BAB IV REKAYASA ULANG BASISDATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV REKAYASA ULANG BASISDATA"

Transkripsi

1 BAB IV REKAYASA ULANG BASISDATA Pada Bab 4 ini dibuat rancangan untuk sistem baru yang dinamakan Facis. Facis ini merupakan hasil rekayasa ulang dari sistem lama (Simak). Hasil rekayasa ulang meliputi program, data dan dokumentasi. Namun pada tesis ini akan dibahas hanya pada sisi basisdatanya saja. Data merupakan suatu informasi yang sangat penting untuk sebuah sistem, salah satunya karena terkait dengan pengambilan keputusan. Di dalam sebuah sistem, data biasanya disimpan dalam bentuk tertentu. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, untuk Simak, data disimpan dalam bentuk file (DBF File) dan diolah dengan program. Data yang ada di Simak tidak dimasukkan ke dalam lingkungan DMBS tertentu, seperti MySQL atau Oracle, serta ditemukan beberapa smells yang berpengaruh pada performansi dan kualitas data yang ada di Simak. Berdasarkan Simak ini dirancang sebuah sistem baru yaitu Facis yang diharapkan akan memberikan peningkatan fungsionalitas tertentu melalui restrukturisasi data yang ada di Simak tersebut. Basisdata yang digunakan di Facis akan mengikuti kaidah basisdata relasional dan dimasukkan ke dalam lingkungan DBMS MySQL. Dengan tidak menghilangkan fitur utama yang ada di Simak serta adanya peningkatan fungsionalitas, semua data yang ada di Simak dikonversi (data convertion) dan dimasukkan (data migration) ke dalam Basisdata baru yang telah dibuat. Sebelum dilakukan rekayasa ulang basisdata Simak ini, ada beberapa batasan yang jelas seperti yang telah dikemukakan di Bab 1. IV.1 Restrukturisasi Berdasarkan Hasil Deteksi Smell Dari hasil deteksi smell Simak di Bab 3 terdapat beberapa smell yang akan diperbaiki berdasarkan kategori database smell. 45

2 IV.1.1 Data Redundan Berdasarkan analisa struktur data Simak, Beberapa kolom yang berisikan informasi dari tabel tertentu muncul di tabel yang lain seperti yang digambarkan di tabel 3.2. Hal ini memungkinkan untuk terjadinya data yang redundan. Langkah-langkah restrukturisasi untuk data redundan adalah: 1. Analisa kolom; yaitu melakukan memeriksa kolom yang diidentifikasi sebagai data redundan dengan melihat kebergantungan fungsional (functional dependency) dari tiap-tiap kolom yang sesuai. 2. Hapus kolom; yaitu menghilangkan kolom redundan yang tidak ada kebergantungan fungsional terhadap kolom indeks (primary key) yang ada di tabel tersebut. 3. Buat tabel baru; yaitu jika kolom tersebut sama sekali belum memiliki kolom indeks yang sesuai di tabel manapun, maka buat tabel baru sehingga kolom memiliki kebergantungan fungsional yang independen. Berikut ini adalah restrukturisasi yang dilakukan di Simak berdasarkan Tabel III-2 Kasus Data Redundan 1: Tabel IV-1 Kasus data redundan 1 No Kolom/Informasi Tabel Frekuensi 1 NAMA Mhs_XXX, TRANSKRIP_XXX, _XXX 3 Langkah-langkah restrukturisasi tabel: 1. Kolom NAMA muncul di tiga tabel yaitu MHS, TRANSKRIP dan. Berdasarkan deskripsi yang dijelaskan di Tabel III-1, kolom NAMA ini merupakan bagian dari atribut Mahasiswa, sehingga kebergantungan fungsional kolom ini hanya dengan kolom NIM yang merupakan kolom indeks dari tabel MHS. Tabel MHS merupakan entitas dari objek Mahasiswa, sedangkan tabel TRANSKRIP dan merupakan tabel transaksi antar beberapa entitas. MHS NIM NAMA NIM NAMA NIPPA NAMAPA MK

3 TRANSKRIP NIM NAMA TPT_LAHIR TGL_LAHIR MK Dari hasil analisa di atas maka kolom NAMA ini akan dihapus dari tabel TRANSKRIP dan. Sehingga tabel akhir MHS, TRANSKRIP dan sementara menjadi: MHS NIM NAMA NIM NIPPA NAMAPA MK1... TRANSKRIP NIM TPT_LAHIR TGL_LAHIR MK1... Kasus Data Redundan 2: Tabel IV-2 Kasus data redundan 2 No Kolom/Informasi Tabel Frekuensi 1 NAMA, NAMAPA Dosen_D3, _XXX 2 Langkah-langkah restrukturisasi tabel: 1. Kolom NAMA atau NAMAPA muncul di dua tabel yaitu DOSEN_D3 dan. Berdasarkan deskripsi yang dijelaskan di Tabel III-1, kolom NAMA atau NAMAPA ini merupakan bagian dari atribut DOSEN, sehingga kebergantungan fungsional kolom ini hanya dengan kolom NIP yang merupakan kolom indeks dari tabel DOSEN_D3. Tabel DOSEN_D3 merupakan entitas dari objek Dosen, sedangkan tabel merupakan tabel transaksi antar beberapa entitas. DOSEN NIP NAMA JUR NIM NAMA NIPPA NAMAPA MK

4 2. Dari hasil analisa di atas maka kolom NAMA ini akan dihapus dari tabel TRANSKRIP dan. 3. Karena Dosen memiliki relasi dengan Mahasiswa yaitu satu Dosen dapat membimbing n mahasiswa, maka kolom NIPPA di tabel sebaiknya berada di tabel Mahasiswa, sehingga kolom NIPPA akan dipindahkan ke tabel Mahasiswa. Gambar IV-1 Relasi Dosen dengan Mahasiswa Sehingga tabel akhir sementara dari tabel Dosen dan adalah: DOSEN NIP NAMA JUR NIM MK1 KMK1 NMK1... Kasus Data Redundan 3: Tabel IV-3 Kasus data redundan 3 No Kolom/Informasi Tabel Frekuensi 1 NAMA_MK NMKX MK_XXX _XXX 2 Langkah-langkah restrukturisasi tabel: 1. Kolom NAMA_MK atau NMK muncul di dua tabel yaitu tabel MK dan. Berdasarkan deskripsi yang dijelaskan di Tabel III-1, kolom NAMA_MK atau NMK ini merupakan bagian dari atribut Matakuliah, sehingga kebergantungan fungsional kolom ini hanya dengan kolom KODE_KOM yang merupakan kolom indeks dari tabel MK. Tabel MK merupakan entitas dari objek Matakuliah, sedangkan tabel merupakan tabel transaksi antar beberapa entitas. F = {KODE_KOM KODE_MK, NAMA_MK, SKS, Semester, Prasyarat} MK KODE_KOM KODE_MK NAMA_MK SKS SEMESTER PRASYARAT 48

