PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG
|
|
- Widyawati Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG Suhartik Wahyuni ¹, Dwi Haryoto², Sumarjono³, 1 Mahasiswa Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang 2 & 3 Dosen Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang youpz_phie@yahoo.com ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) keterlaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing, (2) peningkatan kerja ilmiah, dan (3) peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas X MIA-2 SMA N 6 Malang. Jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian berupa paparan data tentang kemampuan kerja ilmiah dan prestasi belajar siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan tes tulis. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu lembar observasi kerja ilmiah, LKS dan soal tes prestasi belajar. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, paparan data dam penarikan kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing kelas X MIA-2 SMA N 6 Malang terlaksana dengan baik di siklus I maupun siklus II. Kedua, kemampuan kerja ilmiah siswa kelas X MIA 2 SMA N 6 Malang mengalami peningkatan selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Ketiga, prestasi belajar siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 6 Malang mengalami peningkatan selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kata Kunci: model inkuiri terbimbing, kerja ilmiah, prestasi belajar Pembelajaran fisika yang dilakukan di kelas X MIA-2 SMA N 6 Malang saat ini lebih banyak pada transfer pengetahuan dengan memberikan konsep yang utuh tanpa melalui pengolahan potensi yang ada pada diri siswa. Proses pembelajaran yang sering dilakukan dalam mengajar adalah menjelaskan kepada siswa, memberikan latihan soal dan tugas. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah di depan kelas daripada kerja laboratorium, dengan kata lain siswa menerima konsep-jadi serta siswa harus percaya dengan yang disampaikan guru. Proses pembelajaran yang digunakan kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Kemampuan siswa dalam bekerja ilmiah seperti menggunakan alat, mengumpulkan data, atau melakukan percobaan kurang dilatihkan oleh guru. Kemampuan kerja ilmiah siswa itu terlihat saat siswa melakukan percobaan masih banyak siswa yang salah dalam mengoperasikan alat diantaranya memegang termometer pada bagian batang termometer saat mengukur suhu suatu benda,
2 2 belum bisa membaca skala pada neraca ohaus, dan tidak melengkapi tabel pengamatan hasil percobaan. Karena siswa tidak terlibat langsung dalam proses penemuan konsep, dimungkinkan sebagai penyebab rendahnya daya ingat siswa terhadap materi dan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian siswa hanya 15% siswa yang tuntas. Salah satu faktor yang mungkin sebagai penyebab rendahnya prestasi belajar tersebut karena kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa tidak memahami konsep dan prinsip fisika secara benar. Ketidakpahaman siswa mengenai konsep dan prinsip fisika ini disebabkan karena siswa tidak mengalami proses-proses menemukan konsep, sehingga konsep tersebut mudah hilang dalam struktur kognitif siswa. Pemilihan model untuk proses pembelajaran harus menekankan pada pemberian pengalaman langsung agar potensi yang ada pada diri siswa semakin berkembang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pembelajaran melalui model inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing akan melatih siswa mencari konsep, fakta atau hukum dengan melakukan penyelidikan dan mengemukakan pengetahuannya sehingga siswa memperoleh olah tangan (hands on) yang berkaitan dengan proses, juga memperoleh pengetahuan melalui olah pikir (minds on). Gulo (dalam Trianto, 2013:168) menyatakan bahwa inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri yang merupakan suatu proses yang bermula dari 1) merumuskan masalah, 2) merumuskan hipotesis, 3) mengumpulkan data, 4) menganalisis data, dan 5) membuat kesimpulan. Partisipasi siswa dalam kegiatan penyelidikan melalui praktikum mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menggunakan alat untuk mengumpulkan data, menganalisis data, menyimpulkan dan berargumen, yang mana semua itu mengembangkan kemampuan kerja ilmiah siswa dan membuat siswa belajar secara aktif dalam menemukan konsep. Suatu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah disebut kerja ilmiah. Langkahlangkah metode ilmiah yang memperlihatkan kerja ilmiah menurut Sumi (dalam Razi, 2013:122) adalah: a) perumusan masalah, b) merumuskan hipotesis, c) pengujian hipotesis, interpretasi dan penarikan kesimpulan. Menurut Bruner
3 3 (dalam Trianto, 2013:91) bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Dengan memecahkan masalah melalui penyelidikan sendiri, siswa akan memahami konsep bukan sekedar menghafal konsep dan hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam struktur kognitifnya sehingga prestasi siswa pun akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterlaksanaan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan keterampilan kerja ilmiah dan prestasi belajar siswa kelas X MIA 2 SMA N 6 Malang, (2) peningkatan kerja ilmiah siswa kelas X MIA 2 SMA N 6 Malang, dan (3) peningkatan prestasi belajar siswa kelas X MIA 2 SMA N 6 Malang. METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang dalam bahasa inggris Classroom Action Research (CAR). PTK yaitu penelitian yang dilakukan di kelas sebagai upaya untuk mengkaji, dan merefleksi secara kritis suatu rencana terhadap kinerja (performance) guru. penelitian ini dilaksanakan di SMA N 6 Malang yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono 58 Kelurahan Buring Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X MIA-2 dengan jumlah siswa 34 yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini dirancang menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II dengan alur kegiatan yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes untuk mengukur prestasi belajar kognitif siswa dan metode observasi untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing serta kerja ilmiah siswa. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi kerja ilmiah, dan soal tes prestasi belajar. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila skor prestasi belajar siswa kelas X MIA 2 pada pokok bahasan kalor secara individu mencapai KKM yaitu 75 sedangkan dikatakan tuntas belajar klasikal apabila dari siswa satu kelas
4 4 yang mencapai KKM minimal 70% dan untuk kerja ilmiah siswa secara klasikal persentase minimal yang diharapkan sebesar 80% untuk setiap aspek kerja ilmiah yang diamati. Dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu 1)reduksi data, 2)paparan data, dan 3)penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing kelas X MIA 2 SMA N 6 Malang semester genap tahun pelajaran 2013/2014 terlaksana dengan baik disiklus I maupun siklus II. Hasil pengamatan proses pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa yang masih kurang menyebabkan siswa belum berani berpendapat, masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, siswa masih kesulitan dalam membuat kesimpulan percobaan serta guru kurang membantu siswa melakukan refleksi proses percobaan yang telah dilakukan. Persentase keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siklus I pertemuan I oleh siswa sebesar 72,73% dan 89,39% oleh guru. Sedangkan pada siklus I pertemuan siklus II menjadi 84,85% oleh siswa dan 96,97% oleh guru. Pada siklus II keterlaksanaan pembelajaran model inkuiri terbimbing mengalami peningkatan menjadi 100% oleh guru dan 93,94% oleh siswa pada pertemuan I. Sedangkan pada siklus II pertemuan keterlaksanaannya menjadi 100% oleh guru dan 96,97% oleh siswa. Persentase keterlaksanaan pembelajaran tersebut disajikan dalam Gambar 1. Persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran siklus I oleh siswa sebesar 78,79% dan 89,39% oleh guru. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 95,45% oleh siswa dan 100% oleh guru. Apabila persentase rata-rata keterlaksanaan model inkuiri terbimbing pada siklus I dan siklus II dibandingkan maka keterlaksanaanya mengalami peningkatan sebesar 16,66% dari keterlaksanaan siswa dan 10,61% dari keterlaksanaan guru. Peningkatan ini seiring dengan telah dilakukannya perbaikan terhadap kualitas mengajar pada siklus II. Pada siklus II ini, guru berusaha melakukan beberapa hal, yaitu (1) memancing siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih berani untuk mengungkapkan pendapatnya
5 Persentase Keterlaksanaan 5 sehingga guru juga bisa mengetahui sejauh mana pengetahuan yang telah didapatkan siswa, (2) menegur siswa yang bercanda dan kurang aktif saat pembelajaran, hal ini bertujuan agar semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga siswa juga memperoleh pengetahuan yang maksimal mengenai materi yang dipelajari, dan (3) membantu siswa melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan mengenai proses percobaan yang telah siswa lakukan. Dengan melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan siswa akan mengetahui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan saat melakukan percobaan sehingga diharapkan siswa tidak mengulanginya kembali pada percobaan berikutnya. 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 72,73% 89,39% 84,85% 96,97% 100% 100% 93,94% 96,97% Keterangan 1 : siklus I pertemuan 1 2 : siklus I pertemuan 2 40,00% 3 : siklus II pertemuan 1 20,00% 0,00% siswa guru 4 : siklus II pertemuan 2 Gambar 1 Diagram Batang Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Model Inkuiri Terbimbing pada Siklus I Dan Siklus II Kemampuan kerja ilmiah siswa kelas X MIA 2 SMA N 6 Malang mengalami peningkatan selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi kemampuan kerja ilmiah siswa pada siklus I dan siklus II yang tersaji dalam Tabel 1. Aspek kerja ilmiah yang diamati pada penelitian ini yaitu kemampuan mengamati, mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, menggunakan alat, mengumpulkan data, mengkomunikasikan dan menyimpulkan.
6 6 Persentase rata-rata kemampuan kerja ilmiah siswa pada siklus I sebesar 79,06% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 92,44%. Pada siklus I aspek kerja ilmiah yang belum mencapai target keberhasilan 80% yaitu aspek mengamati, mengajukan pertanyaan, mengkomunikasikan dan menyimpulkan. Pada siklus I, siswa dalam melakukan pengamatan masih kurang teliti ketika pengambilan data terutama dalam membaca skala alat ukur masih banyak yang salah karena tidak melihat skalanya secara tegak lurus, siswa masih ragu-ragu untuk mengajukan pertanyaan, siswa mengkomunikasikan dan menyimpulkan hasil percobaan cenderung tidak berdasarkan data percobaan yang diperoleh melainkan berdasarkan teori-teori yang sudah ada. Pada siklus II seluruh aspek kemampuan kerja ilmiah siswa telah mengalami peningkatan dengan persentase peningkatan yang beragam. Tabel 1 Data Aspek Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa pada siklus I dan Siklus II No Aspek Kemampuan Kerja Siklus I (%) Siklus II Peningkatan Ilmiah (%) (%) 1 Mengamati 76,96 95,09 18,13 2 Melakukan Percobaan 85,78 94,61 8,83 3 Mengajukan pertanyaan 73,53 91,18 17,65 4 Menggunakan Alat 83,34 99,02 15,68 5 Mengumpulkan Data 82,35 96,57 14,22 6 Mengkomunikasikan 77,94 88,73 10,79 7 Menyimpulkan 73,53 81,86 8,33 Rata-rata (%) 79,06 92,44 13,38 Usaha yang telah dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan kerja ilmiah siswa antara lain mendemonstrasikan cara penggunaan alat praktikum, membimbing siswa saat melakukan praktikum, dan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat menggiring siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan sesuai dengan tujuan percobaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hendriyanto (2008:53) menyatakan bahwa penerapan inkuiri dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah siswa dengan persentase 77,27% pada siklus I menjadi 96,67% pada siklus II dan mengalami peningkatan sebesar 19,4%. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan selama diterapkan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata kelas dan jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM ketika diadakan ulangan harian sebelum
7 7 tindakan sebanyak 5 siswa dari 34 siswa atau sebesar 14,7%. Pada siklus I jumlah siswa yang lulus KKM yaitu 23 siswa atau 67,65% dengan rata-rata skor kelas 72,62. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 28 siswa dari 34 siswa atau siswa yang mencapai KKM adalah 82,35% dengan rerata skor kelas 83,34. Berdasarkan data hasil ulangan harian siswa pada siklus II diketahui bahwa terdapat 6 siswa atau 17,65% yang belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain 1) kemampuan kognitif siswa yang berbeda-beda antara siswa yang satu dengan lainnya sehingga masih ada siswa yang bingung saat mengerjakan tes meskipun sudah serius ketika mengikuti proses pembelajaran, 2) siswa kurang merespon pembelajaran, 3) terdapat siswa yang hanya aktif saat kegiatan praktikum sedangkan saat menganalisis data cenderung pasif, 4) kondisi psikologi siswa ketika mengikuti tes, 5) siswa belum paham terhadap materi yang diajarkan, dan 6) siswa kurang teliti ketika mengerjakan soal. Selain persentase ketercapaian prestasi belajar siswa berdasarkan skor ulangan harian, persentase ketercapaian prestasi belajar siswa berdasarkan skor tugas rumah dan skor LKS juga mengalami peningkatan dari pertemuan 1 siklus I hingga pertemuan 2 siklus II. Persentase tugas rumah siswa yang mencapai KKM pada pertemuan 1 siklus I sebesar 79,41% dan 85,29% pada pertemuan 2. Sedangkan untuk siklus II pertemuan 1 persentase tugas rumah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 88,24% dan 94,12% pada pertemuan 2. Untuk persentase ketercapaian KKM dari skor LKS siswa pada siklus I pertemuan 1 sebesar 76,47% menjadi 82,35% pada pertemuan 2. Sedangkan untuk pertemuan 1 siklus II persentase skor LKS yang mencapai KKM sebesar 85,29% dan meningkat lagi pada siklus II pertemuan 2 menjadi 94,12%. Peningkatan prestasi belajar ini dikarenakan dalam pembelajaran yang menggunakan model inkuiri terbimbing siswa lebih mendominasi pembelajaran dengan terlibat dalam menemukan fakta atau konsep melalui kegiatan pengamatan, eksperimen dan berdiskusi sehingga siswa lebih mudah memahami konsep tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Azizah (2013:74) yang menyatakan bahwa penerapan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan kognitif
8 8 peserta didik kelas X-H MAN Malang 1. Pada siklus I ketuntasan pembelajaran mencapai 77% dengan nilai rata-rata peserta didik 83 sedangkan pada siklus II ketuntasan pembelajaran meningkat menjadi 90% dengan nilai rerata 89,4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian ini adalah 1) pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing kelas X MIA-2 SMA Negeri 6 Malang smester genap tahun pelajaran 2013/2014 terlaksana dengan baik di siklus I maupun siklus II, peningkatannya terjadi pada semua tahapan pembelajaran yang meliputi merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan, 2) kemampuan kerja ilmiah siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 6 Malang mengalami peningkatan selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Aspek kemampuan kerja ilmiah yang mengalami peniningkatan meliputi kemampuan mengamati, mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, menggunakan alat, mengumpulkan data, mengkomunikasikan dan menyimpulkan dan, 3) prestasi belajar siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 6 Malang mengalami peningkatan selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Peningkatannya ditunjukkan oleh skor rata-rata ulangan harian dan jumlah siswa yang mencapai KKM. Mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan bagi guru fisika kelas X MIA 2 SMAN 6 Malang, agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan laboratorium maka perlu diterapkan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing untuk mengembangkan kemampuan kerja ilmiah dan prestasi belajar siswa. Dalam menerapkan model inkuiri terbimbing diharapkan agar guru lebih memperhatikan kemampuan siswa mengkomunikasikan dan menyimpulkan percobaan karena peningkatan kedua aspek ini tergolong masih rendah. Bagi peneliti berikutnya disarankan segera memperbaiki apabila terjadi kesalahan kinerja siswa saat melakukan percobaan dan tidak aktif dalam kegiatan diskusi. DAFTAR RUJUKAN Azizah, Nurul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X-H MAN Malang 1. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA UM
9 9 Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Hendriyanto, Ervan Penerapan Model Inkuiri Induktif Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah dan Prestasi Belajar Fisika Kelas X SMA Wahid Hasyim Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA UM Razi, Pakhur Hubungan Motivasi Dengan Kerja Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Virtual Laboratory di Kelas X SMAN Kota Padang. Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan. (online), 6(2): ,( Pakhrur%20Razi.pdf) diakses 15 desember 2013 Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada media Group
Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono
Lebih terperinciPuspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-MIA 1 SMA Negeri 1 Gondang Tulungagung Puspa Handaru Rachmadhani,
Lebih terperinciKholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Penugasan Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-Cambridge MA Bilingual Batu Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR Nike Novianti 1, Sugiyanto 2, Sulur 3 Jurusan Fisika FMIPA,
Lebih terperinciPenerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA
Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA MARIA ULFAH, AGUS SUYUDI, EDI SUPRIANA Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang
Lebih terperinciDwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN
TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84
Lebih terperinciDidik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X-7 SMA NEGERI 1 TUREN Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2),
Lebih terperinci,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 8A SMP NEGERI 1 KAUMAN TULUNGAGUNG,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas
Lebih terperinciJurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI-IPA 3 SMA NEGERI 1 PULUNG PONOROGO Nila Oktamia 1, Wartono 2, Bambang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK Ellys Susanti, Bambang Priyo Darminto, Dita Yuzianah. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas MuhammadiyahPurworejo
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
Lebih terperinciSuharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciSiska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Siska Puspita Dewi,
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 6 MALANG
1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 6 MALANG Rima Buana Prahastiwi 1, Subani 2, Dwi Haryoto 3 Jurusan Fisika
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN Ika Widya Elnada, Mastuang, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciJURNAL SERAMBI ILMU VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017
JURNAL SERAMBI ILMU ISSN 1693-4849 e-issn 2549-2306 VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017 Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Merancang Eksperimen Virtual Kimia Sederhana dengan Microsoft Power Point melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
Lebih terperinciKhairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.P. 2013/2014 Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan
Lebih terperinciRizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MULTIMEDIA 2 SMK NASIONAL MALANG Rizky Ridlo Rahmanda Putri Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, setting penelitian dan subjek penelitian, sasaran penelitian, data dan cara pengambilannya,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,
Lebih terperinciBismar Yogaswara Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciTitis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd, M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 1 BARON KABUPATEN NGANJUK Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research). Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai sebuah
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciVindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam
35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan
Lebih terperinciSyifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasan fisika kelas VII B semester ganjil di salah satu SMPN di Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran pada beberapa pokok bahasan fisika kelas VII B semester ganjil di salah satu SMPN di Kabupaten Bandung Barat diperoleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
163 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap data hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMP Negeri di kota Bandung kelas VIII-B semester
Lebih terperinciKHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KERJA LAPANGAN, INKUIRI, DISKUSI PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 050670 PANTAI GEMI KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG Sheila Sandiya Putri, Muhardjito, Dwi Haryoto Universitas Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung. Pada SMA 12 ini proses belajar mengajar masih menggunakan metode pembelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah banyak usaha yang dilakukan oleh pengelola pendidikan negeri ini demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik, antara lain
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Wiraatmaja (2008:12) menjelaskan bahwa penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO Harniti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciRizka Warna Kaliantin Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REACT DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 1 KARANGPLOSO MALANG Rizka Warna Kaliantin Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dimulai sejak 27 Februari sampai 6 Maret 2012. Pelaksanaan siklus
Lebih terperinciPenerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study
Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:
Lebih terperinciRasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO Ira Daniati Universitas Negeri Malang Abstrak Observasi awal diketahui bahwa metode pembelajaran Geografi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Seting dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Al-Huda Temanggung pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011, yaitu bulan Februari
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: malyaulfa@ymail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung. Penentuan tempat penelitian ini karena mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Alasan melaksanakn
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Wahid Hasyim Desa Kedung Malang Wonotunggal Batang Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com
Lebih terperinciUlya Dewi Annur, Wartono, dan Mudjihartono Universitas Negeri Malang
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 21 MALANG MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KALOR Ulya Dewi Annur, Wartono, dan Mudjihartono
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI SD
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU Debora Febbivoyna (1), Sumarjono (2), Bambang Tahan Sungkowo (3) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Ai Nurhayati 1, Regina Lichteria Panjaitan 2, Dadan Djuanda 3
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program
Lebih terperinciOleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciQUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.2, Oktober 2014, hlm
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.2, Oktober 2014, hlm. 13-19 13 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN LKS PADA MATERI LARUTAN
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
19 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
Lebih terperinciOleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SD N 4 TANGGUNG KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Sebagaimana dikemukakan oleh Kunandar
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinci*Korespondensi, tel : ,
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DISERTAI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
Lebih terperinciJurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Riyadi Solichin 1, Harun Setyo Budi 2, Suripto
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinci