BAB III Profil Sanitasi Kabupaten Kulon Progo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III Profil Sanitasi Kabupaten Kulon Progo"

Transkripsi

1 BAB III Profil Sanitasi Kabupaten Kulon Progo Banyak penafsiran bahwa sehat itu harus memiliki peralatan penunjang kesehatan yang lengkap dan memadai, sehingga tetap membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Langkah yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah penyakit adalah hanya dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau yang disingkat PHBS. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. 3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Tatanan Rumah Tangga PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, 2) Memberi bayi ASI Eksklusif, 3) Menimbang Balita setiap bulan, 4) Menggunakan Air Bersih, 5) Mencuci tangan pakai sabun, 6)Gunakan Jamban Sehat, 7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 8) Makan buah dan sayur setiap hari, 9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari, 10) Tidak merokok di dalam rumah PHBS alami skala rumah tangga, memang mudah dalam teori, namun dalam pelaksanaannya memang butuh banyak dukungan, mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, hingga pemerintah. Banyak tantangan yang dihadapi dalam menerapkan PHBS di lingkungan keluarga. Seperti masih banyaknya iklan rokok yang ada di media cetak maupun elektronik, makanan dan minuman cepat saji yang kurang sesuai dengan prinsip gizi seimbang, belum adanya monitoring evaluasi terpadu tentang kegiatan PHBS ini. Selain itu, kawasan padat penduduk di kota-kota besar dan juga banyaknya penduduk musiman yang menimbulkan permasalahan pada kehidupan sosial dan ekonomi juga merupakan tantangan tersendiri dalam penerapan PHBS.

2 Oleh karena itu, upaya penerapan sepuluh PHBS di lingkungan keluarga, tentu sangat tergantung dari kesadaran dan peran aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan mendukung pola perilaku kehidupan masyarakat yang sehat secara kerkesinambungan. Berdasarkan Studi EHRA di Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat beberapa hal keterkaitan indikator PHBS dengan kebiasaan masyarakat terutama dalam sektor sanitasi dan penyediaan air bersih sebagai berikut : a. Persampahan Pengelolaan sampah rumah tangga masih sangat memprihatinkan, terutama sampah yang dihasilkan semakin lama semakin komplek dan tidak dapat ditangani dengan sistem persampahan yang ada. Maka untuk menangani limbah sampah rumah tangga terutama skala kabupaten perlu ada peran serta masyarakat. Pengelolaan sangat penting dilakukan di tingkat rumah tangga dengan pemilahan sampah, pemanfaatan kembali atau penggunaan ulang sampah, misalnya dijadikan bahan baku kerajinan atau dijadikan kompos. Dari hasil Studi EHRA dapat diketahui kondisi Pengelolaan sampah di lingkungan menurut klaster seperti pada grafik di bawah ini : grafik 3.1 Prosentase Pengelolaan Sampah Menurut Klaster Dari grafik 3.17 dapat diketahui bahwa pengelolaan sampah di Kabuapten Kulon Progo didominasi degan cara pembakaran terlihat dari cluster kabupaten sebesar 65,8% dan hal ini tersebat di cluster lain kecuali di cluster 3 yang didominasi dilubang tanah dengan angka 65%. Dari grafik diatas dapat dilihat

3 pula jenis pengelolaan sampah di Kabupaten Kulon Progo berturut turut 1) dikumpulkan oleh kolektor formal 1,0%, 2) dikumpulkan dan dibuang ke TPS 4,4%, 3) dibunag ke dalam lubang dan ditutp dengan tanah 4,8%, 4) dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah 14%, 5) dibuang ke lahan kosong/kebun 8,3% sedang untuk yang lain kurang begitu sigbnifikan dibawah 1% yaitu dibuang ke sungai, dibiarkan membusuk dan dibuang ketepat lainya. b. Air Limbah Domestik Untuk pembuangan air kotor atau limbah tinja manusia dari hasil studi EHRA diketahui bahwa masyarakat sudah buang air besar di jamban pribadi 92,9%, ke wc umum 5,2%, selain itu masih BABS. Untuk kebiasan BABS Anggota Keluarga Yang Sudah Besar BAB dapat dilihat dari Grafik dibawah ini : Grafik 3.2 Tempat Anggota Keluarga Yang Sudah Besar BAB Sedang tempat pembuangan akhir tinja dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 3.1a Pertanyaan Jawaban CLUSTER 0 CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3 Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja? D6. Kapan tangki septik terakhir dikosongkan KULON PROGO Tangki septik 97,5 85,0 87,5 97,5 87,9 Pipa sewer,0 1,7,5,0 1,0 Cubluk/lobang tanah,0 10,4 7,5 2,5 7,9 Langsung ke drainase,0,4,5,0,4 Sungai/danau/pantai 2,5 1,7 1,5,0 1,5 Kolam/sawah,0,4,0,0,2 Kebun/tanah lapang,0,0,5,0,2 Tidak tahu,0,4 2,0,0 1, bulan yang lalu,0 2,9 1,7,0 2,0 1-5 tahun yang lalu 5,1 5,4 7,4 10,3 6,6 Lebih dari 5-10 tahun yang lalu 5,1 2,0 1,7,0 2,0 Lebih dari 10 tahun 5,1,5 1,7,0 1,3 Tidak pernah 82,1 86,3 77,1 17,9 76,6 Tidak tahu 2,6 2,9 10,3 71,8 11,6

4 Dari tabel diatas dapat dilihat sebagai berikut: tangki septic 87,9%, ke cubluk 7,9%, dan ke Sungai 1,5% dari tabel diatas juga dapat dilihat dari 87,9% tangki septic yang ada tidak pernah dikuras atau 76,6% sedang yang lainya dikuras dalam rentang waktu yang berbeda-beda. c. Drainase Lingkungan Kondisi saluran air rumah tangga merupakan indikator yang menjadi peranan penting pada Survey EHRA, karena saluran air yang tidak memadai beresiko memunculkan penyakit terutama deman berdarah dan malaria. Dalam pelaksanaan Survey EHRA masalah saluran air menjadi pengamatan tersendiri yang dilakukan oleh enumerator untuk mengamati keberadaan saluran air di sekitar rumah responden. Saluran air yang dimaksud adalah yang digunakan untuk membuang air bekas penggunaan rumah tangga. Enumerator juga mengamati dari dekat apakah air di saluran itu mengalir, apa warna airnya, dan melihat apakah terdapat tumpukan sampah di dalam saluran air itu. Sedangkan saluran air yang memadai ditandai dengan aliran air yang lancar, warna air cenderung bening atau bersih, dan tidak adanya tumpukan sampah di dalamnya. Grafik 3.3 Genangan Di Kabuapten Kulon Progo Dari grafik diatas bisa disimpulkan bahwa di Kabuapetn Kulon Progo tidak terdapat genangan ynag signifikan yaitu hanya 11,2% dari total Kabupaten Kulon Progo.

5 d. Perilaku Higiene Kebiasaan masyarakat dalam hal mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu survey EHRA yang bertujuan untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kebiasaan mencuci tangan yang dilakukan oleh masyarakat dalam survey EHRA sangat berhubungan erat dengan kesehatan. Kebiasaan tidak mencuci tangan pada waktu-waktu penting merupakan salah satu faktor penyebab masuknya penyakit ke dalam tubuh, misalnya diare. Balita sangat rawan terkena diare. Bila kebiasaan mencuci tangan diterapkan pada waktu penting oleh masyarakat, khususnya yang memiliki anak Balita maka resiko Balita terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare dapat berkurang. Waktu cuci tangan yang penting diterapkan oleh masyarakat yang memiliki anak antara lain adalah : 1) sesudah buang air besar; 2) sesudah menceboki pantat anak; 3) sebelum menyantap makanan; 4) sebelum menyuapi anak; serta 5) sebelum menyiapkan makanan. Adapun kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 3.4 Praktek Cuci Tangan pakai sabun dalam cluster e. Pengelolaan Air Bersih Rumah Tangga Air merupakan kebutuhan utama dari setiap individu dan masyarakat. Kecukupan air dan kualitasi air akan sangat berpengaruh terhadap individu masyarakat dan kesehatan lingkungan. Jenis-jenis sumber air memiliki tingkat keamanannya tersendiri terutama sumber air minum yang secara global dinilai sebagai sumber yang relatif aman, seperti air ledeng/pdam, sumbur bor, sumur gali terlindungi, mata air terlindungi dan air hujan (yang ditanggkap, dialirkan dan disimpan secara bersih dan terlindungi). Sumber-sumber air minum yang dianggap memiliki resiko yang lebih tinggi sebagai media transmisi

6 pathogen ke dalam tubuh manusia yaitu sumur atau mata air yang tidak terlindungi dan air permukaan seperti air kolam, sungai, parit ataupun irigasi. Grafik 3.5 Pengolahan air sebelum di konsumsi Secara umum, sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Kulon Progo berasal dari 3 (tiga) sumber air minum utama yaitu 1) sumur yang terdiri dari sumur dalam dan sumur gali, 2) air ledeng PDAM, dan 3) mata air Tatanan Sekolah Sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan formal, selain memberikan pelajaran sesuai kurikulum hendaknya juga menjadi tempat mempelajari cara berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah Sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Sekolah dapat dikatakan ber-phbs apabila memenuhi 8 indikator berikut: 1. Mencuci tangan dengan air mengalir & sabun sebelum makan dan sesudah BAB 2. Mengkonsumsi makanan jajanan higienis di warung sekolah/ kantin sekolah 3. Menggunakan jamban dengan tangki septik/lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir 4. Berolah raga rutin paling lama 1 kali seminggu 5. Melakukan PSN (pemberangtasan sarang nyamuk) dengan 3M atau 3M Plus di sekolah paling lama setiap 1 minggu sekali

7 6. Tidak merokok selama berada di sekolah 7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan paling lama 6 bulan sekali dan mencatat hasilnya dalam KMS Anak Sekolah atau buku catatan 8. Senantiasa membuang sampah di tempat sampah. Berdasarkan kajian PHBS oleh Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta yang dilaksanakan pada tahun 2011, baru 32,85% sekolah dasar dinyatakan ber-phbs atau memenuhi ke-delapan indikator tersebut. Salah satu indikator yang menjadi penyebab utama gugurnya sekolah menjadi sekolah ber-phbs adalah perilaku siswa dalam mengkonsumsi makanan jajanan di warung sekolah atau kantin sekolah. Banyak kita jumpai di lingkungan sekitar sekolah adalah menjamurnya pedagang yang menjajakan makanan. Pangan jajanan anak sekolah (PJAS) memiliki potensi masalah seperti penambahan bahan berbahaya, bahan tambahan pangan (BTP) yang melebihi batas aman, serta kontaminan kimia dan mikroba patogen (rhodamine, metanil yellow, formalin, borax, pemanis buatan, dan cemaran mikrobia) yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Sebab lain gugurnya sebagai sekolah ber-phbs adalah kurangnya siswa melakukan kebiasaan untuk mencuci tangan dengan air mengalir & sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar (BAB),sekolah tidak menyediakan jamban dengan tangki septik/lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir,serta kebiasaan siswa untuk senantiasa membuang sampah di tempatnya.

8 Tabel 3.1 Rekapitulasi kondisi fasilitas sanitasi di Sekolah/ Pesantren Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru Sumber Air Bersih Fas. Siapa yang membersihkan Persediaan Jumlah Toilet/WC Jml Tempat Kencing Cuci toilet Sabun PDAM SPT SGL Tangan Siswa Guru Pesuruh Siswa Siswa Siswa Siswa L P L P S K T S K T S K T Guru Guru Y T Y T L P L P L P L P L P SMAN 1 Wates SMAN 1 Temon SMAN 1 Pengasih SMAN1 Lendah SMAN 1 Kokap Kecamatan Galur : SDN 1 Bunder SDN 1 Pandowan SDN 1 Sungapan SDN 2 Bunder SDN 2 Pandowan SDN 2 Sungapan SDN 3 Brosot SDN 3 Sungapan SDN Brosot Kecamatan Girimulyo : SDN 1 Giripurwo SDN Jonggrangan SDN 1 Sokomoyo SDN 2 Giripurwo SDN Jonggrangan SDN2 Sokomoyo SDN Cublak

9 SDN Jatiroto Kecamatan Kalibawang : SDN 1 Dekso SDN 2 Dekso SDNBanjarharjo SDNBlumbang SDN Borosuci SDN Candirejo SDN Kalibawang SDN Karangharjo SDN Kempong Kecamatan Kokap : SDN 1 Pripih SDN 1 Sremo SDN 2 Pripih SDN 2 Sremo SDN 3 Sremo SDN Banjaran SDN Clapar SDN Gambir SDN Grindang Kec. Lendah SDN 1 Lendah SDN 2 Lendah SDN Banarejo SDN Banasara SDN Bekelan SDN Bumirejo SDN Butuh SDN Cabean

10 SDN Carikan Kec.Nanggulan : SDN 1 Lengkong SDN 1 Nanggulan SDN 1 Wonorejo SDN 2 Lengkong SDN 2 Nanggulan SDN 2 Wonorejo SDN Boto SDN Donomerto SDN Donomulyo SDN Dukuh Kec. Panjatan SDN 1 Depok SDN 1 Kanoman SDN 2 Depok SDN 2 Kanoman SDN Bojong SDN Bojong Baru SDN Bugel SDN Cerme SDN Depok Kec. Pengasih : SDN 1 Janturan SDN 1 Kalipetir SDN 1 Karangsari SDN 1 Ngulakan SDN 1 Pengasih SDN 2 Janturan

11 SDN 2 Kalipetir SDN 2 Karangsari SDN 2 Ngulakan Kec. Samigaluh : SDN 1 Balong SDNi 1 Samigaluh SDN 2 Balong SDN 2 Samigaluh SDN Banjarsari SDN Bendo SDN Jumblangan SDN Kalirejo SDN Kebonharjo Kec. Sentolo : SD N 1 Sentolo SD N 2 Sentolo SD N 3 Sentolo SD N Asemcilik SD NBanguncipto SD N Degung SD N Gembongan SD N Jetak SD N Jlaban Kec. Temon : SD N 1 Glagah SD N 2 Glagah SD N 3 Glagah SD N Demen SD N Jangkaran SD N Janten

12 SD N Kaligintung SD N Kalisari SDNKarangwuluh Kec. Wates : SDN Bendungan SDN 1 Kulwaru SDN 1 Triharjo SDN 2 Wates SDN Bendungan SDNi 4 Wates SDN Bendungan SDN 5 Wates SDNi 6 Bendungan Sekolah Dasar Swasta SD Kanisius Pelem Dukuh SD Kanisius Promasan SD Muh Bendo SD Muh Degan SD Muh Ngentak SD Muh Kedunggong SD Muh Mutihan SD Muh Ngestiharjo SLB Kasih Ibu Brosot Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Kulonprogo, 2012 SPT = Sumur Pompa Tangan S = Selalu Tersedia Air K = Kadang- kadang Tersedia Air T = Tidak Tersedia Air SGL = Sumur Gali

13 Nama Sekolah Apakah pengetahuan Higiene dan Sanitasi diberikan Ya, saat pertemua n / penyuluha n tertentu Ya, saat mata pelajaran PenJas di kelas Tidak pernah Tidak perna h Tabel 3.2 Kondisi Sarana Sanitasi di Sekolah Apakah ada dana utk airbersih /sanitasi / pend. Higiene Ya Tidak Cara pengelolaan sampah Dikum pulka n Dipisa h Dibuat Komp os Dari Toilet dari Kamar Mandi Tempat buang air kotor Kapan Tangki Septik Diskosongkan SMA Negeri 1 Wates tahun sekali Baik SMA Negeri 1 Temon - - Juli 2011 Baik SMA Negeri 1 Pengasih Sedang SMA Negeri 1 Lendah Sesuai kebutuhan Baik SMA Negeri 1 Kokap Baik Kecamatan Galur : SD Negeri 1 Bunder Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Pandowan Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Sungapan Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Bunder Tidak ada data Sedang SD Negeri 2 Pandowan Tidak ada data Sedang SD Negeri 2 Sungapan Tidak ada data Sedang SD Negeri 3 Brosot Tidak ada data Buruk SD Negeri 3 Sungapan Tidak ada data Buruk SD Negeri Brosot Tidak ada data Buruk Kecamatan Girimulyo : SD Negeri 1 Giripurwo Tidak ada data Baik SD N 1 Jonggrangan Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Sokomoyo Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Giripurwo Tidak ada data Sedang SD Negeri 2 Tidak ada data Sedang Kondisi Higiene Sekolah

14 Jonggrangan SD Negeri 2 Sokomoyo Tidak ada data Sedang SD Negeri Cublak Tidak ada data Buruk SD Negeri Jatiroto Tidak ada data Buruk Kecamatan Kalibawang : SD Negeri 1 Dekso Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Dekso Tidak ada data Baik SD Negeri Banjarharjo Tidak ada data Baik SD Negeri Blumbang Tidak ada data Sedang SD Negeri Borosuci Tidak ada data Sedang SD Negeri Candirejo Tidak ada data Sedang SD Negeri Kalibawang Tidak ada data Buruk SD Negeri Karangharjo Tidak ada data Buruk SD Negeri Kempong Tidak ada data Buruk Kecamatan Kokap : SD Negeri 1 Pripih Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Sremo Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Pripih Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Sremo Tidak ada data Sedang SD Negeri 3 Sremo Tidak ada data Sedang SD Negeri Banjaran Tidak ada data Sedang SD Negeri Clapar Tidak ada data Buruk SD Negeri Gambir Tidak ada data Buruk SD Negeri Grindang Tidak ada data Buruk Kec. Lendah SD Negeri 1 Lendah Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Lendah Tidak ada data Baik SD Negeri Banarejo Tidak ada data Baik SD Negeri Banasara Tidak ada data Sedang SD Negeri Bekelan Tidak ada data Sedang

15 SD Negeri Bumirejo Tidak ada data Sedang SD Negeri Butuh Tidak ada data Buruk SD Negeri Cabean Tidak ada data Buruk SD Negeri Carikan Tidak ada data Buruk Kec.Nanggulan : SD Negeri 1 Lengkong Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Nanggulan Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Wonorejo Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Lengkong Tidak ada data Sedang SD Negeri 2 Nanggulan Tidak ada data Sedang SD Negeri 2 Wonorejo Tidak ada data Sedang SD Negeri Boto Tidak ada data Buruk SD Negeri Donomerto Tidak ada data Buruk SD Negeri Donomulyo Tidak ada data Buruk Kec. Panjatan SD Negeri 1 Depok Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Kanoman Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Depok Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Kanoman Tidak ada data Sedang SD Negeri Bojong Tidak ada data Sedang SD Negeri Bojong Baru Tidak ada data Sedang SD Negeri Bugel Tidak ada data Buruk SD Negeri Cerme Tidak ada data Buruk SD Negeri Depok Tidak ada data Buruk Kec. Pengasih : SD Negeri 1 Janturan Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Kalipetir Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Karangsari Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Ngulakan Tidak ada data Sedang SD Negeri 1 Pengasih Tidak ada data Sedang

16 SD Negeri 2 Janturan Tidak ada data Sedang SD Negeri 2 Kalipetir Tidak ada data Buruk SD Negeri 2 Karangsari Tidak ada data Buruk SD Negeri 2 Ngulakan Tidak ada data Buruk Kec. Samigaluh : SD Negeri 1 Balong Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Samigaluh Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Balong Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Samigaluh Tidak ada data Sedang SD Negeri Banjarsari Tidak ada data Sedang SD Negeri Bendo Tidak ada data Sedang SD Negeri Jumblangan Tidak ada data Buruk SD Negeri Kalirejo Tidak ada data Buruk SD Negeri Kebonharjo Tidak ada data Buruk Kec. Sentolo : SD Negeri 1 Sentolo Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Sentolo Tidak ada data Baik SD Negeri 3 Sentolo Tidak ada data Baik SD Negeri Asemcilik Tidak ada data Sedang SD Negeri Banguncipto Tidak ada data Sedang SD Negeri Degung Tidak ada data Sedang SD Negeri Gembongan Tidak ada data Buruk SD Negeri Jetak Tidak ada data Buruk SD Negeri Jlaban Tidak ada data Buruk Kec. Temon : SD Negeri 1 Glagah Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Glagah Tidak ada data Baik SD Negeri 3 Glagah Tidak ada data Baik SD Negeri Demen Tidak ada data Sedang SD Negeri Jangkaran Tidak ada data Sedang

17 SD Negeri Janten Tidak ada data Sedang SD Negeri Kaligintung Tidak ada data Buruk SD Negeri Kalisari Tidak ada data Buruk SD Negeri Karangwuluh Tidak ada data Buruk Kec. Wates : SD Negeri 1 Bendungan Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Kulwaru Tidak ada data Baik SD Negeri 1 Triharjo Tidak ada data Baik SD Negeri 2 Wates Tidak ada data Sedang SD Negeri 4 Bendungan Tidak ada data Sedang SD Negeri 4 Wates Tidak ada data Sedang SD Negeri 5 Bendungan Tidak ada data Buruk SD Negeri 5 Wates Tidak ada data Buruk SD Negeri 6 Bendungan Tidak ada data Buruk Sekolah Dasar Swasta : SD Kanisius Pelem Dukuh Tidak ada data SD Kanisius Promasan Tidak ada data Baik SD Muhammadiyah Tidak ada data Baik Bendo SD Muhammadiyah Tidak ada data Sedang Degan SD Muhammadiyah Tidak ada data Sedang Ngentak SD Muhammadiyah Tidak ada data Sedang Kedunggong SD Muhammadiyah Tidak ada data Buruk Mutihan SD Muhammadiyah Tidak ada data Buruk Ngestiharjo SLB Kasih Ibu Brosot Tidak ada data Buruk Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Kulonprogo, 2012 Baik

18 3.2 Pengelolaan Air Limbah Sarana sanitasi air limbah wilayah Kabupaten Kulon Progo secara kuantitas dan kualitas belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Masih banyak sarana air limbah kurang memenuhi ditinjau dari aspek kesehatan lingkungan terutama di kawasan pedesaan seperti masih menggunakan closet cemplung (cubluk), penyedotan lumpur tinja hanya terbatas di wilayah kota Wates, dan sarana pernbuangan akhir lumpur tinja (Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu/ IPLT) hanya tersedia di RSUD Wates. Dalam pengelolaan limbah cair domestik di Kabupaten Kulon Progo sebagian besar masyarakat masih menggunakan sistem onsite (setempat) serta sebagian kecil sudah menggunakan sistem komunal untuk pengelolaan black water. Sedangkan untuk grey water sebagian besar rumah tangga masih melakukan pembuangan ke lahan terbuka, drainase, saluran irigasi, bahkan ke sungai. UPTD Kebersihan dan Pertamanan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo juga melayani penyedotan lumpur tinja kepada masyarakat, walaupun frekuensinya masih sangat kecil. Lumpur tinja tersebut untuk sementara masih dibuang di lokasi TPA Banyuroto dengan jalan membuat lubang galian. Sementara itu di tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memperoleh bantuan dari APBN melalui Satker PBL Provinsi DI Yogyakarta berupa pembangunan Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT), namun hingga tahun 2012 masih perlu dilakukan penyempurnaan sehingga belum dapat dioperasikan Kelembagaan Umumnya yang sangat berperan dalam pengelolaan air limbah adalah Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Kantor Lingkungan Hidup, peran dari pihak swasta dan masyarakat masih sangat sedikit. Sedangkan sektor sanitasi merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat dimana akibat dari sanitasi yang buruk akan berdampak domino bagi masyarakat itu sendiri. Secara umum aspek legal formal yang menjadi landasan hukum bagi Pemerintah Kabupaten dan pihak terkait dalam pengelolaan air limbah belum sebanding dengan tuntutan kebutuhan di tingkat masyarakat. Menurut Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakata Nomor 3 Tahun 1997 tentang Baku Mutu Air Limbah dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik bahwa air buangan limbah yang akan di buang ke badan air harus sudah memenuhi baku mutu air limbah agar tidak mencemari badan air. Sedangkan

19 selama ini air buangan domestik tidak pernah dilakukan pemantauan dengan menganalisis air buangan secara periodik baik secara fisik, kimia, biologi maupun bakteorologi. Kondisi kajian Kelembagaan di Kabupaten Kulon progo seperti yang tercantum dalam Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 : Tabel 3.3 Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan Air Limbah Domestik FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan air limbah skala kab/kota, Menyusun rencana program air limbah dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program air limbah dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik Menyediakan sarana pengumpulan dan pengolah awal (tangki Septik) Membangun sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Membangun sarana IPLT dan atau IPAL PENGELOLAAN Menyediakan layanan sedot lumpur tinja PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat Dinas PU - - Dinas PU - - Dinas PU - - Dinas PU, Dinas Kesehatan Pengembang Perumahan Rumah Tangga Dinas PU, Dinas Kesehatan Pengembang Rumah Tangga Perumahan Dinas PU UPTD Kebersihan Jasa Sedot WC - dan Pertamanan Dinas PU, Satker PPLP - Rumah Tangga Satker PPLP DIY Dinas PU UPTD Kebersihan Jasa Sedot WC - dan Pertamanan Mengelola IPLT dan atau IPAL Dinas PU UPTD Kebersihan dan Pertamanan - KSM SLBM/ SANIMAS Melakukan Restribusi penyedotan lumpur Dinas PU UPTD Kebersihan Jasa Sedot WC - tinja dan Pertamanan Memberikan izin usaha pengelolaan air Kantor Pelayanan Terpadu - - limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah (Dinas PU, Dinas Perhubungan, Kantor LH) Melakukan pengecekan kelengkapan Kantor Pelayanan Terpadu - - utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB (Dinas PU Cipta Karya) PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan Dinas PU, Kantor LH - - air limbah domestik (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik Dinas PU, Kantor LH, Dinas Kesehatan - - Memberikan sanksi terhadap pelanggaran Kantor LH - -

20 pengelolaan air limbah domestik MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik Dinas PU, Kantor LH - - Dinas PU - - Kantor LH - - Tabel 3.4 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Kulon Progo Peraturan Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau Ketersediaan Ada (sebutkan) - RPJMD - Renstra - Perbup No. 78 Th 2011 Tentang : SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PERDA Nomor : 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah - - Tidak Ada Efektif Dilaksanakan - Efektif sesuai capaian pertahun Pelaksanaan Belum Efektif/ Dilaksanakan Tidak Efektif/ Dilaksanakan Keterang an - - RPJMD/ Restra 2012 sd Tidak ada Tidak ada

21 pengembang menyediakan pengelolaan air untuk sarana limbah domestik di hunian rumah Kewajiban dan sanksi bagi industri rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik Retribusi penyedotan air limbah domestik Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Industri Rumah Tangga Perda No. 10 tahun 2011 tentang Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar ,-/ kali sedot Belum Efektif - Tidak ada Tidak ada - Efektif Tidak ada Perda disahkan Maret

22 Struktur Organisasi pengelola air limbah domestik berdasarkan Perda No.3 tahun 2008 adalah Dinas Pekerjaan Umum KEPALA SEKERTARIS SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG BINA MARGA BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TEKNIS TATA RUANG BIDANG PENGAIRAN SEKSI PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN JALAN SEKSI GEDUNG DAN UMUM SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JEMBATAN SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PEMELIHARAAN JALAN SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU UPTD Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah Domestik

23 a. Tugas dan kewenangan bidang Ciptakarya Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum sesuai Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2008 Tugas dan kewenangan : Menyelenggarakan melaksankan pengelolaan penertiban, pembangunan di Bidang Teknik Penyehatan Lingkungan Uraian Tugas : a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk pelaksanaan serta serta bahan lainnya yang berkaitan dengan penyehatan lingkungan. b. Menyusun program kerja seksi. c. Menyusun pedoman perencanaan teknis, pelaksanaan dan pengendalian penyehatan lingkungan permukiman. d. Menyusun database sarana dan prasarana penyehatan lingkungan. e. Melaksanakan inventarisasi kebutuhan dan permasalahan terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan. f. Menyelenggarakan pembangunan penyehatan lingkungan permukiman. g. Menyelenggarakan pengawasan dan penertiban pembangunan penyehatan lingkungan permukiman. h. Menyelenggarakan bimbingan teknis dalam penyehatan lingkungan. i. Menyelenggarakan perencanaan pemeliharaan, pelaksanaan dan pengawasan sarana air bersih, air buangan/ limbah dan drainase lingkungan. j. Melaksanakan urusan surat menyurat, data, perpustakaan arsip dan dokumentasi Bidang k. Mengelola keuangan Bidang l. Mengelola kepegawaian Bidang. m. Mengelola barang inventaris Bidang. n. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi, dan o. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang. b. Harga / tarif. Biaya penyedotan kakus yang dibebankan kepada konsumen berdasarkan Perda No. 10 tahun 2011 tentang Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar Rp ,00/ 1 kali sedot

24 3.2.2 Sistem dan Cakupan pelayanan Kondisi umum penanganan limbah cair rumah tangga (limbah domestik) di Kabupaten Kulon Progo dibedakan menjadi 2 sistem, yaitu pengelolaan limbah cair dari WC (black water), Serta limbah cair sisa kegiatas mandi, mencuci dan kegiatan jenis lainnya (grey water). Untuk penanganan air limbah domestik yang berasal dari sisa metabolisme tubuh manusia (blackwater) umumnya dilakukan secara mandiri (onsite system). Adapun bentuk penanganan black water adalah sebagai berikut: 1. Jamban tuang siram pribadi (private pour-flush toilet) yang dihubungkan dengan tangki septik. Effluent dari tangki septik dialirkan ke bidang resapan dalam tanah. 2. Jamban tuang siram pribadi yang dihubungkan dengan cubluk tunggal (cemplung tertutup).limbah cair dari WC dialirkan langsung ke bidang resapan. 3. Jamban cubluk pribadi (cemplung terbuka). Air limbah dari WC dialirkan langsung ke bidang resapan (plengsengan) Sarana sanitasi air wilayah Kabupaten Kulon Progo secara kuantitas dan kualitas belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelayanan dan penyediaan sarana prasarana pengelolaan air limbah kurang memenuhi ditinjau dari aspek kesehatan lingkungan terutama di kawasan pedesaan seperti masih menggunakan closet cemplung (cubluk), Pelayanan penyedotan lumpur tinja yang dilakuka oleh swasta maupun UPTD Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kulon Progo masih terbatas di wilayah perkotaan Wates. Sedangkan untuk greywater, sebagian besar masuk ke area tebuka, saluran drainase, irigasi bahkan ada yang langsung dibuang ke badan sungai. Cakupan Pelayanan Prasaranan dan Sarana Sanitasi di Kabupaten Kulon Progo Kab./Kota/Kecamatan Jenis Pelayanan (Unit) Jml Pddk 2005 JAGA MCK JAMAK 1 Temon Wates Panjatan Galur Lendah

25 6 Sentolo Pengasih Kokap Girimulyo Nanggulan Kalibawang Samigaluh Jumlah Sumber : YUDP dan BPS Prop. DIY, 2006 Catatan: Jaga : jamban Keluarga MCK: mandi cuci Kakus (komunal) Jamak:Jamban Untuk dapat mengetahui Sistem dan Cakupan Pelayanan Pengelolaan air limbah domestic di Kabupaten Kulonprogo dapat dilihat pada Gambar 2.1, Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 :

26 Gambar 3.1 Diagram Sistem Pelayanan Sanitasi (On Site System) Kab. Kulonprogo Produk Input (A) User Interface (B) Pengumpulan dan Penampungan/ Pengolahan Awal (C) Pengangkuta n/ Pengaliran (D) ( Semi/ Pengolahan akhir (E) Daur ulang dan atau pembuangan akhir terpusat ) Black Water Tinja Urine Air Pembersi h Septic tank Bidang resapan Badan air/ tanah Air Penggelo ntor Kertas Pembersi h SLBM Komunal Tanah Kakus/ Cubluk Cemplung BABS Sungai /kebun Badan air/ tanah Grey Water Air cucian dapur Tempat cuci piring/ makanan Badan air/ tanah Air untuk mandi Air kamar mandi Badan air/ tanah Air cucian Tempat Cucian pakaian/ mobil Badan air/ tanah

27 Tabel 3.5 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik Input Black Water (Tinja, Urine,Air Bembersih, Air Penggelontor,Kertas Pembersih) A B C D E F User Interface Penampungan Awal Pengaliran Pengolahan Akhir Pembuangan/ Daur Ulang Kode/Nama Aliran SLBM Komunal Tangki Septik - - Sungai Air Limbah AL 1 SLBM Komunal Tangki Septik - - Tanah Air Limbah AL 2 Jumbleng/ cemplung - - Tanah Air Limbah AL 3 WC Jongkok dan WC Duduk Tangki Septik - - Tanah Air Limbah AL 4 WC Jongkok dan WC Duduk Tangki Septik - - Sungai Air Limbah AL 5 BABS Sungai/ Kebun Tanah Air Limbah AL 6 BABS Sungai/ Kebun Sungai Air Limbah AL 7 Grey Water (Air Curah dari dapur,air untuk mandi, air cucian ) Tempat cuci piring/ makanan Tempat cuci piring/ makanan Tanah Air Limbah AL Sungai Air Limbah AL 9 Air kamar mandi Tanah Air Limbah AL 10 Air kamar mandi Sungai Air Limbah AL 11 Tempat cucian pakaian/ mobil dsb. Tempat cucian pakaian/ mobil dsb Sungai Air Limbah AL Tanah Air Limbah AL 13

28 Tabel 3.6 Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten Kulonprogo Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber Data a B c d e User Interface SLBM Komunal Jumlah KK Pemanfaat, Jumlah SLBM Komunal User Interface User Interface WC Jongkok dan WC Duduk Kakus/ Cubluk BABS Sungai/ Kebun Jumlah WC Jongkok dan WC Duduk Jumlah rumah User Interface Tempat cuci piring/ makanan Jumlah ( kualitas) User Interface Air kamar mandi Jumlah ( kualitas) User Interface Tempat cucian pakaian/ mobil dsb. Jumlah ( kualitas) 450 kk, 6 unit PU kk kk Rumah Penampungan Awal Tangki septic Jumlah Tangki septik kk Dinkes Penampungan Awal Jumbleng/ cemplung Jumlah Jumbleng/ cemplung Kec. Kalibawang, Pembuangan/ Daur Ulang Sungai Lendah Kec. Wates, Panjatan, Pengasih Pembuangan/ Daur Ulang Tanah Kec. Sentolo, Kokap, Girimulyo kk DAS Progo, DAS Serang Dinkes ( Laporan tahunan Puskesmas th 2011) Dinkes ( Laporan tahunan Puskesmas th 2011) Dinkes ( Laporan tahunan Puskesmas th 2011) Dinkes PU, Dinkes - Dinkes

29 Gambaran pengelolaan limbah cair di Kabupaten Kulon Progo Dapat dilihat pada Tabel 3.8, Table 3.9 dan Gambar 2.3 Tabel. 3.8 Penanganan Air Limbah di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 No URAIAN JUMLAH/VOLUME KETERANGAN 1 Jumlah Timbulan Tinja/Black Water - Pengguna tangki septic dan Umum (Rumah) 3 org - - Standar timbulantinja/org/hr 0.3 kg/org/hr - - Jumlah Timbulan kg Jml KK = Jumlah Timbulan Grey Water - Standar timbulan Org/Hr 25 liter/org/hr - - Jumlah Timbulan (m3) m3 Jml Jiwa = Jumlah Tinja terangkut - Mobil tinja Milik Pemerintah (unit) 1 unit - Jumlah Mobil tinja (unit) 4 - Kapasitas tangki (m3) 5 - Jumlah Rit / 1 hari 1mgg/sekali - - Mobil Tinja Milik Swasta 3 - Jumlah Mobil tinja (unit) - - Kapasitas tangki (m3) - - Jumlah Rit / 1 hari Kapasitas IPLT ( Belum berfungsi ) - Dibangun (tahun) Umur Pakai (tahun) 20 th - - Kapasitas terpasang (m3) Kapasitas terpakai (m3) Belum berfungsi - 5 Kapasitas IPAL - Dibangun (tahun) - - Umur Pakai (tahun) - - Kapasitas terpasang (m3) - - Kapasitas terpakai (m3) - Sumber : Dinas PU/Dinkes Tidak punya IPAL skala kota/ regional

30 Tabel. 3.9 Teknis Penanganan Air Limbah di kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 No URAIAN JUMLAH/VOLUME KETERANGAN 1 ON SITE SYSTEM On site individual On site individual komunal - Jumlah (unit) Cubluk Unit - Septic tank perorangan Unit - Septic tank communal (mis : Sanimas/ SLBM) 6 unit - - Kapasitas (m3) Cubluk m3 - Septic tank perorangan m3 - Septic tank communal (mis Sanimas/SLBM) 150 m3 - - Wilayah Layanan Cubluk Kec. Kokap Kec. Girimulyo Kec. Kalibawang - Kec. samigaluh Septic tank perorangan Semua kecamatan - Septic tank communal (mis Sanimas/SLBM) Kec. Wates Kec. Kokap - 2 OFF SITE SYSTEM IPLT Belum berfungsi - Jumlah IPLT (unit) Kapasitas (m3) Wilayah layanan (Ha) Wilayah layanan/wilayah kab/kota (%) Jumlah pelanggan (SR) OFF SITE SYSTEM IPAL - Jumlah Ipal (unit) - - Kapasitas (m3) - - Wilayah layanan (Ha) - - Wilayah layanan/wilayah kab-kota (%) - - Jumlah pelanggan (SR) - Sumber : Dinas PU/ Dinkes, 2012 Tidak punya IPAL skala kota/ regional

31 Gambar 3.2 Peta Pelayanan Air Limbah di Kabupaten Kulon Progo Kesadaran Masyarakat dan PMJK Peran serta masyarakat di Kabupaten Kulon Progo dalam penanganan limbah cair masih terbatas pada kesadaran untuk hidup sehat dengan membangun jamban dan tanki septik secara mandiri.namun tingkat kesadaran masyarakat untuk menggunakan jamban rumah tangga maupun jamban umum masih rendah. Sebagian masyarakat masih membuang limbah cairnya langsung ke drainase, saluran irigasi, maupun ke sungai. Masih banyak terdapat jamban umum/mck yang kurang terawat. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah melakukan kegiatan untuk mendorong peran serta masyarakat dalam penanganan pembangunan instalasi pengolahan limbah cair rumah tangga melalui program - program berbasis masyarakat seperti Tabel 3.9. Kegiatan Program Sanimas dari tahun 2007 yang berada di 7 lokasi, semua lokasi menggunakan sistem MCK Plus dengan pertimbangan :

32 Sekitar 80% masyarakat tidak memiliki jamban /WC sendiri di rumah Pembangunan effluent air limbah dari pengolahan sangat mudah karena lokasi dekat sungai Tabel 3.7 Pengelolaan Sarana Jamban dan MCK di masyarakat Kecamatan Jumlah Jumlah MCK Tahun Jumlah Sanimas Tahun MCK Sanimas RT RW Pddk Miskin Jamba n Di ke Dikelo la RW Dikel ola Dikelol a Dibangu n Dikel ola Dikelola RW Dikelo la CBO Dikelo la Dibangu n Keluar ga lol a RT CBO Lainya RT Lainya Temon Wates Panjatan Galur Lendah Sentolo Pengasih Kokap Girimulyo Nanggulan Kalibawang Samigaluh Tabel 3.8. Kondisi sarana MCK di masyarakat Kecamatan Lokasi MCK Jumlah pemakai Jml Toilet WC Fas. Cuci Tangan Persediaan sabun Ada biaya pemakaian MCK Tempat buangan air kotor Kapan tangki septik dikosongkan MCK PDAM SPT SGL RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Tangki septik Cubluk Temon v V - V - - Wates V V - V - V - V - Tiap 5 tahun Kokap V v - V - V - V - Tiap 5 tahun Keterangan S = selalu tersedia T = tidak ada persediaan air K = kadang- kadang

33 Tabel 3.9 Daftar program/proyek layanan yang berbasis masyarakat No Sub Sektor Kondisi sarana saat ini Aspek PMJK Nama Program/ Pelaksa Tahun Tidak Proyek/ Layanan na/ PJ Mulai Fungsi Rusak PM JDR MBR Fungsi 1 Air limbah SANIMAS MCK DPU 2007 V - - V V V Kriyanan, Wates 2 Air limbah SLBM IPAL DPU 2010 V - - V V V Komunal Wetan Pasar, Wates 3 Air limbah SLBM IPAL DPU 2010 V - - V V V Komunal Kedungdowo, Wates 4 Air limbah SLBM MCK DPU 2011 V - - V V V Menguri, Kokap 5 Air limbah SLBM IPAL DPU 2011 V - - V V V Komunal Beji, Wates 6 Air limbah MCK Plus Satker 2011 V - - V V V PPLP DIY 7 Air limbah MCK-PNPM P2KP DPU 2010 V - - V V V Keterangan PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR = Masyarakat Berpengahsailan Rendah Pemetaan media Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media merupakan upaya pengumpulan dan analisis data primer dan sekunder untuk mendapatkan gambaran tingkat komunikasi di antara stakeholder dan peta media terkait pengelolaan air limbah. Kajian ini diperlukan untuk menyusun Strategi Kampanye dan Komunikasi, di samping juga bermanfaat sebagai sarana advokasi pengelolaan air limbah di Kabupaten Kulonprogo untuk stakeholder kunci, yakni Pemerintah Kabupaten dan media massa. Hasil identifikasi tentang pengalaman dan kapasitas Kabupaten Kulonprogo dalam menjalankan kampanye/pemasaran pengelolaan air limbah serta sejauh mana Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melakukan penyampaian informasi kepada masyarakat dan mengetahui peran media massa dalam

34 mendukung pengelolaan air limbah mencakup beragam media cetak, audio-visual, luar ruang, internet seperti dalam Tabel 3.10 dan Tabel Tabel 3.10 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran 1 Sosialisai Pengelolaan limbah domestik 2007 Dinas PU Penyadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga Masyarakat di Dusun Kriyanan dan Kedung Dowo Limbah rumah tangga harus diolah sebelum di buang ke lingkungan Limbah tidak dibuang langsung ke lingkungan 2 Sosialisasi Pengelolaan limbah domestik 2010 Dinas PU Penyadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga Masyarakat di Dusun Wetan Pasar, Wonosidi dan Kedung Dowo Limbah rumah tangga harus diolah sebelum di buang ke lingkungan Limbah tidak dibuang langsung ke lingkungan 3 Sosialisasi Pengelolaan limbah domestik 2011 Dinas PU Penyadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga Masyarakat di Dusun Beji dan Warga sekitar Pasar Menguri Limbah rumah tangga harus diolah sebelum di buang ke lingkungan Limbah tidak dibuang langsung ke lingkungan 4 Sosialisasi Pengelolaan limbah domestik 2011 Satker PPLP DIY Penyadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga Masyarakat sekitar taman pintar, Hargo Tirto, Kokab Limbah rumah tangga harus diolah sebelum di buang ke lingkungan Limbah tidak dibuang langsung ke lingkungan

35 Tabel 3.11 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat 1 Suara Merdeka Artikel Mayoritas Sumur di Kulonprogo Tercemar E-coli 2 Radar Jogja Artikel Diare Serang 3 Artikel Warga Sosialisasi MCK Plus 4 Jogja TV Berita Pengelolaan limbah medis pada pelayanan kesehatan swasta Pesan Kunci Mayoritas sumur gali di wilayah Kabupaten Kulonprogo tercemar bakteri Escherichia coli (E-coli) yang dapat menyebabkan penyakit diare, melabihi ambang batas dari hasil pendataan diketahui jumlah penderita diare ada sebanyak orang. SANIMAS PLUS (Sanitasi Masyarakat Plus) dibangun bertujuan untuk sarana kebersihan bagi masyarakat baik dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) maupun untuk fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) warga masyarakat Peningkatan strategi pengelolaan limbah Pendapat Media Naratif, perlu segera mendapatkan perhatian Keadaan KLB penyakit diare Positif Naratif, perlu segera mendapatkan perhatian

36 Untuk meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas sanitasi sector air limbah dibutuhkan kerjasama dengan seluruh komponen Pemerintah Daerah, Masyarakat, LSM dan Dunia Usaha yang mempunyai kepedulian terhadap pelayanan sanitasi. Berdasar pengalaman Pemerintah Kabupaten Kulonprogo atas pengelolaan Kerjasama yang terkait sanitasi dan Mitra Potensial yang memungkinkan menyelenggarakan penyediaan fasilitas sanitasi selengkapnya pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.14 : Tabel 3.12 Kerjasama yang terkait sanitasi No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Sanitasi Mitra Kerjasama Bentuk Kerjasama 1 Pembangunan SANIMAS Air Limbah LPTP Borda, Satker PPLP MoU 2 PHBS Kampanye CTPS Air Limbah LSM Persada MoU 3 Penyuluhan PHBS PHBS Stikes Aisyiyah Yogyakarta MoU dengan Pemdes Karangsewu Galur Tabel 3.13 Daftar Mitra Potensial No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama 1 LSM Persada PHBS Penyuluhan 2 LPTP Borda Sanitasi Berbasis Masyarakat Pelatihan, Bangunan fisik 3 Stikes Aisyiyah PHBS Penyuluhan Partisipasi Dunia Usaha Kepedulian dunia usaha dalam pengelolaan air limbah domestik dan kegiatan kemitraan sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan air limbah kepada masyarakat. Hasil identifikasi terhadap penyedia layanan yang sudah dilakukan tercantum dalam Tabel 3.14 : Tabel 3.14 Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Kulon Progo No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis kegiatan a b c d 1 Penyedia Jasa sedot WC 2003 Sedot WC

37 3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan Belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo ( SKPD terkait ) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan air limbah sejak lima tahun terakhir, selengkapnya pada Tabel 3.15 : Tabel 3.15 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor air limbah domestik No Sub sektor/ SKPD 2007 ( Rp ) 2008 ( Rp ) 2009 ( Rp ) 2010 ( Rp ) 2011 ( Rp ) Rata-rata a b C d E f g H i 1 DPU Pengairan 5,220,734,950 4,533,119,699 3,061,364,942 1,275,899, ,818,223, PU-Cipta Karya 2,890,950,647 2,968,010,000 2,738,521,983 1,662,326, ,051,961, Kantor Lingk. Hidup 2,167,675,844 1,506,229,999 1,327,800,081 2,256,553, ,451,651, Kimtaru (permukiman Tataruang) 71,081, ,489, ,435, ,196, ,640, ( Rp ) Pertum buhan (%)

38 3.2.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak 1) Perlunya Perda Air Limbah untuk memaksimalkan pengelolaan subsektor air limbah. 2) Kelembangaan pengelola sub sektor air limbah, air minum dan drainase di bawah satu seksi Penyehatan Lingkungan. 3) SDM yang ada di Seksi Penyehatan Lingkungan belum menangani pekerjaan secara spesifik. 4) Belum tersusunnya masterplan air limbah domestik. 5) Perlunya menambah mobil sedot tinja untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. 6) Terbatasnya lahan untuk pembangunan IPAL Komunal di masyarakat. 7) Persepsi masyarakat bahwa pembangunan sarana air limbah belum merupakan kebutuhan yang mendesak. 8) Masyarakat umumnya masih membuang limbah dilingkungan sekitar rumah. 9) Sebagaian masyarakat membuang limbah cair ke badan air dan saluran drainase. 10) Saluran pembuangan air limbah dan septictank di masyarakat belum sesuai dengan persyaratan kesehatan.

39 3.3 Pengelolaan Persampahan Kelembagaan Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5/ 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah, Pengelolaan Kebersihan dilaksanakan oleh UPTD Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Tugas dan wewenang UPTD Kebersihan dan pertamanan a. Membersihkan sampah pd jalan protokol& selokan di kota Wates. b. Pengambilan sampah pada bin/tong kota Wates c. Pengambilan sampah TPS-TPS kota ke TPA d. Pengambilan sampah TPS-TPS Pasar dan sub terminal e. Meratakan sampah dan mengurug dg tanah&pasir di TPA f. Penyemprotan lalat di TPA g. Pengelolaan 20 lokasi taman kota Pada tahun 2012 jumlah personal UPTD Kebersihan & Pertamanan Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 43 orang PNS dan 30 orang tenaga kontrak. Undang Undang No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah PP 16/2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum, yang di dalamnya mengatur masalah persampahan. Perda Kab. Kulon Progo Nomor 5/ 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas daerah. Hasil Studi/ Kajian spesifik tentang Peta Pemangku Kepentingan Pengelolaan Persampahan dan Peta regulasi yang menjadi landasan hokum untuk berpijak seperti dalam Tabel 3.16 dan Tabel 3.17 :

40 Tabel 3.16 Peta Pemangku Kepetingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten Kulon Swasta Progo Dinas PU UPTD Kebersihan Dan Pertamanan Dinas PU UPTD Kebersiahan Dan Pertamanan Dinas PU UPTD Kebersiahan Dan Pertamanan Kantor LH Kantor LH Masyarakat Rumah Tangga - Rumah Tangga Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Membangun sarana TPA Menyediakan sarana pengolahan sampah (komposting, pembangkitan listrik dll) Dinas PU UPTD Kebersiahan - Dinas PU UPTD Kebersiahan Dinas PU UPTD Kebersiahan Dinas Pu & Kantor LH Kelompok Masyarakat ( RT/ RW ) PENGELOLAAN Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS Dinas PU Kelompok - masyarakat Mengelola sampah di TPS Dinas PU - KSM ( TPST ) Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Dinas PU - - Mengelola TPA Dinas PU - - Melakukan pemilahan sampah Dinas Pu & Kantor LH Pengepul Sampah KSM Melakukan penarikan retribusi sampah Dinas PU - - Memberikan izin usaha pengelolaan sampah Kantor Pelayanan - - Terpadu PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Dinas PU UPTD Kebersihan & Pertamanan Dinas PU & Kantor LH Memberikan sanksi terhadap pelanggaran Kantor LH - -

41 pengelolaan sampah MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan Dinas PU & Kantor LH - - Dinas PU Dinas PU Peraturan PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah di hunian rumah dan Tabel 3.17 Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Kulon Progo Ketersediaan Ada (sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksan akan Belum Efektif/ Dilaksana kan RPJMD, Renstra - - Belum Efektif - Tidak Ada - Tidak Ada - Tidak Ada membuang ke TPS Kewajiban dan sanksi - Tidak Ada Pelaksanaan Tidak Efektif/ Dilaksanak an Keterangan - RPJMD & Renstra Tahun

42 bagi kantor/ unit usaha di kasasan komersial/ fasilitas social/ fasilitas umum untuk mengurangi sampah dan mumbuang ke TPS Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA dan pengaturan waktu pengangkutan sampah ke TPA Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau Kebersihan Perbup No. 95 Tahun 2008 Berita Acara Penyerahan Pengelolaan TPST Desa Pengasih Draft Perda Retribusi Persampahan - Efektif Antara Satker PPLP dengan Desa Pengasih - - Belum Efektif - Menunggu pengesahan DPRD, berlaku efektif Juli Sistem dan cakupan pelayanan Timbulan sampah di Kabupaten Kulonprogo berasal dari sampah pemukiman, pertokoan, pasar, perkantoran, penyapuan jalan serta sampah dari sarana umum lainnya. Kabupaten Kulon Progo menghasilkan sampah sebanyak m3/hari atau sekitar 40 ton/hari, atau setara dengan ± 10 rit/hari. Kondisi sampah di kabupaten Kulon Progo saat ini masih bercampur menjadi satu. Adapun karakteristik sampah kabupaten Kulon Progo terdiri dari 55% organik, 15% plastik, 10% kertas, 0% metals, and 1% kayu, 1% kaca, 2% karet/kulit, 1% kain, dan 5% lain-lain. Upaya meminimalisasi kehadiran sampah sudah dilakukan, dimana 5% - 10% sampah yang dapat direcycle (didaur ulang) diambil pemulung ketika berada di transfer depo, sedangkan 90-95% diangkut menuju ke TPA. Di TPA sendiri terdapat sejumlah pemulung yang mengumpulkan sampah yang masih bernilai ekonomis, seperti kertas, plastik, gelas, maupun logam.

43 Timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat setiap hari mestinya dapat ditangani oleh UPTD Kebersihan dan Pertamanan. Berdasarkan data, persentase penanganan sampah mengalami peningkatan dari 87,50% di tahun 2008 menjadi 93,33% di tahun Persentase Penanganan Sampah di Kabupaten Kulon Progo Uraian Penanganan sampah 87,50% 87,50% 93,33% Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2011 Berdasarkan data, penanganan sampah kota Wates yang meliputi pertokoan dan pasar sudah mencapai 100%, artinya semua timbulan sampah setiap harinya sudah dapat diangkut ke TPA. Sedangkan timbulan sampah di wilayah permukiman belum semuanya terangkut, hal ini disebabkan sebagian masyarakat masih membakar sampah atau menimbun sampahnya di belakang rumah dengan cara membuat lubang di tanah. Hal ini selain dapat menyebabkan pencemaran udara, lama kelamaan juga akan mencemari tanah bahkan air tanah, yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan manusia. Adapun besarnya volume timbulan sampah dan yang terangkut ke TPA dapat dilihat pada tabel berikut ini. Volume Timbulan dan Volume Sampah Terangkut Tahun 2007 No Sumber Timbulan Sampah Vol Timbunan Sampah (m 3 ) % Vol Terangkut (m 3 /hari) Tingkat Pelayanan (%) 1. Permukiman Pertokoan Pasar Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009 Untuk menciptakan lingkungan yang bersih serta memberikan pelayananan kepada masyarakat di bidang persampahan dibutuhkan sejumlah sarana dan prasarana, seperti tempat penampungan sampah sementara (kontainer, bin/tong, bak permanen), alat pengangkut (gerobak, dumptruck, becak sampah), dan sebagainya. Berikut ini sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Kulon Progo.

44 Kondisi Eksisting Sarana dan Prasarana Persampahan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007 No Prasarana dan Sarana Satuan Vol (Unit) Kapasitas (m3) Kondisi 1. Pewadahan a. Tong sampah Buah 120 0,1 Sedang 2. Pengumpulan a. Gerobak sampah Buah 13 1 Sedang b. Becak sampah Buah 1 1 Sedang 3. TPS pasangan Lks 14 1 s/d 2 Sedang a. Transfer depo Lks 1 12 Sedang b. Container Buah 14 6 Sedang c. Mis blower Buah 1 6 Baik d. Tempat tertutup Lks 13 6 ; 12 e. Tempat terbuka Lks ; 8 Sedang 4. Pengangkutan a. Dump truck besar Bh 3 8 b. Dump truck kecil Bh 2 6 c. Arm roll besar Bh 2 6 Sedang/baik d. Arm roll kecil Bh 3 6 e. Mini truck (kijang) Bh Pengolahan a. Pengomposan b. Daur ulang 6. TPAS Banyuroto a. Luas area (ha) Ha Sudah dioperasikan b. Peralatan Buah 1 Sedang 7. Sarana penunjang a. Kantor Buah 1 6 m2 b. Perbengkelan Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 Sistem Pewadahan sampah di Kab. Kulon Progo baik di pemukiman, pasar, perkantoran, dan perdagangan masih tercampur antara sampah basah dan kering. Berdasarkan jadwal/rute pengambilan sampah TPS dan Container yang dilayani UPTD Balai Kebersihan DPU Kab. Kulon Progo, pelayanan sampah mencakup seluruh wilayah Kota Wates, Pengasih, dan beberapa Container/TPS pasar diwilayah Kab. Kulon Progo. Adapun Jadwal/Rute Pengambilan Sampah TPS dan Container yang dilayani UPTD Balai Kebersihan DPU Kab. Kulon Progo sebagai berikut :

45 Jadwal/Rute Pengambilan Sampah TPS dan Container yang dilayani UPTD Kebersihan dan Pertamanan DPU Kab. Kulon Progo No. Nama Unit Pelayanan Volum e (m 3 ) Armada Keterangan 1. Transfer Depo 12 AB 931 C Tiap Hari ( WIB) 2. Bin Sampah Jl. M. Dawam 0,1 AB 930 C Tiap Hari ( WIB) 3. Bin Sampah Jl. Sutijab 0,1 AB 930 C Tiap Hari 4. TPS Pasar Burung Gawok 2 AB 930 C Tiap Hari 5. Bin Sampah Jl. Lingkar Gawok 0,1 AB 930 C Tiap Hari 6. TPS Gapensi 6 AB 930 C Tiap Hari 7. TPS Kedunggong 6 AB 930 C Tiap Hari 8. Bin Sampah Jl. Kudori 0,1 AB 930 C Tiap Hari 9. TPS Gayam 1,5 AB 930 C Tiap Hari 10 Bin Sampah Jl. Brigjen Katamso 0,1 AB 930 C Tiap Hari 11 Bin Sampah Jl. Sugiyono 0,1 AB 930 C Tiap Hari 12 TPS Perum Giripeni 6 AB 930 C 1 Minggu 13 Bin Sampah Jl. Diponegoro 0,1 AB 925 C Tiap Hari 14 Bin Sampah Jl. Sugiman 0,1 AB 925 C Tiap Hari ( 08.00) 15 TPS IKIP (Pasar Mergosari) 6 AB 925 C 5 hari X 1 16 TPS Pasar Hewan 6 AB 925 C 2 hari X 1 17 Bin Sampah Jl. Pengasih 0,1 AB 925 C 2 hari X 1 18 TPS SMP Pengasih/ Pasar. Pengasih 1 AB 925 C 2 hari X 1 19 TPS Kecamatan Pengasih 1,5 AB 925 C 2 hari X 1 20 TPS Polres 6 AB 925 C 2 hari X 1 21 Bin Sampah Jl. Bhayangkara 0,1 AB 925 C Tiap Hari 22 Bin Sampah Jl. Perwakilan 0,1 AB 925 C Tiap Hari 23 Bin Sampah Lingkar Alun-alun 2 AB 925 C Tiap Hari 24 TPS Rumah Dinas Bupati 1,5 AB 925 C Tiap Hari 25 TPS Rumah Sakit Umum 6 AB 925 C Tiap Hari 26 TPS Beji 6 AB 925 C Tiap Hari 27 Container Teteg Barat 12 AB 932 C Tiap Hari ( 08.00) 28 Container Terminal Wates 12 AB 932 C 2 hari X 1 29 Container Pasar Bendungan 6 AB 932 C 2 hari X 1(legi,pon,wage) 30 Container Jl. Stasiun (Pasar Senggol) 12 AB 932 C Tiap Hari 31 Container Gedung Kesenian 6 AB 932 C Bila ada kegiatan 32 Container Puskesmas Temon 6 AB 932 C 1 Minggu X 1 33 Container Pasar Wates 6 AB 938 C Tiap Hari ( 08.00) 34 Container Pemda 6 AB 938 C Tiap Hari 35 Container Komplek Gereja Katolik 6 AB 938 C Tiap Hari 36 Container Pasar Kelapa 6 AB 938 C 2 Hari X 1

46 37 Container Gereja Jawa 6 AB 938 C Tiap Hari 38 Container Masjid Taubat 6 AB 938 C Tiap Hari 39 Container Timur BPN 6 AB 932 C 3 Hari X 1 40 Container Pasar Sentolo 6 AB 938 C 2 Hari X 1 41 TPS Pasar Jombokan 6 AB 931 C 1 bulan X 2 42 TPS Pasar Pripih 6 AB 931 C 1 bulan X 1 43 TPS Pasar Glaeng 1,5 AB 931 C 1 bulan X 1 44 TPS Pasar Temon 1,5 AB 931 C 1 bulan X 1 45 TPS Pasar Panjatan 1,5 AB 931 C 1 bulan X 2 46 TPS Pasar Keongan 1,5 AB 931 C 1 bulan X 1 47 TPS Pasar Sewu Galur 1,5 AB 931 C 1 bulan X 2 48 TPS Pasar Legi 1,5 AB 931 C 1 bulan X 2 49 TPS Pasar Brosot 6 AB 931 C 1 bulan X 2 50 TPS Pasar Kranggan 1,5 AB 931 C 1 bulan X 2 51 TPS Pasar Kenteng 6 AB 931 C 1 bulan X 2 52 TPS Pasar Dekso 6 AB 931 C 1 bulan X 2 53 TPS Pasar Nanggulan 2 AB 931 C 1 bulan X 2 54 TPS Terminal Ngeplang 2 AB 931 C 1 bulan X 2 55 TPS Asrama BRIMOB 2 AB 931 C 1 bulan X 2 Sumber: UPTD Kebersihan dan Pertamanan Kab. Kulon Progo, 2011 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) 1. TPA Ringin Ardi TPA Ringin Ardi terletak di Desa Karangsari Kecamatan Pengasih dengan luas kurang lebih 2 Ha. Penanganan sampah di TPA ini masih open dumping. Saat ini TPA Ringin Ardi sudah tidak beroperasi dan telah dipindahkan ke TPA Banyuroto. 2. TPA Banyuroto TPA Banyuroto terletak di dusun Tawang desa Banyuroto kecamatan Nanggulan dengan luas area ± 1,4 Ha, berada pada ketinggian m di atas permukaan laut dan secara astronomis terletak pada 7 o dan 110 o 14 BT. Jika dilihat letak kemiringannya > 40. Kondisi lahan secara umum merupakan tegalan dan jauh dari sumber-sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Kondisi topografi TPA terletak pada daerah topografi bergelombang, pada lahan perbukitan atas dan sebagian ledokan dengan beda tinggi 10 meter.

47 Gambar 3.4 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan Kabupaten Kulon Progo DIAGRAM SISTEM SANITASI PERSAMPAHAN Produk Input (A) User Interface (B) Pengumpulan Awal (C) Penampungan Setempat (D) Pengangkutan (E) Pengolahan Akhir Terpusat (F) Pembuangan Akhir/Daur ulang Kompos skala RT 3R di TPST Rumah Tangga TPA Sampah organik/ aniknor ganik Pasar/ Pertokoan Jalan Transfer Depo Reduce/ Pemulung Taman/ Fasum Sampah medis RS, Puskesma Incinerator

48 Tabel 3.18: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan Persampahan Input User Interface Pengumpulan Setempat Penampungan Sementara (TPS) Pengangkuta n (Semi)Peng olahan Akhir terpusat Pembuangan Akhir / Daur Ulang a b c d e f g Pertokoan sekitar Jl M Dawam Tong sampah Container Arm roll TPA Sampah Organik/ smph anorganik Pertokoan sekitar Jl. Sutijab Tong sampah Container Arm roll TPA Pasar Burung Gawok (Gapensi ) Tong sampah Container Arm roll TPA Permukiman & pertokoan Kedunggong Tong sampah TPS Dam truck TPA Permukiman & pertokoan Jl Khudori Tong sampah Container Arm roll TPA Permukiman & pertokoan Gayam Tong sampah TPS Dam truck TPA Permukiman & pertokoan JL Gayam Tong sampah Container Arm roll TPA Permukiman & pertokoan JL Brigjen Katamso Tong sampah Container Arm roll TPA Permukiman & pertokoan JL Sugiyono Tong sampah Container Arm roll TPA Permukiman Giripeni Tong sampah TPS Arm roll TPA Permukiman & pertokoan JL Tong sampah TPS Dam truck Diponegoro TPA Permukiman & pertokoan JL. Tong sampah Container Arm roll Sugiman TPA Pasar Mergosari / IKIP Tong sampah TPS Arm roll TPA Pasar Hewan Tong sampah TPS Dam truck TPA Permukiman & pertokoan Desa Pengasih Motor Sampah Tong sampah TPST Perkantoran & pertokoan Sekitar Kantor POLRES Ngramang Tong sampah TPS Dam truck TPA Perkantoran & Sekitar Jl Bayangkara Tong sampah TPS Dam truck TPA Perkantoran & Sekitar Jl Perwakilan Tong sampah TPS Dam truck TPA Perkantoran & Sekitar Rumdin Bupati Tong sampah TPS Dam truck TPA Produksi kompos/ Pemilahan

49 RSU ( non medis) & Permukiman di Tong sampah & Kantong TPS Dam truck sekitar Plastik TPA PasarTeteg Barat & sekitar Tong sampah Container Dam truck TPA Terminal Wates Tong sampah Container Dam truck TPA Pasar Bendungan Tong sampah Container Arm roll TPA Jl. Stasiun (Pasar Senggol) Tong sampah Container Dam truck TPA Pertokoan & perkantoran sekitar Gedung Kesenian Tong sampah Container Arm roll TPA Permukiman sekitar Puskesmas Tong sampah & kantong Temon plastik Container Arm roll TPA Pasar Wates Tong sampah Container Dam truck TPA Komplek perkantoran PEMDA Tong sampah Container Arm roll TPA Komplek DPRD Tong sampah Container Arm roll TPA Komplek Gereja Katolik Tong sampah Container Arm roll TPA Pasar Kelapa Tong sampah Container Arm roll TPA Gereja Jawa dan sekitar Tong sampah Container Arm roll TPA Permukiman dan perkantoran BPN sekitarnya Tong sampah Container Arm roll TPA Pasar Sentolo Tong sampah Container Arm roll TPA Pasar Jombokan Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Pripih Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Glaeng Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Temon Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Panjatan Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Keongan Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Sewu Galur Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Legi Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Brosot Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Kranggan Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Kenteng Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Dekso Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasar Nanggulan Tong sampah TPS Dam truck TPA Terminal Ngeplang Tong sampah TPS Dam truck TPA Asrama BRIMOB Tong sampah TPS Dam truck TPA

50 Sampah Medis Sampah Organik/ smph anorganik Rumah Tangga perorangan TPS Dam truck TPA Rumah Tangga perorangan Tong sampah TPS Dam truck TPA Rumah Tangga perorangan Tong sampah/kantong Lobang Produksi Galian Sampah plastik Galian kompos Rumah Tangga perorangan tong sampah/kantong Lobang Galian Sampah plastik Galian Tanah Rumah Tangga perorangan Kantong plastik Sungai Kantin/ RM Tong sampah Dam truck TPA Produksi kompos Tong sampah Transfer Depo Dam truck TPA RSU Wates ( medis ) Motor Sampah Incenerator Puskesmas ( medis ) Motor Sampah Incenerator PT Sampoerna Giripeni Tong sampah TPS Dam truck TPA PT Sun Chang Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasir Besi Trisik Tong sampah TPS Dam truck TPA RS Riski Amalia Temon Tong sampah TPS Dam truck TPA RS Riski Amalia Lendah Tong sampah TPS Dam truck TPA Pasir Besi Karangwuni Tong sampah TPS Dam truck TPA Pondok Pesantren Giripeni Tong sampah TPS Dam truck TPA

51 Tabel 3.19 Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Kulon Progo Kelompok Fungsi Teknologi yang Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Sumber Data digunakan Data A b C d e Jumlah Pasar 20 unit Pasar Jumlah sampah 72 m 3 DPU UPTD Kebersihan terangkut Jumlah Terminal 1 buah Terminal Jumlah sampah 6 m 3 DPU UPTD Kebersihan terangkut User Interface Rumah Tangga Jml KK KK DPU UPTD Kebersihan perorangan Pertokoan Jml Toko (ber-ijin) 829 Bappeda Kantin/ RM Menjadi satu dg Menjadi satu dg pasar/ pasar/ permukiman permukiman DPU UPTD Kebersihan Pengumpulan Setempat Tong sampah Jml Tong sampah 120 buah DPU UPTD Kebersihan Container Jml Container 14 buah DPU UPTD Kebersihan TPS Pasangan Jml TPS 14 buah DPU UPTD Kebersihan Tempat Penampungan Tertutup Jml TPS 13 buah DPU UPTD Kebersihan Sementara (TPS) Terbuka Jml TPS 26 buah DPU UPTD Kebersihan Transfer depo Jml Transfer depo 1 buah DPU UPTD Kebersihan Gerobak sampah Jml Gerobak sampah 13 buah DPU UPTD Kebersihan Becak sampah Jml Becak sampah 1 buah DPU UPTD Kebersihan Pengangkutan Dump truck besar Jml Dump truck besar 3 buah DPU UPTD Kebersihan Dump truck kecil Jml Dump truck kecil 2 buah DPU UPTD Kebersihan Arm roll besar Jml Arm roll besar 2 buah DPU UPTD Kebersihan

52 (Semi)Pengolahan Akhir terpusat Pembuangan Akhir / Daur Ulang Arm roll kecil Jml Arm roll kecil 3 buah DPU UPTD Kebersihan Mini truck (kijang) Jml Mini truck (kijang) 1 buah DPU UPTD Kebersihan Nama TPA TPA Banyuroto DPU UPTD Kebersihan TPA Kapasitas m 3 DPU UPTD Kebersihan Sampah terangkut 219 m3/ hari DPU UPTD Kebersihan Jml 4 buah Dinkes Incenerator Jml sampah medis dikelola 15,5 m3/hari Dinkes Produksi kompos Jml produksi 250 kg/ bln DPU UPTD Kebersihan Tanah Jml kk - DPU UPTD Kebersihan Daur ulang plastik Volume 15 m 3 / hari DPU UPTD Kebersihan Sungai Nama DAS Progo, Serang, DPU UPTD Kebersihan Bogowonto

53 Gambar 3.5 Peta Pelayanan Persampahan di Kabupaten Kulon Progo Kesadaran Masyarakat dan PMJK Salah satu asas dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengeloaan sampah adalah asas tanggung jawab. Masyarakat sebagai salah satu sumber sampah harus ikut memikul tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat penting terutama untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya. 1) Membersihkan lingkungan rumah sendiri,pekarangan. 2) Membersihkan jalan dan lingkungan sekitarnya serta tidak membuang sampah secara sembarangan 3) Menyediakan tempat sampah. Dari Hal tersebut penangan pengelolaan sampah di Kabupaten Kulonprogo peran masyarakat masih rendah karena tingkat kesadaran masyarakat masih rendah. Namun demikian ada beberapa kelompok

54 yang telah melaksanakan pengolahan sampah dengan 3 R walaupun belum maksimal seperti di satu kelurahan dan tiga desa. Hasilnya berupa pupuk kompos,pupuk organik cair dan hasil kerajinan dari sampah anorganik. Jenis Kegiatan Tabel 3.20 Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/ kecamatan Dikelola oleh masyarakat Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat Kelurahan/ Kecamatan RT RW Kel. Kec. Dikelola Pihak Swasta Keterangan TPST Tobanan, Pengasih - - V Bank Sampah Wetan Pasar, - V Wates Bank Sampah Wonosidi, Wates - V Bank Sampah Margosari, - - V Pengasih Ringinadi Karangsari Pengsih V Pengepul sampah di TPA Panjatan I, Panjatan V - Panjatan II, Panjatan V - Jenis Kegiatan Tabel 3.21 Pengelolaan Persampahan di tingkat kabupaten Dikelolaa oleh kabupaten Dikelola oleh Masyarakat Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat Dikelola Pihak Swasta L P L P L P L P Pengumpulan sampah dari rumah Pemilahan sampah di TPS Pengankutan sampah ke TPS Pengangkutan sampah ke TPA Pemilahan sampah di TPA Para penyapu jalan Upaya pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan upaya reduksi sampah di sumber penghasil sampah, yaitu di lingkungan rumah tangga. Salah satu cara melakukan reduksi sampah di lingkungan

55 rumah tangga adalah dengan membentuk kelompok masyarakat pengolah sampah. Berikut adalah kelompok masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat: Tabel 3.22 Daftar Program/Proyek Layanan Sanitasi Persampahan Berbasis Masyarakat Nama Sub Sektor Program / No Proyek / Layanan 1 Persampahan TPST Tobanan, Pengasih 2 Persampahan Bank Sampah Wetan Pasar, Wates 3 Persampahan Bank Sampah Wonosidi, Wates 4 Persampahan Bank Sampah Margosari, Pengasih 5 Kelompok Pengelola sampah plastik 6 Kelompok Pengelola sampah plastik Ringinadi Karangsari Pengsih Panjatan I, Panjatan Pelaksan a /PJ Satker PPLP Tahun Mulai Kondisi Sarana Saat ini Fungsi Tidak Fungsi Aspek PMJK Rusak PM JDR MBR 2011 V - - V V V KLH 2009 V - - V V V KLH 2011 V - - V V V KLH 2010 V - - V V V KLH V V V KLH V V V 7 Kelompok Panjatan II, Pengelola Panjatan sampah KLH V V V plastik Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun Pemetaan Media Penyebarluasan Informasi tentang pengelolaan Persampahan dilaksanakan oleh Dinas PU UPTD Kebersihan dan Pertamanan di Radio Binangun, sehingga masyarakat mempunyai pengertian dalam pengelolaan persampahan khususnya Retribusi Sampah yang diatur dalam Perda Retribusi Persampahan (Tabel 3.23 ). Dari hasil kajian di Kabupaten Kulonprogo media komunikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo tentang Persampahan seperti pada Tabel 3.24.

56 Tabel 3.23 Kegiatan komunikasi Tentang Persampahan yang ada di Kabupaten Kulon Progo No Kegiatan 1 Konsultasi publik Perda Retribusi Persampaha n (Radio Binangun) 2 Penyuluhan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Sumber: DPU CK, KLH Tahu n Dinas pelaksan a Tujuan kegiatan 2012 Dinas PU Mensosialisasika n rencana perda retribusi persampahan 2009 KLH Mensosialisasika n pengelolaan sampah rumah tangga dengan benar Khalayak sasaran Masyaraka t Masyaraka t Pesan kunci Partisipasi masyarakat dalam pengeloaan sampah Meningkatka n kesadaran pengelolaan sampah Pembelajara n Sampah adalah tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah serta swasta - Tabel 3.24 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo tentang Persampahan No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci 1 Radio Binangun Taks show Perda Retribusi Sampah 2 Harian Jogja Berita Kulonprogo Kampanyekan Sampah Jadi Barang Ekonomis 3 KR Radio Berita DPRD Kudus Belajar Sampah Di Kulon Progo 4 Berita Bupati cita-citakan adipura Perda Retribusi Sampah Nilai ekonomis sampah dan Memperpanjang umur TPA Sistem pengelolaan sampah di Kulon Progo menghilangkan bak-bak sampah pada akhir 2012 ini, dan pengelolaan Pendapat Media Positif Positif - positif

57 5 Radar Jogja Berita Terapkan Lelang Kepedulian, Akui Kesadaran Masyarakat Rendah 6 Tribun Jogja Berita Para pengusaha dari Swiss siap menanamkan modalnya di bidang pengolahan sampah di Kabupaten Kulonprogo 7 Harian Seputar Indonesia Berita Semakin peliknya persoalan persampahan di Bantul, sleman dan Kota Yogyakarta Sumber: Media Center Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 sampah di rumahrumah warga Peran serta KSM Sampah dalam pengelolaan sampah domestik di Desa Pengasih Selama ini sampah sering menjadi permasalahan di banyak daerah. Namun, jika dikelola baik dan profesional, sampah bisa mendatangkan pemasukan cukup besar Kabupaten Kulonprogo menjadi pilot project pengelolaan sampah Tabel 3.25 Kerjasama terkait Sanitasi Persampahan No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Sanitasi Mitra Kerja Sama Bentuk Kerjasama 1 Penyediaan sarana sampah Bak sampah Bank BPD Material 2 Mobil Hijau Pengelolaan sampah PKK, Darma Wanita Pelatihan Penyuluhan 3 Penyuluhan pengelolaan sampah rumah tangga Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Stikes Aisyiyah Yogyakarta MoU dengan Pemdes 4 Penyuluhan pengelolaan sampah rumah tangga di Wates 5 Penyuluhan Pembuatan Briket Sampah 6 Penyuluhan pengelolaan sampah rumah tangga Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Daur ulang sampah Pengelolaan Sampah Rumah Jejaring Pengelola sampah DI Yogyakarta Jejaring Pengelola sampah DI Yogyakarta Karang taruna se- Kec. Pengasih Karangsewu Galur Pelatihan & Penyuluhan di Wates Pelatihan & Penyuluhan di Kec. Panjatan Penyuluhan di Kec. Pengasih

58 Tangga 7 Pembuatan Kompos & Briket Bioarang Daur ulang sampah PPLH Regional Jawa Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 Pelatihan Tabel 3.26 Daftar Mitra Potensial Sanitasi Persampahan No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama 1 Pengelolaan Tim Penggerak PKK Kab. Kulonprogo persampahan 2 Stikes Aisyiyah Yogyakarta Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3 Jejaring Pengelola sampah DI Pengelolaan Sampah Yogyakarta Rumah Tangga 4 Jejaring Pengelola sampah DI Pembuatan Briket Yogyakarta Sampah Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 Pelatihan Penyuluhan & Pelatihan Penyuluhan & Pelatihan Penyuluhan & Pelatihan Partisipasi Dunia Usaha Di Kabupaten Kulonprogo sudah ada Kelompok masyarakat yang melakukan pemilahan terhadap sampah dan mengolahnya menjadi kompos walaupun baru satu yaitu di Desa Pengasih. Untuk kelompok pengelola sampah plastik sudah ada di beberapa lokasi yaitu di Kecamatan Pengasih dan Kecamatan Panjatan. Tabel 3.27 Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Kulon Progo No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis kegiatan A B C D 1 KSM Tobanan Pengasih 2012 Pemilahan sampah dan komposting 2 Kelompok Pengelola sampah Ringinadi Karangsari Pengasih 2006 Pengelolaan sampah plastik 3 Kelompok Pengelola sampah Panjatan I, Panjatan 2008 Pengelolaan sampah plastik 4 Kelompok Pengelola sampah Panjatan II, Panjatan 2008 Pengelolaan sampah plastik Pendanaan dan Pembiayaan

59 Belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo ( SKPD terkait ) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan persampahan sejak lima tahun terakhir, selengkapnya pada Tabel 3.28 : Tabel 3.28 Ringkasan pendapatan (pendanaan) dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan No Subsektor/SKPD 2007 ( Rp ) 2008 ( Rp ) 2009 ( Rp ) 2010 ( Rp ) 2011 ( Rp ) Rata-rata ( Rp ) Pertumbuhan (%) 1 Persampahan 1,152,730,100 1,023,762, ,011, ,895, ,237, ,127,

60 3.3.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Isu Strategis Pengelolaan sampah Kabupaten Kulonprogo antara lain: 1) Masih kurangnya truk sampah. 2) Tranfer depo yang ada sudah tidak mampu menampung volume sampah kota. 3) Belum adanya perda persampahan yang memayungi pengelolaan persampahan ( Perda Pengelolaan Persampahan). 4) Pengelolaan sampah dengan sistem sanitary landfill dilaksanakan dengan controlled landfill karena terkendala besarnya biaya operasional. 5) Kekurangan tenaga operasional untuk pelayanan langsung ke masyarakat. 6) Adanya penolakan warga masyarakat dalam penempatan TPS (Tempat Penampungan Sementara). 7) Sungai dan badan air masih tercemar sampah. 8) Sampah masih dinilai sebagai barang buangan yang tidak bermanfaat secara ekonomis. 9) Masih kurangnya peran masyarakat dalam mengelola sampah.

61 3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan Kelembagaan Tabel 3.29 : Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan Fungsi PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Pemangku Kepentingan Pemerintah Kab. Swasta Masyarakat Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan PENGELOLAAN Membersihkan saluran drainase lingkungan Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya - - Pengembang RT/ RW/ Dusun - RT/ RW/ Dusun Pengembang RT/ RW/ Dusun Pengembang RT/ RW/ Dusun - - RT/ RW/ Dusun

62 lingkungan skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Tabel 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Kulonprogo Ketersediaan Pelaksanaan Peraturan DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam Ada (Sebutkan) -RPJMD -Renstra -Perbup No.54 Th 2009 tentang Pedoman Penyediaan fasilitas drainase -RPJP Tidak Ada - Tidak Ada - Tidak Ada Efektif Dilaksanaka n Belum Efektif Dilaksanak an - - Belum Efektif Tidak Efektif Dilaksanak an Keterangan

63 memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan - Tidak Ada - Tidak Ada

64 Struktur Organisasi Pengelola Drainase berdasarkan Perda No.3 tahun 2008 adalah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya KEPALA SEKERTARIS SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAA N SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG BINA MARGA BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TEKNIS TATA RUANG BIDANG PENGAIRAN SEKSI PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN JALAN SEKSI GEDUNG DAN UMUM SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JEMBATAN SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG SEKSI PEMELIHARAAN JALAN SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKSI PERENCANAAN TATA RUANG KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU UPTD Penyelenggaraan Pengelolaan Drainase

65 c. Tugas dan kewenangan Bidang Cipta Karya Seksi Penyehatan Lingkungan Tugas dan kewenangan bidang Ciptakarya Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum sesuai Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2008 Tugas dan kewenangan : menyelenggarakan melaksankan pengelolaan penertiban, pembangunan di bidang teknik penyehatan lingkungan Sistem dan cakupan pelayanan Secara umum permasalahan drainase adalah akibat sistem yang kurang memadai dan kurang menjangkau daerah-daerah yang rawan genangan. Selain itu sistem drainase yang ada kurang terpelihara, sehingga pada waktu musim penghujan drainase yang ada macet karena terhalang kotoran atau sampah yang ada di dalam saluran yang mengakibatkan genangan di lingkungan pemukiman. Sistem jaringan drainase perkotan umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu : 1. Sistem Drainase Mayor, Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer, kanal-kanal atau sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini. 2. Sistem Drainase Mikro, Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, gorong-gorong, saluran drainase kota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar. Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.

66 Dalam PPSP, sistem drainase yang menjadi tangung jawab daerah (kabupaten/kota) adalah sistem Drainase Mikro. Kondisi genangan/banjir dan kondisi pengelolaan drainase di kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut : Gambar 3.6 Diagram Sistem Sanitasi Drainase Kabupaten Kulon Progo Produk Input (A) User Interface (B) Pengumpulan dan Penampungan/ Pengolahan Awal (C) Pengangkutan/ Pengaliran (D) ( Semi/ Pengolahan akhir terpusat ) (E) Daur ulang dan atau pembuangan akhir Grey Water Air cucian dapur Tempat cuci piring/ makanan Saluran Air Badan air/ tanah Sungai Badan air/ tanah Air untuk mandi Air kamar mandi Saluran Air Sungai Air cucian Badan air/ tanah Tempat cuci baju/ mobil Saluran Air Sungai tanah Atap bangunan Talang Sungai Saluran Air Jalan /Ruang publik Tanah Sungai Saluran Air

67 Tabel 3.31 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan Drainase Lingkungan Input User Interface Penampun gan Awal Pengaliran Pengolaha n Akhir Pembuangan/ Daur Ulang Kode/Na ma Aliran Air Cucian Tempat cuci Tanah D 1 dapur piring/ makanan Tempat cuci Selokan D 2 piring/ makanan Tempat cuci - Drainase/ - Sungai D 3 piring/ makanan Saluran air Air untuk Kamar mandi Tanah D 4 mandi Kamar mandi - Drainase/ - Selokan/ D 5 Saluran air Sungai Air cucian Tempat cuci Tanah D 6 baju/ mobil Tempat cuci - Drainase/ - Sungai D 7 baju/ mobil Saluran air Atap Talang Tanah D 8 Bangunan Talang - Drainase/ - Sungai D 9 Saluran air Jalan Tanah D 10 /Ruang Sungai D 11 publik - - Drainase/ Saluran air - Sungai D 12 Kelompok Fungsi Tabel 3.32 Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Kulon Progo Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber Data b b c d e User Interface Tempat cuci piring/ makanan Jumlah Tidak tersedia - User Interface Kamar mandi Jumlah Tidak tersedia - User Interface Tempat cuci baju/ mobil Jumlah Tidak tersedia - User Interface Talang Jumlah Tidak tersedia - Pengaliran Drainase/ Sal Air Luas pelayanan 621,87 km2 Bappeda Pembuangan/ Tanah Daur Ulang - Sungai Nama DAS Bogowonto, Progo, Serang DPU

68 Gambar 3.7 Peta Penanganan Drainase di Kabupaten Kulon Progo Kesadaran Masyarakat dan PMJK Masyarakat/pihak swasta dalam perana penanganan drainase masih terbatas,terutama pada lingkungan perumahan pribadi.sehingga diharapkan semua pihak terutama pemangku kebijakan melakukan kesepakatan/kesediaan untuk aktif dalam pembangunan organisasi pengelola/pemeliharaan saluran drainase permukiman seperti : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/PKK

69 Lokasi Kecamatan Nama Aliran Sungai Luas (km²) Sumber : RPJMD kab kulonprogo Tabel 3.33 Kondisi Drainase saat ini dan Pemangku Kepentingan Kondisi Drainase Saat Ini Lancar Tidak Ada Pembersihan Drainase Rutin Tidak Rutin Pemeri ntah Kab Pengelola oleh Kelur ahan Masyarak at (RT /RW) L P Swa sta Bangunan Di Atas Saluran Kec. Kokap DAS Waduk Sermo Kec. Kokap; DAS Sungai Serang Girimulyo; Wates; Temon Kec. Kokap; DAS Bendung Girimulyo Clereng Kec. Nanggulan; DAS Bendung Girimulyo; Kokap Pengasih Kec. Kalibawang, DAS Bendung Jelog Girimulyo; Nanggulan; Sentolo Kec. Kalibawang, Girimulyo; Nanggulan; Sentolo DAS Bendung Papah Kec. Kokap; Wates; Girimulyo; Panjatan DAS Bendung Pekik Jamal Ada Tida k ada

70 Tabel 3.34 Daftar program proyek layanan yang berbasis masyarakat No Sub Sektor Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun Mulai 1 Drainase PPIP DPU 2009, 2011, Drainase PNPM P2KP DPU 2009, 2010, 2011, 3 Drainase Program Pengendalian Banjir Bappeda, DPU, DPUP- ESDM, BBWSSO, masyarakat 4 Drainase PNPM PPK Bapermas 2008, 2009 Sumber : DPU CK, Bapermas Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR

71

72 3.4.4 Pemetaan Media Tabel 3.35 Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo No. Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana Tujuan Kegiatan 1 Sosialisasi 2005 DPU CK Agar rencana pelaksanaan Pembangunan menjadi Sal Drainase lancar & bangunan terpelihara 2 Sosialisasi rencana Pembangunan Sal Drainase Sumber : DPU CK 2012 DPU CK Agar pelaksanaan menjadi lancar & bangunan terpelihara Khalayak Sasaran Masyarakat Kec. Galur Masyarakat Kec. Wates Pesan Kunci Masyarakat agar mensukseskan kegiatan tsb Masyarakat agar mensukseskan kegiatan tsb Pembelajaran Pelibatan masyarakat dalam pemeliharaan Pelibatan masyarakat dalam pemeliharaan Tabel 3.36 Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo No. Nama Media Jenis Acara Isu yang diangkat Pesan Kunci Pendapat Media 1 Indosiar Berita Korban banjir di Kulonprogo tidak di relokasi 2 Harian Jogja Berita Pendangkalan di sepanjang drainase Rowo Jembangan (Srikayangan) memicu munculnya banjir 3 press.com Berita Bhakti Karangtaruna bangun Drainase dan Taman Pemdes Sukoreno Desak Normalisasi Rowo Jembangan Bhakti Karangtaruna 2007 Positif menggali kepedulian 4 KR radio Berita Warga masyarakat pedukuhan Sengir bersama anggota Kodim 0731 Kulonprogo melakukan pembangunan corblock masyarakat untuk memelihara jalan yang dibangun, terutama drainase, sehingga tanah maupun lumpur di Positif menggali kepedulian

73 5 Majalah Trobos edisi Maret om/, Tanggal 06/26/2012, sumber SoloPos Berita Berita dan drainase ( TMMD ) musim hujan tidak menutup corblock. Ribuan ayam mati Air di kawasan itu menderita Malaria like memang tidak Disease (MLD) karena bergerak karena drainase yang buruk di dekat pantai. Sangat wilayah pantai selatan kondusif bagi perkembangan vektor. Limbah Laundry Di Kulonprogo Mengkhawatirkan Belum mempunyai IPAL Komunal Positif, segera di tindaklanjuti Sumber : Media Center Kab Kulonprogo Tabel 3.38 Daftar Mitra Potensial No. Nama Mitra Jenis Kegiatan sanitasi Bentuk Kerjasama 1 Karang Taruna Kab Pembangunan Drainase dan Fisik Kulonprogo Taman 2 TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Pembangunan Drainase dan Jalan Fisik, menggali keswadayaan warga 3 STTNas Yogyakarta Penyuluhan Sanitasi Lingkungan di Desa Donomulyo Kec. Nanggulan KKN Partisipasi Dunia Usaha Untuk meningkatkan pelayanan fasilitas sanitasi sebagai prasarana dasar untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat diperlukan kemitraan dengan pihak luar/ swasta/ dunia usaha. Adapun bentuk kerjasama yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo adalah ( Tabel 3.39 ):

74 Tabel 3.39 Penyedia layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan di Kabupaten Kulon Porgo No. Nama Provider Tahun Mulai Operasi Jenis Kegiatan 1 Karang Taruna Kab Kulonprogo 2008 Pembangunan Drainase dan Taman 2 TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2012 Pembangunan Drainase dan Jalan 3 STTNas Yogyakarta 2010 Penyuluhan Sanitasi Lingkungan di Desa Donomulyo Kec. Nanggulan Pendanaan dan Pembiayaan Belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo ( SKPD terkait ) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan drainase cenderung mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir, selengkapnya pada Tabel 3.40 : Tabel 3.40 Ringkasan pendapatan dan Belanja dari Subsektor pengolalaan Drainase Lingkungan No. Subsektor/ SKPD 2007 ( Rp ) 2008 ( Rp ) 2009 ( Rp ) 2010 ( Rp ) 2011 ( Rp ) Rata-rata ( Rp ) Pertum buhan (%) 1 Drainase 2,447,188,290 1,849,773, ,245, ,641, Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Kondisi saluran drainase Kabupaten Kulonprogo sering menghadapi permasalahan yang di hadapi antara lain 1) Lemahnya kapasitas SDM manajemen sub sektor drainase. 2) Anggaran pengelolaan drainase yang bersumber dari APBD sangat kecil. 3) Kapasitas saluran drainase masih kurang sehingga berakibat terjadinya luapan. 4) Belum semua kawasan perkotaan memiliki saluran drainase. 5) Belum ada masterplan drainase di Kabupaten Kulon Progo. 6) Banyak terjadi pendangkalan pada saluran drainase. 7) Sudah terbangunnya sarana drainase tetapi sebagian besar sudah rusak dan belum berfungsi secara optimal.

75 8) Lahan pembangunan drainase terkendala karena melintasi tanah milik warga. 9) Saluran drainase digunakan untuk pembuangan limbah rumah tangga. 10) Sebagian wilayah terjadi genangan pada saat musim penghujan.

76

77 3.5. Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Pengelolaan Air Bersih Air bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Sedangkan air minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002). Sumber air bersih dapat dibedakan atas : 1) Air Hujan; 2) Air Sungai dan Danau; 3) Mata Air; 4) Air Sumur Dangkal; dan 6) Air Sumur Dalam. Pencemaran air, udara, dan tanah masih belum tertangani secara optimal karena aktivitas pembangunan yang kurang memerhatikan aspek kelestarian fungsi lingkungan. Pencemaran air di Kabupaten Kulon Progo pada umumnya, adalah adanya indikasi tingginya bakteri coly, kandungan kapur, dan Fe. Pada lokasi-lokasi khusus, terindikasi adanya logam berat pada kandungan air minum pada daerah penambangan emas Kokap dan penggunaan pestisida yang kurang terkontrol pada daerah pertanian sangat menganggu keseimbangan kualitas air tanah di sekitarnya. Pada musim kemarau panjang mengalami masalah kekeringan. Selain kekurangan air untuk mengairi lahan pertanian, masyarakat pun menghadapi kekurangan suplai kebutuhan air untuk konsumsi dan kebutuhan sanitasi (MCK). Asumsi yang digunakan dalam menghitung jumlah pengguna air bersih adalah meliputi : a) jumlah pelanggan PDAM; b) jumlah pengguna air dari mata air terlindung (SPAM Des); c) jumlah pengguna air bersih dari sumur terlindung; dan d) jumlah pengguna air bersih dari Penampungan Air Hujan (PAH). Dari rumah tangga yang ada pada tahun 2010 terdapat sejumlah rumah tangga yang telah menggunakan air bersih sebagaimana dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

78 Tabel 3.41 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Kulon Progo ( PDAM ) No Uraian Satuan Sistem Perpipaan 1 Pengelola PDAM 2 Tingkat Pelayanan 55,77 % 3 Kapasitas Produksi 112,12 Lt/detik 4 Kapasitas Terpasang 253,5 Lt/detik Keterangan 5 Jumlah Sambungan Rumah (total) SR 6 Jumlah Kran Air Unit 1 SR = 2 Kran 7 Kehilangan Air (UFW) % 8 Retribusi tariff (rumah Tangga) Rp /M3 9 Jumlah Pelanggan per Kecamatan a) Temon 756 SR b) Wates SR c) Panjatan SR d) Galur e) Lendah 692 SR f) Sentolo SR g) Pengasih SR h) Kokap SR i) Girimulyo 544 SR j) Nanggulan 450 SR k) Kalibawang 888 SR l) Samigaluh - Sumber : PDAM Kab. Kulonprogo, 2012

79 Gambar 3. 7 Peta cakupan Pelayanan Air Bersih ( Peta Jaringan PDAM ) Sumber : PDAM Kab. Kulonprogo, 2012 Gambar 3. 8 Skema Sistem Pelayanan Air Bersih ( Peta Jaringan PDAM ) S K E M A S I S T E M P E L A Y A N A N S is tem C le re n g S is tem S er m o S is tem S en to lo S is tem G alu r S is tem B a n jar o y o / B an ja ra r u m U n it P e lay an a n S is tem G r av itas i S is tem P o m p a R en can a S is tim Le n d ah

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan) Jumlah Jumlah Jml Tempat

Lebih terperinci

Profil Sanitasi Wilayah

Profil Sanitasi Wilayah BAB 3 Profil Sanitasi Wilayah 3.1. Kajian Wilayah Sanitasi Wilayah kajian sanitasi Kabupaten Nias adalah desa yang menjadi area sampel studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III Profil Sanitasi Wilayah

BAB III Profil Sanitasi Wilayah BAB III Profil Sanitasi Wilayah 3.1. Perkembangan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Takalar Tahun 2008-2012 Tabel 3.1 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Takalar Tahun 2008 2012 No Uraian Belanja

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI 5.1 Area Berisiko sanitasi Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI 5.1 Area Berisiko Sanitasi Area berisiko sanitasi ditentukan berdasarkan tingkat resiko sanitasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI 5.1 Area Berisiko sanitasi Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan

Lebih terperinci

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR III - 1

Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR III - 1 3.1. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene 3.1.1. Tatanan Rumah Tangga 3.1.2. Tatanan Sekolah 3.2. Pengelolaan Air Limbah Domestik 3.2.1 Kelembagaan Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR III

Lebih terperinci

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi Lampiran 2: Hasil analisis SWOT Tabel Skor untuk menentukan isu strategis dari isu-isu yang diidentifikasi (teknis dan non-teknis) untuk sektor Air Limbah di Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat tentang gambaran umum situasi sanitasi Kabupaten Pesawaran saat ini, Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara. lain:

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara. lain: BAB I PENDAHULUAN Program dan dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, juga merupakan

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Percepatan Pembangunan Sanitasi 18 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari penyusunan Sanitasi Kabupaten Pinrang yang memaparkan mengenai tujuan, sasaran dan strategi

Lebih terperinci

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal Lampiran 5 Diskripsi Program Utama A. Komponen Air Limbah Domestik 1. Program Penyusunan Outline Plan Air Limbah Kota sabang belum memiliki Qanun atau Peraturan Walikota; mengenai pengelolaan air limbah,

Lebih terperinci

Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Tabel 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Merangin...

Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Tabel 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Merangin... Daftar Isi Kata Pengantar Bupati Merangin... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Peta... vi Daftar Gambar... vii Daftar Istilah... viii Bab 1: Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Landasan

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015 KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015 No PERMASALAHAN MENDESAK ISU-ISU STRATEGIS TUJUAN SASARAN INDIKATOR STRATEGI INDIKASI PROGRAM INDIKASI KEGIATAN A SEKTOR AIR LIMBAH A TEKNIS/AKSES 1 Belum

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA Permasalahan Mendesak Isu-Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan SISTEM PENGELOLAAN AIR A. Sistem/Teknis a.

Lebih terperinci

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun .1 Visi dan Misi Sanitasi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode

Lebih terperinci

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017 Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DATA SEKUNDER PADA BAB 2

KEBUTUHAN DATA SEKUNDER PADA BAB 2 KEBUTUHAN DATA SEKUNDER PADA BAB 2 Tabel 2.1 Luas daerah dan pembagian daerah administrasi Tabel 2.2 Jumlah Penduduk perkecamatan dan rata-rata kepadatannya Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Lebih terperinci

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pengelolaan pembangunan air limbah domestik Kota Tangerang yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 100% terlayani (universal akses)

Lebih terperinci

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan dan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kota. Kabupaten Pesisir Barat merumuskan strategi layanan sanitas didasarkan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL SANITASI WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA

BAB III PROFIL SANITASI WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA BAB III PROFIL SANITASI WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA Secara umum kondisi pengelolaan sanitasi Kabupaten masih belum memadai hal ini dikarenakan beberapa faktor, utamanya masih terbatasnya infrastruktur

Lebih terperinci

BAB 5 STRATEGI MONEV

BAB 5 STRATEGI MONEV BAB 5 STRATEGI MONEV Monitoring dan Evaluasi yang akan dilakukan repetitive triwulan (tiga bulanan), semester (enam bulanan) dan tahunan. Kesepakatan MonEv ini akan ditinjau secara rutin pada Dokumen MPSS

Lebih terperinci

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi BAB IV Strategi Pengembangan Sanitasi Program pengembangan sanitasi untuk jangka pendek dan menengah untuk sektor air limbah domestik, persampahan dan drainase di Kabupaten Aceh Jaya merupakan rencana

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Dari hasil evaluasi yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pembuangan air limbah di lingkungan permukiman pesisir Kelurahan Tanjung Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Tujuan Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Secara umum kegiatan pengelolaan limbah cair di Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan cukup

Lebih terperinci

BAB 5: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 5.1 AREA BERESIKO SANITASI. Hal 5-1

BAB 5: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 5.1 AREA BERESIKO SANITASI. Hal 5-1 BAB 5: Hal 5-5. AREA BERESIKO SANITASI Penetapan area beresiko sanitasi di Kota Banjarbaru didapatkan dari kompilasi hasil skoring terhadap data sekunder sanitasi, hasil studi EHRA dan persepsi SKPD terkait

Lebih terperinci

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT A. Sub Sektor Air Limbah Domestik Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) Sektor Air Limbah Domestik Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi (SWOT) Indikasi Program Indikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT ANALISIS SWOT Air Limbah Domestik A. Analisa SWOT O lingkungan mendukung agresif stabil w lemah selektif berputar Besar-besaran kuat s * (-39 : -24) ceruk terpusat lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN Pembangunan sanitasi sekarang ini masih berjalan lambat karena dipengaruhi oleh beberapa hal. Sanitasi merupakan kebutuhan yang mempunyai

Lebih terperinci

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0% Strategi Sanitasi Kota Kota Subulussalam BAB V STRATEGI MONEV Tabel 5.1: Matriks Kerangka Logis Tujuan: Tersedianya layn IPLT Data Dasar Sasaran Indikator Sumber Nilai & Tahun Adanya Masyarakat 0% EHRA

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Dari hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap sub-sektor sanitasi maka telah dirumuskan tentang tujuan, sasaran dan strategi. Tujuan

Lebih terperinci

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Bab ini merupakan strategi sanitasi kota tahun 2013 2017 yang akan memaparkan tentang tujuan, sasaran/target serta strategi sub sektor persampahan, drainase, air limbah serta aspek PHBS. Penjelasan masingmasing

Lebih terperinci

Ringkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016

Ringkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016 Ringkasan Studi EHRA Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau dapat juga disebut sebagai Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan, merupakan sebuah studi partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI STRATEGI SANITASI KABUPATEN 2013-2017 BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Monitoring

Lebih terperinci

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3 Strategi layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan Tujuan dan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kabupaten. Rumusan strategi Kota Ternate untuk layanan

Lebih terperinci

DUSUNKU SEHAT DENGAN BEBAS ASAP ROKOK

DUSUNKU SEHAT DENGAN BEBAS ASAP ROKOK DUSUNKU SEHAT DENGAN BEBAS ASAP ROKOK Oleh : Natalia Sri Karuniawati, SKM Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,

Lebih terperinci

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK PEMERINTAH BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Tabel 6.1 Capaian Stratejik AIR LIMBAH Tujuan : Tersedianya infrastruktur pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar teknis dan menjangkau

Lebih terperinci

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA TAHUN LOGO2013 VISI Terciptanya Kondisi Lingkungan Masyarakat yang Sehat dan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi Kabupaten Pesisir Barat memiliki beberapa permasalahan pembangunan. Antara lain permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari persoalan kemiskinan yang mempunyai

Lebih terperinci

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI Oleh: MADE YATI WIDHASWARI NRP. 3310 202 712 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. NIEKE KARNANINGROEM,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT SANITASI

4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT SANITASI 4 4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT SANITASI Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat,

Lebih terperinci

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR IPLT Keputih Kota Surabaya DESEMBER 2010 1 A. Gambaran Umum Wilayah; Geografis Kota Surabaya terletak antara 112 36 112 54 BT dan 07 21 LS, dengan

Lebih terperinci

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab ini merupakan inti dari Sanitasi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2017, yang akan memaparkan tentang isu strategis, permasalahan mendesak, tujuan, sasaran dan

Lebih terperinci

BAB. III Profil Sanitasi Kabupaten Jembrana

BAB. III Profil Sanitasi Kabupaten Jembrana BAB. III Profil Sanitasi Kabupaten Jembrana 3.1. Promosi Higiene dan Sanitasi di Kabupaten Jembrana Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam meningkatkan sanitasi lingkungan baik

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 5 Strategi Monitoring dan Evaluasi 1.1 Kerangka Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Monitoring dapat diartikan sebagai proses rutin pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA Bab empat ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Bontang tahun 2011-2015 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi 5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja kabupaten, hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1 BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG Rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan layanan

Lebih terperinci

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016 Lampiran- Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 06 I. Air Limbah a. Identifikasi isu isu strategis NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah ada dinas yang menangani

Lebih terperinci

BAB. III Profil Sanitasi Kabupaten Jembrana

BAB. III Profil Sanitasi Kabupaten Jembrana BAB. III Profil Sanitasi Kabupaten Jembrana 3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene 3.1.1 Tatanan Rumah Tangga Studi EHRA di Kabupaten Jembrana adalah studi yang relatif pendek (sekitar

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Air Limbah Domestik Penetapan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestik dilakukan berdasarkan misi pengembangan sanitasi yang diturunkan

Lebih terperinci

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Salatiga tahun 2013-2017 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian serta strategi

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI Strategi layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi

Lebih terperinci

B A B I I I ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

B A B I I I ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA B A B I I I ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1 ENABLING AND SUSTAINABILITY ASPECT Aspek-aspek non teknis yang menunjang keberlanjutan program dimaksudkan dalam bagian ini adalah isu-isu

Lebih terperinci

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk: Pada bab ini berisi strategi untuk melakukan monitoring dan evaluasi dengan fokus kepada monitoring dan evaluasi Strategi Kota (SSK) yang telah ditetapkan dalam bab-bab sebelumnya. Tujuan pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI 2.1. Visi Misi Pembangunan Sanitasi Viisi Kabupaten Kulon Progo seperti yang tertera dalam rencana Pembangunan Jangka panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI Oleh: WIDYA LAILANY 3310202707 Dosen Pembimbing: Prof. Ir. JONI HERMANA, MScES,PhD Program Magister Teknik Prasarana

Lebih terperinci

MAKSUD & TUJUAN ISU STRATEGIS & PERMASALAHAN AIR LIMBAH. Tujuan umum : KONDISI EKSISTING

MAKSUD & TUJUAN ISU STRATEGIS & PERMASALAHAN AIR LIMBAH. Tujuan umum : KONDISI EKSISTING LATAR BELAKANG Permasalahan sanitasi di Kabupaten Mamasa merupakan masalah yang harus segera mendapatkan perhatian serius baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Berdasarkan pengalaman masa lalu pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kab. Bima berjalan secara lamban, belum terintegrasi dalam suatu perencanaan komprehensipif dan

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

ISSU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN. Jumlah KK yang tidak mempunyai jamban dari 30% menjadi 0% di tahun 2018

ISSU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN. Jumlah KK yang tidak mempunyai jamban dari 30% menjadi 0% di tahun 2018 KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) AIR LIMBAH PERMASALAHAN MENDESAK ISSU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN PERNYATAAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 30% penduduk Wakatobi tidak memiliki jamban

Lebih terperinci

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap hari manusia menghasilkan air limbah rumah tangga (domestic waste water). Air limbah tersebut ada yang berasal dari kakus disebut black water ada pula yang

Lebih terperinci

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota. A. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) A.1. KERANGKA KERJA LOGIS AIR LIMBAH Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan Belum adanya Master Plan dan peta Pengelolaan air limbah domestik Mendapatkan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 45 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Sukabumi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Peningkatan akses layanan air limbah rumah tangga menjadi 85 90 % pada akhir

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pengolahan air limbah permukiman secara umum di Kepulauan Aru ditangani melalui sistem setempat (Sistem Onsite). Secara umum

Lebih terperinci

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah Deskripsi Program/ Sanitasi Kabupaten Tapanuli Tengah A. Program/ Air Limbah Nama Program/ Pembangunan MCK Komunal - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BABS dan mempunyai jamban yang aman /

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI DAN YANG SEDANG DIRENCANAKAN

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI DAN YANG SEDANG DIRENCANAKAN BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI DAN YANG SEDANG DIRENCANAKAN 4.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Lebih terperinci

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1 Bab I PENDAHULUAN Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/kota yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

Page 1. Tingkat

Page 1. Tingkat Page 1 DAFTAR REKAP JUMLAH SISWA SEKOLAH KAB. KULON PROGO PER 31 AGUSTUS 2013 CALON PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2013 - TRIWULAN I TAHUN 2014 No Nama Sekolah Jenjang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Bab ini menjelaskan mengenai strategi sanitasi yang mencakup tidak hanya aspek teknis saja tetapi juga aspek non teknis (kelembagaan, pendanaan, komunikasi, partisipasi

Lebih terperinci

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3. RENCANA KEGIATAN AIR LIMBAH Salah satu tujuan utama pembangunan air limbah domestik Kabupaten Bombana yaitu Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik

Lebih terperinci

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek Buang Air Besar Sembarangan

Lebih terperinci

KOTA TANGERANG SELATAN

KOTA TANGERANG SELATAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN Pertemuan Konsultatif-1 KOTA TANGERANG SELATAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN POKJA AMPL KOTA TANGERANG SELATAN 011 Daftar Isi 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Tujuan pengembangan air limbah : Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Bab IV ini merupakan inti dari Strategi Pengambangan Sanitasi Kota Tebing Tinggi tahun 2016-2020 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) Tabel 1. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan mendesak Tingginya Praktek BABS hingga saat ini sebesar 33,20% (13.230 KK) Isu-isu Strategis Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran

Lebih terperinci

Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah

Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah Pertemuan konsultasi ini mengkonsultasikan perumusan visi dan misi, tujuan dan sasaran, penetapan sistem dan zona sanitasi, serta penetapan layanan, termasuk rumusan

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1. ASPEK NON TEKNIS Perumusan Isu strategis berfungsi untuk mengontrol lingkungan baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi

Lebih terperinci

PPSP BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH BUKU PUTIH SANITASI Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

PPSP BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH BUKU PUTIH SANITASI Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH 3.1. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA Kabupaten Lampung Tengah dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

PPSP BAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN MELAWI

PPSP BAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN MELAWI BAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN MELAWI Tabel 3.1 Perhitungan Pendanaan APBD Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2009 Sampai dengan Tahun Anggaran 2013 No Uraian Belanja (Rp.) 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

Lebih terperinci

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 RENCANA KEGIATAN AIR LIMBAH Salah satu tujuan utama pembangunan air limbah domestik Kabupaten Bombana yaitu Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik

Lebih terperinci