Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika"

Transkripsi

1 PERAN BUKU AJAR BAGI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK KAIDAH PENCACAHAN DENGAN MENGGUNAKAN BUKU AJAR DI KELAS XI IPA SMA KOLESE DE BRITTO Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : Andrias Eka Fajar Darmawan NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 01 i

2 ii

3 iii

4 HALAMAN PERSEMBAHAN Semua kejadian baik dan besar yang kita sebut keberhasilan itu, dicapai dengan menaiki tangga yang dibangun dari penyelesaian-penyelesaian dari rencana-rencana kita. Rencanakanlah yang akan Anda lakukan, dan lakukanlah yang telah Anda rencanakan Ku persembahkan karyaku ini untuk: Ayahku: S Basyanto Ibuku: Ans. Sukamtinah Adikku: Y Dwi Siswanto Cintaku: Ulitia Bedryana iv

5 v

6 vi

7 ABSTRAK Andrias Eka Fajar Darmawan. 01. Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru yang terjadi dalam pembelajaran topik Kaidah Pencacahan menggunakan buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam di kelas XI IPA SMA Kolose De Britto Tahun ajaran 011/01. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas. Penelitian digunakan untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika menggunakan buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam. Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar matematika di kelas XI IPA SMA Kolese De Britto pada semester satu tahun ajaran 010/011. Guru yang mengajar adalah salah satu pembuat buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam yang digunakan dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada semester satu tahun ajaran 011/01 dengan topik kaidah pencacahan. Pembelajaran dilaksanakan dalam enam pertemuan. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung dan observasi tidak langsung serta menggunakan kuesioner. Kegiatan analisis data dilakukan dalam tiga langkah, yaitu reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran buku ajar bagi guru yang terjadi pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam adalah sebagai berikut: (1) adanya peran buku ajar untuk dibaca: (a) memberikan materi pelajaran, (b) memberikan soal latihan, () adanya peran buku ajar untuk ditulis: (a) memberikan materi pelajaran, (b) memberikan soal latihan, () adanya peran buku ajar untuk individu: (a) saat siswa mengerjakan soal latihan atau sedang berdiskusi, (b) sebelum memberikan materi pelajaran, (c) sebelum memberikan soal latihan. Kata-kata kunci: Kaidah Pencacahan, Buku Ajar, Pembelajaran Matematika, Peran Buku Ajar bagi Guru. vii

8 ABSTRACT Andrias Eka Fajar Darmawan. 01. Textbook's Role for Teachers in Process of Mathematics Learning within Sum Rules Topic Using Textbook for Grade XI Science in SMA Kolose De Britto. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aimed to describe textbook's role for teachers within learning sum rules topic using textbook Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam for grade XI Science in SMA Kolose De Britto academic year 011 / 01. The research was qualitative and descriptive research. Thegathered data were qualitative, which were related to the learning process in class. The research would describe the textbook's role for Mathematics teachers using textbook Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam. The subject of this research was Mathematics teachers in grade XI Science of SMA Kolese De Britto in first semester in academic year 010 / 011. The teacher was one of authors of Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, which was used in learning process. The research was conducted in first semester in academic year 01/01 within sum rules topic. Data were gathered by employing direct and indirect observation. The researcher analyzed data by data reduction, data categorization, and conclusion. The results showed that the textbook's role for teacher in the first meeting up to the sixth meeting were: (1) the textbook's roles for reading were: (a) delivering the materials, (b) giving exercises, () the textbook's roles for writing were: (a) delivering the materials, (b) giving exercises, and () the textbook's roles for an individual were: (a) when students do the exercises or have a discussion, (b) before delivering materials, (c) before giving exercises. Keywords: Sum rules, Textbook, Mathematics Learning, Textbook's Role for Teachers. viii

9 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmatnya, sehingga penulis skripsi dengan judul Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolose De Britto ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma;. Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma;. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma; 4. Almarhum Dr. Susento, MS. yang telah bersedia memberi jalan, inspirasi, saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis; ix

10 . Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis;. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma; 7. Fx. Agus Hariyanto, S.Pd., SE. selaku Kepala Sekolah SMA Kolese De Britto yang telah memberikan ijin dan membantu penulis selama pelaksanaan penelitian; 8. Sriyanto, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA SMA Kolese De Britto yang sudah memberikan waktu, pikiran dan tenaga sebagai subjek penelitian. 9. Siswa kelas XI IPA tahun ajaran 011/01 SMA Kolese De Britto yang sudah memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian. 10. Keluarga tercinta 11. Rekan satu tim penelitian yang selalu memberikan bantuan, kritik dan saran selama proses penelitian dan selama penulisan skripsi ini. 1. Teman-teman pendidikan matematika angkatan 007 yang sudah memberikan dukungan, persahabatan, dan kebahagiaan. 1. Teman-temanku kost Kalkulus serta Ulitia Bedryana yang sudah memberikan dukuangan, persahabatan, cinta dan kebahagiaan. 14. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini. x

11 Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri. Yogyakarta, 1 Januari 01 Penulis Andrias Eka Fajar Darmawan xi

12 DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii viii ix xii xv xvii xix xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... 4 D. Pembatasan Masalah... 4 E. Batasan Istilah... 4 F. Deskripsi Judul... xii

13 G. Manfaat Hasil Penelitian... H. Sistematika Penulisan... BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Matematika... 8 B. Guru C. Buku Ajar... 1 D. Interaksi Guru dan Buku Ajar... E. Topik Kaidah Pencacahan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... B. Subyek Penelitian... C. Waktu dan Tempat Penelitian... 4 D. Metode Pengumpulan Data... 4 E. Metode Analisis Data... BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian... 9 B. Analisis Data 9 1. Analisis Data Rekaman Analisis Data Kuesioner... 0 BAB V HASIL PENELITIAN A. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I.. B. Peran Buku Ajar bagi Guru padapertemuan II... 8 C. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III... 0 xiii

14 D. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV E. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V... F. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI G. Peran Buku Ajar bagi Guru untuk keperluan Individu.... H. Fungsi buku ajar pada pembelajaran Matematika BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Peran Buku Ajar dalam Proses Pembelajaran... B. Fungsi Buku Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Untuk Guru 7 77 C. Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran di kelas BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 8 xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel.1 Tabel. Tabel. Tabel 4.1 Penelitian Bagian dari Penelitian Payung... Aspek-aspek yang Ingin Digali dari kuesioner Guru... Aspek-aspek yang Ingin Digali dari Kuesioner Siswa... Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan I... Hal Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan II Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan III... 4 Tabel 4.4 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan IV... 4 Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan V... 4 Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan VI... 4 Tabel 4.7 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I Tabel 4.8 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II Tabel 4.9 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III... 4 Tabel 4.10 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV. 4 Tabel 4.11 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V... 4 Tabel 4.1 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI... 4 Tabel 4.1 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner Guru... 9 Tabel 4.14 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner Siswa... 1 Tabel 4.1 Peran Buku Ajar bagi Guru Secara Individu... 0 Tabel 4.1 Fungsi Buku Ajar Bagi Guru... 1 Tabel.1 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I... xv

16 Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II... 8 Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III... 0 Tabel.4 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV... 1 Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V... Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI... Tabel.7 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru untuk Individu Tabel.8 Garis Besar Fungsi Buku Ajar dalam Interaksi Guru dan Buku Ajar... 7 xvi

17 DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP Hal. Cuplikan.1 Guru Membaca Materi n!... Cuplikan. Guru Membaca Soal Tentang Notasi Faktorial... Cuplikan. Guru Menuliskan Soal Notasi Faktorial... Cuplikan.4 Guru Menuliskan Definisi n!... 7 Cuplikan. Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu... 7 Cuplikan. Guru Mengajak Siswa Membaca Materi Kaidah Pencacahan... 8 Cuplikan.7 Guru Menulis Soal Tentang Notasi Faktorial... 9 Cuplikan.8 Guru Menyuruh Siswa untuk Membaca Buku Ajar... 9 Cuplikan.9 Guru Mengecek Soal di Buku Ajar... 0 Cuplikan.10 Guru Memilih Beberapa Soal untuk Dikerjakan Siswa... 0 Cuplikan.11 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu... 1 Cuplikan.1 Guru Menuliskan di Papan Tulis Contoh Soal... Cuplikan.1 Guru Melihat Contoh Soal 14 yang Ada di Buku Ajar... Cuplikan.14 Guru Melihat Contoh Soal 1 yang Ada di Buku Ajar... Cuplikan.1 Guru Melihat Soal Latihan 1 dan untuk Dikerjakan Siswa... Cuplikan.1 Guru Melihat Contoh Soal 19 yang Ada di Buku Ajar... Cuplikan.17 Guru Membahas Soal 19 yang Ada di Buku Ajar... 4 Cuplikan.18 Guru Membaca Soal dari Buku Ajar... 4 Cuplikan.19 Guru Melihat Buku Ajar untuk Mengecek... 4 Cuplikan.0 Guru Menuliskan Soal (x+y) 4 di Papan Tulis... 4 Cuplikan.1 Guru Menuliskan Rumus Permutasi dan Pombinasi... xvii

18 Cuplikan. Guru Melihat Materi Kombinasi di Buku Ajar... Cuplikan. Guru Membaca Buku Secara Individu... Cuplikan.4 Guru Melihat Latihan 4 di Buku Ajar... 7 Cuplikan. Guru Melihat Soal dari Buku Ajar... 7 Cuplikan. Guru Melihat Soal di Buku Ajar untuk Tanya Jawab... 7 Cuplikan.7 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar... 8 Cuplikan.8 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar... 8 Cuplikan.9 Guru Melihat Soal-Soal Latihan untuk Dikerjakan Siswa... 8 Cuplikan.0 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar... 9 Cuplikan.1 Guru Menuliskan Soal Latihan di Papan Tulis Cuplikan. Guru Membacakan Soal dari Buku Ajar Cuplikan. Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu Cuplikan.4 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu Cuplikan. Guru Memilih Soal-Soal di Buku Ajar xviii

19 DAFTAR DIAGRAM Hal. Diagram 1 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I... 4 Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II... 4 Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III Diagram 4 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI Diagram 7 Penarikan Kesimpulan Peran Buku Ajar bagi Guru xix

20 DAFTAR LAMPIRAN Hal. Lampiran I Buku Ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam Lampiran II Transkrip Data Transkripsi Data Pertemuan I Transkripsi Data Pertemuan II Transkripsi Data Pertemuan III Transkripsi Data Pertemuan IV Transkripsi Data Pertemuan V Transkripsi Data Pertemuan VI Lampiran III Kuesioner Guru dan Siswa... Kuesioner Guru... Kuesioner Guru dan Jawabannya... Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Guru... 9 Kuesioner Siswa... 4 Beberapa Kuesioner Siswa dan Jawabannya... Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Siswa Lampiran IV Surat-surat... 4 xx

21 Surat Ijin Penelitian... Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah... xxi

22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidang itu buat maksudmaksud dan tujuan instruksional yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolahsekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran (Tarigan, 198). Penelitian ini adalah penelitian berkelompok yang anggotanya adalah Indah Permatasari, Heribertus Antok, Agata Erna dan peneliti sendiri. Data yang peneliti dapatkan sama dengan anggota tim yang lain. Walaupun data yang diperoleh sama, permasalahan yang diangkat berbeda. Peneliti meneliti tentang peranan buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran menggunakan buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam topik kaidah pencacahan di kelas XI IPA. Selama ini di SMA Kolese De Britto buku ajar tidak cukup mendapat perhatian baik dari lembaga, guru maupun siswa. Selama ini buku ajar yang digunakan diserahkan kepada guru dan siswa. Guru dan siswa ingin menggunakan buku apa saja yang relevan diperbolehkan. Konsekuensinya ada banyak macam buku ajar yang digunakan, tidak ada buku ajar yang menjadi buku pegangan bersama, sehingga guru dan siswa kerapkali kesulitan untuk 1

23 menentukan dan mengukur capaian pemahaman bersama secara standar. Bahkan yang sesungguhnya terjadi, banyak siswa tidak mempunyai buku pegangan dalam belajar dan hanya mengandalkan materi ajar yang disampaikan oleh guru. Hal ini berakibat dalam kesempatan-kesempatan tertentu siswa tidak bisa belajar secara mandiri. Selain itu penggunaan buku ajar sejauh yang guru amati masih kurang optimal, kerapkali hanya sebatas untuk latihan soal. Padahal mestinya siswa bisa menggali lebih banyak pengetahuan dari buku ajar yang digunakan. Dengan adanya buku ajar standar yang digunakan secara bersama-sama, diharapkan akan memudahkan guru dan murid untuk mendiskusikan materi ajar karena merujuk pada sumber yang sama dan muridpun bisa langsung melihat pada sumber ajar secara langsung, guru tidak melulu menjadi sumber pembelajaran. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, dilakukan berbagai upaya agar siswa lebih mudah memahami matematika dan menghubungkan matematika dengan sesuatu yang nyata sehingga siswa lebih mudah membayangkan dan memahami matematika. Salah satu upaya yang digunakan adalah menggunakan buku ajar matematika kontekstual (Sriyanto & Supatmono, 011). Buku ajar ini merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dikembangkan oleh guru SMA Kolese De Britto untuk menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa. Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Bahkan antara keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Antara kedua kegiatan itu saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Didalam proses belajar di dalam kelas terdapat tiga sumber belajar, yaitu Guru, siswa dan buku ajar. Dari

24 ketiga sumber belajar itu saling memberikan peran satu sama lain. Salah satunya buku memberikan peran bagi guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran di kelas. Di samping masalah di atas, penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang berjudul Peranan Buku Ajar dalam Mendukung Proses Pembelajaran Matematika di SMA Kolese De Britto yang dilakukan oleh Susento dan Sriyanto. Tetapi karena ada hal yang tidak terduga yaitu meninggaldunianya Susento, maka digantikan oleh Andy Rudhito. Sedangkan salah satu aspek yang berkaitan dengan Peranan Buku Ajar dalam Mendukung Proses Pembelajaran Matematika di SMA Kolese De Britto adalah peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto Tahun Ajaran 011/01. B. Rumusan Masalah Penelitian skripsi ini difokuskan pada peran buku ajar bagi guru, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: Apakah peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran topik Kaidah Pencacahan dengan menggunakan buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA di kelas XI IPA SMA Kolese De Britto Tahun ajaran 011/01?

25 4 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran topik Kaidah Pencacahan menggunakan buku ajar di kelas XI IPA SMA Kolose De Britto Tahun ajaran 011/01. D. Pembatasan Masalah Peran buku ajar bagi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran matematika pada topik Kaidah Pencacahan di kelas XI IPA SMA Kolese De Britto, baik peran secara klasikal maupun peran untuk individu. E. Batasan Istilah Batasan istilah dalam perumusan masalah diatas bertujuan agar tidak terjadi penafsiran ganda terhadap judul skripsi. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut: 1. Guru adalah subyek penelitian ini, yang mengajar siswa di dalam kelas. Subyek adalah guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA SMA Kolese De Britto pada semester satu tahun ajaran 011/01.. Peran buku ajar bagi guru adalah fungsi yang diberikan buku ajar untuk guru pada saat guru menyampaikan materi pelajaran maupun saat membahas suatu soal bahkan untuk individu guru itu sendiri pada saat pembelajaran di dalam kelas.

26 . Buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA adalah buku ajar yang ditulis oleh Catur Supatmono dan Sriyanto diterbitkan di Intan Pariwara ditujukan untuk kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. 4. Pembelajaran matematika adalah kegiatan pembelajaran dengan materi Peluang pada siswa kelas XI IPA SMA Kolese De Britto yang dibimbing oleh guru bidang studi yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak enam kali pertemuan dan dilaksanakan di dalam kelas.. Kelas XI IPA adalah salah satu kelas dari sekian 7 kelas XI yang ada di SMA Kolose De Britto. F. Deskripsi Judul Penelitian ini berjudul Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Penelitian ini mendeskripsikan peranan-peranan buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran yang berlangsung selama proses pembelajaran matematika di kelas XI IPA SMA Kolese De Britto yang mengupayakan penggunaan buku ajar dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran matematika dalam hal ini adalah kegiatan pembelajaran dengan materi Kaidah Pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Kolese De Britto, yang dibimbing oleh guru bidang studi yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran di lakukan sebanyak enam kali pertemuan dan dilaksanakan di dalam kelas.

27 G. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Manfaat penelitian bagi peneliti sebagai calon guru adalah mengetahui apa peranan buku ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika di kelas dan memperoleh tambahan wawasan.. Bagi guru Manfaat penelitian bagi guru adalah sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan buku ajar.. Bagi sekolah Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan penyadiaan buku ajar di sekolah. H. Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 7 bab. Bab I berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, deskripsi judul penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi: pembelajaran matematika, guru, buku ajar, interaksi guru dan buku ajar serta Materi Kaidah Pencacahan. Bab III merupakan metode penelitian, berisi uraian mengenai jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV berisi analisis data penelitian tentang pelaksanaan penelitian,

28 7 transkrip rekaman video, topik data, kategori data, dan penarikan kesimpulan. Bab V merupakan hasil penelitian, berisi uraian hasil penelitian. Bab VI berisi tentang pembahasan dan Bab VII berisi tentang kesimpulan dan saran.

29 BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi Guru dan buku ajar dalam pembelajaran matematika dengan materi Peluang di kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Berdasarkan tujuan tersebut, maka landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi: (A) pembelajaran matematika, (B) guru, (C) buku ajar, (D) interaksi guru dan buku ajar, (E) topik Kaidah Pencacahan. A. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian matematika Matematika timbul karena pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika berasal kata mathema dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai sains, ilmu pengetahuan atau belajar. Selain itu matematika juga berasal dari kata mathematikos yang diartikan sebagai suka belajar. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya itu bermakna atau berkaitan dengan penalaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 7), Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan. Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari stuktur, perubahan, dan ruang. Secara informal, dapat pula disebut 8

30 9 sebagai ilmu tentang bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah penelaahan struktur abstrak yang didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan logika simbolik dan notasi matematika. Mulyono Abdurrahman (00: ) mengemukakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Dari berbagai pendapat tentang matematika yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempelajari ide-ide dasar atau konsep-konsep dasar dalam bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan tersusun secara simbolis dengan penalarannya secara deduktif.. Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk memodifikasikan berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tujuan kurikulum. Dalam pembelajaran, kondisi atau situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sementara itu dalam keseharian di sekolah, istilah pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar di mana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan antara sesama

31 10 siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa. Pembelajaran merupakan kesatuan dua kegiatan yang searah yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar oleh guru (Poerwadarminta, 1987). Sedangkan Purwoto (dalam Poerwadarminta, 1987: 0) menyebut istilah pembelajaran dengan mengajar yakni Kegiatan agar siswa dapat belajar, artinya agar terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Poerwadarminta, 1987: 71), pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan utnuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik pemahaman bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar dimana dengan perubahan itu didapatkan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu relatif lama dan karena adanya usaha.. Pembelajaran Matematika Dari istilah di atas maka pembelajaran matematika adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki oleh guru untuk mencapai tujuan kurikulum dalam mata pelajaran matematika.

32 11 B. Guru 1. Pengertian Guru Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Pengalaman dan pengetahuan dari seorang guru sangat diperlukan dalam pengajaran. Seorang guru tidak cukup hanya menguasai pengetahuan spesialisasinya saja, akan tetapi pengalaman dan pengetahuan umum perlu juga dipahami. Dalam kegiatan mengajar sehari-hari, siswa sering menanyakan hal-hal yang berada di luar pelajaran, dalam hal ini guru harus pandai menjelaskannya. Tambahan lagi dengan pengalaman dan pengetahuan itu guru dapat dapat memberikan penjelasan dan analisis yang lebih mantap kepada murid. Kadang-kadang dengan diberikannya penjelasan-penjelasan tambahan akan menyebabkan pelajaran lebih menarik, tidak kaku dan lebih merangsang anak belajar.. Peranan Guru Pandangan modern seperti yang dikemukakan oleh Adams & Dickey (dalam Oemar, 001) bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi: a) Guru sebagai pengajar (teacher as instructor), Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan oleh guru. Selain dari itu guru juga berusaha agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi, dan sebagainya melalui pengajjaran yang diberikan.

33 1 Untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu memahami sedalamdalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar. b) Guru sebagai pembimbing (teacher as counsellor), Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar meraka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mengenal diri sendiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Murid- murid membutuhkan bantuan guru dalam hal mengatasi kesulitankesulitan pribadi, kesulitan pendidikan, kesulitan memilih pekerjaan, kesulitan dalam hubungan sosial, dan interpersonal. Karena itu setiap guru perlu memahami dengan baik tentang teknik bimbingan kelompok, penyuluhan individual, teknik mengumpulkan keterangan, teknik evaluasi, statistik penelitian, psikologi kepribadian, dan psikologi belajar. Harus dipahami bahwa pembimbing terdekat dengan murid adalah guru. Karena murid menghadapi masalah di mana guru tak sanggup memberikan bantuan cara memecahkannya, baru meminta bantuan kepada ahli bimbingan (guidance specialist) untuk memberikan bimbingan kepada anak yang bersangkutan. c) Guru sebagai ilmuwan (teacher as scientist), Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan. Guru bukan saja berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya kepada murid, tetapi juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan terus-menerus memupuk pengetahuan yang telah dimilikinya.

34 1 d) Guru sebagai pribadi (teacher as person). Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang disenangi oleh murid-muridnya, oleh orang tua, dan oleh masyarakat. Sifat-sifat itu sangat diperlukan agar guru dapat melaksanakan pengajaran secara efektif. Karena itu guru wajib berusaha memupuk sifat-sifat pribadinya sendiri (intern) dan mengembangkan sifat-sifat pribadi yang disenangi oleh pihak luar (ekstern). Tegasnya bahwa setiap guru perlu sekali memiliki sifat-sifat pribadi, baik untuk kepentingan jabatanya maupun untuk kepentingan dirinya sendiri sebagai warga negara masyarakat.. Tanggung jawab guru a) Guru harus menuntut murid-murid belajar Tanggung jawab guru yang terpenting ialah merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru harus membimbing murid agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan perkembangan sikap yang serasi. Oleh karena itu, guru harus melakukan banyak hal agar pengajarannya berhasil, antara lain sebagai berikut. Mempelajari setiap murid di kelasnya. Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan-bahan belajar yang akan/atau telah diberikan.

35 14 Memilih dan mengggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, kebutuhan dan kemampuan murid dan dengan bahan-bahan yang akan diberikan. Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan murid. Menyediakan lingkungan belajar yang serasi. Membantu murid-murid memecahkan berbagai masalah. Mengatur dan menilai kemajuan belajar murid. Membuat catatan-catatan yang berguna dan menyusun laporan pendidikan. Mengadakan hubungan dengan orang tua murid secara kontinu dan penuh saling pengertian. Berusaha sedapat-dapatnya mencari data melalui serangkaian penelitian terhadap masalah-masalah pendidikan. Mengadakan hubungan dengan masyarakat secara aktif dan kreatif guna kepentingan pendidikan para siswa. b) Seorang guru merupakan key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid. Karena itu sewajarnya apabila guru turut serta aktif dalam pembinaan kurikulum di sekolahnya. Untuk mengubah kurikulum itu tentu tidak mungkin, akan tetapi dalam rangka membuat atau memperbaiki proyekproyek pelaksanaan kurikulum, yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya, tentu sangat diperlukan.paling tidak guru memberikan saran-saran yang berguna demi penyempurnaan kurikulum kepada pihak

36 1 yang berwenang misalnya menyarankan ukuran-ukuran yang mungkin dapat digunakan dalam memilih bahan-bahan kurikulum, berusaha menemukan minat, kebutuhan dan kesanggupan murid, berusaha menemukan cara-cara yang tepat agar antara sekolah dan masyarakat terjalin hubungan kerjasama yang seimbang, mempelajari isi dan bahan pelajaran pada setiap kelas dan meninjaunya dalam hubungan dengan praktek sehari-hari. c) Memberikan bimbingan kepada murid Bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat diperlukan. d) Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan siswa. Selain itu, guru juga bertanggunng jawab mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar dan kemajuan belajar serta melakukan diagnosis dengan cermat terhadap kesulitan dan kebutuhan siswa. Karena itu, harus mampu menyusun tes yang objektif, menggunakannya secara inteligen, melakukan observasi secara kritis serta melaksanakan usaha-usaha perbaikan (remidial), sehingga siswa mampu menghadapi masalah-masalah sendiri dan tercapainya perkembangan pribadi yang seimbang.

37 1 C. Buku ajar Buku ajar adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi. (Tarigan dkk, 198). Dari buku ajar, kita dapat memperoleh berbagai informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Buku ajar merupakan salah satu bahan ajar yang penting dalam kegiatan belajar mengajar (Majid, 009). Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi buku ajar adalah sebagai sumber materi dan alat bantu dalam menunjang proses belajar mengajar sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Peranan Buku ajar yaitu (Tarigan, dkk., 198) : 1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.. Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh di bawah kondisikondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.

38 17. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi. 4. Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa.. Menyajikan latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.. Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna. Buku ajar yang digunakan adalah Buku Matematika Kontekstual (Sriyanto dan Supatmono, 011). Buku ini sejak awal sebenarnya didesain untuk siswasiswa dengan kemampuan menengah ke atas. Didasarkan pada kebutuhan akan buku matematika yang tidak hanya berkualitas tapi juga buku matematika yang menarik, sehingga bisa menumbuhkan minat siswa terhadap matematika. Buku di atas juga didesain untuk bisa digunakan oleh siswa secara mandiri, tanpa melulu mengandalkan kehadiran guru. Secara umum dalam setiap materi atau konsep matematika, untuk setiap bab, dalam buku ini didesain sebagai berikut: Setiap bab dibuka dengan apersepsi kontekstualisasi konsep dengan persoalan nyata dalam kehidupan. Diawal bab selalu dimulai dengan fitur "teropong" diawali dengan mengenalkan sejarah penemuan konsep, perkembangannya, serta tokoh yang berada dibalik penemuan konsep matematika tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi siswa sekaligus mengenalkan sisi manusiawi konsep matematika. Dari sini kemudian siswa dibawa untuk mengenal konsep dan materi tersebut secara lebih mendalam. Konsep matematika disajikan

39 18 secara runtut dan mengalir dan efektif didasarkan pada pengalaman penulis sebagai guru dan didasarkan banyak sumber referensi yang terpercaya. Dalam buku ini juga disedikan fitur info matematika. dalam fitur ini disajikan informasi penting seputar matematika, seperti aplikasi matematika dalam kehidupan sehari- hari, perkembangan konsep matematika atau informasiinformasi ringan yang terkait dengan konsep matematika. Untuk memperdalam tentang konsep juga disediakan link matematika yang bisa menjadi sumber referensi bagi siswa menjelajahi dunia maya menemukan konsep tersebut. Buku ini juga memuat aktivitas kelas yang mengajak siswa melakukan aktivitas matematika baik secara mandiri maupun bersama-sama. tujuannya agar siswa memiliki ketrampilan menganalisis, memecahkan masalah dan berpkir kritis. Tentu hal ini juga akan semakin memperdalam pemahaman siswa akan konsep yang terkait. Buku ini menyediakan soal-soal latihan yang cukup banyak mengacu pada soal standar UN dan soal SNMPTN. Selain itu juga disediakan soal-soal tantangan standar soal kompetisi matematika atau olimpiade matematika. Disamping itu ada fitur matematika menguak misteri. Fitur ini mengajak siswa untuk melihat bagaimana matematika berperan dalam banyak persoalan sehari-hari yang sering mengundang kekaguman, bahkan mungkin tidak rasional tapi nyata. Pada setiap bab selalu diakhiri dengan rangkuman dan refleksi. Hal ini untuk mengajak siswa meninjau kembali materi yang sudah dipelajari dan merefleksikan proses siswa dalam mempelajari konsep matematika.

40 19 D. Interaksi Guru dan Buku Ajar 1. Pengertian Interaksi Menurut Effendi (1984), mengemukakan bahwa Interaksi adalah hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan. Selain itu Chaplin (199), mengemukakan bahwa Interaksi merupakan pertalian sosial antara individu sedemikian rupa sehingga individu yang bersangkutan saling mempengaruhi satu sama lain. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pengajaran. Belajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh guru sebagai pembimbing belajar. Kedua kegiatan tersebut terpadu dalam suatu kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balik antara guru dengan siswa pada saat pengajaran berlangsung. Jadi interaksi guru dan siswa dapat dikatakan sebagai interaksi belajar mengajar. Moh. Uzer Usman (00: 4), menyatakan bahwa Interaksi dalam proses belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar Dari beberapa pendapat tentang interaksi di atas, maka interaksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan secara timbal balik antara dua individu atau lebih yang secara dinamis saling mempengaruhi, merubah, atau memperbaiki sikap dan perilaku satu sama lain.

41 0. Interaksi Guru dengan Buku Ajar Dengan demikian interaksi guru dengan buku ajar dalam pembelajaran matematika dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan timbal balik antara guru dan buku ajar dalam proses pembelajaran dalam bentuk saling memberikan aksi dan reaksi antara kedua belah pihak tersebut yang berkaitan dengan makna atau gagasan matematika melalui pembahasan secara klasikal atau refleksi oleh guru sendiri setiap kali seuasai berinteraksi dengan buku ajar. E. Topik Kaidah Pencacahan 1. Notasi Faktorial Jika n bilangan bulat positif, notasi faktorial dinotasikan dengan n! Dan didefinisikan sebagai: Catatan: n! Dibaca n faktorial. Perhatikan kembali definisi faktorial. Dengan kata lain:. Kaidah Pencacahan (Counting Rules) Kaidah pencacahan merupakan dasar dalam ilmu hitung peluang. Kaidah pencacahan ini meliputi beberapa cara atau metode. Salah satunya Filling Slots,

42 1 Kaidah pencacahan yang paling dasar adalah aturan pengisian tempat yang tersedia atau Filling Slots atau sering juga disebut dengan Aturan dasar membilang atau aturan perkalian.. Permutasi a. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (setiap unsur berbeda) adalah susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan (r n). Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia dinotasikan dengan n P r dan dirumuskan n P r = Pada permutasi, urutan diperhatikan. Jadi susunan AB BA. Misalkan dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama (k n). Banyak permutasi dari n unsur itu adalah : b. Permutasi Siklis Banyak susunan n objek dalam posisi melingkar disebut dengan permutasi siklis n objek. Banyak susunan n objek dalam posisi melingkar tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut. Banyak cara menyusun n objek secara melingkar dengan urutan berlainan adalah: c. Permutasi Berulang Misalkan tersedia n unsur yang berbeda. Banyak permutasi berulang r unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda adalah:

43 4. Kombinasi Permutasi unsur yang dibentuk dari unsur a, b, c adalah ab, ac, ba, bc, ca, dan cb. Jika urutan tidak diperhatikan sehingga ab = ba, ac = ca, bc = cb, susunan diatas tinggal menjadi yaitu ab, ac, dan bc. Permutasi yang tidak memperhatikan urutan seperti ini disebut kombinasi. Kombinasi r unsur dari n unsur adalah pemilihan r unsur dari n unsur itu tanpa memperhatikan urutan (r n). nc r = Pada kombinasi, urutan tidak diperhatikan. Jadi, susunan AB = BA.

44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian, subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian digunakan untuk mendeskripsikan peranan buku ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika di SMA. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar matematika di kelas XI IPA SMA Kolese De Britto pada semester satu tahun ajaran 010/011. Guru yang mengajar adalah salah satu pembuat buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam yang digunakan dalam pembelajaran. Gejala-gejala yang diamati adalah interaksi yang terjadi antara Guru dan Buku Ajar selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas.

45 4 C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika di sekolah dan dilaksanakan di dalam ruangan kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus-September 011. D. Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi langsung dan tak langsung. Observasi langsung dilakukan dengan mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas. Sedangkan observasi tak langsung dilakukan dengan rekaman video dengan menggunakan alat perekam handy-cam dan voice-record secara menyeluruh dan menggunakan kuesioner. Observasi dilaksanakan dengan mengamati pembelajaran selama enam kali pertemuan, tiap pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran (1JP = 4 menit). Pada tiap-tiap pertemuan diamati peranan buku ajar bagi guru selama pembelajaran di dalam kelas. Materi pembelajaran adalah Kaidah Pencacahan kelas XI IPA semester satu. Penelitian ini merupakan penelitian bagian dari penelitian payung Peranan Buku Ajar dalam Mendukung Proses Pembelajaran Matematika di SMA Kolese De Britto. Penelitian bagian dari penelitian payung ini dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel.1 Penelitian Bagian dari Penelitian Payung Judul Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI SMA Kolese De Britto Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran Nama Indah Permatasari Andrias Eka Fajar Darmawan

46 Judul Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI SMA Kolese De Britto Peran Buku Ajar bagi Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI SMA Kolese De Britto Alur Substansi Materi dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI SMA Kolese De Britto Nama Heribertus Antok Agata Erna Sehubungan dengan penelitian payung tersebut, data yang diperoleh oleh keempat penelitian bagian sama hanya pengolahan data disesuaikan dengan masalah masing-masing. Peneliti menggunakan rekaman video karena pengamatan secara langsung mengakibatkan data yang akan diperoleh kurang terperinci, lengkap dan terkendala kemampuan manusia. E. Metode Analisis Data a. Data Rekaman Kegiatan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan. a. Reduksi data Reduksi data adalah proses membandingkan bagian-bagian data untuk menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua kegiatan yaitu: 1) Transkripsi

47 Transkripsi adalah penyajian kembali sesuatu yang tampak dan terdengar dalam hasil rekaman video dan rekaman suara, observasi berupa dalam bentuk narasi tertulis. ) Penentuan topik-topik data Topik data adalah deskripsi secara ringkas mengenai bagian data yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik data peneliti menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian. Berdasarkan maknamakna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di dalamnya dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang selanjutnya disebut topik-topik data. b. Penentuan kategori data Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan topiktopik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data. Kategori data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu yang terkandung dalam sekelompok topik data. c. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang diteliti dengan cara menemukan hubungan interaksi antara guru dan buku ajar. Dari sini diperoleh interaksi-interaksi guru dan buku ajar dalam pembelajaran matematika dari bentuk kalimat biasa menjadi bentuk kalimat formal.

48 7 b. Data Kuesioner Data kuesioner terdiri dari kuesioner guru dan kuesioner siswa. Data Kuesioner diolah dengan cara mendaftar semua jawaban guru dan semua jawaban masing-masing siswa kemudian ditentukan frekuensi jawaban siswa yang muncul. Hasil jawaban berdasarkan kuesioner ini dapat dilihat pada lampiran III. Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka, pertanyaan dalam kuesiner dibuat berdasarkan aspek-aspek dalam tabel. dan tabel. berikut ini: Tabel. Aspek-aspek yang Ingin Digali dari kuesioner Guru No Aspek Pertanyaan 1 Kelebihan dan kekurangan buku bagi guru a. Dalam Bab peluang (KD 1) ini, subbab/materi/persoalan apa yang dirasa Bapak sangat membutuhkan penjelasan yang lebih agar siswa mengerti? b. Menurut Bapak apa kelebihan buku ajar yang bapak gunakan dalam pembelajaran matematika di kelas XI IPA? c. Menurut Bapak apa kekurangan buku ajar yang bapak gunakan dalam pembelajaran matematika di kelas XI IPA? Fungsi buku ajar bagi guru pada pembelajaran matematika Informasi yang dicari guru saat membaca buku ajar ketika pembelajaran berlagsung 4 Tujuan guru menggunakan soalsoal yang ada dalam buku ajar untuk latihan siswa a. Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat menjelaskan materi pelajaran? b. Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam latihan soal? c. Apakah ada fungsi buku ajar selain untuk pertanyaan point dan? Kegiatan apa/ interaksi apa yang Bapak lakukan dengan Buku ajar saat Bapak duduk melihat buku ajar pada saat ada sela sela waktu di dalam pembelajaran? a. Mengapa Bapak dalam memberikan soal soal latihan kepada siswa selalu mengambil dari soal soal yang ada dalam buku ajar? b. Tujuan Bapak memberikan soal soal latihan di buku ajar untuk dikerjakan dirumah yang diberikan untuk siswa?

49 8 Tabel. Aspek-aspek yang Ingin Digali dari Kuesioner Siswa No Aspek Pertanyaan 1 Ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran dalam buku ajar a. Bagian manakah yang menurutmu paling menarik? Mengapa bagian tersebut menurutmu paling menarik? b. Bagian manakah yang menurutmu tidak menarik? Mengapa bagian tersebut menurutmu tidak menarik? Kesulitan yang ditemui siswa dalam pembelajaran menggunakan buku ajar Yang dilakukan siswa saat menghadapi kesulitan dalam memahami materi dalam pembelajaran dengan mengunakan buku ajar 4 Manfaat yang diberikan buku ajar untuk siswa dalam pembelajaran Manfaat pembelajaran materi kaidah pencacahan a. Apakah kamu mempunyai hambatan saat mempelajari Kaidah Pencacahan? Jika mempunyai hambatan, bagaimana kamu mengatasi hambatan tersebut? b. Saat mengerjakan tugas di rumah jika kamu tidak mengerti, apakah buku Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA membantumu dalam menyelesaikan soal tersebut? c. Apakah buku Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA membantumu dalam memahami Kaidah Pencacahan? Bantuan seperti apa yang kamu dapatkan? Jika ada kesulitan saat mengerjakan soal dalam buku, apa yang kamu lakukan? a. Bagaimana buku Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA ini membantumu memahami Kaidah Pencacahan? b. Jika guru memberi tugas atau latihan dari buku untu dikerjakan, apakah kamu mengerjakan semua latihan tersebut? c. Apa yang kamu pikirkan atau yang kamu harapkan ketika kamu membaca buku tersebut? a. Apakah kamu pernah menerapkan atau menggunakan Kaidah Pencacahan dalam kehidupan sehari-hari? Jika pernah pada kegiatan apa kalau menerapkan materi ini dalam kehidupan sehari-hari? b. Nilai (value) apa yang dapat kamu petik setelah mempelajari materi ini dari buku tersebut?

50 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN Analisis data penelitian meliputi: pelaksanaan penelitian dan hasil analisis data. Pelaksanaan penelitian akan dipaparkan dalam subbab A. Sedangkan subbab B akan memaparkan hasil analisis data yang meliputi (a) transkripsi, (b) penentuan topik-topik data, (c) penentuan kategori data, (d) penarikan kesimpulan dan analisis data kuesioner. A. Pelaksanaan penelitian 1. Tahap Uji Coba Uji coba penelitian dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 10 dan 1 Agustus 011. Tahap uji coba ini dilakukan untuk berlatih mengumpulkan data dan melakukan sosialisasi dengan subjek guru dan siswa. Hasil uji coba tersebut digunakan untuk mengevaluasi diri. Pengambilan data menggunakan satu buah handy-cam, satu buah voice record dan lembar observasi. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua materi yang sedang dibahas adalah tentang statistika, dimana isi dari pembelajaran itu adalah pembahasan soal-soal statistika. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua materi pelajaran yang sedang dibahas adalah tentang statistika, dengan materi rata-rata, beda, dan jangkauan. Proses pembelajaran diawali dengan guru menanyakan pada soal-soal latihan yang ada dibuku ajar kepada siswa, 9

51 0 kemuadian siswa menyampaikan atau menuliskan di papan tulis agar dapat dibahas bersama-sama di dalam kelas. Selain melakukan uji coba pengambilan data, peneliti juga melakukan sosialisasi pada subjek siswa dan subjek guru. Sosialisasi ini berguna agar kelak saat melakukan pengambilan data yang sesungguhnya, subjek guru dan subjek siswa sudah terbiasa dan tidak merasa canggung. Pada tahap uji coba, subjek guru dan siswa tampak tidak terganggu dengan pengambilan data yang dilakukan. Sosialisasi dilakukan saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Dari hasil uji coba selama dua hari tersebut didapatkan beberapa kekurangan yang harus diperbaiki, sehingga saat pengambilan data sebenarnya data yang diperoleh dapat maksimal. Kekurangan yang didapatkan antara lain adalah dalam pengambilan data menggunakan handy-cam tidak menyiapkan kabel rol untuk mengecas sehingga hanya kejadian di jam pertama saja yang terekam, sedangkan untuk yang jam kedua tidak terekam sama sekali. Dari hasil evaluasi tersebut diharapkan pada pengambilan data yang sebenarnya, kekurangan tersebut dapat diperbaiki.. Tahap Penelitian Utama a. Pertemuan pertama Pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Agustus 011, jam ke 1- yaitu pukul WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Pada pertemuan pertama, jumlah siswa yang hadir adalah 7. Satu siswa tidak masuk karena sakit.

52 1 Kegiatan pendahuluan diisi dengan membahas berbagai contoh kemungkinan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu melalui subyek Guru menyuruh siswa untuk membuat beberapa kalimat yang menggunakan kata peluang. Siswa memberikan berbagai contoh kalimat peluang yang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan inti diisi dengan membahas pengertian peluang, subyek Guru meminta Siswa untuk mendefinisikan arti peluang dengan bahasanya sendiri. Kemudian subyek Guru bersama-sama siswa merumuskan arti peluang tersebut. Selanjutnya subyek guru mmeberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang berapa peluangnya dari beberapa kejadian yang diberikan oleh Guru sebelumnya. Siswapun berusaha ataupun berfikir menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah beberapa siswa mencoba mengungkapkan pembahasannya, Guru memberikan penjelasan atau pembahasan terhadap permasalahan atau soal yang berhubungan dengan peluang tersebut. Selanjutnya Guru bersama siswa menyimpulkan arti dari peluang itu. Guru memberikan kerangka pembelajaran dalam materi yang akan dipelajari tentang peluang, selain itu Guru juga memberikan sedikit penjelasan per subbab yang ada dalam materi peluang ini. Selanjutnya Guru mulai masuk dalam materi awal yang ada dalam materi peluang dengan cara Guru menyuruh Siswa untuk membaca buku ajarnya dengan tujuan agar memberikan orientasi siswa tentang materi peluang ini. Kemudian guru menyuruh siswa memberikan beberapa komentar mengenai bacaan yang baru saja dibaca. Selanjutnya Guru mulai masuk materi mengenai bilangan factorial dengan memberikan beberapa contoh serta

53 siswapun merespon contoh-contoh soal latihan yang diberikan. Penjelasan yang diberikan guru ini sering kali dilengkapi dengan tulisan-tulisan di papan tulis serta beberapa pertanyaan untuk siswa. Selain itu, guru juga memberikan beberapa soal latihan yang diambil dari soal yang ada dalam buku ajar, soal-soal latihan ini dikerjakan oleh siswa di dalam kelas sedangkan soal-soal yang lain yang ada dalam buku ajar diharapkan bisa dikerjakan dirumah sebagai latihan agar siswa lebih mendalami materi yang sedang berlangsung. Setelah beberapa soal latihan selaesai dikerjakan oleh siswa, guru bersama siswa mengecek ataupun membahas jawaban tersebut. Setiap guru memberikan suatu penjelasan, guru juga memberikan kesempatan siswa untuk bertanya kalau masih ada yang belum dipahami. Sebagai penutup, guru memberikan perintah ataupun menyuruh siswa untuk menyelesaikan, mengerjakan soal-soal berikutnya dari buku ajar untuk dibahas dipertemuan selanjutnya. b. Pertemuan kedua Pertemuan yang kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal Agustus 011, jam ke 4 yaitu pukul WIB dan jam ke- yaitu pukul WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Pada pertemuan kedua, jumlah siswa yang hadir adalah 7. Satu siswa tidak masuk karena sakit. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa dapat semakin memahami tentang bilangan bilangan faktorial serta menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan bilangan faktorial itu.

54 Kegiatan pendahuluan diisi dengan menanyakan soal-soal yang masih tersisa atau yang belum dibahas dalam pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk menuliskan jawabanya di papan tulis. Kegiatan inti diisi dengan pembahasan soal-soal yang belum terselesaikan dipertemuan sebelumnya, pembahasan soal diawali dengan Siswa menuliskan jawabannya di papan tulis kemudian guru bersama siswa bersama-sama membahas soal-soal tersebut. Sebelum guru memberikan penjelasan dalam penyelesaikan soal tersebut, guru menyuruh siswa untuk menjelaskan pembahasannya kepada siswa lain di depan kelas. Setelah soal-soal tersebut selesai dibahas, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih belum paham. Selanjutnya guru memberikan soal-soal lagi yang diambil dari buku ajar agar dipecahkan siswa dalam kelas. Didalam proses pengerjaan tersebut, guru berkeliling untuk mengamati siswa yang sedang mengerjakan soal tersebut. Selain itu, guru juga memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan diselembar kertas dan dikumpulkan. Soal-soal itu boleh dikerjakan dengan membuka buku ajar namun dilarang untuk melihat jawaban siswa yang lain karena guru ingin melihat atau megecek dan menguji seberapa jauh pemahaman tiap-tiap siswa. Selanjutnya soal-soal itu dibahas bersama guru dengan cara menukar jawaban masing-masing siswa. Hasil pengerjaan soal itupun dinilai oleh siswa yang mengoreksi jawaban tersebut. Kemudian guru mulai masuk ke materi selanjutnya yaitu tentang Kaidah Pencacahan. Guru menyuruh siswa untuk membaca, memahami terlebih dahulu

55 4 materi yang ada buku ajar, selanjutnya guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya apabila siswa kurang paham dari yang dibaca tersebut. Salah siswa bertanya kepada guru karena ada yang kurang dipahaminya, selanjutnya guru memberikan kesempatan siswa yang lain untuk menjelaskan kepada siswa yang kurang paham itu. Gurupun memberikan penjelasan yang lebih mendalam kepada seluruh siswa setelah salah satu siswa tersebut selesai menjelaskan. Selanjutnya guru memberikan beberapa soal latihan yang diambil dari buku ajar kemudian dibahas bersama. Sebagai penutup, subyek menyuruh kepada masing-masing siswa untuk menyelesaikan soal yang yang belum selesai dibahas di dalam kelas. c. Pertemuan ketiga Pertemuan yang ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 07 September 011, jam ke 1- yaitu pukul WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Pada bagian pendahuluan Guru mengajak siswa mengingat materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, yaitu Filling Slot atau aturan pengisian tempat, dengan cara tanya jawab. Bagian inti meliputi kegiatan membahas soal-soal latihan yang ada di buku ajar, yang pada pertemuan sebelumnya dijadikan PR. Beberapa siswa maju menuliskan jawaban dari soal tersebut di papan tulis selanjutnya guru meminta siswa yang menuliskan jawaban tersebut untuk maju ke depan kelas menjelaskan jawaban tersebut. Siswapun maju secara bergantian untuk menjelaskan sedangkan guru dan siswa lain memperhatikan penjelasan yang disampaikan. Setiap satu soal

56 telah selesai dijelaskan guru memberikan waktu untuk siswa lain untuk bertanya apabila ada yang tidak dipahami, gurupun seringkali memberikan penjelasan ulang dari apa yang dijelaskan siswa tersebut. Soal-soal yang dibahas pada kejadian ini menyangkut pada materi Filling Slots. Baik siswa maupun guru dalam menjelaskan persoalan ini seringkali menggunakan diagram pohon yang dituliskan di papan tulis agar semua siswa dapat melihat dengan jelas selain itu guru dan siswa juga mempergunakan buku ajar dalam menjelaskan. Untuk soal yang penyelesaiannya hampir sama dengan soal sebelumnya, guru tidak menjelaskan secara mendalam hanya memberikan point-pointnya saja. Didalam proses pembahasan soal ini saling terjadi tanya jawab antara guru dan siswa dimana guru memberikan pertanya-pertanyaan yang menuju ke penyelesaian soal yang dibahas sedangakan siswa bertanya kepada guru saat mengalami kebinggungan atau kurang paham atas penjelasan guru. Guru kembali memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa di dalam kelas. Soal-soal ini diambil oleh guru dari buku ajar. Didalam proses pengerjaan ini siswa-siswa terlihat sangat serius mengerjakan baik dengan berdiskusi dengan teman sebangku maupun sendiri, gurupun berkelilling melihat para siswa mengerjakan soal tersebut dan seringkali menghampiri siswa untuk melihat hasil pekerjaan siswa. Siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan, seringkali menggunakan buku ajar untuk memecahkan soal yang ada. Sebagai penutup, guru memberikan arahan untuk menyelesaikan suatu soal yang belum terselesaikan agar siswa mendapat gambaran untuk mengerjakan soal

57 tersebut di rumah. Guru meminta siswa untuk memperdalam pengetahuannya dengan dengan cara mengulangi mengerjakan soal-soal yang ada d. Pertemuan keempat Pertemuan yang keempat dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 08 September 01, jam ke 4 yaitu pukul WIB dan jam ke- yaitu pukul WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Kegiatan pendahuluan diisi dengan Guru menanyakan soal latihan yang pada pertemuan sebelumnya belum dibahas. Selanjutnya guru meminta siswa yang mengerjakan soal tersebut untuk menjelaskan di depan kelas. Kegiatan inti diisi dengan masuk materi baru, yaitu materi permutasi srta pembahasan soal-soal latihan yang pada pertemuan sebelumnya belum selesai dibahas. Dalam pembahasn ini, guru, siswa, dan buku ajar saling berinteraksi satu sama lain. Guru memberikan beberapa pertanyaan kecil serta menggunakan buku ajar dalam melakukan pembahasan, demikian juga siswa juga menggunakan buku ajar dalam melakukan pembahasan bersama guru. Sebagai penutup, guru menyampaikan pesan rencana untuk mengadakan ulangan permutasi, filling slot, sampai dengan kombinasi. e. Pertemuan kelima Pertemuan yang keempat dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 10 September 011, jam ke 4 yaitu pukul WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kolese De Britto.

58 7 Kegiatan pendahuluan diisi dengan guru menanyakan soal-soal yang pada pertemuan sebelumnya dijadikan PR kemudian memberikan arahan bahwa soalsoal itu tidak akan dibahas pada pertemuan ini dikarenakan pada pertemuan ini akan masuk ke materi terlebih dahulu. Kegiatan inti diisi dengan Guru memberikan beberapa penjelasan dengan suatu soal yang akan membawa siswa masuk ke materi kombinasi, mengetahui apa itu kombinasi, syarat kombinasi itu apa. Disisi lain, guru juga membawa siswa untuk dapat membedakan kombinasi dan permutasi. Guru menjelaskan rumus kombinasi yang yang ada di buku ajar dengan menuliskan rumus kombinasi itu di papan tulis selanjutnya siswa diajak untuk melihat contoh soal yang ada di buku ajar kemudian guru menjelaskan mencari penyelesaian dari soal tersebut. Dalam memberikan penjelasan, guru seringkali bertanya kepada siswa agar siswa mengikuti dan mengerti dari apa yang dijelaskan oleh guru. Guru memberikan beberapa soal latihan untuk dikerjakan siswa, soal-soal ini diambil oleh guru dari buku ajar. Didalam proses pengerjaan siswa, guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa serta seringkali guru menghampiri saat ada siswa yang bertanya atau mendapat kesulitan. Guru juga memberikan beberapa keterangan untuk menyelesaikan soal-soal yang ada. Siswa dalam mengerjakan soal-soal ini seringkali membuka-buka buku ajarnya untuk mendapatkan cara penyelesaiannya. Guru menjelaskan kepada semua siswa tentang penyelesaian soal tersebut, seringkali siswa bertanya atau menyuruh guru untuk mengulangi penjelasan apabila mengalami kebingungan.

59 8 Sebagai penutup, guru memberikan beberapa kesimpulan dari pembahasn soal-soal latihan yang baru saja dikerjakan. f. Pertemuan keenam Pertemuan yang keempat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 September 011, jam ke 1- yaitu pukul WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kolese De Britto. Kegiatan pendahuluan diisi dengan guru mengingatkan kembali tentang pembicaran atau persoalan pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang (x+y) n = yang belum selesai dibahas. Guru bersama siswa menyelesaikan persoalan tersebut dengan saling tanya jawab sehingga mendapatkan penyelesaianya. Kegiatan inti diisi dengan guru bersama-sama siswa menyelesaikan, membahas contoh soal yang ada di buku ajar selain itu guru memberikan beberapa soal latihan yang ada di buku ajar yang harus dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuka halaman buku ajar untuk mengerjakan soal latihan yang ada. Guru memberikan waktu kurang lebih 1 menit untuk mengerjakan soal tersebut kemudian setelah selesai dikerjakan, beberapa siswa disuruh untuk menuliskan jawabanya di papan tulis kemudian di jelaskan di depan kelas. Pada saat siswa mengerjakan soal-soal tersebut di mejanya masing-masing, Guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa serta sesekali mengomentari jawaban dari siswa itu. Terkadang guru juga duduk di meja guru sambil membaca buku ajarnya. Setelah waktu dirasa cukup, guru menyuruh beberapa siswa untuk menuliskan di papan tulis. Beberapa siswa dengan sendirinya maju menuliskan

60 9 jawaban tanpa mendapat perintah dari guru. Setelah beberapa siswa yang maju menuliskan jawaban itu selesai, Guru menyuruh siswa tersebut untuk menjelaskan di depan kelas secara bergantian. Dari penjelasan yang diberikan oleh siswa, terkadang ada beberapa siswa yang tidak mengerti atau tidak memahami penjelasan itu. Oleh karena itu, siswa bertanya kepada siswa yang menjelaskan tersebut. Sedangkan siswa yang memberikan penjelasan juga berusaha memberikan jawaban kepada siswa yang bertanya. Pada saat kejadian ini berlangsung, Guru hanya melihat dan mendengarkan saja. Setelah tanya jawab antar siswa ini selesai, guru memberikan penyelesaian dari persoalan itu dengan pembahasan secara tanya jawab dengan siswa. Dalam memberikan penjelasan pembahasan soal, Guru terkadang mengkaitkan dengan pembahasan soal yang sudah terselesaikan sebelumnya. Sebagai penutup, guru mengingatkan kepada siswa bahwa besok akan ada ulangan. Guru menyuruh siswa untuk belajar, mengerjakan latihan-latihan di buku ajar. B. Analisis Data Setelah melakukan penelitian yang berlangsung selama enam pertemuan, peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan berupa data rekaman dan data kuesioner kemudian peneliti mulai melakukan proses analisis data. Proses analisis data dilaksanakan dari analisis data rekaman melalui beberapa langkah, yaitu reduksi data yang terdiri dari transkripsi dan penentuan topik-

61 40 topik data, penentuan kategori-kategori data, dan penarikan kesimpulan kemudian analisis data kuesioner. 1. Analisis Data Rekaman Setelah melakukan penelitian yang berlangsung selama enam pertemuan, peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dan mulai melakukan proses analisis data. Proses analisis data dilaksanakan melalui beberapa langkah, yaitu transkripsi, penentuan topik-topik data, dan penentuan kategori-kategori data. a. Transkripsi Rekaman Video Transkripsi proses pembelajaran terdiri dari enam bagian, yang dibagi berdasarkan banyaknya pertemuan dalam pelaksanaan penelitian: a. Transkripsi data pada pertemuan I terdapat pada lampiran II b. Transkripsi data pada pertemuan II terdapat pada lampiran II c. Transkripsi data pada pertemuan III terdapat pada lampiran II d. Transkripsi data pada pertemuan IV terdapat pada lampiran II e. Transkripsi data pada pertemuan V terdapat pada lampiran II f. Transkripsi data pada pertemuan VI terdapat pada lampiran II b. Penentuan Topik-Topik Data Topik data adalah rangkuman dari bagian transkrip data yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Topik data peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran disajikan pada tabel-tabel topik data dimulai dari tabel 4.1 sampai dengan tabel 4..

62 41 Tabel 4.1 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan I No Topik Data Bagian Data 1 Guru membuka buku ajarnya kemudian menuliskan denifini bilangan I.0-04 factorial di papan tulis n! = n x (n-1) x (n-) x... x x x 1 Guru membacakan definisi n! yang ada di buku ajar. n factorial, notasinya ini [menunjuk n!] tanda seru gitu y, dibaca n faktorial, itu didefinisikan n x (n-1) x (n-) x... x x x 1 [G membacakan definisi n!], dengan catatan n I.1 adalah [sambil menulis n B+ ] anggota bilangan bulat positif. Prasyaratnya adalah n bil bulat positif. Guru menuliskan soal di papan tulis yang diambil dari soal yang ada di buku ajar. Berikut ini soalnya: I.-4!+! = (+)! = 7!! = (7-)! = (4x)! = 4!x! = (:)! =!:! = 4 Guru membaca buku ajar latihan 1 halaman 8 [sambil G melihat buku ajar dan membacanya], silahkan dicoba no.1-4 I.8 Guru membuka buku ajarnya saat siswa mengerjakan soal I.408 n ( n 1) ( n ) b. 4 Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan II No. Topik Data Bagian Data 1 Guru membuka buku ajarnya kemudian menggambil soal dari buku ajar yang dituliskan dipapan tulis. Berikut ini soalnya: II ! 1. 14!4! ( n )( n ). ( n 1) n ( n 1)!. 1 ( n 1)! Guru membuka buku ajarnya hal -8 dan melihat tentang Kaidah Pencacahan, memyuruh siswa untuk membacanya. Guru dan membuka-buka buku ajar saat siswa sedang membaca buku ajar tentang materi Kaidah Pencacahan hal -8 4 Guru membaca buku ajar untuk mengecek soal sebelumnya (lebih dari 00 ganjil tidak boleh berulang ) yang masih menjadi pertanyaan II.18 II.19 II.

63 4 Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan III No Topik Data Bagian Data 1 Guru membuka buku ajar ketika siswa menuliskan di papan tulis jawaban III.8 latihan soal no 9 halaman 8 dari buku ajar Guru membuka buku ajar ketika memberikan soal latihan halaman 9 dari buku ajar untuk siswa III Tabel 4.4 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan IV No Topik Data Bagian Data 1 Guru melihat buku ajar halaman 1 contoh 10 dalam memberikan IV. 70 penjelasan soal tersebut Guru melihat buku ajar halaman contoh 14 dalam memberikan IV. 0 penjelasan soal tersebut Guru melihat buku ajar halaman contoh 1 dalam memberikan IV. 48 penjelasan soal tersebut 4 Guru melihat buku ajar halaman 4 dalam memberikan soal latihan 1a, dan c IV. 44 Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan V No Topik Data Bagian Data 1. Guru membuka buku ajar dan melihat halaman pada buku ajar tersebut saat V.0 akan menjelaskan materi Kombinasi.. Guru menuliskan di papan tulis rumus kombinasi dari buku ajar V.71-7 C r n n!. ( n r)! r!. Guru melihat buku ajar halaman di contoh 19,18 untuk memberikan penjelaskan pembahasan contoh 18!! 4! 4 ( )!!!!!! C 4. Guru melihat contoh 19 halaman di buku ajarnya untuk menjelaskan penyelessaiannya soal contoh ! 0! ! 0 19 (0 )!! 18!! 18!! 0C 190 V V Guru membaca buku ajar yang isinya tentang Dalam sebuah kantung ada V.1 lima bola merah dan sebuah bola putih nha... (guru kembali membaca bukunya) Tentukan banyaknya cara untuk mengambil tiga bola dalam kantung tesebut sehingga ke tiga bola tersebut terdiri atas dua merah dan satu putih (menjelaskan penyelesaian soal).. Guru membolak-balik buku, saat siswa sibuk menulis V Guru membuka buku ajar ketika siswa sibuk mengerjakan soal latihan di V.194 buku ajar 8. Guru melihat buku ajar untuk mengecek jawaban siswa (memberikan V.19 pembahasan soal yang diberikan) 9. Guru membuka buku ajar sebelum menuliskan soal di papan tulis (x + y) 4 =. V.4-

64 4 Tabel 4. Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan VI No Topik Data Bagian Data 1 Guru membuka buku ajar dan melihat halaman 70 selanjutnya menuliskan VI.4-4 tulisan di papan tulis. Guru melihat buku ajar ketika siswa sedang sibuk mengerjakan soal latihan VI.140 (x+y) 4 = (x+y) 4 = 4 C 0 (x) C (x+y) 4 = 4 C 0 (x) 4 + (x+y) 4 = 4 C 0 (x) C 1 (x) y 1 + Guru membaca buku ajar halaman 70 sebelum menuliskan tulisan VI.18 (x + x 1 ) 10 di papan tulis. 4 Guru melihat buku ajar sebelum memberikan penjelasan pembahasan soal di buku ajar. VI.- 7 Guru membaca buku ajar untuk menunjukkan soal permutasi, kombinasi dll di buku ajar halaman 70 latihan empat VI.49, Guru membaca buku ajar dalam memberikan soal no 7,8 di buku ajar halaman 71 kepada siswa VI.47, 470, , 0-07, 7 Guru melihat buku ajar sebelum memberikan soal latihan VI.11 8 Guru membaca buku ajar disaat siswa sibuk mengerjakan soal latihan. VI.801 a. Nyatakan dalam notasi factorial a. b. ( n 4) ( n ) ( n ) ( n 1) n ( n 1) b. Diberikan angka-angka 0,1,,4, dan 7 a. berapa banyak bilangan kurang dari 000 yg bisa disusun dari angka-angka tsb tanpa ada pengulangan. b. Berapa banyak bilangan genap antara yg bisa disusun dari angka-angka tsb! c. Tentukan banyak cara menyusun 1 buku yang berbeda pada sebuah rak,jika: a. 4 buku tertentu harus berdekatan. d. dari 8 siswa dan 4 siswi akan dibentuk kelompok yg terdiri dari 4 orang. Tentukan banyaknya kelp yg bisa di bentuk jika: a. Setiap kelompok terdapat paling sedikit siswa. b. Setiap kelompok tedapat paling banyak siswi. e. Tentukan koefisien dari x - pada penjabaran (- 1 ) 8. x

65 44 c. Penentuan Kategori Data Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data. Kategori data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu yang sedang diteliti yang terkandung dalam sekelompok topik data. Berikut ini disajikan kategorikategori data interaksi guru dengan buku ajar pada materi Kaidah Pencacahan, dalam bentuk: 1) Tabel kategori data ) Diagram pohon kategori data 1) Tabel Kategori Data Tabel 4.7 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I No Kategori dan Subkategori Topik Data 1 Buku ajar dibaca oleh guru a. Memberikan soal PI : 4 b. Memberikan materi PI : Buku ajar digunakan guru untuk menulis a. Memberikan soal PI : b. Memberikan materi Buku ajar dibaca secara individu a. Sebelum memberikan materi PI : 1 b. Pada saat siswa mengerjakan soal/berdiskusi PI : Tabel 4.8 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II No Kategori dan Subkategori Topik Data 1 Buku ajar dibaca oleh guru Memberikan materi PII : Buku ajar digunakan guru untuk menulis Memberikan soal PII : 1 Buku ajar dibaca secara individu Pada saat siswa mengerjakan soal/ berdiskusi PII :, 4

66 4 Tabel 4.9 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III No Kategori dan Subkategori Topik Data 1 Buku ajar dibaca oleh guru a. Memberikan soal PIII. b. Memberikan materi Buku ajar digunakan guru untuk menulis c. Memberikan soal d. Memberikan materi Buku ajar dibaca secara individu a. Ktika siswa sibuk mengerjakan soal PIII.1 Tabel 4.10 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV No Kategori dan Subkategori Topik Data 1 Buku ajar dibaca oleh guru a. Memberikan soal PIV. 4 b. Memberikan materi PIV. 1,, Tabel 4.11 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V No Kategori dan Subkategori Topik Data 1 Buku ajar dibaca oleh guru Memberikan materi PV:, 4,, 8 Buku ajar digunakan guru untuk menulis a. Memberikan soal PV: 9 b. Memberikan materi PV : Buku ajar dibaca secara individu a. Melihat buku ajar sebelum memberikan materi PV : 1 kombinasi b. Saat siswa sibuk menulis/mengerjakan soal PV:, 7 Tabel 4.1 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI No Kategori dan Subkategori Topik Data 1 Buku ajar dibaca oleh guru a. Memberikan soal PVI:, b. Memberikan materi PVI: 4 Buku ajar digunakan guru untuk menulis Memberikan materi P VI: 1, Buku ajar dibaca secara individu a. Saat siswa sibuk menulis/mengerjakan soal P VI:, 8 b. Sebelum memberikan soal latihan PVI: 7

67 4 ) Diagram pohon kategori data Untuk dibaca Memberikan soal latihan Memberikan materi Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I Digunakan guru untuk menulis Memberikan soal latihan Untuk Individu Sebelum memberikan materi Saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan Diagram 1 Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I Untuk dibaca Memberikan materi Kaidah Pencacahan Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II Digunakan guru untuk menulis Memberikan soal latihan Untuk Individu Saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II

68 47 Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III Untuk dibaca Untuk Individu Memberikan soal latihan Saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI Untuk dibaca Memberikan soal latihan Memberikan materi Diagram 4 Kategori Data dan Subkategori Data Interaksi Guru dengan Buku Ajar pada Pertemuan IV Untuk dibaca Memberikan materi Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V Digunakan guru untuk menulis Memberikan soal latihan Memberikan materi Notasi Kombinasi Untuk Individu Sebelum memberikan materi Saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V

69 48 Untuk dibaca Memberikan soal latihan Memberikan materi Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI Digunakan guru untuk menulis Untuk Individu Memberikan materi Sebelum memberikan soal Saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan Diagram Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI d. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang diteliti dengan cara menemukan dan mensintesakan hubungan-hubungan di antara kategori-kategori data. Berikut ini disajikan kesimpulan data peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran menggunakan buku ajar dalam bentuk diagram, yaitu Diagram 7 Penarikan Kesimpulan Peran Buku Ajar bagi Guru.

70 49 Diagram 7. Penarikan Kesimpulan Peran Buku Ajar bagi Guru Memberikan materi Untuk dibaca Memberikan soal latihan Peran Buku Ajar bagi Guru Digunakan guru untuk menulis Memberikan materi Memberikan soal latihan Sebelum memberikan soal Untuk Individu Sebelum memberikan materi Saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan/ mencatat Dari diagram di atas dapat disimpulkan peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika topik kaidah pencacahan menggunakan buku ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keenan sebagai berikut: 1) Adanya peran buku ajar untuk dibaca, dengan peran sebagai berikut: a) Memberikan materi b) Memberikan soal latihan

71 0 ) Adanya peran buku ajar digunakan guru untuk menulis, dengan peran sebagai berikut: a) Memberikan materi b) Memberikan soal latihan ) Adanya peran buku ajar untuk individu, dengan peran sebagai berikut: a) Sebelum memberikan soal b) Sebelum memberikan materi c) Saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan atau mencatat.. Analisis Data Kuesioner Setelah melakukan penelitian yang berlangsung selama enam pertemuan, peneliti mendapatkan data kuesioner. Data kuesioner ini disajikan dalam bentuk tabel, untuk tabel kuesioner guru disajikan dalam Tabel 4.1 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner Guru sedangkan tabel kuesioner siswa disajikan dalam Tabel 4.14 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner siswa yang dapat dilihat pada lampiran III. a. Kuesioner Guru Dari data kuesioner guru didapat data yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Data peran buku ajar bagi guru secara individu dalam proses pembelajaran disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Peran Buku Ajar bagi Guru Secara Individu No Pertanyaan Jawaban Kegiatan apa/ interaksi apa yang Bapak lakukan dengan Buku ajar saat Bapak duduk melihat buku ajar pada saat ada sela sela waktu di dalam pembelajaran? a) Membaca cepat atau screening untuk memastikan urutan materi dan sistematika materi runtut alur berfikirnya. b) Melihat materi atau contoh yang kira-kira perlu mendapat penjelasan lebih atau

72 1 membutuhkan penekanan. c) Melihat materi atau contoh yang mungkin dirasa sulit oleh siswa sehingga diperlukan pengecekan pemahaman siswa. d) Memilih soal-soal latihan yang langsung bias dikerjakan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep siswa. Dari tabel diatas dapat disimpulkan peran buku ajar bagi guru secara individu dalam proses pembelajaran matematika sebagai berikut: peran buku ajar bagi guru secara Individu: a. Membaca cepat atau screening untuk memastikan urutan materi dan sistematika materi runtut alur berfikirnya. b. Melihat materi atau contoh yang kira-kira perlu mendapat penjelasan lebih atau membutuhkan penekanan. c. Melihat materi atau contoh yang mungkin dirasa sulit oleh siswa sehingga diperlukan pengecekan pemahaman siswa. d. Memilih soal-soal latihan yang langsung bias dikerjakan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep siswa. Dari data kuesioner guru didapat data yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Data fungsi buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran matematika disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Fungsi Buku Ajar Bagi Guru No Pertanyaan Jawaban Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat menjelaskan materi pelajaran? a) Sebagai sumber referensi yang utama atau pedoman materi ajar. b) Membantu alur berfikir atau

73 Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam latihan soal? sistematika atau urutan penyampaian materi sehingga runtut dan mudah dipahami siswa. c) Pembelajaran lebih efektif dan efisien, konsep-konsep dan contoh-contoh lebih memudahkan siswa belajar matematika. a) Buku dapat menjadi rujukan bagi siswa ketika kesulitan dalam latihan soal dengan melihat kembali konsep dan contoh-contoh soal yang setipe dengan soal yang dikerjakan oleh siswa. b) Buku menyajikan soal-soal yang cukup, baik dari jumlah maupun variasinya dan tingkat kesulitannya, jika siswa mengalami kesulitan untuk soal yang sulit diminta mengerjakan soal yang mudah dulu. Dari tabel diatas dapat disimpulkan fungsi buku ajar dalam proses pembelajaran sebagai berikut: Fungsi buku ajar: a. Sebagai sumber referensi yang utama atau pedoman materi ajar. b. Membantu alur berfikir atau sistematika atau urutan penyampaian materi sehingga runtut dan mudah dipahami siswa. c. Pembelajaran lebih efektif dan efisien, konsep-konsep dan contohcontoh lebih memudahkan siswa belajar matematika. d. Buku dapat menjadi rujukan bagi siswa ketika kesulitan dalam latihan soal dengan melihat kembali konsep dan contoh-contoh soal yang setipe dengan soal yang dikerjakan oleh siswa.

74 e. Buku menyajikan soal-soal yang cukup, baik dari jumlah maupun variasinya dan tingkat kesulitannya, jika siswa mengalami kesulitan untuk soal yang sulit diminta mengerjakan soal yang mudah dulu. b. Kuesioner Siswa Setelah mengamati dan mencoba menganalisis kuesioner siswa, peneliti tidak menemukan data yang mengandung makna tertentu yang diteliti karena data yang terdapat dikuesioner siswa adalah data yang berhubungan dengan peran buku ajar bagi siswa.

75 BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika di kelas kelas XI IPA SMA Kolese De Britto, khususnya pada materi Kaidah Pencacahan. Subbab A-F mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran Matematika yang dibagi menjadi enam pertemuan yaitu: A. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan I B. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan II C. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan III D. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan IV E. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan V F. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan VI Sedangkan Subbab G mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru untuk keperluan individu dalam pembelajaran Matematika serta subbab H mendeskripsikan fungsi buku ajar pada pembelajaran Matematika. Buku ajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, baik untuk siswa maupun guru. Dengan buku ajar guru dapat mengatur proses pembelajaran yang akan terjadi di dalam kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara runtut. Di dalam buku ajar juga terdapat berbagai macam soal yang dapat dipakai untuk mengasah kemampuan siswa. Buku ajar juga dapat dipakai sebagai sumber materi bagi guru sehingga buku ajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. 4

76 A. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan I Garis besar peran buku ajar bagi guru pada pertemuan I dapat dilihat pada Tabel.1. Tabel.1 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I No Tahap Kegiatan Langkah Kegiatan 1 Untuk dibaca a) Memberikan soal latihan ( lihat latihan 1 halaman 8 no.1-4) b) Memberikan materi (G membacakan definisi n!) Digunakan guru untuk menulis Guru melihat buku ajar kemudian menuliskan soal latihan!+! = (+)! = 7!! = (7-)! = (4x)! = 4!x! = (:)! =!:! = Untuk individu a) Guru melihat buku ajar kemudian menuliskan di papan tulis Definisi n! = n x (n-1) x (n-) x... x x x 1 b) Guru membaca membuka buku ajar saat siswa sedang berdiskusi/ mengerjakan soal. Peran buku ajar bagi guru pada pertemuan I meliputi : 1. Peran buku ajar untuk dibaca saat Guru memberikan soal latihan kepada siswa, serta pada saat Guru memberikan materi tentang definisi n!.. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis, saat Guru memberikan soal latihan yang ada di dalam buku ajar kepada siswa.. Peran buku ajar untuk individu pada saat: a. Sebelum memberikan materi. b. Guru membaca membuka buku ajar saat siswa sedang berdiskus i atau mengerjakan soal.

77 1. Peran buku ajar untuk dibaca Guru membaca buku ajar pada saat akan memberikan materi yaitu materi tentang denifisi n!. Definisi n! ini dibaca oleh guru dari buku ajar selain itu guru juga membaca buku ajar pada saat memberikan soal latihan kepada siswa, soal ini oleh guru diambil dari soal yang ada di buku ajar (perhatikan Cuplikan.1 Guru Membaca Materi n!). Cuplikan.1 Guru Membaca Materi n! 1. G: Baik kita akan mulai dengan bilangan fakorial dulu [sambil menunjuk gambar 1.11]. Kita mulai dari definisinya, n factorial, notasinya ini [menunjuk n!] tanda seru gitu y, dibaca n faktorial, itu didefinisikan n x (n-1) x (n-) x... x x x 1 [G membacakan definisi n!], dengan catatan n adalah [sambil menulis n B + ] anggota bilangan bulat positif. Prasyaratnya adalah n bil bulat positif. [berhenti berbicara sejenak].! Berarti? [G memberi contoh] Guru membacakan soal latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. (perhatikan Cuplikan. Guru Membaca Soal tentang Notasi Faktorial). Cuplikan. Guru Membaca Soal Tentang Notasi Faktorial 8. G: Gampang? Gendut? [sambil melihat ke arah S0 dan meledek karena tubuhnya gemuk dan BS pun tertawa]. Oke lihat latihan 1 halaman 8 [sambil G melihat buku ajar dan membacanya dan BS pun membuka buku ajarnya], silahkan dicoba no.1-4 [sambil menulis nomor soalnya], kalau bisa selesaikan jam ini, ya selesaikan.. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis Guru menuliskan isi dari buku ajar pada saat menuliskan soal latihan di papan tulis, soal ini ada diambil dari buku ajar ( lihat latihan 1 halaman 8 no.1-4) (perhatikan Cuplikan. Guru Menuliskan Soal Notasi Faktorial). Cuplikan. Guru Menuliskan Soal Notasi Faktorial. [G kembali ke meja G dan melihat buku ajar sambil berdiri]. G: Baik, sampai disitu dulu jelas ya, definisi faktorial itu?[sambil menulis soal lihat gb.1.19]!+! = (+)! = 7!! = Gambar 1.19 (7-)! = (4x)! = 4!x! = (:)! =!:! =

78 7 4. G: Cobalah yang ini! [sambil menunjuk gb. 1.19]. Peran buku ajar untuk individu Peran buku ajar yang dikategorikan kedalam peran buku ajar untuk individu terjadi dalam beberapa kejadian: a. Sebelum memberikan materi di papan tulis. b. Guru membaca membuka buku ajar saat siswa sedang berdiskusi atau mengerjakan soal. a. Sebelum memberikan materi di papan tulis Guru melihat dari isi buku ajar sebelum menuliskan materi di papan tulis (perhatikan Cuplikan.4 Guru menuliskan definisi n!). Cuplikan.4 Guru Menuliskan Definisi n! 0. G : Baik, buka bukumu lihat halaman, 4 baca dulu sebentar. Semoga akan memberi orientasi kamu tentang materi ini. [SS membuka buku ajar dan mulai membaca] 0. [G berjalan ke arah meja dan membuka buku ajar] 04. [G menulis di papan tulis lihat gambar 1.11] 1. Bilangan Faktorial Definisi n! = n x (n-1) x (n-) x... x x x 1 Gambar 1.11 b. Guru membaca membuka buku ajar saat siswa sedang berdiskusi ataupun mengerjakan soal. Guru meluangkan waktu sebentar untuk melihat atau membaca buku ajar dimana pada saat itu siswa sedang berdiskusi membahas suatu persoalan, baik dengan secara individu maupun berdiskusi dengan teman-temannya. (perhatikan Cuplikan. guru membaca buku ajar secara individu). Cuplikan. Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu 408. [kemudian G kembali ke meja G dan membuka buku ajar, ada BS yang berdiskusi membahas penjelasan G karena masih belum paham]

79 8 B. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan II Garis besar peran buku ajar bagi guru pada pertemuan II dapat dilihat pada Tabel.. Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II No Tahap Kegiatan Langkah Kegiatan 1 Untuk dibaca Memberikan materi tentang kaidah pencacahan Digunakan guru untuk menulis Menuliskan soal latihan di papan tulis Untuk individu Guru membolak-balik buku ajar saat siswa sedang sibuk berdiskusi/ mengerjakan soal Peran buku ajar bagi guru pada pertemuan II meliputi : 1. Peran buku ajar untuk dibaca saat Guru memberikan materi tentang kaidah pencacahan.. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis, saat Guru memberikan soal latihan yang ada di dalam buku ajar kepada siswa.. Peran buku ajar untuk individu pada saat: siswa sedang berdiskusi/ mengerjakan soal. 1. Peran buku ajar untuk dibaca Guru membaca buku ajar pada saat akan memberikan materi yaitu materi tentang Kaidah Pencacahan. Guru membacakan halaman yang ada di buku ajar untuk dibaca oleh siswa (perhatikan Cuplikan. Guru mengajak siswa membaca materi kaidah pencacahan). Cuplikan. Guru Mengajak Siswa Membaca Materi Kaidah Pencacahan 18. G: Key baik, [G kembali ke meja G] berikutnya kita akan melihat tentang [G berhenti berbicara sebentar membuka buku ajar, BS terlihat juga membuka buku melihat materi selanjutnya] kaidah pencacahan halaman -8, masing-masing

80 9 secara individual kamu membaca dulu, memahami gitu ya kalau perlu membuat catatan, coretan buatlah, key kamu baca sendiri, nanti kalau selesai pada b agian akhir nanti saya beri kesempatan untuk bertanya kalau kamu tidak paham dari apa yang kamu baca. Cukup jelas? [G bertanya pada SS]. Key, cukup jelas yang dilakukan? Baca halaman -8, pahami kalau perlu buat catatan coretan sendiri kemudian selesai kalau ada bagian yang tidak tahu bertanya.. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis Guru menuliskan soal yang telah dipilihnya dari buku ajar kemudian menuliskan soal tersebut di papan tulis. (perhatikan Cuplikan.7 Guru Menulis Soal Tentang Notasi Faktorial). Cuplikan.7 Guru Menulis Soal Tentang Notasi Faktorial 17. [G mengambil buku ajar yang sudah terbuka kemudian memegangnya] 174. G: Cek dulu, sudah? Ngerti? [G meminta S mengecek no.4] 17. [G menulis soal dengan membawa buku ajar] ! = 14!4! n+ n+ n 1 n = n+1! n 1! = 1 Gambar.10. Peran buku ajar untuk individu Pada saat siswa sibuk berdiskusi atau mengerjakan soal latihan yang telah diberikan oleh Guru, guru meluangkan sedikit waktunya untuk melihat atau membaca buku ajar. (perhatikan Cuplikan.8 dan Cuplikan.9 ). Cuplikan.8 Guru Menyuruh Siswa untuk Membaca Buku Ajar 18. G: Key baik, [G kembali ke meja G] berikutnya kita akan melihat tentang [G berhenti berbicara sebentar membuka buku ajar, BS terlihat juga membuka buku melihat materi selanjutnya] kaidah pencacahan halaman -8, masing-masing secara individual kamu membaca dulu, memahami gitu ya kalau perlu membuat catatan, coretan buatlah, key kamu baca sendiri, nanti kalau selesai pada bagian akhir nanti saya beri kesempatan untuk bertanya kalau kamu tidak paham dari apa yang kamu baca. Cukup jelas? [G bertanya pada SS]. Key, cukup jelas yang dilakukan? Baca halaman -8, pahami kalau perlu buat catatan coretan sendiri kemudian selesai kalau ada bagian yang tidak tahu bertanya. 19. [SS mulai tertunduk membaca buku ajar, G pun duduk di kursi G sambil membuka - buka dan membaca buku ajar]

81 0 Cuplikan.9 Guru Mengecek Soal di Buku Ajar. G: Ada yang sudah selesai, baik [G bicara sambil berjalan menuju S lain] 4. [G kembali ke meja G duduk sambil membaca buku ajar dan mengecek soal sebelumnya yaitu lebih dari 00 ganjil tidak boleh berulang yang masih menjadi pertanyaan]. [BS yang berdiskusi, tapi ada BS bagian belakang yang ngobrol sendiri]. [G menghampiri S, S4, S, dan S9 yang berdiskusi] 7. S4: Ini pak C. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan III Garis besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada pertemuan III dapat dilihat pada Tabel.. Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III No Tahap Kegiatan Langkah Kegiatan 1 Untuk dibaca Memberikan soal latihan Untuk individu Guru membolak-balik buku ajar saat siswa sedang sibuk berdiskusi/ mengerjakan soal Peran Buku Ajar bagi Guru pada pertemuan III meliputi : 1. Peran buku ajar untuk dibaca Guru memberikan soal latihan.. Peran buku ajar untuk individu pada saat: siswa sedang berdiskusi atau mengerjakan soal. 1. Peran buku ajar untuk dibaca Guru membaca buku ajar pada saat akan memberikan beberapa soal kepada beberapa siswa serta memberikan penjelasan terhadap soal tertentu yang diganti dengan soal lain (perhatikan Cuplikan.10 Guru Memilih Beberapa Soal untuk Dikerjakan Siswa). Cuplikan.10 Guru Memilih Beberapa Soal untuk Dikerjakan Siswa 18. G : [G melihat buku ajar setelah menunjuk beberapa anak yang dibagi ke dalam kelompok untuk mengerjakan soal latihan di buku ajar] 19. G : no 17 diganti 18 karena 17 hampir sama dengan no 1 [G mengatakan kepada siswa yang ditunjuk mengerjakan no 17, G sambil melihat buku ajar]

82 1. Peran buku ajar untuk individu Pada saat siswa sibuk mengerjakan soal latihan di papan tulis yang telah diberikan oleh Guru, guru meluangkan sedikit waktunya untuk melihat atau membaca buku ajar sambil menunggu siswa selesai menuliskan di papan tulis. (perhatikan Cuplikan.11 Guru Membaca Buku Ajar secara Individu). Cuplikan.11 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu 7. [BS maju mengerjakan soal no - 9] 8. [G membuka-buka buku ajar saat siswa-siswa mengerjakan di papan tulis] 9. BS : [Setelah BS tersebut selesai mengerjakan soal soal itu, G bertanya kepada SS]. OK cek dulu...bagi yang tidak mengerjakan ini menjadi sesuatu yang sulit dan [G menyuruh siswa yang mengerjakan soal tsb di papan untuk maju menjelaskan] D. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan IV Garis besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada pertemuan IV dapat dilihat pada Tabel.4. Tabel.4 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV No Tahap Kegiatan Langkah Kegiatan 1 Untuk dibaca a) Memberikan materi (pembahasan soal latihan) b) Memberikan soal latihan Peran Buku Ajar bagi Guru pada pertemuan IV meliputi : 1. Peran buku ajar untuk dibaca saat Guru memberikan soal latihan dan memberikan materi. 1. Peran buku ajar untuk dibaca Guru membaca buku ajar pada saat akan memberikan pembahasan soal latihan serta pada saat memberikan beberapa soal latihan yang diambil dari buku ajar (perhatikan cuplikan.1,.1,.14, dan.1).

83 Cuplikan.1 Guru Menuliskan di Papan Tulis Contoh Soal 70. G: Oke. Sekarang kalian lihat halaman 1 yang contoh 10. [guru melihat buku ajarnya, kemudian berjalan di depan kelas] 1 contoh [BS sudah mulai memperhatikan buku masing-masing, sedangkan BS masih terlihat sibuk dengan yang lain] 7. G: Kalo ini tadi kita kan melihat susunannya sekarang ini kita coba tanpa melihat susunannya. Dari 10 orang, berarti nanti n nya ada.? [guru menulis di papan tulis n=10] Cuplikan.1 Guru Melihat Contoh Soal 14 yang Ada di Buku ajar 0. G: Oke [guru berjalan ke meja guru dan melihat buku ajar] Contoh 14 kamu baca kamu lihat dulu,kamu baca kamu pahami [guru berdiri di samping meja guru] 1. G: Ini yang ini tadi kalo ditambah dikali [guru menunjuk M tambahan dan l! yang ada di papan tulis] Oke kamu lihat contoh 14 dulu, kamu baca. [SS terlihat sibuk dengan buku masing-masing]. G: [menulis di papan tulis seperti pada gambar 4.1] Ada berapa unsur? Cuplikan.14 Guru Melihat Contoh Soal 1 yang Ada di Buku Ajar 48. G: Oke.baik kamu liahat contohnya, untuk lebih memahami lihat contoh disitu [guru berjalan ke meja guru dan melihat buku ajarnya] Contoh 1 yo contoh 1 kita lihat 49. [SS terlihat sibuk membaca] 40. [guru berkeliling dan bercanda dengan para siswa] 41. G: ABC itu kan arah nya sama urutannya sama kan? [guru menjelaskan kepada S8,kemudian maju ke depan menjelaskan kepada para siswa] Hanya saja nanti pada permutasi siklis ambil 1 ambil satu unsure sembarang jadi, apa? Cuplikan.1 Guru Melihat Soal Latihan 1 dan untuk Dikerjakan Siswa 44. G: Mudah? Ada pertanyaan dulu, sebelum kita lanjut lagi tentang ini lebih dalam lewat latihan soal. Permutasi gampang ya? [guru berjalan ke meja guru dan melihat buku ajar] Oke kerjakan 1a. latihan 1a yo perhatikan dulu,,, 1a,c S: Hahaa semua pak? 447. G: 1, [beberapa siswa meributkan latihan yang banyak itu] 449. G: Itu sebagai tantangan siapa tau itu besok keluar di soal ulangan

84 E. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan V Garis besar peran buku ajar bagi guru pada pertemuan V dapat dilihat pada Tabel.. Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V No Tahap Kegiatan Langkah Kegiatan 1 Untuk dibaca Memberikan materi (memberikan penjelasan pembahasan soal yang ada di buku ajar. Digunakan guru untuk menulis a. Memberikan contoh soal yang ada di buku ajar b. Memberikan materi tentang Notasi Kombinasi Untuk individu a. Membuka buku ajar sebelum Memberikan materi kombinasi b. Guru membolak-balik buku ajar saat siswa sedang sibuk mencatat tulisan yang ada di papan tulis, mengerjakan soal Peran Buku Ajar bagi Guru pada pertemuan V meliputi : 1. Peran buku ajar untuk dibaca saat Guru memberikan materi.. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis, saat Guru memberikan soal dan memberikan materi.. Peran buku ajar untuk individu pada saat: a. Sebelum memberikan materi b. Saat siswa sibuk mengerjakan soal, mencatat ataupun berdiskusi 1. Peran buku ajar untuk dibaca Guru membaca buku ajar pada saat akan memberikan materi (perhatikan cuplikan ). Cuplikan.1 Guru Melihat Contoh Soal 19 yang Ada di Buku Ajar 78. G: Kamu lihat contohnya, kamu lihat contohnya! (guru berjalan kembali ke meja kemudian melihat buku) Contoh smbilan belas. 79. (semua siswa melihat buku masing-masing)

85 4 80. G: Nomer delapan belas dulu (guru masih melihat buku yang ada di meja guru) Cuplikan.17 guru membahas soal 19 yang ada di buku ajar 9. G: Contoh Sembilan belas (guru melihat contoh 19 di buku) 9. (semua siswa kembali melihat buku masing-masing,ada juga siswa yang masih melihat contoh 18 yang tadi di jelaskan oleh guru di papan tulis) 94. G : Jika setiap orang yg hadir dalam ruangan tersebut berjabat tangan,berapa jabat tangan? (guru membaca sekilas kemudian berjalan lagi ke depan) Cuplikan.18 Guru Membaca Soal dari Buku Ajar 1. G:(melihat ke arah siswa,siswa masih melihat buku masing-masing) Dalam sebuah kantung ada lima bola merah dan sebuah bola putih nha... (guru kembali membaca bukunya) Tentukan banyaknya cara untuk mengambil tiga bola dalam kantung tesebut sehingga ke tiga bola tersebut terdiri atas dua merah dan satu putih Cuplikan.19 Guru Melihat Buku Ajar Untuk Mengecek 19. G: Oke. (guru kembali berjalan ke meja guru) Kita cek dulu. (guru mengambil buku dan melihat buku) 0. G: Tiga berapa? 1. (siswa masih mengobrol dengan teman-temanna). G: ck ck [guru membuat suara agar siswa kembali focus ke pelajaran]. G: Tiga berapa? 4. S: Enam.. BS: Enam...enam. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis Peran Buku Ajar bagi Guru nampak dalam penjelasan suatu penyelesaian soal latihan yang diambil oleh Guru dari buku ajar. Guru menuliskan di papan tulis suatu soal dari buku ajar yang akan dibahas cara penyelesaiannya bersama-sama dengan siswa. (perhatikan cuplikan.0 dan Cuplikan.1 ). Cuplikan.0 Guru Menuliskan Soal (x+y) 4 di Papan Tulis 4. G: Sehingga ini nanti (guru melingkari masing-masing kombinasi) Disebut koefisien dari. Kita lihat contohnya. (guru kembali ke meja guru dan membuka buku). (beberapa siswa langsung mengobrol,beberapa langsung melihat bukunya). (guru menuliskan contoh yang ada di buku di papan tulis, tulisan.71 )

86 (x+y) 4 = Gambar.71 Cuplikan.1 Guru Menuliskan Rumus Permutasi dan Kombinasi 71. G : Baik.. (guru berjalan ke meja guru,melihat buku sebentar kemudian berjalan ke papan tulis lagi) 7. G: Notasi kombinasi.. (guru menulis notasi kombinasi ke papan tulis) Ini adalah kombinasi n unsure dari r unsur yang tersedia sama dengan? (guru menuliskan rumus kombinasi pada tulisan.7) nc r = n! (n r)!r! Gambar.7 nc r = np r Gambar.8!r!. Peran buku ajar untuk individu pada saat a. Sebelum memberikan materi Sebelum memberikan selanjutnya guru membuka buku ajar terlebih dahulu untuk memastikan urutan materi pembelajaran yang akan dilakukan. (perhatikan Cuplikan. Guru Melihat Materi Kombinasi di Buku Ajar). Cuplikan. Guru Melihat Materi Kombinasi di Buku Ajar 0. G : oke.kita lanjutkan? (guru membuka buku pak et dan melhat halaman pada buku) 1. G : Kita liat kombinasi halaman. S1 : enam enam (salah satu siswa menjawab). G : halaman anam puluh enam b. Saat siswa sibuk mengerjakan soal/mencatat/berdiskusi Saat siswa sedang sibuk berdiskusi atau mengerjakan soal yang diberikan dari guru, guru meluangkan sedikit waktunya untuk membuka atau membaca buku ajarnya. (perhatikan Cuplikan. Guru Membaca Buku Secara Individu).

87 Cuplikan. Guru Membaca Buku Secara Individu 190. (guru membolak-balik buku, sedangkan siswa ada yang mencatat apa yang tadi dijelaskan guru ada juga yang malah mengobrol dengan temannya) 191. G: Oke. Itu dulu. Tiga sampai lima dulu kamu coba dulu, untuk lebih memahami. Tiga empat lima. (guru berjalan dari meja guru ke meja siswa yang depan lalu berjalan ke meja guru lagi) 19. (semua siswa melihat buku masing-masing,masih sibuk mencari latihan yang diberikan oleh guru) 19. G: Maksudnya latihan tiga nomor tiga empat dan lima (guru mengatakannya lagi karena terlihat beberapa siswa masih kebinggungan) 194. (guru berdiri di belakang meja sambil membuka-buka buku) F. Peran buku ajar bagi guru pada Pertemuan VI Garis besar peran buku ajar bagi guru pada pertemuan VI dapat dilihat pada Tabel.. Tabel. Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI No Tahap Kegiatan Langkah Kegiatan 1 Untuk dibaca a. Memberikan soal latihan b. Memberikan materi Digunakan guru untuk menulis a) Memberikan materi tentang Untuk individu a. Saat siswa sibuk menulis/ mengerjakan soal b. Sebelum memberikan soal Peran buku ajar bagi guru pada pertemuan VI meliputi : 1. Peran buku ajar untuk dibaca saat Guru memberikan soal latihan dan memberikan materi.. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis, saat Guru memberikan materi.. Peran buku ajar untuk individu pada saat: a. Saat siswa sibuk menulis atau mengerjakan soal. b. Sebelum memberikan soal

88 7 1. Peran buku ajar untuk dibaca Guru membaca buku ajar pada saat akan memberikan soal (perhatikan cuplikan.4 - Cuplikan.9 ). Cuplikan.4 Guru Melihat Latihan 4 di Buku Ajar 49. G: Kalo mau bingung sebenarnya. [guru kembali berjalan ke meja guru dan membalik buku ajar yang ada di meja guru] Kamu lihat latihan empat itu [guru mulai berjalan dan melihat para siswa] Itu ada permutasi dan kombinasi dan yang lainnya ehm filling slot? [guru berjalan ke depan sambil menggerak-gerakan tangannya] Cuplikan. Guru Melihat Soal dari Buku Ajar 47. G: Oke sudah ya? [guru membaca buku] Kamu lihat soal yang halaman tujuh puluh satu dulu 48. [beberapa siswa yang tadi berdiskusi kembali menghadap ke depan] 49. G: Hmm. Halaman tujuh puluh satu, mari kita lihat. [guru melihat para siswa yang sebagian siswa masih berbicara sendiri] 440. [siswa mulai melihat buku masing-masing] 441. G: Yuk? Udah semua? Kita lihat halaman tujuh puluh satu [guru masih melihat para siswa] Kita hanya sekedar melihat dulu mencoba melatih intuisi kita gitu ya? Ini soal yang harus dikerjakan dengan apa, ini harus dikerjakan dengan apa, ini harus dikerjakan dengan apa? 44. [semua siswa diam dan mulai memperhatikan guru yang berbicara] 44. G: Lihat nomor lima [ guru melihat buku ajar yang ada di depannya] 444. [semua siswa melihat buku masing-masing] 44. G: Oke bisa dikerjakan dengan apa? [guru melihat buku kemudian melihat para siswa] 44. [siswa masih sibuk dengan buku masing-masing mencoba memahami soal] Cuplikan. Guru Melihat Soal di Buku Ajar untuk Tanya Jawab 47. G: Filling slot tapi harus hati-hati, syaratnya gitu tho? [guru kembali membaca buku] Oke nomor tujuh? 48. S18: Kombinasi. [S18 menjawab dengan pelan sedangkan siswa yang lain diam dan melihat ke buku masing-masing] 49. G: Persoalan apa itu? 40. BS: Kombinasi. [beberapa siswa menjawab dengan tidak begitu yakin] 41. G: Kombinasi kenapa kombinasi?

89 8 4. BS: Hmmm. [beberapa siswa menjawab tetapi suaranya tidak jelas, ada juga siswa yang hanya bergumam] 4. S17: Urutannya tidak di perhatikan Cuplikan.7 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar 470. G: Oke. Itu adalah persoalan kombinasi, urutan tidak di perhatikan di situ iya tho?okey nomor delapan? [guru bertanya sambil melihat buku ajar] 471. S: Kombinasi. 47. G: Apa? 47. BS: Kombinasi G: Oke kombinasi..sembilan? 47. S17: Permutasi. [siswa menjawab dengan pelan] Cuplikan.8 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar 488. G: Oke kombinasi. Trus sebelas? 489. [siswa masih sibuk dengan buku masing-masing] 490. G: Kombinasi. oke [guru mengangkat kepala melihat para siswa] 491. [semua siswa masih melihat buku masing-masing] 49. G: Iya tho? Buku a be ce dengan buku be ce a sama saja kan? [guru berbicara dengan melihat para siswa] 49. BS: Ya [beberapa siswa menjawab dengan pelan sedangkan yang lainya diam dan melihat buku masing-masing ] 494. G: Oke trus? [guru kembali melihat buku] 49. S: Kombinasi 49. G: Yak trus? Cuplikan.9 Guru Melihat Soal-Soal Latihan untuk Dikerjakan Siswa 0. G: [tersenyum] Ya nanti tinggal eksekusinya. [guru kembali melihat buku ajarnya] 0. [siswa masih memperhatikan, ada siswa yang meletakan kepalanya di meja] 07. G: Oke sekarang kalian mau mengerjakan yang mana? Mau dari permutasi kemaren kemudian kombinasi, kemudian yang latihan empat itu terserah. [guru mengatakannya sambil membolak -balik buku yang ada di depannya, kemudian melihat para siswa] Guru membaca buku ajar pada saat akan memberikan materi (perhatikan cuplikan Cuplikan.0 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar).

90 9 Cuplikan.0 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar. G: Oke. Kamu lihat. [guru melihat buku ajar kemudian melihat kea rah siswa]. [semua siswa langsung terdiam begitu guru berbicara kemudian semua siswa melihat buku masing-masing] 7. G: Nomor delapan belas, di contoh empat gitu ya? [guru melihat ke siswa kemudian melihat ke buku lagi] 8. [semua siswa melihat buku masing-masing] 9. G: Halaman tujuh puluh satu. [guru mengatakannya sambil melihat buku ajar yang ada di meja guru] Nomor..delapan belas. [guru mulai berjalan ke arah papan tulis] 0. [beberapa siswa mengobrol dengan temannya, terlihat juga S1 menengok ke belakang kearah S4] 1. G: Tolong dibacakan? Ex berapa?. BS: Ex kuadrat. [beberapa siswa menjawab akan tetapi karena pelan dan tidak bersama-sama jadi suaranya tidak begitu jelas]. G: Berapa? 4. S1: Ex kuadrat. G: Ex kuadrat. BS: Min ye kuadrat pangkat sebelas 7. G: Min ye kuadrat pangkat sebelas. [guru menuliskannya di papan tulis, tulisan.] Yang dicari? Gambar. (x -y ) 11 = Gambar. (x -y ) 11 = k =0 Gambar.7 (x -y ) = Gambar.8 k =0 (x -y ) 11 = 11 k =0 11C k (x ) 11- k (-y ) k Gambar.9 = 11C (x ) 11- (-y ) Gambar.70 = 11! (x ) 8 (-y ) 11!! Gambar.71 = = 1 Gambar.7 = x 1 (-y ) = -1x 1 y. Peran buku ajar digunakan guru untuk menulis Peran Buku Ajar bagi Guru nampak dalam penjelasan suatu penyelesaian soal latihan yang diambil oleh Guru dari buku ajar. Guru menuliskan di papan tulis suatu soal dari buku ajar yang akan dibahas cara penyelesaiannya

91 70 bersama-sama dengan siswa. (perhatikan cuplikan Cuplikan.1 dan Cuplikan.). Cuplikan.1 Guru Menuliskan Soal Latihan di Papan Tulis 4. G: Oke sekarang lihat halaman tujuh puluh dulu (guru kembali ke meja guru dan membuka buku ajar). (semua siswa mulai membuka buku mereka masing-masing). G: Contoh, uraikan bentuk dua x plus dua x plus tiga y pangkat..? (guru mulai menulis di papan tulis, tulisan.9) Gambar.9 (x+y) 4 = Gambar.10 Gambar.11 (x+y) 4 = 4C 0(x) 4 + 4C Gambar.1 (x+y) 4 = 4C 0(x) 4 + (x+y) 4 = 4C 0(x) 4 + 4C 1(x) y BS: Empat 8. G: Pangkat empat jadi disini nanti n nya empat gitu kan? Cuplikan. Guru Membacakan Soal dari Buku Ajar 18. G: Carilah koefisien suku x pangkat sebelas dan koefisien suku seper x pangkat empat pada penjabaran binomial x kuadrat plus seper x pangkat sepuluh [guru membaca buku ajar sambil berjalan di depan kelas kemudian menulis di papan tulis, tulisan.4] Tentu bisa saja ini kita jabarkan gitu kan? [guru menunjuk tulisan kemudian melihat para siswa] Gambar.4 (x + 1 x ) [semua siswa memperhatikan guru yang menjelaskan di depan kelas dengan seksama] 188. G: Dari sepuluh kombinasi nol sampai sepuluh kombinasi. Peran buku ajar untuk individu a. Saat siswa sibuk menulis atau mengerjakan soal. Saat siswa sedang sibuk berdiskusi atau mengerjakan soal yang diberikan dari guru, guru meluangkan sedikit waktunya untuk membuka ataupun membaca buku ajarnya. (perhatikan Cuplikan. dan Cuplikan.4).

92 71 Cuplikan. Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu 19. [semua siswa mulai sibuk mengerjakan latihan tersebut] 140. [guru berjalan-jalan di depan kelas dan melihat siswa-siswanya yang mulai sibuk mengerjakan latihan soal tersebut, kemudian guru kembali ke meja guru dan melihat buku dan membolak-balik buku tersebut] 141. [siswa masih terlihat sibuk mengerjakan, ada beberapa siswa yang mengerjakan sambil melihat ke papan tulis] Cuplikan.4 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu 800. [semua siswa sibuk mengerjakan lagi, beberapa siswa di belakang terlihat berdiskusi] 801. [guru masih berkeliling melihat pekerjaan para siswa. kemudian guru kembali ke meja guru dan duduk di kursi guru, guru terlihat sibuk dengan kertas-kertas dan buku ajar yang ada di meja guru] 80. [beberapa siswa terlihat sibuk mengerjakan, tetapi beberapa siswa yang lain terlihat mengobrol dengan teman-temannya] 80. [guru masih sibuk di meja guru] b. Sebelum memberikan soal Sebelum memberikan selanjutnya guru membuka buku ajar terlebih dahulu untuk memastikan urutan materi pembelajaran yang akan dilakukan. (perhatikan Cuplikan. Guru Memilih Soal-Soal di Buku Ajar). Cuplikan. Guru Memilih Soal-Soal di Buku Ajar 11. G: Oke nanti jam berikutnya? [guru melihat jam tangan] Saya akan memberikan soal latihan. [guru kemudian melihat buku yang ada di depannya] G. Peran buku ajar bagi guru untuk keperluan individu Garis besar Peran buku ajar bagi guru untuk Individu pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam dapat dilihat pada Tabel.7 di bawah ini. Tabel.7 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru untuk Individu Tahap Kegiatan Peran untuk Individu Langkah Kegiatan Membaca cepat atau screening untuk memastikan

93 7 Tahap Kegiatan Langkah Kegiatan urutan materi dan sistematika materi runtut alur berfikirnya. Melihat materi atau contoh yang kira-kira perlu mendapat penjelasan lebih atau membutuhkan penekanan. Melihat materi atau contoh yang mungkin dirasa sulit oleh siswa sehingga diperlukan pengecekan pemahaman siswa. Memilih soal-soal latihan yang langsung bisa dikerjakan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep siswa. Dalam pembelajaran di dalam kelas, seringkali guru melakukan interaksi dengan buku ajar di sela-sela waktu pada saat siswa sedang mengerjakan soalsoal ataupun sedang berdiskusi. Adapun peran buku ajar bagi guru terjadi sebagai berikut: membaca cepat atau screening untuk memastikan urutan materi dan sistematika materi runtut alur berfikirnya, Melihat materi atau contoh yang kira-kira perlu mendapat penjelasan lebih atau membutuhkan penekanan, Melihat materi atau contoh yang mungkin dirasa sulit oleh siswa sehingga diperlukan pengecekan pemahaman siswa, Memilih soal-soal latihan yang langsung bias dikerjakan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep siswa.

94 7 H. Fungsi buku ajar pada pembelajaran Matematika Garis besar fungsi buku ajar dalam Interaksi Guru dan Buku Ajar pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam dapat dilihat pada Tabel.8 di bawah ini. Tabel.8 Garis Besar Fungsi Buku Ajar dalam Interaksi Guru dan Buku Ajar Tahap Kegiatan Fungsi a) Sebagai sumber referensi yang utama atau pedoman materi ajar. Fungsi buku ajar saat menjelaskan materi pelajaran Fungsi buku ajar saat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam latihan soal b) Membantu alur berfikir atau sistematika atau urutan penyampaian materi sehingga runtut dan mudah dipahami siswa. c) Pembelajaran lebih efektif dan efisien, konsepkonsep dan contoh-contoh lebih memudahkan siswa belajar matematika. a) Buku dapat menjadi rujukan bagi siswa ketika kesulitan dalam latihan soal dengan melihat kembali konsep dan contoh-contoh soal yang setipe dengan soal yang dikerjakan oleh siswa. b) Buku menyajikan soal-soal yang cukup, baik dari jumlah maupun variasinya dan tingkat kesulitannya, jika siswa mengalami kesulitan untuk soal yang sulit diminta mengerjakan soal yang mudah dulu. Dalam pembelajaran di dalam kelas, seringkali guru melakukan interaksi dengan buku ajar di sela-sela waktu pada saat siswa sedang mengerjakan soalsoal ataupun sedang berdiskusi. Disini buku memberikan fungsi bagi guru Adapun fungsi dari buku ajar sebagai berikut: Sebagai sumber referensi yang utama atau pedoman materi ajar, Membantu alur berfikir atau sistematika atau urutan penyampaian materi sehingga runtut dan mudah dipahami siswa,

95 74 Pembelajaran lebih efektif dan efisien, konsep-konsep dan contoh-contoh lebih memudahkan siswa belajar matematika, Buku dapat menjadi rujukan bagi siswa ketika kesulitan dalam latihan soal dengan melihat kembali konsep dan contoh-contoh soal yang setipe dengan soal yang dikerjakan oleh siswa, Buku menyajikan soal-soal yang cukup, baik dari jumlah maupun variasinya dan tingkat kesulitannya, jika siswa mengalami kesulitan untuk soal yang sulit diminta mengerjakan soal yang mudah dulu.

96 BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini dipaparkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan hasil penelitian berdasarkan teoriteori yang digunakan di Bab II. A. Peran Buku Ajar dalam Proses Pembelajaran Menurut National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Buku ajar merupakan salah satu bahan ajar yang penting dalam kegiatan belajar mengajar (Majid, 009). Peranan buku yaitu buku ajar menyajikan latihan-latihan dan tugas-tugas praktis (Tarigan, dkk., 198). Buku ajar matematika kontekstual yang dikembangkan oleh guru SMA Kolese De Britto yaitu buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA (Sriyanto & Supatmono, 011) dan digunakan secara bersama-sama, diharapkan akan memudahkan guru dan siswa untuk mendiskusikan materi ajar karena merujuk pada sumber yang sama dan muridpun bisa langsung melihat pada sumber ajar secara langsung, guru tidak melulu menjadi sumber pembelajaran. Dari hasil penelitian ini, buku ajar telah membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (mendiskusikan materi pelajaran maupun soal latihan) di kelas. Adapun peran buku ajar bagi guru dalam pembelajaran 7

97 7 dipertemuan pertama sampai pertemuan keenam sebagai berikut: buku ajar memberikan materi pelajaran maupun soal-soal latihan. Guru memberikan soalsoal latihan dengan mengambil dari buku ajar untuk dikerjakan di dalam kelas maupun dirumah. Selain itu pada saat siswa-siswa mengerjakan soal-soal latihan yang telah diberikan, buku ajar memberikan peran tersendiri untuk guru. Adapun peran dari buku ajar untuk individu guru dapat dilihat pada tabel.7 sebagai berikut: membaca cepat atau screening untuk memastikan urutan materi dan sistematika materi runtut alur berfikirnya, melihat materi atau contoh yang kirakira perlu mendapat penjelasan lebih atau membutuhkan penekanan, melihat materi atau contoh yang mungkin dirasa sulit oleh siswa sehingga diperlukan pengecekan pemahaman siswa, memilih soal-soal latihan yang langsung bisa dikerjakan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep siswa. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa buku ajar telah memberikan peran dalam proses pembelajaran yakni buku ajar berperan menyajikan latihan-latihan dan tugas-tugas untuk siswa seperti pada tabel.8. Hal ini nampak dalam soalsoal yang diberikan oleh guru diambil dari buku ajar yang kemudian soal-soal tersebut dikerjakan oleh siswa baik di dalam kelas maupun di rumah sebagai tugas rumah. Jadi buku ajar matematika kontekstual yang dikembangkan oleh guru SMA Kolese De Britto yaitu buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA (Sriyanto & Supatmono, 011), telah membantu dan memudahkan guru untuk mendiskusikan materi ajar atau soal latihan sehingga buku ajar menjadi perlu dalam proses pembelajaran.

98 77 B. Fungsi Buku Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Untuk Guru Buku ajar yang digunakan adalah Buku Matematika Kontekstual (Sriyanto dan Supatmono, 011). Dalam buku ini konsep matematika disajikan secara runtut dan mengalir dan efektif didasarkan pada pengalaman penulis sebagai guru dan didasarkan banyak sumber referensi yang terpercaya. Dalam buku ini juga disedikan fitur info matematika. dalam fitur ini disajikan informasi penting seputar matematika, seperti aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari, perkembangan konsep matematika atau informasi-informasi ringan yang terkait dengan konsep matematika. Untuk memperdalam tentang konsep juga disediakan link matematika yang bisa menjadi sumber referensi bagi siswa menjelajahi dunia maya menemukan konsep tersebut. Berdasarkan jawaban guru pada tabel 4.1 dari pertanyaan Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat menjelaskan materi pelajaran? Dari jawaban guru tersebut menunjukkan bahwa buku ajar tersebut menjadi sumber referensi yang utama serta membantu alur berfikir atau sistematika atau urutan penyampaian materi sehingga runtut dan mudah dipahami siswa. Jadi buku ajar matematika kontekstual yang dikembangkan oleh guru SMA Kolese De Britto yaitu buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA (Sriyanto & Supatmono, 011), telah memberikan fungsi bagi guru untuk sumber referensi agar penyampaian materi menjadi runtut.

99 78 C. Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran di kelas Pada diagram 7, Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran buku ajar yang nampak pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam adalah sebagai berikut: (1) adanya peran buku ajar untuk dibaca: (a) memberikan materi pelajaran, (b) memberikan soal latihan, () adanya peran buku ajar untuk ditulis: (a) memberikan materi pelajaran, (b) memberikan soal latihan, () adanya peran buku ajar untuk individu: (a) saat siswa mengerjakan soal latihan atau sedang berdiskusi, (b) sebelum memberikan materi pelajaran, (c) sebelum memberikan soal latihan. Menurut sudut pandang peneliti, peran buku ajar dalam pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru dengan buku ajar dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan makna atau gagasan matematika melalui pembahasan secara klasikal atau refleksi (secara invidual) oleh guru sendiri setiap kali seuasai berinteraksi dengan buku ajar. Buku ajar selain berperan untuk memberikan materi atau pembahasan, memberikan soal kepada siswa juga terlihat dalam peran buku untuk individu guru sendiri. Adapun peran buku ajar untuk individu yang terjadi sebagai berikut seperti pada tabel 4.1: guru membaca cepat atau screening untuk memastikan urutan materi dan sistematika materi runtut alur berfikirnya, melihat materi atau contoh yang kirakira perlu mendapat penjelasan lebih atau membutuhkan penekanan, melihat materi atau contoh yang mungkin dirasa sulit oleh siswa sehingga diperlukan pengecekan pemahaman siswa, memilih soal-soal latihan yang langsung bisa dikerjakan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep siswa.

100 BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran matematika topik Kaidah Pencacahan dengan menggunakan buku ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto Tahun Ajaran 011/01. Hasil penelitian menyimpulkan peran buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran matematika topik kaidah pencacahan menggunakan buku ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keenam dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Adanya peran buku ajar bagi guru untuk dibaca, dengan peran sebagai berikut: a. Buku ajar memberikan materi pelajaran b. Buku ajar memberikan soal latihan. Adanya peran buku ajar bagi guru digunakan untuk menulis, dengan peran sebagai berikut: a. Buku ajar memberikan materi pelajaran b. Buku ajar memberikan soal latihan. Adanya peran buku ajar bagi guru untuk individu saat ada sela-sela waktu kosong, dengan peran buku ajar untuk: a. Membaca cepat atau screening untuk memastikan urutan materi dan sistematika materi runtut alur berfikirnya. 79

101 80 b. Melihat materi atau contoh yang kira-kira perlu mendapat penjelasan lebih atau membutuhkan penekanan. c. Melihat materi atau contoh yang mungkin dirasa sulit oleh siswa sehingga diperlukan pengecekan pemahaman siswa. d. Memilih soal-soal latihan yang langsung bias dikerjakan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep siswa. B. Saran Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai banyak kekurangan. Pengambilan data pada peran buku ajar bagi guru secara individu belum maksimal, dikarenakan alat perekam tidak dapat menangkap apa yang terjadi atau apa yang dipikirkan oleh guru saat berinteraksi dengan buku ajar itu. Oleh sebab itu untuk penelitian yang akan datang, disarankan agar menggunakan instrument yang tepat, sehingga instrument itu dapat memberikan hasil tentang peran buku ajar bagi guru secara individu bisa maksimal.

102 DAFTAR PUSTAKA Chaplin, C.P Kamus Lengkap Psikologi. Bandung: Rajagrafindo. Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Effendi, Juhaya S. Praja Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa. Majid, Abdul Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyono Abdurrahman. 00. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Poerwadarminta, WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Sriyanto, Catur Supatmono. Matematika Kontekstual untuk SMA / MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten: PT Intan Pariwara. Supriadi, D Anatomi Buku Sekolah di Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur, dan Djago Tarigan, 198. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa. 81

103 8 Uzer Usman. 00. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

104 LAMPIRAN 8

105 84 LAMPIRAN I Buku Ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu PengetahuanAlam

106 8 Lampiran 1

107 8

108 87

109 88

110 89

111 90

112 91

113 9

114 9

115 94

116 9

117 9

118 97

119 98

120 99

121 100

122 101

123 10

124 10

125 104

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 4 Interaksi Guru dan Buku Ajar dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto Andrias Eka Fajar Darmawan Mahasiswa S1 Pendidikan

Lebih terperinci

P 26 Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto

P 26 Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto P 26 Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto Indah Permatasari Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 2 Alur Substansi Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto Agata Susilo Ernawati Mahasiswa S1 Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA PRESENTASI POWER POINT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB BINA PUTRA SALATIGA SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 3 Desember 2011 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 3 Desember 2011 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 3 Desember 2011 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Artikel artikel dalam prosiding ini telah dipresentasikan pada pada tanggal 3 Desember

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MEMBILANG BENDA 1-10 MELALUI MEDIA GRAFIS PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS DASAR II SEMESTER I DI SLB BC BINADSIH KARANGANOM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: Lenni Wulandari A

Diajukan Oleh: Lenni Wulandari A PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (PTK pada Siswa Kelas VIII E Semester Gasal

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA ASPEK KOGNITIF MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Maida Khoirina

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI 1 ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI Skripsi Oleh : Anggesta Yulita Ristaniva Putri X 2306017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

AGUS WURYANTO NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

AGUS WURYANTO NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENSOMOTORIK MELALUI PEMBELAJARAN OLAHRAGA KESEHATAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS III SEMESTER I SLB/C YPCM BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Oleh:

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: APRIANA SRI HARTANTI K

SKRIPSI. Oleh: APRIANA SRI HARTANTI K PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TIMBANGAN BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III C SLB NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (PTK Siswa Kelas XI IPA 1 SMA 8 Surakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Eka Puji Lestari 1), Kuswadi 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: DYAH DWI HAPSARI K7109065 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh : DESSY PUSPITANINGTYAS K4311022 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : TRI RETNO HASTUTI NIM : X5212229 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL SKRIPSI Oleh : Siti Nurjanah NIM K4307049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : DINI PUSPASARI K7112063 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DALAM MENYELESAIKAN SOAL PELUANG DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR (Penelitian Dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MAGNIT MELALUI ALAT PERAGA KIT IPA BAGI SISWA TUNADAKSA KELAS V SEMESTER II SLB/D YPAC SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Sri Rahayuningsih

Lebih terperinci

ERI SETYANINGSIH K

ERI SETYANINGSIH K PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PENGALAMAN MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ERI SETYANINGSIH K1212024

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis

Lebih terperinci

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: Shinta Devi Risnawati A

Diajukan Oleh: Shinta Devi Risnawati A PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA TAHUN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Prezi Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kognitif Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1 Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015 SKRIPSI Oleh: Rian Ari

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI PENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI Disusun oleh: NOVIA LINAWATI K5110044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : NIKEN TRI WIDAYATI K 2312049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 PONOROGO KELAS X-8 PADA MATERI OPTIKA TAHUN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PMRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN KELAS VII A MTs HASANUDDIN PONCOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN PENDEKATAN PMRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN KELAS VII A MTs HASANUDDIN PONCOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENERAPAN PENDEKATAN PMRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN KELAS VII A MTs HASANUDDIN PONCOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh: ANDREAS CHRISTANTO PERMADI

Oleh: ANDREAS CHRISTANTO PERMADI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA KARTIKA WIJAYA SURABAYA Oleh: ANDREAS CHRISTANTO

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB-ABC PUTRA MANUNGGAL TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMPN 2 BADEGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user PENINGKATAN SIKAP DAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS XI KP SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 o l e h: MIKE DEVY PERMATASARI K8409039

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI (PTK pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gumpang 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN METODE PERMAINAN TREASURE HUNT (Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA SDN NGADIROYO 2012/2013 SKRIPSI Oleh: HARYANI K7109090 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PEMBELAJARAN FISIKA DENG PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS DUA BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS VI SLB ABC GIRI WIYATA DARMA WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: WAHYU DWIANA SAFITRI X

SKRIPSI. Oleh: WAHYU DWIANA SAFITRI X PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA LAMBAN BELAJAR KELAS IV SD PURBA ADHI SUTA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

: ARNIKA ANDRIANI K

: ARNIKA ANDRIANI K PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MAJASTO 02 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ARNIKA ANDRIANI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MURGIYANTO X5211207 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DWI SAFRUDIN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK LEMBAGA SOSIAL KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG WAKTU PADA JAM

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG WAKTU PADA JAM PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG WAKTU PADA JAM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI SIMULASI PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SEMESTER I SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUNARYO NIM

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh: HERI KURNIAWAN K4610043 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN GUIDED INQUIRY PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PURWO ADI NUGROHO K 4308109

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

OLEH : IRENE ANDITA PURNAMASARI K

OLEH : IRENE ANDITA PURNAMASARI K ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL YANG MEMUAT NILAI MUTLAK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SEMESTER II

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 13 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 TESIS Diajukan

Lebih terperinci

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DENGAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan dapat mengubah pola pikir

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 i HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh: MANGESTI ZAKI SOPHEIA PHILEIN NIM K8405023 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Disusun Oleh: ENDANG HARIYANTI X

Disusun Oleh: ENDANG HARIYANTI X UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB SARTIKA NGAWEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT i DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN DAN DAUR ULANG LIMBAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X IPS 1 SMA N 2 BOYOLALI SKRIPSI Oleh : GILANG AKBAR NUGROHO K4313034

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 MTs NEGERI KLIRONG KEBUMEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : Arif Saefudin

Lebih terperinci

PENERAPAN QUANTUM LEARNING

PENERAPAN QUANTUM LEARNING PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN WATES KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: INDRI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK pada Siswa Kelas V SDN Kratonan No.3 Surakarta Tahun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MULYANI X7111517 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

APRIANA SRI HARTANTI K

APRIANA SRI HARTANTI K PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TIMBANGAN BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III C SLB NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: RISA AMALIA A

Diajukan Oleh: RISA AMALIA A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 7 JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K2309016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN MODUL PADA MATERI STOIKIOMETRI SISWA KELAS X-2 SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh: Slamet Utomo NIM. X

S K R I P S I. Oleh: Slamet Utomo NIM. X PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KETERAMPILAN KOLASE PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS I SEMESTER I DI SLB BC BINADSIH KARANGANOM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Oleh: Slamet Utomo

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS) PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS) SKRIPSI Oleh: INNA RIZKI APRIYANTI K1213035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE INVENTORI MEMBACA INFORMAL BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II PADA SEMESTER 1 SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUMINAH X5211211 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : May Shofiana Amalia K2308101 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : KATRIN PRIMADYANINGSIH

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA SKRIPSI Oleh: Dwi Yuliani K2309017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: WAHYU OKTIYANTO K7109198 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 1 KROBOKAN JUWANGI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: Antonius Hari Suharto X7109126 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI

Lebih terperinci

GALIH PRIAMBADA NIM K

GALIH PRIAMBADA NIM K PENGARUH PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PANCA INDERA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GALIH PRIAMBADA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : GIRI WIARTO

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS IV SDN 3 DELANGGU TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ANGGUN FARIDA ROCHMAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ELFRIDA NOVIANTY K

SKRIPSI. Oleh : ELFRIDA NOVIANTY K PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Gumpang 03 Kecamatan Kartasura

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN MEDIA ANIMASI POWTOON UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK 2 SMK NEGERI I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K PENERAPAN MODEL KREATIF-PRODUKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KARANGANYAR SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI OLEH: AHMAD MASHURI K4612008 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Trias Meiertanti NIM

SKRIPSI. Oleh Trias Meiertanti NIM PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEBAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPENDAPAT PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMIREN BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Trias Meiertanti

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013. PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEMPOA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN KELAS IV TUNAGRAHITA SEDANG DI SDLB DAWE KUDUS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh DALIMIN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 2 KROYA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci