BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Mekanisme Akad Murabahah Pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan Di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Mekanisme Akad Murabahah Pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan Di"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Mekanisme Akad Murabahah Pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan Di Kospin Jasa Syariah Tegal (Analisis Menurut Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000) dan Perhitungan Marginya 1. Penerapan Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan di Kospin Jasa Keuangan Atas dasar peraturan yang berkaitan dengan murabahah baik yang bersumber dari fatwa DSN maupun PBI, perbankan syariah melaksanakan pembiayaan murabahah. Namun demikian, dalam praktiknya tidak ada keseragaman model penerapan pembiayaan murabahah karena beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Ada beberapa tipe penerapan murabahah dalam praktik perbankan syariah yang kesemuanya dapat dibagi menjadi tiga kategori besar, yaitu: 1) Tipe Pertama Tipe pertama penerapan murabahah adalah tipe konsisten terhadap fiqih muamalah. Dalam tipe ini bank membeli dahulu barang yang akan dibeli oleh nasabah setelah ada perjanjian sebelumnya. Setelah barang dibeli atas nama bank kemudian dijual ke nasabah dengan harga perolehan ditambah margin keuntungan sesuai kesepakatan. Pembelian dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa angsuran atau 62

2 63 sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah membayar secara tangguh. 2) Tipe Kedua Tipe kedua mirip dengan tipe yang pertama, tapi perpindahan kepemilikan langsung dari supplier kepada nasabah, sedangkan pembayaran dilakukan bank langsung kepada penjual pertama/supplier. Nasabah selaku pembeli akhir menerima barang setelah sebelumnya melakukan perjanjian murabahah dengan bank. Pembelian dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah membayar secara tangguh. 3) Tipe Ketiga Tipe ini yang paling banyak dipraktekkan oleh bank syariah. Bank melakukan perjajian murabahah dengan nasabah, dan pada saat yang sama mewakilkan (akad wakalah) kepada nasabah untuk membeli sendiri barang yang akan dibelinya. Dana lalu dikredit ke rekening nasabah dan nasabah menandatangi tanda terima uang. Tanda terima uang ini menjadi dasar bagi bank untuk menghindari klaim bahwa nasabah tidak berhutang kepada bank karena tidak menerima uang sebagai sarana pinjaman. Tipe ketiga ini bisa menyalahi ketentuan syariah jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, sementara akad jual beli murabahah telah dilakukan sebelum barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

3 64 Di Kospin Jasa Syariah khususnya pada pembiayaan usaha kapal untuk nelayan ini menggunakan tipe yang ketiga yakni nasabah membeli barang yang diperukannya sendiri atas perintah pihak Kospin Jasa Syariah karena nasabah dalam pembiayaan ini diberikan uang tunai atau cash. Namun dalam membeli barang yang diperlukan, nasabah harus menyerahkan surat kuasa yang berisikan data-data barang yang akan dibeli atau diperlukan nasabah untuk membuat kapal sesuai dengan akad jual beli yang dilakukan nasabah dengan Kospin Jasa Syarah. Besarnya pembiayaan ini adalah pembiayaan diatas Rp ,00 dengan jangka waktu 5 tahun atau 60 bulan dengan cara pembayaran secara angsuran dengan margin sebesar 57,60 % dari pembiayaan yang diajukan. Nasabah yang ingin mengajukan pembiayan usaha kapal ini harus melewati beberapa proses yakni mulai melakukan wawancara, hingga pengecekan data sampai pada proses akad berlangsung dan dana dapat di cairkan oleh pihak Kospin Jasa Syarih. Nasabah yang mengajukan pembiayaan usaha biasanya digunakan untuk keperluan pembuatan kapal. Jaminan yang digunakan dalam pembiayaan akad murabahah pada Kospin Jasa Syariah tergantung dengan jumlah pembiayaan yang diajukan. Dengan kata lain semakin besar pembiayaan yang dilakukan maka semakin besar pula bentuk jaminannya Wawancara Wendy Gunawan Spd Selaku Administrasi Pembiayaan di Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 10 November 2014.

4 65 2. Mekanisme Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan 2.1 Mekanisme akad murabahah di Kospin Jasa Syariah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan Dalam hal mekanisme akad murabahah di Kospin Jasa Syariah ada 2 tahapan yang harus dilewati oleh nasabah yaitu menyerahkan dokumen kepada Kospin Jasa Syariahnya sendiri dan Kospin Jasa Pusat. Penerapan akad murabahah tahap pertama pada Kospin Jasa Syariah ada persyaratan yang harus dipenuhi dalam permohonan pembiayaan usaha kapal nelayan. Mekanisme permohonan pembiayaan di kantor cabang Kospin Jasa Syariah cabang Tegal antara lain sebagi berikut: Nasabah mengajukan pembiayaan bisa langsung datang ke Kospin Jasa Syariah atau melalui marketing Kospin Jasa Syariah. 2. Customer Service menanyakan keperluan nasabah, sekaligus menanyakan dari mana tahu Kospin Jasa syariah. 3. Customer Service memberikan penjelasan tentang persyaratan untuk pengajuan pembiayaan. Yang terdiri dari: a) Fotocopi KTP suami istri yang berlaku rangkap 4 lembar. b) Foto berwarna ukuran 3X4. c) Fotocopi kartu keluarga. d) Fotocopi surat nikah. Maret Wawancara dengan Berlian Nur Awanis selaku Custumer Service Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 25

5 66 e) Surat keterangan usaha dari kelurahan, NPWP, surat ijin usaha, surat izin trayek (usaha angkutan), surat perintah kerja (kontraktor atau development), izin praktek (dokter atau bidan). f) Rekening listik dan telepon. g) PBB/SPPT (rumah), fotocopi STNK terbaru, fotocopi BPKB, kwitansi dan esek-esek nomor rangka/mesin kendaraan. h) Surat keterangan harga tanah dari kecamatan atau kelurahan. i) Slip gaji untuk karyawan atau PNS. j) Mutasi rekening tabungan selama 6 bulan terakhir. k) Rincian/schedule angsuran pinjaman (jika ada). l) Foto dan denah jaminan / lokasi rumah. 4. Nasabah mengisi formulir dan menyerahkan persyaratan yang diminta pihak Kospin Jasa Syariah cabang Tegal. 5. Customer Service mengecek persyaratan, jika ada kekurangan nasabah harus melengkapi persyaratan tersebut. 6. Kemudian bagian marketing melakukan survei kepada nasabah mengenai karakter, kondisi usaha, keadaan jaminan, dan mencocokan data pada Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) dengan kondisi nasabah yang sebenarnya, kemudian memeriksa berkas administrasi dan dokumen lain yang dibtuhkan. Hasil survey selanjutnya direkam dalam Laporan Hasil Pemeriksaan SPP untuk di analisa dan diteruskan kepada direksi. 7. Pihak direksi selanjutnya mempertimbangkan hasil analisa pembiayaan dan memutuskan apakah pembiayaan disetujui untuk direalisasikan atau tidak.

6 67 8. Untuk pembiayaan yang disetujui, maka adm. Pembiayaan kemudian mempersiapkan akad pembiayaan murabahah dan berbagai dokumen yang dibutuhkan: Slip Setoran, Nota Pencairan Uang, Slip Penarikan, Tanda Terima Jaminan, Surat Kuasa Pendebetan Rekening, Surat Kuasa Pemindahtanganan Agunan Dan Kartu Jadwal Angsuran. 9. Apabila hasil survey menunjukkan bahwa hasil pembiayaan tidak layak sehingga tidak dapat direalisasikan, maka marketing akan melakukan survey ulang kepada nasabah. Dalam hal ini nasabah dapat mengganti agunan apabila agunan nasabah tidak disetujui. 10. Mengadakan akad antara nasabah dengan Kospin Jasa Syariah, ketentuan perjanjian pembiayaan dan pengikatan jaminan: a. Untuk pembiayaan dengan plafon diatas Rp ,00 warmarking Notaris. Artinya yang membuat akad adalah pihak dari Kospin Jasa syariah, kedua belah pihak tanda tangan untuk persetujuan akad dahulu baru kemudian perjanjian akadnya dibawa ke pihak notaris. b. Khusus untuk pembiayaan diatas Rp ,00 dengan Akta Perjanjian Pembiayaan Notariil dan legalitas notaris. Artinya yang membuat akad perjanjian adalah dari pihak notaris dan harus mengajukan permohonan perjanjian ke Kospin Jasa Pusat. 11. Dokumen yang lain yaitu bukti penyetoran, nota pencairan uang, dan slip penarikan diteruskan ke bagian teller untuk pencairan dana pembiayaan. 12. Bagian teller menyerahkan uang tunai kepada nasabah atau mentransfernya ke rekening tabungan nasabah.

7 68 Untuk tahapan kedua yaitu permohonan kepada Kospin Jasa Syariah Pusat kelengkapan dokumen dan informasi dalam pengajuan pembiayaan yang selama ini telah berlaku di Kospin Jasa Syariah sebagai berikut: 76 I. Permohonan Baru a. Putusan komite cabang. b. Surat permohonan pinjaman (SPK) dan surat permohonan perpanjangan pinjaman (SP3) untuk diisi lengkap dan ditandatangani oleh pemohon dan mencantumkan asal cabang. c. Data analisa permohonan pembiayaan, termasuk mengenai usaha detail pemohon, kejelasan penggunaan dana, laporan keuangan yaitu Neraca, laba rugi, dan analisis kebutuhan modal (OPE Proyek), fasilitas pinjaman yang sedang dinikmati beserta jaminan dan transaksinya. d. Berita acara jaminan dengan transaksi terbaru, beserta: a) Fotocopi sertifikat / BPKB dan STNK terbaru. b) Kwitansi dan esek-eseknya. c) Foto dan denah jaminan. d) Surat keterangan harga tanah dari kecamatan / kelurahan. e) Jika transaksi naik, maka kejelasan kenaikan tersebut. f) Penggunaan jaminan. e. Data produksi CIB jasa dan rekening yang harus dilampirkan: November Dilihat pada Surat Pemberitahuan dari Kospin Jasa Pusat keapada Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 11

8 69 a) Rekening jasa / lembaga keuangan lain (bila ada) 3 bulan terakhir baik simpanan maupun pinjaman yang sedang berjalan. b) Untuk pengajuan take over dari bank / lembaga keuangan lain, mutasi pinjaman dari bank harus dilampirkan minimal selama 3 bulan terakhir dan alasan pindah ke jasa. c) Jika permohonan masih memiliki pinjaman dari lembaga keuangan lain maka mintakan informasi mengenai bentuk pinjaman, plafond, outsanding, jangka waktu, jaminan pinjaman, bukti setoran angsuran / mutasi, dan kegunaan dana. f. Perjalanan pinjaman lama yang sudah lunas (jika ada). g. Foto usaha pemohon. h. Jika pemohon benar-benar debitur baru, tanyakan informasi / referensi pemohon mengajukan pinjaman ke jasa. i. Dokumen pendukung a) Pemohon dan penjamin : Akta nikah, kartu keluarga, KTP suamiistri terbaru. b) NPWP, surat ijin usaha (bila ada), surat ijin trayek (jika usaha angkutan), dan surat perintah kerja (kontraktor / developer), ijin praktek (dokter / bidan) harus dilampirkan dan sebagainya. c) Surat keterangan dari kecamatan / keluruhan bila terjadi perbedaan nama (yang tertera disertifikat harus sama di KTP / KK / akta nikah baik tanggal lahir maupun nama).

9 70 d) Surat keterangan kematian, penunjukan ahli waris, akta cerai dan penetapan harta gono gini. e) Rekening listrik, telepon, PBB, IMB. f) Rekop / nota penjualan dan pembelian. g) Dokumen lain yang mendukung. II. Penggantian dan Penarikan Jaminan a. Permohonan / surat penarikan jaminan. b. Permohonan dari pemohon dan dtandatangani. c. Berita acara jaminan yang akan menggantikan dan yang digantikan. d. Foto dan denah jaminan yang akan menggantikan dan digantikan. e. Rekening jasa 3 bulan terakhir dan pinjaman yang masih berjalan (jika ada). III. Keringanan Bunga, Biaya Provisi dan Administrasi a. Permohonan dari pemohon dan ditandatangani. b. Surat pengantar dan persetujuan dari cabang. c. Rekening Koran 3 bulan terakhir dan pinjaman yang masih berjalan (jika ada). d. Jika keputusan pusat Jakarta, maka lampirkan fotocopi PRKP. IV. Refund a. Surat permintaan dari debitur. b. Surat pengantar dan persetujuan cabang.

10 Analisis akad murabahah dengan prinsp 5C Untuk mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah dikemudian hari, penilaian Kospin jasa Syariah dalam memberikan persetujuan terhadap permohonan pembiayaan dilakukan dengan berpedoman pada prinsip 5C, karena hal in menyangkut kepercayaan dan cairnya sebuah permohonan. Mengenai prinsip 5C dapat diuraikan sebagi berikut : 77 a. Character (sifat-sifat anggota atau calon anggota debitur) Bahwa anggota atau calon anggota debitur memiliki watak, moral, dan sifat-sifat pribadi yang baik. Penilaian terhadap karakter ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kejujuran, integritas, dan kemauan dari anggota atau calon anggota debitur untuk memenuhi kewajiban dan menjalankan usahanya. Informasi ini dapat diperoleh dari daftar riwayat hidup, riwayat usaha, dan informasi dari usaha-usaha yang sejenis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara menanyakan dalam lingkungan pergaulan. b. Capacity (modal dasar anggota atau calon anggota debitur) Capacity dalam hal ini dalah kemampuan anggota atau calon anggota untuk mengelola kegiatan usahanya dan mampu melihat prospek masa depan, sehingga usahanya akan dapat berjalan dengan baikdan memebrikan keuntungan yang menjamin bahwa ia mampu melunasi pembiayaannya dalam jumlah dan jangka waktu yang ditentukan. Pengukuran kemampuan ini dilakukan dengan berbagai pendekatan misalnya pendekatan materiil yaitu melakukan penilaian terhadap keadaan 77 Wawancara dengan Bapak Wendy Gunawan selaku Adiminstrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal Tanggal 28 Oktober 2014.

11 72 neraca, laporan laba rugi, dan arus kas (cash flow) usaha dari beberapa tahun terakhir. Dengan pendekatan ini maka akan diketahui tingkat solvabilitas, likuiditas, dan rentabilitas usaha serta tingkat resikonya. Pada umumnya penilaian capacity seseorang bisa dilihat dari pengalamannya dalam dunia bisnis yang dihubungkan dengan pendidikan anggota atau calon anggota debitur, serta kemampuan dan keunggulan perusahaan dalam melakukan persaingan usaha dengan pesaing lainnya. c. Capital (Kemampuan anggota atau calon anggota debitur) Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah harus terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap modal yang dimiliki oleh pemohon pembiayaan. Penyelidikan ini tidak semata-mata didasarkan pada besar kecilnya modal, akan tetapi lebih difokuskan kepada bagaimana distribusi modal ditempatkan oleh pengusaha tersebut, sehingga sumber yang telah ada dapat berjalan secara efektif. d. Collateral (jaminan yang disediakan anggota atau calon anggota debitur) Collateral adalah jaminan untuk persetujuan pemberian pembiayaan yang merupakan sarana pengaman (back up) atas risiko yang mungkin terjadi atas wanprestasinya anggota atau caon anggota debitur dikemudian hari, misalnya terjadi macet. Jaminan ini diharapkan mampu melunasi sisa pembiayaan yang belum terlunasi baik pokok maupun margin dan jaminan tersebut tidak hanya bernilai besar tapi juga harus marketable.

12 73 e. Condition of Economy Dalam pemberian pembiayaan, kondisi ekonomi secara umum serta kondisi sector usaha pemohon pembiayaan perlu memperoleh perhatian dari koperasi. Untuk memperkecil risiko yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi tersebut. 3. Analisis Kesesuaian Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal di Kospin Jasa Syariah Tegal dengan Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/ Tabel 4.1 Kesesuaian penerapan pembiayaan usaha kapal nelayan pada Kospin Jasa Syariah Tegal terhadap fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad murabahah. No Fatwa Kesesuaian Keterangan Ketentuan Umum 1 Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. Sesuai Kospin Jasa Syariah dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2 Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. Sesuai Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. 3 Bank membiayai sebagian atau Sesuai Kospin Jasa Syariah 78 Wawancara dengan Bapak Wendy Gunawan SPd selaku bagian Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 25 November 2014.

13 74 seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah 4 Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. 5 Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan Belum Sesuai Belum Sesuai disepakati kualifikasinya. Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah Tegal menyuruh nasabah untuk membeli keseluruhan barang. Kospin Jasa Syariah tidak membeli barang yang diperlukan nasabah namun pembelian atas nama Kospin Jasa Syariah sendiri. Akan tetapi nasabah hanya diminta untuk memberikan daftar barang yang akan dibeli, karena nasabah diberikan uang tunai dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Kospin Jasa Syariah Tegal tidak harus menyampaikan

14 75 pembelian, misalnya jika pembelian semua hal yang berkaitan dilakukan secara utang. dengan pembelian, 6 Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan Belum Sesuai misalnya jika pembelian dilakukan secara utang karena Kospin Jasa Syariah tidak membeli sendiri melainkan nasabah sendirilah yang melakukan pembelian. Kospin Jasa Syariah tidak menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) karena Kospin tidak ini bank harus memberi tahu secara melakukan pembellian jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. barang. Namun Kospin Jasa Syariah memberitahu kepada nasabah tentang jumlah pembiayaan senilai harga beli plus keuntungannya kepada nasabah. Karena dalam hal ini Kospin Jasa Syariah hanya memberikan

15 76 pembiayaan murabahah 7 Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada Belum Sesuai dalam bentuk uang tunai. Nasabah tidak membayar harga barang namun jangka waktu tertentu yang telah nasabah membayar uang disepakati. muka pembiayaan yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu yang sesuai dengan telah disepakati. Namun ada nasabah yang melakukan pembelian barang sendiri. 8 Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus Sesuai Ada perjanjian khusus antara Kospin Jasa Syariah dan Nasabah, Perjanjian ini Kospin Jasa Syariah dengan nasabah. meminta nasabah menyerahkan surat kuasa yang berisi bahan-bahan yang akan dibeli untuk membuat kapal untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan tersebut.

16 77 Hal ini tidak terkait dengan akad wakalah. 9 Jika bank hendak mewakilkan Sesuai Kospin Jasa Syariah kepada nasabah untuk membeli mewakilkan kepada barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank. nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank. Namun dalam pembelian barang, barang tersebut milik bank jadi nasabah membeli barang yang diperlukan langsung pada pihak ketiga. Ketentuan Murabahah Kepada Nasabah 1 Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank. Sesuai Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau aset kepada Kospin Jasa Syariah. pembahasan Seperti sebelumnya

17 78 bahwa diperbolehkan melakukan nasabah untuk perjanjian 2 Jika bank menerima permohonan Belum namun bulan langsung melangsungkan akad. Ketika Kospin Jasa Syariah tersebut, ia harus membeli terlebih Sesuai menerima permohonan dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. tersebut, ia belum membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. 3 Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima atau membelinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli. Sesuai Kospin Jasa Syariah kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah namun asetnya dalam bentuk uang tunai dan nasabah menerma sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak

18 79 4 Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. Sesuai jual-beli. Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah dibolehkan meminta nasabah untuk melakukan pembayaran uang muka pada saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan sebesar 30%. 5 Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut. Sesuai Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil yaitu biaya yang secara 6 Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah. Belum Sesuai administrasi tercatat dalam pengeluaran Kospin Jasa Syariah harus dibayar dari uang muka tersebut. Tidak ada perjanjian yang jelas dengan hal ini, karena pembelian barang dilakukan oleh nasabah sehingga kalau ada kerugian ditanggung oleh nasabah sendiri jadi Kospin Jasa Syariah tidak

19 80 7 Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka: (a) jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga. (b) jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank a) Sesuai b) Sesuai dapat meminta sisa kerugian. Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka: (a) jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga. maksimal sebesar kerugian yang (b) jika nasabah batal ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya. membeli, uang muka menjadi milik Kospin Jasa Syariah namun hanya dimintai membayar biaya yang telah dikeluarkan. Jaminan Dalam Murabahah 1 Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. 2 Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang. Sesuai Sesuai Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. Kospin Jasa Syariah dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang

20 81 dapat dipegang. Utang Dalam Murabahah 1 Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank. Sesuai Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban menyelesaikan untuk utangnya kepada Kospin Jasa Syariah. 2 Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya. Sesuai Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib melunasi seluruh angsurannya, atau dia harus mengurus pemindahan kepemilikan

21 82 atas barang tersebut agar pembiayaan dilakukakan oleh pemilik baru barang tersebut. 3 Jika penjualan barang tersebut Sesuai Jika penjualan barang menyebabkan kerugian, nasabah tersebut menyebabkan tetap harus menyelesaikan kerugian, nasabah tetap utangnya sesuai dengan harus menyelesaikan kesepakatan awal. Tidak boleh utangnya sesuai dengan memperlambat pembayaran kesepakatan awal. Tidak angsuran atau meminta kerugian itu boleh memperlambat diperhitungkan. pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan. Penundaan Pembayaran Dalam Murabahah 1 Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan Sesuai Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian utangnya. menunda utangnya. penyelesaian 2 Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak tidak Belum Sesuai Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak menunaikan kewajibannya, maka tidak menunaikan

22 83 penyelesaiannya melalui Badan kewajibannya, maka dalam Arbitrase Syariah setelah tidak penyelesaiannya akan melalui tercapai kesepakatan melalui musyawarah. penyitaan dengan proses sebelumnya adalah dengan menberikan surat peringatan (SP) sebanyak 3 kali dalam periode tiga bulan. Bangkrut Dalam Murabahah Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan utangnya, Belum Sesuai Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal bank harus menunda tagihan utang menyelesaikan utangnya, sampai ia menjadi sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan. Kospin Jasa Syariah akan melakukan konfirmasi untuk uji kelayakan apakah nasabah cukup syarat untuk diberikan perpanjangan periode pembayaran atau keringanan denda. Dari tabel diatas bisa diambil beberapa penjelasan diantara: 1. Dalam Fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Di Kospin Jasa Syariah ini belum sesuai karena dalam pembiayaan

23 84 Usaha Kapal Nelayan ini yang membeli barang yang diperlukan untuk membuat kapal itu nasabah sendiri bukan Kospin yang membeli barang sebab dalam pembiayaan ini diberikan uang tunai, namun nasabah harus menyerahkan daftar barang-barang yang diperlukan dalam pembuatan kapal dan disaksikan notaris jadi dalam hal ini barang yang dibeli atas nama Kospin bukan atas nama nasabah sendiri tetapi pembelian barang tetap harus sah dan bebas dari riba. Karena pembelian barang atas nama bank jadi nasabah dalam melalukan pembelian barang harus sesuai dengan daftar yang diserahkan karena ada badan hukum yang mengikat karena disaksikan notaris. 2. Dalam Fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. Hal ini belum sesuai karena ketika Kospin Jasa Syariah menerima permohonan pembiayaan tersebut, Kospin belum membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang, melainkan nasabah sendirilah yang membeli barang yang diperlukan sesuai daftar barang yang telah diberikan kepada Kospin yang disaksikan notaris, karena aset yang diberikan pihak Kospin dalam bentuk uang tunai bukan dalam bentuk benda jadi pihak Kospin tidak dapat melakukan pembelian barang terlebih dahulu. Jika ditinjau dari kesesuaian fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad murabahah, penerapan Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan yang diterapkan Kospin Jasa Syariah Tegal terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan hal-hal yang diatur dalam fatwa tersebut. Selama ini track record Kospin Jasa Syariah Tegal adalah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan. Untuk itu

24 85 penerapan yang dilakukan haruslah terus dievaluasi oleh pihak Kospin Jasa agar sesuai dengan pedoman yang berlaku. 4. Penetapan Margin Murabahah di Kospin Jasa Syariah Selain dituntut untuk mematuhi aturan-aturan Syariah. Kospin Jasa Syariah juga diharapkan memberikan bagi hasil kepada para pihak ketiga minimal sama dengan atau bahkan lebih besar dari pada suku bunga yang berlaku dilembaga keuangan konvensional. Serta menerapkan profit margin pembiayaan yang lebih rendah dari pada suku bunga lembaga keuangan konvensional. Profit margin adalah persentase tertentu yang ditetapkan pertahun. Profit margin secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari. Perhitungan profit margin secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan. Namun dalam Kospin Jasa Syariah dalam penetapan profit margin melalui referensi profit margin. Referensi profit margin adalah keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah. Penetapan margin pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usulan dan saran dari Team ALCO Bank Syariah, dengan pertmbangan beberapa berikut: 79 1) Direct Competitor s Market Rate (DCMR) Yang dimaksud dengan Direct Competitor s Market Rate (DCMR) adalah tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa perbankan syariah, atau tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok kompetitor langsung, 79 Adiwarman Karim, Op. cit, hlm. 214.

25 86 atau tingkat margin keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat. 2) Indirect Competitor s Market Rate (ICMR) Yang dimaksud dengan Indirect Competitor s Market Rate (ICMR) adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung terdekat. 3) Expective Competitive of Investor (ECRI) Yang dimaksud dengan Expective Competitive of Investor (ECRI) adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga. 4) Acquiring Cost Yang dimaksud dengan Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga. 5) Overhead Cost Adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga. Dalam penerapan refensi profit margin perbankan-perbankan di Indonesia berbeda dengan Kospin Jasa Syariahbyaitu diperoleh dari rapat ALCO bank syariah. Sedangkan Kospin Jasa Syariah referensi profit margin diperoleh dari

26 87 hasil rapat keputusan pinjaman dewan pengurus, pengawas, dan penasehat Kospin Jasa. 80 Setelah diperoleh referensi profit margin diperoleh dari keputusan dewan pengurus, pengawas, dan penasehat, maka Kospin Jasa Syariah melakukan penetapan hatga jual. Harga jual adalah penjumlahan dari harga beli atau harga pokok (harga perolehan) Kospin Jasa Syariah dari supplier dengan referensi profit margin. 81 Gambar proses penentuan harga jual Referensi Profit Margin Harga Beli Kospin Jasa Syariah Harga Jual Kemudian setelah referensi profit margin diperoleh maka dilakukan pepentuan profit margin. Dalam penentuan profit margin pada Kospin Jasa Syariah dan perbankan Syariah menggunakan 4 metode yaitu Mark Up Pricing, Target Return Pricing, Perceived Value Pricing dan Value Pricing. Setelah profit margin telah ditentukan maka akan dilakukan perhitungan margin melalui rapat keputusan pinjaman dewan pengurus, pengawas, dan penasehat Kospin Jasa. Sebelum melakukan perhitungan profit margin, lakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen yang dibutuhkan meliputi: 1) Jenis perhitungan profit margin. 2) Plafond pembiayaan sesuai dengan jenisnya. 3) Jangka waktu pembiayaan. 4) Tingkat profit margin pembiayaan. November Kospin Jasa dalam buku Laporan Pengurus dan pengawas tahun Bapak Wendy Gunawan selaku Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 10

27 88 5) Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan, baik harga pokok maupun profit marginnya. Margin di Kospin Jasa Syariah diperoleh dari selisih antara harga beli dari supplier dengan harga jual kepada nasabah untuk mempermudah perhitungan, dimana Kospin Jasa Syariah menetapkan standar margin disesuaikan dengan tahunnya yaitu: Tabel 4.2 Penetapan Margin di Kospin Jasa Syariah Pembiayaan Administrasi Basil / Margin Murabahah 1 Tahun 1 % 11,25 % 2 Tahun 1,25 % 23, 04 % 3 Tahun 1,5 % 34, 50 % 4 tahun 1.9 % 46, 08 % 5 Tahun 2,3 % 47, 60 % MSA insidensil 1,2 % 21 % MSA berjangka 1,2 % 18 % MSA PHS 1,2 % 18 % Ijaroh 1,2 % 10 % Dalam perhitungan profit margin di Kospin Jasa Syariah menggunakan metode anuitas, dimana metode anuitas merupakan metode perhitungan angsuran

28 89 bulanan yang terdiri dari angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan dan margin yang besarnya dihitung dari pokok yang belum lunas. 82 Contoh perhitungan margin pada akad murabahah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan adalah sebagai berikut: Pak Toni mengajukan adalah seorang nelayan dari desa Tegalsari, ia ingin mengajukan pembiayaan usaha kapal nelayan di Kospin Jasa Syariah Tegal sebesar Rp ,00 selama 5 tahun atau 60 bulan dengan margin selama 5 tahun 57,60 % atau 0,96 % per bulan. Pada saaat pencairan pembiayaan dikenakan biaya administrasi sebesar 2,3 % (pembiayaan selama 5 tahun), biaya materai sebesar Rp , dan biaya notaris sebesar Rp Berapa besar penetapan margin dan angsuran tiap bulannya? Jawab: Jumlah Pembiayaan : Rp Uang muka 30% dari pembiayaan : (Rp ) Plafond/pembiayaan : Rp Pokok angsuran = Rp / 60 = Rp Biaya-biaya: 1. Biaya Adm. 5 tahun ( 2,3% X Rp ) = Rp Materai = Rp Notaris = Rp ( + ) Total Biaya = Rp Margin selama 5 tahun 57,60 % atau 0.96 % per bulan atau 11,52% per tahun 82 Wawancara Bapak Wendy Gunawan SPd. Selaku Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal Tanggal 10 November 2014.

29 90 Perhitungannya: Margin = Rp x 57,60% = Rp (margin Selama 5 tahun atau 60 bulan) *Perhitungan margin perbulan = Rp / 60 = Rp Pembiayaan Kospin Jasa = Pembiayaan nasabah + Margin = Rp Rp = Rp (selama 5 tahun) Angsuran = Rp / 60 = Rp Saldo mengendap untuk 1x angsuran Jadi pada saat pembayaran uang muka = Dp 30% + biaya-biaya + saldo mengendap = Rp Rp Rp = Rp Jadwal pembayaran angsuran No Pokok angsuran Margin Jumlah Angsuran Sisa Angsuran

30

31

32 Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem angsuran yang digunakan Kospin Jasa Syariah Tegal ini adalah sistem anuitas, dimana nasabah yang mengajukan pembiayaan ini dapat mengangsur secara tetap antara pokok pembiayaan dan margin keuntungan yang tetap sampai jatuh tempo pembiayaan.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA A. Mekanisme Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kendaraan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang Pembiayaan merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Menyadari

Lebih terperinci

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. FATWA DSN MUI Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro Pertama: Giro ada dua jenis: 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. 2. Giro yang dibenarkan secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI 22 BAB II MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI A. Mura>bah}ah 1. Pengertian Mura>bah}ah Terdapat beberapa muraba>h}ah pengertian tentang yang diuraikan dalam beberapa literatur, antara lain: a. Muraba>h}ah adalah

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, mengenai Studi Tentang Analisis Keuangan untuk Menilai Kelayakan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah di BMT Al Hikmah Ungaran BMT Al Hikmah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah non bank yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG A. Analisis mekanisme penilaian barang jaminan pada KSPPS Binama Semarang Barang jaminan atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo). 78 BAB IV Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo). A. Analisa Aplikasi Penentuan Margin Dalam Pembiayaan Mud}a>rabah Mikro

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat Murabahah. satunya adalah akad murabahah. Akad Murabahah sama dengan bentuk

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat Murabahah. satunya adalah akad murabahah. Akad Murabahah sama dengan bentuk BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat Murabahah 1. Pengertian Murabahah Dalam pembiayaan pada BPRS Suriyah akad yang digunakan salah satunya adalah akad murabahah. Akad Murabahah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja Di dalam perbankan syariah maupun konvensional, dikenal dua sistem yaitu funding dan leanding.

Lebih terperinci

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA A. Perbankan Syari ah Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pengajuan Pembiayaan Murabahah di KSPPS BMT Walisongo Semarang Mekanisme pengajuan pembiayaan murabahah merupakan tahap-tahap yang harus dilalui ketika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI 55 BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI A. Analisis Penetapan Margin Pada Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN A. Mekanisme Produk Pembiayaan Pensiun Produk pembiayaan pensiun di Bank Mandiri Syariah KC Ngaliyan termasuk dalam pembiayaan consumer. Pembiayaan

Lebih terperinci

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah. Murabahah Leni Rusilawati (20120730002) Alvionita (20120730010) Jamal Zulkifli (20120730066) Intan C Tyas (20120730135) Laili A Yunina W (20120730150) Maulida Masruroh (20120730218) PENGERTIAN MURABAHAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra Sejahtera Subah-Batang Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 35 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Didalam suatu lembaga keuangan baik negeri maupun swasta yang menyediakan berbagai macam produk layanan kredit, prosedur pemberian kredit sangatlah

Lebih terperinci

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan 45 BAB III IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUMAJANG A. Implementasi Penetapan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang Margin pada

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a) Implementasi Akad Murabahah Di Indonesia, aplikasi jual beli murabahah pada perbankan syariah di dasarkan pada Keputusan Fatwa Dewan Syariah

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian, maka bab ini akan dijelaskan hasil pengolahan data beserta pembahasannya. Hasil penelitian tersebut untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha Mandiri Sejahtera ( UMS ). 1. Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha Mandiri Sejahtera Prosedur pengajuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah BAB IV PEMBAHASAN A. Kriteria Pembiayaan Griya BSM 1. Manfaat Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah Jangka waktu pembiayaan hingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Bank Mandiri Syariah KCP Ngaliyan merupakan salah satu bentuk bank di Indonesia yang bertugas sebagai lembaga intermedasi. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Murabahah di BMT Harapan Umat Juwana Secara umum pembiayaan murabahah di BMT Harapan Umat dilakukan untuk pembelian secara pesanan dimana pada umumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok Langkah-langkah pengajuan pembiayaan kepada bank adalah sebagai berikut : 1. Nasabah datang ke Bank untuk mencari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh Penerapan akad ijarah pada pembiayaan multiguna untuk biaya umroh di Bank Syariah Mandiri KCP Katamso dilakukan dengan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Pembiayaan Murabahah di KSPPS Binama Selain pembiayaan murabahah bil wakalah, KSPPS Binama juga menyediakan produk pembiayaan murabahah yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Mekanisme Pembiayaan Take Over Mikro 500 ib di Bank BRI Syariah KCP Ungaran. Take over adalah salah satu bentuk pelayanan Bank Syariah dalam membantu masyarakat mengalihkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG A. Mekanisme Pembiayaan Murobahah Modal Usaha di KJKS BMT Binama Semarang Pembiayaan modal di KJKS Binama Semarang adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang Dalam suatu produk pembiayaan yang telah dikembangkan di KSPPS BMT Walisongo adalah pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah BAB III PEMBAHASAN A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS Suriyah 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah Salah satu akad yang paling populer digunakan oleh perbankan syari ah adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan 1. Prosedur Permohonan Pembiayaan 1 Mengisi formulir dan menandatangani

Lebih terperinci

BAB IV KEPATUHAN SYARIAH DALAM MEKANISME PEMBIAYAAN DAN METODE PENGAKUAN MARGIN MURA>BAH}AH PADA KCP BRI SYARIAH SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV KEPATUHAN SYARIAH DALAM MEKANISME PEMBIAYAAN DAN METODE PENGAKUAN MARGIN MURA>BAH}AH PADA KCP BRI SYARIAH SEPANJANG SIDOARJO BAB IV KEPATUHAN SYARIAH DALAM MEKANISME PEMBIAYAAN DAN METODE PENGAKUAN MARGIN MURA>BAH}AH PADA KCP BRI SYARIAH SEPANJANG SIDOARJO A. Mekanisme Pembiayaan Mura>bah}ah pada KCP BRI Syariah Sepanjang Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah 1. Proses pengajuan - Persyaratan Administratif 66 1) Foto Copy KTP dan Menunjukkan Aslinya. 2) Foto Copy Kartu Keluarga dan Menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran 32 BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN A. Profil BMT Fajar Mulia Ungaran 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran Gagasan untuk mendirikan

Lebih terperinci

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Murabahah Kontribusi dari Administrator Saturday, 15 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan maraknya bank syariah, kini perbankan mempunyai dua opsi untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu KPR syariah dari bank syariah yang dikenal dengan istilah Pembiayaan

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Jawab

DAFTAR WAWANCARA Jawab 89 DAFTAR WAWANCARA 1. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada Bank Prekreditan Rakyat Jawab a. Bagi pihak pemberi kredit/kreditur (bank) Pemberian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Praktik Pembiyaan Mudharabah dengan Strategi Tempo di KSPPS TAMZIS Bina Utama Cabang Pasar Induk Wonosobo Sebagai lembaga keuangan, kegiatan KSPPS TAMZIS Bina

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba Banguntapan 1. Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk), 5 lembar 2. Foto copy Kartu Keluarga, 1 lembar 3. Foto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga Jumlah perbedaan proporsi pembiayaan murabahah dengan pembiayaan modal kerja usaha yang menggunakan prinsip mudharabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo Dalam sebuah lembaga keuangan pembiayaan bermasalah bukanlah hal yang baru atau asing lagi untuk didengarkan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO A. Aplikasi Akad Mura>bah}ah pada Pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Cabang Larangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja 1. Permohonan Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah modal kerja, maka nasabah harus mengisi formulir (lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun ) BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Murabahah Di KSPPS BMT Al Hikmah Ungaran Kantor Cabang Gunungpati II Ada dua akad yang digunakan dalam produk pembiayaan di KSPPS BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, BUPATI PENAJAM PASER UTARA 11 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PINJAMAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA BERGULIR

Lebih terperinci

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

WAKA<LAH PADA KJKS MBS BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURAlah di KJKS Muamalah Berkah Sejahtera Pembiayaan Mura>bah}ah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat tamwil Surya Parama Arta. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta a. Menjadi anggota BMT Surya Parama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah Di KJKS BMT Walisongo Semarang. Sebagai lembaga keuangan syari ah yang mempunyai satu tujuan untuk mengangkat perekonomian

Lebih terperinci

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN NISBAH PEMBIAYAAN AKAD MUḌĀRABAH KHUSUS DI PT. BPRS BAKTI ARTHA SEJAHTERA CABANG BANYUATES SAMPANG MADURA A. Analisis Aplikasi Pengambilan Nisbah Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA MENURUT FATWA. DEWAN SYARIAH NASIONAL No.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA MENURUT FATWA. DEWAN SYARIAH NASIONAL No. BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA MENURUT FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL No.04/DSN-MUI/IV/2000 1. Mekanisme Pembiayaan Modal Kerja Di Bank Mega Syariah Darmo Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Ijarah Bermasalah di BMT Amanah Mulia Magelang Setelah melakukan realisasi pembiayaan ijarah, BMT Amanah Mulia menghadapi beberapa resiko

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah :

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah : BAB IV PEMBAHASAN A. Pembiayaan Mikro 75 ib BRISyariah Merupakan produk pembiayaan khusus untuk pengusaha baik perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure seluruh pembiayaan produk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerapkan murabahah pesanan yang bersifat mengikat. PT. Bank Muamalat Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah pada Pembiayaan Modal Kerja di KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sayung 1. Persyaratan Permohonan Pembiayaan Mudharabah 1 a. Jujur

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS) BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS) A. Analisis Konsep Pembiayaan Emas dengan Akad Murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan Dengan latar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam BAB V PEMBAHASAN Pengamatan dan observasi / temuan yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Temuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Bukittinggi. 1 Pembiayaan pensiunan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Mikro Pembiayaan mikro telah menjadi salah satu pilar pertumbuhan bisnis BRI Syariah. Pada tahun 2015 total pembiayaan Mikro yang disalurkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.102 Akuntansi untuk penjual 1. Pengakuan dan Pengukuran a. Pada saat perolehan, asset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prinsip pemberian pembiayaan murabahah pada khususnya oleh KJKS BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian (prudential banking regulation)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Griya Menurut Ibuk Silvany selaku Area Consumer Banking Manager, prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

By : Angga Hapsila, SE.MM

By : Angga Hapsila, SE.MM By : Angga Hapsila, SE.MM BAB VI MANAJEMEN KREDIT 1. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT 2. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT 3. KUALITAS KREDIT 4. TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi

Lebih terperinci

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( ) AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI (20120730041) DHYKA RACHMAENI (20120730045) PRODI MUAMALAT KONSENTRASI EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH 66 BAB IV ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH A. Analisis Standard Operational Procedure (SOP) Pembiayaan Griya ib Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya Bank Syariah

Lebih terperinci

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Pengertian ADALAH jual beli barang pda harga asal dengan tembahan keuntungan yanng disepakati. Dalam istilah teknis perbankan syari ah murabahah ini diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara

Lebih terperinci

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN 87 BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN A. Penyebab Terjadinya Take Over Pembiayaan di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Take

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang BAB III PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang PT. BPRS Suriyah Semarang dalam memberikan Produk Pembiayaan, termasuk Pembiayaan Murabahah

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN AKAD IJARAH MULTIJASA PADA PEMBIAYAAN PERNIKAHAN DI KJKS BTM KEDUNGWUNI

BAB IV PENERAPAN AKAD IJARAH MULTIJASA PADA PEMBIAYAAN PERNIKAHAN DI KJKS BTM KEDUNGWUNI 53 BAB IV PENERAPAN AKAD IJARAH MULTIJASA PADA PEMBIAYAAN PERNIKAHAN DI KJKS BTM KEDUNGWUNI A. Penerapan Ijarah Multijasa Pada Pembiayaan Pernikahan di KJKS BTM Kedungwuni. KJKS BTM Kedungwuni merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah di Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Tamzis Bina Utama Cabang Temanggung Untuk mengajukan pembiayaan Mudharabah

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Praktek Pembiayaan Murabahah Praktek pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat Indonesia berpanduan pada DSN-MUI dan PSAK. 1. Akuntansi Syariah Murabahah (PSAK 102)

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Penerapan Akad Murabahah pada Produk Pembiayaan Untuk Karyawan KSPPS BINAMA Semarang 1. Prosedur Pembiayaan Karyawan KSPPS BINAMA Prosedur yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Oundrey Kurnia Pryatma selaku Account Officer di bank

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan saran untuk Bank BTN Cabang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra Pekalongan Di BMT Matra Pekalongan dalam melakukan penyaluran dana salah satunya produk pembiayaan bai u bithaman

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK. ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK. Nama : Nurdiani Sabila NPM : 25210157 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Dr. Ambo Sakka Hadmar,SE.,MSi LATAR BELAKANG PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah yang sudah mempunyai usaha lebih dari 2 tahun

Lebih terperinci