FAKTOR INTERNAL: - Kesehatan - Minat Belajar - Sikap Belajar - Religiusitas PRESTASI BELAJAR (IP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR INTERNAL: - Kesehatan - Minat Belajar - Sikap Belajar - Religiusitas PRESTASI BELAJAR (IP)"

Transkripsi

1 3 N L P Kontinu FKTOR NTERNL: - Kesehatan - Minat Belajar - ikap Belajar - Religiusitas PRET BELJR (P) P Kategorik N L C R T FKTOR EKTERNL: - Lingkungan Kampus - Lingkungan Tempat Tinggal C H D DBNDNGKN KEMPULN Gambar 1 Kerangka Operasional Penelitian Dari alur kerangka pemikiran dapat dilihat bahwa penelitian akan dilaksanakan dengan melihat bagaimana hubungan antara peubah-peubah penjelas yaitu faktor internal dan faktor eksternal dengan peubah respon yaitu nilai P mahasiswa. nalisis CRT dan CHD digunakan sesuai dengan jenis data peubah respon. Kemudian hasil analisis CRT dan CHD akan dibandingkan untuk selanjutnya dirumuskan dalam kesimpulan. 2 METODOLOG Data Penelitian dilakukan di ekolah Tinggi gama Kristen Protestan Negeri (TKPN) Tarutung dengan objek penelitian mahasiswa TKPN Tarutung. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden,

2 4 sedangkan data sekunder berupa data hasil prestasi belajar yaitu nilai indeks prestasi (P) mahasiswa yang diperoleh dari Bagian kademik TKPN Tarutung. Metode Pengumpulan Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa TKPN Tarutung yang terdiri empat jurusan yaitu Pendidikan gama Kristen, Teologia, Pastoral Konseling dan Musik Gereja. Penelitian dilakukan pada bulan Mei Pada saat penelitian dilakukan mahasiswa yang aktif adalah mahasiswa angkatan 2009, 2010, 2011 dan Penarikan contoh dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan contoh gerombol. atuan contoh yang digunakan adalah tahun angkatan sebagai gerombol. Contoh penelitian yang dipilih adalah seluruh mahasiswa angkatan 2012 yang berjumlah 176 orang Pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Butir butir pertanyaan di dalam kuesioner dirancang untuk memperoleh data yang dibutuhkan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. dapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kesehatan Kesehatan berkaitan dengan kondisi fisik mahasiswa. Kesehatan fisik yang prima akan mendukung seorang mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga ia akan dapat meraih prestasi belajar yang baik pula. 2. Motivasi Motivasi ialah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Motivasi belajar (learning motivation) merupakan dorongan yang menggerakkan seorang pelajar untuk sungguhsungguh dalam belajar menghadapi pelajaran di sekolah. 3. ikap Belajar ikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya. Baik secara positif maupun negatif. ikap siswa yang positif kepada mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses awal belajar belajar siswa tersebut. ebaliknya sikap negatif siswa terhadap mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. 4. Lingkungan kampus Lingkungan kampus ialah lingkungan yang berupa sarana dan prasarana yang tersedia di kampus yang bersangkutan. arana dan prasarana kampus yang memadai seperti: ruang kelas dengan penerangan, ventilasi udara yang cukup baik, tersedianya C (penyejuk ruangan), Overhead Projector (OHP) atau LCD, papan tulis (white board), spidol, perpustakaan lengkap, laboratorium dan sarana penunjang lainnya. Kelengkapan sarana dan prasarana di kampus akan berpengaruh positif bagi siswa dalam meraih prestasi belajar. ebaliknya kurang lengkapnya sarana dan prasarana di sekolah akan berpengaruh negatif bagi siswa untuk berprestasi dalam belajarnya. 5. Lingkungan keluarga

3 Lingkungan sosial keluarga ialah suasana interaksi sosial antara orang tua dan anak-anak dalam lingkungan keluarga. Orang tua yang tak mampu dalam mengasuh anak-anak dengan baik, karena orang tua cenderung otoriter sehingga membuat anak-anak patuh semu dan memberontak bila di belakang orang tua. 6. Religiusitas Menurut Glock dan tark di dalam Darokah dan afaria (2005), ada lima dimensi atau aspek dari religiusitas tersebut, yaitu: Dimensi ideologis yaitu dimensi yang menunjukkan tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran agamanya, terutama terhadap ajaran-ajaran fundamental atau dogma. Dimensi ritualistik yaitu dimensi yang menunjukkan tingkat kepatuhan seseorang dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual yang dianjurkan dalam agamanya. Kepatuhan ini ditunjukkan dengan kepatuhan seseorang dalam melaksanakan ibadah, sembahyang, puasa, dll. Dimensi eksperiensial yaitu menunjukkan seberapa jauh tingkat seseorang dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan atau pengalamanpengalaman religiusnya. Misalnya seberapa besar seseorang merasakan kedekatan dengan orang lain, kedamaian, keyakinan akan doanya terkabul, atau keyakinannya bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan. Dimensi intelektual yaitu menunjukkan tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya. Misalnya apakah individu memahami bagaimana melakukan sholat/sembahyang, bagaimana mensucikan diri dari kotoran, dan bagaimana cara berpuasa yang benar. Dimensi konsekuensial yaitu menunjukkan tingkatan seseorang dalam berperilaku yang dimotivasi oleh ajaran agamanya atau seberapa jauh seseorang mampu menerapkan ajaran agamanya dalam perilaku hidupnya sehari-hari. Misalnya jika ajaran agamanya mengajarkan untuk beramal, maka dia kemudian dengan senang hati mendermakan uangnya untuk kegiatan sosial. Bisa dia menahan diri dari mengerjakan hal-hal yang dilarang oleh agamanya seperti dia akan menolak untuk mencuri, berbohong atau memakai narkoba. Berdasarkan faktor-faktor di atas ditetapkan 21 peubah penjelas yang digunakan yaitu asal LT, status LT, jurusan di LT, penyakit yang diderita, cacat tubuh, kesesuaian jurusan, jumlah saudara, pendidikan ayah, pendidikan ibu, penghasilan orang tua, jadwal belajar, lama waktu belajar, keaktifan mencari materi penunjang kuliah, keaktifan mengerjakan tugas kuliah, kondisi ruang perkuliahan, fasilitas dan sarana kuliah, dimensi ideologis religiusitas, dimensi ritualistik religiusitas, dimensi eksperiensial religiusitas, dimensi intelektual religiusitas dan dimensi konsekuensial religiusitas. Lembaran kuesioner yanng digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1. 5 Metode nalisis Data hasil penelitian akan dianalisis untuk mengetahui peubah-peubah yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. nalisis data diawali dengan

4 6 eksplorasi data, lalu dilanjutkan dengan analisis CRT dan CHD untuk melihat struktur data antara peubah penjelas dan peubah respon. Langkah-langkah analisis data di dalam penelitian ini akan dijelaskan pada bagian di bawah ini: Eksplorasi Data Eksplorasi data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik data prestasi belajar responden dan peubah yang mempengaruhi prestasi belajar. Data tentang karakteristik responden dan peubahpeubah yang mempengaruhi prestasi belajar ditabulasi dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama, lalu disajikan di dalam grafik. eleksi peubah penjelas akan dilakukan dengan memperhatikan variasi jawaban responden pada setiap peubah. Peubah dengan variasi jawaban yang rendah tidak akan digunakan dalam metode analisa. Melakukan nalisis CRT Metode CRT merupakan salah satu metode non parametrik yang dapat digunakan untuk melihat hubungan antara peubah respon dengan peubah-peubah penjelas yang kompleks. Proses metode CRT dimulai dengan menyekat peubah penjelas menjadi dua anak gugus simpul sampai diperoleh simpul akhir sehingga proses ini akan menghasilkan kelompok-kelompok pengamatan yang dicirikan oleh peubah-peubah yang memisahkan simpul. Peubah-peubah penjelas yang dianggap berpengaruh terhadap respon akan menjadi peubah-peubah yang muncul sebagai pemisah. Metode ini akan menghasilkan pohon klasifikasi apabila peubah responnya kategorik dan menghasilkan pohon regresi apabila peubah responnya kontinu. lgoritma CRT menurut Breiman et al. (1993) adalah sebagai berikut: Tahap 1 Penyekatan turan penyekatan yang dilakukan untuk mendapatkan dua simpul anak dari satu simpul induk adalah sebagai berikut: 1. Tiap penyekatan tergantung pada nilai yang berasal dari satu peubah penjelas. 2. Untuk peubah kontinu Xj, penyekatan yang diperbolehkan adalah Xj c dan Xj>c, dimana c adalah nilai tengah antara dua nilai amatan peubah Xj secara berurutan. Jadi jika Xj mempunyai n nilai yang berbeda maka akan ada n-1 penyekatan. 3. Untuk peubah kategorik, penyekatan yang terjadi berasal dari semua kemungkinan penyekatan berdasarkan terbentuknya dua anak gugus yang saling lepas (disjoint). Jika Xj peubah kategorik nominal dengan L kategori, maka akan ada 2 L-1 1 penyekatan, sedangkan jika berupa peubah kategorik ordinal maka akan ada L 1 penyekatan. Proses penyekatan pada tiap simpul adalah dengan cara sebagai berikut: 1. Tentukan semua kemungkinan penyekatan pada tiap peubah penjelas. 2. Pilih penyekatan terbaik dari masing-masing peubah penjelas dan pilih penyekatan terbaik dari kumpulan penyekatan terbaik tersebut. Penyekatan terbaik adalah penyekatan yang memaksimumkan ukuran kehomogenan di dalam masing-masing simpul anak relatif terhadap simpul induknya dan memaksimumkan fungsi penyekatan antara dua simpul anak.

5 Jumlah kuadrat sisaan dijadikan sebagai kriteria kehomogenan di dalam masing-masing simpul. Jumlah kuadrat sisaan pada simpul t dinyatakan sebagai: JK (t) = dengan 7 Misalkan ada penyekatan s yang menyekat t menjadi simpul anak kiri t L dan simpul anak kanan t R. Fungsi penyekatan yang digunakan adalah: Ø(s,t) = JK (t) {JK (t L ) + JK (t R )} dan penyekat terbaik s* adalah: Ø(s*,t) = dengan Ω adalah gugus yang berisi semua kemungkinan penyekatan. Pohon regresi dibentuk melalui penyekatan simpul secara rekursif yang memaksimumkan fungsi Ø(s*,t). Pada beberapa software notasi Ø(s*,t) dikenal dengan istilah improvement. Menurut alford ystems (2001) improvement merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk melakukan penyekatan dengan menggunakan nilai paling maksimum. Tahap 2 Penghentian Jika penyekatan terbaik ditemukan maka data disekat menjadi dua bagian simpul, yaitu simpul anak kiri dan simpul anak kanan. Proses penyekatan dengan menggunakan algoritma struktur pohon ini diulang lagi terhadap dua simpul anak dan dilakukan berulang-ulang. lgoritma ini dilakukan sampai dipenuhi suatu aturan penghentian tertentu. turan penghentian yang digunakan dengan memperhatikan jumlah amatan dalam simpul berjumlah tertentu atau berdasarkan pada ambang batas dari nilai fungsi penyekatan Ø. Tahap 3 Penentuan Nilai Dugaan Respon Bagi etiap impul khir Nilai dugaan respon pada masing-masing kelompok pengamatan yang dihasilkan adalah rataan responnya. Melakukan nalisis CHD Metode CHD pertama kali diperkenalkan oleh Dr. G. V. Kass seorang pengajar di University of The Witwatersrand frika elatan melalui sebuah artikel yang berjudul n Explarotary Technique for nvestigating Large Quantities of Categorical Data yang ada di jurnal pplied tatistics pada tahun Metode CHD merupakan bagian dari metode D (utomatic nteraction Detection) yang digunakan untuk peubah respon yang bertipe kategorik. D adalah suatu teknik untuk menganalisis kelompok data berukuran besar dengan membaginya menjadi sub-sub kelompok yang tidak saling tumpang tindih (Kass, 1980). Prinsip metode CHD ialah memisahkan data menjadi kelompokkelompok melalui tahap-tahap tertentu. Tahapan ini diawali dengan membagi data menjadi beberapa kelompok berdasarkan satu peubah penjelas yang pengaruhnya paling nyata terhadap peubah respon. Masing-masing kelompok yang diperoleh diperiksa secara terpisah untuk membaginya lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan peubah penjelas. Dengan demikian melalui metode CHD dapat

6 8 diketahui peubah-peubah penjelas yang pengaruhnya paling nyata terhadap peubah respon. ecara umum, tahapan CHD meliputi tiga hal, yaitu tahap penggabungan, tahap pemisahan, dan tahap penghentian. Ketiga tahap ini akan dijelaskan sebagai berikut: Tahap 1 Penggabungan Pada tahap ini akan diperiksa signifikansi dari masing-masing kategori peubah penjelas terhadap kategori peubah respon. Menurut Kass (1980) tahapan penggabungan di dalam CHD mengikuti algoritma sebagai berikut: 1. Buat tabulasi silang untuk kategori-kategori peubah penjelas dengan kategorikategori peubah respon. 2. Membuat subtabel berukuran 2xd yang mungkin tersusun, dengan d adalah banyaknya kategori peubah respon. Kemudian cari nilai semua subtabel tersebut. Dari seluruh yang diperoleh, carilah yang terkecil katakan. Jika < (α ditetapkan, db = d 1), maka kedua kategori peubah penjelas yang memiliki digabung menjadi satu kategori. Untuk peubah ordinal penggabungan hanya dapat dilakukan terhadap kategori yang berurutan. 3. etelah diperoleh penggabungan optimal untuk setiap peubah penjelas, hitung nilai-p untuk masing-masing tabel yang terbentuk. Nilai-p dari tabel yang mengalami pengurangan kategori dikalikan dengan koreksi Bonferoni sesuai dengan tipe peubahnya. Jika nilai-p terkecil kurang dari dari α maka peubah tersebut merupakan peubah penjelas yang pengaruhnya paling nyata bagi peubah respon. tatistik uji yang digunakan adalah Keterangan: r = total baris c = total kolom i = indeks baris i = indeks kolom = nilai sel baris ke-i kolom ke-j = nilai harapan sel baris ke-i kolom ke-j = dengan rumus: Penggabungan kategori pada algoritma CHD membutuhkan suatu uji signifikansi. pabila terjadi pengurangan yaitu c kategori dari peubah asal menjadi r kategori (r<c) makan nilai-p dari khi-kuadrat yang baru dikalikan dengan pengganda Bonferroni berikut sesuai dengan tipe peubah (Kass, 1980). 1. Peubah Nominal.

7 9 2. Peubah Ordinal. 3. Peubah Mengambang Tahap 2 Pemisahan Tahap pemisahan memilih peubah penjelas yang mana yang akan digunakan sebagai pemisah simpul yang terbaik. Pemilihan dilakukan dengan membandingkan nilai-p yang diperoleh dari tahap penggabungan pada setiap peubah penjelas. Menurut BM Corporation, tahap pemisahan dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Pilih peubah penjelas yang memiliki nilai-p terkecil (paling signifikan) yang akan digunakan sebagai pemisah simpul. 2. Jika nilai-p kurang dari sama dengan tingkat spesifikasi alpha, split node menggunakan peubah penjelas ini. Jika tidak ada peubah penjelas dengan nilai-p yang signifikan, tidak dilakukan split dan node ditentukan sebagai node akhir. Tahap 3 Penghentian Tahap penghentian dilakukan jika proses pertumbuhan pohon harus dihentikan sesuai dengan aturan penghentian oleh BM Corporation di bawah ini: 1. Tidak ada lagi peubah penjelas yang signifikan menunjukkan perbedaan terhadap peubah respon. 2. Jika pohon sekarang mencapai batas nilai maksimum pohon dari spesifikasi, maka proses pertumbuhan akan berhenti. Misalkan ditetapkan batas kedalaman pertumbuhan pohon klasifikasi adalah 3, ketika pertumbuhan pohon sudah mencapai kedalaman 3 maka pertumbuhan pohon klasifikasi dihentikan. 3. Jika ukuran dari simpul anak kurang dari nilai ukuran simpul anak minimum spesifikasi, atau berisi pengamatan-pengamatan dengan banyak yang terlalu sedikit maka simpul tidak akan di-split. Misalkan ditetapkan ukuran minimal simpul anak adalah 50, ketika splitting menghasilkan ukuran simpul anak kurang dari 50, maka simpul tersebut tidak akan pecah. Membandingkan Hasil nalisis CRT dan CHD dilakukan dengan bantuan software P versi 17. Kemudian hasil analisis CRT dibandingkan dengan hasil analisis CHD dengan melihat peubah penjelas yang membentuk struktur pohon hasil analisis kedua metode yang digunakan. Merumuskan impulan etelah menganalisa hasil kedua metode, tahap terakhir yang dilakukan adalah merumuskan kesimpulan.

METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG LIMMARTEN SIMATUPANG

METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG LIMMARTEN SIMATUPANG METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG LIMMARTEN SIMATUPANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian Kampus STAKPN Tarutung berada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1999. STAKPN Tarutung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas pengertian metode klasifikasi berstruktur pohon, konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma CHAID, keakuratan dan kesalahan dalam

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG A. DATA DIRI RESPONDEN A.1. Nama :

Lebih terperinci

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE 31 CHAID Exhaustive Metode CHAID Exhaustive dikemukakan oleh D Biggs et al (1991) yang merupakan evaluasi dari metode sebelumnya yaitu CHAID (Kass, 1980) untuk penyesuaian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Partai Politik

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Partai Politik 3 TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Agustino (2009) menyebutkan terdapat tiga pendekatan teori yang sering digunakan oleh banyak ahli politik untuk memahami perilaku pemilih diantaranya pendekatan sosiologis,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah)

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Jurnal Gradien Vol. 10 No.2 Juli 2014 : 1000-1004 Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R 1 dan Sri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION 3.1 Analisis CHAID Metode CHAID pertama kali diperkenalkan G. V. Kass 1980, metode CHAID merupakan teknik yang lebih awal dikenal sebagai Automatic

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER RONITA BINUS UNIVERSITTY, Jakarta, Indonesia, 11530 Abstrak Kesuksesan selalu menjadi tujuan sebuah perusahaan, begitu

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIE ERISKA ARITONANG 24010211140081 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Xplore, 2013, Vol. 2(1):e10(1-5) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Rindy Anggun Pertiwi, Indahwati, Farit

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Klasifikasi Menurut PBworks (2007) klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 163-168 ISSN: 2303-1751 METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT Nur Faiza 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Gusti Ayu Made Srinadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan umumnya berarti daya upaya

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Uji Hipotesis

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Uji Hipotesis BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian hipotesis, metode klasifikasi berstruktur pohon, metode-metode statistika yang menjadi dasar pada metode QUEST, dan algoritme QUEST..1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik

Lebih terperinci

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016 1. Kegiatan Praktikum Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk kegiatan praktikum diperoleh dari hasil pengisian kuisioner online tentang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011 Surabaya, Juli 2011 Seminar Tugas Akhir Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING Ibrahim Widyandono 1307 100 001 Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE POHON KLASIFIKASI QUEST

BAB III METODE POHON KLASIFIKASI QUEST BAB III METODE POHON KLASIFIKASI QUEST 3.1 Metode Berstruktur Pohon Istilah pohon dalam matematika dikenal dalam teori graf. Pertama kali konsep pohon digunakan oleh Gustav Kirchhoff (184-1887) dalam bidang

Lebih terperinci

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah)

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 8-16 PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R. 2, and Junita Aiza 3 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri.

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klasifikasi merupakan pengelompokan secara sistematis pada suatu objek atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri. Masalah klasifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memperoleh

Lebih terperinci

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Desain Penelitian Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel 40

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Desain Penelitian Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel 40 DAFTAR ISI Judul Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Kata Pengantar Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran i iii iv v vii viii ix BAB I. BAB II. BAB III. PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama. Terdapat enam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama. Terdapat enam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku, ras, golongan dan agama. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama.

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA. Oleh: YONA MALANI

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA. Oleh: YONA MALANI PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA Oleh: YONA MALANI 07 134 032 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR BAGAN... xi. DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR BAGAN... xi. DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I PENDAHULUAN... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat religiusitas pada frater di seminari tinggi X kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat religiusitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE)

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Surabaya, 3 Juli 2013 Seminar Hasil Tugas Akhir KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama menurut

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memiliki kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama menurut kepercayaannya. Glock & Stark, (1965) mendefinisikan agama sebagai sistem simbol, sistem

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Asumsi Uji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Pengertian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRAK DAMAS ESMU HAJI.

Lebih terperinci

ANALISIS IPK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB DENGAN PENDEKATAN METODE CHAID FERRY ANTONI MS

ANALISIS IPK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB DENGAN PENDEKATAN METODE CHAID FERRY ANTONI MS ANALISIS IPK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB DENGAN PENDEKATAN METODE CHAID FERRY ANTONI MS DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim 69 BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim Dengan berdirinya komplek Perumahan Villa Citra Bandar Lampung, terbentuklah PKK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan umum merupakan salah satu tujuan dari pembangunan nasional Negara Indonesia. Hal ini disebutkan dengan jelas pada Pembukaan Undang-Undang dasar 1945 di

Lebih terperinci

BAB Ill SUMBER DATA DAN METODA ANALISA

BAB Ill SUMBER DATA DAN METODA ANALISA BAB ll SUMBER DATA DAN METODA ANALSA. SUMBER DATA Data yang digunakan merupakan data sekunder dari hasil penelitian Bantas (998) dengan populasi murid Sekolah Dasar kelas hingga 5 penderita asma, kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan prosedur pengumpulan data dan analisis data penelitian. Bab ini terdiri dari 4 (empat) sub bab,yakni Pertanyaan Kuesioner, Uji Coba dan Evaluasi, Teknik

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Angket PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU 1. Identitas Responden Nama : NIS : 2. Kriteria Pengisian a. Berilah tanda centang ( ) pada item atau option yang menjadi pilihan atau jawaban saudara/i.

Lebih terperinci

Lampiran 1 - KISI-KISI ALAT UKUR. No. Item + - Aspek Sub Aspek Indikator

Lampiran 1 - KISI-KISI ALAT UKUR. No. Item + - Aspek Sub Aspek Indikator LAMPIRAN Lampiran 1 - KISI-KISI ALAT UKUR Aspek Sub Aspek Indikator No. Item + - Eksplorasi Knowledgeability: Informasi tentang (krisis) Seberapa banyak kualitas universitas 1 pengetahuan mahasiswa STT

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian sangat memerlukan suatu metode penelitian. Sugiono (009:3) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara kultural dengan wujud di atas manusia yang di asumsikan juga secara kultural dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara kultural dengan wujud di atas manusia yang di asumsikan juga secara kultural dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan suatu lembaga yang terbentuk akibat adanya interaksi terpola secara kultural dengan wujud di atas manusia yang di asumsikan juga secara kultural

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memakai metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan pertanyaan tertulis

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

PENELUSURAN KARAKTERISTIK PENGGUNA LAYANAN KERETA LISTRIK (KRL) BOGOR JAKARTA DENGAN METODE CHAID (Studi Kasus Stasiun Bogor) RR ADISTIA RAHMADHANI

PENELUSURAN KARAKTERISTIK PENGGUNA LAYANAN KERETA LISTRIK (KRL) BOGOR JAKARTA DENGAN METODE CHAID (Studi Kasus Stasiun Bogor) RR ADISTIA RAHMADHANI PENELUSURAN KARAKTERISTIK PENGGUNA LAYANAN KERETA LISTRIK (KRL) BOGOR JAKARTA DENGAN METODE CHAID (Studi Kasus Stasiun Bogor) RR ADISTIA RAHMADHANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai sekarang tingkat kesadaran masyarakat wajib pajak terhadap wajib pajaknya masih dianggap sangat rendah dan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Pada umumnya

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si EFEKTIFITAS ALIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS UNTUK PENGEMBANGAN SEKOLAH DI WILAYAH SURABAYA DENGAN METODE ANALISIS KORESPONDENSI Nalini Yaiwan 1307030055

Lebih terperinci

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Kresna Oktafianto Program Studi Matematika FMIPA Universitas Ronggolawe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan analitik,adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.(

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan korelasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai fungsi ganda yaitu untuk pengembangan individu secara optimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua fungsi ini saling menunjang dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CART

PENERAPAN METODE CART E-ISSN 2527-9378 Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Volume 2, No. 2, Juli 2017, pp. 78-83 PENERAPAN METODE CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE REGRESI BERSTRUKTUR POHON PADA PENDUGAAN LAMA PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN METODE REGRESI BERSTRUKTUR POHON PADA PENDUGAAN LAMA PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN METODE REGRESI BERSTRUKTUR POHON PADA PENDUGAAN LAMA PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH Artikel Ilmiah Ini Diambil Dari Sebagian Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program

Lebih terperinci

Abstrak. viii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. viii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui religiusitas lansia di Majelis Taklim X Kota Bandung melalui lima dimensi religiusitas. Dimensi-dimensi religiusitas yang digunakan adalah dimensi religiusitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Arti penting manajemen pengetahuan telah disadari oleh organisasi sebagai sumber daya utama dalam bersaing. Bukti-bukti menunjukkan bahwa pergeseran orientasi

Lebih terperinci

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS dan KUANTITAS PELAYANAN GUNA MENINGKATKAN JUMLAH PENUMPANG KA KOMUTER SURABAYA SIDOARJO Julistyana

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 383-392 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PREEKLAMPSIA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE)

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) Natural Vol. 11, No. 2, Mei 2007, hal. 112-118. PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) A. Efendi dan H. Kusdarwati Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian a. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS

LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS No Variabel Indikator 1 Sumber Daya Manusia Keramahan dosen dalam berinteraksi (Standar Akreditasi Program Studi dengan mahasiswa Magister nomor 4, BAN-PT 2009)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya belajar siswa dan pengaruhnya terhadap perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio 21 BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) 3.1 Regresi Logistik Biner Regresi logistik berguna untuk meramalkan ada atau tidaknya karakteristik berdasarkan prediksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua 68 3.3 Populasi dan Sampel Jenuh (Sampel Sensus) Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. 38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci