MARKET BRIEF. PLVxI VG
|
|
- Bambang Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MARKET BRIEF PLVxI VG Jatuhnya harga dan men yebarnya kekhawatiran tentang ofek buruk mengunyah pinang, membuat para petani pinang beralih ke budidaya tanaman lain seperti karet dan kelapa sawit. Penjelasan Pinang adalab buah dari pohan pinang dan thgunakan di seluruh dunia untuk konsumsi dengan cara dikunyah. Pohon pinang disebut juga Areca catechu botanically dan termasuk ke dalam spesies palem dan keluarga arecaceae. Pohonnya tinggi, bercabang satu dengan ketinggian mencapai 30 meter serta menghaskan bush berwarna oranye, berbentuk telur, dan memiliki biji tunggal yang keras. Pinang adalah buah dari palem areca (areca catechu), yang sebagian besar turnbuh di negara tropis. Pinang biasanya dikunyah dengan daun sirib atau dalam bentuk produk Ian seperti gutka, pan masala, dan scented supari. Diperkrakan seperlima dari populasi dunia mengunyah buah pinang, atau dalam bentuk lain di benua India, Srilanka, Asia tenggara. Sejarah: Lokasi persis tempat asal pinang tidak diketahui sampal sekarang tapi disebutkan bahwa tanaman palem pertama kali tumbuh di wilayah tenggara, besar kemungkinari di Malaysia atau Philipina. Daerah-daerah mi tetap memiliki jenis terbanyak dari tanaman yang termasuk ke dalam gen areca. Kebiasaan umum dan budaya mengunyah buah pinang disebutkan telsh setua tanaman originalnya yang memiliki akar di Vietnam dan Malaysia. Dan tanah Asia Tenggara tanaman mi meluas ke seluruh Asia dan mulai dibudidayakan sebagai tanaman komersil. Benua India juga memiliki sejarah tanaman palem saat pinang mulai dikenal, Meskipun waktu dari awal mulanya tanaman ini di India tidak dapat ditentukan, namun har ini bisa dipelajari dari catatan dan literatur India yang sangat tua, sekitar 2000 tahun, yang berisi informasi tentang pinang dan kebiasaan mengunyah pinang bagi orang-orang pada masa tu. Selain itu, manfaat dari mengkonsumsi buah pinang dan reputasinya sebaga obat tradisional disebutkan dalam buku ayurveda kuno pada periode yang sama. India mengadopsi cars konsumsi bush pinang dengan sangat baik dengan menyertakan sirih dan kapur yang memberi manfaat untuk aktivitas sehari-hari. Marco Polo juga menyebutkan tentang pinang pada abad ke-13. Seiring waktu banyak bentuk rain dari konsumsi buah pinang seperti dalam bentuk sugi (tembakau)
2 dan kebiasaan mengunyah tetap berjaan meskipun terah ditemukan juga efek buruk terhadap kesehatan clari kelebihan konsumsi buah pinang. PoJa Budidaya: Pinang adalah tanaman tropis yang sedrkit sensrtif bila dibandingkan dengan tanaman tropis Iainnya. Sangat mudah kering can tanah lempung hat yang diperlukan untuk menanam pohon agar hasnya maksimum adalah sejenis latent, lempung merah dan tanah aluvial yang paling tepat. Pinang tidak dapat tumbuh pada kondsi kenng dan tidak mampu bertahan di wlayah dengan sedikit curah hujan. Curah hujan yang tinggi dan sistem irigasi yang berlebih memiliki peran penting pada pertumbuhan pohon pinang. Ruah pinang bervariasi dalam warna dan kuning ke oranye can merah dan secara umum berbentuk oval. Tanaman ni juga menghasilkan bunga putih agak krem yang memiliki wang kuat. Penyerbukan secara umum terjadi dengan bantlian angin sebagai medium. Pohon pinang mulai menghasilkan buah dan umur empat sampai delapan tahun dan bisa menghasilkan buah sampai SO tahun can juga bisa sampai 100 tahun. Buahnya butuh waktu selama 8 bulan untuk menjadi matang, setelah itu setandan clari buah dipanen manual. Proses memanen selesai secara tahunan, dan kemudian buah kening atau segar dikupas. Budaya Mengunyah Pinang: Mengunyah pinang dan sirih adalah tradisi, adat atau ritual sejak ribuan tahun Falu dan itu lazim dari Asia Selatan sampai Pasifik. Daun sirih dan jus pinang juga dgunakan dalam ritual pernikahan Vietnam sebagai simbol cinta, Di India, ini thanggap rarnuan pertanda baik yang digunakan dalarn ritual agama dan juga untuk memberi penghormatan secara individu. Di Maldives, mengunyah sirih sangat populer sebagaimana di Papua New Guinea, Kepulauan Solomon, Taiwan, Indonesia. Thailand dan juga para imigran di Australia Tenggara, Amenika Serikat den lnggnis. Manfaat untuk Kesehatan: Bendasarkan pada ayurvedic tradisional India, pinang dan sirih melengkapi satu sama lain dalam harmoni. Karena pinang 'panas dan sirih dingin, meneka memiliki peran untuk menjaga tubuh manusia dalam keseimbangan. Bubur (pulp) dan buah pinang dapat digunakan untuk melegakan sakit di perut. Pinang diketahui memiliki beberapa manfaat untuk pengobatan. lni menstimulasi sistem syaraf dan meningkatkan keluarnya saliva di mulut. Sifat obat pinang yang lain adalah menolong sistem pencernaan, menghilangkan bau mulut dan menciptakan penasaan nyamarl.
3 Penghasil Pinang di Dunia: Pinang dbudidayakan dalam skala besar di India. Negara penghasil lainnya adalah China, Indonesia, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia, Maldives. Nepal clan Sri Lanka Dalam perkiraan FAD, di tahun 2010: produksi dunia mencapai sekitar ton India menghasilkan sebanyak 47 persen clan China sekitar 20 persen sebagaimana bisa dilihat di tabel - I Tabel l Top 10 Negara Penghasil Pinang Tahun 2010 Negara Produksi (MT) Persentase global (persen) In ā ,72 China Myanmar Bangladesh _ 8:96 Indonesia ,17 Sri Lanka : 15 Bhutan ,60 Nepal ,42 Malaysia T661 (termasuk yang 1, lain-lain) Sumber: United Nations Food and Agricultural Organisation (FAQ)
4 Tanaman Pinang di India: Tanaman ini umumnya dibudidayakan oleh petani keci di India. Sebagian besar pinang tumbuh di area datar atau tanah berbukt dari sebelah barat Ghats memanjang dari Mumbal ke Kanyakuman dan di wilayah Smur laut (North Eastern) mefiputi West Bengal, Assam, Meghalaya. Tripura, dl. Sebanyak 87 persen dan budfdaya pinang di seluruh India terletak di Karnataka, Kerala dan Assam. Lahan produksi pinang di India telah meningkat sejak Pada waktu itu, perkebunan pinang mencapai hektar, kemudian meningkat menjadi hektar pada Saat ini hanya mencapai sekitar hektar. Tinykat produksi juga meningkat dari metrik ton pada sampai metrik ton pada Secara keseluruhan pada , balk lahan maupun tingkat produksi meningkat hampir dua kali lipat. Lahan dan tngkat produksi dan pinang pada tercakup dalam tabel - II. Tabel - II Lahan dan Tingkat Produksi Pinang Pada (Lahan dalam hektar, produksi dalam metrik ton) Wilayah Lahan - Persentase Produksi Persentase dari total Bagian dan Jahan Produksi India f nataka ,0±_ I245 Assam West Bengal ,4 9hYi1iT111i2 360.I.1 00 _ 3,58 Tamil Nadu iura Mizoram 6,580 i1 iii.8.20 LAndaman &Th1 00 1,02 soda Nicobar ahashtra_2.200 O ta I 1 400, , Sumber; National Hortic.iIture Board (A/FIB) Government of India GOt) ( ) 171 1, ,00
5 Konsumsi Pinang di India: Meskipun produksi pinang terbatas hanya pada beberapa wuayah di India, tingkat konsumsinya tersebar di seluruh negara. Ada dua jenis utama yang menonjol dari konsumsi pinang - jenis chali yang banyak dikonsumsi di Maharastra, Gujarat, Uttar Pradesh, dan Madya Pradesh, dan jenis merah yang dikonsumsi di bagian lain India. Sampai 1980-an, pinang dikonsumsi kebanyakan dalam bentuk mentah, atau dibuat pan atau beeda (pinang yang dibungkus dengan sirih lalu dikunyah). Lalu pinang dikonsumsi dalam bentuk lain seperti scented supari, pan masa/a dan guthka, hal ini meningkatkan konsumsi pinang jenis merah. Impor Pinang Ke India: Permintaan akan pinang dan produknya telah meningkat dengan stabu di India, oleh karena itu permintaan akan imporjuga meningkat. Meskipun, sebenarnya hal ni mengganggu industri pinang lokal, sejak harga pinang mporjauh lebih murah dibandingkan dengan harga pinang lokal. Disamping itu, kualitas dari pinang impor juga rendah. Biji-biji pinang tersebut sering bercampur dengan jenis lokal yang menyebabkan penurunan kualitas dari produk-produk yang dihasilkan. Tabel - III memberikan data impor pinang di India sejak sarnpai Pinang yang diimpor dikategonikan menjadi utuh, retak, jatuh, dan bentuk Iainnya. Impon pinang didapat dari negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Sejak volume impor telah meningkat karena adauya kebijakan impor liberal dad pemerintah india. Braya produksi pinang di India mencapai Rs. 46 per kg. tetapi jika mengimpor dalam jumlah besar, hanya sekitar Rs. 13,5 per kg. India mengimpor ton pinang selama dan Indonesia pengekspor utarna yaltu sebesar 74,26 persen. Berdasarkan data yang ditulis oleh Kozhfkode-based Directorate of Areca nut and Spices Development (DASD), tentang pinang dan rempah-rempah menunjukkan bahwa Indonesia mengekspor ton pinang ke india selama , sedangkan produksi keseluruhan dari komoditas mencapai ton selama Ini ar'tlnya, lebib dari 90 persen pinang yang diproduksi di Indonesia telah di ekspor ke India. Negara lain yang mengekspor pinang ke India adalah Bangladesh, Thailand, Myanmar, dan Nepal. Pada , Bangladesh mengekspor ton pinang, Thailand ton dan Myanmar ton. Bahkan Nepal mengekspor 636 ton pinang ke India. Meskipun Nepal diketahui bukan termasuk ke dalam daftar negara penghasil pinang.
6 ndia mengimpor ton pinang. Harga mi akan mencapai Rs per kg. yang mana jauh Iebih rendah daripada biaya produksi, Indonesia mengekspor pinang pada Rs per kg selama Biaya produksi pinang di nda adalah Rs per kg. DASD mengambil Malappuram di Kerala sebagai contoh area penelitian selama 2005 untuk rrlengetahuf biaya produksi pinang. Sedangkan impor pinang diketahui pertumbuhannya yang stabil sejak sampal , unit nuai komoditas menurun setiap tahun. Selama , India mengimpor ton pinang. Pertumbuhan impor mencapai 4506 persen selama , can India mengimpor ton pada Rs, 16,80 per kg. Pada tahun pertumbuhan impor mencapai 30,32 persen dalam impor dengan ton dari kornoditas mencapai pasar India pada Rs per kg. Sementara pertumbuhan impor dan 14,90 persen selama , hal im memperlihatkan loncatan yang jauh dari persen selama Sesuai dengan data Departemen Perdagangan clan Industo. India harga dasar pinang impor adafah Rs. 35 per kg yang dibenlakukan sejak 4 Juni India mengimpor pinang sekitar 41,797 ton pada tahun clan sekitar ton pada tahun dari negara-negara seperti Kenya. Tanzania, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Sri Lanka, clan Thailand. Indonesia tetap sebagai pengekspor utama pinang ke india dengan total ton pada clan ton selama Tabel III Impor Pinang ke India Ta hun c003lo Volume (mel , 32.12Z
7 H Surnber: Directorate General of Crnrnercia//ntelligen Statft (DGCIS), Ko/kata, mdi Ekspor Pinang: I ndia mengekspor pinang dan produk yang dihashkannya tidak hanya untuk negara tetangga SAARC tetapi juga Timur Tengah dan negara-negara lain. Sampai saat mi, ekspor utama India hanya terbatas pada pinang utuh, meskipun, di tahuntahun sekarang India juga mengekspor scented suparf, pan rnasala, du, Negara tujuan ekspor dtama cari produk produk pinang adalah Inggns, Uni Ernirat Arab, Amerika Serikat Iran dan Kenya Ekspor pinang dan produk-produk pinang dari India sudah hampir tiga kali lipat dalam jangka waktu 20 tahun sejak Pasar ekspor India sekarang im mencapai lebih dari 50 negara di dunia. Inggris, Uni Ernirat Arab, Maldives, Amehka Senikat dan Australia ada!ah pembeli utama pinang dari India. Untuk pinang belah dan berkulit, Amerika SeKat, Afrika Selatan, UK, Australia, Canada, can Kenya adalah pengimpor utama. India mengekspor ton selama 2009-I0 dan jurn!ah mi meningkat menjadi ton selama seperti bisa dilihat pada tabel IV. Tabel V Ekspor dari India (ton) [Ut 0 tuk ~0-6- ~ Belah dan Berkulit Bentuk Iya ai Sumbi. Directorate General of Commercial lot ellioerice iod Stat/st/cs (DGCIS), Aootial Export, Ko/kafa, f'i I a.
8 Permintaan Luar untuk Produk-Produk Pinang: Meskipuri di beberapa whayah di India sudah melarang penggunaan pan masala, ghutka, dli. permintaan internasional untuk produk pinang meningkat setiap tahun. Hal inj menarik untuk dicatat bahwa permintaan meningkat secara berangsurangsur di negara maju termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Stngapura, Belanda dan Selendia Baru. Pada , kenya mengimpor produkproduk pinang secara maksimal dari India menyusul Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Inggnis, dli. tabel V menunjukan permintaan luau produk-produk pinang dari India. Tabel - V Ekspor Pan Masala dan Scented Supari dari India Vo!urne(ton , , Surnbr: D/rctora!e General of Commercia/Intelligonce AHd Statistics DGCIS, Armuf Epoi. Kolkata, India, Masalah di dalam Sektor Pinang; Fetani sast ini berpindah membudidayakan karet, minyak palem dan tanarnan lain di Kerala dan Karnataka. Jika masalah-masaiah dibawah mi tidak segera diatasi maka pertanian pinang akan berada dalam ancaman. AdapLin masaiah tersebut adalah: 1. Hama. 2. Bji pinang yang masih muda dan prematur jatuh, terutama selama awal musim hujan. 3. Penyakit-penyakt seperti daun kuning dan biji retak 4. Ketinggian palem membuat sangat sulit untuk disemprot dan dipanen, dibutuhkan pekerja terlatih. Pada tahun sekarang-sekarang in, karena urbanisasi dan pertumbuhankan industri barigunan, persediaan akan tenaga kerja teniatih menurun drastis. 5. Peningkatan biaya produksi 6. Kurangnya pasar yang terorganisir. Sebagai pasar Inj dibawah kontrol dari sektor yang tidak terorganisir, ini sangat sulit untuk mendapat harga pinang yang menguntungkan 7. Kebijakan impor liberal telah menurunkan harga yang mana tidak menguntungkan untuk petani.
9 8. Larangan akan mengkonsumsi pan inasala, ghutka, dan produk pinang Iainnya di beberapa negara bagian di India 9. Kurangnya dukungan pemerintah terhadap sektor ml Sebagai upaya untuk terus melindungi pinang dan menjaga daya tariknya, perlu terus dilakukan eksplorasi berbagal kemungkinan lain untuk meningkatkan nilal tambah. Dalam hal ini, langkah-langkah dibawah mi perlu dilakukan: 1. Mendirikan pusat penelitian dan perigembangan untuk menemukan alternatif pengunaan pinang. 2. Nilai tambah pada pinang sebagaimana rasa dan pilihan yang disukai pembefl, sementara itu terus dipikirkan juga dari sisi kesehatan jangka panjang (balk lokal maupun internasional). Tabel VI Importir Pinang di India lo,nama Periisahaan Alamat f Telepon/Fax/ /Website Produk rij. Artee MigiA-12, Sector-C.. i Tip international Aiganj, Lucknow Fax , Uttar Pradesh, India HP Pinang 2 MIs. Smart Traders New No 37, Old Na, 16, Tip: Importers & Exporters 8' Crass Street Shenoy Fax: Nagar, Chennai-600 HP: Tamil Nactri, India Iii 4 MIs. Monaii Datta Nivas, S. No. 245, TIp International Trade Anant Co-Op. Hsg. Fax Sacy., D P Road, Aundh, HP : P Line , Maharashtra, India M/s Hi international Sayyed Chambers. TIP Inside Kaiupur Gate, Fax Near Lala Sweets, HP: Ahmedabad , S MIs. Oyster BI 8. Kuideep Enterprise Apartment Opposite Siaron Park, Hatkeswar Road, Maninagar, Ahmedabad , Gujarat, India HP: I Pinang 6 Ms. Hipan Trading E-6, New Madhavpura Company Market, Near Police Commissioners Office, Shahibaug, Ahmedabad , Gujarat India - Tip : / Fax : HP: Pinang 7 M/s. Kothari Commercial Concern Pvt, Ltd. 8 Mis. B. R. Exports Ansad Rood, Bundler, Tip Mangalore , Fax Karnataka India HP N14 K K Nnga j Tip Pinang Pinarq
10 Mettupaiy Hi I arnii Nadu, In 1111 f /7007 If' I _,_Si_ 4' M/s, Ashrat Exports 1' Floor, Room Nu b lip Pinang 2?cA Ndvi t'' F y /0'. l 9I-) Mis. F'tl,4 m.un. Arna4a t 1 I Pinang Tr'idt r F' 1. Nt- ii Bargee Market. 27 '0952/302956' K IF ta West I-, t- 0' /s. t2 Crosi. III rg Shonmuga Nafpr, Fax Thiruchirapall 102 HP ' '2 _Tamil Nadu. Ii I 4 'u,di Farms No Tir J 90-2 ' 882 '7nang ross. Chandra HP Vijaynagar, Ba 'aiore , Kam I F k1uma in+4 Itwari, + nang N.,ur--447iOO2, / F. M a arasnr-i n 2 248i5 F' M/s M J Agrachem L-43 Apmc M irfel ' Pinang ! M/s. Maganou Natlr nal Highvt-ay Road 1 p Pinang Shivaram n N. Pip F' -H Br. '6/ Kathawat2 7, 1 H. -i' r -ir - -., HP /s. Mahavii' Trading Fanchal ShopIr no 71p I fr arg t-e, Oppin ''I Bus HI' n40' f tdat--.i '.21 Mis. N r, - i'i k1dan Molt- I -a ian f ' nng ProdLr..treet, Koikata 100 II' (7 '(1/ tajest Bern Portia M/s.Fi - :ces 1D-113,D,N( p'-' '71. I lt'ig PaoIJodpL 'I I T..,..TI... Mis. R I I F Apnc M 1lt I I P Pinang Ci. p lp.se Fhase- n Fa urone. VnH ' HF 9-982C' 4 t- IDSi rashtra. I
11 Prospek Bisnis untuk Indonesia: Beberapa analisa yang sudah disebutkan di atas menunjukan bahwa Indonesia adaah salah satu dari penghasil dan pengekspor pinang di dunia terutama ke India, dan terus berada di posisi dominan sebagai negara pengekspor ke India untuk beberapa tahun terakhir. Sedikit usaha dibutuhkan untuk mempentahankan poisisi mi sehtngga secara berangsur-angsur Indonesia bisa menjadi nomon satu pengekspor pinang ke India karena impor India terus meningkat setiap tahun. Permintaan akan pinang di India terus meningkat, hat ini dikarenakan juga pertumbuhan penduduk terus meningkat disertai dengan pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli pada masyarakat kelas menengah. Meskipun India juga menghasilkan pinang dalam jumish besar tetapi permintaan pasar akan melampauf produksi untuk sekurang-kurangnya selama tahun. Hal ini menyebabkan permintaan jumlah impor yang besar diperlukan untuk memenuhi permintaan. OIeh karena itu, ini adalab kesempatan besar untuk Indonesia untuk meningkatkan eksper pinang ke India pada tahun-tahun mendatang. Referensi: 1. Facts for You, September, 2012; 2. United Nations Food and Agricultural Organisation (FAO); 3. National Horticulture Board (NHB) Government of India (GOl) ( ); 4. Directorate General of Commercial Intelligence and Statistics (DGCIS), Kolkata, India:..rthda.conj ttfl.ww : cfiff crft 8 ndubusinesshne.com
I. PENDAHULUAN. menjadi pemasok hasil pertanian yang beranekaragam yaitu rempah-rempah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang cukup besar di dunia. Pada masa zaman pemerintahan Hindia-Belanda, Indonesia merupakan negara terkenal yang menjadi pemasok hasil
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1 Perkebunan Dunia
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Perkebunan Dunia Komoditi perkebunan Indonesia rata-rata masuk kedalam lima besar sebagai produsen dengan produksi tertinggi di dunia menurut Food and agriculture organization (FAO)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara dan berada di sekitar garis khatulistiwa, sehingga memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan salah satu komoditi yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Industri teh mampu memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar
Lebih terperinciEkonomi Pertanian di Indonesia
Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan. Gambir berasal dari. (Uncaria gambir Roxb.). Menurut Manan (2008), gambir merupakan tanaman
PENDAHULUAN Latar Belakang Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan. Gambir berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan bernama gambir (Uncaria gambir Roxb.). Menurut Manan (2008), gambir
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT
V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JANUARI 2015
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JANUARI EKSPOR RIAU BULAN JANUARI TURUN 13,27 PERSEN No. 13/02/14/Th. XVI, 16 Februari Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan mencapai US$
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih menjadi salah satu primadona Indonesia untuk jenis ekspor non-migas. Indonesia tidak bisa menggantungkan ekspornya kepada sektor migas saja sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu subsektor pertanian yang berpotensi untuk dijadikan andalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu subsektor pertanian yang berpotensi untuk dijadikan andalan adalah subsektor perkebunan. Sebagai salah satu subsektor yang penting dalam sektor pertanian,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JULI 2017
No.49/09/15/Th.XI, 4 September 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JULI 2017 Nilai Ekspor Asal Provinsi Jambi sebesar US$ 216,13 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 5,84 Juta. Nilai ekspor asal
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU DESEMBER 2014
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU DESEMBER EKSPOR RIAU BULAN DESEMBER NAIK 8 PERSEN No. 06/02/14/Th. XVI, 2 Februari 2015 Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan mencapai US$
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER 2009
No. 05/02/14/Th. XI, 1 Februari 2010 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER EKSPOR RIAU BULAN OKTOBER NAIK 8,55 PERSEN Nilai ekspor Riau bulan mencapai US$ 960,66 juta atau mengalami kenaikan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. Minyak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Juli 2015, Nilai Ekspor US$ 21,82 Juta dan Impor US$ 82,70 Juta Selama Juli 2015, total ekspor senilai US$
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laut menutupi lebih dari dua pertiga atau tujuh puluh persen permukaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laut menutupi lebih dari dua pertiga atau tujuh puluh persen permukaan bumi. Luas keseluruhan wilayah laut yang menutupi bumi adalah 361.000.000 km persegi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik
Lebih terperinciLESTARI BRIEF MENGEMBALIKAN KEJAYAAN KOMODITAS PALA USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri
LESTARI BRIEF LESTARI Brief No. 08 I 17 Juli 2017 USAID LESTARI MENGEMBALIKAN KEJAYAAN KOMODITAS PALA Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri PENGANTAR Dalam wikipedia Indonesia disebutkan bahwa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/06/62/Th. IX, 1 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$124,19 juta, turun 13,01 persen dibanding bulan yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$62,45 juta, turun 29,68 persen dibanding
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016
No. 57/10/17/Th. VII, 3 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 18,26 juta. Nilai Ekspor ini mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis dalam perekonomian Indonesia. Bahkan komoditi teh juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Bahkan komoditi teh juga menjadi sektor usaha unggulan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total produksi, sekitar 67 persen kopinya diekspor sedangkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JANUARI 2016
No. 13/03/14/Th. XVII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JANUARI 2016 EKSPOR RIAU BULAN JANUARI 2016 TURUN 20,85 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan
Lebih terperinciEKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume V Nomor 3 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR
Lebih terperinciV. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA
59 V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA 5.1. Perkembangan Rumput Laut Dunia Rumput laut merupakan salah satu komoditas budidaya laut yang dapat diandalkan, mudah dibudidayakan dan mempunyai prospek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian yang memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dari nilai devisa yang dihasilkan.
Lebih terperinciV. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.
54 V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA 5.1 Perkembangan Produksi Teh Indonesia Perkembangan produksi teh Indonesia selama 1996-2005 cenderung tidak mengalami perubahan yang begitu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JUNI 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JUNI No. 34/08/14/Th. XVIII, 1 Agustus EKSPOR RIAU BULAN JUNI TURUN SEBESAR 13,87 PERSEN, DAN IMPOR NAIK SEBESAR 2,24 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016
No. 054/10/15/Th.X, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016 AGUSTUS Nilai Ekspor Asal Provinsi Jambi sebesar US$ 160,46 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 4,57 Juta. Nilai ekspor asal
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI FEBRUARI 2015
No. 20/03/15/Th.IX, 16 Maret 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI FEBRUARI 2015 Nilai Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Jambi sebesar US$ 95,49 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 9,88 Juta.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/07/62/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Mei 2015 sebesar US$121,89 juta, turun 1,85 persen dibanding
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 35/10/31/Th. XI, 1 Oktober NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JULI SEBESAR 641,62 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2014
No. 07/02/15/Th.IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2014 Nilai Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Jambi sebesar US$ 103,29 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 6,69 Juta.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/12/62/Th. VI, 3 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Oktober sebesar US$62,93
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI APRIL 2015
No. 32/05/15/Th.IX, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI APRIL Nilai Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Jambi sebesar US$ 101,85 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 7,81 Juta. Nilai ekspor Melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU DESEMBER 2016
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU DESEMBER No. 06/02/14/Th. XVIII, 1 Februari 2017 EKSPOR RIAU BULAN DESEMBER NAIK SEBESAR 9,21 PERSEN, SEDANGKAN IMPOR TURUN SEBESAR 25,04 PERSEN, SELAMA TAHUN EKSPOR
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2016
No. 20/05/14/Th. XVII, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET EKSPOR RIAU BULAN MARET NAIK 0,02 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan et mencapai US$ 1.018,39
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat kapas yang berasal dari tanaman kapas (Gossypium hirsutum L.) merupakan salah satu bahan baku penting untuk mendukung perkembangan industri Tekstil dan Produk Tekstil
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI MARET 2015
No. 24/04/15/Th.IX, 15 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI MARET 2015 Nilai Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Jambi sebesar US$ 103,12 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 10,95 Juta. Nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS 2016
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS No.048/10/14/Th. XVII, 3 Oktober EKSPOR RIAU BULAN AGUSTUS NAIK SEBESAR 5,96 PERSEN, SEMENTARA IMPOR RIAU NAIK SEBESAR 103,81 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET No. 18/05/14/Th. XVIII, 2 Mei EKSPOR RIAU BULAN MARET NAIK SEBESAR 6,86 PERSEN, SEDANGKAN IMPOR TURUN SEBESAR 12,36 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016
No. 23/05/16/Th.X, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016 MARET Nilai Ekspor Asal Provinsi Jambi sebesar US$ 155,15 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 3,29 Juta. Nilai ekspor asal Provinsi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Desember sebesar US$69,62 juta, naik 49,17 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU SEPTEMBER 2015
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU SEPTEMBER EKSPOR RIAU BULAN SEPTEMBER NAIK 4,32 PERSEN No. 53/11/14/Th. XVI, 3 November Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan mencapai US$
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 56/10/72/Th.XVIII, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Agustus 2015, Nilai Ekspor US$ 42,49 Juta dan Impor US$ 53,06 Juta Selama Agustus 2015, total ekspor senilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2015
No. 22/05/14/Th. XVI, 4 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET EKSPOR RIAU BULAN MARET NAIK 15,15 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan mencapai US$ 1,39 miliar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016
No. 51/09/17/Th. VII, 1 September 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 7,58 juta. Nilai Ekspor ini mengalami penurunan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016
No. 08/02/Th. VIII, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Desember 2016 tercatat US$ 45,36 juta atau mengalami peningkatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/11/62/Th. IX, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan ember 2015 sebesar US$49,69 juta, turun 7,90
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MEI 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MEI No. 30/07/14/Th. XVIII, 3 Juli EKSPOR DAN IMPOR RIAU BULAN MEI NAIK, MASING-MASING SEBESAR 4,57 PERSEN DAN 20,98 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 41/07/12/Th. XV, 01 Juli 2012 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MEI 2012 SEBESAR US$771,76 JUTA. Nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016
No. 03/01/Th. VIII, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan November 2016 tercatat US$ 12,00 juta atau mengalami penurunan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JANUARI 2017
No. 13/03/15/Th.XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JANUARI 2017 Nilai Ekspor Asal Provinsi Jambi sebesar US$ 195,65 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 5,81 Juta. Nilai ekspor asal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menyumbang devisa negara yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 42/08/72/Th.XVIII, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Juni 2015, Nilai Ekspor US$ 28,73 Juta dan Impor US$ 23,94 Juta Selama Juni 2015, total ekspor senilai US$ 28,73
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU
No. 17/03/17/Th.VI, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU Total Ekspor Provinsi Bengkulu Januari 2015 mencapai nilai sebesar US$ 10,05 Juta, yang tercatat 68,42 % diantaranya transaksi
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN
BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN 5.1 Komoditas Perkebunan Komoditi perkebunan merupakan salah satu dari tanaman pertanian yang menyumbang besar pada pendapatan nasional karena nilai ekspor yang tinggi
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016
Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Oktober 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, di mana perekonomian dunia semakin terintegrasi. Kebijakan proteksi, seperi tarif, subsidi, kuota dan bentuk-bentuk hambatan lain, yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS EKSPOR RIAU BULAN AGUSTUS NAIK 3,22 PERSEN No. 49/10/14/Th. XV, 1 Oktober Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan mencapai US$ 1,45
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 37/07/72/Th.XVIII, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Mei 2015, Nilai Ekspor US$ 24,44 Juta dan Impor US$ 17,34 Juta Selama Mei 2015, total ekspor senilai US$ 24,44 juta,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016
No. 19/04/16/Th.X, 1 April 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016 FEBRUARI Nilai Ekspor Asal Provinsi Jambi sebesar US$ 136,24 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 8,21 Juta. Nilai ekspor asal
Lebih terperinciEKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume V Nomor 2 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU
No. 32/05/17/Th.VI, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 17,33 juta, yang tercatat 54,88 % diantaranya transaksi ekspor langsung
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2015
No. 07/02/16/Th.X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2015 Nilai Ekspor Asal Provinsi Jambi sebesar US$ 172,12 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 16,62 Juta. Nilai ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak goreng sawit adalah salah satu jenis minyak makan yang berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak goreng sawit adalah salah satu jenis minyak makan yang berasal dari minyak sawit (Crude Palm Oil) yang dihasilkan dari tanaman kelapa sawit. Salah satu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perdagangan internasional sudah menjadi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, perdagangan internasional sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa dan negara yang ingin maju khususnya dalam bidang ekonomi. Dimana
Lebih terperinciEKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume V Nomor 4 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama November 2015, Nilai Ekspor US$ 106,27 Juta dan Impor US$ 87,33 Juta Selama November 2015, total ekspor senilai US$ 106,27 juta, naik US$ 21,06 juta
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR No. 02/01/62/Th. XI, 3 Januari 2017 Selama ember, Nilai Ekspor US$ 128,13 Juta dan Impor US$ 3,68 Juta Selama ember, total ekspor senilai US$ 128,13 juta, naik US$ 64,07 juta
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT jmn No. 56/08/52/Th. VI, 15 Agustus 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JULI 2016 Data ekspor impor yang disajikan adalah data yang diolah dari dokumen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR, IMPOR, DAN NERACA PERDAGANGAN
No. 06/02/15/Th. IV, 1 Februari 2010 PERKEMBANGAN EKSPOR, IMPOR, DAN NERACA PERDAGANGAN NILAI EKSPOR PROVINSI JAMBI BULAN DESEMBER 2009 TURUN 6,39 PERSEN, SEDANGKAN IMPOR NAIK 26,9 PERSEN Nilai ekspor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya 255 juta pada tahun 2015, dengan demikian Indonesia sebagai salah satu pengkonsumsi beras yang cukup banyak dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia
Lebih terperinciPeranan Sektor Pertanian dalam Pembangunan
Peranan Sektor Pertanian dalam Pembangunan MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM KEHIDUPAN DAN PEREKONOMIAN PERTANIAN INDONESIA MENURUT SUBSEKTOR Hortikultura Tanaman Pangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JUNI 2016
No. 41/08/15/Th.X, 1 Agustus 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JUNI 2016 Nilai Ekspor Asal Provinsi Jambi sebesar US$ 176,85 Juta, dan Nilai Impor sebesar US$ 4,44 Juta. Nilai ekspor asal Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Neraca perdagangan komoditi perikanan menunjukkan surplus. pada tahun Sedangkan, nilai komoditi ekspor hasil perikanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari adanya dukungan kebijakan fiskal maupun non-fiskal.
Lebih terperinciEKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JULI 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JULI No. 41/09/14/Th. XVIII, 4 September EKSPOR DAN IMPOR RIAU BULAN JULI NAIK MASING-MASING SEBESAR 14,79 PERSEN DAN 40,97 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan kondisi alam yang subur untuk pertanian. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 25/04/12/Thn.XVIII, 01 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR US$555,47 JUTA. Nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 56/11/72/Th. XV, 01 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH SEPTEMBER EKSPOR SENILAI US$ 32,12 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan ember (angka sementara) dibanding bulan us
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lada atau pepper (Piper nigrum L) disebut juga dengan merica, merupakan jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah menjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian. Ekspor negara Indonesia banyak dihasilkan dari sektor pertanian, salah satunya hortikultura
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Thn.XVIII, 04 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MARET SEBESAR US$645,79 JUTA. Nilai ekspor melalui
Lebih terperinciEKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH No. 69/12/72/Th.XVIII, 01 Desember 2015 Selama Oktober 2015, Nilai Ekspor US$ 85,21 Juta dan Impor US$ 71,73 Juta Selama Oktober 2015, total ekspor senilai
Lebih terperinci