeraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
- 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG
1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.4, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas perencanaan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan
7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara disingkat Puslitbang tekmira, lahir dari penggabungan Balai Penelitian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut
Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciRenstra BKP5K Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf
Lebih terperinciArsip Nasional Republik Indonesia
Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017
PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam
Lebih terperinciDINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI
KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4
i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,
Lebih terperinciBAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI
BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor
Lebih terperinci2.1 Rencana Strategis
2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lebih terperinciLKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN
B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,
Lebih terperinciRencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH
1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP
PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN TANGGAMUS, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus
Lebih terperinciPUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI. JALAN SOEKARNO-HATTA NO. 444, BANDUNG TLP , FAX , Website =http://www.dim.esdm.go.
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI JALAN SOEKARNO-HATTA NO. 444, BANDUNG 40254 TLP. 5202698, FAX. 5226263, Website =http://www.dim.esdm.go.id SEJARAH PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (1) Masa Penjajahan Belanda 1850 :
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciRencana Strategis (RENSTRA)
Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum
BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum Bidang kedeputian di lingkungan Badan SAR Nasional (BASARNAS) terbentuk seiring dengan reorganisasi lembaga ini menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Terdapat
Lebih terperinciKETERKAITAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RENCANA TATA RUANG DAN WILAYAH SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KETERKAITAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RENCANA TATA RUANG DAN WILAYAH SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Oleh : Handoko Setiadji, S.T. Abstrak Rencana pembangunan memuat arahan kebijakan pembangunan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011
KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciMendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia
E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinci- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
- 2-3. 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Puslitbang Geologi Kelautan (P3GL) Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) dimulai dengan dibentuknya Seksi Geologi Marin dan Seksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Instasi Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) dimulai dengan dibentuknya Seksi Geologi Marin dan Seksi Geofisika Marin pada Pusat Penelitian
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN
PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI KELAS II GUNUNG SUGIH Jl. Negara, No. 100 Gunung Sugih Telp. 0725 529858, 0725 529859, fax. 0725 529859 Website
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN SELAYAR
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA RENCANA AKSI PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED) By: TIM P2RUED-P Pedoman Penyusunan dan Petunjuk Teknis RUED Penjelasan Pokok-Pokok
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 http://www.pa-kebumen.go.id KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan
Lebih terperinciKata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii
i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,
KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM
PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM Oleh : Darius Agung Prata Widyaiswara Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Dalam rangka mengembangkan kompetensi sumber
Lebih terperinciJakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Negara Tahun 2012 dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA 2016
PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Lebih terperincisehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)
BAB II RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 1. VISI Tantangan birokrasi pemerintahan masa depan meliputi berbagai aspek, baik dalam negeri maupun manca negara yang bersifat alamiah maupun sosial budaya,
Lebih terperinciLAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Memaparkan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan, serta pembahasan tentang RENSTRA, tujuan dan Sasaran Visi dan Misi, Penetapan Kinerja,
Lebih terperinciRENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT Jl. KH. Mas Mansyur/Awaluddin II No. 2 Tanah Abang Jakarta Pusat 10230 Telp. 021-31927910 Fax. 021-3161118 e-mail: pa.jakartapusat@gmail.com website: pa-jakartapusat.go.id
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciVISI: Menjadi fasilitator pembangunan daerah melalui perencanaan pembangunan yang berkualitas
LAMPIRAN I : RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010-2015 NOMOR : TANGGAL : MATRIKS TUJUAN - SASARAN-STRATEGI-KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALI NAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG
SALI NAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA 2015 Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2015-2019 REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend D.I Panjaitan No. 165
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa agar pengadaan barang/jasa Pemerintah
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA)
RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinci-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG
-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,
Lebih terperinci