Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
|
|
- Sukarno Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI 1 BELITANG Arini Rosa Sinensis Dosen Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda Sukaraja arinirosasinensis@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental design. Hasil perhitungan dengan Uji U-test dalam pengujian hipotesis untuk data pree-test (Zhitung;1,986 Z tabel α/2 ;1,64) dan untuk data post-test diperoleh harga (Zhitung; 4,70 Z tabel α/2 ;1,96) dengan taraf signifikansi 5% berarti Ha diterima, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi pembelajaran fisika kelas X SMA Negeri 1 Belitang. Perbedaan ini dapat diketahui dari penerapan model inkuiri terbimbing diperoleh N- Gain (50,6%) lebih besar dibandingkan penerapan model inkuiri bebas termodifikasi N-Gain (27%). Hal ini menunjukkan bahwa dengan model inkuiri terbimbing lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Inkuiri terbimbing, Inkuiri bebas termodifikasi, Hasil belajar. PENDAHULUAN Penyelenggaraan pembelajaran di sekolah merupakan tugas guru untuk mengkondisikan belajar yang optimal sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam proses pembelajaran, maka guru harus memilih metode, model dan indikator pembelajaran yang tepat. Guru juga harus mampu membekali siswa dengan keterampilan dan sikap ilmiah yang dimilikinya agar siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMA Negeri 1 Belitang diketahui bahwa di SMA ini mempunyai laboratorium Fisika dan mempunyai KIT sebagai sarana pembelajaran. Selain itu, dalam kegiatan praktikum dilaksanakan 3 kali atau lebih dalam 1 semester namun ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam pemecahan masalah yang mereka temukan dalam pembelajaran fisika khususnya praktikum masih rendah, yaitu dalam memahami konsepkonsep fisika. Untuk mengatasi hal tersebut, maka peneliti memandang perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, baik yang mereka temui dalam pembelajaran fisika maupun dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan model inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi. Penelitian ini 76
2 bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi pembelajaran fisika kelas X SMA Negeri 1 Belitang. Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep fisika baik secara mandiri maupun kelompok dan bagi guru dengan menggunakan inkuri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi pembelajaran fisika menjadi terobosan baru dalam mengajar dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa dan hasil belajar siswa. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Gulo (dalam Trianto, 2007: ) model inkuiri adalah suatu model dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Wenning (2005) inkuiri terbimbing dicirikan dengan adanya peran guru dalam mengenalkan masalah dan memberikan pertanyaan arahan lebih dari satu untuk membantu siswa menyusun suatu prosedur dan langkah percobaan. Inkuiri terbimbing diawali dengan diskusi. Inkuiri bebas termodifikasi merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua model inkuiri sebelumnya, yaitu model inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas, guru memberikan masalah dan pertanyaan untuk mengarahkan siswa. Guru bertindak sebagai narasumber dan membantu menghindari kegagalan atau kekurangan untuk kemajuan siswa dalam penyelidikan (Brown et al.,dalam Agabarachi, Nkasiobi. 2011). Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2011). Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain hasil belajar merupakan perilaku- perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan pendidikan, pengubahan perilaku dan hasil perubahan perilaku digambarkan pada tabel di bawah ini. 77
3 Tabel 1. Pengubahan dan hasil perubahan perilaku Input Proses Hasil siswa: 1. kognitif 2. afektif 3. psikomotorik potensi perilaku yang dapat diubah proses mengajar usaha perilaku belajar mengubah siswa: 1. kognitif 2. afektif 3. psikomotorik perilaku yang telah berubah 1. efek pengajaran 2. efek pengiring METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah metode penelitian quasi eksperimental design (eksperimen semu). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat pada variabel bebas dan menguji perubahan yang diakibatkannya. Hasilnya dapat terlihat dari variabel terikatnya, yaitu hasil belajar siswa. Terdapat dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok kelas inkuiri terbimbing dan kelompok kelas inkuiri bebas termodifikasi. Adapun desain penelitian ini adalah Group Pree test Treatment Posttest Inkuiri Terbimbing Y1 X1 Y2 Inkuiri Bebas Termodifikasi Y1 X2 Y2 Gambar 1. Pretest-Posttest Control Group Design Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah yaitu Sampling Purposive (pertimbangan tertentu). Sampel diambil berdasarkan hasil pertimbangan, yaitu untuk model inkuiri terbimbing sampel yang diambil adalah kelas X9 yang merupakan kelas (reguler), 78
4 banyak siswa Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015 sedangkan untuk kelas penerapan model inkuiri bebas termodifikasi adalah kelas X10 yang merupakan kelas (Prestasi). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS)dan instrumen pengambilan data menggunakan tes. Uji normalitas pada penelitian ini uji chi square, uji homogenitas menggunakan uji F (varians). Karena data tidak normal dan tidak homogen maka uji hipotesis menggunakan Uji U- Test. Peningkatan Hasil Belajar dilakukan untuk mengetahui besar peningkatan sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Peningkatan hasil belajar siswa dihitung dengan perumusan gain ternormalisasi (N-gain). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Belajar Pre-test Berikut ini adalah hasil belajar pre-test siswa sebelum diberi perlakuan dengan model inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi Kelas eksperimen 1 Kelas eksperimen II Gambar 2. Diagram Batang Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen II Dengan demikian, terlihat jelas bahwa skor hasil belajar pre-test yang dimiliki kelas eksperimen 1 dan II jauh berbeda. Pada kelas eksperimen 1 telah mempelajari materi alat- alat optik pada pokok bahasan mata, sehingga mempengaruhi hasil belajar pre-test siswa. 79
5 banyak siswa Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015 Hasil Belajar Post-test Setelah menerapkan kedua model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi, peneliti mengadakan post-test untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mempelajari materi alat- alat optik setelah diajarkan guru, maka diperoleh data posttest sebagai berikut Kelas eksperimen 1 Kelas eksperimen II Gambar 3. Diagram Batang Nilai Post-Test kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen II Dengan demikian, terlihat jelas pengetahuan akhir (post-test) yang diperoleh siswa di kelas eksperimen I sangat besar dengan rata-rata (X ) meperoleh nilai 67,63. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa di kelas eksperimen I mengalami peningkatan hasil belajar. Peningkatan Hasil Belajar Peningkatan Hasil Belajar dilakukan untuk mengetahui besar peningkatan sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Peningkatan hasil belajar siswa dihitung dengan perumusan gain ternormalisasi. Tabel 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Variabel N- Gain Kelas Eksperimen 1 50,60 % Kategori Sedang Kelas Eksperimen II 27,65 % Rendah 80
6 Hasil N-gain yaitu untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar,pada kelas eksperimen peningkatan mencapai 50,60% sedangkan pada kelas kontrol meningkat sebesar 27,65 %. Dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II, mengalami peningkatan hasil belajar tetapi, peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen II. Uji Hipotesis Untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal menggunakan U-Test. Dengan kriteria pengujian Ho diterima Zhitung Z tabel α/2 dan Ha diterima Zhitung Z tabel α/2. Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis ( U-Test) Antar Kelompok Zhitung Z tabel Keterangan α/2 5% Pree-test Eksperiman 1 dan 1,986 1,64 Ada perbedaan (Ha diterima) Eksperimen II Post-test Eksperimen dan Eksperimen II 4,70 1,96 Ada perbedaan (Ha diterima) Hasil uji data pre-test memperoleh nilai Zhitung Z tabel (1,986 > 1,64) pada taraf signifikansi 5%, maka Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar sebelum diberi perlakuan model inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi. Setelah diterapkan kedua model tersebut hasil uji hipotesis untuk data post-test nilai Zhitung Z tabel (4,70 > 1,96). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi (Ha diterima). 81
7 Pembahasan Keterlaksanaan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi sesuai dengan tahap inkuiri yaitu; merumuskan masalah, menentukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, menarik kesimpulan dan melaksanakan keputusan. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi merupakan model yang sifatnya student center. Meskipun demikian, kedua model tersebut mempunyai keunggulan tertentu menurut suryosubroto (2009) pembelajaran inkuiri membantu siswa mengembangkan pola pikir atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa, membangkitkan gairah belajar, siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Dari hasil analisis data diperoleh yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi pada pembelajaran fisika kelas X SMA. Perbedaan hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi menunjukkan hasil dari pretest kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata sebesar 34,7 lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen II diperoleh rata-rata 28,6. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen I telah dahulu mempelajari alat-alat optik yaitu pada subbab mata, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa karena pengetahuan awal yang dimiliki lebih banyak. Sedangkan pada kelas eksperimen II belum belajar sama sekali materi alat-alat optik sehingga siswa kurang paham karena pengetahuan awal yang dimiliki hanya sebatas pengetahuan pada saat belajar di SMP. Pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen I diawali dengan guru memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai materi optik ini dilakukan peneliti baik pertemuan 1,2,3,4, dan 5 dengan menggunakan media power point dan video setelah diberi penjelasan guru membagi 5 kelompok belajar dan membagikan LKS setelah itu siswa melaksanakan praktikum sesuai arahan dari guru setiap kelompok terdiri dari 6-8 siswa, pada setiap pertemuan siswa sangat antusias dalam kegiatan belajar fisika ini dapat dilihat mereka sangat aktif dan mampu bekerja sama dengan baik dengan teman sekelompoknya yaitu membagi tugas masing-masing untuk melakukan parktikum optik, guru memberikan arahan kepada siswa bagaimana menggunakan alat-alat praktikum dengan baik menuntun siswa dengan beberapa pertanyaan yang tercantum di LKS agar siswa dapat membuat kesimpulan dari hasil praktikumnya siswa mendiskusikan hasil praktikum sesuai dengan pendapat kelompok masing- masing. Setelah kegiatan pembelajaran selesai guru memberikan pelatihan 82
8 lanjutan berupa latihan soal dan mencari artikel fisika yang berkaitan dengan alat- alat optik untuk tugas di rumah Pelaksanaan model inkuiri bebas termodifikasi pada kelas eksperimen II untuk pertemuan 1,2,3,4, dan 5 diawali dengan guru memberikan masalah dan memberikan penjelasan mengenai materi optik. Sebelumnya, siswa membaca buku panduan fisika yang mereka miliki sebagai pengetahuan awal setelah itu guru menjelaskan materi optik guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada praktikum alat-alat optik selanjutnya untuk tahap eksperimen, guru menginformasikan kepada siswa bahwa pemilihan alat dan bahan, menganalisis adalah tugas siswa tetapi guru masih memberi bimbingan namun tidak penuh. Melalui model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi ini siswa merasa kesulitan, dapat diketahui dalam pelaksanaannya siswa cenderung banyak bertanya meskipun alat- alat yang tersedia untuk diujicobakan sudah tersedia selain itu, kesulitan siswa adalah kurangnya motivasi siswa dalam pengumpulan data sehingga dalam pemberian kesimpulan kurang memuaskan, dalam pelaksanaannya inkuiri bebas termodifikasi ini memerlukan waktu yang harus terorganisir dengan baik ini sesuai dengan penelitan Winanti (2009). Siswa mengalami kesulitan dalam praktikum ini terjadi pada pertemuan 1 dan pertemuan ke 3 dan utuk pertemuan selanjutnya siswa sudah terbiasa dengan pelaksanaan model inkuiri bebas termodifikasi. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan pelatihan lanjutan berupa latihan soal dan mencari artikel fisika yang berkaitan dengan alat- alat optik untuk tugas rumah. Pada umumnya, penggunaan model- model pembelajaran yang dilakukan oleh guru bertujuan agar hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar pada nilai posttest pada kelas eksperimen I diperoleh rata- rata sebesar 67,6 dengan selisih dari nilai preetest sebesar 32,8. Peningkatan ini disebabkan karena dalam pembelajarannya inkuri terbimbing, siswa lebih banyak dibimbing dan dituntun guru dalam menentukan keputusan selain itu sebelum pembelajaran materi yang dijelaskan oleh guru menggunakan media power point, video dan animasi flash serta pembelajarannya dilaksanakan pada pagi hari. Beberapa hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat diketahui melalui gain ternormalisasi <g> yaitu peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I sebesar 0,506 atau (50,6%) dan kriterianya tergolong pada tingkat sedang. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi dapat meningkatkan pembelajaran siswa, ini didukung dengan penelitian syarifah dkk (2012), yang menunjukkan bahwa dengan menerapkan kedua model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan keterampilan berfikir kognitif siswa yang sama baik dan berkategori sedang. 83
9 Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing efektif terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada materi alat- alat optik. Peningkatan hasil belajar tidak hanya pada kelas eksperimen I, pada kelas eksperimen II mengalami peningkatan karena dalam pembelajarannya guru membebaskan siswa untuk mengeksplor pengetahuan siswa dengan membaca buku, mengkaji bahan belajar dengan internet pada saat pembelajaran dan pelaksanaan praktikum dan diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 28,6 dan rata-rata nilai post-test sebesar 52,7. Sehingga, dapat diketahui selisih rata-rata nilai tes kelompok eksperimen II adalah sebesar 24,1 dan peningkatan hasil belajar dengan analisis gain ternormalisasi <g> sebesar 0,27 atau (27%). Berdasarkan kriterianya melalui indeks <g> nilai 0,27 tergolong pada tingkat rendah. Selain itu peningkatan hasil belajar yang rendah ini disebabkan karena, dalam pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi ini siswa kurang termotivasi dan kurang memuaskan dalam menganalisis, mengumpulkan data karena dalam desain pembelajarannya siswa tidak sepenuhnya dibimbing guru. Perbedaan hasil belajar siswa ini dapat ditunjukkan pada nilai post-test yang terdapat pada gambar 3. di kelas eksperimen II diperoleh hasil belajar post-test lebih kecil jika dibandingkan dengan eksperimen I ini disebabkan karena sebagian siswa pada kelas eksperimen II menjawab dengan mereka-reka dan post-test dilaksanakan pada jam terakhir pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan dan soal yang diberikan dijawab dengan terburu- buru. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri bebas termodifikasi dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran namun tidak optimal. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi. Kedua model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa namun peningkatan hasil belajar yang lebih efektif adalah dengan menggunakan model inkuiri terbimbing. DAFTAR PUSTAKA Agabarachi, Nkasiobi Inquiry Instructional Method and the School Science Curriculum. Current Research Journal of Social Science 3(3): ,2011 ISSN:
10 Buck, Bretz, Towns Characterizing the Level of Inquiry in the Undergraduate Laboratory. Journal of College Science Teaching. Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Jakarta : Rineka Cipta Syarifah dkk, Perbedaan kerja laboratorium fisika dengan metode inkuiri terbimbing (guided inquiry) dan inkuiri bebas termodifikasi (modified free inquiry) ditinjau dari keterampilan berpikir kritis siswa. Universitas Negeri Yogyakarta diakses melali 15 april 2013 Trianto Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka. Wenning, C.J. (2005). Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices and inquiry processes. Journal of Physics Teacher Education Online, 2(3) Winanti, Srining Pembelajaran Ipa Berbasis Masalah Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Dan Kreativitas. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Melalui 85
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN
ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN Ratni Sirait Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
41 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Febri Sulistiawan 1, Kamin Sumardi 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL KOOPERATIFGROUP INVESTIGATION BERBASIS EKSPERIMEN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis dan terus menerus terhadap suatu gejala alam sehingga menghasilkan produk tertentu.
Lebih terperinciPembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu
Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu Andik Purwanto dan Resty Sasmita Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unib
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA Ridwan Abdullah Sani, Yeni Evalina Tarigan, M. Zainul Abidin T.
Lebih terperinciOleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Strategi Inkuiri Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Suska Journal of Mathematics Education Vol.2, No. 1, 2016, Hal. 52 56 Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Strategi Inkuiri Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Lies Andriani Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciDian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DAMPELAS Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin e-mail: Dianvitayana@ymail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Media internet sebagai sumber belajar efektif dalam meningkatkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Media internet sebagai sumber belajar efektif dalam meningkatkan motivasi
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Alifia Nurilmi Diansyah ABSTRAK Proses pembelajaran yang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU Debora Febbivoyna (1), Sumarjono (2), Bambang Tahan Sungkowo (3) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 4 (1) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA ISLAM
Lebih terperinciPenggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Penggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Chairul Aspan Siregar1,a 1 SMP Negeri 2 Merbau, Jalan Yos Sudarso, Kepulauan Meranti, Indonesia,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN
PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses
Lebih terperinciJIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah
JIPFRI, Vol. 1 No. 2 Halaman: 83-87 November 2017 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan dalam penelitin ini adalah metode experimen dengan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2014: 2) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Desain penelitian yang akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Alat Praktikum Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Palu Delpina Nggolaon, I Wayan Darmadi, dan Muhammad
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.
Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu. Puput Istiqomah, I Komang Werdhiana, dan Unggul Wahyono Puputajach23@yahoo.com Program
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN
PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN Ana Istiani Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email : bayusuta818@gmail.com Abstract This study aims to find the average of student learning
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Albertus D Lesmono, Supeno, Tita Riani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Penguasaan Konsep Fluida statis Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes pilihan ganda sebanyak 15 soal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini, menyebabkan ikut berkembangnya kemajuan dan pembaharuan di dunia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH
PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH Winny Liliawati Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Pembelajaran Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini bentuk pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif, karena data yang digunakan bersifat
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO Desita Tri Anggraini, Muhardjito, Sutarman Jurusan
Lebih terperinciPerbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning
Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning A. Kusdiwelirawan 1, Tri Isti Hartini 2, Aniq Rif atun Najihah 3 1,2,3 Program
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab ini, peneliti akan mengkaji beberapa pokok bahasan diantaranya deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi
Lebih terperinciElok Nur Fauzia Universitas Negeri Malang
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR ILMIAH PADA TOPIK KACAMATA DAN LUP Elok Nur Fauzia Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 3 (3) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN
Lebih terperinciMETODE DEMONSTRASI INTERAKTIF BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN KONSEP METABOLISME PADA SISWA KELAS XII SMA ANGKASA BANDUNG.
METODE DEMONSTRASI INTERAKTIF BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN KONSEP METABOLISME PADA SISWA KELAS XII SMA ANGKASA BANDUNG ABSTRAK Susi Martini SMA Angkasa Husein Sastranegara Bandung Telah dilakukan
Lebih terperinciKeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Relysa Karenta*,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA (SMA Negeri 2 Sintang Tahun Pelajaran 2014/2015) Benediktus Ege & Riana Vintin STKIP Persada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian
Lebih terperinciMukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari
PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,
Lebih terperinci: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.
Perbedaan Model Pembelajaran Guided Discovery terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sindue Aniar, Marungkil Pasaribu dan Syamsu e-mail: niar_aniar89@yahoo.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006). Pembelajaran IPA tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006). Pembelajaran IPA tidak hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 35-39 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK Fedela
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN Arin Wildani Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura arinwildani@fkip.uim.ac.id ABSTRAK:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle; Metode Demonstrasi; Hasil Belajar
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA METDE PICTRIAL RIDDLE DAN METDE DEMNSTRASI DALAM PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 PALU Susilawati 1, Fihrin 2 dan I Wayan Darmadi
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PLEMAHAN KEDIRI IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING
Lebih terperinciKemampuan berpikir analitis mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 54 Makalah Pendamping
Lebih terperinciPENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Mahesa Kale 1), Sri Astutik 2), Rif ati Dina 2) 1) Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2 No. 2 Tahun 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Yanti, Anna Fauziah, Drajat Friansah STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA Dewi Ratna Pertiwi Sitepu Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG Rahmiatul Akhir 1, Syifa ul Gummah 2, & Habibi 3 1 Pemerhati Pendidikan Fisika 2&3 Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG Rahmiatul Akhir 1, Syifa ul Gummah 2, & Habibi 3 1 Pemerhati Pendidikan Fisika 2&3 Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciIMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: ULPIYA SUHAILAH K4306040 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap dan nilai ilmiah, mempersiapkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang
9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
Lebih terperinciPengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu
Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Ika Nurul Fitriani, Kamaluddin dan Muhammad Jarnawi ikanurulfitri@yahoo.com
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR
ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR Suprianto, S.Pd., M.Si (1),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200
6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR FLEKSIBEL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR FLEKSIBEL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Nina Susanti, Noor Fadiawati, Lisa Tania, Nina Kadaritna Pendidikan Kimia, Universitas Lampung ninacyezyu@gmail.com
Lebih terperinciNia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TRHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACET PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika,
Lebih terperinciPERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY Rosnaeni Muslimin Sahrul Saehana Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI BERMEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL KELAS XI POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 1 Tahun 01 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 71-77 ISSN 337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER
MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER Anggarita Meylinda Putri 1), I Ketut Mahardika 2), Nuriman 3) Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA PEMBELAJARAN TIK Rafika Wijayanti Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batasbatas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU
PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU Nurbaya, Nurjannah dan I Komang Werdhiana Nurbayaasisilyas@gmail.Com Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 32-37 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM
Lebih terperinciSerambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 2016 ISSN :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATERI KEMAGNETAN DI SD NEGERI 1 BANDA ACEH Jabit SD Negeri 1 Banda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran Inquiry lab Pembelajaran inquiry lab yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah salah satu tahapan inquiry dengan metode eksperimen
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP
1 PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP Beni Hendra, Eka Ariyati, Eko Sri Wahyuni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Email
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
299 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Rahmani Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: rahmasamalanga@yahoo.co.id Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.
Vol., No., Mei PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN MEDAN T.P 3/ Fitriani dan Alkhafi Maas Siregar Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI Edigius A.S Sabon 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, prosedur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinci