EFEKTIVITAS VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DALAM MERUBAH PERSEPSI SISWA TENTANG PERTANIAN
|
|
- Handoko Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 30 EFEKTIVITAS VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DALAM MERUBAH PERSEPSI SISWA TENTANG PERTANIAN Pertanian merupakan salah satu sektor utama yang memiliki kontribusi dalam pembangunan. Kebutuhan pokok manusia dapat terpenuhi karena adanya sektor pertanian, baik pertanian sawah, perkebunan, maupun hortikultura. Secara umum, pertanian membutuhkan ilmu-ilmu penunjang lain seperti ilmu kedokteran hewan, ilmu perikanan, ilmu peternakan, ilmu kehutanan, dan ilmu pertanian itu sendiri. Setiap ilmu tersebut menjadi elemen dalam pertanian yang masing-masing memiliki keunggulan. Keunggulan yang dihasilkan setiap komponen dapat berupa produk olahan, bentuk teknologi baru, maupun ciptaan teknologi alternatif. Akan tetapi sebagian besar orang memandang rendah pertanian, artinya orang menilai bahwa pertanian tidak memiliki kelebihan seperti ketinggalan teknologi, tidak dapat memproduksi komoditas unggul, maupun tidak menjanjikan secara ekonomi. Pandangan yang kurang baik terhadap pertanian membentuk persepsi responden kurang baik tentang pertanian. Mulyana (2004) menyatakan pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka mengenai realitas (sosial) yang telah dipelajari. Manusia akan bersikap atau bertindak menurut sesuatu yang baik untuknya. Setiap orang yang memiliki anggapan kurang baik tentang pertanian, maka tidak tertarik terhadap pertanian. Persepsi yang minim tentang pertanian muncul karena kurangnya informasi tentang pertanian. Pengaruh anggapan negatif menjadikan orang tidak tertarik dengan bidang pertanian, tetapi penilaian negatif terhadap pertanian dapat mengalami perubahan dengan pemberian stimulusstimulus positif tentang pertanian. Uji perubahan persepsi tentang pertanian dapat diaplikasikan pada responden penelitian berupa siswa SMA. Cara menguji persepsi siswa tentang pertanian adalah dengan mengajukan pernyataanpernyataan tentang pertanian dalam suatu kuesioner. Penelitian ini menganalisis perubahan persepsi dengan uji awal dan uji akhir dari kuesioner. Kuesioner yang menjadi alat ukur bersifat sama untuk uji awal dan uji akhir. Uji awal dilakukan sebelum siswa mendapat perlakuan dan pengisian kuesioner selama 10 menit. Kemudian siswa mendapat perlakuan berupa tayangan video tentang pertanian selama 15 menit. Terakhir adalah siswa mengisi kuesioner yang sama untuk uji akhir selama 10 menit. Persepsi dalam hal pertanian berarti pandangan responden tentang pertanian. Pandangan terhadap pertanian dapat berupa anggapan maupun penilaian. Penilaian tentang pertanian merujuk pada skor kusioner masing-masing responden. Tabel 8 menunjukkan hasil awal jumlah dan persentase siswa SMA dalam menilai bidang pertanian adalah kurang positif. Angka 50 persen mewakili persentase responden dalam melakukan pandangan tentang pertanian pada tingkat persepsi yang kurang positif. Responden lainnya yang berjumlah 47 persen memiliki persepsi yang cukup positif dan tiga persen responden berpersepsi positif tentang pertanian. Setelah mendapat perlakuan berupa tayangan video IPB, hasil akhir jumlah dan persentase responden berdasarkan tingkat persepsi positif, cukup positif, dan kurang positif tentang pertanian dapat mengalami perubahan yang signifikan.
