PENGEMBANGAN ALAT PENGERlNG KACANG TANAM MODEL SUMUR UNTUK TINGKAT PEDESAAN

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN ALAT PENGERlNG KACANG TANAM MODEL SUMUR UNTUK TINGKAT PEDESAAN Oleh GUNTUR MAKAMINAN F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BO(30R B O G Q R

2 GUNTUR MAKAMINAN. F Pengembangan Alat Pengering Kacang Tanah Model Sumur Untuk Tingkat Pedesaan. Dibawah bimbingan Hadi K Purwadaria, Sutriano dan Ervan Adi Nugroho. Masalah yang dihadapi alat pengering model sumur antara lain adalah rendahnya efisiensi alat, keeulitan pengendalian suhu dan menurunnya nilai mutu bahan haail pengeringan karena adanya bau asap. Modifikasi dilakukan dengan menambah panjang tungku da- ri 1.8 m pada rancangan IPB campur, menjadi 2.15 m, dan me- nambah mulut tungku dengan pintu pengatur udara pembakaran sebagal upeya untuk mengatasi keauliten pengendalian suhu, juga merupakan ueaha untuk menghinda~kan bercmpurnya asap hasil pnrnbakaran dengan udara pengering. Terhambatnya proses pembakaran karena abu siea pembakaran bercampur dengan bahan bakar yang diumpankan secara kontinyu, merupaknn penyebab nilai panas terbuang kedua terbesar sesudah panas yang terbuang melalui cerobong. Usaha untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan dengan member1 rak yang terbungkus dengan kawat kasa sebagai alas untuk proses pem- bakaran, agar abu sisa pernbakaran tersaring dan jatuh ke da- sar tungku, sedangkan bara api tet'ap menyala di atas rak un- it tub: menjaga kelanesungan nyala api bahan baker. mengurwgi...,.,, yang terbuang...,. melalui Uaaha untw.., cfirobon$. ~.., difakukv de- ngan.., mernpgrkecil....,... diameter lubwg pernbuangw -... gae, siaa. psmbp-... karan dari tmgku,.,. ke cftrab,ong...., yang berdiametel:..,.....,. 0.2 m mgnjadl,... 0.OB m.

3 Modifikasi pada lubang pembuangan gas sisa pembakaran tersebut mampu menurunkan jumlah panas yang terbuang melalui cerobong dari rata-rata persen terhadap nilai panas bahm bakar pada alat pengering model sumur rancangan IPB camprrr menjadi rata-rata persen. Percobaan dilakukan pada suhu udara luar 26 OC dengan kelembaban relatip 78 persen untuk percobaan pertama, dan su- hu udsra iuclr. 24 OC dengan kelambehcr. relatip A! peraen untuk percobaan kedua, alat pengering model sumur tersebut mampu menurunkan kadar air dari 36 persen basis basah untuk percobaan pertama dan 73 persen basis basah untuk percobaan kedua menjadi 20 persen basis basah selama 23 jam untuk percobaan pertama dan 21 jam untuk percobaan kedua, dengan konsumsi bahan balcar 49 kg tempurung kelapa untuk percobaan pertama dan 39 kg tempurung kelapa untuk percobaan kedua. Efisiensi pemanasan adalah persen untub percobaan pertama dan persen untuk percobaan kedua, dengan efisiensi pengeringan persen untuk percobaan pertama dan 55 persen untuk percobaan kedua. Pengeringan polong kacang tanah sebanyak 500 kg dari kadar air anal 35 persen basis basah sampai 20 persen basis basah pada suhu udara luar 27 OC dengan kelembaban relatip 70 persen, dengan mengg~akan alac pengering ini, untuk menggunakan suhu udara pengering 50 OC dengan simpangan sekitar 5 OC, dirnana proses pengeringan akan berlangsung se- lama 24 jam dengan &onspsi hahan bakar 40 kg tempuryg kelapa. iv

4 PENGEMBANGAN ALAT PENGERING KACANG TANAH MODEL SUMUR UNTUK TINGKAT PEDESAAN Oleh GUNTUR MAKAMINAN F SKRIPSI Sebagai salah satu eyarat uptuk memperoleh gelar SAR JAN A TEKN OLOQI PERTANIAN ~urusa'n Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Insti tut Pertanian Bogor FAKULTAS TEKNOMGI PERTPNIM. >. -,......

5 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGEMBANGAN ALAT PENGERING KACANG TANAH MODEL SUMUR UNTUK TINGKAT PEDESAAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SAR JANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Mekanieasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh GUNTUR MAKAMINAN F Dilahirkan pada tanggal 26 April 1962 dl Manado Tanggal lulus r 10 Desember 1987 Disetujui, Bogor, If Desember 1987

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan rahmatnyalah Skripsi ini dapat diselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis haturkan terima kasih gang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr.1~. Hadi K. Purwadaria sebagai dosen pembimbing utama, yang telah memberikan bimbingan serta petunjuk selama penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Ir. Sutrisno sebagai dosen pembimbing pendamping, yang telah memberikan bimbingan serta petunjuk selama penyusunan akripsi ini. 3. Bapak Ir. Ervan Adi Nugroho sebagai dosen pembimbing pendamping, yang telah memberikan bimbingan serta petunjuk selama penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Nanang, staf Dinas Pertanian Wilayah I1 Kabupaten Bogor gang banyak memberikan bantuan hingga terlaksananya penelitian masalah khusus. 5. Rekan-rekan yang telah membe*ikan dorongan dan bantuan dalam penyusunan akripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha sebaik mungkin, namun diaadari bahya skripsi ifii masih jauh dari sempurna. Oleh kkarena i u kritik serta saran sangat penulis harapkan derni perbaikan tuliaan selanjutnya.

7 Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanf aat. Bogor, Desember 1987 Penulis

8 DAFTAR SIMBOL : Luas dinding, m 2 : Luas lantai pemanas, m 2 : Luas dinding plenum, m 2 : Berat udara teoritirs yang dibutuhkan bagi pemba- karan semptzrna, kghg bb : Luas penampang cerobong, m 2 : Luas penampang silinder, m 2 : Kandungan karbon dalam bahan bakar, kg/kg bb t Kapasitas panas besi, jhg OK : Kapasitas panas silinder, j/kg OK : Kapasitas panas udara, j/kg OK t Diameter tungku, m : Berat teoritis gas hasil pembakaran, kg/kg bb : Percepatan gravitasi, m/det 2 : Kandungan hidrogen dalam bahan bakar, kghg bb : Nilai panas kotor, kjlkg r Tinggi cerobong, m : Koefisien konveksi di sekitar tungku, w/m2 OK r Koefisien konveksi udara, w/m2 OK : Koefisien konduksi tanah, W/m OK : Panjang, m r Kalor pembakaran bahan Bakar, kkalhg : Kalor penguapan, Wallkg r Plassa udara Fang menembus rak pengering, kg r Masaa udara yang melalui cerobong, kg b

9 : Massa bahan bakar, kg : Massa lantai pengering, kg : Kadar air polong kacang tanah awal, % bb : Massa silinder, kg : Massa uap air yang. dipindahkan, kg : Kandungan nitrogen dalam bahan bakar, kg/kg bb : Nilai kalor beraih, kj/kg r Bilangan Auzelt t Kandungan oksigen dalam bahan bakar, kg/kg bb : Bilangan Prandtl : Panaa yang hilang dengan i = 1,2,3,..., 10 : Panas yang dibutuhkan untuk memindahkan uap air sebesar Mw, kkal : Total panas, kkal : Panaa konveksi dari tungku, W : Panas radiasi dari tungku, W : Bilangan R ayleigh : Kandungan sulfur dalam bahan bakar, kg/kg bb : Suhu awal lantai pengering, OK : ~uhu awal tungku, OK : Suhu awal tanah, OK : Suhu udara aetelah menembus tumpukan, OK a Suhu udara plenum, OK 1' a : Suhu permukattn tungku, K r Suhu permukaan dinding pamanas, OK 0 : Suhu penampang silindsr pengumpan, K

10 0 : Suhu udara lingkungan, K 0 : Suhu dalam cerobong, K : Laju aliran udara dalam cerobong, rn/jam : Jumlah kelebihan udara, % : Kebutuhan udara seaungguhnya, kg : Berat polong kacang tanah awal, kg : Jumlah oksigen yang dibutuhkan, kg : Tebal lapisan, m : Adsorbtivitae tanah 2 : Difuaivitas panas, m /det : Koefisien panas volumetrik, ok-1 : Emisivitas besi : Emisivitas udara : Efisiensi, % : Tetapan Boltzman, W/m 2 ok4 : Viskositas kinematika, m2/det

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115