BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan"

Transkripsi

1 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap relasi seksual pranikah pada mahasiswa muslim Jurusan Psikologi angkatan 2005, 2006, dan 2007 Universitas Pendidikan Indonesia. A. Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menyelidiki mengenai hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap relasi seksual pranikah pada mahasiswa muslim Jurusan Psikologi angkatan 2005, 2006, dan 2007 Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan demikian maka rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode korelasional, yaitu yang menyatakan hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya (Azwar, 1988). Kedua variabel dalam penelitian ini, religiusitas dan sikap terhadap relasi seksual pranikah, diperoleh datanya dengan menggunakan Summated Rating Scale. Item-item yang disajikan dibuat berdasarkan penurunan dimensi religiusitas dari Glock dan Stark (Ancok dan Suroso, 1995), sementara item-item sikap terhadap relasi seksual pranikah diturunkan berdasarkan kategori yang dibuat oleh Reiss (Bell, 1965). Data yang diperoleh diuji reliabilitas dan validitasnya dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, kemudian diuji normalitas datanya, serta

2 31 dianalisis secara statistik menggunakan statistik uji korelasi Rank Spearman dengan bantuan SPSS for windows versi 12. B. Definisi Operasional Variabel Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati (Sugiyono, 2007). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah religiusitas sebagai variabel independen (variabel bebas), dan sikap terhadap relasi seksual pranikah sebagai variabel dependen (variabel terikat). Berikut merupakan definisi operasional masing-masing variabel. 1. Religiusitas Yang dimaksud dengan religiusitas adalah perilaku keberagamaan, berupa penghayatan terhadap nilai-nilai agama yang ditandai tidak hanya melalui ketaatan dalam menjalankan ibadah secara ritual tetapi juga adanya keyakinan, pengalaman, dan pengetahuan mengenai agama yang dianutnya (Robertson, 1988). Untuk mengukur religiusitas, digunakan definisi operasional dari Glock dan Stark yang disesuaikan dengan agama Islam (Ancok dan Suroso, 1995). Menurut mereka religiusitas memiliki dimensi sebagai berikut: a. Keyakinan (Ideology) yang disejajarkan dengan akidah Islam. Menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaranajaran agamanya, terutama terhadap ajaran-ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik.

3 32 b. Pengetahuan agama (Intellectual) yang disejajarkan dengan ilmu. Menunjuk pada seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman Muslim terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran-ajaran pokok dari agamanya, sebagaimana termuat dalam kitab suci Al-Qur an. c. Peribadatan/Praktek agama (Ritual) yang disejajarkan dengan syariah. Menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana diperintahkan dan dianjurkan oleh agamanya. d. Pengamalan (Consequential) yang disejajarkan dengan akhlak. Menunjuk pada seberapa tingkatan Muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. e. Pengalaman (Experiential) yang disejajarkan dengan penghayatan. Dimensi yang menyertai keyakinan, pengamalan, dan peribadatan. Menunjuk pada seberapa jauh tingkat Muslim dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman religius 2. Sikap terhadap relasi seksual pranikah Yang dimaksud dengan sikap terhadap relasi seksual pranikah adalah sikap mendukung atau tidak mendukung yang ditunjukkan oleh seseorang terhadap adanya fenomena terjadinya relasi seksual pranikah yang dilakukan oleh seseorang di luar ikatan perkawinan.

4 33 Sedangkan operasionalisasi dari variabel sikap terhadap relasi seksual pranikah, diturunkan berdasarkan kategori dari Reiss (Bell, 1965). Kategori tersebut adalah: a. Body centered dengan penekanan pada fisik. b. Emotion centered dengan penekanan pada hubungan emosional dengan individu tertentu yang menjadi partner seksual. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan objek penelitian, sedangkan sampel adalah bagian yang diamati dari suatu kumpulan (Suryabrata, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa muslim yang masih aktif berkuliah di Jurusan Psikologi UPI angkatan 2005, 2006, dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu mengambil sampel dari populasi yang telah ditentukan dengan memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang memiliki sangkut paut yang erat dengan tujuan penelitian (Danim, 2004). Kriteria sampel dalam penelitian ini meliputi: 1. Telah mengikuti program tutorial dan telah mengikuti mata kuliah PAI. Pembatasan ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan sampel penelitian yang relatif homogen dalam hal pengetahuan dan interaksi dengan mata kuliah agama, sehingga kemungkinan terlibatnya faktor lain selain konsep religiusitas dapat diminimalisir.

5 34 2. Belum menikah. Pembatasan ini dilakukan, selain karena mengukur sikap terhadap relasi seksual pranikah, juga pada usia yang sudah matang secara biologis, seseorang yang belum menikah tentu memiliki pandangan yang realistis dan objektif terhadap relasi seksual pranikah, tidak hanya dalam tatanan konsep, tetapi juga realitas. 3. Tidak tinggal dengan orang tua/saudara. Pembatasan ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan adanya sampel penelitian yang tidak mendapatkan adanya realitas kehidupan mahasiswa yang cenderung bebas dari aturan-aturan yang biasa ada dalam sebuah keluarga, sehingga diharapkan sikap yang mereka tunjukkan terhadap relasi seksual pranikah lebih utuh dan realistis. D. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan instrumen/alat ukur berupa angket. Yang dimaksud dengan angket adalah suatu bentuk daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar yang harus diisi oleh subyek (Suryabrata, 2004). Berdasarkan jawaban atau isian itu, peneliti akan mengambil kesimpulan terhadap hal yang diteliti. Alasan lain dalam penggunaan angket ini adalah sebagaimana yang dinyatakan oleh Hadi (Suryabrata, 2004), dengan asumsi bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar-benar dapat dipercaya, dan Interpretasi subyek

6 35 tentang pernyataan yang diajukan kepadanya sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti. Angket dalam penelitian ini yaitu: 1. Angket Religiusitas Untuk mengukur religiusitas digunakan angket mengenai religiusitas yang disusun berdasarkan dimensi religiusitas dari Glock dan Stark yang disesuaikan dengan agama Islam (Ancok dan Suroso, 1995). Penyusunan item-item pada angket tersebut, diturunkan melalui definisi dari masingmasing dimensi yang dioperasionalkan berdasarkan indikator-indikator yang dibuat oleh penulis untuk kepentingan penelitian ini. Angket religiusitas berisi pernyataan-pernyataan favorable (positif) dan unfavorable (negatif). Pernyataan favorable berupa pernyataan positif mengenai suatu objek sikap, sedangkan unfavorable sebaliknya. Pernyataan-pernyataan ini diberikan kepada responden yang diinstruksikan untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang diberikan dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi responden. Empat alternatif jawaban yang tersedia adalah, sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Masing-masing jawaban memiliki nilai sendiri-sendiri yang disesuaikan dengan alternatif jawaban pilihan yang bergerak antara 1-4. yaitu: Jawaban Skor Item Favorable Skor Item Unfavorable SS 4 1 S 3 2 TS 2 3 STS 1 4

7 36 Semakin tinggi skor (nilai 3 atau 4), diasumsikan makin positif sikap responden terhadap pernyataan yang diberikan. Sedangkan semakin rendah skor (nilai 1 atau 2) diasumsikan makin negatif sikap responden terhadap pernyataan tersebut. Adapun proses penyusunan angket religiusitas adalah sebagai berikut: a. Menurunkan konsep religiusitas ke dalam dimensi-dimensi religiusitas berdasarkan definisi dari Glock dan Stark yang disesuaikan dengan agama Islam (Ancok dan Suroso, 1995) b. Menyusun indikator masing-masing dimensi berdasarkan definisinya c. Menyusun pernyataan-pernyataan yang diturunkan berdasarkan indikator yang telah disusun d. Memeriksa validitas konstruk melalui judgement e. Menyebar angket dan mengambil data f. Penilaian masing-masing item pernyataan melalui uji validitas dan reliabilitas g. Menghilangkan item yang tidak valid Angket religiusitas berisi 85 pernyataan dari masing-masing indikator untuk setiap dimensi. Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat positif dan negatif.

8 37 Tabel 3.1. Tabel Kisi-Kisi Religiusitas Dimensi Definisi No. Item Keyakinan/ akidah Islam Pengetahuan/ Ilmu Peribadatan (praktek agama)/ syariah Pengamalan/ akhlak Pengalaman/ penghayatan *Kisi-kisi lengkap beserta indikator lihat lampiran Menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya, terutama terhadap ajaran-ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik. Menunjuk pada seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman Muslim terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran-ajaran pokok dari agamanya, sebagaimana termuat dalam kitab suci Al-Qur an. Menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana diperintahkan dan dianjurkan oleh agamanya. Menunjuk pada seberapa tingkatan Muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Dimensi yang menyertai keyakinan, pengamalan, dan peribadatan. Menunjuk pada seberapa jauh tingkat Muslim dalam merasakan dan emngalami perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman religius 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62 13, 14, 15, 16 63, 64, 65 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42 78, 79, 80, 81, 43, 44, 45,46, 47, 48, 49, 50, 51 82, 83, 84, 85, 2. Angket Sikap Terhadap Relasi Seksual Pranikah Untuk mengukur sikap terhadap relasi seksual pranikah digunakan angket yang dibuat berdasarkan skala yang sama dengan alat ukur yang digunakan untuk konsep religiusitas, yaitu disusun berdasarkan Skala Likert.

9 38 Angket sikap terhadap relasi seksual pranikah ini disusun menurut dua tipe dasar dari tingkah laku seksual pranikah yang dihubungkan dengan sikap dari Reiss (Bell, 1965). Pada skala sikap terhadap relasi seksual pranikah, empat alternatif jawaban yang disediakan adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Jawaban Skor Item Favorable Skor Item Unfavorable SS 4 1 S 3 2 TS 2 3 STS 1 4 Semakin tinggi skor (nilai 3 atau 4), diasumsikan makin positif sikap responden terhadap pernyataan yang diberikan. Sedangkan semakin rendah skor (nilai 1 atau 2) diasumsikan makin negatif sikap responden terhadap pernyataan tersebut. Selanjutnya penyusunan skala sikap terhadap relasi seksual pranikah akan berbentuk sebagai berikut: a. Item mengenai body centered, terdiri dari item-item mengenai aspek kognitif dari sikap body centered, aspek afektif dari sikap body centered, dan aspek konatif dari sikap body centered. b. Item mengenai sikap emotion centered, terdiri dari item-item mengenai aspek kognitif, afektif, dan aspek konatif dari sikap emotion centered. Adapun proses penyusunan angket sikap terhadap relasi seksual pranikah adalah sebagai berikut: a. Menurunkan sikap ke dalam dimensi-dimensi sikap berdasarkan definisi dari Reiss (Bell, 1965)

10 39 b. Menyusun indikator masing-masing dimensi berdasarkan definisinya c. Menyusun pernyataan-pernyataan yang diturunkan berdasarkan indikator yang telah disusun d. Memeriksa validitas konstruk melalui judgement e. Menyebar angket dan mengambil data f. Penilaian masing-masing item pernyataan melalui uji validitas dan reliabilitas g. Menghilangkan item yang tidak valid Skala sikap terhadap relasi seksual pranikah terdiri dari 30 pernyataan. Dalam setiap pernyataan sikap tersebut akan terdiri dari masing-masing pernyataan-pernyataan yang mengandung aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Pernyataan-pernyataan yang diajukan akan bersifat positif dan negatif. Tabel 3.2. Tabel Kisi-Kisi Sikap terhadap Relasi Seksual Pranikah Sikap terhadap Relasi Seksual Pranikah Body Centered Definisi Penekanan pada fisik Komponen Sikap Kognitif Afektif Indikator Berpendapat bahwa relasi seksual pranikah adalah wajar karena kebutuhan biologis Merasa bahwa relasi seksual pranikah adalah wajar karena kebutuhan biologis No. Item 1, 2, 3, 4 17, 18 5, 6, 7 19, 20, 21

11 40 Emotion Centered Penekanan pada hubungan emosional dengan individu tertentu yang menjadi partner seksual Konatif Kognitif Afektif Konatif Kecenderungan melakukan relasi seksual pranikah karena kebutuhan biologis Berpendapat bahwa relasi seksual pranikah adalah wajar untuk dilakukan jika dengan orang yang dicintai Merasa bahwa relasi seksual pranikah adalah wajar untuk dilakukan jika dengan orang yang dicintai Kecenderungan melakukan relasi seksual pranikah dengan orang yang dicintai 8, 9, 10 22, 23, 24 11, 12 25, 26 13, 14 27, 28 15, 16 29, 30 E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Setelah validitas konstruk dari item-item angket telah terpenuhi, maka mulailah penyebaran angket dan pengambilan data pada 50 mahasiswa Psikologi UPI angkatan 2005, 2006, dan 2007 yang sesuai dengan karakteristik sampel. Penyebaran angket ini bertujuan untuk memperoleh nilai validitas dan reliabilitas alat ukur serta memperoleh data yang kemudian akan dianalisis secara statistik menggunakan komputer dengan bantuan SPSS for windows versi Uji Validitas Validitas didefinisikan sebagi ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya, tes hanya dapat melakukan fungsinya dengan

12 41 cermat bila ada sesuatu yang diukurnya. Jadi untuk dikatakan valid, tes harus mengukur sesuatu dan melakukannya dengan cermat (Azwar, 1988). Menurut Hadi (Suryabrata, 2004), ada dua unsur yang tidak dapat dipisahkan dari prinsip validitas, yaitu kejituan dan ketelitian. Unsur kejituan adalah seberapa jauh alat pengukur dapat mengungkap dengan jitu gejala atau bagian-bagian gejala yang diukur. Unsur ketelitian adalah seberapa jauh alat pengukur dapat memberikan ketelitian, dan dapat menunjukkan dengan sebenarnya status atau keadaan gejala atau bagian gejala yang diukur. Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur sampai seberapa jauh item pada alat ukur dapat mengungkap dengan jitu dan teliti gejala yang diukur. Untuk menguji validitas alat tes yang mengukur angket religiusitas dan sikap terhadap relasi seksual pranikah, maka digunakan analisis yang menggunakan komputer dengan bantuan SPSS for windows versi 12. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Menyajikan alat ukur kepada sejumlah responden b. Mentabulasikan data c. Menghitung skor total dari setiap responden d. Mencatat skor-skor setiap item yang akan diuji e. Menguji validitas item tersebut dengan menggunakan SPSS for windows versi 12 f. Menyeleksi item yang signifikan atau valid dan menghilangkan item yang tidak valid

13 42 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat ukur dapat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel. Untuk mendapat reliabilitas ada beberapa teknik yang dapat dipakai. Salah satu teknik statistik yang digunakan oleh peneliti adalah teknik Alfa Cronbach. Langkah kerja yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menyajikan alat ukur kepada sejumlah responden b. Mentabulasikan data c. Menghitung skor total dari setiap responden d. Mencatat skor-skor setiap item yang akan diuji e. Menguji reliabilitas Alfa Cronbach dengan menggunakan SPSS for windows versi 12 Apabila diperlukan, maka dapat menggunakan rumus Alfa Cronbach sebagai berikut: r = 1 () Dimana: K = mean kuadrat antar subyek = mean kuadrat kesalahan = varians total

14 43 Rumus untuk varians total dan varians item: = - ( ) = Dimana: = jumlah kuadrat seluruh skor item = jumlah kuadrat subyek Harga reliabilitas yang diperoleh, ditafsirkan tinggi rendahnya dengan menggunakan kriteria Guilford (AlRasyid, 1994) sebagai berikut: SKOR KRITERIA 0,00 0,20 Derajat reliabilitas hampir tidak ada, korelasi sangat lemah 0,21 0,40 Derajat reliabilitas hampir rendah, korelasi rendah 0,41 0,70 Derajat reliabilitas sedang, korelasi cukup berarti 0,71 0,90 Derajat reliabilitas tinggi, korelasi tinggi 0,91 1,00 Derajat reliabilitas tinggi sekali, korelasi sangat tinggi Semakin tinggi harga reliabilitas yang diperoleh menunjukkan bahwa alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini mempunyai tingkat keterandalan dalam taraf yang tinggi. F. Teknik Analisis Menurut Sugiyono (2007) teknik statistik nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan antar variabel) dengan populasi yang tidak membentuk distribusi normal adalah korelasi Rank Spearman ( ). Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk ordinal (Sevilla, 1993). Pada penelitian ini, teknik

15 44 analisis statistik yang dilakukan, menggunakan bantuan SPSS for windows versi 12. Berikut ini adalah rumus Korelasi Rank Spearman: = 1 ( ) Dimana: = koefisien korelasi Rank Spearman = jumlah sampel = perbedaan rangking yang diperoleh pada tiap sampel Setelah didapatkan harga korelasi Rank Spearman, selanjutnya harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus t untuk mengetahui signifikansi dari korelasi tersebut. Perumusannya adalah sebagai berikut: = Dimana: N = koefisien korelasi Rank Spearman = Jumlah sampel Untuk mengetahui Coefficient Determination (kekuatan korelasi), digunakan rumus sebagai berikut: d = x 100% Dimana: = koefisien korelasi Rank Spearman

16 G. Kategorisasi Data Hasil Penelitian Sebagai suatu hasil penelitian berupa angka (kuantitatif), skor instrumen memerlukan suatu norma pembanding agar dapat diinterpretasikan secara kualitatif. Menurut Azwar (1988), pada dasarnya interpretasi skor instrumen psikologi selalu bersifat normatif, artinya makna skor mengacu pada posisi relatif skor dalam suatu kelompok yang telah dibatasi terlebih dahulu. Untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan subjek penelitian pada variabel yang diteliti, maka digunakan teknik Kategorisasi Jenjang (Azwar, 2006) yang menempatkan individu ke dalam kelompokkelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Berdasarkan teknik Kategorisasi Jenjang, maka penulis mengelompokkan data variabel Religiusitas menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dan mengelompokkan data variabel Sikap terhadap Relasi Seksual Pranikah ke dalam lima kategori yaitu sangat positif, positif, netral, negatif, dan sangat negatif. Kemudian, pengkategorisasian dilakukan dengan bantuan statistik deskriptif dari distribusi data skor kelompok dengan rumus sebagai berikut: Skor minimum = jumlah item x skor terkecil Skor maksimum = jumlah item x skor terbesar Rentang skor Standar Deviasi Populasi = rentang skor : 6

17 Kemudian untuk mendapatkan penjelasan yang mewakili seluruh sampel dalam penelitian, maka diperlukan pengukuran gejala pusat (Central Tendency) dengan menggunakan teknik Modus, Median atau Mean (Sugiyono, 2007 ). Dalam penelitian ini, digunakan teknik Mean, yaitu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari data hasil penelitian. Rata-rata (Mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu yang ada pada hasil penelitian, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: Me = Dimana: Me = Mean (rata-rata) = Epsilon (jumlah) n = Nilai x ke i sampai ke n = Jumlah individu H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Menyusun proposal penelitian, dilaksanakan pada bulan Januari 2008 b. Mengajukan usulan rancangan penelitian, diajukan pada DBS Jurusan Psikologi pada Tanggal 28 Februari 2008 c. Mencari informasi populasi yang akan diteliti d. Menentukan alat ukur yang akan digunakan e. Menyusun angket f. Menguji validitas konstruk melalui konsultasi dengan Judger g. Menentukan waktu pengambilan data, dilaksanakan tanggal 20 Juli 2008

18 2. Tahap pelaksanaan a. Mendatangi subyek penelitian untuk menjelaskan tujuan penelitian, kemudian meminta kesediaan untuk dijadikan sampel. b. Memberikan angket kepada subyek, kemudian menjelaskan cara pengerjaannya. 3. Tahap Pengolahan Data a. Mentabulasikan data b. Menghitung skor total dari setiap responden c. Mencatat skor-skor setiap item yang akan diuji d. Menguji validitas dan reliabilitas item-item tersebut dengan menggunakan SPSS for windows versi 12 dengan teknik Alpha Cronbach e. Menyeleksi item yang valid dan membuang item yang tidak valid f. Menjumlahkan total skor masing-masing variabel tiap responden dari item yang telah valid g. Mengelompokkan masing-masing variabel ke dalam dua kategori h. Memindahkan nilai-nilai kategori dari kedua variabel tersebut ke dalam lembar kerja SPSS for windows versi 12, kemudian i. Menganalisis data menggunakan metode statistik nonparametrik Rank Spearman j. Membuat profil dari setiap dimensi-dimensi variabel k. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori yang ada dan penarikan kesimpulan hasil penelitian l. Mengkonsultasikan dengan pembimbing 4. Penulisan Laporan a. Menyusun laporan hasil penelitian b. Merevisi hasil laporan setelah melakukan bimbingan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menyelidiki mengenai hubungan antara dua variabel yaitu kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Dengan demikian rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terikat. Tujuan akhir dalam pengujian hubungan sebab-akibat akan

BAB III METODE PENELITIAN. terikat. Tujuan akhir dalam pengujian hubungan sebab-akibat akan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis korelasional, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini dinamai metode kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini dinamai metode kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini dinamai metode kuantitatif karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Hal yang dibahas diantaranya lokasi dan sampel penelitian, desain penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-jenis yang akan digunakan. Variabel merujuk pada karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun. 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker serviks yang telah menjalani pengobatan. Adapun karakteristik populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar (2007) pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu: penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan metode kuantitatif menurut Sugiyono (2008:14), adalah metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 30 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini akan dibahas mengenai pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel terkait, subjek penelitian, penyusunan alat ukur penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 sebanyak 107 orang di SMAN 1 CiracapKabupatenSukabumi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya untuk mengetahui hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian kuantitatif lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauhmana variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Mahameru Centratama Spinning Mills yang beralamat di jln. Cisirung Km. 2 (Cangkuang Wetan) Moh. Toha Km 6.5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Melihat rumusan masalah yang hendak dipecahkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia, merupakan perusahaan industri pesawat terbang di Indonesia. Terletak di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang di dalamnya menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 Agustus 2016 di Jakarta, dengan lokasi kantor ABTI asosiasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan sebuah cara untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metoda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan partisipasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009) adalah metode berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian diolah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci