Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun"

Transkripsi

1 .1 Visi dan Misi Sanitasi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah daerah dalam penanganan sanitasi sekaligus merupakan sebuah rangkaian dokumen perencanaan daerah bersama-sama dengan Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pulau Taliabu -2020, maka visi sanitasi di dalam Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu Tahun haruslah memiliki keterkaitan terhadap pencapaian visi RPJMD Kabupaten Pulau Taliabu sebagai kesinambungan pembangunan daerah. Penetapan visi daerah, sebagai bagian dari perencanaan strategis pembangunan daerah merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu daerah mencapai kondisi yang diharapkan. Pada dasarnya visi dan misi sanitasi merupakan kerangka dasar dari tujuan pembangunan sektor sanitasi yang menjadi penjabaran dari visi-misi dasar Pemerintah Kabupaten. Visi misi dasar Kabupaten Pulau Taliabu telah dengan jelas dituangkan dalam Rencana Pembangunan Menengah Daerah, dari sinilah kerangka kerja sektor sanitasi diambil dan dikembangkan menurut potensi dan isue strategis serta permasalahan mendesak yang ada saat ini. Dengan memperhatikan situasi dan kondisi Kabupaten Pulau Taliabu serta tantangan yang dihadapi dalam 5 tahun mendatang, maka dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki serta dengan tetap memperhatikan motto Kabupaten Pulau Taliabu yaitu Hamungsia Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun maka Visi Sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu Tahun adalah : POKJA SANITASI 60

2 "TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG BERSIH DAN SEHAT MELALUI PEMBANGUNAN SANITASI YANG BERKELANJUTAN" Sedangkan untuk misi sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu atau yang lebih luas disebut sektor air minum dan penyehatan lingkungan merujuk pada misi ke dan ke 4 dari misi Kabupaten dalam RPJMD , misi itu adalah Meningkatkan Pembangunan Prasarana Dan Sarana Daerah dan Memanfaatkan Dan Mengelola Sumber Daya Alam Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup, tentu saja misi tersebut akan bersinergi dengan misi-misi yang lain secara luas sebagai dasar pengembangan sanitasi ke depan. Arah dari misi sanitasi tersebut adalah membawa masyarakat Kabupaten Pulau Taliabu menjadi sehat secara luas dan secara khusus pengembangan sanitasinya memenuhi standar minimal pelayanan yang disyaratkan dan berlangsung terus menerus secara bertahap. Tabel.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu Visi Kab/Kota Misi Kab/Kota Visi Sanitasi Kab/Kota Misi Sanitasi Kab/Kota Dokumen RPJMD masih dalam tahap penyusunan (belum pengesahan) Dokumen RPJMD masih dalam tahap penyusunan (belum pengesahan) "TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PULAU TALIABU YANG BERSIH DAN SEHAT MELALUI PEMBANGUNAN SANITASI YANG BERKELANJUTAN" Misi Air Limbah Domestik: Meningkatkan Pelayanan Pengelolaan Air Limbah rumah tangga baik individual maupun Komunal Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga yang berwawasan lingkungan Misi Persampahan : Mewujudkan pengelolaan Sampah Secara Mandiri Meningkatkan Cakupan Pelayanan persampahan dengan penyediaan sarana dan prasarana Misi Drainase : Mewujudkan pengelolaan sistem drainase melalui dukungan peran serta masyarakat dalam pembangunan, operasi dan pemeliharaan drainase. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur sarana prasarana pengelolaan drainase yang berwawasan lingkungan POKJA SANITASI 61

3 .2 Pentahapan Pengembangan Sanitasi.2.1 Tahapan Pengembangan Sanitasi a. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Seiring berkembangnya Kabupaten Pulau Taliabu sebagai salah satu Pusat Pertumbuhan baru pada Wilayah Provinsi Maluku Utara, sehingga tidak dapat dihindari adanya pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat yang berakibat pada meningkatnya volume pencemaran khususnya yang berasal dari buangan domestik, baik air limbah cucian dan kamar madi (grey water) dan limbah WC (black water). Sehingga baik dalam jangka pendek atau menengah maupun jangka panjang diperlukan suatu pengelolaan air limbah yang terpadu dalam mendukung pembangunan sanitasi di Kabupaten Pulau Taliabu. Di dalam SSK ini telah dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah (apakah on site maupun off site) secara umum. Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan prioritas tersebut, yaitu: kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan/center of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan lingkungan. Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar dalam menetapkan prioritas pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang terhadap sistem pengelolaan dan pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Pulau Taliabu. ZONA I II III KETERANGAN Sistem On Site (Pengelolaan limbah domestik menggunakan sistem setempat individual seperti Tangki Septik SNI dan Pengelolaan Limbah Melalui Sanimas/STBM) Sistem Komunal (Pengelolaan Limbah dengan Membangun Tangki Septik Komunal serta penyediaan MCK++ bagi keluarga yang tidak memiliki jamban pribadi) Sistem Off Site kepadatan sedang (Pengelolaan Limbah Berdasarkan Kawasan seperti Pembangunan IPAL Kawasan) POKJA SANITASI 62

4 Peta.1 Peta Tahapan/Zona Pengembangan Air Limbah Domestik POKJA SANITASI 6

5 Tabel.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik No Sistem Cakupan layanan eksisting* (%) Target cakupan layanan* (%) pendek menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) Wilayah Perdesaan A Buang Air Besar Sembarangan (S)** 40% 20% 0% 0% B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) 1 Cubluk dan sejenisnya***. 45% 0% 10% 0% 2 Tangki septik 5% 20% 40% 50% C Sistem Komunal 1 MCK/MCK++ 10% 15% 20% 20% 2 IPAL komunal 0% 5% 10% 10% Tangki septik komunal 0% 10% 20% 20% D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site) 0% 0% 0% 0% Subtotal 100% 100% 100% 100% Wilayah Perkotaan A Buang Air Besar Sembarangan (S)** 40% 10% 0% 0% B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) 1 Cubluk dan sejenisnya***. 45% 25% 10% 0% 2 Tangki septik 5% 40% 50% 50% C Sistem Komunal 1 MCK/MCK++ 10% 15% 20% 20% 2 IPAL komunal 0% 5% 10% 15% Tangki septik komunal 0% 5% 5% 5% D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site) 0% 0% 5% 10% Subtotal 100% 100% 100% 100% Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk. **) Buang air besar di kebun, kolam, sawah, sungai dll. ***) Termasuk di dalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas pengolahan (dibuang langsung ke lingkungan). POKJA SANITASI 64

6 b. Tahapan Pengembangan Persampahan Beberapa kriteria digunakan dalam penentuan Wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan Persampahan, yaitu: kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan/center of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan lingkungan. Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu Peta yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan Persampahan untuk perencanaan penanganan. Peta tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar dalam menetapkan prioritas pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang terhadap sistem pengelolaan dan penanganan Persampahan di Kabupaten Pulau Taliabu. Tabel. Tahapan Pengembangan Persampahan No Sistem Cakupan layanan eksisting (%) pendek Cakupan layanan (%) menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) Wilayah Perkotaan A Prosentase sampah yang terangkut 50% 70% 90% 70% 1 Penanganan langsung (direct) (1) 0% 40% 50% 50% 2 Penanganan tidak langsung (indirect) (2) 20% 0% 40% 20% B Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani () 50% 0% 0% 0% C R 0% 0% 10% 0% Wilayah Perdesaan Total Perkotaan (A+B+C) 100% 100% 100% 100% A Prosentase sampah yang terangkut 0% 40% 70% 80% B 1 Penanganan langsung (direct)(1) 0% 20% 40% 50% 2 Penanganan tidak langsung (indirect)(2) 0% 20% 0% 0% Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani() 100% 60% 20% 0% C R 0% 0% 10% 20% Keterangan: Total Perdesaan (A+B+C) 100% 100% 100% 100% 1) Penanganan langsung adalah pelayanan sampah berdasarkan sistem pengangkutan menggunakan truk langsung dari rumah ke rumah kemudian dibuang ke TPA. 2) Penanganan tidak langsung adalah pelayanan sampah dimana sampah diangkut menuju TPS kemudian dari TPS akan diangkut ke TPA dengan truk. ) Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani adalah wilayah yang belum mendapatkan pelayanan sampah yang terlembaga sehingga pengelolaan sampah masih dilakukan sendiri oleh masyarakat (dikubur, dibakar dll) maupun dikelola oleh KSM atau kelurahan. POKJA SANITASI 65

7 Peta.2 Peta Tahapan/Zona Pengembangan Persampahan POKJA SANITASI 66

8 c. Tahapan Pengembangan Drainase Beberapa kriteria digunakan dalam penentuan Wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan Drainase, yaitu: kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), terpengaruh pasang surut dan DAS serta resiko kesehatan lingkungan. Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu Peta yang menggambarkan tahapan pengelolaan drainase. Peta tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar dalam menetapkan prioritas pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang terhadap sistem pengelolaan Drainase dan penanganan area genangan di Kabupaten Pulau Taliabu. Tabel.4 Tahapan Pengembangan Drainase No Titik Genangan di Area Permukiman (Desa) Luas genangan eksisting di Area Permukiman (ha) Pengurangan luas genangan (ha) pendek menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 BOBONG WAYO WOYO KAWALO BAHU BAPENU PENCADO TABONA KABUNU KAWADANG MANTARARA BELO KAMAYA WAIKOKA JORJOGA TIKONG LEDE NGELE Total POKJA SANITASI 67

9 Peta.2 Peta Tahapan/Zona Pengembangan Drainase POKJA SANITASI 68

10 .2.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Perumusan tujuan dan sasaran dalam pembangunan sanitasi dirumuskan berdasarkan visi sanitasi yang ingin dicapai dan melaksanakan misi sanitasi yang telah ditetapkan. Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dan mengatasi permasalahan mendesak yang dihadapi. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dirumuskan untuk mencapai tujuan. Dalam perumusan sasaran digunakan kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time Bound). Tujuan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu tahun adalah untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Sanitasi. Selanjutnya, tujuan pembangunan sanitasi memberi arahan serta koridor untuk penetapan sistem dan zona sanitasi termasuk tingkat layanan sanitasi. A. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik Pencemaran tinja/kotoran manusia (feces) adalah sumber utama dari virus, bakteri, dan patogen lain penyebab diare. Derajat kesehatan dapat dilihat dari Umur Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu melahirkan, dan Angka Kesakitan/Kematian karena penyakit tertentu serta status Gizi Masyarakat. Perumahan yang berada di pesisir pantai, dimana kondisi permukaan air tanahnya sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut yang berdampak terhadap sistem pengelolaan air limbah. Tujuan dan sasaran dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dan permasalahan yang ada. Tabel.5. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan Sasaran Data dasar Meningkatkan kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat yang Bersih, Sehat dan Nyaman melalui Pengelolaan Air Limbah Domestik yang tepat menuju pencapaian target Universal Access. Tersedianya fasilitas pengolahan air limbah domestik yang memadai bagi (40%) penduduk di area beresiko pada tahun Berkurangnya kepemilikan penduduk terhadap Tangki Septic yang tidak aman/mencemari lingkungan menjadi 10% tahun 2021 S: 40% penduduk atau setara dengan penduduk masih melakukan praktek buang air besar sembarangan Sarana dan prasarana tidak layak: 45% penduduk, atau setara dengan penduduk memiliki akses ke fasilitas pengolahan air limbah yang tidak aman. POKJA SANITASI 69

11 Tujuan Sasaran Data dasar Terbangunya seluruh infrastruktur dan fasilitas pendukung sistem pengolahan air limbah domestik pada tahun Meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam menangani permasalahan air limbah domestik. Belum tersedianya infrastruktur pengolahan Air Limbah Domestik (IPLT, Truk Tinja, IPAL Kawasan) Keterbatasan Anggaran Sanitasi, Minimnya Kapasitas SDM, rendahnya aspek komunikasi antar pokja, peraturan pengelolaan air limbah belum tersedia, belum adanya oganisasi/lembaga pengelola air limbah domestik serta belum tersedianya rencana induk air limbah. B. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan Secara umum tujuan pengelolaan persampahan adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Kab. Pulau Taliabu melalui pengelolaan sampah yang efektif dan efisien. Uraian dari tujuan umum itu dapat berupa mewujudkan kinerja organisasi pengelola persampahan yang berkualitas, efektif dan efisien termasuk juga pengelolaan TPA dan Fasilitas pendukungnya. Selanjutnya perlu juga melakukan peningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dengan mengembangkan kegiatan pemanfaatan sampah di seluruh Desa sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dengan pelaksanaan pengelolaan bidang persampahan yang baik diharapkan juga terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang Peraturan yang mengatur tentang pengelolaan sampah, kebersihan dan keindahan dan retribusi pelayanan persampahan dan berkembangnya kegiatan pemanfaatan sampah di seluruh Desa sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Tujuan dan sasaran pengembangan persampahan dirangkum dalam tabel dibawah ini. Tabel.6. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan Tujuan Sasaran Data dasar Meningkatkan kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat yang Bersih, Sehat dan Nyaman melalui Pengelolaan Persampahan secara berkelanjutan menuju pencapaian target Universal Access. Terlayaninya penduduk (80%) dengan sistem pengelolaan persampahan secara kontinyu pada tahun 2021 Menurunkan jumlah sampah tidak tertangani menjadi 10 M/hari pada tahun % penduduk tidak terlayani pengangkutan sampah. sampah dibakar 60%, sampah dibuang kesungai/lahan kosong/laut 5%. Perkiraan jumlah sampah tidak tertangani sebesar 70,68 M/hari. POKJA SANITASI 70

12 Tujuan Sasaran Data dasar Tersedianya Sarana Pengolahan sampah (TPA) pada wilayah perkotaan tahun 2018 Belum tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah secara memadai Meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam menangani masalah Persampahan Khususnya pada Wilayah Perkotaan. Keterbatasan Anggaran sanitasi,rendahnya aspek komunikasi antar Pokja,belum adanya oganisasi/uptd pengelola persampahan, belum tersedianya rencana induk persampahan,belum adanya SOP dan SDM yang tidak memadai. C. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase Tujuan utama dari pengembangan drainase adalah untuk dapat menghindarkan kawasan permukiman masyarakat dari terjadinya genangan yang berdampak langsung kepada masyarakat, baik banjir maupun kesehatan lingkungan. Disamping tujuan utama tersebut, tujuan khusus dari pengembangan drainase adalah Meningkatkan Kuantitas dan kualitas drainase secara terpadu dan berkelanjutan menuju pencapaian target Universal Access tahun Tabel.7. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase Tujuan Sasaran Data dasar Meningkatkan Kuantitas dan kualitas drainase secara terpadu dan berkelanjutan menuju pencapaian target Universal Access. Menurunkan jumlah rumah tangga yang berada di daerah genangan hingga tahun Pengurangan luas genangan hingga 0% di tahun Terdapat 24,6% Rumah Tangga atau setara.521 Rumah Tangga berada di daerah genangan. Luas area genangan sebesar 85 Ha. Melakukan normalisasi saluran drainase yang tidak berfungsi Meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam menangani masalah Drainase Khususnya pada Wilayah Perkotaan. Panjang saluran drainase yang berfungsi baik hanya 24%. Keterbatasan Anggaran sanitasi,rendahnya aspek komunikasi antar Pokja, belum terbentuknya oganisasi/ kelembagaan pengelola drainase, belum tersedianya rencana induk drainase, belum adanya SOP dan SDM yang tidak memadai. POKJA SANITASI 71

13 .2. Skenario Pencapaian Sasaran Pemerintah Kab. Pulau Taliabu berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan bidang sanitasi dengan menargetkan pada periode SSK Tahun target Universal Access dapat tercapai khususnya pada wilayah perkotaan, baik untuk sub-sektor air limbah domestik, persampahan dan sub-sektor drainase, dengan berbagai program dan kegiatan. Pencapaian sasaran pembangunan sub-sektor air limbah domestic dilaksanakan dengan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Pencapaian sasaran pembangunan sub-sektor persampahan dilaksanakan dengan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pencapaian sasaran pembangunan sub-sektor drainase dilaksanakan dengan Program Pembangunan Saluran Drainase/gorong-gorong dan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Skenario pencapaian sasaran pembangunan sanitasi per tahun untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel.8 Skenario Pencapaian Sasaran Komponen Tahun Wilayah Perkotaan 1. Air Limbah Domestik 15% 5% 50% 75% 90% 100% 2. Persampahan 50% 70% 85% 100% 100% 100%. Drainase 0% 50% 75% 100% 100% 100% Wilayah Perdesaan 1. Air Limbah Domestik 15% 0% 45% 65% 85% 100% 2. Persampahan 0% 15% 0% 45% 60% 75%. Drainase 20% 0% 45% 60% 75% 90%. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah Realisasi penggunaan APBD selama ini tidak menunjukkan grafik yang linear, hal ini sangat wajar mengingat kondisi penganggaran APBD Kab. Pulau Taliabu baru terlaksana tahun terakhir sejak di mekarkan menjadi daerah otonom kabupaten tahun 201. Namun dapat diketahui bahwa proporsi belanja terkait sanitasi tahun terakhir ini realisasi anggarannya menaglami kenaikan meskipun tidak stabil. Belanja sektor sanitasi selama ini sangat kecil dan belum menjadi kebutuhan mendesak sehingga nilainya belum sampai 2 %. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut: POKJA SANITASI 72

14 Tabel.9 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab. Pulau Taliabu untuk Sanitasi No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata Pertumbuhan (%) 1 Belanja Sanitasi ( ) 2,475,649,826 7,812,195,72 1,591,74,072 Tidak Valid* 1.1 Air Limbah Domestik 5,664,261 1,58,642,76 2,812,082, Sampah rumah tangga 919,527,078,76,267,524 6,561,526,79-1. Drainase Perkotaan 1,202,458,487 2,717,285,472 4,218,124,67-2 Dana Alokasi Khusus ( ) 0 4,491,806,408 9,496,744,599 Tidak Valid* 2.1 DAK Sanitasi 0 1,218,116,992,645,215, DAK Lingkungan Hidup 0,27,689,416 4,028,921, DAK Perumahan dan Permukiman 0 0 1,822,607,549 - Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-) 2,475,649,826,20,89,24 4,094,989,47 - Total Belanja Langsung 70,72,852,176 9,660,68, ,680,485,245 - % APBD murni terhadap Belanja Langsung Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) 2% POKJA SANITASI 7

15 Tabel.10 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan Kab. Pulau Taliabu No Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.) Total Pendanaan Perkiraan Belanja Langsung 58,982,558,02 609,050,290, ,498,7, ,278,17, ,057,076,769,547,866,99,961 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 8,084,78,70 12,181,005,812 17,662,458,427 2,78,44,125 1,571,997,687 9,28,544,421 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 10,779,651,161 15,226,257,264 21,194,950,112 27,694,74,81 6,082,28, ,977,876,421 Tabel.11 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab. Pulau Taliabu untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan rata-rata 1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 5,66,426 15,864, ,208, Sampah rumah tangga Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 91,952,708 7,626, ,152, Drainase Perkotaan 1..1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 120,245, ,728, ,812,47 POKJA SANITASI 74

16 Tabel.12 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kab. Pulau Taliabu untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun Tahun No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total Pendanaan Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 202,118,459 04,525, ,561,461 59,458,60 789,299,942 2,0,96, Sampah rumah tangga Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 2,89,55 487,240,22 706,498,7 949,5,765 1,262,879,907,729,541, Drainase Perkotaan 1..1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 282,965,84 426,5,20 618,186,045 80,842,044 1,105,019,919,26,49,055 POKJA SANITASI 75

17 Tabel.1 Perkiraan Kemampuan APBD Kab. Pulau Taliabu dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK No Uraian Pendanaan (Rp.) Total Pendanaan 1 Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan 808,47,87 1,218,100,581 1,766,245,84 2,7,84,41,157,199,769 9,2,854,442 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 8,084,78,70 12,181,005,812 17,662,458,427 2,78,44,125 1,571,997,687 9,28,544,421 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 10,779,651,161 15,226,257,264 21,194,950,112 27,694,74,81 6,082,28, ,977,876,421 4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 7,276,264,5 10,962,905,20 15,896,212,584 21,64,509,71 28,414,797,918 8,914,689,979 5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (-1) 9,971,177,24 14,008,156,68 19,428,704,269 25,20,900,401 2,925,08,02 101,654,021,979 POKJA SANITASI 76

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yairu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi Kota Tomohon yang akan di capai yang terkandung dalam RPJMD dan disesuaikan dengan visi dan misi sanitasi yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi Kota Kendari disusun dengan mengacu pada visi misi Kota Kendari yang tertuang dalam RPJMD Kota Kendari, dengan adanya

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi Kabupaten Pesisir Barat memiliki beberapa permasalahan pembangunan. Antara lain permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari persoalan kemiskinan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yaitu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

Arah Pengembangan Sanitasi

Arah Pengembangan Sanitasi Bab 2: Arah Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Karanganyar Visi Kabupaten Karanganyar Misi Kabupaten Karanganyar Visi Sanitasi Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi. Visi Misi Sanitasi Konsep awal penyusunan kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) dicantumkan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Singkil yang diturunkan

Lebih terperinci

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, visi dan misi pembangunan jangka menengah adalah visi dan misi kepala daerah

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sebagai sebuah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi skala kota, kerangka kebijakan pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi pembangunan Kota Banda Aceh tahun 2012-2017 adalah: Banda Aceh Model Kota Madani. Kota Madani adalah sebuah kota yang penduduknya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Tana Toraja dalam rangka mencapai visi dan

Lebih terperinci

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi 213 Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Terwujudnya Kabupaten Kayong Utara yang sehat melalui pembangunan infrastruktur dasar sanitasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan dan kekumuhan suatu Kota/Kabupaten. Kondisi sanitasi yang tidak

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi Penyiapan kerangka pembangunan sanitasi adalah merupakan milestone kedua dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dimana didalamnya terdapat sebuah tahapan yaitu formulasi visi misi. Berdasarkan Permendagri

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam menentukan visi dan misi sanitasi kabupaten Takalar, mengacu kepada visi dan misi kabupaten yang terdapat dalam RPJMD. Dengan adanya kesamaan persepsi dalam

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat tentang gambaran umum situasi sanitasi Kabupaten Pesawaran saat ini, Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan Misi Kabupaten Grobogan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 2016 sebagai berikut : V I S

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi Kota Ktamobagu Misi Kota Kotamobagu Visi Sanitasi Kota Kotamobagu Misi Sanitasi Kota Kotamobagu TERWUJUDNYA KOTAMOBAGU SEBAGAI KOTA

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan pembangunan sanitasi, Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Maros dalam rangka mencapai visi dan misi.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi pembangunan Kabupaten Aceh Besar tahun 2012-2017 sebagaimana tertuang dalam RPJMD adalah : "Terwujudnya Aceh Besar yang Mandiri,

Lebih terperinci

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Sanitasi Kabupaten Sinjai adalah Kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di kabupaten Sinjai sampai tahun 2017 yang merupakan bagian dari Visi

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 1.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi adalah suatu gambaran atau kondisi yang diyakini dapat diwujudkan di masa depan. Berdasarkan potensi, peluang, tantangan dan harapan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN BAB III 1 KERANGKA PENGEMBANGAN PENDAHULUAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI 3.1.1 VISI KOTA Berdasarkan RPJMD Kota Banjarmasin 2011-2015 Visi Kota Banjarmasin 2011-2015 adalah Terwujudnya Masyarakat Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Visi pembangunan Kabupaten Aceh Tenggara yang termaktub didalam RPJMD 2012-2017 adalah Mewujudkan Masyarakat Aceh Tenggara yang Maju dan Bermartabat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan,

Lebih terperinci

BAB III. Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III. Kerangka Pengembangan Sanitasi SSK 2015 2019 Kerangka Pengembangan 1 3.1. Visi dan Misi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan.

Lebih terperinci

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 8 BAB : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan arahan tentang pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR 2.1 VISI MISI SANITASI KABUPATEN OKU TIMUR Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh organisasi, merupakan cara pandang jauh

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun

Lebih terperinci

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi BAB IV Strategi Pengembangan Sanitasi Program pengembangan sanitasi untuk jangka pendek dan menengah untuk sektor air limbah domestik, persampahan dan drainase di Kabupaten Aceh Jaya merupakan rencana

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi Kota Kendari disusun dengan mengacu pada visi misi Kota Kendari yang tertuang dalam RPJMD Kota Kendari, dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Demi menyukseskan pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu yang baru saja disahkan menjadi kabupaten ke-10 dari Provinsi Kalimantan Timur pada

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada strategi percepatan pembangunan sanitasi ini akan menjelaskan pernyataan tujuan, sasaran, dan strategi yang ingin dicapai dalam pengembangan sanitasi

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan,

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi 1.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 1.1. LATAR BELAKANG BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Demi menyukseskan pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu yang baru saja disahkan menjadi kabupaten ke-10 dari Provinsi Kalimantan Timur pada

Lebih terperinci

BAB.3 Kerangka Pembangunan Sanitasi

BAB.3 Kerangka Pembangunan Sanitasi BAB.3 Kerangka Pembangunan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Toraja Utara dalam rangka mencapai visi misi kabupaten.

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 2012-2017, Visi Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012

Lebih terperinci

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan dan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kota. Kabupaten Pesisir Barat merumuskan strategi layanan sanitas didasarkan

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014 BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Tulang Bawang Barat berlatar belakang munculnya permasalahan-permasalahan mendesak Bidang Sanitasi yang tertuang

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Kota Manggarai Barat

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Kota Manggarai Barat BAB 3 ERANGA PENGEMBANGAN ANITAI 3.1. Visi dan Misi anitasi abupaten Manggarai Barat Dalam rangka mewujudkan perubahan di bidang sanitasi maka perlu dibangun Visi dan Misi anitasi untuk memberi arahan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 5 Strategi Monitoring dan Evaluasi 1.1 Kerangka Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Monitoring dapat diartikan sebagai proses rutin pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II. sektor sanitasi

BAB II. sektor sanitasi BAB II KERANGKA PENGEMBANGANN SANITASI Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karenaa berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB II PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II PENGEMBANGAN SANITASI BAB II PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan sebuah organisasi. Visi dan misi memberikan arah

Lebih terperinci

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1 L-3 Kerangka Kerja Logis TABEL KKL Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1 TABEL KKL SUBSEKTOR KEGIATAN AIR LIMBAH IPLT masih dalam proses optimalisasi BABs masih 34,36% Cakupan layanan sarana prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017 Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pengolahan air limbah permukiman secara umum di Kepulauan Aru ditangani melalui sistem setempat (Sistem Onsite). Secara umum

Lebih terperinci

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3 Strategi layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan Tujuan dan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kabupaten. Rumusan strategi Kota Ternate untuk layanan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI MISI SANITASI Visi dan Misi sanitasi yang telah dirumuskan oleh pokja sanitasi kota bima untuk memberikan arah pengembangan sanitasi dengan mengacu pada

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Percepatan Pembangunan Sanitasi 18 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari penyusunan Sanitasi Kabupaten Pinrang yang memaparkan mengenai tujuan, sasaran dan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Strategi percepatan pembangunan sanitasi berfungsi untuk mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui

Lebih terperinci

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 8 BAB : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan arahan tentang pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten Lampiran-5 Sektor Air Limbah Program/Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Review Penyusunan Masterplan Air Limbah Review dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal perbaikan dari perencanaan air limbah.

Lebih terperinci

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 8 BAB : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan arahan tentang pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Bab IV ini merupakan inti dari Strategi Pengambangan Sanitasi Kota Tebing Tinggi tahun 2016-2020 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang sebagai salah satu pusat pertumbuhan di wilayah metropolitan Jabodetabek, yang berada di wilayah barat DKI Jakarta, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT ANALISIS SWOT Air Limbah Domestik A. Analisa SWOT O lingkungan mendukung agresif stabil w lemah selektif berputar Besar-besaran kuat s * (-39 : -24) ceruk terpusat lingkungan

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1. Rencana Kegiatan Air Limbah Sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan melaksanakan misi sanitasi, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 2.1. Visi Misi Sanitasi Kabupaten Lampung Timur Pada pembangunan lima tahun kedepan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur berkomitmen untuk memperbaiki

Lebih terperinci

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016 Lampiran- Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 06 I. Air Limbah a. Identifikasi isu isu strategis NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah ada dinas yang menangani

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 1.1. Visi dan Misi Sanitasi Strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Fakfak telah termuat di dalam beberapa dokumen instansi teknis daerah seperti rencana pengembangan

Lebih terperinci

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan kota yang terus berkembang dan pertumbuhan populasi penduduk dengan berbagai aktifitasnya yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan pemenuhan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI TRATEGI BAB 4 TRATEGI PENGEMBANGAN trategi pengembangan sanitasi ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan abupaten untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan

Lebih terperinci

Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah

Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah Pertemuan konsultasi ini mengkonsultasikan perumusan visi dan misi, tujuan dan sasaran, penetapan sistem dan zona sanitasi, serta penetapan layanan, termasuk rumusan

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB 4 TRATEGI PENGEMBANGAN ANITAI trategi pengembangan sanitasi ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan abupaten untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi

Lebih terperinci

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan LAMPIRAN5. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN A. AIR LIMBAH DOMESTIK Program/Kegiatan Pembangunan IPLT Kota Tebing Tinggi Agar tersedia sarana pengolahan lumpur tinja warga kota yang ramah lingkungan sehingga

Lebih terperinci

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK PEMERINTAH BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Tabel 6.1 Capaian Stratejik AIR LIMBAH Tujuan : Tersedianya infrastruktur pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar teknis dan menjangkau

Lebih terperinci

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA TAHUN LOGO2013 VISI Terciptanya Kondisi Lingkungan Masyarakat yang Sehat dan

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Mengacu pada dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Yogyakarta tahun 2005-2025 maka Visi Pembangunan Kota Yogyakarta

Lebih terperinci

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 45 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Sukabumi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Peningkatan akses layanan air limbah rumah tangga menjadi 85 90 % pada akhir

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG 2014 KATA PENGANTAR

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT / Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tulang Bawang telah dapat diselesaikan penyusunannya. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan sanitasi sebagaimana terdapat pada dokumen perencanaan daerah di bidang infrastruktur

Lebih terperinci