Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Lampiran 1 INFORMED CONSENT. Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara/Saudari..

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Lampiran 1 INFORMED CONSENT. Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara/Saudari.."

Transkripsi

1 Lampiran 1 INFORMED CONSENT Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara/Saudari.. Kesehatan gigi merupakan salah satu hal yang penting dalam menunjang kesehatan umum, dimana penyakit gigi dan mulut dapat menyebabkan penyakit pada bagian tubuh yang lain ataupun dapat meningkatkan keparahan dari penyakit sistemik yang telah ada. Sebaliknya kesehatan sistemik dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Terdapat beberapa penyakit sistemik seperti Diabetes Melitus, Penyakit Kardiovaskular, dan salah satunya Systemik Lupus Erythematosus yang berhubungan dengan penyakit mulut. Systemic Lupus Erythematosus merupakan salah satu penyakit autoimun, dimana sistem imun menyerang jaringan dan sel tubuh dan menyebabkan inflamasi serta kerusakan jaringan. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti, tetapi dalam pemeriksaan immonologi ditemukan adanya antinuklear dan kompleks imun pada jaringan, serum, dan plasma. SLE bisa menyerang multiorgan dengan gambaran klinik yang sangat bervariasi, diantaranya sendi, kulit, ginjal, paru-paru, jantung, pembuluh darah, sistem syaraf, otak dan mulut. Salah satu hasil dari peneletian yang menjelaskan hubungan antara penyakit SLE dengan kesehatan gigi dan mulut yaitu meningkatnya peradangan pada gusi, gigi berlubang yang bisa disebabkan karena jumlah saliva yang berkurang/ xerostomia. Xerostomia ini bisa merupakan hasil dari sjorgen s syndrome yang merupakan salah satu manifestasi oral dari SLE. Seperti yang telah dijelaskan diatas, kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu hal penting, karena didalam mulut penuh dengan bakteri yang dapat menyebabkan masalah-masalah seperti perlubangan pada gigi, kesulitan menguyah, dan juga dapat memperparah penyakit sistemik. Namun, hanya sedikit yang menyadari pentingnya kesehatan mulut sebagai bagian dari penanganan SLE.

2 Selama ini penderita SLE yang berkunjung di Yayasan Lupus Indonesia mendapatkan pelayanan berupa terapi psikologis, pengobatan umum, namun kurang mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut secara intensif apalagi perawatan rutin untuk penderita SLE. Sedangkan tidak dapat kita pungkiri, bahwa kesehatan gigi juga penting dan sangat berkaitan dengan kesehatan umum pula. Mengacu pada hal-hal yang telah dikemukakan serta didasari akan pentingnya gambaran status kesehatan gigi dan mulut serta manifestasi oral pada penderita SLE untuk bisa menjaga kesehatan gigi. Maka kami bermaksud untuk meneliti status kesehatan gigi dan mulut serta manifestasi oral pada pasien SLE di Yayasan Lupus Indonesia. Sehingga pasien SLE juga bisa mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut secara intensif selain pelayanan berupa terapi psikologis dan pengobatan umum. Bersama ini kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian kami yang berjudul STATUS KESEHATAN GIGI-MULUT DAN MANIFESTASI ORAL PASIEN DENGAN SISTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) Dengan tujuan untuk Mendapatkan data-data status mengenai kebersihan gigi dan mulut pada pasien SLE yang berkunjung di Yayasan Lupus Indonesia, Jakarta. Dalam penelitian tersebut, kepada bapak/ibu/saudara/saudari akan dilakukan: 1. Pemeriksaaan kesehatan jaringan periodontal / gusi 2. Pemeriksaan kesehatan gigi 3. Pemeriksaan kebersihan mulut 4. Pemeriksaan Lesi-lesi dalam mulut 5. Menampung air liur selama menit 5 menit

3 Beberapa ketidaknyamanan yang akan dialami selama prosedur penelitian adalah: 1. Pada pemeriksaan radang gusi, maka gusi bapak/ibu/saudara/saudari akan dites dengan alat untuk mengetahui kesehatan gusi. Jika gusi anda sehat, maka tidak akan timbul pendarahan, tetapi bila gusi anda sedikit berdarah menunjukkan gusi anda kurang sehat. 2. Pada pemeriksaan saliva akan ditampung air liur bapak/ibu/saudara/saudari selama ± 5 menit 3. Untuk pemeriksaan klinis diatas, dibutuhkan waktu yang agak lama dalam pembukaan mulut sehingga akan terdapat sedikit ketidaknyamanan untuk membuka dan menutup mulut dalam waktu yang relatif lama.( ± 30 menit ) 4. Operator akan menggunakan pakaian kerja sebagai standar operasional yang bisa kurang nyaman dimata subjek. Adapun keuntungan menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan bapak/ibu/saudara/saudari mengenai kesehatan gigi dan mulut, khususnya dalam mencegah gigi berlubang, radang gusi, dan menjaga kebersihan mulut. 2. Dapat mengetahui kebersihan mulut secara umum bapak/ibu/saudara/saudari sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan secara terarah untuk mencegah SLE atau kondisi kesehatan umum menjadi lebih parah. 3. Dapat mengetahui keadaan gigi, gusi, dan jaringan yang ada di sekitar mulut bapak/ibu/saudara/saudari sehingga dapat diketahui sedini mungkin dan dapat dilakukan penanggulangan sedini mungkin. 4. Dapat memberikan pengetahuan kepada pasien SLE yang lainnya. 5. Mendapatkan souvenir yang berisikan pasta gigi dan sikat gigi yang dapat digunakan oleh subjek agar dapat menjaga kesehatan oral lebih baik lagi.

4 Jika bapak/ibu/saudara/saudari bersedia, surat penyataan kesediaan menjadi subjek penelitian terlampir harap ditandatangani dan diberikan kepada : Akrom Ibaad Yuni Astuti Retnosari Perlu bapak/ibu/saudara/saudari ketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan tidak merupakan paksaan, atau atas dasar sukarela. Sehingga bila ditengah masa penelitian tidak ingin melanjutkan, maka bapak/ibu/saudara/saudari dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian berlangsung. Demikian mudah-mudahan surat keterangan kami diatas dapat dimengerti dan atas kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini kami ucapkan banyak terima kasih. Jakarta, 13 Oktober 2008 Akrom Ibaad ( ) Yuni A Retnosari ( ) (Mahasiswa )

5 Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN Setelah membaca dan mendengan semua keterangan tentang ketidaknyamanan, keuntungan dan hak hak bapak/ibu/saudara/saudari sebagai subjek penelitian yang berjudul: STATUS KESEHATAN GIGI-MULUT DAN MANIFESTASI ORAL PASIEN DENGAN SISTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) Saya dengan sadar dan tanpa paksaan bersedian berpartisipasi dalam penelitian tersebut diatas. Jakarta, (Tn/Ny/Nn...)

6 Lampiran 3 FORMULIR PEMERIKSAAN KLINIS Nama Operator : Tanggal : DATA DIRI Nama Lengkap : Jenis Kelamin: P/L TTL : Alamat : No Telepon : PEMERIKSAAN KLINIS 1. PERIODONTAL INDEX (CPITN) Nilai 0 : jaringan periodontal sehat Nilai 1 : perdarahan setelah probing dengan hati-hati. Nilai 2 : kalkulus supragingival atau subgingival Nilai 3 : poket dengan kedalaman 4-5 mm Nilai 4 : poket dengan kedalaman > 6 mm Kode 2,3, dan 4 mengindikasikan kebutuhan untuk pemeriksaan periodontal lebih lanjut. 2. ORAL HYGIENE INDEX a. Debris Regio Kanan Anterior Regio Kiri Total Bucal Lingual Labial Lingual Bucal Lingual Bucal/ Lingual labial RA RB Total

7 Keterangan pengisian : Nilai 0, jika tidak ada debris pada sonde setelah digoreskan ke permukaan sepertiga servikal. Nilai 1, jika terdapat debris di permukaan sepertiga servikal Nilai 2, jika terdapat debris di permukaan sepertiga tengah Nilai 3, jika terdapat debris di permukaan sepertiga oklusal Total debris pada bucal/labial dan lingual RA dan RB Indeks Debris Jumlah segment store = = 6 b. Kalkulus RA RB Total Regio Kanan Anterior Regio Kiri Total Bucal Lingual Labial Lingual Bucal Lingual Bucal/ labial Lingual Keterangan pengisian : Nilai 0, jika tidak ada kalkulus pada sonde setelah digoreskan ke permukaan sepertiga servikal. Nilai 1, jika terdapat kalkulus di permukaan sepertiga servikal Nilai 2, jika terdapat kalkulus lebih dari 1/3, tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi dan terdapat flek disekitar servikal gigi.

8 Nilai 3, jika terdapat kalkulus lebih 2/3 permukaan gigi dan terdapat kalkulus disekeliling servikal gigi. Total kalkulus pada bucal/labial dan lingual RA dan RB Indeks Kalkulus Jumlah segment store = = 6 ORAL HYGIENE INDEX = indeks plak + indeks kalkulus = + = Dengan score untuk evaluasi: - score 0 : sangat baik - score 0,1-1,2 : baik - score 1,3-3,0 : sedang - score 3,1-6,0 : buruk 3. DMF-T Yang mana : D : Apabila jaringan gigi tetap mengalami dekalsifikasi, terlihat keputihputihan atau kecoklatan dengan ujung ekskafator yang terasa menyangkut pada kavitas. Keadaan lain yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu, keadaan karies dengan kavitas besar yang melibatkan dentin, karies mencapai jaringan pulpa baik dengan kondisi vital atau non-vital, karies terhenti, dan karies pada gigi tetap walaupun gigi tersebut terdapat restorasi.

9 M : Apabila gigi tetap telah dilakukan pencabutan atau tanggal, jika karies gigi tetap yang diindikasikan untuk pencabutan, seperti jika mahkota gigi tidak ada atau hanya ada sisa radiks. F: Apabila gigi tetap tersebut telah ditumpat atau direstorasi secara tetap maupun sementara. Apabila gigi yang ditumpat terdapat karies, tidak termasuk kategori ini. DMFT = D+M+T DMFT = + + =

10 Lampiran 4 Kuesioner Kesehatan Gigi dan Mulut 1. Apa alasan kita harus menyikat gigi? a. Agar mulut tidak bau b. Agar lebih percaya diri c. Agar gigi tidak mudah berlubang d. Agar gigi kelihatan putih 2. Menurut Anda, apa yang dapat menyebabkan gigi berlubang? a. Adanya kuman yang merusak gigi karena jarang menyikat gigi b. Sisa makanan yang membusuk di sekitar gigi c. Tumbuhnya ulat dan cacing-cacing kecil di dalam lubang gigi d. Tertular dari orang lain yang giginya berlubang 3. Berapa kali sebaiknya menyikat gigi dalam sehari? a. Dua kali sehari, ketika mandi pagi dan mandi sore b. Sekali dalam sehari waktu mandi c. Dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur d. Sebanyak-banyaknya, sehabis makan 4. Bagaimana ciri-ciri sikat gigi yang baik menurut Anda? a. Sikat dengan bulu yang banyak dan ujung sikat membulat b. Sikat dengan bulu halus dan ujung kepala sikat mengecil c. Sikat gigi yang kuat dan berbulu keras d. Warna dan bentuk yang paling menarik 5. Kapan sebaiknya mengganti sikat gigi? a. Setahun sekali b. Tiap 6 bulan sekali c. Tiap 3 bulan sekali d. Bila rusak saja 6. Jenis makanan apa yang dapat merusak gigi? a. Makanan panas atau dingin b. Makanan daging dan sulit dikunyah c. Makanan yang pedas dan asam d. Makanan manis dan lengket 7. Mengapa gigi perlu ditambal? a. karena gigi berlubang menimbulkan bau mulut b. karena gigi berlubang menimbulkan rasa sakit c. karena gigi masih diperlukan untuk mengunyah d. karena merusak penampilan

11 8. Apa yang menyebabkan gusi kemerahan, bengkak, dan mudah berdarah? a. Menyikat gigi terlalu keras b. Gigi yang jarang dibersihkan c. Kekurangan vitamin d. Merokok Bagaimana pendapat Anda mengenai pernyataan di bawah ini? 9. Menyikat gigi minimal dua kali sehari a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju 10. Gigi berlubang akan sembuh sendiri tanpa ditambal a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju 11. Kontrol kesehatan gigi ke dokter gigi 6 bulan sekali a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju 12. Gigi berlubang disebabkan konsumsi gula yang berlebihan a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju 13. Normalnya gusi memang mudah berdarah saat menyikat gigi a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak setuju 14. Sikat gigi diganti jika bulu sikatnya sudah mekar a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak setuju

12 15. Jika belum timbul rasa sakit maka gigi tidak perlu diobati a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak setuju 16. Menyikat gigi setiap hari sebelum tidur a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak setuju 17. Bagaimana cara Anda membersihkan gigi? a. Menggunakan sikat dan pasta gigi b. Hanya kumur-kumur c. Menggunakan sikat gigi saja d. Menggunakan tusuk gigi setelah makan 18. Dalam satu hari, biasanya anda menggosok gigi berapa kali? a. 2x atau lebih b. Kurang dari 2x c. Tidak tentu d. Tidak menyikat gigi 19. Kapan anda biasanya menggosok gigi? a. Setelah makan dan sebelum tidur b. Saat mandi c. Bangun tidur d. Lupa 20. Bagaimana cara Anda menyikat gigi? a. Menyikat gigi bagian depan saja, karena gigi tersebut sering dilihat b. Menyikat gigi bagian belakang saja, karena gigi tersebut sangat penting untuk pengunyahan c. Menyikat gigi yang mudah dijangkau d. Menyikat seluruh permukaan gigi 21. Apakah Anda mengkonsumsi cemilan di antara waktu makan? a. Ya, Lebih dari 3x sehari b. Ya, 2-3x sehari c. Ya, 1x sehari d. Tidak

13 22. Jika sakit gigi, apa yang pertama kali Anda lakukan? a. Diobati sendiri b. Pergi ke dokter gigi / PUSKESMAS c. Didiamkan saja d. Pergi ke pengobatan alternatif (dukun, dll) 23. Kapan Anda memeriksakan gigi ke dokter gigi? a. 6 bulan sekali b. 1 tahun sekali c. Lebih dari 1 tahun sekali d. Bila sakit gigi 24. Mengapa Anda ke dokter gigi? a. untuk pemeriksaan rutin b. untuk menambal gigi yang berlubang c. untuk mencabut gigi d. tidak pernah ke dokter gigi 25. Apakah anda peminum kopi dan perokok? a. Tidak b. Saya kadang-kadang minum kopi atau merokok c. Saya sering minum kopi atau merokok d. Saya sering minum kopi dan merokok 26. Apakah Anda pernah mengalami gusi berdarah? a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah d. Tidak tahu 27. Apa yang Anda lakukan bila gusi Anda mudah berdarah? a. Segera memeriksakan diri ke dokter gigi b. Dibiarkan saja selama tidak sakit c. Diobati sendiri di rumah d. Menyikat gigi lebih sering TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA SEMOGA LEKAS SEMBUH

14 Lampiran 5 HASIL KUESIONER Pengetahuan Persentase 1. Alasan menyikat gigi Agar tidak bau 24% Agar percaya diri 10% Agar tidak mudah berlubang 56% Agar gigi kelihatan putih 14% 2. Penyebab gigi berlubang Kuman 26% Sisa makanan 67% Ulat dan cacing 7% Tertular 0% 3. Menyikat gigi dalam 1 hari, kapan 2 kali, mandi pagi dan sore 10% 1 kali, waktu mandi 0% 2 kali,setelah sarapan dan malam sebelum tidur 77% Sebanyak banyaknya 13% 4. Ciri Sikat gigi yang baik Bulu banyak,ujung runcing 7% Bulu halus, ujung runcing 93% Berbulu keras 0% Warna dan bentuk menarik 0% 5. Waktu mengganti sikat gigi Setahun sekali 0% 6 bulan sekali 13% 3 bulan sekali 77% Jika sudah rusak 0%

15 6. Makanan yang dapat merusak gigi Makanan panas/ dingin 43 % Makan daging 0% Makanan pedas dan asam 3 % Makanan manis dan lengket 56 % 7. Mengapa gigi perlu ditambal Agar tidak bau mulut 17% Agar tidak sakit 80% Gigi diperlukan untuk menguyah 3% Merusak penampilan 0% 8. Penyebab gusi bengkak, dan berdarah Menyikat telalu keras 37% Gigi jarang dibersihkan 17% Kurang vitamin 46% Merokok 0% Sikap 1. Menyikat gigi min 2x sehari Setuju 100% Tidak 0% 2. Gigi berlubang akan sembuh sendiri Setuju 0% Tidak 100% 3. Kontrol kesehatan ke dokter 6 bulan Setuju 100% Tidak 0% 4. Gigi berlubang karena konsumsi gula berlebihan Setuju 63% Tidak 37%

16 5. Normalnya gusi mudah berdarah Setuju 13 % Tidak 87 % 6. Sikat gigi jika sudah mekar Setuju 60% Tidak 40% 7. Jika belum timbul rasa sakit tidak perlu diobati Setuju 17% Tidak 83% 8. Menyikat gigi sebelum tidur Setuju 100% Tidak 0% Tindakan 1. Cara membersihkan gigi Dengan sikat dan odol 100% Kumu-kumur 0% Sikat gigi saja 0% Tusuk gigi 0% 2. Dalam satu hari menggosok gigi 2 kali atau lebih 100% Kurang dari 2 kali 0% Tidak tentu 0% Tidak menyikat gigi 0% 3. Kapan biasa menggosok gigi Setalah makan dan sebelum tidur 67% Saat mandi 30% Bangun tidur 0% Lupa 0% *Sebelum makan dan sebelum tidur 3% 4. Cara menyikat gigi Bagian depan saja 0% Bagian belakang saja 7%

17 Bagaian yang mudah dijangkau1 3% Seluruh permukaan gigi 90% 5. Konsumsi cemilan diantara waktu makan >3 kali sehari 17% 2-3 kali sehari 57% 1 kali sehari 3% Tidak 23% 6. Jika sakit gigi Diobati sendiri 27% Ke dokter gigi 73% Diamkan saja 0% Ke pengobatan alternatif 0% 7. Waktu memeriksa gigi ke dokter 6 bulan sekali 33% 1 tahun sekali 7% Lebih dari 1 tahun sekali 0% Bila sakit 57% * Tidak pernah 3% 8. Mengapa ke dokter gigi Permeriksaan rutin 33% Menambal gigi 50% Cabut gigi 7% Tidak pernah 3% 9. Minum kopi dan merokok Tidak 90 % Kadang2 minum kopi atau merokok 10 % Sering minum kopi atau merokok 0% Sering minum kopi dan merokok 0% 10. Pernah gusi berdarah Sering 3%

18 Jarang 64% Tidak pernah 23% Tidak tahu 0% 11. Bila gusi berdarah Ke dokter gigi 43% Dibiarkan saja 37% Diobati sendiri 20% Sikat gigi lebih sering 0%

19 Lampiran 6 RAW DATA PASIEN LUPUS ERYTHEMATOSUS SISTEMIC PADA YAYASAN LUPUS INDONESIA TANGGAL 13 NOVEMBER- 4 DESEMBER 2008 DATA PRIBADI DATA KLINIS Skor DMF OHI-S CPITN(Persextan) No Tanggal Nama Lengkap Suku L/P Pekerjaan Pendidika n Status Gusi Berdarah Gigi Sensitif D M F DMF- T DI-S CI-S OHI-S S1 S2 S3 S4 S5 S Nop Euis komalasari Sunda P IRT SMEA Menikah ya ya ,17 1,17 2, Murtinah jawa/sunda P IRT SMA Menikah ya tidak ,5 1,33 2, Amalia jawa p IRT SLTA Menikah Tidak tidak , 67 0,83 1,5 X 2 X Firda Aulya S betawi p PNS S2 Menikah Ya tidak ,67 0,5 1, Nop Adhika cempaka jawa P Mahasiswi SMA belum Menikah Ya ya 1 1 0,83 0,33 1, Eka purwita jawa L Swasta D3 Menikah Ya tidak 2 2 0,83 1,33 2, Fuji prisma santoso cina P Mahasiswi SMK belum Menikah Ya ya ,83 0,83 1, Yuni Astuti Retnosari jawa P Mahasiswi SMA belum Menikah Ya ya ,33 0 0, Nop Eva yumeri Padang P Karyawan Swasta S1 belum Menikah Ya tidak 2 2 0,33 0,33 0, Rita Adriana Tapanuli Utara P Transleter S1 Belum menikah Ya ya ,16 1, Siti Fauziah Banjar P IRT S1 Menikah Ya tidak X Erlinda CH K Menado P Swasta S1 Janda tidak ya ,33 0, Nop Khairil Aceh L Swasta S1 Belum Menikah tidak tidak ,13 1, Fadiah Balwad Ternate P PNS S2 Belum Menikah Ya ya , 67 2, Siti Murdani Betawi P Swasta S1 Belum Menikah tidak ya ,5 1,13 2, Diana Hestiana Jawa P PNS SMA Menikah tidak ya ,67 2 3,

20 17 Tuti Rokhmawati Jawa P Guru S1 Menikah Ya ya ,83 1, Nop Rini Pudji Lestari Jakarta P Karyawati S1 Menikah Ya tidak ,33 1,5 1, Verna Sofiarini Sunda P Karyawati D3 Menikah Ya ya ,5 0,83 2, Intan Sari Padang P IRT SMA Menikah Ya ya ,5 0,83 1, Yusi Widayaningsih WNI P IRT S1 Menikah Ya ya ,33 0,33 1, Elizabeth Batak P Mahasiswi S1 Belum Menikah Ya ya ,83 1,5 3, Lynda Irawaty Jawa P Designer Grafis S1 Belum Menikah Ya ya ,33 0, Des malinda Diah Sabrina Jakarta/ betawi P Pelajar SMA Belum Menikah tidak tidak ,5 0,67 2, Yudhanti Ihdina Jawa P Swasta S1 Belum Menikah Ya ya ,83 0,13 0, Sansuadi Batak L PNS S1 Menikah Ya tidak ,16 1,5 2, Des Yuniasih Septawati Jawa P Swasta D3 Menikah Tidak ya ,67 0,67 2, Puri Andriah Sunda P Swasta S2 Belum Menikah Ya ya ,33 0,5 1, Santo Betawi L Wiraswasta kuliah Belum Menikah Ya ya ,16 1,16 2, Karina Wulan Jawa P Mahasiswi SMA Belum Menikah Ya ya 9 9 1,5 1,16 2,

21 Lampiran 7 (Kiri-kanan) : drg. Indriasti I. Wardhany (Pembimbing 2), Sp.PM, drg. Afi Savitri(Penguji 2), Sp.PM, Akrom Ibaad, drg. Titiek Setyawati, Sp.PM (Penguji 1 ), Dr.drg. Harum Sasanti, Sp.PM (Pembimbing 1) Kelompok Karil OM : Akrom Ibaad, Ambar Kusuma Astuti, Justisia Nafsi Y, Cynthia M. A, Maria Elisabeth, Irfan Prasetyo(Kiri-Kanan).

22

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai. 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI).

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai. 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI). 26 BAB 5 HASIL PENELITIAN Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai dengan 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI). Jumlah Orang Dengan Lupus ( Odapus) yang berkunjung ke YLI

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI. 19 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory study atau disebut juga dengan penelitian deskriptif, menggunakan kuesioner yang diisi oleh Odapus dan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER ) Lampiran 1 Nomor Kartu DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA

Lebih terperinci

KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien Nama Lengkap : Nadia Jenis Kelamin : L / P Tempat tgl. Lahir : 29/12/1990 Agama :hindu... Pekerjaan : mahasisiwa Bangsa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Mulut terdiri dari bibir atas dan bawah, gusi, lidah, pipi bagian dalam, langit-langit dan gigi. Lapisan gusi, pipi dan langit - langit selalu basah berlendir 7 oleh karena

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS DATA. Kelompok Usia Responden. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tahun 33 64,7 64,7 64,7

HASIL ANALISIS DATA. Kelompok Usia Responden. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tahun 33 64,7 64,7 64,7 Lampiran HASIL ANALISIS DATA Frequency Table Kelompok Usia Responden Frequency Cumulative 6-12 tahun 33 64,7 64,7 64,7 13-18 tahun 18 35,3 35,3 100,0 Total 51 100,0 100,0 Jenis Kelamin Responden Frequency

Lebih terperinci

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN 28 BAB 5 HASIL PENELITIAN Penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober 2008. Pengambilan data dilakukan di Perumahan Bekasi Jaya Indah wilayah Bekasi dengan subjek penelitian adalah perempuan paskamenopause.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian observasional cross sectional. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di klinik

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI OBJEK PENELITIAN. Kepada Yth, Orang Tua/Wali Ananda :..

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI OBJEK PENELITIAN. Kepada Yth, Orang Tua/Wali Ananda :.. 55 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI OBJEK PENELITIAN Kepada Yth, Orang Tua/Wali Ananda :.. Alamat : Bersama ini saya yang bernama, Nama : Ravinraj Ilangovan NIM : 110600209 Mahasiswa

Lebih terperinci

KUESIONER ORANG TUA EFEK PSIKOSOSIAL PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN YANG MEMILIKI KARIES TINGGI DAN KARIES RENDAH. Tanggal Lahir :...

KUESIONER ORANG TUA EFEK PSIKOSOSIAL PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN YANG MEMILIKI KARIES TINGGI DAN KARIES RENDAH. Tanggal Lahir :... Lampiran 1 KUESIONER ORANG TUA EFEK PSIKOSOSIAL PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN YANG MEMILIKI KARIES TINGGI DAN KARIES RENDAH Tanggal Pemeriksaan : 1 0 Nama Anak : Jenis Kelamin : LK / PR Tanggal Lahir :... (

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang dikeluhkan masyarakat Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2001) dan menempati peringkat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian 68 Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian 69 Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian 70 Lampiran 4 Informed Consent KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat

Lebih terperinci

*coret yang tidak perlu

*coret yang tidak perlu 44 Lampiran 1. Persetujuan Responden LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur / Kelamin : tahun, Laki-laki* / Perempuan* Alamat : Menyatakan dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Mulut sehat berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat

Lebih terperinci

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN 60 Lampiran 1 LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth : Saudara/Saudari... Bersama ini saya, Fellicia Lestari, yang sedang menjalani program pendidikan sarjana pada Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut Disusun oleh : Noval Agung Prasetyo : 1341177004163 Lidiana Syahrul : 1441177004048 Ratih Dewi Suranenggala : 1441177004054 Desi Wulandari : 1441177004122

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU Lampiran 1 DEPARTEMEN PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA

Lebih terperinci

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT. PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT. FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG OLAH RAGA ADALAH SERANGKAIAN GERAK TUBUH YANG TERATUR DAN TERENCANA SERTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari enamel terus ke dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah faktor (multiple factors)

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin : Telp/ No. HP :

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin : Telp/ No. HP : Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Jenis Kelamin : Telp/ No. HP : Menyatakan telah mendapat penjelasan mengenai penelitian

Lebih terperinci

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel. 1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel. Fakta: Mungkin saja sebagian mitos ini benar. Biasanya, itu sudah cukup untuk menyikat gigi dua kali sehari, tapi jika Anda memiliki kesempatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat Pagi/Siang, Saya Rina Silvia Srg, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya akan melakukan penelitian

Lebih terperinci

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi, dan kesediaan waktu Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi, dan kesediaan waktu Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih. Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi, Saya Vikneswari Asokan mahasiswa yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Gigi S1 di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya akan

Lebih terperinci

Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah.

Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah. Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah. Kelainan yang sering dijumpai pada anak SD adalah karies gigi dan gingivitis,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003 menunjukkan bahwa dari 10 (sepuluh) kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TENTANG PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S DAN TERJADINYA KARIES PADA SISWA/I KELAS IV SDN 101740 TANJUNG SELAMAT KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2014 Sri Junita Nainggolan

Lebih terperinci

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi Komplikasi diabetes mellitus pada kesehatan gigi masalah dan solusi pencegahannya. Bagi penderita diabetes tipe 2 lebih rentan dengan komplikasi kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke Jangan mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, penyakit lain pun menyerang Masih ingat pelawak Leysus? Ya, ia meninggal Selasa (3/1/06) lalu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang disebabkan oleh faktor etiologi yang kompleks. Karies gigi tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi dapat

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Salam Sejahtera, Saya Dziah Marhani sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan yang berkesinambungan karena memiliki dampak yang sangat luas, sehingga

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. Saudara. Saya yang bernama Albert Prawira, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. Saudara. Saya yang bernama Albert Prawira, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth, Saudara Saya yang bernama Albert Prawira, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, bersama dengan ini memohon kesediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estetika merupakan salah satu tujuan dalam perawatan ortodontik dimana seseorang dapat memperbaiki estetika wajah yang berharga dalam kehidupan sosialnya (Monica,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di Asia Tenggara serta terdiri dari banyak pulau dan terbagi dalam 34 provinsi. Berdasarkan data sensus penduduk pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiografi dental merupakan salah satu bagian terpenting dari diagnosis oral moderen. Dalam menentukan diagnosis yang tepat, setiap dokter harus mengetahui nilai dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pemeliharaan kesehatan mempunyai manfaat yang sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Salah satu kegiatan Puskesmas adalah UKGS. UKGS di lingkungan tingkat pendidikan dasar mempunyai sasaran semua anak sekolah tingkat pendidikan dasar yaitu dari usia 6 sampai 14 tahun,

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat...

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat... Lampiran 1 INFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat... Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr dapat mengizinkan ananda......untuk

Lebih terperinci

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di masyarakat Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat di Indonesia pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau

BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Kebersihan gigi yaitu keadaan gigi geligi yang berada di dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. n = 3990 = 363, sampel 3990 (5%) 2 + 1

BAB V HASIL PENELITIAN. n = 3990 = 363, sampel 3990 (5%) 2 + 1 BAB V HASIL PENELITIAN Survei ini berlangsung selama periode bulan April hingga Juli 2008. Keseluruhan pengambilan data sekunder dari kartu status pasien dilakukan di RSGMP FKG UI dengan subyek survei

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian Peneliti : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor : Annisah Sepwika Sari NIM :

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Oral Higiene Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler jika seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin. 1 Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN GIGITIRUAN LEPASAN TERHADAP PERTUMBUHAN

PENGARUH PEMAKAIAN GIGITIRUAN LEPASAN TERHADAP PERTUMBUHAN Lampiran 1 Kerangka Konsep Skripsi PENGARUH PEMAKAIAN GIGITIRUAN LEPASAN TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA PASIEN KLINIK PROSTODONSIA RSGMP FKG USU PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2010 Perawatan Prostodonsia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan gigi dan mulut yang tidak diperhatikan, akan menimbulkan masalah, salah satunya kerusakan pada gigi seperti karies atau gigi berlubang (Oktrianda, 2011).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan banyak dijumpai pada penduduk dunia, terutama pada anak. Menurut hasil

Lebih terperinci

perlunya dilakukan : Usaha-Usaha Pencegahan Penyakit Gingiva dan Periodontal baik di klinik/tempat praktek maupun di masyarakat.

perlunya dilakukan : Usaha-Usaha Pencegahan Penyakit Gingiva dan Periodontal baik di klinik/tempat praktek maupun di masyarakat. Penyakit periodontal dibiarkan tanpa dirawat cenderung berlanjut sehingga merusak struktur periodontal pendukung. Sebagai konsekuensinya tenaga kesehatan gigi dituntut u dapat mengatasi masalah periodontal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Early Childhood Caries (ECC) Early childhood caries merupakan suatu bentuk karies rampan pada gigi desidui yang disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi, hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 15 tahun ke

Lebih terperinci

Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi, Saya Khaera mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu bagian terpenting dari hidup setiap manusia. Kebanyakan orang baru mulai menyadari betapa pentingnya kesehatan disaat mereka sudah mulai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah 46 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas I Denpasar Selatan berada di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

Lebih terperinci

INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Sri Hidayati 1, Naning K.Utami 2, Metty Amperawati 3 ABSTRAK Karies gigi adalah suatu proses kerusakan yang terbatas pada jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimulai sejak 1000 tahun sebelum masehi yaitu dengan perawatan

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimulai sejak 1000 tahun sebelum masehi yaitu dengan perawatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi yang tidak beraturan, irregular, dan protrusi merupakan masalah bagi beberapa individu sejak zaman dahulu dan usaha untuk memperbaiki kelainan ini sudah dimulai

Lebih terperinci

LEMBAR PEMERIKSAAN PENGALAMAN KARIES GIGI ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK MEDAN BAKTI/ TK ANNISA / TK AN-NIDA. 1) Jenis Kelamin : 1) Laki-laki 2) Perempuan

LEMBAR PEMERIKSAAN PENGALAMAN KARIES GIGI ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK MEDAN BAKTI/ TK ANNISA / TK AN-NIDA. 1) Jenis Kelamin : 1) Laki-laki 2) Perempuan Lampiran 1 LEMBAR PEMERIKSAAN PENGALAMAN KARIES GIGI ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK MEDAN BAKTI/ TK ANNISA / TK AN-NIDA NAMA PEMERIKSA : DATA ANAK Nama : 1) Jenis Kelamin : 1) Laki-laki 2) Perempuan Tanggal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Rasa Takut terhadap Perawatan Gigi dan Mulut. Rasa takut terhadap perawatan gigi dapat dijumpai pada anak-anak di berbagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Rasa Takut terhadap Perawatan Gigi dan Mulut. Rasa takut terhadap perawatan gigi dapat dijumpai pada anak-anak di berbagai 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasa Takut terhadap Perawatan Gigi dan Mulut Rasa takut terhadap perawatan gigi dapat dijumpai pada anak-anak di berbagai unit pelayanan kesehatan gigi misalnya di praktek

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi teman-teman, saya Diah Okti mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mikroba pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. mikroba pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. 1,2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling umum adalah karies dan penyakit periodontal. 1 Plak sangat berperan dalam terjadinya kedua penyakit ini. 2 Kontrol

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Gambaran Klinis Karies Botol. atau cairan manis di dalam botol atau ASI yang terlalu lama menempel pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Gambaran Klinis Karies Botol. atau cairan manis di dalam botol atau ASI yang terlalu lama menempel pada BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Gambaran Klinis Karies Botol Karies gigi yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat dijumpai berupa kerusakan gigi yang parah mengenai sebagian besar giginya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Karies Gigi Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentil dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013 prevalensi nasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu masalah di Indonesia yang perlu diperhatikan adalah masalah kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi mulut. Kebanyakan masyarakat Indonesia meremehkan masalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif. 17 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Walaupun perempuan, umumnya, memiliki umur harapan hidup (UHH) lebih tinggi daripada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan yang lebih rumit. Secara kodrati, perempuan mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 32 pasangan ibu dan anak usia 3 sampai 5 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengikuti penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan mulut merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terhadap lingkungan dan umpan balik yang diterima dari respons tersebut. 12 Perilaku

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terhadap lingkungan dan umpan balik yang diterima dari respons tersebut. 12 Perilaku BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Para penganut teori perilaku Skinner percaya bahwa perilaku adalah respons terhadap lingkungan dan umpan balik yang diterima dari respons tersebut. 12 Perilaku merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

Lebih terperinci

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran. Persetujuan Menjadi Responden PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama :. Umur :. Alamat :. Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini maka

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku kesehatan terhadap kejadian karies gigi pada murid

Lebih terperinci

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten yang mengakibatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan interpersonal,

Lebih terperinci

Informasi Kepada Orang Tua/ Wali Subjek Penelitian. Kepada Yth, Bapak/Ibu/ Sdr.. Orang Tua/ Wali Ananda... SD :. Kelas :.

Informasi Kepada Orang Tua/ Wali Subjek Penelitian. Kepada Yth, Bapak/Ibu/ Sdr.. Orang Tua/ Wali Ananda... SD :. Kelas :. Lampiran 1 Informasi Kepada Orang Tua/ Wali Subjek Penelitian Kepada Yth, Bapak/Ibu/ Sdr.. Orang Tua/ Wali Ananda... SD :. Kelas :. Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr dapat mengijinkan ananda..

Lebih terperinci

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI Andri Setiya Wahyudi, Program Studi Diploma Kebidanan UNIJA Sumenep, e-mail; andry_remas@yahoo.co.id Sudarso,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian klinis laboratoris dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian klinis laboratoris dengan A. DESAIN PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian klinis laboratoris dengan rancangan post-test only control group design. B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK... HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN KARIES GIGI DAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI DUSUN SUMBERPANGGANG DESA LOPANG KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Karies gigi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa

Lebih terperinci

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah "penyakit periodontal". Namun, apakah Anda sudah memahami apa arti istilah itu sebenarnya? Kata 'periodontal' berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Dewasa ini penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan penyakit karies gigi (Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Eko Winarti, SST.,M.Kes (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Cara menyikat gigi dengan benar Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PELATIHAN 1.

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/WALI SUBJEK PENELITIAN. Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu /Sdr dapat mengijinkan

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/WALI SUBJEK PENELITIAN. Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu /Sdr dapat mengijinkan Lampiran 1 INFORMASI KEPADA ORANG TUA/WALI SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr.. Orang Tua/Wali dari Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu /Sdr dapat mengijinkan ananda Untuk berpartisipasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal meliputi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif analitik, yaitu dengan melakukan pengukuran pada sampel sebelum

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut - Pendidikan (RSGM-P FKG UI) pada periode 6 Oktober 2008-10 November 2008. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berbagai faktor lainnya) dan faktor eksternal (budaya, nilai-nilai, sosial, politik).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berbagai faktor lainnya) dan faktor eksternal (budaya, nilai-nilai, sosial, politik). BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Personal Menurut Blumm derajat kesehatan (sehat-sakit) seseorang sangat dipengaruhi oleh empat hal, yaitu: lingkungan, kelengkapan fasilitas kesehatan, perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hal ini terlihat dari hasil Riset Kesehatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. I. Data Demografi 1. Nama : 2. Umur dan tanggal lahir : 3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

LAMPIRAN. I. Data Demografi 1. Nama : 2. Umur dan tanggal lahir : 3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Pengaruh Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

Lebih terperinci

HUBUNGAN GIGI BERJEJAL DENGAN ORAL HYGIENE PADA SISWA SMAN 4 MEDAN TAHUN 2016

HUBUNGAN GIGI BERJEJAL DENGAN ORAL HYGIENE PADA SISWA SMAN 4 MEDAN TAHUN 2016 LAMPIRAN 1 DEPARTEMEN ORTODONSIA No. Urut : FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tanggal Pemeriksaan : HUBUNGAN GIGI BERJEJAL DENGAN ORAL HYGIENE PADA SISWA SMAN 4 MEDAN TAHUN 2016 KUISIONER

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya dan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan metode cross over. 4.2. Penentuan populasi Subyek penelitian dibagi menjadi 3 kelompok yaitu

Lebih terperinci