5 NIM MK1 KMK1 NMK1... Dengan demikian kolom NMK akan dihapus dari tabel, sehingga tabel sementara akan menjadi: NIM MK1 KMK1 SKS Berdasarkan analisa pada tabel MK, diidentifikasi kemungkinan akan terjadi kolom yang kosong (null) yaitu pada kolom PRASYARAT. Kolom Prasyarat ini berisikan informasi mengenai matakuliah prasyarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum mengambil matakuliah tersebut. Namun tidak semua matakuliah memiliki prasyarat, dan satu matakuliah bisa memiliki lebih dari satu prasyarat. Gambar IV-2 Relasi Matakuliah dengan MKPrasyarat Dengan demikian tabel MK akan direstrukturisasi dengan meletakkan kolom Prasyarat pada tabel yang terpisah. F = {KODE_KOM KODE_MK, NAMA_MK, SKS, Semester} MK KODE_KOM KODE_MK NAMA_MK SKS SEMESTER MKPrasyarat KODE_KOM PRASYARAT IV.1.2 Tabel yang memiliki terlalu banyak kolom Dengan memperhatikan kolom-kolom yang ada di tabel KRS, dan TRANSKRIP, terlihat ada beberapa kolom yang sebenarnya bergantung kepada kolom tertentu saja sehingga menyebabkan kolom tersebut harus berada pada tabel yang sesuai. 49

6 Langkah-langkah restrukturisasi untuk tabel tang memilik terlalu banyak kolom ini adalah: 1. Analisa tabel; yaitu periksa tabel apakah benar-benar memiliki kolom yang tidak sesuai dengan tempatnya sehingga memiliki terlalu banyak kolom. 2. Analisa kolom; yaitu memeriksa kolom-kolom yang tidak sesuai berada di tabel tersebut berdasarkan kebergantungan fungsional yang dimilikinya. 3. Hapus/pindahkan kolom; yaitu hapus atau pindahkan kolom yang diidentifikasi tidak memiliki kebergantungan fungsional di tabel tersebut, dan letakkan kolom-kolom itu ke tabel lain yang sesuai atau memiliki kebergantungan fungsional yang lebih tepat. 4. Buat tabel baru; yaitu jika kolom tersebut sama sekali belum memiliki kolom indeks yang sesuai di tabel manapun, maka buat tabel baru sehingga kolom memiliki kebergantungan fungsional yang independen. Berdasarkan deskripsi yang telah diberikan di Tabel III-3 maka proses restrukturisasi dapat dibagi dengan 3 kasus, yaitu: 1. Kasus Tabel KRS 2. Kasus Tabel 3. Kasus Tabel TRANSKRIP Kasus tabel KRS Berdasarkan hasil analisa dan restrukturisasi sebelumnya, diperoleh tabel KRS sebagai berikut: KRS NIM MK1 MK2 MK3... MK16 Langkah-langkah restrukturisasi: 1. Pada Simak jumlah matakuliah yang diambil oleh satu mahasiswa dalam satu semester diasumsikan paling banyak 16 matakuliah, sehingga jumlah kolom matakuliah di tabel KRS menjadi sebanyak 16 kolom. Hal ini tidak mengikuti kaidah basisdata relasional dan akan menemui kesulitan dan pengaksesan data tersebut. Sesuai dengan kaidah basisdata relasional dan 50

7 aturan perkuliahan, maka 1 mahasiswa dapat mengambilkan beberapa (n) matakuliah, seperti yang digambarkan dengan ERD di bawah ini: Gambar IV-3 Relasi Mahasiswa dengan Matakuliah sehingga kolom matakuliah pada tabel KRS hanya cukup 1 (satu) saja yang diwakili oleh KODE_KOM sebagai kolom indeks tabel Matakuliah. F = {KODE_KOM KODE_MK, NAMA_MK, SKS, Semester, Prasyarat} KRS NIM KODE_KOM 2. Tabel KRS di Simak dibagi dalam beberapa file tabel sesuai tahun akademik, semester dan jurusan, dengan demikian tahun akademik, semester dan jurusan akan dijadikan kolom di dalam tabel KRS, sehingga tabel KRS sementara akan menjadi: KRS TahunAkademik Semester Jurusan NIM KODE_KOM namun trade-off dari itu adalah akan terjadi penambahan jumlah baris yang signifikan pada tiap-tiap semester. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan kolom indeks yang akan dilakukan pada subbab berikutnya. Kasus tabel Berdasarkan hasil restrukturisasi sebelumnya, diperoleh tabel sebagai berikut: NIM MK1 KMK1 NMK1 SKS1 NA1... Langkah-langkah restrukturisasi: 1. Untuk relasi Mahasiswa dengan Matakuliah pada saat pengambilan matakuliah, ada 2 (dua) kolom yang dijadikan indeks yaitu MK dan KMK. MK adalah kode komputer dari tiap-tiap matakuliah yang dulunya digunakan untuk kode pada saat scanning dengan OMR. Sedangkan KMK merupakan kode tiap-tiap matakuliah. Di Facis ini akan tetap 51

8 digunakan kode komputer sebagai kolom indeks dari tabel matakuliah, sedangkan kolom kode matakuliah dan kolom matakuliah lainnya akan tetap bergantung pada kolom indeks tersebut. F = {KODE_KOM KODE_MK, NAMA_MK, SKS, Semester, Prasyarat} Dengan demikian kolom KMK, NMK, dan SKS akan dihapus dari tabel. 2. Jumlah kolom matakuliah di tabel ini dibuat dengan langsung menentukan jumlah matakuliah yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester, dalam hal ini ada 16 matakuliah. Dengan demikian dengan kaidah basisdata relasional, maka di Facis akan dibuat hubungan di relasi cukup dengan satu Kode_Kom saja, namun trade-off dari itu adalah akan terjadi penambahan jumlah baris yang signifikan pada tiap-tiap semester. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan kolom indeks yang akan dilakukan pada subbab berikutnya. 3. JUMSKS, IP, JMK dapat dihilangkan, karena informasi-informasi ini akan diletakkan di tabel terpisah yaitu tabel statuskrs. StatusKRS TahunAkademik Semester NIM JumlahSKS 4. NA dapat dipindahkan ke tabel baru sebagai tabel referensi. NilaiHuruf NilaiHuruf NilaiAngka 5. Pada Simak dilakukan pembagian tabel dalam beberapa file berdasarkan tahun akademik, semester dan jurusan, hal ini tidak akan dilakukan di Facis sehingga data tahun akademik, semester dan jurusan menjadi kolom di tabel tersebut. Tabel akhir sementara yang diperoleh untuk adalah sebagai berikut: TahunAkademik Semester Jurusan NIM KODE_KOM NH JUMNK Kasus tabel TRANSKRIP Berdasarkan hasil restrukturisasi sebelumnya, diperoleh tabel Transkrip sebagai berikut: 52

9 TRANSKRIP NIM TPT_LAHIR TGL_LAHIR MK1 NH1 MK2 NH2... Langkah-langkah restrukturisasi: 1. Kolom TPT_LAHIR dan TGL_LAHIR yang terdapat di tabel TRANSKRIP akan dipindahkan ke tabel MHS, karena kedua kolom ini merupakan bagian dari entitas Mahasiswa yang memiliki kebergantungan fungsional terhadap kolom NIM yang ada di tabel MHS, sehingga cukup kolom NIM saja yang ada di tabel Transkrip sebagai foreign key ke tabel MHS. F = {NIM TPT_LAHIR, TGL_LAHIR} MHS NIM NIPPA NAMA TPT_LAHIR TGL_LAHIR TRANSKRIP NIM MK1 NH1 MK2 NH Merujuk ke deskripsi tabel Transkrip, yaitu data yang berisikan kumpulan nilai-nilai akademik mahasiswa selama studi serta seluruh informasi mengenai kelulusannya yang diterbitkan dalam bentuk laporan atau dokumen. Dikarenakan data nilai-nilai mahasiswa tersebut telah ada di tabel, maka tabel Transkrip cukup merujuk ke tabel untuk mengambil data nilai-nilai mahasiswa tersebut, sehingga kolom-kolom yang ada di tabel Transkrip cukup berisikan informasi mengenai TanggalYudisium, JudulTA, Predikat, NomorIjazah, TanggalLulus dan BidangIlmu yang telah ada sebelumnya di tabel Transkrip. Dengan demikian tabel Transkrip sementara akan menjadi: TRANSKRIP NIM TGLYUDIS JUDULTA PREDIKAT NOIJAZAH TGLLULUS BIDILMU STRATA IV.1.3 Tabel yang memiliki terlalu banyak baris Berdasarkan hasil restrukturisasi sebelumnya, maka terdapat trade-off yang muncul akibat dari restrukturisasi tabel yang memiliki terlalu banyak kolom yaitu terjadi kemungkinan penambahan baris yang signifikan pada tiap-tiap tabelnya. 53

10 Secara sederhana Tabel IV-4 di bawah ini menunjukkan seberapa besar penambahan baris pada tiap-tiap tabel pada kurun waktu tertentu. Tabel IV-4 Hasil deteksi banyak baris No Nama Tabel Jumlah kolom Prediksi Penambahan 1 KRS 5 ± 3x80x10 = 2400 baris / semester 2 7 ± 3x80x10 = 2400 baris / semester 3 TRANSKRIP 8 ± 3x80 = 240 baris / tahun Kemungkinan terjadi banyak baris Ya Ya Tidak Di dalam DBMS MySQL yang akan digunakan nanti memang memiliki kehandalan yaitu dapat menyimpan baris yang sangat besar dalam satu tabel, namun dalam pengaksesan data di tabel tersebut akan menjadi lebih lambat. Untuk itu maka tabel-tabel tersebut akan direstrukturisasi sehingga masalah tabel yang memiliki terlalu banyak baris dapat diatasi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk restrukturisasi tabel yang memiliki terlalu banyak baris yaitu: 1. Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diidentifikasi tabel yang kemungkinan memiliki baris yang terlalu banyak yaitu KRS, dan TRANSKRIP. 2. Berdasarkan analisa yang dilakukan di ketiga tabel tersebut, diperoleh atribut-atribut yang dapat dijadikan sebagai kolom indeks yaitu TahunAkademik, Semester dan Jurusan. KRS TahunAkademik Semester Jurusan NIM KODE_KOM TahunAkademik Semester Jurusan NIM KODE_KOM NH JUMNK IV.2 Restrukturisasi Berdasarkan Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional Berdasarkan kebutuhan fungsional dan non fungsional yang terdapat di bab sebelumnya, maka akan dilakukan restrukturisasi terhadap tabel-tabel yang telah 54

11 terbentuk di subbab sebelumnya. Berikut ini adalah struktur data yang sementara telah terbentuk hasil restrukturisasi yang dilakukan sebelumnya. Tabel Dosen DOSEN NIP JUR NAMA Tabel Matakuliah (MK) MK KODE_KOM KODE_MK NAMA_MK SKS SEMESTER Tabel Matakuliah Prasyarat(MKPrasyarat) MKPrasyarat KODE_KOM PRASYARAT Tabel Mahasiswa (MHS) MHS NIM NIPPA NAMA TPT_LAHIR TGL_LAHIR TahunMasuk Tabel KRS KRS TahunAkademik Semester Jurusan NIM KODE_KOM Tabel TahunAkademik Semester Jurusan NIM KODE_KOM NH JUMNK Tabel TRANSKRIP TRANSKRIP NIM TGLYUDIS JUDULTA PREDIKAT NOIJAZAH TGLLULUS BIDILMU STRATA Tabel Status KRS StatusKRS TahunAkademik Semester NIM JumlahSKS 55

12 Tabel IP Semester Mahasiswa Kumulatif TahunAkademik Semester NIM IPSemester SKSDepan Tabel NilaiHuruf NilaiHuruf NilaiHuruf NilaiAngka IV.2.1 Restrukturisasi Berdasarkan Kebutuhan Fungsional Secara umum tidak ada penambahan fitur di dalam Facis restrukturisasi berdasarkan kebutuhan fungsional tidak begitu banyak, hanya saja karena Facis ini akan dikembangkan secara online dan peran tiap-tiap role lebih diaktifkan, sehingga kebutuhan fungsional dengan kode FCS02 yaitu Pembimbing Akademik dapat melakukan persetujuan KRS yang dilakukan Mahasiswa secara online. Tabel KRS ini juga menangani untuk KPRS. Dengan demikian akan ditambahkan kolom StatusAmbil di tabel KRS dan penambahan kolom Status dan DisetujuiPA di tabel persetujuan oleh Pembimbing Akademik (StatusKRS). KRS TahunAkademik Semester Jurusan NIM KODE_KOM StatusAmbil StatusKRS TahunAkademik Semester Jurusan NIM JumlahSKS Status DisetujuiPA Keterangan: - Kolom JumlahSKS di tabel StatusKRS akan berisikan informasi mengenai jumlah SKS yang diambil Mahasiswa di tahun akademik dan semester tersebut. - Kolom Status di tabel StatusKRS akan berisikan informasi mengenai status KRS atau KPRS - Kolom DisetujuiPA bernilai boolean yang berisikan konfirmasi persetujuan Dosen PA. 56

13 IV.2.2 Restrukturisasi Berdasarkan Kebutuhan Non Fungsional Berdasarkan peningkatan kebutuhan non fungsional, maka tahapan restrukturisasi selanjutnya dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan fungsional yang memungkinkan perlu dilakukan restrukturisasi data. 1. Sistem yang berbasiskan web (web based) (FCS07). Berdasarkan kebutuhan non fungsional ini maka Facis memerlukan autentikasi terhadap setiap role yang akan mengakses sistem, dengan demikian setiap role akan diberikan UserName dan Password sebagai kolom autentikasinya yang akan diletakkan dalam satu tabel terpisah, namun tetap ada foreign key yang akan merujuk ke tiap-tiap tabel role. User UserName Password RoleID Role RoleID NamaRole DOSEN NIP JUR UserName NAMA MHS NIM UserName NIPPA NAMA TPT_LAHIR TGL_LAHIR 2. Kemungkinan Facis ini akan dikembangkan ke tingkat universitas (FCS11). Berdasarkan kebutuhan non fungsional ini, maka akan perlu penambahan informasi mengenai Fakultas dan Jurusan serta Operator tiap-tiap jurusan. Dengan demikian perlu dibuat tabel Fakultas, Jurusan dan Operator, sehingga pada tabel-tabel yang sudah ada yang memiliki kolom Jurusan akan merujuk pada tabel Jurusan dengan menggunakan foreign key. Kemudian akan ditambahkan kolom tahun masuk mahasiswa di tabel MHS sebagai informasi terhadap angkatan tahun masuk mahasiswa per jurusan. Fakultas KodeFakultas NamaFakultas 57

14 Jurusan KodeJurusan KodeFakultas NamaJurusan Strata MHS NIM UserName NIPPA NAMA TPT_LAHIR TGL_LAHIR TahunMasuk Keterangan: - Kolom Strata yang ada di tabel Jurusan akan berisikan informasi mengenai jenjang pendidikan yang ada di jurusan itu (D1, D3, S1), sehingga kolom Strata yang ada di tabel TRANSKRIP akan dihapus. Hal ini dilakukan karena Strata dianggap merupakan bagian dari atribut dari jurusan sehingga lebih tepat berada di entitas jurusan. TRANSKRIP NIM TGLYUDIS JUDULTA PREDIKAT NOIJAZAH TGLLULUS BIDILMU DOSEN NIP KodeJurusan UserName NAMA MK KODE_KOM KODE_MK KodeJurusan NAMA_MK SKS SEMESTER MHS NIM KodeJurusan UserName NIPPA NAMA TPT_LAHIR TGL_LAHIR TahunMasuk Kolom Jurusan pada tabel KRS dan akan dihapus. Hal ini dilakukan karena kolom jurusan dapat dirujuk melalui tabel mahasiswa saja. KRS TahunAkademik Semester NIM KODE_KOM StatusAmbil TahunAkademik Semester NIM KODE_KOM NH JUMNK Operator OperatorID KodeJurusan UserName NamaOperator 58

15 IV.3 Evaluasi Hasil Restrukturisasi Data Setelah restrukturisasi data dilakukan, maka akan dilakukan diperlukan perubahan terhadap penamaan (redefinition) tabel dan kolom sehingga dapat menambah kemudahan membaca dan kejelasan maknanya. Berikut ini adalah tabel-tabel yang telah terbentuk hasil restrukturisasi data di Simak serta perubahan nama tabel dan kolomnya. 1. Tabel Dosen Dosen_D3 NIP UserName KodeJurusan NAMA Dosen NIP UserName KodeJurusan NamaDosen 2. Tabel Mahasiswa MHS NIM KodeJurusan UserName NIPPA NAMA TPT_LAHIR TGL_LAHIR TahunMasuk Mahasiswa NIM UserName KodeJurusan NIP NamaMahasiswa TempatLahir TanggalLahir TahunMasuk 3. Tabel Operator Operator OperatorID KodeJurusan UserName NamaOperator 4. Tabel Matakuliah MK KODE_KOM KODE_MK KodeJurusan NAMA_MK SKS SEMESTER MataKuliah KodeKomputer KodeMataKuliah KodeJurusan NamaMataKuliah SKS SemesterKe 5. Tabel Matakuliah Prasyarat MKPrasyarat KODE_KOM PRASYARAT MKPrasyarat KodeKomputer Prasyarat 6. Tabel Fakultas Fakultas KodeFakultas NamaFakultas 59

16 7. Tabel Jurusan Jurusan KodeJurusan KodeFakultas NamaJurusan Strata 8. Tabel KRS KRS TahunAkademik Semester NIM KODE_KOM StatusAmbil KRS TahunAkademik Semester NIM KodeKomputer StatusAmbil 9. Tabel StatusKRS StatusKRS TahunAkademik Semester NIM JumlahSKS Status DisetujuiPA 10. Tabel TahunAkademik Semester NIM KODE_KOM NH JUMNK TahunAkademik Semester NIM KodeKomputer NilaiHuruf NilaiKumulatif 11. Tabel Kumulatif Kumulatif TahunAkademik Semester NIM IPSemester SKSDepan 12. Tabel Transkrip TRANSKRIP NIM TGLYUDIS JUDULTA PREDIKAT NOIJAZAH TGLLULUS BIDILMU Transkrip NIM TanggalYudisium JudulTA Predikat NomorIjazah TanggalLulus BidangIlmu 13. Tabel NilaiHuruf NilaiHuruf NilaiHuruf NilaiAngka 14. Tabel User User UserName Password RoleID 60

17 15. Tabel Role Role RoleID NamaRole Keterangan: - Kolom pertama menunjukkan nama fisik tabel. - Baris pertama pada tiap-tiap tabel menunjukkan hasil restrukturisasi yang telah dilakukan sebelum melakukan redefinisi nama. - Baris kedua pada tiap-tiap tabel menunjukkan tabel hasil restrukturisasi setelah melakukan redefinisi nama. IV.4 Diagram Konseptual Berdasarkan hasil restrukturisasi data sesuai hasil deteksi database smell dan kebutuhan fungsional dan non fungsional di atas maka dapat digambarkan diagram lojiknya dalam bentuk diagram konseptual pada Lampiran C. Diagram konseptual tersebut menggambarkan hubungan secara lojik dari beberapa entitas. Entitas-entitas tersebut dapat berhubungan dengan tiga jenis hubungan, yaitu: 1. relationship (referensi), yaitu hubungan one-to-many (1-n) 2. association link (asosiatif), yaitu hubungan many-to-many (n-n). Di dalam diagram konseptual tersebut terlihat hanya terdapat satu jenis hubungan asosiatif yaitu hubungan asosiatif antara entitas Mahasiswa dan entitas Matakuliah yang terbungkus dalam satu tabel KRS. Dalam satu semester satu mahasiswa dapat mengambil satu atau lebih matakuliah, dan sebaliknya satu matakuliah dapat diambil oleh satu atau lebih mahasiswa. Sedangkan hubungan antar entitas lainnya hanya memiliki hubungan sebagai referensi saja. IV.5 Diagram Fisik Diagram fisik dari Facis yang terbentuk dari hasil restrukturisasi dapat dilihat di Lampiran D. Diagram fisik ini menunjukkan bentuk fisik yang dirancang untuk 61

18 Facis setelah diagram konseptual Facis terbentuk. Adapun penamaan tabel didasarkan dengan penamaan entitas, kemudian penamaan kolom didasarkan penamaan atribut tabel, dan penentuan tipe data dan ukuran kolom didasarkan terhadap hasil analisa deskripsi kolom dan identifikasi kamus data pada elemenelemen tiap-tiap kolom sehingga diperoleh hasil seperti yang terlihat pada diagram fisik Facis. Tabel IV-5 di bawah ini merupakan contoh identifikasi tipe data ukuran kolom pada salah satu entitas di Facis. Nama Tabel Dosen Tabel IV-5 Contoh identifikasi tipe data dan ukuran kolom tabel Nama Deskripsi Kamus Tipe Data Ukuran Kolom Data Kolom NIP Nomor Induk Pegawai, { 0-9 } Numerical 9 dengan jumlah karakter 9 NamaDosen Nama Dosen { Aa-Zz, AlphaNumerical } 62

BAB III ANALISIS SISTEM LAMA

BAB III ANALISIS SISTEM LAMA BAB III ANALISIS SISTEM LAMA Pada Bab 3 ini memberikan gambaran dan penjelasan mengenai fungsi-fungsi yang ada di sistem lama beserta basisdata yang digunakan. Aspek-aspek apa saja yang menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI RANCANGAN BASISDATA

BAB V IMPLEMENTASI RANCANGAN BASISDATA BAB V IMPLEMENTASI RANCANGAN BASISDATA Setelah tahap perancangan, pada Bab 5 ini diuraikan proses implementasi hasil rancangan tersebut ke dalam lingkungan DBMS yaitu MySQL 5.0. Tahap implementasi ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN A DATA SIMAK KESELURUHAN

LAMPIRAN A DATA SIMAK KESELURUHAN DAFTAR PUSTAKA [1] Ambler, Scott W, Pramod J. Sadalage, 2006.Refactoring Databases: Evolutionary Database Design, Addison Wesley Professional. [2] Bultan, Tevfik, 2004. CMPSC 172: Software Engineering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow, 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini digunakan untuk melihat proses-proses sistem baru yang akan dibuat. Dari analisa sistem ini juga bisa melihat perbedaan antara sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem Pengolahan Nilai Mahasiswa 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem Pengolahan Nilai Mahasiswa 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini maka kebutuhan penyimpanan data dalam skala yang besar sangat dibutuhkan terutama untuk perusahaanperusahaan besar,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. membentuknya. Selanjutnya mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. membentuknya. Selanjutnya mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahapan yang diperlukan dalam pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada, dimana analisa sistem merupakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK S3 KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UGM BERBASIS WEB. : Joko Purnomo : 1B114932

SISTEM INFORMASI AKADEMIK S3 KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UGM BERBASIS WEB. : Joko Purnomo : 1B114932 SISTEM INFORMASI AKADEMIK S3 KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UGM BERBASIS WEB Nama NPM Dosen Pembimbing : Joko Purnomo : 1B114932 : Dr. Ana Kurniawati, ST., MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Program studi

Lebih terperinci

NORMALISASI PRAKTIKUM BERKAS DAN BASIS DATA 2010/2011. Rizki Arif Firdaus

NORMALISASI PRAKTIKUM BERKAS DAN BASIS DATA 2010/2011. Rizki Arif Firdaus NORMALISASI PRAKTIKUM BERKAS DAN BASIS DATA 2010/2011 Pentingnya Normalisasi Bertujuan membuat desain basis data yang efisien.( data (tidak ada pengulangan/redundansi Basis data memuat semua sumber informasi

Lebih terperinci

BAB IV Normalisasi Data

BAB IV Normalisasi Data Normalisasi Data 1. Pengertian Normalisasi Data Perancangan basis data diperlukan, agar dapat terbentuk basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Defenisi Pangkalan Data Pangkalan data atau Database merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema

Lebih terperinci

Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri )

Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri ) Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri ) RELATIONAL MODEL Relational DataBase Model (RDBM) DIANA RAHMAWATI MAHENDRA

Lebih terperinci

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom MEMAHAMI KONSEP DATABASE Oleh : Yuhefizar, S.Kom Database Management System(DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : BAB III : Basis Data Relasional Pengertian : Pada model relasional, basis data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris (record) dan kolom (field).pertemuan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Proses Perangkat Lunak Metode yang akan digunakan dalam perancangan sistem adalah metode pendekatan prototype. Pendekatan prototyping

Lebih terperinci

Pertemuan 11. Donny Yulianto, S.Kom

Pertemuan 11. Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 11 Donny Yulianto, S.Kom Entity-Relationship data model didasarkan pada persepsi dari suatu dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan object dasar yang disebut entitas dan relasi antara object-object

Lebih terperinci

HAL YANG PENTING DIINGAT DI DALAM TAHAPAN NORMALISASI

HAL YANG PENTING DIINGAT DI DALAM TAHAPAN NORMALISASI HAL YANG PENTING DIINGAT DI DALAM TAHAPAN NORMALISASI BENTUK TIDAK NORMAL/UNNORMALIZED (RECORD/TUPEL MASIH MEMILKI ELEMEN DATA BERULANG) BENTUK NORMAL PERTAMA/FIRST NORMAL FORM (1NF) (RECORDS/TUPEL MASIH

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram konteks (DFD level 0)

Gambar 3.1 Diagram konteks (DFD level 0) BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan telah dilakukan dengan observasi dari lingkungan dimana sistem akan dibangun. Berikut adalah kebutuhan rinci dari sistem. A. Kebutuhan

Lebih terperinci

ERD MAPPING BASIS DATA. Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs.

ERD MAPPING BASIS DATA. Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs. ERD MAPPING BASIS DATA Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs. PRE TEST Sebutkan langkah-langkah perancangan basis data? Jelaskan! Jelaskan mengenai jenis-jenis relasi. Jabarkan! Jelaskan mengenai derajat relasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam perancangan suatu sistem berbasis komputer perlu adanya analisis sistem. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

Lebih terperinci

Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis

Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis model data terbagi dalam (3) tiga kelompok besar yaitu:

Lebih terperinci

Contents. Normalisasi. Bentuk Normalisasi. Dependency. Status Kunci (Key) Dekomposisi

Contents. Normalisasi. Bentuk Normalisasi. Dependency. Status Kunci (Key) Dekomposisi (Normalize) merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun disain logik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar. Tujuan : menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang implementasi Rancangan Aplikasi Pendataan Mahasiswa Pada Universitas XYZ menggunakan PHP dan MySQL beserta faktor pendukung yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Basis Data Modul Teori

Basis Data Modul Teori Basis Data Modul Teori Kosidin SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JABAR STMIK JABAR Jl. Soekarno Hatta No. 775-777 Tlp./Fax (022)7335108 Bandung 40293 Pengertian Basis Data Basis : Sebuah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis sistem yang berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam komponen sistem

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. 1. Perancangan database konseptual (conceptual database design).

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. 1. Perancangan database konseptual (conceptual database design). BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Database Perancangan yang dilakukan pada Binus University dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Perancangan database konseptual (conceptual database

Lebih terperinci

Desain Data Base. Proses Desain Data Base

Desain Data Base. Proses Desain Data Base DESAIN DATA BASE Desain Data Base Proses Desain Data Base Analisis Persyaratan Desain Data Base Konseptual Desain Data Base Logika Perbaikan Skema Desain Data Base Fisik Desain Aplikasi dan Keamanan Analisis

Lebih terperinci

Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Model Cara merepresentasikan Model Data dalam bentuk hubungan antar entitas. Komponen pembentuk Model Entity-Relationship : Entitas (Entity) : Merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

SOLUSI SISTEM INFORMASI ALIH KREDIT PADA JURUSAN SISTEM INFROMASI UNIVERSITAS DARMA PERSADA

SOLUSI SISTEM INFORMASI ALIH KREDIT PADA JURUSAN SISTEM INFROMASI UNIVERSITAS DARMA PERSADA SOLUSI SISTEM INFORMASI ALIH KREDIT PADA JURUSAN SISTEM INFROMASI UNIVERSITAS DARMA PERSADA Endang Ayu Susilawati, Nur Syamsiyah Sistem Informasi - Fakultas Teknik ABSTRAK Sistem alih kredit merupakan

Lebih terperinci

MANUAL PENGOPERASIAN

MANUAL PENGOPERASIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR MANUAL PENGOPERASIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH PASCASARJANA PADA TINGKAT DEPARTEMEN 2011 D i s i a p k a n o l e h : S P S - D A P - D K S I G e d u n g A H N L a n t a

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Metodologi penelitian pada Tugas Akhir dengan judul rancang bangun sistem analisis dan simulasi pengaruh nilai akademik SMA terhadap IPK mencakup beberapa hal yaitu

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI BIMBINGAN STUDI. Fase ini merupakan bagian dari proses perancangan basisdata di dalam

BAB III SISTEM INFORMASI BIMBINGAN STUDI. Fase ini merupakan bagian dari proses perancangan basisdata di dalam BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI BIMBINGAN STUDI 3.1. Fase Requirement Fase ini merupakan bagian dari proses perancangan basisdata di dalam metode penelitian. Ada tiga teknik yang dilakukan

Lebih terperinci

Basis Data 1 - TIS3333

Basis Data 1 - TIS3333 Basis Data 1 - TIS3333 3 SKS T.Informatika@2013 Normalisasi Anomali Dependensi Bentuk Normal 1 Normalisasi Proses normalisasi adalah proses menganalisa dan memperbaiki skema relasi menggunakan data atribut

Lebih terperinci

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SISTEM BASIS DATA

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SISTEM BASIS DATA ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SISTEM BASIS DATA Kompetensi Dasar : Mampu memahami konsep Model Entity Relationship dan mampu merancang basis data dengan teknik Entity Relationship Diagram Indikator : Mampu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan 48 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akademik. (SIKAD Mahasiswa)

Sistem Informasi Akademik. (SIKAD Mahasiswa) Sistem Informasi Akademik (SIKAD Mahasiswa) 2 Daftar Isi BAGIAN 1 TINGKATAN PEMAKAI... 5 1.1. MAHASISWA... 5 BAGIAN 2 FASILITAS UTAMA... 6 2.1. HALAMAN DEPAN... 6 2.1.1. Melihat Pengumuman... 6 2.1.2.

Lebih terperinci

Model Data. Universitas Darwan Ali Kalimantan Tengah. Author : Minarni, S.Kom.,MM

Model Data. Universitas Darwan Ali Kalimantan Tengah. Author : Minarni, S.Kom.,MM Model Data Universitas Darwan Ali Kalimantan Tengah Author : Minarni, S.Kom.,MM Definisi : MODEL DATA sekumpulan tool konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi-relasi antar data yang menyatakan hubungan

Lebih terperinci

Pendekatan Normalisasi

Pendekatan Normalisasi vi. Normalisasi Data Ada dua (2) cara untuk merancang Basis Data Menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui atau dengan Secara langsung membuat model Entity- Relationship (ER)

Lebih terperinci

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS BASIS DATA Model Data Relational Fakultas Ilmu Komputer UDINUS MODEL DATA RELATIONAL Data Model High Level Lower Level Model Data Relational Kumpulan tabel berdimensi dua dengan masing-masing relasi (relations)

Lebih terperinci

Model Data Dalam SBD

Model Data Dalam SBD Model Data Dalam SBD Sistem Basis Data ( FE UDINUS ) Model Data : sekumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan antar data, semantik dan batasan data. Model data biasanya digunakan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi: BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL 8.1. Model Data Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi untuk mendiskripsikan data, hubungan antar data dan batasan batasannya dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI 1 BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI 1.1. RDBM Terminologi Istilah formal Istilah non formal Keterangan Elemen data (data element), rinci data (data item), entri (entry) Nilai data pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN FUNGSIONALITAS PERANGKAT LUNAK MELALUI RESTRUKTURISASI DATA TESIS

PENINGKATAN FUNGSIONALITAS PERANGKAT LUNAK MELALUI RESTRUKTURISASI DATA TESIS PENINGKATAN FUNGSIONALITAS PERANGKAT LUNAK MELALUI RESTRUKTURISASI DATA (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

Manual Sistem Informasi Akademik EduSystem Manual for Student

Manual Sistem Informasi Akademik EduSystem Manual for Student 1.0.0 Ver Manual Sistem Informasi Akademik EduSystem Manual for Student Manual ini memberikan uraian langkah per langkah untuk menggunakan Sistem Informasi Akademik (Edusystem) bagi seorang Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom PERANCANGAN BASIS DATA Alif Finandhita, S.Kom Proses perancangan basis data, terlepas dari masalah yang ditangani dibagi menjadi 3 tahapan : Perancangan basis data secara konseptual Merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONAL DIAGRAM ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dalam dunia

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

MODEL DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan

MODEL DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan POKOK BAHASA MODEL DATA 7 Pendahuluan Deskripsi Singkat Pada pokok bahasan ini lebih menekankan pada mendesign sebuah model basis data dari awal dengan berbekal pemahaman yang telah diberikan pokok pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada semester BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada semester

Lebih terperinci

BAGIAN 1 TINGKATAN PEMAKAI... 3 1.1. MAHASISWA... 3 BAGIAN 2 FASILITAS UTAMA... 4

BAGIAN 1 TINGKATAN PEMAKAI... 3 1.1. MAHASISWA... 3 BAGIAN 2 FASILITAS UTAMA... 4 Daftar Isi BAGIAN 1 TINGKATAN PEMAKAI... 3 1.1. MAHASISWA... 3 BAGIAN 2 FASILITAS UTAMA... 4 2.1. HALAMAN DEPAN... 4 2.1.1. Berita dan Pengumuman... 5 2.1.2. Jadwal Kuliah... 5 2.1.3. Forum... 7 2.1.4.

Lebih terperinci

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data Pemodelan Database Pengolahan Basis Data Model Data Menyatakan hubungan antardata dalam database Ada tiga macam model data dasar Hierarkis Jaringan Relasional Model Hierarkis Dikenal pula sebagai model

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Tabel NILAI (3NF) Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A Tabel MATAKULIAH (3NF) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajamen DB B104 MI465 Analsis Prc. Sistem B317 AKN201

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL SPIRAL (STUDI KASUS AKNP PELALAWAN)

PERANCANGAN SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL SPIRAL (STUDI KASUS AKNP PELALAWAN) PERANCANGAN SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL SPIRAL (STUDI KASUS AKNP PELALAWAN) Humaira 1)2) Indri Rahmayuni 1)3) Defni 1)4) 1) Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 3 SKS

SISTEM BASIS DATA 3 SKS SISTEM BASIS DATA 3 SKS Oleh : Darmin, S.Kom darmin1112@gmail.com Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal LOGO Model Data Relasional Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat mengerti dan memahami

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNTUK MAHASISWA

PANDUAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNTUK MAHASISWA PANDUAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNTUK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA GAMA LUMAJANG Jl. Jend. Gatot Subroto No. 4 Lumajang DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... 1 1. Login pada sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Perancangan

Lebih terperinci

Pemodelan Data- Entity Relational Diagram

Pemodelan Data- Entity Relational Diagram Pemodelan Data- Entity Relational Diagram y: Uro. bd. Rohim, MT asis Data Relational (Cont) v Model basis data relational memiliki struktur lojik yang disebut dengan relation (relasi). v Struktur relasi

Lebih terperinci

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru BAB V NORMALISASI 1. Pengertian Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Normalisasi. Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.

Normalisasi. Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. SISTEM BASIS DATA Normalisasi Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga

Lebih terperinci

Panduan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIMPADU)

Panduan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIMPADU) Halaman 1 dari 8 Halaman Panduan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIMPADU) Untuk : Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Andi Rahmat http://www.boegismedia andirahmat@boegismedia.com Prolog Panduan ini disusun

Lebih terperinci

BASIS DATA. Desain Database dan Normalisasi. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

BASIS DATA. Desain Database dan Normalisasi. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS BASIS DATA Desain Database dan Normalisasi Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Relasi (review) Kumpulan atribut yang nilainya : Setiap atribut harus berharga tunggal. Semua harga pada suatu atribut harus mempunyai

Lebih terperinci

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK. E Learning Tugas (ELT)

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK. E Learning Tugas (ELT) SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK E Learning Tugas (ELT) Dipersiapkan oleh: Johannes Santoso Muhammad Fikri Ch. Prastowo Dwi G. J3D211120 J3D111065 J3D111013 TEK A Praktikum 2 Jurusan Teknik Komputer

Lebih terperinci

BAB 5 ANOMALI DAN INTEGRITAS DATA PADA MODEL RELASIONAL

BAB 5 ANOMALI DAN INTEGRITAS DATA PADA MODEL RELASIONAL 1 BAB 5 ANOMALI DAN INTEGRITAS DATA PADA MODEL RELASIONAL 5.1. Anomali Anomali adalah proses pada basisdata yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan (misal menyebabkan ketidakkonsistenan data

Lebih terperinci

Join Antar Tabel. M. Saefudin SKom, MMSI

Join Antar Tabel. M. Saefudin SKom, MMSI Join Antar Tabel M. Saefudin SKom, MMSI 1 Kompetensi Dasar: 1. Memahami definisi join 2. Memahami jenis operasi join 3. Memahami penerapan Cross Join/Cartesian Join, Inner Join dan Outer Join Indikator:

Lebih terperinci

MODUL 1 SEPUTAR PERANCANGAN DATABASE. 1.1 Entity-Relationship Model (ER Model) dan Entity Relationship Diagram (ERD)

MODUL 1 SEPUTAR PERANCANGAN DATABASE. 1.1 Entity-Relationship Model (ER Model) dan Entity Relationship Diagram (ERD) MODUL 1 SEPUTAR PERACAGA DATABASE TUJUA PRAKTIKUM 1. Praktikan mampu menggambarkan ERD dengan baik dan benar dengan ER Modeling. 2. Praktikan dapat memahami konsep Basis Data Relasional. 3. Praktikan mampu

Lebih terperinci

BAB 7 MERANCANG BASIS DATA

BAB 7 MERANCANG BASIS DATA BAB 7 MERANCANG BASIS DATA Tujuan Pembelajaran: Memahami kaidah Perancangan Basis Data 7.1 Pentingnya Perancangan Basis Data yang Baik 7.2 Macam-macam Relasi Tabel 7.3 Memahami Normalisasi 7.4 Latihan

Lebih terperinci

ALUR REGISTRASI MAHASISWA

ALUR REGISTRASI MAHASISWA ALUR REGISTRASI MAHASISWA START Mhs Bayar SPP/UKT ke Bank Mhs Baru Meminta UserId dan Password (Untuk Login Keweb SIMAK Unud) ke PS. Psikologi Fk Unud Mhs Menyusun KRS Berdasarkan IPS Yang Diperoleh SMT

Lebih terperinci

E-R Diagram Kusnawi, S.Kom, M.Eng

E-R Diagram Kusnawi, S.Kom, M.Eng E-R R Diagram Kusnawi, S.Kom, M.Eng Diagram E-RE Diagram E-R E R (Entity- Relationship) biasa digunakan dalam tahap analisis perancangan database Digunakan sebagai perangkat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

Pertemuan 9. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Pertemuan 9. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Pertemuan 9 By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Tugas 8/11/2016 Definisi Stored Procedure Fungsi stored procedure Contoh stored procedure Tugas 8/11/2016 Perhatikan gambar, Buat ERD dari kasus pembangunan

Lebih terperinci

KRS. MHS NIM (PK) Nama Alamat TmpLahir TglLahir KdJurusan ThnMasuk Status. NoKrs (PK1) (FK) NIM (PK2) (FK) ThAkad Semester StatusStudi

KRS. MHS NIM (PK) Nama Alamat TmpLahir TglLahir KdJurusan ThnMasuk Status. NoKrs (PK1) (FK) NIM (PK2) (FK) ThAkad Semester StatusStudi 2. Logical Data Model (LDM) Berisikan ERD yang didasarkan pada CDM yang ada. LDM menggunakan notasi ERD yang diusulkan oleh James Martin atau dikenal dengan notasi Informastion Engineering. Bentuk LDM

Lebih terperinci

NORMALISASI DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan

NORMALISASI DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan POKOK BAHASAN NORMALISASI DATA 6 Pendahuluan Deskripsi Singkat Pada pokok bahasan ini menjelaskan Normalisasi Data dengan cara pendekatan lain dalam membangun sebuah logika basis data yang secara tidak

Lebih terperinci

Universitas Mercubuana. Materi Pelatihan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (UNIVERSITAS MERCUBUANA) ROLE BAA

Universitas Mercubuana. Materi Pelatihan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (UNIVERSITAS MERCUBUANA) ROLE BAA Universitas Mercubuana Materi Pelatihan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (UNIVERSITAS MERCUBUANA) ROLE BAA 2013 1 Melakukan Login ( Login sebagai POP ) a) Untuk melakukan proses Login Username : baa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Dalam proses analisis, terdapat dua cara yang ditempuh, diantaranya : a. Wawancara/Interview Langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2017 TE UM

Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 3 SQL A. TUJUAN - Memahami SQL, komponen-komponen, dan penggunaannya. - Mengenal operasi-operasi DML menggunakan phpmyadmin. - Mampu melakukan operasi-operasi retrieve yang spesifik - Mampu penguraikan

Lebih terperinci

Tabel dan Key dalam Database Tipe data dan Karakter pada Database. Author : Minarni, S.Kom.,MM

Tabel dan Key dalam Database Tipe data dan Karakter pada Database. Author : Minarni, S.Kom.,MM Tabel dan Key dalam Database Tipe data dan Karakter pada Database Author : Minarni, S.Kom.,MM Buatlah 3 buah file/ tabel 2 diantara 3 file tersebut berhubungan, misal tabel A berhubungan dengan tabel B,

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut terdiri

Lebih terperinci

Sistem Informasi Terpadu Universitas Gadjah Mada

Sistem Informasi Terpadu Universitas Gadjah Mada Student s Guide Panduan Mahasiswa Panduan Penggunaan Portal Akademik Universitas Gadjah Mada Sistem Informasi Terpadu Universitas Gadjah Mada DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 1 Tentang Portal Akademik UGM 3 2 Tujuan

Lebih terperinci

Materi 1 SISTEM BASIS DATA 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2017 Nizar Rabbi Radliya

Materi 1 SISTEM BASIS DATA 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2017 Nizar Rabbi Radliya Materi 1 SISTEM BASIS DATA 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2017 Nizar Rabbi Radliya nizar@email.unikom.ac.id Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar 1. Memahami cakupan materi dan sistem

Lebih terperinci

Entity Relationship Diagram. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

Entity Relationship Diagram. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom   Wa: Entity Relationship Diagram Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Email: rima@ittelkom-pwt@ac.id Wa: 087731680017 Entity Relationship Diagram Semesta Data di dunia nyata ditransformasikan ke dalam sebuah

Lebih terperinci

Yang di bahas pada bab ini : Abstraksi Data Mode Database Relasi Model Data Entity Relationship

Yang di bahas pada bab ini : Abstraksi Data Mode Database Relasi Model Data Entity Relationship 2 Yang di bahas pada bab ini : Abstraksi Data Mode Database Relasi Model Data Entity Relationship Diagram Entity Relationship (Diagram E-R) Tahapan Membuat Diagram E-R Database Management System(DBMS)

Lebih terperinci

PENERAPAN CONSTRINE TABLE PADA DATABASE

PENERAPAN CONSTRINE TABLE PADA DATABASE PENERAPAN CONSTRINE TABLE PADA DATABASE Agus Winarno Abstraksi : Data diagram dideskripsikan banyak tabel yang mewakili setiap satuan proses secara nyata dimana atribut tabel dibentuk diantaranya sebagai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mempengaruhi

Lebih terperinci

E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)

E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Transformasi ERD ke Basis Data Fisik (Tabel) Aturan-aturan : 1. Setiap Himp. Entitas Ditransformasikan sebagai sebuah tabel Contoh : Mahasiswa mahasiswa Nim nama_mhs

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1 Uraian Hasil Metode Gabungan AHP dan TOPSIS Dalam penyelesaian permasalahan dengan metode AHP dan TOPSIS ada beberapa langkah-langkah pemecahannya, yaitu

Lebih terperinci

Konversi ERD ke Tabel. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom.

Konversi ERD ke Tabel. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom. Konversi ERD ke Tabel Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom. One To One Setiap elemen dari entitas A dapat berhubungan dengan maksimal satu elemen dari entitas B, demikian juga sebaliknya One to One Menambahkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Akademi Sekretari ini dibentuk dari unsur pimpinan, dosen dan karyawan, dengan salah satu program kerja utamanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap identifikasi dan analisis dilakukan untuk memahami permasalahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap identifikasi dan analisis dilakukan untuk memahami permasalahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi dan Analisis Sistem Tahap identifikasi dan analisis dilakukan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada suatu instansi. Pada latar belakang

Lebih terperinci

PANDUAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS) PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER TAHUN AJARAN GASAL 2017 / 2018

PANDUAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS) PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER TAHUN AJARAN GASAL 2017 / 2018 PANDUAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS) PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER TAHUN AJARAN GASAL 2017 / 2018 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 PANDUAN PENGISIAN KRS UNTUK MAHASISWA BARU

Lebih terperinci

ALUR PELAKSANAAN HER-REGISTRASI ADMINISTRASI DAN HER-REGISTRASI AKADEMIK TAHUN AKADEMIK SEMESTER GENAP UNTUK MAHASISWA

ALUR PELAKSANAAN HER-REGISTRASI ADMINISTRASI DAN HER-REGISTRASI AKADEMIK TAHUN AKADEMIK SEMESTER GENAP UNTUK MAHASISWA ALUR PELAKSANAAN HER-REGISTRASI ADMINISTRASI DAN HER-REGISTRASI AKADEMIK TAHUN AKADEMIK 2014-2015 SEMESTER GENAP UNTUK MAHASISWA GAMBAR KEGIATAN MATERI/OUTPUT WAKTU KEGIATAN Mulai A. HER-REGISTRASI ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE 04/07/ :53

PERANCANGAN DATABASE 04/07/ :53 PERANCANGAN DATABASE 04/07/2012 11:53 Konsep Dasar Database Database (basis data) : sistem penyimpanan beragam jenis data dalam sebuah entitas yang besar untuk diolah sedemikian rupa agar mudah dipergunakan

Lebih terperinci

User Manual SIA-Mahasiswa

User Manual SIA-Mahasiswa 2011 User Manual SIA-Mahasiswa Sistem Informasi Akademik Kemahasiswaan Akademik UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA M2011.07.13.01 USER MANUAL SISTEM INFORMASI AKADEMIK KEMAHASISWAAN Alamat web : http://sia.usd/mahasiswa/

Lebih terperinci

MODEL ENTITY-RELATIONSHIP (Lanjutan)

MODEL ENTITY-RELATIONSHIP (Lanjutan) STMIK JAKARTA STI&K 2011 MODEL ENTITY-RELATIONSHIP (Lanjutan) Diagram ER dalam Notasi Lain Diagram ER dapat di gambarkan dalam bentuk notasi lain yang sering dipakai dalam penggunaan basis data / struktur

Lebih terperinci

MUHAMMAD ZEN S. HADI, ST. MSC.

MUHAMMAD ZEN S. HADI, ST. MSC. INTERNET PROGRAMMING Sistem Basis Data MUHAMMAD ZEN S. HADI, ST. MSC. Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan Menyimpan data dalam file biasa memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisis data yang dikerjakan secara sistematis

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN SIMAK (SISTEM INFORMASI AKADEMIK) UNIVERSITAS UDAYANA

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN SIMAK (SISTEM INFORMASI AKADEMIK) UNIVERSITAS UDAYANA BUKU PANDUAN PENGGUNAAN SIMAK (SISTEM INFORMASI AKADEMIK) UNIVERSITAS UDAYANA Berikut ini adalah panduan penggunaan SIMAK (Sistem Informasi Akademik) Universitas Udayana. 1. Login imissu. Setiap mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 50 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Lebih terperinci

UPT. KOMPUTER UNIVERSITAS JAMBI

UPT. KOMPUTER UNIVERSITAS JAMBI Universitas Jambi UPT. KOMPUTER UNIVERSITAS JAMBI 2012 A. PENDAHULUAN Siakad (Sistem Informasi Akademik) merupakan Program Aplikasi berbasis Web yang dikembangkan oleh UPT Komputer Unja guna memberikan

Lebih terperinci