2 Hasil akhir secara keseluruhan menunjukkan jumlah responden lebih banyak pada kategori persepsi yang positif dibanding dengan jumlah responden pada tingkat persepsi cukup positif, bahkan tidak ada responden yang menempati tingkat persepsi kurang positif terhadap pertanian. Berdasarkan Tabel 8, persentase responden sesudah menonton video adalah 55 persen pada tingkat persepsi yang positif, sedangkan 42 persen responden berada pada tingkat persepsi yang cukup positif dan tiga persen responden berada pada tingkat persepsi yang kurang positif. Rataan skor pada hasil akhir adalah 63.94, artinya rataan skor meningkat sebesar Hal tersebut menunjukkan bahwa perlakuan menonton video dapat menjadi stimulus bagi perubahan persepsi. Seperti pernyataan Mulyana (2004), suatu objek yang bergerak lebih menarik perhatian daripada objek yang diam. Video mengandung gambar-gambar bergerak dan responden memiliki ketertarikan terhadap objek bergerak dalam video. Gambar-gambar dalam video merupakan stimulus yang menarik perhatian, sehingga responden mendapat pengaruh dari tayangan video. Pengaruh tayangan video menjadikan responden mengubah pandangan kearah yang lebih positif tentang pertanian. Persentase responden yang mengalami perubahan adalah sebesar 52 persen, sedangkan yang tetap pada pandangan masing-masing adalah 48 persen. Perubahan persepsi secara umum adalah perubahan nyata, karena nilai signifikansi yang diperoleh adalah lebih kecil dibandingkan dengan α (0.05) dan nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel Tabel 8 Sebaran responden berdasarkan perubahan persepsi tentang pertanian Tingkat Persepsi Sebelum Sesudah (orang) % (orang) % Signifikansi Kurang positif Cukup positif Positif Jumlah Rataan Skor Tingkat kepercayaan = 95 % Tayangan gambar-gambar dalam video IPB adalah tentang pertanian. Video IPB Karya untuk Negeri menayangkan gambaran tentang pertanian berdasarkan ilmu-ilmu pendukung pertanian. -ilmu pendukung pertanian merupakan variabel pertanian yang meliputi ilmu pertanian, ilmu kedokteran hewan, ilmu perikanan, ilmu peternakan, dan ilmu kehutanan. Setiap responden memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap masing-masing variabel pertanian. Pandangan responden dapat mengalami perubahan meningkat, tetap, bahkan turun. Perubahan meningkat apabila responden berubah pandangan dari kurang positif menjadi cukup positif, dari cukup positif menjadi positif, bahkan dapat berubah dari kurang positif menjadi positif, sedangkan tetap (tidak berubah) apabila responden memiliki pandangan yang positif tetap berada pada tingkat persepsi yang positif dan pandangan yang cukup positif tetap berada pada pandangan cukup positif, begitu pula pada pandangan yang kurang positif tetap pada pandangan kurang positif. Sebaliknya untuk perubahan yang menurun adalah perubahan dari tingkat persepsi positif menjadi persepsi yang cukup positif, 31
3 32 sementara tingkat persepsi cukup positif berubah menjadi persepsi kurang positif, juga dari persepsi positif menjadi persepsi kurang positif. Hasil awal pada Tabel 9 menunjukkan bahwa variabel pertanian adalah cukup positif, karena 58 persen responden memiliki tingkat persepsi yang cukup positif tentang ilmu pertanian. Jumlah sisa adalah 42 persen responden pada tingkat persepsi yang positif tentang pertanian. Setelah menonton video, responden mengalami perubahan persepsi tentang ilmu pertanian. Sebanyak 89 persen responden pada tingkat persepsi positif setelah menonton tayangan video, sedangkan pada tingkat persepsi yang cukup positif tersisa 11 persen responden. Responden yang mengalami perubahan persepsi meningkat adalah sebesar 47 persen, sedangkan responden yang memiliki pandangan tetap pada persepsi positif maupun cukup positif adalah 53 persen. Menurut tingkat kepercayaan 95 persen, nilai signifikansi yang dihasilkan adalah 0.000, sehingga perubahan persepsi menjadi kategori positif merupakan perubahan nyata, dengan bukti perhitungan signifikansi uji beda lebih kecil dibandingkan dengan α (0.05) dan nilai t hitung>t tabel (5.596>2.021). Variabel kedua adalah ilmu kedokteran hewan. Hasil awal menunjukkan sebanyak 17 persen responden memberikan pandangan yang kurang positif terhadap ilmu kedokteran hewan. kedokteran hewan mendapat persepsi yang cukup positif sebesar 64 persen responden, sedangkan pada persepsi yang positif, ilmu kedokteran hewan memperoleh angka sebesar 19 persen responden. Jumlah dan persentase responden menurut tingkat persepsi pada ilmu kedokteran hewan mengalami perubahan setelah responden mendapat perlakuan berupa tayangan video. Jumlah dan persentase responden paling banyak berada pada tingkat persepsi positif, yaitu 67 persen responden dan sisanya adalah 33 persen responden menempati posisi tingkat persepsi cukup positif. Jumlah responden yang mengalami perubahan meningkat adalah sebesar 65 persen, sedangkan yang tetap mempertahankan pandangannya adalah 35 persen. Pada variabel ini responden banyak yang menjadi berpandangan positif terhadap ilmu kedokteran hewan, dengan perubahan persepsi yang nyata. Bukti perubahan yang nyata adalah pada nilai signifikansi kurang dari nilai α, yaitu 0.000<0.05. Selain itu, besarnya nilai t hitung adalah lebih tinggi dibandingkan dengan t tabel (Tabel 9). Varibel berikutnya adalah variabel tentang ilmu perikanan. Pada variabel ini responden paling banyak menempati tingkat persepsi cukup positif, yaitu sebesar 78 persen. Jumlah dan persentase responden yang tersisa adalah tiga persen pada tingkat persepsi kurang positi dan 19 persen responden berada pada persepsi positif. Angka-angka tersebut mengartikan bahwa pandangan responden terhadap ilmu perikanan sudah cukup positif dengan hasil akhir mengalami perubahan tingkat persepsi pada ilmu perikanan, yaitu hasil akhir berbeda dari hasil awal. Persentase pada tingkat persepsi yang positif untuk ilmu perikanan adalah 81 persen responden dan cukup positif tersisa 19 persen responden. Secara jumlah, responden semakin banyak yang berada pada posisi persepsi yang positif. Peningkatan jumlah responden berubah hingga 65 persen dan 35 persen responden tetap pada pandangan awal tentang ilmu perikanan, baik di tingkat persepsi cukup positif maupun persepsi positif. Skor masing-masing responden mengalami peralihan dari tingkat persepsi cukup positif ke persepsi yang positif. Selisih nilai rataan pada hasil awal dengan hasil akhir adalah Nilai signifikasi dari tingkat
4 kepercayaan 95 persen adalah 0.000, artinya nilai signifikansi kurang dari α (0.05) dan perubahan persepsi nyata, terbukti dari nilai t hitung lebih besar dari t tabel (Tabel 9). peternakan adalah variabel keempat pada pertanian. Persepsi responden tentang ilmu peternakan tersebar pada tiga tingkat. Tingkat persepsi kurang positif mendapat penilaian dari 14 persen responden. Sebanyak 39 persen responden menilai cukup positif ilmu peternakan sebagai variabel pertanian. Jumlah responden terbanyak adalah pada tingkat persepsi yang positif. Setelah menonton video IPB, persentase responden pada tingkat persepsi yang positif semakin meningkat. Awalnya berjumlah 47 persen responden, kemudian mengalami perubahan menjadi 69 persen responden setelah menonton video. Perubahan persentase responden adalah sebesar 36 persen, artinya responden memiliki tingkat pandangan yang lebih positif terhadap ilmu peternakan. Sisanya adalah 64 persen responden tetap pada penilaian masing-masing terhadap ilmu peternakan. Perbedaan nilai rataan pada hasil awal dengan akhir dari seluruh responden adalah Perubahan persepsi pada ilmu peternakan adalah nyata, karena nilai signifikansi pun lebih kecil dibandingkan dengan nilai α, yaitu 0.014<0.05 serta nilai t hitung lebih besar dari t tabel (Tabel 9). Tabel 9 Sebaran responden berdasarkan tingkat persepsi menurut variabelvariabel pertanian Tingkat Sebelum Sesudah Persepsi Kurang Cukup Kurang Cukup Positif Positif Sign positif positif positif positif Aspek (%) (%) (%) (%) (%) (%) Pertanian 0 (0) 21 (58) 15 (42) 0 (0) 4 (11) 32 (89) Rataan Kedokteran Hewan 6 (17) 23 (64) 7 (19) 0 (0) 12 (33) 24 (67) Rataan Perikanan 1 (3) 28 (78) 7 (19) 0 (0) 7 (19) 29 (81) Rataan Peternakan 5 (14) 14 (39) 17 (47) 0 (0) 11 (31) 25 (69) Rataan Kehutanan 0 (0) 32 (89) 4 (11) 1 (3) 12 (33) 23 (64) Rataan Tingkat kepercayaan = 95 % Ket: Sign = Signifikansi Variabel terakhir adalah ilmu kehutanan. Hasil awal menunjukkan persentase paling tinggi pada persepsi yang cukup positif tentang ilmu kehutanan, yaitu sebanyak 89 persen responden. Sisa persentase responden pada komponen ilmu kehutanan adalah sebesar 11 persen responden menilai positif tentang kehutanan. Persentase terbanyak responden beralih pada tingkat persepsi positif, 33
5 34 yaitu sebesar 53 persen responden, sedangkan tiga persen responden berubah menurun pada tingkat persepsi yang kurang positif, dan 44 persen responden tidak mengalami perubahan persepsi. Selisih nilai rataan hasil akhir dengan hasil awal sebesar Signifikansi pada variabel ini mencapai 0.000, artinya perubahan persepsi pada variabel ini adalah perubahan nyata, terbukti dari nilai signifikansi yang kurang dari nilai α (0.05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (Tabel 9). Kelima variabel dalam pertanian mengalami perubahan persepsi berdasarkan sebaran responden. Perubahan persepsi responden terhadap masingmasing variabel terjadi karena adanya rangsangan dari tayangan video. Video menyajikan informasi tentang pertanian melalui gambar-gambar yang baik dan penjelasan yang mudah dipahami. Tayangan video IPB Karya untuk Negeri mencakup kelima ilmu yang mendukung pertanian. Video menayangkan aktivitas dalam ilmu kedokteran hewan, hasil produksi pertanian, dan teknologi-teknologi yang dikembangkan oleh masing-masing ilmu. Uji awal (sebelum mendapat pengaruh dari tayangan video) menunjukkan responden berada pada tingkat persepsi yang kurang dan cukup positif tentang pertanian. Responden menilai setiap variabel pertanian secara berbeda-beda berdasarkan pengaruh dari lingkungan maupun anggapan pribadi yang menjadi rangsangan dalam menilai. Setelah menonton tayangan video IPB Karya untuk Negeri, hasil akhir menunjukkan bahwa penilaian responden tentang pertanian semakin positif setelah melihat tayangan video. Mulyana (2004) menyatakan persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Perubahan persepsi menjadi meningkat karena dipengaruhi oleh kelebihan video sebagai media yang mampu menampilkan informasi secara audio-visual. Pesan dalam video yang paling mempengaruhi persepsi adalah pesan yang berupa gambar-gambar dan penjelasan pertanian dari narasumber (soundbite). Kedua bagian tersebut merupakan kontrol utama yang menjadikan persepsi berubah ke arah yang lebih positif. Sebaliknya, persepsi responden tidak mengalami perubahan setelah menonton tayangan video, karena video juga memiliki kelemahan-kelemahan. Beberapa kelemahan video adalah video sulit dalam menguasai perhatian penonton, video memiliki sifat komunikasi yang searah sehingga tidak ada timbal balik, kurang mampu menayangkan obyek secara sempurna (UPI 2008). Pengaruh tayangan video terhadap perubahan persepsi juga pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya, seperti Clifford et al. (2009) meneliti tentang uji pesan melalui televisi yang menampilkan program memasak. Penyajian pesan berupa gambar bergerak dan narasi serta iringan musik dalam program televisi tersebut mampu mempengaruhi persepsi responden tentang kebutuhan gizi baik dan memasak menurut asupan gizi, serta penelitian Cotton, Byrd-Bredbenner (2007) menyatakan, bahwa film Super Size Me berpengaruh pada emosi dan kesadaran yang mengakibatkan pada peningkatan pengetahuan responden tentang pendidikan gizi dan menyadarkan pasien untuk mengurangi makanan cepat saji.
EFEKTIVITAS DESAIN PESAN VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI
24 EFEKTIVITAS DESAIN PESAN VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI Desain pesan adalah rancangan pesan yang ada pada suatu informasi. Video memiliki desain pesan yang berbentuk audio dan visual. Pesan audio merupakan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DESAIN PESAN VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DAN PERUBAHAN PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 2 BOGOR TENTANG PERTANIAN ROSITA NOVIANTI
EFEKTIVITAS DESAIN PESAN VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DAN PERUBAHAN PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 2 BOGOR TENTANG PERTANIAN ROSITA NOVIANTI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Populasi Dan Sampel Penelitian Desain Penelitian
34 METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Riset khalayak ini dilakukan di SMAN 1 Ciampea, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan bahwa SMA tersebut berlokasi di daerah Bogor (Jawa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. iklan interaktif di media sosial youtube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini membahas tentang analisis faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan interaktif di media sosial youtube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS IKLAN DI YOUTUBE DAN PERSEPSI MAHASISWA
KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS IKLAN DI YOUTUBE DAN PERSEPSI MAHASISWA (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU) Dengan hormat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:
92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.
Lebih terperinciBAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
55 BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, efek iklan yang menggunakan media massa terhadap khalayak dibedakan menjadi tiga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
31 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah merupakan wilayah, pengembangan kakao yang cukup potensial. Komoditi ini merupakan sumber mata pencaharian
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
28 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Pemikiran Pesan tentang penyakit Chikungunya yang dikemas dalam bentuk media video, dirancang untuk mengungkapkan berbagai aspek video yang dapat
Lebih terperinciSIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN
55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi merupakan tanaman budidaya yang penting di beberapa negara. Padi yang telah diolah menghasilkan beras yang dapat dimasak menjadi nasi. Nasi merupakan sumber karbohidrat
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang
BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak (sahih) dan tidaknya pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian
30 III. METODE PENELITIAN 3. 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dari lima bauran promosi, yaitu promosi penjualan, penjualan pribadi (personal selling), iklan (advertising), hubungan masyarakat (public relation),
Lebih terperinciBAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI
71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan
III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian YouTube merupakan media sosial yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton dan berbagi video. Perusahaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui kurikulum tingkat satuan pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diharapkan tidak hanya menguasai materi saja tapi juga dapat meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciAnalisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).
DAFTAR ISTILAH A Akurasi: kecermatan, ketepatan. Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan di segala bidang semakin meningkat. Perubahan gaya hidup pun sudah tidak dapat terelakkan lagi. Tuntutan ekonomi semakin tinggi dan persaingan
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Liestia Lestari, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai oleh siswa kelas VII semester dua adalah keterampilan menulis puisi. Dalam silabus bahasa Indonesia berkarakter
Lebih terperinciKUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA
KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara terhadap Pemberitaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Stasiun Globaltv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 2.1.1 Sejarah Singkat Stasiun Globaltv PT. Global Informasi Bermutu didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 dengan Akta Pendirian
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA
EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA Nama : Aldi Antono Purwanto NPM : 10212571 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ir. Titiek Irewati, MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang
Lebih terperinciKUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)
KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Lebih terperinciPENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA
PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA Christopher Halim Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis di antaranya menulis karangan argumentasi. Karangan argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pola perilaku remaja saat ini. Salah satu media yang sangat berpengaruh yaitu televisi. Televisi adalah media
Lebih terperinciDESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI
29 DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI Deskripsi Karakteristik Individu Petani Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa umur petani anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting peranannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Hutan Rakyat di Kabupaten Sumedang Kabupaten Sumedang memiliki luas wilayah sebesar 155.871,98 ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 272 desa dan 7 kelurahan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian pengaruh konten media berbasis audio-visual merupakan suatu penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Penelitian Penelitian pengaruh konten media berbasis audio-visual merupakan suatu penelitian eksperimen yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Kotabunan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
54 HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keterdedahan Khalayak di Urban dan Semi Urban terhadap Tayangan Iklan Mie Instant di Televisi Iklan sebagai media promosi produk-produk yang ditawarkan produsen melalui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat
BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Hasil Pre-Test Pre-test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian. Jumlah responden yang diambil untuk pre-test sebanyak 30 orang. Pre-test dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode tradisional yang data penelitiannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini manusia tidak lagi hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik komunikasi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN JEJAK PETUALANG TRANS7 PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM
PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN JEJAK PETUALANG TRANS7 PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM Liestia Lestari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel:
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Kelurahan Tamantirto memiliki luas wilayah 672 Ha yang salah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pedukuhan Kasihan, Kelurahan Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu keterampilan dalam berbahasa yang memerlukan ketelitian adalah menulis. Menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya, melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak menuntut masyarakatnya untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik
Lebih terperinciBAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV
BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dan subjek penelitian Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete
Lebih terperinciKERANGKA PEMlKlRAN. Jenis Musik Dangdut Versus Jenis Musik Pop
KERANGKA PEMlKlRAN Beberapa peubah dalam penelitian media film bingkai bersuara ini ialah jenis musik, penyajian bentuk gambar dan peningkatan pengetahuan. Jenis musik pengiring penyajian film bingkai
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1
i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i v vii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Kegunaan Penelitian...
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun ajaran 2012/2013. Data tersebut berupa pretest (tes awal) dan
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti mencoba menganalisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Sandhy Putra pada siswa kelas X tahun ajaran 2012/2013. Data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif kualitatif sering disebut jenis penelitian naturalistik karena penelitiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi
Lebih terperinciBAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian Didalam kuesioner yang disebarkan kepada responden, terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertanyaan pertama terdiri dari 12 pertanyaan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 40 orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang
Lebih terperinciPENGARUH VISUALISASI GERAK DAN FOTO PADA MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI DI DESA TANGKIT BARU
Volume 13, Nomor 1, Hal. 43-52 ISSN 0852-8349 Januari Juni 2011 PENGARUH VISUALISASI GERAK DAN FOTO PADA MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI DI DESA TANGKIT BARU Pera Nurfathiyah dan Tri
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang berdomisili di kelurahan Perumnas Way Halim yang berjumlah 96 orang. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris di mana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang
Lebih terperinciBAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI
49 BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI Keterdedahan program JAM adalah sejauh mana program JAM ditonton oleh khalayak. Keterdedahan ini dilihat dari cara,
Lebih terperinciBAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET
BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET 6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA MOVIE TRAILER BERBASIS TEKNIK WRITING WORKSHOP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan gagasan dan perasaan melalui tulisan yang sistematis sehingga pembaca dapat memahami pesan yang ingin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI
69 HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI merupakan terpenuhinya kebutuhan individu. dapat diperoleh setelah seseorang melakukan sesuatu yang dapat mendukung dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam lingkup kebahasaan, pada dasarnya siswa harus menguasai empat aspek keterampilan berbahasa. Empat aspek keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin pesat. Terjadi juga dengan sebagian orang, yang selalu membuat tren-tren terbarunya. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal demikian tercantum dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam
Lebih terperinciARTIKEL PENYUSUN: Rizky Adhitya Putra DODEN PEMBIMBING: Sri Widowati Heriningsih, M.si & Much. Yulianto, S.Sos JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
ARTIKEL TERPAAN KOMUNIKASI PRESIDEN SBY DI MEDIA MENGENAI PERMASALAHAN KENAIKAN HARGA BBM DAN KELANGKAAN GAS 3KG TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT ATAS KINERJA PRESIDEN SBY PENYUSUN: Rizky Adhitya Putra DODEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah sebuah hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini pun menjelaskan bahwa
Lebih terperinciKeterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)
59 BAB VIII FAKTOR-FAKTOR YA G BERHUBU GA DE GA PERSEPSI KHALAYAK TE TA G PROGRAM ACARA REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya iklan yang beredar di televisi nasional membuat konsumen semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinci