LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN"

Transkripsi

1 ,, JAKARTA LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN INTERNATIONAL TRAINING "ACTION PLANNING FOR CITIES SUPPORTED BY THE CITY PROSPERITY INDEX" 6-13 NOVEMBER 2016 PROVINSI GANGWON, KOREA SELATAN YUNI NILOGINI KECAMATAN SENEN - KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT TAHUN 2016

2 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Isu utama perkotaan yang berhubungan dengan pemukiman berkelanjutan tetap menjadi prioritas, mengingat jumlah pemukim di permukiman kumuh cenderung meningkat di kawasan perkotaan. Pembangunan Perkotaan sangat erat kaitannya dengan persoalan Produktivitas sumber daya, teknologi dan pengembangan infrastruktur, institusi terkait yang dapat berkontribusi dalam peningkatan ekuitas, inklusi sosial dan kualitas hidup. Hasil Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan, yang berjudul "The Future we want", mengulas tentang perencanaan dan pembangunan sebuah kota yang baik akan meningkatkan ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakatnya secara berkelanjutan. Namun, perencanaan yang kurang baik dan kurang efektif dapat mengurangi kemungkinannya untuk meningkatkan pembangunan perkotaan jangka panjang yang berkelanjutan, seperti, tidak adanya penguatan secara hukum, rendahnya kapasitas dan peran Pemerintah Daerah ataupun Pusat dan rendahnya kerangka kebijakan pembangunan nasional maupun daerah. Dalam membuat disain sebuah perencanaan, sangatlah penting sebuah data yang akurat yang dapat memungkinkan dalam penentuan permasalahan sehingga dapat dengan mudah membuat keputusan kebijakan yang benar dan berkualitas guna melakukan perubahan dalam pembangunan perkotaan secara berkelanjutan. 1

3 Dasar inilah yang membuat UN HABITAT menciptakan sebuah alat untuk mengukur pembangunan perkotaan berkelanjutan UN-Habitat City Prosperity Index (CPI) adalah inisiatif global yang memungkinkan pemerintah kota, serta pemangku kepentingan lokal dan nasional, untuk mengidentifikasi peluang dan potensi daerahnya menjadi lebih sejahtera. Kombinasi Indeks yang terdiri dari enam dimensi berfungsi untuk menentukan target dan tujuan yang dapat mendukung perumusan kebijakan berbasis fakta dari data-data yang ada, termasuk dalam penentuan Visi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) menjadi lebih terukur dan terarah. B. TUJUAN Dalam penyebaran informasi terkait inisiatif UN-HABITAT ini, UN-HABITAT bekerjasama dengan International Urban Training Center (IUTC) mengundang Yuni Nilogini sebagai peserta terpilih hasil seleksi mewakili Indonesia dan 29 (dua puluh sembilan) peserta lainnya dari 10 (sepuluh) negara Asia Pasifik. Undangan International training full fellowship dari Kwi-Gon Kim (Ph.D Professor Emeritus at Seoul National University & President Of IUTC, International Relations Division, Global Investment and Trade Bureau Gangwon Province-Republic of Korea) tanggal 13 Oktober 2016 dengan Tema Action Planning for Cities Supported by the City Prosperity Index langsung ditujukan kepada yang bersangkutan. Tujuan dari training adalah untuk mengembangkan pemahaman tentang indikator perkotaan dan aplikasinya dalam pengambilan kebijakan, perencanaan tindakan (Action Planning) dan pelaksanaan 2

4 yang berdampak langsung pada perencanaan ruang kota menuju kemakmuran rakyatnya. Training ini memperkenalkan berbagai dimensi yang mempengaruhi kemakmuran sebuah kota. Peserta akan memahami peran indikator-indikator yang dibutuhkan dalam penentuan kemakmuran kota. Oleh karena itu diharapkan peserta dapat menyiapkan data-data yang dibutuhkan. C. HASIL YANG DICAPAI Pada akhir training, peserta akan memahami CPI sebagai ilmu yang bermanfaat dalam mengidentifikasikan masalah serta penyusunan action plan (perencanaan tindakan) dalam rangka mengubah kotanya menjadi lebih sejahtera melalui metodologi CPI. Inovasi dari metodolgi CPI ini tidak hanya membahas mengenai pembangunan infrastruktur namun juga berfokus pada pemberdayaan manusia. Dengan menghadirkan peserta yang berasal dari 10 negara berbeda di Asia Pasifik, hal ini akan memberikan pandangan yang berbeda melalui hasil studi kasus CPI yang dipaparkan oleh masingmasing negara. Sehingga tiap peserta dapat belajar dari keunggulan dan kekurangan dari negara lainnya. D. RUANG LINGKUP KEGIATAN Program ini diselenggarakan selama 8 hari praktek, intensif, informatif dengan berorientasi pada pemecahan masalah. Sesi pelatihan terdiri dari Pengarahan, presentasi studi kasus, latihan simulasi dan praktek aplikasi formula CPI. 3

5 Secara khusus, peserta akan belajar tentang Index Kemakmuran sebuah Kota CPI (City Prosperity Index) dan dapat belajar dari kota-kota dari 10 negara yang berbeda. Training ini membantu memperluas pemahaman peserta tentang indikator terutama dari CPI dan pengaplikasiannya, fungsi lainnya adalah monitoring, penilaian kebijakan, dan mendukung perencanaan kota dan perencanaan tindakan (Action Planning) serta implementasinya. Terlebih lagi, dapat meningkatkan interaksi di lingkungan belajar di mana peserta bisa lebih mengeksplorasi hubungan antara CPI dan dimensi yang berbeda dari faktor pendukung kemakmuran di kota-kota yang diwakilinya dan memvisualisasikannya melalui grafik CPI. Training ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendalami pengetahuan tentang masing-masing dari 6 dimensi CPI yaitu (1) kelestarian lingkungan, (2) tata kota dan undang-undang, (3) produktivitas, (4) infrastruktur pengembangan, (5) kualitas hidup, dan (6) ekuitas dan keterlibatan sosial. E. JADWAL PELAKSANAAN 1. Mengikuti rangkaian kegiatan International training yang bertemakan Action Planning for Cities, Supported by the City Prosperity Index tanggal 6 13 November 2016 di Hongcheongun, Provinsi Gangwon Korea Selatan. 2. Melaksanakan excursion ke Lokasi Pelaksanaan Olympic Pyeong Chang Tahun 2018 yang akan datang. 4

6 II. PELAKSANAAN A. PELAKSANAAN Kegiatan International Training yang bertemakan Action Planning for Cities, Supported by the City Prosperity Index tanggal 6 13 November 2016 di Hongcheon-gun, Provinsi Gangwon Korea Selatan, dibuka secara resmi oleh: 1. Dr. Claudio Acioly (Chief of the Housing Policy Section of the UN Habitat Programme) 2. Prof. Kwi-Gon Kim, Ph.D (President of IUTC) B. SUMBER PEMBIAYAAN The United Nations Human Settlements Programme (UN-HABITAT) bersama IUTC memfasilitasi tiket PP kelas ekonomi, Jakarta- Seoul (Korea Selatan), biaya akomodasi dan transportasi lokal selama disana. C. JADWAL 7 November Registration IUTC The Global Challange of Dr. Claudio Acioly Jr Urbanization, Trends, Analysis and the City Prosperity initiative Opening Remarks by Dr. Claudio Acioly and Prof. Kim, Kwigon Mr. Kim Yeonghoon and Ms. Nguyen Thuy Trang Lunch The Rasionale of Urban Indicators Dr. Claudio Acioly Jr Global Case Studies: International Experiences and Evidence-based Policies Coffee break 5

7 Presentation of Korea Case : Smart Dinner City Indicators Prof. Kim, Kwigon 8 November Urban Prosperity: concept and Policy implications for implemetation the SDGs and New Urban Agenda Coffee break Dr. Claudio Acioly Jr The city Prosperity Index: Indicators, meaning, measurements (including Ms. Regina Orvañanos Murguía methodological and conceptual aspects) Lunch City Prosperity index: applying the CPI in Zapopan, Guadalajara, Mexico, Ms. Regina Orvañanos Murguía outcomes and results The Policy Implications in Zapopan: from data, to knowledge and policy Ms. Regina Orvañanos Murguía implementation Coffee break Learning from best practices in Mr. Jorge Ochoa sustainable urbanisation Paniagua Introduction to the simulation exercise Ms. Regina Orvañanos Murguía and Nguyen Thuy Trang Dinner 9 November Global Comparison: The City Prosperity Index and the analysis of the performance of cities and urban Ms. Regina Orvañanos Murguía 6

8 Policies in Mexico, Colombia, Saudi Arabia Coffee break Defining the CPI of Your Own City: Prof. Kim, Kwigon Korean Case Presentation Lunch Simulation Exercise 1: Defining the CPI of your own and calculating the CPI in a selected City Ms. Regina Orvañanos Murguía and Mr. Jorge Ochoa Paniagua Coffee break Participants case study Presentation Ms. Regina Orvañanos Murguía and Nguyen Thuy Trang Dinner 10 November Case studies: CPI and Policy Implications Coffee break Mr. Jorge Ochoa Paniagua Simulation Exercise 2: Defining strategies for prosperous cities and Deciding on Policy Priority (group discussion) Lunch Simulation Exercise 2: Defining strategies for prosperous cities and Ms. Regina Orvañanos Murguía and Mr. Jorge Ochoa Paniagua Ms. Regina Orvañanos Murguía and Mr. Jorge 7

9 Deciding on Policy Priority (group discussion) Coffee break Ochoa Paniagua Participants case study Presentation Ms. Regina Orvañanos Murguía and Nguyen Thuy Trang Coffee break Participants case study Presentation Ms. Regina Orvañanos Murguía and Nguyen Thuy Trang 11 November The City Prosperity Index: Spatial and Urban Structure Dimensions Coffee break Ms. Regina Orvañanos Murguía Simulation Exercise 2: Defining strategies for prosperous cities and Deciding on Policy Priority Ms. Regina Orvañanos Murguía and Mr. Jorge Ochoa Paniagua (group discussion) Lunch Simulation Exercise 2: Defining strategies for prosperous cities and Deciding on Policy Priority Ms. Regina Orvañanos Murguía and Mr. Jorge Ochoa Paniagua (group discussion) Coffee break FINAL PRESENTATIONS Nguyen Thuy Trang Coffee break Final Evaluation and Closing Ceremony Mr. Kim Yeonghoon and Nguyen Thuy Trang 12 November Excursion 8

10 D. MATERI DISKUSI YANG DISAMPAIKAN Sesi Participants Case study Presentations terjadwal dihari ke 3 (tiga). Kelompok dari Indonesia memaparkan beberapa hal sebagai berikut: - Sekilas tentang Jakarta - Pertumbuhan dan kepadatan penduduk di Jakarta - Pertumbuhan perkotaan di Jakarta - Permasalahan di Jakarta (daerah kumuh, kemacetan dan ruang terbuka hijau) (Paparan terlampir) E. INSTRUKSI LATIHAN Instruksi untuk latihan simulasi CPI File latihan CPI meliputi 9 lembar tabulasi, yaitu; Entrysheet untuk memasukkan data kota Anda (atau kota studi) CPI radial grafik dan grafik CPI bar menunjukkan dimensi yang berbeda kemakmuran berdasarkan data yang ingin diinput Subindex Grafik dan grafik Radial menunjukkan masing-masing subdimensi kemakmuran berdasarkan data yang telah diinput. Ini merupakan gambaran yang lebih terinci dari tabulasi lembar 2 dan 3. Indikator sheet menunjukkan semua sub-dimensi kemakmuran lagi, berdasarkan data yang telah diinput. The time series sheet menunjukkan evolusi kemakmuran dari waktu ke waktu dan akan ditampilkan jika Anda menginput data selama bertahun-tahun dengan nilai index yang berbeda. Lembar Skenario, inputlah data yang terkait dengan skenario untuk masa depan. Skenario CPI sheet menunjukkan perbandingan antara situasi awal (yang sebenarnya) kemakmuran dan skenario yang ditetapkan. 9

11 Praktek Menggunakan Metode CPI: 1. Pada lembar 1, silahkan pilih negara (atau negara studi) dan kemudian ketik nama kota. Kemudian silahkan mulai mengisi data yang sesuai dengan kota Anda di kolom masing-masing dimensi kemakmuran. Jika Anda tidak memiliki data untuk tahun yang berbeda, silahkan hanya mengisinya untuk tahun yang Anda miliki. Anda setidaknya harus memasukkan satu nomor di setiap kolom. Juga, jika Anda hanya memiliki data sebelum 2010, masukkan seakan itu untuk tahun Jika Anda tidak memiliki data sama sekali, silakan berkonsultasi dengan World Development Indicators (WDI) atau masukkan pendekatan yang paling mungkin berdasarkan pengetahuan Anda. Setelah Anda menyelesaikan proses itu, hasilnya akan muncul secara otomatis di lembar berikutnya. Refresh layar Anda jika Anda tidak melihat hasilnya. The time series sheet menunjukkan tren dari waktu ke waktu. Anda akan melihatnya hanya jika Anda memasukkan data selama bertahun-tahun yang berbeda. 2. Dalam lembar 4 Anda dapat memprioritaskan kebijakan, berdasarkan hasil CPI di kota Anda. Anda memiliki kesempatan untuk memilih dimensi yang memiliki kinerja terendah dan membandingkannya dengan dimensi yang paling layak. Sebagai pendukung proses ini, UN-Habitat juga menyiapkan demonstrasi applikasi yang dapat digunakan oleh semua pihak yang beralamat di : User Id : cpi Password : demo 10

12 Harap dicatat bahwa ini adalah simulasi pengambilan keputusan, tetapi Anda bebas untuk menggunakan alat pengambilan keputusan lain yang Anda sukai. 3. Berdasarkan prioritas yang diperoleh dalam Lembar 4, masukan data perkiraan ke masing-masing sub-dimensi untuk dua skenario masa depan. Skenario 1 : merujuk pada situasi yang realistis pada tahun Skenario 2 : mengacu pada skenario optimal di tahun Nilai Skenario ini skala optimistik yang akan diraih dimasa depan sebagai target. 11

13 III. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Telah dilaksanakan latihan menggunakan metode CPI Kota Jakarta pada saat training dengan menggunakan data seadanya dapat disampaikan hasilnya sebagai berikut: 1. 3 (tiga) dimensi CPI yang memiliki nilai rendah: Gambar I. CPI bar 2. Diidentifikasikan prioritas utamanya yaitu: Pengembangan Infrastruktur (Infrastructure Development) Disebabkan rendahnya angka index Urban Mobility dan Urban Form Kelestarian lingkungan (Environmental Sustainable) Disebabkan karena memiliki nilai index kualitas udara dan Air serta Energi yang rendah. Kualitas hidup (Quality of Life) 12

14 Secara keseluruhan, kualitas hidup di Kota Jakarta memiliki index yang cukup baik, namun, di dalamnya terdapat index ruang terbuka yang masih minim jika dibandingkan dengan rasio luas keseluruhan wilayah Kota Jakarta. Gambar II. Subdimension of CPI Dibantu dengan applikasi demonstrasi dari UN-Habitat : User Id : cpi Password : demo akhirnya dapat ditentukan usulan Action Plan strategies sebagai upaya peningkatan pembangunan Kota Jakarta kearah lebih baik. 13

15 SUGGESTED ACTION PLAN STRATEGIES PRIORITIES OUTCOMES METHODS ACTION AREAS STRATEGIES ACTORS Environmental Sustainability Infrastructure Air Pollution Reduction Enhance Mobility Networks Research and Development Public/Private Community Partnership Urban/suburb renewal Transportation and mobility Climate Change Green building for public building - Municipal - Private Sector (GBCI) Restriction of vehicles in main road - Municipal Infrastructure Renewal motorized vehicles - Municipal - Private Sector (PT. Transportasi Jakarta) Transit oriented development - Central government - Private Sector - Municipal - Community - State on Enterprises Environmental IT transportation system - Central government - Private Sector Management - State on Enterprises - Municipal Environmentaly friendly fuel - Central government - State on Oil - Municipal Company Urban Planning Community based - Municipal - NGO development - Community Women empowerment in - Municipal - NGO planning - Community Planning dissemination - Municipal Quality of Life Green Building Community Participation Civic Engagement Baseline data collection - Central government - Municipal - State on Enterprises Eco labelling system in building material use and environmental audit in building development - Central government - Municipal - Private sector - Community - Community (independence consultant) 14

16 3. Melalui pelaksanaan kegiatan Latihan menggunakan Metode CPI diatas, hasil dipaparkan kemudian disandingkan dengan 10 negara yang juga sebagai peserta disana. Berikut grafik Peringkat Index Kota Jakarta dibanding 10 (sepuluh) negara lainnya: Gambar III. Hasil CPI 10 negara Hasil dari latihan yang dilaksanakan saat training, Kota Jakarta Indonesia berada diposisi nomor 9 dari 10 negara. Angka ini terbilang rendah. Faktor utama penentu posisi ini adalah keterbatasan informasi nilai index yang diperoleh peserta dari Indonesia. Sumber data yang diperoleh berasal dari BPS, RPJMD, WDI dan sumber lain yang bisa jadi tidak resmi dan tidak valid. B. SARAN 1. Keikutsertaan dalam rangkaian kegiatan International training dengan Tema Action Planning for Cities Supported by the City Prosperity Index, merupakan kesempatan yang baik bagi 15

17 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka pembangunan kota yang berkelanjutan. 2. Hasil latihan (Gambar III) penggunaan metode CPI tersebut di atas tidak bisa dijadikan patokan sebagai peringkat sesungguhnya, karena sifatnya hanya latihan dan tidak melalui penelitian khusus dan serius. Namun, setelah saya melaksanakan training tersebut, Metode CPI ini sangat bagus jika diterapkan dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan sebuah kota. 3. Melihat tema RKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2017 Membangun manusia unggul Jakarta yang berfokus dalam Upaya pembangunan Manusia Jakarta dilakukan dengan konsep pendekatan pemenuhan kebutuhan daya pikir masyarakat (otak penuh), kebutuhan dasar masyarakat (perut penuh) dan pendapatan masyarakat (dompet penuh). Konsep tersebut diharapkan mampu meningkatkan tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan, yaitu 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. 4. Dapat ditarik kesimpulan bahwa program dan kebijakan yang telah dirancang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat mendukung program United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), untuk lebih dapat terarah, pengimplementasian metode City Prosperity Index akan sangat membantu pencapaian tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Membangun manusia unggul Jakarta 5. Dalam pencapaian sasaran Action Planning yang tepat, disarankan agar data yang dimasukkan dalam metode CPI ini adalah data yang valid. Dengan melakukan Penilitan dan pengembangan tiap subdimensi pada CPI, atau bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Indonesia atau berbagaimacam pihak terkait guna mendapatkan data yang valid. 16

18 FOTO-FOTO KEGIATAN 17

19 18

20 19

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Bali, 4 November 2016 Outline Konsep dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Perbandingan

Lebih terperinci

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global Kementerian Luar Negeri 30/01/2014 1 KTT Rio+20: the Future We Want Konferensi PBB untuk Pembangunan

Lebih terperinci

Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013

Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013 Kementerian Pekerjaan Umum Sekretariat Nasional Habitat Indonesia Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013 Jakarta, 6 September 2013 + Jakarta, 16 September 2013 + Agenda Pembahasan Hari Habitat

Lebih terperinci

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada Research Development Roadmap 2016-2020 Pusat Studi Regional Universitas Gadjah Mada Isu-Isu Isu Internasional Isu Nasional Sustainable cities and communities Wilayah dan Kota Wilayah Infrastruktur Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mayoritas penduduk dunia saat ini tinggal di kawasan perkotaan. Kecenderungan akan urbanisasi diperkirakan terus meningkat di kota-kota di berbagai belahan dunia.

Lebih terperinci

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Urbanisasi dan Pentingnya Kota Tingginya laju urbanisasi menyebabkan semakin padatnya perkotaan di Indonesia dan dunia. 2010 2050 >50% penduduk dunia tinggal

Lebih terperinci

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Lokasi Kampung Pulo Sumber: hasil olahan pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Lokasi Kampung Pulo Sumber: hasil olahan pribadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampung Pulo merupakan satu daerah yang berada di Jakarta Timur dan memiliki lokasi disekitar bantaran sungai Ciliwung. Kampung Pulo memiliki luas area sekitar ± 8

Lebih terperinci

BOOKLET PENYELENGGARAAN HARI HABITAT DUNIA HARI KOTA DUNIA

BOOKLET PENYELENGGARAAN HARI HABITAT DUNIA HARI KOTA DUNIA BOOKLET PENYELENGGARAAN HARI HABITAT DUNIA HARI KOTA DUNIA TAHUN 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar 7 Makna Hari Habitat dan Hari Kota Dunia 8 Maksud dan Tujuan 14 Peran Serta Pemangku Kepentingan 15 Rangkaian

Lebih terperinci

PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) November 2016

PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) November 2016 PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) 22 25 November 2016 If you fail to plan, you are planning to fail... (Benjamin

Lebih terperinci

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada Research Development Roadmap 2016-2020 Pusat Studi Regional Universitas Gadjah Mada Isu-Isu Isu Internasional Isu Nasional Sustainable cities and communities Wilayah dan Kota Wilayah Infrastruktur Daya

Lebih terperinci

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO Why WHO is here? WHO is a major player in Global Health The environment in country is changing The role of

Lebih terperinci

Perencanaan Tata Ruang Perlu Libatkan Masyarakat

Perencanaan Tata Ruang Perlu Libatkan Masyarakat Perencanaan Tata Ruang Perlu Libatkan Masyarakat UNAIR NEWS Perguruan tinggi dan non-government organization (NGO) perlu memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam pembuatan kebijakan

Lebih terperinci

Pada tahun 2017, CIRCLE Indonesia berencana menyelenggarakan kembali Perencanaan Program Pembangunan Sosial untuk publik.

Pada tahun 2017, CIRCLE Indonesia berencana menyelenggarakan kembali Perencanaan Program Pembangunan Sosial untuk publik. PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Asset Based Planning, Problem Based Planning, Theory of Change, Logframe & Logic model) 21-24 Maret 2017 If you fail to plan, you

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015 Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki 2015 Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015 Tema Presidensi Turki: Pertumbuhan inklusif yang kuat Inclusiveness

Lebih terperinci

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility

Lebih terperinci

ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU TEKNIK TRANSPORTASI TAHUN

ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU TEKNIK TRANSPORTASI TAHUN ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU TEKNIK TRANSPORTASI TAHUN 2007-2016 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2006 ROADMAP PENELITIAN KBI TEKNIK TRANSPORTASI

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

Business Report Writing Skills

Business Report Writing Skills Communication and Professional Writing Skills Proposal Exclusively designed for Business Report Writing Skills A practical workshop to enhance Participants understanding and application in Business Report

Lebih terperinci

LOKASI KOTA PALEMBANG

LOKASI KOTA PALEMBANG VISI MISI 1. Improving the quality of human resources intelligent, healthy, moral, civilized, faithfull and devoted to God; 2. Improvingthe welfare and community participation i in development 3. Improving

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA KARYA TULIS INOVASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA KARYA TULIS INOVASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA KARYA TULIS INOVASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2015 1. LATAR BELAKANG Penanganan permukiman kumuh merupakan amanah nasional

Lebih terperinci

Registrasi Peserta Sayembara

Registrasi Peserta Sayembara Sayembara Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Karya Tulis INOVASI Penanganan Permukiman KUMUH KETENTUAN UMUM Materi

Lebih terperinci

1. Prinsip #7: Businesses should support a precautionary approach to environmental challenges.

1. Prinsip #7: Businesses should support a precautionary approach to environmental challenges. Greenpreneurship Challenge adalah sebuah kompetisi bisnis yang diadakan oleh Youth Desk Indonesian National Commission for UNESCO. Acara ini mengusung konsep-konsep dari Sustainable Development (eco-preneurship)

Lebih terperinci

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015 Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015 MDGs (dan dokumen luasnya Millennium Development Goals) diadopsi oleh UN GA September 2000 oleh 189 negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1996, United Nations Centre for Human Programme (UNCHS/UN-HABITAT) untuk pertama kalinya mengembangkan Global Urban Indicator Program (GUIP). GUIP merupakan

Lebih terperinci

URBANISASI INDONESIA KE DEPAN, AGENDA INTERNATIONAL HABITAT III: GERAK LANGKAH BAGI PWK TETI A ARGO JUMAT, 20 MEI 2016 KK PWD ITB

URBANISASI INDONESIA KE DEPAN, AGENDA INTERNATIONAL HABITAT III: GERAK LANGKAH BAGI PWK TETI A ARGO JUMAT, 20 MEI 2016 KK PWD ITB URBANISASI INDONESIA KE DEPAN, AGENDA INTERNATIONAL HABITAT III: GERAK LANGKAH BAGI PWK TETI A ARGO JUMAT, 20 MEI 2016 KK PWD ITB 1. URBANISASI KOTA KAWASAN PERKOTAAN DI INDONESIA : TREN 2. KOMITMENT INTERNATIONAL

Lebih terperinci

+ KOTA-KOTA YANG STAGNAN DAN TUMBUH CEPAT

+ KOTA-KOTA YANG STAGNAN DAN TUMBUH CEPAT + KOTA-KOTA YANG STAGNAN DAN TUMBUH CEPAT 1 n Kota-kota besar dunia mengalami stagnasi ekonomi (Forbes, 2010) n New York, London, Paris, Hong Kong dan Tokyo n Seoul, Shanghai, Singapore, Beijing, Delhi,

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik ditingkat rumah tangga maupun

Lebih terperinci

REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan

REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan Lokakarya Pengembangan Kapasitas REDD+ Bogor, Indonesia 19 Maret 2010 Crystal Davis World Resources Institute Topik Presentasi 1. Mengapa tata kelola kehutanan penting

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA KARYA TULIS INOVASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA KARYA TULIS INOVASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA KARYA TULIS INOVASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2015 1. LATAR BELAKANG Penanganan permukiman kumuh merupakan amanah nasional

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT No: MEMORANDUM /SPD/BALITBANG KP 3.1//XI/ Yth Dari : Kepala Balai : Penanggungjawab Kegiatan Aplikasi Sistem Observasi Adaptasi Mangrove Terhadap Perubahan Iklim Tanggal : 20 November Mata Anggaran : 2372.013.001.011.012.A.524111

Lebih terperinci

PEREMAJAAN KAWASAN PERDAGANAN SENEN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM TRANSPORTASI KOTA

PEREMAJAAN KAWASAN PERDAGANAN SENEN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM TRANSPORTASI KOTA PEREMAJAAN KAWASAN PERDAGANAN SENEN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM TRANSPORTASI KOTA SUNJAYA ASKARIA, MICHAEL TEDJA, INDARTOYO JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA, Jl. K.H. Syahdan No.9, Kemanggisan,

Lebih terperinci

TAWARAN BANTUAN KAJIAN PERUBAHAN IKLIM

TAWARAN BANTUAN KAJIAN PERUBAHAN IKLIM TAWARAN BANTUAN KAJIAN PERUBAHAN IKLIM A. LATAR BELAKANG Perubahan iklim telah menjadi tantangan pembangunan global. Indonesia menjadi negara yang terkena dampak sekaligus turut serta sebagai penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

CONFERENCE PRELIMINARY BOOKLET

CONFERENCE PRELIMINARY BOOKLET CONFERENCE PRELIMINARY BOOKLET KETENTUAN UMUM Preliminary Stage Periode Pengumpulan Case : 14 Oktober 2015 1. Tahap ini hanya boleh diikuti oleh kelompok yang beranggotakan 3 orang mahasiswa yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Prof. Dr. Ir. Sumbangan Baja, M. Phil., dalam bukunya berjudul Perencanaan Tata Guna Lahan Dalam Pengembangan Wilayah mengatakan bahwa lahan merupakan suatu

Lebih terperinci

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK PENATAAN RUANG

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK PENATAAN RUANG DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK PENATAAN RUANG Setyo S. Moersidik Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (smoersidik@yahoo.com) DDL Adalah kemampuan lingkungan hidup untuk

Lebih terperinci

Seminar Internasional

Seminar Internasional PUSAT KAJIAN AGROFORESTRI TROPIK - FPUB Seminar Internasional International Agriculture Congress 2016: Enhancing green agriculture Iva Dewi Lestariningsih, Kurniatun Hairiah, Didik Suprayogo 16 Kongres

Lebih terperinci

Pelatihan Desain & Perencanaan Program Berorientasi Hasil/Perubahan April 2018

Pelatihan Desain & Perencanaan Program Berorientasi Hasil/Perubahan April 2018 Pelatihan Desain & Perencanaan Program Berorientasi Hasil/Perubahan 18 20 April 2018 If you fail to plan, you are planning to fail... (Benjamin Franklin) Setiap program seharusnya memiliki result chain

Lebih terperinci

AGENDA. Workshop Bridging Research and Policy through Evidence-based Policy Advocacy

AGENDA. Workshop Bridging Research and Policy through Evidence-based Policy Advocacy AGENDA Workshop Bridging Research and Policy through Evidence-based Policy Advocacy Waktu Topik Tujuan Aktivitas Material PIC Hari 0: Senin 29 Juni 2009 09.00-selesai Pertemuan para trainer 19.00-21.00

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 204 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 204

Lebih terperinci

STUDI RENCANA INDUK TRANSPORTASI TERPADU JABODETABEK (TAHAP 2)

STUDI RENCANA INDUK TRANSPORTASI TERPADU JABODETABEK (TAHAP 2) Japan International Cooperation Agency (JICA) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia No. STUDI RENCANA INDUK TRANSPORTASI TERPADU JABODETABEK (TAHAP 2) (The Study on Integrated

Lebih terperinci

KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Arifin Rudiyanto Deputi Menteri Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

CARA PERHITUNGAN KPI NSUP WILAYAH-2

CARA PERHITUNGAN KPI NSUP WILAYAH-2 CARA PERHITUNGAN KPI NSUP WILAYAH-2 NO INDIKATOR Satuan Cakupan Perhitungan Cara Perhitungan Penjelasan INDIKATOR HASIL (PDO Indicators) 1 Masyarakat di kawasan kumuh yang mendapat perbaikan/peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang United Nation. (1996). The Habitat Agenda: Chapter IV: C. Sustainable human settlements development in an urbanizing world, menjelasakan sistem transportasi merupakan

Lebih terperinci

Kelompok Keahlian Terapan Akuntansi dan Auditing. Road Map: P2M Politeknik Negeri Batam C2S

Kelompok Keahlian Terapan Akuntansi dan Auditing. Road Map: P2M Politeknik Negeri Batam C2S Kelompok Keahlian Terapan Akuntansi dan Auditing Road Map: 2015-2019 P2M Politeknik Negeri Batam OUTLINE INTRODUCTION RATIONALE, VISION & MISSION MAIN ACTIVITIES FRAMEWORK & TOPICS OUTPUT, PERFORMANCE

Lebih terperinci

KETENTUAN CONFERENCE THE 16 TH ATV

KETENTUAN CONFERENCE THE 16 TH ATV KETENTUAN CONFERENCE THE 16 TH ATV Main Event Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 23 November 2015 Tempat Pelaksanaan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Ketentuan Umum: 1. Peserta yang lolos

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.361 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KHUSUS REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Intergovernmental Committee of Experts

Lebih terperinci

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tren Eco-Friendly telah masuk dalam dunia perumahsakitan. Konsep Green Hospital saat ini telah berkembang menjadi pendekatan sisi baru dalam pengelolaan Rumah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

# $ !!" ! # $! $ % !!" # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!

# $ !! ! # $! $ % !! # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!!    #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!! !!"! # $! $ %!&!'!!" # %!!! '(!!!$)!" # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!%

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan BAB V KESIMPULAN Penelitian ini merupakan sarana eksplanasi tentang perilaku organisasi internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan suatu program atau agenda yang diimplementasikan

Lebih terperinci

SEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016)

SEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016) Export date : 2017-02-14 23:23:10 SEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016) Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya mengangkat tema Peningkatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, INVESTASI DAN HKI DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI

DIREKTORAT PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, INVESTASI DAN HKI DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI DIREKTORAT PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, INVESTASI DAN HKI DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI 1 AKSELERASI INDUSTRIALISASI 2012-2014 2 RUANG LINGKUP KERJASAMA PERINDUSTRIAN INDONESIA

Lebih terperinci

INTERNATIONAL SYMPOSIUM OF GREEN CITY GREEN CITY CONCEPT & IMPLEMENTATION TOWARD SUSTAINABLE ENVIRONMENT

INTERNATIONAL SYMPOSIUM OF GREEN CITY GREEN CITY CONCEPT & IMPLEMENTATION TOWARD SUSTAINABLE ENVIRONMENT PROPOSAL KEGIATAN INTERNATIONAL SYMPOSIUM OF GREEN CITY GREEN CITY CONCEPT & IMPLEMENTATION TOWARD SUSTAINABLE ENVIRONMENT LATAR BELAKANG Lanskap kota merupakan kawasan lanskap yang mengalami perubahan

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Jakarta, 26 September 2017

Jakarta, 26 September 2017 Oleh: Krisdyatmiko Ketua Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL - UGM Jakarta, 26 September 2017 Mengapa Perusahaan Perlu Melaksanakan CSR? Dari Single ke Triple Bottom Line Mainstreaming

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang sebagai salah satu pusat pertumbuhan di wilayah metropolitan Jabodetabek, yang berada di wilayah barat DKI Jakarta, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

Seknas Habitat Indonesia: Common House Pengembangan Perkotaan?

Seknas Habitat Indonesia: Common House Pengembangan Perkotaan? Artikel untuk Buletin Ditjen Penataan Ruang Seknas Habitat Indonesia: Common House Pengembangan Perkotaan? Saat ini sekitar 50% penduduk dunia tinggal di perkotaan. Suatu fenomena yang luar biasa mengingat

Lebih terperinci

Menakar Kinerja Kota Kota DiIndonesia

Menakar Kinerja Kota Kota DiIndonesia Menakar Kinerja Kota Kota DiIndonesia Oleh Doni J Widiantono dan Ishma Soepriadi Kota-kota kita di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat, selama kurun waktu 10 tahun terakhir muncul kurang lebih 31

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, daerah kumuh dan akhirnya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seharusnya dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. Tapi

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI

EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 pada Program Studi Ilmu Lingkungan Wahyu

Lebih terperinci

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Kode : Kementerian Lembaga : Kementrian Pekerjaan Umum Pusat Litbang Permukiman Koridor : Fokus Lokus Peneliti Utama Peneliti Anggota 1 Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Anggota 4 : Model penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan akan dipaparkan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan infrastruktur permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar

Lebih terperinci

SHARING DAN KLINIK PENELITIAN & ABDIMAS HIBAH RISTEKDIKTI 2017

SHARING DAN KLINIK PENELITIAN & ABDIMAS HIBAH RISTEKDIKTI 2017 SHARING DAN KLINIK PENELITIAN & ABDIMAS HIBAH RISTEKDIKTI 2017 Selasa, 23 Mei 2017 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN Catharina Badra Nawangpalupi Jadwal

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE 3.1. SUSTAINABLE ARCHITECTURE Sustainable Architecture (arsitektur berkelanjutan) memiliki tujuan untuk mencapai kesadaran lingkungan dan memanfaatkan sumber

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009 KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009 Tema: Perumahan dan Permukiman Indonesia: Masa Lalu, Kini dan Ke Depan I. LATAR BELAKANG Sarasehan ini merupakan

Lebih terperinci

Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs)

Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs) Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs) Toferry P. Soetikno Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri 2015 Outline Pentingnya SDGs Proses dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI ATAS KEBIJAKAN AMDAL DALAM PEMBANGUNAN TATA RUANG KOTA SURAKARTA

UNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI ATAS KEBIJAKAN AMDAL DALAM PEMBANGUNAN TATA RUANG KOTA SURAKARTA UNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI ATAS KEBIJAKAN AMDAL DALAM PEMBANGUNAN TATA RUANG KOTA SURAKARTA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ekonomi CAROLINA VIVIEN CHRISTIANTI

Lebih terperinci

HARI HABITAT DUNIA 2013

HARI HABITAT DUNIA 2013 1 Kerangka Acuan Kerja SEMINAR HARI HABITAT DUNIA 2013 Tema: Kota Untuk Semua 1. Latar Belakang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah menetapkan Senin pertama bulan Oktober setiap tahun sebagai Hari Habitat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Jalan Pemuda I / 26 Telepon (0273) 321131 Fax. E-mail bappeda@wonogirikab.go.id bappeda_wonogiri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE THE 5TH MEETING OF ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) CAUCUS MEI 2013 DI DA LAT, VIETNAM

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE THE 5TH MEETING OF ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) CAUCUS MEI 2013 DI DA LAT, VIETNAM LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE THE 5TH MEETING OF ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) CAUCUS 11 14 MEI 2013 DI DA LAT, VIETNAM I. PENDAHULUAN A. DASAR PENGIRIMAN DELEGASI Partisipasi Delegasi DPR RI

Lebih terperinci

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual Toferr y P. Soetikno Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, 2016 Outline: 1.

Lebih terperinci

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas Keynote Speech Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1: Grafik Perkembangan Penduduk Urban-Rural di Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1: Grafik Perkembangan Penduduk Urban-Rural di Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkotaan pada era globalisasi telah berkembang dengan pesat, baik dalam hal jumlah maupun skala dari perkotaannya. Tercatat pada tahun 2013, jumlah kota yang mempunyai

Lebih terperinci

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

# $ !! ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!!  #! # % #, #,-! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!' /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$ !!"! #$! $%!&!'!!" # %!!!'(!!!$)!" #* $%!++ +!! % %+!'!! " "" #! # % #'!$ #, #,-! #'-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!% % & &

Lebih terperinci

Publikasi Statistik Modal Sosial 2014, 2016

Publikasi Statistik Modal Sosial 2014, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Publikasi Statistik Modal Sosial 2014, 2016 ABSTRAKSI Pembangunan merupakan proses transformasi jangka panjang untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Selama ini, modal

Lebih terperinci

Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso

Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso BPJT PUPR IAP, 6 7 Oktober 2016 (tentative) RANGKAIAN ACARA WORKSHOP CPD AHLI PERENCANAAN KOTA KOMPETENSI PERENCANAAN KOTA DAN

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PESERTA JADWAL DAN LOKASI PELAKSANAAN. Lampiran Surat Nomor : Tanggal :

LATAR BELAKANG PESERTA JADWAL DAN LOKASI PELAKSANAAN. Lampiran Surat Nomor : Tanggal : Lampiran Surat Nomor : Tanggal : LATAR BELAKANG Sehubungan dengan pelaksanaan studi Master Plan Program NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), salah satu aspek penting yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

OVERVIEW ECOTOWN KOTA BANDUNG. Bandung, 9 Desember 2011

OVERVIEW ECOTOWN KOTA BANDUNG. Bandung, 9 Desember 2011 OVERVIEW ECOTOWN KOTA BANDUNG Bandung, 9 Desember 2011 Konsep Eco-town Isu Lingkungan Kota Bandung Beragam Perlu penanganan secara terintegrasi Salah satu konsep penanganan LH secara terintegratif adalah

Lebih terperinci

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Sri Astuti PAKET INSENTIF PEMANFAATAN HASIL LITBANG : PROTOTYPE TEKNOLOGI Bidang Prioritas

Lebih terperinci

B H A A H N A N A J A A J R

B H A A H N A N A J A A J R BAHAN AJAR BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT II I.Pengantar Tujuan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat II adalah meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural eselon II

Lebih terperinci

Panduan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia 2015 di Daerah 1

Panduan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia 2015 di Daerah 1 Panduan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia 2015 di Daerah 1 2 Panduan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia 2015 di Daerah Daftar Isi DAFTAR ISI... 3 PENGANTAR... 5 1 MAKNA HARI HABITAT DAN TEMA... 6 2 MAKSUD

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Jakarta, 14 Desember, 2017 LATAR BELAKANG ISU GLOBAL Tiga Pilar Berkelanjutan MDGs (2000 s/d 2015)

Lebih terperinci

Youth Local Action for Sustainable Development Goals 2030

Youth Local Action for Sustainable Development Goals 2030 Youth Local Action for Sustainable Development Goals 2030 Fisipol Building 2th Floor, JL. Socio Yusticia, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281 Phone 0274-563362 Ext 152, fax 0274-563362 www.yousure.fisipol.ugm.ac.id

Lebih terperinci

SIMPOSIUM PEMBANGUNAN

SIMPOSIUM PEMBANGUNAN Call For Abstract and Participant Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI) merupakan jaringan yang beranggotakan penelitipeneliti berlatar belakang berbagai keilmuan dan memiliki komitmen yang

Lebih terperinci

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia menuntut peranan negara-negara G-20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sejumlah isu dibahas dalam 'working

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah Permukiman

SILABUS. Mata Kuliah Permukiman SILABUS Mata Kuliah Permukiman SILABUS Nama mata Kuliah : Perencanaan Permukiman Bobot : 2 SKS Status Mata Kuliah : Inti A. Rasional Sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dsn Permukiman

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SDA SETDA DIY 2018

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SDA SETDA DIY 2018 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SDA SETDA DIY 2018 Disampaikan pada acara Forum Perangkat Kerja Perekonomian, MUSRENBANG 2017 Konsep Pertumbuhan Ekonomi DIY Ke Depan INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun

Lebih terperinci

Update on Indonesia Climate Change Policy Development

Update on Indonesia Climate Change Policy Development Update on Indonesia Climate Change Policy Development Dr. Medrilzam Director for Environment Affairs Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS) Presented

Lebih terperinci

Management and Distribution of Geospatial Information in Indonesia

Management and Distribution of Geospatial Information in Indonesia BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Management and Distribution of Geospatial Information in Indonesia Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja M.Sc. Deputi Kepala Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial BADAN INFORMASI

Lebih terperinci