ANALISA JABATAN Ade Heryana. Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA JABATAN Ade Heryana. Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta"

Transkripsi

1 ANALISA JABATAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta PENDAHULUAN Dalam dunia kerja sering ditemukan kasus ketidaksesuaian antara kualitas atau kualifikasi karyawan baru dengan departemen yang menerima, sehingga sering terjadi turnover karyawan. Sering terjadi perselisihan antara departemen personalia dengan departemen terkait mengenai siapa yang bertanggung jawab terhadap hal ini. Pada sisi lain, banyak karyawan yang frustrasi akibat ketidakjelasan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan. Keadaan ini membuat dirinya tidak fokus dalam bekerja, sehingga tugas utamanya malah tidak berjalan secara efektif. Mungkin Anda yang sedang membaca tulisan ini, juga pernah mengalami melamar pekerjaan dari iklan lowongan kerja yang tidak informatif sehingga apa yang didapat di perusahaan tidak sesuai dengan kenyataan. Permasalahan-permasalahan di atas berujung pada kurang diterapkannya salah satu kajian dalam ilmu psikologi industri/organisasi yaitu atau sering disebut dengan Job Analysis, Work Analysis, Analisa Pekerjaan, atau Analisa Tugas. Pada tulisan ini, penulis menggunakan istilah. Analisa jabatan merupakan dasar dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam kegiatan personalia termasuk psikologi industri/ organisasi. Seluruh aktifitas kepersonaliaan dalam perusahaan membutuhkan output dari analisa jabatan, seperti untuk mengevaluasi pekerjaan, mengukur tingkat keselamatan pekerjaan dan sebagainya. Analisa jabatan pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli psikolog industri, Morris Viteles, pada tahun 1922 yang menerapkan metode ini di sebuah perusahaan produsen mobil. Pertanyaannya, kenapa sebuah pekerjaan harus dianalisa? Sebuah pekerjaan atau jabatan memiliki dimensi atau karakteristik yang berbeda-beda. Simamora (2004) menyatakan ada lima dimensi dari pekerjaan, antara lain: 1. Dimensi Fisik. Setiap pekerjaan memiliki kecepatan gerak dan langkah-langkah pekerja yang berbeda-beda pada setiap pekerjanya. Dalam analisa jabatan, kecepatan langkah dan gerak dapat diukur dengan metode time and motion study atau work sampling (untuk pekerjaan yang monoton); 2. Dimensi Psikologis. Setiap pekerjaan memiliki dampak psikologis yang berbeda- 1

2 beda. Bila dikelola dengan benar, maka akan memenuhi kebutuhan dasar psikologis pekerja, misalnya kebutuhan untuk berkembang, menambah pengetahuan dan sebagainya. 3. Dimensi Sosial. Setiap pekerjaan memiliki alasan-alasan sosial dan kontribusi terhadap status ekonomi yang berbeda. Salah satu alasan orang bekerja adalah memperoleh kontrak sosial dan kelompok sosial yang akan mempengaruhi masa depan pekerjaannya. 4. Dimensi Kultural. Setiap pekerjaan memiliki sudut pandang kultural yang berbeda. Pekerjaan dengan status ekonomi dan sosial tinggi cenderung dipandang lebih baik oleh masyarakat; dan 5. Dimensi Kekuasaan. Setiap pekerjaan memiliki tingkat pemenuhan kekuasaan yang berbeda oleh pimpinan. Pemenuhan kekuasaan ini berdampak nyata pada kepuasan kerja dan produktivitas kerja. Analisa jabatan sebaiknya dijalankan saat sebuah usaha atau perusahaan akan didirikan. Namun pada kenyataannya, pada saat perusahaan akan didirikan sering analisa jabatan dilupakan. Analisa jabatan sebaiknya dilakukan saat-saat perusahaan mengalami hal sebagai berikut: 1) ketika akan membuka lowongan pekerjaan baru; 2) ketika merancang/membuat posisi atau jabatan baru; 3) ketika memulai atau mengubah tempat kerja; 4) ketika merancang struktur organisasi baru; dan 5) ketika membuka unit usaha baru. DEFINISI ANALISA JABATAN Berbagai definisi disampaikan oleh para ahli psikologi I/O, antara lain: - Menurut Sackett & Laczo (2012), analisa jabatan adalah sekumpulan prosedur untuk mengidentifikasi pekerjaan meliputi aktifitas pekerjaan dan karakteristik/persyaratan yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut; - Menurut Robert & Jackson (2011), analisa jabatan adalah suatu cara sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga manusia, dan konteks dimana pekerjaan dilaksanakan atau sistem formal untuk mengumpulkan data tentang apa yang dikerjakan orang dalam pekerjaannya - Menurut Levy (2010), analisa jabatan adalah proses menentukan komponen tugas dan pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan; - Menurut Bernandian & Roussel, analisa jabatan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan interview terhadap pekerja, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisa jabatan merupakan sekumpulan prosedur yang dilakukan untuk 2

3 menentukan kualifikasi pekerjaan dan karakteristik dari pekerjaan. MANFAAT ANALISA JABATAN Analisa jabatan setidaknya bisa menjawab enam pertanyaan di bawah ini: a. Mengapa pekerjaan/jabatan tersebut harus ada? b. Aktifitas mental dan fisik apa saja yang harus dimiliki pekerja? c. Kapan pekerjaan tersebut dijalankan? d. Dimana pekerjaan tersebut dilakukan? e. Bagaimana cara menjalankan pekerjaan tersebut? f. Kualifikasi apa yang harus dimiliki pekerja untuk pekerjaan tersebut? Pada dasarnya hasil dari analisa jabatan ada dua yaitu Job Description dan Job Specification. Perbedaan antara keduanya disajikan pada tabel berikut: Tabel 1. Perbedaan Job Description dengan Job Specification No Job Description Job Specification 1 Uraian ringkas Uraian ringkas mengenai tugastugas mengenai tenaga yang kerja yang dibutuhkan dibutuhkan 2 Karakteristik Karakteristik yang fisik dan lingkungan yang dibutuhkan agar pekerjaan dapat dijalankan meliputi knowledge, attitudes, aptitudes. skill, Dengan demikian, analisa pekerjaan memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Job Description. Artinya analisa jabatan bertujuan mendeskripsikan informasi tentang pekerjaan, meliputi: deskripsi, riwayat, tugas dan tanggung jawab, spesifikasi, standar kerja, dan sebagainya; 2. Job Specification atau personnel requirement. Artinya analisa jabatan bertujuan menyusun persyaratan dan spesifikasi tertentu suatu pekerjaan, seperti: pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, sifat-sifat dan ciri-ciri, bagi keberhasilan pekerjaan; 3. Job Classifcation. Artinya analisa jabatan bertujuan mengklasifikasikan atau mengelompokkan pekerjaan ke dalam kelas-kelas/jenis-jenis. Pengelompokkan ini didasarkan pada kewenangan organisasi, teknologi, dan perilaku manusia; 4. Job Evaluation. Artinya analisa jabatan bertujuan mengevaluasi kegunaan pekerjaan di dalam organisasi dan/atau pasar tenaga kerja luar; 5. Job Design atau Job Restructuring. Artinya analisa jabatan bertujuan untuk Merelokasi dan merestrukturisasi kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan ke dalam berbagai kelompok; 6. Job Appraisal atau Performance Appraisal. Artinya analisa jabatan bertujuan untuk memberi dasar dalam menilai kinerja pekerja oleh supervisor/manajer; 3

4 7. Job Training. Artinya analisa jabatan bertujuan membantu dalam menyiapkan program pelatihan tenaga kerja; 8. Job mobility atau Worker mobility. Artinya analisa jabatan bertujuan mengetahui mobilitas atau keluar masuknya seseorang dalam pekerjaan; 9. Job Efficiency. Artinya analisa jabatan bertujuan menciptakan suatu jenis pekerjaan yang optimal dilihat dari prosedur, susunan kerja, dan standar kerja 10. Job Safety. Artinya analisa jabatan bertujuan menghindari perilaku kerja, kondisi fisik dan kondisi lingkungan yang tidak aman; 11. Human resources planning. Artinya analisa jabatan bertujuan membantu dalam proses perencanaan sumberdaya manusia; dan 12. Quasi legal requirements. Artinya analisa jabatan bertujuan membantu penyusunan aturan legal yang dibutuhkan organisasi, misalnya menyusun MOU, persyaratan-persyaratan akreditasi atau tender kerja. PENYUSUNAN ANALISA JABATAN Prinsipnya penyusunan analisa jabatan mengikuti dua pendekatan sebagai berikut (McCormick dalam Levy, 2010): a. Task-oriented Pada pendekatan ini, fokus analisa jabatan pada aktivitas aktual yang dilakukan dalam pekerjaan. Pendekatan ini dipakai untuk mempertimbangkan tugas, tanggungjawab, dan fungsi suatu jabatan. Langkahnya adalah: a) Membuat Task Statement yaitu penyataan-pernyataan tentang tugas/jabatan; dan b) Membuat skala tugas, berdasarkan aspek tingkat kepentingan, tingkat kesulitan, tingkat keseringan (frequency), dan tingkat kesalahan (error). b. Worker-oriented Pada pendekatan ini, fokus analisa jabatan pada karakteristik personal yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Karakteristik tersebut meliputi SKAO (Skill, Knowledge, Abbility, Others). Namun demikian, saat ini yang sering digunakan adalah pendekatan yang mengkombinasikan task-oriented dan workeroriented. Secara lengkap langkah-langkah dalam penyusunan analisa jabatan adalah sesuai grafik 1. Penyusunan analisa jabatan dimulai dengan menentukan jenis data dan metode pengumpulan datanya. Metode pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi sebagai berikut: 1. Interview atau wawancara yang dilakukan terhadap subyek atau supervisor dari pekerja; 4

5 Grafik 1. Proses penyusunan 2. Work sampling atau sampel pekerjaan, yaitu memilih pekerjaan yang mewakili pekerjaan yang akan dianalisa, biasanya pada pekerjaan yang sifatnya monoton; 3. Repertory grid technique atau teknik repertoar/skenario berjaring yaitu teknik pengumpulan data pekerjaan dengan mengatur skenario berjaring yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dianalisa; 4. Questionnaire yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan tentang pekerjaan yang akan dianalisa, bisa berupa pertanyaan terstruktur, terbuka, tertutup, atau kombinasi ketiganya; 5. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan aktifitas pekerjaan yang akan dianalisis; Menentukan jenis dan metode pengumpulan data Mempelajari informasi pendukung pekerjaan Memilih posisi/jabatan yang mewakili pekerjaan Menganalisis pekerjaan/jabatan berdasarkan data-data yang didapat Verifikasi hasil analisa jabatan Membuat Job Description dan Job Specification 6. Critical incident investigations atau Investigasi kejadian kritis, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan investigasi terhadap kejadian kritis yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dianalisa. Misalnya pada serah terima pekerjaan antara satu bagian dengan bagian lain atau laporan serah terima shift; 7. Task Inventory atau Daftar Tugas, yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat daftar tugas yang berhubungan dengan dengan pekerjaan yang akan dianalisa; 8. Technical conferences, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pembahasan atau diskusi teknis tentang pekerjaan yang akan dianalisa; 9. Hierarchical Task Analysis, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan analisa tugas secara berjenjang; dan 10. Background investigation, yaitu pengumpulan informasi yang melatarbelakangi pekerjaan yang akan dianalisis. Tahap selanjutnya dalam penyusunan analisa jabatan adalah mempelajari informasi pendukung yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dianalisis. Informasi tersebut dapat berbentuk: struktur organisasi, SOP, job description dari pekerjaan yang hampir mirip. Setelah informasi pendukung diperoleh, selanjutnya memilih posisi/jabatan yang dianggap mewakili pekerjaan yang akan dianalisis. Misalnya jika ingin menganalisis 5

6 pekerjaan phlebotomy (pengambilan sampel darah) pada perawat maka pekerjaan yang mewakili adalah pekerjaan sampling darah oleh seorang analis kesehatan. Bila ketiga langkah di atas telah dijalankan, tahap selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan/jabatan berdasarkan data-data atau hasil investigasi yang diperoleh. Data tersebut dapat berupa: aktifitas, perilaku yang dibutuhkan, kondisi kerja, kemampuan yang dibutuhkan, dan lain-lain. Hasil analisa pekerjaan/jabatan yang diperoleh pada langkah ke empat harus diverifikasi ulang kepada pekerja yang bersangkutan atau pimpinannya. Bila verikasi sudah dinyatakan baik maka tahap selanjutnya adalah menyusun Job Description dan Job Specification. Sebuah pekerjaan ibarat sebuah benda yang terdiri dari berbagai komponen yang menyusunnya. Komponen dasar pekerjaan adalah elemen, yaitu unit terkecil dari aktifitas suatu pekerjaan. Misalnya pada pekerjaan seorang operator mesin, elemen atau unit terkecil aktifitasnya adalah menekan tombol start pada mesin. Pada perawat, elemen terkecil adalah memasang steitoskop di telinga. Elemen Tugas Posisi Jabatan Beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam penyusunan analisa jabatan: - Tentukan tim yang akan menyusun analisa jabatan; - Tentukan karyawan yang akan dimasukkan dalam tim penyusun; - Tentukan masa revisi dari analisa jabatan atau tiap berapa periode analisa jabatan tersebut dievaluasi; - Tentukan jenis informasi apa yang dibutuhkan; dan - Tentukan anatomi pekerjaan (lihat pada grafik 2) Grafik 2. Anatomi Pekerjaan Berbagai elemen kerja bergabung membentuk satuan yang disebut Tugas untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi tugas adalah aktifitas kerja yang terbentuk mencapai tujuan yang spesifik (Levy, 2010). Misalnya pada pekerja supir taxi. Tugas mengukur tensi darah seorang perawat bisa meliputi elemenelemen sebagai berikut: menyiapkan alat tensi, memasang alat tensi di lengan pasien, memasang steitoskop, menempelkan steitoskop di lengan pasien, memompa alat tensi, mendengarkan suara nadi di steitoskop, membaca hasil tekanan darah di alat, melepas 6

7 steitoskop dan alat, mencatat hasil, dan merapihkan alat. Berbagai tugas yang dijalankan oleh individu dalam organisasi/perusahaan menentukan posisi individu tersebut. Sehingga komponen berikutnya dari pekerjaan adalah posisi yaitu lokasi individu dalam perusahaan berdasarkan tugas yang dijalankan. Berbagai posisi kerja yang memiliki cukup kesamaan ini kemudian bergabung menjadi pekerjaan/jabatan. REFERENSI Aamodt, Michael G. Industrial/Organizational Psychology, Sixth Edition. CA: Cengage Learning, 2010 Levy, Paul E., Industrial Organizational Psychology: Understanding the Workplace, New York: Worth Publishers, LATIHAN SOAL 1. Manakah pernyataan yang TIDAK TEPAT tentang : A. Analisa jabatan merupakan dasar dari seluruh kegiatan/aktifitas personalia dan psikologi industri B. Seluruh aktifitas kepersonaliaan dalam perusahaan membutuhkan output dari analisa jabatan C. Untuk mengevaluasi pekerjaan, mengukur tingkat keselamatan pekerjaan dan sebagainya dibutuhkan analisa jabatan D. Analisa jabatan dibuat hanya saat dibutuhkan saja. 2. Analisa jabatan pertama kali diperkenalkan tahun 1922 oleh seorang ahli psikolog industri yang bernama: A. Abraham Maslow B. Morris Vitelle C. Frederick W. Taylor D. Lilian Gilberth 3. Sebuah pekerjaan atau jabatan perlu dianalisa karena mem memiliki dimensi atau karakteristik yang berbeda-beda. Dimensi tersebut antara lain: 1. Dimensi Dimensi Dimensi Dimensi Dimensi Setiap pekerjaan memiliki kecepatan gerak dan langkah-langkah pekerja yang berbeda-beda pada setiap pekerjanya, 7

8 merupakan dimensi dari pekerjaan yang berbentuk: A. Psikologis B. Sosial C. Kultural D. Fisik 6. Sebuah pekerjaan memiliki dimensi psikologis. Pengertian yang TIDAK TEPAT tentang hal ini adalah: A. Setiap pekerjaan memiliki dampak psikologis yang berbeda-beda. B. Setiap pekerjaan memiliki kecepatan gerak dan langkah-langkah pekerja yang berbeda-beda pada setiap pekerjanya C. Bila dikelola dengan benar, maka akan memenuhi kebutuhan dasar psikologis pekerja D. Kebutuhan psikologi dari pekerjaan misalnya kebutuhan untuk berkembang, menambah pengetahuan dan sebagainya 7. Setiap pekerjaan memiliki alasan-alasan sosial dan kontribusi terhadap status ekonomi yang berbeda, merupakan dimensi yang dimiliki dari pekerjaan yang berbentuk: A. Dimensi sosial B. Dimensi fisik C. Dimensi psikologis D. Dimensi kultural 8. Manakah dari pernyataan di bawah yang menggambarkan dimensi sosial dari pekerjaan/jabatan: A. Salah satu alasan orang bekerja adalah memperoleh kontrak sosial dan kelompok sosial B. Setiap pekerjaan memiliki kecepatan dan gerak yang berbeda C. Setiap pekerjaan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan psikologis D. Pekerjaan dibutuhkan untuk menunjukkan kekuasaan 9. Setiap pekerjaan memiliki sudut pandang budaya yang berbeda. Pekerjaan dengan status ekonomi dan sosial tinggi cenderung dipandang lebih baik oleh masyarakat, merupakan dimensi dari pekerjaan yang berbentuk: A. Dimensi sosial B. Dimensi kultural C. Dimensi fisik D. Dimensi psikologis 10. Manakah yang TIDAK TEPAT mengenai Dimensi Kekuasaan dari pekerjaan: A. Setiap pekerjaan memiliki tingkat pemenuhan kekuasaan yang berbeda oleh pimpinan B. Pemenuhan kekuasaan pada pekerjaan berdampak nyata pada kepuasan kerja C. Pemenuhan kekuasaan ini berdampak nyata pada produktivitas kerja D. Setiap pekerjaan memiliki kecepatan dan gerak yang berbeda 11. Isilah titik-titik pada kalimat beriktu dengan benar: 8

9 Analisa jabatan sebaiknya dilakukan saatsaat perusahaan mengalami hal-hal sebagai berikut 1. Ketika akan membuka... pekerjaan baru 2. Ketika... atau... posisi atau jabatan baru 3. Ketika... atau... tempat kerja 4. Ketika merancang... organisasi baru 5. Ketika membuka... usaha baru. 12. Isilah titik-titik pada kalimat di bawah dengan kata-kata yang benar: Menurut Sackett & Laczo (2012), Analisa Jabatan adalah sekumpulan prosedur untuk... pekerjaan meliputi... pekerjaan dan... yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut; 13. Manakah yang BENAR mengenai pengertian menurut Robert & Jackson (2011): A. Analisa jabatan bertujuan mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga manusia B. Analisa jabatan digunakan untuk mengetahui konteks dimana pekerjaan dilaksanakan C. Analisa jabatan merupakan sistem formal untuk mengumpulkan data tentang apa yang dikerjakan orang dalam pekerjaannya D. Jawaban A, B, C benar 14. Isilah titik-titik pada kalimat berikut dengan kata-kata yang benar: Menurut Levy (2010), analisa jabatan adalah proses menentukan... tugas dan... atau... yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan; 15. Pernyataan manakah yang BENAR mengenai pengertian menurut Bernandian & Roussel: A. Analisa jabatan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja B. Analisa jabatan dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan interview terhadap pekerja C. Informasi tentang pekerjaan pada analisa jabatan harus dengan buktibukti yang benar dari supervisor D. Jawaban A, B, C benar 16. Isilah titik-titik pada kalimat di bawah dengan kata-kata yang benar: 17. Analisa jabatan setidaknya bisa menjawab enam pertanyaan di bawah ini: 1. Mengapa... tersebut harus ada? 2. Aktifitas... dan... apa saja yang harus dimiliki pekerja? 3. Kapan pekerjaan tersebut...? pekerjaan tersebut dilakukan? cara menjalankan pekerjaan tersebut? apa yang harus dimiliki pekerja untuk pekerjaan tersebut? 18. Secara fisik, hasil dari Analisa jabatan adalah: A. Job Description 9

10 B. Job Specification C. Jawaban A dan B benar D. Jawaban A dan B salah 19. Isilah titik-titik pada tabel beriktu dengan kata-kata yang benar: Job Description vs Job Specification No Job Description Job Specification 1 Uraian ringkas Uraian ringkas mengenai... mengenai... yang yang dibutuhkan dibutuhkan 2 Karakteristik... Karakteristik yang dan... yang meliputi...,..., dibutuhkan agar...,... pekerjaan dapat dijalankan 20. Analisa jabatan memiliki tujuan dan manfaat mendeskripsikan informasi tentang pekerjaan, meliputi: deskripsi, riwayat, tugas dan tanggung jawab, spesifikasi, standar kerja, dan sebagainya. Tujuan di atas disebut dengan: A. Job Evaluation B. Job Description C. Job Mobility D. Job Description 21. Analisa jabatan bertujuan menyusun persyaratan dan spesifikasi tertentu suatu pekerjaan, seperti: pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, sifat-sifat dan ciri-ciri, bagi keberhasilan pekerjaan. Tujuan di atas disebut dengan: A. Job Specification B. Job Efficiency C. Job Training D. Job Safety 22. Salah satu fungsi analisa jabatan adalah Job Classifcation. Manakah pengertian yang TEPAT tentang job classification: A. Analisa jabatan bertujuan mengklasifikasikan atau mengelompokkan pekerjaan ke dalam kelas-kelas/jenis-jenis. B. Analisa jabatan bertujuan menciptakan jenis pekerjaan yang optimal C. Analisa jabatan berusaha menghindarkan perilaku kerja yang tidak aman D. Anaisa jabatan membantu dalam proses perencanaan kebutuhan SDM 23. Analisa jabatan bertujuan mengevaluasi kegunaan pekerjaan di dalam organisasi dan/atau pasar tenaga kerja luar. Tujuan ini disebut dengan: A. Job Mobility B. Job Evaluation C. Job Description D. Job Specification 24. Salah satu tujuan dan fungsi analisa jabatan adalah Job Design atau Job Restructuring. Tujuan ini memiliki pengertian: A. Analisa jabatan bertujuan untuk merelokasi dan merestrukturisasi kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan ke dalam berbagai kelompok; B. Analisa jabatan bertujuan mengevaluasi kegunaan pekerjaan 10

11 C. Analisa jabatan bertujuan menyusun persyaratan dan spesifikasi tertentu tentang pekerjaan D. Analisa jabatan bertujuan mengklasifikasikan pekerjaan 25. Tujuan analisa jabatan adalah memberi dasar dalam menilai kinerja pekerja oleh supervisor/manajer. Tujuan ini disebut dengan: A. Job Classification B. Job Efficiency C. Job Appraisal D. Job Safety 26. Salah satu tujuan analisa jabatan disebut dengan Job Training. Pengertiannya adalah: A. Analisa jabatan bertujuan mengetahui mobilitas atau keluar masuknya seseorang dalam pekerjaan B. Analisa jabatan bertujuan membantu dalam menyiapkan program pelatihan tenaga kerja C. Analisa jabatan bertujuan menghindari perilaku kerja, kondisi fisik dan kondisi lingkungan yang tidak aman D. Analisa jabatan berusaha menghindarkan perilaku kerja yang tidak aman 27. Salah satu tujuan analisa jabatan mengetahui mobilitas atau keluar masuknya seseorang dalam pekerjaan. Tujuan ini disebut dengan: A. Job Efficiency B. Legal Requirement C. Job Mobility D. Job Appraisal 28. Salah satu tujuan analisa jabatan disebut dengan Job Efficiency. Pengertiannya adalah: A. Analisa jabatan bertujuan menciptakan suatu jenis pekerjaan yang optimal dilihat dari prosedur, susunan kerja, dan standar kerja B. Analisa jabatan mengetahui mobilitas atau keluar masuknya seseorang dalam pekerjaan C. Analisa jabatan bertujuan membantu dalam menyiapkan program pelatihan tenaga kerja D. Analisa jabatan bertujuan menghindari perilaku kerja, kondisi fisik dan kondisi lingkungan yang tidak aman 29. Salah satu tujuan analisa jabatan adalah menghindari perilaku kerja, kondisi fisik dan kondisi lingkungan yang tidak aman. Tujuan ini disebut dengan: A. Job Description B. Job Specification C. Job Safety D. Job Appraisal 30. Salah satu tujuan analisa jabatan disebut dengan Human resources planning. Pengertiannya adalah: A. Analisa jabatan adalah menghindari perilaku kerja, kondisi fisik dan kondisi lingkungan yang tidak aman 11

12 B. Analisa jabatan bertujuan membantu dalam proses perencanaan sumberdaya manusia C. Analisa jabatan bertujuan mengetahui mobilitas atau keluar masuknya seseorang dalam pekerjaan D. Analisa jabatan bertujuan menciptakan suatu jenis pekerjaan yang optimal dilihat dari prosedur, susunan kerja, dan standar kerja 31. Penyusunan analisa jabatan mengikuti dua pendekatan yaitu: A. Task-oriented B. Worker-oriented C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 32. Manakah pernyataan yang TIDAK TEPAT tentang pendekatan task-oriented untuk menyusun analisa jabatan: A. Fokus analisa jabatan pada aktivitas aktual yang dilakukan dalam pekerjaan B. Dipakai untuk mempertimbangkan tugas, tanggungjawab, dan fungsi suatu jabatan. C. Langkahnya meliputi: membuat task statement dan membuat skala tugas D. Fokus analisa jabatan pada karakteristik personal yang dibutuhkan dalam pekerjaan 33. Langkah-langkah dalam pendekatan taskoriented untuk menyusun analisa jabatan antara lain adalah: A. Membuat Task Statement yaitu penyataan-pernyataan tugas/jabatan tentang B. Membuat skala tugas, berdasarkan aspek tingkat kepentingan, tingkat kesulitan, tingkat keseringan (frequency), dan tingkat kesalahan (error) C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 34. Salah satu pendekatan penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan berfokus pada karakteristik personal yang dibutuhkan dalam pekerjaan, disebut: A. Worker-oriented B. Task-oriented C. Job-oriented D. Work-oriented 35. Isilah titik-titik pada grafik di bawah dengan kalimat yang tepat: Menentukan jenis dan metode pengumpulan data... Memilih posisi/jabatan yang mewakili pekerjaan... Verifikasi hasil analisa jabatan... 12

13 36. Metode pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan subyek atau supervisor dari pekerja, disebut: A. Repertory Grid B. Interview C. Observasi D. Work Sampling 37. Metode pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan memilih pekerjaan yang mewakili pekerjaan yang akan dianalisa, disebut: A. Work sampling B. Backgroud investigation C. Critical incident investigation D. Questionnaire 38. Salah satu teknik pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan adalah Repertory grid technique atau teknik repertoar/skenario berjaring, yang berarti teknik pengumpulan data dengan: A. Mengatur skenario berjaring yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dianalisa B. Melakukan pembahasan atau diskusi teknis tentang pekerjaan yang akan dianalisa C. Melihat daftar tugas yang berhubungan dengan dengan pekerjaan yang akan dianalisa D. Melakukan analisa tugas secara berjenjang 39. Teknik pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan tentang pekerjaan yang akan dianalisa, bisa berupa pertanyaan terstruktur, terbuka, tertutup, atau kombinasi ketiganya, disebut: A. Hierarchical Task Analysis B. Questionnaire C. Observasi D. Background investigation 40. Salah satu teknik pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan adalah dengan melakukan Observasi. Pengertian teknik ini adalah: A. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan aktifitas pekerjaan yang akan dianalisis B. Teknik pengumpulan data dengan melakukan investigasi terhadap kejadian kritis yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dianalisa C. Teknik pengumpulan data dengan melihat daftar tugas yang berhubungan dengan dengan pekerjaan yang akan dianalisa D. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pembahasan atau diskusi teknis tentang pekerjaan yang akan dianalisa 41. Metode pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan melakukan investigasi 13

14 terhadap kejadian kritis yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dianalisa. Misalnya pada serah terima pekerjaan antara satu bagian dengan bagian lain atau laporan serah terima shift, disebut: A. Critical incident investigations B. Questionnaire C. Hierarchical task analysis D. Background investigation 42. Task Inventory atau Daftar Tugas adalah metode pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan: A. Melakukan pembahasan atau diskusi teknis tentang pekerjaan yang akan dianalisa B. Melihat daftar tugas yang berhubungan dengan dengan pekerjaan yang akan dianalisa C. Melakukan analisa tugas secara berjenjang D. Melihat daftar tugas yang berhubungan dengan dengan pekerjaan yang akan dianalisa 43. Metode pengumpulan data dalam analisa jabatan yang dilakukan dengan membahas atau mendiskusikan teknis pekerjaan yang akan dianalisa: A. Technical conferences B. Hierarchical Task Analysis C. Questionnaire D. Observasi 44. Hierarchical Task Analysis adalah salah satu metode pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan: A. Melakukan analisa tugas secara berjenjang B. Melihat daftar tugas yang berhubungan dengan dengan pekerjaan yang akan dianalisa C. Melakukan analisa tugas secara berjenjang D. Melihat daftar tugas yang berhubungan dengan dengan pekerjaan yang akan dianalisa 45. Metode pengumpulan data dalam penyusunan analisa jabatan yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang melatarbelakangi pekerjaan yang akan dianalisis disebut: A. Technical conferrence B. Questionnaire C. Background investigation D. Observation 46. Salah satu tahap dalam penyusunan analisa jabatan adalah mempelajari informasi pendukung yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dianalisis. Informasi tersebut dapat berbentuk: A. Struktur organisasi B. Standard Operating Procedures C. Job description dari pekerjaan yang hampir mirip D. Jawaban A, B, C benar 14

15 47. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan analisa jabatan adalah memetakan anatomi pekerjaan. Isilah titik-titik pada grafik di bawah dengan isian yang tepat. untuk mencapai tujuan yang spesifik, disebut: A. Elemen B. Tugas C. Posisi D. Jabatan Menurut anatomi pekerjaan, komponen terkecil yang menyusun suatu pekerjaan disebut: A. Tugas B. Elemen C. Posisi D. Jabatan 49. Dalam anatomi pekerjaan, contoh dari elemen adalah: A. Menekan tombol start pada mesin oleh seorang operator mesin B. Memasang steitoskop di telinga oleh seorang perawat C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 50. Dalam anatomi pekerjaan, sekumpulan elemen membentuk aktifitas kerja yang 15

MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN

MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id Setelah mempelajari materi pada paper ini, diharapkan mahasiswa dapat:

Lebih terperinci

Analisis Pekerjaan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis Pekerjaan. Manajemen Sumber Daya Manusia Analisis Pekerjaan Manajemen Sumber Daya Manusia Job Analysis: A Basic Human Resource Management Tool Tasks Responsibilities Duties Job Analysis Job Descriptions Job Specifications Knowledge Skills Abilities

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI. Issue/Revisi : A0 Tanggal : 27 November 2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI. Issue/Revisi : A0 Tanggal : 27 November 2017 Issue/Revisi : A0 Tanggal : 27 November 2017 Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi Kode MK :PSY 208 Rumpun MK :Mata Kuliah Wajib Semester :4 Dosen Pengampu : Yulius Fransisco Angkawijaya (sks)

Lebih terperinci

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? PENILAIAN KINERJA APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week Job Analysis 1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) The systematic process of collecting information used to make decisions about jobs. Job analysis identifies the tasks, duties, and responsibilities

Lebih terperinci

PT. SYNERGY OIL NUSANTARA JOB DESCRIPTION : A MODEL FOR PT. SYNERGY OIL NUSANTARA

PT. SYNERGY OIL NUSANTARA JOB DESCRIPTION : A MODEL FOR PT. SYNERGY OIL NUSANTARA JOB DESCRIPTION : A MODEL FOR PT. SYNERGY OIL NUSANTARA JOB DESCRIPTIION KOMPONEN KOMPONEN Identifikasi jabatan Tujuan Jabatan Dimensi pekerjaan / Ruang lingkup Tanggung jawab utama & aktifitas Wewenang

Lebih terperinci

Apa Arti Kinerja / Performance?

Apa Arti Kinerja / Performance? Apa Arti / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing performed Efficiency Nelson

Lebih terperinci

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 15> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 15> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102 UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS PETERNAKAN/ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN Jl. Fauna 3 Karangmalang, Kampus UGM Yogyakarta- 55281 Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)

Lebih terperinci

JOB ANALYSIS. Imam Gunawan

JOB ANALYSIS. Imam Gunawan JOB ANALYSIS Imam Gunawan ANALISIS PEKERJAAN Proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktifitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifiasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas tersebut.

Lebih terperinci

Job Design and Job Analysis Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc

Job Design and Job Analysis Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Job Design and Job Analysis Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Job Design Trade-offs Job re-design Definition and Purpose Deskripsi adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau

Lebih terperinci

Analisis Jabatan. Elemen, Tahapan, Kebijakan, dan Prinsip dalam Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi.

Analisis Jabatan. Elemen, Tahapan, Kebijakan, dan Prinsip dalam Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi. Modul ke: Analisis Jabatan Elemen, Tahapan, Kebijakan, dan Prinsip dalam Analisis Jabatan Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Elemen

Lebih terperinci

Petunjuk pengisian: A. Pada soal Pilihan Ganda, pilih jawaban A,B,C,D yang sesuai B. Pada soal Isian, isilah titik-titik dengan jawaban sesuai

Petunjuk pengisian: A. Pada soal Pilihan Ganda, pilih jawaban A,B,C,D yang sesuai B. Pada soal Isian, isilah titik-titik dengan jawaban sesuai Ade Heryana Psikologi Industri dan Organisasi : Bank Soal Topik: Pengantar Psikologi Industri, Job Analysis, Personnel Selection, Training & Development, WorkCondition 11/3/2015 UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN A. Pentingnya Pengadaan Pengadaan ( procurement ) adalah merupakan fungsi operasional yang utama dari MSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini merupakan masalah yang penting,

Lebih terperinci

Analisis Jabatan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Analisis Jabatan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Analisis Jabatan Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA S I L A B I : Ke Topik Pembahasan 1 Pendahuluan 2 Pengertian Anajab 3 Tujuan, Manfaat, Fungsi 4 Pendekatan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI ORGANISASI

PSIKOLOGI ORGANISASI PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Definisi Studi tingkah laku manusia dalam hubungan dengan aspek pekerjaan dan aplikasi pengetahuan untuk problem manusia dalam pekerjaan. Alasan dibalik pentingnya PIO

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Khusus PERENCANAAN SDM MSDM M3 Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pengertian, faktor-faktor, kepentingan dan model perencanaan SDM 3 Faktor Penyebab Perubahan Kebutuhan SDM a.

Lebih terperinci

JOB ANALYSIS IKA RUHANA

JOB ANALYSIS IKA RUHANA JOB ANALYSIS IKA RUHANA ANALISIS PEKERJAAN Proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktifitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifiasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas tersebut. Analisis

Lebih terperinci

Apa Arti Kinerja / Performance?

Apa Arti Kinerja / Performance? Penilaian Kinerja Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Dictionary The act of performing Execution A thing performed

Lebih terperinci

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien Pemahaman terhadap alur kerja. Pemahaman terhadap proses analisis jabatan (job analysis). Pemahaman mengenai pembuatan deskripsi jabatan (job description). Pemahaman mengenai pembuatan spesifikasi jabatan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode dan nama mata kuliah : Topik bahasan : Tujuan pembelajaran umum : Jumlah pertemuan : PG 541 Psikologi Konsumen (2 sks) Pendahuluan (orientasi perkuliahan) Mahasiswa memahami silabus, peraturan kelas,

Lebih terperinci

Nurjannah. Pendahuluan

Nurjannah. Pendahuluan Nurjannah Pendahuluan Adalah suatu mata kuliah yang berisi prinsip prinsip dan teknik teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Teknik dan prinsip kerja yang dicari adalah sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Pengertian Kinerja Kinerja karyawan merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan

Lebih terperinci

Analisis Jabatan. Metode Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

Analisis Jabatan. Metode Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: Analisis Jabatan Metode Analisis Jabatan Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Metode Analisis Jabatan Untuk memperolah informasi analisis pekerjaan

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ERGONOMI MENGAPA PERLU ERGONOMI? ERGO asal kata ERGON = Kerja NOMi asal kata NOMOS = hukum Ergonomi berkaitan dengan disain suatu sistem dimana manusia bekerja di dalamnya Penting,

Lebih terperinci

Human Resources Development

Human Resources Development Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan

Lebih terperinci

Bab 4 PROSES SELEKSI

Bab 4 PROSES SELEKSI Bab 4 PROSES SELEKSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DR. SENTOT IMAM WAHJONO Tujuan Pembelajaran Mendefinisikan Dasar Seleksi Mengidentifikasi Tantangan Seleksi Menjelaskan Langkah Seleksi PROSES SELEKSI

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia Apa yang dimaksud dgn Analisis Jabatan? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Jabatan

Analisis dan Desain Jabatan MSDM Materi 2 Analisis dan Desain http://deden08m.com 1 APA YANG DIMAKSUD DENGAN ANALISIS JABATAN? Analisis adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggungjawab perusahaan terhadap pegawai. Apabila perusahaan berkembang,

BAB II KAJIAN TEORI. tanggungjawab perusahaan terhadap pegawai. Apabila perusahaan berkembang, BAB II KAJIAN TEORI A. Manajemen Karir 1. Pengertian Manajemen kepribadian pegawai adalah bagian penting sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap pegawai. Apabila perusahaan berkembang, kinerja

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian terhadap perancangan job description peneliti melakukan beberapa tinjuan pustaka yang selama ini telah dilakukan

Lebih terperinci

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan http://deden08m.com 1 APAYANG DIMAKSUD DENGAN ANALISISJABATAN? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi

Lebih terperinci

Job Analysis (Analisis Jabatan)

Job Analysis (Analisis Jabatan) Job Analysis (Analisis Jabatan) BAB I ANALISA JABATAN 1.1. Pengantar Ini tentunya kembali dari organisasi sendiri. Organisasi mempunyai alasan, mengapa harus ada, untuk apa diadakan, dan sasaran apa yang

Lebih terperinci

Pertemuan 8. 11/19/2017 Studi Kelayakan Bisnis

Pertemuan 8. 11/19/2017 Studi Kelayakan Bisnis ASPEK ORGANISASI Pertemuan 8 1 Kepemimpinan Mempengaruhi Orang Lain Membimbing Membuat Struktur Menfasilitasi Aktivitas Hubungan Dalam Organisasi 2 Karakteristik Proses Kepemimpinan 1. Mempengaruhi Tanpa

Lebih terperinci

ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT INFORMASI JABATAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT INFORMASI JABATAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT DI LINGKUNGAN INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : 2. Kode Jabatan : 3. Unit Kerja : Esselon II : Esselon III : Esselon IV : Esselon V 4. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi 5. Ikhtisar Jabatan : 6. Uraian

Lebih terperinci

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10 REV.: 00 DATE : 14-04-04 GRADE : Page 1 of 10 I. JOB DESCRIPTION A. IKHTISAR PEKERJAAN Mendistribusikan, membimbing, merekomendasikan kelayakan hasil pekerjaan bawahan dan melaporkan progress dalam proses

Lebih terperinci

Kualitas kualitas Penting seorang Juara

Kualitas kualitas Penting seorang Juara Kualitas kualitas Penting seorang Juara 1. Kemampuan Komunikasi 4,69 2. Kejujuran/Integritas 4,59 3. Kemampuan bekerjasama 4,54 4. Kemampuan interpersonal 4,5 5. Beretika 4,46 6. Motivasi/Inisiatif 442

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id PENGERTIAN PSIKOLOGI INDUSTRI/ ORGANISASI Tempat kerja merupakan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI Definisi Psikologi Industri & Organisasi Keilmuan yg mempelajari mengenai hubungan antara manusia dengan dunia kerja (Guion, 1983). Aplikasi dari fakta dan prinsip psikologi

Lebih terperinci

Analisis dan rancang pekerjaan (job analysis and design) Oleh : Rofi Rofaida,SP.,M.Si Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Analisis dan rancang pekerjaan (job analysis and design) Oleh : Rofi Rofaida,SP.,M.Si Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Analisis dan rancang pekerjaan (job analysis and design) Oleh : Rofi Rofaida,SP.,M.Si Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan pembelajaran:

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

Bab 2 DESAIN PEKERJAAN DAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Bab 2 DESAIN PEKERJAAN DAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA Bab 2 DESAIN PEKERJAAN DAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Mendefinisikan Elemen Desain Pekerjaan Mendiskusikan Analisis Jabatan Mengidentifikasi Permintaan SDM Menjelaskan Pasokan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA BAB IV IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi yang telah diperoleh dari analisis solusi bisnis dan kebutuhan mengenai sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen, dimana manajemen sumber daya manusia meliputi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3 #5 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3 Definisi Istilah lain pengelolaan sumber daya manusia, antara lain: manajemen personalia, manajemen sumber daya manusia, manajemen tenaga kerja. Beberapa

Lebih terperinci

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA Sumber daya namusia (human resources) merujuk pada orang-orang yang bekerja di lingkungan suatu organisasi, disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan.(simamora,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI. ETIKA MUSLIMAH, ST, MT

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI. ETIKA MUSLIMAH, ST, MT PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI ETIKA MUSLIMAH, ST, MT etika_muslimah@yahoo.com Materi Ergonomi: Definisi dan Ruang Lingkup Peta-peta kerja Motion Study Desain Ergonomi dan Antropometri Fisiologi

Lebih terperinci

08/07/ Website:

08/07/ Website: PENERAPAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MSDM) PADA DAERAH MASA KINI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Email : asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id Orientasi MSDM modern

Lebih terperinci

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

P KINERJA-TIM MSDM/UMY Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing performed Efficiency Penilaian Kinerja Penilaian

Lebih terperinci

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan Merekrut, Melatih dan Mengevaluasi Karyawan (Bab 11) Perekrutan Karyawan yang sesuai Pelatihan Karyawan yangh Sesuai Evaluasi Karyawan yang

Lebih terperinci

1 Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week

1 Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week 1 1 st Week Fungsi / Kegiatan MSDM : 1. Fungsi Penyediaan SDM : Perencanan kebutuhan karyawan Rekrutment calon karyawan Seleksi calon karyawan Orientasi / induksi karyawan baru Penempatan karyawan 2. Fungsi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: 1. Dr. Sampurno, MBA, Apt. 2. M. Rifqi Rokhman, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan yang negatif antara stres kerja dan job performance pada. perawat Rumah Sakit X di kota Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan yang negatif antara stres kerja dan job performance pada. perawat Rumah Sakit X di kota Bandung. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan dari hasil yang diperoleh, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang negatif antara stres kerja dan

Lebih terperinci

Jobs. A. HR Management and Jobs

Jobs. A. HR Management and Jobs Jobs A. HR Management and Jobs 1. Dividing Work Into Job Job dan Work, memiliki definisi yang berbeda dalam organisasi. Work merupakan segala usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan dan menghasilkan sesuatu.

Lebih terperinci

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MODUL E learning Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTTI) & LP2K TTI Seri KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA () Job Safety Analysis (JSA) Oleh : Bidang : Studi : E Learning Kode E Learning Teknik, dll T.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Samsudin (2006), manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan,

Lebih terperinci

TI-3252: Perancangan Organisasi

TI-3252: Perancangan Organisasi TI-3252: Perancangan Organisasi Perancangan Jabatan Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 PERANCANGAN JABATAN (1) PENDAHULUAN Pengorganisasian mencakup: Penetapan Obyektif (Tujuan) Pembagian

Lebih terperinci

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016 Materi #5 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Definisi 2 Manajemen personalia, Istilah lain pengelolaan sumber daya manusia: Manajemen sumber daya manusia, Manajemen tenaga kerja. 6623 - Taufiqur

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance?

Penilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance? MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan human

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA A. Ergonomi Istilah ergonomi yang juga dikenal dengan human factors berasal dari bahasa Latin yaitu ergon yang berarti kerja, dan nomos yang berarti hukum alam. Sehingga, ergonomi

Lebih terperinci

MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja

MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Dessler (1997), MSDM adalah suatu kebijakan dan praktek yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau SDM dari

Lebih terperinci

URGENSI ANALISIS PEKERJAAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI Mohamad Muspawi 1

URGENSI ANALISIS PEKERJAAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI Mohamad Muspawi 1 URGENSI ANALISIS PEKERJAAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI Mohamad Muspawi 1 Abstract Job analysis is an important part of human resource management activities. Because one that delivers

Lebih terperinci

JOB DESIGN & ANALYSIS

JOB DESIGN & ANALYSIS JOB DESIGN & ANALYSIS Sakunda Anggarini, STP., MP., MSc 2012 JOB????? Kelompok satuan tugas sbg kinerja untuk mencapai tujuan/hasil HRP-Job Analysis Model HR Planning Job Design Macro Micro Job Analysis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data

Lebih terperinci

Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebut

Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebut PENGEMBANGAN Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan

Lebih terperinci

Job Analysis (ANALISIS PEKERJAAN)

Job Analysis (ANALISIS PEKERJAAN) Job Analysis (ANALISIS PEKERJAAN) Apa yang dimaksud dengan job analysis? Apa manfaat dari job analysis? Metode job analysis? Pelaksanaannya dan masalah 1 What is a job? Sekelompok posisi yang agak serupa

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Strategic HRM Semester Empat (4) Kode SM412213 Prodi Manajemen Dosen Tim Teaching HRM SKS 3 Capaian Pembelajaran Analisis strategis tentang HRM (1) (2) (3) (4)

Lebih terperinci

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3 Referensi: 6623 Taufiqur Rachman 2013 Rudi Suardi. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Edisi I. PPM. Jakarta http://mufari.files.wordpress.com,

Lebih terperinci

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T. PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa menjelaskan konsep dan tujuan methods engineering Capaian Pembelajaran Pada akhir semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dunia saat ini diantaranya berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dunia saat ini diantaranya berkaitan dengan isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan yang dihadapi dunia saat ini diantaranya berkaitan dengan isu seputar globalisasi. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan

Lebih terperinci

Adhyatman Prabowo, M.Psi. By PresenterMedia.com

Adhyatman Prabowo, M.Psi. By PresenterMedia.com Adhyatman Prabowo, M.Psi By PresenterMedia.com Suatu proses pengukuran melalui beberapa cara / teknik yg dikombinasikan untuk menganalisa dan memprediksi kemampuan, kepribadian, dan perilaku individu saat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa

BAB II LANDASAN PUSTAKA. (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Karyawan Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Desain Pekerjaan Pekerjaan dapat diibaratkan sebagai jembatan penghubung antara karyawan dengan perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan

Lebih terperinci

Analisa Sistem Dan Desain

Analisa Sistem Dan Desain Modul 13. Analisa Sistem Dan Desain System Life Style Adalah proses terorganisasi dari pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem. Siklus ini membantu dalam menetapkan rencana proyek pengembangan sistem,

Lebih terperinci

TRAINING & DEVELOPMENT (Pelatihan dan Pengembangan) Sesi-6 Psikologi Indusri Kamis, 22 Oktober 2015 Univiversitas Esa Unggul - Jakarta

TRAINING & DEVELOPMENT (Pelatihan dan Pengembangan) Sesi-6 Psikologi Indusri Kamis, 22 Oktober 2015 Univiversitas Esa Unggul - Jakarta TRAINING & DEVELOPMENT (Pelatihan dan Pengembangan) Sesi-6 Psikologi Indusri Kamis, 22 Oktober 2015 Univiversitas Esa Unggul - Jakarta Term/Istilah Training = Pelatihan Skill training Pelatihan keterampilan

Lebih terperinci

TIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah

TIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah TIU : Agar mahasiswa dapat memahami menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah industri organisasi melalui pendekatan psikologi. Pokok Bahasan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 3. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Ada definisi menurut beberapa para ahli yang menerangkan tentang sistem. Menurut Jogianto (2005:2) dengan bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi

Lebih terperinci

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X Vania Huang Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya Abstrak Salah satu permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perawatan / Maintenance 1. Pengertian Maintenance Maintenance Menurut Lindley R. Higgis & R. Keith Mobley, (Maintenance Enginering Handbook, Sixth Edition, McGraw-Hill, 2002)

Lebih terperinci

LOGO TIP FTP - UB

LOGO TIP FTP - UB www.themegallery.com LOGO TIP FTP - UB Pendahuluan Aspek manajemen, organisasi dan SDM merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan

Lebih terperinci

MSDM Penilaian Kinerja

MSDM Penilaian Kinerja MSDM Penilaian Kinerja Pertemuan 11 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan masalah penempatan tenaga kerja Maisaroh (2007) dengan judul: Pengaruh penempatan karyawan terhadap kinerja karyawan

Lebih terperinci

KINERJA COMPILED BY: IY

KINERJA COMPILED BY: IY KINERJA COMPILED BY: IY PENGERTIAN Kinerja merupakan istilah yang berasal dari Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) Kinerja adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis

Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Jurnal Telematika, vol. 9 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Anggoro Prasetyo Utomo #1 Karinka Priskila Tehupeiory #2

Lebih terperinci

SELEKSI KARYAWAN. Ade Heryana. Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta

SELEKSI KARYAWAN. Ade Heryana. Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta SELEKSI KARYAWAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id PENGERTIAN SITUASI-1: Najwa, seorang HRD Manager yang baru saja diterima di sebuah perusahaan

Lebih terperinci

MOTIVASI & KINERJA. Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat

MOTIVASI & KINERJA. Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat MOTIVASI DAN KINERJA (MOTIVATION AND PERFORMANCE) 1. Tujuan Pembelajaran a. Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS JABATAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

ANALISIS JABATAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ANALISIS JABATAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh : Sugijono Staf Pengajar Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl, Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang 50275 Abstrak Analisis jabatan sebagai

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES. REKRUITMEN DOSEN DAN KARYAWAN Maret 2012

STANDARD OPERATING PROCEDURES. REKRUITMEN DOSEN DAN KARYAWAN Maret 2012 STMIK KHARISMA Makassar STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP RDK REKRUITMEN DOSEN DAN KARYAWAN Maret 2012 A. Tujuan Standar Operasional Prosedur Sistem Rekruitmen Dosen dan Karyawan dibuat untuk menjamin

Lebih terperinci

Salesmanship. Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Salesmanship. Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Salesmanship Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan Fakultas FEB Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengadaan (procurement) adalah merupakan fungsi operasional

Lebih terperinci

PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI

PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI A. Latar Belakang Setiap organisasi tetunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan The secret of business is to know something that nobody else knows -Aristotle Onassis Rahasia dari bisnis adalah mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain -Aristotle

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan... 3 1.4. Manfaat... 4 1.5. Ruang Lingkup...

Lebih terperinci