PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN (Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi NURUL HASANAH A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012/2013

2

3 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN (Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) Nurul Hasanah, A , Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu P endidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 87 halaman ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran Cooperative Script dan Artikulasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental, bentuk Postest- Only Design. Populasi adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mojogedang. Sampel menggunakan tiga kelas yang diambil dari populasi, dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kontrol. Kelas VIII C sebagai kelas eksperimen I (belajar dengan metode Artikulasi), kelas VIII F sebagai kelas eksperimen II (belajar dengan metode Cooperative Script) dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Teknik penentuan sampel menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi dan tes tertulis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, derajat kesukaran soal, daya beda, reliabilitas dan untuk pengujian hipotesis dengan anova satu jalan (One Way Anova). Hasil pengujian hipotesis menggunakan α=5% menunjukkan F hitung (13,442) lebih besar dari F tabel (3,09). F tabel diperoleh dari nilai tabel F apada taraf signifikan 5% dengan (df=2, 102) yaitu sebesar 3,09 maka H 0 ditolak, yang berarti dari uji hipotesis anova satu jalan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok pembelajaran. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rerata nilai hasil postest siswa menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script lebih tinggi (78,86) dibanding dengan metode pembelajaran Artikulasi (73) dan kontrol (66). Disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script lebih efektif digunakan dalam pembelajaran materi gerak tumbuhan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mojogedang tahun ajaran 2012/2013. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Cooperative Script, Metode Pembelajaran Artikulasi, Hasil Belajar

4 A. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara berkembang yang mempunyai berbagai masalah yang harus dicari solusinya. Masalah ini sudah sangat komplek, yang begitu memprihatinkan terutama masalah dalam bidang pendidikan. Kualitas pendidikan di negeri ini masih berada dalam taraf yang kurang begitu baik. Hal tersebut dapat dilihat dari masih rendahnya nilai standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah pada ujian akhir sekolah (UAS), jika dibandingkan negara-negara lain. Pada tahun 2010 batas nilai minimum adalah 4,5 sedangkan di Negara tetangga sudah lebih tinggi, misalkan Malaysia 6,0 dan Singapura 8,0 (Soejoto, 2009). Nilai standar tesebut mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan dari proses belajar. Proses belajar mengajar diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia tersebut, sehingga pendidikan dapat berperan sebagai pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan di Indonesia sangat tergantung dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Kualitas Sumber Daya Manusia yang dihasilkan harus mampu mengikuti perkembangan dari IPTEK tersebut. Dalam hal ini peran guru sangatlah penting dalam memberikan pengarahan kepada peserta didik saat proses belajar mengajar. Peran utama guru mempersiapkan dan menciptakan kondisi belajar yang kondusif sehingga dapat tercapai tujuan dari pembelajaran itu. Guru harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran ini harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas selain itu juga harus disesuaikan dengan tujuan dari pembelajaran. Metode pembelajaran Cooperative Script dan Artikulasi adalah dua diantara pembelajaran aktif. Kedua pembelajaran ini modelnya hampir sama, langkah pertamanya guru meminta siswa untuk berpasangan. Kemudian akhir dari pelajaran siswa diminta saling mewawancarai setiap pasangannya mengenai materi yang telah disampaikan guru. Dalam hal ini guru dapat mengetahui sampai mana pemahaman siswa tentang suatu materi. Pada Cooperative Script guru tidak menjelaskan materi tapi hanya memberikan

5 wacana untuk dibaca siswa, sedangkan dalam Artikulasi guru menjelaskan terlebih dahulu materinya. Kedua pembelajaran di atas menekankan pada suatu konsep yang harus di pahami siswa. Biologi termasuk dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menekankan pada konsep. Biologi berkaitan juga dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematis, misal pada materi gerak tumbuhan. Siswa akan lebih mudah memahami konsep bila mereka aktif mencari informasi dan aktif menyampaikan pendapatnya. Pemilihan pembelajaran yang digunakan diharapkan mampu membuat siswa mempelajari konsep biologi dengan lebih mudah, sehingga hasil belajar siswa dapat maksimal. B. METODE PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mojogedang, tepatnya di kelas VIII C dan VIII F dengan jumlah siswa masing-masing 35. b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada hari selasa dan rabu. 2. Jenis Penelitian Penelitian ini jika ditinjau dari bidang ilmu merupakan penelitian eksperimen pendidikan. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memberikan perlakuan dalam suatu kelas untuk membandingkan antara dua metode pembelajaran yang berbeda pada materi gerak tumbuhan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pada kelas VIII C (kelas eksperimen I) dengan menggunakan metode pembelajaran Artikulasi dan kelas VIII F (kelas eksperimen II) dengan metode Cooperative Script. Penelitian ini menggunakan bentuk desain eksperimen True Experimental, bentuk Postest- Only Design.

6 3. Populasi, Sampel, dan Sampling a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mojogedang tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari tujuh kelas. b. Sampel Sampel dalam penelitian ini menggunakan dua kelas yang didapat dari populasi di atas yaitu siswa kelas VIII C dan VIII F SMP Negeri 2 Mojogedang dengan jumlah siswa masing-masing 35. c. Sampling Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling. Dari tujuh kelas yang ada di kelas VIII SMP Negeri 2 Mojogedang dipilih dua kelas yang digunakan dalam penelitian. 4. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (Independent) Variable bebas pada penelitian ini adalah metode pembelajaran Cooperative Script dan Artikulasi. b. Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar pada materi gerak tumbuhan siswa kelas VIII C dan VIII F SMP Negeri 2 Mojogedang tahun pelajaran 2012/ Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah data atau informasi dari sekolah tentang siswa maupun profil tentang sekolah. Mulai dari nama siswa, nomor induk siswa, kegiatan siswa, serta hal-hal lain yang mendukung seperti foto.

7 b. Observasi Observasi dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Dari aspek kognitif dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa, sedangkan dari aspek afektif dapat dilihat dari perilaku siswa di kelas saat proses pembelajaran. Instrument yang digunakan bisa dengan lembar pengamatan atau catatan lapangan yang berupa catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dan dialami siswa. c. Tes Tes digunakan dalam pengumpulan data dari peningkatan hasil belajar. Jenis tes yang digunakan adalah post test yaitu test yang diadakan setelah tindakan. 6. Teknik Uji Persyaratan Analisis a. Uji Prasyarat Uji prasyarat ini menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. 1) Uji normalitas Uji normalitas berasal dari populasi yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berdistribusi normal atau tidak, terhadap nilai postes, nilai kognitif hasil belajar siswa pada taraf signifikan 5%. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan: Jika nilai sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05 maka data distribusi tidak normal. Jika nilai sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05 maka data distribusi normal (Widiyanto, 2010). 2) Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan setelah diketahui nilai normalitasnya. Uji homogenitas digunakan mengetahui tingkat kesamaan varians antar dua kelompok yaitu kelompok eksperimen I

8 (pembelajaran dengan menggunakan strategi cooperative script) dan kelompok eksperimen II (pembelajaran dengan strategi artikulasi). Dasar pengambilan keputusan: Jika nilai sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Jika nilai sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama (Widiyanto, 2010). b. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbandingan yang signifikan antara yang diberi perlakuan dengan metode cooperative script dan metode artikulasi. Uji hipotesis menggunakan analisis varian (annova). Hipotesis statistik H 0 = Tidak ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran Cooperative Script dan Artikulasi. H 1 = Ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran Cooperative Script dan Artikulasi. Keputusan uji Jika H 0 > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika H 0 < 0,05 maka H 0 ditolak atau H 1 diterima. 7. Teknik Analisis Data a. Validitas Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrument evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi juga valid. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus: N XY X ( Y) r xy = N X 2 ( X 2 ) N Y 2 ( Y 2 )

9 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara X dan Y N = banyaknya item X = jumlah skor tiap item Y = jumlah skor total item X = skor rata-rata dari X Y = skor rata-rata dari Y Kriteria uji validitas: Jika r xy > r tabel, maka soal tersebut valid Jika r xy < r tabel, maka soal tersebut tidak valid b. Derajat Kesukaran P Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menghitung indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat menunjukkan sulit atau mudahnya soal untuk dikerjakan. Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang sedang artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal menurut Suharsimi Arikunto (2006) digunakan rumus: B J s Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar J s = Jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran : P : 0,00-0,30 : sukar P : 0,30-0,70 : sedang P : 0,70-1,00 : mudah c. Daya Beda Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda jika mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal dengan daya beda yang tinggi dapat menunjukkan siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak dari siswa yang kurang pandai. Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa untuk mengetahui daya pembeda butir soal digunakan dengan rumus : B D J A A B J B B PA PB

10 r 11 Keterangan : J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok bawah B A :banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar D : daya pembeda Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah sebagai berikut: D : 0,00-0,20 = jelek D : 0,20-0,40 = cukup D : 0,40-0,70 = baik D : 0,70-1,00 = sangat baik D : negatif, semuanya tidak baik (sangat jelek) d. Reliabilitas Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berulang-ulang. Untuk mengukur reliabilitas instrumen yang berupa tes pilihan ganda dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richardson (K- R 20) sebagai berikut: 2 n S n 1 S 2 pq Keterangan: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 p) pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q Kriteria reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah sebagai berikut : 0,91 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 0,90 : Tinggi (T) 0,41 0,70 : Cukup (C) 0,21 0,40 : Rendah (R)

11 Negatif 0,20 : Sangat Rendah (SR) C. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan tiga kelas yaitu kelas VIII C, kelas VIII F dan kelas VIII E, dimana kelas VIII C merupakan kelas eksperimen I dengan metode pembelajaran Artikulasi, sedangkan kelas VIII F merupakan kelas eksperimen II dengan metode Cooperative Script dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Sebelum soal post test diujikan pada kelas perlakuan dan kelas kontrol, soal terlebih dahulu dilakukan uji validitas, uji tingkat kesukaran, uji daya beda dan uji reliabilitas. Setelah didapat soal yang valid dan reliabel maka soal diberikan pada siswa. Nilai hasil dari ujian akhir (post test) siswa pada kelas perlakuan dan kelas kontrol selanjutnya dilakukan analisis parametrik yang sebelumnya telah diuji prasyarat normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dari uji didapat data yang memiliki distribusi normal semua. Dilanjutkan dengan uji homogenitas, uji ini untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Hasil dari uji homogenitas ini adalah data berasal dari beberapa populasi yang sama atau homogen. Setelah didapat data yang berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan uji hipotesis dengan anova satu jalan (One Way Anova). Uji ini dilakukan untuk melihat variasi-variasi yang muncul dari adanya beberapa perlakuan dalam penelitian. Setelah dilakukan uji hipotesis dapat diketahui bahwa hasil belajar biologi pada materi gerak tumbuhan pada kelas eksperimen I dengan metode pembelajaran Artikulasi, kelas eksperimen II dengan metode pembelajaran Cooperative Script dan kelas kontrol ada perbedaan yang signifikan. Adanya perbedaan tersebut dapat dilihat pada uji lanjut anova Pos Hoc Test. Dari uji lanjut anova Pos Hoc Test dengan taraf signifikansi 5%, hasil belajar biologi pada pembelajaran Artikulasi dan Cooperative Script didapat harga 0,02. Sehingga nilai ini lebih kecil dari nilai signifikansi, 0,02 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak.

12 Ditolaknya H 0 berarti H 1 diterima, sehingga didapat kesimpulan bahwa hasil belajar biologi siswa pada materi gerak tumbuhan antara kelas eksperimen I (pembelajaran dengan Artikulasi) dan kelas eksperimen II (pembelajaran dengan Cooperative Script) ada perbedaan yang signifikan. Demikian juga jika dibandingkan kelas kontrol dengan kelas eksperimen I dan kelas kontrol dengan kelas eksperimen II. Ada perbedaan yang signifikan dari perbandingan keduanya. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal bahwa ada perbedaan dari setiap perlakuan. Adanya perbedaan yang signifikan antara metode Artikulasi dengan Cooperative Script adalah dikarenakan adanya kelebihan dan kekurangan dari setiap metode tersebut. Efektif tidaknya suatu metode pembelajaran tidak ditentukan oleh kecanggihan metode tersebut, namun pada prinsipnya tidak ada satu metode pembelajaran yang terbaik. Metode pembelajaran yang terbaik adalah yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam penelitian ini setiap kelas perlakuan diberikan materi yang sama namun dengan metode pembelajaran yang berbeda. Materi gerak tumbuhan merupakan materi yang berhubungan dengan lingkungan alam sekitar sehingga akan mudah dipelajari jika menggunakan metode Cooperative Script jika dibandingkan dengan Artikulasi. Materi ini butuh pemahaman yang cukup lama agar dapat dipahami. Nilai kelas eksperimen II (Cooperative Script) lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas eksperimen I (Artikulasi) maupun dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen II dengan metode Cooperative Script siswa lebih cepat memahami materi karena sebelum guru menjelaskan siswa telah membaca materi terlebih dahulu. Ada siswa yang hanya dengan membaca saja sudah paham materi, namun ada juga siswa yang harus diterangkan berulang-ulang. Kelebihan dari metode ini adalah siswa diharuskan membaca materi terlebih dahulu agar saat guru menjelaskan siswa yang sudah paham menjadi lebih paham dan siswa yang kurang paham menjadi paham. Siswa tambah paham lagi dengan dibuatnya kelompok berpasangan setelah siswa diminta

13 merangkum materi yang telah dibaca. Pasangan dari setiap kelompok membacakan hasil rangkuman, pasangan yang mendengarkan mengoreksi rangkumannya. Adapun keunggulan dari metode Cooperative Script ini menurut Arnadi (2009) antara lain: melatih pendengaran dan ketelitian setiap siswa dan melatih siswa mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen I (Artikulasi) yaitu 90 dan nilai terendah 55 dengan rata-rata yaitu 73. Untuk hasil kelas eksperimen II (Cooperative Script) nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah 65 dengan rata-rata yaitu 78,85. Sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi yaitu 90 dan terendah 45. Dengan tingginya nilai rata-rata kelas eksperimen II yang menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan metode Cooperative Script pada materi gerak tumbuhan lebih efektif bila dibandingkan dengan Artikulasi. Hal ini sama dengan menurut Nurdiansah (2008) dalam penelitiannya Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Cooperative Script terhadap kemampuan berpikir kritis dan ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 21 Malang ada peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis dari siswa. Pada dasarnya metode Cooperative Script bertujuan untuk melatih siswa untuk berfikir kritis dan menyimpulkan materi pembelajaran. Sebagaimana menurut Aprudin (2012) Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Jadi model pembelajaran Cooperative Script merupakan penyampaian materi ajar yang diawali dengan pemberian wacana atau ringkasan materi ajar kepada siswa yang kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk membacanya sejenak dan memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasangagasan baru kedalam materi ajar yang diberikan guru, lalu siswa diarahkan untuk menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dalam

14 meteri yang ada secara bergantian sesama pasangan masing-masing. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak tumbuhan. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan metode Cooperative Script lebih tinggi dibandingkan dengan metode Artikulasi maupun dengan kelas kontrol. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arnadi, Heru Metode Skrip Kooperatif. (Diakses pada hari Sabtu, 24 Nopember 2012). Aprudin Model Pembelajaran Cooperative Script. (Diakses pada hari Sabtu, 24 Nopember 2012) Nurdiansah, Dia Penerapan metode pembelajaran kooperatif model cooperative script terhadap kemampuan berpikir kritis dan ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 21 Malang. Universitas Negeri Malang. (Diakses pada hari Sabtu, 24 Nopember 2012). Soejoto, Ady Dukungan Dunia Industri dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Mutu Kompetensi Produktif di daerah Jawa Timur. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Tahun ke-2. Suprijono, Cooperative Learning. Yogyakkarta: Pustaka Pelajar. Widiyanto, Joko SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian. Surakarta: Laboratorium FKIP UMS.

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE 0 PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE DAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 04 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PERBEDAAN POLA TEMPAT DUDUK U DAN LINGKARAN DENGAN PENERAPAN STRATEGI INSTANT ASSESMENT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGIMATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JUMANTONOKARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PERNAFASAN SISWAKELAS XI SMA NEGERI 1 GEYER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK PP Negeri dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu kelas yang berjumlah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan 38 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sekampung pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 013/014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 36 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Metro pada semester genap tahun pelajaran 01/013 yang terdiri dari 3 kelas yaitu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:

Lebih terperinci

Disusun Oleh : WAHYU SEKTI RETNANINGSIH A

Disusun Oleh : WAHYU SEKTI RETNANINGSIH A PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN SEL PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan 66 III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa subbab yang berupa rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sample, definisi operasional, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMP Negeri 5 Karanganyar yang beralamat di Jln. Lawu No. 368, Karanganyar pada kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kabupaten Semarang. Pertimbangan yang mendasari memilih sekolah ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN TIPE BAMBOO DANCING PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII MTs N SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi ANALISIS HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PEMBELAJARAN QUIZ TEAM DENGAN INFORMATION SEARCH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK U PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Madiun yang beralamat di Jalan Serayu Kota Madiun. Waktu pelaksanaanya pada semester II tahun pelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri Bandarsribhawono pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas enam kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, tentang Metodologi Penelitian, akan dibahas 8 (delapan) bagian besar, yaitu (1) tempat dan waktu penelitian, (2) jenis penelitian, (3) metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa terbagi dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bandarlampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas 3 kelas dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7 4 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana SI Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana SI Program Studi Pendidikan Biologi PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN WHAT? SO WHAT? NOW HOW? DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL EKOSISTEM BUATAN MATERI SALING KETERGANTUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap imiah dan penguasaan konsep peserta didik antara pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107)

III. METODELOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107) 49 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, pada kelas XI IA semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan Posttest-only control group design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yaitu dengan sengaja menimbulkan variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian 61 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar 33 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Bandar Lampung pada Semester Genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 6 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pendekatan pembelajaran MEAs terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Berdasarkan pertimbangan bahwa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN BERMAIN JAWABAN PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 TERAS TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: DHETA LUSIANINGRUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dari survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang mempunyai berbagai masalah yang harus dicari solusinya. Masalah ini sudah sangat komplek, yang begitu memprihatinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci