PENGARUH COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG"

Transkripsi

1 PENGARUH COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG Yessy Perdanasari Suwardi 1, Marhadi Slamet Kistiyanto 2, Satti Wagistina 2 1 Mahasiswa Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang 2 Dosen Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No. 5 Malang yessy.perdana14@gmail.com Abstrak: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh cooperative script terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Malang. Desain penelitian pretest-posttest control group. Sampel adalah X-9 sebagai kelas eksperimen dan X-6 kelas kontrol. Data dianalisis menggunakan uji-t. Kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen memiliki rerata gain score 46,59 sedangkan kelas kontrol 16,12. Hasil belajar kelas eksperimen memiliki rerata gain score 43,72 sedangkan kelas kontrol 10,71. Terdapat pengaruh signifikan cooperative script terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Kata kunci: cooperative script, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar Kreativitas guru dalam mengajar dan menentukan strategi pembelajaran yang digunakan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif. Pembelajaran yang aktif dapat meningkatkan interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Pembelajaran yang aktif dapat memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan keterampilan dan pengetahuannya. Salah satu metode belajar yang dapat meningkatkan aktivitas siswa, kerjasama antar siswa, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar adalah metode pembelajaran kooperatif. Suprijono (2012:58) menyatakan pembelajaran kooperatif semata-mata tidak sama dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan secara asal-asalan yang sekadar belajar dalam kelompok. Pengetahuan siswa dijadikan acuan pertimbangan dalam pemilihan anggota kelompok. Tingkat pengetahuan diperoleh dari nilai awal yang dilakukan guru sebelum memulai materi atau diperoleh dari nilai ulangan sebelumnya. Pertimbangan pemilihan kelompok akan mempermudah guru dalam menentukan anggota kelompok dalam belajar diskusi. Siswa yang mempunyai kemampuan tinggi akan membantu siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Interaksi siswa dalam diskusi untuk memecahkan masalah dapat meningkat dan guru dalam mengelola kelas dapat lebih efektif. Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif dapat dijadikan pertimbangan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

2 Berdasarkan hasil observasi, proses belajar-mengajar di SMA Negeri 7 Malang khususnya Kelas X menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa). Berdasarkan metode yang diterapkan ini diperoleh hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) gasal dengan daya serap klasikal siswa terhadap mata pelajaran geografi masih belum tuntas. Arikunto (2003:236) menyatakan bahwa ketuntasan klasikal yang dimiliki siswa lebih besar atau sama dengan 75%, maka siswa dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar. Hasil observasi menunjukkan siswa masih belum tercapai 75%. Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa masih rendah. Siswa yang belum memenuhi ketuntasan minimal sebesar 52,68% sisanya sebesar 47,32% sudah tuntas. Sumber belajar yang dimiliki siswa juga kurang. Sebanyak 87,5% siswa tidak memiliki buku penunjang. Siswa hanya mengandalkan pegangan LKS yang diberikan dari sekolah tanpa referensi lain. Berdasar permasalahan yang dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran cooperative script terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Malang. METODE Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian pretest dan posttest control group design. Kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan tes dua kali, yaitu awal dan akhir dalam desain ini. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X SMA Negeri 7 Malang yang terdiri dari sepuluh kelas. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas dengan teknik purposive sampling. Kelas X-9 terpilih sebagai kelas eksperimen dan X-6 terpilih sebagai kelas kontrol. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa ditinjau berdasarkan perbandingan nilai gain score, antara kelas eksperimen dan kontrol. Gain score dihitung dari selisih nilai akhir dengan niai awal siswa.

3 HASIL Hasil penelitian ini mencakup gain score variabel terikat yang terdiri dari kemampan berpikir kritis dan hasil belajar. Berikut diuraiakan gain score kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar dari kelas eksperimen dan kontrol. Gain Score Kemampuan Berpikir Kritis Gain score kemampuan berpikir kritis dapat diketahui dari selisih nilai siswa dari tes awal dan tes akhir yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Gain Score Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kontrol Nilai Eksperimen Kontrol KBK F Persentase F Persentase % 4 12% % 8 24% % 11 34% % 9 27% % 0 0% % 1 3% Jumlah % % Mean = 46,59 Mean = 16,12 *) KBK: Kemampuan Berpikir Kritis Kelas eksperimen dengan frekuensi tertinggi pada interval sebesar 39% dapat dilihat pada Gambar 1, sedangkan kelas kontrol berada pada interval sebesar 34% dapat di;ihat pada Gambar 2. Rerata gain score kelas eksperimen dan kontrol diperoleh selisih 30,47 (46,59 16,12 = 30,47) dapat dilihat pada Gambar 3. Rerata kelas eksperimen di atas kelas kontrol, sehingga kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. 0% 11% 21% % 29% Gambar 1 Diagram Distribusi Gain Score Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

4 27% 0% 3% 12% 24% % Gambar 2 Diagram Distribusi Gain Score Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol 0 Rerata Gambar 3 Diagram Distribusi Rerata Gain Score Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kontrol Gambar 3 menunjukkan rerata gain score kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 46,59 sedangkan kelas kontrol mempunyai rerata 16,12. Gambar 3 menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis dari kelas eksperimen dan kontrol. Pada penelitian ini kemampuan berpikir kritis di kelas eksperimen memiliki gain score yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Analisis menggunakan uji dua pihak (sampel kelas eksperimen dan kontrol) dengan α (0,05) yang harus dibagi dua, sehingga α bernilai 0,025. Berdasarkan analsis menggunakan uji-t diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0,025, maka keputusan yang diambil adalah menolak H 0 dan menerima H 1. Hasilnya ada pengaruh signifikan penerapan model Cooperative Script terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 7 Malang.

5 Gain Score Hasil Belajar Hasil penelitian ini mencakup gain score variabel terikat yang terdiri dari kemampan berpikir kritis dan hasil belajar. Berikut diuraiakan gain score hasil belajar dari kelas eksperimen dan kontrol. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Gain Score Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Nilai Eksperimen Kontrol Hasil Belajar F Persentase F Persentase % 1 3% % 17 52% % 13 39% % 2 6% % 0 0% % 0 0% Jumlah % % Mean = 43,72 Mean = 10,71 Peningkatan hasil belajar dari kelas eksperimen dan kontrol. Nilai tertinggi kelas eksperimen berada pada rentangan dengan frekuensi sebesar 46% dapat dilihat pada Gambar 4, sedangkan pada kelas kontrol berada pada rentangan dengan frekuensi sebesar 39% dapat dilihat pada Gambar 5. Rerata gain score hasil belajar kelas eksperimen sebesar 43,72 sedangkan kelas kontrol sebesar 10,71. 0% 7% 29% 46% % Gambar 4 Diagram Distribusi Gain Score Hasil Belajar Kelas Eksperimen 6% 0% 0% 3% 52% % Gambar 5 Diagram Distribusi Gain Score Hasil Belajar Kelas Kontrol

6 , ,71 Eksperimen Kontrol 0 Rerata Gambar 6 Diagram Distribusi Rerata Gain Score Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Gambar 6 menunjukkan rerata gain score hasil belajar kelas eksperimen sebesar 43,72 sedangkan kelas kontrol mempunyai rerata 10,71. Gambar 6 menunjukkan peningkatan hasil belajar dari kelas eksperimen dan kontrol. Pada penelitian ini yang didapat dari data gain score hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji dua pihak (sampel kelas eksperimen dan kontrol) dengan α (0,05) yang harus dibagi dua, sehingga α bernilai 0,025. Berdasarkan perhitungan uji-t tersebut diperoleh nlai sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Oleh karena itu 0,000 < 0,025, maka keputusan yang diambil adalah menolak H 0 dan menerima H 1. Hasilnya ada pengaruh signifikan penerapan model Cooperative Script terhadap hasil belajar kelas X SMA Negeri 7 Malang. PEMBAHASAN Suprijono (2012:126) menyatakan skrip kooperatif merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Model pembelajaran cooperative script merupakan salah satu bentuk atau model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran cooperative adalah pembelajaran yang mengatur interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas (Schank dan Abelson dalam Hadi, 2007).

7 Model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Robert Ennis dalam Fisher (2009:4) mendefinisikan berpikir kritis sebagai pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Berpikir kritis juga memberikan manfaat dalam memutuskan permasalahan dalam setiap situasi. Setiawan, (2007:189) menyatakan bahwa hanya dengan bepikir kritis siswa dapat menganalisis pemikirannya sendiri untuk memastikan bahwa dirinya telah menentukan pilihan dan menarik kesimpulan dengan cerdas. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakekatnya mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Purwanto (2007:8) menyatakan bahwa: Ranah kognitif digunakan untuk menjelaskan kemampuan berpikir manusia, kemampuan ini kemudian dipilih menjadi enam bagian, yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Dari ke-6 bagian tersebut kemampuan yang paling dasar adalah kemampuan untuk mengenali atau mengingat nama, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya. Kemampuan ini menjadi prasyarat kemampuan tingkat berikutnya yaitu pemahaman. Hasil belajar ranah kognitif merupakan kemampuan siswa dalam tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (Arikunto, 2009). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Penerapan model ini sepenuhnya melibatkan siswa. Dari 39 siswa dalam satu kelas dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat orang. Satu kelompok dibagi lagi menjadi dua sub kelompok yang terdiri dari dua orang. Pembentukan kelompok diharapkan dapat mengajarkan siswa untuk bertanggungjawab terhadap tugas masing-masing. Sub kelompok yang telah berpasangan akan memecahkan masalah yang telah disediakan guru, merangkum materi, dan menjelaskan materi kepada sub kelompok lain. Kerjasama dalam sub

8 kelompok menentukan keberhasilan dalam menyampaikan materi kepada sub kelompok lain pada setiap kelompok. Langkah-langkah model pembelajaran cooperative script selalu melibatkan siswa karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab sendiri. Sebelum siswa melaksanakan model ini, guru memberikan materi yang memotivasi siswa untuk mempelajari materi atmosfer. Motivasi yang diberikan guru dikaitkan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa. Motivasi yang diberikan yaitu guru mengaitkan perubahan musim dan siswa diminta untuk menjelaskan dampak perubahan musim dalam kehidupan seharihari. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 20% siswa atau sebanyak 7 dari 36 siswa yang hadir antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru. Pertemuan selanjutnya terdapat peningkatan 40% siswa atau sebanyak 15 dari 35 siswa yang hadir berusaha untuk menjawab pertanyaan guru. Guru juga memberikan motivasi lain berupa permasalahan yang sesuai dengan pelaksanaan Car Free Day (CFD) di SMA Negeri 7 Malang yang menerapkan gerakan mengurangi gas-gas emisi. Selanjutnya guru menunjuk seorang siswa untuk menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mengurangi pemansan global melalui pendekatan CFD yang dilaksanakan di SMA Negeri 7 Malang pada materi atmosfer. Penerapan model pembelajaran cooperative script melibatkan siswa dalam satu kelas. Pada kelas tersebut seluruh siswa dibagi menjadi 10 kelompok. Kelompok diharuskan menumbuhkan kerjasama yang baik demi keberhasilan kelompok dalam memahami materi. Keberhasilan peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat dicapai apabila setiap anggota dapat bertanggung jawab sesuai dengan tugas masing-masing. Pada awalnya siswa selalu mengeluh dalam merangkum materi yang diberikan guru. Berdasarkan penelitian, pada pertemuan pertama sebanyak 4 kelompok yang tidak menjalankan tugas kelompok, pertemuan kedua sebanyak 3 kelompok, pertemuan ketiga sebanyak dua kelompok. Tugas yang diberikan guru hanya dikerjakan oleh 1 anggota kelompok. Siswa yang tidak melaksanakan tugas melakukan aktivitas diluar kegiatan diskusi, misal membaca novel, bermain dengan temannya, keluar masuk kelas dengan alasan ke kamar mandi, tidur di kelas, dan bermain handphone atau laptop.

9 Kegiatan ini mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa karena dapat mengganggu sub kelompok lain dalam mengerjakan tugas kelompok. Penekanan selalu diberikan guru kepada anggota kelompok agar memiliki rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya untuk memahami materi yang akan disampikan kepada sub kelompok lain secara utuh. Melalui penerapan model cooperative script siswa mulai lebih antusias dalam mengerjakan tugas. Sebanyak 82% siswa sudah mulai melaksanakan tugas atau sebanyak 2 kelompok belum menumbuhkan kerja sama yang baik. Siswa masih ada yang bergantung kepada anggota sub kelompok, sehingga Penekanan guru selalu ditingkatkan setiap pertemuan agar siswa menjalankan tanggung jawab sendiri sesuai dengan tugasnya. Satu siswa yang tidak melaksanakan tanggung jawabnya akan mempengaruhi keberhasilan kemampuan berpikir kritis karena pembagian kelompok pada model cooperative script bukan kelompok besar melainkan kelompok kecil. Penekanan juga dilakukan supaya siswa selalu memperhatikan. Guru juga menjelaskan dengan media agar siswa dapat menerima materi. Guru menjelaskan tidak hanya melalui lisan tetapi juga melalui praktik nyata. Guru memberikan penjelasan iklim matahari melalui google earth, sehingga siswa dapat memahami pembagian iklim matahari berdasarkan garis lintang. Tayangan google earth dapat menarik minat dan perhatian siswa. Sebanyak 90% siswa secara spontan memperhatikan tayangan tersebut. Pada awalnya kelas sulit untuk dikondisikan, namun melalui media ini siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru. Tidak hanya sub bab iklim saja tetapi penekanan praktik langsung juga dilakukan pada sub materi suhu udara yaitu melalui penggunaan senter. Sudut datangnya sinar matahari dijelaskan langsung melalui senter, senter yang disinarkan ke lantai secara tegak lurus menunjukkan suhu panas seperti pada saat pukul 12 siang. Senter yang disinarkan miring seperti halnya pagi dan sore hari, mempengaruhi suhu udara, karena matahari tidak tepat diatas kepala manusia. Melalui pembelajaran ini siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Model yang dilakukan pada kelas eksperimen tidak menggunakan diskusi besar di depan kelas, namun siswa menjelaskan dalam satu kelompok yang terdiri dari dua sub kelompok. Tanya jawab yang dilakukan siswa sebatas antar sub

10 kelompok. Berdasarkan penelitian terdapat 5 kelompok yang antusias dalam menanggapi materi. Pertemuan pertama dan kedua sebanyak 4 kelompok pada saat harus menjelaskan materi ke sub kelompok lain tidak menjelaskan tetapi merangkum atau menulis ulang hasil rangkuman dari sub kelompok lain, dan pertemuan ketiga terdapat 5 kelompok yang tidak melakukan tanya jawab dalam kelompok. Salah satu anggota kelompok bertanya langsung kepada guru mengenai permasalahan yang tidak dapat dipecahkan bersama temannya dalam sub kelompok. Permasalahan yang tidak dapat dipecahkan yaitu perhitungan iklim menurut Koopen, Schmidt-Ferguson, Thornthwaite, dan perhitungan kelembaban relatif. Berdasarkan pertanyaan siswa, secara langsung guru membahas permasalahan di depan kelas bersama-sama untuk mendapatkan solusinya. Sebelum guru menjelaskan permasalahan, guru memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada siswa yang sudah memahami permasalahan yang telah diajukan oleh siswa. Setelah itu guru memberikan penegasan. Melalui langkah pembelajaran cooperative script memotivasi siswa untuk berargumen sesuai dengan materi yang dipahami sendiri, terdapat 5 siswa yang antusias untuk menjelaskan kepada temannya didepan kelas walaupun itu masih salah. Selanjutnya guru memberikan lain kesempatan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dan menjelaskan kepada teman lain yang belum jelas. Setelah siswa guru menuntun untuk menjawab soal sesuai indikator kemampuan berpikir kritis, yaitu siswa dapat menjawab soal secara deduksi dan induksi. Indikator lain merumuskan masalah, memberikan argumen, evaluasi, dan memutuskan dan melaksanakan juga telah diterapkan dalam latihan soal dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) cooperative script. Tahapan model pembelajaran cooperative script dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan di kelas X-9 SMA Negeri 7 Malang. Pada pertemuan ketiga siswa diberi lembar penilaian oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 64% atau 18 siswa antusias dengan belajar kelompok dan membaca skrip karena dapat memahami materi dengan sendirinya. Permasalahan yang lain terdapat siswa yang tidak nyaman dengan teman dalam satu kelompok. Terdapat siswa lain yang tidak suka dengan matapelajaran geografi, sehingga tidak memiliki semangat

11 untuk mengikuti pelajaran. Permasalahan yang terjadi dapat diatasi melalui penekanan yang dilakukan guru untuk memotivasi siswa menjadi lebih bertanggung jawab. Penerapan langkah-langkah model pembelajaran cooperative script berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 7 Malang materi atmosfer. Melalui model ini siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan bahasa yang mudah dimengerti. Informasi yang didapatkan siswa berasal dari teman lain dan teman yang lain juga memberikan informasi kepada teman dalam satu kelompok. Istarani dalam Anonim, (2012) menjelaskan model pembelajaran cooperative script mendorong siswa mengungkapkan ide-ide yang dimiliki secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya saat pemecahan masalah. Masalah yang diberikan guru dalam LKS, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil analisis diperoleh rerata gain score kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 46,59 dan kelas kontrol sebesar 16,12. Rerata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol. Langkah pembelajaran cooperative script dapat melatih siswa untuk meningkatkan berpikir kritis. Krulik dan Rudnick dalam Fachrurazi (2011) mengemukakan yang termasuk berpikir kritis yaitu menguji, mempertanyakan, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek yang ada dalam suatu situasi ataupun suatu masalah. Melalui masalah yang dikemukakan dalam penerapan model ini, siswa dapat dilatih untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, sehingga model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 7 Malang pada materi atmosfer. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Penerapan model pembelajaran cooperative script dalam kelas eksperimen pada pertemuan pertama terdapat 30% atau 25 siswa yang mengerjakan LKS, sedangkan 70% siswa yang lain masih tergantung kepada anggota kelompoknya. Pertemuan kedua 24% atau 8 siswa tidak mengerjakan, sedangkan 76% siswa yang lain masih tergantung kepada anggota kelompoknya. Permasalahan itu juga

12 terjadi pada pertemuan ketiga sebanyak 27% atau 10 siswa tidak mengikuti pelajaran. Siswa yang tidak mengerjakan tugas melakukan aktivitas lain, misalnya bermain handphone, berbicara dengan teman, tidur, dan izin keluar kelas dengan alasan ke kamar mandi. Semua tugas dikerjakan oleh satu siswa dalam satu sub kelompok. Penyampaian materi juga dilakukan oleh satu siswa dalam satu kelompok. Berdasarkan hasil penelitian siswa yang anggota kelompoknya tidak sesuai dengan teman akrabnya akan merasa bosan untuk belajar bersama. Pembagian kelompok model cooperative script tidak berganti pasangan sub kelompok selama berlangsungnya materi atmosfer. Kelompok sudah dibentuk sesuai dengan kemampuan yang didapat dari nilai awal pada saat observasi awal. Siswa yang memiliki nilai yang tinggi dipasangkan dengan siswa yang memiliki nilai yang rendah. Pembagian ini dimaksudkan agar siswa yang memiliki nilai tinggi membantu siswa yang memiliki nilai rendah. Pembagian kelompok juga dilakukan secara acak dimaksudkan untuk mengurangi kegaduhan siswa dalam kelas. Siswa yang bertemu dengan teman sebangku akan membicarakan hal-hal diluar wacana. Penerapan model pembelajaran cooperative script diawali dari tahap diskusi dalam sub kelompok. Siswa mulai berdiskusi dengan anggota sub kelompok untuk merangkum skrip dan menjawab LKS. Skrip yang berisi materi harus dirangkum siswa dan dipahami untuk disampaikan ke sub kelompok lain. LKS cooperative script digunakan untuk melatih siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Siswa harus bekerja sama dengan anggota sub kelompok demi keberhasilan dalam menyampikan materi. Menurut Suprijono, (2012:126) skrip kooperatif merupakan metode belajar. Siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Pembelajaran kelompok dapat meningkatkan tanggung jawab, kerjasama, dan hasil belajar. Istarani, dalam Anonim, (2012) lebih lanjut mengatakan kelebihan dari model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan prestasi belajar, rasa percaya diri, dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain. Penerapan model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dibandingkan kelas kontrol.

13 Rerata gain score hasil belajar kelas eksperimen sebesar 43,72, sedangkan kelas kontrol sebesar 10,71. Rerata gain score hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol, sehingga model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Malang pada materi atmosfer. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan model pembelajaran cooperative script berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Malang pada materi Atmosfer. Adapun saran berdasarkan penelitian ini yaitu: (1) kepada guru geografi di SMA Negeri 7 Malang disarankan untuk menggunakan model pembelajaran cooperative script sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, (2) pihak SMA Negeri 7 Malang dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, dan (3) peneliti selanjutnya disarankan untuk mengujicobakan model pembelajaran cooperative script pada materi yang berbeda dalam bidang studi geografi dan jenjang kelas yang lebih tinggi. Sebagai perbandingan atau bahan referensi bagi peneliti yang berminat dalam menerapkan model pembelajaran cooperative script. Selain itu, disarankan pula dalam penyampaian materi dan pengeloalaan waktu harus dikelola dengan baik. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Anonim Model Pembelajaran Cooperative Script, (Online), ( diakses 13 Januari Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

14 Fachrurazi Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edisis Khusus No 1. ISSN X. Fisher, Alec Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Hadi, S Pengaruh startegi pembelajaran Cooperative Script terhadap keterampilan berpikir kritis, keterampilan meta kognitif, dan kemampuan kognitif biologi pada siswa SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Purwanto, Edy Evaluasi Proses dan Hasil dalam Pembelajaran. Malang: UM Press. Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustakan Pelajar.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI-IS MA MUHAMMADIYAH 2 PACIRAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI-IS MA MUHAMMADIYAH 2 PACIRAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI-IS MA MUHAMMADIYAH 2 PACIRAN Widya Astuti 1), Budi Handoyo 2), Mustofa 2) Prodi Pendidikan Geografi, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN Wahyu Wijayanti 1, Sudarno Herlambang, dan Marhadi Slamet K 2

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK Adik Tri Wahyuningsih 1 Ach. Amirudin 2 I Nyoman Ruja 2 ABSTRACT: The purpose

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan hanya dengan menempuh pendidikan tertentu maka manusia dapat menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG 1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan 1), Marhadi Slamet Kistiyanto 2), Budijanto 3) bobyseyawan_geografium@yahoo.com

Lebih terperinci

PEERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 KAUMAN

PEERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 KAUMAN PEERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 KAUMAN 1) Heviana Putri N, 2) Drs. Dwiyono Hari Utomo M, Pd. M, Si 3) Drs. Sudarno Herlambang

Lebih terperinci

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS CTL DENGAN METODE NHT PADA MATERI

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015 PERBEDAAN RERATA HASIL BELAJAR BASIS DATA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPLICIT INSTRUCTION DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN KELAS XII SMK PGRI 4 NGAWI Khusnul

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 1 STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT DAN CERAMAH SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Diana Fahmi 1) Hidayati 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION 0 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA SISWA KELAS IX SMP SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SITI

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba

Lebih terperinci

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Lebih terperinci

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Surakarta, Indonesia ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 257 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG 1 PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG Suhartik Wahyuni ¹, Dwi Haryoto², Sumarjono³, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS X SMKN 5 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS X SMKN 5 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS X SMKN 5 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Anis Lailatul Ulya 1, Sumarjono 2, Kadim Masjkur 3 Jurusan Fisika

Lebih terperinci

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS X SMKN 5 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Alfianti Nur Laili 1,

Lebih terperinci

73 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015-2016 1 Mas ad, 2 Muhammad Nizaar, 3 Agus Merdeka

Lebih terperinci

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI SISTEM KOLOID PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI 1 BELITANG Arini Rosa Sinensis Dosen Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu, pendidikan sangat perlu untuk dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) dirasakan penting untuk dipelajari karena materi-materi tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI M Januardi Lutfi Hariyanto Pemerhati Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; Abstrak

Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; Abstrak Jurnal Euclid, vol.3, No.1, p.394 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY/DISCOVERY Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; dheti_ah@yahoo.com

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Asna Khuroidah 1, Dwiyono H. U. 2, Yuswanti A. W. 3 Abstrak: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Sujono, Yezinta Dewimaharani. Kata-kata Kunci: open ended, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar.

Sujono, Yezinta Dewimaharani. Kata-kata Kunci: open ended, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar. Sujono, Dewimaharani; Pengaruh Penerapan Pembelajaran Open Ended Terhadap Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Pada Kompetensi Kejuruan Basis Data di Kelas XII TKJ PENGARUH PENERAPAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs 215 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011, yaitu pada bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. B. Populasi

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265) menyatakan bahwa Hasil belajar

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265) menyatakan bahwa Hasil belajar 5 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan sasaran yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265)

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN (Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) Terhadap Keterampilan Berkomunikasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2014/2015 Rohmah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF Devi Ardiani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-mail: deviardiani61@gmail.com

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE THE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

EFEKTIVITAS METODE THE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 EFEKTIVITAS METODE THE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA Muhammad Muzaini

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang nurliastika@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI Oleh: Cendika M Syuro Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM email: cendikahusein@yahoo.com

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY BERBANTUAN ALAT PRAKTIKUM PADA MATERI POKOK ATMOSFER DI SMA NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Ferani Mulianingsih Jurusan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME DAN COOPERATIVE SCRIPT (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri

Lebih terperinci

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Sulasmini Sutriyono Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BIREUEN. Muthmainna 1, Juliana 2

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BIREUEN. Muthmainna 1, Juliana 2 22-26 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BIREUEN Muthmainna 1, Juliana 2 1 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)

Lebih terperinci

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM (Ekperiment study at XI IPA 2 Programe of SMAN Darmaraja Sumedang Academic Year 2012/2013) Dr. H. Endang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah-istilah yang terkait dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Efektivitas Efektivitas yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer sebagai alat bantu yang menggantikan peran alat-alat dan bahan praktikum tatap

Lebih terperinci

Rahmi, Fenny Agustina dan Farianti. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden :

Rahmi, Fenny Agustina dan Farianti. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden : PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DENGAN SISWA PEREMPUAN KELAS VII MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MIND MAPPING PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI SMP IT NURUL MUHAJIRIN BATAM

Lebih terperinci

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI 108 Pengaruh Gabungan Metode Numbered Heads Together dan Tanya Jawab Terhadap Pemahaman Siswa... PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Oleh : YUYUN MASRURIN NPM : 11.1.01.06.0104

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Suryantari 1, Marhadi S. K. 2, I Nyoman R. 3 ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS X SMA NEGERI 7 BATANGHARI OLEH WIDIA GAMA

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIPE BAMBOO DANCING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA SMP Maisuri Hardani Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia maisurihardani@student.upi.edu ABSTRACT

Lebih terperinci

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 7 MALANG Nenis Julichah 1, Marhadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Al-Huda Sidorahayu pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Al-Huda Sidorahayu pada bulan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Al-Huda Sidorahayu pada bulan November 2013 B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep Penilaian penguasaan konsep siswa dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk tes pilihan

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

*Keperluan korespondensi, telp: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

Rina Yulianti, Eko Setyadi Kurniawan, Sriyono

Rina Yulianti, Eko Setyadi Kurniawan, Sriyono Efektivitas Model Pembelajaran ROPES dengan Model Pembelajaran AIR terhadap Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binangun Tahun Pelajaran 2014/2015 Rina Yulianti, Eko Setyadi

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan terjadinya perubahan pada diri siswa, baik dalam aspek Kognitif, Afektif, maupun Psikomotor. Perubahan itu meliputi cara berpikir,

Lebih terperinci

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDN SETIADARMA 01 KECAMATAN TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI Yudi Budianti* Dwi

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Jurnal 138 Biotik, Rahmatan ISSN: 2337-9812, Vol. 3, No. 2, Ed. September 2015, Hal. 138-144 MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.217-224, September 2017 ISSN 2541-0261 KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS Wawan Priyanto Program Studi PGSD, Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS VII SMPN 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII semester genap pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII semester genap pada bulan 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII semester genap pada bulan Maret Tahun Pelajaran 2014/2015, di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung tepatnya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap dan nilai ilmiah, mempersiapkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA 19 PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA Oleh : Agustin Rachmawati Purlina 1 Gantina Komalasari 2 Aip Badrujaman 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Siti Sundari Miswadi, dkk., Pengaruh Pembelajaran Elaborasi... 373 PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Siti Sundari Miswadi, Murbangun Nuswowati, Wasi ah Jurusan Kimia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI Oktavia Nurma Sari 1, Hadi Soekamto, dan I Komang Astina 2 Jurusan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Nur Ana, Herlina Fitrihidajati, Endang Susantini Jurusan Biologi

Lebih terperinci